blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/yunas/files/2010/10/ipm-mojokerto.pdf · tabel 2.5 komponen kualitas...
Post on 02-Mar-2019
230 Views
Preview:
TRANSCRIPT
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penyusunan buku tentang Indeks PembangunanManusia (IPM) Kota Mojokerto tahun 2008 telah selesai.
Penyusunan IPM Kota Mojokerto ini dicoba di break down hinggatingkat kelurahan, karena untuk informasi/data dari tingkat bawahdiperlukan dalam perencanaan model partisipatif.
Bersama ini pula kami sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang turut memberi kontribusi hinggadapat diselesaikan penyusunan IPM ini.
Akhirnya penulis merujuk pada pepatah tak ada gading yang takretak, dan tak ada tulisan manusia yang sempurna, jika adakekurangan penulis mohon maaf. Kritik dan saran sangat diharapkandemi perbaikan penulisan dan kesempurnaan kegiatan sejenis dimasamendatang . Semoga bermanfaat.
Mojokerto, Agustus 2008KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN KOTA MOJOKERTO
Drs. IMAM SAMPURNOPembina Tingkat INIP. 510 061 961
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR GRAFIK viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 4
1.3 Dasar Hukum 5
1.4 Sistematika Penulisan 6
BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI 7
2.1 Kerangka Penyusunan IPM 7
2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data 9
2.3 Operasionalisasi Variabel 11
2.4 Analisis Data 12
2.4.1 Indeks/ Angka Harapan Hidup 14
2.4.2 Indeks Pendidikan 14
2.4.3 Indeks Daya Beli 17
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
iii
2.4.4 Diagnosis IPM 21
BAB III PEMBAHASAN 23
3.1 Analisis Indeks Pembangunan Manusia di
Tingkat Kota 23
3.2 Sebaran IPM di Tingkat
Kecamatan/Kelurahan
26
3.2.1 Indeks Harapan Hidup 29
3.2.2 Indeks Pendidikan 39
3.2.3 Indeks Daya Beli 48
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 66
4.1 Kesimpulan 66
4.2 Rekomendasi 69
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM 13
Tabel 2.2 Status Pembangunan Manusia 13
Tabel 2.3 Skor Jenjang Pendidikan 16
Tabel 2.4 Daftar Komoditi Terpilih Untuk Menghitung PPP 19
Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah 20
Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto
Tahun 2008
23
Tabel 3.2 Sebaran Indeks Pembangunan Manusia Kota
Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008
27
Tabel 3.3 Indeks Harapan Hidup Per Kelurahan Kota
Mojokerto Tahun 2008
30
Tabel 3.4 Prasarana Kesehatan Pada Kelurahan
Kedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan
35
Tabel 3.5 Prasarana Air Bersih Pada Kelurahan
Kedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan
36
Tabel 3.6 Kepemilikan WC dan Jamban Pada Kelurahan
Kedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan
38
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
v
Tabel 3.7 Indeks Pendidikan Per Kelurahan Kota Mojokerto
Tahun 2008
40
Tabel 3.8 Prasarana Pendidikan Formal Pada Kelurahan
Blooto, Prajurit Kulon dan Jagalan
46
Tabel 3.9 Prasarana Perpustakaan Pada Kelurahan Blooto,
Prajurit Kulon dan Jagalan
48
Tabel 3.10 Indeks Daya Beli Per Kelurahan Kota Mojokerto
Tahun 2008
49
Tabel 3.11 Pertumbuhan Ekonomi Pada Kelurahan Blooto,
Pulorejo dan Kedundung
53
Tabel 3.12 Kontribusi NTB Tehadap PDRB Kelurahan Blooto,
Pulorejo dan Kedundung
55
Tabel 3.13 Pendapatan Perkapita Kelurahan Blooto, Pulorejo
dan Kedundung
57
Tabel 3.14 Pasar Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo dan
Kedundung
58
Tabel 3.15 Sarana Perhubungan Darat Pada Kelurahan
Blooto, Pulorejo dan Kedundung
60
Tabel 3.16 Sarana Telepon Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo
dan Kedundung
61
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
vi
Tabel 3.17 Listrik Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo dan
Kedundung
62
Tabel 3.18 Jenis Lembaga Keuangan Pada Kelurahan
Blooto, Pulorejo dan Kedundung
63
Tabel 3.19 Jenis Koperasi Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo
dan Kedundung
64
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka IPM 8
Gambar 2.2 Diagnosis IPM 22
Gambar 3.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks
Harapan Hidup
33
Gambar 3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks
Pendidikan
43
Gambar 3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Indeks Daya
Beli
51
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
viii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 3.1 Indeks Pembangunan Manusia Kota Mojokerto
Tahun 2008
24
Grafik 3.2 IPM Tiap Kelurahan Kota Mojokerto Tahun 2008 28
Grafik 3.3 Indeks Harapan hidup Kota Mojokerto Tahun
2008
Grafik 3.4 Indeks Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2008 32
Grafik 3.5 Indeks Daya Beli Kota Mojokerto Tahun 2008 41
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-Akhir ini hasil-hasil pembangunan dirasakan terdapat
suatu kesenjangan (gap) yang cukup besar antara pembangunan
fisik dan pembangunan dibidang manusia.
Padahal keberhasilan pembangunan dibidang manusia juga
akan menguatkan sendi-sendi perekonomian secara menyeluruh,
karena pembangunan manusia yang baik mempunyai side effect ke
berbagai bidang. Side effect yang dimaksud adalah efek
penyebaran yang ditimbulkan dari suatu kegiatan yang berdampak
pada kegiatan lain karena kegiatan tersebut mempunyai
keterkaitan satu sama lain, misalnya keberhasilan dibidang
pendidikan akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
2
United Nation Development Programme (UNDP) memberikan
ukuran keberhasilan pembangunan dibidang manusia melalui Indek
Pembangunan Manusia (human development idexs) atau IPM.
Indek Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indek komposit
yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari Indek Harapan
Hidup, Indek Pendidikan dan Indek Standar Hidup Layak yang
tertuang dalam Paritas Daya Beli. IPM juga merupakan indikator
yang memperlihatkan keberhasilan layanan Pemerintah dibidang
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Pemerintah Kota Mojokerto dalam era Otonomi Daerah
mempunyai peranan penting dalam mengatur dan menjalankan
pemerintahannya sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, sehingga perlu adanya suatu penelitian
yang mengkaji sejauhmana pembangunan sumberdaya manusia di
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
3
Kota Mojokerto melalui penyusunan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan.
Namun sejak pembangunan yang cenderung diarahkan pada
pola partisipatif, maka hasil-hasil indikator yang sifatnya global
(agregate) seperti IPM di tingkat Propinsi, atau kabupaten/kota
tidak memberi arti yang signifikan, karena Pemerintah tidak
mengetahui bagaimana sebaran IPM itu sendiri di tingkat
kecamatan ataukah di tingkat kelurahan, sehingga Pemerintah
akan mengalami kesulitan dalam menentukan kantong-kantong
IPM rendah yang pada akhirnya akan menyulitkan para perencana
dalam mendongkrak pembangunan bidang manusia di daerahnya.
Dalam konteks yang demikian IPM harus dihitung secara
partial dan harus di break-down hingga pada tingkat kelurahan,
agar diketahui peta (mapping) tentang kantong-kantong IPM yang
tertinggal.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
4
1.2 Tujuan
Data dengan berbagai indikatornya baik di tingkat
kabupaten/kota bahkan sebarannya hingga ke tingkat kelurahan
sangat penting dalam membantu para perencana, khususnya
dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan di tingkat bawah,
sehingga diperlukan penghitungan yang meliputi :
1. Penghitungan IPM baik di tingkat kota maupun sebarannya
hingga ke tingkat kelurahan , baik secara agregate (total IPM)
maupun secara partial-nya yang meliputi indeks harapan hidup,
indeks pendidikan, dan indeks paritas daya beli (PPP).
2. Menghasilkan sebuah peta (mapping) tentang sebaran IPM
pada masing-masing kelurahan, dan menganalisis kesenjangan
dan mendeteksi secara detail tentang kantong-kantong IPM
rendah, serta menganalisis faktor pemicunya.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
5
3. Memberikan solusi berupa potensi alternatif untuk
meningkatkan / mendongkrak kantong-kantong IPM rendah di
tingkat pedesaan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan
pemerataan pembangunan sumberdaya manusia.
1.3 Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 – 2004.
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai
Daerah Otonom
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
6
5. Rencana Strategis (Renstra) Kota Mojokerto Tahun 2004-2008
6. UU No.16/ 1997 Tentang Statistik.
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, dasar hukum
dan sistematika penulisan.
BAB II Pendekatan dan Metodologi, berisi kerangka penyusunan
IPM, jenis dan teknik pengumpulan data, operasionalisasi
variabel, analisis data.
BAB III Pembahasan, berisi analisis Indeks Pembangunan
Manusia di Tingkat Kota, sebaran IPM di Tingkat
Kecamatan/Kelurahan.
BAB IV Kesimpulan dan Rekomendasi, berisi kesimpulan dan
rekomendasi
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
7
BAB IIPENDEKATAN DAN METODOLOGI
2.1 Kerangka Penyusunan IPM
Istilah Pembangunan Manusia (Human Development Indexs)
pertama kali diperkenalkan oleh United Nations Development
Programme (UNDP) dalam Human Development Report (HDR)
yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1990.
Secara keseluruhan variabel-variabel yang akan dihitung dapat
dilihat pada diagram sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
8
DEMENSIONA Long andHealthy Life
Knowledge A DecentStandard Of
Living
INDICATOR Life ExpentancyAt Birth
AdultLiteracy
Rate(Lit)
MeanYears Of
Schooling(MYS)
Adjusted RealPercapita
Expenditure(PPP)
DEMENSIONINDEX Life Expectancy
Lit MysIndex index
EducationIndex Income Index
Human Development Index(HDI)
Gambar 2.1 Kerangka IPM
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
9
2.2 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh dengan survey di lapangan yang terkait
dengan obyek penelitian. Sedangkan data sekunder hanya
sebagai pelengkap yang diperoleh dari instansi terkait, dokumen-
dokumen, dan literatur yang terdapat data pendukung. Data
primer yang digunakan dalam penyusunan IPM antara lain :
1. Data rata-rata anak lahir hidup dalam kelompok umur lima
tahunan
2. Data rata-rata anak masih hidup dalam kelompok umur lima
tahunan
3. Data wanita umur 15 – 49 tahun dalam kelompok umur lima
tahunan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
10
4. Data partisipasi bersekolah bagi masyarakat yang berumur
lebih dari lima tahun
5. Data melek huruf bagi masyarakat yang berumur di atas lima
tahun
6. Pengeluaran konsumsi rumah tangga makanan dan non-
makanan
7. Data harga-harga kebutuhan pokok, di tingkat pasar.
Sedangkan untuk data sekunder yang digunakan sebagai
data pendukung adalah sebagai berikut :
1. Data jumlah penduduk Kota Mojokerto
2. Data sarana Pendidikan.
3. Data sarana kesehatan kota Mojokerto
4. Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Mojokerto
Data sekunder tersebut diperoleh dari beberapa instansi,
antara lain :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
11
1. Badan Perencanaan Pembangunan Kota Mojokerto
2. BPS Kota Mojokerto
3. Dinas Kesehatan Kota Mojokerto.
4. Dinas Pendidikan Kota Mojokerto.
5. Kantor Kelurahan se wilayah Kota Mojokerto.
2.3 Operasionalisasi Variabel
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indikator yang
mencerminkan keberhasilan Pemerintah atas layanan dasar
dibidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meliputi tiga komponen
antara lain :
a. Angka Harapan Hidup (Life Expectation at Age), yakni
mengukur jumlah rata-rata tahun (umur) harapan hidup
seseorang yang baru lahir untuk dijalani sampai meninggal.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
12
b. Angka Melek Huruf penduduk dewasa (Adult Literacy Rate
/LIT) dan rata-rata lama sekolah (Mean Year of
Schooling/MYS) yakni mengukur pengetahuan (knowledge)
dan ketrampilan (skill) seseorang.
c. Paritas daya beli (Purchasing Power Parity) merupakan ukuran
pendapatan perkapita yang sudah disesuaikan dengan paritas
daya beli.
2.4 Analisis Data
Formulasi untuk penghitungan IPM :
Keterangan :
I(i) = indeks komponen IPM Ke-i , dimanaX (i) = nilai komponen IPM ke –iX(max) = nilai komponen IPM yang tertinggiX(min) = nilai komponen IPM ke-i yang terendah
)(
)(
(min)(max)
)((max))( XX
XXI i
i
3
1)(3
1
iiIIPM
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
13
Nilai IPM Status Pembangunan Manusia< 49 Rendah50< sampai <59 Menengah bawah60 < sampai < 79 Menengah atas> 80 Tinggi
Indikator Komponen IPM (Xi) Satuan Nilai Maksimum Nilai Minimum CatatanAngka Harapan hidup Tahun 85 25 Sesuai Standar Global (UNDP)Angka Melek Huruf Persen 100 - Sesuai Standar Global (UNDP)Rata-rata Lama Sekolah Tahun 15 - Sesuai Standar Global (UNDP)Konsumsi perkapita yang disesuaikan2000
Rupiah 1,332,700 900,000 UNDP menggunakan PDBper KapitaRiil yang Disesuaikan
IPM = Indeks Pembangunan Manusia
Nilai maksimum dan minimum yang digunakan dalam
penghitungan IPM menurut UNDP, sebagai berikut :
Tabel 2.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM
Sumber : Konsep, Metode & Teknik Penghitungan IPM, BPS, 2003
Klasifikasi status pembangunan manusia yang dapat
digunakan adalah seperti tabel di bawah ini :
Tabel 2.2 Status Pembangunan Manusia
Sumber : BPS
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
14
2.4.1 Indeks/Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup diperoleh dari data rata-rata anak
lahir hidup dalam kelompok umur lima tahunan, rata-rata anak
masih hidup dalam kelompok umur lima tahunan dan wanita
umur 15 – 49 dalam kelompok umur lima tahunan.
Pengitungannya menggunakan software Mortpack Lite.
2.4.2 Indeks Pendidikan
Dua indikator dalam Indeks Pendidikan yakni Angka Melek
Huruf (AMH) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (MYS). Angka
Melek Huruf diukur melalui proporsi penduduk yang berusia 10
tahun ke atas yang mampu membaca dan menulis, formulasinya
sebagai berikut :
thpddk
mbtpddkAMH
10
10
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
15
Keterangan :pddk > 10mbt = penduduk 10 tahun ke atas yang bisa baca tulispddk > 10th = penduduk 10 tahun ke atas
Sedangkan Angka Rata-rata Lama Sekolah diperoleh dari jumlah
penduduk yang berumur di atas 10 tahun dan skor dari lama
sekolah. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut :
Keterangan :MYS = Mean Year of School (Angka rata-rata lama sekolah)fi = frekuensi jumlah penduduk yang berumur 10 tahun ke atas pada
jenjang pendidikan ke i, dimana i = 1,2,...11si = skor masing-masing jenjang
Dimana skor untuk jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel
2.3 di bawah ini :
fi
fixsiMYS
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
16
Jenjang Pendidikan SkorTidak,belum pernah sekolah 0Belum tamat SD 3Tamat SD sederajat 6Tamat SMP 9Tamat SMA 12Tamat DI 13Tamat DII 14Tamat DIII/Akademi/Sarjana Muda 15Tamat DIV/S1 16Tamat S2 18Tamat S3 21
Tabel 2.3 Skor Jenjang Pendidikan
Sumber : Konsep, Metode & Teknik Penghitungan IPM,BPS, 2003
Indeks Pendidikan dapat dihitung dengan menggabungkan
Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah. Rumusannya
adalah sebagai berikut :
Keterangan :IP = Indeks PendidikanAMH = Angka Melek HurufMYS = Rata-rata Lama Sekolah (Mean Year of Schooling)
MYSAMHIP3
1
3
2
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
17
2.4.3 Indeks Daya Beli
Penghitungan indeks daya beli diperoleh dari Purchasing
Power Parity (PPP). PPP merupakan pendapatan yang sudah
disesuaikan pengeluaran perkapita riil. Penghitungan
pengeluaran perkapita riil yang telah disesuaikan dilakukan
melalui tahapan sebagai berikut :
1. Mencari pengeluaran perkapita Rumah Tangga (=A)
2. Mendeflasikan nilai A dengan Indeks Harga bahan pokok
(=B)
3. Menghitung daya beli perunit (Purchasing Power Parity/unit)
dengan rumusan sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
18
Keterangan :PPP/unit = Power Purchasing Parity per unitE(i,j) = pengeluaran untuk komoditi j di Kota Mojokerto ke iP (i,j) = harga komoditi j di Kota MojokertoQ (i,j) = jumlah komoditi j (unit) yang dikonsumsi di Kota Mojokerto ke i
4. Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C).
5. Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson sebagai upaya
untuk memperkirakan nilai marginal utility dari C.
Untuk menghitung indeks harga diperlukan 27 komoditi dari
SUSENAS pada tabel 2.4 sebagai berikut :
27
27
),(),(
),(
/
ij
ij
jiQjiP
jiE
unitPPP
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
19
No. Kom oditi Unit Sum banganThd Total
1 Beras Lokal kg 7.252 Tepung Terigu kg 0.103 Ketela Pohon kg 0.224 Ikan Tongkol/tuna cakalang kg 0.505 Ikan Teri ons 0.326 Daging Sapi kg 0.787 Daging Ayam Kampung kg 0.658 Telur Ayam Butir 1.489 Susu Kental Manis 397 gram 0.48
10 Bayam kg 0.3011 Kacang Panjang kg 0.3212 Kacang Tanah kg 0.2213 Tempe kg 0.7914 Jeruk kg 0.3915 Pepaya kg 0.1816 Kelapa Butir 0.5617 Gula Pasir ons 1.6118 Kopi Bubuk ons 0.6019 Garam ons 0.1520 Merica/lada ons 0.1321 Mie Instant 80 gram 0.7922 Rokok Kretek Filter 10 batang 2.8623 Listrik Kwh 2.0624 Air M inum M3 0.4625 Bensin Liter 1.0226 Minyak Tanah Liter 1.7427 Sewa Rumah Unit 11.56
37.52Total
Tabel 2.4 Daftar Komoditi Terpilih untuk MenghitungPurchasing Power Parity (PPP)
Sumber : Konsep, Metode & Teknik Penghitungan IPM, BPS, 2003
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
20
Komponen Uraian Skora.Keramik,marmer atau granit 1b.Lainnya 0a.>10 m2 1b.Lainnya 0a.Tembok 1b.Lainnya 0a.Listrik 1b.Lainnya 0a.Ledeng 1b.Lainnya 0a.Milik sendiri 1b.Lainnya 0
1
Jamban
Fasilitas Air Minum
Skor awal tiap rumah
Lantai
Luas lantai per kapita
Dinding
Fasilitas Penerangan
Sedangkan indeks kualitas rumah merupakan penjumlahan dari
skor yang dimiliki oleh suatu tempat tinggal dan bernilai antara
1 sampai dengan 8 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.5
sebagai berikut :
Tabel 2.5 Komponen Kualitas Rumah
Sumber : BPS, Tahun 2003
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
21
Untuk formula Atkinson yang digunakan untuk penyesuaian
rata-rata pengeluaran riil secara matematis dinyatakan sebagai
berikut :
)(*
)( ii CC , jika ZC i )(
2
1
)(*
)( )(2 ZCZC ii , jika ZCZ i 2)(
3
1
)2
1*
)( )2(3)(2 ZCZZC ii , jika ZCZ i 32 )(
4
1
)(.
1
2
1*
)( )3(4)(3)(2 ZCZZZC ii , jika ZCZ i 43 )(
Keterangan :C(i) = konsumsi per kapitaZ = treshold atau tingkat pendapatan tertentu yang digunakan sebagai
batas kecukupan.
2.4.4 Diagnosis IPM
Diagnosis ini digunakan untuk menganalisis fenomena tentang
IPM baik tentang rendahnya IPM, sebab-sebabnya dan solusi
untuk mengatasi rendahnya IPM dengan logical frame work
approach (diagram what-what, why-why, dan how-how). Bentuk
diagramnya dapat disusun dalam gambar sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
22
Gambar 2.2 Diagnosis IPM
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
23
2008 77.39 86.74 57.89 74.01
IPMTahun Indeks Harapan Hidup Indeks Pendidikan Indeks Daya Beli
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Analisis Indeks Pembangunan Manusia Di Tingkat Kota
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa IPM Kota Mojokerto
pada tahun 2008 adalah sebesar 74,01. Besaran IPM ini sebagai
pembentuknya adalah Indek Harapan Hidup sebesar 77,39, Indek
Pendidikan sebesar 86,74 dan Indek Daya Beli sebesar 57,89.
Berdasarkan standar UNDP IPM Kota Mojokerto pada tahun 2008
berada pada klasifikasi menengah atas, yaitu antara 60 sampai
dengan 79. Komposisi IPM pada Kota Mojokerto dapat dilihat pada
tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Indeks Pembangunan Manusia Kota Mojokerto Tahun 2008
Sumber : Data primer, diolah
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
24
Tabel 3.1 dapat digambar pada Grafik 3.1 sebagai berikut :
IPM Kota Mojokerto Tahun 2008
57.89
86.7477.39
020406080
100
IndexHarapan
Hidup
IndexPendidikan
Index DayaBeli
Nila
i IPM
Grafik 3.1. IPM Kota Mojokerto Tahun 2008
Grafik 3.1 memperlihatkan bahwa komponen terbesar sebagai
pembentuk IPM Kota Mojokerto adalah Indeks Pendidikan. Kondisi
ini memberikan indikasi bahwa kota Mojokerto termasuk daerah
pendidikan, di samping itu perhatian Pemerintah di sektor tersebut
cukup tinggi, karena Indeks Pendidikannya juga relatif cukup tinggi.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
25
Sedangkan indeks yang terendah adalah Indeks Daya Beli (PPP).
Angka-angka Indeks Daya Beli ini dimana-mana cenderung rendah
dan menurun karena harga-harga pada umumnya naik cukup
signifikan sebagai dampak dari kebijakan kenaikan harga BBM
secara nasional. Namun ada juga daerah lain yang tidak menurun
khususnya disebabkan fundamental ekonomi daerah tersebut cukup
kuat.
Harga BBM merupakan price leader, dengan kenaikan harga
BBM, maka harga barang-barang lain juga cenderung meningkat,
dan pada giliranya daya beli juga cenderung menurun.
Dengan angka-angka IPM pada tabel 3.1 tersebut bagi para
perencana yang ingin mengembangkan model perencanaan
partisipatif maka data-data yang diperoleh tersebut masih belum
cukup, karena masih memerlukan informasi yang lebih banyak,
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
26
termasuk data sebaran IPM hingga tingkat kelurahan, dan juga
data kantong-kantong IPM rendah.
3.2 Sebaran IPM Di Tingkat Kelurahan
Untuk keperluan perencaaan partisipatif Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) perlu dihitung hingga tingkat kelurahan, khususnya
untuk mengetahui kantong-kantong IPM yang rendah di berbagai
kelurahan, dan potensi-potensi yang dapat dijadikan solusi alternatif.
Sebaran IPM pada masing-masing kecamatan/kelurahan dapat
dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
27
NO KELURAHAN IPM STANDAR DEVIASIKecamatan : Magersari
1 Gunung Gedangan 70.992 Kedundung 72.363 Wates 75.734 Magersari 75.565 Balongsari 74.646 Gedongan 76.207 Jagalan 73.358 Purwotengah 77.169 Sentanan 75.88
10 Meri 72.94
1 Pulorejo 72.042 Blooto 69.563 Mentikan 72.944 Prajurit Kulon 71.735 Miji 73.916 Kauman 75.247 Kranggan 76.248 Surodinawan 75.66
2.28
Kecamatan : Prajurit Kulon
2.12
Tabel 3.2 Sebaran Indeks Pembangunan ManusiaKota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008
Sumber : Data Primer, diolah
Tabel 3.2 Jika IPM masing-masing kelurahan tersebut dibuat
dalam Grafik 3.2 akan memperlihatkan sebaran sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
28
IPM Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008
6466687072747678
G.G
edan
gan
Kedu
ndun
g
Wat
es
Mag
ersa
ri
Balo
ngsa
ri
Ged
onga
n
Jaga
lan
Purw
oten
gah
Sent
anan
Mer
i
Pulo
rejo
Bloo
to
Men
tikan
Praj
uritk
ulon Miji
Kaum
an
Kran
ggan
Suro
dina
wan
Kelurahan
Nila
i IPM
Grafik 3.2 IPM Tiap Kelurahan Kota Mojokerto Tahun 2008
Grafik 3.2 memperlihatkan bahwa standar deviasi IPM masing-
masing kelurahan relatif kecil, kondisi ini menunjukkan kesenjangan
IPM pada masing-masing kelurahan yang satu dengan kelurahan
lainnya juga relatif cukup kecil, atau dengan kata lain bahwa
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
29
pembangunan bidang sumberdaya manusia di kota Mojokerto relatif
cukup merata.
Di kecamatan Magersari standar deviasi IPM masing-masing
kelurahan hanya sebesar 2,12, lebih rendah dari pada di kecamatan
Prajurit kulon yakni sebasar 2,28, hal ini disebabkan karena ada 1
(satu) kelurahan yang IPM- nya agak rendah yakni kelurahan Blooto
sebesar 69,56 sehingga standar deviasi di kecamatan Prajurit Kulon
lebih besar dari pada kecamatan Magersari.
Penghitungan IPM selain secara keseluruhan (aggregate) dalam
bentuk IPM total juga bisa dihitung secara perkomponen (partial)
pada masing-masing kelurahan sebagai berikut :
3.2.1 Indeks Harapan Hidup
Indeks Harapan Hidup per Kelurahan dan peringkat masing-
masing kelurahan dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
30
ANGKA HARAPAN INDEKS HARAPANHIDUP HIDUP
1 Gunung Gedangan 68.07 71.792 Kedundung 67.67 71.113 Wates 71.40 77.334 Magersari 71.94 78.245 Balongsari 69.70 74.506 Gedongan 75.00 83.337 Jagalan 71.20 77.008 Purwo Tengah 75.00 83.339 Sentanan 73.39 80.6410 Meri 69.93 74.89
1 Pulorejo 70.33 75.552 Blooto 69.63 74.383 Mentikan 68.06 71.764 Prajurit Kulon 72.00 78.335 Miji 70.93 76.566 Kauman 73.24 80.407 Kranggan 75.00 83.338 Surodinawan 73.33 80.55
Kota Mojokerto 2008 71.43 77.39
Kecamatan Magersari
Kecamatan Prajurit Kulon
NO KELURAHAN
Tabel 3.3 Indeks Harapan Hidup Per kelurahanKota Mojokerto Tahun 2008
Sumber : Data Primer, diolah
Tabel 3.3 memperlihatkan bahwa sebaran indeks harapan hidup
pada tiap-tiap kelurahan kurang lebih juga merata. Indeks harapan
hidup rata-rata di setiap kelurahan adalah sebesar 77,39.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
31
Tiga (3) kelurahan yang termasuk peringkat tinggi antara lain:
kelurahan Purwotengah, kelurahan Gedongan dan kelurahan
Kranggan dan tiga (3) kelurahan yang mempunyai indeks harapan
hidup terendah yakni kelurahan Kedundung, kelurahan Mentikan,
dan kelurahan Gunung Gedangan.
Sebaran indeks harapan hidup pada masing-masing kelurahan
secara keseluruhan tersebut jika digambar dalam diagram area
nampak sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
32
IHR Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008
64
6668
70
72
7476
78G
.Ged
anga
n
Ked
undu
ng
Wat
es
Mag
ersa
ri
Bal
ongs
ari
Ged
onga
n
Jaga
lan
Pur
wot
enga
h
Sen
tana
n
Mer
i
Pul
orej
o
Blo
oto
Men
tikan
Pra
jurit
kulo
n
Miji
Kau
man
Kra
ngga
n
Sur
odin
awan
Kelurahan
Nila
i IPM
Grafik 3.3 Indeks Harapan Hidup Kota Mojokerto Tahun 2008
Berdasarkan Grafik 3.3 nampak dengan jelas kelurahan-
kelurahan yang mempunyai peringkat indeks harapan hidup rendah.
Dengan demikian masalah what-what sudah ditemukan untuk indeks
harapan hidup di beberapa kelurahan. Sedangkan masalah why-why
atau mengapa sampai terjadi indeks harapan hidup rendah, perlu
ditelusuri faktor-faktor penyebabnya, baik secara teori maupun
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
33
kondisi empirik dilapangan. Secara teori sebab-sebab rendahnya
indeks harapan hidup dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 3.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Harapan Hidup
INDEKS PEMBANGUNANMANUSIA
TINGKAT KESEHATAN
INDIKATOR
INDEKS HARAPAN HIDUP
ANGKAKEMATIAN
BAYI
ANGKAKEMATIAN
IBU MELAHIRKAN
ANGKAKEMATIAN
KESELURUHAN
IMUNISASI PELAYANANKESEHATAN
PENYAKITMENULAR
RUJUKAN PERAWATAN
TENAGAKESEHATAN
SARANAKESEHATAN
KUALITAS TENAGAKESEHATAN
KUALITAS SARANAKESEHATAN
LINGKUNGAN BUDAYA SEHAT AKSESIBILITAS(JARAK)
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
34
Berdasarkan gambar 3.1 secara garis besarnya indeks harapan
hidup seseorang ditentukan oleh faktor fisik dan non fisik. Faktor
fisik termasuk sarana dan prasarana kesehatan yakni rumah sakit
(puskesmas), prasarana air bersih, dan lain-lain. Sedangkan aspek
non fisik sangat luas sekali menyangkut perilaku hidup sehat,
termasuk kepemilikan WC, rumah yang memiliki jamban dan lain-
lain.
Berikut ini inventarisasi prasarana kesehatan pada 3 (tiga)
kelurahan yang indeks harapan hidupnya termasuk pada peringkat
terendah.
1. Prasarana Kesehatan.
Prasarana kesehatan pada 3 (tiga) kelurahan yang tergolong
peringkat bawah dapat dilihat pada tabel berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
35
Tabel 3.4 Prasarana Kesehatan Pada KelurahanKedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan
No. JenisPrasarana
KeteranganKedundung Mentikan Gunung Gedangan
1. Rumah sakitumum
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2. Rumah sakitbersalin
Ada Tidak ada Tidak ada
3. Puskesmas Ada Ada Tidak ada4. Puskesmas
PembantuTidak ada Ada Ada
5. Poliklinik Ada Ada Tidak adaSumber : profil kelurahan
Tabel 3.4 memperlihatkan bahwa pada 3 (tiga) kelurahan
tersebut tidak ada rumah sakit umum, sebagian besar hanya ada
puskesmas dan poliklinik. Namun hal tersebut untuk tingkat
kelurahan dengan pertumbuhan penduduk yang belum terlalu padat
masih dianggap cukup.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
36
2. Prasarana Air Bersih
Prasarana air bersih pada 3 (tiga) kelurahan-kelurahan yang
mempunyai indeks harapan hidup pada peringkat rendah dapat
dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut :
Tabel 3.5 Prasarana Air Bersih Pada KelurahanKedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan
No. JenisPrasarana
KeteranganKedundung Mentikan Gunung Gedangan
1. PAM Ada Tidak ada Tidak ada2. Sumur Gali Ada Ada Ada3. Sumur
PompaAda Ada Ada
4. Perpipaan Tidak ada Tidak ada Ada6. Mata air Tidak ada Tidak ada Ada
Sumber : profil kelurahan
Tabel 3.5 memperlihatkan bahwa sumber air bersih pada 3
(tiga) kelurahan tersebut berasal dari sumur gali dan sumur pompa,
sedangkan sumber yang lain seperti PAM, perpipaan dan mata air
sebagian besar tidak ada.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
37
Pada umumnya tidak semua rumah tangga memiliki sumur gali
maupun pompa, sehingga jika tidak ada tambahan sumber air dari
PAM, perpipaan atau mata air dengan sendirinya diperkirakan akan
mengalami kekurangan air bersih pada kelurahan tersebut,
kekurangan air bersih di samping merupakan prasarana juga
mencerminkan rendahnya aspek perilaku hidup sehat. Di samping itu
masing-masing rumah jarang yang memanfaatkan apotik hidup, baik
untuk kesehatan juga dapat membantu kegoncangan harga 9 bahan
pokok.
3. Kepemilikan WC dan Jamban
Kepemilikan WC dan jamban merupakan salah satu perilaku
hidup sehat. Data kepemilikan WC dan Jamban pada tiga (3)
kelurahan yang indeks harapan hidupnya pada peringkat rendah
dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
38
Tabel 3.6 Kepemilikan WC dan Jamban Pada KelurahanKedundung, Mentikan dan Gunung Gedangan
No. KeteranganKeterangan
Kedundung Mentikan Gunung Gedangan
1. Jumlah rumahYang memilikiWC
1700 3275 Tidak Terdata
2. Jumlah rumahyang memilikijamban
- TidakTerdata
30
Sumber : profil kelurahan
Tabel 3.6 memperlihatkan bahwa sebagian besar rumah
tangga memiliki WC. Kondisi ini memberikan indikasi bahwa dalam
bidang ini perilaku masyarakat pada 3 (tiga) kelurahan tersebut
relatif cukup baik. Dengan demikian untuk meningkatkan indeks
harapan hidup masih diperlukan prasarana kesehatan dan juga
perilaku hidup sehat (how-how) terjawab, hanya masalah prasarana
dalam perencanaan biasanya dapat ditargetkan dalam jangka
pendek, namun untuk perilaku agak sulit dan dalam perencanaan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
39
selalu ditargetkan dalam jangka menengah (RPJM) dan jangka
panjang (RPJP).
3.2.2 Indeks Pendidikan
Komponen dalam indeks pendidikan terdiri dari Angka Melek
Huruf (AMH) dan Angka Rata-rata Lama Sekolah (MYS). Angka Melek
Huruf diukur melalui proporsi penduduk yang berusia 10 tahun ke
atas yang mampu membaca dan menulis di suatu wilayah,
sedangkan Angka Rata-rata Lama Sekolah dihitung berdasarkan
skoring rata-rata lama sekolah seseorang.
Sebaran indeks pendidikan pada masing-masing kelurahan
dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
40
ANGKA INDEKS ANGKA RATA2 INDEKS RATA2 INDEKSMELEK HURUF MELEK HURUF LAMA SEKOLAH LAMA SEKOLAH PENDIDIKAN
1 Gunung Gedangan 100.00 100.00 7.88 52.56 84.192 Kedundung 100.00 100.00 10.05 66.99 89.003 Wates 99.75 99.75 11.28 75.17 91.564 Magersari 100.00 100.00 11.06 73.73 91.245 Balongsari 100.00 100.00 11.54 76.94 92.316 Gedongan 99.26 99.26 9.85 65.69 88.077 Jagalan 98.45 98.45 8.25 54.97 83.968 Purwo Tengah 99.49 99.49 10.19 67.92 88.979 Sentanan 99.97 99.97 9.25 61.69 87.2110 Meri 99.68 99.68 9.19 61.27 86.88
1 Pulorejo 98.56 98.56 8.23 54.83 83.992 Blooto 93.24 93.24 7.04 46.96 77.813 Mentikan 100.00 100.00 10.12 67.49 89.164 Prajurit Kulon 92.38 92.38 7.85 52.33 79.035 Miji 99.47 99.47 8.65 57.68 85.546 Kauman 100.00 100.00 8.85 59.03 86.347 Kranggan 100.00 100.00 9.35 62.35 87.458 Surodinawan 100.00 100.00 9.85 65.67 88.56
Kota Mojokerto 2008 98.90 98.90 9.36 62.40 86.74
Kecamatan Prajurit Kulon
NO KELURAHAN
Kecamatan Magersari
Tabel 3.7 Indeks Pendidikan Per kelurahanKota Mojokerto Tahun 2008
Sumber : Data Primer, diolah
Jika indeks pendidikan masing-masing kelurahan tersebut
digambar dalam diagram area nampak sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
41
Index Pendidikan Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008
70
75
80
85
90
95G
.Ged
anga
n
Ked
undu
ng
Wat
es
Mag
ersa
ri
Bal
ongs
ari
Ged
onga
n
Jaga
lan
Pur
wot
enga
h
Sen
tana
n
Mer
i
Pul
orej
o
Blo
oto
Men
tikan
Pra
jurit
kulo
n
Miji
Kau
man
Kra
ngga
n
Sur
odin
awan
Kelurahan
Nila
i IPM
Grafik 3.4 Indeks Pendidikan Kota Mojokerto Tahun 2008
Berdasarkan Grafik 3.4 pada diagram tersebut, maka ke 3
(tiga) kelurahan yang mempunyai indeks pendidikan tertinggi pada
peringkat 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) adalah : kelurahan
Balongsari, kelurahan Wates, dan kelurahan Magersari.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
42
Sedangkan 3 (tiga) kelurahan yang mempunyai peringkat
terendah bidang indeks pendidikan adalah : kelurahan Blooto,
kelurahan Prajurit kulon, dan kelurahan Jagalan. (Masalah what-what
dalam indeks pendidikan telah ditemukan).
Ketiga kelurahan yang mempunyai indeks pendidikan terendah
tersebut untuk keperluan perencanaan perlu ditelusuri faktor-faktor
yang diperkirakan menentukan indeks pendidikan baik secara teori
maupun secara empirik (why-why).
Secara teori faktor yang dapat mempengaruhi indeks
pendidikan dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
43
Gambar 3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pendidikan
Secara makro tingkat pendidikan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang mendasar, yaitu kemampuan daya beli/tingkat
perekonomian masyarakat yang berhubungan dengan kemiskinan,
INDEKS PEMBANGUNANMANUSIA
TINGKAT PENDIDIKAN
INDIKATOR INDEKS PENDIDIKAN
RATA-RATA LAMA SEKOLAH & MELEK HURUF
JUMLAH GURU KUALITASGURU
KURIKULUM
JUMLAH RUANGKELAS
BIAYA PENDIDIKAN RUANG RUSAK AKSESIBILITAS(JARAK/JALAN)
PARTISIPASI TINGKAT PENDIDIKAN
SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK & MA
DAYA BELI(KEMISKINAN)
BUDAYA RENDAH MOTIVASI ANGGARANPEMERINTAH
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
44
budaya pendidikan yang rendah, motivasi yang rendah untuk
mendapatkan pendidikan dan kecilnya anggaran Pemerintah di
sektor pendidikan. Faktor-faktor mendasar tersebut saling
mempengaruhi antara satu dengan yang lain.
Di samping itu yang juga berpengaruh pada Indeks Pendidikan
adalah jumlah bangunan sekolah, biaya pendidikan, kondisi
ruangan/bangunan sekolah dan jarak yang ditempuh oleh
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Sedangkan secara mikro indeks pendidikan juga dipengaruhi
oleh jumlah tenaga pengajar/guru, kualitas tenaga pengajar dan
kurikulum juga mempengaruhi partisipasi tingkat pendidikan pada
tingkatan sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas.
Tinggi atau rendahnya partisipasi pendidikan ini akan
mempengaruhi tingkat pendidikan yang tertuang dalam Indeks
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
45
Pendidikan, dimana indeks tersebut dihitung berdasarkan rata-rata
lama sekolah dan besarnya melek huruf.
Jadi secara garis besarnya indeks pendidikan sangat
tergantung pada aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik yang dapat
ditelusuri melalui variabel prasarana pendidikan baik formal maupun
informal. Sedangkan aspek non fisik sulit dideteksi karena
menyangkut motivasi, budaya dan lain sebagainya.
Aspek fisik pada 3 (tiga) kelurahan dengan indeks pendidikan
pada peringkat rendah dapat dilihat sebagai berikut :
1. Prasarana Pendidikan Formal
Prasarana pendidikan formal pada 3 (tiga) kelurahan dapat
dilihat pada tabel 3.8 sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
46
Tabel 3.8 Prasarana Pendidikan Formal Pada KelurahanBlooto, Prajurit Kulon dan Jagalan
No. Jenis Prasarana KeteranganBlooto Prajurit kulon Jagalan
1. Taman Kanak-kanak Ada Ada Ada2. SD/Sederajad Ada Ada Ada3. SLTP/Sederajad Ada Ada Ada4. SLTA/Sederajad Tidak
adaAda Tidak ada
5. PT. Tidakada
Tidak ada Tidak ada
Sumber : profil kelurahan
Tabel 3.8 memperlihatkan bahwa ditinjau dari segi prasarana
pendidikan formal pada ketiga daerah yang indeks pendidikannya
pada peringkat rendah tersebut cukup terlayani. Ini telah terbukti
bahwa angka kemampuan baca tulis masyarakat juga tinggi. Dalam
arti jika hanya untuk melayani melek aksara/melek huruf saja sudah
terpenuhi karena ada tempat fasilitas yang melayani, berarti ada
indikasi penyebab rendahnya indeks pendidikan pada 3 kelurahan
tersebut karena faktor lama sekolah. Hal ini diperjelas dengan data
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
47
pada tabel 3.7, bahwa angka melek huruf pada ketiga kelurahan
tersebut cukup tinggi, yakni kelurahan Blooto sebesar 93,24, Prajurit
kulon 92,38, dan kelurahan Jagalan sebesar 98,45.
Dengan demikian faktor pencetus rendahnya indeks pendidikan
adalah lama sekolah (knowledge). Masalah ini harus dipecahkan
dalam perencanaan jangka menengah dan jangka panjang, karena
faktor pencetusnya bukan aspek fisik yang dapat diatasi dalam satu
atau dua tahun, namun pengaruh secara tidak langsung termasuk
masalah ekonomi dan motivasi (masalah how-how dalam indeks
pendidikan terjawab).
Namun juga perlu ditingkatkan baik aspek kualitas pendidikan
yang mempunyai daya tarik terhadap seseorang dan prasarana non
formal lainnya seperti sarana perpustakaan sebagaimana dapat
dilihat pada tabel 3.9 yang keberadaanya masih relatif sangat minim.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
48
2. Sarana Perpustakaan
Tabel 3.9 Prasarana Perpustakaan Pada KelurahanBlooto, Prajurit kulon dan Jagalan
No. Jenis Prasarana KeteranganBlooto Prajurit kulon Jagalan
1. Perpustakaan anak-anak
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
2. Perpustakaan Umum Tidak ada Tidak ada Ada3. Taman bacaan Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sumber : profil kelurahan
Tabel 3.9 memperlihatkan bahwa sarana perpustakaan masih belum
tersedia, kondisi ini merupakan aspek daya tarik bagi minat belajar.
3.2.3 Indeks Daya Beli (Purchasing Power Parity Index)
Penghitungan Indeks Daya Beli diperoleh dari Purchasing
Power Parity (PPP). Hasil komputasi terhadap indeks daya beli dapat
dilihat pada tabel 3.10 sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
49
PPP INDEKS(Rp) DAYA BELI
1 Gunung Gedangan 1,146,698 57.012 Kedundung 1,146,486 56.963 Wates 1,152,222 58.294 Magersari 1,147,443 57.195 Balongsari 1,147,157 57.126 Gedongan 1,147,503 57.207 Jagalan 1,155,734 59.108 Purwo Tengah 1,156,026 59.179 Sentanan 1,158,649 59.7810 Meri 1,146,880 57.06
1 Pulorejo 1,144,854 56.592 Blooto 1,144,392 56.483 Mentikan 1,150,567 57.914 Prajurit Kulon 1,150,205 57.825 Miji 1,158,058 59.646 Kauman 1,155,167 58.977 Kranggan 1,150,675 57.938 Surodinawan 1,150,492 57.89
Kota Mojokerto 2008 1,150,512 57.89
Kecamatan Prajurit Kulon
NO KELURAHAN
Kecamatan Magersari
Tabel 3.10 Indeks Daya Beli PerkelurahanDi Kota Mojokerto Tahun 2008
Sumber : Data Primer, diolah
Tabel 3.10 memperlihatkan bahwa 3 (tiga) peringkat PPP yang
tertinggi adalah kelurahan Sentanan, kelurahan Miji dan kelurahan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
50
Purwotengah. Sedangkan 3 (tiga) peringkat terendah yakni
kelurahan Blooto, kemudian kelurahan Pulorejo, dan kelurahan
Kedundung (masalah what-what terjawab).
Keseluruhan indeks daya beli tersebut jika digambarkan dalam
grafik nampak sebagai berikut :
Index Daya Beli Tiap Kelurahan Di Kota Mojokerto Tahun 2008
54
55
56
57
58
59
60
61
G.G
edan
gan
Ked
undu
ng
Wat
es
Mag
ersa
ri
Bal
ongs
ari
Ged
onga
n
Jaga
lan
Pur
wot
enga
h
Sen
tana
n
Mer
i
Pul
orej
o
Blo
oto
Men
tikan
Pra
jurit
kulo
n
Miji
Kau
man
Kra
ngga
n
Sur
odin
awan
Kelurahan
Nila
i IPM
Grafik 3.5 Indeks Daya Beli Kota Mojokerto Tahun 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
51
Ketiga kelurahan yang mempunyai PPP pada peringkat rendah
tersebut sebagaimana dalam Grafik 3.5 perlu ditelusuri beberapa
kondisi sosial ekonominya (why-why). Namun terlebih dahulu perlu
dijabarkan secara teori tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan
PPP dalam suatu diagram tertentu, seperti terlihat dalam gambar
sebagai berikut :
Gambar 3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Daya Beli
INDEKS PEMBANGUNANMANUSIA
KONSUMSI PER KAPITA
INDIKATOR
INDIKATOR DAYA BELI
PERTUMBUHANEKONOMI
KUALITASTENAGA KERJA
(SDM)
DISTRIBUSIPENDAPATAN
KEMISKINAN ENTREPRENEURSHIP
KONDISI MAKROINTERNASIONAL/NASIONAL
AKSESIBILITAS (SARANA,PRASARANA, LAHAN, DLL)
TINGKAT UPAHSERAPAN
TENAGA KERJA
PEMANFAATANSUMBERDAYA
ALAMINVESTASI
KONSUMSI DANEKSPOR NETTO
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
52
Beberapa faktor yang mempengaruhi Indeks Daya Beli adalah
kondisi makro internasional/nasional atau daerah.
Di samping itu terdapat faktor pemanfaatan sumberdaya alam
yang dapat mempengaruhi Indeks Daya Beli. Dari ketiga faktor
tersebut akan mempengaruhi tingkat perkembangan ekonomi suatu
daerah termasuk kualitas tenaga kerja (SDM) dan distribusi
pendapatan masyarakat di suatu daerah.
Tinggi atau rendahnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah,
kualitas tenaga kerja (SDM), dan distribusi pendapatan masyarakat
akan mempengaruhi jumlah tenaga kerja (berkurangnya angka
pengangguran) dan tingkat upah, dan pada akhirnya akan
mempengaruhi konsumsi perkapita yang diukur melalui Indeks Daya
Beli.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
53
Secara garis besarnya dalam gambar di atas, salah satu faktor
yang mempengaruhi daya beli adalah pertumbuhan ekonomi di suatu
daerah.
Berikut ini adalah tabel yang memuat pertumbuhan ekonomi di
masing-masing kelurahan yang mempunyai peringkat rendah dalam
indeks daya beli sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.11 sebagai
berikut :
Tabel 3.11 Pertumbuhan Ekonomi Pada KelurahanBlooto, Pulorejo, dan Kedundung
No. Kelurahan PDRBTahun 2006
(Rp)
PDRBTahun 2007
(Rp)
PertumbuhanEkonomi
(%)1. Blooto 29.86.728.000 28.871.90.000 3,45
2. Pulorejo 511.500.000 433.000.000 18,13
3. Kedundung 94.414.889,450 89.551.251,600 5,43
Sumber : Profil Kelurahan, diolah
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
54
Tabel 3.11 memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada
ketiga kelurahan relatif cukup tinggi, kecuali di kelurahan Blooto.
Artinya kurang lebih hampir sama dengan pertumbuhan di tingkat
Kota atau Propinsi, namun dari sisi nilai absolutnya masih sangat
rendah sekali, khususnya di Pulorejo dan Blooto.
Kondisi ini memberikan indikasi bahwa terdapat hambatan
dalam pengelolan potensi sumberdaya alam, termasuk sektor
pertanian, peternakan, perkebunan, industri/kerajinan, jasa, wisata,
lainnya.
Sedangkan sarana penunjang yang berkaitan dengan
sumberdaya alam termasuk : pasar, sarana transportasi,
kelembagaan baik kelembagaan ekonomi maupun kelembagaan
lainya. Potensi dan kondisi lingkungan di masing-masing kelurahan
tersebut jika ditelusuri antara lain :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
55
1. Potensi Sektoral
Potensi sektoral secara makro dapat dideteksi melalui
kontribusi nilai tambah bruto (NTB) terhadap PDRB, sebagaimana
dapat dilihat pada tabel 3.12 sebagai berikut :
Tabel 3.12 Kontribusi NTB Terhadap PDRB KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung Di Kota Mojokerto
No. Sektoral Blooto Pulorejo Kedundung1. Pertanian 3,09 1,50 1,572. Ladang/Tegalan 0,17 1,49 -3. Perkebunan 1,29 - -4. Peternakan 10,05 - 0,175. Perikanan - - 1,276. Perdagangan 1,18 43,21 40,127. Jasa 1,62 17,89 36,218. Penginapan/Sejenisnya - - 2,199. Pariwisata - - -10. Industri rumah tangga 85,26 35,68 21,3111. PDRB 100 100 100
Sumber : Profil Kelurahan, diolah
Tabel 3.12 Memperlihatkan bahwa kelurahan Blooto leading
sektornya adalah industri rumah tangga, sedangkan kelurahan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
56
Pulorejo adalah perdagangan dan industri rumah tangga dan
kelurahan Kedundung juga perdagangan dan industri rumah tangga.
Dengan demikian potensi-potensi sektoral yang perlu
dikembangkan di ketiga kelurahan tersebut adalah perdagangan dan
industri rumah tangga. Sedangkan sektor lainnya relative kecil,
sehingga dalam perencanaan untuk mempercepat target perbaikan
indeks daya beli di kelurahan tersebut perlu menekankan pada
perdagangan dan industri rumah tangga .
2. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita masing-masing kelurahan dapat dilihat
pada tabel 3.13 sebagai berikut :
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
57
Tabel 3.13 Pendapatan Perkapita KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung di Kota Mojokerto
No. Kelurahan PendapatanPerkapita (Rp)
1. Blooto 663.275,152. Pulorejo 84.225,263. Kedundung 7.707.337,91
Sumber Profil Kelurahan, diolah
Tabel 3.13 memperlihatkan bahwa pendapatan perkapita yang
masih relatif rendah, khususnya pada dua (2) kelurahan yakni
Pulorejo dan Blooto. Kedua potensi tersebut diharapkan dalam RPJP
mampu didorong sebagai prioritas untuk mengatasi aspek daya beli
(PPP), disamping itu perlu didongkrak melalui kebijakan-kebijakan
yang dapat membuka lapangan kerja guna memanfaatkan potensi
tersebut. Kebijakan tersebut misalnya kemudahan bagi investor
skala kecil/menengah dan penularan aspek teknologi yang dapat
mempercepat pemanfaatan potensi tersebut.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
58
3. Pasar
Keberadaan pasar sebagai potensi penunjang pada 3 (tiga)
kelurahan yang indeks daya belinya rendah dapat dilihat pada tabel
3.14 sebagai berikut :
Tabel 3.14 Pasar Pada Kelurahan Blooto, Pulorejo danKedundung Di Kota Mojokerto
No. Jenis Pasar Blooto Pulorejo Kedundung1. Desa Tidak ada Tidak ada Tidak ada2. Swalayan Tidak ada Tidak ada Ada3. Hewan Tidak ada Tidak ada Ada4. Lainnya - - -
Sumber : Profil Kelurahan
Tabel 3.14 memperlihatkan bahwa ketiga kelurahan tersebut
tidak memiliki potensi pasar desa. Padahal pasar desa merupakan
salah satu penggerak roda perekonomian desa yang sangat
potensial, kecuali kelurahan Kedundung meskipun tidak ada pasar
desa namun ada swalayan.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
59
Pembuatan pasar desa tidak semudah bisa dalam jangka waktu
yang relative singkat karena biasanya didahului oleh embrio baru
dapat dikembangkan menjadi pasar tradisional dan berkembang
terus.
4. Perhubungan
Sarana perhubungan juga penting dalam menggerakkan roda
perekonomian daerah. Suatu daerah yang tanpa ditunjang oleh
prasarana perhubungan, maka daerah akan cenderung stagnan dan
pada akhirnya tidak dapat mengelola sumberdaya alam secara baik.
Beberapa sarana perhubungan yang dianggap esensial tersebut
dibahas satu persatu.
4.1 Sarana Perhubungan Darat
Di pulau Jawa sebagian besar sarana perhubungan hanya
melalui darat, dalam hal ini termasuk terminal, jalan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
60
Kabupaten/Propinsi, jalan desa, jembatan, stasiun. Kondisi sarana
perhubungan darat pada kelurahan-kelurahan yang memiliki indeks
daya beli pada peringkat rendah dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.15 Sarana Perhubungan Darat Pada KelurahanBlooto , Pulorejo dan Kedundung
No. Jenis Prasarana Blooto Pulorejo Kedundung1. Terminal Tidak ada Tidak ada Tidak ada2. Jalan Kabupaten/ Jalan
PropinsiTidak ada Ada Tidak ada
3. Jalan Desa1) Ada Ada AdaSumber : Profil KelurahanKet : 1) Jalan desa aspal
Tabel 3.15 memperlihatkan bahwa ketiga kelurahan yang
indeks daya belinya dalam peringkat rendah tersebut semuanya
tidak didukung akses terminal, meskipun sebagian terdapat jalan
penghubung desa dan Kabupaten/Propinsi.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
61
6. Sarana Telpon
Sarana telpon juga mendukung dalam menentukan perekonomian
desa yang pada akhirnya akan menentukan pendapatan rumah tangga.
Sarana telpon pada 3 (tiga ) kelurahan yang memiliki indeks daya
beli rendah dapat dilihat pada tabel 3.16 sebagai berikut :
Tabel 3.16 Sarana Telpon pada KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung
No. Jenis Prasarana Blooto Pulorejo Kedundung1. Telpon pribadi Ada Ada Ada2. Telpon umum Ada - Ada3. Wartel Ada Ada Ada4. Kios Telpon Ada Ada Ada
Sumber : Profil Kelurahan
Tabel 3.16 memperlihatkan bahwa untuk prasarana telpon tidak
ada masalah, artinya sarana telpon baik yang sifatnya umum maupun
pribadi sudah tersedia.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
62
7. Listrik
Listrik juga sebagai penggerak roda perekonomian suatu
desa/kelurahan. Namun untuk desa-desa pada wilayah pulau Jawa
pada umumnya sudah terpenuhi, kecuali di luar Jawa. Kondisi listrik
pada 3 (tiga) kelurahan yang memiliki indeks daya beli rendah dapat
dilihat pada tabel 3.17 sebagai berikut :
Tabel 3.17 Listrik Pada KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung
No Jenis Sarana Blooto Pulorejo Kedundung1. Listrik desa Tidak ada Tidak ada Tidak ada2. PLN Ada Ada Ada
Sumber : Profil Kelurahan
Tabel 3.17 memperlihatkan bahwa ketiga daerah tersebut masalah
listrik tersedia dan semuanya homogen, yakni listrik dari PLN, namun
kapasitas untuk industri yang cenderung belum mencukupi.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
63
8. Kelembagaan Ekonomi
Kelembagaan ekonomi termasuk bank, usaha bersama, kelompok
simpan pinjam, dan lain-lain dapat dilihat pada tabel 3.18 sebagai
berikut :
Tabel 3.18 Jenis Lembaga Keuangan Pada KelurahanBlooto, Pulorejo Kedundung
No. Jenis Lembaga Keuangan Blooto Pulorejo Kedundung1. Bank Ada Ada Tidak ada2. Usaha bersama Ada Ada Ada3. Kelompok simpan pinjam Ada Ada Ada4. Badan perkreditan rakyat Ada Ada Ada5. Badan perkreditan desa Ada Ada Ada
Sumber : Profil Kelurahan
Tabel 3.18 memperlihatkan bahwa dari aspek kelembagaan
ekonomi hampir semua kelurahan terdapat lembaga ekonomi yang
dapat menopang pemanfaatan sumberdaya alam, baik lembaga
keuangan yang berbentuk bank, usaha bersama, badan perkreditan
rakyat, dan badan perkreditan desa.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
64
9. Kelembagaan Koperasi
Koperasi juga menentukan perkembangan perekonomian suatu
desa/kelurahan. Jenis koperasi pada kelurahan-kelurahan yang
memiliki indeks daya beli pada peringkat rendah dapat dilihat pada
tabel 3.19 sebagai berikut :
Tabel 3.19 Jenis Koperasi Pada KelurahanBlooto, Pulorejo dan Kedundung
No. Jenis Lembaga Keuangan Blooto Pulorejo Kedundung1. Koperasi simpan pinjam Ada Tidak ada Ada2. Koperasi unit desa Tidak ada Tidak ada Ada3. Koperasi dusun Tidak ada Tidak ada Tidak ada4. Koperasi angkutan Tidak ada Tidak ada Tidak ada5. Koperasi desa Tidak ada Tidak ada Tidak ada6. Koperasi karyawan Tidak ada Tidak ada Tidak ada7. Koperasi pasar. Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sumber : Profil Kelurahan
Tabel 3.19 memperlihatkan bahwa ketiga kelurahan tersebut tidak
mempunyai koperasi yang beroperasi di wilayah kelurahan, hanya
sebagian kecil yang mempunyai koperasi simpan pinjam dan koperasi
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
65
dusun yakni kelurahan Blooto dan kelurahan Kedundung. Masalah
how-how dalam indeks daya beli dapat dipecahkan, dan perlu
diprioritaskan dalam perencanaan, termasuk aspek pasar desa,
terminal, dan kelembagaan koperasi.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
66
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab III
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
A. Secara Agregate :
1. Indeks Pembangunan Manusia kota Mojokerto pada tahun 2008
adalah sebesar 74,01. Besaran indeks ini termasuk dalam
klasifikasi menengah keatas.
2. Kontribusi terbesar pada IPM Kota Mojokerto adalah berasal dari
Indeks Pendidikan sebesar 86,74 kemudian diikuti oleh Indeks
Harapan Hidup sebesar 77,39 dan Indeks Daya Beli sebesar 57,89.
3. Besaran indeks daya beli tahun 2008 relatif rendah, karena
dampak kebijakan kenaikan BBM secara nasional terhadap daya
beli masyarakat.
4. Ditinjau dari segi sebaran IPM pada masing-masing kelurahan
cukup merata, dimana standar deviasinya relatif kecil, baik
kelurahan-kelurahan di kecamatan Magersari maupun di Prajurit
Kulon.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
67
Ini memberi indikasi bahwa layanan Pemerintah Kota
Mojokerto dibidang pembangunan manusia cukup merata. Namun
besaran IPM pada kelurahan-kelurahan di Kecamatan Magersari lebih
merata dibanding kelurahan di kecamatan Prajuritkulon, karena
terdapat kelurahan dengan peringkat IPM terendah yakni Kelurahan
Blooto sebesar 69,56.
B.Secara Partial
1. Kelurahan yang menempati peringkat teratas bidang indeks harapan
hidup antara lain :
Peringkat 1) terdapat tiga (3) kelurahan yang sama yakni :
Purwotengah, Gedongan, dan kelurahan Kranggan. Peringkat 2)
kelurahan Sentanan, dan peringkat 3) kelurahan Surodinawan.
Sedangkan kelurahan yang berada pada tiga (3) peringkat
bawah adalah : kelurahan Kedundung, kelurahan Mentikan, dan
kelurahan Gunung Gedangan. Sebagai faktor pemicu indeks harapan
hidup pada tiga (3) kelurahan tersebut cenderung didominasi oleh
faktor non fisik yang menyangkut perilaku hidup sehat.
2. Kelurahan-kelurahan yang menempati tiga (3) peringkat atas bidang
indeks pendidikan yakni kelurahan Balongsari, kemudian kelurahan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
68
Wates, dan kelurahan Magersari. Sedangkan tiga (3) kelurahan yang
menempati urutan terendah yakni Blooto, Prajurit Kulon, dan
kelurahan Jagalan. Faktor pemicu utama adalah rata-rata lama
sekolah (knowledge) yang didominasi oleh faktor non fisik
menyangkut motivasi dan daya tarik pendidikan pada penduduk
serta aspek ekonomi.
3. Indeks daya beli masyarakat secara keseluruhan masih relatif
rendah. Kelurahan-kelurahan yang mempunyai 3 (tiga) peringkat
tertinggi adalah : Sentanan, kemudian Miji, dan selanjutnya
kelurahan Purwotengah. Sedangkan 3 (tiga) kelurahan yang berada
pada peringkat bawah yakni : Blooto, Pulorejo, dan kelurahan
Kedundung.
Faktor pemicu pada indeks daya beli secara nasional adalah
kebijakan kenaikan BBM, sementara di tingkat desa sendiri belum
di dukung fundamental ekonomi yang kuat termasuk kurangnya
prasarana penggerak ekonomi masyarakat diantaranya pasar desa,
terminal, lembaga keuangan desa, koperasi, akibatnya pendapatan
perkapita berada pada keseimbangan rendah (low of equilibrium
trap).
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
69
4.2 Rekomendasi
1. Dalam desain perencanaan bidang pembangunan manusia
khususnya untuk mempertahankan, memacu, dan menjaga
pemerataan hasil-hasil pembangunan, maka perlu
memprioritaskan kelurahan-kelurahan yang indeks pembangunan
manusianya berada pada peringkat terendah, meskipun juga
tetap mempertahankan dan meningkatkan kelurahan yang
pembangunan bidang manusianya berada pada peringkat atas.
2. Alternatif solusi untuk meningkatkan Indeks Harapan Hidup pada
3 (tiga) kelurahan yang berada pada peringkat bawah terbagi
menjadi dua solusi, yakni solusi yang bersifat non fisik dan solusi
fisik. Solusi non fisik membutuhkan rentangan waktu yang lebih
panjang, target ini bisa diselesaikan pada RPJM atau RPJP karena
menyangkut penyuluhan hidup sehat, perbaikan gizi,
pemanfaatan apotik hidup, peningkatan pelayanan publik bidang
kesehatan dan lain-lain yang mempuyai cakupan agak luas dan
menyangkut perubahan perilaku.
Sedangkan solusi pembangunan fisik di bidang kesehatan,
yaitu pembangunan puskesmas yang belum memadai, rumah sakit
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
70
dan pengadaan tenaga kesehatan, subsidi biaya kesehatan bagi
penduduk yang kurang mampu dan sistem asuransi kesehatan
atau jaminan sosial yang tepat sasaran dapat diselesaikan dalam
rencana jangka pendek (short term).
3. Begitu juga alternatif solusi pada 3 (tiga) kelurahan yang
tergolong pada peringkat terbawah bidang indeks pendidikan
yakni aspek non fisik dan aspek fisik. Pemicu utama adalah aspek
knowledge (rata-rata lama sekolah) dan bukan melek huruf
sehingga target penyelesaian masalah ini bisa dituangkan dalam
RPJM atau RPJP.
Solusi di bidang fisik perlu diselesaikan dalam jangka pendek
(short term), termasuk perbaikan sarana sekolah, sebaran guru,
penyempurnaan kurikulum, meminimalisasi biaya pendidikan,
alokasi anggaran Pemerintah terhadap sektor pendidikan,
perbaikan sarana transportasi menuju sekolah dan lain-lain.
4. Solusi untuk meningkatkan Indeks Daya Beli pada daerah yang
tergolong pada peringkat terendah perlu diprioritaskan :
a. Menjaga stabilisasi kondisi perekonomian nasional maupun
daerah termasuk upaya ketahanan harga pangan misalnya
dengan lebih diarahkan intensifikasi penanaman 9 bahan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
71
pokok pada halaman rumah seperti lombok, sayur-mayur
dan lain-lain, pelatihan-pelatihan wirausaha
(entrepreneurship), perluasan kesempatan kerja atau
berusaha, peningkatan produktivitas tenaga kerja,
kebijakan kemudahan investasi dari luar daerah, serta
kebijakan-kebijakan pengurangan beban biaya hidup bagi
masyarakat miskin, seperti kredit lunak dan program
jaminan ketersediaan kebutuhan pokok (basic needs).
b. Disamping itu perlu penciptaan sarana yang dapat
mempercepat roda perekonomian desa termasuk
penciptaan pasar desa, lembaga keuangan desa, dan
perbaikan transportasi pedesaan.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
72
PUSTAKA YANG DIANJURKAN
Anonim, 2005, Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang 2005,
Bappeda Jombang.
_______, 2006, Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang
Bappeda Jombang.
_______, 2007, Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Jombang
Bappeda Jombang.
_______, 2004, “The Economics of Demografi Financial Human
Development in Indonesia”, Nation Human Development
Report.
ADB, 1992, “Benefit Monitoring and Evaluation”, A Handbook For Bank
Staff Of Executing Agencies an Consultans.
Akita, T dan A. Alisjahbana, 2002, “Regional Income Inequality in
Indonesia and the Initial Impact of the Economic Crisis”,
Bulletin of Indonesian Economic Studies 38 (2): 201-222.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
73
Arsyad, Lincolin, 1999, “Ekonomi Pembangunan”, Edisi ke-4, Cetakan
ke-1, STIE YKPN, Yogyakarta.
Bardhan, P, 1996 “Efficiency, Equity and Poverty Alleviation” : Policy
Issues In Less Developed Countries”, Journal IMF Staff Papers
Washington.
Bayo A, Anre (Ed), 1993, “Kemiskinan dan Strategi Memerangi
Kemiskinan”, Liberty, Yogyakarta.
Garcia, J.G. dan L. Soelistianingsih, 1998, “Why Do Differences in
Provincial Income Persist in Indonesia?”, Bulletin of Indonesian
Economic Studies 34 (1): 95-120.
Ginanjar K,1995, “Pemberdayaan Masyarakat”, Jurnal Studi
Pembangunan Pascasarjana, ITB Bandung.
Harbison, Frederick H., 1973, “Human Resources as the Wealth of
Nations”, Oxford University, New York.
Hers, J. 1998, “Human Capital and Economic Growth: A Survey of the
Literature”, CPB Report 1998/2.
Mubyarto, 1993, “Peluang Kerja dan Berusaha Di Pedesaan”, UGM
Yogyakarta
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
74
________, 1997, “Ekonomi Rakyat, Program IDT dan Demokrasi
Ekonomi Indonesia, LP Aditya Media”, Yogyakarta
________, 1998, “Kembali Ke Ekonomi Pancasila, Pemerataan
Pembangunan Dan Penanggulangan Kemiskinan”, LP Aditya
Media, Yogyakarta
_________, 1999, “Reformasi Sistem Ekonomi Dan Kapitalisme Menuju
Ekonomi Kerakyatan”, LP Aditya Media, Yogyakarta
_________, 2000, “Ekonomi Membangun Sistem”, BPFE UGM,
Yogyakarta
Moelyarto, 1993, “Strategi Alternatif Pengentasan Kemiskinan”, Makalah
UGM, Yogyakarta
Nugroho H, 1999, “Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pemberdayaan”, LP
Aditya Media, Yogyakarta.
Ramirez, A., G. Ranis, dan F. Stewart, 1998, “Economic Growth and
Human Capital”. QEH Working Paper No. 18.
Ritonga, Razali, 2003, “Konsep, Metode dan Penghitungan IPM dan
Indeks Komposit Lainnya”, BPS
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
75
Simanjuntak, 1985, “Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia”, UI
Press, Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Penny, 1976, “ Penduduk Dan Kemiskinan
Kasus Di Sri Harjo Pedesaan Di Jawa”, LP Bhatara Karya
Aksara, Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1982, “Metode Penelitian
Survai”, LP3ES, Jakarta
Sumodiningrat, 1999, “Agenda Pemulihan Ekonomi (Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat Melalui Pemberdayaan Dan Otonomi
Daerah)”, LP Kipas Putih Aksara, Jakarta.
Todaro, Michael, 2000, “Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga”, Edisi
Ketujuh, Erlangga.
Wibisono, Y., 2001, “Determinan Pertumbuhan Ekonomi Regional: Studi
Empiris Antar Propinsi di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan
Pembangunan Indonesia, Vol 1 No 2, 52-83.
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
76
Lampiran 1 : Sebaran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008
NO IPM STANDAR DEVIASI1 3 4I Kecamatan : Magersari1 Gunung Gedangan 70,992 Kedundung 72,363 Wates 75,734 Magersari 75,565 Balongsari 74,646 Gedongan 76,207 Jagalan 73,358 Purwotengah 77,169 Sentanan 75,88
10 Meri 72,94II Kecamatan : Prajurit Kulon1 Pulorejo 72,042 Blooto 69,563 Mentikan 72,944 Prajurit Kulon 71,735 Miji 73,916 Kauman 75,247 Kranggan 76,248 Surodinawan 75,66
Sumber : Data Primer, diolah
----------------------------------------------------------------------KELURAHAN
2
2,12
2,28
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
77
Lampiran 2 : Indeks Harapan Hidup Kota Mojokerto
ANGKA HARAPAN INDEKS HARAPANHIDUP HIDUP
1 3 4I Kecamatan Magersari1 68,07 71,792 65,89 68,143 71,40 77,334 71,94 78,245 69,70 74,506 75,00 83,337 71,20 77,008 75,00 83,339 73,39 80,64
10 69,93 74,89
II Kecamatan Prajurit Kulon1 70,33 75,552 69,63 74,383 68,06 71,764 72,00 78,335 70,93 76,566 73,24 80,407 75,00 83,338 73,33 80,55
71,34 77,23
Sumber : Data Primer, diolah
Jagalan
Per Kelurahan Tahun 2008 -----------------------------------------------------------
NO KELURAHAN
2
Gunung GedanganKedundungWatesMagersariBalongsariGedongan
Kota Mojokerto
PurwotengahSentananMeri
PulorejoBlootoMentikanPrajurit KulonMijiKaumanKrangganSurodinawan
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
78
Lampiran 3 : Indeks Pendidikan Kota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008
INDEKSMELEKHURUF
I Kecamatan Magersari1 Gunung Gedangan 100,00 100,00 7,88 52,56 84,192 Kedundung 100,00 100,00 10,05 66,99 89,003 Wates 99,75 99,75 11,28 75,17 91,564 Magersari 100,00 100,00 11,06 73,73 91,245 Balongsari 100,00 100,00 11,54 76,94 92,316 Gedongan 99,26 99,26 9,85 65,69 88,077 Jagalan 98,45 98,45 8,25 54,97 83,968 Purwo Tengah 99,49 99,49 10,19 67,92 88,979 Sentanan 99,97 99,97 9,25 61,69 87,21
10 Meri 99,68 99,68 9,19 61,27 86,88
II Kecamatan Prajurit Kulon1 Pulorejo 98,56 98,56 8,23 54,83 83,992 Blooto 93,24 93,24 7,04 46,96 77,813 Mentikan 100,00 100,00 10,12 67,49 89,164 Prajurit Kulon 92,38 92,38 7,85 52,33 79,035 Miji 99,47 99,47 8,65 57,68 85,546 Kauman 100,00 100,00 8,85 59,03 86,347 Kranggan 100,00 100,00 9,35 62,35 87,458 Surodinawan 100,00 100,00 9,85 65,67 88,56
Kota Mojokerto 2008 98,90 98,90 9,36 62,40 86,74
Sumber : Data Primer, diolah
INDEKSPENDIDIKA
N
------------------------------------------------------
NO KELURAHANANGKAMELEKHURUF
ANGKA RATA2LAMA
SEKOLAH
INDEKS RATA2LAMA
SEKOLAH
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
79
Lampiran 4 : Indeks Daya Beli Kota Mojokerto Per Kelurahan Tahun 2008
PPP INDEKS(Rp) DAYA BELI
1 3 4I Kecamatan Magersari1 Gunung Gedangan 1.146.698 57,012 Kedundung 1.146.486 56,963 Wates 1.152.222 58,294 Magersari 1.147.443 57,185 Balongsari 1.147.157 57,126 Gedongan 1.147.503 57,207 Jagalan 1.155.734 59,108 Purwo Tengah 1.156.026 59,179 Sentanan 1.158.649 59,77
10 Meri 1.146.880 57,05
II Kecamatan Prajurit Kulon1 Pulorejo 1.144.854 56,582 Blooto 1.144.392 56,483 Mentikan 1.150.567 57,914 Prajurit Kulon 1.150.205 57,825 Miji 1.158.058 59,646 Kauman 1.155.167 58,977 Kranggan 1.150.675 57,938 Surodinawan 1.150.492 57,89
Kota Mojokerto 2008 1.150.512 57,89
Sumber : Data Primer, diolah
----------------------------------------------------
NO KELURAHAN
2
----------------------------------------------------------------------------------------------IPM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2008
----------------------------------------------------------------------------------------------
80
top related