colerectal cancer
Post on 09-Jul-2016
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
COLORECTAL CANCER
Presentan:Nikolaus Lizu Tallo
2011.061.141Ananda Dewa 2012.061.156
Pembimbing:dr. Sumidi, Sp.B
Epidemiologi
▪ AS 107.000 kasus baru/ tahun dan ±30.000 orang meninggal per tahun 2010 (third leading cause of cancer death)
▪ Faktor risiko:– Usia
▪ >90% kasus terdiagnosis pada usia >50tahun– Gender :
▪ Kanker kolon banyak pada wanita▪ Kanker rektal banyak pada pria
– Riwayat merokok : meningkatnya 2,5x resiko adenoma– Faktor herediter
▪ 20% kasus Ca colon terdiagnosis pada pasien dengan riwayat keluarga ca colon
– Faktor diet dan Lingkungan▪ Diet tinggi saturated / polyunsaturated fats
lipid bersifat direct toxic pada mukosa kolon terjadi perubahan maligna▪ Intake tinggi alkohol
– Penderita Inflammatory Bowel Disease long standing colitis▪ Kolitis ulserativa meningkatkan resiko karsinoma
kolorektal 7-11x lipat, dan crohn disease meningkatkan resiko karsinoma kolorektal 2x lipat
– Perokok risiko adenoma kolon >35 tahun
Patofisiologi
▪ Karsinogenesis kolon merupakan progresi dari suatu mukosa hiperproliferatif yang membentuk suatu polip, dengan displasia, dan transformasi menjadi lesi non-invasif dan diikuti dengan sel tumor yang invasif dan dapat metastasis
▪ Progresi ini diakibatkan oleh suatu instabilitas genetik, yang mengakibatkan hilangnya heterozigositas beberapa kromosom.– Kromosom 17p fungsi p53– Kromosom 18q fungsi TSG
▪ Karsinogenesis kolon juga terjadi akibat adanya defek pada DNA mismatch repair system
▪ 90% dari karsinoma kolorektal adenokarsinoma
Manifestasi Klinis
– Nyeri abdomen (44%)▪ Obstruksi parsial, penyebaran peritoneum, perforasi intertinal▪ Pada keadaan terbentuk fistula ke VU disertai pneumaturia
– Perubahan signifikan bowel habits (43%)▪ Terutama pada massa ganas pada kolon sisi kiri
Pada proximal colon: fecal lebih encer + Ø colonlebih besar jarang menimbulkan gejala obstruksi
– Hematochezia atau melena (40%)▪ Ca rectal > ca colon
– Fatigue (20%)– Anemia defisiensi besi tanpa gejala gastrointestinal (11%)
▪ Caecum & Colon ascending blood loss 4x lebih besar dari colon sisi lain (±9 ml/hari)
– Penurunan berat badan (6%)
Colon Cancer
Evaluasi & Penilaian Risiko
▪ Skrining darah samar fekal dengan occult blood test
▪ Penyelidikan terhadap faktor herediter – Riwayat spesifik
mengenai kanker colon hereditery cancer syndromes, asosiasi patologis dan penyakit metastasis
– Pada riwayat keluarga yang jelas konseling genetik
▪ Pemeriksaan laboratorium– Termasuk pem darah rutin termasuk hitung
trombosit, fungsi hari dan kimia darah evaluasi pre operatif dan komorbiditas postoperatif
– CEA (carcinoembryonic antigen)▪ Pre operatif baseline values thd kemungkinan rekurensi
postoperatif dan penentu prognosis – CEA normal post op: reseksi tumor komplit; Persistent :
terdapat residu post op– CEA >> : prognosis thd poor outcome (future metastasis pada
37% kasus)
▪ Direkomendasikan pasien yang terduga/terbukti Ca Colon evaluasi histologis lesi colon sebelum treatment (1C)– Diagnosis histologis diperlukan sebelum bedah reseksi elektif
(terutama pada proses nonneoplastik: divertikulum atau Inflamatory Bowel Disease)
▪ Pemeriksaan Radiologis:– Pem. Radiografik staging sebelum reseksi elektif : CT Scan
Thorax, Abdomen, dan Pelvis▪ Kemampuan CT dalam mendeteksi lesi >1 cm pada hepar
spesifisitas 95%, sensitivita 90%– Pada pasien dgn pem. Pre opnya CT Scan abdomen dan pelvis
saja dilakukan Ro Thorax/CT Thorax post-op– Pada pasien dgn hipersensitf Iodine dilakukan PET/CT Scan
atau MRI abdomen-pelvis
Staging Ca Colon
Tatalaksana Bedah
▪ Pemberian profilaksis antibiotik preoperative single dose cefotaxime dan metronidazole– ↓infeksi, mortalitas dan lama perawaatan post reseksi
▪ Colectomy + en bloc removal limfenodi regional dan jaringan sekitar yang terlibat
▪ Gentle handling tumor terutama tumor dgn abses cegah risiko perluasan/peforasi – Teknik “No touch “ (suplai vaskular ke & dari tumor dipisahkan
sebelum manipulasi) no definite benefit
▪ Direkomendasi utk eksplorasi colon keseluruhan – Eksplorasi visual dan per palpasi pada kavitas peritoneum & organ2
abdomen synchronous lesion, keterlibatan organ sekitar, occult metastasis atau ada patologis yang menyertai (hernia, adhesi dll)
▪ Luas reseksi kolon sesuai dengan lokasi drainase limfovaskular Ca colon– Pada keadaan non synchronous pathology reseksi anatomis
kolon utk Ca 5 cm negative margin dari tumor– Eksisi lokal risiko tumor spillage– Segmen tumor-bearing mesentry harus dikeluarkan pada
pemb. darah primer nya– Evaluasi nodus limfe sedikitnya 12 nodus utk menyatakan
stage N 0– Limfe nodus diduga mengandung sebaran metastasis (positif
secara klinis) yang terletak diluar lapang reseksi standar dibuang saat reseksi primer
– Reseksi organ sekitar yg terlibat en bloc▪ Stuktur yang teradhesi peritumor tidak perlu dipisah eksisi en bloc
▪ Reseksi profilaksis pada organ extraintestinal– Oophrectomy disarankan pada temuan abnormal
ovarium/contiguous extansion▪ Ovarium: situs metastasis pada 15% kasus ca colon▪ Bila 1 ovarium diketahui terkena metastasis bilateral oophorectomi
▪ Emergensi– Perdarahan akut masif , dan lokasi perdarahan tdk dapat
ditentukan reseksi subtotal colectomy– Perforasi
▪ Sering tjd pada bagian proksimal obstructing tumor ▪ Dilakukan ostomy utk mengalihkan feses hingga menungu
peritonitis mereda better recovery
▪ Terapi Ajuvan– Kemoterapi ajuvan direkomendasikan pada
pasien dgn Stage III– Pada pasien high risk dapat mulai diberikan
pengobatan ajuvan pada Stage II▪ High risk: Stadium T4, perforasi, keterlibatan
limfovaskular & neural peritumor, keterlibatan sedikitnya 12 nodus limfatik
Rectal Cancer
Evaluasi & Penilaian Risiko
▪ Penegakan diagnosis– Anamnesis
▪ Gejala –gejala yang mengarah ke karsinoma kolorektal▪ Riwayat keluarga
– Pemeriksaan fisik ▪ Pemeriksaan RT , yang harus dinilai jarak massa
terhadap anus, mobilitas, dan posisinya– Pemeriksaan laboratorium
▪ Pemeriksaan darah lengkap▪ Pemeriksaan enzim hati▪ Nilai CEA
– Pemeriksaan radiologi ▪ Colonoscopy gold standart diagnosis secara
histologi▪ Double contrast barium enema▪ Endorectal ultrasound baik dalam membedakan
T1 dan T2▪ CT scan untuk melihat adanya metastasis
Staging Ca Rectum
Tatalaksana Bedah
▪ Pembedahan :– Eksisi radikal : pengangkatan rektum, bersama
dengan mesorektum dan limfa nodus sekitar– Eksisi lokal :
– Hanya eksisi tumor– Tidak dapat digunakan untuk melakukan
pemeriksaan limfonodus– Dapat dilakukan transanal
Neoadjuvan
• Short – course radiotherapy (SCRT)– Dosis 5 gy per hari selama 5 hari– Tanpa kemoterapi
• Long couse preoperative chemoradiotherapy (LCCRT)– Dosis 1,8 – 2 per fraksi dalam 5 – 6 minggu
sampai mencapai dosis total 45 – 50,4 gy– Diberikan 5-FU– Dilakukan pembedahan dalam 8 – 12 minggu
kemudian
Abdominoperineal resection
Teknik ini digunakan pada tumor di 1/3 bagian bawah rektum
Anterior resectiondilakukan untuk tumor yang batas bawahnya 2 cm atau lebih diatas kanalis anal
Persiapan preoperatif
▪ Pengosongan isi usus– Dengan diet,purgative, dan enema
▪ Antibiotik profilaksis– Cefuroxime 750 mg + metronidazole 500 mg
▪ Koreksi anemia dan gangguan elektrolit▪ Pemasangan kateter uretra
Terima Kasih
top related