jadwal kegiatan penelitian gambaran asuhan...
Post on 19-Oct-2020
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
44
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BBLR DENGAN RISIKO HIPOTERMIA
DI RUANG NICU RSUD MANGUSADA TAHUN 2019
No Kegiatan
Februari 2019 Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Studi Pendahuluan
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Revisi Proposal
5. Pengurusan Izin Penelitian
6. Pengumpulan Data
7. Analisis Data
8. Penyusunan Laporan
9. Sidang Hasil Penelitian
10. Revisi Laporan
11. Pengumpulan KTI
-
45
Lampiran 2
REALISASI ANGGARAN BIAYA PENELITIAN GAMBARAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI BBLR DENGAN RISIKO
HIPOTERMIA
DI RUANG NICU RSUD MANGUSADA TAHUN 2019
Alokasi dana yang digunakan dalam studi kasus ini sebagai berikut :
No Keterangan Biaya
A. Tahap Persiapan
Penyusunan Proposal Rp 100.000,00
Penggandaan Proposal Rp 200.000,00
Revisi Proposal Rp 100.000,00
B. Tahap Pelaksanaan
Transportasi Dan Akomodasi Untuk
Peneliti
Rp 200.000,00
Pengolahan Dan Analisis Data Rp 100.000,00
C. Tahap Akhir
Penyusunan Laporan Rp 100.000,00
Penggandaan Laporan Rp 200.000,00
Presentasi Laporan Rp 100.000,00
Revisi Laporan Rp 200.000,00
Biaya Tidak Terduga Rp 200.000,00
Total Biaya Rp 1.500.000,00
-
46
Lampiran 3
FORMAT PENGUMPULAN DATA SUBJEK 1
Judul Penelitian :
Tanggal Penelitian :
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Bayi
1) Nama : By. AM
2) Tanggal lahir / umur : 26 April 2019 / (1 hari)
3) Jenis kelamin : Laki-laki
b. Orang tua
1) Ayah
a) Nama : Tn. S
b) Umur : 28 tahun
c) Pekerjaan : Swasta
d) Pendidikan : SMA
e) Agama : Hindu
f) Alamat : Br. Kebon Negara, Jembrana
2) Ibu
a) Nama : Ny. AM
b) Umur : 21 tahun
c) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
d) Pendidikan : SMA
e) Agama : Hindu
f) Alamat : Br. Kebon Negara, Jembrana
Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Bayi BBLR
dengan Risiko Hipotermia di Ruang NICU RSUD
Mangusada Badung Tahun 2019
April 2019 27-30
-
47
2. ALASAN DIRAWAT
Keluhan Utama : BBLR (SMK) + Hipotermia
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Antropometri
1) BB : 2.050 g
2) PB : 43 cm
3) Lingkar kepala : 30 cm
4) Lingkar dada : 31 cm
b. Gejala kardinal
1) Suhu : 36,7 0 C
2) HR : 140 x/menit
3) Pernafasan : 40 x/menit
4) Tekanan darah : - mmHg
4. PENGKAJIAN SDKI
Faktor Risiko Hipotermia No. RM:
Ya Tidak
Berat badan ekstrem
Kurangnya lapisan lemak subkutan
Suhu lingkungan rendah
Pemakaian pakaian yang tipis
Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,
radiasi)
Prematuritas
Bayi baru lahir
Berat badan lahir rendah
-
48
B. DIANGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Problem
Risiko hipotermia
Faktor risiko
Berat badan ekstrem
Kurangnya lapisan lemak subkutan
Suhu lingkungan rendah
Pemakaian pakaian yang tipis
Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,
radiasi)
Prematuritas
Bayi baru lahir
Berat badan lahir rendah
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Manajemen hipotermia
1. Monitor suhu
2. Identifikasi penyebab hipotermia (misalnya:
terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian
tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju
metabolisme, kekurangan lemak subkutan)
3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(hipotermia ringan : takipnea, disartria,
menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia
sedang : aritmia, hipotensi, apatis,
-
49
koagulopati, refleks menurun; hipotermia
berat : oliguria, refleks menghilang, edema
paru, asam basa abnormal )
4. Sediakan lingkungan yang hangat (atur suhu
ruangan, inkubator)
5. Ganti pakaian dan/ atau linen yang basah
6. Lakukan penghangatan pasif (selimut,
menutup kepala, pakaian tebal)
7. Lakukan penghangatan aktif eksternal
(kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,
perawatan metode kangguru)
8. Lakukan penghangatan aktif internal (infus
cairan hangat, oksigen hangat)
Regulasi temperatur
9. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-
37,50 C)
10. Monitor warna dan suhu kulit
11. Bedong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
12. Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera
setelah lahir
13. Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
14. Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau
lebih untuk mengurangi kehilangan panas
karena posisi evaporasi
15. Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
16. Hindari meletakkan bayi di dekat jendela
terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau
kipas angin.
-
50
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Manajemen hipotermia
1. Memonitor suhu
2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia
(misalnya: terpapar suhu lingkungan rendah,
pakaian tipis, kerusakan hipotalamus,
penurunan laju metabolisme, kekurangan
lemak subkutan)
3. Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(hipotermia ringan : takipnea, disartria,
menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia
sedang : aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati,
refleks menurun; hipotermia berat : oliguria,
refleks menghilang, edema paru, asam basa
abnormal )
4. Menyediakan lingkungan yang hangat (atur
suhu ruangan, inkubator)
5. Mengganti pakaian dan/ atau linen yang basah
6. Melakukan penghangatan pasif (selimut,
menutup kepala, pakaian tebal)
7. Melakukan penghangatan aktif eksternal
(kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,
perawatan metode kangguru)
8. Melakukan penghangatan aktif internal (infus
cairan hangat, oksigen hangat)
Regulasi temperatur
9. Memonitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-
-
51
37,50 C)
10. Memonitor warna dan suhu kulit
11. Membadong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
12. Memasukkan bayi BBLR ke dalam plastik
segera setelah lahir
13. Menggunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
14. Mempertahankan kelembaban inkubator 50%
atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas
karena posisi evaporasi
15. Mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan
16. Menghindari meletakkan bayi di dekat jendela
terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau
kipas angin.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Kriteria tujuan keperawatan
1. Mengigil menurun
2. Kulit merah menurun
3. Akrosianosis menurun
4. Dasar kuku sianotik menurun
5. Suhu tubuh cukup membaik
6. Suhu kulit cukup membaik
-
52
Lampiran 4
FORMAT PENGUMPULAN DATA SUBJEK 2
Judul Penelitian :
Tanggal Penelitian :
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Bayi
1) Nama : By. AY
2) Tanggal lahir / umur : 11 April 2019 / (16 hari)
3) Jenis kelamin : Laki-laki
b. Orang tua
1) Ayah
a) Nama : Tn. N
b) Umur : 30 tahun
c) Pekerjaan : Swasta
d) Pendidikan : SMA
e) Agama : Hindu
f) Alamat : Br. Umahanyar Darmasaba Badung
2) Ibu
a) Nama : Ny. AY
b) Umur : 21 tahun
c) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
d) Pendidikan : SMA
e) Agama : Hindu
f) Alamat : Br. Umahanyar Darmasaba Badung
Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Bayi BBLR
dengan Risiko Hipotermia di Ruang NICU RSUD
Mangusada Badung Tahun 2019
27-30 2019 April
-
53
2. ALASAN DIRAWAT
Keluhan Utama : Bayi Kurang Bulan + Sesuai Masa Kehamilan
(BBLR 1600 gram)
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Antropometri
1) BB : 1.600 g
2) PB : 43 cm
3) Lingkar kepala : 28 cm
4) Lingkar dada : 26 cm
b. Gejala kardinal
1) Suhu : 36,6 0 C
2) HR : 144 x/menit
3) Pernafasan :42 x/menit
4) Tekanan darah : - mmHg
4. PENGKAJIAN SDKI
Faktor Risiko Hipotermia No. RM:
Ya Tidak
Berat badan ekstrem
Kurangnya lapisan lemak subkutan
Suhu lingkungan rendah
Pemakaian pakaian yang tipis
Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,
radiasi)
Prematuritas
Bayi baru lahir
Berat badan lahir rendah
-
54
B. DIANGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Problem
Risiko hipotermia
Faktor risiko
Berat badan ekstrem
Kurangnya lapisan lemak subkutan
Suhu lingkungan rendah
Pemakaian pakaian yang tipis
Transfer panas (mis, konduksi, konveksi, evaporasi,
radiasi)
Prematuritas
Bayi baru lahir
Berat badan lahir rendah
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Perencanaan Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Manajemen hipotermia
1. Monitor suhu
2. Identifikasi penyebab hipotermia (misalnya:
terpapar suhu lingkungan rendah, pakaian
tipis, kerusakan hipotalamus, penurunan laju
metabolisme, kekurangan lemak subkutan)
3. Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(hipotermia ringan : takipnea, disartria,
-
55
menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia
sedang : aritmia, hipotensi, apatis,
koagulopati, refleks menurun; hipotermia
berat : oliguria, refleks menghilang, edema
paru, asam basa abnormal )
4. Sediakan lingkungan yang hangat (atur suhu
ruangan, inkubator)
5. Ganti pakaian dan/ atau linen yang basah
6. Lakukan penghangatan pasif (selimut,
menutup kepala, pakaian tebal)
7. Lakukan penghangatan aktif eksternal
(kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,
perawatan metode kangguru)
8. Lakukan penghangatan aktif internal (infus
cairan hangat, oksigen hangat)
Regulasi temperatur
9. Monitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-
37,50 C)
10. Monitor warna dan suhu kulit
11. Bedong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
12. Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera
setelah lahir
13. Gunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
14. Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau
lebih untuk mengurangi kehilangan panas
karena posisi evaporasi
15. Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
16. Hindari meletakkan bayi di dekat jendela
-
56
terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau
kipas angin.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Manajemen hipotermia
1. Memonitor suhu
2. Mengidentifikasi penyebab hipotermia
(misalnya: terpapar suhu lingkungan rendah,
pakaian tipis, kerusakan hipotalamus,
penurunan laju metabolisme, kekurangan
lemak subkutan)
3. Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(hipotermia ringan : takipnea, disartria,
menggigil, hipertensi, diuresis; hipotermia
sedang : aritmia, hipotensi, apatis, koagulopati,
refleks menurun; hipotermia berat : oliguria,
refleks menghilang, edema paru, asam basa
abnormal )
4. Menyediakan lingkungan yang hangat (atur
suhu ruangan, inkubator)
5. Mengganti pakaian dan/ atau linen yang basah
6. Melakukan penghangatan pasif (selimut,
menutup kepala, pakaian tebal)
7. Melakukan penghangatan aktif eksternal
(kompres hangat, botol hangat, selimut hangat,
perawatan metode kangguru)
8. Melakukan penghangatan aktif internal (infus
-
57
cairan hangat, oksigen hangat)
Regulasi temperatur
9. Memonitor suhu bayi sampai stabil (36,5o C-
37,50 C)
10. Memonitor warna dan suhu kulit
11. Membadong bayi segera setelah lahir untuk
mencegah kehilangan panas
12. Memasukkan bayi BBLR ke dalam plastik
segera setelah lahir
13. Menggunakan topi bayi untuk mencegah
kehilangan panas pada bayi baru lahir
14. Mempertahankan kelembaban inkubator 50%
atau lebih untuk mengurangi kehilangan panas
karena posisi evaporasi
15. Mengatur suhu inkubator sesuai kebutuhan
16. Menghindari meletakkan bayi di dekat jendela
terbuka atau di aliran pendingin ruangan atau
kipas angin.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi Keperawatan No. RM:
Ya Tidak
Kriteria tujuan keperawatan
1. Mengigil menurun
2. Kulit merah menurun
3. Akrosianosis menurun
4. Dasar kuku sianotik menurun
5. Suhu tubuh cukup membaik
6. Suhu kulit cukup membaik
-
58
-
59
-
60
-
61
-
62
-
63
-
64
-
65
-
66
top related