bimas islam deklarasikan anti narkoba dan radikalisme · pdf filebelonging dalam diri pegawai,...
Post on 05-Feb-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Edisi XLI, Juli 2016/Syawal1437
IK LH AL MAS A BER
Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme
Selama Ramadhan, BAZNAS Sebar Pasukan Umar bin Khattab
Pemerintah Pastikan Tak Ada Perda Bernuansa Syariah Dihapus
Verifikasi Peserta MTQ Dimulai, Mari Berpartisipasi
Bappenas: Tahun 2017, Penyuluh Agama Diintegrasikan di KUA
Jakarta, bimasislam—Umat
Islam diseluruh penjuru dunia
tengah bergembira menyambut
kemenanganHariRayaIdulFitri
1 Syawal 1437 H. Indonesia
sebagai Negara yang memiliki
populasi muslim terbesar di
dunia pun memiliki perhatian
khusus terhadapnya. Melalui
mimbar, Imam Besar Masjid
Istiqlal mengajak umat Islam
u n t u k m e r a y a k a n h a r i
kemenangan dengan berbagi
dengan mereka yang masih
hidup di tengah keterbatasan
dankesulitanhidup.
“Kebahag i a an akan l eb i h
sempurna jika ikut membahagiakan saudara-saudara kita yang
masihmembutuhkan pertolongan.Mungkin sedikit artinya bagi
kita tetapi besar artinya buat mereka”, demikian pesan Khatib
Shalat Idul Fitri diMasjid IstiqlalKHNasaruddinUmar, Jakarta,
Rabu(6/7).
Diperkiraan 250 ribu umat Islam bersama-sama melaksanakan
jamaahshalatIdulFitridiMasjidIstiqlal,Jakarta.Turuthadir,Wakil
PresidenJusufKalladanMenagLukmanHakimSaifuddin.Tampak
hadirpula,beberapamenterikabinetkerja,paradutabesarNegara
sahabat, pimpinan dan anggota DPR-MPR, serta tokoh agama.
ShalatIdulFitridimulaitepatpukul06.45wib,denganimamUst.
HusniKamilRektorInstitutPTIQ
JakartainimengajakumatIslam
untuk selalu bersyukur sebagai
wargabangsayanghariinibisa
bernapaslegasambilmerayakan
hari kemenangan yang telah
menak lukkan hawa na fsu
selamasebulanpenuh.
“Semoga tempaan sebulan
p e n u h b u l a n R am a d h a n
me lapangkan dada un tuk
berempati kepada mereka dan
meringankan tangankitauntuk
b e r b a g i d e n g a n me re k a .
Bukannya mendemonstrasikan
kemewahan dan kelebihan di
tengah keprihatinan mereka”,
harapNasaruddin.
MantanWakilMenteriAgamainijugamenegaskanbahwadengan
selesainyamenunaikanibadahformalsepertipuasadanberbagai
amaliah lain di dalamnya, tidak otomatis segala urusan agama
selesai.Ukuran keberhasilan keberagamaan ternyata diukur
denganhal-halyangbersifatsosialkemasyarakatan.
“Orangyanghanyamengutamakanibadahritualtanpamelahirkan
maknadanefeksosialternyatatidakadaartinya.Segalanyabaru
berarti setelah diuji di dalam realitas kehidupan”, ungkapnya.
(syamsuddin/bimasislam)
Di kalangan pegawai Bimas Islam, tokoh kita
kali ini dikenal sebagai kyai. Saat sedang
memimpin do'a, kalimatnya fasih dan
maknanya mendalam. Tentu saja, tokoh yang
menjabat sebagai Direktur Urusan Agama
Islam dan Pembinaan Syariah pada 3 Juni lalu
ini memang sudah dari kecil akrab dengan
dunia pesantren dan dakwah. Agama, sudah
menjadi jiwa dan nafas baginya.
Tokoh kita ini bernama Mohammad Tambrin.
Sebelum diamanahi sebagai salah satu
direktur di Bimas Islam Pusat, pria yang
mengaku tak punya hobi spesik ini adalah
kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Kalimantan Selatan.
Melihat tangga karirnya sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN), ayah dari dua putra dan tiga putri itu memang expert
di bidang Urusan Agama Islam. Sebelum menjabat Kepala Kanwil,
ia pernah menjadi leader di sejumlah KUA, seperti KUA Pelaihari,
KUA Tambang Ulang, KUA Kintap, dan KUA Panyipatan. Kemudian
ia dipercaya untuk memegang amanah sebagai Kepala Sesi Urusan
Agama Islam menyusul berikutnya sebagai Kepala Kankemenag
Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Karirnya mengalir dari
bawah, dari daerah. Dalam menapaki karir itu, ada satu kunci yang
tumbuh sebagai karakternya: Disiplin. Hal ini lantaran ia
dibesarkan dari orangtua yang berprofesi sebagai tentara. Harap
mafhum, dimana-mana keluarga tentara memang dikenal disiplin.
Ihwal sebutan kyai itu, Pak Tambrin, demikian ia akrab disapa,
memang mengenyam pendidikan agama sedari kecil. Di masa
kanak-kanak, ia mondok di Pesantren al-Falah, Banjarbaru,
Kalimantan Selatan. Selain itu, masa kecil pria yang kini berdomisili
di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur ini juga sempat
menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga
tingkat Aliyah,plus melanjutkan kuliah di IAIN Antasari Kalimantan
Selatan dan Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Bandung.
Seluruh jenjang pendidikan yang ia tempuh itu, semuanya
bernafaskan agama. Sebab itu pula, dunia pesantren dan majelis
taklim menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya sehari-hari.
Berkat Backround pendidikan agama itulah watak hidup sederhana
dan selalu berupaya akrab dengan siapa saja ia terapkan hingga
kini. “Dengan siapa pun saya mudah akrab, dengan cleaning
service di ruang kerja saya ini pun, saya akrab-akrab saja,” ujar Pak
Tambrin saat bimasislam menyambangi ruang kerjanya di Lantai 7
Gedung Kementerian Agama, Jalan MH.Thamrin No.6, Jakarta
Pusat.
Sebagai pejabat, Pak Tambrin punya prinsip agar para pegawai
dapat merasakan kehadirannya bersama mereka. “Para pegawai
perlu merasakan bahwa saya ada bersama mereka, ada di tengah-
tengah mereka dan berdiri bersama mereka.”
Dari situ, ia punya keinginan supaya para pegawai dapat enjoy
bekerja, tidak hanya hadir secara sik tapi juga secara hati. Bekerja
dengan hati akan memunculkan rasa memiliki atau sense of
belonging dalam diri pegawai, dari situlah kemudian akan lahir
kehati-hatian dalam melaksanakan pekerjaan.
Terkait kehati-hatian itu pula, Pak Tambrin
mengaku seringkali meminta advice baik dari
Inspektorat Jenderal maupun dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pelaksanaan
anggaran di direktoratnya dapat berjalan
sebaik-baiknya, tak melenceng dari ketentuan.
Prioritas URAIS Binsyar
Kepada bimasislam, Pak Tambrin menyebut
bahwa saat ini ia menaruh concern khusus
pada pengadaan buku nikah dan bantuan
masjid. Dua hal tersebut menjadi perhatiannya
demi meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Selain itu, perbaikan layanan
pada sektor Kantor Urusan Agama (KUA)
mendapatkan porsi sebagai bagian dari prioritas.
Perbaikan layanan KUA itu, katanya, tidak hanya dari sisi tugas
pokok dan fungsi tapi juga mencakup sarana prasarana gedung
yang menjadi balai nikah bagi umat Islam di Indonesia itu. Sebagai
mantan kepala KUA di berbagai kecamatan, ia sudah khatam
terkait permasalahan KUA di daerah. Demi melakukan perbaikan
pada layanan KUA, ia membuka diri pada siapapun untuk
memberikan informasi terkait pelayanan KUA di seluruh Indonesia,
baik dari segi tusi maupun infrastuktur.
“Pembangunan infrastuktur KUA itu meliputi pembebasan tanah,
pembangunan gedung, sekaligus mebeleur.”
Tahun 2016 ini, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan
Syariah cukup terbantu dengan pembangunan 181 unit KUA
melalui dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.
Angka ini meningkat hampir 700 persen dibanding tahun lalu yang
hanya berjumlah 26 lokasi. Untuk proyek pembangunan KUA
berbasis Sukuk itu, Kementerian Keuangan telah menyiapkan
anggaran sebesar Rp 181,9 Milyar sesuai dengan hasil pertemuan
tr i lateral meet ing yang di laksanakan di Kementer ian
PPN/Bappenas tahun lalu.
Belum lagi, pada tahun 2017 pembangunan gedung pelayanan
umat di tingkat kecamatan itu akan meningkat lagi menjadi 256
lokasi. Tentu saja, hal ini sangat membantu akselerasi
pembangunan KUA yang jika hanya mengandalkan anggaran dari
rupiah murni hanya cukup untuk membangun sekitar 20 unit KUA
pertahun.
Mohammad Tambrin dilantik sebagai Direktur Urusan Agama Islam
dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam pada Jum'at, 3 Juni
2016. Ia bersama 9 pejabat tinggi lainnya dilantik langsung oleh
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Operation Room
Kemenag. Pak Tambrin menggantikan Direktur sebelumnya, Dr.
Mukhtar Ali, setelah sempat diselingi oleh Pelaksana Tugas, Prof.
Muhammadiyah Amin yang juga merupakan Sekretaris Ditjen
Bimas Islam. Di pundak Pak Tambrinlah kini harapan umat terkait
pelayanan di bidang Nikah, Kemasjidan, Produk Halal, Hisab
Rukyat, dan sebagainya dipikulkan.
Idul Fitri Momen Berbagi Bukan Pamer Kemewahan
Jakarta, bimasislam— Merespon maraknya penyebaran pesan
berantaidimediasosialyangmemuatunsurradikalismeAgama,
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama akan memberikan
perlawanandenganmenyebarkanpesankeagamaanyangpositif
melaluisejumlahperangkatsosialmedia.
Demikian diungkapkan Sekretaris Ditjen Bimas Islam,
MuhammadiyahAminsaatmenyampaikanmateripadakegiatan
Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme
DitjenBimasIslamdiHotelMercureAncol,Selasa(15/6).
DikatakanAmin,DitjenBimasIslamtelahmembentuktimcyber
yangbertugasmenyebarkanpesankeagamaanyangpositifuntuk
mengimbangikontenradikaltersebut.
“Tim ini terdiri dibuat berjenjang dari tingkat pusat
hingga daerah.” Katanya. Metode penyebaran pesan
keagamaanyangpositifitudibuatdalamgrupwhatsapp
di tingkat pusat, provinsi, daerah, hingga tingkat
penyuluh.
“Messages itu akan dirumuskan tim pusat yang
beranggotakan perwakilan semua provinsi, kemudian
pesan tersebut akan diteruskan ke grup-grup tingkat
p r o v i n s i y a n g b e r a n g g o t a k a n t im t i n g k a t
kabupaten/kota, demikian berjenjang hingga ke grup-
grup binaan para penyuluh di tingkat kecamatan,”
demikianamin.
Mekanismeiniakanmempermudahpenyebaranpesan
secaracepat.“BegituPesanDisetujuiolehDirjen,maka
pesandapatsegeradisebarkandengancepathinggake
level bawah, sesuai koordinasi di grup whatsapp”
katanya.
Terkaitkepastianpenyebaranpesandi tingkatdaerah,
AminmenugaskanparaKabidPeneranganAgamaIslamditingkat
provinsi untuk memastikan bahwa pesan tersebut diteruskan
hinggakelevelbawah.“ParaKabidakandimasukankedalamgrup
cyber tingkat provinsiuntuk mengawasi dan memastikan
penyebaranpesanberjalanoptimal”terangAmin.
Kedepan,selainmelaluigrupwhatsapp,cakupankerjatiminiakan
meluaskeperangkatsosialmedialainnyasepertifacebook,twitter
daninstagram.Selainpenyebaranpesankeagamaanyangpositif,
tim ini juga bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat
terkaitbahayapenyalahgunaanNarkoba. (sigit/bimasislam)
Muhammadiyah Amin Paparkan Cara Bimas Islam Lawan Konten Radikal di Media Sosial
Drs. H. Mohammad Tambrin, M.Pd
Jakarta, bimasislam—Umat
Islam diseluruh penjuru dunia
tengah bergembira menyambut
kemenanganHariRayaIdulFitri
1 Syawal 1437 H. Indonesia
sebagai Negara yang memiliki
populasi muslim terbesar di
dunia pun memiliki perhatian
khusus terhadapnya. Melalui
mimbar, Imam Besar Masjid
Istiqlal mengajak umat Islam
u n t u k m e r a y a k a n h a r i
kemenangan dengan berbagi
dengan mereka yang masih
hidup di tengah keterbatasan
dankesulitanhidup.
“Kebahag i a an akan l eb i h
sempurna jika ikut membahagiakan saudara-saudara kita yang
masihmembutuhkan pertolongan.Mungkin sedikit artinya bagi
kita tetapi besar artinya buat mereka”, demikian pesan Khatib
Shalat Idul Fitri diMasjid IstiqlalKHNasaruddinUmar, Jakarta,
Rabu(6/7).
Diperkiraan 250 ribu umat Islam bersama-sama melaksanakan
jamaahshalatIdulFitridiMasjidIstiqlal,Jakarta.Turuthadir,Wakil
PresidenJusufKalladanMenagLukmanHakimSaifuddin.Tampak
hadirpula,beberapamenterikabinetkerja,paradutabesarNegara
sahabat, pimpinan dan anggota DPR-MPR, serta tokoh agama.
ShalatIdulFitridimulaitepatpukul06.45wib,denganimamUst.
HusniKamilRektorInstitutPTIQ
JakartainimengajakumatIslam
untuk selalu bersyukur sebagai
wargabangsayanghariinibisa
bernapaslegasambilmerayakan
hari kemenangan yang telah
menak lukkan hawa na fsu
selamasebulanpenuh.
“Semoga tempaan sebulan
p e n u h b u l a n R am a d h a n
me lapangkan dada un tuk
berempati kepada mereka dan
meringankan tangankitauntuk
b e r b a g i d e n g a n me re k a .
Bukannya mendemonstrasikan
kemewahan dan kelebihan di
tengah keprihatinan mereka”,
harapNasaruddin.
MantanWakilMenteriAgamainijugamenegaskanbahwadengan
selesainyamenunaikanibadahformalsepertipuasadanberbagai
amaliah lain di dalamnya, tidak otomatis segala urusan agama
selesai.Ukuran keberhasilan keberagamaan ternyata diukur
denganhal-halyangbersifatsosialkemasyarakatan.
“Orangyanghanyamengutamakanibadahritualtanpamelahirkan
maknadanefeksosialternyatatidakadaartinya.Segalanyabaru
berarti setelah diuji di dalam realitas kehidupan”, ungkapnya.
(syamsuddin/bimasislam)
Di kalangan pegawai Bimas Islam, tokoh kita
kali ini dikenal sebagai kyai. Saat sedang
memimpin do'a, kalimatnya fasih dan
maknanya mendalam. Tentu saja, tokoh yang
menjabat sebagai Direktur Urusan Agama
Islam dan Pembinaan Syariah pada 3 Juni lalu
ini memang sudah dari kecil akrab dengan
dunia pesantren dan dakwah. Agama, sudah
menjadi jiwa dan nafas baginya.
Tokoh kita ini bernama Mohammad Tambrin.
Sebelum diamanahi sebagai salah satu
direktur di Bimas Islam Pusat, pria yang
mengaku tak punya hobi spesik ini adalah
kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Kalimantan Selatan.
Melihat tangga karirnya sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN), ayah dari dua putra dan tiga putri itu memang expert
di bidang Urusan Agama Islam. Sebelum menjabat Kepala Kanwil,
ia pernah menjadi leader di sejumlah KUA, seperti KUA Pelaihari,
KUA Tambang Ulang, KUA Kintap, dan KUA Panyipatan. Kemudian
ia dipercaya untuk memegang amanah sebagai Kepala Sesi Urusan
Agama Islam menyusul berikutnya sebagai Kepala Kankemenag
Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Karirnya mengalir dari
bawah, dari daerah. Dalam menapaki karir itu, ada satu kunci yang
tumbuh sebagai karakternya: Disiplin. Hal ini lantaran ia
dibesarkan dari orangtua yang berprofesi sebagai tentara. Harap
mafhum, dimana-mana keluarga tentara memang dikenal disiplin.
Ihwal sebutan kyai itu, Pak Tambrin, demikian ia akrab disapa,
memang mengenyam pendidikan agama sedari kecil. Di masa
kanak-kanak, ia mondok di Pesantren al-Falah, Banjarbaru,
Kalimantan Selatan. Selain itu, masa kecil pria yang kini berdomisili
di bilangan Rawamangun, Jakarta Timur ini juga sempat
menempuh pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga
tingkat Aliyah,plus melanjutkan kuliah di IAIN Antasari Kalimantan
Selatan dan Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Bandung.
Seluruh jenjang pendidikan yang ia tempuh itu, semuanya
bernafaskan agama. Sebab itu pula, dunia pesantren dan majelis
taklim menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidupnya sehari-hari.
Berkat Backround pendidikan agama itulah watak hidup sederhana
dan selalu berupaya akrab dengan siapa saja ia terapkan hingga
kini. “Dengan siapa pun saya mudah akrab, dengan cleaning
service di ruang kerja saya ini pun, saya akrab-akrab saja,” ujar Pak
Tambrin saat bimasislam menyambangi ruang kerjanya di Lantai 7
Gedung Kementerian Agama, Jalan MH.Thamrin No.6, Jakarta
Pusat.
Sebagai pejabat, Pak Tambrin punya prinsip agar para pegawai
dapat merasakan kehadirannya bersama mereka. “Para pegawai
perlu merasakan bahwa saya ada bersama mereka, ada di tengah-
tengah mereka dan berdiri bersama mereka.”
Dari situ, ia punya keinginan supaya para pegawai dapat enjoy
bekerja, tidak hanya hadir secara sik tapi juga secara hati. Bekerja
dengan hati akan memunculkan rasa memiliki atau sense of
belonging dalam diri pegawai, dari situlah kemudian akan lahir
kehati-hatian dalam melaksanakan pekerjaan.
Terkait kehati-hatian itu pula, Pak Tambrin
mengaku seringkali meminta advice baik dari
Inspektorat Jenderal maupun dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pelaksanaan
anggaran di direktoratnya dapat berjalan
sebaik-baiknya, tak melenceng dari ketentuan.
Prioritas URAIS Binsyar
Kepada bimasislam, Pak Tambrin menyebut
bahwa saat ini ia menaruh concern khusus
pada pengadaan buku nikah dan bantuan
masjid. Dua hal tersebut menjadi perhatiannya
demi meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Selain itu, perbaikan layanan
pada sektor Kantor Urusan Agama (KUA)
mendapatkan porsi sebagai bagian dari prioritas.
Perbaikan layanan KUA itu, katanya, tidak hanya dari sisi tugas
pokok dan fungsi tapi juga mencakup sarana prasarana gedung
yang menjadi balai nikah bagi umat Islam di Indonesia itu. Sebagai
mantan kepala KUA di berbagai kecamatan, ia sudah khatam
terkait permasalahan KUA di daerah. Demi melakukan perbaikan
pada layanan KUA, ia membuka diri pada siapapun untuk
memberikan informasi terkait pelayanan KUA di seluruh Indonesia,
baik dari segi tusi maupun infrastuktur.
“Pembangunan infrastuktur KUA itu meliputi pembebasan tanah,
pembangunan gedung, sekaligus mebeleur.”
Tahun 2016 ini, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan
Syariah cukup terbantu dengan pembangunan 181 unit KUA
melalui dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk.
Angka ini meningkat hampir 700 persen dibanding tahun lalu yang
hanya berjumlah 26 lokasi. Untuk proyek pembangunan KUA
berbasis Sukuk itu, Kementerian Keuangan telah menyiapkan
anggaran sebesar Rp 181,9 Milyar sesuai dengan hasil pertemuan
tr i lateral meet ing yang di laksanakan di Kementer ian
PPN/Bappenas tahun lalu.
Belum lagi, pada tahun 2017 pembangunan gedung pelayanan
umat di tingkat kecamatan itu akan meningkat lagi menjadi 256
lokasi. Tentu saja, hal ini sangat membantu akselerasi
pembangunan KUA yang jika hanya mengandalkan anggaran dari
rupiah murni hanya cukup untuk membangun sekitar 20 unit KUA
pertahun.
Mohammad Tambrin dilantik sebagai Direktur Urusan Agama Islam
dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam pada Jum'at, 3 Juni
2016. Ia bersama 9 pejabat tinggi lainnya dilantik langsung oleh
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Operation Room
Kemenag. Pak Tambrin menggantikan Direktur sebelumnya, Dr.
Mukhtar Ali, setelah sempat diselingi oleh Pelaksana Tugas, Prof.
Muhammadiyah Amin yang juga merupakan Sekretaris Ditjen
Bimas Islam. Di pundak Pak Tambrinlah kini harapan umat terkait
pelayanan di bidang Nikah, Kemasjidan, Produk Halal, Hisab
Rukyat, dan sebagainya dipikulkan.
Idul Fitri Momen Berbagi Bukan Pamer Kemewahan
Jakarta, bimasislam— Merespon maraknya penyebaran pesan
berantaidimediasosialyangmemuatunsurradikalismeAgama,
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama akan memberikan
perlawanandenganmenyebarkanpesankeagamaanyangpositif
melaluisejumlahperangkatsosialmedia.
Demikian diungkapkan Sekretaris Ditjen Bimas Islam,
MuhammadiyahAminsaatmenyampaikanmateripadakegiatan
Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme
DitjenBimasIslamdiHotelMercureAncol,Selasa(15/6).
DikatakanAmin,DitjenBimasIslamtelahmembentuktimcyber
yangbertugasmenyebarkanpesankeagamaanyangpositifuntuk
mengimbangikontenradikaltersebut.
“Tim ini terdiri dibuat berjenjang dari tingkat pusat
hingga daerah.” Katanya. Metode penyebaran pesan
keagamaanyangpositifitudibuatdalamgrupwhatsapp
di tingkat pusat, provinsi, daerah, hingga tingkat
penyuluh.
“Messages itu akan dirumuskan tim pusat yang
beranggotakan perwakilan semua provinsi, kemudian
pesan tersebut akan diteruskan ke grup-grup tingkat
p r o v i n s i y a n g b e r a n g g o t a k a n t im t i n g k a t
kabupaten/kota, demikian berjenjang hingga ke grup-
grup binaan para penyuluh di tingkat kecamatan,”
demikianamin.
Mekanismeiniakanmempermudahpenyebaranpesan
secaracepat.“BegituPesanDisetujuiolehDirjen,maka
pesandapatsegeradisebarkandengancepathinggake
level bawah, sesuai koordinasi di grup whatsapp”
katanya.
Terkaitkepastianpenyebaranpesandi tingkatdaerah,
AminmenugaskanparaKabidPeneranganAgamaIslamditingkat
provinsi untuk memastikan bahwa pesan tersebut diteruskan
hinggakelevelbawah.“ParaKabidakandimasukankedalamgrup
cyber tingkat provinsiuntuk mengawasi dan memastikan
penyebaranpesanberjalanoptimal”terangAmin.
Kedepan,selainmelaluigrupwhatsapp,cakupankerjatiminiakan
meluaskeperangkatsosialmedialainnyasepertifacebook,twitter
daninstagram.Selainpenyebaranpesankeagamaanyangpositif,
tim ini juga bertugas memberikan edukasi kepada masyarakat
terkaitbahayapenyalahgunaanNarkoba. (sigit/bimasislam)
Muhammadiyah Amin Paparkan Cara Bimas Islam Lawan Konten Radikal di Media Sosial
Drs. H. Mohammad Tambrin, M.Pd
langkahyangsejaklamakamiinginkandanbarusekarangdapat
diwujudkan. Patut diapresiasi! Namun diharapkan hal itu tidak
hanya selama bulan Ramadhan, tapi sepanjang waktu selama
masihbanyakorangmiskinyangmembutuhkanpertolongandan
bantuan.”
Menurut Fuad yangmenjabatWakil Sekretaris BAZNASperiode
2008–2015, intensi gerakan zakat di tanah air sampai saat ini
belum sebanding dengan meningkatnya akses warga miskin
terhadapdanazakat.Dengankatalain,aksesfakirmiskinterhadap
danazakatyangdihimpunolehberbagailembagabelummaksimal.
Mengakhiri keterangan pers-nya, pemerhati �ilantropi Islam itu
mengemukakan, “Program BAZNAS pusat selama ini banyak
menginspirasi dan diadopsi menjadi model bagi BAZNAS di
sejumlahdaerah.SelamaRamadhan,Lembaga-lembagaAmilZakat
(LAZ)jugamenebarkepedulianterhadaplapisanmasyarakatyang
hidup di bawah garis kemiskinan. Program yang lebih
mendekatkanlembagazakatkepadamustahikharussustainable,
tidakmusiman, janganhanyaramainyadibulanRamadhansaja.
SelainbingkisanRamadhan,bantuanlainsangatdibutuhkanoleh
saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara ekonomi
untukbisabertahanditengahkerasnyakehidupan.Untukituamil
zakat harus aktifmenemukanmustahik yang berhakmenerima
zakat, tidak hanya menunggu permohonan dengan segala
prosedurnya.Paraamilzakatharussiapbekerjadidalamsenyap.
Belakanganiniyangterjaditidakhanyadaruratnarkoba,tapijuga
darurat kemiskinan melanda sebagian penduduk.” pungkasnya.
(mfns/bimasislam)
Jakarta,bimasislam—BadanAmilZakatNasional(BAZNAS)pada
Ramadhan 1437 H - 2016 meluncurkan kreasi baru program
layananpendistribusianyangdilaksanakanolehtimkhususyang
diberinama“PasukanUmarbinKhattab”.Timdisebarberkelilingi
mendatangimustahikuntukmenyalurkanzakatsertabantuanlain
sepertimakanandanpengobatandiseputarwilayahJakartadan
sekitarnya.
Setiap hari selama Ramadhan “Pasukan Umar bin Khattab”
mensurvei dan menyalurkan bantuan di wilayah Jakarta dan
sekitarnya dengan menggunakan mobil khusus. Mereka
memveri�ikasi mustahik melalui kerjasama dengan RT/RW
setempat.Jikasurveidilakukanpagihari,soreharibantuansudah
bisadisalurkan.Dalamsatuhari“PasukanUmarbinkhattab”dapat
mendatangihinggalimalokasimustahik.
ProgramBAZNASmenggunakanicon“PasukanUmarbinKhattab”
diterilhami oleh tindakan mulia amirul mukminin Umar bin
KhattabyangsewaktumemimpinpemerintahanIslamselalurajin
berkelilingdanmendatangi rumahorang-orangmiskin.Khalifah
bahkan memanggul sendiri karung-karung gandum dari Baitul
Maal (perbendaharaan negara) untuk dibagi-bagikan sebagai
bantuanjaminanhidupbagirakyatyangmembutuhkan.
Salahsatuaktiviszakatdipemerintahan,M.Fuad Nasarkepada
BimasIslammenyampaikan,“LayananbantuanlangsungBAZNAS
denganmendatangitempattinggalwargamiskinmerupakan
Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!
Selama Ramadhan, BAZNAS Sebar Pasukan Umar bin Khattab
B l i t a r, b i m a s i s l a m—Pera tu ran
PemerintahNo.19Tahun2015tentang
PNBPNikahdanrujuktelahmengatur
tarifbiayanikahdenganjelas.Jikanikah
dilaksanakandiluarkantorKUAcalon
pengantindikenakantarifRp600ribu
denganmenyetorkanlangsungkebank.
Sedangkan jika nikah dilaksanakan di
kan tor (KUA) ca lon pengan t in
dikenakan biaya Rp 0,- atau gratis.
Namun,dikotaBlitar,calonpengantin
tidakperlumengeluarkanuangsepeser
pun karena te lah d ib iayai o leh
Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.
Demikian dikatakan Kasubag TU
K e m e n a g K o t a B l i t a r , D i d i k
Suharmanto, saat ditemui bimasislam
dikantorKemenagKotaBlitar(17/6).
“Di kota Blitar, biaya nikah warga
dibiayai olehAPBD. Kota Blitar hanya
punya3KUAdanperistiwanikahnya juga tidakbanyak. Peristiwa
nikahdari3kecamatandiKotaBlitarmungkintidaklebihbanyakdari
peristiwaNdi1kecamatanKabupatenBlitar. JadiPemkotpengen
agarwargayanginginmenikahdibiayaiolehAPBD.Adapersyaratan
tertentu yang harus dipenuhi, kemudian PNBP Nikah Rujuk
dibayarkanmelalauibank,”tegasnya.
Lebih lanjutDidikmengatakan, selain
itu, Pemkot juga memberikan gaji
khusus bagi P3N (Pembantu Pegawai
Pen c a t a t N i k ah ) , a t a u mod i n .
Berdasarkan regulasi tebaru, posisi
P3N di Kementerian Agama sudah
tidak diakomodir lagi dan otomatis
kesejahteraannya terputus. Namun
dengankebijakanPemkotBlitar,maka
kesejahteraan mereka dapat dicover,
karena peran mereka bukan hanya
mengurusisoalpernikahansaja,tetapi
jugahal-hallain.
“Kalau di s ini , modin atau P3N
diberikan gaji oleh Pemkot. Sehingga
mereka nasibnya lebih pasti karena
mereka mengurus bukan hanya soal
nikah saja, tapi juga hal-hal lain,”
imbuhnya.
Ditanyasoalpelaksanaanadministrasipernikahanberbasisaplikasi
SIMKAH, Didik menegaskan bahwa 3 KUA di Kota Blitar sudah
seluruhnyamenggunakannya.HanyasajaaplikasiSIMKAHkedepan
harusdikembangkanagarlebihkompatibeldenganperkembangan
zaman.(thobib/bimasislam)
Di Kota Blitar, Biaya Nikah Warganya Ditanggung Pemkot
Jakarta, bimasislam-- Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam, Machasin menghimbau
kepada seluruh perencana
program di seluruh Indonesia
agarmemperhatikankebutuhan
masyarakatsecaraseksama.
“ P rogram k i t a ha rus b i s a
memberikanresponyangcukup
t e r h a d a p i s u - i s u y a n g
berkembang di masyarakat,
program harus menyentuh
masyarakat”, kata Machasin,
Rabu (22/6) saat memberikan
a rahan p ada a c a ra Rapa t
KoordinasiNasionalDitjenBimasIslam,diJakarta.
GuruBesarUINSunanKalijagainijugamenegaskan,bahwasetiap
program yang dibuat Ditjen Bimas Islam harus memberikan
pengaruhlangsungterhadapkehidupanmasyarakat.
“Ingat, setiap program yang kita buat tidak hanyamemberikan
output yang jelas tetapi outcome atau pengaruh terhadap
kehidupanmasyarakatjugaharusjelas”,tegasMachasin.
Untuk mewujudkan program yang berkualitas seperti yang
diinginkannya, Machasin menyebut perencanaan pogram Ditjen
Bimas Islam harus sesuai dengan program prioritas. “Wujud
perencanaanadalahmoney follow program”,ujarnya.
Hadir saat pembukaanRakornas, SekretarisDitjenBimas Islam,
Muhammadiyah Amin, Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah, Muhammad Tambrin serta Kepala Bagian
Perencanaan,Alatief.
Rakornasiniberlangsungselamatigahari,22-24Juni2016.Diikuti
oleh188pesertayangterdiridariparaKepalaBidangdanKasubag
PerencanaandariseluruhIndonesia.Selainitu,parapejabateselon
3 dan 4 Kementerian Agama Pusat juga turut dilibatkan.
(syam/bimasislam)
Di Depan Peserta Rakornas, Dirjen Tegaskan Program Bimas Islam Harus Sentuh Kebutuhan Masyarakat
Bulan Ramadhan ini, muncul kritik yang mempertanyakan
keabsahan“JadwalImsakiyah”yangditerbitkanolehDitjenBimas
Islam Kementerian Agama. Kritik tersebut mempertanyakan
“urgensiwaktuimsak”saatmemulaiaktivitasibadahpuasa.
Merespon kritik tersebut, Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah mengucapkan terimakasih atas perhatian
masyarakat,sekaligusmemberikanpenjelasanterkaitpenetapan
waktuImsak.BerikutbimasislammengutipnyauntukAnda.
Secaraumum,kataimsakdarisegibahasabersubstansikanmakna
“menahan”atau“mencegah”.Imsakbermaknapula“waktuharian
yangmembatasipermulaanpuasapadabulanRamadan.'
Artibahasayangdisebutterakhirinirelevandenganimsak,yakni
batas waktu untuk memulai puasa. Dari sudut penghampiran
doktrin syariat jelas (tidak diperselisihkan) bahwa bataswaktu
memulai puasa ialah tepat padamoment terbitnya fajar shadiq
(subuh). Bataswaktu imsak ini ditetapkan dalam al-Qur'an dan
dikuatkanolehhadisNabiSAWberikut:
... dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar. (QS. Al-Baqarah: 187)
“Fajar itu ada dua. Fajar yang seperti ekor serigala tidak
menghalalkan salat dan tidak mengharamkan makan. Adapun fajar
yang memanjang di ufuk, maka fajar itulah yang menghalalkan salat
dan mengharamkan makan.” (HR.Hakim dan Baihaqi)
FikihImsakiyahberangkatdaripandangan
1.Ihtiyathi(kehati-hatian)
2.Mahzhuri(siaga)
ImamIbnu`ArabiulamaFikihMalikimuridImamTurtusyKibar
Maliki dan Imam Ghazali menjelaskanmasalah imsak di dalam
kitab Tafsirnya al-Jaami` Li Ahkaami al-Qur`an Juz 1:173 pada
pembahasansuratal-Baqarahayat187padamasalahke11yaitu
ta`jiilu al-�ithri wa taqdiimu al-imsaakmenyegerakanberbukadan
mendahulukan imsak jika fajar sudah dekat sebagai upaya
menyelisihi ahli kitab. Beliau mengatakan : bila waktu shubuh
sudahdekatmakatidakhalallagibagimumakan,karenawaktunya
sudah masuk wilayah cegahan, meskipun demikian beliau juga
mengatakanadajugaulamayangmembolehkanmakandiwaktu
syaksaatfajarsampaiwaktuterang.
Untuk implementasinya, pada akhir ayat 187 surat al-Baqarah
Allahmenegaskansinyalemendengankalimat:“tilkahududullah,fa
la taqrabuha” “Itulah batas-batas Allah, maka janganlah kalian
mendekatinya”. Sinyalemen fa lâ taqrabûha” (Janganlah kalian
mendekatinya)inipentingsehinggaNabiMuhammadSAWsendiri
—meskimenganjurkanuntukmengakhirkanmakansahur—tidak
mentradisikanpraktikmakansahurpadawaktuyangsangatmepet
sembariberupayamengepas-ngepaskansaatrampungnyamakan
sahuritudenganmomentterbitnyafajar sadiq.Imamal-Bukhari
mentakhrij sebuah hadis yang menggambarkan sebagian dari
praktiksantapsahurNabiMuhammadSAWsebagaiberikut:
Dari Qatadah, dari Anas bahwa nabiyullah SAW dan Zaid bin Tsabit
bersantap sahur. Setelah rampung dari santap sahur mereka, Nabi
SAW berdiri untuk salat, kemudian beliau salat. Kami bertanya
kepada Anas, ”berapa lama antara rampungnya mereka dari santap
sahur dan masuknya mereka ke dalam salat?” Ia berkata: ”Kira-kira
sepanjang seseorang membaca 50 ayat.'
Atasdasarinimakamenghentikansantapsahur(memulaiimsak)
beberapasaatsebelumjatuhnyamomentterbitfajarmerupakan
pilihan tindakan yang afdhal karena bukan hanya berselaras
dengan praktik santap sahur Nabi Muhammad SAW (sunnah),
namunsekaligusamandaripeluangmelanggarbataskeharaman.
Dalam implementasinya di Indonesia, deskripsi kualitatif yang
diberikan sahabat Anas tentang jarak waktu antara selesainya
santap sahur Nabi Muhammad SAW hingga beliau masuk salat
subuh,yakni”sepanjanglamabacaan50ayat”,dibakukansecara
kuantitatif menjadi 10 menit yang kemudian populer dengan
sebutanWaktuImsak.
Denganpenjelasandiatas,waktuimsakdiIndonesiatentutidak
d imaksudkan untuk mengubah waktu puasa dengan
memajukannya dari batas yang telah didoktrinkan syariat,
melainkan semata-mata dimaksudkan sebagai ikhtiar
melestarikansunnahsekaligussebagaikatuppengaman(tindakan
hati-hati) agar kaummuslimin tidak terperosok ke dalambatas
larangan.
(DirektoratUrusanAgama IslamdanPembinaan Syariah,Ditjen
BimasIslamKementerianAgamaRI)
(sigit/bimasislam)
Jadwal Imsak Dikritik, Ini Penjelasan Direktur Urusan Agama Islam
langkahyangsejaklamakamiinginkandanbarusekarangdapat
diwujudkan. Patut diapresiasi! Namun diharapkan hal itu tidak
hanya selama bulan Ramadhan, tapi sepanjang waktu selama
masihbanyakorangmiskinyangmembutuhkanpertolongandan
bantuan.”
Menurut Fuad yangmenjabatWakil Sekretaris BAZNASperiode
2008–2015, intensi gerakan zakat di tanah air sampai saat ini
belum sebanding dengan meningkatnya akses warga miskin
terhadapdanazakat.Dengankatalain,aksesfakirmiskinterhadap
danazakatyangdihimpunolehberbagailembagabelummaksimal.
Mengakhiri keterangan pers-nya, pemerhati �ilantropi Islam itu
mengemukakan, “Program BAZNAS pusat selama ini banyak
menginspirasi dan diadopsi menjadi model bagi BAZNAS di
sejumlahdaerah.SelamaRamadhan,Lembaga-lembagaAmilZakat
(LAZ)jugamenebarkepedulianterhadaplapisanmasyarakatyang
hidup di bawah garis kemiskinan. Program yang lebih
mendekatkanlembagazakatkepadamustahikharussustainable,
tidakmusiman, janganhanyaramainyadibulanRamadhansaja.
SelainbingkisanRamadhan,bantuanlainsangatdibutuhkanoleh
saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara ekonomi
untukbisabertahanditengahkerasnyakehidupan.Untukituamil
zakat harus aktifmenemukanmustahik yang berhakmenerima
zakat, tidak hanya menunggu permohonan dengan segala
prosedurnya.Paraamilzakatharussiapbekerjadidalamsenyap.
Belakanganiniyangterjaditidakhanyadaruratnarkoba,tapijuga
darurat kemiskinan melanda sebagian penduduk.” pungkasnya.
(mfns/bimasislam)
Jakarta,bimasislam—BadanAmilZakatNasional(BAZNAS)pada
Ramadhan 1437 H - 2016 meluncurkan kreasi baru program
layananpendistribusianyangdilaksanakanolehtimkhususyang
diberinama“PasukanUmarbinKhattab”.Timdisebarberkelilingi
mendatangimustahikuntukmenyalurkanzakatsertabantuanlain
sepertimakanandanpengobatandiseputarwilayahJakartadan
sekitarnya.
Setiap hari selama Ramadhan “Pasukan Umar bin Khattab”
mensurvei dan menyalurkan bantuan di wilayah Jakarta dan
sekitarnya dengan menggunakan mobil khusus. Mereka
memveri�ikasi mustahik melalui kerjasama dengan RT/RW
setempat.Jikasurveidilakukanpagihari,soreharibantuansudah
bisadisalurkan.Dalamsatuhari“PasukanUmarbinkhattab”dapat
mendatangihinggalimalokasimustahik.
ProgramBAZNASmenggunakanicon“PasukanUmarbinKhattab”
diterilhami oleh tindakan mulia amirul mukminin Umar bin
KhattabyangsewaktumemimpinpemerintahanIslamselalurajin
berkelilingdanmendatangi rumahorang-orangmiskin.Khalifah
bahkan memanggul sendiri karung-karung gandum dari Baitul
Maal (perbendaharaan negara) untuk dibagi-bagikan sebagai
bantuanjaminanhidupbagirakyatyangmembutuhkan.
Salahsatuaktiviszakatdipemerintahan,M.Fuad Nasarkepada
BimasIslammenyampaikan,“LayananbantuanlangsungBAZNAS
denganmendatangitempattinggalwargamiskinmerupakan
Sekjen: Tingkatkan Kesejahteraan, Jadikan Wakaf Sebagai Instrumen Ekonomi Umat!
Selama Ramadhan, BAZNAS Sebar Pasukan Umar bin Khattab
B l i t a r, b i m a s i s l a m—Pera tu ran
PemerintahNo.19Tahun2015tentang
PNBPNikahdanrujuktelahmengatur
tarifbiayanikahdenganjelas.Jikanikah
dilaksanakandiluarkantorKUAcalon
pengantindikenakantarifRp600ribu
denganmenyetorkanlangsungkebank.
Sedangkan jika nikah dilaksanakan di
kan tor (KUA) ca lon pengan t in
dikenakan biaya Rp 0,- atau gratis.
Namun,dikotaBlitar,calonpengantin
tidakperlumengeluarkanuangsepeser
pun karena te lah d ib iayai o leh
Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.
Demikian dikatakan Kasubag TU
K e m e n a g K o t a B l i t a r , D i d i k
Suharmanto, saat ditemui bimasislam
dikantorKemenagKotaBlitar(17/6).
“Di kota Blitar, biaya nikah warga
dibiayai olehAPBD. Kota Blitar hanya
punya3KUAdanperistiwanikahnya juga tidakbanyak. Peristiwa
nikahdari3kecamatandiKotaBlitarmungkintidaklebihbanyakdari
peristiwaNdi1kecamatanKabupatenBlitar. JadiPemkotpengen
agarwargayanginginmenikahdibiayaiolehAPBD.Adapersyaratan
tertentu yang harus dipenuhi, kemudian PNBP Nikah Rujuk
dibayarkanmelalauibank,”tegasnya.
Lebih lanjutDidikmengatakan, selain
itu, Pemkot juga memberikan gaji
khusus bagi P3N (Pembantu Pegawai
Pen c a t a t N i k ah ) , a t a u mod i n .
Berdasarkan regulasi tebaru, posisi
P3N di Kementerian Agama sudah
tidak diakomodir lagi dan otomatis
kesejahteraannya terputus. Namun
dengankebijakanPemkotBlitar,maka
kesejahteraan mereka dapat dicover,
karena peran mereka bukan hanya
mengurusisoalpernikahansaja,tetapi
jugahal-hallain.
“Kalau di s ini , modin atau P3N
diberikan gaji oleh Pemkot. Sehingga
mereka nasibnya lebih pasti karena
mereka mengurus bukan hanya soal
nikah saja, tapi juga hal-hal lain,”
imbuhnya.
Ditanyasoalpelaksanaanadministrasipernikahanberbasisaplikasi
SIMKAH, Didik menegaskan bahwa 3 KUA di Kota Blitar sudah
seluruhnyamenggunakannya.HanyasajaaplikasiSIMKAHkedepan
harusdikembangkanagarlebihkompatibeldenganperkembangan
zaman.(thobib/bimasislam)
Di Kota Blitar, Biaya Nikah Warganya Ditanggung Pemkot
Jakarta, bimasislam-- Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam, Machasin menghimbau
kepada seluruh perencana
program di seluruh Indonesia
agarmemperhatikankebutuhan
masyarakatsecaraseksama.
“ P rogram k i t a ha rus b i s a
memberikanresponyangcukup
t e r h a d a p i s u - i s u y a n g
berkembang di masyarakat,
program harus menyentuh
masyarakat”, kata Machasin,
Rabu (22/6) saat memberikan
a rahan p ada a c a ra Rapa t
KoordinasiNasionalDitjenBimasIslam,diJakarta.
GuruBesarUINSunanKalijagainijugamenegaskan,bahwasetiap
program yang dibuat Ditjen Bimas Islam harus memberikan
pengaruhlangsungterhadapkehidupanmasyarakat.
“Ingat, setiap program yang kita buat tidak hanyamemberikan
output yang jelas tetapi outcome atau pengaruh terhadap
kehidupanmasyarakatjugaharusjelas”,tegasMachasin.
Untuk mewujudkan program yang berkualitas seperti yang
diinginkannya, Machasin menyebut perencanaan pogram Ditjen
Bimas Islam harus sesuai dengan program prioritas. “Wujud
perencanaanadalahmoney follow program”,ujarnya.
Hadir saat pembukaanRakornas, SekretarisDitjenBimas Islam,
Muhammadiyah Amin, Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah, Muhammad Tambrin serta Kepala Bagian
Perencanaan,Alatief.
Rakornasiniberlangsungselamatigahari,22-24Juni2016.Diikuti
oleh188pesertayangterdiridariparaKepalaBidangdanKasubag
PerencanaandariseluruhIndonesia.Selainitu,parapejabateselon
3 dan 4 Kementerian Agama Pusat juga turut dilibatkan.
(syam/bimasislam)
Di Depan Peserta Rakornas, Dirjen Tegaskan Program Bimas Islam Harus Sentuh Kebutuhan Masyarakat
Bulan Ramadhan ini, muncul kritik yang mempertanyakan
keabsahan“JadwalImsakiyah”yangditerbitkanolehDitjenBimas
Islam Kementerian Agama. Kritik tersebut mempertanyakan
“urgensiwaktuimsak”saatmemulaiaktivitasibadahpuasa.
Merespon kritik tersebut, Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah mengucapkan terimakasih atas perhatian
masyarakat,sekaligusmemberikanpenjelasanterkaitpenetapan
waktuImsak.BerikutbimasislammengutipnyauntukAnda.
Secaraumum,kataimsakdarisegibahasabersubstansikanmakna
“menahan”atau“mencegah”.Imsakbermaknapula“waktuharian
yangmembatasipermulaanpuasapadabulanRamadan.'
Artibahasayangdisebutterakhirinirelevandenganimsak,yakni
batas waktu untuk memulai puasa. Dari sudut penghampiran
doktrin syariat jelas (tidak diperselisihkan) bahwa bataswaktu
memulai puasa ialah tepat padamoment terbitnya fajar shadiq
(subuh). Bataswaktu imsak ini ditetapkan dalam al-Qur'an dan
dikuatkanolehhadisNabiSAWberikut:
... dan makan minumlah hingga jelas bagimu benang putih dari
benang hitam, yaitu fajar. (QS. Al-Baqarah: 187)
“Fajar itu ada dua. Fajar yang seperti ekor serigala tidak
menghalalkan salat dan tidak mengharamkan makan. Adapun fajar
yang memanjang di ufuk, maka fajar itulah yang menghalalkan salat
dan mengharamkan makan.” (HR.Hakim dan Baihaqi)
FikihImsakiyahberangkatdaripandangan
1.Ihtiyathi(kehati-hatian)
2.Mahzhuri(siaga)
ImamIbnu`ArabiulamaFikihMalikimuridImamTurtusyKibar
Maliki dan Imam Ghazali menjelaskanmasalah imsak di dalam
kitab Tafsirnya al-Jaami` Li Ahkaami al-Qur`an Juz 1:173 pada
pembahasansuratal-Baqarahayat187padamasalahke11yaitu
ta`jiilu al-�ithri wa taqdiimu al-imsaakmenyegerakanberbukadan
mendahulukan imsak jika fajar sudah dekat sebagai upaya
menyelisihi ahli kitab. Beliau mengatakan : bila waktu shubuh
sudahdekatmakatidakhalallagibagimumakan,karenawaktunya
sudah masuk wilayah cegahan, meskipun demikian beliau juga
mengatakanadajugaulamayangmembolehkanmakandiwaktu
syaksaatfajarsampaiwaktuterang.
Untuk implementasinya, pada akhir ayat 187 surat al-Baqarah
Allahmenegaskansinyalemendengankalimat:“tilkahududullah,fa
la taqrabuha” “Itulah batas-batas Allah, maka janganlah kalian
mendekatinya”. Sinyalemen fa lâ taqrabûha” (Janganlah kalian
mendekatinya)inipentingsehinggaNabiMuhammadSAWsendiri
—meskimenganjurkanuntukmengakhirkanmakansahur—tidak
mentradisikanpraktikmakansahurpadawaktuyangsangatmepet
sembariberupayamengepas-ngepaskansaatrampungnyamakan
sahuritudenganmomentterbitnyafajar sadiq.Imamal-Bukhari
mentakhrij sebuah hadis yang menggambarkan sebagian dari
praktiksantapsahurNabiMuhammadSAWsebagaiberikut:
Dari Qatadah, dari Anas bahwa nabiyullah SAW dan Zaid bin Tsabit
bersantap sahur. Setelah rampung dari santap sahur mereka, Nabi
SAW berdiri untuk salat, kemudian beliau salat. Kami bertanya
kepada Anas, ”berapa lama antara rampungnya mereka dari santap
sahur dan masuknya mereka ke dalam salat?” Ia berkata: ”Kira-kira
sepanjang seseorang membaca 50 ayat.'
Atasdasarinimakamenghentikansantapsahur(memulaiimsak)
beberapasaatsebelumjatuhnyamomentterbitfajarmerupakan
pilihan tindakan yang afdhal karena bukan hanya berselaras
dengan praktik santap sahur Nabi Muhammad SAW (sunnah),
namunsekaligusamandaripeluangmelanggarbataskeharaman.
Dalam implementasinya di Indonesia, deskripsi kualitatif yang
diberikan sahabat Anas tentang jarak waktu antara selesainya
santap sahur Nabi Muhammad SAW hingga beliau masuk salat
subuh,yakni”sepanjanglamabacaan50ayat”,dibakukansecara
kuantitatif menjadi 10 menit yang kemudian populer dengan
sebutanWaktuImsak.
Denganpenjelasandiatas,waktuimsakdiIndonesiatentutidak
d imaksudkan untuk mengubah waktu puasa dengan
memajukannya dari batas yang telah didoktrinkan syariat,
melainkan semata-mata dimaksudkan sebagai ikhtiar
melestarikansunnahsekaligussebagaikatuppengaman(tindakan
hati-hati) agar kaummuslimin tidak terperosok ke dalambatas
larangan.
(DirektoratUrusanAgama IslamdanPembinaan Syariah,Ditjen
BimasIslamKementerianAgamaRI)
(sigit/bimasislam)
Jadwal Imsak Dikritik, Ini Penjelasan Direktur Urusan Agama Islam
Jakarta, bimasislam--Undang-Undang Jaminan Produk Halal
merupakankepastianhukumterhadapjaminanprodukhalalbagi
masyarakatmuslim."Parapelakubisnisprodukhalalmempunyai
acuan dalam menumbuhkembangkan industri produk halal",
papar Sukoso, guru besar Universitas Brawijaya Malang dalam
TemuWicaraProdukHalalpada2Juni2016diJakarta.
"Sebagaimana langkah yang dilakukan Malang yang semakin
berbenah dirimenjadi destinsi wisata halal Indonesia", tambah
Sukoso.UniversitasBrawijayayangmemilikiHalalThayyibCenter
menjadisaranapendukungbagiMalanguntukmenjadikotahalal.
Apalagi Universitas Brawijaya telah memiliki 147 kantin halal.
D i m a n a m e r e k a m am p u m em b e r i k a n
pendampingan kepada kantin-kantin lainnya di
Malang. Ditambah lagi kuatnya dukungan
masyarakatuntukmenyukseskanprogramtersebut.
Ketua Halal Thayyib Center ini juga intensif
melakukanbimbingandanpembinaanprodukhalal
kepada pelaku usaha di bidang produk halal.
Diantaranya pelaku usaha hotel dan restoran.
"Regulasi produk halal tingkatkan nilai ekonomi
bisnisprodukhalal" tegas lelaki yangmengenyam
pendidikandiJepangini.
Sukosomenyampaikanbahwaregulasiprodukhalalmenjadisalah
satustrategiyangmengaturtatananbisnisprodukhalalIndonesia.
Olehkarenaitu,parapelakubisnisharusmemahamidenganbaik
regulasi yang berlaku. "Namun upaya Kementerian Agama
menyerap aspirasi pelaku usaha dan pihak terkait untuk
penyempurnaanregulasiyangdisusunperludiapresiasi"sambung
Sukoso. Profesor yang giat mengkampanyekan gerakan
masyarakatsadarhalalini,menutuppaparannyadenganmengajak
p e s e r t a u n t u k f o ku s p a d a imp l emen t a s i UU J PH .
(lady/bimasislam)
Jakarta , bimasislam—Saat ini Penyuluh Agama sedang
mendapatkanperhatianekstradaripemerintahkarenatugasnya
yangstrategisdalampembangunanbangsa.Peranpenyuluhharus
dimaksimalkanuntukmengawalprogramutamaJokowi-JKdalam
rangkarevolusimentalsesuaidengankonsepNawaCita.Demikian
dikatakan oleh Ahdiat, Direktur Pendidikan dan Agama, Badan
Perencanaan Nasional (Bappenas) saat memberikan materi di
hadapanpesertaRakornasBimbinganMasyarakatIslam2016di
hotelLumire,Jakarta(23/6).
Lebih lanjutAhdiatmenyatakan, setidaknyaadaempathalyang
sedangdanakandilakukanuntukmenataulangpenyuluhagama,
bukanhanyaIslam,yaitu:rasionalisasijumlahpenyuluh,integrasi
penyuluh agama di KUA, penyempurnaan regulasi, dan
peningkatankompetensipenyuluh.
Untukrasionalisasijumlah,bahwapenyuluhagamaharusbenar-
benar terdatadenganbaik.Nama-namapenyuluhnonPNSyang
diajukanharus real,berdasarkanbynamedanbyaddress, yang
dapatditunjukkandengan identitas jelas.Keberadaandatayang
akuratakanmenjadiacuankebijakanBappenas,sehinggaantara
uangyangdianggarkandenganperanyangdiberikanseimbang.
“Berdasarkanevaluasiyangkamilakukan,banyakpenyuluhagama
yangadadantidanyatidakberpengaruhapa-apa.Artinyabanyak
komptensipenyuluhagama,khususnyaNonPNS, tidakmemiliki
kemampuanyangmemadai.Padasaatyangsama,banyakproblem
umatyangharusdiselesaikan”,ungkapnya.
Terkait dengan rencana integrasi penyuluh agama di KUA juga
perlumendapatperhatianserius.Selamaini,penyuluhmenginduk
keKemenagKabupaten/Kota, sementaramasalah-masalah yang
dihadapimerupakanproblemnyatadikecamatandimanamereka
bertugas.Karenaitu,penyuluhharusmemperkuattugasdanfungsi
KUA,sehinggakeberadaannyaharusdiintegrasikan.
“Tahun2017,keberadaanpenyuluhharusdiintegrasikandiKUA,
sehingga dapat memperkuat tugas dan fungsi KUA. Selama ini
penyuluhmembuatlaporandiKemenagKabupaten/Kota,danini
mrnjadiproblemyangharusdiatasiagarperanstrategispenyuluh
dapat dimaksimalkan melalui KUA”, tegasnya. Sementara itu
terkait posisi penyuluh selama ini belum diatur dalam regulasi
yang kuat, setingkatUndang-undang. Jika penyuluh lain, seperti
penyuluhpertanian,penyuluhKB,sudahdiaturolehUU,penyuluh
agamabelum.
“Posisi penyuluh harus dipikirkan diantur dalam regulasi yang
kuat. Selama ini baru diatur dalamKeputusan Kemenkowaspan
yangtidakkuat.Aturaniniharusditingkatkandandiperbaharui.
BelakanganinikamibersamadenganKemenag,darijajaranBimas
Islam,telahmenyusunPerpressoalpenyuluhagama.Semogabisa
dapat kita selesaikan untuk mengatasi masalah ini”, imbuhnya.
Sedangkanuntukmeningkatkankompetensipenyuluhharusada
upaya bersama, khususnya terkait dengan pola rekruitmen dan
diklatsesuaidengankebutuhanlapangan.
“UntukkeperluandiklatBappenasmenetapkanharusdipusatkan
di Pusdiklat agar dapat dikontrol dengan baik. Bahwa anggaran
untuk pembinaan dan honorarium penyuluh merupakan
keprihatinan bersama dari fungsi pendidikan”, tutupnya.
(thobib/bimasislam)
Jakarta,bimasislam—Duahari terakhir, berkembang informasi
melalui pesan berantai bahwa Pemerintah mencabut 3.143
peraturandaerah(perda),termasukdidalamnyaperdamirasdan
semua yang mengandung unsur keislaman. Dalam pesan itu
bahkandisebutbeberapacontohyangdicabut,antaralainterkait:
imbauanberbusanamuslimkepadakepaladinaspendidikandan
tenagakerja,wajibbacaAlQuranbagisiswadancalonpengantin,
kewajibanmemakaijilbabdiCianjurdanlainnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempertanyakan
sumberinformasiyangmengatakanPemerintahmencabutperda
bernuansa syariah. Lukman mengaku sudah mengkon�irmasi
kepada Mendagri dan memastikan bahwa perda yang dicabut
Pemerintahadalahyangmenghambatinvestasi.
“Apadasarnyasebagiankalanganyangmenyatakanperda-perda
yangdinilaibernuansasyariahitudihapus?Sayatelahmenanyakan
langsungkeMendagri,keseluruhanPerdayangdicabutituadalah
yang menghambat investasi, serta yang memperpanjang jalur
perizinan dan menimbulkan retribusi yang tidak perlu,” jelas
Menag Lukman saat dimintai tanggapan terkait beredarnya isu
pencabutanperdasyariah,Kamis(16/06).
Sehubungan itu, Menag mengimbau umat muslim untuk tidak
perlu resah dan bereaksi secara berlebihan dengan adanya
informasi,pernyataan,atau tuduhan takberdasar itu. “Marikita
semuatetapmenjagakekhidmatandankesucianBulanRamadan
ini,”pesannya.
Hal sama juga ditegaskan Mendagri Tjahjo Kumolo. Dia
membenarkan bahwa Pemerintah telah mengambil kebijakan
untuk melakukan deregulasi terhadap 3.143 peraturan daerah
(perda).
Namun demikian, Pemerintah memastikan kalau tidak ada
peraturan daerah (Perda) bernuansa syariat Islam yang masuk
dalamkebijakanderegulasiitu.Semuaperaturanyangdibatalkan
hanyaterkaitinvestasi,retribusi,pelayananbirokrasidanmasalah
perizinan.
“Siapa yang hapus. Tidak ada yang hapus,” demikian penegasan
Mendagri Tjahjo di Kantor Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) Jakarta, Rabu (15/06) sebagaimana dikutip dari
lamankemendagri.go.id.
Menurut Mendagri, bila harus mendalami perda-perda yang
cenderung intoleran atau diskriminatif serta berpotensi
menimbulkan keresahan masyarakat, pihaknya tentu akan
mengundang organisasi keagamaan. Tujuannya untuk
menyelaraskanregulasiitu,apalagiuntukdaerahotonomikhusus.
“Misalnya,AcehmauterapkansyariatIslamdidaerahnya,ituboleh.
Namunpenerapandisana,mauditerapkanjugadiJakarta,tentu
tidakbisa,”ujarnya.
Tjahjo menambahkan, selama ini pemerintah mengikuti
pertimbangandanfatwadariorganisasikeagamaansepertiMUI.
Mendagriberjanjiakanmempublikasikanribuanperdatersebut.
“Inisemuasoalinvestasi.Kitagaurusperdayangbernuansasyariat
Islam.Iniuntukamankanpaketkebijakanekonomipemerintah,”
ungkapTjahjo. (mkd/kemenag)
Pemerintah Pastikan Tak Ada Perda Bernuansa Syariah Dihapus
Regulasi Produk Halal Tingkatkan Nilai Ekonomi dan Bisnis
Bappenas: Tahun 2017, Penyuluh Agama Diintegrasikan di KUA
Jakarta, bimasislam—Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
mengatakan bahwa Al-Qur`an merupakan kitab suci yang telah
memberikanpengaruhbegituluasdanmendalamdalamjiwadan
tindakanmanusia.
“Al-Qur`anmengeluarkanmanusiadarikegelapanmenujuterang
benderang”, ujar Menag mengutip Quran Surah14:1saat
memberikan sambutan pada acara peringatan Nuzulul Qur'an
1437HijriahdiIstanaNegara,Jakarta,Selasa(21/6).
DikatakanMenag,sejakawalAl-Qur`anmemperkenalkandirinya
sebagai Kitab Suci yang berfungsi melakukan perubahan
positifdalam segala lini kehidupanmanusia. “Al-Qur'anmemiliki
peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.Untukitu,masyarakatyangbergamaIslamhendaknya
menghayati sertamenyesuaikandiri dengannilai-nilai yang ada
dalamAlQuran”,terangMenag.
Perubahan positif, lanjut Menag baru dapat terlaksana bila
memenuhiduasyaratpokok.Duasyaratpokokituadalahpertama:
nilaiatauideyangdihayati,dankedua:iradah(kehendak)manusia
untukmenyesuaikandiridengannilai-nilaitersebut.
“Perpaduan keduanya menciptakan kekuatan pendorong guna
melakukan sesuatuyang dicita-citakan. Seluhur apa pun sebuah
nilai, bila tidak meresap dalam kepribadian seseorang dan
mendorongnyauntukbertindak,tidakakanmenghasilkanapa-apa,
kecualislogankosongyangdiucapkandenganmenakjubkan”,tegas
Menag.
Ditambahkan Menag, perubahan memerlukansumber daya
manusia yang tangguh dalam i lmu pengetahuan dan
teknologi.“Sumberdayamanusiamanusiayangberkualitasdalam
pandangan Al-Qur`an adalah individu yang mampu mencapai
derajatUlul albab, yaitu orang-orang yang selalu mengingat Allah
dalam setiap keadaan”,pungkasMenag.
Di tempat yang sama, Dr. H. Yusnar Yusuf Rangkuti,M.Si, Ketua
UmumPengurusBesarAl-Washliyah,ditunjukmemberikanuraian
hikmah peringatan Nuzulul Qur`an dengan tema Al-Qur`an dan
PeningkatanSumberDayaManusiaIndonesia.Dalampaparannya
YusnarYusufmenegaskanbahwakeimanandanketaqwaanyang
dibangun melalui Al-Qur'an dipercaya akan dapat menjiwai,
menggerakkan dan mengendalikan segala usaha membangun
tatananakhlakgenerasibangsa.
Hadirdalamacaraini,PresidenJokowi,WakilPresidenJusufKalla,
parapimpinanlembagatinggiNegara,MenteriKabinetKerja,para
Duta Besasr Negara sahabat, pimpinan partai politik, pimpinan
ormas Islam danMahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-
Qur'an(PTIQ)Jakarta.(syam/bimasislam)
Menag: Al-Quran Mengeluarkan Manusia dari Kegelapan Menuju Cahaya
Jakarta, bimasislam--Undang-Undang Jaminan Produk Halal
merupakankepastianhukumterhadapjaminanprodukhalalbagi
masyarakatmuslim."Parapelakubisnisprodukhalalmempunyai
acuan dalam menumbuhkembangkan industri produk halal",
papar Sukoso, guru besar Universitas Brawijaya Malang dalam
TemuWicaraProdukHalalpada2Juni2016diJakarta.
"Sebagaimana langkah yang dilakukan Malang yang semakin
berbenah dirimenjadi destinsi wisata halal Indonesia", tambah
Sukoso.UniversitasBrawijayayangmemilikiHalalThayyibCenter
menjadisaranapendukungbagiMalanguntukmenjadikotahalal.
Apalagi Universitas Brawijaya telah memiliki 147 kantin halal.
D i m a n a m e r e k a m am p u m em b e r i k a n
pendampingan kepada kantin-kantin lainnya di
Malang. Ditambah lagi kuatnya dukungan
masyarakatuntukmenyukseskanprogramtersebut.
Ketua Halal Thayyib Center ini juga intensif
melakukanbimbingandanpembinaanprodukhalal
kepada pelaku usaha di bidang produk halal.
Diantaranya pelaku usaha hotel dan restoran.
"Regulasi produk halal tingkatkan nilai ekonomi
bisnisprodukhalal" tegas lelaki yangmengenyam
pendidikandiJepangini.
Sukosomenyampaikanbahwaregulasiprodukhalalmenjadisalah
satustrategiyangmengaturtatananbisnisprodukhalalIndonesia.
Olehkarenaitu,parapelakubisnisharusmemahamidenganbaik
regulasi yang berlaku. "Namun upaya Kementerian Agama
menyerap aspirasi pelaku usaha dan pihak terkait untuk
penyempurnaanregulasiyangdisusunperludiapresiasi"sambung
Sukoso. Profesor yang giat mengkampanyekan gerakan
masyarakatsadarhalalini,menutuppaparannyadenganmengajak
p e s e r t a u n t u k f o ku s p a d a imp l emen t a s i UU J PH .
(lady/bimasislam)
Jakarta , bimasislam—Saat ini Penyuluh Agama sedang
mendapatkanperhatianekstradaripemerintahkarenatugasnya
yangstrategisdalampembangunanbangsa.Peranpenyuluhharus
dimaksimalkanuntukmengawalprogramutamaJokowi-JKdalam
rangkarevolusimentalsesuaidengankonsepNawaCita.Demikian
dikatakan oleh Ahdiat, Direktur Pendidikan dan Agama, Badan
Perencanaan Nasional (Bappenas) saat memberikan materi di
hadapanpesertaRakornasBimbinganMasyarakatIslam2016di
hotelLumire,Jakarta(23/6).
Lebih lanjutAhdiatmenyatakan, setidaknyaadaempathalyang
sedangdanakandilakukanuntukmenataulangpenyuluhagama,
bukanhanyaIslam,yaitu:rasionalisasijumlahpenyuluh,integrasi
penyuluh agama di KUA, penyempurnaan regulasi, dan
peningkatankompetensipenyuluh.
Untukrasionalisasijumlah,bahwapenyuluhagamaharusbenar-
benar terdatadenganbaik.Nama-namapenyuluhnonPNSyang
diajukanharus real,berdasarkanbynamedanbyaddress, yang
dapatditunjukkandengan identitas jelas.Keberadaandatayang
akuratakanmenjadiacuankebijakanBappenas,sehinggaantara
uangyangdianggarkandenganperanyangdiberikanseimbang.
“Berdasarkanevaluasiyangkamilakukan,banyakpenyuluhagama
yangadadantidanyatidakberpengaruhapa-apa.Artinyabanyak
komptensipenyuluhagama,khususnyaNonPNS, tidakmemiliki
kemampuanyangmemadai.Padasaatyangsama,banyakproblem
umatyangharusdiselesaikan”,ungkapnya.
Terkait dengan rencana integrasi penyuluh agama di KUA juga
perlumendapatperhatianserius.Selamaini,penyuluhmenginduk
keKemenagKabupaten/Kota, sementaramasalah-masalah yang
dihadapimerupakanproblemnyatadikecamatandimanamereka
bertugas.Karenaitu,penyuluhharusmemperkuattugasdanfungsi
KUA,sehinggakeberadaannyaharusdiintegrasikan.
“Tahun2017,keberadaanpenyuluhharusdiintegrasikandiKUA,
sehingga dapat memperkuat tugas dan fungsi KUA. Selama ini
penyuluhmembuatlaporandiKemenagKabupaten/Kota,danini
mrnjadiproblemyangharusdiatasiagarperanstrategispenyuluh
dapat dimaksimalkan melalui KUA”, tegasnya. Sementara itu
terkait posisi penyuluh selama ini belum diatur dalam regulasi
yang kuat, setingkatUndang-undang. Jika penyuluh lain, seperti
penyuluhpertanian,penyuluhKB,sudahdiaturolehUU,penyuluh
agamabelum.
“Posisi penyuluh harus dipikirkan diantur dalam regulasi yang
kuat. Selama ini baru diatur dalamKeputusan Kemenkowaspan
yangtidakkuat.Aturaniniharusditingkatkandandiperbaharui.
BelakanganinikamibersamadenganKemenag,darijajaranBimas
Islam,telahmenyusunPerpressoalpenyuluhagama.Semogabisa
dapat kita selesaikan untuk mengatasi masalah ini”, imbuhnya.
Sedangkanuntukmeningkatkankompetensipenyuluhharusada
upaya bersama, khususnya terkait dengan pola rekruitmen dan
diklatsesuaidengankebutuhanlapangan.
“UntukkeperluandiklatBappenasmenetapkanharusdipusatkan
di Pusdiklat agar dapat dikontrol dengan baik. Bahwa anggaran
untuk pembinaan dan honorarium penyuluh merupakan
keprihatinan bersama dari fungsi pendidikan”, tutupnya.
(thobib/bimasislam)
Jakarta,bimasislam—Duahari terakhir, berkembang informasi
melalui pesan berantai bahwa Pemerintah mencabut 3.143
peraturandaerah(perda),termasukdidalamnyaperdamirasdan
semua yang mengandung unsur keislaman. Dalam pesan itu
bahkandisebutbeberapacontohyangdicabut,antaralainterkait:
imbauanberbusanamuslimkepadakepaladinaspendidikandan
tenagakerja,wajibbacaAlQuranbagisiswadancalonpengantin,
kewajibanmemakaijilbabdiCianjurdanlainnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempertanyakan
sumberinformasiyangmengatakanPemerintahmencabutperda
bernuansa syariah. Lukman mengaku sudah mengkon�irmasi
kepada Mendagri dan memastikan bahwa perda yang dicabut
Pemerintahadalahyangmenghambatinvestasi.
“Apadasarnyasebagiankalanganyangmenyatakanperda-perda
yangdinilaibernuansasyariahitudihapus?Sayatelahmenanyakan
langsungkeMendagri,keseluruhanPerdayangdicabutituadalah
yang menghambat investasi, serta yang memperpanjang jalur
perizinan dan menimbulkan retribusi yang tidak perlu,” jelas
Menag Lukman saat dimintai tanggapan terkait beredarnya isu
pencabutanperdasyariah,Kamis(16/06).
Sehubungan itu, Menag mengimbau umat muslim untuk tidak
perlu resah dan bereaksi secara berlebihan dengan adanya
informasi,pernyataan,atau tuduhan takberdasar itu. “Marikita
semuatetapmenjagakekhidmatandankesucianBulanRamadan
ini,”pesannya.
Hal sama juga ditegaskan Mendagri Tjahjo Kumolo. Dia
membenarkan bahwa Pemerintah telah mengambil kebijakan
untuk melakukan deregulasi terhadap 3.143 peraturan daerah
(perda).
Namun demikian, Pemerintah memastikan kalau tidak ada
peraturan daerah (Perda) bernuansa syariat Islam yang masuk
dalamkebijakanderegulasiitu.Semuaperaturanyangdibatalkan
hanyaterkaitinvestasi,retribusi,pelayananbirokrasidanmasalah
perizinan.
“Siapa yang hapus. Tidak ada yang hapus,” demikian penegasan
Mendagri Tjahjo di Kantor Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) Jakarta, Rabu (15/06) sebagaimana dikutip dari
lamankemendagri.go.id.
Menurut Mendagri, bila harus mendalami perda-perda yang
cenderung intoleran atau diskriminatif serta berpotensi
menimbulkan keresahan masyarakat, pihaknya tentu akan
mengundang organisasi keagamaan. Tujuannya untuk
menyelaraskanregulasiitu,apalagiuntukdaerahotonomikhusus.
“Misalnya,AcehmauterapkansyariatIslamdidaerahnya,ituboleh.
Namunpenerapandisana,mauditerapkanjugadiJakarta,tentu
tidakbisa,”ujarnya.
Tjahjo menambahkan, selama ini pemerintah mengikuti
pertimbangandanfatwadariorganisasikeagamaansepertiMUI.
Mendagriberjanjiakanmempublikasikanribuanperdatersebut.
“Inisemuasoalinvestasi.Kitagaurusperdayangbernuansasyariat
Islam.Iniuntukamankanpaketkebijakanekonomipemerintah,”
ungkapTjahjo. (mkd/kemenag)
Pemerintah Pastikan Tak Ada Perda Bernuansa Syariah Dihapus
Regulasi Produk Halal Tingkatkan Nilai Ekonomi dan Bisnis
Bappenas: Tahun 2017, Penyuluh Agama Diintegrasikan di KUA
Jakarta, bimasislam—Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
mengatakan bahwa Al-Qur`an merupakan kitab suci yang telah
memberikanpengaruhbegituluasdanmendalamdalamjiwadan
tindakanmanusia.
“Al-Qur`anmengeluarkanmanusiadarikegelapanmenujuterang
benderang”, ujar Menag mengutip Quran Surah14:1saat
memberikan sambutan pada acara peringatan Nuzulul Qur'an
1437HijriahdiIstanaNegara,Jakarta,Selasa(21/6).
DikatakanMenag,sejakawalAl-Qur`anmemperkenalkandirinya
sebagai Kitab Suci yang berfungsi melakukan perubahan
positifdalam segala lini kehidupanmanusia. “Al-Qur'anmemiliki
peran penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.Untukitu,masyarakatyangbergamaIslamhendaknya
menghayati sertamenyesuaikandiri dengannilai-nilai yang ada
dalamAlQuran”,terangMenag.
Perubahan positif, lanjut Menag baru dapat terlaksana bila
memenuhiduasyaratpokok.Duasyaratpokokituadalahpertama:
nilaiatauideyangdihayati,dankedua:iradah(kehendak)manusia
untukmenyesuaikandiridengannilai-nilaitersebut.
“Perpaduan keduanya menciptakan kekuatan pendorong guna
melakukan sesuatuyang dicita-citakan. Seluhur apa pun sebuah
nilai, bila tidak meresap dalam kepribadian seseorang dan
mendorongnyauntukbertindak,tidakakanmenghasilkanapa-apa,
kecualislogankosongyangdiucapkandenganmenakjubkan”,tegas
Menag.
Ditambahkan Menag, perubahan memerlukansumber daya
manusia yang tangguh dalam i lmu pengetahuan dan
teknologi.“Sumberdayamanusiamanusiayangberkualitasdalam
pandangan Al-Qur`an adalah individu yang mampu mencapai
derajatUlul albab, yaitu orang-orang yang selalu mengingat Allah
dalam setiap keadaan”,pungkasMenag.
Di tempat yang sama, Dr. H. Yusnar Yusuf Rangkuti,M.Si, Ketua
UmumPengurusBesarAl-Washliyah,ditunjukmemberikanuraian
hikmah peringatan Nuzulul Qur`an dengan tema Al-Qur`an dan
PeningkatanSumberDayaManusiaIndonesia.Dalampaparannya
YusnarYusufmenegaskanbahwakeimanandanketaqwaanyang
dibangun melalui Al-Qur'an dipercaya akan dapat menjiwai,
menggerakkan dan mengendalikan segala usaha membangun
tatananakhlakgenerasibangsa.
Hadirdalamacaraini,PresidenJokowi,WakilPresidenJusufKalla,
parapimpinanlembagatinggiNegara,MenteriKabinetKerja,para
Duta Besasr Negara sahabat, pimpinan partai politik, pimpinan
ormas Islam danMahasiswa Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-
Qur'an(PTIQ)Jakarta.(syam/bimasislam)
Menag: Al-Quran Mengeluarkan Manusia dari Kegelapan Menuju Cahaya
Jakarta, bimasislam—Dalam paparannya di hadapan 99 peserta
Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme,
Arman Depari, Deputi Penindakan BNN, mengatakan bahwa di
Indonesia tidak ada kota atau
wilayah yang bebas dari peredaran
Narkoba. Semua wilayah telah
menjadi sasaran peredaran dan
semuakalangantelahmenjadiobyek
pengguna.
“Siapayangberanimenjaminbahwa
daerahnya bebas dari peredaran
Narkoba? Di Indonesia sudah
menga l am i w i l ayah d a r u ra t
Narkoba. Oleh karena itu, semua
pihak harus ikut berperan agar
Narkobadapatditanggulangi,secara
bersama-sama dan paralel. Bahkan
semua kalangan telah menjadi
korban penyalahgunaan Narkoba,
mulai dari artis, politisi, pejabat,
hinggamasyarakatbiasa”,tegasnya.
Lebih lanjut Arman menyebutkan
bahwa terdapat wilayah-wilayah
peredaran yang dapat dilihat dari
tingginyakasus.Menurutnyaadatiga
besarkotasebagaitempatperedaranNarkobatertinggi,yaituDKI
Jakarta,KalimantanTimur,danSumataUtara.
“AdatigakotabesaryangmemilikikasuspenyalahgunaanNarkoba,
yaitu DKI Jakarta hingga kinimasihmenempati kasus tertinggi,
kemudianKalimantanTimur,danSumateraUtara. Juga terdapat
daerahlainsebagaimanadatayangdimilikiolehBNN”,imbuhnya.
Ditanya peserta pada sesi tanya jawab terkait penindakan para
pengguna dan pengedar Narkoba yang terindikasi ada motiv
politik, paman Sonya Depari yang pernah heboh di duniamaya
karena aksinya pasca kelulusan sekolah, menandaskan bahwa
tidakadamotivpolitik.Selamakasus
t e rd a p a t b u k t i - b u k t i , m a ka
pelakuknya pasti ditindak dan
diajukankepangadilan.
“Kamibekerjaprofesional.Tidakada
motiv politik terhadap pelaku
pelanggaran Narkotika. Kami tidak
pandang bulu. Selama ada bukti
konkrit kami akan tangkap dan
ajukan ke pengadilan. Apalagi
setelahKepalaBNNdijabatolehpak
Bud i Waseso , s i apapun yang
m e l a n g g a r h u k u m d e n g a n
menyalahgunakan Narkoba akan
ditindaktegas.Tidakadapatgulipat.
Sekarang sudah tidak zamannya
lagi”,ungkapnya.
Terkait pertanyaan dari peserta
wakil dari Bimas Islam, Zamroni,
yang berhubungan dengan barang
buktiNarkobayangdisitaolehBNN
disebutkanbahwaprosesuritutelah
diaturolehundang-undang.
"Barang bukti Narkoba yang disita oleh BNN telah diatur oleh
Undang-undang. Kamimengikuti perintahUndang-undang. Bagi
petugas yang berhasil menangkap sindikat atau pelaku
penyalahgunaan Narkoba juga harus diberikan apresiasi agar
mereka tidak menyalahgunakan”, tutupnya. (Thobib Al-
Asyhar/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—Indonesia saat ini telah menjadi wilayah
tujuan peredaran Narkoba dan ancaman radikalisme paham
keagamaan. Karena itu perlu peran semua pihak agar masalah
tersebut dapat diatasi. Polanya dapat diwujudkan dengan
menggunakanbahasaagamadarijajaranKementerianAgamadan
tokohagama.
Laluapadanbagaimanaperanpenyuluhagama?“Penyuluhbisa
sebagaikomunikator,yakniharusmemilikipengaruhpositifdan
nyataterhadappersepsimasyarakatdalampencegahannarkoba,”
kata Direktur Penerangan Agama Islam Bimas Islam Kemenag
Dr.Muchtar Ali,M.Hum, Rabu (15/6) pagi di Jakarta. Hal itu ia
sampaikandihadapanpesertaKoordinasiNasionalTimCyberAnti
NarkobadanRadikalismeKementerianAgamaTahun2016.
Di samping sebagai komunikator, lanjutMuchtar, penyuluh juga
wajib berperan sebagai konsultan dan motivator. “Penyuluh
diwajibkan harus memikiki dorongan untuk memberikan
konsultasidanmotivasikepadamasyarakat,”tegasnya.
Selainketiga fungsi tadi,menurutMuchtar, penyuluh jugamesti
mampu tampil sebagai fasilitator. "Penyuluhmestimenyediakan
waktukhususuntukmemberikankesempatankepadamasyarakat
mendapatkanpemahamanyangbaikdanbenar tentanghal ini,"
urainya.
Muchtar juga menyoroti perlu adanya pelatihan khusus untuk
penguatankapasitaspenyuluh."Saatnyakitamenjadikaninternet
sebagai media dakwah yang merupakan pilihan tepat di era
globalisasi,"sambungnya.
Diakhirpenyampaianmateri,iamenyodorkanre�leksiPresidenAS
Barrack Obama terkait stigma negatif Islam di dunia barat.
"Bagaimana saudara akan menuduh pemeluk Islam itu radikal
kalau tiap bertemu mereka ucapkan Assalamu'alaikum
warahmatullahiwabarakatuh?"pungkasMuchtarmenyitirObama.
(thobib/bap/bimasislam)
Jakarta,bimasislam—Untukpertamakalinya,DirektoratJenderal
BimbinganMasyarakatIslammembentukTimCyberAntiNarkoba
dan Radikalisme secara resmi. Pembentukan tim dan tekad
penanggulangan bahaya Narkoba dan radikalisme ditandai
pelepasan balon dan slayer Tim sebagai bentuk tekad gerakan
nasional. Kegiatan dilaksanakan di depan hotel Mercure, Ancol,
Jakarta (15/6) yang diikuti oleh seluruh peserta Rakornas Tim,
dipimpin oleh Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI,
MuchtarAli.
Dalamkesempatan tersebutMuchtarAlimembacakandeklarasi
yangdiikutiolehseluruhpesertasecarabersamadanbersemangat.
Isideklarasitersebutadalah:Bismillahirrahmanirrahim. Kami Tim
Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme Bimas Islam bertekad untuk
menanggulangi bahaya Narkoba dan radikalisme untuk
mewujudkan Indonesia yang sehat, damai, maju, dan sejahtera!
Hal menarik dari kegiatan tersebut adalah jumlah balon yang
dilepaskan sebanyak 99 balon. Menurut ketua panitia, Alatief,
jumlahtersebutmerupakansimboldariasmaulhusna(nama-nama
Allahyangmulia)sebagaispiritkerjaTimkedepan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Bimas,
MuhammadiyahAmin,menekankanagarTimbenar-benarbekerja
nyata dengan memaksimalkan counter narasi untuk edukasi
tentang bahayaNarkoba dan radikalisme.Menurutnya, di dunia
mayasaatinibegitubanyakinformasimelaluiratusanribuakun-
akunmediasosialyangbernuansaradikal.Sehingga,diharapkan
Tim dapat memberikan warna dunia maya agar lebih ramah,
bernuansaIslamrahmatanlil-alamindanpenuhdedikasi.
“SayaberharapTimCyber inibenar-benarbekerjadenganbaik.
Jangan hanya semangat di awal-awal tetapi loyo kemudian.
Tantangankitasangatberat,sekianratusakun-akunradikalyang
perludinetralkandengannarasi-narasipositif.DemikianjugaTim
jugaharusbisamengemas informasiyangmengedukasi tentang
bahayaNarkoba,”jelasnya.(Thobib/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah, Muhammad Thambrin menghimbau para
pengusaha,khususnyapengusahadibidangkosmetikauntukdapat
ikutmenyosialisasikanUUJaminanProdukHalal(JPH)padaTemu
WicaraHalalBidangKosmetika28Juni2016dihotelPeninsulla,
Jakarta. TemuWicaraHalalBidangKosmetikamerupakan acara
yang diselenggrakan oleh Persatuan Perusahaan Kosmetika
Indonesia (PERKOSMI) yang diikuti oleh para pengusaha
kosmetikase-Indonesia.
“UUNo. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan ProdukHalalmenjadi
acuan dalam penyelenggaran jaminan produk halal, untuk itu
masyarakat harus paham tentang UU ini” demikian Direktur
menyampaikan.PenyelenggaraanJaminanProdukHalalbertujuan
memberikankenyamanan,keamanan,keselamatan,dankepastian
ketersediaan produk halal bagimasyarakat dalammengonsumsi
dan menggunakan produkdan meningkatkan nilai tambah bagi
pelakuusahauntukmemproduksidanmenjualprodukhalal.
“Memahami regulasi yang berlaku sangat penting disini, karena
pelakuusahalahyangmenjadisubyekdalammemajukan bisnis
produkhalalIndonesia”,tegasThambrin.Lebihlanjut
laki-lakiyanggemarberdakwahinimengajakpeserta
untukmelanjutkansosialisasiUUJPHdilingkungannya
masing-masing dan pada kegiatan-kegiatan lainnya.
Pemerintah sangat mengapresiasi pihak yang
membantumenyosialisasikanUUJPH.
Padakesempatan tersebut,Thambrin ikutmengulas
perjalanan RUU JPH hingga disahkan menjadi UU.
Sesuai dengan surat Presiden Republik Indonesia
NomorR.09/Pres/01/2012,tanggal10Januari2012
tentang Penunjukan Wakil untuk Membahas
Rancangan Undang -Undang JPH , P res iden
menugaskan Menteri Agama, Menteri Perdagangan,
Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri
Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
ReformasiBirokrasi,danMenteriHukumdanHAMuntukmenjadi
tim Panja Pemerintah dalam pembahasan UU JPH. Dalam
perkembangannya pada tahun 2012 tim Panja Pemerintah
diperkuat oleh tim Kementerian Kesehatan sampai dengan
RancanganUndang-UndangJPHdiparipurnakan.
MantanKepalaKanwilKemenagProvinsiKalimantanSelatan ini
jugamemaparkan tentangpelaksanaan serti�ikasihalal sebelum
terbentuknya BPJPH. Dimana pengajuan permohonan atau
perpanjangan serti�ikat halal dilakukan sesuai dengan tata cara
memperolehserti�ikathalalyangberlakusebelumUndang-Undang
JPHdiundangkan.SedangkanMUI tetap menjalankan tugasnya di
bidangserti�ikasihalalsampaidenganBPJPHdibentuk.Begitujuga
dengan LPPOM MUI tetap melaksanakan tugas pemeriksaan
dan/atau pengujian produk sampai terbentuknya LPH
berdasarkan Peraturan Pemerintah Pelaksana Undang-Undang
JPHdanproduk yang telahdiserti�ikasi halalMUI tetapberlaku
serti�ikatnyasampaihabismasawaktunya. (lady/bimasislam)
Arman Depari (BNN): Tidak Ada Daerah yang Bebas Narkoba, Mari Kita Perangi!
Mukhtar Ali: Penanggulangan Bahaya Narkoba dan Radikalisme Perlu Peran Nyata Penyuluh
Ditandai Pelepasan Balon, Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme
Direktur Urais Ajak Pengusaha Sosialisasikan UU JPH
Jakarta, bimasislam—Dalam paparannya di hadapan 99 peserta
Koordinasi Nasional Tim Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme,
Arman Depari, Deputi Penindakan BNN, mengatakan bahwa di
Indonesia tidak ada kota atau
wilayah yang bebas dari peredaran
Narkoba. Semua wilayah telah
menjadi sasaran peredaran dan
semuakalangantelahmenjadiobyek
pengguna.
“Siapayangberanimenjaminbahwa
daerahnya bebas dari peredaran
Narkoba? Di Indonesia sudah
menga l am i w i l ayah d a r u ra t
Narkoba. Oleh karena itu, semua
pihak harus ikut berperan agar
Narkobadapatditanggulangi,secara
bersama-sama dan paralel. Bahkan
semua kalangan telah menjadi
korban penyalahgunaan Narkoba,
mulai dari artis, politisi, pejabat,
hinggamasyarakatbiasa”,tegasnya.
Lebih lanjut Arman menyebutkan
bahwa terdapat wilayah-wilayah
peredaran yang dapat dilihat dari
tingginyakasus.Menurutnyaadatiga
besarkotasebagaitempatperedaranNarkobatertinggi,yaituDKI
Jakarta,KalimantanTimur,danSumataUtara.
“AdatigakotabesaryangmemilikikasuspenyalahgunaanNarkoba,
yaitu DKI Jakarta hingga kinimasihmenempati kasus tertinggi,
kemudianKalimantanTimur,danSumateraUtara. Juga terdapat
daerahlainsebagaimanadatayangdimilikiolehBNN”,imbuhnya.
Ditanya peserta pada sesi tanya jawab terkait penindakan para
pengguna dan pengedar Narkoba yang terindikasi ada motiv
politik, paman Sonya Depari yang pernah heboh di duniamaya
karena aksinya pasca kelulusan sekolah, menandaskan bahwa
tidakadamotivpolitik.Selamakasus
t e rd a p a t b u k t i - b u k t i , m a ka
pelakuknya pasti ditindak dan
diajukankepangadilan.
“Kamibekerjaprofesional.Tidakada
motiv politik terhadap pelaku
pelanggaran Narkotika. Kami tidak
pandang bulu. Selama ada bukti
konkrit kami akan tangkap dan
ajukan ke pengadilan. Apalagi
setelahKepalaBNNdijabatolehpak
Bud i Waseso , s i apapun yang
m e l a n g g a r h u k u m d e n g a n
menyalahgunakan Narkoba akan
ditindaktegas.Tidakadapatgulipat.
Sekarang sudah tidak zamannya
lagi”,ungkapnya.
Terkait pertanyaan dari peserta
wakil dari Bimas Islam, Zamroni,
yang berhubungan dengan barang
buktiNarkobayangdisitaolehBNN
disebutkanbahwaprosesuritutelah
diaturolehundang-undang.
"Barang bukti Narkoba yang disita oleh BNN telah diatur oleh
Undang-undang. Kamimengikuti perintahUndang-undang. Bagi
petugas yang berhasil menangkap sindikat atau pelaku
penyalahgunaan Narkoba juga harus diberikan apresiasi agar
mereka tidak menyalahgunakan”, tutupnya. (Thobib Al-
Asyhar/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—Indonesia saat ini telah menjadi wilayah
tujuan peredaran Narkoba dan ancaman radikalisme paham
keagamaan. Karena itu perlu peran semua pihak agar masalah
tersebut dapat diatasi. Polanya dapat diwujudkan dengan
menggunakanbahasaagamadarijajaranKementerianAgamadan
tokohagama.
Laluapadanbagaimanaperanpenyuluhagama?“Penyuluhbisa
sebagaikomunikator,yakniharusmemilikipengaruhpositifdan
nyataterhadappersepsimasyarakatdalampencegahannarkoba,”
kata Direktur Penerangan Agama Islam Bimas Islam Kemenag
Dr.Muchtar Ali,M.Hum, Rabu (15/6) pagi di Jakarta. Hal itu ia
sampaikandihadapanpesertaKoordinasiNasionalTimCyberAnti
NarkobadanRadikalismeKementerianAgamaTahun2016.
Di samping sebagai komunikator, lanjutMuchtar, penyuluh juga
wajib berperan sebagai konsultan dan motivator. “Penyuluh
diwajibkan harus memikiki dorongan untuk memberikan
konsultasidanmotivasikepadamasyarakat,”tegasnya.
Selainketiga fungsi tadi,menurutMuchtar, penyuluh jugamesti
mampu tampil sebagai fasilitator. "Penyuluhmestimenyediakan
waktukhususuntukmemberikankesempatankepadamasyarakat
mendapatkanpemahamanyangbaikdanbenar tentanghal ini,"
urainya.
Muchtar juga menyoroti perlu adanya pelatihan khusus untuk
penguatankapasitaspenyuluh."Saatnyakitamenjadikaninternet
sebagai media dakwah yang merupakan pilihan tepat di era
globalisasi,"sambungnya.
Diakhirpenyampaianmateri,iamenyodorkanre�leksiPresidenAS
Barrack Obama terkait stigma negatif Islam di dunia barat.
"Bagaimana saudara akan menuduh pemeluk Islam itu radikal
kalau tiap bertemu mereka ucapkan Assalamu'alaikum
warahmatullahiwabarakatuh?"pungkasMuchtarmenyitirObama.
(thobib/bap/bimasislam)
Jakarta,bimasislam—Untukpertamakalinya,DirektoratJenderal
BimbinganMasyarakatIslammembentukTimCyberAntiNarkoba
dan Radikalisme secara resmi. Pembentukan tim dan tekad
penanggulangan bahaya Narkoba dan radikalisme ditandai
pelepasan balon dan slayer Tim sebagai bentuk tekad gerakan
nasional. Kegiatan dilaksanakan di depan hotel Mercure, Ancol,
Jakarta (15/6) yang diikuti oleh seluruh peserta Rakornas Tim,
dipimpin oleh Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI,
MuchtarAli.
Dalamkesempatan tersebutMuchtarAlimembacakandeklarasi
yangdiikutiolehseluruhpesertasecarabersamadanbersemangat.
Isideklarasitersebutadalah:Bismillahirrahmanirrahim. Kami Tim
Cyber Anti Narkoba dan Radikalisme Bimas Islam bertekad untuk
menanggulangi bahaya Narkoba dan radikalisme untuk
mewujudkan Indonesia yang sehat, damai, maju, dan sejahtera!
Hal menarik dari kegiatan tersebut adalah jumlah balon yang
dilepaskan sebanyak 99 balon. Menurut ketua panitia, Alatief,
jumlahtersebutmerupakansimboldariasmaulhusna(nama-nama
Allahyangmulia)sebagaispiritkerjaTimkedepan.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen Bimas,
MuhammadiyahAmin,menekankanagarTimbenar-benarbekerja
nyata dengan memaksimalkan counter narasi untuk edukasi
tentang bahayaNarkoba dan radikalisme.Menurutnya, di dunia
mayasaatinibegitubanyakinformasimelaluiratusanribuakun-
akunmediasosialyangbernuansaradikal.Sehingga,diharapkan
Tim dapat memberikan warna dunia maya agar lebih ramah,
bernuansaIslamrahmatanlil-alamindanpenuhdedikasi.
“SayaberharapTimCyber inibenar-benarbekerjadenganbaik.
Jangan hanya semangat di awal-awal tetapi loyo kemudian.
Tantangankitasangatberat,sekianratusakun-akunradikalyang
perludinetralkandengannarasi-narasipositif.DemikianjugaTim
jugaharusbisamengemas informasiyangmengedukasi tentang
bahayaNarkoba,”jelasnya.(Thobib/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah, Muhammad Thambrin menghimbau para
pengusaha,khususnyapengusahadibidangkosmetikauntukdapat
ikutmenyosialisasikanUUJaminanProdukHalal(JPH)padaTemu
WicaraHalalBidangKosmetika28Juni2016dihotelPeninsulla,
Jakarta. TemuWicaraHalalBidangKosmetikamerupakan acara
yang diselenggrakan oleh Persatuan Perusahaan Kosmetika
Indonesia (PERKOSMI) yang diikuti oleh para pengusaha
kosmetikase-Indonesia.
“UUNo. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan ProdukHalalmenjadi
acuan dalam penyelenggaran jaminan produk halal, untuk itu
masyarakat harus paham tentang UU ini” demikian Direktur
menyampaikan.PenyelenggaraanJaminanProdukHalalbertujuan
memberikankenyamanan,keamanan,keselamatan,dankepastian
ketersediaan produk halal bagimasyarakat dalammengonsumsi
dan menggunakan produkdan meningkatkan nilai tambah bagi
pelakuusahauntukmemproduksidanmenjualprodukhalal.
“Memahami regulasi yang berlaku sangat penting disini, karena
pelakuusahalahyangmenjadisubyekdalammemajukan bisnis
produkhalalIndonesia”,tegasThambrin.Lebihlanjut
laki-lakiyanggemarberdakwahinimengajakpeserta
untukmelanjutkansosialisasiUUJPHdilingkungannya
masing-masing dan pada kegiatan-kegiatan lainnya.
Pemerintah sangat mengapresiasi pihak yang
membantumenyosialisasikanUUJPH.
Padakesempatan tersebut,Thambrin ikutmengulas
perjalanan RUU JPH hingga disahkan menjadi UU.
Sesuai dengan surat Presiden Republik Indonesia
NomorR.09/Pres/01/2012,tanggal10Januari2012
tentang Penunjukan Wakil untuk Membahas
Rancangan Undang -Undang JPH , P res iden
menugaskan Menteri Agama, Menteri Perdagangan,
Menteri Perindustrian, Menteri Pertanian, Menteri
Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
ReformasiBirokrasi,danMenteriHukumdanHAMuntukmenjadi
tim Panja Pemerintah dalam pembahasan UU JPH. Dalam
perkembangannya pada tahun 2012 tim Panja Pemerintah
diperkuat oleh tim Kementerian Kesehatan sampai dengan
RancanganUndang-UndangJPHdiparipurnakan.
MantanKepalaKanwilKemenagProvinsiKalimantanSelatan ini
jugamemaparkan tentangpelaksanaan serti�ikasihalal sebelum
terbentuknya BPJPH. Dimana pengajuan permohonan atau
perpanjangan serti�ikat halal dilakukan sesuai dengan tata cara
memperolehserti�ikathalalyangberlakusebelumUndang-Undang
JPHdiundangkan.SedangkanMUI tetap menjalankan tugasnya di
bidangserti�ikasihalalsampaidenganBPJPHdibentuk.Begitujuga
dengan LPPOM MUI tetap melaksanakan tugas pemeriksaan
dan/atau pengujian produk sampai terbentuknya LPH
berdasarkan Peraturan Pemerintah Pelaksana Undang-Undang
JPHdanproduk yang telahdiserti�ikasi halalMUI tetapberlaku
serti�ikatnyasampaihabismasawaktunya. (lady/bimasislam)
Arman Depari (BNN): Tidak Ada Daerah yang Bebas Narkoba, Mari Kita Perangi!
Mukhtar Ali: Penanggulangan Bahaya Narkoba dan Radikalisme Perlu Peran Nyata Penyuluh
Ditandai Pelepasan Balon, Bimas Islam Deklarasikan Anti Narkoba dan Radikalisme
Direktur Urais Ajak Pengusaha Sosialisasikan UU JPH
Assalamu'alaikum Wr .Wb
Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengadakan
sidang itsbat yang diiku� oleh para alim ulama, pimpinan ormas Islam, anggota
Badan Hisab Rukyat, dan para ahli astronomi. Forum tersebut telah
menyepaka� dan memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437H jatuh
pada hari Rabu tanggal 6Juli 2016.
Marilah kita sambut Hari Raya Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir dan
tahmid sebagai ungkapan syukur dan pengakuan atas keagungan Allah SWT.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, kita telah sampai di penghujung bulan
suci Ramadhan. Setelah sebulan kita berpuasa, kita akan mengakhiri bulan
penuh berkah ini dengan merayakan Idul Fitri, hari besar yang membawa kita
kepada kesucian diri.
Bulan Ramadhan yang telah kita lalui memiliki misi utama mengembalikan ja�
diri kemanusiaan kita melalui ak�vitas ibadah puasa, qiyamullail dan ibadah-
ibadah lainnya. Seluruh ak�vitas ibadah tersebut disempurnakan dengan
mengeluarkan zakat fitrah sebagai pensuci jiwakita.
Zakat fitrah merupakan aktualisasi sikap ketaatan kepada Allah SWT dan
kepedulian dalam upaya memenuhi kebutuhanorang yang kurang beruntung
(mampu). Kewajiban menunaikan amalan zakat, baik fitrah maupun mal (harta
kekayaan), merupakan bentuk kepedulian Islam untuk membangun keserasian
sosial agar sesama manusia bisa saling berbagi, saling mengasihi, dan saling
mengisi dalam hidup, sebagai wujud dari misi agama yang hanif. Pada
posisiinilah ibadah puasa dengan jelas menanamkan sikap kepedulian sosial
yang perlu kita aktualisasikan terus menerus guna mengatasi problem
ke�mpangan sosial.
Ibadah Zakat, Infaq,dan Shadaqah (ZIS) adalah instrumen yang tepatuntuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dan menurunkan angka kemiskinan di
Indonesia. ZIS juga merupakan solusi dalam memenuhi 3 (�ga) kebutuhan kaum
dhuafa,yaitu kebutuhan materi, kebutuhan aqidah, dan kebutuhan keilmuan.
Se�ap orang yang diberikan keluasan rezeki harus memiliki kesadaran
mengeluarkan zakat untuk didistribusikan dan mengalir kepada para dhuafa
agar terpenuhi 3 (�ga) kebutuhan tersebut. Demikian pula kepada seluruh
Badan Amil Zakat hendaklah benar-benar memantapkan pemanfaatan potensi
harta ZIS untuk menguatkan kebutuhan ekonomi, aqidah dan ilmu
pengetahuan kepada �ap-�ap keluarga dhuafa. Zakat memiliki misi
menciptakan keluarga yang kekurangan menjadi berkecukupan, dan keluarga
�dak berdaya menjadi berkemampuan.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Ibadah puasa meni�pkan pesan yang luas tanpa batas yang menyentuh seluruh
elemen dan dimensi kehidupan manusia. Puasa mendidik para hamba Allah
SWT menajamkan nilai-nilai keseimbangan antara kesenangan dan kepedulian,
antara kerja keras dan ibadah berkualitas, antara kesenangan lahir dan
kesenangan ba�n, serta antara kepen�ngan individual dan kepen�ngan sosial.
Pola hidup seimbang inilah yang diinginkan Allah SWT yang menciptakan jagad
raya ini dengan keseimbangan. Lawan dari keseimbangan adalah ke�mpangan,
dan ke�mpangan adalah bentuk kezhaliman. Ke�ka manusia bekerja keras
namun melupakan ibadah, berar� dia berlaku zhalim terhadap dirinya sendiri.
Ke�ka orang kaya �dak berbagi untuk kaum dhuafa berar� dia berlaku zhalim
terhadap dirinya dan orang lain, dan dikategorikan sebagai orang yang
mendustakan ajaran agama. Firman Allah SWT:
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama. Itulah orang
yang menghardik anak yatim. dan tidak menganjurkan memberi makan
orang miskin.”
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Puasa juga mendorong umat Islam untuk melakukan keseimbangan antara ilmu
dan amal, antara rasa takut dan harapan,serta keseimbangan dalam
menjalankan ajaran agama. Hasil akhir dari ibadah puasa adalah membentuk
manusia yang bertaqwa, dan ketaqwaan merupakan manifestasi dari nilai-nilai
keseimbangan kekuatan hubungan secara ver�kal kepada Allah SWT dan secara
horizontal kepada manusia dan alam semesta.
Kita harus menciptakan suasana penuh keakraban berlandaskan nilai
kemanusiaan dan persaudaraan. Kita semua harus menguatkan sikap
kepedulian sosial , sal ing berbagi, agar �ap-�ap individu dapat
mengaktualisasikan ja� diri kemanusiaannya sebagai hamba Allah dan khalifah
di muka bumi ini.
Dengan berbekal spiritualitas Ramadhan yang baru saja kita lewa�, mari kita
jadikan hari raya Idul Fitri ini untuk menguatkan tekad saling melebur dosa di
antara kita dengan saling memaa�an,menguatkan niat untuk menebar kasih
sayang dengan saling mengunjungi dan saling bersilaturrahim. Dengan
demikian menjadi sempurnalah kesucian diri kita,bersih dari dosa kepada Allah
SWT, dan bersih pula dari dosa kepada sesama.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pengusaha dan pengelola media cetak maupun elektronik yang telah
menghadirkan program-program religi, baik berupa talkshow, siaran dakwah,
sinetron religi, dan lain sebagainya yang sangat membantu kaum muslimin
dalam meningkatkan kualitas ibadah puasa. Demikian juga, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi posi�f
selama pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan.
Akhirnya, atas nama Pemerintah maupun pribadi, saya mengucapkan Selamat
Hari Raya Idul Fitri 1437H kepada seluruh umat Islam Indonesia di seluruh tanah
air dan dimanapun berada.
Semoga kita tergolong orang-orang yang kembali kepada ja�diri kemanusiaan
kita, dan tergolong orang-orang yang menang dalam mengendalikan hawa
nafsu. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita dan kualitas
kehidupan kita terus semakin membaik.
Wassalamualaikum wr.wb
Jakarta,1Syawal1437H
MenteriAgamaRI
Lukman Hakim Saifuddin
Pontianak, bimasislam— Di Indonesia, sejarah telah mencatat
bahwabanyakkotayangterbentukdaripendiriansebuahmasjid.
HalinitidakterkecualidengankotaPontianak.MasjidSultanSyarif
Abdurrahman, demikian nama masjid yang menjadi cikal kota
Pontianak.
Bermula dari perjalanan dakwah Sultan Syarif Abdurrahman
Alkadrie, seorang putra ulama keturunan ArabHadramautdari
Kerajaan Mempawah pada tahun 1771 mendirikan balai dan
rumah tinggal. Dengan membuka hutan di pinggiran sungai
Kapuas, SultanmendirikanMasjid JamiPontianakyang sekarang
bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman. Kawasan sungai
KapuasyangterletakditimurPontianakmerupakandetakjantung
kotaPontianak.DisinilahsejarahkotaPontianakditorehkanoleh
seorangsultanyangmenyebarkansyiarIslamdenganmenyusuri
sungaiKapuas.
Pertumbuhankomunitasmuslimsemakinpesatdiwilayahitu.Hal
ini mendorong terbentuknya Kesultanan Pontianak dan Syarif
Abdurrahmandikukuhkan sebagai SultanPontianakpada tahun
1778.Dalamhalinimasjidjami'Pontianakberfungsisebagaipusat
pemerintahan. Tidak jauh dari masjid juga dibangun Istana
Kadriyah.
Masjidyangterlihatsangatindahdankokohdariseberangsungai
Kapuasini,memilikienamtiangpenyanggautamadarikayubelian.
Enamtianginimelambangkanenamrukuniman.Sedangkanpada
m imba r t e rd ap a t p a p an
bertuliskan huruf arab yang
menyatakan kapan masjid ini
dibangun. Hampir sebagian
besar konstruksi bangunan
masjidterbuatdarikayubelian.
Atapyangawalnyadarirumbia,
sekarang menggunakan sirap.
Hal yang tidak kalah menarik
perhatian adalah bagian atas
bangunanmasjid.Diataskubah
terdapat mahkota kesultanan
yang bentuk kubah atapnya
makinkeatassemakinkecil.Ini
menjadi ciri khas kerajaan
SultanSyarifAbdurrahmanAlKadrie.
Yang tidak kalah menarik perhatian, sebuah beduk besar yang
ditopang kokoh oleh empat tiang kayu belian yang terletak di
serambi masjid. Begitu juga dengan tiang-tiang pinggir yang
berfungsi sebagai penyangga atap, kusen pintu, jendela, dan
serambi.Termasukpesonakaca-kacakristalbewarnamerah,biru,
hijaudanmerahmudapadabagianatasjendeladanserambiyang
semakinmemperindahmasjidjami'ini.
Masjid yang mampu menampung 1500 jamaah ini digunakan
masyarakatuntukberbagaiakti�itas.Dariibadahrutinsehari-hari,
kegiatan Ramadhan, majelis taklim, taman pendidikan al quran
hinggaperayaanharibesaragamaIslam.Tercatatbeberapaulama
terkenal yang pernahmengajarkan agama Islam di masjid ini,
diantaranya; IsmailJabbar, Muhammadal-Kadri,SyekhMadani,
SyekhZawawi,IsmailKelantandanHabibAbdullahZawawi.
MasjidSultanSyarifAbdurrahmantelah mengalamibeberapakali
pemugaraan oleh sultan-sultan yang berkuasa dan juga oleh
pemerintah.Namunmasjidinitidakmengalamiperubahanterlalu
banyak, tetap mempertahankan bentuk aslinya. Bahkan ada
beberapa bagian yang tidakmengalami perubahan sama sekali.
MasjidSultanSyarifAbdurrahmanyangmenjadiawaldimulainya
sejarahkotaPontianak,hariawalpembangunannyasetiaptahun
d i p e r i nga t i s ebaga i h a r i l a h i rnya ko t a Pon t i anak .
(lady/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—TahapanpelaksanaanMusabaqah
TilawatilQur'an(MTQ)Tk.NasionalXXVITahun2016
di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah
memasuki tahap veri�ikasi peserta. Sejak dibuka
pendaftaran tanggal 6 s.d 25 Juni 2016, tercatat
sebanyak 1314 peserta telahmendaftar dari 34
Provinsi.Kini,sejak26s.d30TimVeri�ikasiakan
bekerja menyeleksi data peserta berdasarkan
dokumen yang dilampirkan. Seluruh proses
pendaftarandanveri�ikasidilakukanmelaluiaplikasi
e-MTQ.
Dalam penelusuran bimasislam, aplikasi e-MTQ telah didesain
untuk dapat menyeleksi NIK sebagai identitas primer. Sebagai
contoh,bagiNIKyangtidaksesuaidenganketentuan,makasistem
akan langsungmendeteksi danmelakukan pemblokiran. Sistem
dengansendirinyaakanmempublikasikanhasilpendeteksianNIK
dalamduaformat,yaituPDFdanMSexcel.
Bukan hanya sistem deteksi NIK, e-MTQ juga dapat
diaksesolehpubliksecaraluas.Sepertidisampaikan
MenteriAgamadalamRakornasMTQNXXVI,Selasa
(31/5)lalu,e-MTQlahiruntukmemfasilitasipublik
agar dapatmengakses seluruhproses persiapan
dan pelaksanaan MTQN secara transparan dan
akuntabel.
Bagi masyarakat yang ingin mel ihat dan
berpart i s ipas i , cukup mengakses a lamat :
simpenais.kemenag.go.id/mtq dan pilihlah nama
provinsiyangdituju.Sistemakanmenyajikandatapeserta
mencakup Nama, NIK, Usia, Cabang Perlombaan dan Foto. Jika
ditemukandatapesertayangtidakvalidatauterindikasiadanya
pemalsuan, dapat mengirimkan datanya melalui emal:
simpenais@kemenag.go.id. Seluruh aduan harus dilengkapi
dengandatapendukungyangotentik.(tim/foto;ilustrasi MTQ)
Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan
Verifikasi Peserta MTQ Dimulai, Mari Berpartisipasi
Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, Tempat Kota Pontianak Bermula
PIDATOMENTERIAGAMARI
MENYAMBUTHARIRAYAIDULFITRI1SYAWAL1437H
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1437 HMOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Dipersembahkan oleh
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI
Assalamu'alaikum Wr .Wb
Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengadakan
sidang itsbat yang diiku� oleh para alim ulama, pimpinan ormas Islam, anggota
Badan Hisab Rukyat, dan para ahli astronomi. Forum tersebut telah
menyepaka� dan memutuskan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437H jatuh
pada hari Rabu tanggal 6Juli 2016.
Marilah kita sambut Hari Raya Idul Fitri dengan mengumandangkan takbir dan
tahmid sebagai ungkapan syukur dan pengakuan atas keagungan Allah SWT.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, kita telah sampai di penghujung bulan
suci Ramadhan. Setelah sebulan kita berpuasa, kita akan mengakhiri bulan
penuh berkah ini dengan merayakan Idul Fitri, hari besar yang membawa kita
kepada kesucian diri.
Bulan Ramadhan yang telah kita lalui memiliki misi utama mengembalikan ja�
diri kemanusiaan kita melalui ak�vitas ibadah puasa, qiyamullail dan ibadah-
ibadah lainnya. Seluruh ak�vitas ibadah tersebut disempurnakan dengan
mengeluarkan zakat fitrah sebagai pensuci jiwakita.
Zakat fitrah merupakan aktualisasi sikap ketaatan kepada Allah SWT dan
kepedulian dalam upaya memenuhi kebutuhanorang yang kurang beruntung
(mampu). Kewajiban menunaikan amalan zakat, baik fitrah maupun mal (harta
kekayaan), merupakan bentuk kepedulian Islam untuk membangun keserasian
sosial agar sesama manusia bisa saling berbagi, saling mengasihi, dan saling
mengisi dalam hidup, sebagai wujud dari misi agama yang hanif. Pada
posisiinilah ibadah puasa dengan jelas menanamkan sikap kepedulian sosial
yang perlu kita aktualisasikan terus menerus guna mengatasi problem
ke�mpangan sosial.
Ibadah Zakat, Infaq,dan Shadaqah (ZIS) adalah instrumen yang tepatuntuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dan menurunkan angka kemiskinan di
Indonesia. ZIS juga merupakan solusi dalam memenuhi 3 (�ga) kebutuhan kaum
dhuafa,yaitu kebutuhan materi, kebutuhan aqidah, dan kebutuhan keilmuan.
Se�ap orang yang diberikan keluasan rezeki harus memiliki kesadaran
mengeluarkan zakat untuk didistribusikan dan mengalir kepada para dhuafa
agar terpenuhi 3 (�ga) kebutuhan tersebut. Demikian pula kepada seluruh
Badan Amil Zakat hendaklah benar-benar memantapkan pemanfaatan potensi
harta ZIS untuk menguatkan kebutuhan ekonomi, aqidah dan ilmu
pengetahuan kepada �ap-�ap keluarga dhuafa. Zakat memiliki misi
menciptakan keluarga yang kekurangan menjadi berkecukupan, dan keluarga
�dak berdaya menjadi berkemampuan.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Ibadah puasa meni�pkan pesan yang luas tanpa batas yang menyentuh seluruh
elemen dan dimensi kehidupan manusia. Puasa mendidik para hamba Allah
SWT menajamkan nilai-nilai keseimbangan antara kesenangan dan kepedulian,
antara kerja keras dan ibadah berkualitas, antara kesenangan lahir dan
kesenangan ba�n, serta antara kepen�ngan individual dan kepen�ngan sosial.
Pola hidup seimbang inilah yang diinginkan Allah SWT yang menciptakan jagad
raya ini dengan keseimbangan. Lawan dari keseimbangan adalah ke�mpangan,
dan ke�mpangan adalah bentuk kezhaliman. Ke�ka manusia bekerja keras
namun melupakan ibadah, berar� dia berlaku zhalim terhadap dirinya sendiri.
Ke�ka orang kaya �dak berbagi untuk kaum dhuafa berar� dia berlaku zhalim
terhadap dirinya dan orang lain, dan dikategorikan sebagai orang yang
mendustakan ajaran agama. Firman Allah SWT:
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama. Itulah orang
yang menghardik anak yatim. dan tidak menganjurkan memberi makan
orang miskin.”
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Puasa juga mendorong umat Islam untuk melakukan keseimbangan antara ilmu
dan amal, antara rasa takut dan harapan,serta keseimbangan dalam
menjalankan ajaran agama. Hasil akhir dari ibadah puasa adalah membentuk
manusia yang bertaqwa, dan ketaqwaan merupakan manifestasi dari nilai-nilai
keseimbangan kekuatan hubungan secara ver�kal kepada Allah SWT dan secara
horizontal kepada manusia dan alam semesta.
Kita harus menciptakan suasana penuh keakraban berlandaskan nilai
kemanusiaan dan persaudaraan. Kita semua harus menguatkan sikap
kepedulian sosial , sal ing berbagi, agar �ap-�ap individu dapat
mengaktualisasikan ja� diri kemanusiaannya sebagai hamba Allah dan khalifah
di muka bumi ini.
Dengan berbekal spiritualitas Ramadhan yang baru saja kita lewa�, mari kita
jadikan hari raya Idul Fitri ini untuk menguatkan tekad saling melebur dosa di
antara kita dengan saling memaa�an,menguatkan niat untuk menebar kasih
sayang dengan saling mengunjungi dan saling bersilaturrahim. Dengan
demikian menjadi sempurnalah kesucian diri kita,bersih dari dosa kepada Allah
SWT, dan bersih pula dari dosa kepada sesama.
KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT YANG BERBAHAGIA
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pengusaha dan pengelola media cetak maupun elektronik yang telah
menghadirkan program-program religi, baik berupa talkshow, siaran dakwah,
sinetron religi, dan lain sebagainya yang sangat membantu kaum muslimin
dalam meningkatkan kualitas ibadah puasa. Demikian juga, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi posi�f
selama pelaksanaan ibadah bulan Ramadhan.
Akhirnya, atas nama Pemerintah maupun pribadi, saya mengucapkan Selamat
Hari Raya Idul Fitri 1437H kepada seluruh umat Islam Indonesia di seluruh tanah
air dan dimanapun berada.
Semoga kita tergolong orang-orang yang kembali kepada ja�diri kemanusiaan
kita, dan tergolong orang-orang yang menang dalam mengendalikan hawa
nafsu. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita dan kualitas
kehidupan kita terus semakin membaik.
Wassalamualaikum wr.wb
Jakarta,1Syawal1437H
MenteriAgamaRI
Lukman Hakim Saifuddin
Pontianak, bimasislam— Di Indonesia, sejarah telah mencatat
bahwabanyakkotayangterbentukdaripendiriansebuahmasjid.
HalinitidakterkecualidengankotaPontianak.MasjidSultanSyarif
Abdurrahman, demikian nama masjid yang menjadi cikal kota
Pontianak.
Bermula dari perjalanan dakwah Sultan Syarif Abdurrahman
Alkadrie, seorang putra ulama keturunan ArabHadramautdari
Kerajaan Mempawah pada tahun 1771 mendirikan balai dan
rumah tinggal. Dengan membuka hutan di pinggiran sungai
Kapuas, SultanmendirikanMasjid JamiPontianakyang sekarang
bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman. Kawasan sungai
KapuasyangterletakditimurPontianakmerupakandetakjantung
kotaPontianak.DisinilahsejarahkotaPontianakditorehkanoleh
seorangsultanyangmenyebarkansyiarIslamdenganmenyusuri
sungaiKapuas.
Pertumbuhankomunitasmuslimsemakinpesatdiwilayahitu.Hal
ini mendorong terbentuknya Kesultanan Pontianak dan Syarif
Abdurrahmandikukuhkan sebagai SultanPontianakpada tahun
1778.Dalamhalinimasjidjami'Pontianakberfungsisebagaipusat
pemerintahan. Tidak jauh dari masjid juga dibangun Istana
Kadriyah.
Masjidyangterlihatsangatindahdankokohdariseberangsungai
Kapuasini,memilikienamtiangpenyanggautamadarikayubelian.
Enamtianginimelambangkanenamrukuniman.Sedangkanpada
m imba r t e rd ap a t p a p an
bertuliskan huruf arab yang
menyatakan kapan masjid ini
dibangun. Hampir sebagian
besar konstruksi bangunan
masjidterbuatdarikayubelian.
Atapyangawalnyadarirumbia,
sekarang menggunakan sirap.
Hal yang tidak kalah menarik
perhatian adalah bagian atas
bangunanmasjid.Diataskubah
terdapat mahkota kesultanan
yang bentuk kubah atapnya
makinkeatassemakinkecil.Ini
menjadi ciri khas kerajaan
SultanSyarifAbdurrahmanAlKadrie.
Yang tidak kalah menarik perhatian, sebuah beduk besar yang
ditopang kokoh oleh empat tiang kayu belian yang terletak di
serambi masjid. Begitu juga dengan tiang-tiang pinggir yang
berfungsi sebagai penyangga atap, kusen pintu, jendela, dan
serambi.Termasukpesonakaca-kacakristalbewarnamerah,biru,
hijaudanmerahmudapadabagianatasjendeladanserambiyang
semakinmemperindahmasjidjami'ini.
Masjid yang mampu menampung 1500 jamaah ini digunakan
masyarakatuntukberbagaiakti�itas.Dariibadahrutinsehari-hari,
kegiatan Ramadhan, majelis taklim, taman pendidikan al quran
hinggaperayaanharibesaragamaIslam.Tercatatbeberapaulama
terkenal yang pernahmengajarkan agama Islam di masjid ini,
diantaranya; IsmailJabbar, Muhammadal-Kadri,SyekhMadani,
SyekhZawawi,IsmailKelantandanHabibAbdullahZawawi.
MasjidSultanSyarifAbdurrahmantelah mengalamibeberapakali
pemugaraan oleh sultan-sultan yang berkuasa dan juga oleh
pemerintah.Namunmasjidinitidakmengalamiperubahanterlalu
banyak, tetap mempertahankan bentuk aslinya. Bahkan ada
beberapa bagian yang tidakmengalami perubahan sama sekali.
MasjidSultanSyarifAbdurrahmanyangmenjadiawaldimulainya
sejarahkotaPontianak,hariawalpembangunannyasetiaptahun
d i p e r i nga t i s ebaga i h a r i l a h i rnya ko t a Pon t i anak .
(lady/bimasislam)
Jakarta, bimasislam—TahapanpelaksanaanMusabaqah
TilawatilQur'an(MTQ)Tk.NasionalXXVITahun2016
di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, telah
memasuki tahap veri�ikasi peserta. Sejak dibuka
pendaftaran tanggal 6 s.d 25 Juni 2016, tercatat
sebanyak 1314 peserta telahmendaftar dari 34
Provinsi.Kini,sejak26s.d30TimVeri�ikasiakan
bekerja menyeleksi data peserta berdasarkan
dokumen yang dilampirkan. Seluruh proses
pendaftarandanveri�ikasidilakukanmelaluiaplikasi
e-MTQ.
Dalam penelusuran bimasislam, aplikasi e-MTQ telah didesain
untuk dapat menyeleksi NIK sebagai identitas primer. Sebagai
contoh,bagiNIKyangtidaksesuaidenganketentuan,makasistem
akan langsungmendeteksi danmelakukan pemblokiran. Sistem
dengansendirinyaakanmempublikasikanhasilpendeteksianNIK
dalamduaformat,yaituPDFdanMSexcel.
Bukan hanya sistem deteksi NIK, e-MTQ juga dapat
diaksesolehpubliksecaraluas.Sepertidisampaikan
MenteriAgamadalamRakornasMTQNXXVI,Selasa
(31/5)lalu,e-MTQlahiruntukmemfasilitasipublik
agar dapatmengakses seluruhproses persiapan
dan pelaksanaan MTQN secara transparan dan
akuntabel.
Bagi masyarakat yang ingin mel ihat dan
berpart i s ipas i , cukup mengakses a lamat :
simpenais.kemenag.go.id/mtq dan pilihlah nama
provinsiyangdituju.Sistemakanmenyajikandatapeserta
mencakup Nama, NIK, Usia, Cabang Perlombaan dan Foto. Jika
ditemukandatapesertayangtidakvalidatauterindikasiadanya
pemalsuan, dapat mengirimkan datanya melalui emal:
simpenais@kemenag.go.id. Seluruh aduan harus dilengkapi
dengandatapendukungyangotentik.(tim/foto;ilustrasi MTQ)
Tradisi Masyarakat Jawa Tengah Sambut Ramadhan
Verifikasi Peserta MTQ Dimulai, Mari Berpartisipasi
Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, Tempat Kota Pontianak Bermula
PIDATOMENTERIAGAMARI
MENYAMBUTHARIRAYAIDULFITRI1SYAWAL1437H
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1437 HMOHON MAAF LAHIR DAN BATIN
Dipersembahkan oleh
Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI
Umat Islam baru saja selesai melaksanakan
tugas yang berat yai tu ibadah puasa
Ramadhan. Tugas berat itu bukan karena kita
tidak makan, minum danmelakukan hal-hal
yang membatalkan puasa, tapi karena kita
telah menahan hawa nafsu baik pikiran
m a u p u n y a n g b e r s e m a y a m d i h a t i .
Bersyukurlah karena kita dapat melaksanakan
ibadah puasa itu dengan baik selama satu
bulan penuhdankita sekarang telah kembali
menjadi trah.
Pasca Ramadhan bukan berarti kita bebas dari
pengendalian hawa nafsu, justeru kita diuji
sejauh mana kualitas kita di mata Tuhan.
Setelah melalui ujian sebulan penuh di bulan
penuh berkah, kita setidaknya memiliki
beberapa “tugas” yang telah menanti.
Pertama, kita harus menjaga serta meningkatkan iman dan taqwa
kepada Allah SWT. Dalam surat AI-Baqaroh ayat 21 Allah berrman
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu, dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”. Ayat ini bisa
kita jadikan semacam alarm, pengingat bahwa kita ada di dunia ini
ada yang menciptakan, melindungi dan suatu saat kita akan kembali
kepada-Nya.
Kedua, kita harus memelihara persaudaraan (ukhuwwah). Setelah
kita saling maaf memaafkan (melakukan halal bi halal) kita harus
pelihara ukuwah.Ada tiga ukhuwah yang harus kita jaga, yaitu
ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah
wathaniyah (persaudaraan sebangsa-sesama orang Indonesia), dan
ukhuwah basyariyah/insaniyah (persaudaraan sesama umat
manusia). Jika tiga ukhuwah ini sudah membekas di dalam diri
seorang pasca ramadhan, maka kita menjadi hamba Allah yang
bersaudara, tidak saling menganiaya, tidak saling mengecewakan,
tidak saling menghina, tidak saling meneror dan tidak saling
membunuh.
Ketiga, tugas yang ketiga pasca Ramadhan adalah meningkatkan
ibadah dan amal shaleh.Ibadah dan amal saleh harus dilakukan
s e ca ra t e r u s mene ru s ( l anggeng ) d i l a kukan s e ca ra
Mudawamah.Penjabaran dari Ibadah dan amal saleh tentu sanga
luas dan beragam. Ibadah kepada Sang Pencipta tentu banyak cara
dan bentuknya, dari mulai Shalat, haji dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana dengan amal saleh. Nabi Muhammad SAW, telah
memberi contoh kepada kita bahwa amal saleh bisa dilakukan oleh
siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Untuk bramal saleh tidak
musti dengan biaya mahal, tidak musti dengan kerja keras, juga tidak
musti dengan waktu khusus.
Di era modern dan keterbukaan informasi ini, amal saleh sangat
diperlukan dan bisa dilakukan dengan mudah, asal kita mau!
Contohnya, selalulah menyampaikan ucapan yang baik, baik itu
ucapan secara langsung yang keluar dari mulut maupun ucapan
dalam bentuk tulisan. Kadangkala ucapan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan (semisal status
media sosial) lebih luas dampaknya karena bisa
dibaca oleh ratusan bahkan ribuan orang. Oleh
karena itu, selalunya berucap yang baik.
Guru kita, ustadz, kyai atau orang tua kita sering
mencontohkan, salah satu implementasi amal
saleh adalah mau menyingkirkan kerikil/batu
atau apapun yang merintangi jalan. Ini adalah
contoh yang maknanya sangat luas. Bisa jadi
memang untuk anak kecil, pesan itu bisa
dimaknai secara harah. Namun bagi manusia
dewasa tentu maknanya tidak sebatas
memindahkan batu dari tengah jalan ke
pinggiran.
Rintangan di jalan bagi seorang polisi bisa
dimaknai sebagai kemacetan dan tugas amal salehnya adalah
melancarkan jalan raya. Bagi seorang guru, dosen atau ustadz,
rintangan bisa dimaknai kebodohan seseorang sehingga tugasnya
adalah membagi ilmunya agar seseorang tercerahkan serta
terhalang dari rintangan itu. Bagi seorang karyawan atau pegawai,
rintangan bisa dimaknai pekerjaan yang tidak bisa dikerjakan
seorang diri, oleh karena itu yang lainnya bisa membantu
“menyingkirkan rintangan” itu dengan mengulurkan tangan untuk
memberi bantuan atau kerjasama.
Amal saleh selanjutnya yang bisa kita lakukan sehari-hari adalah
tersenyum kepada sesama, kepada teman, atasan, bawahan, rekan
kerja atau bahkan kepada tamu yang belum kita kenal siapa dia.
Dalam Islam, hubungan sesama manusia sangat diperhatikan.
Seseorang bisa disebut mulia jika bersikap baik terhadap sesama
manusia. Oleh sebab itu senyum nilainya sama dengan bersadaqah.
Sudah tidak diragukan lagi, banyak riwayat yang menceritakan
bahwa semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW senantiasa
tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati. Sang pemberi Syafaat itu
bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan
tukang cela, termasuk tidak suka mencela makanan yang tidak
disukainya. Bahkan dalam suatu riwayat at-Tirmidzi disebutkan
“siapa saja yang mengharapkan Nabi Muhammad pasti tidak akan
kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan
senantiasa puas”. Sudahkah kita bersikap demikian? Begitulah
sedikit makna amal saleh, tentu masih banyak makna yang bisa kita
lekatkan kepadanya. Sekali lagi ramadhan telah berlalu, apakah
atsar ramadhan membekas di keseharian kita, itu tergantung dengan
kita sendiri. Apakah puasa kita diterima Allah SWT? mari kita berdoa
serta membuktikan diri bahwa kita pantas disebut manusia yang
benar-benar kembali tri dan puasa kita telah menumbuhkan rasa
kasih sayang sesama umat manusia. wallahu a'lam bishawab
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H
Penulis adalah Anggota Team Ciyber anti Narkoba dan Radikalisme
PengarahM. Machasin
Tugas Kita Pasca RamadhanOleh: Ahmad Syamsuddin
top related