biodata: nama : zainul imam nrp : 6308030037 · 1. selain perawatan sistem-sistem yang lain, agar...
Post on 07-Aug-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISA PERFORMANCE
HEAT EXCHANGER
Latar Belakang Masalah
Di kapal, motor bantu sangat dibutuhkan untuk pengoperasianalat-alat bantu yang lainya. Seperti contoh pengoperasian untuk alatpenerangan dan crane untuk bongkar muat. Sehingga disyaratkanmotor bantu selalu dalam kondisi baik.
Motor bantu harus selalu dalam kondisi baik dalampengoperasiaan, sehingga diperlukan perawatan yang secara teraturagar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Seperti contoh perawatanpada sistem pendingin. Sistem ini apabila terjadi gangguan ataukerusakan pada komponen-komponenya akan mengakibatkanoverheating pada motor bantu. Sehingga mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada komponen motor bantu. Komponen-komponen sistempendingin tersebut salah satunya adalah cooler/heat exchanger yangberfungsi untuk penukaran panas dari hasil pembakaran motor bantu.Sehingga performansi suatu heat exchanger akan mempengaruhisistem pendingin motor bantu.
Perumusan masalah
1. Menghitung besarnya laju perpindahan panas
2. Menghitung efectiveness
3. Menghitung Number of Transfer Units
Batasan Masalah
1. Fluida yang digunakan adalah air tawar
dan air laut.
2. Analisa Heat Exchanger hanya pada kapal KM.
Sinar arrow.
3. Faktor-faktor eksternal, seperti pengaruh
temperatur dari ruang kamar mesin diabaikan.
4. Pengambilan spesifikasi pompa air tawar dan air
laut hanya diambil dari name plat sistem
pendingin motor bantu pada kapal KM. Sinar
Arrow.
Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami besar laju perpindahan panas.
2. Dapat mengetahui dan memahami tentang efektifitas heat exchanger pada sistem pendingin motor bantu.
3. Dapat mengetahui dan memahami besarnya transfer panas dari fluida satu ke fluida yang lain. Dalam hal ini adalah panas dari air tawar ke air laut.
Kegunaan
1. Dapat meningkatkan pemahaman dalam menganalisa gangguan-gangguan dan cara mengatasi kerusakan heat exchanger pada motor bantu.
2. Dapat meningkatkan pemahaman akan pentingnya perawatan secara teratur terhadap motor bantu terutama pada sistem pendingin.
3. Dapat meningkatkan pemahaman tentang prinsip kerja dan komponen-komponen pada sistem pendingin motor bantu.
Komponen-komponen Sistem
Pendingin:
1. Katup Thermostat
2. Mantel Pendingin
3. Cairan Pendingin
4. Pompa Air
5. Cooler/Heat Exchanger
Macam-macam Shell and Tube Heat
Exchanger
1. Fixed Tubesheet Heat Exchanger
2. U Tube Bundle Heat Exchanger
3. Outside Packed Heat Exchanger
4. Internal Floating Heat exchanger
a) Pull through floating head
b) Floating head with backing device
c) Externally sealed floating tubesheet
Analisa Penukar Panas:
1. Laju perpindahan panas
[q = mo . Cp. (∆T)]
2. Efektifitas
[ε = q/qmax ]
3. Number of Transfer Units
[NTU = UA/Cmin]
Metode Pelaksanaan Field Project
1. Study Literatur
2. Observasi
3. Pendataan
4. Kompilasai dan Analisa Data
5. Kesimpulan dan Saran
Hasil perhitungan sebelum terjadi
kebocoran pada pipa heat exchanger:
1. Laju perpindahan panas
[qrata-rata = 4.235.672,67 W]
2. Efektifenes
[εrata-rata = 0,915]
3. Number of Transfer Units[NTUrata-rata = 0,000509]
Hasil perhitungan saat terjadi
kebocoran pada pipa heat exchanger:
1. Laju perpindahan panas
[qrata-rata = 4.201.996,67 W]
2. Efektifenes
[εrata-rata = 0,894]
3. Number of Transfer Units
[NTUrata-rata = 0,000489]
Kesimpulan
1. Kebocoran pipa yang terjadi pada heat exchanger mempengaruhi besar laju perpindahan panas dan number of transfer units. Sehingga laju perpindahan panas dan number of transfer units pada saat pipa heat exchanger tidak mengalami kebocoran lebih besar dari pada saat terjadi kebocoran pada pipa heat exchanger .
2. Kebocoran yang terjadi pada pipa heat exchanger mempengaruhi efektifitas heat exchanger. Sehingga efektifitas saat tidak mengalami kebocoran lebih besar dari pada saat terjadi kebocoran.
Saran:
1. Selain perawatan sistem-sistem yang lain, agar sistem pendingin motor bantu juga diberikan perawatan secara rutin.
2. Jika kerusakan atau kebocoran pada pipa heat exchanger lebih dari 20% sesuai dengan manual book heat exchanger, maka seharusnya pipa heat exchanger diganti.
3. Jika kerusakan atau kebocoran di bawah 20% sesuai dengan manual book heat exchanger, maka heat exchanger masih dapat digunakan. Jika itu terjadi dapat dilakukan perbaikan dengan cara menutup saluran pipa yang mengalami kebocoran. Agar ke dua fluida tidak bercampur dan tidak menggangu sistem pendinginan pada motor bantu.
TERIMA KASIH
top related