bab ii - perancangan sistem informasi penyewaan atas aset idle pada perum bulog divre lampung
Post on 13-Feb-2017
68 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perancangan Perangkat LunakMenurut Rosa A.S dan M.shalahuddin (2013:23), “Desain atau perancangan
merupakan upaya untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberi kepuasan (mungkin informasi) akan spesifikasi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performasi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat”.
Menurut Hanif Al Fatta (2007:44), “Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap harapannya, sebuah sistem yang diperbaiki”.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa perancangan adalah sebuah teknik pemecahan masalah untuk mengkonstruksi sebuah sistem yang memberi kepuasan (mungkin informasi) akan spesifikasi kebutuhan penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu dan perangkat.
2.2Pengertian SistemMenurut Jogiyanto (2005:2), ”Sistem didefinisikan sebagai
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”.
Menurut Hanif Al Fatta (2007:3), “Suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama
lain”
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa
sistem adalah suatu kumpulan elemen sistem yang saling
berinteraksi dan saling bergantung sama lain.
6
2.2.1 Klasifikasi Sistem
Sistem diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang antara lain :
a. Sistem Abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teknologi. Sedangkan sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.
b. Sistem Alamiah (natural system) dan sistem buatan (human system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan adalah
sistem yang dirancang oleh manusia, misalnya sistem informasi komputer.c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tertentu
(probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi, misalnya sistem komputer. Sistem tak tertentu adalah sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksikan karena
mengandung unsur probabilitas.
d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luar lainnya, bekerja secara otomatis tanpa
ada campur tangan pihak luar. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan lainnya.
2.3 Pengertian Informasi
Menurut Hanif Al Fatta (2007:9), “Data yang telah diproses,
atau data yang memiliki arti”
7
Menurut Jogiyanto (2005:8), “Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya”.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang telah diolah dan diproses menjadi
bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi penerima.
Menurut Jogiyanto (2005:10) kualitas informasi yang diharapkan tergantung
4 (empat) hal pokok yaitu :
1. Akurat
Akurat mempunyai arti informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan–
kesalahan yang tidak biasa, tidak menyesatkan dan mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu
Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat,
karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu
dierlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.
3. Relevan
Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena
batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bias dikatakan berguna jika
benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.
4. Aman
Aman berarti informasi harus terbebas dari penyadapan oleh orang yang tidak
berwenang dalam penggunaan informasi tersebut.
2.4Pengertian Sistem InformasiMenurut Jogiyanto (2005 : 11), “Sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.
Input Data OutputDataPemrosessan
8
Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:13), “Sistem Informasi adalah
sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan
informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi”.
Berdasarkan dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, yang akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan organisasi.
Sistem informasi berdasarkan konsep (input, processing, output – IPO) dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1 Konsep Sistem InformasiSumber : Hanif Al Fatta (2007:9)
2.4.1Komponen Sistem InformasiMenurut Hanif Al Fatta (2007:10), Terdapat enam
komponen dari sebuah sistem informasi. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.
Blok-blok tersebut adalah :1.Blok masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi input ini yang termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2.Blok model (Model Block)
9
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan matematika yang akan data dan input yang disimpan dibasis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.
3.Blok keluaran (Output Block)Semua pemakai sistem prosedur dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.Blok teknologi (Tecnology Block)Teknologi merupakan “kotak alat” (tool box) dalam sistem informasi teknologi digunakan dalam menginput, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran serta mengendalikan dari sistem secara keseluruhan.
5.Blok Basis Data(Database Block)Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasi.
6.Blok kendali (Control Block)Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal yang dapat merusak sistem informasi seperti bencana alam, kegagalan sistem itu sendiri beberapa pengendalian perlu direncanakan dan ditetapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau dapat langsung diatasi.
10
2.5 Pengertian PenyewaanMenurut Dadan Darmawan (2009:5), “Sewa-menyewa
adalah suatu perjanjian dengan pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang disepakati dan disanggupi pembayarannya”.
Menurut Richard Eddy (2010:64), “Sewa-menyewa adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kenikmatan suatu barang kepada pihak lain selama waktu tertentu, dengan "pembayaran suatu harga yang disanggupi" oleh pihak yang terakhir itu (Pasal 1548 KUH Perdata)”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyewaan/sewa-menyewa adalah suatu perjanjian dengan pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya, selama suatu waktu tertentu, dengan "pembayaran suatu harga yang disanggupi" oleh pihak yang terakhir itu.
2.5.1Hak dan Kewajiban Pihak yang Menyewakan dan Penyewa
Hak dari pihak yang menyewakan adalah menerima harga sewa yang telah ditentukan. Kewajiban yang menyewakan, antara lain:
a. Menyerahkan barang yang disewakan kepada si penyewa.b. Memelihara barang yang disewakan sedemikian rupa
sehingga dapat dipakai untuk keperluan yang dimaksudkan.
c. Memberikan hak kepada penyewa untuk menikmati barang yang disewakan.
d. Melakukan pembetulan pada waktu yang sama.e. Menaggung cacat dari barang yang disewakan.
11
Hak dari pihak penyewa adalah menerima barang yang disewakan dalam keadaan baik. Kewajibannya adalah sebagai berikut:
a. Memakai barang sewa sebagai seorang kepala rumah tangga yang baik. Artinya, kewajiban seakan-akan barang itu kepunyaan sendiri.
b. Membayar harga sewa pada waktu yang telah ditentukan.
2.6 Pengertian Aset
Menurut Al. Haryono Jusup (2011:25), “Kekayaan yang
dimiliki oleh suatu perusahaan disebut aset”
Menurut Thomas Sumarsan, S.E., M.M. (2013:14), “Aset
(asset) merupakan sumber daya yang dikuasai oleh
perusahaan”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aset adalah
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.
2.6.1Keputusan Direksi Perusahaan Umum Bulog No. 72/DS000/03/2015
a. Bahwa dalam rangka optimalisasi nilai perusahaan melalui pendayagunaan aset tetap, telah ditetapkan Peraturan Direksi Nomor : PD-07/DS000/03/2015 tentang
12
Pendayagunaan Aset Tetap Perusahaan Umum (Perum) Bulog.
b. Bahwa untuk memperjelas dan memperlancar proses pendayagunaan aset tetap diperlukan pemisahan antara aset tetap yang digunakan untuk operasional perusahaan dengan aset tetap yang didayagunakan untuk optimalisasi nilai perusahaan.
c. Bahwa berdasrkan pertimbangan sebagaimana dimaksudkan pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Direksi Perusahaan Umum (Perum) BULOG tentang Daftar Aset Tetap Perusahaan Umum (Perum) BULOG untuk Didayagunakan.
2.7 Pengertian Idle
Berdasarkan Jurnal Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah
KEMENDAGRI (2015:20), “Tidak dapat digunakan secara optimal (idle)”
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesi Nomor
219/PMK.05/2013 (2013:9), “idle (tidak terpakai)”.
Berdasarkan dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa idle adalah
tidak dapat dipakai atau tidak digunakan secara optimal.
2.8 Analisis Kebutuhan Fungsional
Menurut Al-Fatta (2007:63) tujuan dari tahap analisis adalah memahami
kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang sesuai
dengan kebutuhan. Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan
kebutuhan secara lengkap, maka analisis membagi kebutuhan sistem ke dalam dua
jenis yaitu :
Sistem/ RekayasaInformasi
Analisis Desain Pengodean Pengujiann
13
a. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)
Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement) adalah jenis kebutuhan
yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem.
b. Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirement)
Kebutuhan Nonfungsional (Nonfunctional Requirement) adalah tipe
kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem.
2.9 Metode Pengembangan Sistem
Metode SDLC air terjun (Waterfall) sering juga model sekuensial linier
(Sequential linier) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun
menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau
terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung
(Support). Berikut adalah Gambar metode waterfall dapat dilihat pada gambar 2.2
dibawah ini:
Gambar 2.2 Sistem Model Waterfall
(Sumber : Rosa A.S dan M.shalahudin, 2013:29)
Dari gambar tersebut dapat dijelaskan mengenai pendekatan alur perangkat
lunak secara terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, serta pengujian.
Pada laporan ini, tahap yang sudah dilakukan adalah analisis dan desain, berikut
penjelasan masing-masing tahap:
14
a. Analisis Kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk
menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak agar dapat. Dipahami perangkat
lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan
perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
b. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur
perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
c. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak.Hasil dari
tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (Maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat
mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk
perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat
perangkat lunak baru.
32
1
15
2.10 Bagan Alir Dokumen
Menurut Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2015:67), “Bagan alir dokumen (document flowchart) dikembangkan untuk mengilustrasikan arus dokumen dan data antar-area pertanggungjawaban dalam organisasi. Bagan ini menelusuri dokumen dari awal hingga akhir, menunjukkan setiap dokumen dimulai, distribusi, tujuan, disposisi, dan semua hal yang terjadi saat mengalir melewati sistem”.
Simbol bagan alir dokumen dibagi ke dalam empat kategori, yaitu :
1. Simbol input/output menunjukkan input atau output dari sistem.
2. Simbol pemrosessan menunjukkan pengolahan data, baik secara elektronik atau dengan tangan.
3. Simbol penyimpanan menunjukkan tempat data disimpan.
4. Simbol arus data lain-lain menunjukkan arus data, dimana bagan alir dimulai dan berakhir, keputusan dibuat, dan cara menambah catatan penjelas untuk bagan alir.
Berikut ini merupakan simbol-simbol dari Bagan Alir Dokumen :
Tabel 2.1 Simbol – simbol Bagan Alir Dokumen
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/Output
Dokumen Dokumen atau laporan elektronik atau
kertas.
Berbagai salinan
dokumen kertas
Diilustrasikan dengan melebihi
simbol dokumen dan mencetak nomor
dokumen pada muka dokumen di
16
sudut kanan atas.
Output elektronikInformasi ditampilkan oleh alat output
elektronik seperti terminator, monitor,
atau layar.
Simbol Nama Penjelasan
Entri data
elektronik
Alat entri data elektronik seperti
komputer, terminal, rablet, atau
telepon.
Alat input dan
output elektronik
Entri data elektronik dan simbol
output digunakan bersama untuk
menunjukkan alat yang digunakan
untuk keduanya.
Simbol Pemrosesan
Pemrosesan
komputer
Fungsi pemrosesan yang dilakukan
oleh komputer; biasanya
menghasilkan perubahan dalam data
atau informasi.
Operasi ManualOperasi pemrosesan yang dilakukan
secara manual.
Database
Data yang disimpan secara elektronik
dalam database.
Pita magnetisData yang disimpan dalam pita
magnetis; pita yang merupakan media
penyimpaanan backup yang populer.
Tabel 2.1 Simbol – simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
17
File dekumen
kertas
File dekumen kertas; huruf
mengindikasikan file urutan
pemesanan, N = secara numerik, A =
secara alfabet, D = berdasarkan
tanggal.
Simbol Nama Penjelasan
Jurnal/buku besarJurnal atau buku besar akuntansi
berbasis kertas.
Simbol Arus dan Lain-Lain
Arus dokumen atau
pemrosesan
Mengarahkan arus pemrosesan atau
dokumen; arus normal ke bawah dan
ke kanan.
Hubungan
komunikasi
Transmisi data dari satu lokasi
geografis ke lokasi lainnya via garis
komunikasi.
Konektor dalam-
halaman
Menghubungkan arus pemrosesan
pada halaman yang sama
penggunaannya menghindari garis
yang melintasi halaman.
Konektor luar-
halaman Entri dari, atau keluar ke, halaman
lain.
Terminal
Awal, akhir atau titik interupsi dalam
proses; juga digunakan untuk
mengindikasikan pihak luar.
Keputusan Langkah pembuat keputusan
N
Tabel 2.1 Simbol – simbol Bagan Alir Dokumen (Lanjutan)
18
Anotasi (Catatan
tambahan)
Penambahan komentar deskriptif atau
catatan penjelasan sebagai klasifikasi.
Sumber : Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2015:67)
2.11 Pengertian Diagram Alir Data ( Data Flow Diagram)
Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:64), “Diagram Alir Data
merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul
yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram alir data adalah
memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk
mengerti sistem yang akan dikerjakan”.
2.11.1 Pengertian Diagram Konteks (Context Diagram)
Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:64), “Diagram Konteks adalah
diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu
sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Sistem dibatasi
oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks
hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks”.
2.11.2 Simbol Diagram Alir Data
Simbol-simbol yang ada pada Data Flow Diagram digunakan untuk
mempresentasikan sebuah sistem dapat dilihat pada tabel :
Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram
Simbol Keterangan
Kesatuan Luar (External Entity)Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi
19
Proses (Process)Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar
Arus Data (Data Flow)Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghibungkan komponen dari sistem
Tabel 2.2 Simbol Data Flow Diagram (lanjutan)
Simbol Keterangan
Simpanan Data (Data Store)Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem
Sumber : Al Bahra Bin Ladjamudin (2011 : 67)
2.11.3 Aturan-Aturan Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)
a. Keseimbangan (Balancing) dalam DFD
1. Aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu proses
harus sama dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar
dari rincian proses tersebut.
2. Nama aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari suatu
proses harus sama dengan nama aliran data yang masuk kedalam
dan keluar dari rincian proses tersebut.
3. Jumlah dan nama entitas dari suatu proses harus sama dengan
jumlah dan nama entitas luar dari rincian proses tersebut.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada DFD yang memiliki lebih
dari satu level adalah:
a. Harus terdapat keseimbangan input dan output antara satu
level dan level berikutnya.
20
b. Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada
input/output dari aliran data ke / dari terminal pada level 0
sedangkan keseimbangan antara level 1 dan level 2 dilihat
pada input dan output dari aliran data ke / dari proses yang
bersangkutan.
c. Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level
harus sama, apabila objeknya sama.
d. Ada sumber buku yang menyatakan terminal tidak perlu
digambarkan pada level 1,2 dan seterusnya namun untuk
memperjelas diagram, maka sebaiknya terminal tetap
digambarkan pada level 1,2 dan seterusnya.
b. Larangan dalam DFD
Dalam menggambarkan / mendesain DFD ada beberapa hal
yang harus dihindari, sehigga DFD tersebut menggambarkan secara
keseluruhan sistem yang akan dirancang, hal-hal tersebut adalah:
1. Arus data tidak boleh dari entitas luar langsung menuju entitas luar
lainnya, tanpa melalui proses.
2. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke
entitas luar, tanpa melalui proses.
3. Arus data tidak boleh dari simpanan data langsung menuju ke
simpanan lainnya, tanpa melalui proses.
4. Arus data dari satu proses langsung menuju proses lainnya, tanpa
melalui suatu simpanan data, sebaiknya / sebisa mungkin dihindari.
2.12 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Rossa A.S dan M.shalahuddin (2013:50) “Entity Relantionship
Diagram (ERD) adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat
disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis”.
21
Entity Relationship Diagram digunakan untuk menunjukan aturan-aturan
bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. Simbol-simbol yang
ada pada Entity Relationship Diagram dapat dilihat pada tabel 2.3 :
Tabel 2.3 simbol-simbol Entity Relationship Diagram
No Simbol Deskripsi
1.
Entitas/entity Entitas merupakan data ini yang akan
disimpan; bakal tabel pada basis data
benda yang memiliki data dan harus
disimpan datanya agar dapat diakses oleh
aplikasi komputer; penamaan entitas biasa
lebih ke kata benda dan belum merupakan
nama tabel.
2.
Atribut
Field atau kolom yang butuh disimpan
dalam suatu entitas.
3.
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh
disimpandalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses record
yang diinginkan; biasanya berupa id,
kunci primer dapat lebih dari satu kolom,
asalkan kombinasi dari beberapa kolom
tersebut dapat bersifat unik (berbeda
tanpa ada yang sama).
Nama_entitas
Nama_atribut
Nama kunci primer
22
4.
Atribut
multinilai/multivalue Field atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas yang dapat
memiliki lebih dari satu.
5.
Relasi
Relasi yang menghubungkan antar
entitas; biasanya diawali dengan kata
kerja.
No Simbol Deskripsi
6.
Asosiasi / assoction
N
Penghubung antar relasi dan entitas
dimana di kedua ujungnya memiliki
multiplicy kemungkinan jumlah
pemakainya. kemungkinan jumlah
maksimum keterhubungan antara entitas
satu dengan entitas yang lain disebut
dengan kardinalitas. Misalkan ada
kardinalitas 1 ke N atau sering disebut
dengan one to many menghubungkan
entitas A dan entitas B.
Sumber : Rosa A.S dan M.Shalahuddin (2013:50)
2.12.1 Kardinalitas Relasi
1. One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada
entitas pertama, hanya satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas
yang kedua dan sebaliknya.
Nama atribut
Nama_relasi
Tabel 2.3 simbol-simbol Entity Relationship Diagram (Lanjutan)
23
I I
Gambar 2.3 Relasi One to One
Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin (2005)
2. One to Many atau Many to One
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu.
Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian
pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan
kejadian pada entitas yang kedua.
I M
Gambar 2.4 Relasi One to Many
Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin (2005)
3. Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah
entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian entitas
lainnya. Baik dilihat dari sesi entitas yang pertama, maupun dilihat dari
sisi yang kedua.
M M
Gambar 2.5 Relasi Many to Many
Sumber : Al-Bahra bin Ladjamudin (2005)
top related