ca servik ppt

Post on 04-Jul-2015

968 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1st Group:Dian Muti

SariLindawati

Sri Lisdiana

Pengertian…

• Kanker leher rahim (kanker serviks) adalah kanker yg terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim yg terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).

C0nt’…

• Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur.

• kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.

Penyebab…

• Kanker serviks disebabkan oleh infeksi yang terus menerus dari Human Papilloma Virus (HPV) tipe onkogenik (yang berpotensi menyebabkan kanker). Telah terbukti bahwa HPV merupakan sebab mutlak terjadinya kanker serviks, angka prevalensi di dunia mengenai karsinoma serviks adalah 99,7 %.

HPV• HPV adalah DNA virus yg

menimbulkan proliferasi pd permukaan epidermal dan mukosa. Infeksi virus papilloma sering terdapat pd wanita yg aktif secara seksual.

• Tipe yg ditemukan: 16, 18, 31, 33, 35, 45, 51, 52, dan 58.

Epidemiologi

• Kanker serviks/ Karsinoma serviks uterus/ Kanker leher rahim adalah kanker yang paling banyak diderita wanita di seluruh dunia, merupakan jenis kanker terbanyak kedua pada wanita, dan menjadi penyebab lebih dari 250.000 kematian pada tahun 2005. Kurang lebih 80% kematian tersebut terjadi di Negara berkembang.

• Setiap satu jam, satu perempuan Indonesia meninggal akibat kanker leher rahim (serviks). kejadian kanker serviks mencapai prevalensi (angka kejadian) hingga 90-100 kasus per 100.000 penduduk, dengan temuan 200.000 kasus baru tiap tahunnya.

• Kejadian kanker leher rahim di dunia merupakan kanker kedua terbanyak pada wanita dan terdapat 500 kasus baru per tahunnya. Kanker serviks menjadi penyakit kanker terbanyak di Indonesia dan hampir 70%.

• Di Indonesia, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak pada wanita, kemudian disusul kanker payudara yang menempati urutan kedua. Angka kematiannya tinggi karena sebagian besar penderitanya datang pada stadium lanjut.

• Perempuan usia 15-64 tahun, berisiko menderita kanker serviks mencapai 58 juta, sedangkan pada usia 10-14 tahun, sekitar 10 juta perempuan mengalami kasus yang sama.

tidak ada data kurang dari 2,4 2.4-4.8 2,4-4,8 4.8-7.2 4,8-7,2

7.2-9.6 7,2-9,6 9.6-12 9.6-12 12-14.4 12-14.4 14.4-16.8 14.4-16.8

16.8-19.2 16.8-19.2 19.2-21.6 19.2-21.6 21.6-24 21.6-24 24-26.4 24-

26.4 lebih dari 26,4

• Menurut WHO yang mengutip studi yang dilakukan oleh Parkin,et.all, setiap tahunnya diperkirakan terdapat 460.000 kasus baru di seluruh dunia, 75% nya berada di Negara berkembang (WHO, 1986). Insiden rate kanker serviks invasive per 100.000 wanita per tahun

• Keberhasilan program skrining sering disebut sebagai factor penting dalam penurunan angka kematian karena kanker serviks. Sebagai contoh di Kanada insiden turun dari 28,4 menjadi 6,9 per 100.000 wanita dan mortalitas turun dari 11,4 menjadi 3,3 per 100.000 wanita selama 20 tahun.

• http://www.cmaj.ca/cgi/content/full/164/7/1017. Diakses pada tanggal 21 Maret 2010, pukul 11:04 WIB

Konsep HAE

EH

A

C0nt’…

• Interaksi antara H-A-E didefinisikan sebagi keadaan dimana host, agent, dan environment saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dan menginisiasi timbulnya suatu proses penyakit, terjadi pada tahap prepatogenesa maupun patogenesa.

Next…

Host/ penjamuTerjadinya perubahan perilaku (sex dengan banyak mitra, paritas, merokok, nutrisi) akan menyebabkan mudahnya penyebaran dari agent.

Agent Faktor kimiawi

Wanita perokok mempunyai risiko dua kali lipat terhadap kanker serviks dibandingkan dengan wanita bukan perokok. Dalam lendir serviks wanita perokok terkandung nikotin dan zat lainnya yang terdapat di rokok.

• Faktor fisikTrauma kronis pada serviks, hal ini terjadi karena persalinan yang berulang kali (banyak anak), adanya infeksi, dan iritasi menahun.

• Faktor bio-organismaKurang lebih ada 16 tipe HPV yang erat kaitannya dengan kejadian kanker serviks. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual. Wanita yang berisiko terkena penyakit akibat hubungan seksual juga berisiko terinfeksi virus ini, sehingga mempunyai risiko terkena kanker serviks

LingkunganPerubahan pada lingkungan (lingkungan tercemar) yang menyebabkan perubahan pada kerentanan host, penyebaran dan penularan virus HPV . Keadaan lingkungan yang tidak stabil/seimbang/tercemar akan meningkatkan kejadian Ca serviks.

Riwayat Alamiah Penyakit

• Perjalanan kanker serviks ini berawal dari proses yang berkaitan dengan pergantian epitel kolumnar menjadi epitel skuamosa atau disebut dengan proses metaplasia. Perubahan ini biasanya terjadi di SSK (sambungan skuamo kolumnar) atau daerah tranformasi. Daerah tranformasi adalah daerah antara SSK asli dan SSK baru. Proses perubahan ini disebabkan oleh faktor etiologi dan faktor risiko.

• Mula-mula terjadi perubahan sel menjadi diplasia. Diplasia mencakup pengertian berbagai gangguan maturasi epitel skuamosa yang secara sitologik dan hispatologik berbeda dari epitel normal, tetapi tidak memenuhi persyaratan karsinoma. Diplasia ini dibagi atas 3 tingkat yaitu diplasia ringan, sedang, dan berat. Diplasia berat akan berubah menjadi karsinoma in situ, yang selanjutnya dapat berubah menjadi kanker invasive.

• Displasia yang berubah menjadi kanker yang menyebar secara langsung ke jaringan sekitarnya, juga menyebar secara limfogen dan hematogen.

• Semakin luas lesi primernya di serviks semakin banyak dan luas kemungkinan terlibatnya kelenjarn-kelenjar limfe dari system limfatik. Hati adalah alat yang paling sering terkena pada metastasis secara hematogen, meskipun alat lain dapat pula terkena seperti paru-paru, otak, ginjal, dan lain-lain

Next…

• Pada stadium akhir, umumnya penderita kanker serviks meninggal karena uremia disebabkan oleh hydronefrosis akibat metastasis sel tumor ke tractus urinarus, perdarahan, infeksi dan akibat metastasiskeorgan jauh

• Ketahanan hidup 5 tahun setelah pengobatan kanker serviks pada stadium 0 = 100%, stadium I = 80%-90%, stadium II = 20-30% dan stadium IV = 0-5%.

• keputihan (lekore)• perdarahan setelah senggama yang kemudian berlanjut menjadi

perdarahan abnormal• perdarahan antara haid atau setelah mati haid (menopause)• rasa berat di perut bawah• rasa kering di vagina• bila kanker sudah masuk stadium invasive, keluar cairan berwarna

kekuning-kuningan, berbau, dan dapat bercampur dengan darah• timbul gejala kekurangan darah (anemia) bila terjadi perdarahan

kronis, misalnya pucat, lesu, mudah lelah, mengantuk, berdebar, dan sebagainya

• timbul nyeri di tempat-tempat lain bila sudah terjadi penyebaran (metastasis)

• pada stadium lanjut, badan menjadi kurus karena kurang gizi, edema kaki, iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah (rektum), terbentuk fistel vesikovaginal atau rektovaginal, dan gejala-gejala akibat metastasis jauh.

Klasifikasi…

Secara histopatologi kanker serviks diklasifikasikan dalam empat klasifikasi yaitu:

Displasia Adalah pertumbuhan aktif disertai gangguan

proses pematangan epitel skuamosa yang dimulai pada bagian basal sampai ke lapisan superficial.

C0nt…

Karsinoma In Situ (KIS) Pada KIS perubahan sel epitel terjadi pada

seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma skuamosa namun membrane basalis dalam keadaan utuh.

Karsinoma Mikroinvasif Pada karsinoma mikroinvasif, disamping

perubahan derajt pertumbuhan meningkat, juga sel tumor menembus membrane basalis.

C0nt…

Karsinoma Invasif Perubahan derajt pertumbuhan sel menonjol,

besar dan bentuk sel bervariasi, inti gelap, kromatin berkelompok tidak merata dan susunan sel semakin tidak teratur.

Stadium …• Stadium klinik yang

digunakan saat disarkan pada klasifikasi oleh FIGO (The International Federation of Gynecology and Obstetrics) tahun 1976.

Pre-invasif

Stadium nol Karsinoma insitu, karsinoma intraephytelial

Karsinoma invasive

Stadium I Kanker terbatas pada serviks uteri

Stadium IA Kanker pre-klinik yang didiagnosa hanya secara mikroskopik

Stadium IB Lesi dengan dimensi lebih besar dari stadium IA

Stadium II Kanker meluas keluar serviks, tetapi belum mencapai dinding panggul. Kanker

sudah mengenai vagina 1/3 bagian bawah

Stadium IIA Parametrium masih bebas

Stadium IIB Parametrium sudah terkena

Stadium III Kanker sudah mencapai panggul. Pada pemeriksaan rectal tidak ada celah antara

tumor dan dinding panggul. Penyebarannya sudah sampai 1/3 distal vagina

Stadium IIIA Belum sampai dinding panggul

Stadium IIIB Penyebarannya mencapai dinding panggul dan atau ada hidronefrosis atau tidak

berfungsinya ginjal

Stadium IV Kanker sudah meluas keluar pelvis atau secara klinis sudah mengenai visica

urinaria dan rectum

Faktor Risiko…

• Infeksi HPV Lebih dari 90% kasus kondiloma serviks, semua NIS,

dan kanker serviks mengandung DNA virus HPV. Kurang lebih ada 16 tipe HPV yang erat kaitannya dengan kejadian kanker serviks. Virus ini ditularkan melalui hubungan seksual.

• Perilaku seksual Dari studi epidemiologi, kanker serviks skuamosa

berhubungan kuat dengan pria dengan perilaku seksual. Seperti berganti-ganti mitra seks dan usia yang melakukan hubungan seks yang pertama.

• MerokokWanita perokok mempunyai risiko dua kali lipat terhadap kanker serviks dibandingkan dengan wanita bukan perokok.

• NutrisiBeberapa penelitian menyimpulkan bahwa defisiensi asam folat dapat meningkatkan risiko terjadinya NIS 1 dan NIS 2, serta mungkin juga meningkatkan risiko terkena kanker serviks pada wanita yang rendah konsumsi beta karoten/ retinol dan vitamin (A, C, dan E).

C0nt…

• Trauma kronis pada serviksHal ini terjadi karena persalinan yang berulang kali (banyak anak), adanya infeksi, daniritasi menahun.

• Kontrasepsi oralKontrasepsi oral dapat meningkatkan risiko 1,5-2,5 kali bila diminum dalam jangka panjang, yaitu lebih dari 4 tahun

C0nt…

• Perubahan sistem imun Perubahan sistem imun dihubungkan dengan

meningkatnya risiko terjadinya karsinoma serviks invasive.

• Paritas Kanker serviks sering dijumpai pada wanita yang sering melahirkan. Semakin sering melahirkan maka semakin besar risiko mendapatkan kanker serviks.

Deteksi dini • Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan pap-

smear (pap-test). Pemeriksaan ini berguna sebagai pemeriksaan penyaring (screening) dan pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini

• Bagi wanita berusia di atas 25 tahun yang telah menikah atau sudah melakukan senggama, dianjurkan untuk pap-smear sekali setahun secara teratur seumur hidup. Bila pemeriksaan tahunan tiga kali berturut-turut hasilnya normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun.

Pap SMEAR…..1) Tidur telentang dgn kedua kaki berada

pd penyangga kaki di kiri dan kanan tempat tidur

2) Pemeriksa akan memeriksa apakah ada pembengkakan, luka, inflamasi, atau gangguan lain pd alat kelamin luar

3) Memasukkan instrumen metal/plastik (spekulum) kedalam vagina

4) Dgn swab, operator mengambil sel pd saluran mulut rahin, puncak mulut rahim, dan pd daerah peralihan mulut rahim & vagina

5) Meletakkan sel2 tersebut pd kaca objek untuk diperiksa

6) Spekulum dilepaskan7) Biasanya akan dilanjutkan dengan

pemeriksaan ovarium, uterus, vagina, tuba fallopi, dan anus dgn tangannya

Diagnosis

• Prosedur penentuannya sebagai berikut:1.Sitologi Teknik papanicolau merupakan teknik

pemeriksaan sitologi yang sangat efektif. Sel yang berasal dari eksfoliasi serviks diambil dan diwarnakan secara khusus dan sel-sel yang abnormal dapat terlihat di bawah mikroskop.

C0nt…

2. KolposkopiKolposkopi ialah pemeriksaan dengan menggunakan kolposkop (alat yang dapat disamakan dengan sebuah mikroskop bertenaga rendah dengan sumber cahaya didalamnya). Tujuan kolposkopi bukan untuk membuat diagnosis histopatologik, tetapi menetukan kapan dan di mana biopsi harus dilakukan.

C0nt…

3. BiopsiBiopsi harus dilakukan dengan tepat dan alat biopsy harus tajam, sehingga tidak merusak epitel.

4. Kuretase EndoserviksKuretase endoserviks harus dilakukan setelah tindakan biopsy terarah, kecuali pada wanita hamil.

5. KonisasiKonisasi serviks adalah pengeluaran sebagian jaringan serviks sedemikian rupa, sehingga bagian yang dikeluarkan berbentuk kerucut. Untuk tujuan diagnostik maka tindakan konisasi harus selalu dilanjutkan dengan kuretase.

Pengobatan

• Bila ditemukan pada stadium dini, kesembuhan penyakit kanker serviiks akan sempurna, hampir 100%. Pengobatan stadium pra-kanker dapat dilakukan dengan cara seperti krioterapi, vaporisasi laser, elektrokoagulasi diatermi, dan konisasi.

• Pengangkatan rahim (uterus) total bisa dipertimbangkan bila sudah cukup anak. Setelah operasi pengangkatan rahim total, dilanjutkan dengan radioterapi. Kemoterapi dilakukan pada stadium lanjut yang telah bermetastasis jauh atau timbul kekambuhan (residif)

Pencegahan

A. Pencegahan primerMerupakan kegiatan yang dapat dilakukan oleh setiap orang untuk menghindarkan diri dari faktor-faktor yang dapat mnyebabkan timbulnya kanker. Kegiatan yang dilakukan seperti memberikan informasi dan program kesehatan atau penyuluhan yang menekankan pada perilaku hidup sehat untuk mengurangi atau menghindari factor risiko, seperti usia kawin muda, pasangan seksual ganda, dan lain-lain yang perlu diprioritaskan. Selain itu, pencegahan primer dapat melalui imunisasi HPV pada kelompok masyarakat.

C0nt…

B. Pencegahan sekunderPencegahan ini dilakukan dengan deteksi dini dan skrining kanker serviks yang bertujuan untuk menemukan kasus-kasus dini, sehingga kemungkinan penyembuhan dapat ditingkatkan PAP SMEAR

C0nt…

C. Pencegahan tersierPencegahan tersier bertujuan untuk mencegah komplikasi penyakit dan atau pengobatan, sesudah gejala klinis berkembang dan diagnosis sudah ditegakkan

top related