babb ii peen nddaahhuulluuaan - …distamben.bantenprov.go.id/upload/content/resume k14.pdf ·...
Post on 01-Feb-2018
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BBAABB II
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem penyediaan dan pemanfaatan energi yang berkelanjutan menjadi agenda
internasional yang telah disepakati pada konferensi Tingkat Tinggi Pembangunan
Berkelanjutan (World Summit on Sustainable Development) di – Johannesburg Afrika Selatan
pada bulan September 2008. Untuk mewujudkan sistem penyediaan dan pemanfaatan energi
berkelanjutan dapat ditempuh dengan memadukan konsep optimasi pemanfaatan energi
terbarukan, penggunaan teknologi energi yang efisien dan membudayakan pola hidup hemat
energi, yang lebih dikenal dengan energi hijau (green energi).
Kondisi sekarang menunjukan bahwa energi fosil khususnya minyak bumi, merupakan
sumber energi utama dan sumber devisa Negara. Kenyataan menunjukkan bahwa cadangan
energi fosil yang dimiliki indonesia jumlahnya terbatas. Sementara itu, konsumsi energi terus
meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Potensi
energi terbarukan seperti : biomigas, panas bumi, enrgi surya, energi air, energi angin dan
energi samudera, sampai saat ini belum banyak dimanfaatkan.hal ini terutama karena energi
terbarukan belum kompetitif dibandingkan dengan harga energi fosil sebagai akibat belum
dikuasainya teknologi pengembangan energi terbarukan dan belum dilaksanakannya
kebijakan harga energi yang mendorong pengembangannya. Pemberlakuan kebijakan subsidi
harga energi yang cukup lama, menyebabkan pemakaian energi disemua sektor tidak efisien.
Hal ini terlihat dari intensitas konsumsi energi yang masih tinggi.
Perlu adanya perhatian yang cukup intens untuk pengembangan kelistrikan yang
bersumber dari energi terbarukan, mengingat listrik adalah sektor publik yang cukup strategis
yang banyak menyentuh pada aspek sosial dan lingkungan. Pemerintah Provinsi Banten
melalui Dinas Pertambangan dan Energi berupaya untuk menyikapi kebijakan pemanfaatan
energi terbarukan sebagai salah satu sumber energi alternatif dengan melaksanakan
pembangunan Pembangkit Listrik dengan sumber energi dari Energi Baru Terbarukan,
khususnya di daerah-daerah pedesaan yang belum terjangkau jaringan listrik PLN dan
memiliki potensi energi energi baru terbarukan, seperti air, surya, angin, kotoran ternak, dan
yang lainnya.
Untuk dapat merealisasikan rencana pembangunan sebagaimana tersebut diatas perlu
adanya alokasi anggaran pembangunan, baik dari pendanaan pusat ataupun daerah (provinsi
dan kabupaten/kota) dan terintegrasi dengan sistem perencanaan pembangunan energi
daerah yang tercantum dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah, seperti RPJMD,
RENSTRA-SKPD, dan RENJA-SKPD.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, pada tahun 2014 ini DISTAMBEN mengalokasikan
anggarannya untuk melaksanakan pembangunan energi dari sumber energi baru terbarukan,
untuk meng-cover kebutuhan energi di wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan
listrik PLN dan terpencil, terutama di wilayah Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang
melalui Kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dilaksanakannya kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten
ini adalah dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Banten, terutama terkait dengan fungsi pembinaan dan penyelenggaraan
serta koordinasi bidang Energi dan Ketenagalistrikan, khususnya di sektor energi baru
terbarukan.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah :
1. Menyiapkan dan membangunan infrastruktur ketenagalistrikan dari sumber energi surya
(PLTS) sebanyak 300 unit di wilayah Kab. Lebak, Pandeglang dan Serang.
2. Menyiapkan dan membangunan infrastruktur ketenagalistrikan dari sumber energi air
(Pikohidro) sebanyak 4 unit di wilayah Kab. Lebak dan Pandeglang.
3. Menyiapkan infrastruktur energi dari sumber energi kotoran ternak (Biogas) sebagai
bahan percontohan untuk kegiatan Bimbingan Teknis Biogas di Provinsi Banten yang
dilaksanakan di wilayah Kab. Lebak dan Pandeglang.
4. Memberikan pengetahuan teknis dasar kepada masyarakat dan/atau aparatur PEMDA di
lokasi pembangunan infrastruktur energi dari sumber energi baru terbarukan melalui
penyelenggaraan sosialisasi, bimbingan teknis dan/atau workshop.
1.3 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
A. Tolok Ukur, Target Kinerja dan Pendanaan
No. Tolok Ukur Target Kinerja Anggaran
1. Pembangunan PLTS/SHS di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
300 (tiga ratus) unit PLTS/SHS
Rp. 1.629.225.000,-
2. Pembangunan Pikohidro di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
6 (enam) unit Pikohidro
Rp. 658.175.000,-
3. Sosialisasi PLTS/SHS dan BIMTEK Pikohidro di Provinsi Banten
1 Laporan Sosialisasi PLTS/SHS dan BIMTEK Pikohidro di Provinsi Banten (300 orang peserta Sosialisasi PLTS/SHS dan 120 orang BIMTEK Pikohidro) di 8 lokasi kegiatan
Rp. 134.480.000,-
4. Bimbingan Teknik Biogas di Provinsi Banten
6 Unit Percontohan Biogas
1 Laporan BIMTEK (60 orang peserta, 2 lokasi kegiatan)
Rp. 162.730.000,-
5. Workshop Pengembangan Energi Terbarukan (EBT) di Provinsi Banten
1 Laporan Workshop (100 orang peserta, 2 lokasi kegiatan)
Rp. 107.616.200,-
6. Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol di Provinsi Banten
1 Dokumen Rp. 87.773.800,-
Jumlah Rp. 2.780.000.000,-
B. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten (K82.08) merupakan
salah satu kegiatan yang termasuk dalam urusan pilihan (bidang urusan energi dan sumber
daya mineral) dan dimaksudkan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit
kerja Seksi Bina Terbarukan SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten pada
tahun 2014.
Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten
Nomor 902/Kep.35-Distamben/2014 tanggal 10 Januari 2014 tentang Penetapan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten TA. 2014, pelaksanaan kegiatan dipimpin
oleh salah satu pelaksana senior di Seksi Bina Terbarukan selaku PPTK dibawah koordinasi
Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan selaku Koordinator PPTK. Dalam pelaksanaannya,
PPTK dibantu secara teknis dan administrasi oleh 3 (tiga) orang staf pelaksana yang secara
struktural berada di Seksi Bina Terbarukan.
Berikut adalah susunan pelaksana selengkapnya dari kegiatan Pengembangan Energi
Terbarukan di Provinsi Banten untuk TA. 2014, yaitu :
Koordinator PPTK : Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
(Nama : Nana Suryana, ST.,M.Si, NIP. 19710624 199803 1 006, Pembina Tk.I, IV/b)
PPTK : Pelaksana di Seksi Bina Terbarukan
(Nama : Budi Kristiyadi, ST, NIP : 19720417 200112 1 004,
Penata Tk. I/III.d)
Pembantu PPTK : Staf Pelaksana di Seksi Bina Terbarukan a. Teknis : 1. Hilman Saptaaji, ST, M.MT
2. Said, S.Sos
b. Administrasi : Adiwiyanto Wahyu Prasetyo, A.Md
Sedangkan untuk operasionalnya, pelaksana kegiatan dengan ruang lingkup kegiatan
sebagaimana tersebut pada point 1.3.A diatas, dilaksanakan oleh 7 (tujuh) Tim Teknis/Panitia
Internal yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Banten selalku Pengguna Anggaran, dengan komposisi keanggotaan tim sebagai berikut :
Penanggungjawab (1 orang, Kepala SKPD)
Ketua (1 orang, Esselon III)
Sekretaris (1 orang, Esselon IV)
Anggota (4 orang, Pelaksana Gol. III)
Ketujuh Tim Teknis/Panitia Internal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tim Penyusunan Analisa Harga Satuan Bidang Energi Baru Terbarukan pada Kegiatan
Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten
2. Tim Teknis Pembangunan PLTS/SHS di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
3. Tim Teknis Pembangunan Pikohidro di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
4. Panitia Internal Penyiapan dan Penyelenggara Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS dan
Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten
5. Panitia Internal Penyiapan dan Penyelenggara Bimbingan Teknis Biogas di Provinsi
Banten
6. Panitia Internal Penyiapan dan Penyelenggara Workshop Pengembangan Energi Baru
Terbarukan di Provinsi Banten
7. Tim Teknis Jasa Konsultansi Pemanfaatan Limbah Bioethanol di Provinsi Banten pada
Kegiatan Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten
BBAABB IIII
PPEELLAAKKSSAANNAAAANN KKEEGGIIAATTAANN
2.1 Pembangunan PLTS/SHS di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
Pembangunan pembangkit listrik dari tenaga surya, khususnya untuk jenis Solar
Home System (SHS) di Provinsi Banten, telah dimulai sejak tahun 2008, baik melalui
pendanaan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota maupun pendanaan APBN (Pusat).
Kebijakan pembangunan PLTS/SHS tersebut diambil dalam rangka meningkatkan rasio
elektrifikasi dan percepatan dari terwujudnya Banten Terang 100%, terutama untuk wilayah-
wilayah terpencil di Provinsi Banten yang belum terjangkau jaringan listrik dari PT. PLN
Untuk tahun anggaran 2014, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten
mengalokasikan 300 (tiga ratus) unit PLTS/SHS untuk 3 (tiga) wilayah Kabupaten/Kota, yaitu
125 unit untuk wilayah Kabupaten Pandeglang, 122 Unit untuk Kabupaten Lebak dan 53 unit
untuk wilayah Kabupaten Serang.
Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten tersebut dilakukan
melalui proses pemborongan (konstruksi) yang proses pengadaan barang/jasa-nya dilakukan
melalui proses pelelangan umum. Berikut adalah daftar pemborong konstruksi selaku
pelaksana 3 (tiga) pekerjaan Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten Tahun 2014, yaitu :
No. Nama Pekerjaan Kontraktor Nomor dan Tanggal Kontrak serta Durasi
Pekerjaan Nilai Kontrak
1. Pembangunan PLTS/SHS di Wilayah Kabupaten Serang (53 unit PLTS/SHS 50 Wp)
Nama : CV. 99 TEKNIK
Alamat : Perum Banten Indah Permai Blok G.8 No. 07. RT
002/RW.027
Direktur : REZA MAULANA
900/82.08-03/KKPPK/DISTAMBEN/2014
25 Agustus 2014
30 (tiga puluh) hari kalender (25 Agst 2014 -23 Sept 2014)
Rp. 271.492.500,-
2. Pembangunan PLTS/SHS di Wilayah Kabupaten Pandeglang (125 unit PLTS/SHS 50 Wp)
Nama : CV. 99 TEKNIK
Alamat : Perum Banten Indah Permai Blok G.8 No. 07. RT
002/RW.027
Direktur : REZA MAULANA
900/82.08-02/KKPPK/DISTAMBEN/2014
25 Agustus 2014
30 (tiga puluh) hari kalender (25 Agst 2014 -23 Sept 2014)
Rp. 640.312.500,-
3. Pembangunan PLTS/SHS di Wilayah Kabupaten Lebak (122 unit PLTS/SHS 50 Wp)
Nama : CV. MEGAH TEKNIK
Alamat : Jl. Baros-Petir No. 29 Kp. Jaha Rt/Rw 18/05 Ds Baros-
Serang
Direktur : ENDI SUHENDI.ST
900/82.08-01/KKPPK/DISTAMBEN/2014
25 Agustus 2014
30 (tiga puluh) hari kalender (25 Agst 2014 -23 Sept 2014)
Rp. 624.945.000,-
Rencana lokasi dan kuoto unit PLTS/SHS dari 3 (tiga) paket pekerjaan tersebut diatas
adalah sebagai berikut, yaitu :
RENCANA LOKASI PLTS 2014
KABUPATEN KECAMATAN DESA KUOTA
PANDEGLANG
CIBITUNG SINDANG KERTA 25
SUMUR UJUNG JAYA 80
CIKEUSIK CIKADONGDONG 20
SERANG CINANGKA BANTAR WARU 43
UMBUL TANJUNG 10
LEBAK
CILOGRANG
CIKAMUNDING 21
GIRIMUKTI 44
CIGEMBLONG
PEUCANG PARI 13
CIGEMBLONG 22
CIBEBER CITOREK BARAT 40
JUMLAH 300
Sedangkan Standar dari Spesifikasi Teknis untuk sistem pembangkit listrik tenaga
surya yang ditetapkan dapat dilihat pada table dibawah ini, yaitu :
Spesifikasi PLTS/SHS 50 Wp
I. Panel Surya
a. Daya maksimal 50 W
b. Arus hubung singkat 3,25 A
c. Arus daya maksimum 2,90A
d. Tegangan kerja buka 21,6
e. Tegangan Nominal 17,2 V
f. Power toleransi 5%
g. Suhu Kerja (C -40 s/d 85
II.Battery Controller
a. Tegangan nominal 12VDC
b. Tegangan Kerja 10 s/d 21 VDC
c. arus nominal 8 A
d. arus maksimal 10 A
e. tegangan puncak pengisian terputus 14,4 V ± 2%
f. tegangan pengisian terhubung kembali 13,6 V ± 2%
g. tegangan beban terputus 10,5 V ± 2%
h. tegangan beban terhubung kembali 12,6 V ± 2%
i. Terminal output 3 line
j. Efisiensi
> 94% k.
Inverter
125 w
Spesifikasi PLTS/SHS 50 Wp
III. Lampu LED
a. Tegangan
220 V
b. Arus Nominal 0,625 A
c. Daya Nominal 8 W
d. Frequency > 27 kHz
e. Efficiency
> 90 %
f. tingkat Pencahayaan >280 lumen
Untuk mengendalikan dan memonitor pelaksanaan pekerjaan dari 3 (tiga) paket
pekerjaan Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten, telah dibentuk Tim Teknis yang
membantu Kontraktor Pelaksana Pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaannya, yang
keanggotaannya terdiri dari aparatur Dinas Pertambangan dan Energi Prov. Banten yang
dibentuk oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten selaku Pengguna
Anggaran melalui Surat Keputusan Nomor 902/SK.77.a-Distamben/2014 Tanggal 10
September 2014 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :
Penanggungjawab : Ir. H. Cepi Suwardi Mulya Noor, MM, M.Si
Ketua : Nana Suryana, ST, M.Si
Sekretaris : Zamal Abdul Nasir, SE
Anggota : 1. Budi Kristiyadi, ST
2. Hilman Saptaaji, ST, M.MT
3. Said, S.Sos
Hasil akhir dari kegiatan ini adalah terbangunnya/terpasangnya 300 (tiga) unit
PLTS/SHS di 3 (tiga) wilayah Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Lebak (122 unit), Kabupaten
Pandeglang (125 unit), dan Kabupaten Serang (53 unit). Unit PLTS/SHS terbangun/terpasang
tersebut telah diserahterimakan dari Pemerintah Proviinsi Banten kepada 300 orang
masyarakat penerima hibah di 3 wilayah Kabupaten/Kota tersebut melalui proses
penatausahaan administrasi hibah sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
2.2 Pembangunan Pikohidro di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
Pembangunan pembangkit listrik dari tenaga air, khususnya untuk jenis Pikohidro di
Provinsi Banten, dimaksudkan dalam rangka memberikan infrastruktur ketenagalistrikan
skala kecil kepada kelompok masyarakat di wilayah terpencil di Provinsi Banten, terutama
wialayah-wilayah yang memiliki potensi energi air yang cukup untuk pikohidro.
Untuk tahun anggaran 2014, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten
mengalokasikan 4 (empat) unit pikohidro untuk 2 (dua) wilayah Kabupaten/Kota, yaitu 3 unit
untuk wilayah Kabupaten Pandeglang dan 1 unit untuk Kabupaten Lebak. Alokasi unit
pikohidro ini merupakan revisi dari rencana sebelumnya yang mengalokasikan 6 (enam) unit
pikohidro, masing-masing 3 untuk wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Revisi tersebut
dimuat dalam Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA) dan dilakukan karena
sudah tidak sesuainya nilai harga satuan untuk unit pikohidro berdasarkan hasil survey
pengadaan barang/jasa di pabrikan.
Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Pikohidro di Provinsi Banten tersebut dilakukan
melalui proses pemborongan (konstruksi) dan setelah dilaksanakan proses pengadaan
barang/jasa-nya yang dilakukan melalui proses pelelangan umum, pemenang atau pelaksana
pekerjaan Pembangunan Pikohiro di Provinsi Banten tersebut adalah CV. MANGGALA
ADIGUNA yang beralamat di Kp. Cikaung Rt/Rw 02/05 Kel. Kabayan Kec. Pandeglang, Kab.
Pandeglang dengan nama direktur UBAD SUBADRI. Nilai kontrak dari pekerjaan tersebut
adalah sebesar Rp. 555.814.864,- dengan waktu pelaksanaan pekerjaan selama 30 (tiga
puluh) hari dari tanggal 19 Nopember 2014 sampai dengan19 Desember 2014 sesuai dengan
dokumen kontrak nomor 900/82.08-05/KKPPK/Distamben/2014 tanggal 18 Nopember 2014.
Rencana lokasi dan kuoto unit PLTS/SHS dari 3 (tiga) paket pekerjaan tersebut diatas
adalah sebagai berikut, yaitu :
RENCANA LOKASI PIKOHIDRO 2014
KABUPATEN KECAMATAN DESA PENERIMA KUOTA (Unit)
PANDEGLANG BANJAR Bandung Ponpes Aldzikro 1
CIPEUCANG Pasir Eurih Ponpes Almin 1
PULOSARI Suka Sari KM. Situs Goong 1
LEBAK CIBEBER CITOREK BARAT KM. Cibedug 1
JUMLAH 4
Sedangkan Standar dari Spesifikasi Teknis untuk sistem pembangkit listrik pikohidro
yang ditetapkan dapat dilihat pada table dibawah ini, yaitu :
Spesifikasi teknis
A Kelompok Sistem Pembangkit
1 Kelompok Generator
- Type Generator Induction Motor
- Kapasitas Generator 1 s/d 2 kw
- Power faktor 0,8
- Tegangan 220/380
2 Kelompok Turbin
- Type Turbin Fix or Adjust Blade
- Daya Turbin 1 s/d 2 Kw
- Putaran Turbin 1500 rpm
- Debit air 50 s/d 100 liter/detik
- Tinggi jatuhan 3 s/d 4 meter
3 Panel Control
- Type Induction Generator Control
- Sistem proteksi Over/Under Voltage, Over/short circuit current
- Sistem pengaturan beban Dummy load
B Kelompok Bangunan Sipil
- Pipa Turun (Drawntube) Ø 4"- 8" ; 3 - 4 m
- Bak penampung/dudukan turbin 1 unit (P= 1 s/d 1,5m ; L = 1 s/d 1,5m ; T = 1,3 s/d 1,5m)
- Pembuatan Rumah Turbin 1 Unit (P= 1 s/d 1,5m ; L = 1 s/d 1,5m ; T = 2 s/d 2,75m)
- Bak penenang 1 unit (P= 2 s/d 3m ; L = 1 s/d 1,5m ; T = 1,3 s/d 1,5m)
- Saluran Pembawa 1 unit (P= 10m ; L = 1 s/d 1,5m ; T = 1,3 s/d 1,5m)
- Jaring sampah (Trash rack) 2 unit
C Kelompok Pemanfaat
- Instalasi Jaringan 1 unit sistem jaringan (25 - 1500m)
- Instalasi Pemanfaat
1 unit sistem Pemanfaat (5 titik)
Untuk mengendalikan dan memonitor pelaksanaan pekerjaan paket pekerjaan
Pembangunan Pikohidro di Provinsi Banten, telah dibentuk Tim Teknis yang membantu
Kontraktor Pelaksana Pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaannya, yang keanggotaannya
terdiri dari aparatur Dinas Pertambangan dan Energi Prov. Banten yang dibentuk oleh Kepala
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten selaku Pengguna Anggaran melalui Surat
Keputusan Nomor 902/SK.76.g-Distamben/2014 Tanggal 12 September 2014 dengan
susunan keanggotaan sebagai berikut :
Penanggungjawab : Ir. H. Cepi Suwardi Mulya Noor, MM, M.Si direvisi menjadi
Ir. Eko Palmadi, M.Si, sesuai dengan SK. KADISTAMBEN
selaku PA Nomor 902/SK.87.a-Distamben/2014 Tanggal
03 Nopember 2014
Ketua : Nana Suryana, ST, M.Si
Sekretaris : Zamal Abdul Nasir, SE
Anggota : 1. Budi Kristiyadi, ST
2. Hilman Saptaaji, ST, M.MT
3. Said, S.Sos
Hasil akhir dari kegiatan ini adalah terbangunnya/terpasangnya 4 (empat) unit
pikohidro di 2 (dua) wilayah Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Lebak (1 unit) dan Kabupaten
Pandeglang (3 unit). Unit pikohidro terbangun/terpasang tersebut telah diserahterimakan
dari Pemerintah Proviinsi Banten kepada 4 kelompok masyarakat penerima hibah di 2 wilayah
Kabupaten/Kota tersebut melalui proses penatausahaan administrasi hibah sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
2.3 Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS dan Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten
Dalam upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi masyarakat atau
kelompok masyarakat penerima hibah infrastruktur ketenagalistrikan dalam bentuk PLTS/SHS
dan Pikohidro yang dilaksanakan pada tahun 2014, dilaksanakan suatu pembekalan teknis
dalam bentuk sosialisasi atau bimbingan teknis, baik oleh instruktur dari penyedia
barang/jasa konstruksi maupun narasumber lainnya.
Penyelenggaraan Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS dan Bimbingan Teknis Pikohidro
di Provinsi Banten dilaksanakan oleh Panitia Internal Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Banten yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten selaku
Pengguna Anggaran melalui Surat Keputusan Nomor 902/Kep.52.c - Distamben/2014 tanggal
21 April 2014 dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :
Penanggungjawab : Ir. H. Cepi Suwardi Mulya Noor, MM, M.Si direvisi menjadi
Ir. Eko Palmadi, M.Si, sesuai dengan SK. KADISTAMBEN
selaku PA Nomor 902/SK.87.r-Distamben/2014 Tanggal
03 Nopember 2014
Ketua : Nana Suryana, ST, M.Si
Sekretaris : Zamal Abdul Nasir, SE
Anggota : 1. Budi Kristiyadi, ST
2. Hilman Saptaaji, ST, M.MT
3. Said, S.Sos
A. Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten Tahun 2014
Pada tahun anggaran 2014, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten telah
mengalokasikan anggaran untuk membangun 300 (tiga ratus) unit PLTS/SHS di wilayah
Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang yang merupakan salah satu bentuk pembangkit
listrik dari sumber energi terbarukan, dalam hal ini yaitu energi surya atau matahari.
Kapasitas terpasang yang dialokasikan untuk setiap unit PLTS/SHS tersebut adalah sebesar
50 wp yang relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan penerangan rumah tangga di wilayah
terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik dari PT. PLN.
Dalam upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam
operasionalisasi dan pemeliharaan Unit PLTS/SHS tersebut sehingga diperoleh manfaat dan
kesinambungan operasionalisasinya, diperlukan suatu pembekalan teknis kepada masyarakat
atau kelompok masyarakat calon penerima dan pengelola unit PLTS/SHS yang dihibahkan
dalam bentuk sosialiasi, yang disampaikan baik oleh instruktur dari penyedia barang/jasa
konstruksi PLTS?SHS maupun narasumber lainnya.
Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten diselenggarakan di 6 (enam)
lokasi berbeda di 3 (tiga) wilayah Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Serang, Pandeglang dan
Lebak, untuk meng-cover 300 (tiga ratus) orang peserta yang berasal dari masyarakat calon
penerima hibah PLTS/SHS. Rincian selengkapnya dari penyelenggaraan Sosialisasi
Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten tersebut adalah sebagaimana tertera pada table
dibawah ini, yaitu :
LOKASI SOSIALISASI PEMBANGUNAN PLTS/SHS 2014
KABUPATEN KECAMATAN DESA TANGGAL PESERTA
(orang)
PANDEGLANG
SUMUR UJUNG Jaya 13 Mei 2014 80
CIBITUNG SINDANGKERTA 14 Mei 2014 45
SERANG
CINANGKA BANTAR WARU 8 Mei 2014 43
UMBUL TANJUNG
9 Mei 2014 10
LEBAK
CILOGRANG CIKAMUNDING 19 Mei 2014 87
CIGEMBLONG PEUCANG PARI
20 Mei 2014 35
JUMLAH 6 Lokasi 300
Bertindak selaku narasumber pada acara Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS di
Provinsi Banten di 6 (enam) lokasi sosialisasi tersebut, yaitu Esselon IV dari Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Banten yang membidangi Energi Baru Terbarukan. Hal-
hal yang akan disosialisasikan adalah :
1. Program kerja Provinsi Banten dalam upaya mewujudkan ”Banten Terang”, terutama di
wilayah-wilayah Provinsi Banten yang terpencil dan belum terjangkau jaringan listrik dari
PT. PLN, yang didalamnya adalah termasuk pembangunan PLTS/SHS, yang pada tahun
2014 dialokasikan sebanyak 300 unit, dimana peruntukan untuk wilayah Kabupaten
Pandeglang adalah sebanyak 125 unit, Kabupaten Lebak 122 unit dan Kabupaten Serang
53 unit.
2. Pemberian pengetahuan dan informasi terkait dengan unit PLTS/SHS yang akan
dihibahkan, baik spesifikasi, fungsi dan manfaatnya
3. Pemberian pembekalan teknis dasar terkait dengan keterampilan pengoperasian dan
pemeliharaan unit terpasang PLTS/SHS yang akan dihibahkan.
4. Menjelaskan hal-hal teknis lainnya yang ditanyakan oleh peserta sosialisasi, baik dari
kalangan aparatur desa dan/atau masyarakat calon penerima hibah barang PLTS/SHS.
B. Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten Tahun 2014
Pada tahun anggaran 2014, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten telah
mengalokasikan anggaran untuk membangun 4 (empat) unit Pikohidro di wilayah Kabupaten
Lebak dan Pandeglang yang merupakan salah satu bentuk pembangkit listrik dari sumber
energi terbarukan, dalam hal ini yaitu energi air (hydropower). Daya listrik terbangkitkan dari
unit pikohidro tersebut adalah kurang lebih sebesar 1,5 KW yang relatif cukup untuk
memenuhi kebutuhan penerangan suatu kelompok masyarakat (10-15 rumah tangga) di
wilayah terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik dari PT. PLN.
Dalam upaya memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam
operasionalisasi dan pemeliharaan Unit Pikohidro tersebut sehingga diperoleh manfaat dan
kesinambungan operasionalisasinya, diperlukan suatu pembekalan teknis kepada masyarakat
atau kelompok masyarakat calon penerima dan pengelola unit pikohidro yang dihibahkan
dalam bentuk bimbingan teknis atau pelatihan, baik oleh instruktur dari penyedia barang/jasa
konstruksi pikohidro maupun narasumber lainnya.
Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten diselenggarakan di 2 (dua) lokasi di
wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, untuk meng-cover 120 (seratus dua
puluh) orang peserta yang berasal dari kelompok masyarakat calon penerima hibah
pikohidro. Rincian selengkapnya dari penyelenggaraan Bimbingan Teknis Pikohidro di
Provinsi Banten tersebut adalah sebagaimana tertera pada table dibawah ini, yaitu :
No. Lokasi Tanggal Detail Penyelenggaraan
1. Kabupaten Pandeglang
10 Desember 2014 Tempat : Gedung PKPRI Kec. Maja, Kab. Pandeglang
Peserta : 60 orang peserta (2 kelompok masyarakat penerima hibah pikohidro dari Kab. Pandeglang)
Narasumber : 1 orang dari pabrikan turbin (CV. Cihanjuang Inti Teknik dan 1 orang dari internal DISTAMBEN Provinsi Banten)
Moderator : Esselon IV dari DISTAMBEN Kab. Pandeglang
2. Kabupaten Lebak 11 Desember 2014 Tempat : Hotel Kharisma Jujuluk, Kec. Rangkasbitung, Kab. Lebak
Peserta : 60 orang peserta (1 kelompok masyarakat penerima hibah pikohidro dari Kab. Pandeglang dan 1 kelompok masyarakat dari Kab. Lebak)
Narasumber : 1 orang dari pabrikan turbin (CV. Cihanjuang Inti Teknik dan 1 orang dari internal DISTAMBEN Provinsi Banten)
Moderator : Esselon IV dari DISTAMBEN Kab. Lebak
Materi yang disampaikan pada acara bimbingan teknik pikohidro tersebut adalah
diantaranya :
1. Pemutaran film dokumenter terkait dengan arti penting pembangunan infrastruktur
energi baru terbarukan, baik untuk pembangkit listrik maupun untuk alternatif energi
lainnya (pengganti BBM, pengganti LPG dan yang lainnya)
2. Pemberian pengetahuan dan informasi terkait dengan unit Pikohidro yang akan
dihibahkan, baik spesifikasi, fungsi dan manfaatnya
3. Pemberian pembekalan teknis dasar terkait dengan keterampilan pengoperasian dan
pemeliharaan unit terpasang Pikohidro yang akan dihibahkan.
4. Menjelaskan hal-hal teknis lainnya yang ditanyakan oleh peserta bimbingan teknis, baik
dari kalangan aparatur desa dan/atau masyarakat calon penerima hibah barang
Pikohidro.
Berdasarkan uraian pelaksanaan kegiatan dari tolok ukur kegiatan Sosialisasi
Pembangunan PLTS/SHS dan Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten sebagaimana
tersebut diatas, output (keluaran) yang dihasilkan dari pelaksanaan tolok ukur kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut :
Tersampaikannya informasi detail mengenai Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten,
baik spesifikasi barang maupun teknis pengoperasian dan pemeliharaan dari unit
PLTS/SHS, kepada 300 (tiga) ratus orang masyarakat penerima hibah yang menjadi
peserta sosialisasi.
Terlatihnya 4 (empat) kelompok masyarakat penerima hibah pikohidro yang menjadi
peserta bimbingan teknik (120 orang), dalam mengoperasikan, memelihara dan
memanfaatkan unit pikohidro yang akan dikelolanya;
Penyelenggaraan 2 (dua) kegiatan tersebut, yaitu Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS
dan Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten Tahun 2014 dilaporkan dalam bentuk
1 (satu) Dokumen Laporan Hasil Penyelenggaraan Sosialisasi Pembangunan PLTS/SHS
dan Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten Tahun 2014;
2.4 Bimbingan Teknis Biogas
Provinsi Banten, melalui Dinas Pertambangan dan Energi berusaha turut berpartisipasi
dalam mewujudkan penggunaan keanekaragaman energi dengan melakukan inovasi-inovasi
berdasarkan teknologi penerapan dan pemanfaatan potensi energi terbarukan yang
berkembang pesat dewasa ini. Salah satu potensi energi terbarukan yang saat ini sedang
dikembangkan adalah dari sumber kotoran ternak yang dapat dikonversi menjadi sumber
energi berbentuk gas dan dapat dimanfaatkan untuk pengganti bahan bakar minyak tanah
atau bahan bakar gas berbentuk LPG yang saat ini umumnya dipergunakan oleh masyarakat
umum sebagai bahan bakar. Bentuk energi gas yang berasal dari konversi kotoran ternak
tersebut lebih dikenal dengan nama biogas.
Dalam rangka mengembangkan dan mengenalkan teknologi konversi energi dari
sumber energi terbarukan berbentuk kotoran ternak tersebut kepada masyarakat di Provinsi
Banten, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten akan melaksanakan
pengadaan dan/atau pemasangan instalasi percontohan biogas di lokasi-lokasi yang menjadi
sentra peternakan di Provinsi Banten dan/atau di lokasi-lokasi yang masyarakatnya memiliki
hewan ternak yang volume kotorannya secara teknis memenuhi syarat untuk dapat
dikonversi menjadi biogas.
Setelah proses pengadaan dan/atau pemasangan biogas selesai dilaksanakan,
diselenggarakan pula bimbingan teknis pengenalan teknologi, operasionalisasi dan
pemeliharaan suatu unit biogas kepada masyarakat yang merupakan kelompok peternak,
sebagai salah satu bentuk energi alternatif yang dapat dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari sebagai pengganti bentuk energi konvensional (BBM atau LPG) yang biasa
dipergunakan.
Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Biogas di Provinsi Banten dilaksanakan oleh
Panitia Internal Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten yang dibentuk oleh Kepala
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten selaku Pengguna Anggaran melalui Surat
Keputusan Nomor 902/Kep.87.d - Distamben/2014 tanggal 03 Nopember 2014 dengan
susunan keanggotaan sebagai berikut :
Penanggungjawab : Ir. Eko Palmadi, M.Si
Ketua : Nana Suryana, ST, M.Si
Sekretaris : Zamal Abdul Nasir, SE
Anggota : 1. Budi Kristiyadi, ST
2. Hilman Saptaaji, ST, M.MT
3. Said, S.Sos
A. Pengadaan Alat Percontohan Biogas
Pada tahun anggaran 2014, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten telah
mengalokasikan anggaran untuk mengembangkan dan mengenalkan teknologi konversi
energi dari sumber energi terbarukan berbentuk kotoran ternak kepada masyarakat di
Provinsi Banten melalui penyelenggaraan Bimbingan Teknis Biogas. Untuk mendukung
penyelenggaraan Bimbingan Teknis Biogas tersebut, maka dilakukan pengadaan alat
percontohan biogas sebanyak 6 (enam) unit, yang dimaksudkan selain untuk alat peraga
utama Bimbingan Teknis Biogas, juga dalam rangka bantuan pemasangan instalasi
percontohan biogas di lokasi-lokasi yang menjadi sentra peternakan di Provinsi Banten
dan/atau di lokasi-lokasi yang masyarakatnya memiliki hewan ternak yang volume
kotorannya secara teknis memenuhi syarat untuk dapat dikonversi menjadi biogas.
Pelaksanaan pekerjaan pengadaan alat percontohan biogas tersebut dilakukan melalui
proses pengadaan barang/jasa dan setelah dilaksanakan proses pengadaan barang/jasa-nya
yang dilakukan melalui proses pengadaan langsung, pemenang atau pelaksana pekerjaan
pengadaan alat percontohan biogas tersebut adalah CV. CAHAYA ABADI yang beralamat di Jl.
Raya Palka Km. 35, Kp Padarincang Masjid Rt.002/001, Desa Padarincang, Kecamatan
Padarincang, Kabupaten Serang, dengan nama direktur MAS YUDI ASARI. Nilai kontrak dari
pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp. 89.400.000,- dengan waktu pelaksanaan pekerjaan
selama 15 (lima belas) hari dari tanggal 26 Nopember 2014 sampai dengan10 Desember
2014 sesuai dengan dokumen kontrak nomor 900/82.08-06/SPK/Distamben/2014 tanggal
26 Nopember 2014.
Sedangkan Standar dari Spesifikasi Teknis untuk paket Biogas yang ditetapkan dapat
dilihat pada table dibawah ini, yaitu :
Spesifikasi teknis
A Kelompok Generator
> Biogas BD 3000 L (3m³)
- Degister
- Gas Holder
- Kompor Biogas
- unit pipa instalasi
B Jasa
> Angkutan Material Lumpusum
B. Bimbingan Teknis Pikohidro di Provinsi Banten Tahun 2014
Bimbingan Teknis Biogas di Provinsi Banten diselenggarakan di 2 (dua) lokasi, yaitu di
wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak dengan peserta untuk masing-masing
penyelenggaraan Bimbingan Teknis sebanyak 30 (tiga puluh) orang peserta yang berasal
dari kelompok masyarakat peternak perdesaan. Rincian selengkapnya dari penyelenggaraan
Bimbingan Teknis Biogas di Provinsi Banten tersebut adalah sebagaimana tertera pada table
dibawah ini, yaitu :
No. Lokasi Tanggal Detail Penyelenggaraan
1. Kabupaten Pandeglang 10 Desember 2014 Tempat : Gedung PKPRI Kec. Cikeudal, Kab. Pandeglang
Peserta : 30 orang peserta
Narasumber : 5 orang, yaitu 1 narasumber dari DITJEN EBTKE, Kementerian, ESDM, 2 narasumber dari pabrikan biogas (CV. Cipta Visi Sinar Kencana) dan 2 orang dari internal DISTAMBEN Provinsi Banten)
Moderator : Esselon IV dari DISTAMBEN Kab. Pandeglang
No. Lokasi Tanggal Detail Penyelenggaraan
2. Kabupaten Lebak 11 Desember 2014 Tempat : Hotel Kharisma Jujuluk, Kec. Rangkasbitung, Kab. Lebak
Peserta : 30 orang peserta
Narasumber : 5 orang, yaitu 1 narasumber dari DITJEN EBTKE, Kementerian, ESDM, 2 narasumber dari pabrikan biogas (CV. Cipta Visi Sinar Kencana) dan 2 orang dari internal DISTAMBEN Provinsi Banten)
Moderator : Esselon IV dari DISTAMBEN Kab. Lebak
Materi yang disampaikan pada acara bimbingan teknik biogas tersebut adalah
diantaranya :
1. Direktorat Bio Energi, DITJEN EBTKE, Kementerian ESDM, memaparkan materi mengenai
Pengenalan Teknologi Biogas;
2. DISTAMBEN Provinsi Banten, memberikan pengetahuan dan informasi terkait dengan
unit biogas yang menjadi objek BIMTEK, baik spesifikasi, fungsi dan manfaatnya, serta
prosedur usulan hibah yang harus ditempuh kelompok masyarakat peternak yang
menginginkan unit biogas untuk dapat dikelola.
3. CV. Cipta Visi Sinar Kencana, memberikan pembekalan teknis dasar terkait dengan
keterampilan instalasi, pengoperasian dan pemeliharaan unit terpasang biogas yang
menjadi objek BIMTEK.
4. Menjelaskan hal-hal teknis lainnya yang ditanyakan oleh peserta bimbingan teknis, baik
terkait dengan materi BIMTEK maupun prosedur hibah unit biogas.
Berdasarkan uraian pelaksanaan kegiatan dari tolok ukur kegiatan Bimbingan Teknis
Biogas di Provinsi Banten sebagaimana tersebut diatas, output (keluaran) yang dihasilkan
dari pelaksanaan tolok ukur kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Tersedianya 6 (enam) unit Biogas untuk bahan percontohan Bimbingan Teknik Biogas;
Terlatihnya 60 (enam puluh) kelompok masyarakat peternak perdesaan di wilayah
Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang menjadi peserta bimbingan teknik, dalam
menginstalasi, mengoperasikan, memelihara dan memanfaatkan unit biogas yang
menjadi onjek BIMTEK;
Penyelenggaraan Bimbingan Teknis Biogas di Provinsi Banten Tahun 2014 dilaporkan
dalam bentuk 1 (satu) Dokumen Laporan Hasil Penyelenggaraan Bimbingan Teknis
Biogas di Provinsi Banten Tahun 2014;
2.5 Workshop Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten
Saat ini sumber energi utama yang digunakan di masyarakat sebagian besar berasal
dari energi fosil khususnya minyak bumi, melihat ketersediaan ataupun cadangan energi fosil
yang dimiliki indonesia jumlahnya sangat terbatas dan bertolak belakang dengan kebutuhan
konsumsi energi yang terus meningkat di masyarakat dibarengi dengan laju pertumbuhan
ekonomi dan pertambahan penduduk akan menimbulkan suatu dampak yakni krisis energi.
Untuk menghindari terjadinya krisis energi di masyarakat perlu dicarikan sumber
energi alternatif yang memiliki sistem penyediaan dan pemanfaatan energi yang
berkelanjutan. Dengan memadukan konsep optimasi pemanfaatan energi terbarukan,
penggunaan energi yang proforsional dan efisien serta membudayakan pola hidup hemat
energi, maka upaya untuk mengurangi dampak dari terjadinya krisis energi dapat terwujud.
Provinsi Banten, melalui Dinas Pertambangan dan Energi berusaha turut
berpartisipasi dalam upaya mewujudkan penggunaan keanekaragaman energi ini dengan
melakukan inovasi-inovasi berdasarkan teknologi penerapan dan pemanfaatan potensi
energi terbarukan yang berkembang pesat dewasa ini. Inovasi-inovasi tersebut kemudian
diinformasikan dan diperkenalkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat yang
wilayahnya memiliki potensi EBT yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan, melalui
penyelenggaraan workshop.
Diharapkan melalui kegiatan workshop tersebut, masyarakat atau kelompok
masyarakat yang wilayahnya memiliki potensi EBT, dapat mengetahui dan mengenal
teknologi-teknologi penerapan dan pemanfaatan EBT dari sumber-sumber EBT yang ada di
wilayahnya. Untuk selanjutnya, diharapkan pula peserta workshop dapat mengembangkan
dan memanfaatkan potensi energi terbarukan yang ada di wilayahnya tersebut untuk
kehidupan sehari-hari.
Untuk tahun anggaran 2014, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten
memfokuskan tema workshop yang disampaikan kepada masyarakat atau kelompok
masyarakat untuk mengenal salah satu penerapan teknologi dalam penggunaan energi baru
terbarukan, yaitu konversi dari bahan baku pertanian, dalam hal ini singkong, menjadi
sumber energi baru terbarukan, yaitu bioethanol. Penyelenggaraan workshop dilaksanakan 2
(dua) kali penyelenggaraan, masing-masing 1 (satu) kali penyelenggaraan untuk wilayah
Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, dengan peserta dari kalangan masyarakat atau
kelompok masyarakat perdesaan yang memiliki potensi EBT yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan.
A. TAHAPAN PERSIAPAN
Rangkaian kegiatan perencanaan dan persiapan penyelenggaraan Workshop
Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten Tahun 2014 diuraikan secara ringkas
dalam bentuk tabel adalah sebagaimana terlihat pada tabel dibawah ini :
No. Jenis Kegiatan Waktu Keterangan
1. Rapat persiapan awal pelaksanaan kegiatan yang membahas hal-hal sbb :
a. Penyusunan rencana kerja
Tanggal 04 Agustus 2014 jam 18.00 WIB sampai dengan selesai
Peserta Rapat :
- Kabid EKTL
- Kasie Bina Terbarukan
b. Penetapan dan pengukuhan Panitia Penyelenggara
c. Pembagian tugas kepanitian
d. Pembagian tugas koordinasi, konsultasi dan Konfirmasi Narasumber ke Kementerian ESDM, Jakarta dan instansi terkait lainnya
e. Hal-hal teknis persipan lainnya
- PPTK Pengembangan EBT di Provinsi Banten
- Staf Pelaksana di lingkungan Seksi Bina Terbarukan
- Calon Panitia Penyiapan dan Penyelenggara Workshop Lainnya
2. Penyusunan dan penandatangan surat permintaan narasumber,`perangkat penyelengaraan dan undangan peserta Workshop, serta koordinasi dan penyebaran undangan, baik narasumber, perangkat penyelenggara, maupun peserta
Waktu pelaksanaan : 5-22 Agustus 2014
Pelaksana : Panitia Penyiapan dan Penyelenggara Workshop
3. Pengadaan kelengkapan Worskshop (perlengkapan peserta, penggandaan materi, dan perlengkapan dokumentasi)
Waktu pelaksanaan : 25-26 Agustus 2014
Pelaksana : Panitia Penyiapan dan Penyelenggara Workshop
4. Penjajagan, koordinasi dan pemesanan dengan pihak ketiga penyedia jasa paket pertemuan dalam rangka penyediaan tempat penyelenggaraan dan konsumsi penyelenggaraan Workshop Pengembangan EBT di Provinsi Banten Tahun 2014
Waktu pelaksanaan : 18-22 Agustus 2014
Pelaksana : Panitia Penyiapan dan Penyelenggara Workshop
No. Jenis Kegiatan Waktu Keterangan
5. Rapat persiapan akhir kegiatan yang membahas hal-hal sebagai berikut :
a. Konfirmasi kesiapan materi presentasi yang akan disampaikan
b. Konfirmasi kehadiran peserta
c. Konfirmasi kesiapan tempat
d. Konfirmasi kesiapan Pejabat yang akan membuka acara
e. Cek list kesiapan sarana dan prasarana
Tanggal 26 Agustus 2014 jam 17.00 WIB sampai dengan selesai
Peserta Rapat : Panitia Penyiapan dan Penyelenggara Workshop
B. TAHAPAN PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penyelenggaraan Workshop Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi
Banten Tahun 2014 dilaksanakan 2 (dua) kali, yaitu 1 kali untuk wilayah Kabupaten
Pandeglang dan 1 kali untuk wilayah Kabupaten Lebak.
Untuk wilayah Kab. Pandeglang, workshop diselenggarakan pada hari Rabu,
tanggal 27 Agustus 2014 di Gedung KPRI Cikeudal, Kab. Pandeglang, sedangkan
untuk wilayah Kab. Lebak diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 28 Agustus
2014 di Hotel Kharisma Jujuluk, Rangkasbitung, Kab. Lebak.
Panitia Penyelenggara
Penyelenggaraan Workshop Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi
Banten Tahun 2014 dilaksanakan oleh aparat dari Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Banten. Panitia Penyelenggara ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Banten selaku Pengguna Anggaran APBD Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Banten TA. 2014.
Susunan panitia penyiapan dan penyelenggara serta perangkat
penyelenggaraan Workshop Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten
Tahun 2014 sesuai dengan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Banten selaku Pengguna Anggaran APBD Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Banten TA. 2014 Nomor 902/Kep.72.d-Distamben/2014 tanggal
7 Agustus 2014 dan Nomor 902/Kep.77-Distamben/2014 tanggal 29 Agustus 2014
adalah sebagai berikut, yaitu :
No. Nama Jabatan
A. Panitia Penyelenggara
1. Ir. H. Cepi Suwardi M. Noor, MM, M.Si Penanggungjawab
2. Nana Suryana, SE, M. Si Ketua
3. Zamal Abdul Nasir, SE, MM Sekretaris
4. Budi Kristiyadi, ST Anggota (Koordinator Seksi Penyiapan Materi)
5. Hilman Saptaaji, ST Anggota (Koordinator Humas dan Acara)
6. Adiwiyanto WP, A.Md Anggota (Koordinator Seksi Administrasi Pertanggungjawaban)
7. Said, S.Sos Anggota (Koordinator Seksi Umum dan Perlengkapan)
8. Rully dan Maya Sekretariat Panitia Penyelenggara
B. Moderator
1. H. Dharwanto Kurniawan, ST Moderator
2. Dodi Iskandar, ST, MT Moderator
Ruang Lingkup Kegiatan
Penyelenggaraan Workshop Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi
Banten Tahun 2014 dilaksanakan dengan ruang lingkup penyelenggaraan sebagai
berikut :
1. Peserta yang mengikuti Workshop ini berasal dari kalangan masyarakat atau
kelompok masyarakat perdesaan yang memiliki potensi EBT yang dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan. Berdasarkan surat undangan yang diedarkan,
telah diundang 50 orang peserta untuk masing-masing 1 (satu) kegiatan
Workshop, baik untuk wilayah Kabupaten Pandeglang maupun wilayah
Kabupaten Lebak.
2. Adapun Narasumber yang memberikan paparan presentasi adalah :
- Narasumber dari Direktorat Bio Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, Jakarta sebanyak 2 (dua) orang, yaitu Sdr. Hudha Wijayanto, ST,
MT untuk lokasi workshop di Kabupaten Pandeglang dan Sdr. Effendi
Manurung untuk lokasi workshop di Kabupaten Lebak, yang masing-masing
memberikan materi presentasi dengan tema Arah Kebijakan dan Mekanisme
Pengembangan Bio Etanol sebagai Sumber Energi Alternatif di Indonesia;
- Tenaga Ahli dari internal Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten
(Said, S.Sos) yang bertindak sebagai instruktur terkait dengan praktek
secara sederhana terkait dengan Pengenalan Aplikasi Bio Etanol untuk
Kelompok Masyarakat Petani Singkong;
3. Pelaksanaan pemaparan presentasi, yaitu untuk Narasumber dari Direktorat Bio
Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta, baik untuk lokasi
workshop di Kab. Pandeglang maupun di Kab. Lebak, dilakukan dengan
metoda/sistem panel dan kemudian dilakukan sesi tanya-jawab.
4. Sedangkan untuk tenaga ahli daerah, yaitu operator alat pengolah/pembuat
bioethanol, memberikan praktek sederhana mengenai operasionalisasi alat
untuk mengubah bahan baku nabati (untuk contoh yaitu singkong) menjadi
bioethanol yang merupakan bahan baku pengganti BBM untuk jenis premium.
C. TAHAPAN PERSIAPAN
Kegiatan yang tercakup dalam tahapan ini adalah pelaksanaan rapat evaluasi serta
penyusunan laporan hasil penyelenggaraan Workshop Pengembangan Energi Terbarukan di
Provinsi Banten Tahun 2014.
Adapun rangkaian kegiatan evaluasi dan pelaporan hasil penyelenggaraan Workshop
Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Banten Tahun 2014 diuraikan secara ringkas
dalam bentuk tabel adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.3 dibawah ini :
No. Jenis Kegiatan Waktu Keterangan
1. Rapat evaluasi penyelenggaran Rapat Koordinasi Teknis (RAKORTEK) Pemantauan Penggunaan Energi di Instansi Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 yang membahas hal-hal sebagai berikut :
a. Evaluasi kinerja kepanitiaan
b. Evaluasi kinerja penyedia jasa akomodasi, konsumsi dan dekorasi
c. Pembahasan progress hasil penyusunan laporan hasil RAKORTEK
Tanggal 23 Desember jam 18.00 WIB sampai dengan selesai
Peserta Rapat : Panitia Penyelenggara RAKORTEK
2. Rapat Koordinasi Teknis (RAKORTEK) Pemantauan Penggunaan Energi di Instansi Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut :
a. Pengolahan data
b. Penyusunan laporan
c. Cetak dan Penggandaan
Waktu pelaksanaan : 23-30 Desember 2013
Pelaksana : Panitia Penyelenggara RAKORTEK
Berdasarkan uraian pelaksanaan kegiatan dari tolok ukur kegiatan Workshop
Pengembangan EBT di Provinsi Banten sebagaimana tersebut diatas, output (keluaran) yang
dihasilkan dari pelaksanaan tolok ukur kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
Tersampaikannya pengetahuan dan informasi mengenai penerapan teknologi dalam
penggunaan energi baru terbarukan, yaitu konversi dari bahan baku pertanian, dalam hal
ini singkong, menjadi sumber energi baru terbarukan, yaitu bioethanol kepada 100
(seratus) orang peserta workshop yang berasal dari kalangan masyarakat atau kelompok
masyarakat perdesaan yang memiliki potensi EBT yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan.
Penyelenggaraan Workshop Pengembangan EBT di Provinsi Banten Tahun 2014
dilaporkan dalam bentuk 1 (satu) Dokumen Laporan Hasil Penyelenggaraan Workshop
Pengembangan EBT di Provinsi Banten Tahun 2014;
2.6 Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol
Selain, penyelenggaraan workshop pengembangan energi baru terbarukan (EBT),
sebagaimana diuraikan pada point 2.5 diatas, untuk mengembangkan penggunaan energi
alternatif di Provinsi Banten melalui inovasi-inovasi berdasarkan teknologi penerapan dan
pemanfaatan potensi energi terbarukan yang berkembang pesat dewasa ini, dilakukan pula
Pilot Project (kegiatan yang bersifat ujicoba/percontohan) dari konsep teknologi
pengembangan EBT yang saat ini sedang dikembangkan dan menjadi grandtopic.
Untuk tahun anggaran 2014, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten
memfokuskan tema Pilot Project pada upaya pemanfaatan limbah bioethanol menjadi bentuk
produk lain yang lebih bermanfaat. Konsep tema pilot project ini, pada dasarnya merupakan
kelanjutan dan pengembangan dari pilot project sebelumnya telah dilaksanakan, yaitu
penerapan teknologi konversi dari bahan baku pertanian, dalam hal ini singkong, menjadi
sumber energi baru terbarukan, yaitu bioethanol.
Pelaksanaan pekerjaan Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol di Provinsi Banten
tersebut dilakukan melalui jasa konsultansi dan setelah dilaksanakan proses pengadaan
barang/jasa-nya yang dilakukan melalui proses seleksi umum, pemenang atau pelaksana
pekerjaan Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol di Provinsi Banten tersebut adalah PT.
PANCA GUNA DUTA yang beralamat di Jl. Atut Sulastri Kav. F1 No. 3 Taman Graha Asri,
Serang. Nilai kontrak dari pekerjaan tersebut adalah sebesar Rp. 79.100.000,- dengan waktu
pelaksanaan pekerjaan selama 60 (enam puluh) hari dari tanggal 15 Oktober 2014 sampai
dengan 13 Desember 2014 sesuai dengan dokumen kontrak nomor 900/82.08-
04/KKPPK/DISTAMBEN/2014 tanggal 15 Oktober 2014.
Untuk menjaga kualitas pekerjaan Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol di
Provinsi Banten tersebut, telah dibentuk Tim Teknis yang membantu Konsultan Pelaksana
dalam melaksanakan pekerjaannya, yang keanggotaannya terdiri dari aparatur Dinas
Pertambangan dan Energi Prov. Banten yang dibentuk oleh Kepala Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Banten selaku Pengguna Anggaran melalui Surat Keputusan Nomor
902/SK.76.f-Distamben/2014 Tanggal 12 September 2014 dengan susunan keanggotaan
sebagai berikut :
Penanggungjawab : Ir. H. Cepi Suwardi Mulya Noor, MM, M.Si direvisi menjadi
Ir. Eko Palmadi, M.Si, sesuai dengan SK. KADISTAMBEN
selaku PA Nomor 902/SK.87.f-Distamben/2014 Tanggal
03 Nopember 2014
Ketua : Nana Suryana, ST, M.Si
Sekretaris : Zamal Abdul Nasir, SE
Anggota : 1. Budi Kristiyadi, ST
2. Hilman Saptaaji, ST, M.MT
3. Said, S.Sos
Hasil akhir dari kegiatan ini adalah tersedianya 1 (satu) dokumen Pilot Project
Pemanfaatan Limbah Bioetanol di Provinsi Banten beserta prototype alat pengolah limbah
bioethanol-nya.
BAB III
CAPAIAN KINERJA FISIK DAN KEUANGAN
Pencapaian kinerja fisik dan keuangan dari kegiatan Pengembangan Energi Baru
Terbarukan di Provinsi Banten untuk Tahun Anggaran 2014 merupakan perwujudan dari
pencapaian kinerja secara menyeluruh dari pelaksanaan tolok ukur kinerja kegiatan
sebagaimana yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA)
SKPD Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 untuk Kegiatan
Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten Nomor 2.03.01.82.08.5.2 beserta
Dokumen Data Dukung Kegiatan yang lainnya seperti dokumen Rencana Operasonal
Kegiatan (ROK), dokumen Kerangka Acuan Kerja, dan yang lainnya.
3.1 CAPAIAN KINERJA FISIK
Dengan didasarkan atas Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten per bulan Desember 2014, tingkat
capaian kinerja fisik (output) pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
NO. TOLOK UKUR DAN TARGET KINERJA
TARGET REALISASI DEVIASI URAIAN JENIS FISIK
1. Pembangunan PLTS/SHS di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
100,00 100,00 0,00 300 (tiga ratus) unit PLTS/SHS
2. Pembangunan Pikohidro di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
100,00 100,00 0,00 6 (enam) unit Pikohidro
3. Sosialisasi PLTS/SHS dan BIMTEK Pikohidro di Provinsi Banten
100,00 100,00 0,00 1 Laporan Sosialisasi PLTS/SHS dan BIMTEK Pikohidro di Provinsi Banten (300 orang peserta Sosialisasi PLTS/SHS dan 120 orang BIMTEK Pikohidro) di 8 lokasi kegiatan
4. Bimbingan Teknik Biogas di Provinsi Banten
100,00 100,00 0,00 6 Unit Percontohan Biogas
1 Laporan BIMTEK (60 orang peserta, 2 lokasi kegiatan)
5. Workshop Pengembangan Energi Terbarukan (EBT) di Provinsi Banten
100,00 100,00 0,00 1 Laporan Workshop (100 orang peserta, 2 lokasi kegiatan)
6. Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol di Provinsi Banten
100,00 100,00 0,00 1 Dokumen
Jumlah 100,00 100,00 0,00
Berdasarkan data sebagaimana diuraikan pada table tersebut diatas, capaian kinerja
fisik (output) Kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten adalah
sebesar 100% atau dengan kata lain telah menyelesaikan seluruh target kinerja output
sebagaimana tercantum dalam dokumen perencanaan kegiatan yang telah ditetapkan.
Ritme capaian kinerja fisik Kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di
Provinsi Banten selama 12 (dua belas) bulan pelaksanaan kegiatan, berjalan dengan baik
dengan ritme kinerja secara umum telah sesuai dengan Rencana Operasional Kegiatan yang
telah ditetapkan, terkecuali di 3 bulan terakhir (Oktober, Nopember, Desember) yang terlihat
agak tersendat, namun kembali sesuai dengan ritme rencana di akhir tahun 2014 (lihat grafik
dibawah). Fenomena ritme tersendat tersebut terjadi karena adanya perubahan schedule
realiasasi kegiatan untuk tolok ukur kegiatan Pembangunan Pikohidro, Pengadaan Biogas
beserta kegiatan Bimbingan Teknis yang menyertainya. Perubahan schedule realisasi tersebut
dikarenakan adanya perubahan nilai satuan anggaran untuk pikohidro dan biogas yang
dilakukan di APBD Perubahan di bulan September-Oktober 2014 yang berimbas pada
terlambatnya awal proses pelelangan untuk kedua pekerjaan tersebut (pikohidro dan biogas).
Grafik Rencana dan Realisasi Capaian Kinerja Fisik (Output) Kegiatan Pengembangan EBT di Provinsi Banten TA. 2014
3.2 CAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Dengan didasarkan atas Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik Pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten per bulan Desember 2014, tingkat
capaian kinerja penyerapan anggaran (input) pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut :
0.04 1.67 2.17 4.77 5.4611.87 12.85 15.27
71.8577.63
100.00 100.00
0.00 0.66 2.01 3.73 5.98 5.98 6.649.27
65.87 67.05
81.46
100.00
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Bulan
Rencana Realisasi Fisik
No Tolok Ukur Kinerja Pagu
Anggaran
Realisasi Anggaran Sisa Anggaran
Rp. % Rp. %
1 2 3 5 6 7 6
1. Pembangunan PLTS/SHS di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
1.629.225.000,- 1.575.537.000,- 96,70 53.688.000,- 3,30
2. Pembangunan Pikohidro di Daerah Terpencil di Provinsi Banten
658.175.000,- 640.589.864,- 97,33 17.585.136,- 2,67
3. Sosialisasi PLTS/SHS dan BIMTEK Pikohidro di Provinsi Banten
134.480.000,- 115.100.000,- 85,59 19.380.000,- 14,41
4. Bimbingan Teknik Biogas di Provinsi Banten
162.730.000,- 153.630.000,- 94,41 9.100.000,- 5,59
5. Workshop Pengembangan Energi Terbarukan (EBT) di Provinsi Banten
107.616.200,- 93.963.200,- 87,31 13.653.000,- 12,69
6. Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol di Provinsi Banten
87.773.800,- 87.206.500,- 99,35 567.300,- 0,65
TOTAL 2.780.000.000,- 2.666.026.564,- 95,90 113.973.436,- 4,10
Berdasarkan data sebagaimana diuraikan pada tabel tersebut diatas, capaian kinerja
keuangan/penyerapan anggaran (input) Kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di
Provinsi Banten adalah sebesar Rp. 2.666.026.564,- atau setara dengan 95,90% dari total
pagu anggaran-nya. Dengan capaian kinerja keuangan sebagaimana tersebut terdapat Sisa
Lebih Pelaksanaan Anggaran (SILPA) sebesar Rp. 113.973.000,- atau setara dengan 4,10%
yang berasal dari :
Sisa kontrak 3 paket pekerjaan Pembangunan PLTS/SHS (Rp. 48.738.000,-), 1 paket
pekerjaan Pembangunan Pikohidro (Rp. 14.185.136,-), 1 paket pekerjaan Pengadaan
Biogas (Rp. 600.000,-) dan 1 pekerjaan Jasa Konsultansi Pilot Project (Rp. 417.300,-),
total : Rp. 63.940.436,-
Sisa anggaran 3 Paket Pertemuan Fullday yang tidak dipergunakan (1 workshop dan 2
BIMTEK) sebesar : Rp. 40.660.000,-
Sisa anggaran operasional pendukung kegiatan yang tidak dipergunakan (honorarium,
makanan dan minuman kegiatan, serta perjalanan dinas) : Rp. 6.190.300,-
Sama halnya dengan capaian kinerja fisik, ritme kinerja penyerapan anggaran
Kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten selama 12 (dua belas)
bulan pelaksanaan kegiatan, berjalan dengan baik dengan ritme kinerja secara umum telah
sesuai dengan Rencana Operasional Kegiatan yang telah ditetapkan, terkecuali di 3 bulan
terakhir (Oktober, Nopember, Desember) yang terlihat agak tersendat, namun kembali sesuai
dengan ritme rencana di akhir tahun 2014 (lihat grafik dibawah). Permasalahan fenomena
ritme tersendat tersebut adalah sama dengan yang diuraikan sebelumnya pada uraian
capaian kinerja fisik.
Grafik Rencana dan Realisasi Capaian Kinerja Keuangan (Input) Kegiatan Pengembangan EBT di Provinsi Banten
0.04 1.67 2.17 4.77 5.4611.87 12.85 15.27
71.8577.63
100.00 100.00
0.00 0.88 2.61 2.84 5.05 5.05 5.58 8.14 8.08
62.66 64.26
95.90
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
100.00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des
Pro
sen
tase
Bulan
Rencana Realisasi Keuangan
BBAABB IIVV
PPEERRMMAASSAALLAAHHAANN DDAANN SSOOLLUUSSII
4.1 PERMASALAHAN/HAMBATAN
Permasalahan/hambatan yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan Pengembangan
Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah diantaranya, yaitu :
Adanya nilai satuan anggaran untuk infrastruktur energi baru terbarukan, yaitu pikohidro
dan biogas, yang sudah tidak sesuai lagi dengan harga pasar (hasil survey pengadaan).
Ketidaksesuaian ini menyebabkan kegiatan Pembangunan Pikohidro dan Pengadaan
Biogas mengalami pemunduran jadwal pelaksanaan, menunggu perbaikan nilai satuan
tersebut di APBD Perubahan.
Adanya beberapa nama calon penerima hibah untuk PLTS/SHS yang telah ditetapkan
dalam SK. Gubernur yang harus diganti atau diubah karena pertimbangan teknis yang
dapat dipertanggungjawabkan. Perubahan ini menyebabkan pengelola kegiatan harus
mengajukan usulan penetapan baru melalui SK Gubernur
Alokasi anggaran untuk koordinasi kurang mengakomodasi seluruh kebutuhan
pencapaian kinerja kegiatan, sehingga diperlukan rangkaian koordinasi yang menyeluruh
untuk kegiatan pada tahun anggaran mendatang
Adanya anggaran yang tidak akan efektif (terutama pada pos perjalanan dinas),
sehingga pada saat perubahan anggaran dialokasikan untuk kebutuhan lain yang lebih
bermanfaat dan dapat terserap dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.2 SOLUSI PERMASALAHAN
Solusi/pemecahan yang diambil untuk mengatasi permasalahan/hambatan yang
terjadi selama pelaksanaan kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2014 adalah diantaranya, yaitu :
Menyusun kembali Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk nilai satuan anggaran pikohidro
dan biogas sesuai dengan harga pasar (hasil survey pengadaan). Hasil penyusunan RAB
tersebut, kemudian dituangkan dan ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran (DPPA).
Bersama-sama dengan unsur pelaksana kegiatan lainnya di Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Banten, terutama dengan kegiatan yang ada alokasi hibah barang/jasa-
nya dan mengalami kendala serupa, yaitu kegiatan Pembangunan Listrik Perdesaan,
berkoordinasi dengan Biro Hukum Setda Provinsi Banten dalam rangka penyusunan revisi
atas SK Gubernur tentang calon penerima hibah barang di SKPD Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Banten.
Merevisi dokumen pelaksanaan anggaran kegiatan, terutama untuk anggaran-anggaran
yang tidak efektif dan dialokasikan kembali untuk membiayai kebutuhan lain yang lebih
bermanfaat dan dapat terserap dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku
BBAABB IIVV
PPEENNUUTTUUPP
Resume laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas pelaksana
kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014
dengan memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja
pelaksanaannya. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara sempurna menyajikan
prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun setidaknya berbagai
pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan kegiatan dan
capaian kinerja pelaksanaan kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2014.
Kegiatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Provinsi Banten Tahun Anggaran
2014 telah berhasil mewujudkan target kinerja pelaksanaan kegiatan yang diembannya
dengan capaian kinerja fisik (output) sebesar 100% dan capaian kinerja
keuangan/penyerapan anggaran sebesar 95,90% (terealisir Rp. 2.666.026.564,- dari rencana
pembiayaan sebesar Rp. 2.780.000.000,-) atau terdapat Sisa Lebih Pelaksanaan Anggaran
(SILPA) sebesar Rp. 113.973.000,- atau setara dengan 4,10% yang berasal dari :
Sisa kontrak 3 paket pekerjaan Pembangunan PLTS/SHS (Rp. 48.738.000,-), 1 paket
pekerjaan Pembangunan Pikohidro (Rp. 14.185.136,-), 1 paket pekerjaan Pengadaan
Biogas (Rp. 600.000,-) dan 1 pekerjaan Jasa Konsultansi Pilot Project (Rp. 417.300,-),
total : Rp. 63.940.436,-
Sisa anggaran 3 Paket Pertemuan Fullday yang tidak dipergunakan (1 workshop dan 2
BIMTEK) sebesar : Rp. 40.660.000,-
Sisa anggaran operasional pendukung kegiatan yang tidak dipergunakan (honorarium,
makanan dan minuman kegiatan, serta perjalanan dinas) : Rp. 6.190.300,-
Output (keluaran) yang merupakan hasil akhir dari pelaksanaan Sub Kegiatan
Pembinaan/Koordinasi dan Konsultasi Pengawasan pada Pelaksanaan Dekonsentrasi Satker
Dinas PERTAMBEN Provinsi Banten TA. 2010 adalah sebagai berikut :
1. Terbangunnya/terpasangnya 300 (tiga) unit PLTS/SHS di 3 (tiga) wilayah
Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Lebak (122 unit), Kabupaten Pandeglang (125 unit),
dan Kabupaten Serang (53 unit).
2. Terbangunnya/terpasangnya 4 (empat) unit pikohidro di 2 (dua) wilayah
Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Lebak (1 unit) dan Kabupaten Pandeglang (3 unit).
3. Tersampaikannya informasi detail mengenai Pembangunan PLTS/SHS di Provinsi Banten,
baik spesifikasi barang maupun teknis pengoperasian dan pemeliharaan dari unit
PLTS/SHS, kepada 300 (tiga) ratus orang masyarakat penerima hibah yang menjadi
peserta sosialisasi.
4. Terlatihnya 4 (empat) kelompok masyarakat penerima hibah pikohidro yang menjadi
peserta bimbingan teknik (120 orang), dalam mengoperasikan, memelihara dan
memanfaatkan unit pikohidro yang akan dikelolanya;
5. Tersedianya 6 (enam) unit Biogas untuk bahan percontohan Bimbingan Teknik Biogas;
6. Terlatihnya 60 (enam puluh) kelompok masyarakat peternak perdesaan di wilayah
Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang menjadi peserta bimbingan teknik, dalam
menginstalasi, mengoperasikan, memelihara dan memanfaatkan unit biogas yang
menjadi onjek BIMTEK;
7. Tersampaikannya pengetahuan dan informasi mengenai penerapan teknologi dalam
penggunaan energi baru terbarukan, yaitu konversi dari bahan baku pertanian, dalam hal
ini singkong, menjadi sumber energi baru terbarukan, yaitu bioethanol kepada 100
(seratus) orang peserta workshop yang berasal dari kalangan masyarakat atau kelompok
masyarakat perdesaan yang memiliki potensi EBT yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan.
8. Tersedianya 1 (satu) dokumen Pilot Project Pemanfaatan Limbah Bioetanol di Provinsi
Banten beserta prototype alat pengolah limbah bioethanol-nya
Dibuat oleh : PPTK,
Budi Kristiyadi, ST NIP. 19610822 198403 1 008
Mengetahui, Kepala Bidang Energi dan
Ketenagalistrikan selaku Koordinator PPTK,
Nana Suryana, ST. M.Si.
NIP. 19710624 199803 1 006
RESUME LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2014
KEGIATAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI PROVINSI BANTEN (K.82.08)
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)
Jl. Syech Nawawi Al Bantani - Palima Telp. (0254) 204016 Fax. 204017 e-mail : distamben@indo.net.id
top related