gonorrhoea jurnal ppt

Post on 02-Feb-2016

17 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

gonore jurnal

TRANSCRIPT

GonorrhoeaJackie SherrardElsevier, 2014

Brolie Barseba (406148159)

Kepaniteraan Klinik Bagian Kulit dan KelaminRSUD Kota Semarang

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

GONORE

• Merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

• Neisseria gonorrhoeae merupakan diplokokus gram negatif. Organisme kecil; sukar bertahan diluar tubuh, tidak dapat bertahan pada suasana kering dan kebutuhan pertumbuhannya khusus.

GONORE

• Menginfeksi permukaan mukosa dari saluran kelamin (pria dan wanita), saluran dubur dan rectum bagian distal, orofaring dan mata.

• Kelompok resiko utama di Inggris termasuk laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki dan populasi etnis kulit hiam.

Transmisi

• Selalu menular secara seksual pada dewasa.• Resiko didapat dari berhubungan seksual dengan pasangan

yang terinfeksi (30-70%)• Penularan secara vertikal, ±30% bayi lahir dari ibu yang

terinfeksi mengalami oftalmia neonatorum, muncul pada minggu pertama kelahiran.

Gambaran Klinis

• Tergantung pada lokasi infeksi.• Pria dengan infeksi uretra, mengalami gejala keluarnya duh

tubuh atau keluarnya duh tubuh dengan disuria 3-10 hari setelah paparan.

• Lokasi infeksi paling umum pada wanita adalah endoserviks dan sebagian besar (70%) tidak menimbulkan gejala.

• Infeksi dubur , dapat tanpa gejala namun dapat terjadi rasa nyeri pada dubur/anus atau terdapat duh.

• Infeksi faring , dapat tanpa gejala /faringitis dapat terjadi.

• Pada pria, temuan yang paling umum adalah duh tubuh uretra yang bervariasi dari sedikit dan berlendir sampai banyak dan purulent.

• Pada wanita, tanda-tanda yang paling umum adalah keputihan yang mungkin disebabkan oleh patogen yang terjadi bersamaan, dan servisitis mukopurulen, nyeri perut bagian bawah atau nyeri panggul.

Diagnosis• Ditegakkan dengan identifikasi N. gonorrhoeae di daerah yang

terinfeksi.• Pemeriksaan mikroskopis (sediaan langsung pewarnaan gram),

dapat memberikan diagnosis dugaan gonore segera.• 98% dapat didiagnosis dengan ditemukannya bakteri diplokokus

gram negatif intraseluler pada pria dengan gejala infeksi uretra, tetapi 50-70% dari infeksi tanpa gejala.

• Pemeriksaan mikroskopis spesimen dari serviks dan rectum kurang dapat diandalkan (40-50%) dan pemeriksaan mikroskopis spesimen orofaring tidak dianjurkan.

• Nucleic acid amplification tests (NAATs), pemeriksaan skrining paling popular di Inggris, memiliki spesifisitas dan sensitivitas tinggi baik pada infeksi simtomatik dan asimtomatik dan memungkinkan pengambilan sampel non-invasif.

• Kultur, pemeriksaaan diagnostik yang murah dan spesifisik dan mempunyai sensitivitas antara 85% dan 95% untuk infeksi uretra dan endoserviks.

• Kultur memungkinkan konfirmasi Identifikasi dan memberikan informasi tentang sensitivitas antimikroba.

• Kultur harus dilakukan pada semua kasus gonore yang terdiagnosa oleh NAATs sebelum pemberian antibiotic, jika mungkin agar uji kerentanan dapat dilakukan dan strain yang resisten dapat diidentifikasi.

• Pemeriksaan dengan kultur sangat penting pada kasus dimana infeksi berlanjut setelah pengobatan dan gagal pengobatan dicurigai.

Pengambilan spesimen

• Pria : dari uretra atau urine pancaran pertama.• Homo seksual yang punya riwayat kontak oro-anal, atau

anogenital sampel rektal perlu diambil. Jika aktif dalam oral sex perlu mengambil specimen dengan menyeka swab pada faring posterior, tonsil dan kripta tonsil.

• Wanita : rutin menggunakan NAATs,• Pengambilan sampel langsung (direk) dari endoserviks pada pemeriksaan

spekulum. • Pengambilan sampel tidak langsung (indirek) dengan swab vulvovaginal.• Pengambilan sampel endoserviks dan uretra dianjurkan ketika melakukan

kultur pada wanita.• Pengambilan sampel dari rektum dan orofaring dipertimbangkan jika

terdapat gejala didaerah tersebut, ketika pasangan seks memiliki gonore dan ketika terdapat riwayat seksual yang mengindikasi.

• Tidak ada data tentang masa inkubasi minimum untuk menyingkirkan adanya infeksi.

• Rekomendasai saat ini pemeriksaan harus dilakukan ketika pasien memiliki gejala dan jika paparan terjadi dalam 2 minggu terakhir , diulang 2 minggu setelah paparan.

Komplikasi

• Terjadi pada gonore yang tidak diobati, infeksi dalam waktu lama, dan akses ke fasilitas kesehatan yang sulit.

• Terjadi 3% kasus pada wanita dan <1% kasus pada laki-laki.• Komplikasi Lokal dan diseminata.

Komplikasi lokal pada pria:

• Infeksi saluran para-uretra• Tisonitis (infeksi kel.sebasea)• Abses periuretra• Epididimitis • Penis edema• Penis limfangitis

Komplikasi lokal pada wanita:

• Bartolinitis• Skenitis(infeksi kelenjar para uretra)• Endometritis • Salpingitis, yang mana dapat

menyebabkan peritonitis dan abses tubo-ovarian

• Perihapatitis

Pada kedua Jenis kelamin:•Transmisi HIV

Komplikasi diseminata :•Septikemia•Artritis •Dermatitis •Endokarditis •Meningitis

Tatalaksana

• Pantangan melakukan hubungan seks harus disarankan sampai pasien sembuh dan mitra seksual telah diskrinning dan diobat untuk mencegah infeksi ulang.

• Terapi antimikroba harus mempertimbangkan pola sensitivitas lokal antimikroba untuk N.gonorrheae.

Tatalaksana Gonore anogenital tanpa komplikasi

• Pada pria dan wanita dengan infeksi ascending lokal( cth; epidimo-orkitis, salpingitis) : ceftriaxone 500mg IM, segera diikuti doxycyclin 100mg p.o dua kali sehari selama 10-14 hari.

• Pada infeksi panggul Metronidazol umumnya ditambahkan, karena organisme anaerob sering bersamaan dengan N.gonorrhoeae

• Infeksi diseminata dapat diobati dengan 7 hari pemberian terapi. Ceftriaxone 1g IM/IV tiap 24 jam, atau Ciprofloxacin 500mg IV tiap 12 jam , atau spectinomycin 2g IM tiap 12 jam. Terapi dapat dialihkan 24-48 jam setelah gejala membaik ke regimen p.o tergantung pada uji sensitifitas.

Resisten Antibiotik

• Di Inggris dan Wales 2012, tiga isolat menunjukkan penurunan kerentanan terhadap ceftriaxone.

• Resistensi tetrasiklin paling umum (76,3%), sedangkan resistensi terhadap quinolon terus menurun (25%)

• Kepatuhan terhadap pedoman pengobatan diperlukan untuk mencegah memburuknya resistensi.

Infeksi penyerta pada IMS

• Ko-infeksi klamidia paling sering pada pria dan wanita dengan gonore.

• Pengobatan sekarang untuk klamidia merupakan bagian dari regimen pengobatan yang direkomendasikan untuk gonore.

Pengawasan

• Perbaikan gejala klinis dengan pengobatan tidak menjamin pemberantasan gonokokus dan pengawasan untuk mucul resistensi merupakan hal penting.

• Pedoman diInggris, pasien harus dinilai setelah pengobatan dan tes penyembuhan di anjurkan pada semua kasus untuk mengidentifikasi muculnya resisten. Penting pada pasien yang memiliki gejala menetap atau telah mendapatkan terapi suboptimal, jika strain resisten teridentifikasi atau kemungkinan ada infeksi ulang .

• Pada infeksi Faring pengobatan biasanya kurang efektif, uji penyembuhan sangat penting.

• Pemeriksaan NAATs digunakan karena sensitifitasnya tinggi, tetapi harus dilakukan minimal 2 minggu setelah selesai terapi.

• Jika uji penyembuhan positif, pemeriksaan kultur harus dicoba.

• Jika pengobatan gagal, membutuhkan keterlibatan ahli dan harus diberitahu kepada badan pengawasan yang relevan.

Edukasi• Penting untuk membawa mitra seksual untuk dilakukan

pemeriksaan terhadap gonore.• Pada pasien pria dengan urethritis harus memberitahukan

kepada semua mitra seksual yang memiliki kontak seksual dalam 2 minggu sebelum timbulnya gejala atau pasangan terakhir mereka.

• Pasien dengan infeksi di lokasi lainnya, perempuan dan orang-orang dengan infeksi asimptomatik harus memberitahukan kepada semua mitra seksual dalam 12 minggu sebelum saat diagnosis atau mitra seksual terakhirnya.

• Penanganan secara epidemiologi dapat dilakukan, penanganan terhadap orang yang kontak dengan pasien yang terpapar penyakit.

• Penanganan preventif terhadap semua orang yang terpajan dibenarkan jika resiko pengobatan yang tidak perlu sebanding dengan resiko komplikasi infeksi dan atau kecenderungan menginfeksi orang lain. Juga dibenarkan jika diduga orang tersebut tidak akan kembali untuk pengobatan jika telah didiagnosa gonore

• Ko-infeksi menular seksual harus dicari dan diobati.• Pada neonatus yang didiagnosa opthalmitis gonokokal, penting

untuk melihat dan mengelola ibu dan mitra seksualnya sebagai kontak gonokokal.

THANKYOU

top related