bab i pendahuluanrepository.fe.unj.ac.id/8155/3/chapter1.pdfditempuh yang mampu bersaing di dalam...
Post on 14-Feb-2020
12 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah urgensi seseorang dalam menjalani
kehidupan. Perkembagan dan kemajuan negara tanpa adanya pendidikan yang
terencana dengan baik maka akan membawa pengaruh buruk bagi individu
dan negara itu sendiri. Pendidikan akan berjalan dengan baik apabila negara
tersebut dapat mengembangkan potensi sumber daya manusianya. Peran
pendidikan dapat membawa dampak positif yaitu sebagai pembangunan
negara yang terutama meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Melalui pendidikan manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi untuk
maju, dan sejahtera.
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang sangat banyak tetapi tidak
sebanding dengan peluang pendidikan yang tersedia. Menurut proyeksi Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2018 adalah
sebanyak 265 juta lebih. Di tingkat global, Indonesia menempati peringkat
empat penduduk terbanyak dunia setelah China, India, dan Amerika. Pada
akhir tahun 2017 Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan di Indonesia
masih jauh dibawah target yang ditetapkan pemerintah untuk pendidikan di
perguruan tinggi yaitu 25 % dari target 36, 7 % (sumber:
www.pressreader.com).
2
Hal tersebut dikarenakan tujuan dari adanya pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) adalah mempersiapkan siswa SMK secara
matang untuk bekerja, mengisi peluang kerja dengan kompetensi yang
dimilikinya berdasarkan jurusan yang ditempuh. Hal tersebut menyebabkan
rendahnya jumlah siswa SMK yang melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. Akan tetapi pendidikan tetap menjadi salah satu tolok ukur untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang.
Keberhasilan pendidikan seseorang dapat dinilai melalui pendidikan
terakhir yang ditamatkan. Salah satu yang dapat mengukur kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) adalah melalui pendidikan terakhir yang ditamatkan.
Semakin tinggi pendidikan yang diraih, semakin baik kualitas SDM yang
dimiliki, contohnya dapat meningkatkan potensi penghasilan yang lebih
besar, memperbaiki taraf hidup seseorang, peluang kerja yang lebih baik,
memiliki jenjang karir yang baik, dan dihargai dalam menjalani gaya hidup
bermasyarakat dan sebaliknya semakin rendah pendidikan yang dicapai maka
semakin rendah kualitas SDM yang dimilikinya.
Di era globalisasi saat ini persaingan di dunia kerja sangat sulit. Hal ini
terjadi karena adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang menuntut
persaingan tenaga kerja yang bebas antara pekerja dalam negeri dan pekerja
luar negeri. Semakin tingginya persaingan, semakin sulit mendapatkan
pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan keterampilan dan wawasan yang
dimiliki bagi para pencari kerja karena syarat mendapat pekerjaan yang
sangat sulit di Indonesia. Informasi dan teknologi yang semakin berkembang
3
membuat para pencari kerja dituntut untuk mempunyai skill dan pengetahuan.
Realitanya kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih rendah terutama
skill dan pengetahuan mengenai masing-masing bidang di dunia kerja.
Pendidikan adalah tolak ukur kemajuan sebuah peradaban bangsa di
negara tersebut, sebagai memperbaiki taraf hidup sehingga secara mutlak
harus dipenuhi oleh warganya. Di lingkungan masyarakat sekarang ini,
masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi akan lebih dihormati,
dihargai dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi di dalam
bermasyarakat. Oleh karena itu, warga Indonesia dituntut melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi agar dapat mempersiapkan diri di
masa mendatang untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Peran pendidikan sangat penting dalam mengisi peluang pekerjaan.
Sebagai contoh saat ini pekerjaan mulai mensyaratkan pendidikan terakhirnya
minimal adalah SMA/SMK, Diploma, Sarjana. Oleh karena itu, riwayat
pendidikan yang masih rendah atau hanya lulusan sekolah menengah akan
sulit untuk mencari pekerjaan karena dirasa masih sulit untuk bersaing di
dunia kerja sehingga peluang untuk mendapatkan pekerjaan semakin rendah.
Perguruan Tinggi merupakan jenjang pendidikan yang akan ditempuh
setelah melewati jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN),
atau pendidikan bentuk lain yang sederajat. Dilansir CNN dari BPS bahwa
lulusan SMK banyak yang menganggur pada tahun 2017. Penyumbang
terbesar angka pengangguran di Indonesia berasal dari lulusan SMK yakni
4
sebanyak 11,47 %. Artinya masih banyak siswa lulusan SMK yang tidak
bekerja karena tingkat pendidikan yang masih rendah serta belum memiliki
skill sesuai bidangnya.
Pemerintah memiliki tujuan dalam pengembangan pendidikan
masyarakatnya adalah melalui lembaga pendidikan tinggi negeri ataupun
swasta dengan demikian apabila melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi akan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki skill,
mental bersaing, kemampuan dari masing-masing bidang program studi yang
ditempuh yang mampu bersaing di dalam dunia kerja.
SMK Negeri 2 Jakarta merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang
memiliki bidang khusus yaitu Bisnis dan Manajemen yang berlokasi di
Gambir, Jakarta Pusat. Sekolah ini memiliki 5 jurusan bidang keahlian yaitu
Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Multimedia, dan Rekayasa
Perangkat Lunak. Lulusan-lulusan SMK Negeri 2 Jakarta dicetak untuk
memiliki keahlian-keahlian di masing-masing bidang yang ditempuhnya.
Meskipun SMK diciptakan untuk siswa-siswi yang ingin langsung bekerja,
akan tetapi tidak sedikit siswa memiliki minat melanjutkan pendidikan ke
Perguruan Tinggi.
Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMK Negeri 2 Jakarta yang
berlamat di Jalan Batu No. 3, Gambir, Jakarta Pusat. Peneliti melihat adanya
penurunan siswa-siswi yang berminat melanjutkan pendidikan ke perguruan
5
tinggi ini dari data yang didapatkan dari guru Bimbingan Konseling (BK)
sehingga peneliti melakukan penelitian pada SMK Negeri 2 Jakarta.
Tabel I.1
Data Siswa SMK Negeri 2 Jakarta yang Melanjutkan Pendidikan
ke Perguruan Tinggi
Sumber : Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 2 Jakarta
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2015 –
2016 minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebesar 10, 29 %,
untuk tahun ajaran 2016 – 2017 mengalami kenaikan sebesar 2, 45 % dengan
tingkat persentase yaitu 12, 74 %, dan untuk ajaran 2017 – 2018 minat
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi mengalami penurunan sebesar
7,58 % dengan jumlah persentase 5, 16 %. Penurunan minat melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi akan salah satunya akan mempengaruhi
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Banyak faktor-faktor yang menyebabkan penurunan siswa-siswi untuk
melanjutkan minat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK
Negeri 2 Jakarta yaitu sebagai berikut.
Berdasarkan Pra – Riset Peneliti yang dilakukan kepada 35
Responden di mana Peneliti memberikan kesempatan memilih lebih dari
Tahun
Ajaran
Jumlah
Lulusan
Jumlah Siswa yang
Melanjutkan ke Perguruan
Tinggi
%
Ke
Perguruan
Tinggi
2015-2016 204 orang 21 orang 10, 29 %
2016-2017 204 orang 26 orang 12, 74 %
2017-2018 155 orang 8 orang 5, 16 %
6
1 penyebab siswa – siswi tidak melanjutkan pendidikan ke Perguruan
Tinggi, sebagai berikut :
7
Tabel I. 2
Pra-Riset Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
Faktor
Penyebab
Responden Responden
yang
Setuju
%
Yang
Setuju
Responden
yang Tidak
Setuju
% yang
Tidak
Setuju
Motivasi
Belajar 35 orang 22 orang 62, 9 % 13 orang 37, 1 %
Lingkungan
Teman
Sebaya
35 orang 18 orang 51, 4 % 17 orang 48, 6 %
Status
Sosial
Ekonomi
Orang Tua
35 orang 13 orang 37, 1 % 22 orang 62, 9 %
Sumber: Data diolah oleh peneliti
Berdasarkan data di atas, penyebab terjadinya minat melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 2 Jakarta yang di picu oleh
faktor-faktor diantaranya adalah status sosial ekonomi orang tua sebesar 37,1
%, dan lingkungan teman sebaya sebesar 51, 4 %, motivasi belajar dapat
mempengaruhi sebesar 62, 9 %.
Status ekonomi sosial orang tua merupakan kedudukan keadaan ekonomi
orang tua. Rendahnya masyarakat yang melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi salah satunya adalah karena keadaan ekonomi orang tua yang tidak
mencukupi untuk membiayai pendidikan di perguruan tinggi. Keadaan sosial
dan ekonomi orang tua mempengaruhi sikap orang tua terhadap pendidikan
anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Oleh
karena itu, status sosial ekonomi orang tua yang tinggi cenderung memiliki
perhatian dan keinginan kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikan.
Akan tetapi berbeda dengan status sosial ekonomi orang tua yang dianggap
8
rendah di lingkungan masyarakat, cenderung tidak memperhatikan dan tidak
berkeinginan melanjutkan pendidikan anaknya.
Keadaan ekonomi keluarga berpengaruh terhadap kelangsungan
pendidikan anak karena orang tua tidak memiliki kemampuan untuk
memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan selama menempuh pendidikan. Tidak
sedikit bahwa siswa yang putus sekolah karena masalah biaya seperti
membayar buku-buku pelajaran, baju seragam, alat tulis dan juga untuk
memenuhi kebutuhan hidup dengan melakukan berbagai pekerjaan untuk
membantu ekonomi orang tua yang sulit. Hal tersebut yang menyebabkan
siswa-siswi di Indonesia sangat kurang dalam mendapatkan pendidikan yang
layak.
Lingkungan teman sebaya merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan minat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK
Negeri 2 Jakarta. Lingkungan teman sebaya mempunyai peran yang dapat
mempengaruhi teman-teman sejawatnya untuk melanjutkan pendidikan,
apabila teman sejawatnya merasa tertarik atau minat dengan melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi maka akan mempengaruhi teman-teman
yang lainnya untuk melakukan hal yang sama.
Di dalam lingkungan teman sebaya, dukungan dari teman sebayanya
akan mempengaruhi keinginan teman yang lainnya. Akan tetapi, lingkungan
teman sebaya dapat berdampak positif maupun negatif. Hal tesebut
tergantung kepada siapa ia berteman, apabila ia berteman dengan anak yang
9
baik serta rajin maka dengan sendirinya akan mempengaruhinya untuk
menjadi baik dan rajin.
Sebaliknya apabila lingkungan teman sebayanya mempunyai pengaruh
yang buruk misalnya salah satu teman sering tidak masuk sekolah, nakal,
malas belajar, maka akan berdampak negatif. Akan tetapi, melalui
karakteristik masing-masing siswanya yang berbeda, cara berinteraksi
memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap kepribadian seorang
anak. Hal tersebut dapat mempengaruhi dari segi pendidikan, seperti minat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Adapun faktor lain yang menyebabkan siswa-siswi SMK tidak memiliki
minat untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi dikarenakan
memiliki motivasi belajar yang rendah. Dapat dilihat pada tabel II. 1 di atas
siswa-siswi SMK Negeri 2 Jakarta masih kurang memiliki motivasi belajar
dilihat dari respon siswa-siswi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Kurangnya respon siswa-siswi dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh
guru, sebagai contoh yaitu ketika guru sedang menjelaskan, siswa-siswi
memainkan handphone dan kurang aktif menanyakan materi pelajaran kepada
guru. Hal ini dapat mempengaruhi rendahnya motivasi belajar siswa-siswi
SMK Negeri 2 Jakarta untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Dengan memperhatikan siswa-siswi yang memiliki motivasi belajar yang
rendah sebagai perhatian utama untuk meningkatkan motivasi dalam hal
belajar. Maka, siswa-siswi dengan senang hati menjalankan proses
pembelajaran seiring berjalannya proses pembelajaran. Jika adanya motivasi
10
belajar yang kuat maka dapat mempengaruhi bagaimana individu tersebut
menyerap pembelajaran dengan perasaan senang serta memiliki minat untuk
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan
Teman Sebaya terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
di SMK Negeri 2 Jakarta.
B. Perumusan Masalah
Dari pembahasan masalah yang telah dibahas peneliti di atas, maka
perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap minat melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 2 Jakarta ?
2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 2 Jakarta ?
3. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar dan lingkungan teman sebaya
terhadap minat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK
Negeri 2 Jakarta ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah – masalah yang telah peneliti rumuskan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat
11
(sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat diandalkan dan reliabel)
tentang :
1. Pengaruh motivasi belajar terhadap minat melanjutkan pendidikan ke
Perguruan Tinggi di SMK Negeri 2 Jakarta.
2. Pengaruh lingkungan teman sebaya terhadap minat melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 2 Jakarta.
3. Pengaruh motivasi belajar dan lingkungan teman sebaya terhadap minat
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMK Negeri 2 Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini mampu sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu di
dalam dunia pendidikan.
b. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat
mengembangkan penelitian mengenai motivasi belajar, lingkungan
teman sebaya dan minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
2. Manfaat Praktis
a. Peneliti
Dari penelitian ini diharapkan sebagai tiang apabila menjadi pendidik di
masa depan agar dapat meningkatkan kualitas SDM. Sebagai bahan untuk
meningkatkan pengalaman.
b. Tempat Penelitian
12
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu tempat penelitian
dalam hal meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
minat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi sehingga memiliki
skill dan pengetahuan yang luas untuk memajukan bangsa Indonesia.
c. Universitas Negeri Jakarta
1) Bagi Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah
pengetahuan, wawasan dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya bagi mahasiswa lainnya, khususnya bagi mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
2) Bagi Universitas Negeri Jakarta
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah
informasi serta pengetahuan bagi civitas akademika yang tertarik untuk
meneliti masalah ini, serta dapat menambah referensi perpustakaan
Universitas Negeri Jakarta khususnya perpustakaan Fakultas Ekonomi.
top related