keperawatan anak pneumonia
Post on 06-Jul-2018
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Keperawatan Anak Pneumonia
1/4
Asuhan Keperawatan pada bayi/anak dengan gangguan sistem respirasi
Pneumonia
Konsep dasar penyakit
Pneumonia adalah radang parenhim paru. Banyak macam klasifikasi mengenai pneumonia,
tetapi klasifikasi ini dianggap kurang memuaskan. Meskipun demikian, klasifikasi tersebut
masih dianggap penting oleh para ahli. Pada umumnya, klasifikasi dilakukan atas dasar
anatomi dan etiologi.
Menurut letak anatomi, pneumonia dibagi menjadi pneumonia lobaris, pneumonia
lobularis(bronchopneumonia), dan pneumonia interstisialis.
Sementara berdasarkan etiologis, pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus,
mycoplasma pneumonia, jamur, aspirasi, pneumonia hypostatic, dan sindrom oeffler. Secaraklinis biasa, berbagai etiologi ini sulit dibedakan !ntuk pengobatan yang tepat, pengetahuan
mengenai penyebab pneumonia sangat diperlukan, sehingga pembagian etiologi dianggap
lebih rasional dibandingkan dengan pemagian anatomis.
"alam keadaan normal, paru#paru dilindungi terhadap infeksi oleh berbagai
mekanisme. $nfeksi paru#paru bisa terjadi bila satu atau lebih dari mekanisme pertahanan
terganggu oleh organisme secara aspirasi atau melalui penyebaran hematogen. %spirasi
adalah cara yang lebih sering terjadi.
Pneumonia karena virus biasa menerima infeksi primer atau komplikasi dari suatu penyakit virus, seperti mobili atau varicella. &irus tidak hanya merusak sel epitel bersila
tetapi juga merusak sel goblet dan kelenjar mukus pada bronkus sehingga merusak clearance
mukosilia.
%pabila kuman patogen mencapai bronkoli terminal, cairan edema masuk ke dalam
alveoli, diikuti oleh leukosit dalam jumlah banyak, kemudian makrofog akan membersihkan
debris sel dan bakteri. Proses ini bisa meluas lebih jauh lagi ke segala atau lobus yang sama,
atau mungkin ke bagian lain dari paru#paru melalui cairan bronkial yang terinfeksi. Melalui
saluran limfe paru, bakteri dapat mencapai alirandarah atau plro viscelaris. 'arena jaringan
paru mengalami konsolidasi, maka kapasitas vital dan comlience paru menurun, serta alirandarah yang mengalami konsolidasi menimbulkan piraushunt kanan ke kiri dengan ventilasi
perfusi yang mismatch,sehingga berakibat pada hipoksia. 'erja jantung mungkin meningkat
oleh karena saturasi oksigen yang menurun dan hiperkapne. Pada keadaan yang berat, bisa
terjadi gagal napas.
Berdasarkan pedoman MBS(*+++), pneumonia dapat diklasifikasikan secara
sederhana berdasarkan gejala yang ada. 'lasifikasikan ini bukanlah merupakan diagnosa
medis dan hanya bertujuan untuk membantu para petugas kesehatan yang berada di lapangan
untuk menentukan tindakan yang perlu diambil, sehingga anak tidak terlambat mendapatkan
penanganan. 'lasifikasi tersebut adalah
-
8/17/2019 Keperawatan Anak Pneumonia
2/4
-. Pneumonia berat atau penyakit sangat berat, apabila terdapat gejala
-) %da tanda bahaya umum, seperti anak tidak bisa minum atau menetek, selalu
memuntahkan semuanya, kejang atau anak latergistidak sadar.
*) erdapat tarikan dinding dada ke dalam.
) erdapat stridor(suara nafas bunyi /grok#grok0 saat inspirasi).
*. Pneumonia, apabila terdapat gejala nafascepat. Batasan nafas cepas adalah-) %nak usia *#-* bulan apabila frekuensi nafas 1+2menit atau lebih.
*) %nak usia -* bulan#1 tahun apabila frekuensi nafas 3+2menit atau lebih.
. Batuk bukan pneumonia, apabila tidak ada tanda#tanda pneumonia atau penyakit
sangat berat.
Asuhan anak dengan pneumonia
Pengkajian
-. !sia. Pneumonia sering terjadi pada bayi dan anak. 'asus terbanyak terjadi pada anak
berusia diba4ah tahun dan kematian terbanyak terjadi pada bayi yang berusia
kurang dari * bulan.
*. 'eluhan utama sesak nafas
. 5i4ayat penyakit
-) Pneumonia virus
"idahului oleh gejala#gejala infeksi saluran nafas, termasuk rinitis dan batuk, serta
suhu badan lebih rendah daripada pneumonia bakteri. Pneumonia virus tidak dapat
dibedakan dengan pneumonia bakteri dan mukuplasma.
*) Pneumonia stafilokokus(bakteri)
"idahului oleh infeksi saluran pernafasan bagian atas atau ba4ah dalam beberapa
hari hingga - minggu, kondisi suhu tinggi, batuk dan mengalami kesulitan
pernafasan.
3. 5i4ayat penyakit dahulu
-) %nak sering menderita penyakit saluran pernafasan bagian atas.
*) 5i4ayat penyakit campakpertusis(bronkopneumonia).
1. Pemeriksaan fisik
-) $nspeksi .perlu diperhatikan adanya takipnea, disapne, sianosis
sirkumoral,pernafasan cuping hidung, distensi abdomen, batuk semula non
produktif menjadi produktif, serta nyeri dada pada 4aktu menarik nafas. Batasan
takipnea pada anak * bulan#-* bulan adalah 1+2menit atau lebih, sementara untuk
anak berusia -* bulan#1 tahun adalah 3+2menit atau lebih. Perlu diperhatikan
adanya tarikan dinding dada kedalam akan tampak jelas.
*) Palpasi. 6ati mungkin membesar, fremitus raba mungkin meningkat pada sisi
yang sakit dan nadi mungkin mengalami peningkatan (tachicardia).
) Perkusi. Suara redup pada sisi yang sakit.
3) %uskultasi. %uskultasi sederhana dapat dilakukan dengan cara mendekatkan
telinga kehidungmulut bayi. Pada anak yang pneumonia akan terdengar stridor.Sementara dengan stetoskop, akan terdengar suara nafas berkurang,ronchi halus
-
8/17/2019 Keperawatan Anak Pneumonia
3/4
pada sisi yang sakit, dan ronchi basah pada masa resolusi. Pernapasan bronkial,
egotomi, bronkofoni, kadang#kadang terdengar bising gesek pleura.
7. Penegak diagnosis
-) Pemeriksaan laboratorium
a. eukosit -8.+++#3+.+++mmᵌ
b. 6itung jenis didapatkan geseran ke kiri.c. 9" meningkat.
*) :#foto dada.
erdapat bercak#bercak infiltrat yang tersebar (bronkopneumonia) atau yang
meliputi satusebagian besar lobuslobulus.
Diagnosis masalah
-. "iagnosis medis Pneumonia.
Berdasarkan pedoman MBS(*+++), pneumonia dapat diklasifikasikan menjadi
yaitu;
-) Pneumonia beratpenyakit sangat berat, bila ada tanda bahaya(seperti anak tidak
bisa minum atau menetek, selalu memuntahkan semuanya, mengalami kejang atau
letargistidak sadar).
*) Pneumonia, dengan gejala nafas cepat (perhatikan batasan nafas cepat).
) Batuk bukan pneumonia, bila tidak ada tanda#tanda pneumonia atau penyakit
sangat berat.
*. Masalah yang sering timbul
-) $nefektivitas pola nafas
*) "efisit volume cairan.
Rencana tindakan keperawatan
%pabila anak diklasifikasikan menderita pneumonia berat atau penyakit sangat berat di
puskesmasbalai pengobatan, maka anak perlu dirujuk segera setelah diberi dosis pertama
antibiotik yang sesuai. "osis pertama antibiotika yang dimaksud adalah kloramfenikol yang
diberikan secara ntramuskular dengan dosis 3+mgkgBB.
-
8/17/2019 Keperawatan Anak Pneumonia
4/4
3#-* bulan(7# > -+kg) ⅟⅟ * 1,+ ml 1 ml-* bulan#1 tahun(-+# > -?kg) - @,1 ml -+ ml
S!MB95 Buku bagan MBS(*+++)
'eterangan
-. ablet kotrimoksa=ol untuk de4asa terdiri 8+ mg trimetropin A 3++ mg
sulfametoksa=ol.
*. ablet kotrimoksa=ol untuk anak terdiri *+ mg trimetropin A *++ mg sulfametoksa=ol.
. Sirup per 1 ml mengandung 3+ mg trimetropin A *++ mg sulfametoksa=ol.
Sedangkan untuk anak dengan pneumonia yang dira4at di 5umah sakit, diperlukan rencana
pera4atan yang sesuai dengan masalahnya, yaitu
-. $nfektivitas pola nafas, rencana pera4atan yang diperlukan adalah
-) Berikan oksigen yang dilembabkan sesuai taki kardi.
*) akukan fisioterapi dada kerjakan sesuai jad4al.) bserbvasi tanda#tanda vital.
3) Berikan antibiotik dan antipiretik sesuai advis.
1) Periksa dan catat hasil :#ray dada dan jumlah sel darah putih sesuai indikasi.
7) akukan suction bila perlu.
@) 'aji dan catat pengetahuan serta pertisipasi keluarga dalam pera4atan, misalnya,
pemberian obat serta pengenalan tanda dan gejala infektivitas pola nafas.
8) Ciptakan lingkungan yang nyaman.
*. "efisit volume cairan, intervensi yang dilakukan adalah
-) Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan.
*) Catat secara akurat intake dan output.
) 'aji dan catat tanda#tanda vital serta gejala kekurangan cairan.
3) Periksa dan catat B< urine tiap 3 jam atau sesuai advis
1) akukan pera4atan mulut sesuai dengan kebutuhan.
7) 'aji dan catat pengetahuan serta partisipasi keluarga dalam monitoring intake dan
output serta dalam mengenali tanda dan gejala kekurangan volume cairan.
@) Ciptakan situasi yang nyaman.
top related