ftsf gabungan fixxxx
Post on 27-Oct-2015
132 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERCOBAAN I
STUDI PREFORMULASI SEDIAAN FARMASI
A. Tujuan
Mampu mengenal, memahami dan melakukan studi preformulasi sediaan
farmasi.
B. Data
1. Pengamatan Umum
Bahan Bentuk Warna Bau Rasa Ukuranpart
ikel
Gambar
Parasetamol Serbukha
luskristal
in
Putih - - Halusberkr
istal
Natriumsalisil
at
Serbukha
luskristal
in
Coklatkep
utihan
- - Amorf-
berkristal
Asamsalisilat Serbukha
lusjarum
Putih - - Jarum
Sulfamerazin Serbuk Putih - - Halus
Oleumarachid
is
Cairan Kuningbe
ning
- - Cair
UkuranPartikel
(5 x 0,01)/10 = 0,005
Asamsalisilat Sulfamerazin Natriumsalisilat Paracetamol
26x0,005mm=0,13mm 9,5x0,005mm=0,0475mm 130x0,005mm=0,65mm 14x0,005mm=0,07mm
30x0,005mm=0,15mm 7x0,005mm=0,035mm 128x0,005mm=0,64mm 17x0,005mm=0,085mm
27x0,005mm=0,135mm 8x0,005mm=0,04mm 140x0,005mm=0,7mm 19x0,005mm=0,095mm
20x0,005mm=0,1mm 5x0,005mm=0,025mm 135x0,005mm=0,675mm 9x0,005mm=0,045mm
32x0,005mm=0,16mm 8x0,005mm=0,04mm 115x0,005mm=0,575mm 16x0,005mm=0,08mm
2. Penelusuran pustaka
a. Sediaan Solid .
1. Tablet Paracetamol
Formula :
Paracetamol
Amilum
Laktosa
Sol gelatin 10%
Paracetamol
Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat. Serbuk hablur, putih; tidak
berbau; rasa sedikit pahit (Dirjen POM, 1995).
Bentuk : padat
Bobot molekul : 151.17 g/mole
Titik leleh : 170°C (338°F)
Density : 1.293 (air = 1) (Paracetamol MSDS, 2011)
Amilum
Amilum atau pati digunakan sebagai pengencer kapsul dan tablet,
disintegran pada kapsul dan tablet, serta pengikat pada tablet. Rumus
empirisnya (C6H10O5)n dimana n = 300–1000 (Rowe, R., 2009).
Pati merupakan eksipien serbaguna yang terutama digunakan dalam
formulasi sediaan solid oral.Amilum atau pati digunakan sebagai pengikat,
pengencer, dan disintegran. Dalam formulasi tablet, pasta pati baru siap
digunakan pada konsentrasi 3-20% b/b (% biasanya 5-10, tergantung pada
jenis pati) sebagai bahan pengikat untuk granulasi basah. Rasio pengikat yang
diperlukan harus ditentukan oleh studi optimasi, menggunakan parameter
seperti kerapuhan tablet dan kekerasan, waktu hancur, dan laju disolusi
ketoprofen. Ketika menggunakan amilum, langkah granulasi sebelumnya
dibutuhkan untuk menghindari masalah dengan aliran yang tidak mencukupi
dan segregasi. Suatu senyawa pati-laktosa mampu digunakan dalam proses
granulasi direct kompresi yang akan meningkatkan proses tableting dan
meningkatkan waktu desintegrasi tablet (Rowe, R., 2009).
Amilum inkompatibel dengan substansi oksidasi yang kuat. Dan dapat
menghasilkan kompleks warna ketika direaksikan dengan iodin (Rowe, R.,
2009).
Bentuk : Padat
Warna : Putih
Titik leleh : Decomposes.
Density : 1.5 (air = 1)
Kelarutan : tidak larut dalam air dingin, air panas (Amylum MSDS,
2011)
Laktosa
Laktosa secara luas digunakan sebagai pengisi dan pengencer dalam
bentuk tablet dan kapsul. Laktosa mempunyai rumus empiris C12H22O11.H2O
dengan bobot molekul 360,31. Laktosa bersifat inkompatibel dengan reaksi
kondensasi tipe Maillard yang terjadi antara laktosa dengan kelompok
senyawa dengan gugus amina primer akan membentuk hasil produk berwarna
coklat atau kuning kecoklatan. Interaksi Maillard juga terjadi antara laktosa
dengan amin sekunder. Laktosa juga inkompatibel dengan asam amino,
amfetamin, dan lisinopril (Rowe, R., 2009).
Bentuk : padat (bubuk kristal putih)
Bau : tidak berbau
Bobot Molekul : 360.31 g/mole
Titik leleh : 214°C (417.2°F)
Density : 1.525 (air = 1)
Kelarutan : sebagian larut di air dingin, air panas (Lactose
MSDS, 2011)
Sol gelatin 10%
Gelatin berfungsi sebagai Coating agent; agen pembentuk film; gelling
agent; suspending agent; pengikat pada tablet; agen peningkat viskositas.
Gelatin larut dalam air hangat (> 30°C). Bobot molekular gelatin yang ringan
mampu meningkatkan disolusi dari sediaan oral. Gelatin adalah sebuah materi
amfoter dan akan bereaksi dengan asam maupun basa. Gelatin juga sejenis
protein, sehingga mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan protein;
misalnya gelatin akan terhidrolisis dengan kebanyakan sistem proteolitik
untuk menghasilkan komponen asam amino. Gelatin juga bereaksi dengan
aldehid dan gula aldehid, polimer anion dan kationik, elektrolit, ion logam,
plastik, bahan pengawet, oksidator yang kuat, dan surfaktan. Gelatin dapat
mengendap dengan alkohol, kloroform, eter, garam merkuri, dan asam tannic
(Rowe, R., 2009).
Bentuk : padat (bubuk padat)
Bau : tidak berbau
Warna : putih
Titik didih : Decomposition temperature: >100°C (212°F)
Density : 1.2 (air = 1)
Kelarutan :mudah larut di air panas. Tidak larut air dingin (Gelatin
MSDS, 2011)
2. Suppositoria Natrium Salisilat
Formula :
Natrium Salisilat
Oleum cacao
Cera flava
PEG 6000
PEG 400
Natrium Salisilat
Natrium salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih
dari 100,5% C7H5NaO3, dihitung terhadap zat anhidrat. Natrium salisilat
berbentuk serbuk mikrohablur atau amorf atau keping, tidak berwarna, atau
merah muda lemah; tidak berbau atau bau khas lemah, dan dipengaruhi
cahaya. Larutan segar (1 dalam 10) bereaksi netral atau asam terhadap
lakmus. Mudah larut secara lambat dalam air dan dalam gliserin; sangat
mudah larut dalam air mendidih dan dalam etanol mendidih; larut secara
lambat dalam etanol (Dirjen POM,1995).
Bentuk : Padat
Bobot molekul : 160.11 g/mole
Titik leleh : Decomposes.
Kelarutan : mudah larut di air dingin.Oleum cacao (Na-
Salisilat MSDS, 2011)
Oleum Cacao
Bentuk : padat
Warna : putih
Bau : nyaris tidak berbau
Titik leleh : 18-36°C
Density : 20 ° C 0,975 g/cm³
Kelarutan : tidak larut air (Oleum cacao MSDS, 2011)
Cera flava
Malam kuning adalah hasil pemurnian malam dari sarang madu lebah
Apis mellifera Linne. Pemeriaannya berupa padatan berwarna kuning sampai
coklat keabuan; berbau enak seperti madu. Agak rapuh bila dingin, dan bila
patah membentuk granul, patahan non hablur. Menjadi lunak oleh suhu
tangan. Bobot jenis kurang 0,95. Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam
etanol dingin. Etanol mendidih melarutkan asam serotat dan sebagian dari
mirisin, yang merupakan kandungan malam kuning. Larut sempurna dalam
kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak atsiri. Larut
sebagian dalam benzena dan karbon disulfida dingin; pada suhu lebih kurang
30° larut sempurna dalam benzena, dan karbon disulfida (Dirjen POM, 1995).
Bentuk : padat
warna : kuning
titik lebur : 61-66 ° C
density : 20 ° C 0,85 g/cm3 (Cera Flava MSDS, 2011)
PEG 6000
Massa putih seperti malam. Memiliki suhu lebur lebih kurang 61°.
Kekentalan larutan 25% pada suhu 20° lebih kurang 20 mm2/s. (Dirjen POM,
1995). Reaktif dengan alkali
Bentuk : padat
Titik didih : >150°C (302°F)
Titik leleh : 35°C (95°F) - 37 C.
Density : 1.007 g/ml or 8.4 lbs./gal(air = 1) (PEG 6000 MSDS,
2011)
PEG 400
Polietilen glikol 400 merupakan polimer dari etilen oksida dan air,
dinyatakan dengan rumus H(O-CH2CH2)nOH, dengan rata-rata n antara 8,2
dan 9,1. Bentuknya cairan kental jernih, tidak berwarna atau praktis tidak
tidak berwarna; bau khas lemah; agak higroskopik. Larut dalam air, dalam
etanol, dalam aseton, dalam glikol lain dan dalam hidrokarbon aromatik;
praktis tidak larut dalam eter dan dalam hidrokarbon alifatik. Bobot jenis
1,110 sampai 1,140. Suhu beku antara 4° dan 8°. Keasaman dan kebasaan
antara 4,5 sampai 7,5 (Dirjen POM, 1995).
Reaktif dengan agen pengoksidasi, asam, dan basa.
Bentuk : cairan ( viscous)
Bau : tidak berbau
Bobot molekul : 400 (380 - 420) g/mole
Warna : jernih
Titik leleh : 4°C (39.2°F) - 6 C.
Density : 1.1254 (air = 1)
Kelarutan : larut dalam air dingin, air panas. Mudah larut
dalam hidrokarbon aromatis. Susah larut dalam hidrokarbon alifatik
(PEG 400 MSDS, 2011)
1. Sediaan Liquid
1. Suspensi Sulfamerazine
Formula :
Sulfamerazine
Asam sitrat
CMC Na
Metil paraben
NaOH
Sirupus simpleks
Etanol
Aqua
Sulfamerazin
Pemerian sulfamerazin ialah sebagai berikut serbuk atau hablur
putih atau agak putih kekuningan; tidak berbau atau praktis tidak
berbau; rasa agak pahit; stabil di udara, tetapi perlahan-lahan menjadi
gelap pada pemaparan terhadap cahaya (DepkesRI, 1995).
Sulfamerazin sangat sukar larut dalam air;agak sukar larut
dalam aseton; sukar larut dalam etanol;sangat sukar larut dalam eter
dan dalam kloroform (DepkesRI, 1995).
Sifat fisiko-kimia sulfamerazin :
Bentuk : Solid.
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak memiliki rasa
Berat molekul : 264.3 g/mol
Warna : tidak berwarna
Titik didih : Terdekomposisi
Titik lebur : 236°C (456.8°F)
Asam sitrat
Pemerian : hablur bening, tidak bewarna atau serbuk hablur
granul sampai halus; putih ; tidak berbau atau praktis tidak berbau;
rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam udara kering.
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam
etanol; agak sukar larut dalam eter.
Sifat fisiko-kimia :
Bentuk : solid
Bau : tidak berbau
Rasa : asam
Berat molekul : 192.13 g/mol
Warna : tidak berwarna
Titik didih : 153°C (307.4°F)
Berat jenis : 1.665 (air = 1)
Solubilitas : Mudah larut dalam air dingin, air panas di etil eter. Tidak
larut dalam benzena
Inkompatibilitas: reaktif dengan agen pengoksidasi dan pereduksi, besi,
dan basa.
CMC-Na
Pemerian : serbuk atau granul, putih sampai krem; higroskopis
Kelarutan : mudah terdispersi dalam air membentuk larutan
koloidal; tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik
lainnya.
Sifat fisiko-kimia :
Bentuk : padat, serbuk padat
Bau : tidak berbau
Warna : tidak berwarna
Solubilitas : Mudah larut dalam air dingin
Inkompatibilitas: reaktif dengan agen pengoksidasi.
Metil paraben
Pemerian : hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur,
putih ; tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai rasa terbakar.
Kelarutan : sukar larut dalam air, dalm benzene dan dalam
karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan eter.
Sifat fisiko-kimia :
Bentuk : padat, kristal padat
Bau : tidak berbau
Rasa : seperti terbakar
Berat molekul : 152.15 g/mol
Warna : putih
Titik didih : 270°C (518°F) - 280 C
Titik lebur : 131°C (267.8°F)
Solubilitas : mudah larut dalam dietil eter, aseton, sangat sedikit larut
dalam air dingin dan air panas.
Inkompatibilitas: reaktif dengan agen pengoksidasi dan basa.
NaOH
Pemerian : putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk
pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Keras, rapuh dan
menunjukan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara, akan cepat
menyerap karbon dioksida dan lembab.
Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam etanol.
Sifat fisiko-kimia :
Bentuk : padat
Bau : tidak berbau
Berat molekul : 40 g/mol
Warna : putih
pH : 13,5
Titik didih : 1388°C (2530.4°F)
Titik lebur : 323°C (613.4°F)
Berat jenis : 2,13 (air = 1)
Solubilitas : mudah larut air dingin
Inkompatibilitas: sangat reaktif dengan besi, agen pengoksidasi dan
pereduksi, asam, basa, dan kelembaban.
Etanol
Pemerian : cairan mudah menguap, jernih, tidak bewarna. Bau
khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap
walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78 oC, mudah
terbakar.
Kelarutan : bercampur dengan air dan praktis bercampur
dengan semua pelarut organic
Sifat fisiko-kimia :
Bentuk : cairan
Berat molekul : 120,15 g/mol
Titik didih : 193°C (379.4°F)
Titik lebur : -84°C (-119.2°F)
Berat jenis : 1.019 (air = 1)
Tekanan uap : 0.2 mm of Hg (@ 20°C)
Kerapatan uap : 4.14 (Air = 1)
Solubilitas : mudah larut air dingin
Aqua
Pemerian : cairan jernih tidak bewarna , tidak berbau
Sifat fisiko-kimia :
Bentuk : cairan
Berat molekul: 18,02 g/mol
pH : 7
Titik didih : 100°C (212°F)
Berat jenis : 1 (air = 1)
Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)
Kerapatan uap : 0.62 (Air = 1)
c. Sediaan Semisolid
1. UNGUENTA ASAM SALISILAT
Unguenta asam salisilat dengan formula asam salisilat, Vaseline,
cera flava, PEG 400, PEG 4000.
Asam Salisilat
Sifat fisikokimia dari asam salisilat adalah sebagai berikut :
Bentuk : padat, kristal granul
Bau : tidak berbau
Rasa : manis. Setelah dirasakan jadi pedas/tajam
Warna : putih
pH : -
Titik leleh : 159oC (318,2oF)
Titik lebur : -
Titik didih : 211°C
Volatilitas : -
Tekanan uap : -
Densitas Uap : 4,8
Berat Molekul : 136,12 g/mol
Kelarutan : larut dalam aseton, sebagian larut pada air
dingin, sangat larut pada air panas
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi
(oksidator) dan embun. Sangat reaktif dengan cahaya, embun,
iodin,asetat yang lebih kuat (Salycylic Acid MSDS, 2011).
Vaselin
Sifat fisikokimia dari vaselin adalah sebagai berikut :
Bentuk : semisolid
Bau : karakteristik
Rasa : -
Warna : agak kuning
pH : -
Titik leleh : -
Titik lebur : -
Titik didih : -
Volatilitas : -
Tekanan uap : -
Densitas Uap : -
Berat Molekul : -
Kelarutan : tidak larut dalam air.
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi
(oksidator) kuat, asam, dan basa (Vaselin MSDS, 2007).
Cera Flava
Sifat fisikokimia dari cera flava adalah sebagai berikut :
Bentuk : padat
Bau : lemah.beeswax
Rasa : -
Warna : kuning
pH : -
Titik leleh : 61-66oC
Titik lebur : -
Titik didih : -
Volatilitas : -
Berat Jenis : 0,85 g/cm3
Flash Point : > 120oC
Kelarutan : tidak larut pada air suhu 20oC
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : -
PEG 400
Sifat fisikokimia dari PEG 400 adalah sebagai berikut :
Bentuk : cair
Bau : berbau
Rasa : -
Warna : jernih
pH : -
Titik leleh : 4oC (39,2oF)
Titik lebur : -
Titik didih : -
Volatilitas : -
Tekanan uap : -
Berat Jenis : 1,1254
Berat Molekul : 400g/mol
Kelarutan : larut dalam air dingin, hidrokarbon
aromatic, dan sedikit larut dalam hidrokatbon alifatis.
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi
(oksidator), asam, dan basa (PEG 400 MSDS, 2012).
PEG 4000
Sifat fisikokimia dari PEG 4000 adalah sebagai berikut :
Bentuk : cair
Bau : berbau ringan
Rasa : -
Warna : jernih
pH : -
Titik leleh : -
Titik lebur : -
Titik didih : -
Volatilitas : -
Tekanan uap : -
Berat Jenis : 1,12
Berat Molekul : 4000 g/mol
Kelarutan : larut dalam air dingin, air panas,
hidrokarbon aromatic, dan sedikit larut dalam hidrokatbon
alifatis.
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi
(oksidator), asam, dan basa (PEG 4000 MSDS, 2010).
2. EMULSI OLEUM ARACHIDIS
Emulsi Oleum Arachidis dengan formula Oleum Arachidis, CMC
Na, dan aquadest.
Oleum Arachidis
Sifat fisikokimia dari Oleum Arachidis adalah sebagai berikut :
Bentuk : padat
Bau : tidak berbau
Rasa : -
Warna : putih
pH : netral
Titik leleh : 40oC
Flash Point : >100oC
Titik didih : -
Volatilitas : -
Tekanan uap : -
Berat Jenis : -
Berat Molekul : -
Kelarutan : tidak larut dalam air
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : -
CMC Na
Sifat fisikokimia dari CMC Na adalah sebagai berikut :
Bentuk : padat
Bau : tidak berbau
Rasa : -
Warna : putih
pH : -
Titik leleh : -
Titik lebur : -
Titik didih : -
Volatilitas : -
Tekanan uap : -
Berat Jenis : -
Berat Molekul : -
Kelarutan : mudah larut dalam air dingin
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : reaktif dengan agen pengoksidasi
(oksidator), beberapa garam. (PEG 400 MSDS, 2011).
Aquadest
Sifat fisikokimia dari akuades adalah sebagai berikut.
Bentuk : cair
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Warna : tidak berwarna
pH : 7
Titik leleh : -
Titik lebur : -
Titik didih : 100°C (212°F)
Volatilitas : -
Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)
Kerapatan uap : 0.62 g/ml
Berat Jenis : 1 g/ml
Berat Molekul : 18.02 g/mol
Kelarutan : -
Suhu kritikal : -
Ionisitas : -
Polimerisasi : -
Inkompatibilitas : - (Water MSDS, 2012).
d. SediaanSteril
1. Theophylin
Theophylin memiliki rumus kimia C7H8N4O2 masuk ke dalam
kelompok unsur kimia yag disebut methylated xanthine. Unsur kimia ini
ditemukan di dalam teh, kopi, dan cokelat. Theophylin merangsang sistem
saraf pusat dan jantung, merilekskan otot-otot halus, terutama otot-otot
yang akan mengalami kejang selama terjadi serangan asma. Theophylin
juga bekerja sebagai diuretik dan membantu menekan edema yang sering
terjadi pada jaringan paru-paru yang meradang (Firshein, 2010).
Pemerian theophylin adalah sebagai berikut. Serbuk hablur, putih;
tidak berbau; rasa pahit; stabil di udara. Kelarutannya sukar larut dalam
air, tetapi lebih mudah larut dalam air panas; mudah larut dalam larutan
alkali hidroksida dan dalam amonium hidroksida; agak sukar larut dalam
etanol, dalam kloroform dan dalam eter (Dirjen POM, 1995).
Sifat fisikokimia dari theophylin adalah sebagai berikut.
Bentuk : padat (kristal padat atau kristal serbuk)
Bau : tidak berbau
BM : 180.17 g/mol
Warna : putih
Titik leleh : 274.5°C (526.1°F)
Titik lebur : 268°C
Volatilitas : tidak volatil (Theophylline MSDS, 2012)
Inkompatibilitas theophylin terjadi jika theophylin dicampur dengan
asam askorbat, klorpromazin, kortikotropin, dimenhdrinat, epinefrin
hidroklorida, eritromisin gluseptat, hidralazin, hidroksin hidroklorida,
insulin, levorfanol tartrat, meperidin, methadon, natrium methisilin, morfin
sulfat, norefinefrin bitartrat, oksitetrasiklin, papaverin-kalium penisilin G,
natrium fenobarbital, natrium fenitoin, prokain, proklorferazin maleat,
promazin, promethazin, tetrasiklin, vankomisin, dan vitamin B kompleks
(www.drug.com).
2. Ringer Laktat
Larutan ringer laktat terdiri dari Natrium laktat, NaCl, CaCl2.2H2O,
KCl dan akuades.
Natrium laktat
Sifat fisikokimia dari natrium laktat adalah sebagai berikut.
Bentuk : cair
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Warna : putih
pH : 5-7
Titik didih : 109°C
Volatilitas : tidak volatil
Tekanan uap : 17.535 mmHg (@ 20°C) (Air)
Berat Jenis : 0.62 g/ml
Kelarutan : larut dalam air dingin dan air panas, praktis tidak
larut dalam kloroform, eter dan minyak
Inkompatibilitas: sangat reaktif dengan asam (Sodium Lactate
MSDS, 2012)
NaCl
Sifat fisikokimia dari NaCl adalah sebagai berikut.
Bentuk : padat (serbuk kristal padat)
Bau : sedikit berbau
Rasa : asin
Warna : putih
pH : 7 (netral)
Titik leleh : 801°C (1473.8°F)
Titik didih : 1413°C (2575.4°F)
Volatilitas : tidak volatil
Berat Jenis : 2.165 g/ml
Berat Molekul: 58.44 g/mol
Kelarutan : larut dalam air dingin dan air panas, larut dalam
gliserol dan amoniak. Sangat sedikit larut dalam
alkohol. Tidak larut dalam asam hidroklorat.
Inkompatibilitas: reaktif terhadap agen pengoksidasi, besi dan
asam. Bereaksi keras degan litium (Sodium
chloride MSDS, 2012).
CaCl2.2H2O
Sifat fisikokimia dari CaCl2.2H2O adalah sebagai berikut.
Bentuk : padat
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Warna : putih
Titik didih : 175.5°C (347.9°F)
Berat Jenis :0.835 g/ml
Berat Molekul: 147.01 g/mol
Kelarutan : sangat larut dalam air dingin dan air panas,
mudah larut dalam alkohol.
Inkompatibilitas: reaktif terhadap besi dan asam. Bereaksi keras
dengan asam borat, Kalsium Oksida,BrF3, asam
2-Furanpercarboxylic, Boron oksida, (Calcium
Chloride Dihydrate MSDS, 2012).
KCl
Sifat fisikokimia dari KCl adalah sebagai berikut.
Bentuk : padat
Bau : tidak berbau
Rasa : asin
Warna : putih
Titik leleh : 770°C (1418°F)
Titik didih : 1420°C (2588°F)
Berat Jenis :1.987 g/ml
Berat Molekul: 74.55 g/mol
Kelarutan : sangat larut dalam air dingin dan air panas,
mudah larut dalam alkohol
Inkompatibilitas: reaktif terhadap agen pengoksidasi dan asam,
inkompatibilitas dengan KMnO4, H2SO4, BrF3,
and BrCl3. (Potassium Chloride MSDS, 2012).
Akuades
Sifat fisikokimia dari akuades adalah sebagai berikut.
Bentuk : cair
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Warna : tidak berwarna
pH : 7
Titik didih : 100°C (212°F)
Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)
Kerapatan uap: 0.62 g/ml
Berat Jenis :1 g/ml
Berat Molekul: 18.02 g/mol (Water MSDS, 2012).
3. Solutio anti koagulan
Solutio anti koagulan ini terdiri dari asam sitrat, natrium
sitrat/sodium sitrat, glukosa, dan air.
a. Asam sitrat
Asam sitrat adalah asam organik yang dihasilkan dari jeruk dan
buah-buahan lainnya yang berasa asam. Asam sitrat (C6H8O7) adalah
komponen alami dan metabolit umum tumbuhan dan hewan. Asam
sitrat adalah asam organik yang paling fleksibel dan banyak
digunakan dalam makanan, minuman, deterjen dan obat-obatan.
Karena fungsi dan penerimaan lingkungan digunakan dalam aplikasi
industri dan penelitian banyak untuk buffering, penyesuaian pH, dan
juga sebagai sumber energi untuk metabolisme bakteri dikendalikan.
Dalam bidang farmasi, asam sitrat dapat berfungsi sebagai
Sequistering agent 0,3-2,0 %; larutan buffer 0,1-2,0 %; penimbul rasa
pada sediaan cair 0,3-2,0 % (Sutresna,2007).
Sifat fisikokimia dari asam sitrat adalah sebagai berikut:
Bentuk : padat
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Warna : putih
pH : data tidaktersedia
Titik lebur :135-152°C
Tekanan uap : <0,1 hPa (@ 20°C) (senyawaanhidrat)
Densitas : 1,54 g/cm3 pada 20°C
Kelarutan : larut dalam air 1,630 g/l pada 20°C
Inkompatibilitas: sangat reaktif denganlogam, oksidator, basa,
reduktor (Asam sitrat MSDS,2010)
b. Natrium sitrat
Natrium sitrat atau sodium sitrat ini adalah bentuk garam dari asam
sitrat. Natrium sitrat ini merupakan suatu buffer penetralisir asam
nonpartikulat. Natrium sitrat juga mempunyai aktifitas antikoagulan,
membentuk suatu kompleks sitrat tak berdisosiasi, menjadikan kalsium
tidak tersedia untuk mekanisme pembekuan (Omoigui,1997)
Sifat fisikokimia dari natrium sitrat adalah sebagai berikut:.
Bentuk : kristal
Warna : berwarna
Berat molekul : 258-294 g/mole
pH : 7-9 (Sodium sitrat MSDS,2012).
c. Glukosa
Glukosa / suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan
tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utamafotosintesis dan
awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa,
banyak digunakan terutama pada industri pangan.Glukosa (C6H12O6,
memiliki berat molekul 180.18) adalah heksosa-monosakarida yang
mengandung enam atom karbon (Stansfield, 2003).
Sifat fisikokimia dari glukosa adalah sebagai berikut:
Bentuk : padat
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Warna : tidakberwarna
pH : 6-7 pada 100 g/l (20°C)
Titik lebur :83°C
Kelarutan : larut dalam air 1.000 g/l pada 20°C (Glukosa
MSDS,2012).
d. Aqua
Sifat fisikokimia dari akuades adalah sebagai berikut.
Bentuk : cair
Bau : tidak berbau
Rasa : tidak berasa
Warna : tidak berwarna
pH : 7
Titik didih : 100°C (212°F)
Tekanan uap : 2.3 kPa (@ 20°C)
Kerapatan uap: 0.62 g/ml
Berat Jenis :1 g/ml
Berat Molekul: 18.02 g/mol(Water MSDS, 2012).
C. Analisis data
Analisis Sediaan Solid (Tablet Parasetamol)
Pada tablet Parasetamol dan suppositoria tidak terdapat
inkompatibilitas. Pada tablet parasetamol bahan-bahan yang digunakan
tidak akan meleleh saat dikeringkan pada suhu 60°C karena bahan yang
digunakan memiliki titik leleh yang tinggi. Pada pembuatan tablet,
penuangan granul lewat tepi corong agar granul tidak meyumbat corong
sehingga granul dapat mengalir.
Analisis Sediaan Solid (Suppositoria)
pada pembuatan suppositoria Na-Salisilat tidak ditemukan bahan yang
inkompatibel satu sama lain. Cera flava dilelehkan dalam penangas air pada suhu
sekitar 60°C sesuai dengan titik leburnya. Natrium salisilat seuai dengan
formulasi suppositoria ini karena mudah larut dalam oleum cacao.
Analisis Suspensi Sulfamerazin
Pada pembuatan suspensi sulfamerazin terdapat bahan formula
yang inkompatibilitas. Berdasarkan Material Safety Data Sheet (MSDS)
senyawa yang dapat mengalami inkompatibilitas antara lain adalah Asam
Sitrat, NaOH, dan Metil Paraben.
Asam sitrat dan metil paraben inkompatibilitas dengan suatu basa,
dalam hal ini adalah NaOH. Sedangkan NaOH inkompatibilitas dengan
suatu asam, yaitu Asam sitrat. Namun hal ini dapat diatasi dengan cara
pembuatan yang tidak langsung mencampurkan bahan yang
inkompatibilitas. Pencampuran yang tidak langsung terdapat dalam
metode presipitasi, dimana NaOH dicampurkan dengan sulfamerazin. Lalu
metil paraben dicampurkan dengan etanol (sebagai pelarut). Tetapi pada
metode dispersi dapat terjadi inkompatibilitas yaitu pada pencampuran
NaOH dan asam sitrat kedalam suatu wadah. Hal ini mungkin dapat diatasi
dengan mencampurkan NaOH terlebih dahulu dengan sulfamerazin,
setelah itu baru ditambahkan dengan asam sitrat.
Analisis Sediaan Semisolid
Sediaan unguenta asamsalisilat, untuk bahan Vaseline, ceraflava,
PEG 400, PEG 4000 reaktif dengan asam, padahal dalam formula ada
asam salisilat tetapi menurut kami itu tidak menimbulkan inkompatibilitas
yang berarti. Dan dalam pembuatan unguenta asam salisilat diharapkan
dihindarkan dari cahaya karena hampir semua bahan reaktif dengan
cahaya.Sedangkan untuk sediaan emulsi oleum arachidis tidak terjadi
inkompatibilitas antar bahan sehingga bisa menjadi sediaan yang baik dan
bagus.
Analisis sediaan teofilin dan ringer laktat
Pada sediaan teofilin dan ringer laktat tidak terdapat
inkompatibilitas. Semua formula dapat terlarut sempurna dalam solvent.
Analisis sediaan solution antikoagulan
Dilihat dari segi kelarutan semua formula bersifat kompatibel
dengan pelarut yang akan digunakan yaitu air. Sehingga semua bahan akan
dapat larut secara sempurna dalam solvent, dalam sediaan ini digunakan
air.
DaftarPustaka
Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Depkes RI, Jakarta, pp.48,63,
112, 175, 186, 511, 551, 589, 600, 649, 767, 783, 1193.
Firshein, R. N., 2010, Langkah Revolusioner Sembuh dari Asma, PT Bentang
Pustaka, Yogyakarta, p. 98.
Rowe, R., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th edition,
Pharmaceutical Press, United Kingdom, pp. 278, 364, 685.
MSDS Paracetamol
MSDS amylum
MSDS Lactose
MSDS Natrium Salicylate
MSDS Oleum Cacao
MSDS Cera flava
MSDS PEG 6000
MSDS PEG 400
MSDS Theophylline
MSDS Sodium Lactate
MSDS Calcium Chloride Dihydrate
MSDS Potassium Chloride
MSDS Sodium Chloride
MSDS Water
MSDS Asamsitrat
MSDS Natriumsitrat
MSDS Glukosa
MSDS Aqua
Omoigui, Sota, 1997, BukuSaku Obat-Obatan Anestesia, Edisi II, EGC, Jakarta,
p.341.
Stansfield, W.D, 2003, Biologi Molekuler dan Sel, Erlangga, Jakarta, p.17.
Sutresna,Nana, 2007, Cerdas Belajar Kimia, Jilid VI, Grafindo Media Utama,
Bandung, pp.229,230.
top related