sistem perawatan kelistrikan
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
1/31
SISTEM PERAWATAN KELISTRIKAN
DAN PENCAHAYANAN
Oleh
DANIEL MANGINDAAN
Sekretaris umum
HIMPUNAN AHLI ELEKTROTEHNIK INDONESIA
EKER!ASAMA DENGAN PT" LAKSANATAMA TIARA #A!ARINDO
I$si$%ur &r'(esI'$al Ma)%a *IPM+
PERSATUAN INSINYUR INDONESIA
Direktur
PT" ELMES EPSILON
*KONSULTAN TEKNIK+
EKER!ASAMA DENGAN PT" LAKSANATAMA TIARA #A!ARINDO
*MAINTENANCE UILDING DAN KONTRAKTOR +
PENDAHULUAN
1.1 Sistem Kelistrikan
Instalasi dan peralatan Sistem kelistrikan sebagai salah satu bagian dari sistem utilitas bangunan,
sistem dan besarannya bervariasi mengikuti besaran, kompleksitas bangunan maupun fungsinya.
Mengawali bahasan pada Pelatihan Penyegaran Teknik Pemeliharaan ini, guna bahan acuan dan
sebagai suatu gambaran umum dari suatu instalasi listrik serta pelayanannya, pada gambar 1.1.ditampilkan sebagai contoh suatu gambar iagram Satu !aris dari suatu sistem kelistrikan yang
relative sederhana dan pada gambar 1." ditampilkan suatu gambar iagram Satu !aris dari suatusistem kelistrikan yang disebutkan lebih kompleks misalnya melayani gedung bertingkat banyak
dan lebih luas.
ari contoh gambar iagram Satu !aris ini, secara garis besar peralatan utama suatu InstalasiSistem #elistrikan dapat dikelompokkan dan disebutkan antara lain sebagai berikut $
1. Sumber Daya Listrik.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
2/31
ikategorikan sebagai berikut $
a. Sumber daya listrik P%&' sebagai sumber daya listrik utama yang disiapkan untuk melayani
keseluruhan kebutuhan beban listrik. b. Sumber daya listrik cadangan atau alternative (iesel !enerator Set, dll)' yang disiapkan untuk
melayani kebutuhan beban listrik tertentu sa*a, dapat *uga dengan kapasitas untuk melayani
keseluruhan beban listrik terantung kepada criteria dan dasar+dasar perencanaan yang ditentukan.'c. Sumber aya %istrik arurat ( Emergency Power Supply);
Sumber daya listrik yang disediakan khusus untuk melayani beban listrik yang dikategorikan
sebagai beban listrik darurat.eban listrik darurat adalah misalnya $ pencahayaan darurat (emergency lighting) dll, yang sumber
daya listrik ini disyaratkan sudah harus dapat beroperasi dan dibebani kurang dari waktu 1- detik.
d. ninterruptible Power Supply/PS' sebagai sumber daya listrik yang khusus untuk melayani beban
listrik yang khusus untuk melayani beban listrik khusus yang membutuhkan daya listrik yang tidak boleh terputus ataupun yang membutuhkan kwalitas kelistrikan yang tinggi, dll.
Perletakan atau pelayanan PS dapat dilakukan secara terpusat dapat pula dilakukan secara
setempat pada area lokasi beban yang akan dilayani, sebagaimana yang ditentukan di dalam
perencanaan.
2. Distribusi Daya Listrik.
ikategorikan distribusi daya listrik antara lain $
a. #abel "- #0' yaitu dari *enis berinti tembaga ataupun alumunium, berinti tunggal maupun berinti
banyak,dll. b. #abel Tegangan endah' yaitu dari *enis berinti tembaga maupun alumunium, berinti tunggal
maupun berinti banyak, serta kabel khusus tahan api,dll.
c. usduct' terutama untuk melayani beban yang besar atau utama atau yang terdistribusi. aik dari
*enis konduktor bahan tembaga maupun alumunium.d. #abel #ontrol,dll.
3. Transformator.
a. Transformator minyak'
b. Transformator kering ( Dry type transformer).
aik untuk pemasangan secara terpusat maupun secara tersebar dekat kepada pusat bebanmengikuti pertimbangan perencanaan.
. Panel!Peralatan Hubun" #a"i.
a. Panel Tegangan Menengah "- #0' sebagai pusat pembagi untuk suatu sistem dengan catu dayalistrik "-- #02 keatas (klarifikasi P%&).
1) Pemutus aya/Circuit Breaker; dengan *enis+*enis antara lain $
+ Oil Circuit Breaker;+ SF !"as fille#) Circuit Breaker;
+ $acuum Circuit Breaker;
") Saklar Pemutus erbeban %&oa# Break Switch.
+ Isolator/Saklar Pemisah
+ Sikring/ Fuse' digunakan sebagai pengaman / pemutus terhadap arus hubung singkat
+ usbar (dari bahan tembaga atau alumunium) dan isolator pendukungnya.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
3/31
+ 'nstrument (ransformer; transformator 2rus dan Transformator Tegangan
+ ele
3) Proteksi' arus hubung singkat, arus beban lebih, daya balik, dll.
4) 2u5iliary relays.+ Meter pengukuran' arus, tegangan, daya aktif, daya reaktif, frekuensi, enersi, factor daya, daya
reaktif,dll
6) Penbumian,dll
b. Panel Tegangan endah 37-0/""-0.
1) Pemutus aya / Circuit Breaker.+ 2ir 8ircuit reaker.
") Saklar/Pemisah.
3) #ontaktor
4)
Sikring/ Fuse, digunakan sebagai pengaman/pemutus terhadap arus hubungan singkat atau sebagai pembatas terhadap arus hubung singkat yang besar dalam hal ini mengamankan Circuit Breaker
yang hanya mempunyai Breaking Capacity yang rendah.6) usbar (dari bahan tembaga atau alumunium) dan isolator pendukung.
9) 'nstrument (ransformer * Transformer 2rus, Transformator Tegangan.
:) ele *
+ Proteksi $ ele 2rus (hubung singkat, beban lebih), ele tegangan (tegangan lebih, tegangan kurang),
ele aya balik,dll
7) +u,iliary elays.
+ Meter pengukuran $ arus , tegangan, daya aktif, daya reaktif, frekuensi, enersi aktif, enersi reaktif,dll.
+ Pengetahanan
$. Kom%ensator fa&tor 'aya! ka%asitor!(a%a&itor bank.
). #atere!Akumulator.
*. #eban listrik.
a. Peralatan sistem pengkondisian udara dan ventilasi' b. Peralatan motor+pompa (domestic, kebakaran,dll)'
c. ;levator,escalator'
d. Peralatan perkantoran'e. Pencahayaan'
f. an lain+lain.
+. Peralatan %enun,an" - rak kabel &on'uit klem 'll.
;lemen atau peralatan+peralatan kelistrikan diatas, pada butir lebih lan*ut akan kita bahas dalam hal
pemasangan, testing < commissioning, pengoperasian, pemeliharaan dan pergantian / perbaikan
sebagai bagian dari suatu instalasi sistem kelistrikan bangunan.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
4/31
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
5/31
PE/ASANAN
1 Umum
Telah diuraikan diatas bahwa suatu instalasi sistem kelistrikan bangunan selain fungsinya untuk menun*ang operasional sistem utilitas bangunan yang lainnya, serta lokasi instalasi yang tersebar
diseluryh bangunan ditambahkan dengan beberapa aspek yang harus diperhatikan, maka untuk hal
pemasangan instalasi sistem kelistrikan bangunan diuraikan terhadap hal+hal seperti $1. !ambar rancangan dan spesifikasi teknis.
". Petun*uk pabrik pembuat. 3. Persyaratan, peraturan,code dan standard.4. %okasi
6. ?#eselamatan #er*a@ dan ?Aire Safety@.
9. Penomoran/identifikasi.
2 ambar an&an"an 'an S%esifikasi Teknis.
2.1 Umum
engan didasarkan kepada gambara rancangan dan spesifikasi teknis yang telah dibuat dan yangkemudian mungkin melalui suatu proses lelang dan lain+lain, telah men*adi dokumen pelaksanaan,
terhadapa mana akan di*adikan acuan oleh pihak pelaksana.Sekalipun pada tahap perencanaan tentunya sudah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan mungkin
dalam hal seperti $ pemenuhan terhadap reBuirement, TC, criteria dan dasar perhitungan teknis,
code < standard, serta peraturan+peraturan, namun pada tahap pemasangan ini sesungguhnya masihdapat dan sebaiknya untuk dilakukan pemeriksaan kembali.
Pemeriksaan terhadap gambar pelaksanaan antara lain mencakup $
1. #esesuaian besaran dan kapasitas elemen/komponen instalasi terhadap
gambar rancangan dan spesifikasi teknis.". Penyesuaian/pengecekan terhadap lokasi dan dimensi sedemikian rupa
sehingga dapat diyakini bahwa pemasangan instalasi dan peralatan telah memadai dan cukup untuk
dapat beroperasi dengan benar serta dapat dilakukan pemeliharaan dan perbaikan dikemudian hari.3. #emungkinan untuk melakukan penambahan terhadap hal+hal yang
mungkin belum disertakan maupun dikarenakan adanya permintaan baru.
4. Menyusun suatu sistem penomoran/marking/identifikasi dari seluruh peralatan yang akan dipasangkan.
2.2. ambar Ker,a!ambar Pelaksanaan.
alam tahap pemasangan, pihak pelaksana menyiapkan !ambar #er*a/!ambar Pelaksaan atau
disebutkan *uga sebagai Shop0Drawing yang kelengkapannya mencakup antara lain $
1. Merupakan pendalaman dan pendetailan daripada !ambar Perencanaan/!ambar %elang' didalam mana beberapa hal dibawah ini harus ditun*ukan yaitu$
a. !ambar diagram Satu !aris , digambarkan kembali men*adi
gambar detail misalnya !ambar iagram Tiga (3) Aasa yang lengkap tertampilkan seluruh peralatan dan komponen dari sistem kelistrikan.
b. !ambar+gambar harus menggunakan symbol atau %2M2&!+!2M2 yang sudah baku seperti
lambing gambar pada PI% 1D7: yamg meliputi$
%ambang !ambar untuk iagram Saluran 2rus #uat'
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
6/31
%ambang !ambar untuk iagram Instalasi Pusat dan
!ardu %istrik'
%ambang !ambar untuk iagram Instalasi angunan+ %ambang >uruf untuk peralatan/instrument ukur seperti$ 2 (2mper), 0 (0olt), 02 (0olt 2mper), E
(Eatt), Eh (Eatt *am), >F (>ertF) dan lain+lain.
Standard lambing gambar dari I;8 (International ;lectrotechnical 8ommission) yaitu yang
di*adikan acuan PI% serta I& (=erman) ataupun Standard dari negara lain se*auh tidak
bertentangan dengan apa yang telah ditentukan didalam PI%, dapat pula digunakan.". Pendetailan secara fisik(tipologi) pemasangan peralatan dan instalasi, lengkap dengan penu*ang/alat
antu dan lain+lain.
3. ntuk peralatan yang dipasang didalam ruang seperti panel listrik, transformator dan lain+lain,
penggambaran perletakan lengkap denganukuran+ukuran.4. Penomoran/identifikasi dari setiap peralatan, komponen dan unsure dari instalasi sistem kelistrikan
(ini akan diuraikan pada bagian lain).
Persetu*uan terhadap !ambar #er*/Shop Drawing serta terhadap raian Teknis Peralatan,
menyatakan bahwa pemasangan serta pemesanan/pengadaan peralatan dapat dilaksanakan.
. La0an!Lokasi
Penyiapan lahan atau lokasi pada mana instalasi akan dipasangkan, perlu memperhatikan hal+halantara lain $
1. #oordinasikan dengan pihak lain, bidang 2rsitektural, Struktural dan bidang utilitas lainnya'
". Penyiapan pelobangan/perkerasan pondasi, dinding, gantungan, dan lain+lain'
3. #ebersihan ruangan/lokasi' terdapatnya peralatan kelistrikan yang harus terpasang pada tempatyang bersih, tidak panas selain harus teramankan terhadap terpecik air atau kehu*anan dan lain+lain'
4. uangan/lahan harus di*amin ?#eselamatan #er*a@ maupun ? Fire Safety/ baik selama masa
pemasangannya maupun pada tahap operasi dan pemeliharaan'6. Tersedia sistem ventilasi yang cukup di dalam ruang listrik'
. Petun,uk Pabrik
ntuk peralatan tertentu baik itu peralatan ter+?assemling/ seperti Peralatan >ubung agi (Panel
listrik), 1ninterupte# Power Supply (PS) dan lain+lain, maupun untuk peralatan berupa komponen
lepas seperti Transformator, Pemutus aya/Circuit Breaker dan lain+lain yang dipasok oleh pabrik,didalam pemasangannya apabila ada petun*uk yang dikeluarkan oleh pabrik agar diikuti.
Mengikuti petun*uk pabrik pembuat pada saat pemasangan maupun nantinya didalam cara
pengoperasian yang benar, ini akan memberikan keuntungan bagi pemilik berkaitan denganwarranty atau *aminan dari pabrik selama kurun waktu tertentu
$ Peraturan (o'e 'an Stan'ar'
alam pemasangan peralatan suatu instalasi sistem kelistrikan dalam bangunan maka men*adi suatu
keharusan untuk mengikuti Peraturan+peraturan yang berlaku serta code dan standard.
apat disebut antara lain $
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
7/31
1. Peraturan mum Instalasi %istrik/PI% (edisi 1D7:/S&I ""6+1D7:, berhubung PI% edisi baru
masih dalam proses), didalam peraturan ini sudah dirinci hal+hal menyangkut instalasi listrik
termasuk sebagai berikut $". Peraturan asar'
3. Pengamanan'
a. Perencanaan Instalasi %istrik' b. #elengkapan'
c. Perlengkapan >ubung agi'
d. Penghantar dan Pemasangan'e. uang Instalasi #husus'
f. Pengusahaan Instalasi %istrik.
4. #eputusan Menteri P &o.441/#PTS/1DD7, Persyaratan Teknis angunan+angunan'
6. Peraturan daerah tekait'9. Peraturan keselamatan ker*a'
:. 8ode dan Standard lainnya, baik itu berupa Standard &asional Indonesia yang terkait maupun 8ode
dan Standard dari &egara lain se*auh tidak bertentangan dengan yang telah ada dan berlaku di
negara kita.
) Penomoran ! 'entifikasi
ntuk suatu sistem instalasi maka men*adi keharusan untuk memberikan penomoran atauidentifikasi atau kode terhadap seluruh peralatan dan rangkaian listriknya.
Peralatan yang dimaksud adalah antara lain $
1. Peralatan berupa hasil assemling /rakitan seperti $ Panel %istrik, PS, Capacitor Bank2 Ai5ture
lampu, dan lain+lain.". #omponen atau elemen yang merupakan bagian dari suatu peralatan assemling seperti $ 8ircuit
reaker, Saklar Pemutus, Transformator Instrument, ele, Meter kur, 2lat #ontrol dan aksesori
lainnya'3. Peralatan lepas seperti $ Transformator, PS, usduct,dll'
4. #abel, baik kabel T maupun kabel TM, dll.
Penomoran/identifikasi pada tahap pemasangan akan digunakan selain untuk memudahkan
pengecekan terhadap peralatan yang masuk ke lapangan, yang lebih penting lagi adalah
mempermudah dan memberi kepercayaan didalam melaksanakan instalasi, misalnya pengecekanterminasi/pemyambungan peralatan dan lain+lain.
2dakalanya untuk suatu peralatan terakit dari pabrik sudah mengikuti suatu sistem penomoran
tertentu mengikuti standard dari negara pemasok atau mengikuti cara penomoran yang dilakukanoleh pembuat panel misalnya.
Penomoran/identifikasi peralatan ataupun komponen instalasi kelistrikan selan*utnya akan men*adi
penting terutama setelah sistem beroperasi dalam hal ini guna memudahkan pengecekan pada saat pemeliharaan dan perbaikan/penggantian baik itu pada saat ter*adi kerusakan maupun dalam
melakukan pemeliharaan rutin (repair < maintenance program) dll.
Penomoran atau identifikasi peralatan didalam suatu instalasi sistem kelistrikan, menyesuaikan
dengan komplikasi sistem terpasang dapat disusun dengan cara misalnya $
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
8/31
a. Secara terkelompok dinyatakan mengikuti ruangan/bagian bangunan dimana instalasi itu terpasang,
kemudian sistem dirinci mulai dari sisi sumber daya berurut sampai kepada beban listriknya
termasuk *aringan distribusinya, diberikan suatu sistem penomoran tertentu. 8ara ini diterapkanuntuk instalasi pada bangunan yang cukup kompleks'
b. Secara menyeluruh tanpa dilakukan pengelompokkan untuk setiap ruangan, selan*utnya peralatan
dirinci mulai dari sisi sumber daya kemudian berurut sampai ke sisi beban listrik termasuk *aringandistribusinya, diberikan suatu sistem penomoran tertentu.
Sedemikian rupa sehingga untuk setiap peralatan/komponen dari instalasi sistem kelistrikan dengan
mudah dapat disebut atau dipanggil identifikasinya baik itu sebagai komponen lepasan seperti
transformator, saklar/switch lampu, maupun itu sebagai suatu peralatan rakitan (assemle#) seperti
panel listrik termasuk rincian komponen+komponen pembentuk panel tersebut.ntuk cara identifikasi ini maka untuk ruangan / lokasi harus dibuatkan cara penomoran tersendiri
dan untuk peralatan/komponen harus pula disusun suatu cara penomorannya tersendiri.
Penomoran atau identifikasi baik untuk ruangan/lokasi maupun untuk peralatan/komponen dan
rinciannya, penyusunannya dapat menggunakan alphaetic maupun numeric.
*. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan terhadap material yang tiba dilapangan mencakup antara lain $a. Pemeriksaan kesesuaian aftar Pengiriman material sebelum
tiba dilapangan tergadap gambar ker*a dan uraian teknis yang telah disetu*ui'
b. #esesuaian material yang tiba dilapangan dengan aftar
Pengiriman serta persetu*uan gambar ker*a dan uraian teknis peralatanc. #ondisi baru dan bukan barang bekas pakai maupun barang
yang terlalu tua meskipun belum pernah digunakan'
d. Material tertentu, tiba dilapangan harus dalam keadaan terproteksi/terbungkus dan lain+lain'
e. Tidak terdapat kerusakan atau terlihat tanda+tanda kerusakan.
". Pemeriksaan saat pemasangan mencakup antara lain $
a. Pemasangan harus benar, mengikuti prosedur pemasangan
yang benar atau mengikuti petun*uk pabrik pembuat'
b. Pemasangan tidak dilakukan secara paksa'c. Periksa terhadap hal+hal seperti $ radius bengkokan kabel, klem kabel, *arak antara komponen,
terdapatnya ruang untuk operasi dan pemeliharaan'
d. ;stetika pemasangan, dll.
K4/S4NN.
#ata komisioning adalah istilah baku dari istilah bahasa asing ?commissioning @. alam bahasan
#omisioning ini dicakup didalamnya hal+hal sebagai berikut $ komisioning instalasi, pengu*ian
peralatan, proses u*i+coba dan serah terima (acceptance).
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
9/31
efinisi #omisioning $ ialah rangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengu*ian suatu instalasi
listrik untuk meyakinkan bahwa instalasi yang baru diperiksa dan diu*i ini, baik itu secara
komponen demi komponen maupun sebagai suatu peralatan ter+assemly sampai kepada sebagaisuatu sistem instalasi menyeluruh, telah berfungsi semestinya dan memenuhi persyaratan kontrak,
sehingga dapat dinyatakan siap dioperasikan dan secara resmi dapat dilakukan proses serah terima
kepada pemilik/pemakai.#adangkala dalam per*alanan suatu proyek pembangunan dimana didalamnya
terdapat pemasangan instalasi sistem kelistrikan maupun sistem utilitas lainnya,
didalam uraian teknis memang ditemui kata komisioning (test 3 commissioning),namun rincian dari testing atau komisioning yang bagaimana terhadap peralatan
/instalasi mana yang harus dikomisioning sering tidak kita temui.
ntuk hal ini maka biasanya kemudian diserahkan kepada apa yang diusulkan
oleh pemborong pelaksana atau bersyukurlah kalau pihak pengawas dapatmenga*ukan suatu sistem komisioning yang harus dilakukan. #esulitan
lain dapat timbul yaitu kalau cara komisioning yang dia*ukan oleh pengawas
dianggap terlalu ?berlebihan@ sehingga berada diluar perkiraan biaya/kontrak si
pelaksana, padahal apa yang dia*ukan oleh pengawas itu adalah carakomisioning yang benar.
Sehingga memang adalah merupakan kebutuhan dan persyaratan proyek untuk merinci lingkupkomisioning ini.
1 Ta0a%an Pen"u,ian
Pengu*ian atau testing merupakan suatu kegiatan yang akan dilakukan terhadap suatu peralatanyang sudah terpasang yang sudah diperiksa dan siap untuk dioperasikan ataupun untuk diberi
tegangan ker*a.
Pengu*ian terhadap suatu peralatan/komponen hasil produksi, secara umum mencakup tahapansebagai berikut $
1. Pen"u,ian ,enis 5Type Test)
Pengu*ian secara lengkap terhadap contoh prototype yang disiapkan oleh pabrik untuk membuktikan apakah contoh tersebut memenuhi semua sifat+sifat teknis yang disebutkan dalam
standard yang berlaku.
%aFimnya pengu*ian ini cukup dilakukan sekali sa*a, namun *ika produsen mengganti salah satu
*enis bahan baku maupun konstruksi/desain maka pengu*ian ini perlu diulang kembaliselengkapnya.
Pengu*ian ini dilakukan di pabrik sebelum melaksanakan produksi massal untuk men*aga
kemungkinan adanya kesalahan prinsipil.
2. Pen"u,ian utin.
Pengu*ian rutin adalah pengu*ian yang dilakukan terhadap satu+persatu hasil produksi denganmaksud untuk memisahkan hasil produksi yang tidak memenuhi persyaratan standar. Pengu*ian
rutin ini dilaksanakan di pabrik.
alam standar ditentukan macam pengu*ian rutin yang harus dilakukan oleh pabrik pada setiap
hasil produksi (satu+persatu) untuk men*amin agar tidak ada defect/cacat yang lolos.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
10/31
3. Pen"u,ian Sera06Terima 5 Acceptance Test)
Pengu*ian yang dilakukan terhadap se*umlah barang (batch+partai) untuk menentukan apakah partaitersebut diterima ataupun ditolak karena tidak memenuhi kriteria yang sebelumnya dengan
menerapkan mata+mata u*i yang umumnya bersifat tidak merusak (non0#estructi4e) seperti pada
pengu*ian rutin. Pengu*ian ini bertu*uan mengu*i kembali hal+hal yang seharusnya telah dilakukanoleh pabrik.
i lapangan, pengu*ian dalam rangka komisioning dan serah terima ini, dilakukan baik tehadap
peralatan maupun *uga terhadap instalasi secara menyeluruh.
(atatan -
ntuk beberapa *enis peralatan tertentu ada kalanya dikenakan pengu*ian khusus yaitu pengu*ian
yang dilakukan atas dasar persetu*uan antara fabrikan dan pembeli.
2. Pen"u,ian n'i7i'ual 'an Pen"u,ian Peralatan.
1. Pen"u,ian n'i7i'ual.
Pengu*ian individual terhadap peralatan utama, yaitu pengu*ian karakteristik un*uk ker*a dari masing+masing peralatan/komponen dapat dilihat pada
tabel 6 berikut ini.
2. Pen"u,ian Peralatan.
ilaksanakan tahapan pengu*ian *enis (type test), pengu*ian rutin dan
tahapan pengu*ian serah+terima (acceptance test) terhadap peralatan dapat dilihat pada tabel II+" diberikut ini.
Pada tael ''0' (pengu*ian Individual) dan pada tael ''05 (pengu*ian peralatan), ditemukan
sederetan ?Mata *i@ yang perlu dilakukan untuk setiap tahapnya. Sederetan mata+u*i yangdisebutkan ini untuk *enis peralatan tertentu sebenarnya belumlah merupakan keseluruhan mata+u*i
terutama yang harus dilakukan pada tahapan pengu*ian *enis ( type0test) dan pebgu*ian rutin, pada
tabel II+I dan tabel II+" diatas senga*a tidak kami tuliskan.Pada tabel II+I dan tabel II+" yang terutama ingin dkemukakan disini adala ?mata+u*i@ yang perlu
dilakukan pada tahapan ?Serah Terima@ yaitu pengetesan/pengu*ian dilapangan sebagai persyaratan
komisioning agar dapat dilakukan suatu ?u*i+coba@ dan diberikan tegangan ker*a kepada peralatandan selan*utnya akan dioperasikan setelah dilakukan proses ?Serah+Terima@.
Terdapat pula beberapa mata+u*i untuk pengu*ian *enis/@type test@ ataupun untuk pengu*ian rutin,
untuk hal+hal tertentu dimintakan *uga untuk dilaksanakan dilapangan. >al ini sebenarnya tidak
perlu dilakukan, namun kalau pengu*ian ini dimintakan maka dapat sa*a dilakukan namun dengan besaran pengu*ian yang tidak penuh misalnya :6G dari yang disyaratkan.
U,i6(oba 'an Sera0 Terima.
Setelah dilakukan pengu*ian secara parsial terhadap setiap peralatan atau bagian dari
instalasi, maka instalasi dinyatakan siap untuk dilakukan ?u*i+coba@.*i+coba yang dilakukan terhadap keseluruhan sistem adalah untuk mengetahui kiner*a
dari sistem secara menyeluruh dan akan dilakukan baik secara tanpa beban maupun
dengan berbeban.
Men*adi catatan dan merupakan hal yang utama, bahwa sebelum melakukan u*i+coba,
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
11/31
selain semua peralatan/bagian instalasi sudah dilakukan komisioning, agar dicek kembali apakah semua
peralatan/bagian instalasi sudah dilakukan pengu*ian atau pengukuran tahanan isolasi.
Palaksanaan u*i+coba instalasi kelistrikan bangunan dilakukan secara berurutan mulai dari sisi sumber daya listrik dan diuraikan sebagai berikut $
1. Persia%an Umum
a. Sebelum melakukan u*i+coba, maka seluruh instalasi harus terpasang dengan baik dan benar, sudahdilakukan pengu*ian secara parsial dan siap untuk dilakukan u*i+coba'
b. Semua bagian ruangan yang terkait dengan bagian utilitas yang akan dilakukan u*i+coba harus
sudah bersih dan ntidak terdapat benda+benda lain menghalangi pelaksanaan u*i+coba'c. Crang yang bertanggung *awab melaksanakan u*i+coba ini adalah orang yang mengetahui dan
meguasai seluruh instalasi sistem kelistrikan ini'
d. Sudah terpasang dan tersambung dengan benar seluruh sistem pengetanahan pengaman, begitu pula
sistem pengetahanan netral'e. Crang yang tidak berkepentingan agar tidak berada didalam ruang listrik'
f. Menyiapkan dan menempelkan pada setiap bagian yang sedang diu*i+coba, perlengkapan/tanda atau
rambu peringatan'
g.
Melakukan pengecekan akhir sebelum melakukan u*i+coba'
1. Semua pemutus daya/saklar baik pada sisi masukan (incoming) maupun berada pada sisi keluaran(outgoing) dari semua panel listrik harus berada pada posisi keluar/off.
". Pastikan bahwa seluruh bagian instalasi di semua panel, di semua saklar maupun stop+kontak tidak
bertegangan, dilakukan pengukuran tegangan fasa+tanah untuk instalasi T.
2. U,i 8(oba #erte"an"an Tan%a #eban
a. Masukan sumber daya listrik dari sumber P%&'
b. Panel tama "- k0.
1). Periksa dan catat keadaan awal panel'"). Masukan Pemutus aya tama (incoming feeder)'
3). Periksa dan catat, meter pengukuran terutama volt+meter, frekuensi meter'
4). Periksa dan catat kedaan panel.c. Cutgoing feeder "- k0 dan transformator.
1). Periksa kedaan awal outgoing feeder/kabel "- k0 dan
transformator'
"). Masukkan Pemutus aya (outgoing feeder) ke sisi transformator'
3). Periksa dan catat kedaan kabel "- k0 dan transformator setelah diberi tegangan ker*a'
+ 2pakah ada bunyi/degung yang berlebihan pada transformator H
+ 2pakah ada pemanasan yang drastic pada
transformator dan pada kabel "- k0H 4). Periksa dan catat keadaan kabel T atau busduct
keluaran dari transformator.
d. Panel tama Tegangan endah.
1). Periksa dan catat keadaan awal panel'
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
12/31
"). Masukkan Pemutus aya tama (incoming feeder) dari
transformator'
3). Periksa dan catat keadaan panel, lakukan pengukuran terutama volt
dan frekwensi dan lain+lain.
e. Cutgoing feeder T. 1). Periksa dan catat keadaan awal panel.
"). Masukkan Pemutus aya #eluaran (outgoing
feeder), ini dilakukan satu persatu'3). Setelah memasukkan, periksa dan catat keadaan panel
terkait, lakukan pengukuran terutama volt dan
frekwensi dan lain+lain.
4). st+nya dilakukan dengan untuk setiap pemutusdaya keluaran (outgoing feeder) serta pemeriksaan
terhadap panel terkait.
ban.
1). ilakukan terhadap seluruh panel beban, dilakukansatu demi satu'
"). Masukkan Peutus aya Masukan (incoming feeder),kemudian diikuti dengan memasukkan Pemutus aya
#eluaran'
3). Periksa dan catat, pengukuran tegangan.isi eban.
1). ilakukan pada setiap panel beban yang melayani
beban seperti$ panel lift, panel chiller, panel pompa,
panel pencahayaan dan stop+kontak'"). Peker*aa n seperti yang telah dilakukan pada butir
terdahulu'
3). Periksa dan catat keadaan pada beban yang terkait(%ift, 8hiller, Pompa, Pencahayaan, dll).
3. U,i6(oba #erbeban.
alam keadaan semua panel sudah diberi tegangan,dilakukan pemasukan 8/Saklar/Switch yang
melayani beban satu demi satu.
Pelaksanaan u*i+coba berbeban ini dilakukan secara persetiappanel dengan men*alankan semua beban listrik yang tersambung
pada panel tersebut secara berurutan sampai seluruh beban
tersambung.alam pelaksanaan u*i+coba berbeban ini dilakukan pemeriksaan setiap panel dan melakukan
pengukuran terhadap arus, tegangan dan factor daya (bila terpasang) sambil memperhatikan un*uk
ker*a dari setiap peralatan/beban listrik terpasang.Pencatatan hasil u*i+coba berbeban harus dilakukan dan disahkan oleh pengawas dan wakil pemilik
adalah merupakan bagian dari dokumen serah terima nantinya.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
13/31
Setelah dilakukan u*i+coba diatas mulai dari sisi sumber daya listrik sampai ke sisi beban, akan
diperoleh data pencatatan hasil u*i+coba. ari hasil yang diperoleh dan dinyatakan ?baik@ ini, maka
peker*aan instalasi sistem kelistrikan siap untuk dilakukan proses ?serah+terima@ dan selan*utnyauntuk dioperasikan.
PEN4PEASAN.
Mengfungsikan seluruh instalasi sistem kelistrikan setelah dilakukan komisioning dan u*i+coba
termasuk melakukan mode+operasional sesuai dengan apa yang dirancang sehingga dapatdi*alankan, baik dengan cara pengoperasian normal, cara pengoperasian dengan sumber daya
cadangan maupun cara pengoperasian saat kebakaran.
1. Pen"o%erasian Normal
imaksudkan disini, mengikuti apa yang disebutkan dalam rancangan, system dioperasikan dengansumber daya listrik dari P%&.
Pen"o%erasian Den"an Sumber (a'an"an.
a. imaksudkan disini, mengikuti apa yang disebutkan dalam rancangan, system dioperasikan dengan
menggunakan iesel !enerator Set sebagai sumber daya listrik. >al ini kemungkinan disebabkansumber daya listrik mengalami gamgguan ataupun karena alas an lainnya'
b. #apasitas sumber daya listrik darurat/cadangan (iesel !enerator) adalah menyesuaikan dengan besarnya beban listrik yang diklasifikasikan sebagai beban preference;
c. System switching baik secara otomatis ataupun manual dilakukan mengikuti mode operasional ini.
3. Pen"o%erasian Saat Ter,a'i Kebakaran.
a. imaksudkan disini, mengikuti apa yang disebut dalam rancangan, dilakukan pengoperasian system
kelistrikan pada saat ter*adinya kebakaran'
b. 2danya pelayanan secara khusus terhadap peralatan instalasi yang mempunyai kefungsian dalam
penanggulangan dan pemadam kebakaran, sepertio $ system pompa kebakaran, system udara tekandi tangga kebakaran, system voice evacuation, system pencahayaan darurat dan lain+lain'
c. Sumber daya listrik pada saat ter*adi kebakaran ini dapat sa*a dari sumber P%&, sumber cadangan
iesel !enerator ataupun dari system PS/atere'd. ntuk system pencahayaan darurat saat ter*adi kebakaran, disediakan adanya beebrapa buah lampu
dalam setiap area dengan fungsi memberikan pencahayaan saat ter*adi kebakaran.
%ampu khusus ini (inkandesen ataupun fluresen), pada saat keadaan normal mungkin sa*a ikutmenyala sebagai lampu pencahayaan biasa, mungkin sa*a dalam keadaan mati/tidak menyala,
namun yang pasti bahwa pada saat ter*adi kebakaran lampu ini harus tetap menyala sekalipun
sumber daya listrik P%& ataupun iesel !enerator dimatikan. %ampu+lampu ini dilengkapi dengan
system batere secara individual ataupun secara tersentral local.
PE/ELHAAAN!PEA9ATAN
Umum
Sangat mudah untuk dipahami bahwa lancarnya pelayanan dan beroperasi suatu instalasi system
kelistrikan bangunan berarti lancarnya pula pelayanan dan beker*anya system utilitas lainnya seperti pengkondisian udara, lift, pompa+pompa air, pencahayaan dan stop kontak dan lain+lain.
Ter*adinya interupsi atau gangguan/ failures pada suatu instalasi system kelistrikan bangunan akan
mengganggu atau melumpuhkan beker*anya utilitas bangunan atau pelayanan bangunan, dan hal ini
harus diupayakan untuk dicegah atau setidaknya diminimalkan.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
14/31
.1. Pemeli0araan.
apat didefinisikan sebagai berikut $ pemeliharaan/perawatan instalasi system kelistrikan bengunanmeliputi program pemeriksaan/inspeksi, perawatan, perbaikan dan u*i+ulang berdasarkan petun*uk
pemeliharaan yang sudah ditentukan, agar keadaan instalasi selalu berada dalam keadaan ?baik@.
Tu*uannya agar diperoleh atau terlaksananya pengusahaan instalasi listrik dengan lancer.Sebelum masuk kepada bahasan lebih lan*ut mengenai beroperasinya suatu system, gangguan,
pengusahaan instalasi listrik, khususnya pemeliharaan/perawatan, dibawah ini kami sebutkan
beberapa terminology/definisi terkait antara lain $1. Kom%onen - ialah sebuah peralatan, suatu *aringan/sirkit, suatu bagian dari *aringan atau kelompok
yang memberikan suatu kefungsian instalasi listrik'
". an""uan! failure :ialah suatu masalah/kesukaran yang ter*adi pada komponen system kelistrikan
yang mengakibatkan beberapa hal antara lain$a. =atuhnya atau berhenti beroperasi sebagian atau keseluruhan system atau mengakibatkan system
beker*a dibawah standard'
b. n*uk ker*a yang tidak dapat diterima guna men*alankan peralatan/utilitas lainnya'
c.
eker*anya system rele proteksi system kelistrikan atau beker*anya system darurat, dll.
Suatu gangguan/ failure mengakibatkan pula ? force# outage/ pada komponen yang manamengakibatkan komponen ini tidak dapat beker*a sampai adanya perbaikan atau penggantian.
ntuk itu gangguan/ failure sering disinonimkan dengan perkataan ? force# failure/.
3. Failure Rate (forced failure rate) $ ialah angka rata+rata dari kerusakan/ failure yang dialami oleh
sebuah komponen/peralatan.
4. nteru%si Interuption :>ilangnya pelayanan daya listrik pada suatu beban atau beberapa beban'
6. Interuption Frequency : Perkiraan angka rata+rata terputusnya pelayanan daya listrik kepada suatu beban/pemakai per unit waktu (tahun).
9. 4uta"e - Satu status dari sebuah komponen/peralatan yaitu tidak dapat beker*a dengan baik.
:. Repair Time : Eaktu perbaikan dari suatu komponen yang terganggu se*ak ke*adian gangguansampai berfungsi lagi, baik itu karena penggantian maupun karena melalui perbaikan.
7. Scheduled Outage : Suatu komponen atau *aringan dilepaskan dari operasi pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya (ter*adwal), biasanya untuk kepentingan konstruksi atau karena pemeliharaan/perawatan.
2. Pemeli0araan!/aintenan&e
Tiga *enis pemeliharaan/perawatan dapat disebutyaitu $1. Perawatan tidak ter*adwal (repair after a failure);
Perawatan/pemeliharaan yang dilakukan setelah ter*adinya gangguan atau ke*atuhan system'
". Perawatan utin ( or#inary maintenance)
Perawatan rutin yang mencakup perbaikan, penyetelan atau pergantian dari komponen yang terlihat
perlu untuk diganti melalui inspaksi visual dalam waktu yang acak sebelum ter*adinya suatugangguan'
3. Perawatan Pencegahan ( Pre4enti4e 6aintenance);
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
15/31
Mencakup pemeriksaan/inspeksi yang teratur dan ter*adwal, serta kegiatan membuka peralatan
secara periodic guna mencek suatu bagian yang diperkirakan dapat men*adi penyebab gangguan.
alam mempersiapkan suatu program pemeliharaan, adalah merupakan hal yang membantu apabila
kita mempunyai catatan ataupun data acuan mengenai pengoperasiandan gangguan/kerusakan/
failure dari peralatan atau system kelistrikan.ata yang dimaksudkan diatas terutama dalam menyusun suatu program Perawatan utin dan
Perawatan pencegahan antara lain seperti $
1. ata+rata kerusakan/ failure rate.". %amanya waktu terganggu persetiap kerusakan.
3. =enis kegagalan/gangguan pada peralatan.
4. Perkiraan tanggung *awab terhadap ter*adinya suatu gangguan.
6. Metode perbaikan terhadap suatu gangguan serta urgensinya dan lain+lain.9. #arakteristk gangguan dari peralatan.
apat dibayangkan apabiola dalam suatu pengusahaan instalasi system kelistrikan dalam suatu bangunan, pihak pengelola mempunyai pencatatan terhadap seluruh ke*adian dan perangai
terdahulu menangkut instalasi listrik bangunan termasuk pencatatan ter*adinya kerusakan.Perbaikan, kiner*a dan lain+lain, maka untuk per*alanan kedepan dapat dicegah ter*adinya gangguan
mealui suattu program pemeliharaan yang tepat.
2pabila tidak dipunyai data tersebut, maka data serupa dari bangunan lain apabila ada sebenarnyadapat *uga digunakan setidaknya sebagai acuan.
ata tersebut diatas adalah sulit diperoleh sebagai data yang actual di Indonesia. Suatu hal yang
harus kita akui bersama bahwa dalam banyak hal boperator/pengelola fasilitas sering menganggap
tidak paerlu untuk melakukan pencatatan tehadap perangai khususnya menyangkut kepadakerusakan+kerusakan yang ter*adi saat perbaikannya didalam suatu instalasi system kelistrikan yang
ditanganinya dalam bentuk pencatatan serta analisanya yang terdokumentasi dengan baik.
#alaupun pencatatan data tersebut dilakukan oleh para operator pengelola, maka men*adi pertanyaan sekarang, yaitu apakah ada badan yang menampung dan mengkompilasi untuk dapat
di*adikan bahan acuan dikemudian hari menyangkut perawata/maintenance2 perbaikan/repaire2
penyediaan suku cadang , dll.Pada table II+3 s/d table II+7 ini disampaikan berikut ini, disa*ikan beberapa data menyangkut hal+
hal yang disebutkan diatas, yang diambil dari publikasi I;;; (Institute of ;lectrical and ;lectronic
;ngineer).
Penya*ian terhadap table II+3 s/d table II+7 ini dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaranserta dapat di*adikan acuan didalam melaksanakan cara pemeliharaan terhadap komponen/peralatan
dan instalasi kelistrikan.
Table yang dimaksud adalah sebagai berikut $II+3 $ Summary of +ll0'n#ustry Failure ate an# 78uipmeny Outage Duration Date for 9 E8uipment
Catagories.
Pada table ini terhadap beberapa *enis peralatan instalasi listrikdan sub+*enisnya ditun*ukan $ angka failure rate #alam setahun, lamanya berhenti peralatan tersebut persetiap gangguan (sampai adanya
perbaikan/pegantian).
II+4 $ Failure 6o#es of circuit Breakers
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
16/31
Pada table ini khususnya terhadap peralatan circuit Breaker ditun*ukan $ angka presentasi dari
ragam kegagalan beker*anya.
II+6$ Failure characteristics of Other Electrical E8uipment.Pada table ini untuk beberapa *enis peralatan instalasi ditun*ukkan $ karakteristik dari
gangguan/kegagalan.
II+9 $ Failure2 Damage Parts an# Failure (ype.Pada table ini untuk beberapa *enis peralatan ditun*ukkan $ angka persentase bagian yang rusak
sebagai penyebab kegagalan, angka persentase *enis gangguan
II+: $ Suspecte# Failure esponciility2 Failure 'nitiating Cost #an Failure Contiuting Cause.Pada table ini untuk beberapa *enis peralatan instalasi listrik ditun*ukkan $ angka persentase
perkiraan siap penanggung *awab ter*adinya gangguan/kegagalan, angka persentase penyebab yang
meng+inisiasi ter*adinya gangguan dan angka persentase penyebab yang ikut kontribusi ter*adinya
gangguan.II+7 $ Failure epair 6etho# an# Failure epair 1rgency.
Pada table ini untuk beberapa *enis peralatan instalasi ditun*ukkan $ angka persentase metode
perbaikan yang ditempuh saat ter*adi gangguan, angka persentase tingkat urgency untuk dilakukan
perbaikan saat ter*adi gangguan.
ari apa yang diuraikan pada setiap table diatas, kiranya sudah dapat diperoleh gambaran tentang $ peralatan mana yang relative mudah mengalami gangguan, penyebabnya, lama perbaikan serta
urgency perbaikan dan lain+lain, yang dapat di*adikan acuan dalam menyusun strategi perawatan,
perbaikan sampai kepada penyediaan suku+cadang, dll.
Terhadap table II+3 s/d table II+7 beberapa hal perlu kami beri catatan antara lain $
1. ata yang disa*ikan diperoleh dari pengalaman di &egara yang sudah ma*u dimana hal+hal yang
fluktuasi tegangan mungkin kecil, prosedur dan cara ker*a yang sudah mapan, perawatan rutin atau perawatan pencegahan sudah di*alankan'
". #walitas komponen serta cara pemasangan yang benar mungkin telah diterapkan denganbaik
terhadap seluruh instalasi kelistrikan, mengingat srandard dan code sudah ada dan dipatuhi dengan baik'
3. keberadaan suku cadang dan pemasok terhadap kebutuhan komponen mungkin tidak men*adi
permasalahan, termasuk waktu pengadaannya'4. dan hal+hal lainnya sehingga kondisinya mungkin berbeda dengan kondisi yang kita alami di
&egara kita.
. Pera:atan Pen&e"a0an 5Pre7enti7e /aintenan&e;
Perawatan pencegahan terhadap peralatan dan instalasi system kelistrikan secara umum dapat
diartikan sebagai $ pemeriksaan/inspeksi, pengetesan, pembersihan, pengeringan, pemantauan,
penyetelan/ad*usting, modifikasi perbaikan dan pervaikan kecil dan analisanya untuk meminimalkan atau mencegah ter*adinya masalah atau gangguan.
Penerapan perawatan pencegahan ini dari segi biaya diharapkan untuk memperkecil biaya setiap
kEh pengusaha instalasi listrik.Tanpa adanya perawatan pencegahan yang efektif, resiko ter*adinya gangguan yang serius akan
membesar.
eberapa hal sederhana dapat dikemukeken disini antara lain $
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
17/31
1. 2kumulasi debu, kotoran dan adanya uap air/lembab dapat mengakibatkan konduktor dan terminasi
mengalami ? flash o4er/, ataupun ter*adinya pemanasan menerus yang akan mengurangi umur alat'
". %onggarnya sambungan terminasi merupakan penyebab lain dari suatu kegagalan instalasi listrik.Sambungan+sambungan listrik (electrical connection) perlu selalu diperhatikan untuk selalu berada
dalam keadaan kokoh dan kering.
Sambungan dna mounting harus diperiksa pada saat melakukan pemeliharaan rutin'3. !esekan/pergeseran dapat mengakibatkan kebebasan gerak terhadap peralatan listrik dan dapat
mengakibatkan gangguan atau suatu kesulitan tertentu.
>al+hal yang disebutkan diatas adalah sering kita *umpai dalam kehidupan sehari+hari dari suatu
instalasi system kelistrikan.
Selain perawatan rutin terhadap peralatan instalasi, seiring dengan itu perawatan pencegahan perlu
di*alankan.Suatu program perawatan pencegahan terhadap suatu instalasi system kelistrikan tentunya tidak
akan meniadakan sama sekali kemungkinan gangguan/ failure2 tetapi setidaknya itu akan dapat
meminimalkan kemungkinan ter*adinya hal yang tidak diinginkan itu.
eberapa elemen dalam penyiapan guna menun*ang program perawatan pencegahan dapatdisebutkan a.1. sebagai berikut $
1. Penyediaan kepustakann perawatan peralatan yang termasuk didalamnya $ manual, brosur/catalog,gambar+gambar skematis dan detail, daftar suku cadang, informasi pemasok dan work shop outsi#e
ser4ice2 laporan/pencatatan gangguan dan analisa. Termasuk pula system penomotan/kode
identifikasi peralatan dan instalasi'". setiap gangguan dalam perawatan harus diinvestigasi secara teliti dan ditemukan penyebbnya
( failure analysis) serta didokumentasikan. 2pabila ditemukan bahwa gangguan tersebut disebabkan
oleh kelemahan komponen, kemudian seluruh peralatan se*enis harus dilakukan
perbaikan/modifikasi secepatnya.3. Mengadakan persiapan dan pelatihan guna menghadapi implementasi program ini. Pelatihan dalam
hal inspeksi, pengetahuan tentang peralatan, penggunaan peralatan pengu*ian/pengukuran dan
perawatan, pelaporan, dll.4. Mengembangkan system pencatatan data. Mencakup didalamnya $
b. 8iri gangguan dan hasil analisa serta langkah yang diambil'c. #eberadaan suku cadang, pelayanan manufacture/agen'
d. %ama perbaikan,dll.
6. Menyiapkan suatu *adwal perawatan secara umum khususnya untuk peralatan utama'9. Inspeksi/pemeriksaan harus dilakukan oleh orang yang berkompetensi.
. Peker,aan Pera:atan!Pemeli0araan Ter0a'a% Peralatan.
erikut ini disa*ikan beberapa peker*aan perawatan yang perlu dilakukan terhadap beberapa
peralatan dalam suatu instalasi system kelistrikan serta waktu periode perawatannya.
1.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
18/31
b. Tahunan.
ksi menyeluruh'
". 8ek, lakukan pemgukuran amper beban pada beberapa *aringan yang dianggap penting' bilacenderung o4er lakukan tambahan kabel atau beban disebar'
3. ila ada kabel pasangan sementara, ganti dengan yang permanent'
4. Periksa/perbaiki'support/tun*angan kabel, conduit,dll'6. ersihkan dan cat kembali conduit dan bo5 yang terkorosi'
9. %indungi terminasi kabel pada motor yang rentan sentuhan fisik atau minyak/air'
:. Periksa pengetanahan pengamanan di panel, rak+kabel, conduit, dll'7. Periksa manholes #an shaft;
D. %akukan pengukuran tahanan isolasi. Tahanan isolasi harus mencapai minimal 1-- ohm per+volt
tegangan ker*anya.
2. Kabinet!Panel 'an #o= Kon'uit.
a. ulanan.
Periksa dan bersihkan panel pada lokasi yang diduga berdebu. 2pabila kondisinya parah, lakukan persetiap minggu.
1. Tiup/isap debu dengan kompresor/pengisap'". Pindahkan adanya benda+benda asing'
3. Periksa kondisi penutup dan pintu. !asket penutup harus kondisi baik dan pada letaknya'
4. Periksa pengetanahan.
3. Sikrin" 'an Pemutus Termal 5Thermal !utouts)
a. Semi+tahunan.
1. Periksa rating amper terhadap beban terpasang. Tempelkan gambar sirkit didalam panel untuk
meyakinkan bila melakukan penggantian'". Perhatikan adanya pemanasan pada sikring'
3. Pemasangan harus kokoh, cegah timbulnya bunga api dan pemanasan'
4. Periksa fuse0link , tidak boleh pakai kawat, ganti baru.
. /otor.
a. Mingguan1. Tiup debu, gunakan kompresor, kalau parah lakukan lebih sering'
". Periksa oli pada bearing, periksa' perputaran harus bebas'
3. Periksa temperature earing dan bagian lain dengan tangan, bila ragu gunakan thermometer'4. kur daya masukan motor (amper)'
6. Periksa baut, pulleys, kapling, gear, damper,dll.
b. Tahunan.
uka, bersihkan dan overhaul motor diatas 6 >P$
1. 8uci sisa+sisa (deposit) oli, menggunakan naphta solvent dengan flash+point yang tinggi (11-JA)'
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
19/31
". Periksa sambungan listrik yang kendor'
3. Periksa tahanan isolasi kumparan'
4. Periksa earing wear dan rotor clearance;. Periksa bunyi pada bearing bila ada'6. 8uci, baharui grease pada all%roller earing '
9. kur tahanan isolasi. ila rendah dan terlihat adanya tanda kelembaban, panaskan 7-+116J8 sekitar
9+1" *am atau sampai tahanannya konsisten baik':. ila varnish/pernis memburuk, celupkan kedalam varnish. Panaskan/baker (ikuti petun*uk pabrik)
c. Setiap Tiga Tahun. uku tutup motor, bersihkan, overhaul secara total.
$. "otor !ontrol #quipment
a. ulanan. ila penggunaan dalam sehari sangat sering lakukan setiap minggu.
1. Periksa copper0arcing tips, bila kasar gosok dengan kertas pasir yang halus'
". ersihkan dan kuatkan sambungan+sambungan listrik, beri pelumas pada bearing'
3.
Penutup harus kokoh.
b. Tahunan.1. aharui kontak+" bila "/3 nya sudah usang'
". >ilangkan deposit pada arc+chute dan pemisah/barrier'
3. !anti barrier/pemisah bila telah cacat bekas terbakar/loncatan bunga api'4. Periksa kontak, tekanan dan letaknya'
6. Periksa setting unit trip otomatis termasuk mekanisnya.
). Oil !ircuit $rea%er
Setiap operasi otomatis (trip) karena gangguan, periksa semua bagian+bagian 8.
a. Tahunan.%akukan overhaul 15 setahun.
1. Test oli Dielectric strength rendah lakukan penyaringan atau ganti baru'
". ersihkan seluruh bagian+bagiannya. eri pelumas seperlunya'3. Periksa kontak+", alignment dan a#:ustment2 bila perlu ganti'
4. #ontak digosok dengan kertas pasir halus.
*. Air !ircuit $rea%er .
Setiap operasi otomatik (trip) karena gangguan, periksa bagian+bagian 8.
a. Tahunan. %akukan perawatan seperti pada oil 8. ersihkan arc0 8uenching atau ioniing mechanism dari
8. Periksa bahwa arc0chamer sudah benar aligne# dan kokoh.
+. Transformator /inyak 5Oil Transformer)
Transformator beker*a terus menerus tahunan. Pemeriksaan regular dilakukan.
a. Mingguan.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
20/31
1. Periksa temperature, temperature oli ma5imum 7-J8'
". Periksa tinggi oli, apakah ada kebocoranH'
3. Periksa konservator'4. 2dakah suara tidak normal, cari dan temukan.
b. ulanan.ur arus beban'
rsihkan dari kotoran dan debu luaran.
c. Tahunan.
1. (est #ielectric0strength dan keasaman, bila *elek disaring atau ganti'
". ersihkan dan test bushing terhadap kemungkinan keretakan tak terlihat dan kerusakan lain'
3. kur tahanan isolasi kumparan primer/sekunder'4. Periksa tap charger, mekanisme'
6. Periksa sambungan pengetanahan.
>. Tranformator Kerin" 5 &ry Transformer)
a. Minggu ulanan.1. Tiup dengan udara bertekan (kering) bila dicurigai kemungkinan adanya debu.
b. Tahunan.1. uka semua penutup, tiup dan bersihkan seluruh bagian termasuk ushing /terminal. Pembersihan
dengan cairan *angan dilakukan'
". Periksa dan kuatkan baut+baut dan sambungan listrik'
3. Periksa tap charger'4. kur tahanan isolasi.
1?. Transformator Aus 'an Transformator Te"an"an.
a. Tahunan.
1. Inspeksi, bersihkan bila kotor dan berdebu'". kur tahanan isolasi.
11. ele.
a. Semi+Tahunan.
1 Periksa rele dan kondisi kontak'
b. Tahunan.
1. ersihkan contact, ganti bila perlu'
". Periksa bearing'3. #alibrasi rele dan setting operasi.
12. #atere.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
21/31
>arian $ Periksa tegangan'
ulanan $ Periksa level cairan dan specific gravity.
$. Pen"erin"an Peralatan Listrik.ntuk kepentingan perawatan maupun pada sebelum serah+terima, melakukan pengukuran tahanan
isolasi tehadap suatu peralatan ataupun system pengabelan merupakan hal yang utama dan harus
dilaksanakan.Peralatan yang dikarenakan oleh terlalu lamanya tidak digunakan ataupun pernah terpecik air/cairan
maupun adanya penyebab lainnya, sering ditemukan mengalami penurunan tahanan isolasi sampai
kepada nilai dibawah yang dipersyaratkan.
!una menaikkan tahanan isolasi peralatan/instalasi agar dicapai nilai yang dipersyaratkan, makadapat ditempuh beberapa cara a.1$
1. itiup dengan menggunakan udara kering bertekanan atau melalui pengisapan'
". Pemanasan denfan mengguanakan lampu filament/inkandesen atau alat pemanas, dll'
3.
Melakukan arus dengan memberikan sumber tegangan yang bertahap agar timbul pemanasandidalam kumparan sehingga ter*adi pemanasan pada isolasi, dengan men*aga bahwa tidak melebihi
nilai+nilai nominalnya.ntuk Transformator dengan memasukkan tegangan yang tidak melewati tegangan impen#ance
4oltage pada sisi primer dengan sisi sekunder dihubung+singkat.
). Pen"ukuran Panas /en""unakan Sinar nfra /era0.
Pemanasan pada peralatan ataupun pada *aringan dapat ter*adi dalam suatu instalasi system
kelistrikan. Pemyebabnya dapat dikarenakan oleh adanya pembebanan yang berlebih, mungkin
adanya gangguan, mungkin *uga disebabkan ter*adinya kendor pada sambungan/koneksi listrik dll.
Mengukur adanya panas tersebut pada saat awal dan spontan dapat dilakukan dengan merabadengan tangan atau kalau panasnya cukup tinggi mungkin udara sekitarnya pun sudah men*adi
panas.
Men*adi masalah kalau akan meraba panas pada bagian yang bertegangan dan telan*ang sepertikonduktor busbar, terminasi/bushing, bantalan berputar ,dll.
ntuk itu salah satu cara adalah dengan menggunakan alat pengukur panas yang disebut ? 'nfrare#
!') a#io (hermal 'maging a#iometers/.engan alat ini tanpa harus men*amah bagian yang panas dan bertegangan ini serta tanpa harus
menghentikan beroperasinya system/peralatan, dapat diketahui apakah panas pada obyek yang
ditu*uitu masih normal atau berada diatas ambang yang ditentukan. Melalui alat ini, secara
pencatatan dapat *uga mengeluarkan hasil $ I photographs, 0isual photographs dan I images invideo cassette dan print out serta hasil diagnostic, sebagai bahan laporan fdan lain+lain.
*. Pen"ukuran #esaran Listrik 'an /asala0 Kelainan Pen"ukuran.
Pengukuran besar+besaran listrik seperti 2mpere, 0olt dan lain+lain dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara dan peralatan pengukur, mulai dengan yang sederhana sampai kepada yangkompleks. &amun pengukuran besaran listrik pada gedung+gedung lebig ditun*ukkan pada pertama
mengenai normal tidaknya tegangan satu daya, kedua apakah arus listrik masih pada batasan+
batasan yang diperbolehkan dan baru terakhir adalah pencatatan penggunaan daya listrik.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
22/31
Pada saat ini meluasnya penggunaan peralatan+peralatan elektronik, baik dalam pengendalian daya
ataupun hal lainnya, mengakibatkan munculnya bentuk+betuk gelombang listrik yang tidak sesuai
dengan bentuk dasarnya yaitu gelombang listrik berfrekuensi 6- >F murni. entuk+bentuk gelombang listrik yang muncul itu disebut sebagai harmonisa dari gelombang asli yang
berfrekuensi yang muncul itu mungkin berupa berbagai kombinasi kelipatan genap maupun gan*il
daripada 6- >F seperti 1--, 16-, 3-- dan sebagainya. Semua ini akan mengakibatkan panas atauun*uk ker*a yang tidak standar pada kabel ataupun peralatan lainnya seperti motor dan lain+lain.
#arena itu pengukuran+pengukuran berkala pada *ala+*ala listrik kita harus dapat menun*ukkan
adanya permasalahan ini. Sayangnya tidak semua peralatan pengukur dapat mengukur besaran+ besaran listrik yang tidak standar ini (besaran+besaran non linear). mumnya peralatan listrik yang
ada hanyalah mengukur secara rata+rata atau average. Pengukuran ini mengandaikan bahwa
gelombang listrik yang diukur adalah sinus murni. ntuk mengukur besaran listrik yang tidak
standar ini diperlukan meter+meter True MS. Meter+meter ini memang lebih mahal daripadameter+meter umum yang berdasarkan average.
>anya 6eter (rue 6S atau oot 6ean S8u8re !6S) yang menun*ukkan keadaan energy
sebenarnya, yang dapat dirasakan sebagai panas atau sebagai getaran yang abnormal.
Sebagai contoh bila kita mendeteksi adanya panas pada kabel, terminal ataupun circuit reaker , pada hal deteksi arus dengan meter biasa ataupun perhitungan tidak menun*ukkan adanya
penggunaan berlebihan, begitu pula perhitungan *umlah arus tiap fasa pun mungkin tidak cocok dengan apa yang terbaca di kabel netral., maka kita harus mencurigai adanya masalah harmonisa.
Sekalipun ampremeter biasa yang kita miliki *uga menun*ukkan pengukuran arus yang tinggi, itu
tidak dapat diyakini kebenarannya, hanya peralatan meter+meter true MS sa*a yang dapatmenun*ukkan dengan pasti nilai MS yang setara atau sebanding dengan panas yang
ditimbulkannya.
8ontoh lain adalah getaran pada motor yang abnormal. !etaran ini pada akhirnya *uga
bermanifestasi sebagai panas. !etaran ini diakibatkan oleh frekuensi+frekuensi yang berbeda yangmenginduksi putaran+putaran yang berlawanan dengan putaran aslinya. !etaran ekstra ini dapat
memperpendek umur motor karena aus, maupun merusaknya pada *angka pan*ang karena panas
yang berlebihan.
PE#AKAN.
alam pengoperasian suatu system kelistrikan, timbulnya suatu kerusakan dari peralatan baik itu
yang diakibatkan oleh gangguan dari system sendiri seperti hubung singkat, tegangan naik dan lain+
lain maupun yang diakibatkan oleh kurangnya pemeliharaan dan lain+lain, mau tidak mau perbaikan
harus dilakukan atau mengganti parts.Perbaikan dapat dikategorikan sebagai berikut $
1. Perbaikan in"an.
isebut *uga sebagai perbaikan kecil yang mungkin pelaksanaannya masih dapat diker*akan sambil *alan yaitu tidak sampai harus mematikan system secara menyeluruh atau sebagian besar.
Perbaikan ringan ini biasanya masih dapat dilakukan oleh pihak teknisi dari pengelola sendiri
ataupun pihak ketiga yang melakukan kontrak pemeliharaan dan lain+lain.alam perbaikan kecil ini, penggantian suku+cadang biasanya diambil dari penyimpanan/stock
sendiri atau dari pasaran kalau parts tersebut memang mudah diperoleh dipasaran.
Melalui pelatihan tertentu serta sudah terbiasanya menangani system dan melakukan perbaikan,
peker*aan ini dapat sa*a dilakukan oleh tenaga biasa dari pengelola.
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
23/31
#urun waktu elakukan perbaikan untuk kerusakan kecil ini, selain karena sederhana dan sudah
pernah mengalaminya, maka tidak terlal sulit untuk memperkirakan lama waktu perbaikan ataupun
menentukan waktu berhentinya sebagai system.
2. Perbaikan #erat.
#erusakan berat yang membutuhkan berat pula, mungkin diakibatkan oleh adanya gangguan darisystem seperti hubung+singkat atau kegagalan system dan lain+lain,
apat *uga dikarenakan sebagai akibat fatal dari tidak dilaksanakannya suatu pemeliharaan
pencegahan ( pre4enti4e maintenance) ataupun pemeliharaan rutin.ntuk kerusakan berat ini, selain proses untuk mengetahui penyebabnya serta penanganannya yang
mungkin memerlukan waktu yang lama, maka dalam perbaikannya akan *uga memakan biaya serta
waktu yang lebih besar.
>al+hal diatas akan berakibat kepada terhentinya pelayanan system untuk waktu yang lebih lama.
3. 47er0aul.
Suatu kegiatan overhaul baik itu yang dilkukan secara parsial ataupun secara menyeluruh/bagian
besar, se*auh sudah diprogramkan baik dari segala pemilihan waktu pelaksanaannya, segi penyediaan peralatan/suku+cadangnya, penentuan pihak ketiga bila diperlukan sampai kepada
penyediaan dana dan lain+lain, dalam suatu kegiatan overhaul yang mungkin pula sebagai bagiandari program pemeliharaan maka dampak negative terhadap pelayanan dan kefungsian system tidak
terlalu merugikan atau setidaknya dapat ditekan.
Menghadapi kegiatan perbaikan terutama untuk perbaikan berat sebagaimana diuraikan diatas,maka dipunyainya data/pencatatan dari hal serupa yang pernah dialami dan dilakukan atau adanya
informasi lain ataupun data acuan (dengan penyesuaian) dari table II+3 s/d table II+7 diharapkan
dapat membantu.
ari data dan informasi diatas dilaksanakannya peker*aan perbaikan dimana dengan itu sudah dapatterukur/diperkirakan hal+hal seperti $ keberadaan suku+cadang, keberadaan pelaksana yang terampil
atau pihak ketiga, lama perbaikan, biaya perbaikan sampai kepada kemungkinan diadakannya
peralatan pengganti sementara.
A/!@/6AUT4/AT( /APPN AND @A(LT /ANAE/ENT
pada masa kini mulai banyak dipergunakan orang perangkat computer untuk mengelola semua
fasilitas bangunan. =enis piranti lunak untuk pengelolaan itu dinamakan 2M/AM. 2M/AM mungkin
berdiri sendiri, namun mungkin *uga digabungkan dengan system 2S K uilding 2utomation
System sehingga tercapai system yang secara optimum dapat membantu mana*emen dalammemutuskan tindakan+tindakan apa yang harus dilakukan dalam men*aga kesinambungan
pelayanan fasilitas gedung secara efektif dan efisien.
Pada dasarnya suatu 2M/AM adalah gabungan suatu system basis data K database dengan suatusystem penggambaran dan penayangan peta atau denah gedung selengkapnya. Setiap entitas
fasilitas gedung tercatat dan tergambar pada system ini. Setiap perubahan dapat langsung dilakukan
baik pada basis datanya, maupun pada gambar tekniknya. Se*arah un*uk ker*a dan segala pergantiansuku cadang yang ter*adi, dan perlakuan pada entitas itu tercatat pada basis data berikut segala
gambarnya.
Senua komponen peralatan M
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
24/31
Circuit Breaker) kita akan mendapatkan data mutakhr mengenai 8 itu, kapan dibeli, kapan
diganti, modifikasi apa yang telah dilakukan pada 8 tersebut, kapan dilakukan pengecekan
terakhir, pokoknya seluruh se*arah 8 tersebut. engan koordinasi dengan 2S komponen+komponen yang penting dapat ditayangkan un*uk ker*anya sekarang, apakah dalam keadaan off
atau on, berapa arus yang melaluinya dan sebagainya.
Perubahan pada *aringan dapat langsung dilakukan pada peta yang akan mempengaruhi perubahan pada databasenya dan sebagainya. Sehingga tiap saat dapat di print out gambar keadaan system
yang mutakhir.
Tiap data pada komponen dapat dikaitkan dengan catatan, manual teknis untuk perbaikan, sehinggateknisi dapat segera mengakses data teknis mengenai komponen, apa langkah+langkah
perbaikannya dan bagaimana dan kepada siapa (perusahaan servis atau suplayer komponen) ia
harus dihubungkan agar komponen atau peralatan itu dapat beker*a kembali seperti semula. Tiap
tindakan perbaikan dapat dicatat waktu dan *uga ongkos perbaikannya sehingga dapat men*adi bahan bagi perencanaan perawatan gedung di masa mendatang baik dari segi strategi tindakan
perawatan berkalanya, perencanaan pengadaan suku cadang maupun perencanaan biaya.
ata mengenai komponen itu dapat tembus kepada management pengadaan, sehingga dapat
dikenali telah beberapa kali suatu komponen diganti, kepada siapa barang itu dibeli, siapa yang bertanggung *awab dan berapa harganya.
Seluruh potensi computer pada masa kini seperti teknik multi media, basis data yang dicanggih,teknologi dokumentasi te5t dengan cara >TM% K >yper Te5t Macro %anguage seperti yang
sekarang biasa dipakai pada fasilitas Internet dapat didaya gunakan sehingga akan sangat
mempermudah pengelolaan dan tiap pengambilan keputusan mengenai pengelolaan fasilitas gedungtersebut.
Term fasilitas sesungguhnya luas dan tidak sekedar terbatas pada bidang M < ;. Term ini
mencakup pengelolaan seluruh asset gedung yang dapat dipindah+pindahkan dan
dirubah/diperbaiki, termasuk dalamnya me*a, kursi, lemari dan lan+lain.
PE/ELHAAAN NSTALAS SSTE/ PEN(AHAAAN.
Umum.
Instalasi system pencahayaan yang adalah *uga merupakan bagian yang erat dari utilitas bangunan, didalam
men*alankan kefungsiannya serta untuk mendapat hasil yang optimal dari kefungsian itu perlu *ugauntuk dilakukan pmeliharaan.
Tu*uan dari pemeliharaan dari system instalasi system pencahayaan adalah untuk mempertahankan tingkat
pencahayaan yang diinginkan serta untuk mendapatkan iluminasi dengan biaya operasi dan
pemeliharaan yang minimum dan penggunaan energi yang efektif.Menyangkut kepada system pencahayaan, beberapa hal kamiuraikan dibawah ini $
alogen
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
25/31
". =enis lampu pelepasan gas (!as ischage %amp) termasuk di dalamnya $
a. ertekanan Tinggi $
1. %ampu+lampu Mercury $ >igh Pressure Mercury+Aluorescent %amp dan lampu, Metal >alide.". %ampu+lampu sodium.
b. ertekanan endah$. %ow Pressure Mercury $ tubular < compact fluorescent lamp.
". %ow Pressure Sodium.
3. =enis blended light lamp$ yang merupakan gabungan *enis incandencent dan discharge.
#ebera%a stila0 Dalam System Pen&a0ayaan 5Perlam%auan;
- umah lampu yang dirancang umtuk mengarahkan, untuk tepat dan melindungi lampu serta untuk
menempatkan komponen+komponen listrik, disebut *uga luminar'
- 2lat yang dipasang pada lampu Aluoresen dan pelepasan gas berintensitas tinggi untuk membantu
dalam penyalaan dan pengoperasian lampu+lampu tersebut'Pen&a0ayaan 5iluminasi; - Aluks luminus yang dating pada permukaan atau hasil bagi antara Aluks cahaya
dengan luas permukaan yang disinari'
efikasi - entang angka perbandingan antara Aluks luminus (lumen) dengan daya listrik masukan (lumen per
watt) suatu sumber cahaya'
i 5kan'el; - Perbandingan intensitas cahaya pada arah tertentu terhadap luas sumber cahaya'
si :arna - ;fek psikofisik suatu sumber cahaya atau lampu terhadap warna obyek+obyek yang diterangi,
dinyatakan dalam suatu angka indeks (a) yang diperoleh berdasarkan perbandingan dengan efek
warna sumber cahaya alami pada kondisi yang sama'
i ballast - #ehilangan daya listrik (dalam watt) akibat penggunaan ballast'
ture :arna 5T&; -
Earm white (warna putih kekuning+kuningan) dengan temperature warna L33--#.
8ool white (warna putih netral) dengan temperature warna antara 33--# sampai 63--#.aylight (warna putih) dengan temperature warna 33--#
Keru"ian Pen&a0ayaan
Aaktor+faktor yang mempengaruhi kerugian pencahayaan$
1. Suhu #eliling 2rmature.
ila suhu keliling armature terlalu tinggi atau telalu rendah akan menurunkan lumen dari lampu(Ideal untuk T% "6J8)
gan masuk pada armature. Tegangan naik lumen naik, tegangan turun lumen turun.
alast Pilih *enis dengan rugi+rugi ballast rendah.
siasi Permukaan 2rmatur.
8at reflector armature akan luntur bila terkena sinar 0 dari
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
26/31
lampu discharge.
siasi uang #antor. efleksi/pantulan yang tinggi dari ruangan, memanfaatkan
cahaya paling efisien.
u tidak menyala.
=ika dua lampu dipasang sama, satu lampu mati, maka yang
kedua akan mati
siasi %umen dari %ampu.
Penurunan lumen sebagian factor umur, untuk itu diperlukan
rancangan ?relamping@.
siasi Pergantian 2rmature.
2kumulasi penyinaran permukaan armature
menyebabkan hilangnya sebagian cahaya lamp.
ntuk itu target daripada pemeliharaan instalasi system pencahayaan adalah meniadakan atausetidaknya meminimalkan factor+faktor kerugian terhadap system pencahayaan diatas.
Perbersi0an Armature
Pembersihan armature lampu merupakan salah satu peker*aan dalam rangka pemeliharaan instalasi
system pencahayaan selain pengganti komponen.
eberapa hal dapat dikemukakan $1. Metode Pembersihan 2rmature dilakukan sebagai berikut $
a. %epas material penutup dan *uga lampunya, louver, plastic atau panel gelas dan lain+lain. an
lampu diambil dari armature dan diteruskan pada orang yang dilantai. b. uatlah armature bebas goncangan. >arus diperhatikan untuk melindungi goncangan *ika beker*a
dekat soket listrik. Sirkit listrik dapat putus.
c. ersihkan unit dasar. #otoran+kotoran yang banyak pada permukaan paling atas dibersihkan denganmencuci, melap dan penyedot debu. #emudian seluruh unti dibersihkan dan dibilas.
d. Membersihkan material penutup dan lampu+lampu. Sementara orang membersihkan item 3, orang
yang ada dibawah membersihkan material penutup dan lamp. %ampu harus dilap kering sebelum
dipasang. Material dari plastic digosok dengan kain lembab, *ika memakai kain kering akan timbulmuatan elektro static.
%ampu pi*ar dan armature lampu dengan pelepasan listrik tidak memerlukan banyak langkah seperti
unit lamp T% tetapi secara umum metode tersebut dapat dipakai untuk pembersihan semua peralatanlistrik.
". 8ampuran Pembersih alam membersihkan armature, penggunaan bahan pembersih yang disesuaikan dengan bahan
armature akan memberikan keuntungan waktu dan biaya, bahan pembersih sesuai bahan sebagai
berikut $
a. 2lumunium
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
27/31
Sabun lunak dan kain pembersih dapat digunakan pada alumunium dan tidak merusak lapisan
terluar. Setelah itu dibilas dengan air bersih, *anganlah menggunakan campuran alkalin.
b. Porselein ;mailetergen baik untuk membersihkan porselein enamel.
c. ;mail Sinsesis
etergen dapat diguanakan untuk membersihkan bahan ini, *anganlah menggunakan alcohol atau pembersih yang keras dapat merusak lapisan terluar.
d. !elas
Seperti pada porselein email, detergen baik untuk membersihkan gelas.e. Plastik
ebu mudah sekali menempel pada bahan plastic karena pengaruh ? static charge/ %
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
28/31
mengeringkan sementara unit lain dibersihkan. Tangki khusus untuk armature fluorescent sekarang
telah direncanakan.
i. Pembersihan ultra sonic. Metode pembersih alat ini adalah menghilangkan benda asing dari logam plastic, gelas dan
sebagainya. engan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Peralatan terdiri atas
generator, transduser dan tangki generator menghasilkan energi frekuensi tinggi kemudian diubahmen*adi gelombang suara frekuensi tinggi oleh transduser yang men*alar melalui campuran
pembersih.
meli0araan Pa'a Lam%u @luoresen.
Pemeliharaan terhadap lampu fluoresen sebagai contoh diuraikan
pada table berikut $
NSTALAS LA/PU @LU4ES(ENT 5TL;
E
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
29/31
ballast itu sendiri. gantilah dengan ballast
baru.
". %ampu
berkedip+
kedip
Segera dimatikan
1. Pengkabelan Periksalah apakah tegangan
pada terminal+terminal
primair pada ballast ""- 0
O 1- G
". Pemegang lampu (lampholder)
Perksalah pengkabelan dankontak+kontak dari dank e
pemegang lampu/dudukan
lampunya (pin lampu)
3. Starter !antilah dengan starter yang baru yang sesuai.
4. %ampu %ampu sudah habisumurnya
3. Mati
lampu
1. %ampu %ampu yang sudah habis
umurnya
". 8atu (power supply) Tegangan input terlalu
tinggi atau terlalu rendah
3. allast + allast tidak sesuai
ratingnya+ allast rusak
4. Starter Starter tidak sesuai
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
30/31
!. 3.1 I2!2M %2MP A%C;S;& 1 17E
-
8/16/2019 Sistem Perawatan Kelistrikan
31/31
!. 3." I2!2M P;&!2;%2& %2MPQ A%C;S;& " 17E