lpj belom fix siap kirim pra seminar
Post on 30-Dec-2014
82 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kuliah Kerja Nyata merupakan bagian dari proses pendidikan yang
berhubungan erat dengan pembinaan mahasiswa secara utuh serta pengembangan dan
peningkatan kemampuan masyarakat. Mahasiswa yang merupakan Agent of Change
dari sebuah negara, belajar sesuai bidang keprofesian sekaligus memberikan wacana
dan solusi membangun bagi lingkungan sekitar dan bahkan bagi negara.
Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) merupakan
bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan
pengabdian. Dengan berbekal ilmu yang dimiliki, mahasiswa yang terlibat dapat
memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat di wilayah KKN
dilaksanakan.
KKN dilaksanakan dalam lingkungan masyarakat di luar kampus dengan
maksud meningkatkan relevansi pendidikan perguruan tinggi dengan perkembangan
dan kebutuhan masyarakat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi
materi kurikulum di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat. Dengan
demikian KKN diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk
hidup di tengah masyarakat dan menangani masalah-masalah yang dihadapi dalam
upaya meningkatkan isi dan kualitas pendidikan serta mendapatkan nilai tambah bagi
proses pembelajaran mahasiswa itu sendiri.
Untuk itulah, sebagai wujud kepedulian, maka Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga menjadi tempat dan
sekaligus penggerak yang didukung oleh sumber daya manusia, dalam hal ini
mahasiswa, merasa perlu untuk ikut berpartisipasi, khususnya di wilayah Desa
Pengkol Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
1.2 Hasil Observasi
Hasil observasi yang kami dapatkan dari data primer dan sekunder mengenai kondisi
di lapangan adalah sebagai berikut :
a. Wilayah
Desa : Pengkol
Kecamatan : Tambakrejo
Kabupaten : Bojonegoro
b. Data Demografi
Jumlah Penduduk : (L) 691 (P) 673 Total = 1364 jiwa
Jumlah KK : 371
Rata-rata per KK : 3 orang
c. Sosial
Jumlah Kelompok Belajar : 1
Jumlah TK/sederajad : 2 (masing-masing satu negeri dan swasta)
Jumlah SD/ Sederajad : 2 (masing-masing satu negeri dan swasta)
Jumlah SMP/sederajad : 1 SMP Negeri
Jumlah SMA/sederajad : -
Jumlah Pondok Pesantren : -
Jumlah Madrasah : -
Jumlah tempat ibadah : 9 (1 masjid dan 8 mushola)
Jumlah poliklinik : 1
d. Ekonomi
Mata pencaharian utama :
PNS : 8
ABRI : -
Wiraswasta : 12
Swasta : 225
Petani : 775
Buruh tani : 154
Pertukangan : -
Pemulung : -
Bidang jasa : -
Pensiunan : -
Jumlah pengangguran : -
Pendapatan per kapita : -
Industri rumah tangga : Ada, shuttlecock
PNS : 8
ABRI : -
Wiraswasta : 12
Swasta : 225
Petani : 775
Buruh tani : 154
Pertukangan : -
Pemulung : -
Bidang jasa : -
Pensiunan : -
Jumlah pengangguran : -
Pendapatan per kapita : -
Industri rumah tangga : Ada, shuttlecock
e. Geografis
Jarak dari desa ke kecamatan : ± 7 km
Jenis kawasan :
Perumahan (0 %)
Perkampungan (85%)
Sawah (15%)
Tambak (0 %)
Perdagangan (0 %)
PKL (0 %)
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan informasi yang telah kami perolah dari survey serta melalui
observasi di lapangan baik dengan pihak yang terkait, kami mendapat masukan
mengenai permasalahan yang perlu mendapat perhatian lebih. Permasalahan tersebut
antara lain:
Bidang Kesehatan
a. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan informasi mengenai
cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat, makanan,
minuman, dan kosmetik dengan benar?
b. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan gigi
dan mulut siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro?
c. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengetahui cara menggosok gigi
yang benar serta tips perawatan gigi yang tepat?
d. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah kebiasaan warga yang
buang air besar sembarangan agar mereka tahu mengenai pentingnya kebersihan
lingkungan dan tubuh?
e. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar masyarakat mengetahui tentang apa
itu ISPA, bahaya, serta cara mencegahnya?
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendidikan terutama pada
anak usia dini (anak yang belum memasuki usia sekolah wajib belajar 9 tahun)?
b. Bagaimana bentuk upaya yang dilakukan dalam peningkatan semangar belajar bagi
anak-anak usia sekolah terutama dalam usia sekolah dengan jenjang kelas 4 dan
kelas 5 sekolah dasar?
c. Bagaimana upaya yang dilakukan untk memberikan ketrampilan (pendidikan
informal) bagi masyarakat disamping pekerjaan pokok masyarakat yang ada di
desa Pengkol?
Bidang Perancangan Bisnis
a. Bagaimana upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pengadaan wirausaha
baru?
b. Bagaimana penerapan kedisiplinan ekonomi sejak dini ?
Bidang Lingkungan
a. Bagaimana upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan pengolahan limbah
kotoran sapi sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal?
b. Bagaimana upaya mewujudkan jalanan desa yang terang di malam hari?
BAB II
RENCANA KEGIATAN PER BIDANG GARAPAN
2.1 Rencana Latar Belakang
3.3.1 Bidang Garapan Kesehatan
a. KIE Dagusibu OM2K
Officer : Dian Arum Puspitasari
Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian sosial
mahasiswa dalam upaya peningkatan kesehatan
masyarakat. Kegiatan yang dimaksud adalah penyuluhan.
Dagusibu merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan,
Simpan, dan Buang dengan benar. Sedangkan OM2K
adalah obat, makanan, minuman, dan kosmetik. Kegiatan
ini dilaksanakan dalam bentuk Kampanye Informasi dan
Edukasi (KIE) secara door to door. Materi penyuluhan
berupa segala informasi mengenai obat-obatan yang
umum digunakan dalam keluarga untuk first self-
medication, konsumsi makanan dan minuman, serta
penggunaan kosmetik sehari-hari. Segala informasi yang
dimaksud adalah mulai dari cara mendapatkan,
menggunakan, menyimpan, dan membuang dengan benar.
Tujuan Kegiatan : Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai
pentingnya melaksanakan dagusibu OM2K, terutama
dalam hal penggunaan obat. Dagusibu obat yang benar
akan menghasilkan efek terapi yang maksimal.
Pengetahuan mengenai bahan-bahan yang terkandung
dalam makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-
hari juga penting untuk menurunkan angka keracunan
makanan dan minuman. Sedangkan penggunaan kosmetik
dengan benar akan menghindarkan konsumen dari
kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit kulit.
Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 100 kepala
keluarga warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Senin-Minggu, 16-29 Juli 2012
Waktu : 09.00-10.30 WIB
16.00-17.30 WIB
Tempat : Masing-masing rumah warga Desa
Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro
b. Screening Kesehatan Gigi dan Mulut
Officer : Syafiri Sami’ A
Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan gaya hidup
bersih di kalangan anak sekolah, dan melatih mereka
menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan
mulut dan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai
sejak dini.
Tujuan Kegiatan : Screening kesehatan gigi dan mulut dengan indeks yang
sudah ditentukan sebelumnya. Dilakukan untuk
mengetahui tingkat kesehatan gigi dan mulut siswa-siswi
SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro.
Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 1 sampai kelas
3. Target peserta sebanyak 100 orang.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 11-12 Juli 2012
Waktu : 08.00-12.00 WIB
Tempat : SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
c. Gosok Gigi Bersama
Officer : Syafiri Sami’ A
Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan gaya hidup
bersih di kalangan anak sekolah, dan melatih mereka
menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga
meningkatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi
dengan baik dan benar agar gigi selalu bersih dan sehat.
Dalam kegiatan ini para peserta akan memperoleh demo
langsung bagaimana cara menggosok gigi dengan benar.
Tujuan Kegiatan : Menyosialisasikan cara menggosok gigi yang benar serta
tips perawatan gigi yang tepat, kemudian dipraktekkan
oleh sasaran (siswa SD/MI). Menjelaskan kepada
masyarakat (khususnya siswa-siswi SD/MI) betapa
pentingnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak
dini.
Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 1 sampai kelas
3. Target peserta sebanyak 100 orang.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Rabu-Kamis, 11-12 Juli 2012
Waktu : 08.00-12.00 WIB
Tempat : SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
d. Penyuluhan Hidup Sehat
Officer : Eko Ari Bowo
Bentuk Kegiatan : Kegiatan ini dilakukan untuk menanamkan gaya hidup
sehat di kalangan masyarakat sebagai tindak lanjut dari
program bersama Pemerintah Bojonegoro, yaitu
Pentingnya Buang Air Besar pada Tempatnya
(Jambanisasi). Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk
penyuluhan. Dalam kegiatan ini para peserta akan
memperoleh pengetahuan mengenai pentingnya hidup
sehat agar program yang dicanangkan oleh Pemerintah
Bojonegoro dapat berjalan dengan baik, dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya sanitasi terutama mengenai
buang air besar dapat meningkat.
Tujuan Kegiatan : Menyosialisasikan cara membangun MCK yang baik.
Selain itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengubah
kebiasaan warga yang buang air besar sembarangan
dengan memberikan pengetahuan mengenai pentingnya
kebersihan lingkungan dan tubuh.
Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 50 warga Desa
Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Sabtu, 14 Juli 2012
Waktu : 15.00-17.30 WIB
Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
e. Penyuluhan ISPA
Officer : Mustain Komarullah
Bentuk Kegiatan : ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan salah
satu penyakit endemi yang sering diderita oleh warga
Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan
edukasi mengenai penyakit ISPA, mulai dari bahaya ISPA
hingga cara menanganinya. Kegiatan ini dilaksanakan
dalam bentuk penyuluhan yang nantinya akan dilanjutkan
dengan pembagian masker gratis.
Tujuan Kegiatan : Tujuan kegiatan ini adalah agar masyarakat mengetahui
tentang apa itu ISPA dan bahayanya.
Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 50 warga Desa
Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Sabtu, 14 Juli 2012
Waktu : 09.00-11.30 WIB
Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
3.3.2 Bidang Garapan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pendidikan Anak Usia Dini
Officer : Bernadetha Desi Ardiyanti
Tujuan Kegiatan : Untuk menstimulus motorik anak-anak dalam
kemampuan dasar seperti membaca, mewarnai, mengeja,
menyanyi dan lain sebagainya.
Sasaran Kegiatan : Yang menjadi sasaran kegiatan ini adalah 30 balita Desa
Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Setiap jumat, 13-27 Juli 2012
Waktu : 08.00-12.00 WIB
Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
b. Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT)
Officer : Samuel Dwi Wardiyanto
Tujuan Kegiatan : Membantu siswa belajar diluar sekolah untuk
memberikan motivasi melanjutkan pendidikan ketingkat
yang lebih tinggi dan meningkatkan prestasi siswa di
kelas.
Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 4 sampai 5.
Latar Belakang : Hari, tanggal : setiap hari, 12-29 Juli 2012
Waktu : 15.00-17.30 WIB
Tempat : Rumah peserta BIBIT
c. Pelatihan Sablon
Officer : Farid Muqorrobin
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan keterampilan bagi masyarakat desa
Pengkol di luar pendidikan formal dan di luar pekerjaan
pokok.
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Minggu, 15 Juli 2012
Waktu : 10.00-13.00 WIB
Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
3.3.3 Bidang Garapan Perancangan Bisnis
a. Seminar Wirausaha dan Aplikasi Pengemasan Produk
Officer : Ian Agung Prakoso
Tujuan Kegiatan : Memberikan motivasi pada warga desa Pengkol
bagaimana memulai wirausaha yang baru serta cara-cara
yang efektif dalam ber wirausaha dan pemahaman pada
masyarakat tentang pengemasan produk.
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Minggu, 15 Juli 2012
Waktu : 10.00-13.00 WIB
Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
b. Ayo Menabung
Officer : Jessy Julia Rachman
Tujuan Kegiatan : Untuk melestarikan kebiasaan menabung sejak dini
kepada seluruh anak-anak di Desa Pengkol.
Sasaran Kegiatan : Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro kelas 1 sampai 3.
Latar Belakang : Hari, tanggal : Senin-Selasa, 23-24 Juli 2012
Waktu : 08.00-12.00 WIB
Tempat : SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
3.3.4 Bidang Garapan Lingkungan
a. Seminar dan Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi
Officer : Mohammad Vicky Indra
Tujuan Kegiatan : Menciptakan pengetahuan masyarakat akan pemanfaatan
limbah kotoran sapi.
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro
Latar Belakang : Hari, tanggal : Minggu, 15 Juli 2012
Waktu : 10.00-13.00 WIB
Tempat : Balai Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro
b. Pengkol Bersinar
Officer : Gunawan Aschari
Tujuan Kegiatan : Meningkatkan fasilitas penerangan jalan umum
Sasaran Kegiatan : Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro
Latar Belakang : Hari, tanggal : Rabu-Sabtu, 18-21 Juli 2012
Waktu : 08.00-selesai
Tempat : Sepanjang jalan Desa Pengkol
2.2 Target dan Indikator Keberhasilan
2.2.1 Bidang Garapan Kesehatan
a. KIE Dagusibu OM2K
Target : 100 kepala keluarga
Indikator keberhasilan : - Lebih dari atau sama dengan 90 rumah di Desa
Pengkol telah dikunjungi oleh peserta KKN-BBM
46 Universitas Airlangga
- Terisinya lebih dari atau sama dengan 80 lembar
kuisioner mengenai pola kesehatan masyarakat
terkait dengan materi KIE Dagusibu OM2K
b. Screening Kesehatan Gigi dan Mulut
Target : 100 siswa
Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti
kegiatan dengan baik.
c. Gosok Gigi Bersama
Target : 100 siswa
Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti
kegiatan dengan baik.
d. Penyuluhan Hidup Sehat
Target : 50 kepala keluarga
Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti
kegiatan dengan baik.
e. Penyuluhan ISPA
Target : 50 kepala keluarga
Indikator keberhasilan : Sebanyak 80% dari total target peserta dapat mengikuti
kegiatan dengan baik.
2.2.2 Bidang Garapan Pemberdayaan Masyarakat
a. Pendidikan Anak Usia Dini
Target : 30 balita
Indikator keberhasilan : 70% peserta rutin mengikuti kegiatan PAUD
b. Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT)
Target : 30 siswa SD/MI kelas 4 dan 5
Indikator keberhasilan : 70% siswa rutin mengikuti kegiatan BIBIT
c. Pelatihan Sablon
Target : 50 warga
Indikator keberhasilan : 70% warga dapat hadir dan dapat mengaplikasikan
keterampilan menyablon
2.2.3 Bidang Garapan Perancangan Bisnis
a. Seminar Wirausaha dan Aplikasi Pengemasan Produk
Target : 50 warga
Indikator keberhasilan : 70% warga dapat hadir dalam kegiatan dan mengetahui
cara pengemasan hasil produksi
b. Ayo Menabung
Target : 50 siswa SD/MI
Indikator keberhasilan : 80% siswa dapat mengaplikasikan kebiasaan
menabung sejak dini
2.2.4 Bidang Garapan Lingkungan
a. Seminar dan Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi
Target : 50 warga
Indikator keberhasilan : 85% warga dapat hadir dan mampu mengaplikasikan
cara pembuatan pupuk kompos dengan baik dan benar
b. Pengkol Bersinar
Target : Perwakilan setiap RT
Indikator keberhasilan : 70% perwakilan RT dapat mengikuti kegiatan dan
penerangan jalan utama dapat terealisasi
BAB III
REALISASI KEGIATAN
Berdasarkan diskusi dan kesepakatan yang disusun oleh perangkat desa, warga desa,
dan mahasiswa KKN, maka terdapat beberapa perubahan dalam pelaksanaan program kerja
yang telah disesuaikan dengan kebutuhan warga dan lingkungan desa saat ini, yaitu sebagai
berikut:
3.1 Bidang Kesehatan
3.1.1 KIE DAGUSIBU OM2K
a. Koordinator : Dian Arum Puspitasari
b. Latar Belakang
Dalam kehidupan di masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kita
sering melakukan pembelian produk yang di antaranya obat-obatan, makanan,
minuman dan kosmetik. Semua masyarakat perlu memahami mengenai cara
mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang daripada obat-obatan,
makanan, minuman dan kosmetik agar warga tepat dan menjadi konsumen yang
cerdas.
Berdasar hal tersebut di atas mahasiswa KKN melakukan kegiatan sosialisasi
DAGUSIBU OM2K (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang obat-obatan, makanan,
minuman dan kosmetik) kepada warga di desa pengkol. Kegiatan ini di maksudkan
untuk melaukan konfirmasi, informasi dan edukasi kepada warga agar warga
paham akan penggunaan daripada OM2K sehingga menjadi konsumen yang
cerdas.
c. Macam Kegiatan
- Target
100 kepala keluarga mengatasinya.
- Situasi awal sasaran
Warga belum mengerti tentang KIE DAGUSIBU OM2K
- Situasi akhir sasaran
Warga mengerti tentang KIE DAGUSIBU OM2K
- Tujuan
Memberikan pengetahuan kepada warga tentang KIE DAGUSIBU OM2K
- Tempat
Rumah warga Desa Pengkol
- Waktu
16-30 Juli 2012
- Kendala
Warga masih belum mengerti mengenai KIE DAGUSIBU OM2K
- Sumber dana
Iuran dan Swadaya
3.1.2 Penyuluhan ISPA
a. Koordinator : Mustain Komarullah
b. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam menunjang kegiatan sehari-hari. Salah satu yang mempengaruhi kesehatan
yaitu dapat dilihat dari keadaan lingkungan tempat tinggal. Di Desa Pengkol
sendiri, lingkungannya berdebu dan berpasir dan sebagian besar kondisi rumah
warga yang masih beralaskan pasir dan lembab. Kondisi seperti inilah yang
memicu terjadinya berbagai penyakit, terutama ISPA. Selain itu, dari data yang
didapat dari PolinDes kebanyakan yang diderita warga adalah ISPA. Pada KKN
kali ini, kami membuat program kesehatan dengan memberikan penyuluhan
kepada warga tentang ISPA, bagaimana tanda dan gejala ISPA, cara mencegah
dan mengatasinya.
c. Macam Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang ISPA
- Target
Penyuluhan ISPA dilakukan secara door to door atau rumah ke rumah, hal ini
dilakukan berdasarkan kondisi warga yang tidak memungkinkan jika
dilakukan penyuluhan secara kolosal. Rumah warga yang diberikan
penyuluhan berjumlah 50 rumah dari RT 09 dan RT 10 dengan sasaran ibu-ibu
rumah tangga. Diharapkan rumah warga yang mendapatkan penyuluhan dapat
mengerti tentang ISPA, bagaimana tanda dan gejala ISPA, cara mencegah dan
mengatasinya.
- Situasi awal sasaran
Sebagian besar warga belum mengerti tentang ISPA, bagaimana tanda dan
gejala ISPA, cara mencegah dan mengatasinya.
- Situasi akhir sasaran
Warga mengerti tentang ISPA, bagaimana tanda dan gejala ISPA, cara
mencegah dan mengatasinya.
- Tujuan
Memberikan pengetahuan kepada warga tentang ISPA, bagaimana tanda dan
gejala ISPA, cara mencegah dan mengatasinya.
- Tempat
Rumah warga RT 09 dan RT 10 Desa Pengkol
- Waktu
Senin, 16 Juli 2012 – Jumat, 20 Juli 2012
- Kendala
Beberapa warga masih belum mengerti sepenuhnya tentang ISPA dikarenakan
kendala bahasa daerah yang digunakan dan penderita buta aksara.
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.1.3 Penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)
a. Koordinator : Eko Ari Bowo
b. Latar Belakang
Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan warga salah satu
cara yang dilakukan adalah dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Dalam hal
perilaku hidup bersih dan sehat di Desa Pengkol hal yang perlu mendapat
perhatian adalah mengenai kebiasaan warga untuk buang air besar tidak pada
sembarang tempat. Program jambanisasi sudah di buat oleh pemerintah desa
Pengkol yaitu dengan memberikan bantuan closet (tempat buang air besar)
kepada warga yang belum mempunyai jamban. Meskipun sudah di beri dorongan
bantuan berupa bantuan closet akan tetapi masih belum semua warga mau untuk
buang air besar pada jamban.
Berdasar hal tersebut mahasiswa KKN mencoba melakukan identifikasi
permasalah mengenai hal tersebut dengan berbagai unsure terkait, dalam hal ini
dengan Perangkat desa, Bidan desa dan Mantri (petugas kesehatan) pada
polindes. Dari hasil identifikasi dan observasi tersebut maka langkah advokasi
yang dilakukan mahasiswa untuk mengubah kebiasaan warga yang buang air
besar sembarangan agar buang air besar pada jamban adalah dengan cara
melakukan sosialisasi akan pentingnya buang air besar pada jamban dengan
datang rumah ke rumah warga (door to door).
c. Macam Kegiatan
- Target
Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat (jambanisasi) dilakukan secara door to
door atau rumah ke rumah, hal ini dilakukan berdasarkan kondisi warga yang
tidak memungkinkan jika dilakukan penyuluhan secara kolosal. Rumah warga
yang diberikan penyuluhan berjumlah 50 rumah dari RT yang mayoritas
belum mempunyai jamban dalam hal ini RT 09 dan RT 10 dengan sasaran
semua anggota keluarga Bapak/Ibu.
- Situasi awal sasaran
Sebagian besar warga belum mengerti tentang dampak dari buang air besar
sembarangan serta manfaat buag air besar pada jamban.
- Situasi akhir sasaran
Sebagian besar mengerti tentang dampak dari buang air besar sembarangan
serta manfaat buag air besar pada jamban dan punya keinginan kedepan untuk
membangun jamban bagi warga yang belum punya jamban.
- Tujuan
Mengubah kebiasaan warga yang buang air besar sembarangan untuk buang
air besar pada jamban dengan memberikan pengetahuan akan dampak dari
buang besar sembarangan.
- Tempat
Rumah warga RT 09 dan RT 10 Desa Pengkol
- Waktu
Senin, 16 Juli 2012 – Jumat, 20 Juli 2012
- Kendala
Tingkat perekonomian warga yang masih minim sehingga belum mempunyai
sarana prasarana Jamban/WC.
- Kesimpulan
Dari hasil kegiatan sosialisasi kepada warga akan perilaku hidup bersih dan
sehat tentang jambanisasi bahwa warga sudah paham akan dampak dari buang
air besar sembarangan akan tetapi sebagian warga terkendala masalah dana
untuk pembangunan wc/jamban.
- Rekomendasi
Pembangunan jamban yang sederhana yang tidak perlu mewah sehingga
tidak mengeluarkan dana yang besar.
Perlu intervensi dari pemerintah dan dinas kesehatan setempat untuk
bantuan program pembangunan jamban yang siap pakai.
- Sumber dana
Iuran mandiri mahasiswa KKN
3.1.4 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Koordinator : Syafiri Sami’ Anwari
b. Latar Belakang
Sisi kesehatan lain yang perlu ditinjau lagi adalah kesehatan gigi dan mulut.
Tindakan mencegah lebih baik daripada mengobati merupakan prinsip kesehatan
secara umm. Dengan menyosialisasikan pentingna kesehatan gigi dan mulut,
maka kebersihan gigi dan mulut dapat terjaga dengan baik. Kegiatan ini
dilakukan untuk menanamkan gaya hidup bersih di kalangan anak sekolah, dan
melatih mereka menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga
meningkatkan pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan gigi dengan baik dan
benar agar gigi selalu bersih dan sehat. Dalam kegiatan ini para peserta akan
memperoleh penyuluhan bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.
c. Macam Kegiatan
- Target:
Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro kelas 1 sampai kelas 3. Target peserta sebanyak 100 orang.
- Situasi awal sasaran
Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
- Situasi akhir sasaran
Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga kesehatan gigi dan
mulut.
- Tujuan
Menjelaskan kepada masyarakat (khususnya siswa-siswi SD/MI) betapa
pentingnya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
- Tempat
SD/MI di Desa Pengkol
- Waktu
a. MI Miftahul Huda Pengkol
Senin, 16 Juli 2012 pk. 08.00-08.30 WIB
b. SDN Pengkol
Senin, 16 Juli 2012 pk. 09.00-09.30 WIB
- Kendala
Dilihat dari jadwal yang dilaksanakan acara penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut yang berlokasi di MI Miftahul Huda berlangsung lebih awal karena
memang pada hari tersebut siswa-siswi MI sedang menjalani hari
pembelajaran efektif fakultatif. Untuk penyuluhan yang dilaksanakan di SDN
Pengkol dilaksanakan pada saat istirahat. Panitia yang ada dibagi menjadi 2
tim, yaitu tim MI dan SDN Pengkol. Dan pada saat penyuluhan yang
bertempat di SDN Pengkol, ditambah juga penyuluhan tentang cara mencuci
tangan yang baik dan benar. Dari kedua kegiatan tersebut tidak mengalami
kendala berarti.
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.1.5 Gosok Gigi Bersama
a. Koordinator : Syafiri Sami’ Anwari
b. Latar Belakang
Sisi kesehatan lain yang perlu ditinjau lagi adalah kebersihan gigi dan
mulut. Tindakan mencegah lebih baik daripada mengobati merupakan prinsip
kesehatan secara umm. Dengan menyosialisasikan cara menggosok gigi yang
benar, maka kebersihan gigi dan mulut dapat terjaga dengan baik. Kegiatan ini
dilakukan untuk menanamkan gaya hidup bersih di kalangan anak sekolah, dan
melatih mereka menjaga serta merawat gigi mereka. Selain itu juga
meningkatkan pengetahuan tentang cara menggosok gigi dengan baik dan benar
agar gigi selalu bersih dan sehat. Dalam kegiatan ini para peserta akan
memperoleh demo langsung bagaimana cara menggosok gigi dengan benar yang
sebelumnya didahului dengan penyuluhan untuk menjaga kebersihan gigi dan
mulut yang dimulai sejak dini.
c. Macam Kegiatan
- Target
Siswa siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro kelas 1 sampai kelas 3. Target peserta sebanyak 100 orang.
- Situasi awal sasaran
Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga dan menggosok gigi
dengan benar
- Situasi akhir sasaran
Sebagian besar siswa-siswi SD/MI di Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo,
Kabupaten Bojonegoro belum mengerti cara menjaga dan menggosok gigi
dengan benar
- Tujuan
Menyosialisasikan cara menggosok gigi yang benar serta tips perawatan gigi
yang tepat, kemudian dipraktekkan oleh sasaran (siswa SD/MI). Menjelaskan
kepada masyarakat (khususnya siswa-siswi SD/MI) betapa pentingnya untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini.
- Tempat
MI Miftahul Huda di Desa Pengkol
- Waktu
Senin, 16 Juli 2012 pukul 08.00-08.30 WIB
- Kendala
Yang awalnya sasaran ditujukan kepada SD dan MI di Desa Pengkol, namun
akhirnya hanya dilakukan di MI Miftahul Huda Pengkol saja. Hal ini
dikarenakan tidak adanya sumber air dan tempat di SD Pengkol. Selain itu,
pembagian jobdesk tiap panitia kurang tertib, karena pembagian sumber daya
dilakukan berdasarkan kondisi lapangan. Namun, secara keseluruhan, kegiatan
dapat berjalan tertib dan lancar
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.2 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
3.2.1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
a. Koordinator : Bernadetha Desi Ardiyanti
b. Latar Belakang
Mayoritas pekerjaan warga desa Pengkol adalah petani. Hal ini
menyebabkan kebutuhan optimalisasi kerja otak yang pada masa usia dini
merupakan masa perkembangan terpesat melalui stimulus-stimulus, kurang
terpenuhi. Selain itu, perbedaan kondisi lingkungan pedesaan dan perkotaan
menyebabkan perbedaan yang cukup besar dalam hal sarana dan prasarana. Oleh
karena itu, perlu adanya kegiatan yang mendukung optimalisasi pendidikan anak
usia dini.
c. Macam Kegiatan
- Target
30 batita
- Situasi awal sasaran
Karena masih tergolong baru dibentuk, PAUD ini masih belum memiliki
jadwal kegiatan yang rutin serta jumlah kader pengajar yang kurang sehingga
kegiatanya belum berjalan secara terpadu.
- Situasi akhir sasaran
Peserta < 20 batita namun antusiasme, keaktifan serta tanggapan yang sangat
positif dari peserta PAUD.
- Tujuan
Melatih psikomotor anak-anak usia dini di desa Pengkol untuk
meningkatkan kemampuan mengenal warna, huruf dan angka.
Mengembangkan kemampuan dan keberanian anak untuk bersosialisasi
dengan orang lain.
- Tempat
Balai Desa Pengkol
- Waktu
Jumat, 13-27 Juli 2012, pukul: 08.00-09.30 WIB
- Kendala
Peran serta ibu-ibu peserta PAUD sebagai pendamping proses belajar anak
dirasa masih kurang. Ibu-ibu peserta PAUD membuat kesibukan sendiri.
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.2.2 Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT)
a. Koordinator : Samuel Dwi Wardiyanto
b. Latar Belakang
Setelah kegaiatan belajar mengajar di sekolah selesai, anak – anak usia SD
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dari pada belajar.
Akibatnya, pendalaman terhadap materi – materi pelajaran yang kurang baik.
Kurangnya jam belajar di luar kegiatan belajar mengajar di sekolah yang diterima
siswa SD Pengkol No. 737 disebabkan tidak adanya wadah untuk menyediakan
dan melakukan kegiatan tersebut.
c. Macam Kegiatan
- Target
Siswa mampu menjelaskan kembali materi yang telah diberikan oleh tim
KKN-BBM serta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan pada akhir sesi.
- Situasi awal sasaran
Siswa kurang mengerti pentingnya belajar di luar jam belajar di sekolah.
Siswa cenderung hanya mengandalkan guru sebagai pemberi materi dalam
proses belajar mengajar serta enggan untuk mengulang pelajaran atau proses
belajar mandiri di rumah.
- Situasi akhir sasaran
Motivasi belajar siswa bertambah. Hal ini dapat ditunjukkan oleh kemandirian
siswa dalam mempelajari materi yang diberikan. Selain itu, siswa memiliki
antusiasme dalam menjawab pertanyaan atau soal.
- Tujuan
Memberikan jam tambahan belajar bagi siswa SDN Pengkol no. 737 untuk
membantu siswa belajar di luar sekolah sekaligus memberikan motivasi agar
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi serta meningkatkan
prestasi siswa di kelas.
- Tempat
Rumah singgah KKN-BBM 46
- Waktu
Tanggal 16-28 Juli 2012, pukul 13.00-14.30 WIB
- Kendala
Ketertiban peserta kurang sehingga suasana belajar kurang kondusif.
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.2.3 Pelatihan Sablon
a. Koordinator : Farid Muqorrobin
b. Latar Belakang
Desa Pengkol memiliki potensi yang sangat besar sebagai produsen pupuk
kandang. Beberapa orang telah memulai wirausaha pupuk kandang. Namun,
proses pengemasan yang hanya berupa karung menyebabkan harga jual pupuk
kandang relatif rendah.
c. Macam Kegiatan
- Target
Peserta pelatihan sablon dapat mengenali alat sablon dan dapat
mempraktikkan proses cetak sablon dari mulai print out desain sampai cetak
ke media dengan teknik yang menunjang keberhasilan dan hasil maksimal
denagn baik dan benar.
- Situasi awal sasaran
Beberapa warga telah memiliki pengetahuan mengenai alat-alat dasar sablon
namun belum memiliki keterampilan menyablon.
- Situasi akhir sasaran
Beberapa warga telah terampil menyablon di berbagai media.
- Tujuan
Memberikan alternatif peningkatan harga jual pupuk kandang melalui proses
pengemasan yang lebih baik. Selain itu untuk meningkatkan keterampilan bagi
masyarakat desa Pengkol di luar pendidikan formal dan di luar pekerjaan
pokok.
- Tempat
Kediaman bapak Sarno
- Waktu
Minggu, 29 Juli 2012, pukul 16.00-17.00 WIB
Senin, 30 Juli 2012, pukul 11.00-13.00 WIB
- Kendala
Sarana dan prasarana yang masih kurang memadai sehingga pada praktek
sablon terjadi kegagalan karena pengunaan alat yang tidak semestinya.
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.2.4 Buka Bersama Adik-Adik TPQ
a. Koordinator : Eko Ari Bowo
b. Latar Belakang
Seiring dengan datangnya bulan suci ramadhan di masjid desa pengkol
menyelenggarakan kegiatan TPQ buat siswa anak-anak yang rata-rata siswa
sekolah dasar. Kegiatan TPQ yang dilakukan ini pun di ikuti dengan penuh
semangat oleh para siswa. Melihat semangat dari adik-adik TPQ tersebut maka
perlu diberi support motivasi belajar bagi adik-adik TPQ.
Berdasar hal tersebut maka mahasiswa KKN membuat kegiatan bagi para
adik-adik TPQ yang dikemas dalam bentuk outbond training, pemberian materi
wawasan keislaman dan dilanjutkan buka bersama. Kegiatan ini dilakukan
sebagai upaya untuk memberikan semangat bagi para adik-adik TPQ dan
penambahan wawasan keislaman bagi para adik-adik TPQ.
c. Macam Kegiatan
- Target
Kegiatan buka bersama yang direncanakan di targetkan di ikuti oleh 40 siswa
TPQ.
- Situasi awal sasaran
Selama bulan ramadhan ini belum pernah dilakukan kegiatan outbond training,
wawasan keislaman dan buka bersama .
- Situasi akhir sasaran
Sejumlah 45 siswa TPQ mengikuti buka puasa bersama, outbond training dan
wawasan keislaman dengan penuh semangat sampai akhir kegiatan.
- Tujuan
Memberikan semangat bagi para adik-adik TPQ dan penambahan wawasan
keislaman bagi para adik-adik TPQ .
- Tempat
Masjid Desa Pengkol
- Waktu
Sabtu, 28 Juli 2012 Jam 15.00 – 18.00 WIB
- Kendala
Kegiatan selama ini berjalan lancar dan tidak menemui kendala yang berarti.
- Sumber dana
Iuran mandiri mahasiswa KKN dan Swadaya
3.3 Bidang Perancangan Bisnis
3.3.1 Seminar Wirausaha dan Aplikasi pembuatan Pupuk kompos
a. Koordinator : Ian Agung Prakoso
b. Latar Belakang
Seminar Wirausaha dan Aplikasi pembuatan pupuk kompos ini diikuti oleh
seluruh perangkat desa dan warga desa Pengkol khususnya bapak-bapak. Seminar
ini disajikan dengan pemberian materi tentang pembukaan wirausaha baru serta
cara pembuatan pupuk kompos oleh mahasiswa/i KKN untuk kemudian
diaplikasikan sesuai jadwal yang ditentukan. Diskusi dilakukaan secara bebas
terbuka, sehingga para peserta yang hadir memiliki kebebasan untuk
menyampaikan pertanyaan kepada pemateri.
c. Macam Kegiatan
- Target
50 warga
- Situasi awal sasaran
Belum ada ketertarikan untuk melakukan wirausaha dalam menjual pupuk
kompos
- Situasi akhir sasaran
Munculnya ketertarikan warga Desa Pengkol dalam melakukan wirausaha.
- Tujuan
Memberikan motivasi pada warga desa Pengkol bagaimana memulai
wirausaha yang baru serta cara-cara yang efektif dalam berwirausaha.
- Tempat
Balai Desa Pengkol
- Waktu
Selasa, 17 Juli 2012, pukul 19.00-21.00 WIB
- Kendala
Kesibukan warga yang membuat acara berjalan tidak tepat waktu
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.3.2 Ayo Menabung
a. Koordinator : Jessy Julia Rachman
b. Latar Belakang
Menabung merupakan kegiatan untuk menghemat pengeluaran agar di waktu
yang akan datang tidak kesulitan dalam mengatur pengeluaran. Siswa SD/MI di
desa pengkol setiap harinya sering mengeluarkan uang saat istirahat untuk
membeli makanan. Akibatnya, setiap hari mereka selalu meminta uang untuk
membeli sesuatu. Jika mereka ingin membeli sesuatu dengan harga yang mahal,
mereka harus menabung setiap hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya
sosialisasi mengenai pentingnya menabung kepada siswa sejak dini.
c. Macam Kegiatan
- Target
siswa kelas 3 dan 4 SD/MI
- Situasi awal sasaran
Belum ada kesadaran dari siswa mengenai pentingnya menabung
- Situasi akhir sasaran:
Para siswa mulai rajin menyisihkan uangnya untuk ditabung.
- Tujuan
Untuk melestarikan kebiasaan menabung sejak dini kepada seluruh anak-anak
di Desa Pengkol.
- Tempat
SD/MI Desa Pengkol
- Waktu
23-24 Juli 2012
- Kendala
Kurangnya ketertiban siswa
- Sumber dana
Iuran dan swadana mahasiswa KKN
3.3.3 Sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang
a. Koordinator : Bernadetha Desi Ardiyanti
b. Latar Belakang
Setiap tahunnya, menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat akan
uang nominal kecil meningkat. Hal ini berisiko meningkatnya pemalsuan uang
yang tersebar di berbagai daerah terutama daerah pedesaan seperti desa Pengkol.
Masyarakat yang mayoritas petani cenderung tidak mempedulikan mengenai
keaslian mata uang rupiah. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-BBM 46
Universitas Airlangga yang berlokasi di Desa Pengkol, bekerja sama dengan
Bank Indonesia berinisiatif memberikan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian
uang rupiah.
c. Macam Kegiatan
- Target
Warga kecamatan Tambakrejo, khususnya warga desa Pengkol.
- Situasi awal sasaran
Sebagian besar warga baik di kecamatan Tambakrejo maupun di desa Pengkol
sendiri belum mengenal secara detail mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah
dan bagaimana cara mengidentifikasinya.
- Situasi akhir sasaran
Masyarakat kecamatan Tambakrejo maupun desa Pengkol mengetahui lebih
baik mengenai ciri-ciri uang rupiah asli, dan bagaimana mengidentifikasinya.
- Tujuan
Memberikan pengetahuan kepada warga mengenai ciri-ciri dari keaslian uang.
- Tempat
Kantor kecamatan Tambakrejo
Balai Desa Pengkol
- Waktu
27 Juli 2012, 16.00 WIB
30 juli 2012, 09.00 WIB
- Kendala
Jumlah waktu yang diberikan untuk penyuluhan yang sangat minim, jumlah
peserta yang hadir relatif banyak sedangkan jumlah trainer yang sedikit
menyebabkan pemaparan tentang ciri keaslian uang tidak mendalam. Selain
itu, keinginan warga untuk melihat langsung seperti apa contoh uang palsu
belum direalisasikan.
- Sumber dana
Bank Indonesia
3.4 Bidang Lingkungan
3.4.1 Pengkol Bersinar
a. Koordinator : Mohammad Vicky Indra
b. Latar Belakang
Jalan utama di Desa Pengkol sudah ada beberapa kabel yang telah dipasang
sebagai instalasi lampu jalan. Namun pada beberapa titik, masih terdapat lampu
yang tidak nyala sehingga jalan utama di Desa Pengkol masih gelap gulita pada
malam hari. Oleh karena itu peserta KKN BBM-46 berinisiatif untuk membantu
memperbaiki titik-titik lampu yang sudah ada instalasi listriknya namun tidak ada
lampu yang nyala.
c. Macam Kegiatan
- Target
Pemasangan 5 lampu
- Situasi awal sasaran
Terdapat 5 lampu jalan putus
- Situasi akhir sasaran
Pemasangan 5 lampu pada perbaikan 6 titik instalasi lampu
- Tujuan
Memberikan penerangan jalan utama di Desa Pengkol
Memperbaiki lampu yang sudah ada agar nyala kembali.
Mengganti lampu/kabel yang rusak supaya bisa nyala kembali.
- Tempat
Jalan Utama Desa Pengkol
- Waktu
Sabtu-Minggu, 14-15 Juli 2012
- Kendala
Lokasi tempat pemasangan lampu susah
Cuaca kurang mendukung sehingga mengakibatkan lampu yang telah
dipasang sering mengalami kerusakan.
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.4.2 Seminar dan Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi
a. Koordinator : Mohammad Vicky Indra
b. Latar Belakang
Limbah peternakan, khususnya limbah kotoran sapi, warga Desa Pengkol
belum ada cara pengolahannya. Limbah kotoran sapi yang ada hanya dibiarkan
begitu saja di pekarangan rumah atau di kebun belakang rumah warga, sehingga
menyebabkan polusi udara karena baunya yang tidak sedap. Hal ini mendorong
peserta KKN BBM-46 untuk mengadakan penyuluhan tentang cara mengolah dan
memanfaatkan limbah peternakan, khususnya limbah kotoran sapi. Selain itu
kondisi geografis desa pengkol adalah sawah, namun selama ini masyarakat desa
pengkol lebih sering memakai pupuk kimia. Oleh sebab itu, diperlukan
pemanfaatan kotoran sapi untuk dibuat menjadi pupuk bokashi.
c. Macam Kegiatan
- Target
Aplikasi pembuatan di 2 titik lokasi
- Situasi awal sasaran
Kebanyakan warga masih menggunakan pupuk kimia
- Situasi akhir sasaran
Aplikasi pembuatan pupuk bokashi di 4 titik lokasi
- Tujuan
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat Desa Pengkol bagaimana
cara mengolah limbah peternakan (khususnya limbah kotoran sapi) dengan
menggunakan sistem pembuatan pupuk bokashi.
- Tempat
Di rumah warga Desa Pengkol
- Waktu
18-30 Agustus 2012,pukul 16.30 WIB
- Kendala:
Acara terlambat selama 1 jam dikarenakan para undangan belum hadir.
Kesibukan para warga yang mayoritas pekerjaannya sebaga petani
sehingga tidak semua warga bisa hadir dalam kegiatan tersebut.
- Sumber dana
Iuran dan swadana
3.4.3 Penanaman Benih Tanaman dalam Polybag
a. Koordinator : Dewi Sartika Ariyani
b. Latar Belakang
Lahan warga di Desa Pengkol ada beberapa yang belum dimanfaatkan
secara maksimal oleh para warga untuk ditanami benih tanaman sayuran seperti
benih cabe, tomat, terong, dll. Lahan di halaman SDN Pengkol juga terlihat masih
ada kekosongan tanaman yang ditanam. Sehingga, perangkat desa memberikan
permintaan program tambahan bagi beserta peserta KKN BBM-46 untuk
mengadakan penanaman benih tanaman dalam polybag.
c. Macam Kegiatan
- Target
Mampu membuat tanaman 20 benih sayuran dalam polybag
- Situasi awal sasaran
Halaman rumah warga kebanyakan masih kosong dan hanya ada beberapa
tanaman saja begitu juga halaman SDN Pengkol.
- Situasi akhir sasaran
Mampu menaman 24 polybag benih sayuran unuk disebar lokasikan ke
halaman rumah warga dan SDN Pengkol.
- Tujuan
Memanfaatkan benih-benih tanaman yang telah ada di Desa Pengkol
untuk ditanam di lahan warga dan SDN Pengkol.
Penghijauan tambahan bagi lingkungan Desa Pengkol.
Membangun keakraban antara perangkat desa dan peserta KKN BBM-46
- Tempat
Halaman rumah warga dan SDN Pengkol
- Waktu
21 Agustus pukul 09.00 WIB
- Kendala:
Tanah untuk diisikan kedalam polybag agak sulit untuk diperoleh
karena kondisi desa pada musim kemarau.
Kurangnya kemampuan peserta KKN BBM-46 dalam bidang
perkebunan sehingga masih membutuhkan bantuan warga yang lebih
ahli dalam bidang tersebut.
- Sumber dana
Tidak ada
3.4.4 Pembuatan Peta Geografis Desa Pengkol
a. Koordinator : Gunawan Aschari
b. Latar Belakang
Peta geografis Desa Pengkol yang telah dibuat sebelumnya merupakan peta
yang sudah lama dan tidak terperbaharui sejak tahun 1987. Sehingga Kepala Desa
mengusulkan pada peserta KKN BBM-46 untuk memperbaharui peta tersebut
agar lebih detail dan lebih modern demi kemajuan Desa Pengkol itu sendiri.
c. Macam Kegiatan
- Target
Dapat membuat peta Desa Pengkol
- Situasi awal sasaran
Peta yang sudah ada masih menggunakan peta buatan pada tahun 1987
- Situasi akhir sasaran
Dapat membuat peta geografis Desa Pengkol sesuai keadaan yang sebenarnya
dan paling terperbaharui.
- Tujuan
Memperbaharui peta geografis Desa Pengkol agar lebih mutakhir
- Tempat
Di rumah singgah KKN
- Waktu
16-28 Juli 2012
- Kendala
Tidak ada peta digital sebelumnya dalam bentuk softfile
- Sumber dana
Tidak ada
BAB IV
RINCIAN ANGGARAN DANA
Pemasukan :
Kas 17 x Rp 500.000 Rp
8.500.000,00
LPPM UNAIR 17 x Rp 150.000 Rp
2.550.000,00
Donatur Rp
600.000,00
Sponsorship by PT. Djarum Rp
500.000,00
Sponsorship by Bank Indonesia Rp
2.000.000,00
Swadaya Rp
445.000,00
Total Pemasukan Rp
14,595.000,00
Pengeluaran:
1. Biaya Sekretariatan
Penggandaan proposal Rp
32.000,00
Penjilidan proposal Rp
24.000,00
Rp
56.000,00
2. Publikasi dan Dokumentasi
Spanduk 3x1m Rp
55.000,00
X-Banner outdoor Rp
69.000,00
ID Card 20 x Rp 800 Rp
16.000,00
Tali id card 2 x Rp 5.000 Rp
10.000,00
Rp
150.000,00
3. Perlengkapan
Penginapan Rp
500.000,00
Iuran buka bersama di Kec. Rp
150.000,00
Souvenir Plakat (2 x Rp 40.000,00) Rp
80.000,00
Gelas plastik 50 x Rp 300 Rp
15.000,00
Lampu Rp
40.000,00
Souvenir Rp
350.000,00
Rafia, lakban Rp
30.000,00
Penyewaan alat transportasi Rp
95 0.000,00
Rp
2.115.000,00
4. Konsumsi
Konsumsi Panitia Rp
5.557.000,00
Air Minum 14 x Rp 13.000,00 Rp
182.000,00
Rp
5.859.000,00
5. Acara
1. Bidang Kesehatan
Penyuluhan KIE Dagusibu OM2K
Plastik 250 g , 3 x Rp 1.500, 00 Rp
4.500,00
Tee LYL Rp
4.500,00
Tee Brc Rp
4.500,00
Papan white board Rp
30.000,00
Facemask Diapro Rp
23.000,00
Lilin sakura panjang 2 x Rp 7.500,00 Rp
15.000,00
Kertas coklat 10 x Rp 1.000,00 Rp
10.000,00
Spidol besar 2 x Rp 5.500,00 Rp
11.000,00
Tinta spidol Rp
11.500,00
Kertas coklat Rp
15.000,00
Isolasi gold Rp
10.000,00
Kopi ABC 5 x Rp 8.650,00 Rp
43.250,00
Garam kapal Rp
27.000,00
Garam kapal 10 x Rp 675,00 Rp
6.750,00
Sariwangi 2 x Rp 7.025,00 Rp
14.050,00
Gula Larrist Rp
328.750,00
Gula Larrist 5 x Rp 13.150,00 Rp
65.750,00
Fotocopy 152 x Rp 75,00 Rp
11.400,00
HVS warna 100 x Rp 125,00 Rp
12.500,00
Rp 648.450,00
Penyuluhan ISPA dan Penyuluhan PHBS
Facemask Evo 2 x Rp 21.000 Rp 42.000,00
Daia detergent 20 x Rp 4.375 Rp 87.500,00
Daia detergent 30 x Rp 3.890 Rp 116.700,00
Ciptadent coolmint 20 x Rp 2.175 Rp 43.500,00
Sabun Nuvo 20 x Rp 1.400 Rp 28.000,00
Ciptadent pasta gigi 30 x Rp 2.290 Rp 68.700,00
Sabun Nuvo 20 x Rp 1.390 Rp 27.800,00
Sabun Nuvo 10 x Rp 1.690 Rp 16.900,00
Rp 431.100,00
Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Flipchart 2 x Rp 25.000 Rp 50.000,00
Bagus toothbrush Rp 1,290,00
Lifebuoy handwash Rp 12,090,00
Buku sidu isi 38, 2 x Rp 15.500 Rp 31,000,00
Pensil P88, 2 x Rp 6,000,00 Rp 12,000,00
Stip fancy Rp 10,000,00
Penggaris batang 15 cm Rp 20,000,00
Rp 136.380,00
Gosok Gigi Bersama
Tissue roll 2 x Rp 2.400 Rp 4.800,00
Gelas plastic 4 x Rp 5.500 Rp 22.000,00
Sikat gigi 8 x Rp 18.000 Rp 144.000,00
Kantong sampah Rp 24.450,00
Pepsodent jumbo 3 x Rp 8.090 Rp 24.270,00
Rp 219.520,00
Screening Kesehatan Gigi dan Mulut
Alkohol 70% Rp 20.000,00
Stiker 100 x Rp 150 Rp 15.000,00
Sarung tangan 10 x Rp 1.500 Rp 15.000,00
Fotocopy 200 x Rp 100 Rp 20.000,00
Rp 70.000,00
Total Rp 1.505.450,00
2. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
PAUD
Crayon 12w deboss 3 x Rp 7.000 Rp 21.000,00
Crayon 12w livo 3 x Rp 6.000 Rp 18.000,00
Malam Bona besar 12 x Rp 4000 Rp 48.000,00
Malam Bona kecil 4 x Rp 2.500 Rp 10.000,00
Fotocopy 60 x Rp 100 Rp 6.000,00
Rp
103.000,00
BIBIT
Buku 5 x Rp 2.000 Rp 10.000,00
Bolpen 12 x Rp 1.000 Rp 12.000,00
Penghapus 80 x Rp 212 Rp 16.960,00
Peralatan tulis Rp
68.280,00
Rp 107.240,00
Penyuluhan Sablon
Screen 30x40cm Rp 30.000,00
Botol photoxol 2 x Rp 12.000 Rp 24.000,00
Rakel bening Rp 35.700,00
M3 ( E ) Rp 23.500,00
Cat sablon Rp 20.000,00
Plastik 5 kg 1 pak Rp 25.000,00
M4 ( B ) Rp 23.000,00
Rp 181.200,00
Ngabuburit Bersama Kakak – Kakak KKN
Konsumsi peserta Rp 328.500,00
Doorprize Rp
22.000,00
Rp 350.500,00
Total Rp 741.940,00
3. Perencanaan Bisnis
Seminar dan Aplikasi Pengemasan Produk
Penyewaan proyektor Rp
50.000,00
Kardus konsumsi Rp 17.500,00
Konsumsi Rp 146.500,00
Rp 214.000,00
Ayo Menabung
Celengan 48pcs Rp
141.000,00
Plastik kado 2 x Rp 5.000 Rp
10.000,00
Kertas transparan 15 x Rp 800 Rp
12.000,00
Rp 163.000,00
Sosialisasi Ciri – ciri Keaslian Uang
Sinar UV 4 x Rp 18.000 Rp
74.000,00
Lup 4 x Rp 3.000 Rp
12.000,00
Transportasi Rp
300.000,00
Rp 386.000,00
Total Rp 718.000,00
4. Lingkungan
Aplikasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi
M – 4 Rp
50.000,00
Pupuk kandang sapi Rp
5.000,00
EM 4 Rp
45.000,00
Rp
100.000,00
Pengkol Bersinar
Plc Philips 5 x Rp 32.500 Rp 162.500,00
Philips 35watt Rp
90.000,00
Rp 252.500,00
Total Rp 352.500,00
BAB V
PEMBAHASAN
6.1 Bidang Kesehatan
Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya
kesehatan, manusia tidak akan bias apa-apa. Menjaga kesehatan itu perlu bagi setiap
manusia. Bila terserang penyakit hendaknya segera periksa ke dokter.
Minimnya kesadaran akan kesehatan di Desa Pengkol membuak kami semakin
tergerak untuk melaksanakan program-program kesehatan yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Adapun program yang kami laksanakan ada 4 garis besar, yaitu
penyuluhan dagusibu, penyuluhan ISPA, penyuluhan PHBS, dan kesehatan mulut dan
gigi.
Untuk kegiatan penyuluhan dagusibu OM2K, tidak terdapat kendala berarti
dalam pelaksanaannya, selain kendala bahasa. Terkadang target hanya bisa bahasa
jawa, tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia. Berbeda dari rencana awal yang
dicanangkan kegiatan ini berjalan selama 2 minggu. Namun pada kenyataanya,
kegiatan ini hanya berjalan empat tahap tapi sudah melebihi target yang diharapkan.
Untuk kegiatan penyuluhan ISPA dan PHBS yang awalnya melakukan kegiatan
penyuluhan secara kolosal/bersama-sama di balai desa, akhirnya kedua kegiatan ini
konsepnya diganti secara door to door mengingat masih minimnya kesadaran
pentingnya untuk menghadiri kegiatan seperti penyuluhan kesehatan. Kegiatan ini juga
melampaui target awal sebanyak 20 orang menjadi 50 orang.
Untuk kesehatan gigi dan mulut, sasarannya adalah anak-anak SD. Seperti yang
sudah dijlaskan di atas, kegiatan ini juga tidak memiliki kendala berarti yang dapat
mengganggu jalannya acara yang berlangsung. Namun disayangkan, target untuk
screening gigi tidak terpenuhi karena memang kekurangan jumlah murid di tempat
belajar.
Dari hasil evaluasi kegiatan, dapat disimpulkan bahwa untuk bidang kesehatan
seharusnya bisa member terobosan terbaru dalam hal edukasi mengenai masalah
kesehatan, bukan hanya dalam bentuk penyuluhan agar masyarakat tidak bosan dengan
‘penyuluhan’. Selain itu, metode edukasi juga harus disesuaikan dengan kondisi
masyarakat di sana agar tepat sasaran dan benar-benar berguna.
6.2 Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Program kerja divisi pemberdayaan masyarakat terdiri atas kegiatan yang
menunjang kemandirian dan keberdayaan masyarakat desa Pengkol, khususnya di bidang
pendidikan atau edukasi. Program kegiatan tersebut mencakup hampir seluruh
masyarakat usia praproduktif maupu produktif.
Pertama, kegiatan Bimbingan Belajar Terpadu (BIBIT) yang ditujukan pada
anak usia sekolah dasar. Berdasarkan survey dan observasi pra-KKN, desa Pengkol
memiliki sarana yang tergolong minim terutama dalam bidang pendidikan.Desa ini
hanya memiliki 1Sekolah Dasar (SD) negeri, 1 Madrasah Ibtida’iyah (MI), 1 taman
kanak-kanan (TK), 1 RA dan juga satu pos PAUD yang baru terbentuk dan berjalan
selama 4 bulan. Kondisi tersebut menyebabkan jumlah murid tidak seimbang dengan
jumlah tenaga pengajar yang ada di berbagai sekolah tersebut, sehingga para tenaga
pengajar tersebut banyak yang harus merangkap tanggung jawab mengajarnya. Di sisi
lain, anak-anak Desa Pengkol tergolong aktif dan memiliki antusias tinggi dengan
adanya berbagai hal-hal baru. Namun sayangnya, keterbatasan sarana dan prasarana
sekolah beserta tenaga pengajarnya yang tidak seimbang, keterbatasan lingkungan
bermain serta kondisi keluarga yang mayoritas tergolong keluarga miskin,
mengakibatkan keaktifan dan antusiasme tersebut tidak tersalurkan dengan baik. Kondisi
inilah yang kemudian menimbulkan gagasan dilaksanakannya BIBIT tersebut yang
dilaksanakan usai kegiatan belajar mengajar di sekolah, pukul 13.00-14.30 di Rumah
Singgah tim KKN-BBM 46.
Materi BIBIT yang diberikan menyesuaikan dengan kebutuhan peserta BIBIT,
namun tetap dalam konteks materi pembelajaran umum, yaitu Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, IPS. Agar kegiatan ini dapat terkontrol dan terawasi,
maka setiap anak yang hadir dalam kegiatan ini dibagi dalam berbagai kelompok
berdasarkan kelas. Kemudian kelompok tersebut dibimbing oleh salah seorang
mahasiswa/i tim KKN-BBM 46.
BIBIT memotivasi anak-anak peserta BIBIT yang biasanya hanya belajar di
sekolah dan menghabiskan jam luar sekolah dengan bermain, menjadi lebih tekun belajar
serta memanfaatkan waktunya dengan baik. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan
cara belajar yang efektif melalui variasi metode pengajaran seperti pemberian teka-teki
maupun kompetisi antar anak dalam satu kelompok.
Kegiatan kedua untuk usia praproduktif adalah kegiatan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) untuk bayi usia 0-3 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan di pos PAUD yang
berlokasi di Balai Desa Pengkol. Berdasarkan data yang diperoleh dari koordinator pos
PAUD, kegiatan ini baru dilaksanakan selama 4 bulan terakhir. Karena masih tergolong
baru dibentuk, PAUD ini masih belum memiliki jadwal kegiatan yang rutin serta jumlah
kader pengajar yang kurang sehingga kegiatanya belum berjalan secara terpadu. Hal ini
terlihat dari pecahnya konsentrasi atau fokus peserta PAUD yang sebagian
memperhatikan pengajar sedang sebagian lainnya masih tetap bersama dengan ibunya.
Selain itu, orang tua peserta pun kurang turut membantu peserta untuk mengikuti
kegiatan yang dilaksanakan. Sehingga, bantuan tenaga serta materi pembelajaran
kegiatan PAUD oleh tim KKN-BBM 46 dirasa cukup tepat sasaran.
Materi pembelajaran yang ditawarkan oleh mahasiswa/i KKN antara lain
permainan malam (clay) pada minggu pertama serta mewarnai berbagai gambar hewan
dan buah-buahan pada minggu berikutnya. Pada kegiatan pertama yaitu permainan clay,
tim KKN-BBM 46 mengenalkan berbagai macam bentuk dan warna dan berhasil
mendapat tanggapan yang baik dari peserta PAUD meskipun pada awal kegiatan
terkesan masih takut, ragu atau malu untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang
diadakan. Hal ini disebabkan oleh kerjasama yang baik yang terbentuk antara tim KKN-
BBM 46, tenaga pengajar asal serta ibu-ibu peserta PAUD.
Antusiasme, keaktifan serta tanggapan positif tersebut juga dirasakan pada
kegiatan kedua adalah mewarnai berbagai gambar hewan dan buah-buahan. Suasana
kondusif lebih mudah terbentuk oleh karena kerjasama antara KKN-BBM 46, tenaga
pengajar asal serta ibu-ibu peserta PAUD pada minggu sebelumnya masih terjalin
dengan baik. Dalam kegiatan tersebut, peserta PAUD relatif jauh lebih aktif serta lebih
menikmati kegiatan yang diadakan. Hal ini terlihat dari keaktifan peserta yang mewarnai
lebih dari satu gambar.
6.3 Bidang Perancangan Bisnis
Setelah melakukan pengamatan di Desa Pengkol, Tambakrejo, tingkat
perekonomian warga tersebut bisa dibilang kurang. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya ekonomi disamping minimnya
bantuan pemerintah. Oleh karena itu, bidang perancangan bisnis memberikan dua
program kerja yang sekiranya bisa menumbuhkan kesadaran akan pentingnya ekonomi
serta bagaimana membentuk jiwa ekonomi serta wirausaha yang sesuai dengan keadaan
desa ini.
Ekonomi merupakan hal yang paling penting dalam taraf hidup manusia. Oleh
karena itu, memang lebih baik jika kesadaran akan pentingnya ekonomi dalam
kehidupan kita sudah dibentuk sedari dini. Mengenai perihal tersebut, maka program
kerja yang dinamakan Ayo Menabung digalakkan pada siswa/i SD dan MI kelas 3 dan
4. Siswa/i kelas 3 dan 4 merupakan umur yang cukup dimana anak sudah bisa
dibiasakan untuk mengelola keuangan mereka sendiri dari hal yang paling kecil, yaitu
dengan cara menabung. Asumsi tentang menabung yang ditanamkan disini bukan
mengenai sisa uang yang mereka punya untuk ditabung ke dalam celengan maupun
buku tabungan mereka, melainkan dengan mengubah cara pikir mereka bahwa
menabung adalah menyisihkan sebagian uang saku yang mereka dapat sebelum mereka
pergunakan untuk kebutuhan lain. Dengan hal tersebut, maka mereka juga sudah belajar
menekan kebutuhan yang tidak pentng seperti jajan yang berlebihan hingga tidak
menyisakan uang saku mereka.
Program kerja Ayo Menabung ini mendapat respon positif dari pihak sekolah
serta siswa/i peserta program ini. Hal ini terlihat dari respon yang baik dari pihak
sekolah akan pentingnya menabung bagi pembelajaran sejak dini. Sebagian dari siswa/i
tersebut sudah memiliki celengan sebagai tempat untuk menabung sebagian dari uang
saku mereka. Namun, belum difungsikan secara maksimal karena kurangnya
pengetahuan akan pentingnya menabung dan kesadaran diri mereka akan pentingnya
memiliki tabungan untuk diri sendiri.
Permasalahan ekonomi lainnya yang ada dalam desa ini adalah kurangnya
kesadaran jiwa kewirausahaan. Mayoritas mata pencaharian warga desa Pengkol adalah
sebagai petani yang taraf perekonomiannya terbilang kurang, petani di sini juga
sebagian besar mempunyai ternak. Sehingga program kerja kedua yang kami berikan
dari bidang perancangan bisnis adalah seminar untuk membentuk wirausaha baru
pupuk kompos, melihat dan memberdayakan dari sumber daya sekitar yang ada.
Mayoritas penduduk di sini mata pencaharian petani yang juga memiliki hewan ternak
seperti sapi merupakan dua hal yang dapat dimanfaatkan untuk membentuk wirausaha
baru diluar sebagai petani. Pemanfaatan limbah hewan ternak yang selama ini belum
dimanfaatkan menjadi peluang yang besar untuk dipergunakan sebagai bahan utama
pembuatan pupuk kompos. Dan melihat juga dari penggunaan pupuk kimia yang
selama ini digunakan oleh para petani di desa ini, membawa pencerahan bagi petani
dengan menggunakan pembuatan pupuk kompos yang lebih alami dan sarat akan
bahan kimia. Serta harga yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
Setiap tahunnya, menjelang hari raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat akan
uang nominal kecil meningkat. Hal ini berisiko meningkatnya pemalsuan uang yang
tersebar di berbagai daerah terutama daerah pedesaan seperti desa Pengkol. Masyarakat
yang mayoritas petani cenderung tidak mempedulikan mengenai keaslian mata uang
rupiah. Oleh karena itu, mahasiswa KKN-BBM 46 Universitas Airlangga yang
berlokasi di Desa Pengkol, bekerja sama dengan Bank Indonesia berinisiatif
memberikan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah.
Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di desa Pengkol sebagai lokasi KKN, namun
juga di Kecamatan Tambakrejo supaya dapat menyebarluaskan informasi ini dalam
cakupan yang lebih besar.
Kegiatan sosialisasi pertama dilakukan di kantor kecamatan Tambakrejo pada
tanggal 27 Juli 2012 pukul 16.00 WIB. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh perangkat
kecamatan seperti ketua KUA, Kapolsek Tambakrejo, dan seluruh kepala desa yang ada
di kecamatan Tambakrejo. Kegiatan ini diawali dengan menunjukkan presentasi
mengenai tujuan dan berbagai contoh gambar uang, serta membagikan booklet
mengenai pengidentifikasian ciri-ciri uang rupiah asli kepada seluruh peserta yang
hadir. Saat penjelasan berlangsung, peserta sangat menunjukkan antusiasme tinggi. Hal
ini dilihat dari respon yang diberikan kepada para trainer saat menyebar diantara
peserta untuk memberikan peragaan secara langsung mengenai identifikasi uang asli.
Sama halnya dengan kegiatan sosialisasi yang pertama di kantor kecamatan,
kegiatan sosialisasi yang kedua dilakukan di Balai Desa Pengkol pada tanggal 30 Juli
2012 pukul 09.00 WIB. Dalam kegiatan yang kedua ini dihadiri oleh sebagian besar
ibu-ibu PKK. Diawali dengan pembagian booklet yang telah di sediakan oleh trainer,
presenter mulai menjelaskan mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah dan kemudian
diperagakan oleh trainer yang lainnya secara menyebar kepada peserta yang hadir
dalam kegiatan ini. Antusiasme yang tinggi juga ditunjukan oleh peserta yang hadir
dalam kegiatan ini.
Kegiatan ini dapat dikatakan berjalan sesuai rencana kegiatan yang telah
dirumuskan serta mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat penerima
penyuluhan. Namun, waktu yang diberikan kepada trainer terutama saat kegiatan
sosialisasi yang pertama berlangsung, relatif singkat. Selain itu, permintaan peserta agar
trainer memberikan contoh uang palsu agar dibandingkan dengan uang rupiah yang asli
tidak dapat dipenuhi.
Di lihat dari hal-hal di atas tersebut, kurangnya tingkat perekonomian di desa ini
sebenarnya juga kurangnya pengetahuan akan membentuk perekonomian yang lebih
mapan dan mandiri. Serta penyuluhan dari pemerintah yang tidak dibarengi dengan
pengawasan dan aplikasi secara langsung membuat keberlangsungan sebuah ekonomi
dan wirausaha baru terhenti di tengah jalan dan tidak berkelanjutan.
6.4 Bidang Lingkungan
Desa Pengkol merupakan desa yang rata-rata warganya adalah petani dan
peternak. Dimana setiap harinya mereka mengurusi sawah dan binatang peliharaan
mereka seperti sapi, kambing, dan ayam. Hampir setiap warga memiliki hewan ternak.
Dan hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah kotoran hewan
ternak belum digunakan secara maksimal. Biasanya kotoran ternak yang ada hanya
dikumpulkan saja dan langsung dijual ke pengadahseharga tiga ribu rupiah per
karungnya. Sebagian ada juga yang dimanfaatkan sebagai pupuk untuk sawahnya
sendiri. Padahal banyak sekali limbah kotoran di belakang rumah warga yang belum
termanfaatkan dengan baik. Melihat kondisi ini maka kami berinisiatif untuk
mengadakan seminar dan aplikasi pembuatan pupuk Bokashi. Bahan utama pembuatan
pupuk bokashi ini adalah kotoran sapi ataupun kotoran hewan ternak lainnya. Jadi
dengan adanya seminar dan aplikasi pembuatan pupuk bokashi ini diharapkan warga
bisa memanfaatkan limbah kotoran hewan ternak yang ada dengan maksimal.
Pertimbangan dalam membuat pupuk bokashi ini, selain untuk membuat pupuk untuk
lahan persawahan juga bisa dijual ke masyarakat luas. Jadi bisa menambah penghasilan
para warga dalam mewujudkan penghidupan yang layak.
Terealissasinya pembuatan pupuk bokashi produksi desa pengkol adalah dengan
adanya seminar yang dilanjutkan dengan pengaplikasian percontohan pembuatan pupuk
bokashi keesokan harinya pada beberapa RT di Desa Pengkol secara kontinyu. Dimana
pengaplikasian percontohan tersebut dihadiri oleh kepala keluarga sebagai perwakilan
tiap warga pada tiap RT yang ada. Warga sangatlah antusias mengikuti kegiatan ini,
karena memang mereka membutuhkan pengetahuan tentang bagaimana cara membuat
pupuk bokashi yang baik dan benar, mengingat melimpahnya limbah kotoran sapi yang
ada di kandang ternak mereka . Selain itu, di benak para warga pun tersimpan tujuan
bahwasanya pembuatan pupuk ini bisa mengangkat perekonomian warga dengan
memproduksi pupuk bokashi dari desa pengkol yang higienis dan subur. Oleh karena
itu dalam produksinya, warga juga diberi pengetahuan mengenai cara mengemas
produk pupuk yang baik dan benar hingga siap dan layak jual ke pasaran. Jadi
masyarakat tahu harus bagaimana agar produk pupuk bisa bersaing di pasaran.
Penggunaan lahan sisa di pekarangan rumah para warga desa pengkol belum
termanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu kami berusaha untuk mengajak para
warga untuk menanami pekarangan rumah dengan tanaman sayur mayur. Sebelum
diberi ke warga, mahasiswa/i kkn menyemai benih tanaman sayur mayur di dalam
polybag dahulu hingga menjadi benih siap tanam. Setelah benih tumbuh dengan sehelai
dua helai daun, maka polybag siap dibagikan ke warga. Terealisasinya kegiatan
pemanfaatan pekarangan rumah warga ini adalah dengan adanya pembagian benih
tanaman sayur mayurkepada beberapa warga di sekeliling rumah singgah. Dengan ini
diharapkan agar setiap warga bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan
tanaman sayur mayur, yang selain bisa digunakan langsung untuk kebutuhan pangan,
bisa juga dijual ke pasar sebagai tambahan pemasukan.
Desa pengkol adalah desa yang dilalui oleh jalan utama tetapi ruas jalan utama
desa belum mendapatkan penerangan jalan yang memadai. Oleh karena itu kami
adakan proker pengkol bersinar sebagai perwujudan pengadaan lampu sebagai
penerangan ruas jalan utama desa pengkol. Dengan ini diharapkan agar dengan adanya
penerangan jalan atau proker Pengkol Bersinar, warga serta pengguna jalan lainnya
memperoleh fasilitas penerangan jalan yang memadai di malam hari.
Program kerja tambahan adalah pembuatan peta geografis Desa Pengkol yang
secara langsung diusulkan oleh Kepala Desa Pengkol. Peta geografis Desa Pengkol
yang telah dibuat sebelumnya merupakan peta yang sudah lama dan tidak diperbaharui
sejak tahun 1987. Mengingat peta geografis suatu wilayah ataupun suatu desa itu sangat
penting, maka kami berusaha mewujudkannya. Terealisasinya pembuatan peta adalah
dengan penggunaan software untuk pembuat peta. Dalam pembuatan peta, wilayah-
wilayah yang dibuat masih sama seperti sebelumnya. Akan tetapi, ada penambahan
jalan-jalan desa yang baru dibuat. Diharapkan dalam pembuatan peta ini, seluruh warga
Desa Pengkol maupun masyarakat pendatang dapat memahami kondisi geografis di
wilayah Desa Pengkol.
Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Masyarakat Universitas Airlangga yang
ke-46 ini disambut baik di desa Pengkol. Kepala Desa, dan para warga berharap banyak
kepada para mahasiswa yang telah merencarakan beberapa program kerja ke depan
yang diharapkan bisa memajukan Desa Pengkol. Oleh karena itu, para mahasiswa KKN
sebisa mungkin menjalin tali persaudaraan yang erat dengan seluruh elemen warga
Desa Pengkol. Agar dalam perwujudan program kerja yang ada bisa berjalan dan
terealisasi sesuai rencana. Semoga kedepannya program kerja yang telah terealisasi
dapat terus berjalan selepas kami berada di Desa Pengkol.
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan dan Saran
Kegiatan KKN-BBM ke46 Universitas Airlangga di Desa Pengkol, Kecamatan
Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro yang dilaksanakan pada 10 Juli sampai 4
Agustus 2012 telah berjalan dengan lancar, namun
REKOMENDASI
Rekomendasi
Dari keseluruhan pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Belajar
Bersama Masyarakat (KKN-BBM) ke-46 Universitas Airlangga di Desa Pengkol,
Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro selama kurang lebih 25 hari,terhitung
mulai 10 Juli sampai dengan 4 Agustus 2012, telah diketahui potensi yang dimiliki oleh
desa Pengkol, yang masih perlu dikembangkan lebih lanjut dan juga permasalahan-
permasalahan yang perlu ditindaklanjuti segera.
Oleh karena itu, berikut ini rekomendasi yang dapat kami berikan sebagai
peserta KKN-BBM ke-46 untuk pihak-pihak yang bersangkutan dan berkepentingan agar
dapat dipertimbangkan sebagai salah satu sumber informasi untuk kegiatan-kegiatan
serupa berikutnya di Desa Pengkol.
1. Kepada Perangkat Desa
a. Perangkat desa turut serta aktif dalam berbagai kegiatan, hal ini merupakan potensi
yang harus terus dikembangkan lagi.
b. Perhatian kepada masyarakat perlu lebih ditingkatkan terutama dalam bidang
pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi.
c. Dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan oleh para mahasiswa
sebelumnya.
2. Kepada LPPM Universitas Airlangga
a. Untuk kegiatan KKN-BBM, mulai dari pengenalan sampai pelaksanaan perlu
waktu yang lebih lama agar perencanaan dan pelaksanaan lebih optimal.
b. Sebaiknya LPPM menetapkan secara pasti dan tegas lokasi tujuan KKN.
c. Pembekalan KKN-BBM arusnya bisa lebih jelas lagi dan lebih efektif dalam
memberikan pengarahan.
d. Meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak di luar kampus sehingga dapat
mempermudah birokrasi terutama masalah pemberian bantuan dana dan
kerjasama.
3. Kepada peserta KKN-BBM berikutnya
a. Perlu diperhatikan lagi masalah wilayah.........
b. Diperlukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh agama yang memberikan
pengaruh di masyarakat agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.
c. Melanjutkan, mengembangkan, dan membenahi program yang dirintis oleh
peserta KKN-BBM sebelumnya.
d. Mengetahui kebudayaan masyarakat setempat, seperti salah satunya bahasa.
Sehingga dapat memudahkan dalam berkomunikasi.
4. Untuk masyarakat setempat
a. Warga diharapkan dapat lebih berkoordinasi dengan mahasiswa KKN-BBM
sehingga dapat memperlancar jalannya KKN di daerah setempat.
b. Antusias warga dalam pelaksanaan kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa
KKN-BBM perlu lebih ditingkatkan.
top related