bab 2 tinjauan pustaka sedangkan, menurut indrajani...
Post on 10-Sep-2019
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori yang berkaitan dengan Database
2.1.1. Pengertian Data
Menurut McFadden (1999,p5) data adalah fakta-fakta tentang
segala sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada
media computer.
Sedangkan, menurut Indrajani (2009,p2), data adalah Data adalah
fakta atau obervasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau
transaksi bisnis. Lebih khusus lagi, data adalah ukuran objektif dari
atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang, tempat, benda, atau
kejadian.
2.1.2. Pengertian Basis Data
Kemudian, menurut Connoly dan Begg (2005,p15) basis data
merupakan suatu kumpulan logikal data yang terhubung satu dengan yang
lainnya dan deskripsi dari suatu data yang dirancang sebagai informasi
yang dibutuhkan.
Sedangkan, menurut Hoffer, Prescott dan McFadden(2005,p4),
basis data adalah sebuah kumpulan terorganisir dari data-data yang
berhubungan secara logikal. Basis data biasanya dirancang untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasi dari multiple user dalam
sebuah organisasi.
Maka menurut Indrajani (2009,p2), data adalah :
• Kumpulan terpadu dari elemen data logis yang saling berhubungan.
Basisdata mengkonsolidasi banyak catatan yang sebelumnya disimpan
dalamfile terpisah.
• Merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan
deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi
yangdibutuhkan oleh suatu organisasi. Artinya, basis data merupakan
tempatpenyimpanan data besar yang dapat digunakan oleh banyak
pengguna.Seluruh item basis data tidak lagi dimiliki oleh satu
6
departemen, tetapimenjadi sumber daya perusahaan yang dapat
digunakan bersama.
2.1.3. Pengertian DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2005,p16) DBMS merupakan
sistem piranti lunak dimana pemakainya dapat mendefinisikan,
menciptakan, memelihara dan mengontrol akses ke basis data. DBMS
menyediakan beberapa fasilitas :
1. Mengijinkan pengguna untuk menentukan basis data, biasanya
melalui Data Definition Languange (DDL). DDL menyediakan
fasilitas bagi Basis data Administrator (DBA) dan pemakai untuk
menentukan tipe data, entitas, atribut dan relasi yang diperlukan
aplikasi serta batasan integritas dan keamanan yang bisa disimpan
di basis data.
2. Mengijinkan pengguna untuk melakukan pengoperasian data seperti
memasukkan, memperbaharui, menghapus dan mengambil data dari
basis data.
3. DBMS juga menyediakan akses kontrol terhadap basis data. Contoh
akseskontrol yang disediakan :
a. Security System, yang dapat mencegah pengguna yang
belumyang hendak mengakses basis data.
b. Integrity System, memelihara konsistensi dalam
penyimpanandata.
c. Concurrency and Control System, yang
memungkinkanpembagian akses basis data.
d. Recovery Control System, yang dapat mengembalikan basis
datake keadaaan awal apabila terjadi kesalahan pada piranti
lunak ataupun keras.
e. User Accessible Catalog, yang berisi deskripsi data yang
terdapat dalam basis data.
7
A. Komponen-Komponen DBMS
Ada banyak komponen-komponen dari DBMS, menurut Connoly
dan Begg (2005,p18) DBMS memiliki lima komponen penting yaitu :
• Hardware (perangkat keras)
Suatu DBMS dan aplikasi yang menggunakan hardware untuk
menjalankan aplikasinya. Hardware dapat disusun dari suatu
komputer tunggal, suatu mainframe tunggal, suatu jaringan komputer.
• Software (perangkat lunak)
Komponen perangkat lunak terdiri dari DBMS software dan aplikasi
program beserta sistem operasi (OS), termasuk perangkatlunak
tentang jaringan bila DBMS digunakan dalam jaringan.
• Data
Data merupakan komponen terpenting dalam DBMS khususnyasudut
pandang dari end user mengenai data, dimana data berfungsisebagai
jembatan antara komponen mesin dengan komponen manusia.
• Prosedur
Prosedur merupakan instruksi dan aturan-aturan dalam membuat
rancangan dan menggunakan basis data. Pengguna sistem dan staff
yang mengatur kebutuhan basis data di dokumentasikan dalam
prosedur yang berupa petunjuk pengguna sistem atau petunjuk
menjalankan sistem. Berikut ini terdiri dari :
a. Log on ke DBMS.
b. Menggunakan sebagian fasilitas DBMS atau aplikasi program.
c. Menjalankan dan menghentikan DBMS.
d. Membuat duplikat backup basis data.
e. Menangani kesalahan pada hardware atau software.
f. Mengubah struktur suatu tabel, mengatur ulang basis
datamelewati multiple disks, meningkatkan kinerja, atau
menyimpan data ke secondary storage.
• People (manusia)
Komponen terakhir yaitu manusia yang terlibat dalam sistem
tersebut.
8
a. Application Programmer, bertanggung jawab untukmembuat
aplikasi basis data dengan menggunakan bahasa pemrograman
seperti VB, Java, dan lain-lain.
b. End-User, orang yang berinteraksi dengan sistem melalui
workstation atau terminal.
c. DA (Data Administrator), seorang yang berwenang untuk
membuat keputusan strategis dan kebijakan mengenai data yang
ada, DBA (Basis data Admistrator), menyediakan dukungan
teknis untuk implementasi keputusan tersebut, dan bertanggung
jawab atas keseluruhan kontrol sistempada tingkatan teknis.
d. Basis data Designer
Dalam sebuah proyek basis data yang besar, seharusnya terdapat
dua tipe designer yaitu logical basis data designer dan physical
basis data designer. Dimana, Logical Basisdata Designer
bertugas untuk mengidentifikasi data (entitas dan atribut),
hubungan antar data dan hambatan penyimpanan data ke dalam
basis data. Sedangkan Physical Basis data Designer menentukan
bagaimana basis data logikal untuk difisikkan.
B. Keuntungan dan Kerugian DBMS
DBMS juga memeiliki keuntungan dan kerugian. Menurut
Connoly dan Begg (2005,p26), keuntungan DBMS adalah sebagai
berikut :
1. Kontrol terhadap pengulangan data (data redundancy).
2. Data yang konsisten.
3. Semakin banyak informasi yang didapatkan data yang sama.
4. Data yang dibagikan (sharing data).
5. Menambah integritas data.
6. Menambah keamanan data.
7. Penetapan standarisasi.
8. Pengurangan biaya.
9. Mempermudah pengoperasian data.
10. Memperbaiki pengaksesan data dan hasilnya.
11. Menambah produktivitas.
9
12. Memperbaiki pemeliharaan data melalui independensi data.
13. Memperbaiki pengaksesan data secara bersama-sama.
Menurut Connoly dan Begg (2005,p26), kerugian dari DBMS adalah
sebagai berikut :
1. Memiliki sistem yang kompleks.
2. Karena sistem yang kompleks mengakibatkan DBMS memiliki
ukuran yang semakin besar.
3. DBMS memiliki harga yang bervariasi tergantung fungsi dan
kebutuhan.
4. Penambahan biaya untuk perangkat keras yang dibutuhkan.
5. Penambahan biaya konversi.
6. Karena DBMS dirancang untuk mengakses lebih dari satu aplikasi
sehingga performanya menurun.
7. Kegagalan dalam DBMS mengakibatkan operasi tidak dapat
berjalan.
2.1.4. Sql
MySQL adalah sebuah aplikasi dengan dua lisensi, yakni open
source dan komersial, yang menyediakan server basis data yang
sangat cepat, multi-threaded, multiuser, dan memiliki SQL
(Structured Query Language) yang robust. MySQL diperuntukkan
bagi sistem dengan tujuan kritis atau yang bersifat heavy-load, atau
dapat juga diintegrasikan bersama piranti lunak untuk diproduksi
secara masal (MySQL 5.1 Reference Manual). Dalam website
resminya, MySQL diklaim sebagai basis data open source yang paling
popular di dunia.
2.1.5 DBLC
Dalam merancang aplikasi sistem basis data diperlukan
beberapa tahapan terstruktur yang harus diikuti yang dinamakan
dengan siklus hidup basis data, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar
2.1 (Connolly dan Begg, 2010, p314).
10
Gambar 2.1 Siklus Hidup Basis Data
A. Perencanaan Basis Data
Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), perencanaan basis
data merupakan aktivitas manajemen yang memungkinkan tahapan
dari siklus aplikasi basis data direalisasikan se-efektif dan se-efisien
mungkin. Perencanaan basis data harus terintegrasi dengan
keseluruhan strategi system informasi dalam organisasi. Terdapat tiga
hal pokok yang berkaitan dalamstrategi sisteminformasi, yaitu :
1. Identifikasi tujuan dan rencana perusahaan termasuk dengan
mengenai sistem informasi yang dibutuhkan.
2. E
valuasi sistem informas yang ada untuk menetapkan kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki.
3. P
enilaian terhadap peluang teknologi informasi yang mungkin
dapat memberikan keuntungan yang kompetitif.
B. Definisi Sistem
Berikutnya adalah definisi sistem, menurut Connoly dan Begg
(2010, p313), definisi sistem menjelaskan batasan dan ruang lingkup
aplikasi basis data dan user views yang utama.
User views mendefinisikan apa saja yang dibutuhkan sebuah
11
aplikasi basis data mulai dari perspektif, seperti manajer, sampai
lingkungan aplikasi, seperti personal dan kontrol stok (Connolly dan
Begg, 2010, p316).
Identifikasi userviews merupakan aspek yang penting dalam
mengembangkan aplikasi basis data karena hal tersebut membantu
untuk memastikan bahwa tidak ada pengguna utama dari basis data
yang terlupakan ketika mengembangkan kebutuhan dari aplikasi basis
data yang baru. Userviews juga membantu terutama dalam
pengembangan aplikasi basis data yang kompleks dengan
memungkinkan kebutuhan dipecah-pecah menjadi bagian-bagian yang
lebih dapat dimanajemen.
C. Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan
Menurut Sumathi dan Esakkirajan (2007, p284), analisis dan
pengumpulan kebutuhan merupakan sebuah tahap yang memutuskan
apa data yang akan disimpan dan bagaimana data tersebut digunakan.
Fungsi dari pengumpulan kebutuhan dan analisis adalah
mendefinisikan sistem baru yang sesuai kebutuhan ataupun keinginan
pengguna. Menjamin sistem baru berjalan dengan baik dan benar
sehingga implementasi sistem tidak terganggu( Ramnath dan Dathan,
2010, p136).
Menurut Connolly dan Begg (2010,p316), proses mengumpulkan
dan menganalisis informasi tentang bagian dari organisasi yang harus
didukung oleh sistem basis data, dan menggunakan informasi ini
untuk mengidentifikasi persyaratan-persyaratan pengguna dari
sistem baru. Terdapat tiga pendekatan utama untuk mengatur
kebutuhan dari aplikasi basis data user views yang banyak, yaitu
sebagai berikut :
a. Pendekatan terpusat.
b. Pendekatan integrasi sudut pandang.
c. Kombinasi dari pendekatan keduanya
12
D. Perancangan Basis Data
Proses menciptakan rancangan untuk suatu basis data yang
akan mendukung operasi dan sasaran perusahaan (Connolly, 2005,
p291).
Terdapat dua pendekatan perancangan database,yaitu :
• Bottom-up
Pendekatan ini dimulai pada tingkat dasar atribut (yaitu, sifat-sifat
entitas dan relasi), yang melalui analisis hubungan antara atribut,
dikelompokkan ke dalam relasi yang mewakili jenis entitas dan
relasi antar entitas. Pendekatan ini sesuai untuk rancangan basis
data yang sederhana dengan jumlah attribute yang relatif sedikit
(Connolly, 2005, p291).
• Top-down
Pendekatan ini dimulai dengan pengembangan model data yang
berisi tingkat tinggi beberapa entitas dan relasi kemudian berturut-
turut menerapkan perbaikan top-down untuk mengidentifikasi
tingkat rendah entitas, hubungan dan atribut yang terkait.
Pendekatan ini lebih sesuai untuk strategi rancangan basis data
yang rumit (Connolly, 2005, p292).
Perancangan basis data terdiri dari tiga tahap, yaitu :
• Perancangan Basis data Konseptual
Proses membangun sebuah model dari data yang digunakan dalam
suatu perusahaan, independen dari semua pertimbangan fisik
(Connolly, 2005, p293).
• Perancangan Basis data Logikal
Proses membangun sebuah model dari data yang digunakan dalam
suatu perusahaan berdasarkan pada model data yang spesifik,
tetapi independen terhadap DBMS tertentu dan pertimbangan fisik
lainnya (Connolly,2005,p294).
• Perancangan Basis data Fisikal
13
Proses memproduksi sebuah deskripsi dari implementasi basis
data dalam tempat penyimpanan kedua, hal itu menjelaskan
relationship dasar berkas organisasi, dan indeks yang digunakan
untuk mencapai keefisienan akses ke data, dan apapun
integrityconstraint yang terkait dan langkah-langkah security
(Connolly,2005,p294).
E. PemilihanDBMS
Pemilihan dari suatu DBMS yang sesuai untuk mendukung
aplikasi basis data (Connolly,2005,p295).
Langkah-langkah dalam pemilihan DBMS :
• Mendefinisikan syarat-syarat sebagai referensi.
• Daftar singkat dua atau tiga produk.
• Evaluasi produk.
• Merekomendasikan pilihan dan menghasilkan laporan.
F. Perancangan Aplikasi
Menurut Connolly (2005, p299), perancangan aplikasi
(application design) adalah perancangan antar muka pengguna dan
program aplikasi yang menggunakan dan memproses basis data.
Ada dua aspek penting dalam perancangan aplikasi, yaitu :
• Perancangan Transaksi
Transaksi merupakan satu atau serangkaian transaksi yang dilakukan
oleh pengguna atau program aplikasi yang mengakses atau mengubah
isi dari basis data.
Ada tiga jenis transaksi :
a. Retrieval Transaction
Digunakan untuk mendapatkan kembali data untuk ditampilkan
dalam laporan.
b. Update Transaction
Digunakan untuk menambah data, menghapus data lama, atau
mengubah data yang sudah ada dalam basis data.
c. Mixed Transaction
14
Merupakan kombinasi antara Retrieval Transaction dan Update
Transaction.
• Perancangan Antarmuka
Sebelum mengimplementasikan sebuah form atau laporan, perlu
dirancang tampilannya terlebih dahulu. Ada beberapa pedomanan
dalam perancangan pelaporan, yaitu :
a. Judul yang bermakna.
b. Instruksi yang mudah dipahami.
c. Pengelompokkan yang logis dan kolom yang berurutan.
d. Visualisasi tata letak yang menarik dari laporan.
e. Nama field yang akrab.
f. Terminologi dan singkatan yang konsisten.
g. Warna yang digunakan konsisten.
h. Ruang dan batas-batas untuk field memasukkan data jelas.
i. Pergerakkan kursor yang mudah.
j. Perbaikan kesalahan untuk karakter individu dan seluruh field.
k. Pesan kesalahan untuk nilai yang tidak dapat diterima.
l. Field pilihan ditandai dengan jelas.
m. Pesan yang jelas untuk field.
n. Adanya sinyal selesai, ketika pengguna selesai mengisi field
dari suatu formulir.
G. Prototipe
Menurut Connolly dan Begg (2010, p333), prototyping adalah
pembuatan model kerja dari aplikasi basis data. Suatu prototype
adalah model kerja yang biasanya tidak memiliki semua fitur yang
dibutuhkan atau fungsi yang diinginkan pada sistem akhir.
Tujuan utama dari pengembangan prototype aplikasi basis data
adalah untuk memungkinkan pengguna memakai prototype tersebut
dalam mengidentifikasi kelebihan atau kekurangan sistem, dan
memungkinkan perancang untuk memperbaiki atau melengkapi fitur-
fitur aplikasi basis data yang baru.
Ada dua strategi prototyping yang umum digunakan, yaitu :
15
• Requirement Prototyping
Menggunakan prototype untuk menetapkan tujuan dari aplikasi
basis data dan ketika tujuan sudah terpenuhi, prototype tidak
digunakan lagi atau dibuang.
• Evolutionary Prototyping
Digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya adalah
prototype yang sudah dipakai tidak dibuang, tetapi dikembangkan
lebih jauh menjadi aplikasis basis data yang baru.
H. Implementasi
Menurut Connolly (2005, p304) implementasi adalah realisasi
secara fisik dari basis data dan perancangan aplikasi. Implementasi
basis data dicapai dengan menggunakan :
a. DataDefinitionLanguage(DDL)
Menurut Connolly (2005, p40), DDL adalah sebuah bahasa yang
mengijinkan DBA (Basis data Administrator) atau pengguna
untuk menggambarkan dan menamai entitas, atribut dan hubungan
yang dibutuhkan oleh aplikasi bersamaan dengan asosiasi yang
terintegrasi dan batasan keamanan.
b. Program aplikasi yang diimplementasi menggunakan bahasa
generasi ketiga atau keempat (3GL atau 4GL) yaitu bahasa
pemrograman tingkat tinggi seperti yang digunakan pada SQL dan
QBE.
c. Bagian dari program aplikasi ini adalah transaksi basis data, yang
diimplementasikan menggunakan Data Manipulation Language
(DML) yaitu bahasa yang menyediakan seperangkat operasi untuk
mendukung operasi dasar manipulasi data pada data yang ada
dalam database. Pada DBMS, terpancang dengan sebuah bahasa
pemrograman seperti Visual Basic (VB), VB.net, Phyton, Delphi,
C, C++, C#, Java, COBOL, Fortran, Ada, atau Pascal. Keamanan
dan integrity control dari sistem juga diimplementasikan.
16
Beberapa control ini diimplementasikan menggunakan DDL,
tetapi yang lain mungkin butuh batasan luar dalam menggunakan
DDL.
I. Pengubahan dan Pemuatan Data
Menurut Connolly (2005, p305), pengubahan dan pemuatan
data adalah memindahkan data yang sudah ada ke dalam basis
datayang baru dan mengubah aplikasi yang sudah ada ke dalam basis
data yang baru dan mengubah aplikasi yang sudah ada untuk
dijalankan pada basis data yang baru.
J. Pengujian
Menurut Connolly dan Begg (2010, p334), pengujian adalah
proses menjalankan sistem basis data dengan maksud menemukan
kesalahan. Pengujian juga harus mencakup kegunaan dari sistem basis
data. Idealnya, sebuah evaluasi harus dilakukan terhadap spesifikasi
kegunaannya. Contoh kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan
evaluasi meliputi :
• Learnability
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk seorang pengguna baru
menjadi produktif dengan sistem? (Connolly, 2005, p305).
• Performance
Seberapa baik sistem dalam menanggapi kesesuaian praktek kerja
pengguna? (Connolly, 2005, p305).
• Robustness
Setoleransi apa sistem pada kesalahan pengguna?
(Connolly, 2005, p305).
• Recoverability
Seberapa baik sistem saat pemulihan kesalahan pengguna?
(Connolly, 2005, p306).
• Adaptibility
Seberapa dekat sistem terkait ke satu model kerja?
(Connolly, 2005, p306).
17
K. Operasional dan Pemeliharan
Menurut Connolly dan Begg (2010, p335), Operational
Maintenance adalah proses pemantauan dan pemelihara aninstalasi
sistem basis data berikut. Tahap pemeliharaan ini melibatkan dua
kegiatan yaitu :
• Memantau kinerja sistem.
• Memelihara dan memperbaharui sistem basis data (jika
diperlukan) (Connolly, 2005, p306).
2.1.6 Normalissi
Normalisasi adalah sebuah teknik untuk menghasilkan suatu
paket relationship dengan properti yang diinginkan, dan memberikan
persyaratan data dari sebuah perusahaan (Connolly, 2005, p388).
Terdapat beberapa tahapan dalamproses normalisasi :
a. Unnormalized Form (UNF)
Sebuah tabel yang mengandung satu atau lebih repeating groups.
b. First Normal Form (1NF)
Sebuah relasi di dalam mana titik potong setiap baris dan kolom
mengandung satu dan hanya satu nilai. Untuk mengubah
unnormalized table menjadi first normal form (1NF), kita harus
mengidentifikasi dan menghilangkan repeating groups dari tabel
serta kolom yang dapat dihitung.
c. Second Normal Form (2NF)
Second Normal Form (2NF) dibuat berdasarkan konsep full
fuctional dependency. Second Normal Form (2NF) adalah sebuah
relasi yang berada dalam first normal form dan setiap atribut non –
primary key secara penuh bergantung secara fungsional pada
primary key.
d. Third Normal Form (3NF)
Sebuah relasi dalam bentuk 1NF dan 2NF dimana tidak ada atribut
non-primary key yang bergantung secara transitif terhadap
18
primary key. Proses normalisasi dari relasi 2NF ke 3NF
melibatkan penghapusan ketergantungan transitif. Jika terdapat
ketergantungan transitif, kita menghilangkan atribut yang
bergantung secara transitif dari relasi dengan menggantikan atribut
dalam relasi yang baru bersamaan dengan duplikasi dari
determinannya.
2.1.7. Perancangan Basis Data
A. Perancangan Basis DataKonseptual
Menurut Connolly dan Begg (2010, p467), perancangan
konseptual basis data adalah suatu proses membangun sebuah
model dari informasi yang digunakan oleh perusahaan. Langkah-
langkah perancangan basis data konseptual:
1. Mengidentifikasi tipe entitas
Bertujuan untuk mengidentifikasi tipe entitas utama yang
dibutuhkan oleh pengguna. Untuk mengidentifikasikan tipe
entitas dapat dilakukan dengan menelusuri kata benda, objek
utama yang ada dalam prosedur sistem yang berjalan. Setelah
tipe entitas diidentifikasi, dilakukan pemberian nama yang
berarti dan jelas kepada pengguna dan mencatat nama dan
deskripsi entitas dalam kamus data. Jika entitas dikenal dengan
nama berbeda, nama tersebut menunjuk kepada sinonim atau
alias, yang dicatat dalam kamus data (Connolly dan Begg,
2010, p471).
Gambar 2.2 Contoh Kamus Data Entity
19
2. Mengidentifikasi tipe relasi
Bertujuan untuk mengidentifikasi relasi yang penting diantara
tipe entitas yang telah diidentifikasi. Untuk
mengidentifikasikan tipe entitas dapat dilakukan dengan
menelusuri kata kerja yang ada dalam prosedur sistem yang
berjalan (Connollydan Begg, 2010, p472).
Gambar 2.3 Contoh Kamus Data Relasi
3. Mengidentifikasi dan menggabungkan atribut dan entitas atau
relasi
Bertujuan untuk menggabungkan atribut dan tipe entitas atau
relasi yang sesuai yaitu dengan mengidentifikasi simple /
composite attribute, single / multi-value attribute dan derived
attribute. Setelah atribut diidentifikasi, dilakukan pemberian
nama yang berarti kepada pengguna, kemudian mencatat
beberapa informasi untuk tiap atribut
(Connolly dan Begg, 2010, p474).
20
Gambar 2.4 Contoh Kamus Data Atribut
4. Menentukan domain atribut
Bertujuan untuk menentukan domain atribut dalam model data
konseptual.
5. Menentukan atribut primary key dan candidatekey
Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key untuk setiap
tipe entitas dan bila ada lebih dari satu candidate key, perlu
memilih sebuah primary key.
Acuan dalam memilih suatu primary key diantara banyak
candidate key,antara lain:
a. Merupakan candidate key dengan jumlah set paling
sedikit.
b. Merupakan candidate key yang nilainya jarang sekali
berubah.
c. Merupakan candidate key dengan jumlah karakter paling
sedikit.
d. Merupakan candidate key dengan jumlah paling sedikit
dari nilai maksimumnya (untuk tipe atribut dengan tipe
numerik).
e. Merupakan candidate key yang paling mudah digunakan
dari sudut pandang pengguna.
6. Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concept
(optional)
Bertujuan untuk mempertimbangkan penggunaan dari
enhanced modeling concept, seperti specialization,
21
generalization, dan composition.
7. Mengecek model redundansi
Bertujuan untuk mengecek adanya redudansi dalam model data
dan menghilangkannya jika ada.
8. Menvalidasi model konseptual lokal terhadap transaksi
pengguna
Bertujuan untuk memastikan bahwa model konseptual lokal
mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh view.
9. Mengecek model data konseptual terhadap pengguna
Bertujuan untuk mengecek model data konseptual dengan
pengguna untuk meyakinkan bahwa model tersebut adalah
representasi yang benar dari view. Jika terdapat anomaly pada
model data, kita harus melakukan perubahan yang pantas,
yang mungkin membutuhkan langkah sebelumnya. Proses ini
berlangsung terus sampai pengguna siap untuk ‘sign-off’
model menjadi representasi yang benar sebagai bagian dari
perusahaan yang dimodelkan.
B. Perancangan Basis Data Logikal
Menurut Connolly dan Begg (2010, p490), langkah kedua adalah
membangun perancangan logikal basis data merupakan proses
membangun sebuah model informasi yang digunakan dalam sebuah
perusahaan berdasarkan pada sebuah model data yang spesifik, tetapi
tidak bergantung pada sebuah DBMS tertentu dan pertimbangan-
pertimbangan fisik lainnya. Langkah pokok dari perancangan basis
data logikal untuk relational model mencakup :
a. Menghilangkan fitur yang tidak kompatibel dengan model
relasional (optional) Bertujuan untuk memperbaiki model data
konseptual local dengan menghilangkan fitur yang yang tidak
kompatibel dengan model relasional.
b. Menentukan relasi untuk model data logikal lokal
Bertujuan untuk menciptakan relasi untuk model data logikal lokal
yang mewakili entitas, relationship, dan atribut yang sudah
diidentifikasi.
22
c. Menvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi
Bertujuan untuk menvalidasi relasi dalam model data logical local
dengan menggunakan teknik normalisasi.
d. Menvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna
Bertujuan untuk memastikan bahwa relasi dalam model data
logikal lokal mendukung transaksi yang dibutuhkan view, juga
bahwa tidak ada error dalam relasi yang telah dibuat.
e. Menentukan integrity constraint
Bertujuan untuk menetapkan integrity constraint yang diberikan
dalam view.
f. Mengecek model data logikal lokal dengan pengguna
Bertujuan untuk memastikan model data logikal lokal dan
dokumen pendukung yang menjelaskan model data adalah
representasi yang benar dari view. Apabila pengguna merasa tidak
puas dengan model tersebut maka dilakukan pengulangan kembali
langkah-langkah sebelumnya jika diperlukan.
C. Perancangan Basis Data Fisikal
Perancangan basis data fisikal adalah proses memproduksi sebuah
deskripsi mengenasi implementasi dari basis data yang berada di
secondary storage, mendeskripsikan relasi dasar, organisasi file, dan
indeks yang digunakan untuk pengaksesan data yang efisien dan
penggabungan beberapa batasan dan sistem keamanan. Menurut
Connolly dan Begg (2010, p542), langkah ketiga adalah
menerjemahkan model data logikal global untuk target DBMS
mencakup:
a. Merancang relasi dasar
Bertujuan untuk memutuskan bagaimana menggambarkan relasi
dasar yang diidentifikasi dalam model data logikal global pada
target DBMS.
b. Merancang representasi dari derived data
Bertujuan untuk memutuskan bagaimana merepresentasikan
derived data yang ada dalam model data logikal global pada target
DBMS.
23
c. Merancang enterprise constraint
Bertujuan untuk merancang enterprise constraint untuk target
DBMS.
2.1.8. Unifieted Modelling Language (UML)
Menurut Whitten et al. (2004, p430), UML adalah sekumpulan
konvensi tentang pemodelan yang digunakan untuk menspesifikasi
atau menggambarkan sistem software di dalam hal-hal tentang objek.
1. Class Digram
Class diagram mengggambarkan struktur objek yang terdapat
pada sebuah sistem (Whitten et al., 2004, p441). Diagram ini
menunjukkan objek-objek yang terdapat pada suatu sistem serta relasi
antar objek-objek tersebut.
Simbol-simbol utama yang terdapat pada class diagram yaitu:
a. Class, yang berfungsi untuk merepresentasikan tipe dari data
yang dimilikinya.
b. Association, menunjukkan bagaiamana 2 class saling
berhubungan. Association ditunjukkan dengan sebuah garis yang
terdapat diantara dua class. Didalam setiap association terdapat
multiplicity, yaitu simbol yang menunjukkan berapa banyak
instance dari class di ujung association lainnya. Association juga
dapat diberi nama sesuai tugas yang dilakukannya.
c. Attribute, merupakan data sederhana yang terdapat di dalam class
dan instance-nya.
d. Operation, merepresentasikan fungsi-fungsi yang ditampilkan
oleh class dan instance-nya.
2. Use Case Diagram
Menurut Whitten et al. (2004, p271), use case diagram
adalah diagram yang menggambarkan interkasi antara sistem, extenal
sistem dan user. Dengan kata lain, diagram ini menjelaskan siapa
yang akan menggunakan sistem tersebut dan bagaimana cara user
24
tersebut berinteraksi dengan sistem.
3. Sequence Diagram
Menurut Whitten et al. (2004, p441), sequence diagram
menggambarkan bagaimana objek berinteraksi antara satu dengan
yang lain melalui message dalam eksekusi dari sebuah use case atas
sebuah operasi. Diagram ini menggambarkan message dikirim dan
diterima antar objek dan urutannya.
Pada sequence diagram objek disusun dari kiri ke kanan
actor melalui suatu interaksi yang biasanya ditempatkan di sisi kiri.
Dimensi (ditunjukkan dalam bentuk kotak) yang vertical
menunjukkan waktu. Bagian atas dari diagram merupakan titik awal,
dan waktu untuk melaksanakan tugas tersebut digambarkan secara
menurun. Garis titik-titik yang digambarkan secara vertical atau
disebut lifeline dihubungkan dengan setiap objek atau actor. Lifeline
menjadi suatu kotak yang disebut activation box selama suatu periode
waktu dimana objek tersebut melakukan perhitungan. Objek
dikatakan memiliki live activation selama waktu tersebut.
4. Activity Diagram
Menurut Whitten et al. (2004, p442), activity diagram
digunakan untuk meggambarkan alur aktivitas dari proses bisnis
atau dari sebuah use case secara berurutan. Diagram ini juga
digunakan untuk menggambarkan action yang akan dieksekusi ketika
suatu proses sedang berjalan dan beserta hasil dari proses eksekusi.
2.1.9. Delapan Aturan Emas
Menurut Shneiderman (2010, p88-p89) penggunaan delapan
aturan emas berasal dari prinsip-prinsip yang didapatkan dari
pengalaman-pengalaman, dan direvisi selama lebih dari 2 dekade.
Delapan aturan emas tersebut adalah :
1. Berusaha untuk konsisten
Urutan aksis yang konsisten diperlukan pada situasi yang sama.
Konsistensi juga harusdigunakan pada prompt, menu, layar bantu.
25
Warna tampilan, kapitalisasi, huruf dan sebagainya juga harus
konsisten.
2. Memungkinkan penggunaan shortcut
Menambahkan feature untuk pemakai yang sudah ahli bisa
memperkaya design interface dan meningkatkan kualitas sistem.
3. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan yang dilakukan pemakai, diharapkan
adanya respon dari sistem.Untuk tindakan yang sering terjadi dan
tidak membutuhkan banyak aksi, respon yang adabisa dibuat
secara sederhana, sedangkan tindakan yang jarang dilakukan dan
membutuhkan banyak aksi harus lebih ditonjolkan.
4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir)
Urutan aksi harus disusun ke dalam kelompok awal, tengah dan
akhir. Suatu umpan balikyang informatif pada akhir pekerjaan
sebaiknya dibuat untuk mengindikasikan bahwa pekerjaan telah
selesai dan siap untuk melanjutkan ke aksi berikutnya.
5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan
yang sederhana
Sebisa mungkin dibuat sistem yang tidak akan menghasilkan
kesalahan yang serius jika digunakan oleh pemakai. Jika pemakai
membuat kesalahan, sistem tersebut harus dapat mendeteksi
kesalahan dan menawarkan instruksi yang sederhana,
konstruktif,dan spesifik untuk perbaikan.
6. Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah
Aksi yang telah dilakukan harus dapat dikembalikan ke keadaan
awal.
7. Mendukung pusat kendali internal (internal locus of control)
Menjadikan pemakai sebagai pemberi aksi, bukan sebagai orang
yang merespon aksi.
8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Karena keterbatasan manusia dalam pemrosesan informasi pada
ingatan jangka pendek,sebaiknya tampilan dibuat sederhana,
beberapa halaman dijadikan satu, frekuensi pergerakan window
dikurangi, dan harus ada waktu yang cukup untuk
26
mempelajarikode-kode, singkatan, serta urutan aksi. Informasi
seperti singkatan atau kode sebaiknya juga tersedia.
2.1.10. 5 Faktor Manusia Terukur
Menurut Shneiderman (2010, p32), dalam mendesain suatu
user interface ada 5 faktor manusia terukur, yaitu:
1. Waktu belajar, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh user
untuk mempelajari cara relevan untuk melakukan suatu tugas?
2. Kecepatan kinerja, berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan suatu tugas?
3. Tingkat kesalahan, berapa banyak kesalahandan kesalahan-
kesalahan seperti apa yang bisa terjadi saat user mengerjakan
tugas-tugas tersebut.
4. Daya ingat, bagaimana kemampuan pemakai mempertahankan
pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu?
5. Kepuasan subjektif, bagaimana kepuasan user terhadap berbagai
aspek dari sistem?
2.2. Teori yang berkaitan tema penelitian(Tematik)
2.2.1. Perpustakaan
Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung,
ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susun tertentu
untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual (Basuki, p3). Dokumentasi
adalah penyusunan, penyimpanan, temu balik penyebaran, evaluasi
terhadap setiap informasi yang direkam dalam bidang ilmu pengetahuan
teknologi, ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Perpustakaan berusi informasi,sumber, sumber daya, dan jasa
yang diorganisasikan yang dijalankan oleh suatu badan masyarakat
institusi, atau perorangan. Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah
sekumpulan buku.
� Jenis-JenisPerpustakaan
Perpustakaan dewasa ini memiliki koleksi selain buku.
27
Koleksi dapat berupa media-media lain, yaitu berupa peta, hasil cetak,
atau dokumen lainnya dan karya seni yang tersimpan meliputi
microfilm, audiotape, CD’s, LP’s, kaset, video tapes, dan DVD.
Perpustakaan juga menyediakan fasilitas umum untuk mengakses data
dari CD, memiliki database dan internet. Pada perpustakaan modern
dalam usaha menyediakan materi, diperlukan seorang ahli dibidang
perpustakaan yang biasa disebut pustakawan.
Ada banyak jenis dari perpustakaan, dibagi menjadi beberapa
kategori, meliputi :
1. Berdasarkan entitasnya (institusi atayu badan korporasi):
- Perpustakaan sekolah.
- Pepustakaan Umum.
- Perpustakaan swasta.
- Perpustakaan perusahaan.
- Perpustakaan pemerintah.
- Perpustakaan akademis
- Perpustakaan sejarah sosial.
2. Berdasarkan tipe dokumen yang dimiliki :
- Perpustakaan digital.
- Perpustakaan data.
- Perpustakaan gambar (fotografi).
- Perpustakaan transparansi.
- Perpustakaan alat bantu.
3. Berdasarkan subjek yangdimiliki :
- Perpustakaan arsitektur.
- Perpustakaan seni.
- Perpustakaan hukum.
- Perpustakaanmedis.
- Perpustakaan theologia.
4. Berdasarkan pengguna jasa yang dilayani :
- Komunitas militer
- Pengguna yang buta atau cacat secara fisik.
5. Berdasarkan divisi professionaltradisional:
- Perpustakaan akademik
28
- Perpustakaan sekolah
- Perpustakaan peneliti
- Perpustakaan umum
- Perpustakaan special.
2.2.2. E-Library
E–Library (Electronic Library) atau perpustakaan digital adalah
suatu perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan),
gambar, suara dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya
dengan menggunakan protocol elektronik melalui jaringan komputer.
E-Library merupakan suatu kumpulan / koleksi artikel-artikel dan
laporan yang tersedia untuk bacaan on-line atau download, e-library
mengarah pada inisiatif pembelajaran integratif. E-Library merupakan
sumber yang sempurna untuk mengirimkan teks lengkap dan referensi
penting multimedia, serta mudah untuk digunakan dalam penelitian. E-
library merupakan salah satu bentuk kemajuan dibidang teknologi
informasi. Definisi teknologi informasi itu sendiri adalah teknologi yang
digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah serta
menyebarkan informasi. (Basuki, 87).
E-Library mulai berkembang pesat sejak tahun 1990 diiringi
dengan kemajuan teknologi jaringan komputer yang memungkinkan
pengaksesan informasi dari satu tempat ketempat lain yang sangat jauh
dalam waktu singka. Dimulai dengan terselenggarakannya “Workshop on
Digital Libraries“ pada tahun 1994 di Amerika.
Koleksi pada e-library semuanya berbentuk digital, bersifat
interaktif, dan dapat merupakan perpustakaan tanpa lokasi fisik. Dalam e-
library terdapat berbagai macam koleksi elektronik seperti e-book dan e-
journal.
2.2.3. E-journal
E-journal dapat diartikan sebagai salah satu cara menyebar
luaskan jurnal tercetak. Dalam pengertian ini maka sebenarnya e-journal
masih sama dengan jurnal tercetak, tetapi disebarkan melalui jaringan. e-
journal juga dapat sepenuhnya berbuntuk digital dan tidak memiliki
29
bentuk yang tercetak.
2.2.4. Koleksi
Menurut buku Pedoman Pembinaan Koleksi dan Pengetahuan
Literature (2004 : 2), ”Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka
yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada
masyarakat guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”.
2.2.5. Buku
Menurut Yulia (2004 : 3) Buku adalah bahan pustaka yang
merupakan suatu kesatuan utuh dan yang paling utama terdapat dalam
koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari Unesco tebal buku paling
sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku. Diantaranya
buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.
2.2.6. Modul
Modul adalah suatu cara pengorganisasian materi pelajaran yang
memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi pengorganisasian materi
pembelajaran mengandung squencing yang mengacu pada pembuatan
urutan penyajian materi pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada
upaya untuk menunjukkan kepada pebelajarketerkaitan antara fakta,
konsep, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi
pembelajaran.( Basuki, p5)
2.3 Hasil Penelitian atau Produk Sebelumnya
Dari hasil penelitian yang kita amati, sudah ada 2 skripsi yang membahas
tentang e-library. Berikut adalah hasil penelitian kami:
Skripsi karya Andreo Ismi 1100024166, Achmad Guntur Suardy
1100024424, Muhammad Reza Pahlawan 1100027193 (“ANALISIS DAN
PERANCANGAN E-LIBRARY PADA PT. PAKARTI TIRTOAGUNG”,
Abstrak p1) adalah TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk menganalisis dan
merancang e-library pada PT. Pakarti Tirtoagung. Selain itu skripsi ini bertujuan
untuk menganalisis dan merancang serta membuat sistem e-library pada PT.
Pakarti Tirtoagung .
30
METODE PENELITIAN, dalam penyusunan skripsi ini menggunakan
metode-metode untuk menganalisis dan perancangan. Untuk analisis
menggunakan metode studi pustaka, wawancara, observasi langsung, analisis
sistem bisnis. Sedangkan untuk perancangan menggunakan metode UML, ERD ,
storyboard.
HASIL YANG DICAPAI dalam penelitian ini berupa suatu sistem e-
library PT. Pakarti Tirtoagung.e-library PT. Pakarti Tirtoagung memiliki
fasilitas mesin pencarian untuk mencari koleksi tandon di kantor, mendownload
koleksi digital, memberikan komentar mengenai koleksi, dan memberikan
pengusulan buku. Dalam sistem tersebut terdapat tiga pengguna yaitu user,
admin, dan guest. Untuk guest hanya dapat melihat koleksi yang tersedia, untuk
menggunakan fasilitas yang ada terlebih dahulu untuk melakukan registrasi
secara gratis. Untuk user yang sudah terdaftar dapat melakukan pengunduhan
koleksi, memberikan komentar terhadap koleksi, dan memberikan pengusulan
buku. Admin merupakan pengguna yang memiliki hak akses yang tertinggi yang
mengatur. Admin dapat melakukan penambahan, perubahan dan penghapusan
terhadap user , koleksi, kategori koleksi , komentar. Dalam hal ini Admin
dipegang oleh staf IT PT. Pakarti Tirtoagung. Dalam implementasinya e-library
ini akan dapat diakses oleh siapa saja dengan bantuan internet.
SIMPULAN dari skripsi ini yaitu selama pengimplementasiaannya tidak
terdapat masalah yang berarti dan fungsi-fungsi dari e-libtary berjalan dengan
baik. berjalan dengan waktu harus dilakukan penambahan fitur-fitur yang
diperlukan oleh pimpinan yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi dalam
sistem e-library ini. Fitur untuk uploud file dari user memungkinkan dapat
ditambahkan jika server PT. Pakarti Tirtoagung memiliki fasilitas untuk
menanggulangi spam, malware, dan sebagainya, karena saat ini perusahaan tidak
memiliki server dengan fasilitas tersebut.
Sedangkan skripsi karya Agus Liono. S 1200961975 (“THE
ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN KEY FACTORS AND
USABILITY AFFECTING BINUS E-LIBRARY WEBSITE”, Abstract)
Objective
To find out the utilization of Binus e-library website among the Binus
International students, to find factors that influence Binus e-library website’s
usability , finally yet importantly is to analyze relationship between factors and
usability affecting Binus e-library website.
31
Method
Data collection progress was using questionnaire ad analyzed using SPSS tools
to find out the correlation between factors. 100 respondentsfrom Binus
International students have taken their part to fill in the questionnaire. The data
then analyze using regression to find out relationship among independent and
dependent variables.
Result
The result proven that there are lack of e-library utilization in Binus
International. The more advanced the student are, the more they utilize and
know about e-library. The most important variables in promotion, statistically
said. In the future Binus could introduce their e-library website to their student
earlier, preferably in W-days,alongside with accesbi’s introduction.
top related