kelompok case 4
Post on 21-Feb-2016
13 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Jawaban Pertanyaan Latihan
1. a. Diagram Alir tampilan 4 C
b. Memo tertulis tampilan 4 D
Bagian Kantor Treasuri
a. Pembelian dilakukan oleh Pelanggan dan bagian kantor treasuri menerima faktur
pembayaran dan cek dari Pelanggan.
b. Melakukan stempel atas setiap cek (dengan stempel bertuliskan “untuk disetorkan”),
kemudian menyiapkan 4 rangkap bukti pembayaran kas yang mengindikasikan nama
pelanggan, jumlah yang dibayarkan, dan nomor faktur. Selain itu juga disiapkan 2
rangkap slip deposit (slip setoran bank).
c. Lalu 3 rangkap bukti pembayaran serta faktur pembayaran tadi disetorkan ke bagian
penjualan, sedangkan daftar pembayaran yang rangkap keempat akan diarsip permanen
sesuai dengan tanggal.
d. Bersamaan pula, 2 rangkap slip deposit beserta ceknya disetorkan ke bank.
e. Kemudian salah satu rangkap slip deposit yang telah divalidasi oleh bank disetorkan ke
asisten, dan slip deposit yang satunya lagi diarsip permanen oleh bagian Kantor Treasuri
sesuai dengan tanggal.
Bagian Asisten Presiden
a. Asisten Presiden menerima slip deposit yang sudah tervalidasi yang ada di bagian
Treasuri yang telah diurutkan berdasarkan tanggal dalam arsip sementara.
b. Asisten Presiden juga menerima daftar pembayaran dari bagian penjualan.
c. Selanjutnya Asisten Presiden membandingkan total slip deposit bank dengan total bukti
pembayaran kas yang ada dalam daftar pembayaran. Kemudian merekonsiliasikan item
individual secara acak. Lalu mengupdate ke buku besar pembantu piuttang usaha.
d. Setelah selesai direkonsiliasi, langkah selanjutnya adalah memasukkan kedalam arsip
sementara sesuai tanggal.
e. Asisten Presiden menerima rekening koran dari Bank
f. Asisten Presiden menyiapkan rekonsiliasi bank per bulan, kemudian memeriksa total
penerimaan kas dengan cek dan tanggal di rekening koran.
g. Selanjutnya, Asisten Presiden mengarsip permanen daftar pembayaran, rekening koran,
slip deposit, dan rekonsiliasi bank sesuai dengan tanggal.
Bagian Divisi Penjualan
a. Bagian penjualan menerima 3 rangkap daftar pembayaran dan faktur pembayaran dari
bagian Treasuri
b. Bagian penjualan mencocokkan faktur pembayaran (slip faktur penjualan individual) dan
daftar pembayaran tersebut dengan faktur penjualan dan bill of lading yang diambil dari
file sementara yang telah diurutkan berdasarkan tanggal jatuh tempo. Kemudian
menghitung diskon yang tepat dan dicatat dalam setiap lembar pembayaran kas.
c. Selanjutnya bagian penjualan menyerahkan 2 rangkap daftar pembayaran ke bagian
kantor controller dan yang rangkap satunya diserahkan ke bagian penjualan.
d. Bersamaan pula, bagian penjualan mengarsip permanen daftar pembayaran beserta faktur
penjualan dan bill of lading sesuai dengan urutan nomor persediaan.
Bagian Kantor Controller
a. Bagian Kantor Controller menerima daftar pembayaran dari bagian penjualan.
b. Kemudian bagian Controller menelusuri kembali penerimaan kas dan diskon penjualan,
lalu mencatat jurnal penerimaan kas.
c. Bagian Controller mengarsip daftar pembayaran yang diurutkan sesuai dengan tanggal
dalam file permanen
2. Melengkapi formulir lampiran 4.e
KAP Adi Susilo dan Rekan
PENGENDALIAN INTERNAL – ANALISA AWAL
KLIEN : PT MAJU MAKMUR
SISTEM : SIKLUS PENGELUARAN KAS DAN PENDAPATAN –
PENERIMAAN KAS DISTRIBUTORSHIP
TANGGAL : 15 Juli 2010
DISIAPKAN OLEH : Ruslan Gani
Daftar setiap dokumen yang ditemukan pada sistem
Dokumen Jumlah
Salinan
Disiapkan
oleh Internal
Disiapkan
oleh Eksternal
Faktur pembayaran 1 V
Cek 1 V
Slip deposit 2 V
Daftar pembayaran 4 V
Deposit slip yg telah divalidasi 2 V
Rekening koran 1 V
Rekonsiliasi bank 1 V
Bill of lading 1 V
Faktur penjualan 1 V
Piutang buku besar pembantu dan jurnal
penerimaan kas
1 V
Indikasi kelemahan internal kontrol
PERTANYAAN YA TIDAK KOMENTAR
1. Apakah setiap dokumen memiliki
nomor tercetak? Nomor faktur, nomor bill of lading,
slip deposit bank, bukti pembayaran
kas
2. Apakah kewenangan mengisi
setiap dokumen telah dijelaskan
dengan baik?
Belum ada keterangan yang secara
tegas menuliskan siapa yg berwenang
mengisi setiap dokumen
3. Apakah semua dokumen
direview oleh pihak independen
dalam perusahan sesudahnya?
Ya contoh bag. Treasuri mereview
dokumen dari pelanggan, asisten
presiden mereview dokumen dari bag.
Treasuri dan bag. Penjualan, bag.
Penjualan mereview dokumen dari
bag. Treasuri, Kontroler mereview
dokumen dari bag. Penjualan.
4. Apakah prosedur untuk mengisi
dan mereview setiap dokumen
dijelaskan dengan baik?
Tidak ada keterangan prosedur
pengisian setiap dokumen tetapi ada
prosedur review dan rekonsiliasi
setiap dokumen
5. Apakah fungsi pencatatan
terpisah dari fungsi penyimpanan
pada semua poin dalam sistem?
Ya pencatatan jurnal piutang dan
penerimaan kas terpisah dengan
fungsi penyimpanan uang yang
menjadi tugas bag. Treasuri untuk
mengamankan ke bank
6. Apakah seluruh perhitungan
matematis diverifikasi secara Ya semua sudah saling review antar
fungsi pembuat bukti dokumen
independen? dengan fungsi penelusur dan
perekonsiliasi dokumen
7. Apakah pencatatan dimulai saat
transaksi dilakukan? Ya sesuai keterangan tampilan 4 d
memang semua dimulai saat transaksi
terjadi
8. Apakah seluruh transaksi
diotorisasi? Tidak ada keterangan mengenai
perlunya tindakan otorisasi di
tampilan 4 d
9. Indikasi internal kontrol spesifik lainnya yang ditemukan dalam sistem
Dokumen-dokumen yang ada telah disiapkan dengan cukup baik dalam hal pengendaliannya.
Contoh: Beberapa dokumen sudah dibuat rangkapnya dimana masing-masing ada yang akan
diberikan pada bagian-bagian yang lain dan ada yang diarsip di fungsi yang membuat
dokumen; Berdasarkan keterangan, setiap dokumen sudah ada nomor, nama pelanggan, jumlah
yang harus dan sudah dibayarkan serta tanggalnya sehingga dapat dikatakan cukup ada
pengendalian didalamnya; Adanya catatan akuntansi dan daftar tanggal jatuh tempo piutang
yang terarsip akan dapat digunakan untuk pengendalian piutang pelanggan dan pelunasannya;
Tindakan rekonsiliasi, pencocokan, penelusuran, pembandingan dan penyetempelan telah
menjadi aktivitas pengendalian yang cukup baik pada sistem ini.
10. Indikasi kelemahan internal kontrol spesifik yang ditemukan dalam sistem
Tidak ada job deskripsi
Penjualan lewat telpon akan merugikan perusahaan dan semakin memudahkan munculnya
fraud oleh pelanggan yang dipermudah oleh karyawan
Asisten presiden yang melakukan pencatatan dan pengambilan keputusan sehingga
dirasakan kurang baik dalam SPI
Tidak ada prosedur pencatatan dokumen yang baik dan prosedur update yang baik
Tidak ada keterangan perlakuan atas barang yang diretur oleh pelanggan dari masing-
masing area penjualan geografis padahal ini harusnya masuk dalam siklus pendapatan. Ini
berkaitan dengan komisi sesuai area geografis.
Adanya fungsi tumpah tindih yaitu gudang, pemesanan ke Supplier (dalam hal ini Samsang)
dan pengiriman persediaan menjadi satu. Hal ini dapat menimbulkan moral hazard karena
aktivitas tersebut saling berhubungan dan berkaitan.
Penyetujuan penjualan dan pembuatan daftar umur piutang dilakukan oleh asisten presiden.
Selain itu dia juga menangani buku besar pembantu piutang dagang. Hal ini tentu saja dapat
menimbulkan perbuatan yang tidak baik dan kecurangan karena saling berkaitan dan
dijalankan orang yang sama.
Adanya pelayanan terpisah dari komputer pusat untuk mengelola catatan persediaan
perpetual. Hal ini memungkinkan terjadinya lapping persediaan dan kas, karena orang yang
menangani memiliki kesempatan untuk memanipulasi catatan.
Tidak adanya bagian keuangan dalam sistem pendapatan padahal bagian keuangan adalah
bagian yang sangat penting dalam sistem tersebut di suatu perusahaan.
Bagian akuntansi tidak ada. Hal ini dikarenakan dalam siklus tersebut tidak dijelaskan sama
sekali mengenai bagian akuntansi padahal harusnya bagian ini yang khusus melakukan
pencatatan keseluruhan penjualan, penerimaan kas dan pengeluaran kas.
3. Perbaikan yang dapat dilakukan atas sistem tersebut yaitu:
Penambahan bagian pengiriman dan pemesanan barang persediaan sehingga tidak menjadi
satu dengan bagian gudang.
Penambahan bagian keuangan sehingga dapat menangani keuangan peusahaan.
Pelayanan komputer seharusnya tidak terpisah dari komputer pusat dan waktu pemprosesan
informasi penjualan dan pembelian lebih cepat atau tidak sampai satu minggu
Pembuatan jurnal dan laporan keuangan seharusnya dilakukan bagian akuntansi.
Tugas dan wewenang masing-masing bagian harus lebih diperjelas, sehingga tidak terjadi
pekerjaan ganda dan jelas siapa penanggungjawabnya untuk masing-masing dokumen.
Untuk pemberian diskon hendaknya perusahaan menyebutkan kebijakan tertentu.
Proses pembelian sebaiknya tidak hanya dilakukan melalui telepon, karena hal itu
memungkinkan terjadinya kecurangan oleh pelanggan bahkan karyawan area geografis.
Proses pesanan pembelian sebaiknya dilakukan langsung sehingga ada bukti tertulis.
Pelanggan diwajibkan untuk membayar uang muka terlebih dahulu sebesar 50% dari total
pembelian.
Pembuatan dokumen yang berisikan data barang masuk dan barang keluar, sehingga bagian
gudang dapat mudah mengupdate jumlah persediaan yang saat ini ada di gudang sehingga
tidak ada masa tunggu barang dan masa tunggu pesanan terkait persediaan di gudang.
Usulan narasi perbaikan prosedur pengakuan pendapatan kaitannya dengan penjualan
distributorship PT Maju Makmur sebagai berikut:
1. Pelanggan maupun agen melakukan pembelian melalui telepon kepada divisi penjualan.
2. Divisi Penjualan menerima permintaan pembelian dan mencatat permintaan pembelian dari
pelanggan tersebut dengan membuat faktur penjualan yang telah diberi nomor sebanyak 5
(lima) rangkap. Rangkap pertama dikirim ke Divisi Logistik. Rangkap kedua diberikan
kepada bagian pengendali utang dan piutang. Tiga rangkap lainnya disimpan sebagai file
sementara.
3. Divisi Logistik memverifikasi ketersediaan barang di gudang. Apabila persediaan barang
tersedia maka barang dapat langsung dikirim. Sedangkan apabila persediaan barang tidak
tersedia, maka harus dipesan dari Samsang dengan estimasi paling lama 3 minggu.
4. Divisi Logistik mengestimasi tanggal pengiriman, melengkapi dan menandatangani faktur
penjualan, dan mengirimkan kembali ke Divisi Penjualan.
5. Bagian pengendali utang dan piutang melakukan pengecekan terhadap umur saldo piutang
dan batas kredit maksimum pelanggan yang dilihat melalui daftar batas kredit maksimum
untuk dapat disetujui atau tidak.
6. Apabila pelanggan berada dalam daftar yang diterima, tidak melebihi batas kredit dan tidak
memiliki keterlambatan pembayaran maka faktur penjualan dapat diotorisasi oleh bagian
pengendali utang dan piutang dan diserahkan kembali pada divisi penjualan. Sedangkan
apabila bagian pengendali utang dan piutang tidak mengotorisasi penjualan, faktur akan
diberikan kepada Manajer Keuangan dan dilakukan review terhadap informasi yang
berhubungan dengan penolakan penjualan.
7. Manajer Keuangan mengambil keputusan menyetujui atau menolak permintaan penjualan.
Apabila permintaan ditolak maka pelanggan akan dihubungi dan semua lembar faktur
penjualan dilampirkan dan diletakkan pada file permanen sesuai urutan nomer faktur.
Sedangkan apabila Manajer Keuangan menyetujui permintaan penjualan kemudian Divisi
Penjualan memproses dengan mencocokkan 5 rangkap faktur penjualan.
8. Divisi Penjualan mengisi perkiraan tanggal pengiriman pada faktur penjualan rangkap ke-5,
kemudian dikirimkan ke pelanggan sebagai konfirmasi.
9. Faktur Penjualan rangkap 1 yang telah diotorisasi ditandatangani oleh Bagian Divisi
Penjualan dan kemudian dikirim lagi ke Divisi Logistik sebagai persetujuan pengiriman.
Tiga Rangkap Faktur Penjualan lainnya distempel “Disetujui” dan disimpan oleh Divisi
Penjualan dalam file sementara menurut nomer faktur.
10. Setelah menerima faktur penjualan, Divisi Logistik menyiapkan dan mengirimkan barang
dan Divisi Logistik membuat lima rangkap Bill of Lading.
11. Rangkap pertama Bill of Lading diikutsertakan pada barang yang dikirimkan, Rangkap
kedua Bill of Lading dikirimkan kepada pelanggan, Rangkap ketiga Bill of Lading diberikan
kepada Controller, Rangkap Keempat Bill of Lading diberikan pada Divisi Penjualan, dan
Rangkap kelima Bill of Lading disimpan oleh Divisi Logistik bersama dengan Faktur
Penjualan rangkap pertama dan dimasukan pada file permanen menurut nomor Bill of
Lading.
12. Bagian Controller menerima rangkap ketiga Bill of Lading kemudian mencatat kuantitas dan
deskripsi persediaan, nomor Bill of Lading serta tanggal pengiriman pada jurnal penjualan
dan persediaan. Bill of Lading ditempatkan di file sementara sesuai dengan nomor faktur
penjualan yang sebelumnya telah dicatat secara manual pada dokumen.
13. Divisi Penjualan menerima Bill Of Lading rangkap keempat. Kemudian melakukan
pencocokan dengan tiga rangkap Faktur Penjualan yang telah disetujui. Pencocokan
dilakukan terhadap jumlah dan diskripsi antara permintaan dengan barang yang dikirimkan.
Apabila sesuai maka akan memberikan harga yang diambil dari update daftar harga yang
dimilki oleh Divisi Penjualan. Apabila tidak sesuai maka melakukan konfirmasi dan
pencocokan kembali.
14. Faktur penjualan kemudian dihitung perkalian, penambahan, dan tanggal jatuh tempo.
15. Kemudian rangkap keempat bill of lading dilampirkan bersama rangkap kedua faktur
penjualan dan disimpan dalam file sementara menurut tanggal jatuh tempo oleh Divisi
Penjualan.
16. Rangkap ketiga faktur penjualan yang disetujui dikirim ke bagian pengendali utang dan
piutang, sementara rangkap keempat diberikan kepada Kantor Controller.
17. Bagian pengendali utang dan piutang melakukan update buku besar pembantu piutang
penjualan dan mengarsip faktur penjualan pada file permanen menurut nama pelanggan.
18. Kantor controller mencocokan faktur penjualan dengan bill of lading, memverifikasi harga
yang telah di update dan mengecek perhitungan matematis. Setelah penjualan dicatat bill of
lading diarsip pada file permanen menurut nama pelanggan.
19. Bagian Controller mengirimkan faktur penjualan untuk menginformasikan jumlah yang
harus dibayar, tanggal jatuh tempo, dan ketentuan diskon.
20. Pelanggan diminta untuk mengirimkan kembali bagian bawah faktur penjualan yang berisi
nama pelanggan, nomor faktur, jumlah yang dibayarkan, ketentuan diskon dan tanggal jatuh
tempo untuk mengkonfirmasi.
4. Rekomendasi spesifik pada fungsi dan struktur organisasi terkait perubahan PT Maju Makmur
menjadi perusahaan publik:
Harus ada penambahan RUPS sebagai kekuasaan tertinggi, karena dengan berubah menjadi
perusahaan publik akan muncul investor-investor baru yang juga mempunyai wewenang pada
perusahaan.
Penambahan dewan direksi dan komisaris
Pemisahan tugas dan pendeskripsian tanggung jawab secara lebih jelas.
Pembentukan bagian akuntansi
Pembentukan bagian internal auditor atau fungsi sistem pengendalian internal
Pembentukan bagian keuangan yang secara khusus mempunyai wewenang kendali terhadap
kas masuk dan keluar.
Pembentukan bagian pemasaran, untuk lebih memperkenalkan perusahaan.
Pembentukan bagian personalia yang secara khusus berfungsi untuk meningkatkan SDM dan
kegiatan pelatihan lain pada perusahaan tersebut.
Seperti yang telah dikatakan diatas, struktur organisasi harus terdiri dari rapat umum pemegang
saham, dewan komisaris, dan direksi. Di mana masing-masing fungsi tersebut memiliki
kewajiban bagi perusahaan sebagai berikut:
Para pemegang saham melimpahkan wewenangnya kepada dewan direksi untuk menjalankan
dan mengembangkan perusahaan sesuai dengan tujuan dan bidang usaha perusahaan. Dewan
direksi berwenang juga untuk mewakili perusahaan, mengadakan perjanjian dan kontrak, dan
sebagainya. Apabila terjadi permasalahan pada keuangan perusahaan maka direksi harus
melaporkannya ke para pemegang saham dan pihak ketiga lalu untuk kemudian dirapatkan.
Komisaris memiliki fungsi sebagai pengawas kinerja jajaran direksi perusahaan. Komisaris bisa
memeriksa pembukuan, menegur direksi, memberi petunjuk, bahkan bila perlu memberhentikan
direksi dengan menyelenggarakan RUPS.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, pemegang saham memiliki hak untuk mengeluarkan
suaranya. Dalam RUPS sendiri dibahas masalah-masalah yang berkaitan dengan evaluasi kinerja
dan kebijakan perusahaan yang harus dilaksanakan segera. Hasil RUPS biasanya dilimpahkan ke
komisaris untuk diteruskan ke direksi untuk dijalankan.
Usulan Struktur Organisasi untuk PT Maju Makmur:
Job Deksripsi masing-masing bagian:
Direktur Utama: bertanggung jawab atas semua pengambilan keputusan dan perencanaan
manajemen kedepannya
Auditor Internal: menilai risiko dan menjadi penasehat manajemen agar mencapai tujuan yang
ingin dicapai perusahaan
Manajer Pemasaran: melakukan pemasaran produk dan bertanggung jawab atas semua yang
berkaitan dengan penjualan dan berhubungan dengan pelanggan
Manajer Toko: bertanggung jawab kepada manajer pemasaran dan memiliki tugas memanajemen
kelancaran bisnis tokonya
Treasurer: mengelolah seluruh aset perusahaan
Controler: mengendalikan setiap kinerja di masing-masing fungsi agar sesuai SOP perusahaan
Manajer Keuangan: mengambil keputusan terkait keuangan dan otorisasi keuangan perusahaan
Manajer Operasional: melakukan koordinasi mengenai operasional yang seharusnya berjalan di
perusahaan
Manajer Logistik: menjaga keluar masuknya barang persediaan elektronik yang mana dalam PT
Maju Makmur merupakan hal yang krusial
Manajer Personalia: merekrut dan melakukan pelatihan serta penilaian kinerja atas seluruh
karyawan dalam PT Maju Makmur
Asisten beserta seluruh fungsi lainnya dalam SO memiliki tugas yang jelas sesuai dengan
profesinya dan bertanggungjawab pada pimpinan dalam fungsi diatasnya
5. Pengaruh yang akan dirasakan oleh KAP AS&R dalam menilai risiko pengendalian dan evaluasi
pengendalian internal jika PT Maju Makmur menjadi perusahaan publik, yang pasti risiko yang
akan diterima KAP menjadi lebih besar. Oleh karena itu, auditor harus berhati-hati dalam
melakukan penilaian risiko ataupun materialitas. Auditor dituntut untuk menjalankan prinsip
kehati-hatian dalam hal ini. Karena hal ini juga terkait dengan tanggung jawab moral dan etika
seorang auditor. Dalam hal ini mengacu pada kode etik profesi akuntan publik seksi 130 ttg
kompetensi, kecermatan dan kehati-hatian.
Dalam Seksi 404 SOX, PCAOB mensyarat perusahaan publik mematuhinya, peraturan itu berisi
peraturan yang mewajibkan manajemen untuk menilai internal kontrol yang sudah dilaksanakan
atas laporan keuangannya serta pengesahan dari auditor eksternal dan kewajiban bagi
manajemen perusahaan untuk menilai internal kontrol yang sudah dilaksanakan atas laporan
keuangannya;
1. Perusahaan harus mengevaluasi internal kontrol atas laporan keuangannya setiapt ahun.
Manajemen harus menyimpulkan efektifitas dari internal kontrol setiap akhir tahun. Pihak
yang bertanggungjawab untuk mengevaluasi internal kontrol perusahaan adalah departemen
internal control/audit
2. Akuntan publik yang disewa perusahaan harus menegaskan dan melaporkan hasil evaluasi
atas internal kontrol atas laporan keuangan perusahaan.
Seksi 404 SOX secara khusus memberikan perhatian kepada internal kontrol perusahaan atas
laporan keuangannya. Dalam mengevaluasi internal kontrol yang dilaksanakan perusahaan,
manajemen melalui departemen internal kontrol/audit perlu menggunakan kerangka yang
disusun oleh COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Tradeway Commission).
Riset Kelompok
Anggaplah KAP telah menilai risiko pengendalian pada klien baru yang berada di bawah level maksimum. Tulislah laporan yang menggambarkan faktor pendukung penilaian tersebut! Sebutkan pengaruh evaluasi tersebut pada prosedur pengujian audit, termasuk test of controls dan substantive test
Resiko pengendalian PT Maju Makmur berada di bawah level maksimum dengan adanya penemuan berikut ini :
Struktur organisasi yang belum memisahkan wewenang secara jelas. Bagian akuntansi dan keuangan tidak disebutkan dalam bagian yang terpisah dari divisi lain, sehingga ada intervensi di dalam pengambilan keputusan pada divisi ini. Bahkan, Agus Kuncoro seorang asisten presiden memiliki wewenang untuk menangani buku besar pembantu piutang dagang yang seharusnya menjadi wewenang bagian akuntansi.
Siklus pendapatan masih belum efisien, terlihat dari prosedur pendapatan yang tidak runtut. Pegawai gudang akan mengecek barang di gudang terlebih dahulu baru minta persetujuan kredit ke asisten presiden. Seharusnya, disetujui dulu baru mengecek barang di Gudang. Disamping itu, dokumen yang digunakan terlalu banyak dan menjadi tidak efisien.
Otorisasi dan penggandaan dokumen yang tidak jelas. Seperti yang terlihat dalam pemrosesan faktur penjualan yang terdiri dari lima rangkap dan diotorisasi oleh bagian yang berbeda.
Kontak dengan persediaan dilakukan oleh bagian gudang, begitu pula pencatatan dan pengecekan yang hanya menjadi tugas dari bagian gudang sehingga kuasa atas persediaan sepenuhnya ada di bagian gudang dan tidak bisa dilakukan cross check dengan bagian lain.
Update data yang dilakukan satu kali dalam satu minggu membuat akses informasi terhambat dan bisa menimbulkan pengambilan keputusan yang salah.
Adanya hubungan pribadi antara dua karyawan yang tugas kerjanya saling berhubungan.
Berdasarkan resiko pengendalian yang nampak, maka perlu dilakukan uji pengendalian (test of controls) dan uji substantive (substantive test) terhadap PT Maju Makmur.
Uji pengendalian yang dilakukan meliputi :
- Pertanyaan kepada personal entitas yang sesuai.- Pemeriksaan dokumen, laporan, atau arsip elektronik, yang menunjukkan pelaksanaan pengendalian.- Pengamatan atas penerapan pengendalian.- Pelaksanaan ulang dari penerapan pengendalian oleh auditor.
Uji pengendalian mempertimbangkan lima asersi manajemen yang perlu dibuktikan dipenuhi dalam organisasi.
Uji substantive dilakukan dengan :
a. Prosedur analitisprosedur analitis digunakan dengan tujuan:
1. Untuk memperoleh pemahaman menegnai bisnis dan industry klien.2. Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjaga kelangsungan usahanya.3. Untuk mendeteksi ada tidaknya keslahan dalam laporan keuangan klien.4. Untuk menentukan dapat tidaknya dilakukan pengurangan atas pengujian audit detail.
b. Uji detail saldoUji detail saldo yang dilakukan meliputi :
1. Menilai materialitas dan risiko bawaaan suatu akun2. Menetapkan sisiko pengendalian3. Merancang pengujian transaksi dan prosedur analitis4. Merancang pengujian detail saldo untuk memenuhi setiap tujuan spesifik audit secara
keseluruhanUji detail saldo dilakukan terutama untuk saldo akun persediaan, penjualan, kas.
c. Uji detail transaksi Uji detail transaksi yang dilakukan meliputi:
1. Ketepatan autorisasi transaksi akuntansi klien.2. Kebenaran pencatatan dan peringkasan transasksi tersebut dalam jurnal3. Kebenaran pelaksanaan posting atas transaksi tersebut ke dalam buku besar dan buku pembantuUji detail transaksi dilakukan terutama untuk transaksi penjualan, penerimaan kas, dan pembelian.
top related