kepemimpinan
Post on 16-Jan-2016
216 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
8. KEPEMIMPINAN
8.1. Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah orang yang dapat mengarahkan perilaku orang lain ke
arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pemimpin yang efektif adalah orang yang
bermotivasi tinggi, dengan suka rela berusaha mencapai sasaran yang tinggi dan
menetapkan standar prestasi yang tinggi bagi diri sendiri. Seorang pemimpin
harus dapat menggugah keinginan seseorang untuk melaksanakan sesuatu hal,
ia menunjukkan kemana arah yang harus ditempuh, membina para anggota ke
arah penyelesaian pekerjaan.
Kepemimpinan adalah seni untuk mendorong bawahan agar
melaksanakan tugas dengan hati lapang dan mengerti, sukarela untuk mecapai
tujuan si pemimpin. Tiga variabel utama dalam kepemimpinan adalah
penglibatan, pendistribusian kekuasaan, penanaman pengaruh. Fungsi
kepemimpinan yaitu sebagai penengah, pengajar, pemenuhan tujuan, katalisator,
pemberi jaminan, mewakili, pembangkit semangat.
8.2. Teori Kepemimpinan (Sifat, Perilaku, Kontingensi)
Untuk mempelaiari kepemimpinan ada tiga pendekatan utama yaitu.
1. Pendekatan sifat-sifat (Traits approach)
Pendekatan sifat-sifat menyatakan bahwa terdapat sifat-sifat tertentu pada
pemimpin antara lain memiliki kekuatan fisik dan keramahan. Seorang
pemimpin memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, seseorang yang populer di
lingkungannya, banyak inisiatif, kreativitas, mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, mempunyai ambisi untuk maju, tekun dan tidak kenal lelah,
kemampuan berkomunikasi yang baik, sifat konsistensi, kejujuran dalam
segala percakapan, tidak kenal menyerah walaupun bayak rintangan, berasal
dari staus sosial yang terpandang, walaupun tidak menutup kemungkinan dia
berasal dari status sosial yang tidak terpandang.
2. Pendekatan keperilakuan (Behavioural approach)
Perilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas atau pada hubungan
antar karyawan. Menurut teori Rensis Likert kepemimpinan terdiri dari empat
sistem kepemimpinan yaitu:
a. Exploitative outhoritative yaitu pemimpin yang tidak menaruh
kepercayaan kepada bawahannya, selalu menggunakan ancaman dan
hukuman kepada karyawannya.
b. Benevolent authoritative yaitu pemimpin yang menaruh
sedikit kepercayaan kepada karyawannya, tetapi hubungannya masih
seperti budak dengan tuannya. Komunikasi ada sedikit terbuka tetapi
tetap berdasarkan ketidakpercayaan.
c. Consultative yaitu pemimpin yang dalam proses pengambilan
keputusan untuk hal penting tetap di tangan pemimpin, tetapi
kepercayaan sudah menjadi dasar untuk berkomunikasi.
d. Parsitipative yaitu sistem yang ideal ada kepercayaan penuh dari
atasan. Percaya diri dan kreativitas karyawan merupakan unsur
penting. Komunikasi sangat terbuka hubungsn antar karyawan lancar
dan suasana perusahaan segar dan sehat.
3. Sebab-sebab munculnya pemimpin
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya pemimpin yaitu:
a. Teori genetis yaitu pemimpin itu sudah ada bakat sejak lahir dan tidak
dapat dibuat. Dia memang sudah ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.
b. Teori sosial menyatakan bahwa seorang pemimpin ini tidak dilahirkan,
akan tetapi, seorang pemimpin dapat disiapkan dan dididik dan dibentuk
agar dia menjadi seorang pemimpin.
c. Teori ekologis atau sintetis menyatakan bahwa seorang akan sukses
menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-bakat sebagai
pemimpin. Kemudian bakat ini dikembangkan.
Beberapa tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai berikut:
1. Kharismatis merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang
akan diikuti oleh para pengikutnya. Mempunyai keistimewaan tertentu
misalnya kekuatan gaib, manusia super, berani.
2. Paternalistis dan maternalistis bersikap melindungi bawahan sebagai
seorang bapak atau ibu yang penuh kasih sayang. Tetapi kurang
memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk berinisiatif dan
membuat keputusan.
3. Militerristis banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando,
sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar selalu patuh,
penuh acara formalitas.
4. Otokratis berdasarkan pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus
dipatuhi, berperan sebagai pemain tunggal, setiap perintah ditetapkan
tanpa konsultasi, kekuasaan sangat absolute.
5. Laissez faire yaitu tipe yang membiarkan bawahan berbuat semaunya
sendiri, semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan
6. Populistis tipe yang berpegang pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
7. Administratif yaitu tipe yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administratif secara efektif
8. Demokratis, tipe ini menekankan pada rasa tanggung jawab dan
kerjasama yang baik antar karyawan.
Ada tiga keterampilan kepemimpinan yaitu:
1. Technical skills berarti suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang
pemimpin untuk melaksanakan suatu pekerjaan, misalnya ketrampilan
mengetik, pembukuan keuangan, menggunakan beberapa alat
sederhana, komputer dasar.
2. Human skills berarti kemampuan untuk bekerja sama dan membangun
tim kerja bersama dengan orang lain.
3. Conceptual skills berati seorang pemimpin harus mampu berpikir dan
mengungkapkan pemikirannya dalam bentuk kerangka kerja dan konsep
yang dapat memudahkan perkejaannya.
Dalam hubungan dengan bisnis antara produsen dan distributor antara
pimpinan dan karyawan ada berbagai bentuk power atau kekuatan yang
digunakan antara lain:
1. Kekuasaan memaksa (coercive power), kekuasaan ini digunakan
produsen untuk memaksa distributor atau perantara agar dapat bekerja
sama dengan baik.
2. Kekuasaan penghargaan (reward power), yaitu adanya penghargaan
yang diberikan kepada para perantara atau karyawan oleh pihak
pimpinan.
3. Kekuasaan sah (legitimate power), yaitu antara produsen dan ditributor
memiliki kekuatan yang sah yang merupakan hak dan kewajiban masing-
masing.
4. Kekuasaan ahli (expert power), dalam hal ini pemimpin atau produsen
memiliki keahlian tertentu yang diakui dan disegani oleh pihak lain.
5. Kekuasaan referen (referent power), dalam hal ini produsen sangat
dihormati oleh perantara dan perantara merasa bangga bekerja sama
oleh produsen karena produsen memiliki wibawa dan nama baik yang
cukup terkenal.
top related