css - herpes zoster ophthalmicus (tyas)

Post on 01-Feb-2016

280 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

koas

TRANSCRIPT

Herpes Zoster Ophthalmicus

Saptaningtyas Widowati10121009052

Preseptor : dr. Retno, Sp.M

Pendahuluan

Herpes Zoster Oftalmikus merupakan salah satu penyakit virus yang melibatkan dermatom cabang oftalmika N. Trigeminus akibat dari reaktivasi virus VZV dorman setelah sebelumnya terjadi infeksi primer (chicken pox).

Epidemiologi

• Di US lebih dari 90 % orang dewasa memiliki serologi infeksi VZV.– Insidensi Herpes Zoster sekitar 1,5-3,4 kasus per 1000.– HZO terlihat sekitar 10-25% dari semua kasus herpes

zoster.• Insidensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia.• Wanita lebih tinggi dibandingkan pria.

PatofisiologiReaktivasi VZV

Virus menjalar turun ke cabang pertama N. Trigeminal menuju

ke saraf nasosiliari.

Cabang ini mempersarafi permukaan dari bola mata dan kulit hidung

Proses ini terjadi sekitar 3-4 hari untuk partikel virus mencapai nerve endings

Seiring dengan perjalanan virus, Menyebakan inflamasi perineural dan intraneural, dimana akan terjadi kerusakan

pada mata dan struktur disekitarnya.

Fase akut

• Fase Prodromal – Influenza like-illness

• Demam, lemah, depresi, dan nyeri kepala sampai 1 minggu sebelum munculnya bercak (rash).

• Rash – HZO dimulai dengan nyeri atau tingling pada sebagian kulit

kepala, dahi, dan wajah (tidak melewati garis meridian wajah) serta disertai dengan demam.

– Bercak (rash) akan muncul dalam beberapa jam sampai hari setelah sensitisasi nyeri atau tingling dimulai.

– Bercak dari HZO dimulai dengan adanya kemerahan pada kulit diikuti dengan adanya bula yang mudah pecah dan meninggalkan krusta.

Lesi Okular

• Keterlibatan mata didapatkan pada 50 % pasien herpes zoster.

• Struktur mata yang dapat terkena (pada fase akut) :– Kelopak mata : edema palpebra– Konjungtiva : konjungtivitis– Sklera : skleritis – Kornea : acute epithelial keratitis, numullar keratitis,

disciform keratitis– Uvea : uveitis

Komplikasi Neurologis (Pada Akut Fase)

• Cranial nerve palsies• Optic neuritis • Encephalitis• Contralateral hemiplegia

Fase Kronik

• Lesi okular :– Kelopak mata : ptosis, karena adanya jaringan parut,

trikiasis– Sklera : skleritis, sering menjadi kronik.– Kornea :

• numular keratitis, dapat bertahan sampai beberapa bulan.• Disciform keratitis• Neutrophic keratitis• Mucous plaque keratitis, berkembang sekitar 5 % dari kasus HZO

• Post-herpetic neuralgia :– Neuralgia yang berat terjadi sekitar 7 %. Bisa terjadi secara

intermiten atau konstan, dan nyeri bertambah berat pada malam hari dan distimulasi oleh sentuhan dan panas.

Fase Relaps

• Lesi yang kambuh kembali (relapsing lesion) terjadi 10 tahun setelah lesi akut.

• Biasanya dipicu oleh penurunan atau putus obat topikal steroid yang tiba-tiba.

• Lesi yang sering terjadi dalam bentuk : episkleritis, skleritis, iritis, glaukoma dan nummular, disciform, dan mucous plaque keratitis.

Uveitis terjadi sekitar 40 % dari pasien HZO dan dimulai 1-3 minggu setelah rash muncul.

UVEITIS PADA Herpes Zoster Oftalmik

Gejala Rasa sakit pada daerah yang terkena Badan terasa hangat Pada kelopak mata akan terlihat vesikel dan infiltrate pada

kornea

Diagnosis dan Pemeriksaan penunjang

• Berdasarkan adanya karaterisktik rash dengan nyeri dan gejala atau gangguan pada mata.

• Pemeriksaan penunjang lainnya:– Tzanck smear dan wright stain– Viral culture– Direct immunofluorescence assay– PCR

Terapi

• Terapi umum :Terapi antiviral :– Acyclovir (zovirax) 5 x 800 mg per oral selama

7-10 hari.– Famciclovir 3 x 500 mg selama 7 hari.

• Terapi spesifik– Blepharitis/conjunctivitis – dikompres dengan air dingin

dan diberi topikal lubrikan dan topikal antibiotik untuk infeksi sekunder.

– Stromal keratitis - Topikal steroid– Neurotrophic keratitis - topikal Ab dan Topikal lubrikan

– Uveitis - Topikal steroid; oral steroid; oral acyclovir; sikloplegik

– Acute retinal necrosis/progressive outer retinal necrosis• Intravena acyclovir (1500 mg per m2 per day dibagi ke

dalam 3 dosis) untuk 7-10 hari, diikuti dengan oral acyclovir (800 mg po 5 kali sehari) untuk 14 minggu • intervensi bedah/laser

– Skleritis/episkleritis – Topikal NSAID dan atau steroid

Prognosis

• Quo ad vitam : ad bonam• Quo ad functionam : ad bonam

top related