konsep pengkajian seni terhadap karya...
Post on 28-Oct-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KONSEP
PENGKAJIAN SENI
TERHADAP KARYA
SANGGIT
MATERI 5
Prof. Dharsono
Pascasarjana ISI Surakarta
2020
KONSERVASI SBG KONSEP PENCIPTAAN
( modern dengan sentuhan tradisi atausebaliknya)
KONSEP CIPTA /KAJIAN SENI
Seorang Pengkaji harus mampu menafsirkan ketika
seniman mencipta/merancang karya seninya
3
Pelestarian dalam bentuk:
2. pengembangan dan
3. pemanfaatan seni
Preservasi
Konservasi
1.Menjaga, merawat,
dan melindungi
Revitalisasi (secara vital masih mengacu pada seni tradisi)
Reinterpretasi (seni tradisi sebagai inspirasi dan aspirasi garap)
Ekspresi simbolik (Pemanfaatan ikon tradisi sebagai simbol
ekspresi personal)
KONSERVASI SBG KONSEP
PENCIPTAAN
Pengembangan tradisi dg sentuhan
konsep modern
Studi revitalisasi
Kesimpulan (hasil analisis)Deskrtif
analisis
terhadap motif
/pola/stuktur,
sebagai obyek garap
kekaryaan seni
secara tersurat/tersirat bahwa
seni tradisi rakyat sebagai mdel
garap karya seni (mutrani)
Layak diangkat sebagai
obyek pelestarian secara
revitalisasi
Strategi
pelestarian dengan
cara
mutrani/tangguh,
sebagai bentuk pelestarian secara
revitalisasi
Risert emik dan etik terhadap
keberadaan seni tradisi rakyat tersebut
KONSERVASI SBG KONSEP PENCIPTAAN
Karya Karmin 1993, Revitalisasi: secara vital mengcu pada seni tradisi (wayang beber
pacitan) dengan garap medium.
Studi Reinterpretasi
Kesimpulan (hasil analisis)
Interpretasi
analisis dengan
penjelasan
emik dalam
kebudayaan
secara tersurat/tersirat bahwa
frahmen cerita ramayana
sebagai sumber ide (gagasan)
Layak diangkat sebagai ide
penciptaan secara reinterpretasi
Strategi
Penciptaan:
Risert emik dan etik terhadap
keberadaan cerita ramayana
Penciptaan karya seni dengan
menafsirkan kembali idiom seni tradisi
sebagai model konservasi (pelestarian
pengembangan) atau kemudian kita sebut
sebagai ekspresi personal yang cultural
Ingat: teknik penggambaran etnis
Stilasi, distorsi, transformasi
KONSERVASI SBG KONSEP PENCIPTAAN
Abay D. Subarna (1993), Fragmen 1, cat minyak di atas kanvas (photo:Sony Kartika 1998).
Penciptaan karya seni dengan menafsirkan kembali idiom seni tradisi (relief ramayana)
sebagai model konservasi (pelestarian pengembangan) atau kemudian kita sebut sebagai
ekspresi personal yang cultural
I Wayan Suartha (1993), Hanoman Duta, cat minyak di atas kanvas,
ukuran 95 X 75 cm (Repro Sony Kartika 1998). ). Penciptaan karya seni
dengan menafsirkan kembali idiom seni tradisi (cerita ramayana )
sebagai model konservasi (pelestarian pengembangan) atau kemudian
kita sebut sebagai ekspresi personal yang cultural
Studi Ekspresi simbolik
(abstraksi simbolik)
Kesimpulan (hasil analisis)
Interpretasi
analisis dengan
penjelasan
emik dalam
kebudayaan
Simbol/bhs metafora dalam seni
wayang sebagai ekspresi kultural
menjadi ikon dalam ekspresi
personal
Ekspresi personal yang cultural
(seni modern dengan sentuhan
tradisi atau sebaliknya)
Strategi
Penciptaan
Penciptaan seni dengan meminjam
/memanfaatkan motif/simbol tradisi
sebagai bahasa metafora dalam garap
karya seninya secara ekspresi
/abstraksi simbolik
Risert emik dan etik terhadap keberadaan
wayang sebagai eksresi kultural
Ingat: teknik menggambar etnis
Stilasi, distorsi, transformasi
KONSERVASI SBG KONSEP PENCIPTAAN
Karya Udiyono 1994 , Godaan”. Penciptaan seni dengan meminjam
/memanfaatkan motif/simbol tradisi wayang golek puwa sebagai
bahasa metafora dalam garap karya seninya secara ekspresi
/abstraksi simbolik
Ekspresi Simbolik, Ivan Hariyanto (1993), Mengibas Awan, cat minyak di atas kanvas, ukuran 90X70 cm
Lukisan dalam konsep medern dengan sentuan tradisi, dengan memanfaatkan simbol wayang sebagai media untuk ungkap ide. Pelukis menggunakan simbol ekspresi personalnya dengan meminjam sosok paduan wayang golek Harjuna sedang mengibas awan (secara surrealism lukis). Secara tekstual dilukis
dengan mengacu pada kaidah-kaidah seni lukis modern. Penciptaan seni dengan meminjam /memanfaatkan motif/simbol tradisi wayang golek puwa sebagai bahasa metafora dalam garap karya
seninya secara ekspresi /abstraksi simbolik
RujukanClaire Holt; 1973 Art in Indonesia: Continuties and Change, New York Ithaca:
Cornell University Press.
Collingwood, R.G; 1974 The Principal of Art, New York: Oxford University Press.
Feldman, Edmund Burke; 1967 Art as Image and Idea, New Jersey: Prentice Hall
INC, Englewood Cliffs.
Janson, H.W; 1986 History of Art, New York: Harry N. Abrams Inc.
Miles, M.B. & Huberman, A.M.; 1984 Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of
New Methods, Beverly Hills: Sage Publications.
Muhamad Ali; 1985 Peneliitian Kependidikan, Prosedur dan Strategi, Bandung:
Aksara.
Sumadi Suryasubrata; 1983 Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali.
Sutrisno Hadi; 1979 Metodologi Research I, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Tjetjep Rohendi Rohidi; Analisa Data Kualitatif (terjemah: Qualitative Data
Analysis: Matthew B.Miles and A. Michhael Huberman), Jakarta: UI Press.
top related