laporan lapangan piroklastik
Post on 02-Jan-2016
66 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Petrologi berasal dari kata petro yang berarti batuan dan Logos yang berarti ilmu. Jadi
Petrologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang batuan penyusun kulit bumi,
yang mencakup komposisi, cara terbentuknya, klasifikasi, asal, dan relasi dengan proses
geologi. Secara umum di alam terdapat 3 jenis batuan, yaitu batuan Beku, batuan Sedimen,
dan batuan Metamorf. Namun ada beberapa sumber yang menuliskan batuan Piroklastik
sebagai jenis batuan baru, namun ada pula sumber yang memasukkan batuan Piroklastik ke
dalam jenis batuan Beku karena genesa pembentukkannya hampir berdekatan dengan cara
terbentuknya batuan Beku.
2. Maksud dan Tujuan
Pembuatan laporan ini dimaksudkan agar praktikan dapat lebih memahami batuan
piroklastik dan dapat mendeskripsikan batuan piroklastik secara langsung di lapangan. Juga
sebagai syarat mengikuti Praktikum Petrologi acara Endapan Sedimen pada semester II tahun
ajaran 2011/2012 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
3. Alat dan Perlengkapan
Kompas Geologi
Palu Geologi
Kamera
Lembar HVS secukupnya
Clipboard
Ponco/Jas Hujan
Alat Tulis
Perbekalan
Obat Pribadi
Baju, Celana, Sepatu, Topi Lapangan
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 1
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
4. Pencapaian Lokasi
Lokasi singkapan kali ini berada di Dusun Sambi Rejo, Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
Perjalanan dimulai dari Kampus I UPN “Veteran” Yogyakarta pada pukul 15.00 WIB.
Perjalanan ditempuh menggunakan sepeda motor, mengambil arah utara kearah Ringroad
Utara. Lalu melaju terus mengikuti jalan utama hingga sampai di perempatan, lalu kami
mengambil kiri kearah jalan raya Yogya – Solo. Lalu setelah kurang lebih 25 menit kami
belok kanan masuk gang jalan Piyungan – Prambanan. Darisana lurus terus hingga
menemukan belokan ke kiri daerah Sambi Rejo.
Di lokasi singkapan tersebut terdapat singkapan batuan piroklastik Lapili dan Tuff
yang berlapis seperti sedimen. Jarak yang kami tempuh dari kampus I UPN “Veteran”
Yogyakarta menuju lokasi singkapan sekitar 18km dan waktu yang kami tempuh sekitar 50
menit.
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 2
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
Denah Lokasi
Gambar 1.0 Denah Menuju Lokasi Observasi
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 3
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
PEMBAHASAN
FOTO LAPANGAN
Gambar 1.1 Singkapan dengan jarak 2 meter
Keterangan:
Azimuth kamera : N 15O E
Jarak : 2 meter
Kondisi Cuaca : Berawan
Parameter
1. Tinggi Pengamat : 171 cm
2. Tinggi Pada Foto : 7,5 cm
Skala : Tinggi Pada Foto : Tinggi Pengamat
7,5cm : 171cm
Jadi skalanya adalah 1 : 22,8 berarti 1cm pada gambar sama dengan 22,8 cm di
lapangan.
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 4
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
FOTO SINGKAPAN
Gambar 1.2 Singkapan Endapan Piroklastik
Keterangan :
Azimuth Kamera : N 324O E
Jarak : 50 cm
Kondisi Cuaca : Berawan
Parameter
1. Tinggi Palu : 33 cm
2. Tinggi Pada Foto : 4,5 cm
Skala : Tinggi Pada Foto : Tinggi Palu
4,5 : 33
Jadi, skalanya 1:7,33 artinya 1 cm pada gambar mewakili 7,33 cm di lapangan.
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 5
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
DESKRIPSI BATUAN
Deskripsi Lapangan
Pada lokasi ditemukan jenis batuan Piroklastik yang memiliki warna lapuk
hitam dan warna fresh abu – abu, yang menunjukkan struktur massif dan berlapis, mirip
seperti pada batuan sedimen. Dilihat dari ukuran butirnya, batuan ini memiliki ukuran
Lapilus, yaitu berukuran 2mm – 64mm. derajat pembundarannya “Rounded” karena pada
umumnya memiliki permukaan bundar, ujung – ujung dan tepi butiran cekung. Batuan
tersebut tersortir buruk karena ketika dilihat ukuran butirannya tidak sama, ada yang
berukuran besar dan ada yg berukuran kecil bahkan massa debu. Komposisi mineralnya
terdiri dari Mineral Sialis yang berupa Kuarsa, Mineral Ferromagnesia yang berupa
Hornblende, lalu batuan ini tidak memiliki mineral tambahan. Oleh sebab itu dapat
disimpulkan bahwa batuan yang kami amati adalah batu Lapili.
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 6
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
Deskripsi Laboratorium
Gambar 1.3 Sampel Batuan Piroklastik
DESKRIPSI BATUAN
Jenis Batuan : Batuan Piroklastik Aliran Warna : Abu – Abu Struktur : Masif Tekstur
1. Ukuran Butir : Lapilus (2mm – 64mm)2. Derajat Pembundaran : Rounded3. Derajat Pemilahan : Tersortir Buruk 4. Kemas : Tertutup
Komposisi Mineral : Mineral Sialis : Kuarsa Mineral Ferromagnesia : Hornblende Mineral Tambahan : -
Nama Batuan : Batu Lapili
PETROGENESA
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 7
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
Gambar 1.4 Sketsa 1 Gambar 1.5 Sketsa 2
Gambar 1.6 Sketsa 3 Gambar 1.7 Sketsa 4
Keterangan Sketsa:
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 8
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
Gambar Sketsa 1 : Dahulu di daerah lokasi observasi terdapat gunung berapi aktif
Gambar Sketsa 2 : Gunung meletus secara eksplosif
Gambar Sketsa 3 : Material piroklastik mengalir mengikuti struktur morfologi
gunung tersebut.
Gambar Sketsa 4 : Lama kelamaan gunung tersebut tererosi lalu hilang,
menyisakan material piroklastik aliran yang sudah terdapat
sedimen diatasnya dan berbagai vegetasi
Penjelasan Petrogenesa
Pada awalnya, terdapat gunung berapi di daerah lokasi tempat observasi, yaitu Formasi Gunung Semilir. Lalu gunung tersebut mengalami letusan secara eksplosif, dengan memuntahkan magma dari dalam perut bumi dan material – material piroklastik yang berasal dari dalam gunung tersebut. Lalu material material piroklastik tersebut mengalir mengikuti bentuk permukaan daerah tersebut hingga berhenti pada sebuah cekungan kemudian terlitifikasi. Kemudian material piroklastik hembusan berupa Tuff halus menutupi bagian permukaan endapan aliran tersebut.
Pada lokasi penelitian ditemukan perlapisan pada singkapan, dengan urutan dari bawah sampai atas; Lapili, Tuff, Lapili, Tuff, Lapili, Sedimen, Vegetasi. Itu dikarenakan mekanisme ini terjadi lebih dari satu waktu tapi masih dalam periode yang sama.
Dapat disimpulkan batuan piroklastik ini merupakan jenis aliran karena bentuknya mirip sedimen berupa perlapisan, berhenti pada cekungan, dan batuannya mengandung unsur C karena ketika material piroklastik tersebut mengalir, ia melewati vegetasi yang berada pada jalurnya, sehingga menyisakan unsur karbon.
KESIMPULAN
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 9
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
Dari berbagai kumpulan data diatas, jadi jenis batuan yang kami teliti adalah Batuan
Piroklastik Aliran. Dikatakan demikian karena dilihat dari petrogenesanya, batuan terbentuk
dari material material piroklastik yang dihasilkan dari erupsi gunung Semilir yang bersifat
eksplosif. Lalu material tersebut mengalir mengikuti bentuk morfologi daerah tersebut,
hingga berhenti pada sebuah cekungan dan terlitifikasi. Batuan ini mengandung unsur karbon
karena ketika mengalir, material – material melewati bermacam vegetasi berupa tumbuhan
yang menyisakan unsur karbon sehingga batuan mengandung unsur karbon. Lalu apabila kita
melihat struktur singkapan secara menyeluruh, maka akan ditemukan struktur berlapis, itu
dikarenakan ketika endapan batuan Lapili terbentuk, lalu Tuff yang berasal dari material
piroklastik hembusan menutupi permukaan Lapili tersebut. Lalu terjadi erupsi lagi dan Tuff
kembali tertutup oleh Lapili dan begitu seterusnya hingga mekanisme terhenti dan pada
bagian permukaan terjadilah proses sedimen dan tumbuh bermacam vegetasi.
Dilihat dari genesanya, maka dapat kita deskripsikan batuan ini memiliki warna
lapuk hitam dan warna fresh abu – abu, yang menunjukkan struktur massif dan berlapis,
mirip seperti pada batuan sedimen. Dilihat dari ukuran butirnya, batuan ini memiliki ukuran
Lapilus, yaitu berukuran 2mm – 64mm. derajat pembundarannya “Rounded” karena pada
umumnya memiliki permukaan bundar, ujung – ujung dan tepi butiran cekung. Batuan
tersebut tersortir buruk karena ketika dilihat ukuran butirannya tidak sama, ada yang
berukuran besar dan ada yg berukuran kecil bahkan massa debu. Komposisi mineralnya
terdiri dari Mineral Sialis yang berupa Kuarsa, Mineral Ferromagnesia yang berupa
Hornblende, lalu batuan ini tidak memiliki mineral tambahan. Oleh sebab itu dapat
disimpulkan bahwa batuan yang kami amati adalah batu Lapili.
Lokasi singkapan kali ini berada di Dusun Sambi Rejo, Kecamatan Prambanan,
Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Perjalanan dimulai dari Kampus I UPN “Veteran”
Yogyakarta pada pukul 15.00 WIB. Perjalanan ditempuh menggunakan sepeda motor,
mengambil arah utara kearah Ringroad Utara. Lalu melaju terus mengikuti jalan utama
hingga sampai di perempatan, lalu kami mengambil kiri kearah jalan raya Yogya – Solo. Lalu
setelah kurang lebih 25 menit kami belok kanan masuk gang jalan Piyungan – Prambanan.
Darisana lurus terus hingga menemukan belokan ke kiri daerah Sambi Rejo. Jarak yang kami
tempuh sekitar 18km dan waktu yang kami tempuh sekitar 50 menit.
SKETSA SINGKAPAN DI LAPANGAN
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 10
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
Gambar 1.8 Sketsa Singkapan
Azimuth Sketsa : N 184O E
FOTO BENTANG ALAM
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 11
Laboratorium Bahan Galian Sie. Petrologi
Gambar 1.9 Bentang Alam
Komponen penyusun bentang alam:
Vegetasi tumbuhan
Lapang
Struktur Singkapan (Lapili dan Tuff Halus)
Nama : Ega Meinaldy PNIM : 111110059Plug : I Page 12
top related