maklah ilmu kesehatan
Post on 18-Jul-2015
61 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya. Penyalahgunaan narkoba pada akhir tahun ini dirasakan semakin meningkat. Dapat kita amati dari pemberitaan-pemberitaan baik di media cetak maupun elektronika yang hampir setiap hari memberitakan tentang penangkapan para pelaku penyalahgunaan narkoba oleh aparat keamanan. Kebanyakan pelakunya adalah remaja belasan tahun, mereka pasti sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsi narkoba, tapi mengapa mereka menggunakannya.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan apa yang dikemukakan dalam latar belakang maka penulis menarik suatu rumusan masalah sebagai berikut : a. Adakah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa ?
b. Gejala-gejala apa sajakah yang timbul akibat mengkonsumsi narkoba ?
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah terumuskannya model pemberdayaan pranata sosial dalam menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan bagi perumusan kebijakan penanganan masalah penyalahgunaan narkoba khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan masalah narkoba.
1.4 Hipotesis Hipotesis yang bisa diperoleh dari rumusan masalah tersebut sebagai berikut : 1. Hipotesis Kerja (Ha) Adanya bahaya narkoba generasi penerus bangsa yang menjadi akibat terjadinya penyalahgunaan narkoba
2. Hipotesis Nol (H0) Tidak ada masyarakat yang bilang kalau narkoba itu adalah barang (obat) yang baik, sebaliknya narkoba itu adalah obat yang merusak akal generasi penerus bangsa.
BAB 2A. Pengertian NarkotikaNarkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi. Dengan timbulnya efek halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama di kalangan remaja ingin menggunakan Narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan Narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan Narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan adalah adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodik sehingga penderita kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat. Orang-orang yang sudah terlibat pada penyalahgunaan Narkotika pada mulanya masih dalam ukuran (dosis) yang normal. Lama-lama pengguna obat menjadi kebiasaan, setelah biasa menggunakan mar kemudian untuk menimbulkan efek yang sama diperlukan dosis yang lebih tinggi (toleransi). Setelah fase toleransi ini berakhir menjadi ketergantungan, merasa tidak dapat hidup tanpa Narkotika.
B. Kemungkinan Yang Terjadi Pada Pengguna NarkotikaBanyak orang beranggapan bagi mereka yang sudah
mengkonsumsi mar secara berlebihan beresiko sebagai berikut :
1. Sebanyak 60% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan kematian karena zat-zat yang terkandung dalam Narkotika mengganggu
sistem kekebalan tubuh mereka sehingga dalam waktu yang relatif singkat bisa merenggut jiwa si pemakai. 2. Sebanyak 20% orang beranggapan bahwa pengguna Narkotika dapat bertindak nekat/bunuh diri karena pemakai cenderung memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungannya. Ia menganggap dirinya tidak berguna bagi lingkungannya ini yang memacunya untuk bertindak nekat. 3. Sebanyak 15% orang beranggapan bahwa Narkotika dapat menyebabkan hilangnya kontrol bagi si pemakainya, karena setelah mengkonsumsi Narkotika. Zat-zat yang terkandung di dalamnya langsung bekerja menyerang syaraf pada otak yang cenderung membuat tidak sabar dan lepas kontrol. 4. Sebanyak 5% orang beranggapan bahwa Narkotika menimbulkan penyakit bagi pemakainya. Karena di dalam Narkotika mengandung zat yang mempunyai efek samping yang menimbulkan penyakit baru.
C.
Jenis-jenis
Narkotika
yang
Disalahgunakan
dan
PeredarannyaNarkoba meliputi :
A. Narkotika Zat berasal dari tanaman atau bukan tanaman. 1) Tanaman a. Opium atau candu/morfin yaitu olahan getah tanaman papaver somniferum tidak terdapat di Indonesia, tetapi diselundupkan di Indonesia. b. Kokain yaitu olahan daun koka diolah di Amerika (Peru, Bolivia, Kolumbia). c. Cannabis Sativa atau Marihuana atau Ganja banyak ditanam di Indonesia.
2) Bukan tanaman a. Semi sintetik : adalah zat yang diproses secara ekstraksi, isolasi disebutalkaloid opium. Contoh : Heroin, Kodein, Morfin. b. Sintetik : diperoleh melalui proses kimia bahan baku kimia, menghasilkan zat baru yang mempunyai efek narkotika dan diperlukan medis untuk penelitian serta penghilang rasa sakit (analgesic) seperti penekan batuk (antitusif). Contoh : Amfetamin, Metadon, Petidin, Deksamfetamin.
B. Psikotropika Adalah obat keras bukan narkotika, digunakan dalam dunia pengobatan sesuai Permenkes RI No. 124/Menkes/Per/II/93, namun dapat menimbulkan ketergantungan psikis fisik jika dipakai tanpa pengawasan akan sangat merugikan karena efeknya sangat berbahaya seperti narkotika. Psikotropika merupakan pengganti narkotika, karena narkotika mahal harganya. Penggunaannya biasa dicampur dengan air mineral atau alkohol sehingga efeknya seperti narkotika.
Penenang (anti cemas) : bekerja mengendorkan atau mengurangi aktifitas susunan syaraf pusat. Contoh : Pil Rohypnol, Mogadon, Valium, Mandrax (Mx).
Stimulant : bekerja mengaktifkan susunan syaraf pusat. Contoh : Amphetamine, MDMA, MDA.
Hallusinogen : bekerja menimbulkan rasa halusinasi/khayalan. Contoh Lysergic Acid Diethylamide (LSD), Psylocibine.
Alkohol Alkohol dalam ilmu kimia dikenal dengan sebutan etanol adalah minuman keras yang mempunyai efek bisa memabukkan jika minumnya berlebihan.
C. Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat yang sangat berbahaya jika salah pemakaiannya bisa merusak tubuh, bila keracunan bisa menimbulkan halusinasi atau mungkin yang fatal kematian.
Contoh
:
Terpentine, lem karet,
thinner, spray aerosol, aceton,
dll.
Narkoba
yang
sering
disalahgunakan
:
Narkoba yang sering dikonsumsi oleh masyarakat secara salah antara lain :
A.
HEROIN
Nama : Putauw, PT, bedak, putih, Brown Sugar, Benana, Smaek, Horse, Hammer, Snow White Brown.
Asal
:
Papaver
Somniferum.
Bentuk : Seperti bedak berwarna putih, rasa pahit, terdapat paket hemat, dijual sebesar ujung kuku/ibu jari dalam kemasan kertas.
Cara Pakai : Dihirup, dihisap, ditelan dan disuntikkan lewat tangan, kaki, leher.
Efek : Mual, mengantuk, cadel, pendiam, mata sayu, muka pucat, tidak konsentrasi, hidung gatal-gatal.
Gejala
putus
obat
:
Sebelum Tulang otot sendi
memakai terasa nyeri, keluar demam, takut
: air
Keringat
berlebihan
-
Takut Mata
kedinginan, berair, perut
bulu
kuduk hidung sakit,
berdiri berair diare makan (lemas)
Mual-mual, Tidak Tidak bisa
suka bekerja
Setelah
memakai
:
- Fly (berkhayal), mata sembab kadang muntah Jantung berdebar, mata susah bangun
Bahaya Hepatitis B, C, AIDS,
: HIV
4 - Menstruasi terganggu, infertilitas (impotensi) Abses Tubuh Sulit kurus, buang (jika pucat, pakai kurang air suntik) gizi besar
- Mudah terserang radang paru, TBC paru, radang hati, empedu, ginjal
B.
KOKAIN
Nama
:
Charlie,
Nosc
Candy,
Snow,
Coke
Asal
:
Daun
(tanaman
Erythrro
Xylon
Coca)
Bentuk : Serbuk putih, kadang dicampur dengan beberapa macam zat berbahaya, disebut Drug Cocktail
Efek : Suhu Mudah badan tinggi, marah, denyut agresif jantung dan bertambah merusak
- Merasa energik dan waspada dan merasa memiliki dunia (arogan).
Gejala Ada keinginan
putus bunuh diri,
obat mual,
: kejang-kejang
Bahaya Bisa Jika Mabuk dihirup Kerusakan Pemakaian terjadi akan Menyebabkan dan menyebabkan jika nafsu gila dalam tidak mimisan dan
: Paranoid perkelahian bergairah sinusitis rokok hilang panjang
jantung banyak, psikotik atau
dicampur sex jangka
C.
GANJA
Nama : Ganja, cimeng, gelek, daun, rumput, jayus, jum, barang, marihuana, bang bunga, ikat, labang, hijau
Jenis-jenis : Stick, daun atau tembakau, hashish (minyak/lemak ganja)
Bentuk : Daun kering atau dalam bentuk rajangan kering, dimasukkan dalam amplop.
Daun
basah,
runcing
berjari-jari
ganjil
5,
7,
9
dst.
5 Cara Pakai : Dilinting seperti rokok, dihisap dan dimakan, minyak ganja bisa dioles pada rokok biasa
Efek :
Tidak
Jantung bergairah, cepat marah,
berdebar-debar sensitif
- Perasaan tidak tenang, eforia, kurang percaya diri, rasa letih/malas
Gejala
putus
obat
:
- Sebenarnya hanya faktor psikis dan sugesti yang lebih dominan, apabila tidak memakai ganja.
Bahaya
:
- Untuk pemakaian yang lama akan menjadikan pemakai menjadi linglung.
D.
EKSTASI
Nama : Kancing, XTC, Inex, Adam, Hug-Drug, Essence, Disco, Biscuits, Venus, Yupie, Butterfly, Elektrix, Gober, Beladin
Bentuk
:
Pil,
serbuk,
kapsul.
Cara
Pakai
:
Diminum
dengan
air
atau
yang
lain
Efek : Rasa Mulut Banyak Badan Denyut Tekanan percaya Keintiman berkeringat tak kering, dingin, terkendali jantung, gigi nafsu berkerut-kerut makan kurang (triping) bertambah naik diri tinggi bertambah
geraknya nadi darah
Gejala Mudah Rasa
putus letih, tersinggung,
obat
: malas
emosi
labil
-
Sulit
tidur, Depresi,
mimpi
buruk mata
jika
tidur kabur
Bahaya - Pucat kurang darah Kurus Penyakit 6 E. SHABU-SHABU (Methyl kurang Paranoid Pemakaian (rasa yang takut lama berlebihan, akan curiga yang
: berlebihan) bisa linglung otak
menjadikan
pemakai
Merusak
syaraf
gizi Parkinson
Amphetamin)
Nama
:
Ubas,
SS,
Mecin
Bentuk
:
Bubuk
atau
kristal
Jenis
:
Gold
silver,
coconut,
crystal,
blue
ice,
tebu
Cara Pakai : Dibakar di atas kertas timah dan dihisap melalui alat yang disebut bong
Pemakai bisa diindikasikan : Tidak tenang (cemas), mudah marah, dapat cepat lelah, mata nanar, tidak bersemangat, tidak beraktifitas, keringat berlebihan dan bahu, wajah pucat, lidah warna putih, nafsu makan kurang, susah tidur (2-3 hari), jantung berdebar-debar, banyak omong, percaya diri tinggi.
Efek : Sebelum Jika sudah memakai memakai, gelisah, agresif, ngantuk, hiperaktif lemas, dan tidak bergairah diri tinggi
percaya
Gejala
putus
obat
:
Rasa Faktor sugesti yang
Mudah
marah Ngantuk
dominan Mudah
apabila
tidak
memakai capek
lebih Malas
malas hidup
Bahaya Terjadinya Paranoid Pemakaian yang lama (rasa akan menjadikan takut pemakai
: berlebihan) bisa linglung otak hati psikotik (gila)
Merusak Kanker gejala
syaraf
F.
HALUSINOGEN
Nama : LSD (Lysergic Diethyl Amid), Magic Mushroom (jamur tahi kuda/sapi), STP (Serenity, Tranquility, Peace)
Cara
Pakai
:
Diminum,
dihirup,
dimakan
7
Efek : - Menimbulkan serenity, tranquility dan peace (rasa tenang dan damai) sesaat - Perasan labil yaitu murung dan bahagia atau euforia kadang-kadang menjadi takut.
Bahaya Kecemasan akut, reaksi
: panik
-
Terjadi Terjadinya
depresi gejala
sampai psikotik
berbulan-bulan (gila)
G.
HIPNOTIKA/SEDATIVA
(Obat
Tidur,
Obat
Penenang)
Nama : Metaqualon (Mandrax), Flunitrazepam (Rohyp), Clona Zepam (RIV), Nitra Zepam (pil koplo, pil anjing, dum, BK, MG).
Bentuk
:
Pil
Cara
Pakai
:
Ditelan
Efek : Banyak Ngawur Teler (bicara Mudah bicara dalam yang bertindak, tidak tidak cadel, jalan sempoyongan) tersinggung karuan terkontrol
Gejala Tangan,
putus Denyut Banyak Tekanan kelopak dan
obat jantung
: cepat berkeringat
darah lidah
tinggi bergetar
Bahaya Mudah Lemas, Menimbulkan Terjadinya tersinggung sedih, halusinasi dan ingin melakukan dan bunuh tindakan
: perkelahian marah diri berbahaya
H.
ALKOHOL
Nama
:
Etanol
atau
Ethyl
Alkohol
Jenis : Bir, wiski, gin, vodka, martini, brem, arak, ciu, saquer, tuak, johny walker (topi miring), black and white (kam-put, kambing putih)
Bentuk
:
Cairan,
berupa
minuman
8 Cara Pakai : Diminum / ditelan
Efek : Muka Jalan Bola merah, Mabuk banyak bicara, bicara teler cadel kurang bergerak-gerak
sempoyongan, mata
konsentrasi
Gejala Denyut Mual, jantung
putus muntah, cepat, lidah, depresi, Gangguan banyak
obat lemah, berkeringat, kelopak mudah tekanan mata darah
: letih naik
Tangan, Cemas,
gemetar tersinggung kesadaran
Bahaya Kanker Perdarahan Penyakit hati, lambung, cacat pada radang otot,
: janin pankreas pikun
I.
INHALANSIA
dan
SOLVEN
Nama : Lem karet, aerosol spray, aceton, gas N2O2, pelumas, thinner, terpentine, DDT, pestisida, zat pewarna
Bentuk
:
Cairan,
gas
Efek : -Timbul Kemampuan ilusi, persepsi yang halusinasi salah
Bahaya
:
- Merasa dirinya bisa terbang, sehingga bisa terjun dari tempat tinggi tanpa mati Keracunan akut, bisa mati mendadak akibat saluran menghisap inhalansia nafas
Kejang
- Keracunan kronis merusak organ tubuh otak, ginjal, paru-paru, jantung, sunsum tulang - Kulit bisa mengelupas karena keracunan terpentine (zat mudah menguap)
D.
AkibatNarkotika akan
Penyalahgunaanmempengaruhi bahaya sifat
Narkotikaseseorang lain dan :
Penyalahgunaan menimbulkan
bermacam-macam
antara
9 1. Terhadap diri sendiri.
- mampu merubah kepribadiannya tidak menjadi semangat menimbulkan suka segan-segan seorang belajar sifat masa bodoh seks diri pemalas menurun
berhubungan menyiksa
2. suka mencuri
Terhadap barang yang ada di rumahnya
keluarga sendiri
-
mencemarkan melawan
nama kepada
baik orang
keluarga tua
3. melanggar
Terhadap norma-norma melakukan yang berlaku tindak di
masyarakat masyarakat kriminal
- mengganggu ketertiban umum.
E.
Ciri-Ciri
Bagi
Pengguna
Narkotika
Pada pengguna Narkotika yang berlebihan dapat menimbulkan keracunan atau efek sebagai berikut :
1. a. b.
Efek
yang
ditimbulkan muntah sakit
opium
bagi dan
penggunanya
: mual
kepala
2. a. b.
Efek
yang
ditimbulkan nafsu
kokain
bagi
penggunanya
:
makan dan tekanan darah
hilang meningkat
denyut
jantung
3. a. b.
Efek
yang
ditimbulkannya reaksi
heroin
bagi
penggunanya
:
panik gelisah
4. a. b.
Efek
yang
ditimbulkannya emosi gangguan
putau lepas
bagi
penggunanya
:
kontrol pergerakan
10
5. a. b. c. d.
Efek
yang
ditimbulkannya
cannabis
sativa
bagi
penggunanya
:
menyebabkan tingkah melawan mencemarkan lakunya kepada nama tidak orang baik
khayalan terkontrol tua keluarga
H.
Kendala
1. Kurangnya kerja sama antara aparat dengan masyarakat dalam mengungkap sindikat Narkotika .
2. Modus yang dijalankan pengedar Narkotika makin bervariasi dan terorganisir sehingga 3. aparat mengalami sanksi yang hambatan diberikan dalam pemerintah pengungkapannya. kepada pelaku
Ketidaktegasan
penyalahgunaan
Narkotika
4. Ketidaktahuan masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi Narkotika jika mereka sudah mengerti tentang bahaya mengkonsumsinya mengapa mereka masih juga memakainya.
5. Banyak berdiri tempat-tempat hiburan malam ilegal yang diduga menjadi peredaran gelap Narkotika.
6. Peredaran narkoba masih sulit diberantas karena produk hukum yang ada kurang bisa menjerat bandar-bandar narkoba.
7. Kampanye untuk menunjukkan bahaya penggunaan narkoba masih kurang bisa menggapai ke seluruh pelosok nusantara karena kurangnya dana.
I.
Solusi
1. Mengadakan pendidikan secara mendalam pada setiap kasus Narkotika apa yang melatarbelakanginya.
2. Menutup/menyegel tempat hiburan malam yang telah diduga menjadi sarang
peredaran
narkoba
3. Menindak tegas setiap pelaku penyalahgunaan Narkotika dengan hukuman yang berat agar mereka jera.
4. Pemerintah harus memperhatikan betul aparat-aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan lain-lain agar tidak mempermainkan kasus narkoba dengan memberi hukuman yang ringan pada bandar-bandar narkoba yang tertangkap. 11 5. Dana yang dialokasikan untuk kampanye penanggulangan narkoba agar diperbesar baik dari APBN maupun APBD.
F. Penanggulangan NarkobaPenyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan dan semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh bangsa dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi dalam menanggulangi Narkob di negara kita ini. sebagai berikut: 1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas pada bidang terkait, meningkatkan kualitas seorang aparat, n menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran aktif seluruh masyarakat melalui lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba. Strategi Nasional Usaha Promotif Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan
pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif. Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan. Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya. o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler. o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya. o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
12 o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya. o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.
Strategi
Nasional
untuk
Golongan
Beresiko
Tinggi
Strategi ini disisapkan khusus untk remajapemuda yang beresiko tinggi, yaitu mereka yang memepunyai banyak masalah, yang dengan edukasi preventif saja tidak cukup krena tidak menyentuh permasalahan yang mereka alami. Pada umumnya masalah-masalah tersebut, menyangkut kehidupan keluarga drop outputus sekolah, putus pacar, kehamilan diluar nkah, tekanan kelompok sebaya (peer group), glandangan dan anak terlantar, dan lain-lain. Strategi Nasional untuk partisipasi Masyarakat
Strategi ini merupakan strategi pencegahan berbasis masyarakat, sebagai upaya untuk menggugah, mendorong dan menggerakan masyarakat untuk sadar, peduli, dan aktif dalam melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Suksesnya strategi ni sangat tertanggung pada partisispasi masyarakat dalam usaha-usaha promotif, edukasi prevensi, dan penanganan golongan beresiko tinggi. Kekuatan-kekuatan didalam masyarakat di mobilisir untuk secara aktif menyelenggarakan program-program dibidang-bidang tersebut ditas.
G.
Cegah
Narkoba
Dengan
Pendidikan
Agama
Say no to drug! Ini merupakan slogan yang sangat sederhana namun memiliki implikasi yang kompleks terkait dengan harapan yang harus diwujudkan, usaha berikut kebijakannya yang mesti diimplementasikan. Say no to drug, bukan hanya sebuah jargon, ini adalah tanggung jawab organisasi berbasis keagamaan, pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat), lembaga hukum, serta tanggung jawab kita bersama untuk meningkatkan dan memberdayakan masyarakat kita menuju kehidupan yang sehat baik dari aspek mental, jasmani, maupun spiritual. Di seluruh dunia banyak program yang didirikan dengan maksud mencegah penyalahgunaan Narkoba, atau untuk mengobati mereka yang terkena narkoba melalui kepercayaan dan praktek-praktek agama tertentu. Pendekatan ini banyak dilakukan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Di barat, agama tidak begitu menonjol dalam mencegah penyalahgunaan narkoba : namun kita percaya bahwa
program-program berbasis keagamaan benar-benar memiliki kepedulian kearah sana. Sebagai pemimpin agama dan pendidikan, kita menyadari banyak tantangan yang dihadapi generasi muda di negara kita saat ini. Penggunaan obatobat terlarang termasuk penggunaan alkohol dan produk-produk tertentu.
13 Terus merangkak naik dalam masyarakat terutama para remaja, dan di beberapa tempat, obat-obat terlarang tersebut telah menarik pemuda dalam dunia kejahatan dan kecanduan yang mematikan setiap orang, masyarakat, keluarga dan individu-individu serta penanaman nilai-nilai yang kuat, yang berakar dari kepercayaan agama merupakan faktor perlindungan yang efektif guna mencegah dampak pengguna narkoba sebagai tindakan yang beresiko tinggi. Penyalahgunaan narkoba menyebabkan peningkatan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba. Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kira-kira ada 3,2 juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang, keluarga, masyarakat yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba.
Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan makanan dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna wisma. Kita menawarkan
pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompok-kelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan peranan penting.
Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan generasi masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu mengambil peran dalam mengatasi persoalan ini.
Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba merupakan persoalan yang komplek yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan yang baik dalam masyarakat Islam kita. Seperti semua program pencegahan dan pengobatan yang didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi secara hatihati oleh peneliti yang independen yang menggunakan indikator keberhasilan yang obyektif. 14 Dengan demikian pertukaran pandangan dan pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan yang lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba. Lembaga-lembaga dibawah naungan NU seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan terutama pesantren juga memberikan peranan yang signifikan dalam persoalan ini. Terlebih pesantren memiliki lebih dari 10 ribu jaringan dengan masyarakat sekitarnya. Karena alasan itulah, pesantren bukan hanya
kurikulum berbasis keagamaan, namun juga materi-materi yang meningkatkan kesehatan mental, spiritual, dan jasmani. Dalam waktu yang lama, pesantren akan membangun bela diri masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dalam komunitasnya. Lewat kerja sama ini, NU, BNN, Colombo Plan dan Kementrian Negara Amerika Serikat, akan meningkatkan dan menindak lanjuti kerja sama yang lebih baik terkait persoalan ini.
Mengambil bagian sebagai peserta dalam konferensi internasional ini, ulama, para sarjana muslim, para dokter, universitas dan instansi terkait supaya dapat mencari strategi dan solusi yang riil rencana kegiatan untuk menyelamatkan generasi muda dari narkoba.
Akhirnya, sekali lagi say no to drug dan mari kita tingkatkan pengetahuan kita tentang narkoba.
15
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bahwa Narkotika adalah obat terlarang sehingga siapapun yang mengkonsumsi atau menjualnya akan dikenakan sanksi yang terdapat pada UU No.07 Tahun 1997 tentang Narkotika. Dilarang keras untuk mengkonsumsi dan menjualnya selain itu di dalam UU RI No.27 Tahun 1997 tentang Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu pengetahuan.
B.
Saran
Harapan kami agar di negara kita terutama masyarakat umum menyadari akan bahaya memakai atau mengkonsumsi Narkotika. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih teman bergaul, sebab jika kita salah pilih teman lebih-lebih yang sudah kita tahu telah menjadi pecandu hendaknya kita berfikir lebih dulu untuk bersahabat dengan mereka. 16
DAFTAR PUSTAKA
Abimayu, Soli dan M. Thayeb Manrihu. 1984. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Jakarta : CV. Rajawali.
Budianto. 1989. Narkoba dan Pengaruhnya, Ganeca Exact : Bandung.
H.M. Rozy SE, MSc. Cegah Narkoba Dengan Pendidikan Agama.
KATA PENGANTAR
Pertama tama kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayat pada kita semua. Dan berkat rahmatnya itu pula saya dapat menyelesaikan tugas makalah ilmu kesehatan tentang PENYALAHGUNAAN NARKOBA. Dengan adanya makalah ilmu kesehatan tentang
PENYALAHGUNAANNARKOBA. Saya akan menjelaskan sedikit tentang pengertian NARKOBA . Banyak anak anak muda jaman sekarang sudah mengenal barang haram tersebut. Tidak kurang dari anak anak di Indonesia sudah mengenal barang tersebut. Maka dari itu saya akan menjelaskan lebih dalam lagi tentang NARKOBA. Semoga dengan adanya makalah ini bisa mencegah lebih banyaknya lagi orangorang yang memakai NARKOBA. Demikian makalah yang bisa saya buat maaf jika di dalamnya ada kata kata yang tidak berkenan bagi anda. Dan untuk lebih jelasnya bisa baca makalah ini hingga selesai.
ii
MAKALAH ILMU KESEHATAN PENYALAH GUNAAN NARKOBA
UNP KEDIRI FAKULITAS PENJASKESREK
Kelas : 3K Di buat oleh : TOMY WENDIANTONIM : 09.1.01.09.0437
top related