laporan kasus erupsi obat alergik

Post on 24-Jan-2016

136 Views

Category:

Documents

13 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

laporang kasus tentang alergi obat yang menyebabkan erupsi pada kulit segala jenis obat bisa mnyebabkan erupsi pada kulit dan menjadikannya alergi pada penderitanya

TRANSCRIPT

Presentan: Imam Hertian Maryanto (0861050077)

Pembimbing: dr. Syahfori Widiyani, Sp.KK

Program Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen IndonesiaJuli 2015

Presentasi KasusErupsi Obat Alergik

ILUSTRASI KASUS

Ilustrasi Kasus• Tn. HGNama• Laki-lakiJenis kelamin• 59 TahunUsia• MenikahStatus • CijantungAlamat• IndonesiaBangsa• KristenAgama• SMKPendidikan• WiraswastaPekerjaan

Anamnesis (15 Juni 2015)

Ruam merah yang gatal pada lengan kanan

Riwayat Penyakit Sekarang

1 bulan SMRS

Diagnosa hipertensi ->

captopril 3x12,5mg

3 mgg SMRS

Ruam I

11 Juni 2015

Ruam II

13 Juni 2015

Masuk UGD RSU UKI

dan dirawat dengan

diagnosa SNH

Aspilet 1x160mgOMZ 1x1capsOndansentron

3x4mg (iv)Sucralfat 3x1ccNeurobion 1amp

15 juni 2015

Periksa

RPD

Alergi (+) udang + obat cacing tubuh kemerahan + gatal

Riwayat kaki bengkak jika berdiri lama (-)

Riwayat asma, sakit mata, sering batuk-pilek, sakit gigi(-)

2 tahun lalu (di asrama) skabies berulang

Hipertensi, diabetes mellitus (-)

RPK

Keluhan sama pada anggota keluarga (-)

Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, atopi di keluarga inti (-) keluarga besar (?)

KU: TTS, CM.

BP: 100/70 mmHg

HR: 88x/menit

RR: 16x/menit

Suhu: 360C

Gizi: Atletikus, BB 52 kg, TB 155 cm

Jantung: Kesan normal

Paru: Kesan normal

Abdomen: Kesan normal

Ekstremitas: Akral hangat, kulit kering edema -/-, deformitas -/-Lanjut ke status dermatologikus

KGB: Pembesaran (-)

Pemeriksaan Penunjang

Gram•Ditemukan bakteri kokus gram positif

Diagnosis Kerja

Dermatitis nummularis impetigenisata

DD

1. Dermatitis atopi

2. Psoriasis

3. Tinea korporis

Tatalaksana

Non-medikamentosa

(umum):•Jaga hygiene, mandi air bersih + sabun non-iritan•Edukasi kekambuhan•Mencegah kulit kering, trauma (e.g. tidak menggaruk), bahan iritatif

Medikamentosa:

•Kompres permanganas kalikus 1 : 10.000•Triamsinolon krim 0,1 % pada lesi, 2 kali sehari•Eritromisin 2 x 500 mg/hari POLoratadin 1 x 10 mg/hari PO

Prognosis

Ad vitam• bonam

Ad sanationam• dubia ad

malam

Ad fungsionam• dubia ad

bonam

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Reaksi alergik pada kulit atau daerah mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat yang biasanya sistemik

Epidemiologi2% dari total pemakaian obat-obatan15-20% dari keseluruhan efek samping

pemakaian obat-obatan3% seluruh pasien yang dirawat di rumah

sakit ternyata mengalami erupsi kulit setelah mengkonsumsi obat-obatan“Boston Collaborative Drug Surveillance Program”

“Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin FKUI Edisi Kelima”“Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi ke-7”

Beberapa jenis erupsi obat yang sering timbul adalah:

Ruam/erupsi makulopapuler sebanyak 91,2%,Urtikaria sebanyak 5,9%, danVaskulitis sebanyak 1,4%

Gambaran Klinis

1. Erupsi makulapapular atau morbiliformis2. Urtikaria dan angioedema3. Fixed Drug Eruption (FDE)4. Eritroderma (dermatitis eksfoliativa)5. Purpura6. Vaskulitis7. Reaksi fotoalergik8. Putulosis Eksantematosa Generalisata Akut

Erupsi makulapapular atau morbiliformis

Disebut juga erupsi eksantematosa Terdiri atas eritema, disertai dengan gejala

pruritusTerkadang disertai demam, malese, dan

nyeri sendiLesi biasanya timbul dalam 1-2 minggu

setelah dimulainya terapiPenyebab tersering adalah ampisilin,

NSAID, sulfonamid, dan tetrasiklin

“http://www.google.co.id/imgres?imgurl=IobRjkKtMdk/”

Urtikaria dan angioedemaUrtikaria menunjukkan erupsi pada kulit yang

berbatas tegasKadang dapat disertai angioedemaKeluhan umunya gatal dan panas pada tempat

lesiBiasanya timbul mendadak dan hilang perlahan-

lahan dalam 24 jamAngioedema biasanya terjadi di daerah bibir,

kelopak mata, genitaia eksterna, tangan, dan kaki

Penyebab tersering adalah penisilin, asam asetilsalisilat, dan NSAID

“https://en.wikipedia.org/wiki/Urticaria”“http://jeffreysterlingmd.com/tag/angioedema/”

Urtikaria angioedema

Fixed Drug Eruption (FDE)Kelainan umumnya berupa eritema dan

vesikel berbentuk bulat atau lonjong dan biasanya numular

Meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang lama hilang, bahkan menetap

Predileksi biasanya di sekitar mulut, di daerah bibir, dan daerah penis

Obat penyebab yang paling sering ialah sulfonamid, barbiturat, trimetropin, dan analgesik

Eritroderma (dermatitis eksfoliativa)

Klinis berupa eritema dengan distribusi universal yang biasanya disertai skuama

Pada eritroderma karena alergi obat terlihat eritema tanpa skuama, skuama baru timbul pada stadium penyembuhan

Obat-obatan yang biasa menyebabkannya ialah sulfonamid, penisilin, dan fenilbutazon

PurpuraAdalah perdarahan di dalam kulit berupa

kemerahan yang tidak hilang bila ditekanErupsi berupa bercak berbatas tegas

berwarna merah kecoklatan dan disertai rasa gatal

Biasanya simetris serta muncul di sekitar kaki, termasuk pergelangan kaki atau tungkai bawah

“http://www.rdhmag.com/articles/print/volume-29/issue-4/columns/oral-exams/petechiae-ecchymoses-or-purpura.html”

VaskulitisAdalah reaksi peradangan pembuluh darahKelainan kulit dapat berupa palpable

purpura yang mengenai kapilerBiasanya distribusinya simetris pada

ekstremitas bawah dan daerah sakrumPenyebab yang sering penisilin,

sulfonamid, NSAID, antidepresan, dan antiaritmia

“http://www.wikiwand.com/de/Vaskulitis”

Reaksi fotoalergikSerupa dengan dermatitis kontak alergik,

namun dapat meluasObat yang sering dapat menyebabkan

fotoalergik adalah fenotiazin, sulfonamid, NSAID, dan griseofulvin

“http://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/picture-of-photoallergic-reaction”

Putulosis Eksantematosa Generalisata Akut

Kasus jarang ditemukanDiduga dapat disebabkan oleh alergi obat,

infeksi akut oleh enterovirus, hipersensitivitas terhadap merkuri, dan dermatitis kontak

Kelainan kulitnya berupa pustul-pustul miliar nonfolikular yang timbul pada kulit yang eritematosa dapat disertai purpura dan lesi menyerupai lesi target

“https://childrenallergyclinic.wordpress.com/2009/06/30/erupsi-obat-karena-alergi/”

ETIOLOGIObat antibakteri Sulfonamid (co-

trimoxazole) Tetrasiklin Penisilin Ampisilin Amoksisilin Eritomisin Trimethoprim Nistatin

Griseofulvin Dapson Arsen Garam Merkuri P amino

salicylic acid Thiacetazone Quinine Metronidazole Clioquinol

Obat anti inflamasi non steroid Aspirin Oxyphenbutazone Phenazone Metimazole Paracetamol Ibuprofen

Barbiturat dan tranquilizer lainnya Derivat Barbiturat Opiat Chloral hidrat Benzodiazepine Chlordiazepoxide Anticonvulsan Dextromethophan

PATOGENESISReaksi tipe I (reaksi anafilaksis)Reaksi tipe II (reaksi autotoksis)Reaksi tipe III (reaksi kompleks imun)Reaksi tipe IV (reaksi alergi seluler tipe

lambat)

DIAGNOSISAnamnesa

Obat-obat yang didapatKelainan yang timbul secara akut atau dapat

juga beberapa hari sesudah masuknya obatRasa gatal yang dapat disertai demam yang

biasanya subfebril

Kelainan kulit yang ditemukanDistribusi menyebar dan simetris, atau

setempat.Bentuk kelainan yang timbul : eritema,

urtikaria, purpura, eksentema, papul, eritroderma, eritema nodusum.

PENATALAKSANAANHentikan penggunaan obat yang diduga

sebagai penyebab

Pengobatan sistemikPemberian kortikosteroid yaitu prednison dengan

dosis 1-2 mg / kgBB / hari.

Pengobatan topikalJika lesi basah dapat diberi kompres secara

terbuka. Jika lesi kering dapat diberikan kortikosteroid

topikal misalnya krim hidrokortison 1% atau 2,5%.

PENCEGAHANApabila obat tersangka penyebab dapat

dipastikan maka sebaiknya kepada pasien diberikan catatan, berupa kartu kecil yang memuat jenis obat tersebut dan golongannya. Kartu tersebut dapat ditunjukkan ketika pasien berobat.

PROGNOSISPrognosis umumnya baik. Pada dasarnya erupsi kulit karena obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan.

top related