eeg kholil
Post on 23-Feb-2018
253 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 EEG Kholil
1/18
MAKALAH
PEMERIKSAAN EEG
Guna untuk memenuhi mata kuliah SISTEM NEUROBEHAVIOUR
D!en Pem"im"in#$ D%& G%i' Han'k S
KELOMPOK (
An##ta Kelm)k$
(& MOH& KHOLIL SIDIK *(+,-(&-.&(/-(+0
,& MOH INDRA 1IBA1A *(+,-(&-.&(/-(.0/& 2AKARIA ALASHOM *(+,-(&-.&(/-+.0
+& RAHMATULLAH *(+,-(&-.&(/-,30
.& IMAMUDDIN *(+,-(&-.&(/--40
3& HARL5 KRISDIANTO *(+,-(&-.&(/--60
6& 7UMIL LAIL5 A *(+,-(&-.&(/-,+0
4& NUR SAUDAH *(+,-(&-.&(/-,,0
8& RINA SUNARTI *(+,-(&-.&(/-,40
(-& 9ANNATUL HASANAH *(+,-(&-.&(/--80
((& SULVI ROHMATIN *(+,-(&-.&(/-+,0
(,& KIKI RISKI AMALIA *(+,-(&-.&(/-(,0
(/& NOVITA 5UNI5ANTI *(+,-(&-.&(/-,-0
(+& SEPTIA SUKMARANI *(+,-(&-.&(/-/.0
(.& SITI 2AHROTUL M *(+,-(&-.&(/-/80
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HA:SHA1AT5
2AINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
TAHUN ,-(+;,-(.
Neurobehavior System Electro Enchelography 1
-
7/24/2019 EEG Kholil
2/18
KATA PENGANTAR
A!!alamu
-
7/24/2019 EEG Kholil
3/18
1a!!alamu
-
7/24/2019 EEG Kholil
4/18
Tin>aun te%i
Peme%ik!aan EEG(&( Pen#e%tian
%lectroencephalogram 3%%'4 adalah suatu test untuk mendeteksi
kelainan aktiitas elektrik otak 35ampellone, (6674.
Sedangkan menurut dr. -armo Sugondo membedakan antara
%lectroencephalogram dan %lectroencephalografi. %lectroencephalografi
adalah prosedur pencatatan aktifitas listrik otak dengan alat pencatatan yang
peka sedangkan grafik yang dihasilkannya disebut %lectroencephalogram. 8adi
Aktiitas otak berupa gelombang listrik, yang dapat direkam melalui kulitkepala disebut %lektro1%nsefalografi 3%%'4.
(& , Am)litu' 'an ?%ekuen!i
Amplitudo dan frekuensi %%' berariasi, tergantung pada tempat
perekaman dan aktiitas otak saat perekaman. Saat subyek santai, mata
tertutup, gambaran %%' nya menunjukkan aktiitas sedang dengan gelombang
sinkron 91! siklus:detik, disebut gelombang alfa. 'elombang alfa dapat
direkam dengan baik pada area isual di daerah oksipital. 'elombang alfa
yang sinkron dan teratur akan hilang, kalau subyek membuka matanya yang
tertutup. 'elombang yang terjadi adalah gelombang beta 3; ! siklus:detik4.
'elombang beta direkam dengan baik di regio frontal, merupakan tanda bahwa
orang terjaga, waspada dan terjadi aktiitas mental. Meski gelombang %%'
berasal dari kortek, modulasinya dipengaruhi oleh formasio retikularis di
subkortek.
-
7/24/2019 EEG Kholil
5/18
)uklei reticular thalamus juga masuk dalam A0AS, yang juga mengirimkan
serabut difus kesemua area di kortek serebri. A0AS mempunyai proyeksi non
spesifik dengan depolarisasi global di kortek, sebagai kebalikan dari proyeksi
sensasi spesifik dari thalamus yang mempunyai efek eksitasi kortek secara
khusus untuk tempat tertentu. %ksitasi A0AS umum memfasilitasi respon
kortikal spesifik ke sinyal sensori spesifik dari thalamus. -alam keadaan
normal, sewaktu perjalanan ke kortek, sinyal sensorik dari serabut sensori
aferen menstimulasi A0AS melalui cabang1cabang kolateral akson. 8ika
sistem aferen terangsang seluruhnya 3suara keras, mandi air dingin4, proyeksi
A0AS memicu aktiasi kortikal umum dan terjaga. Mengetahui kelainan
metabolik dan elektrolit
(&/& :i!il#i@Pat?i!il#i
Aktiitas listrik merupakan salah satu karakteristik dari semua sel hidup,
termasuk sel1sel saraf.
Walaupun demikian, tidak keseluruhan sel saraf yang berjumlah (,7 >
!6? itu dianggap menyebabkan gelombang1gelombang listrik di permukaan
sebagaimana terekam dengan %%'. 8adi yang dapat mengakibatkan
gelombang1gelombang %%' adalah sel1sel saraf di korteks, walaupun diketahui
juga bahwa struktur1struktur subkortikal, seperti talamus dan formatio
retikularis mempunyai pengaruh yang kuat terhadap gelombang1gelombang
kortikal itu. -ari ketiga jenis bentuk sel1sel kortikal 3spindle, stellatum dan
piramidal4, sel1sel piramidallah yang dianggap merupakan sumber potensial
listrik dari gelombang1gelombang permukaan.
-ari berbagai penyelidikan disimpulkan bahwa terdapat bukti kuat yangmenyarankan bahwa gelombang1gelombang permukaan itu merupakan
penjumlahan 3summation4 daripada potensial listrik pascasinaptik, baik yang
bersifat inhibisi atau eksitasi, yang berasal dari soma dan dendrit1dendrit besar
sel piramidal. Potensial listrik pascasinaptik itu timbul akibat aktifitas
neurotransmiter yang dilepaskan oleh ujung presinaptik, yang melepaskannya
setelah menerima tanda1tanda listrik dari hubungan1hubungannya.
Neurobehavior System Electro Enchelography 5
-
7/24/2019 EEG Kholil
6/18
Salah satu penemuan #ans +erger adalah bahwa kebanyakan %%' orang
dewasa normal mempunyai irama dominant dengan frekuensi !6 siklus per
detik, yang di sebutnya sebagai irama alfa. Pada umumnya kini yang dimaksud
dengan irama alfa adalah irama dengan frekuensi antara 91!* spd, yang paling
jelas terlihat di daerah parieto1oksipital, dengan oltase !61!/6 mikroolt,
berbentuk sinusoid, relatie sinkron dan simetris antara kedua hemisfer. Suatu
asimetri ringan dalam oltase adalah normal, mengingat adanya dominasi
hemisfer.
Pada umumnya suatu perbedaan oltase ( * adalah dalam batas1batas
normal, asalkan oltase yang lebih tinggi terlihat pada hemisfer non dominant.
@ang lebih penting maknanya adalah bila terdapat perbedaan frekwensi antara
kedua hemisfer. Suatu perbedaan frekwensi yang konsisten dari ! spd atau
lebih antara kedua hemisfer mungkin sekali diakibatkan suatu proses patologis
di sisi dengan frekwensi yang lebih rendah. $rama alfa terlihat pada rekaman
indiidu dalam keadaan sadar dan istirahat serta mata tertutup. Pada keadaan
mata terbuka irama alfa akan menghilang, irama yang terlihat adalah irama
lamda yang paling jelas terlihat bila indiidu secara aktif memusatkan
pandangannya pada suatu yang menarik perhatiannya.
A. Ditinjau dari irama alfanya dapat dibedakan tiga golongan manusia, yaitu :
!. Sekelompok kecil yang memperlihatkan sedikit sekali atau tidak
mempunyai irama alfa, kelompok ini disebut sebagai kelompok alfa M
3minimal atau minus4.
(. Sekelompok kecil lagi yang tetap memperlihatkan irama alfa walaupun
kedua mata dibuka, kelompok ini disebut sebagai kelompok alfa P3persisten4,
*. -iantara kedua ekstrem ini terletak sebagian besar manusia yang
menunjukkan penghilangan irama alfa ketika membuka mata,
kelompok ini disebut sebagai kelompok alfa 0 3responsie4.
Suatu irama yang lebih cepat dari irama alfa ialah irama beta yang
mempunyai frekuensi di atas ! spd, dapat ditemukan pada hamper semua
orang dewasa normal. +iasanya amplitudonya daopat mencapai (/ mikroolt,
Neurobehavior System Electro Enchelography 6
-
7/24/2019 EEG Kholil
7/18
tetapi pada keadaan tertentu bisa lebih tinggi. Pada keadaan normal terlihat
terutama di daerah frontal atau presentral.
$rama yang lebih lambat dari irama alfa adalah tidak jarang pula ditemukan
pada orang dewasa normal. $rama teta mempunyai frekuensi antara 1 spd.
Suatu irama yang lebih pelan dari teta disebut irama delta adalah selalu
abnormal bila didapatkan pada rekaman bangun, tetapi merupakan komponen
yang normal pada rekaman tidur.
-
7/24/2019 EEG Kholil
8/18
. Di atas &% tahunmulai lagi terlihat gelombang lambat 1 spd di daerah
temporal
9. Di atas $% tahunrekaman kembali melambat seperti rekaman anak1anak.
5. 'erubahan tahap!tahap tidur berpengaruh besar pula terhadap rekaman
EEG.
!. Dalam keadaan mengantukterlihat pengurangan oltase dan timbul sedikit
perlambatan.
(. 'ada keadaan tidur sangat ringan dapat terlihat adanya gelombang1
gelombang mirip paku beroltase tinggi, bifasik dengan frekuensi *19 spd,
simetris dan terjelas di daerah parietal 3parietal humps4. 'ambaran ini
paling jelas pada usia *1? tahun dan terus terlihat sampai usia 6 tahun.
*. 'ada keadaan tidur ringan terdapat 3sleep spndle4 terdapat gelombang
tajam berfrekuensi !(1! spd yang sifatnya simetris.
. 'ada keadaan tidur sedang sampai dalam rekaman didominir oleh
gelombnag1gelombang lambat tak teratur dengan frekuensi B 1 * spd.
(&+& Gam"a%an EEG A"n%mal
%%' sampai saat ini masih digolong1golongkan atas dasar hubungan
frekuensi1oltase, dengan frekwensi sebagai parameter utama. +erbagai
penyelidikan mengungkapkan bahwa tidak semua indiidu normal
memperlihatkan %%' yang normal dan sebaliknya tidak semua abnormalitas
dalam %%' berarti ada abnormalitas pada indiidu yang bersangkutan. %%'
abnormal disebut spesifik bila gelombang yang timbul mempunyai gambaran
yang khas dan berkorelasi tinggi dengan kelainan klinik tertentu, disebutnonspesifik 3aspesifik4 bila gelombangnya tidak khas dan dapat ditimbulkan
oleh banyak kelainan1kelainan neurologik atau sistemik.
-i bawah ini akan dijelaskan beberapa hasil pemeriksaan %%' yang
penting dari kelainan1kelainan neurologik, yaitu
(& EEG )a'a )enakit knul!i?
%%' paling banyak digunakan untuk mendiagnosa dan mengklasifikasikan
epilepsy. Paroksismal merupakan pemunculan yang episodic dan mendadak
Neurobehavior System Electro Enchelography 8
-
7/24/2019 EEG Kholil
9/18
suatu gelombang atau kelompok gelombang yang secara kwantitatif dan
kwalitatif berbeda dengan gambaran irama dasarnya.
Tipe aktiitas paroksimal yang timbul ketika serangan, sampai derajat tertentu
mempunyai korelasi dengan tipe klinis.!. 'etit maldalam serangan ditandai oleh aktiitas spike and wae dengan
frekuensi * spd, menyeluruh disemua saluran, bersifat sinkron dan simetris
dengan oltase yang tinggi yang dapat mencapai !666 mikroolt.
(. Grand mal dalam serangan sangat sulit direkam karena terganggu oleh
gerakan1gerakan motorik indiiduC gambaran kejangnya adalah berupa
aktiitas cepat yang menyeluruh beroltase tinggi berbentuk polyspike
dengan frekuensi 91!( spd, diselingi gelombang1gelombang lambat dari
!,/1* spd.*. Epilepsi psikomotorditandai oleh aktiitas spike didaerah temporal depan.
"ebanyakan rekaman penderita epilepsy merupakan rekaman di luar
serangan 3interictal4, yang tidak jarang tidak memperlihatkan
abnormalitas, walaupun klinis jelas merupakan suatu epilepsy.
"arenanya usaha1usaha prookatif dipergunakan untuk merangsang timbulnya
aktiitas %%' abnormal yang tak terlihat secara spontan. "eadaan tidur
3alamiah maupun akibat induksi obat4 mengaktifkan paroksismalitas yang
umum maupun fokal. -alam keadaan tidak tidur hanya kira1kira sepertiga
indiidu dengan diagnosa klinik epilepsy memperlihatkan paroksismalitas
spesifik, !/ D memperlihatkan %%' yang normal dan sisanya memperlihatkan
perlambatan atau percepatan yang spesifik. -alam keadaan tidur gambaran
serangan dua kali lebih sering terlihat, terutama untuk epilepsy psikomotor.
#iperentilasi paling efektif dalam mengaktifkan gelombang1gelombang
serangan petit malC kadang1kadang hiperentilasi dapat mengaktifkan
abnormalitas yang bersifat fokal atau menimbulkan gambaran kejang yangpartial. Stimulasi fotik dapat menimbulkan paroksismalitas menyeluruh berupa
kompleks spike and wae yang disebut Ephotoparo>ysmal responseF. "orelasi
gambaran rekaman diluar serangan adalah tertinggi untuk petit1mal 3?6D4,
kemudian tipe psikomotor dan pada tipe grand1mal korelasinya adlah tidak
begitu tinggi. 8adi jelaslah tidak adanya gambaran epileptiform dalam rekaman
tunggal tidaklah menyingkirkan kemungkinan penyakit konulsif.
,& EEG )a'a tum% int%a C%anial
Neurobehavior System Electro Enchelography 9
-
7/24/2019 EEG Kholil
10/18
Pentingnya pemeriksaan %%' pada tumor otak ditegaskan oleh Walter, yang
menyebutkan irama lambat berfrekuensi kurang dari spd 3irama delta4.
$rama delta ini umumnya terlihat fokal, karenanya dapat dipakai untuk
menetukan lokalisasi tumor.8aringan otak sendiri tidak memberikan lepas muatan listrik, gelombang1
gelombang lambat yang dicatat oleh %%' berasal dari neuron1neuron disekitar
tumor atau ditempat lain yang fungsinya terganggu secara langsung atau tidak
langsung.
!. Tomor otak tidak memberikan gambaran yang spesifik, kiranya
rekaman serial adalah lebih bernilai dari pada rekaman tunggal.
(. Tomor infra tentorial memberikan gambaran %%' yang berbeda dengan
tomor supra tentorial. 'ambaran karakteristik tumor infra tentorialadalah berupa perlambatan sinusoidal yang ritmik berfrekuensi (1* spd
atau 1 spd, dapat bersifat terus menerus ataupun paroksismal.
*. +erbeda dengan tomor infra tentorial, tumor supra tentorial pada
umumnya memberikan gambaran yang bersifat fokal teta maupun delta,
sehingga penentuan lokalisasi lebih dimungkinkan. "adang1kadang
dapat pula ditemui gambar spike atau gelombang tajam yang fokal.
Suatu ketentuan yang banyak dianut tentang tumor otak mengatakan
bahwa suatu %%' yang normal menyingkirkan sebesar ?D tumor
kortikal dan sebesar ?6D tumor otak pada umumnya.
/& EEG )a'a le!i 'e!ak %uan# lain
Secara %%', abses otak memberikan gambaran yang sama dengan tumor ?61
?/D memperlihatkan aktiitas teta atau delta yang menyeluruh dengan focus
frekuensi terendah diatas daerah abses.
-
7/24/2019 EEG Kholil
11/18
ditemui asimetri dalam amplitude irama alfa. Setelah fase akut aktiitas delta
relatie akan terlokalisir di daerah kontusi. Setelah kira1kira ( minggu terlihat
peninggian frekuensi dan penurunan oltase dari fokus delta tersebut. -apat
dilihat pula fokus spike di daerah kontusi. Pada masa penyembuhan
hiperentilasi akan menimbulkan perlambatan umum sampai *6 hari setelah
trauma.
.& EEG )a'a in?ek!i tak
Meningitis akut memberikan abnormalitas perlambatan yang difus berupa
irama delta, baik pada bentuk purulent maupun serosa. +iasanya kelainan %%'
berkaitan erat dengan tingkat kesadaran indiidu. Gatu perlambatan fokal yang
timbul pada rekaman ulangan indiidu dengan meningitis mungkin sekali
menandakan pembentukan abses. %nsefalitis memberikan perlamabatn umum,
biasanya dengan frekuensi yang lebih rendah dari meningitis. -apat pula
terlihat fokus perlambatan dan gelombang tajam.
(& / Ha!il Peme%ik!aan EEG
A& Sinal Ee#
Sinyal -elta frekwensinya 6,/ H #I Sinyal Theta frekwensinya H 9 #I
Sinyal Alpha frekwensinya 9 H !* #I
Sinyal +eta frekwensinya !* H (( #I
Sinyal 'ama frekwensinya (( H *6 #I atau lebih
B& Akti?ita! !inal
Aktifitas Alpha, Sinyal amplitudo dibawah !6 uJ peak to peak. Sinyal ini
ditimbulkan dari posterior otak pada orang yang E berjalan sambil tidurF
atau mata yang terbuka serta pemusatan perhatian.
Aktifitas (eta, Sinyal ampltudo dibawah (6 uJ peak to peak. Sinyal ini
dari keseluruhan otak terutama dibagian ditengahnya. "ondisi tingkat
kesadaran tinggi.
Neurobehavior System Electro Enchelography 11
-
7/24/2019 EEG Kholil
12/18
Aktifitas Gamma, Sinyal amplitudo ( uJ peak to peak . Timbul saat
kondisi perhatian penuh.
Aktifitas )heta dan Delta, Sinyal amplitudo dibawah !66 uJ peak to peak
merupakan kondisi tidur seseorang.
Neurobehavior System Electro Enchelography 12
http://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/Picture81.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/Picture81.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/Picture81.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/Picture81.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/a.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/Picture62.jpg -
7/24/2019 EEG Kholil
13/18
Penem)atan Elekt%'a
Penem)atan Elekt%'a
Neurobehavior System Electro Enchelography 13
http://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/c.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/c.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/c.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/c.jpghttp://kuliah.andifajar.com/wp-content/uploads/2010/06/b.jpg -
7/24/2019 EEG Kholil
14/18
!. Pengukuran khusus sinyal biopotensial sebagai antarmuka antar
instrument medis elektronik dengan pasien
(. Penempatan elektroda untuk mendapatkan hasil sinyal listrik yang akurat
dan bermanfaaf
*. $mpedansi dari kulit !6 "2hm 3 kulit lembab4 dan /66 "2hm 3 kulit
kering 4
. Potensial halfcell dan polarisasi elektroda 3Saat ion elektroda cenderung
bermigrasi dengan kulit 4 untuk mengatasi ini dengan penguat input
difrensial dan penguat dikopling dengan 5 3 kombinasi keduanya 4
/. Potensial halfcell untuk medis berkisar antara 1(J s:d K(J yang cocok
dipakai elektroda Ag1Ag5l
Stan'a% O)e%a!inal )%!e'u%
ST$"%S #A
-
7/24/2019 EEG Kholil
15/18
Tujuan
Gntuk membantu menegakkan diagnosa : untuk
melengkapi data diagnose kelainan fungsional
diotak.
! PERSIAPAN ALAT
a4 Sebelum alat di gunakan : pesawat %%'
dipanaskan terlebih dahulu.
b4 %lektrode dikelompokkan menjadi tiga
bagian yaitu bagian kiri, tengah dan kanan
sesuai dengan yang tertera pada junction
bo>.
c4 "ertas %%'
d4 %lefik paste, skin pure, sisir, metlyn,
spidol, karet gelang untuk pasien yang
berambut panjang.
( PERSIAPAN KLIEN
Menjelaskan prosedur yang di lakukan
Memposisikan klien pada posisi yang nyaman
"aji adanya kecemasan
* LANGKAH KER9A
a4 mencuci tangan.
b4 "epala diukur dengan menggunakann
metlyn, #asil pengukuran diberi tanda
dengan spidol merah supaya jelas.
c4 Selesai pengukuran kepala yang sudah
bertanda spidol merah dibersihkan dengan
kapas alcohol, kemudian digosok perlahan
dengan skin pure, elefik paste ditempelkan
sesuai hasil pengukuran tadi, sampai
selesai.
d4 Pasien dianjurkan untuk tidur terlentang,
tengkuk diberi bantalan kemudian
electrode 3 (( elektrode 4di tempelkan di
Neurobehavior System Electro Enchelography 15
-
7/24/2019 EEG Kholil
16/18
atas elefik .
e4 Sebelum mulai merekam pasien dianjurkan
untuk tetap rileks dan diberi penjelasan
apa yang harus dilakukan pada saat
perekaman.
f4 0ekaman : pemeriksaan %%' diawali
dengan kalibrasi sesuai dengan kebutuhan.
Perekaman dimulai dari pattern !
3 satu 4 sampai 7 3 enam 4 dengan waktu
kurang lebih !/ sampai (6 menit 3 76
lembar kertas 4. Pattern ! 3 pertama 4
pasien dianjurkan untuk menutup dan
membuka mata 3 kecuali pasien yang
tidak sadar atau pasien yang dengan
premedikasi 4 sampai !6 lembar kertas
atau lebih kurang * menit.
Pattern ke ( 3 kedua 4 pasien dianjurkan
untuk menutup mata dan menjawab
pertanyaan yang diberikan dan tidakdiperbolehkan menggeleng atau
menganggukkkan kepala, waktu sama
dengan pattern pertama.
Pattern ke * 3 ketiga 4 pasien dianjurkan
untuk membuka mata kemudian
dilakukan PS 3 photic stimulation 4
sampai selesai kemudian pasien diminta
untuk menutup mata lagi, pasien
dianjurkan untuk nafas panjang atau
#J 3 hiper entilasi 4 waktu sama
dengan pattern sebelumnya.
g4 Setelah nafas panjang selesai pasien nafas
biasa dan diperbolehkan tidur sampai
perekaman selesai.
h4 Pattern keempat sampai empat lembar
Neurobehavior System Electro Enchelography 16
-
7/24/2019 EEG Kholil
17/18
kertas, kertas dibalik dan dilanjutkan
sampai sepuluh lembar kertas dengan
waktu yang sama tanpa aktiitas, begitu
juga dengan pattern kelima dan keenam.
i4 Pada pasien yang memakai obat
premedikasi mulai dari pattern pertama
sampai keenam tidak dilakukan aktiitas.
Setelah pattern keenam kembali ke pattern
ketiga dan pasien dibangunkan untuk
dilakukan Photik .
j4 Pada akhir perekaman dilakukan kalibrasi
lagi.
Apabila di tengahHtengah perekaman
grafik mengecil atau terlalu tinggi maka
kalibrasi bisa dirubah sesuai dengan
kebutuhan. Segala sesuatu yang terjadi
pada saat perekaman dicatat pada kertas
perekaman.
k4 Setelah proses perekaman selesai,
electrode dilepas dimasukkan dalam air
yang sudah disediakan pada suatu tempat
dan kulit kepala dibersihkan dengan kapas
basah.
Pada kertas perekaman diisikan identitas
pasien, tanggal, dan nomor register.
l4 #asil perekaman diberikan pada pasien :
keluarganya untuk kembali ke dokternya,
kecuali pasien konsulan hasil perekaman
diserahkan ke dokter spesialis saraf
terlebih dahulu untuk pembacaan sebelum
kembali pada dokter yang bersangkutan.
m4 %lektrode dan alatHalat yang lain diber1
sihkan, dirapikan, perawat cuci tangan.
'ambaran hasil pemeriksaan %%'
Neurobehavior System Electro Enchelography 17
-
7/24/2019 EEG Kholil
18/18
DA:TAR PUSTAKA
Campellone, ! "2006#$ %%& '()*N +)!% %S -iambil
pa.a 1 )pril 2015 .ari
http/$nlm$nih$ovme.lineplusenyartile003931$ht
m Nissl, "2006#$ %letroenephaloram "%% -iambil pa.a 1
)pril 2015 .ari
http/$ebm.$omhepilepsyaa22249$asp
ouis, S "2006#$%%& C(S% an. &SS)($ -iambil pa.a1 )pril 2015 .ari
http/$bron$e.u-epartmentsClinialNeurosienes
louiseers$htm St$ ohns :ery ;ealth Care "2006#$ests < =roe.ures
%letroenephaloram "%% -iambil pa.a 1 )pril 2015 .ari
http/$st>ohnsmery$orontat.e?ault$asp
Neurobehavior System Electro Enchelography 18
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003931.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003931.htmhttp://www.webmd.com/hw/epilepsy/aa22249.asphttp://www.brown.edu/Departments/Clinical_Neurosciences/louis/eegcrs.htmhttp://www.brown.edu/Departments/Clinical_Neurosciences/louis/eegcrs.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003931.htmhttp://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003931.htmhttp://www.webmd.com/hw/epilepsy/aa22249.asphttp://www.brown.edu/Departments/Clinical_Neurosciences/louis/eegcrs.htmhttp://www.brown.edu/Departments/Clinical_Neurosciences/louis/eegcrs.htm
top related