kuliah ke-3. suspensi
Post on 24-Jul-2015
325 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
.
formula
makanan,
obat dan
kosmetik.
Suspensi merupakan dispersi kasar
dari zat padat yang homogen dalam
medium cair.
Sediaan
dalam suspensi
Lanjt….SUSPENSI
Zat aktif obat
yang terdispersi
dapat berupa
CAMPURAN zat
atau
KOMPONEN
TUNGGAL
Distribusi partikel padat
tersebut dapat
HOMOGEN atau
HETEROGEN dengan
kisaran ukuran partikel
tertentu.
Kekompakan suspensi dijaga dengan
penggunaan suatu SUSPENDING MEDIUM
(VESIKEL)/BAHAN
PENSUSPENSI
Lanjt….SUSPENSI
Bila ukuran partikel
suspensi ± 1m, sistem
dispersi tersebut
berbentuk suspensi
KOLOID
Bahan pensuspensi biasanya
senyawa yang mempunyai kelarutan
rendah dalam medium cair.
Ukuran partikel suspensi biasanya berkisar antara
50-75m
Lanjt….SUSPENSI
Suspensi dalam sediaan farmasi dibagi 3 golongan.
1.Suspensi oral (obat mag), 2.Suspensi untuk pemakaian luar (topical lotions, e.g caladin lotion),
3.Suspensi obat parenteral (obat suntik, e.g streptomysin inject).
Lanjt….SUSPENSI
JENIS DISPERSI Cairan dalam gas: dispersi
cair aerosol
Gas dalam cairan: busa
Cairan dalam cairan: emulsi Padat dalam cairan : suspensi
Ukuran partikel
dari semua
sediaan
tersebut diatas
dapat
mempengaruhi
karakteristik
dari sediaan,
baik secara
fisiko-kimia
atau
efektivitasnya
sebagai
sediaan
farmasi
Oral suspension ada yang berupa suspensi kering, akan digunakan baru dioplos
dengan air, maka suspensi terbentuk. Suspensi kering dibuat untuk menjaga obat
yang tidak stabil berada dalam larutan pada waktu lama.
Konsentrasi zat padat dalam suspensi bervariasi dari 0,5% sampai 40%,
tergantung pada cara penggunaannya dan dosis zat berkhasiat yang ada di
dalamnya..
Komposisi suatu suspensi oral
Zat aktif obat Bahan pensuspensi (bahan pengental) Zat pemanis Zat pembasah (wetting agent) Flavor
Semua bahan yang ditambahkan harus aman untuk digunakan. Obat harus stabil dalam penyimpanan. Obat harus enak rasanya (dapat diterima untuk dikonsumsi). Besar/ luasnya permukaan dari dispersi obat diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan hayati obat, sehingga
Ketersediaan hayati sediaan obat diasumsikan
sebagai berikut: Bentuk larutan > suspensi >
capsul > tablet > tablet salut.
Faktor yang dapat
mempengaruhi ketersediaan hayati dan
absorpsi obat adalah bahan tambahan yang digunakan dan
sifat fisiko kimia bahan. Bahan
yang berbentuk amorf berbeda dengan bentuk
kristal.
Suspensi…cont
Pengukuran ukuran partikel suspensi dapat dilakukan secara konvensional menggunakan mikroskop dengan menggunakan
kaca objek yang mempunyai skala, atau menggunakan instrumen listrik (lasser-light scattering).
Partikel padat yang tidak larut tersebut harus dibasahi oleh senyawa hidrofil atau ampifilik seperti Tween (dikenal
sebagai mediator suspensi)
Molekul zat ampifilik diabsorpsi oleh partikel dan membentuk lapisan tipis di sekeliling, sehingga mencegah bergabungnya partikel yang berdekatan, mencegah terjadinya flokulasi.
Sediaan farmasi
Dalam sediaan farmasi yang
perlu diperhatikan adalah tidak
terjadinya endapan yang
mengeras, sehingga pada
pengocokan tidak dapat homogen
kembali
Untuk mencegahnya adalah dengan
pemilihan bahan yang digunakan
dalam produk harus memenuhi sifat reologi suspensi
obat yang baik yaitu PSEUDOPLASTIS
TIKSOTROPI ATAU PLASTIS
TIKSOTROPI
Sediaan farmasi
Konsentrasi senyawa ampifilik yang diperlukan ditentukan secara eksperimental, selanjutnya
ditentukan berdasarkan besarnya ukuran partikel dan konsentrasi zat padat
Bila sudah terbentuk selimut solvat yang sesuai, maka aglomerasi kecil kemungkinan
Jika senyawa yang digunakan adalah elektrolit-koloid, maka zat tersebut turut menstabilkan
suspensi
Partikel padat (lipofil) akan bermuatan negatif dalam bahan pendispersi hidrofil.
Elektrolit jika dimasukkan ke dalam suspensi ionnya akan diabsorpsi pada permukaan,
Sehingga partikel memperoleh muatan sejenis yang akan saling tolak menolak satu
partikel dengan partikel yang lain (mencegah penggabungan partikel menjadi
aglomerat/flokulat
TEKNIK PEMBUATAN SUSPENSI
1. Penghalusan fase terdispersi sampai ukuran partikel yang dikehendaki, dicampur sambil digerus homogen
dengan sejumlah kecil bahan pendispersi
2. Penambahan cairan yang paling dulu bila cairan pembawa lebih dari satu adalah yang viskositasnya paling besar. Bila bahan
pendispersi padat, dicampur homogen baru ditambah air dalam jumlah yang terbatas sampai diperoleh cairan kental, selanjutnya ditambahkan
bahan penstabil bila ada, dan bahan lainnya, seperti flavoring agent kemudian sisa air.
Teknik pembuatan suspensi
Mikser yang digunakan dengan batang pengaduk palang pisau
berputar, dengan putaran tinggi. Suspensi biasanya ditujukan untuk konsumsi anak-anak/manula yang
susah menelan tablet/kapsul.
STABILITAS SUSPENSI
Dalam menilai stabilas yang diperhatikan adalah: Stabilitas potensi zat berkhasiat dalam cairan, dan kadar zat dalam larutan Peruraian bahan berkhasiat dalam larutan Karena pH tidak sesuai, zat berkhasiat mengkristal/ mengendap/terurai Faktor fisik, terjadinya deflokulasi, mengendapnya partikel dengan bebas, karena ukurannya yang tidak homogen. Stabil terhadap kerusakan mikroorganisme.
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
Ukuran partikel, ukuran partikel yang seragam dan relatif sama dapat diperoleh dengan melalukan suspensi kedalam koloid mill. Bahan yang mempunyai rentang pH stabilitas, perlu di buffer sesuai dengan pH yang diiginkan. Bahan pensuspensi yang digunakan harus tidak berinteraksi dengan bahan obat. Untuk bahan yang sukar dibasahkan oleh air perlu dibasahkan terlebih dulu dengan wetting agent
The steps necessary to properly disperse each grade of Avicel are described below. Bulk Dried Avicel Colloidal This procedure pertains to Avicel RC-581 which requires homogenization for dispersion. Dispersion of Avicel RC/CLProper, ProcedureAdd Avicel to water while agitating. Add protective colloids (if required). Agitate 10-15 minutes. Add other ingredients. Hold the salts and acids until last. Homogenize at 200 psi.
Spray Dried Avicel Colloidal
This procedure pertains to Avicel microcrystalline
cellulose types RC-591and CL-611
which require rapid agitation in water for dispersion.
Procedure Option I: High-speed mixer
Add Avicel to the water while agitating.
Follow with a protective colloid if the pH of your system
is less than 4.
Agitate with high velocity
agitator fo 10-15 minutes.
Add the other ingredients.
Hold the salts and acids
until last.
Option II: Funnel with blender pump Using only the water portion of the batch, activate Avicel using an ingredient funnel with a pump. Continue pumping for 10-15 minutes following the addition of Avicel.
Option III: High-speed blending tank Using only the water portion of the batch, activate the Avicel product by utilizing a liquifier type dispersion tank. Mix for 3
minutes.
Formulation Considerations of Liquid Products: 1. Solubility, 2. Chemical Modification 3. Preservation, 4. Sweetening Agents 5. Flavors , 6. Viscosity, 7. Appearance 8. Chemical Stability, 9. Physical Stability 10. Raw Material, 11. Manufacturing Equipment .
GMP Packaging Particle Size and Shape Suspensions Emulsions Powder for Reconstitution Nasal Spray Products Emulsification and Solubilization Complexing Hydrophilization Stabilizing Suspensions
Contoh sediaan: Amoxacillin Powder for Suspension Amoxacillin-Clavulanate Syrup Ampicillin Powder for Suspension Ampicillin and Cloxacillin Oily Suspension
Beberapa contoh sediaan suspensi yang
sudah beredar di pasar :
1. Komponen sispim pendispersi
a.Wettig agent
Sebagian zat padat dapat segera dibasahi oleh cairan, sebagian lagi tidak. Tingkat pembasahan partikel dipengaruhi oleh affinitas bahan obat terhadap air. Umumnya zat berkhasiat yang dibuat dalam bentuk suspensi adalah yang bersifat hidrofobik, yang tidak mudah dibasahi oleh cairan polar (air), karena dipermukaannya terdapat partikel udara. Zat tersebut tidak dapat terdisper homogen dalam air, adakalanya terapung dan sukar dibasahi.
Oleh sebab itu diperlukan wetting agent (bahan pembasah). Surfaktan sering digunakan untuk itu, karena dapat menurunkan tegangan permukaan antara solid dengan cairan dan mengusir udara dari permukaan solid, sehigga permukaan solid dapat dibasahi. Wetting agent dapat pula mencegah pertumbuhan krisal. Pada konsentrasi yang sangat rendah <0,05% proses pembasahan tidak efektif. Konsentrasi surfaktan > 0,5% dapat melarutkan partikel ultrafine dan dapat merubah distribusi ukuran partikel dan
pertumbuhan kristal.
Hampir semua surfaktan rasanya pahit, polysorbat 80, masih banyak digunakan dalam suspensi karena tidak toksik. b. Deflokulan, garam polimer organik yang merubah muatan permukaan partkel dengan secara adsorpsi fisik. Deflokulan untuk penggunaan internal hanyalah gologan fosfolipid. c. Flocculating agent, garam NaCl dan KCl dalam jumlah kecil (0,01-1%) netral elektrolit. Garam lain polielektrolit larut air di/trivalen ion (0,01-1%), e.g. garam Ca, Al/so4, citrat,fosfat yang digunakan bersamaan dengan buffer, dan polimer yang tidak larut. d. Pengental dan koloid pelindung. Meningkatkan viskositas. Biasanya terdiri dari polimer hidrofilik
b.Osmotik agent (untuk topikal/parenteral) c.Flavoring agent d.Pengawet e.Cairan pembawa. Evaluasi suspensi in proses kontrol post proses kontrol 1. ukuran partikel 2. pH 3. Bj 4. viskositas 5. sifat aliran 6. daya kocok, analisa sedimentasi
Suspensi untuk tetes mata, sediaan obat suntik ukuran partikel penting mendapat perhatian, karena dapat menggangu pengguna. Faktor lain adalah sifat isotoni dan isohidri, sterilisasi produk akhir. Faktor formulasi dapat pula merubah absorpsi obat secara oral. Modifikasi formulasi dapat merubah ketersediaan hayati obat, kadang2 ini diperlukan untuk memperbaiki mutu produk. Tingkat kersediaan hayati sediaan dapat digambarkan: sol>susp>caps>tablet>coat tablet.
Suspensi dapat mengalami terflokulasi dan deflokulasi. Sistem terflokulasi terjadi jika
ukuran partikel kecil dan homogen ± 0,1-0,5µm, pada pendiaman akan membentuk dua lapisan,
cairan supernatan dan endapan yang dapat disuspensikan dengan mudah, akibat
terbentukya partikel yang mengendap ber-sama2 membentuk endapan yang terikat lemah.
Sistem terdeflokulasi terjadi karena ukuran partikelya tidak sama besar, sehingga pada proses pendiaman partikel yang lebih besar
mengendap lebih cepat, akibatnya terbentuk endapan/lempengan yang keras dan sulit untuk
didispersikan kembali.
Laju pengendapan dari suspensi dapat dikurangi dengan meningkatkan viskositas. Upaya untuk mencegah peristiwa sedimentasi dapat mengacu pada HK Stokes: v = 2r2 (ρ- ρ0)g 9 η0
Kecepatan sedimentasi v dari partikel bulat yang mempunyai kerapatan ρ dalam medium dengan kerapatan ρ0 dan viskositas ηo, g = percepatan akibat gravitasi. Bila ukuran partikel < 0,5µm, partikel tidak mengalami gaya gravitasi sehingga dapat mengurangi pengendapan.
Volume sedimentasi (F) dapat digunakan untuk membedakan sistem terflokulasi dan deflokulasi. Vol sedimentasi diukur dengan membandingkan volume akhir endapan Vu terhadap volume awal suspensi Vo. F=Vu/Vo Bila F<1 sistem deflokulasi, sedangkan F =1(F>1) sistem flokulasi. Suspensi yang ideal adalah sistem flokulasi.
SUSPENSI KOSMETIK
Ada dua bentuk suspensi kosmetik sekarang ini :1) produk pigmentasi yang disuspensikan dalam pembawa air (liquid makeups, eyeliners, maskara, dan blushers). 2) untuk cet kuku, suspensi pigmen dalam bentuk yang lebih kental, biasanya fase kontinunya terdiri dari campuran pelarut organik seperti etil ecetat, butil asetat dan isopropil alkohol. Dalam suspensi kosmetik juga ditambahkan fragrance (zat pewangi). Adakalanya diperlukan bahan pengawet.
top related