hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar
Post on 16-Feb-2016
163 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
WONG SAI HO 080100272
LAU WEI LIN 080100272
SHAMINI SHANMUGALINGAM 080100398
JUSTIN MICHAL DASS 080100414
ANN DIANA JAIMIN 080100428
PROPOSAL PENELITIANHubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Prestasi Belajar
Pada Anak Sekolah Dasar Negeri No. 064023 Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Pada
Tahun 2013
Oleh:
Pembimbing:dr.Juliandi Harahap, MA
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKATILMU KEDOKTERAN PENCEGAHANILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2013
BAB 1PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar.
Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri.
-Poerwanto (1986) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.
-Winkel (1996) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.
- Nasution (1996) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
- Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut
Jenis Prestasi Belajar
Dikelompokan kepada 3 bahagian:
1.Tingkat kognitif2.Tingkat afektif3.Tingkat psikomotorik
Tingkat Kongnitif
a. Pengetahuanb. Pemahamanc. Penerapand. Analisise. Sintesisf. Evaluasi
Tingkat Afektif
a. Penerimaanb. Partisipasic. Penetuan sikapd. Organisasie. Pembentukan pola
Tingkat Psikomotorik
a. Persepsib. Kesiapanc. Gerakanan terbimbingd. Gerakan terbiasae. Gerakan kompleksf. Gerakan penyesuaiang. Kreatifitas
BAB 3KERANGKA
KONSEP DAN DEFINISI
OPERASIONAL
Kerangka Konsep
Kebiasaan Sarapan Pagi Prestasi Belajar
Kerangka Konsep hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar anak SD kelas IV dan V di SD Negeri No.
064023 pada tahun 2013.
Definisi Operasional1. Anak sekolah dasar– Anak sekolah dasar adalah seluruh murid sekolah
dasar kelas IV dan V yang bersekolah di SD Negeri No. 064023 pada tahun 2013
2. Kebiasaan sarapan pagi– Kebiasaan sarapan pagi adalah kegiatan makan pada
setiap pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.
3. Prestasi belajar– Hasil yang dicapai sesuai kemampuan anak dari
proses belajar dalam waktu tertentu yang dilihat dalam bentuk rata-rata nilai dari hasil tes atau ujian di sekolah.
Hipotesis
Dalam skripsi ini yang hendak diuji kebenarannya adalah:•Hipotesis Alternatif (Ha): Ada hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar.•Hipotesis Nihil (Ho): Tidak ada hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar.
BAB 4METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
• Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik, yang dengan metode pendekatan Cross Sectional dan diharapkan untuk dapat mencari hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar.
Lokasi dan Waktu Penelitian
• Penelitian ini dilakukan di SD Negeri No. 064023 Kemenangan Tani, Medan Tuntungan.
• Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 15 April – 27 April 2013.
Populasi dan Sampel
• Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD kelas IV dan V di SD Negeri No. 064023.
• Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, dimana sampel yang diambil adalah semua jumlah populasi yang ada di SD kelas IV dan V SD Negeri No. 064023
Teknik Pengumpulan Data
• Data primer mencakup data: kebiasaan sarapan pagi responden dan karekteristik responden (nama, umur, jenis kelamin) dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner.
• Data sekunder diambil dari dokumen sekolah dan data indeks prestasi anak sekolah dasar yang diperoleh dari rata-rata nilai ujian responden yang dilakukan pada bulan Maret yang meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKN, Matematika, IPA dan IPS.
Aspek Pengukuran• Kebiasaan sarapan responden diukur
melalui 10 pertanyaan pada kuesioner dengan memilih jawaban yang disediakan. Pengukuran kebiasaan sarapan pada responden dibagi atas 3 kategori seperti berikut:– Sering bersarapan (5-7 kali seminggu)–Kadang-kadang (3-4 kali seminggu)– Jarang (1-2 kali seminggu)
• Prestasi responden dinilai dengan cara melihat nilai rata-rata ujian responden yang dilakukan pada bulan Maret dan dikategorikan seperti berikut:–Baik (7,5-10)–Cukup (6,0-7,4)–Kurang (< 5,9)
Pengolahan dan Analisi Data
Untuk melihat ada tidaknya hubungan secara bermakna diantara variabel yang diteliti maka
digunakan statistic Uji Chi-Square pada program SPSS.
top related