bab iii metode penelitian...3.2. waktu dan tempat penelitian 3.2.1 waktu penelitian kegiatan...
Post on 27-Oct-2020
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti. PTK merupakan suatu
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan
tertentu agar dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran di kelas secara
professional (Agung, 2010:2).
Menurut Wardani (2007:2), “Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat”.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan secara bertahap, yang meliputi persiapan
penelitian, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan. Penelitian dilakukan melalui
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Waktu penelitian disesuaikan dengan proses
pembelajaran yaitu pada tahap siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016
dan tahap siklus II dilaksanakan pada tanggal 1 April 2016.
3.2.2 Tempat Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tegalrejo 04
Salatiga.
31
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
3.3.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN
Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 35 orang. Terdiri dari 16 orang siswa laki-
laki dan 19 orang siswa perempuan.
3.3.2 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar dan hasil belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament (TGT) pada mata pelajaran IPA.
3.3.3 Variabel Bebas dan Terikat
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament (TGT). Sedangkan variabel terikat meliputi
aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN Tegalrejo 04 Salatiga.
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dimana dalam penelitian ini
peneliti berkaloborasi dengan guru bidang studi IPA. Adapun kegiatan-kegiatan
dalam penelitian ini dikelompokkan berdasarkan siklus dan setiap siklusnya
terdiri atas empat tahap kegiatan, yaitu:
1) Perencanaan,
2) Tindakan,
3) Observasi/Evaluasi, dan
4) Refleksi.
32
Keempat tahap kegiatan tersebut disajikan pada rancangan siklus di bawah ini.
RANCANGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Gambar 3.1: Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas
(Wardani, I.G.A.K,Siti Julaeha dan Ngadi Marsinah, 2007)
3.4.1 Siklus I
3.4.1.1 Perencanaan
Sesuai dengan permasalahan yang muncul, maka peneliti bersama guru
IPA kelas V SDN Tegalrejo 04 Salatiga mempersiapkan hal-hal sebagai berikut.
1) Mensosialisasikan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game
Tournaments (TGT) kepada guru.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi pembelajaran
tentang daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya dan dengan
menggunakan model Teams Games Tournaments (TGT).
3) Menyiapkan media pembelajaran.
4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), kartu bernomor, lembar soal permainan
akademik/turnamen yang akan digunakan dalam penelitian.
5) Menyiapkan penghargaan untuk tim turnamen yang memperoleh skor
tertinggi.
6) Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi aktivitas
belajar siswa dan lembar tes tertulis hasil belajar siswa (evaluasi).
Siklus II Siklus I
Perencanaan I
Tindakan I
Observasi/Evaluasi
Refleksi I
Kondisi
Awal
Perencanaan II
Tindakan II
Observasi/Evaluasi
Refleksi II
n =….
Laporan
33
3.4.1.2 Tindakan dan Pengamatan
Pada tahap tindakan, dilaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana
pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournaments (TGT). Tindakan
pada siklus I dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan untuk pembelajaran dan
pelaksanaan turnamen dan pemberian tes akhir siklus. Pada akhir pembelajaran
siswa diberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahamannya tentang materi
yang telah dipelajari dan hal ini dapat dijadikan pertimbangan dalam tahap
refleksi. Prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut.
1) Melakukan kegiatan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan pada
awal kegiatan pembelajaran.
2) Guru memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada
akhir kegiatan pembelajaran.
3) Guru menjelaskan informasi pokok materi pembelajaran terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu tentang sumber daya alam dan lingkungan.
(Tahap 1 kooperatif: Penyajian Kelas)
4) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen (tim JAWA, tim
SUMATERA, tim KALIMANTAN, tim SULAWESI dan tim PAPUA)
dengan anggota 5 siswa per kelompok.
5) Masing-masing kelompok diminta untuk mendalami materi pembelajaran
dengan mengacu pada LKS dalam rangka memecahkan masalah secara
berdiskusi. (Tahap 2 kooperatif TGT: Teams)
6) Setelah selesai mengerjakan LKS secara berdiskusi, setiap kelompok diminta
untuk mengumpulkan lembar LKS yang sudah dikerjakan pada guru.
7) Siswa diberikan informasi tentang tata tertib, penilaian dan cara pelaksanaan
turnamen.
8) Siswa dalam kelompok heterogen dipisah menjadi kelompok homogen untuk
mewakili kelompok turnamen 1 samapi kelompok turnamen 7 (disesuaikan
dengan kemampuan peserta) yang masing-masing anggota kelompok terdiri
34
dari 5 siswa sebagai pembaca/pemain, penantang 1, penantang 2, penantang 3
dan penantang 4.
9) Setiap kelompok turnamen memulai permainan akademik (turnamen) melalui
bimbingan guru. (Tahap 3 kooperatif TGT: Turnamen)
10) Guru melakukan penilaian aktivitas belajar siswa.
11) Setiap pemain kembali ke kelompok asal (heterogen tim JAWA, tim
SUMATERA, tim KALIMANTAN, tim SULAWESI dan tim PAPUA)
kemudian melaporkan skor yang diperoleh dan mengisikan pada lembar kertas
berisi tabel skor yang telah disediakan oleh guru.
12) Masing-masing kelompok diminta untuk melaporkan hasil skor kelompok asal
(heterogen tim JAWA, tim SUMATERA, tim KALIMANTAN, tim
SULAWESI dan tim PAPUA) pada guru.
13) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui atau dipahami oleh
siswa.
14) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman dengan
memberikan penguatan dan penyimpulan.
15) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah
dipelajari.
16) Guru memberikan soal evaluasi (soal tes tertulis) untuk mengukur pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran.
17) Guru memberikan penghargaan kepada tim yang memperoleh skor tertinggi.
(Tahap 4 kooperatif TGT: Penghargaan Kelompok)
18) Guru memberikan pesan moral pada akhir kegiatan pembelajaran.
19) Siswa diberikan soal tindak lanjut (PR).
3.4.1.3 Observasi/evaluasi
Pada tahap observasi, kegiatan yang dilaksanakan adalah mengamati
segala fenomena yang terjadi selama proses tindakan dan kendala-kendala yang
dialami dalam penerapan model pembelajaran Teams Game Tournaments (TGT).
Tindakan berikutnya adalah menganalisis hasil tes untuk mengetahui peningkatan
yang terjadi setelah diberikan tindakan. Penilaian aktivitas belajar siswa berupa
35
checklist yang dilakukan oleh peneliti dan tes hasil belajar berupa soal pilihan
ganda berjumlah 20 soal. Bentuk instrumen penilaian aktivitas belajar siswa dan
evaluasi (hasil belajar) adalah sebagai berikut.
Instrumen Penilaian Aktivitas Siswa
※ A. Kegiatan Siswa dalam Memperhatikan Penjelasan Materi
Pembelajaran (visual)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias, mampu memperhatikan dengan baik.
4 Siswa kurang antusias, tetapi mampu memperhatikan dengan baik.
3 Siswa antusias, tetapi kurang mampu memperhatikan dengan baik.
2 Siswa kurang antusias, tetapi cukup mampu memperhatikan.
1 Siswa kurang antusias dan tidak memperhatikan dengan baik.
※ B. Kegiatan Siswa dalam Mengerjakan LKS (menulis)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan sungguh-sungguh mengerjakan LKS serta mampu
menyelesaikan dengan tepat
4 Siswa antusias, kurang sungguh-sungguh mengerjakan LKS, tetapi mampu
menyelesaikan dengan tepat
3 Siswa kurang antusias, kurang sungguh-sungguh, tetapi mampu
mengerjakan LKS dengan tepat
2 Siswa antusias, tetapi kurang sungguh-sungguh dan kurang mampu
menyelesaikan LKS dengan tepat
1 Siswa kurang antusias dan kurang sungguh-sungguh mengerjakan LKS dan
kurang mampu menyelesaikan dengan tepat
※ C. Kemampuan Siswa dalam Mendengarkan Informasi Mengenai
Pelaksanaan Permainan Akademik/ Turnamen (mendengar)
Skor Kriteria
5 Siswa dapat menerima dan memahami informasi mengenai pelaksanaan
permainan akademik (turnamen) dengan baik.
4 Siswa dapat menerima dan cukup memahami informasi mengenai
pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
3 Siswa dapat menerima saran, tetapi tidak dapat memahami informasi
mengenai pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
2 Siswa tidak dapat menerima dan memahami informasi mengenai
pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
1 Siswa tidak mendengarkan sama sekali informasi mengenai pelaksanaan
36
permainan akademik (turnamen).
※ D. Kegiatan Siswa dalam Menanggapi Pertanyaan Guru (lisan)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan mampu memberikan jawaban dengan tepat
4 Siswa cukup antusias dan mampu memberikan jawaban dengan tepat
3 Siswa antusias, mampu memberikan jawaban, tetapi kurang tepat
2 Siswa kurang antusias, mampu memberikan jawaban, tetapi kurang tepat
1 Siswa tidak antusias, dan tidak memberikan jawaban
※ E. Kegiatan Siswa dalam Memecahkan Masalah Pada Tahap
Turnamen (mental)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan, dan
mengungkapkan pendapat dengan tepat.
4 Siswa kurang antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan,
tetapi dapat mengungkapkan pendapat dengan tepat.
3 Siswa antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan, dan
mengungkapkan pendapat, tetapi kurang tepat.
2 Siswa antusias tetapi kurang sungguh-sungguh menjawab pertanyaan dan
mengungkapkan pendapat serta kurang tepat.
1 Siswa kurang antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan,
dan mengungkapkan pendapat serta kurang tepat.
※ F. Kegiatan Siswa dalam Menyampaikan Jawaban Pada Tahap
Permainan Akademik (emosional)
Skor Kriteria
5 Siswa berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
4 Siswa cukup berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
3 Siswa berani tetapi kurang sungguh-sungguh menjawab pertanyaan.Siswa
kurang berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
2 Siswa kurang berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
1 Siswa tidak berani memberikan jawaban.
37
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa
No. Bentuk Instrumen
Soal
Jumlah Butir
Soal
Sistem
Penilaian
Nilai
Akhir
(NA)
1. Pilihan Ganda 20 Benar 20
Benar 19
Benar 18
Benar 17
Benar 16
100
95
90
85
80
2. Pilihan Ganda 20 Benar 15
Benar 14
Benar 13
Benar 12
Benar 11
75
70
65
60
55
3. Pilihan Ganda 20 Benar 10
Benar 9
Benar 8
Benar 7
Benar 6
50
45
40
35
30
4. Pilihan Ganda 20 Benar 5
Benar 4
Benar 3
Benar 2
Benar 1
25
20
15
10
0
3.4.1.4 Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Sebagai dasar refleksi
adalah hasil observasi dan tes tertulis. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar
memperbaiki dan menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada
siklus ke-siklus selanjutnya. Jika refleksi ini menunjukan bahwa tindakan pada
siklus 1 belum mencapai hasil optimal, maka dilanjutkan ke-siklus II. Uraian
38
kegiatan yang dilaksanakan pada tiap tahap untuk siklus berikutnya pada dasarnya
sama seperti uraian kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Setiap tahap dapat mengalami
perubahan sesuai hasil yang diperoleh pada siklus sebelumnya.
3.4.2 Siklus II
3.4.3.1 Perencanaan
Sesuai dengan permasalahan yang muncul, maka peneliti bersama guru
IPA kelas V SDN Tegalrejo 04 Salatiga mempersiapkan hal-hal sebagai berikut.
1) Mensosialisasikan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game
Tournaments (TGT) kepada guru.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi pembelajaran
tentang daur air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya dan dengan
menggunakan model Teams Games Tournaments (TGT).
3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS), kartu bernomor, lembar soal permainan
akademik/turnamen yang akan digunakan dalam penelitian.
4) Menyiapkan penghargaan untuk tim turnamen yang memperoleh skor
tertinggi.
5) Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi aktivitas
belajar siswa dan lembar tes tertulis hasil belajar siswa (evaluasi).
3.4.2.2 Tindakan dan Pengamatan
Pada tahap tindakan, dilaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana
pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournaments (TGT). Tindakan
pada siklus II dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan untuk pembelajaran dan
pelaksanaan turnamen dan pemberian tes akhir siklus. Pada akhir pembelajaran
siswa diberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahamannya tentang materi
yang telah dipelajari dan hal ini dapat dijadikan pertimbangan dalam tahap
refleksi. Prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut.
39
1) Melakukan kegiatan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan pada
awal kegiatan pembelajaran.
2) Guru memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada
akhir kegiatan pembelajaran.
3) Guru menjelaskan informasi pokok materi pembelajaran terkait dengan
kompetensi yang akan dipelajari dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu tentang perlunya penghematan air.
(Tahap 1 kooperatif: Penyajian Kelas)
4) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok heterogen (tim DIPONEGORO, tim
SUDIRMAN, tim HASSANUDIN, tim PATTIMURA dan tim KARTINI)
dengan anggota 5 siswa per kelompok.
5) Masing-masing kelompok diminta untuk mendalami materi pembelajaran
dengan mengacu pada LKS dalam rangka memecahkan masalah secara
berdiskusi. (Tahap 2 kooperatif TGT: Teams)
6) Setelah selesai mengerjakan LKS secara berdiskusi, setiap kelompok diminta
untuk mengumpulkan lembar LKS yang sudah dikerjakan pada guru.
7) Siswa diberikan informasi tentang tata tertib, penilaian dan cara pelaksanaan
turnamen.
8) Siswa dalam kelompok heterogen dipisah menjadi kelompok homogen untuk
mewakili kelompok turnamen 1 sampai kelompok turnamen 7 (disesuaikan
dengan kemampuan peserta) yang masing-masing anggota kelompok terdiri
dari 5 siswa sebagai pembaca/pemain, penantang 1, penantang 2, penantang 3
dan penantang 4.
9) Setiap kelompok turnamen memulai permainan akademik (turnamen) melalui
bimbingan guru. (Tahap 3 kooperatif TGT: Turnamen)
10) Guru melakukan penilaian aktivitas belajar siswa.
11) Setiap pemain kembali ke kelompok asal (heterogen tim DIPONEGORO,
tim SUDIRMAN, tim HASSANUDIN, tim PATTIMURA dan tim KARTINI)
kemudian melaporkan skor yang diperoleh dan mengisikan pada lembar kertas
berisi tabel skor yang telah disediakan oleh guru.
40
12) Masing-masing kelompok diminta untuk melaporkan hasil skor kelompok asal
(heterogen tim DIPONEGORO, tim SUDIRMAN, tim HASSANUDIN,
tim PATTIMURA dan tim KARTINI) pada guru.
13) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui atau dipahami oleh
siswa.
14) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman dengan
memberikan penguatan dan penyimpulan.
15) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah
dipelajari.
16) Guru memberikan soal evaluasi (soal tes tertulis) untuk mengukur pemahaman
siswa terhadap materi pembelajaran.
17) Guru memberikan penghargaan kepada tim yang memperoleh skor tertinggi.
(Tahap 4 kooperatif TGT: Penghargaan Kelompok)
18) Guru memberikan pesan moral pada akhir kegiatan pembelajaran.
19) Siswa diberikan soal tindak lanjut (PR).
3.4.2.3 Observasi/evaluasi
Pada tahap observasi, kegiatan yang dilaksanakan adalah mengamati
segala fenomena yang terjadi selama proses tindakan dan kendala-kendala yang
dialami dalam penerapan model pembelajaran Teams Game Tournaments (TGT).
Tindakan berikutnya adalah menganalisis hasil tes untuk mengetahui peningkatan
yang terjadi setelah diberikan tindakan. Penilaian aktivitas belajar siswa berupa
checklist yang dilakukan oleh peneliti dan tes hasil belajar berupa soal pilihan
ganda berjumlah 20 soal. Bentuk instrumen penilaian aktivitas belajar siswa dan
evaluasi (hasil belajar) adalah sebagai berikut.
Instrumen Penilaian Aktivitas Siswa
※ A. Kegiatan Siswa dalam Memperhatikan Penjelasan Materi
Pembelajaran (visual)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias, mampu memperhatikan dengan baik.
4 Siswa kurang antusias, tetapi mampu memperhatikan dengan baik.
3 Siswa antusias, tetapi kurang mampu memperhatikan dengan baik.
41
2 Siswa kurang antusias, tetapi cukup mampu memperhatikan.
1 Siswa kurang antusias dan tidak memperhatikan dengan baik.
※ B. Kegiatan Siswa dalam Mengerjakan LKS (menulis)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan sungguh-sungguh mengerjakan LKS serta mampu
menyelesaikan dengan tepat
4 Siswa antusias, kurang sungguh-sungguh mengerjakan LKS, tetapi mampu
menyelesaikan dengan tepat
3 Siswa kurang antusias, kurang sungguh-sungguh, tetapi mampu
mengerjakan LKS dengan tepat
2 Siswa antusias, tetapi kurang sungguh-sungguh dan kurang mampu
menyelesaikan LKS dengan tepat
1 Siswa kurang antusias dan kurang sungguh-sungguh mengerjakan LKS dan
kurang mampu menyelesaikan dengan tepat
※ C. Kemampuan Siswa dalam Mendengarkan Informasi Mengenai
Pelaksanaan Permainan Akademik/ Turnamen (mendengar)
Skor Kriteria
5 Siswa dapat menerima dan memahami informasi mengenai pelaksanaan
permainan akademik (turnamen) dengan baik.
4 Siswa dapat menerima dan cukup memahami informasi mengenai
pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
3 Siswa dapat menerima saran, tetapi tidak dapat memahami informasi
mengenai pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
2 Siswa tidak dapat menerima dan memahami informasi mengenai
pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
1 Siswa tidak mendengarkan sama sekali informasi mengenai pelaksanaan
permainan akademik (turnamen).
※ D. Kegiatan Siswa dalam Menanggapi Pertanyaan Guru (lisan)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan mampu memberikan jawaban dengan tepat
4 Siswa cukup antusias dan mampu memberikan jawaban dengan tepat
3 Siswa antusias, mampu memberikan jawaban, tetapi kurang tepat
2 Siswa kurang antusias, mampu memberikan jawaban, tetapi kurang tepat
1 Siswa tidak antusias, dan tidak memberikan jawaban
42
※ E. Kegiatan Siswa dalam Memecahkan Masalah Pada Tahap
Turnamen (mental)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan, dan
mengungkapkan pendapat dengan tepat.
4 Siswa kurang antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan,
tetapi dapat mengungkapkan pendapat dengan tepat.
3 Siswa antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan, dan
mengungkapkan pendapat, tetapi kurang tepat.
2 Siswa antusias tetapi kurang sungguh-sungguh menjawab pertanyaan dan
mengungkapkan pendapat serta kurang tepat.
1 Siswa kurang antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan,
dan mengungkapkan pendapat serta kurang tepat.
※ F. Kegiatan Siswa dalam Menyampaikan Jawaban Pada Tahap
Permainan Akademik (emosional)
Skor Kriteria
5 Siswa berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
4 Siswa cukup berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
3 Siswa berani tetapi kurang sungguh-sungguh menjawab pertanyaan.Siswa
kurang berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
2 Siswa kurang berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
1 Siswa tidak berani memberikan jawaban.
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Siswa
No. Bentuk Instrumen
Soal
Jumlah Butir
Soal
Sistem
Penilaian
Nilai
Akhir
(NA)
1. Pilihan Ganda 20 Benar 20
Benar 19
Benar 18
Benar 17
Benar 16
100
95
90
85
80
2. Pilihan Ganda 20 Benar 15
Benar 14
Benar 13
75
70
65
43
Benar 12
Benar 11
60
55
3. Pilihan Ganda 20 Benar 10
Benar 9
Benar 8
Benar 7
Benar 6
50
45
40
35
30
4. Pilihan Ganda 20 Benar 5
Benar 4
Benar 3
Benar 2
Benar 1
25
20
15
10
0
3.4.2.4 Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada akhir setiap siklus. Sebagai dasar refleksi adalah hasil
observasi dan tes tertulis. Kegiatan refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk
menganalisis hasil pembelajaran.
3.5 Jenis Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dan data kuantitatif diwujudkan dengan aktivitas siswa yang diperoleh melalui
pengamatan yang dilakukan oleh peneliti berupa lembar observasi (checklist) dan
hasil belajar yang diperoleh dari siswa berupa tes tertulis.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data disesuaikan dengan data yang ingin diperoleh.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan subjek penelitian dalam pembelajaran
dapat dilaksanakan dengan menggunakan tes formatif yang hasilnya dinyatakan
dalam bentuk skor. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode sebagai
berikut.
44
3.6.1 Metode Observasi
(Wiratha, 2006:37) menyatakan, Metode observasi adalah suatu cara untuk
mendapatkan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki dan diteliti. Dalam hal
ini, panca indera manusia (pengelihatan dan pendengaran) diperlukan untuk
menangkap gejala yang diamati. Hasil pencatatan tersebut dicatat dan selanjutnya
dianalisis oleh peneliti. Pengamatan atau observasi ini digunakan untuk
mengetahui sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran.
3.6.2 Metode Tes
Metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh
data tentang hasil belajar siswa. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,
1999). Tes hasil belajar diberikan pada tiap akhir siklus untuk mengukur hasil
belajar siswa. Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa
soal pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil
belajar IPA dengan materi pembelajaran daur air, kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air dan perlunya penghematan air. Instrumen penelitian yang
digunakan berupa butir soal.
3.7 Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
diperlukan kisi-kisi instrumen penelitian proses kegiatan belajar mengajar yaitu
sebagai berikut:
45
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar
Materi Daur Air, Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Daur Air dan
Perlunya Penghematan Air
Pembelajaran IPA
Variabel Indikator Sumber
Data
Alat/
Instrumen
Keterampilan guru
dalam pembelajaran
IPA dengan
menerapkan model
kooperatif tipe TGT
Melakukan apersepsi.
Mengemukakan tujuan
pembelajaran.
Menyampaikan
informasi pokok
materi pembelajaran.
Membagi siswa dalam
kelompok heterogen
untuk mengerjakan
LKS.
Membimbing siswa
dalam diskusi
mengerjakan LKS.
Membagi kelompok
heterogen menjadi
kelompok homogen.
Menyampaikan tata
tertib, penilaian dan
pelaksanaan turnamen.
Membimbing siswa
dalam melaksanakan
turnamen.
Menyimpulkan materi
pembelajaran bersama
Guru Lembar RPP
46
siswa.
Melakukan evaluasi
(tes hasil belajar).
Memberikan
penghargaan
kelompok heterogen
turnamen yang
mendapat predikat
tertinggi.
Menyampaikan pesan
moral.
Melakukan refleksi.
3.8 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian tindakan ini, analisis data dilakukan dengan metode
analisis kuantitatif deskriptif. Menurut Agung (2010:8), “Analisis deskriptif
kuantitatif yaitu suatu cara pengolahan data dengan cara menyusun secara
sistematis dalam bentuk angka-angka atau persentase mengenai keadaan suatu
onjek yang diteliti sehingga diperoleh kesimpulan umum”.
3.8.1 Analisis Data Aktivitas Siswa
Untuk mengevaluasi aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran, data hasil
observasi yang berupa skor diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Menghitung rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal
Untuk menentukan persentase tingkat aktivitas belajar siswa, digunakan rumus
sebagai berikut.
M = N
fX
(Nurkancana dalam Suastiarini, 1990)
Keterangan:
M = Rata-rata
fX = Jumlah skor aktivitas belajar siswa
47
N = Jumlah siswa
2) Menentukan persentase tingkat aktivitas belajar siswa
Untuk menentukan persentase tingkat aktivitas belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut.
M (%) = SMI
M100%
(Agung dalam Ngelo, 2005)
Keterangan:
M(%) = Persentase aktivitas belajar siswa
M = Angka rata-rata
SMI = Skor maksimal ideal aktivitas belajar siswa
Hasil analisis persentase aktivitas belajar siswa yang diperoleh selanjutnya
dikonversikan ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima dengan
berpedoman pada kriteria seperti pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 3.2. Kriteria Penggolongan Data Aktivitas Belajar Siswa
Persentase Kriteria
85-100 Sangat Aktif
70-84 Aktif
55-69 Cukup
40-54 Kurang
0-39 Sangat Kurang Aktif
(Agung, dalam Ngelo, 2005)
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi yang sudah
berisikan indikator aktivitas belajar siswa. Lembar observasi aktivitas belajar
siswa digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas siswa selama proses
pembelajaran menggunakan pedoman observasi dengan lima indikator, masing-
masing indikator memiliki lima kategori sehingga diperoleh Skor Maksimal Ideal
(SMI) = 25.
48
Tabel 3.3. Deskripsi lembar observasi aktivitas belajar siswa
No Nama
Indikator
Skor A B C D E F
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Skor
maks. 25
Tabel 3.4. Penskoring lembar observasi aktivitas belajar siswa
※ A. Kegiatan Siswa dalam Memperhatikan Penjelasan Materi
Pembelajaran (visual)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias, mampu memperhatikan dengan baik.
4 Siswa kurang antusias, tetapi mampu memperhatikan dengan baik.
3 Siswa antusias, tetapi kurang mampu memperhatikan dengan baik.
2 Siswa kurang antusias, tetapi cukup mampu memperhatikan.
1 Siswa kurang antusias dan tidak memperhatikan dengan baik.
※ B. Kegiatan Siswa dalam Mengerjakan LKS (menulis)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan sungguh-sungguh mengerjakan LKS serta mampu
menyelesaikan dengan tepat
4 Siswa antusias, kurang sungguh-sungguh mengerjakan LKS, tetapi mampu
menyelesaikan dengan tepat
3 Siswa kurang antusias, kurang sungguh-sungguh, tetapi mampu
mengerjakan LKS dengan tepat
2 Siswa antusias, tetapi kurang sungguh-sungguh dan kurang mampu
menyelesaikan LKS dengan tepat
1 Siswa kurang antusias dan kurang sungguh-sungguh mengerjakan LKS dan
kurang mampu menyelesaikan dengan tepat
49
※ C. Kemampuan Siswa dalam Mendengarkan Informasi Mengenai
Pelaksanaan Permainan Akademik/ Turnamen (mendengar)
Skor Kriteria
5 Siswa dapat menerima dan memahami informasi mengenai pelaksanaan
permainan akademik (turnamen) dengan baik.
4 Siswa dapat menerima dan cukup memahami informasi mengenai
pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
3 Siswa dapat menerima saran, tetapi tidak dapat memahami informasi
mengenai pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
2 Siswa tidak dapat menerima dan memahami informasi mengenai
pelaksanaan permainan akademik (turnamen) dengan baik.
1 Siswa tidak mendengarkan sama sekali informasi mengenai pelaksanaan
permainan akademik (turnamen).
※ D. Kegiatan Siswa dalam Menanggapi Pertanyaan Guru (lisan)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan mampu memberikan jawaban dengan tepat
4 Siswa cukup antusias dan mampu memberikan jawaban dengan tepat
3 Siswa antusias, mampu memberikan jawaban, tetapi kurang tepat
2 Siswa kurang antusias, mampu memberikan jawaban, tetapi kurang tepat
1 Siswa tidak antusias, dan tidak memberikan jawaban
※ E. Kegiatan Siswa dalam Memecahkan Masalah Pada Tahap Turnamen
(mental)
Skor Kriteria
5 Siswa antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan, dan
mengungkapkan pendapat dengan tepat.
4 Siswa kurang antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan,
tetapi dapat mengungkapkan pendapat dengan tepat.
3 Siswa antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan, dan
mengungkapkan pendapat, tetapi kurang tepat.
2 Siswa antusias tetapi kurang sungguh-sungguh menjawab pertanyaan dan
mengungkapkan pendapat serta kurang tepat.
1 Siswa kurang antusias dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan,
dan mengungkapkan pendapat serta kurang tepat.
50
※ F. Kegiatan Siswa dalam Menyampaikan Jawaban Pada Tahap
Permainan Akademik (emosional)
Skor Kriteria
5 Siswa berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
4 Siswa cukup berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
3 Siswa berani tetapi kurang sungguh-sungguh menjawab pertanyaan.Siswa
kurang berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
2 Siswa kurang berani dan sungguh-sungguh untuk menjawab pertanyaan.
1 Siswa tidak berani memberikan jawaban.
Jika aktivitas belajar dalam pembelajaran IPA ini sudah mencapai 85%
maka aktivitas belajar sudah dapat dikatakan tuntas dan mengalami peningkatan.
3.8.2 Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Data tentang hasil belajar siswa dianalisis dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Menghitung rata-rata
Untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal digunakan
rumus sebagai berikut.
M = N
fX
(Nurkancana dalam Suastiarini, 1990)
Keterangan:
M = Rata-rata
fX = Jumlah skor hasil belajar siswa
N = Jumlah siswa
2) Menentukan presentase tingkat hasil belajar siswa
Untuk menentukan persentase tingkat hasil belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut.
M (%) = SMI
M100%
(Agung dalam Ngelo, 2005)
51
Keterangan:
M(%) = Persentase hasil belajar siswa
M = Angka rata-rata
SMI = Skor maksimal ideal hasil belajar siswa
Hasil analisis persentase tingkat hasil belajar siswa yang diperoleh
selanjutnya dikonversikan ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima
dengan berpedoman pada kriteria seperti pada tabel 5 berikut ini.
Tabel 3.5. Kriteria Penggolongan Data Hasil Belajar Siswa
Persentase Kriteria
85-100 Sangat Tinggi
70-84 Tinggi
55-69 Cukup
40-54 Rendah
0-39 Sangat Rendah
(Agung, dalam Ngelo, 2005)
3) Menghitung ketuntasan belajar siswa
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung ketuntasan belajar siswa adalah
sebagai berikut.
KB =
N
n 63100% (Agung dalam Ngelo, 2005)
Keterangan:
KB = Ketuntasan Belajar
63n = Banyak siswa yang memperoleh nilai 6,5 ke atas (>KKM IPA)
N = Jumlah siswa
52
Tingkat ketuntasan belajar siswa dapat ditentukan dengan membandingkan
KB (Ketuntasan Belajar) ke dalam Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima
dengan berpedoman pada kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.6. Kriteria Tingkat Ketuntasan Belajar pada mata pelajaran IPA
Pedoman KKM Kelas V SDN Tegalrejo 04 Salatiga
No. Tingkat Penguasaan (%) Predikat Tingkat Ketuntasan
1.
2.
3.
4.
5.
85-100
70-84
63-69
40-62
0-39
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Untuk menentukan keberhasilan siswa, maka dilakukan penskoran dan
penentuan standar keberhasilan belajar. Sistem penilaian dalam penelitian ini
berpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yaitu
63 untuk setiap siswa. Sedangkan secara klasikal, dikatakan tuntas apabila 90%
dari jumlah siswa kelas V SDN Tegalrejo 04 Salatiga memperoleh nilai 63 ke
atas. Apabila indikator keberhasilan pada pencapaian penguasaan materi sudah
tercapai maka penelitian dapat dihentikan dan hasil penelitian akan dijadikan
pembahasan dan simpulan bahwa siklus tersebut telah tercapai dengan baik.
top related