bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. deskripsi hasil...
Post on 21-Aug-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Identitas Responden Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran
tentang pengelolaan kelas di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
2. Analisisi Data Deskriptif Hasil Penelitian.
Guna mendapatkan data dalam penelitian ini sehubungan dengan pengelolaan kelas di
SDN se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, dijaring dengan menggunakan angket yang
diedarkan kepada 63 guru yang tersebar di SDN se Kecamatan limboto Kabupaten Gorontalo
Pengelolaan kelas di SD Negeri se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yang
dimaksud dengan penelitian ini adalah menggambarkan kemampuan guru di dalam pengelolaan
kelas pada kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sementara proses pembelajaran berlangsung
yang terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diembannya dengan indikator yang
mencakup: (1) pengelolaan kelas secara fisik, (2) pengelolaan kelas secara non fisik, (3)
hambatan-hambatan yang mempengaruhi pengelolaan kelas, (4) usaha-usaha pencegahan dalam
pengelolaan kelas.
Berikut ini digambarkan hasil analisis tabulasi keseluruhan alternatif jawaban 63
responden dari setiap indikator yang dijabarkan dalam 30 iatem pertanyaan pada tabel-tabel
sebagai berikut:
Angket yang terkumpul dari 63 orang responden dalam penelitian ini selanjutnya telah diolah
seperti pada lampiran. Hasil pengelolaan data pada empat indikator, kemudian dirangkum untuk
40
setiap deskriptor dan dikaitkan dengan kriteria kualitas pernyataan responden guna mengetahui
taraf kualitas dari pernyatan responden, seperti diuraikan sebagai berikut
1. Mendesain Kelas
Kegiatan pengelolaan kelas merupakan suatu kegiatan yang erat hubungannya dengan
pengajaran dan salah satu prasyarat untuk terciptanya proses belajar mengajar yang efektif. Hasil
pengelolaan data setiap deskriptor ini dipaparkan sebagai berikut:
a) Perencanaan Ruang Kelas
Tabel 1. Sebelum Kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan perencanaan pengelolaan
ruang kelas dapat memberikan dukungan terhadap KBM
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase (%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
26
18
16
3
104
54
32
3
41
29
25
5
Jumlah 63 193 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 1 menujukan bahwa responden perolehan pessentase dari 63 responden diperoleh
skor 193 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan selalu sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai guru melakukan perencanan pengelolaan ruang kelas, frekuensi sebesar 18
atau 29% menyatakan sering sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan
perencanan pengelolaan ruang kelas, 16 responden atau 25% menyatakan kadang-kadang
sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru melakukan perencanan pengelolaan ruang kelas,
dan 3 responden atau 3% menyatakan tidak pernah sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru
melakukan 1.Perencanan Pengelolaan Ruang Kelas.
41
Tabel 2. Dalam pengelolaan kelas guru melakukan tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari
merencanakan kegiatan pembelajaran
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
29
20
12
2
116
60
24
2
46
32
19
3
Jumlah 63 202 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 2 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 202 dengan rincian 29 responden atau 46% yang menyatakan selalu dalam pengelolaan
kelas guru melakukan tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari merencanakan kegiatan
pembelajaran, 20 responden atau 32% menyatakan sering dalam pengelolaan kelas guru
melakukan tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari merencanakan kegiatan pembelajaran, 12
responden atau 19% menyatakan kadang-kadang dalam pengelolaan kelas guru melakukan
tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari merencanakan kegiatan pembelajaran dan 2 atau 3%
menyatakan tidak pernah dalam pengelolaan kelas guru melakukan tahapan-tahapan kegiatan
dimulai dari merencanakan kegiatan pembelajaran.
Tabel 3 Pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru sebelumnya mengatur dan
menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
20
24
16
3
80
72
32
3
34
38
25
5
Jumlah 63 187 100
42
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 3 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 187 dengan rincian sebanyak 24 responden atau 38% yang menyatakan sering pada
tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru sebelumny mengatur tempat dan menempatkan
siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa, 20 responden atau 34% menyatakan
selalu pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru sebelumny mengatur tempat dan
menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa, 16 responden atau
25.% menyatakan kadang-kadang pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran guru
sebelumny mengatur tempat dan menempatkan siswa dalam kelas sesuai dengan tingkat
pengetahuan siswa , 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah pada tahap pelaksanaan
kegiatan pembelajaran guru sebelumny mengatur tempat dan menempatkan siswa dalam kelas
sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa.
Tabel 4: Pada pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menempatkan siswa
kedalam kelompok heterogen
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
21
27
13
2
84
81
26
2
33
43
21
3
Jumlah 63 193 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 4 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 193 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% yang menyatakan sering pada
pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan siswa kedalam
kelompok heterogen, 21 responden atau 33% menyatakan selalu pada pelaksanaan pembelajaran
43
sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan siswa kedalam kelompok heterogen, 13 responden
atau 21% menyatakan kadang-kadang pada pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru
mengatur dan menenpatkan siswa kedalam kelompok heterogen, 21 responden atau 33%
menyatakan selalu pada pelaksanaan pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan
siswa kedalam kelompok heterogen, 2 responden atau 3% tidak pernah pada pelaksanaan
pembelajaran sebelumnya guru mengatur dan menenpatkan siswa kedalam kelompok heterogen.
Tabel 5 Dalam pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi
dalam proses pembelajaran
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
23
28
8
4
92
84
16
4
37
44
25
6
Jumlah 63 196 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 5 menujukan perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor jawaban 196
dengan rincian 28 responden atau 44% menyatakan sering dalam pelaksanaan KBM di kelas
guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi dalam proses pembelajaran, 23 responden
atau 37% menyatakan selalu dalam pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat
duduk siswa bervariasi dalam proses pembelajaran, 8 responden atau 9.68% menyatakan kadang-
kadang dalam pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi
dalam proses pembelajaran, dan 4 responden atau 6% menyatakan tidak pernah dalam
pelaksanaan KBM di kelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa bervariasi dalam proses
pembelajaran.
44
Tabel 6: Setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa dalam
kegiatan belajar mengajar
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
27
20
15
1
108
60
30
1
43
32
24
2
Jumlah 63 199 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 6 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 199 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% menyatakan selalu setiap proses
pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
20 responden atau 32% menyatakan sering setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat
mengatur tempat duduk siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 15 responden atau 24%
menyatakan kadang-kadang setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat
duduk siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 1 responden atau 2% menyatakan tidak pernah
setiap proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatur tempat duduk siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
Tabel 7: Sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa
setiap proses pembelajaran
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
25
23
10
5
100
69
20
5
40
37
16
8
Jumlah 63 194 100
45
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 7 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 194 dengan rincian sebanyak 25 responden atau 40% menyatakan selalu sebelum
kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa setiap proses
pembelajaran, 23 responden atau 37% menyatakan sering sebelum kegiatan belajar mengajar
dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa setiap proses pembelajaran, 10 responden atau
16% menyatakan kadang-kadang sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah
tempat duduk siswa setiap proses pembelajaran, 5 responden atau 8% menyatakan tidak pernah
sebelum kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat merubah tempat duduk siswa setiap proses
pembelajaran.
Tabel 8: Kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan ventilasi yang
sesuai dengan ruang kelas
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
29
21
13
0
116
63
26
0
46
33
21
0
Jumlah 63 205 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 8 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 205 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan selalu kegiatan
belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan ventilasi yang sesuai dengan ruang
kelas, 21 responden atau 33% menyatakan sering kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru
dapat memperhatikan ventilasi yang sesuai dengan ruang kelas, 13 responden atau 21%
menyatakan kadang-kadang kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan
46
ventilasi yang sesuai dengan ruang kelas, 0 responden atau 0% menyatakan tidak pernah
kegiatan belajar mengajar didalam kelas guru dapat memperhatikan ventilasi yang sesuai dengan
ruang kelas.
Tabel 9: Proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan
cahaya sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
32
18
10
3
128
54
20
3
51
29
16
5
Jumlah 63 205 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 9 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 205 dengan rincian sebanyak 32 responden atau 51% menyatakan selalu proses
pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan cahaya
sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif, 18 responden atau 29% menyatakan sering
proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan cahaya
sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-
kadang proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan pengaturan
cahaya sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif, 3 responden atau 5% menyatakan
tidak pernah proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru dapat memperhatikan
pengaturan cahaya sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif.
47
Tabel 10: Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan sebagai
fasilitas belajar siswa
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
29
27
5
2
116
81
10
2
46
43
8
3
Jumlah 63 209 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 10 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 209 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan selalu dalam
kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan sebagai fasilitas belajar
siswa, 27 responden atau 43% menyatakan sering dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru
dapat menggunakan lingkungan sebagai fasilitas belajar siswa, 5 responden atau 8% menyatakan
kadang-kadang dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan
sebagai fasilitas belajar siswa, 2 responden atau 3% menyatakan tidak pernah dalam kegiatan
belajar mengajar dikelas guru dapat menggunakan lingkungan sebagai fasilitas belajar siswa.
48
Tabel 11: Menyedikan fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan
kondisi kelas
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
25
30
4
4
100
90
8
4
40
48
6
6
Jumlah 63 202 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 11 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 202 dengan rincian sebanyak 30 responden atau 48% menyatakan sering menyediakan
fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan kondisi kelas, 25
responden atau 40% menyatakan selalu menyediakan fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur
sarana belajar sesuai dengan kondisi kelas, 4 responden atau 6% menyatakan kadang-kadang
menyediakan fasilitas belajar siswa guru dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan kondisi
kelas, 4 responden atau 6% menyatakan tidak pernah menyediakan fasilitas belajar siswa guru
dapat mengatur sarana belajar sesuai dengan kondisi kelas.
Berdasarkan paparan data angket jawaban 63 responden tentang mendesain kelas dalam
kegiatan belajar mengajar di SDN se Kecamatan Limbota Kabupaten Gorontalo pada tabel 1
sampai pada tabel 12 dapat diinterprestasikan sebagai berikut:
49
Tabel 12. Mendesain Kelas dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Sub Indikator Skor
Responden
Persentase
(%)
Kriteria
Penilaian
Sebelum Kegiatan pembelajaran dimulai
guru melakukan perencanaan pengelolaan
ruang kelas dapat memberikan dukungan
terhadap KBM
193 68,78 Baik
Dalam pengelolaan kelas guru melakukan
tahapan-tahapan kegiatan dimulai dari
merencanakan kegiatan pembelajaran
202 75,54 Baik
Pada tahap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran guru sebelumnya mengatur
dan menempatkan siswa dalam kelas
sesuai dengan tingkat pengetahuan siswa
187 65,60 Baik
Pada pelaksanaan pembelajaran
sebelumnya guru mengatur dan
menempatkan siswa kedalam kelompok
heterogen
193 68,78 Baik
Dalam pelaksanaan KBM di kelas guru
dapat mengatur tempat duduk siswa
bervariasi dalam proses pembelajaran
196 70,37 Baik
Setiap proses pembelajaran dikelas guru
dapat mengatur tempat duduk siswa
dalam kegiatan belajar mengajar
199 71,95 Baik
Sebelum kegiatan belajar mengajar
dikelas guru dapat merubah tempat duduk
siswa setiap proses pembelajaran
194 69,31 Baik
Kegiatan belajar mengajar didalam kelas
guru dapat memperhatikan ventilasi yang
sesuai dengan ruang kelas
205 75,13 Baik
Proses pembelajaran berlangsung di
dalam kelas guru dapat memperhatikan
pengaturan cahaya sehingga pembelajaran
berlangsung secara efektif
205 75,13 Baik
50
Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas
guru dapat menggunakan lingkungan
sebagai fasilitas belajar siswa
209 77,24 Baik
Menyedikan fasilitas belajar siswa guru
dapat mengatur sarana belajar sesuai
dengan kondisi kelas
202 73,54 Baik
Jumlah 2185 791 -
Rata-Rata 198 71,94 Baik
Tabel 12 Rekapitulasi data indikator mendesain kelas dalam kegiatan belajar mengajar di
Sekolah Dsar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, diperoleh skor jawaban responden
rata-rata 198 dengan presentase 71,947%. Hasil pengeloahan data ini dikaitkan dengan kriteria
penilaian menujukan bahwa pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontalo dalam mendesain kelas dalam kegiatan belajar mengajar berada pada
kategori baik dengan presentase 71,947%.
b) Mengorganisasikan Kelas
Mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar dilihat dari aspek: (a)
penempatan siswa dalam kelompok belajar ,(b) pengelompokan metode pembelajaran, (c)
mewujudkan situasi dan kondisi kelas, (d) membina siswa sesuai latar belakang sosial ,(e)
mengatasi keterbatasan sarana belajar
Tabel 13 Guru dapat menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat
perkembangan pengetahuan siswa
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu 4 27 108 42
51
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
3
2
1
25
8
3
75
16
3
40
13
5
Jumlah 63 202 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 13 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 202 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 42% menyatakan selalu guru dapat
menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan siswa,
25 responden atau 40% menyatakan sering guru dapat menempatkan siswa kedalam kelompok
sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan siswa, 8 responden atau 13% menyatakan
kadang-kadang guru dapat menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat
perkembangan pengetahuan siswa, dan 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah guru
dapat menempatkan siswa kedalam kelompok sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan
siswa.
Tabel 14: Guru dapat mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
30
25
7
1
120
75
14
1
48
40
12
2
Jumlah 63 210 100
Sumber: Olahan data primer 2012
Tabel 14 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 210 dengan rincian sebanyak 30 responden atau 48% menyatakan selalu guru dapat
mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, 25 responden atau
52
40% menyatakan sering guru dapat mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran, 7 responden atau 12% menyatakan kadang-kadang guru dapat mengelompokkan
metode pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, dan 1 responden atau 2% menyatakan
tidak pernah guru dapat mengelompokkan metode pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran.
Tabel 15. Guru dapat mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
29
22
7
5
116
66
14
5
46
35
12
8
Jumlah 63 201 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 15 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh jawaban
201 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan selalu guru dapat mewujudkan
situasi dan kondisi kelas yang efektif, 22 responden atau 35% menyatakan selalu guru dapat
mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif, 7 responden atau 12% menyatakan kadang-
kadang guru dapat mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif, dan 5 responden atau 8%
menyatakan tidak pernah guru dapat mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang efektif.
Tabel 16 Dalam mengorganisasikan kelas guru dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
4
3
2
23
27
9
92
81
18
37
43
14
53
Tidak Pernah 1 4 4 6
Jumlah 63 195 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 16 menujukan bahwa perolehan persentase 63 responden diperoleh skor jawaban
195 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% menyatakan sering dalam
mengorganisasikan ruang kelas guru dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial, 23
responden atau 37% menyatakan selalu dalam mengorganisasikan ruang kelas guru dapat
membina siswa sesuai latar belakang sosial, 9 responden atau 14% mengatakan kadang-kadang
dalam mengorganisasikan ruang kelas guru dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial,
dan 4 responden atau 6% menyatakan tidak pernah dalam mengorganisasikan ruang kelas guru
dapat membina siswa sesuai latar belakang sosial.
Tabel 17: Pada proses pembelajaran berlangsung guru dapat menempatkan siswa sesuai latar
belakang sosial
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
18
22
20
3
72
66
40
3
29
35
32
5
Jumlah 63 181 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 17 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 181 dengan rincian sebanyak 22 responden atau 35% menyatakan sering pada saat
proses belajar mengajar berlangsung guru dapat menempatkan siswa sesuai dengan latar
belakang sosial, 20 responden atau 32% menyatakan kadang-kadang pada saat proses belajar
mengajar berlangsung guru dapat menempatkan siswa sesuai dengan latar belakang sosial, 18
54
responden atau 29% menyatakan selalu pada saat proses belajar mengajar berlangsung guru
dapat menempatkan siswa sesuai dengan latar belakang sosial, dan 3 responden atau 5%
menyatakan tidak pernahpada saat proses belajar mengajar berlangsung guru dapat menempatkan
siswa sesuai dengan latar belakang sosial.
Tabel 18. Guru dapat mengatasi masalah yang muncul pada diri siswa guru membina sesuai
dengan latar belakang sosial
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
23
29
11
0
92
87
22
0
37
46
18
0
Jumlah 63 201 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 18 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 201 dengan rincian sebanyak 29 responden atau 46% menyatakan sering guru dapat
mengatasi masalah yang muncul pada diri siswa guru membina sesuai dengan latar belakang
sosial, 23 responden atau 37% menyatakan selalu guru dapat mengatasi masalah yang muncul
dari diri siswa guru membina sesuai dengan latar belakang sosial, 11 responden atau 18%
menyatakan kadang-kadang guru dapat mengatasi masalah yang muncul dari diri siswa guru
membina sesuai dengan latar belakang sosial dan 0 responden atau 0% menyatakan tidak pernah
kadang guru dapat mengatasi masalah yang muncul dari diri siswa guru membina sesuai dengan
latar belakang sosial.
Tabel 19 Dalam proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
55
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
26
24
10
3
104
72
20
3
41
38
16
5
Jumlah 63 199 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 19 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 199 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan selalu dalam proses
pembelajaran dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar, 24 responden atau 38%
menyatakan sering dalam proses pembelajaran dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana
belajar, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-kadang guru dapat mengatasi keterbatasan
sarana belajar dan 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah dalam proses pembelajaran
dikelas guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar.
Tabel 20 Kegiatan belajar mengajar dikelas berlangsung guru sebelumnya dapat
mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket siswa
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
28
25
10
0
112
75
20
0
44
40
16
0
Jumlah 63 207 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 20 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 207 dengan rincian sebanyak 28 responden atau 44% menyatakan selalu kegiatan
belajar mengajar dikelas berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar
56
seperti buku paket siswa, 25 responden atau 40% menyatakan sering kegiatan belajar mengajar
dikelas berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket
siswa, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-kadang kegiatan belajar mengajar dikelas
berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket siswa,
dan 0 responden atau 0% menyatakan tidak pernah kegiatan belajar mengajar dikelas
berlangsung guru sebelumnya dapat mengelompokkan sarana belajar seperti buku paket siswa.
Tabel 21. Proses pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar
seperti media pembelajaran
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
20
22
14
7
80
66
28
7
32
35
22
11
Jumlah 63 181 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 21 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 181 dengan rincian sebanyak 22 responden atau 35% menyatakan sering proses
pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar seperti media
pembelajaran, 20 responden atau 32% menyatakan selalu proses pembelajaran berlangsung guru
dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar seperti media pembelajaran, 14 responden atau 22%
menyatakan kadang-kadang proses pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan
sarana belajar seperti media pembelajaran dan 7 responden atau 11% menyatakan tidak pernah
proses pembelajaran berlangsung guru dapat mengatasi keterbatasan sarana belajar seperti media
pembelajaran.
57
Berdasarkan paparan data angket jawaban 63 responden tentang mengorganisasikan kelas
dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
pada tabel 13 sampai dengan 17 dapat diinterprestasi data sebagai berikut:
Tabel 22 Interprestasi data indikator mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
Sub Indikator Skor
Responden
Persentase
(%)
Kriteria
Penilaian
Guru dapat menempatkan siswa kedalam
kelompok sesuai dengan tingkat
perkembangan pengetahuan siswa
202 73,54 Baik
Guru dapat mengelompokkan metode
pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran
210 77,77 Baik
Guru dapat mewujudkan situasi dan
kondisi kelas yang efektif
201 73,01 Baik
Dalam mengorganisasikan kelas guru
dapat membina siswa sesuai latar belakang
sosial
195 69,84 Baik
Guru dapat mengatasi masalah yang
muncul pada diri siswa guru membina
sesuai dengan latar belakang sosial
201 62,43 Baik
Dalam proses pembelajaran dikelas guru
dapat mengatasi keterbatasan sarana
belajar
199 71,95 Baik
Kegiatan belajar mengajar dikelas
berlangsung guru sebelumnya dapat
mengelompokkan sarana belajar seperti
buku paket siswa
207 76,19 Baik
58
Proses pembelajaran berlangsung guru
dapat mengatasi keterbatasan sarana
belajar seperti media pembelajaran
181 62,43 Cukup
Jumlah 1596
Rata-Rata 199 70,89 Baik
Tabel 22 tentang interprestasi data indikator mengorganisasikan kelas dalam kegiatan
belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, diperoleh skor
jawaban responden rata-rata sejumlah 199 dengan persentase 70,89%. Hasil pengolahan data ini
dikaitkan dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dikelas dapat menciptakan suasana
kelas yang efektif dengan kriteria penilaian bahwa mengorganisasikan kelas dalam kegiatan
belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berada pada
kategori baik dengan persentase 70,89%.
c. Memonitoring Dan Mengevaluasi Kelas
mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari aspek sebagai
berikut: (a) mengontrol suasana pembelajaran, (b) mengkondisikan siswa untuk belajar, (c)
membina tingkah laku siswa, (d) penciptaan kondisi sosio-emosional. Untuk memberikan
jawaban yang riil tentang jawaban responden 63 atas diuaraikan dalam tabel sebagai berikut:
59
Tabel 23. Proses pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana pembelajaran dalam
KBM
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
19
28
12
4
76
84
24
4
30
44
19
6
Jumlah 63 188 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 23 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 188 dengan rincian sebanyak 28 responden atau 44% menyatakan sering proses
pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar, 19 responden atau 30% menyatakan selalu proses pembelajaran di kelas guru dapat
mengontrol suasana pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, 12 responden atau 19%
menyatakan kadang-kadan proses pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar,g dan 4 responden atau 6% menyatakan tidak
pernahproses pembelajaran di kelas guru dapat mengontrol suasana pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar.
Tabel 24. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan guru didalam kelas dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
30
26
5
2
120
78
10
2
48
41
8
3
60
Jumlah 63 210 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 24 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 210 dengan rincian sebanyak 30 responden atau 48% menyatakan selalu kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan guru didalam kelas dapat menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, 26 responden atau 41% menyatakan sering kegiatan belajar mengajar
dilaksanakan guru didalam kelas dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan,
5 responden atau 10% menyatakan kadang-kadang kegiatan belajar mengajar dilaksanakan guru
didalam kelas dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, dan 2 responden
atau 3% menyatakan tidak pernah kegiatan belajar mengajar dilaksanakan guru didalam kelas
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Tabel 25. Pada saat pembelajaran berlangsung dikelas guru dapat menciptakan situasi
pembelajaran yang efektif
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
35
19
7
2
140
57
14
2
56
30
11
3
Jumlah 63 213 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 25 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 213 dengan rincian sebanyak 35 responden atau 56% menyatakan selalu pada saat
pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, 19
responden atau 30% menyatakan sering pada saat pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat
menciptakan situasi pembelajaran yang efektif, 7 responden atau 11% menyatakan kadang-
61
kadang pada saat pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat menciptakan situasi
pembelajaran yang efektif , dan 2 responden atau 3% menyatakan tidak pernah pada saat
pembelajaran berlangsung di kelas guru dapat menciptakan situasi pembelajaran yang efektif.
Tabel 26. Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa untuk
belajar
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
22
27
9
5
88
81
18
5
35
43
14
8
Jumlah 63 192 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 26 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 192 dengan rincian sebanyak 27 responden atau 43% menyatakan sering dalam kegiatan
belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar, 22 responden atau 35%
menyatakan selalu dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa
untuk belajar, 9 responden atau 14% menyatakan kadang-kadang dalam kegiatan belajar
mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan siswa untuk belajar, dan 5 responden atau 5%
menyatakan tidak pernah dalam kegiatan belajar mengajar dikelas guru dapat mengkondisikan
siswa untuk belajar.
62
Tabel 27. Pada proses pembelajaran di dalam kelas guru dapat memahami kondisi siswa disaat
proses pembelajaran berlangsung
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
29
31
3
0
116
93
6
0
46
49
5
0
Jumlah 63 215 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 27 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 215 dengan rincian sebanyak 31 responden atau 49% menyatakan sering pada proses
pembelajaran di dalam kelas guru dapat memahami kondisi siswa di saat proses pembelajaran
berlangsung, 29 responden atau 46% menyatakan selalu pada proses pembelajaran di dalam
kelas guru dapat memahami kondisi siswa di saat proses pembelajaran berlangsung, 3 responden
atau 5% menyatakan kadang-kadang pada proses pembelajaran di dalam kelas guru dapat
memahami kondisi siswa di saat proses pembelajaran berlangsung, dan 0 responden atau 0%
menyatakan tidak pernah pada proses pembelajaran di dalam kelas guru dapat memahami
kondisi siswa di saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 28. Dalam proses belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi lingkungan kelas
sebagai tempat belajar siswa
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
4
3
20
37
80
111
32
59
63
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
2
1
3
3
6
3
5
5
Jumlah 63 200 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 28 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 200 dengan rincian sebanyak 37 responden atau 59% menyatakan sering dalam proses
belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi lingkungan kelas sebagai tempat belajar
siswa, 20 responden atau 32% menyatakan selalu dalam proses belajar mengajar di kelas guru
dapat mengatur kondisi lingkungan kelas sebagai tempat belajar siswa, 3 responden atau 5%
menyatakan kadang-kadang dalam proses belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi
lingkungan kelas sebagai tempat belajar siswa, dan 5 responden atau 5% menyatakan tidak
pernah dalam proses belajar mengajar di kelas guru dapat mengatur kondisi lingkungan kelas
sebagai tempat belajar siswa.
Tabel 29. Pada proses pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam
kegiatan belajar mengajar
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
18
26
13
6
72
52
26
6
29
41
21
10
Jumlah 63 156 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 29 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 156 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan sering pada proses
pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
64
18 responden atau 29% menyatakan selalu pada proses pembelajaran di kelas guru dapat
membina tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 13 responden atau 21%
menyatakan kadang-kadang pada proses pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah
laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan 6 responden atau 10% menyatakan tidak pernah
pada proses pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
Tabel 30. Setiap kegiatan belajar mengajar dikelas perilaku siswa bervariasi guru dapat
memahami tingkah laku siswa
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
20
23
13
7
80
69
26
7
32
36
21
11
Jumlah 63 182 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 30 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 182 dengan rincian sebanyak 23 responden atau 36% menyatakan sering setiap kegiatan
belajar mengajar di kelas perilaku siswa bervariasi guru dapat memahami tingkah laku siswa, 20
responden atau 32% menyatakan selalu setiap kegiatan belajar mengajar di kelas perilaku siswa
bervariasi guru dapat memahami tingkah laku siswa, 13 responden atau 21% menyatakan
kadang-kadang setiap kegiatan belajar mengajar di kelas perilaku siswa bervariasi guru dapat
memahami tingkah laku siswa, dan 7 responden atau 11% menyatakan tidak pernah pada proses
pembelajaran di kelas guru dapat membina tingkah laku siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
65
Tabel 31. Respon guru dalam bentuk mengadakan tindakan remedial dapat mengembalikan
kondisi belajar yang optimal
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
22
26
10
5
88
78
20
5
35
41
16
8
Jumlah 63 191 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 31 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 191 dengan rincian sebanyak 26 responden atau 41% menyatakan sering respon guru
dalam bentuk mengadakan remedial dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal, 22
responden atau 35% menyatakan selalu respon guru dalam bentuk mengadakan remedial dapat
mengembalikan kondisi belajar yang optimal, 10 responden atau 16% menyatakan kadang-
kadang respon guru dalam bentuk mengadakan remedial dapat mengembalikan kondisi belajar
yang optimal, dan 5 responden atau 8% menyatakan tidak pernah respon guru dalam bentuk
mengadakan remedial dapat mengembalikan kondisi belajar yang optimal .
Tabel 32. Keterampilan menciptakan kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil
merspon gangguan siswa yang berkelanjutan
Kategori Bobot Frekuensi Skor Persentase(%)
Selalu
Sering
Kadang-Kadang
Tidak Pernah
4
3
2
1
24
28
8
3
96
84
16
3
38
44
13
5
66
Jumlah 63 199 100
Sumber: Olahan data primer, 2012
Tabel 32 menujukan bahwa perolehan persentase dari 63 responden diperoleh skor
jawaban 199 dengan rincian sebanyak 28 responden atau 44% menyatakan sering keterampilan
menciptakan kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa
yang berkelanjutan, 24 responden atau 38% menyatakan selalu keterampilan menciptakan
kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa yang
berkelanjutan, 8 responden atau 13% menyatakan kadang-kadang keterampilan menciptakan
kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa yang
berkelanjutan, dan 3 responden atau 5% menyatakan tidak pernah keterampilan menciptakan
kondisi belajar yang optimal guru mampu dan terampil merspon gangguan siswa yang
berkelanjutan.
Berdasarkan paparan data angket jawaban 63 responden tentang mengontrol kelas dalam
kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo pada
tabel 23 sampai dengan 32 dapat diinterprestasi data sebagai berikut:
Tabel 33. Interprestasi data indikator mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar
di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
Sub Indikator Skor
Responden
Persentase
(%)
Kriteria
Penilaian
Proses pembelajaran di kelas guru dapat
mengontrol suasana pembelajaran dalam
KBM
188 66,13 Baik
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan
guru didalam kelas dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang menyenangkan
210 77,77 Baik
Pada saat pembelajaran berlangsung
dikelas guru dapat menciptakan situasi
pembelajaran yang efektif
213 79,36 Baik
67
Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas
guru dapat mengkondisikan siswa untuk
belajar
192 68,25 Baik
Pada proses pembelajaran di dalam kelas
guru dapat memahami kondisi siswa disaat
proses pembelajaran berlangsung
215 80,42 Sangat
Baik
Dalam proses belajar mengajar di kelas
guru dapat mengatur kondisi lingkungan
kelas sebagai tempat belajar siswa
200 72,48 Baik
Pada proses pembelajaran di kelas guru
dapat membina tingkah laku siswa dalam
kegiatan belajar mengajar
156 49,20 Cukup
Setiap kegiatan belajar mengajar dikelas
perilaku siswa bervariasi guru dapat
memahami tingkah laku siswa
182 62,96 Baik
Respon guru dalam bentuk mengadakan
tindakan remedial dapat mengembalikan
kondisi belajar yang optimal
191 67,72 Baik
Keterampilan menciptakan kondisi belajar
yang optimal guru mampu dan terampil
merspon gangguan siswa yang
berkelanjutan
199 71,95 Baik
Jumlah 1946 696
Rata-Rata 195 69,62 Baik
Sumber Olahan Data Primer 2012
Tabel 33 tentang interprestasi data indikator mengontrol kelas dalam kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, diperoleh skor
jawaban responden rata-rata sejumlah 195 dengan persentase 69,62%. Dengan kategori baik
Hasil pengolahan data ini dikaitkan dengan mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar
sehingga kondisi belajar dapat optimal dengan kriteria penilaian bahwa mengontrol kelas dalam
kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berada
pada kategori cukup baik dengan persentase 66,62%.
68
Dari hasil interprestasi pengelolaan data keempat indikator tersebut yang digunakan
untuk mendapatkan gambaran yang rill tentang pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se
Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel dibawah
ini.
Tabel 34: Kesimpulan Pengelolaan Kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontalo
Indikator Persentase (%) Klasifikasi
Penilaian
Mendesai kelas dalam kegiatan belajar mengajar 71,94 Baik
Menorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar
mengajar
70,84 Baik
Mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar 69,62 Baik
Jumlah 212
Rata-Rata 70,8 Baik
Sumber Olahan Data Primer 2012
Berdasarkan tabel 36 diperoleh gambaran bahwa pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se
Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo berada pada ketegori baik dengan persentase rata-rata
sekitar 70,8%. Perolehan persentase ini merupakan akumulasi dari indikator mendesain kelas
dalam kegiatan belajar mengajar berada pada kategori baik dengan persentase 71,94%,
mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar berada pada ketegori baik dengan
persentase 70,84%, mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar berada pada kategori baik.
B. Pembahasan
Sehubungan dengan penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran yang riil tentang
pengelolaan kelas di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo yang diuraikan
dalam beberapa indikator yaitu:
1. Mendesai kelas dalam kegiatan belajar mengajar
Hasil pengelolaan data untuk indikator pmendesain kelas dalam kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo diperoleh persentase
69
71,94% dari frekuensi total angket. Hasil ini dihubungkan dengan kriteria penilaian angket
mendesain kelas dalam kegiatan belajar mengajar adalah baik. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa pengelolaan kelas dapat memberikan suatu konstribusi di dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas dalam hal ini guru sudah menujukan hasil kerjanya dalam menciptakan
suasana belajar sehingga siswa mendapatkan pelayanan di dalam proses pembelajaran. Namun
disisi lain pengelolaan kelas dalam pengelolaan kelas secara fisik perlu untuk lebih ditingkatkan
lagi kearah yang lebih baik, karena masih terdapat sekitar 28,06% guru belum mampu
mengelolah kelas secara fisik dalam kegiatan belajar mengajar
2. Menorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar
Hasil pengelolaan data untuk indikator menorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo diperoleh persentase
70,84% dari frekuensi total angket. Hasil ini dihubungkan dengan kriteria penilaian angket
mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar adalah baik. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa pengelolaan kelas dapat memberikan suatu konstribusi di dalam kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas dalam hal ini guru sudah menujukan hasil kerjanya dalam
mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar dari aspek kondisi sosioemosional dan
prilaku guru dalam menjalin hubungan kerja sama antara guru dan siswa. Namun disisi lain
pengelolaan kelas dalam mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar mengajar perlu untuk
lebih ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik, karena masih terdapat sekitar 29,16% guru belum
mampu mengelolah kelas secara non fisik dalam kegiatan belajar mengajar.
3. mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar
Hasil pengelolaan data untuk indikator mengorganisasikan kelas dalam kegiatan belajar
mengajar di Sekolah Dasar se Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo diperoleh persentase
70
69,62% dari frekuensi total angket. Hasil ini dihubungkan dengan kriteria penilaian angket
mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar adalah baik. Dengan demikian dapat dipahami
bahwa mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi pengelolaan
kelas dalam kegiatan belajar mengajar hal ini guru sudah menujukan hasil kerjanya dalam
mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran dikelas. Namun disisi lain hambatan-hambatan yang mempengaruhi pengelolaan
kelas masih perlu untuk lebih ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik, karena masih terdapat
sekitar 30,38% guru belum mampu mengontrol kelas dalam kegiatan belajar mengajar sehingga
pembelajaran dapat efektif.
top related