bab ii landasan teori...8 1. hypertext preprocessor (php) menurut (sugiarti, 2018:54) mengemukakan...
Post on 09-Nov-2020
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Pembuatan Tugas Akhir ini tidak lepas dari teori-teori yang mendukung
kemudahan dalam mempelajari dan merancang sebuah program web yang
diharapkan dan dapat berfungsi secara maksimal.
Penulis menggunakan Xampp sebagai server web untuk aplikasinya
menggunakan Sublime Text 3, yang berfungsi sebagai editor. Sementara untuk
server databasenya menggunakan MySQL dan untuk mengaksesnya penulis
menggunakan browser.
2.1.1. Website
Menurut Simarmata dalam (Pradiatiningtyas dan Suparwanto, 2017:5), “Web
adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan alam bentuk teks, gambar,
suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam sebuah server Web Internet yang disajikan
dalam bentuk hiperteks”.
1. Internet
Menurut Soekarwati dalam (Mulyani dan Agustina, 2017:38) “Interconnected
networking atau international networking merupakan kepanjangan dari internet ialah
kumpulan jaringan komputer besar dan kecil yang sangat luas berada di seluruh
dunia”. Sedangkan menurut Mason dan Rennie “Internet adalah jaringan yang
kompleks dan cepat meluas bagi komputer yang saling terjalin”. Pada dasarnya
7
Internet ialah kumpulan informasi yang berada di komputer yang bisa diakses
karena adanya jaringan yang tersedia di komputer tersebut.
a. World Wide Web (WWW)
Menurut Raharjo dalam (Supriyanta dan Nisa, 2015:35) “World Wide Web
(WWW), sering disingkat dengan web, adalah suatu layanan di dalam
jaringan yang berupa ruang informasi”.
b. Uniform Resource Location (URL)
Menurut (Tim EMS, 2015:203) “URL merupakan alamat yang
menunjukkan alamat sebuah objek, situs, atau file apa pun di World Wide
Web (WWW), secara teknis, URL diartikan sebagai uraian karakter dalam
bentuk standar yang digunakan untuk mereferensikan lokasi dari sebuah
sumber daya tertentu di WWW, seperti dokumen, gambar, atau lainnya ”
2. Web Browser
Menurut Sibero dalam (Supriyanta dan Nisa, 2015:36) “Web Browser adalah
aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber
informasi web”
3. Web Server
Menurut Simarmata dalam (Supriyanta dan Nisa, 2015:36), Mengemukakan
bahwa: “WebServer adalah potongan perangkat lunak yang mendukung berbagai
protokol Web, seperti HTTP, HTTPS, dan lain-lain untuk memproses permintaan
client”.
2.1.2. Bahasa Pemograman
Bahasa pemograman yang biasa digunakan dalam membangun sebuah
website antara lain :
8
1. HyperText Preprocessor (PHP)
Menurut (Sugiarti, 2018:54) mengemukakan bahwa, “PHP sendir sebenarnya
merupakan singkatan dari (Hypertext Preprocessor), yang merupakan sebuah bahasa
scripting tingkat tinggi yang dipada pada dokumen HTML”.
2. HyperText Markup Language (HTML)
Menurut (Sugiarti, 2018:16) “HTML atau Hyper Text Markup Language
merupakan sebuah bahasa pemograman terstruktur yang dikembangkan untuk
membuat halaman website yang dapat diakses atau ditampilkan menggunakan Web
Browser”.
3. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Raharjo dalam (Supriyanta dan Nisa, 2015:36) mengemukakan bahwa
“Cascading Style Sheet (CSS) adalah suatu bahasa yang bekerja sama dengan HTML
untuk mendefinisikan bagaimana suatu isi halaman web ditampilkan atau
dipresentasikan. Presentasi ini meliputi style atau gaya teks, link, maupun tata letak
(layout) halaman”.
4. Sublime Text 3
Menurut Putra dkk dalam (Pradiatiningsih dan Suparwanto ,2017:4),
mendefinisikan “Sublime text adalah text editor berbasis Python, sebuah text editor
yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan simple yang cukup terkenal
dikalangan developer (pengembang) dan desainer”.
2.1.3. Basis Data
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2016:43) mengemukakan bahwa,
“Sistem Basis Data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah
memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia
9
saat dibutuhkan”. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar
dapat diakses dengan mudah dan cepat. Sistem informasi tidak dapat dipisakan
dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, entah berupa file teks ataupun
Database Management System (DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem
informasi meliputi :
1. Memasukkan, menyimpan, dan mengambil data
2. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan
Tujuan dari dibuatnya tabel-tabel disini adalah untuk menyimpan data ke
dalam tabel-tabel agar mudah diakses. Oleh karena itu, untuk merancang tabel-tabel
yang akan dibuat maka dibutuhkan pola pikir penyimpanan data nantinya jika dalam
bentuk baris-baris data (record) dimana setiap baris terdiri dari beberapa kolom.
Sumber : Sukamto dan Shalahuddin (2016:44)
Gambar II.1
Ilustrasi Basis Data
10
1. MySQL
Menurut Anhar dalam (Yuniva dan Hidayat, 2017:54) MySQL (My Structure
Query Language) adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(Database Management Sistem) atau DBMS dari sekian banyak DBMS, seperti
Oracle, MS SQL, Postgre SQL, dan lain-lain. MySQL merupakan DBMS 14 yang
multithread, multi-user yang bersifat gratis dibawah lisensi GNU eneral Public
License (GPL).
2. XAMPP
Menurut (Haqi dan Setiawan, 2019:8) mengemukakan bahwa, “XAMPP adalah
perangkat lunak bebas (free software) yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan komplikasi dari beberapa program. Fungsi XAMPP sendiri sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari beberapa program, antara
lain. Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa pemograman PHP dan Perl”.
2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2016:28) “Model air terjun (waterfall)
sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik
(classic life cycle)”. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat
lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean,
pengukian, dan tahap pendukung (support). Berikut adalah gambaran model air
terjun :
11
Sumber: Simarmata dalam (Mulyana, 2014:72)
Gambar II.2
Model Waterfall
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara instansif untuk
menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
didokumentasilkan.
2. Desain
Desan perangkat lunak adalah proses multi langah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini
mentranslansi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
12
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
Tidak menutupi kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirim ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalhan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak harus
beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan
dapat mengulangi proses pengembanganmulai dari analisis spesifikasi untuk
perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat
perangkat lunak baru.
2.1.5. Pengertian Administrasi
Menurut Dewi dalam (Herliana, 2014:83) “Secara etimologis, administrasi
berasal dari bahasa Yunani administrare yang artinya adalah melayani atau
membantu. Dalam bahasa Inggris administrasi (administration) dapat diartikan
sebagai melayani dengan baik. Secara sempit dalam bahasa Belanda, administrasi
(administratie) diartikan sebagai pekerjaan tulis menulis atau ketatausahaan/
kesekretarisan“.
Menurut Silalahi dalam (Marliani, 2018:17) ” Secara etimologis atau asal kata,
administrasi berasal dari Bahasa Inggris “administration”, dengan bentuk infinitifnya
to administer yang diartikan sebagai to manage (mengelola). Administrai juga dapat
berasal dari Bahasa Belanda “administratie”, yang memiliki pengertian mencakup
13
tata usaha, manajemen dari kegiatan organisasi, manajemen sumber daya. Dari
pengertian tersebut, administrasi mempunyai pengertian dalam arti sempit dan arti
yang luas. Dalam arti sempit administrasi sering diartikan dengan kegiatan
ketatausahaan. Tata usaha pada hakikatnya merupakan pekerjaan pengendalian
informasi. Tata usaha juga sering diartikan sebagai kegiatan yang berkaitan dengan
tulis menulis/mencatat, menggandakan, 18 menyimpan, atau yang dikenal dengan
clerical work”
Menurut Sondang dalam (Wijaya dan Irawan, 2018:27) “Administrasi adalah
keseluruhan proses kerja sama antara dua orang menusia atau lebih didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
2.1.6. Pengertian Pendaftaran
Menurut DEPDIKBUD dalam (Magdalena, 2017:39) “Pengertian pendaftaran
adalah proses, cara, perbuatan mendaftar yaitu pencatatan nama, alamat dsb dalam
daftar. Jadi, pendaftaran adalah proses pencatatan identitas pendaftar kedalam sebuah
media penyimpanan yang digunakan dalam proses pendaftaran.”
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas dalam (Martiana dan Irfan, 2016:53)
“Pendaftaran adalah pencatatan hal atau identitas seperti nama, alamat dan
sebagainya. Dalam suatu lembaga pendidikan, pendaftaran merupakan suatu hal yang
sangat penting”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam (Kesuma, Kristiana dan
Isnaeni, 2018:27) “Kata “Pendaftar” berarti proses, cara perbuatan mendaftar atau
mendaftarkan, pencatatan nama, alamat, dan sebagainya dalam daftar. Dapat
disimpulkan bahwa pendaftaran adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang untuk menjadi salah satu dari bagian lingkup yang terdaftar.”
14
2.1.7.Pengertian Ta’aruf
Menurut Abdullah, 2003 dalam Arlina, 2012: 6 dalam (Ridwansyah 2018: 29)
“Ta’aruf adalah melakukan perkawinan tanpa melalui proses pacaran, namun bukan
berarti tidak ada kesempatan untuk mengenal dan menjajaki calon pasangannya
terlebih dahulu.”
2.1.8. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan oleh Chandra Kesuma, Yustina Meisella Kristania,
dan Fatimah Isnaeni (2018:26) yang berjudul “Sistem Informasi Pendaftaran
Pernikahan Berbasis Web Pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Banyumas” .
pendaftaran pernikahan pernikahan pada KUA masih menggunakan metode
pendaftaran manual yaitu dengan cara calon pengantin mendatangi KUA
kecamatan Banyumas lalu melakukan pendaftaran secara tatap muka dengan
petugas KUA sehingga kurang efektif dan efisien dalam manajemen waktu.
Sistem Informasi pendaftaran melalui internet atau online merupakan suatu
pendekatan yang baik terhadap peningkatan kemudahan akses untuk
masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan
kualitatif.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Farida Yusuf (2018:26) yang berjudul
“Rancangan Dan Bangun Sistem Informasi Administrasi Diklat Pada PT PLN
(Persero) Wilayah Sulselrabar Berbasis Web”. Dalam pelaksanaannya proses
monotoring dilakukan oleh lebih dari satu pegawai dengan pembagian tugas
yang berbeda menggunakan aplikasi excel sebagai media pengolahan data.
Sistem informasi administrasi diklat yang berbasis web pada PT. PLN
15
(Persero) wilayah Sulselrabar yang dapat mengatasi masalah tentang sulitnya
mendapatkan data dan informasi terkait dengan diklat dikarenakan perusahaan
memiliki banyak data yang harus diolah. Metodologi penelitian yang
digunakan terdiri dari metode pengembangan sistem yaitu SDLC (System
Development Life Cycle) Waterfall.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Syarif Hidayatulloh dan Cisde Mulyadi
(2015:42) yang berjudul “Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan Desa
Candigatak Berbasis Web”. Permasalahan yang di hadapi adalah sistem
pelayanan administrasi di Desa Candigatak masih manual. Metode penelitian
yang digunakan adalah system development life cyle (SDLC). Sistem yang di
susun ini dapat untuk melayani permohonan berbagai bentuk administrasi
kependudukan secara online, maupun secara langsung, sehingga akan sangat
memudahkan masyarakat.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Abdur Rochman, Achmad Sidik, dan Nada
Nazahah (2018:51) yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi
Administrasi Pembayaran SPP Siswa Berbasis Web di SMK Al-Amanah”.
Permasalahan pada pelayanan SMK Al-Amanah masih dilakukan secara
manual dengan melakukan pencatatan manual kedalam buku besar. Metode
penelitian yang digunakan adalah Object Orientied Analis Desain (OOAD)
menggunakan Unified Modeling Language (UML) perangkat lunak yang
dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai
databasenya.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Feriani Astuti Taringan (2017:301) yang
berjudul “Sistem Informasi Biro Jodoh Online” . Biro jodoh konvensional
16
memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah anggota harus datang ke
lokasi kantor biro jodoh untuk pendaftaran, sehingga memerlukan waktu dan
kerahasiaan tidak begitu terjamin. Metode penelitian yang dilakukan adalah
metode System Development Life Cycle (SDLC).
2.2. Tools Program
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Simarmata dalam (Mulyana, 2014:72) Struktur Navigasi, adalah
“Perancangan antarmuka pengguna melibatkan perancangan look and feel dari
masing-masing elemen yang tampak di dalam model perancangan navigasi atau
informasi. Perancangan antarmuka pengguna meliputi deskripsi tombol, konteks tata
letak, indeks dan lokasi halaman dari tool navigasi”.
Ada beberapa struktur navigasi atau informasi menurut Simarmata dalam
(Mulyana, 2014:72), terdiri dari:
1. Struktur Urutan
Struktur urutan, tautan antara halamannya sangat terdefinisi dengan baik
dan navigasinya linear (misalnya, maju dan mundur).
Sumber: Simarmata dalam (Mulyana, 2014:72)
Gambar II.3
Struktur Navigasi Urutan
17
2. Stuktur Grid
Struktur grid merupakan struktur yang multidimensional untuk menyajikan
hubungan kronologis diantara halaman.
Sumber: Simarmata dalam (Mulyana, 2014:72)
Gambar II.4
Struktur Navigasi Grid
3. Struktur Pohon
Struktur pohon mengizinkan halaman untuk bisa disajikan dalam bentuk
hierarki. Struktur ini sering kali menggunakan halaman yang di navigasi
menurut daftar isinya. Struktur pohon memiliki tingkatan antara halaman-
halaman, misalnya halaman akar, halaman sub menu, halaman sub-sub
menu dan seterusnya. Struktur ini dapat menyajikan suatu model organisasi
dengan kebanyakan pengguna yang familier dan nyaman.
Sumber: Simarmarta dalam (Mulyana, 2014:73)
Gambar II.5
Struktur Navigasi Pohon
18
4. Struktur Navigasi Web
Struktur web merupakan struktur yang paling kompleks karena halaman
dan tautannya dapat diorganisasikan dalam pola topologi yang paling baik
sehingga setiap halaman memiliki tautan.
Sumber: Simarmarta dalam (Mulyana, 2014:73)
Gambar II.6
Struktur Navigasi Web
5. Struktur Campuran
Struktur campuran merupakan kombinasi dari struktur-struktur
sebelumnya.
Sumber: Simarmarta dalam (Mulyana, 2014:73)
Gambar II.7
Struktur Navigasi Campuran
19
2.2.2. Entity Relantionship Diagram (ERD)
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2016:50) mengemukakan bahwa,
“Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan
Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori
himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data
relasional”. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan
oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Herry
Ellis), notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan
adalah notasi Chen. Berikut adalah simbol-simbol yang digunakan pada ERD dengan
notasi Chen:
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:52)
Tabel II.1
Simbol-simbol ERD
Simbol Deskripsi
Entitas/Entity
Entitas merupakan data inti yang akan
disimpan; bakal tabel pada basis data;
benda yang memiliki data dan harus
disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer; penamaan entitas
biasanya lebih ke kata benda dan belum
merupakan nama tabel.
20
Atribut
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas.
Atribut kunci primer
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses record
yang diinginkan; biasanya berupa id;
kunci primer dapat lebih dari satu kolom,
asalkan kombinasi dari beberapa kolom
tersebut dapat bersifat unik (berbeda
tanpa ada yang sama).
Atribut multinilai / multivalue
Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki nilai lebih dari satu.
Relasi
Relasi yang menghubungkan antar
entitas; biasanya diawali dengan kata
kerja.
21
Asosiasi / Association
Penghubung antara relasi dan entitas di
mana di kedua ujungnya memiliki
multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian.
ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubunghan dua
buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan relasi
ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau N-ary (satu relasi
menghubungkan banyak entitas). Tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak
mengizinkan ternary atau N-ary. Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi
dalam ERD:
Sumber: Sukamto dan Shalahuddin (2016:52)
Tabel II.1
Struktur Navigasi Campuran
Nama Gambar
Binary
Ternary
22
N-ary
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Simarmata dalam (Fridayanthie dan Mahdiati, 2016:132) “Logical
Record Structure (LRS) adalah representasi dari struktur rercord-record pada tabel
yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas”. Menentukan kardinalitas,
jumlah tabel, dan ForeignKey (FK).
2.2.4.Implementasi dan Pengujian Web
A. Black-Box Testing
Menurut Black dalam (Mulyani dan Agustina, 2017:38) “Black Box Testing
disebut juga behavioral test yaitu yang digunakan untuk untuk menemukan bug
dalam high level operation. Tester dilakukan berdasarkan fungsional sistem,
maksudnya didasarkan pada apa yang harus sistem lakukan”.
Sumber : medium.com
Gambar II.8
Black-Box Testing
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat
mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pegujian kotak
23
hitam harus dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat kasus benar
dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat
adalah :
1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang benar.
2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)
yang salah, misalkan nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya,
atau keduanya salah.
Sumber : widuri.raharja.info
Tabel II.3
Black-Box Testing
top related