laporan kinerja (lkj) balai kesehatan tradisional ... · kepada masyarakat. maka salah satu upaya...
Post on 13-Nov-2020
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
0
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Kinerja (LKj) Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
Makassar Tahun 2019.
Laporan Kinerja (LKj) merupakan laporan akuntabilitas kinerja
tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja yang merupakan
perwujudan dari salah satu indikator dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik
(good governance), dan berkaitan dengan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam
memberikan pelayanan prima serta menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada
pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Laporan Kinerja (LKj) ini secara garis besar berisikan informasi mengenai tugas dan fungsi
organisasi, rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan dalam Tahun Anggaran
2019 yang mengacu pada Rencana Strategi Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019.
Dalam penulisan Laporan Kinerja (LKj) ini kami telah berusaha secara optimal, walaupun
masih ditemukan banyak kendala dalam penyusunan dan penyempurnaan laporan ini, namun
kami tetap berupaya melakukan semaksimal mungkin. Oleh karena itu dengan tangan terbuka,
masukan dan saran yang konstruktif masih sangat kami harapkan untuk perbaikan serta
penyempurnaan penyusunan laporan di tahun yang akan datang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam
mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
(BKTM) Makassar.
NIP.19710406200212001
Makassar, 5 Januari 2020
Kepala
Dr. dr. Anna Khuzaimah, M.Kes
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar telah
menyepakati penetapan kinerja indikator kinerja utama program pada tahun
2019 yaitu; Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Kesehatan
Masyarakat. Selain itu dalam pelaksanaan salah satu kegiatan pendukung
tercapainya indikator kinerja yaitu kegiatan menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat, BKTM
Makassar menggunakan indikator kesehatan tradisional yaitu cakupan
kab/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional dan
cakupan kab/kota yang telah menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan
asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas. Dasar pelaksanaannya
yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat BKTM
Makassar. Dengan demikian, tugas pokok dan fungsi organisasi tetap dapat
terlaksana.
Target kinerja program Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program
Kesehatan Masyarakat yang ditetapkan yaitu sebesar 94%. Target kinerja
yang ditetapkan untuk kegiatan menggerakkan provinsi dan kabupaten dalam
pelaksanaan program kesehatan masyarakat yaitu; Cakupan kab/kota yang
menyelenggarakan yankestradkomp sebesar 80%, Cakupan kab/kota yang
telah menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri
kesehatan tradisional di puskesmas sebesar 50%.
Berdasarkan perjanjian penetapan kinerja tersebut, Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar telah melakukan berbagai upaya
kegiatan untuk dapat mencapai target indikator kinerja dan mengacu pada
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan serta Rencana Aksi Program
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
iii
Direktorat Kesehatan Masyarakat. Adapun hasil yang diperoleh pada tahun
2019 sebagai berikut; 1) realisasi fisik Persentase Realisasi Kegiatan
Administrasi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Kesehatan Masyarakat sebesar 107,45% dengan capaian
114,31%; 2) Realisasi cakupan kab/kota yang menyelenggarakan
yankestrad sebesar 81,74% dengan capaian 102,75%; 3) Cakupan kab/kota
yang telah menggerakan masyarakat untuk Pemanfaatan Asuhan Mandiri
Kesehatan Tradisional di Puskesmas sebesar 75,93% dengan capaian
151,86%.
Secara umum, pencapaian indikator kinerja BKTM Makassar telah
melampaui target yang ditetapkan. Namun demikian masih perlu adanya
pembenahan dan perbaikan untuk lebih mengoptimalkan pencapaian target
pada tahun berikutnya.
Upaya yang telah yang dilakukan antara lain; menggerakkan provinsi
dan kabupaten dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat,
pengembangan kelembagaan pelayanan kesehatan tradisional di fasyankes,
serta peningkatan jejaring kemitraan yankestrad dengan lintas sektor dan
dunia usaha
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam pencapaian indikator
kinerja tersebut didukung dengan biaya yang cukup memadai. Pada tahun
2019, anggaran BKTM Makassar dapat terserap sebesar 95,32%.
Analisis terkait capaian indikator kinerja yang tertuang dalam LKj ini
diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan masukan
para pengambil kebijakan baik dilingkungan Direktorat Kesehatan
Masyarakat, serta pihak-pihak lain yang memerlukannya.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
LAMPIRAN .............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan..................................................................................... 3
C. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................... 4
D. Tujuan, Strategi, Sasaran dan Indikator Organisasi .......................... 5
E. Sistematika .................................................................................................... 8
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................... 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................ 16
A. CAPAIAN KINERJA BKTM MAKASSAR .............................................. 16
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA ................................................. 17
1. Analisis Akuntabilias Capaian Indikator Kinerja ........................... 17
2. Analisis Sumber Daya dan Sarana .................................................... 49
C. REALISASI ANGGARAN .......................................................................... 55
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 54
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 54
B. SARAN .......................................................................................................... 55
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
v
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Perjanjian Kinerja Program Kesehatan Masyarakat
Lampiran 2 : Perjanjian Kinerja Program Pembangunan Kesehatan
Tradisional
Lampiran 3 : Data Monev Tahun 2019
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perjanjian Kinerja BKTM Makassar Tahun 2019 Tabel 2 Kegiatan Pendukung Pencapaian Indikator Kinerja BKTM
Makassar Tahun 2019 Tabel 3 Indikator Kinerja Kegiatan Menggerakkan Provinsi dan
Kabupaten dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Masyarakat BKTM Makassar Tahun 2019
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja BKTM Makassar Tahun 2019
Tabel 5 Kinerja Kegiatan BKTM Makassar Tahun 2019 Tabel 6 Kinerja Total Kegiatan BKTM Makassar Tahun 2019 Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Menggerakkan Provinsi
dan Kabupaten dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Masyarakat
Tabel 8 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Berjalan dengan
Target dan Target Periode Renstra Tabel 9 Perbandingan Capaian Indikator Kegiatan Menggerakkan
Provinsi dan Kabupaten dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Masyarakat Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra
Tabel 10 Distribusi Tenaga berdasarkan Jabatan/Kompetensi di BKTM
Makassar Tahun 2019 Tabel 11 Daftar Barang Inventaris BKTM Makassar Per Desember
Tahun 2019 Tabel 12 Realisasi Keuangan Indikator Kinerja Kegiatan BKTM
Makassar Tahun 2019
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
vii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2019
Grafik 2 Perbandingan Capaian Persentase Cakupan Kab/Kota yang
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra
Grafik 3 Perbandingan Capaian Persentase cakupan kab/kota yang
telah menggerakan masyarakat untuk Pemanfaatan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional di Puskesmas Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra
Grafik 4 Status Kepegawaian BKTM Makassar Tahun 2019
Grafik 5 Distribusi Tenaga Berdasarkan Jabatan/Kompetensi di BKTM
Makassar Tahun 2019 Grafik 6 Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan di BKTM
Makassar Tahun 2015 - 2019
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kegiatan Penguatan Kelembagaan
Gambar 2 Penendatanganan MoU dengan FKM Unhas & FK UIN Makassar
Gambar 3 Kegiatan sosialisasi asuhan mandiri
Gambar 4 Pengembangan model yankestrad Gambar 5 Pengembangan & pemanfaatan TOGA
Gambar 6 Diseminasi Informasi “Gerakan Sehat Bugar dengan
Tradisional”
Gambar 7 Pojok Jamu di KPPN Pratama
Gambar 8 Orientasi Pasca Panen
Gambar 9 Pelatihan Asuhan Mandiri bagi Petugas Puskesmas di Kab.
Sinjai
Gambar 10 Monitoring Evaluasi Yankestradkom Tahun 2019
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka terwujudnya good governance sebagai salah satu
prasyarat bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kepada masyarakat. Maka salah satu upaya yang dilakukan adalah
menciptakan pelaksanaan pemerintahan yang bersih, transparan,
akuntabel, dan bertanggung jawab. Bentuk transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan pengelolaan sumber daya di instansi pemerintah dapat
dilihat melalui laporan pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi,
dan tujuan organisasi, yang dijalankan sesuai Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan dan Rencana Aksi Program Direktorat
Kesehatan Masyarakat, serta Rencana Aksi Kegiatan BKTM Makassar.
Tahun 2019 merupakan tahun kelima atau tahun terakhir dari
implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor HK.02.02/ Menkes/52/1/2015 tentang Renstra
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Dalam Renstra Kementerian
Kesehatan Tahun 2015-2019 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti
visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-
royong”. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan memberikan arah
kebijakan dan strategi pembangunan sebagai tolak ukur dalam
melaksanakan tugas, fungsi, penetapan tujuan, sasaran strategis, dan
kebijakan prioritas pembangunan kesehatan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat,
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
2
BKTM Makassar secara administratif dibina oleh Direktorat Jenderal Bina
Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Sehubungan dengan adanya
reorganisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan berdasarkan
Permenkes nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan maka saat ini BKTM Makassar berada di bawah
naungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
Oleh Karena itu, BKTM Makassar telah melakukan upaya-upaya
yang mendukung fungsi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
diantaranya yaitu pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan tugas teknis lainnya
program kesehatan masyarakat.
Namun dalam pelaksanaan salah satu kegiatan pendukung
tercapainya sasaran indikator yaitu kegiatan menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat, BKTM
Makassar menggunakan indikator kesehatan tradisional yaitu cakupan
kab/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional dan
cakupan kab/kota yang telah menggerakan masyarakat untuk
pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas. Dasar
pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat
BKTM Makassar. Dengan demikian, tugas pokok dan fungsi organisasi
tetap dapat terlaksana.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, sebagai
bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang telah diamanatkan maka laporan kinerja ini
disusun secara periodik.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
3
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka BKTM
Makassar perlu menyusun Laporan Kinerja (LKj), sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan secara akuntabel dan
transparan. Laporan Kinerja ini merupakan perwujudan
pertanggungjawaban kinerja program dan keuangan kepada publik.
Selain sebagai bentuk akuntabilitas, laporan ini dapat dijadikan bahan
dalam menentukan arah perjalanan pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan
datang.
Laporan kinerja ini memberikan gambaran capaian indikator
kinerja kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya program kesehatan masyarakat serta gambaran
capaian indikator kegiatan menggerakkan provinsi dan kabupaten dalam
pelaksanaan program kesehatan masyarakat yaitu; cakupan kab/kota
yang telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional dan
cakupan kab/kota yang telah menggerakan masyarakat untuk
pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas.
B. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Laporan Kinerja BKTM Makassar merupakan
bentuk pertanggungjawaban dari kinerja BKTM Makassar pada tahun
2019 kepada pihak yang memiliki kewenangan untuk meminta
keterangan dan atau pertanggungjawaban dari Perjanjian Kinerja.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja BKTM Makassar adalah
untuk mempertanggungjawabkan pencapaian Indikator Kinerja BKTM
Makassar sesuai dengan Perjanjian Kinerja tahun 2019.
Adapun dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja (LKj) BKTM
Makassar yaitu:
1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
4
2. Peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
3. Permenkes No. 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan tata Kerja
Kementerian Kesehatan
C. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat,
tugas pokok BKTM Makassar yaitu melaksanakan pemantauan dan
evaluasi pelayanan kesehatan tradisional. Selanjutnya fungsi BKTM
Makassar yaitu sebagai berikut:
a. Penyusunan rencana program kegiatan pemantauan dan evaluasi
pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer;
b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif, dan komplementer;
c. Fasilitasi pengembangan dan penerapan model dan metode
pelayanan kesehatan tradisional;
d. Fasilitasi rujukan penapisan kesehatan tradisional, alternatif, dan
komplementer;
e. Pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional,
alternatif, dan komplementer;
f. Pelaksanaan kemitraan di bidang kesehatan tradisional, alternatif,
dan komplementer, dengan lintas program dan lintas sektor terkait
termasuk dunia usaha; dan
g. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
5
D. Tujuan, Strategi, Sasaran dan Indikator Organisasi
Memperhatikan visi Presiden R.I. “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong“
serta berdasarkan analisis lingkungan strategis, maka dirumuskan Visi
Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar sebagai
berikut:
Pusat Pengembangan kesehatan tradisional, alternatif, dan
komplementer adalah pusat pengkajian, penelitian, pengujian, pendidikan
dan pelatihan kesehatan tradisional di kawasan timur Indonesia.
Pusat Pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer
adalah pusat pelayanan di kawasan timur Indonesia dan menjadi
rujukan/contoh penerapan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif,
dan komplementer yang telah teruji secara klinik dan terapan.
Kesehatan Tradisional yang aman dan bermanfaat adalah pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer yang telah teruji dan
telah terbukti aman dan bermanfaat.
“ Pusat Pengembangan dan Pelayanan
Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan
Komplementer yang Aman dan Bermanfaat
Menuju Masyarakat yang Mandiri dan
Berkeadilan”
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
6
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan
misi sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dalam
bidang kesehatan tradisional di wilayah kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
dalam bidang kesehatan tradisional di wilayah kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan
komplementer
d. Menjalin kemitraan dan pendidikan dan atau pelatihan, penapisan
dan pengkajian kesehatan tradisional.
Tujuan
Adapun tujuan yang ditetapkan dalam mendukung misi tersebut
sebagai berikut:
a. Tersusunnya rencana program kegiatan pemantauan dan
evaluasi pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan
komplementer;
b. Terlaksananya pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif, dan komplementer;
c. Tersedianya fasilitasi pengembangan dan penerapan model dan
metode pelayanan kesehatan tradisional;
d. Tersedianya fasilitasi rujukan penapisan kesehatan tradisional,
alternatif, dan komplementer;
e. Terlaksananya pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif, dan komplementer;
f. Terlaksananya kemitraan di bidang kesehatan tradisional,
alternatif, dan komplementer, dengan lintas program dan lintas
sektor terkait termasuk dunia usaha; dan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
7
Strategi
Adapun strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan dan
sasaran Balai kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar
adalah:
a. Penguatan kelembangaan Balai Kesehatan Tradsional
Masyarakat (BKTM) Makassar;
b. Sosialisasi dan advokasi regulasi dan NSPK penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tradsional, alternatif dan komplementer;
c. Peningkatan dan penguatan jejaring kemitraan dengan lintas
program/lintas sektor termasuk institusi pendidikan dan dunia
usaha;
d. Penguatan sumber daya BKTM baik kuantitas maupun kualitas;
e. Penguatan sumber daya daerah dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer;
f. Mendukung pencapaian SDG’s baik secara langsung maupun
tidak langsung;
g. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan melalui pemanfaatan TOGA
Sasaran Strategis
Yang menjadi sasaran strategis dari Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya cakupan Kab/Kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kesehatan tradisional;
b. Meningkatnya cakupan Kab/Kota yang telah menggerakkan
masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan
tradisional di puskesmas
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
8
Indikator Kinerja
Sehubungan dengan adanya reorganisasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan berdasarkan Permenkes nomor 64 tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
maka saat ini BKTM Makassar berada dibawah naungan Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat yang secara teknis administratif
dibina oleh Sekertariat Jenderal Kesehatan Masyarakat Sehingga
indikator kinerja yang digunakan BKTM Makassar mengikuti indikator
kinerja Sekertariat Jenderal Kesehatan Masyarakat yaitu Persentase
Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Kesehatan Masyarakat
sebesar 94%.
E. Sistematika
Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar
adalah sebagai berikut :
� BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I ini disajikan latar belakang penulisan LKj, maksud dan
tujuan penulisan LKj, penjelasan umum organisasi, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
� BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Balai
Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar tahun 2018.
� BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
9
dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis
capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional (jika ada)
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang
dilakukan
6. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya
7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian kinerja
B. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan
dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi
sesuai dengan dokumen Pejanjian Kinerja
� BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan
dilkasanakan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya
� LAMPIRAN
1) Penetapan Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
10
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian dari
sistem perencanaan pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang no 25 tahun 2004. Selain itu berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional, telah ditetapkan rencana Kementerian Kesehatan
Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan tahun 2015-2019.
Sasaran capaian kinerja sebagaimana tertuang dalam perjanjian kinerja,
secara operasional mengacu kepada dokumen Rencana Aksi (Renstra)
Eselon I dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA yang saat ini
menjadi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat berdasarkan Permenkes
nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan. Untuk saat ini secara teknis fungsional BKTM Makassar dibina
oleh Sekertariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Sehingga
sasaran strategis BKTM Makassar mengikuti Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat dengan indikator kinerja persentase realisasi kegiatan
administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
program kesehatan masyarakat.
Perjanjian kinerja Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
Makassar telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja yang
merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ perjanjian kinerja antara
atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja Balai Kesehatan
Masyarakat (BKTM) Makassar Tahun 2019 ditampilkan pada tabel 1 berikut
ini:
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
11
Tabel 1 Perjanjian Kinerja BKTM Makassar
Tahun 2019 NO SASARAN PROGRAM/
KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
1 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kesehatan Masyarakat
Presentasi realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Program Kesehatan Masyarakat
94%
Sumber: Data Primer Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Indikator dan target kinerja yang telah ditetapkan antara atasan dan
bawahan menjadi kesepakatan yang mengikat untuk dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan sebagai upaya mewujudkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat yang berkualitas. Dokumen perjanjian kinerja BKTM
Makassar tahun 2019 yang telah ditandatangani bersama oleh Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat dan Kepala BKTM Makassar pada bulan
Januari 2019.
Untuk mencapai target indikator persentase realisasi kegiatan
administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Program Kesehatan Masyarakat sebesar 94% maka dilaksanakan beberapa
kegiatan pendukung. Adapun kegiatan-kegiatan yang mendukung
pencapaian indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 2 sebagai
berikut:
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
12
Tabel 2 Kegiatan Pendukung Pencapaian Indikator Kinerja
BKTM Makassar Tahun 2019
INDIKATOR
KINERJA
OUTPUT/KEGIATAN OUTPUT
JML SATUAN
Presentasi
realisasi kegiatan
administrasi
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan tugas
teknis lainnya
Program
Kesehatan
Masyarakat
1 Pengelolaan data,
informasi, dan
pelaksanaan
pemantauan evaluasi
program
16 dokumen
2 Penggerakan provinsi
dan kabupaten dalam
pelaksanaan program
kesehatan masyarakat
13 kegiatan
3 Pembayaran gaji dan
tunjangan
12 bulan
4 Operasional dan
pemeliharaan kantor
12 bulan
Sumber: Data Primer Dokumen Rencana Kerja Tahunan BKTM Makassar 2019
Terdapat 4 kegiatan yang mendukung tercapainya indikator kinerja
persentase realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Program Kesehatan Masyarakat.
1. Mengelola data, informasi, dan pelaksanan pemantauan evaluasi
program
Kegiatan pengelolaan data, informasi, dan menyusun evaluasi program
ditetapkan dengan target sebesar 16 dokumen. Untuk mencapai target
tersebut maka dilaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya sebagai
berikut :
a. Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Tradisional di
Fasyankes
b. Pertemuan penguatan kelembagaan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
13
c. Peningkatan Jejaring Kemitraan Yankestrad dengan LS dan Dunia
Usaha
d. Evaluasi Hasil Monev 2018 dan Penyusunan Rencana Monev 2019
e. Evaluasi Hasil Pencapaian Kinerja Pegawai
3. Menggerakkan provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan program
kesehatan masyarakat
Kegiatan menggerakkan provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan
program kesehatan masyarakat ditetapkan dengan target sebesar 13
kegiatan. Untuk mencapai target tersebut maka dilaksanakan kegiatan-
kegiatan, diantaranya sebagai berikut:
a. Asuhan Mandiri dalam Rangka Pengembangan Yankestrad di
Fasyankes
b. Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisional di
Fasyankes Kabupaten/Kota
c. Fasilitasi Pemanfaatan TOGA dalam Pengendalian 10 Penyakit
Utama di Wilayah Puskesmas
d. Diseminasi dan Informasi Yankestrad
e. Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Tradisional di
Kab./Kota Provinsi Jejaring
Sementara untuk mengukur keberhasilan (outcome) dari sasaran
kegiatan tersebut digunakan indikator bidang kesehatan tradisional.
Dasar mengapa indikator kesehatan tradisional digunakan sebagai
indikator keberhasilan (outcome) dari pelaksanaan kegiatan
menggerakkan provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan program
kesehatan masyarakat yaitu agar pelaksanaan tugas pokok fungsi BKTM
Makassar yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional
Masyarakat tetap dapat terlaksana. Indikator kesehatan tradisional terdiri
atas cakupan kab/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
14
tradisional komplementer (yankestradkomp) dan cakupan kab/kota yang
telah menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri
kesehatan tradisional di puskesmas. Target dari masing-masing indikator
tersebut ditampilkan pada tabel 3 berikut:
Tabel 3 Indikator Kinerja Kegiatan Menggerakkan Provinsi dan
Kabupaten dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Masyarakat BKTM Makassar
Tahun 2019 SASARAN
PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR
KINERJA TARGET
(%)
Menggerakkan Provinsi
dan Kabupaten dalam
Pelaksanaan Program
Kesehatan Masyarakat
Presentase cakupan kab/kota
yang menyelenggarakan
yankestradkomp
80
Presentase cakupan kab/kota
yang telah menggerakan
masyarakat untuk pemanfaatan
asuhan mandiri kesehatan
tradisional di puskesmas
50
Sumber: Data Primer Dokumen Rencana Kerja Tahunan BKTM Makassar 2019
Target dari indikator pertama yaitu presentase cakupan kab/kota
yang menyelenggarakan yankestradkomp sebesar 80%, artinya dari 241
kab/kota yang berada di wilayah kerja BKTM Makassar maka yang
ditargetkan untuk menyelenggarakan yankestradkomp sebanyak 193
kab/kota. Target dari indikator kedua yaitu presentase cakupan kab/kota
yang telah menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri
kesehatan tradisional di puskesmas sebesar 50%, artinya dari 241
kab/kota yang berada di wilayah kerja BKTM Makassar maka yang
ditargetkan untuk menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan asuhan
mandiri kesehatan tradisional di puskesmas sebanyak 121 kab/kota.
Definisi operasional untuk indikator pertama yaitu apabila dalam
suatu kab/kota terdapat puskesmas yang memiliki nakes terlatih
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
15
kesehatan tradisional yang telah menyelenggarakan yankestradkom dan
atau memiliki TOGA yang disusun berdasarkan 10 penyakit terbesar di
wilayahnya, dan atau melakukan pendataan atau pembinaan terhadap
penyehat tradisional.
Definisi operasional untuk indikator kedua yaitu apabila dalam
suatu kab/kota terdapat puskesmas yang telah melaksanakan kegiatan
asuhan mandiri kesehatan tradisional di masyarakat misalnya
pelaksanaan asuhan mandiri akupresur di posyandu atau pelaksanaan
asuhan mandiri ramuan berupa pemanfaatan TOGA di kelompok
masyarakat seperti kelompok dasa wisma atau PKK, dll.
4. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan ditetapkan dengan
target selama 12 bulan.
5. Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor ditetapkan dengan target
selama 12 bulan.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA BKTM MAKASSAR
Pengukuran kinerja dalam penyusunan Laporan Kinerja dilakukan
dengan cara membandingkan target kinerja sebagaimana telah
ditetapkan dalam perjanjian kinerja pada awal tahun anggaran dengan
realisasi kinerja yang telah dicapai pada akhir tahun anggaran.
Teknik penetapan indikator dan target perjanjian kinerja dilakukan
dengan mengumpulkan data primer secara kuantitatif terkait
penyelenggaraan kegiatan administrasi dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya program kesehatan masyarakat.
Sumber data realisasi capaian target diperoleh dari data laporan bulanan
rutin BKTM Makassar sedangkan target diperoleh dari target tahunan
BKTM Makassar yang telah ditetapkan.
Kepala balai membentuk tim yang bertugas melakukan analisa
indikator kinerja, dalam hal ini target atau perencanaan program dan
keuangan dan realisasi anggaran pada akhir tahun anggaran. Selain itu
juga memperhatikan berbagai variabel lainnya yang mendukung analisa
Laporan Kinerja seperti halnya: dukungan sumber daya keuangan,
sumber daya manusia, analisis tugas dan fungsi organisasi.
Pengukuran pencapaian kinerja merupakan pengukuran target
kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dengan
membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Pencapaian
inilah yang akan digunakan sebagai ukuran tingkat keberhasilan dalam
mengukur kinerja kegiatan.
Capaian Indikator Kinerja BKTM Makassar
Indikator Kinerja BKTM Makassar yaitu persentase realisasi
kegiatan administrasi dukungan manjemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya program kesehatan masyarakat sebesar 94%. Target, realisasi,
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
17
dan capaian indikator kinerja kegiatan BKTM Makassar dapat dilihat pada
tabel 4 berikut ini:
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja BKTM Makassar
Tahun 2019 NO SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALI SASI
CAPAI AN
1 Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kesehatan Masyarakat
Presentasi realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Program Kesehatan Masyarakat
94% 107,45% 114,31%
Sumber: Data Primer BKTM Makassar
Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa indikator kinerja presentase
realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya program pembinaan kesehatan masyarakat telah
terealisasi melampaui target yang ditetapkan yaitu 107,45% dengan
capaian indikator sebesar 114,31%.
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
1. Analisis Akuntabilias Capaian Indikator Kinerja
Pencapaian indikator kinerja Persentase Realisasi Kegiatan
Administrasi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Program Kesehatan Masyarakat didukung beberapa
kegiatan sebagai berikut:
1) Pengelolaan data, informasi, dan penyusunan evaluasi program
2) Penggerakkan provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan
program kesehatan masyarakat
3) Pembayaran gaji dan tunjangan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
18
4) Operasional dan pemeliharaan kantor
Adapun capaian kinerja setiap kegiatan tersebut ditampilkan
pada tabel 5 berikut:
Tabel 4 Kinerja Kegiatan BKTM Makassar
Tahun 2019 INDIKATOR
KINERJA NO
SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN
TARGET REALISASI KINERJA (%) JML SATU
AN JML SATU
AN
1. Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Kesehatan Masyarakat
1 Mengelola data, informasi, dan menyusun evaluasi program
16
Dokumen
21
Dokumen
131,25
2 Penggerakkan
provinsi dan
kabupaten dalam
pelaksanaan
program
kesehatan
masyarakat
13
Dokumen
19
Dokumen
146,15
3 Pembayaran gaji dan tunjangan
12
Bulan 12
Bulan 100
4 Operasional dan pemeliharaan kantor
12
Bulan 12
Bulan 100
Sumber: Data Primer BKTM Makassar
Berdasarkan data pada tabel 5 terlihat bahwa terdapat dua
sasaran kegiatan yang capaiannya melampaui target yang telah
ditetapkan yaitu kegiatan mengelola data, informasi, dan menyusun
evaluasi program dengan capaian 131,25% serta kegiatan
penggerakkan provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan program
kesehatan masyarakat dengan capaian 146,15%. Dua kegiatan lainya
terlaksana sesuai target dengan capaian 100%.
Kegiatan mengelola data, informasi, dan menyusun evaluasi
program ditargetkan menghasilkan 16 dokumen, pada akhir tahun
2019 dokumen yang dihasilkan sebanyak 21 dokumen. Adapaun
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
19
dokumen tambahan yang dihasilkan diantaranya berasal dari
kegiatan evaluasi hasil monev tahun 2018 dan penyusunan rencana
monev tahun 2019 dan pengembangan kelembagaan pelayanan
kesehatan tradisional.
Kegiatan penggerakkan provinsi dan kabupaten dalam
pelaksanaan program kesehatan masyarakat ditargetkan
menghasilkan 13 dokumen, pada akhir tahun 2019 tercatat 19
dokumen yang telah dihasilkan. Adapun dokumen tambahan yang
dihasilkan diantaranya berasal dari kegiatan asuhan mandiri dalam
rangka pengembangan yankestrad di fasyankes, monitoring evaluasi
yankestrad, dan fasilitasi pemanfaatan TOGA dalam pengendalian 10
penyakit utama di puskesmas.
Berdasarkan pemantauan dan pelaksanaan rencana
pembangunan yang ditetapkan oleh Kementerian BPN/ Bappenas,
untuk mengukur kinerja total digunakan rumus sebagai berikut:
Kinerja total diperoleh dari hasil penjumlahan kinerja fisik
ditambah dengan kinerja anggaran dibagi dua. Dengan demikian
kinerja total masing-masing kegiatan akan ditampilkan pada tabel 6
berikut ini:
Kinerja Total
Kinerja Fisik Kinerja Anggaran
2 =
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
20
Tabel 6 Kinerja Total Kegiatan BKTM Makassar
Tahun 2019 INDIKATOR
KINERJA NO
SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN
TAR GET
REALISASI KINERJA TOTAL
(%) FISIK ANGGARAN (%) JML KINERJA
(%)
1. Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Kesehatan Masyarakat
1 Mengelola data, informasi, dan menyusun evaluasi program
16 Dokumen
21 Dokumen
131,25 99,29
115,27
2 Menggerakkan
provinsi dan
kabupaten dalam
pelaksanaan
program
kesehatan
masyarakat
13 Dokumen
19 Dokumen
146,15 92,84 119,50
3 Pembayaran gaji dan tunjangan
12 Bulan
12 Bulan
100 99,09 99,55
4 Operasional dan pemeliharaan kantor
12 Bulan
12 Bulan
100 90,95 95,48
TOTAL 107,45
Sumber: Data Primer BKTM Makassar
Berdasarkan data pada tabel 6 diketahui bahwa kinerja total
kegiatan sebesar 107,45%. Untuk mendapatlan capaian indikator
kinerja maka kinerja total kegiatan dibagi dengan target indikator yang
telah ditetapkan di awal tahun 2019 yaitu sebesar 94%. Dengan
demikian diperoleh capaian indikator kinerja presentase realisasi
kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya program pembinaan kesehatan masyarakat sebesar
114,31%.
Adapun evaluasi dan analisis capaian indikator kinerja setiap
kegiatan dijelaskan sebagai berikut:
1) Mengelola Data, Informasi, dan Menyusun Evaluasi Program
Kegiatan pengelolaan data, informasi, dan penyusunan
evaluasi program dimulai dengan dilaksanakannya kegiatan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
21
pertemuan penguatan kelembagaan dengan mengundang
seluruh kab./kota di Provinsi Sulawesi Selatan untuk membahas
permasalahan-permasalah terkait dengan rencana kegiatan
penguatan kelembagaan pelayanan kesehatan tradisional di
fasyankes. Sesuai hasil evaluasi terhadap kegiatan pertemuan
penguatan kelembagaan pada tahun 2018 bahwa diperlukan
dukungan dari LP/LS dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan
tradisional maka pada tahun 2019 sasaran kegiatan penguatan
kelembagaan diperluas dengan mengundang ketua tim
penggerak PKK provinsi dan kabupaten, ketua bhayangkari
kab.kota, serta ketua persit kab./kota. Dengan dilibatkannya
LP/LS terkait dalam kegiatan penguatan kelembagaan maka
LP/LS dapat terpapar dengan program kesehatan tradisional dan
mereka dapat memahami serta menjalankan peranan mereka
dalam program kesehatan tradisional.
Selanjutnya dilaksanakan koordinasi program dan
pendampingan program secara berkelanjutan ke masing-masing
kabupaten sasaran. Pada akhir tahun dilaksanakan kegiatan
evaluasi hasil pemantauan yankestrad tahun 2019 dan
penyusunan perencanaan kegiatan penguatan kelembagaan
yankestrad beserta kegiatan pemantauannya untuk tahun 2020.
Kegiatan ini telah terlaksana melampaui target dengan
kinerja fisik sebesar 131,25%. Adapun faktor-faktor pendukung
tercapainya target tersebut yaitu:
a) dimasukkannya pelayanan kesehatan tradisional dalam SKN
2012 sebagai salah satu unsur upaya kesehatan
b) diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun
2016 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas
Kesehatan Provinsi dan Kabupaten tentang kedudukan,
susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi serta tata kerja
dinas kesehatan yang kemudian ditindaklanjuti oleh
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
22
Pemerintah Provinsi melalui Peraturan Gubernur tentang
kedudukan, susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi serta
tata kerja dinas kesehatan sehingga yankestrad sudah
menjadi bagian dari struktur organisasi dinas kesehatan
kab./kota
c) adanya dukungan dana dari APBD untuk pengembangan
yankestrad di kabupaten kota
d) bertambahnya jejaring kemitraan yankestrad baik dengan LS
dan dunia usaha
Selain itu ditemui pula beberapa faktor penghambat dalam
pengembangan kelembagaan pelayanan kesehatan tradisional di
fasyankes yaitu;
a) masih kurangnya wawasan pengelola di kabupaten tentang
peraturan terkait penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tradisional sehingga belum maksimal dalam melakukan
pembinaan ke puskesmas
b) belum adanya kebijakan teknis penggunaan dana BOK di
puskesmas untuk kegiatan yankestrad
c) masih kurangnya koordinasi dan komunikasi baik lintas
program maupun lintas sektor dalam penyelenggaraan
yankestrad
Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan
tahun 2020 yaitu:
a) mengoptimalkan advokasi yankestrad ke Bappaeda dan DPR
b) mengoptimalkan sosilisasi peraturan-peraturan terkait
yankestrad salah satunya melalui penyusunan buku
penjelasan tentang teknis pelaksanaan permenkes terkait
yankestrad
c) membantu dalam penyediaan bahan penyusunan pedoman
terkait yankestrad
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
23
2) Penggerakkan Provinsi dan Kabupaten dalam Pelaksanaan
Program Kesehatan Masyarakat
Kegiatan ini telah terlaksana melampaui target dengan
kinerja fisik sebesar 146,15%. Untuk menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat
dilaksanakan beberapa kegiatan, diantaranya sebagai berikut:
a. Asuhan mandiri dalam rangka pengembangan pelayanan
kesehatan tradisional di fasyankes
b. Pengembangan model pelayanan kesehatan tradisional di
fasyankes
c. Fasilitasi pemanfaatan TOGA dalam pengendalian 10
penyakit utama di wilayah puskesmas
d. Diseminasi dan informasi pelayanan kesehatan tradisional
e. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan
tradisional
Kegiatan asuhan mandiri pelayanan kesehatan tradisional
memiliki dua jenis sasaran yaitu kab./ kota di Provinsi Sulawesi
Selatan dan di provinsi jejaring. Asuhan mandiri pelayanan
kesehatan tradisional di provinsi jejaring telah terlaksana sesuai
target yaitu di Prov. Sulawesi Tengah dan Prov. NTB. Sedangkan
asuhan mandiri pelayanan kesehatan tradisional di kab./kota di
Provinsi Sulawesi Selatan yang semula ditargetkan dilaksanakan
di 3 kabupaten dapat terlaksana di 23 kab./kota diantaranya yaitu
yaitu Kab. Tana Toraja, Pinrang, Soppeng, Takalar, Palopo, Luwu
Utara, dan Pangkep dengan menggunakan anggaran dari APBD
kabupaten masing-masing.
Kegiatan pengembangan model pelayanan kesehatan
tradisional terdiri atas dua model kegiatan yaitu pengembangan
model pelayanan kesehatan tradisional yang dilaksanakan di
BKTM Makassar dan pengembangan model yang dilaksanakan di
fasyankes kab./kota di Provinsi Sulawesi Selatan. Pengembangan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
24
model yang dilaksanakan di BKTM Makassar dilaksanakan dalam
rangka pengembangan metode pelayanan kesehatan tradisional
yang hasilnya akan dijadikan bahan rekomendasi penyusunan
NSPK pelayanan kesehatan tradisional. Sedangkan
pengembangan model yang dilaksanakan di fasyankes kab./kota
di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan dalam rangka
sosialisasi model integrasi pelayanan kesehatan tradisional di
puskesmas-puskesmas kab./kota di Provinsi Sulawesi Selatan
dengan tujuan akselerasi integrasi pelayanan kesehatan
tradisional di fasyankes.
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan pengembangan
model tahun 2018, maka dilakukan revisi metode pelaksanaan
kegiatan pengembangan model di tahun 2019. Pada tahun 2018
kegiatan pengembangan model dilaksanakan secara terpisah
oleh masing-masing layanan dengan sasaran yang berbeda pula.
Di tahun 2019 kegiatan pengembangan model dilaksanakan
secara serentak oleh seluruh pelayanan dengan membawa alur
pelayanan kesehatan tradisional yang telah diaplikasikan di BKTM
Makassar ke puskesmas sasaran. Hal ini dilakukan untuk
memberikan contoh bagaimana pelayanan kesehatan tradisional
dapat diintegrasikan secara utuh di dalam puskesmas menyatu
dengan pelayanan puskesmas. Pasien yang diperiksa di poliklinik
umum diberikan pilihan pelayanan kesehatan tradisional, jika
mereka berminat untuk meneria terapi kesehatan tradisional maka
pasien akan dirujuk ke dalam alur pelayanan kesehatan
tradisional.
Berdasarkan hasil survei terhadap sasaran kegiatan
diketahui bahwa 98,77% responden menyatakan pelayanan
kesehatan tradisional yang diberikan aman dan bermanfaat dan
100% mengharapkan adanya pelayanan kesehatan tradsional di
puskesmas. Namun berdasarkan hasil monitoring evaluasi
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
25
terhadap puskesmas ternyata hingga akhir tahun 2019 belum ada
puskesmas yang mengimplementasikan alur pelayanan
kesehatan tradisional yang telah dicontohkan ke dalam pelayanan
dalam gedung mereka. Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi diketahui bahwa kendala yang dihadapi pihak
puskesmas yaitu belum adanya regulasi terkait pelaksanaan
pelayanan kesehatan tradisional. Pelayanan kesehatan
tradisional belum dapat diimplementasikan ke dalam UKP karena
belum dimasukkannya pelayanan kesehatan tradisional dalam
cakupan pelayanan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Oleh karena itu, pada tahun 2020 dilakukan kembali revisi
metode pelaksanaan kegiatan pengembangan model. Pada tahun
2020 kegiatan pengembangan model diintegrasikan ke dalam
kegiatan UKM berdasarkan SPM puskesmas.
Kegiatan fasilitasi pemanfaatan TOGA dalam
pengendalian 10 penyakit utama di wilayah puskesmas yang
semula ditargetkan dilaksanakan di 10 puskesmas dapat
terlaksana di 15 puskesmas. Selain 10 puskesmas yang telah
mendapatkan fasilitasi pemanfaatan TOGA dari APBN BKTM
Makassar, terdapat 5 puskesmas mendapatkan fasilitasi
pemanfaatan TOGA dengan menggunakan anggaran APBD
Kabupaten Jeneponto. Adapun 15 puskesmas yang menerima
fasilitasi pemanfaatan TOGA yaitu di:
1. Puskesmas Bulupoddo Kab. Sinjai
2. Puskesmas Laureng Kodya Pare-Pare
3. Puskesmas Lompoe Kab. Soppeng
4. Puskesmas Sewo Kab. Soppeng
5. Puskesmas Bontomarannu Kab. Takalar
6. Puskesmas Mapakasunggu Kab. Takalar
7. Puskesmas Galesong Utara Kab. Takalar
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
26
8. Puskesmas Buludoang Kab. Jeneponto
9. Puskesmas Tarowang Kab. Jeneponto
10. Puskesmas Lasepang Kab. Bantaeng
11. Puskesmas Palangga Kab. Gowa
12. Puskesmas Mallawa Kab. Maros
13. Puskesmas Kahu Kab. Bone
14. Puskesmas Rantetayo Kab. Tana Toraja
15. Puskesmas Madalle Kab. Pangkep
Kegiatan diseminasi dan informasi yankestrad terdiri atas
diseminasi informasi yankestrad dalam rangka pameran,
diseminasi informasi yankestrad melalui pojok jamu, dan
diseminasi informasi yankestrad melalui kegiatan sehat bugar
BKTM Makassar. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk
mensosialisasikan yankestrad ke lintas program dan sektor serta
masyarakat. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat
mendorong minat masyarakat dalam pemanfaatan yankestrad
sebagai salah satu upaya kemandirian masyarakat dalam
memelihara kesehatannya.
Pada tahun 2019, BKTM Makassar membuat suatu
inovasi baru melalui kegiatan pojok jamu yang diselenggarakan di
KPPN wilayah IV Makassar. Kegiatan pojok jamu yg semula
digiatkan di fasyankes kali ini dilaksanakan di instansi pemerintah
dengan harapan dapat membudayakan kebiasaan minum jamu di
kalangan aparatur negara.
Selain itu, kegiatan diseminasi informasi yang biasanya
diselenggaran di acara pameran formal kali ini dilaksanakan di
kegiatan car free day dengan tujuan untuk lebih
memasyarakatkan pola hidup sehat dengan tema “Gerakan Sehat
Bugar Tradisional Menuju Generasi Sehat Indonesia Unggul’
melalui kegiatan 1. budaya minum jamu kekinian, 2. senam sehat
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
27
tradisional, 3. akupresur mandiri, 4. pelayanan/konsultasi
kesehatan tradisional, dan 5. pemanfaatan pangan lokal sebagai
makanan fungsional.
Outcome yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan-
kegiatan tersebut yaitu terlaksananya pelayanan kesehatan
tradisional di kabupaten/kota dan terlaksananya pemanfaatan
asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas. Untuk
menilai outcome dari kegiatan-kegiatan tersebut maka
dilaksanakan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan
tradisional.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan
tradisional terdiri atas pemantauan dan evaluasi yankestrad di
kab./kota Provinsi Sulawesi Selatan dan di provinsi jejaring.
Kegiatan pemantauan dan evaluasi yankestrad di kab/kota
Provinsi Sulawesi Selatan ditargetkan dilaksanakan di 22
kab./kota, di akhir tahun 2019 telah terlaksana di 24 kab./kota
dengan tambahan satu sasaran yaitu Kota Makassar dan
Kabupaten Selayar. Adapun kab./kota di Prov. Sulawesi Selatan
yang berhasil dipantau dan dievaluasi pelayanan kesehatan
tradisionalnya yaitu:
1 Bantaeng 10 Luwu Utara 19 Toraja Utara
2 Barru 11 Palopo 20 Tanah Toraja
3 Bone 12 Maros 21 Wajo
4 Bulukumba 13 Pinrang 22 Gowa
5 Enrekang 14 Sidrap 23 Makassar
6 Pangkep 15 Sinjai 24 Selayar
7 Jeneponto 16 Soppeng
8 Luwu 17 Takalar
9 Luwu Timur 18 Pare-Pare
Kegiatan pemantauan dan evaluasi yankestrad di provinsi
jejaring telah terlaksana di 18 provinsi melebihi target sasaran
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
28
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pemantauan dan evaluasi
secara langsung dilakukan di 5 provinsi, yaitu:
1 NTB
2 Bali
3 Kalimantan Selatan
4 Sulawesi Tengah
5 Sulawesi Barat
Sedangkan 13 provinsi lainnya dilaksanakan secara tidak
langsung yaitu melalui pegiriman data yankestrad oleh
penanggung jawab yankestrad di provinsi masing-masing.
Dengan demikian BKTM Makassar telah berhasil melaksanakan
pemantauan dan evaluasi yankestrad di seluruh provinsi jejaring.
Untuk mengukur outcome dari kegiatan menggerakkan
provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan program kesehatan
masyarakat tersebut digunakan indikator kesehatan tradisional
terdiri atas cakupan kab/kota yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tradisional dan cakupan kab/kota yang telah
menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri
kesehatan tradisional di puskesmas. Target dan realisasi dari
masing-masing indikator tersebut ditampilkan pada tabel 7
berikut:
Tabel 7 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Menggerakkan Provinsi dan Kabupaten dalam Pelaksanaan Program Kesehatan Masyarakat
Tahun 2019 SASARAN
PROGRAM/ KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(%) REALISASI
(%) CAPAIAN
(%)
Menggerakkan
provinsi dan
kabupaten
dalam
Presentase cakupan
kab/kota yang
menyelenggarakan
yankestrad
80
81,74%
102,75%
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
29
pelaksanaan
program
kesehatan
masyarakat
Presentase cakupan
kab/kota yang telah
menggerakan
masyarakat untuk
pemanfaatan asuhan
mandiri kesehatan
tradisional di
puskesmas
50
75,93%
151,86%
Sumber: Data Primer Monitoring Evaluasi Yankestrad Tahun 2019
Pada tabel 7 terlihat bahwa realisasi dari indikator pertama
telah melampaui target sebesar 81,74%, dengan demikian
capaianya sebesar 102,75%. Dari 241 kab/kota yang berada di
wilayah kerja BKTM Makassar yang ditargetkan untuk
menyelenggarakan yankestradkomp sebanyak 193 kab/kota,
sementara realisasinya sebanyak 197 kab/kota.
Realisasi dari indikator kedua juga telah melampaui target
yaitu sebesar 75,93%, dengan demikian capaiannya sebesar
151,86%. Dari 241 kab/kota yang berada di wilayah kerja BKTM
Makassar yang ditargetkan untuk menggerakan masyarakat untuk
pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas
sebanyak 122 kab/kota, sementara realisasinya sebanyak 183
kab/kota.
Adapun faktor-faktor pendukung tercapainya target tersebut
yaitu:
a) pelayanan kesehatan tradisional sudah menjadi bagian dari
struktur organisasi baik di provinsi maupun di kab./kota
dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan R.I
Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten
yang kemudian ditindaklanjuti oleh masing-masing
pemerintah provinsi
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
30
b) tersedianya tenaga teknis terlatih yankestrad yang dimiliki oleh
BKTM Makassar yang berkompoten untuk melaksanakan
bimbingan teknis pelayanan kesehatan tradisional di kab./kota
provinsi jejaring.
c) terlaksananya kajian di bidang kestrad sehingga hasilnya
dapat digunakan sebagai bahan pembinaan pelayanan
kesehatan tradisional di wilayah jejaring
d) penerimaan dan pendampingan yang baik dari dinas
kesehatan kab/kota sangat membantu dan memperlancar
proses pembinaan pelayanan kesehatan tradisional
e) adanya dukungan dana dari APBD untuk pengembangan
yankestrad di kabupaten kota
f) tersedianya sarana prasarana di kab./kota untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional
g) tersedianya tenaga kesehatan terlatih yankestrad di kab./kota
h) adanya peningkatan minat masyarakat dalam pemanfaatan
pelayanan kesehatan tradisional sebagai salah satu upaya
kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatannya
Selain faktor-faktor pendukung keberhasilan terdapat pula
hambatan dalam mencapai tujuan akhir dari kegiatan tersebut,
diantaranya:
a) dinas kesehatan kab./kota provinsi jejaring yang telah
berkomitmen terkendala implementasi regulasi di daerah
dalam bentuk Perda, SK bupati, SK gubernur, dll
b) belum masuknya layanan kesehatan tradisional dalam sistem
jaminan kesehatan masyarakat (BPJS Kesehatan)
c) masih kurangnya wawasan pengelola di kabupaten tentang
peraturan terkait penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tradisional sehingga belum maksimal dalam melakukan
pembinaan ke puskesmas
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
31
d) belum adanya kebijakan teknis penggunaan dana BOK di
puskesmas untuk kegiatan yankestrad
e) masih kurangnya koordinasi dan komunikasi baik lintas
program maupun lintas sektor dalam penyelenggaraan
yankestrad
f) masih kurangnya pedoman terkait implementasi regulasi
upaya yankestradkom
g) masih kurangnya SOP pelayanan kesehatan tradisional yang
aman dan bermanfaat
h) masih kurangnya NSPK terkait dengan pembinaan teknis
pelayanan kesehatan tradisonal
Adapun rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan
tahun 2019 adalah:
a) mengoptimalkan koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi
dan kab./kota jejaring sebagai koordinator di daerah dalam
mensosialisasikan penyelenggaraan kesehatan tradisional
b) mengoptimalkan koordinasi tidak hanya pada lintas sektor
kesehatan tetapi lintas sektor non kesehatan yang berperan
dalam regulasi dan penganggaran daerah (hukum dan
organisasi, Bapeda, dan DPRD)
c) revisi metode kegiatan pengembangan model yankestrad.
Integrasi yankestrad di fasyankes yang semula berbasis UKP
direvisi menjadi kegiatan berbasis UKM. Dengan demikian
kegiatan yankestrad tidak lagi terkendala oleh belum adanya
regulasi/retribusi
d) pelaksanaan kegiatan koordinasi, sosialisasi, dan advokasi
yankestrad akan lebih difokuskan di kabupaten/kota jejaring
e) membantu kab./kota provinsi jejaring dalam fasilitasi
penyelenggaraan kesehatan tradisional untuk masyarakat
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
32
f) mengoptimalkan uji coba SOP di lingkup internal, kemudian
apabila telah terbukti aman dan bermanfaat akan diterapkan
di fasilitas pelayanan kesehatan tradisional di provinsi jejaring
g) optimalisasi kajian kesehatan tradisional agar hasilnya dapat
dijadikan bahan rekomendasi penyusunan NSPK oleh pihak
yang berwenang
3) Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan ditetapkan
dengan target selama 12 bulan dan telah tercapai 100%. Adapun
faktor-faktor pendukung tercapainya target tersebut yaitu
a) adanya komitmen tenaga/SDM BKTM Makassar yang
melaksanakan kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan
b) tersedianya sarana/fasilitas dalam pelaksanaan laporan
kegiatan tersebut.
4) Operasional dan Pemeliharaan Kantor
Kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor telah terealisasi
dengan capaian sebesar 100%. Adapun faktor-faktor pendukung
tercapainya kegiatan tersebut yaitu:
a) adanya komitmen tenaga/SDM BKTM Makassar yang
melaksanakan kegiatan operasional dan pemeliharaan kantor
b) adanya komitmen dalam pelaksanaan kegiatan operasional
dan pemeliharaan kantor sesuai jadwal yang telah ditentukan.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
33
Gambar 2
Penandatangan MoU dengan FKM Univ. Hasanuddin & FK Univ. Islam Negeri Makassar
Gambar 1
Penguatan Kelembagaan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
34
Gambar 3
Sosialisasi Asuhan Mandiri
Gambar 4
Pengembangan
Model Yankestrad
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
35
Gambar 5
Proses penanaman TOGA Pkm Bontomarannu Kab. Takalar
Pasca penanaman TOGA (3bulan)
Fasilitasi Pengembangan
TOGA
Gambar 6
Diseminasi Informasi “Gerakan Sehat Bugar
dengan Tradisional”
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
36
Gambar 7
Pojok Jamu di KPPN
Pratama
Gambar 8
Orientasi
Pasca Panen
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
37
Gambar 10
Monitoring evaluasi yankestrad
Gambar 9
Pelatihan Asuhan Mandiri bagi Petugas Puskesmas
di Kab. Sinjai
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
38
Tabel 8 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
TARGET (%)
REAL ISASI (%)
CAPAI AN (%)
TARGET (%)
REALISASI (%)
CAPAI AN (%)
TARGET (%)
REALISASI (%)
CAPAI AN (%)
TAR GET (%)
REALISASI (%)
CAPAI AN (%)
1 Meningkat nya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada Program Kesehatan Masyarakat
Presentasi realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Program Kesehatan Masyarakat
91 92,97 102,16 92 100 108,69 93 103,03
110,79 94 107,45 114,31
Sumber: Data Primer BKTM Makassar
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
39
Pada tabel 8 tampak bahwa realisasi indikator kinerja/
kinerja total persentase realisasi kegiatan administrasi dukungan
manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Program
Kesehatan Masyarakat pada tahun 2019 ini telah melampaui target
yang ditetapkan dengan persentase 107,45%. Gambaran
perjalanan target dan realisasi dalam tiga tahun terakhir dapat
dilihat pada grafik 1 berikut ini.
Grafik 1 Perbandingan Capaian Kinerja Tahun Berjalan dengan Target dan Target
Periode Renstra Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Kesehatan Masyarakat
Pada grafik 1 terlihat bahwa realisasi indikator persentase
realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya program kesehatan masyarakat
dalam empat tahun terakhir selalu melampaui target. Dengan
91%92%
93%
94%
92.97%
100%
103.03%
107.45%
84%
86%
88%
90%
92%
94%
96%
98%
100%
102%
104%
106%
108%
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
40
realisasi berturut-turut sebesar 92,97%, 100%, 103,03%, dan
terakhir di tahun 2019 mencapai 107,45%.
Peningkatan realisasi dari tahun ke tahun didukung oleh
adanya beberapa faktor, diantaranya:
a) Dukungan penyelenggaraan kegiatan perencanaan dan
penganggaran yang dilakukan di lingkup internal ataupun
asistensi langsung ke Sekertariat Drektorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat.
b) Tersedianya beberapa aplikasi terkait perencanaan dan
pelaporan yang dapan memonitoring realisasi kegiatan perbulan
secara online oleh eselon I sehingga memacu kinerja BKTM
Makassar
c) Dilaksanakannya kegiatan penguatan kelembagaan dengan
mengundang dinas kesehatan kab/kota dan LP/LS terkait se
Provinsi Sulawesi Selatan guna membahas permasalahan-
permasalah terkait dengan rencana kegiatan pengembangan
kelembagaan pelayanan kesehatan tradisional di fasyankes.
Selanjutnya dilaksanakan koordinasi program dan
pendampingan program secara berkelanjutan ke masing-
masing kabupaten sasaran.
d) Semakin intensifnya pelaksanaan rapat evaluasi kegiatan di
lingkup internal pada tahun 2019 seperti rapat evaluasi hasil
pemantauan yankestrad dan evaluasi kinerja pegawai BKTM
Makassar .
e) Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan yang dilaksanakan
melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas Staf BKTM Makassar
dan Orientasi Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat.
f) Dukungan Peraturan Perundang-Undangan seperti Permenkes
R.I Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten,
yang kemudian ditindaklanjuti oleh masing-masing pemerintah
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
41
provinsi ikut mendukung dalam pelaksanaan program kerja di
lingkungan BKTM Makassar.
Perbandingan target dan realisasi pada tahun 2015 tidak
ditampilkan pada grafik karena pada tahun 2015 indikator yang
digunakan berbeda. Pada tahun 2015, BKTM Makassar secara
administratif dibina oleh Direktorat Jenderal Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak, sehingga indikator yang digunakan
mengikuti indikator direktorat Yankestrad. Sehubungan dengan
adanya reorganisasi di lingkungan Kementerian Kesehatan
berdasarkan Permenkes nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan maka saat ini BKTM
Makassar berada dibawah naungan Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat dan secara administratif dibina oleh sekertariat
Jenderal Kesehatan Masyarakat. Dengan demikian indikator yang
digunakan BKTM Makassar mengikuti indikator Sekertariat
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat yaitu persentase
realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Program Kesehatan Masyarakat.
Namun dalam pelaksanaan salah satu kegiatan pendukung
tercapainya indikator kinerja yang termuat dalam Perjanjian Kinerja
Tahun 2018 yaitu kegiatan menggerakkan provinsi dan kabupaten
dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat, BKTM
Makassar menggunakan indikator kesehatan tradisional yaitu
cakupan kab/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tradisional dan cakupan kab/kota yang telah menggerakan
masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan
tradisional di puskesmas. Dasar pelaksanaannya yaitu Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat
BKTM Makassar. Dengan demikian, tugas pokok dan fungsi
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
42
organisasi tetap dapat terlaksana. Gambaran perbandingan antara
target dan realisasi indikator kegiatan menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program kesehatan masyarakat
ditampilkan pada tabel dan grafik berikut ini:
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
43
Tabel 9 Perbandingan Capaian Indikator Kegiatan Menggerakkan Provinsi dan Kabupaten dalam Pelaksanaan
Program Kesehatan Masyarakat Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra
INDIKATOR
KINERJA
TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019
TARGET (%)
REAL ISASI (%)
CAPAI AN (%)
TARGET (%)
REAL ISASI (%)
CAPAI AN (%)
TAR GET (%)
REAL ISASI (%)
CAPAI AN (%)
TAR GET (%)
REAL ISASI (%)
CAPAI AN (%)
TAR GET (%)
REAL ISASI (%)
CAPAI AN (%)
Presentase cakupan kab/kota yang menyelenggarakan yankestrad komp
30 38.59 128.64 40 47,30 118,26 50 53,11 106,22 60 68,04 113,42 80 81,74 102,75
Presentase cakupan kab/kota yang telah menggerak kan masyarakat untuk Pemanfaat an Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional di Puskesmas
10 24,48 244,8 20 26,97 134,85 30 32,78 109,28 40 51,45 128,63 50 75,93 151,86
Sumber: Data Primer BKTM Makassar
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
44
1) Persentase Cakupan Kab/Kota yang Menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif Dan Komplementer
Pada tabel 9 tampak bahwa realisasi indikator kinerja
cakupan kab/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif, dan komplementer pada tahun 2019 ini telah
melampaui target yang ditetapkan dengan persentase 81,74%.
Gambaran perjalanan target dan capaian realisasi dalam empat
tahun terakhir dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 2 Perbandingan Capaian Persentase Cakupan Kab/Kota yang
Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif, dan Komplementer Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra
Pada grafik 1 terlihat bahwa realisasi indikator pertama
dalam lima tahun terkahir selalu melampaui target hingga tahun
2019 cakupan kab./kota yang menyelenggarakan yankestradkom
sebesar 81,74% dengan capaian sebesar 102,75%.
Cakupan kab./kota yang menyelenggarakan
yankestradkom dari tahun ke tahun semakin meningkat, tahun
2015 kab/kota yang menyelenggarakan yankestradkomp
sebanyak 93 kab.kota (38,59%), tahun 2016 sebanyak 114
30%
40%
50%
60%
80%
38.59%47.30%
53.11%
68.04%
82%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
45
kab.kota (47,30%), pada tahun 2017 sebanyak 128 kab.kota
(53,11%), pada tahun 2018 sebanyak 164 kab./kota (68,04%),
dan pada tahun 2019 sebanyak 197 kab.kota.
Pesatnya peningkatan jumlah kab/kota yang
menyelenggarakan yankestrad dimulai sejak diterbitkannya
Peraturan Menteri Kesehatan R.I Nomor 49 Tahun 2016 tentang
Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten yang kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah
provinsi masing-masing sehingga pelayanan kesehatan
tradisional sudah menjadi bagian dari struktur organisasi baik di
provinsi maupun di kab./kota. Dengan demikian program
pelayanan kesehatan tradisional menjadi suatu program wajib di
setiap dinas kesehatan kab/kota. Selain itu tersedianya tenaga
kesehatan terlatih yankestrad di kab/kota, dan tersedianya tenaga
teknis terlatih yankestrad yang dimiliki oleh BKTM Makassar yang
berkompoten untuk melaksanakan bimbingan teknis yankestrad di
kab./kota provinsi Sulawesi Selatan juga turut mendukung
terlaksananya yankestrad di fasyankes kab/kota.
Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis yankestrad
ke kab/kota dibutuhkan bahan/ materi pembinaan. Oleh karena itu
sejak tahun 2012 BKTM Makassar telah melaksanakan kajian
terkait kesehatan tradisional dan sejak tahun 2016 dilaksanakan
implementasi hasil pengembangan model yankestrad. Hasil dari
kedua kegiatan tersebut digunakan sebagai bahan pembinaan
dan pengembangan yankestrad di kab/kota.
Secara keseluruhan yang mendorong tersedianya
yankestrad di fasyankes yaitu pesatnya peningkatan minat
masyarakat dalam pemanfaatan yankestrad. Sehingga untuk
memberikan pelayanan kesehatan tradisional yang aman
bermanfaat maka pemerintah berkewajiban untuk menyediakan
pelayanan kesehatan tradisional di fasyankes.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
46
2) Presentase Cakupan Kab/Kota yang telah Menggerakan
Masyarakat untuk Pemanfaatan Asuhan Mandiri Kesehatan
Tradisional di Puskesmas
Pada tabel 10 tampak bahwa realisasi indikator kedua
yaitu presentase cakupan kab/kota yang telah menggerakan
masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan
tradisional di puskesmas selama tiga tahun terakhir mengalami
peningkatan dan selalu diatas target yang ditetapkan.
Untuk lebih jelasnya gambaran perbandingan antara
realisasi serta target indikator kedua pada tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 3 Perbandingan Capaian Persentase cakupan kab/kota yang telah menggerakan masyarakat untuk Pemanfaatan Asuhan Mandiri
Kesehatan Tradisional di Puskesmas Tahun Berjalan dengan Target dan Target Periode Renstra
Pada grafik 2 terlihat bahwa realisasi indikator kedua dari
tahun 2015 hingga tahun 2019 selalu melampaui target. Cakupan
kab./kota yang menggerakkan masyarakat untuk pemanfaatan
10%
20%
30%
40%50%
24.48%26.97%
32.78%
51.45%
75.93%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019
Target Realisasi
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
47
asuhan mandiri kesehatan tradisional dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 cakupan kab./kota
yang menggerakkan masyarakat untuk pemanfaatan asuhan
mandiri kesehatan tradisional sebanyak 60 kab./kota, pada tahun
2016 sebanyak 65 kab./kota, pada tahun 2017 sebanyak 79
kab./kota, pada tahun 2018 sebanyak 124 kab./kota, dan pada
tahun 2019 sebanyak 183 kab.kota.
Realisasi cakupan kab/kota yang menggerakkan asuhan
mandiri kesehatan tradisional pada tahun 2016 dan 2017 tidak
sebanyak pada tahun 2015. Hal ini disebabkan pada tahun 2015
definisi operasional yang digunakan untuk menetapkan suatu
kab/kota yang menggerakkan asuhan mandiri kesehatan
tradisional yaitu apabila sudah terdapat puskesmas yang
melaksanakan sosialisasi asuhan mandiri ke masyarakat. Setelah
diterbitkan Permenkes nomor 9 tahun 2016 definisi operasional
yang digunakan yaitu apabila suatu kab/kota telah memiliki
kelompok asuhan mandiri dan melakukan pembinaan secara
berjenjang dan berkesinambungan.
Pada tahun 2019, realisasi cakupan kab/kota yang
menggerakkan asuhan mandiri kesehatan tradisional kembali
meningkat jauh melampaui target yaitu dari target yang ditetapkan
50% yang terealisasi sebanyak 75,93%. Hal ini didukung dengan
adanya kegiatan sosialisasi asuhan mandiri kesehatan tradisional
di kab/kota provinsi jejaring yang dilaksanakan oleh BKTM
Makassar dan kegiatan pelatihan asuhan mandiri akupresur dan
ramuan yang dilaksanakan dinas kesehatan kab./kota provinsi
jejaring bekerja sama dengan BKTM Makassar.
Asuhan mandiri merupakan program baru Kementerian
Kesehatan yang mulai digalakkan sejak terbitnya Permenkes
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan
Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Obat keluarga
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
48
dan Keterampilan. Melalui asuhan mandiri diharapkan dapat
mendorong masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya,
serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri.
Berdasarkan Permenkes No 9 Tahun 2016 suatu kab/kota
dikatakan telah melaksanakan asuhan mandiri kesehatan
tradisional yaitu apabila kab./kota telah memiliki kelompok asuhan
mandiri di masyarakat. Pasca pembentukan kelompok asuhan
mandiri, kader melakukan pembinaan kelompok asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan melalui pembekalan
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan secara rutin satu
bulan sekali dan berkesinambungan disesuaikan dengan jadwal
kegiatan yang telah dibuat bersama, didampingi oleh fasilitator
dan mitra.
Pembentukan kelompok asuhan mandiri merupakan salah
satu bentuk dari upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
yang bersifat swadaya. Namun demikian, kegiatan peningkatan
kapasitas, baik tenaga, sumber daya maupun kelembagaan
terkait dengan tahap pembentukan kelompok asuhan mandiri
pemanfaatan TOGA dan keterampilan bisa mendapatkan bantuan
fasilitasi dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun
sumber lain yang tidak mengikat.
Dengan terbentuknya kelompok asuhan mandiri di
masyarakat dan berkelanjutannya pembinaan terhadap kelompok
asuhan mandiri oleh fasilitator di puskesmas dan dinas kesehaan
maka diharapkan tujuan akhir dari kegiatan asuhan mandiri sesuai
Permenkes no 9 Tahun 2016 yaitu kelompok masyarakat mampu
memelihara kesehatannya sendiri dan mampu mengatasi
gangguan kesehatan ringan secara mandiri dapat tercapai.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
49
2. Analisis Sumber Daya dan Sarana
a) Sumber Daya Manusia
Tenaga yang ada di BKTM Makassar Tahun 2019
berjumlah 58 orang yang terdiri dari 42 orang tenaga PNS dan 16
orang tenaga kontrak sebagaimana tergambar dalam di grafik 4
berikut :
Sumber: data primer kepegawaian tahun 2019
Grafik 4 Status Kepegawaian BKTM Makassar
Tahun 2019
Berdasarkan data pada grafik 4 terlihat bahwa 27% dari
jumlah pegawai adalah pegawai kontrak/ non PNS. Hal ini
disebabkan karena besarnya beban kerja dari masing-masing
jabatan sehingga untuk menjalankan fungsinya masih dibutuhkan
tenaga non PNS dengan jabatan yang disesuaikan berdasarkan
peta jabatan dan latar belakang pendidikan. Adapun distrubusi
pegawai berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut :
PNS
72%
Honorer
28%
PNS
Honorer
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
50
Sumber: data primer kepegawaian tahun 2019
Grafik 5 Distribusi Tenaga Berdasarkan Jabatan/Kompetensi
di BKTM Makassar Tahun 2019
Pada grafik 5 digambarkan distribusi pegawai
berdasarkan jabatan yaitu dua orang (4,65%) pejabat struktural
terdiri dari Kepala Balai dan Kasubag Tata Usaha, JFU serta JFT
masing-masing 16 orang (37,21%) dan 25 orang (58,14%) . Dari
jenis jabatan pada fungsional teknis maupun jabatan fungsional
umum terdiri dari beberapa jenis latar belakang pendidikan
seperti grafik 6 berikut:
Sumber: data primer kepegawaian tahun 2018
Grafik 6 Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di BKTM Makassar Tahun 2019
4.65, 5%
58.14, 58%
37.21, 37%
STRUKTURAL
JFT
JFU
0
10
20
30
40
DIII DIV S1 S2 S3
34.88
6.98
39.53
16.28
2.33
Tingkat Pendidikan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
51
Dilihat dari latar pendidikan, jumlah yang terbanyak yaitu
tingkat pendidikan S1 Kesehatan, diantaranya dokter umum,
apoteker, ners, dan sarjana kesehatan masyarakat. Kemudian
terbanyak kedua yaitu D3 yang terdiri dari perawat, fisioterapi, ahli
madya farmasi, dan ahli madya gizi. Hal ini sejalan dengan fungsi
BKTM Makassar yang lebih banyak membutuhkan tenaga teknis
di bidang kesehatan. Tanggung jawab masing-masing tenaga
dapat dilihat dari jenjang jabatan. Jenjang jabatan yang ada di
BKTM Makassar adalah terdiri dari 36 jenis jenjang jabatan
sebagai berikut :
Tabel 10 Distribusi Tenaga Berdasarkan Jabatan/Kompetensi
di BKTM Makassar Tahun 2019
NO
JABATAN/KOMPETENSI
STATUS KEPEGAWAIAN
PNS NON PNS TOTAL
JABATAN STRUKTURAL
1 Kepala Balai 1 0 1
2 Kasubag TU 1 0 1
SUBTOTAL 2 0 2
JABATAN FUNGSIONAL UMUM
1 Administrasi Kesehatan 2 0 2
2 Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Ahli
2 0 2
3 Analis Keuangan 1 0 1
4 Analis BMN 1 0 1
5 Analis Kepegawaian 1 0 1
6 Arsiparis 1 0 1
7 Arsiparis Ahli 0 2 2
8 Pengadministrasi Umum 0 1 1
9 Perencana 1 0 1
10 Bendahara 1 0 1
11 Fisioterapis Ahli 2 0 2
12 Fisioterapis 0 1 1
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
52
13 Perawat 0 1 1
14 Asisten Apoteker 1 1 2
15 Nutrisionis Pemula 1 0 1
16 Pranata Laboratorium Ahli 1 1 2
17 Petugas Keamanan 0 3 3
18 Peramu Bakti 0 1 1
19 Peramu Kebun 0 3 3
20 Binatu 0 2 2
SUBTOTAL 15 16 31
JABATAN FUNGSIONAL TEKNIS
1 Dokter Madya 2 0 2
2 Dokter Muda 2 0 2
3 Dokter Pertama 1 0 1
4 Apoteker Madya 1 0 1
5 Asisten Apoteker Terampil 3 0 3
6 Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Muda
2 0 2
7 Nutrisionis Muda 1 0 1
8 Nutrisionis Pertama 1 0 1
9 Nutrisionis Terampil 1 0 1
10 Fisioterapis Pertama 1 0 1
11 Perawat Pertama 1 0 1
12 Perawat Penyelia 1 0 1
13 Perawat Terampil 3 0 3
14 Fisioterapis Penyelia 1 0 1
15 Fisioterapis Pelaksana 3 0 3
16 Fisioterapis Pelaksana Lanjutan 1 0 1
SUBTOTAL 25 0 25
TOTAL 42 16 58
Sumber: Data sekunder kepegawaian 2019
b) Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana sangat diperlukan dalam mendukung
keberhasilan pelaksanaan tugas. Jumlah dan nilai sarana dan
prasarana yang ada sampai akhir tahun 2019 adalah sbb:
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
53
Tabel 11 Daftar Barang Inventaris BKTM Makassar Per Desember 2019
NO. KELOMPOK
BARANG JUMLAH SATUAN
NILAI PEROLEHAN/NILAI
BUKU ( Rp)
I TANAH 12,692,867,000.00
Tanah Persil 3,923 M2 12,692,867,000.00
II PERALATAN DAN MESIN 6,040,823,657.00
1 Alat Angkutan Darat Bermotor
2 Unit 472,900,800.00
2 Alat Bengkel Tak Bermesin
5 Buah 66,350,000.00
3 Alat Ukur 4 Buah 6,335,000.00
4 Alat Pengolahan 40 Buah 259,734,072.00
5 Alat Kantor 91 Buah 822,162,820.00
6 Alat Rumah Tangga 514 Buah 1,674,118,260.00
7 Alat Studio 5 Buah 39,220,000.00
8 Alat Komunikasi 2 Buah 29,860,000.00
9 Alat Kedokteran 185 Buah 846,005,805.00
10 Alat Kesehatan Umum
9 Buah 135,190,000.00
11 Unit Alat Laboratorium
92 Buah 883,696,000.00
12 Unit Alat laboratorium Kimia Nuklir
16 Buah 48,730,000.00
13 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika
2 Buah 9,350,000.00
14 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup
4 Buah 124,745,000.00
15 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica
2 Buah 800,000.00
16 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi dan Instrumentasi
1 17,498,000.00
17 Komputer unit 18 Buah 225,573,000.00
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
54
18 Peralatan Komputer 34 Buah 76,350,900.00
19 Alat Sar 1 Buah 14,925,000.00
20 Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan
1 Buah 36,500,000.00
21 Unit Peralatan Proses/Produksi
1 Buah 1,100,000.00
22 Peralatan Olah Raga 9 Buah 249,679,000.00
III GEDUNG DAN BANGUNAN 14,808,146,000.00
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja
4 14,605,992,000.00
2 Tugu/Tanda Batas 1 Unit 202,154,000.00
IV JARINGAN 123,206,000.00
1 Instalasi Air Bersih / Air Baku
2 Unit 69,500,000.00
2 Instalasi Air Kotor 1 Unit 6,300,000.00
3 Jaringan Listrik 1 Unit 28,056,000.00
4 Jaringan Telepon 1 Unit 19,350,000.00
V SOFTWARE 49,965,142.00
Aset Tak Berwujud 1 49,965,142.00
VI ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN
262,995,000.00
1 Alat Angkutan Darat Bermotor
1 Buah 199,500,000.00
2 Alat Rumah Tangga 11 Buah 28,095,000.00
3 Alat Studio 1 Buah 9,935,000.00
4 Unit Alat Laboratorium
4 Buah 12,665,000.00
5 Komputer unit 1 Buah 11,050,000.00
6 Peralatan Olah Raga 1 Buah 2,750,000.00
TOTAL 33,979,002,799.00
Sumber: Data Sekunder Umum Tahun 2019
Berdasarkan tabel diatas, nampak bahwa total aset BKTM
Makassar tahun 2019 adalah senilai Rp.33.979.002.799,00,- (tiga
puluh tiga milyar sembilan ratus tujuh puluh sembilan juta dua ribu
tujuh ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) tid ada penambahan
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
55
aset di tahun 2019 karena tidak ada belanja modal yang dianggarkan
di tahun 2019.
C. REALISASI ANGGARAN
Sumber daya anggaran adalah unsur utama selain SDM dalam
menunjang pencapaian indikator kinerja. Peranan pembiayaan sangat
berpengaruh terhadap penentuan arah kebijakan dan pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan upaya pembangunan di bidang
kesehatan tradisional.
Adapun rincian realisasi anggaran per kegiatan dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
56
Tabel 12
Realisasi Keuangan Indikator Kinerja Kegiatan BKTM Makassar Tahun 2018
INDIKATOR
KINERJA KEGIATAN
OUTPUT KEGIATAN
TARGET REALISASI
VOL SATUAN ANGGARAN (Rp)
ANGGARAN REALISASI FISIK
(Rp) % VOL SATUAN %
8,874,828,000 8,459,192,809 95,32
1. Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan Manjemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat
1 Mengelola data, informasi, dan menyusun evaluasi program
16
dokumen
1,580,500,000
1,569,278,666 99.29
21
dokumen 131.25
2 Menggerakkan provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan program masyarakat
13
kegiatan
2,325,053,000
2,158,638,977 92.84
19
kegiatan 146.15
3 Gaji dan tunjangan 12 bulan 2,599,007,000
2,575,455,344 99.09 12 bulan 100.00
4 Operasional dan pemeliharaan kantor
12
bulan
2,370,268,000
2,155,819,822 90.95
12
bulan 100.00
Sumber: Data Sekunder Keuangan Tahun 2018
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
53
Pada tabel 12 nampak bahwa untuk merealisasikan kegiatan
pendukung indikator presentasi realisasi kegiatan Administrasi Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Program Pembinaan
Kesehatan Masyarakat, BKTM Makassar diberikan alokasi anggaran
sebesar Rp. 8.874.828.000,- (delapan milyar delapan ratus tujuh puluh
empat juta delapan ratus dua puluh delapan ribu rupiah), sementara
anggaran yang diggunakan sebesar Rp. 8.459.192.809,- (delapan milyar
empat ratus lima puluh sembilan juta seratus sembilan puluh dua ribu
delapan ratus sembilan rupiah) (95,32%) dengan realisasi fisik rata-rata
di atas seratus persen. Terdapat dua kegiatan yang menunjang terjadinya
efisiensi anggaran yaitu kegiatan mengelola data, informasi, dan
menyusun program evaluasi serta kegiatan menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program masyarakat.
Efisiensi anggaran pada kegiatan menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program masyarakat diantaranya
diperoleh melalui kegiatan monitoring evaluasi yankestrad, kegiatan
asuhan mandiri dalam rangka pengembangan yankestrad di fasyankes
dan kegiatan fasilitasi pemanfaatan TOGA dalam pengendalian 10
penyakit utama di wilayah puskesmas. Sebagai contoh, pada kegiatan
monitoring evaluasi yankestrad di provinsi jejaring dari 5 target provinsi
yang dimonitoring evaluasi, data monitoring evaluasi yang diperoleh
mencakup 18 provinsi. Berdasarkan perhitungan kebutuhan anggaran
untuk pelaksanaan monitoring evaluasi yankestrad di 18 provinsi
dibutuhkan dana sebesar Rp. 312.660.000,-, sementara anggaran yang
digunakan untuk mendapatkan data 18 provinsi sebesar Rp. 86.567.300,-
Dengan demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 226.092.700,-
dari hasil perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan monitoring evaluasi
yankestrad.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
54
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Perjanjian kinerja Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
Makassar telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja yang
terdiri dari Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja.
2. Indikator kinerja BKTM Makassar yaitu persentasi realisasi kegiatan
administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya program kesehatan masyarakat dengan target 94%.
3. Realisasi indikator persentasi realisasi kegiatan administrasi
dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
program kesehatan masyarakat sebesar 107,45%, dengan
demikian capaiannya sebesar 114,31%.
4. Indikator kinerja kegiatan menggerakkan provinsi dan kabupaten
dalam pelaksanaan program masyarakat BKTM Makassar terdiri
dari; 1) Cakupan kab/kota yang menyelenggarakan
yankestradkomp dengan target kinerja 80% dan 2) Cakupan
kab/kota yang telah menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan
asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas dengan target
kinerja 50%.
5. Realisasi indikator kinerja kegiatan menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program masyarakat sebagai
berikut: 1) Cakupan kab/kota yang menyelenggarakan
yankestradkomp sebesar 81,74% dan 2) Cakupan kab/kota yang
telah menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri
kesehatan tradisional di puskesmas sebesar 75,93%.
6. Capaian indikator kinerja kegiatan menggerakkan provinsi dan
kabupaten dalam pelaksanaan program masyarakat BKTM
Makassar sebagai berikut: 1) Cakupan kab/kota yang
menyelenggarakan yankestradkomp sebesar 102,75% dan 2)
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
55
cakupan kab/kota yang telah menggerakan masyarakat untuk
pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas
sebesar 151,86%.
7. Dalam menunjang pencapaian indikator, Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar didukung oleh adanya
anggaran sebesar Rp. 8.874.828.000,- Pada akhir tahun anggaran
yang digunakan sebanyak Rp. 8.459.192.809,- (95,32%) dengan
capaian kinerja kegiatan rata-rata diatas seratus persen. Dengan
demikian terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp.415.635.191,-
(4,68%).
8. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar dapat merealisasikan
kegiatannya sesuai dengan target indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
B. SARAN
Dalam pencapaian indikator di tahun mendatang perlu
peningkatan:
1) kualitas dan optimalisasi kinerja SDM salah satunya melalui
brenchmarking untuk mengukur dan membandingkan kinerja
organisasi sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif
dengan memperbaiki kinerja, meningkatkan produktivitas,
memperbaiki mutu pelayanan.
2) serta peningkatan sarana dan fasilitas pengembangan model
yankestradkom
Harapan kami laporan kinerja ini dapat bermanfaat sebagai
bahan evaluasi kinerja bagi unit-unit di lingkup Direktorat Kesehatan
Masyarakat, dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan dokumen
perencanaan, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan, serta
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
56
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan di masa mendatang
terutama di bidang kesehatan tradisional.
Sebagai satuan kerja yang memiliki tujuan dalam mengemban
tugas pembangunan di bidang kesehatan, tentunya diharapkan bahwa
laporan ini dapat memberikan kontribusi terhadap perbaikan arah
pencapaian tujuan secara umum di Kementerian Kesehatan dan
khususnya di lingkup Direktorat Kesehatan Masyarakat yaitu tercapainya
target SDGs.
Keberhasilan yang telah dicapai di tahun 2019 diharapkan dapat
memacu agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan
secara lebih efektif dan efisien. Segala kekurangan dan hal-hal yang
menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat
ditemukan solusi dan diharapkan lebih mengutamakan kepentingan
publik.
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
57
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
58
LAPORAN KINERJA (LKj) BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT (BKTM) MAKASSAR TAHUN 2019
59
top related