kebijakan pendistribusian lpg tabung 3 kg tahun...
Post on 25-Oct-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Kementerian ESDM Republik Indonesia1
Jakarta, 25 Januari 2018
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN LPG TABUNG 3 KG TAHUN 2018
Disampaikan dalam Rapat Koordinasi
Pembahasan Kuota LPG Kabupaten/Kota 2018
Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten,
Kementerian ESDM Republik Indonesia2
Dasar Hukum1
Kementerian ESDM Republik Indonesia333
• UU 22/2001 - Minyak dan Gas BumiUndang- Undang
• PP 36/2004 - Kegiatan Usaha Hilir Migas
• PP 30/2009 (Revisi PP 36/2004)
PeraturanPemerintah
• Perpres 104/2007 - Penyediaan, Pendistribusian & Penetapan HargaLPG Tabung 3 Kg
• Perpres 126/2015 - Penyediaan, Pendistribusian, & Penetapan HargaLPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil
Peraturan Presiden
• Permen ESDM 28/2008 - Harga Jual Eceran LPG Tabung 3 Kg untukKeperluan Rumah Tangga dan Usaha Mikro
• Permen ESDM 26/2009 – Penyediaan & Pendistribusian LPGPeraturan Menteri
• KepMen ESDM – Penugasan kepada Pertamina dalam Penyediaan &Pendistribusian Isi Ulang LPG Tabung 3 Kg (Terbit Setiap Tahun)
• KepMen ESDM 7436.K/12/MEM/2016 – Harga Eceran LPG Tabung 3 Kguntuk keperluan Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil
Keputusan Menteri
DASAR HUKUM PENYEDIAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LPG 3 KG
Kementerian ESDM Republik Indonesia4
Konversi Mitan Ke LPG Tabung 3 Kg2
Kementerian ESDM Republik Indonesia5
TUJUAN
TARGETSASARAN
Rumah Tangga
Usaha Mikro
1) Diversifikasi pasokan energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM
2) Efisiensi anggaran pemerintah
3) Mengurangi penyalahgunaan minyak tanah bersubsidi
4) Menyediakan bahan bakar yang praktis, bersih dan efisien
Pengurangan Konsumsi Mitan:
dari 9,9 Juta KL menjadi 0,9 Juta KL
Pendistribusian 57 Juta Paket s.d 2016
PROGRAM KONVERSI MITAN KE LPG 3 KG
Kementerian ESDM Republik Indonesia66
3,70
15,76
24,16
10,37
0,00 0,00 1,30 0,78 1,12 0,00
57,19
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Total
Juta Paket
Distribusi Paket Tahun 2007 – 2016 sebanyak 57,19 Juta Paket Perdana
2007-2008 2013-2015
2009 Daerah belum Konversi
2010-2012
Wilayah Konversi
Papua Barat
Papua
DATA DAN PENYEBARAN KONVERSI MITAN KE LPG 3 KG
Kementerian ESDM Republik Indonesia77
Penjualan Minyak Tanah vs Isi Ulang LPG1 liter kero ~ 0,4 kg LPG
Penghematan Subsidi (un-audited)Mencapai Rp. 226,78 Triliun
Kerosene (000 KL)
LPG (000 MT)
Penghematan Bersih
Biaya Konversi
Penghematan Kotor
* Realisasi s.d. Oktober 2017
PENCAPAIAN PROGRAM KONVERSI S.D. TAHUN 2017
- 21 547
1.767
2.712 3.258
3.906 4.403
4.998 5.567
6.005 5.225
9.959 9.850
7.855
4.683
2.349 1.696
1.183 1.109 917 738 850 436
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017*
0,299,87
12,37 15,5325,64 27,32 29,75
43,82 46,09
18,6611,06
240,41
0,94 2,02 5,08 4,71 0,00 0,00 0,33 0,22 0,33 0,00 0,0013,637,85 7,29 10,82
25,64 27,32 29,4243,60 45,76
18,6611,06
226,78
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* Total
Kementerian ESDM Republik Indonesia8
Realisasi dan Kuota LPG Tabung 3 Kg3
Kementerian ESDM Republik Indonesia9
REALISASI & KUOTA NASIONAL LPG 3 KG
VOLUME (MT)
Kuota APBN 2017 7,096,000
Kuota APBN-P 2017 6,199,000
Realisasi 2017 6,305,422
Kuota 2018 (Nasional) 6,450,000
Kuota 2018 (Prov. DKI Jakarta) 392,952
Kuota 2018 (Prov. Banten) 308,613
Kuota 2018 (Prov. Jawa Barat) 1,235,548
Kementerian ESDM Republik Indonesia10
Prov.Kabupaten/
Kota
Realisasi
2016 (MT)
Kuota
APBNP 2017
(MT)
Realisasi
2017 (MT)
Usulan
Kuota 2018
(MT)
% Kuota 2018
VS Realisasi
2017
DKI
Jakarta
Kabupaten
Kep.Seribu822 600 652 657 0,72%
Kodya Jakarta
Barat87.528 87.258 89.650 91.191 1,72%
Kodya Jakarta
Pusat38.482 39.753 40.705 41.519 2,00%
Kodya Jakarta
Selatan84.279 85.360 87.048 88.633 1,82%
Kodya Jakarta
Timur102.813 107.602 108.453 110.860 2,22%
Kodya Jakarta
Utara56.945 58.132 59.077 60.092 1,72%
KUOTA – REALISASI 2017 DAN USULAN KUOTA 2018 PER KABUPATEN/KOTA
Kementerian ESDM Republik Indonesia11
Prov.Kabupaten
/Kota
Realisasi
2016 (MT)
Kuota APBNP
2017 (MT)
Realisasi
2017 (MT)
Usulan Kuota
2018 (MT)
% Kuota 2018
VS Realisasi
2017
Banten
Kabupaten
Lebak15.277 15.107 15.848 16.121 1,72%
Kabupaten
Pandeglang19.188 18.360 19.364 19.558 1,00%
Kabupaten
Serang27.846 28.810 30.072 30.673 2,00%
Kabupaten
Tangerang96.712 94.742 98.701 100.397 1,72%
Kodya
Cilegon12.220 11.641 12.244 12.387 1,17%
Kodya
Tangerang63.095 60.881 63.821 64.278 0,72%
Kota Serang 18.463 17.544 18.465 18.655 1,02%
Kota
Tangerang
Selatan
43.480 44.178 45.633 46.545 2,00%
KUOTA – REALISASI 2017 DAN USULAN KUOTA 2018 PER KABUPATEN/KOTA
Kementerian ESDM Republik Indonesia12
Prov. Kabupaten/KotaRealisasi2016 (MT)
Kuota APBNP 2017 (MT)
Realisasi 2017 (MT)
Usulan Kuota 2018 (MT)
% Kuota 2018 VS Realisasi 2017
JawaBarat
Kab. Bandung Barat 34.975 34.678 36.350 36.975 1,72%
Kab. Pangandaran 6.708 6.796 6.927 7.046 1,72%
Kab. Tasikmalaya 27.010 26.802 27.356 27.582 0,83%
Kabupaten Bandung 89.816 86.000 90.291 90.937 0,72%
Kabupaten Bekasi 79.143 78.782 81.257 82.654 1,72%
Kabupaten Bogor 146.448 145.686 150.017 152.595 1,72%
Kabupaten Ciamis 23.226 22.911 23.419 23.586 0,72%
Kabupaten Cianjur 48.699 48.035 49.587 50.439 1,72%
Kabupaten Cirebon 56.160 55.657 57.860 58.926 1,84%
Kabupaten Garut 46.123 44.380 45.877 46.206 0,72%
Kabupaten Indramayu 44.192 42.706 44.494 44.812 0,72%
Kabupaten Karawang 67.200 65.164 68.341 69.515 1,72%
Kabupaten Kuningan 25.868 26.275 27.316 27.862 2,00%
Kabupaten Majalengka 29.042 28.090 29.532 30.039 1,72%
KUOTA – REALISASI 2017 DAN USULAN KUOTA 2018 PER KABUPATEN/KOTA
Kementerian ESDM Republik Indonesia1313
Propinsi Kabupaten/KotaRealisasi2016 (MT)
KuotaAPBNP 2017
(MT)
Realisasi 2017 (MT)
Usulan Kuota 2018 (MT)
% Kuota 2018 VS Realisasi 2017
JawaBarat
KabupatenPurwakarta
21.885 21.294 22.117 22.275 0,72%
Kabupaten Subang 41.473 40.487 41.744 42.043 0,72%
KabupatenSukabumi
57.075 58.339 59.733 61.226 2,50%
KabupatenSumedang
26.014 24.471 25.823 26.008 0,72%
Kodya Bandung 87.977 83.060 87.314 87.939 0,72%
Kodya Bekasi 80.120 81.499 83.757 85.910 2,57%
Kodya Bogor 31.220 30.721 31.589 31.815 0,72%
Kodya Cirebon 8.130 7.797 8.245 8.304 0,72%
Kodya Depok 54.876 54.706 56.003 56.965 1,72%
Kodya Sukabumi 11.704 11.828 11.876 11.961 0,72%
Kodya Tasikmalaya 25.261 24.912 25.380 25.562 0,72%
Kota Banjar 7.277 7.197 7.348 7.431 1,12%
Kota Cimahi 18.874 18.022 18.799 18.934 0,72%
Continued…
Kementerian ESDM Republik Indonesia14
Tantangan4
Kementerian ESDM Republik Indonesia15
Filling Station (SPPBE)
Dilakukan oleh Pertaminamaupun BU Swasta
Depot LPG/Filling
station
Pertamina danBU Swasta
Kilang LPG/impor
Pertamina
Pengangkutan LPG
Pertamina dan BU Swasta
Agen (Penyalur)LPG
BU Swasta
Pangkalan (Sub Penyalur) LPG
Usaha Perdagangan
Kecil
Konsumen
Alur Distribusi LPG Tabung 3 Kg
Kementerian ESDM Republik Indonesia16
Perkembangan Volume dan Subsidi LPG 3 Kg
Kuota APBN-P 2017
Realisasi s.d. 31 Desember 2017 unaudited
Volume LPG 3 Kg (Juta Mton) Subsidi LPG 3 Kg (Triliun Rupiah)
Realisasi s.d. 31 Desember 2017
Pagu
Realisasi s.d. 31 Desember 2017 unaudited
Subsidi yang Dibayarkan pada Tahun Berjalan
Kementerian ESDM Republik Indonesia17
Volume Penyaluran LPG PSO dan LPG Non PSO
CATATAN:
Volume Penyaluran Desember 2017 unaudited
GAP
antara
LPG PSO &
Non PSO
semakin
melebar
Penyaluran LPG
PSO
Penyaluran LPG
NonPSO
Kementerian ESDM Republik Indonesia18
Harga Jual Eceran di titik serah:
LPG 3 kg Rp 4.250/kg atau Rp. 12.750/tabung
(ditetapkan melalui Perpres 104/2007, Permen
28/2008 dan KepMen ESDM
7436.K/12/MEM/2016)
Agen/
Penyalur
Rumah tangga
dan
Usaha Mikro
Titik Serah
Pangkalan /Sub
Penyalur LPG
HET oleh
PEMDA
Warung
/toko
Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2009 tentang
Penyediaan dan Pendistribusian LPG
Pasal 24 ayat (4)
Dengan memperhatikan kondisi daerah, daya belimasyarakat, dan marjin yang wajar serta Saranadan Fasilitas penyediaan dan pendistribusian LPG,Pemerintah Daerah Provinsi bersama denganPemerintah Daerah Kabupaten/Kota menetapkanharga ecerah tertinggi (HET) LPG Tertentu untukPengguna LPG Tertentu pada titik serah di subpenyalur LPG Tertentu.
Terhadap kenaikan ongkos angkut karena kenaikanharga BBM, kenaikan Upah Minimum Regional,kenaikan suku cadang kendaraan serta hal lainnya,Pemerintah Daerah dapat melakukan penyesuaianHET LPG Tabung 3 Kg dengan tetap mengacupada Pasal 24 ayat (4) Peraturan Menteri ESDMNomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan danPendistribusian LPG.
Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG Tabung 3 Kg
Kementerian ESDM Republik Indonesia19
Tantangan Pelaksanaan Subsidi LPG 3 KG
Penerima subsidi saat ini sulit diidentifikasi (siapapun)
Distribusi belum tepat sasaran (rawan diselewengkan)
Jumlah penggunaan tabung tidak dapat dibatasi (berapapun)
Rawan terjadinya pengoplosan & penimbunan akibat
disparitas harga antara LPG bersubsidi dengan LPG tidak
bersubsidi
Harga ditingkat konsumen cenderung ditentukan oleh
pengecer sehingga pengendalian harga sulit dilakukan
Anggaran Subsidi berpotensi tidak terkendali dengan jumlah
yang cukup besar
Subsidi TerhadapProduk
Kementerian ESDM Republik Indonesia20
Upaya Pemerintah5
Kementerian ESDM Republik Indonesia21
Upaya Pengendalian Volume LPG 3 Kg
Program Trade In LPG 3 Kg ke LPG 5,5 Kg
Memperbanyak Supply dan Penyebaran LPG 5,5 Kg
Sosialisasi Pengendalian LPG 3 Kg ke Pemerintah Daerah
Surat Himbauan Pemerintah Daerah terkait Penggunaan LPG 3
Kg (saat ini yang telah teridentifikasi 8 Gubernur dan 94
Walikota/Bupati).
Kementerian ESDM Republik Indonesia22
1. Tantangan Integrasi Subsidi LPG 3 Kg dengan Kartu Keluarga Sejahtera2. Tantangan Akurasi Data (Perlu Verifikasi dan Validasi)
Cakupan Yang Berbeda Antar Program
15,5
25,7
1,4
Raskin & BPNT Subsidi Listrik &
LPG
Bantuan Pangan
Non-Tunai (BPNT)
Terdapat gap
penyediaan
fasilitas
pembayaran
Penentuan
titik cakupan
integrasi yang
ideal
(Juta Rumah Tangga)
Sumber : TNP2K
Rencana Distribusi LPG 3 KG Tepat Sasaran
Kementerian ESDM Republik Indonesia23
www.migas.esdm.go.id
23
top related