metlit ortho
Post on 02-Jun-2018
298 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 Metlit Ortho
1/21
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Orthodonti merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meratakan
keadaan susunan gigi geligi yang tidak rata. Dalam bidang orthodonti tidak
hanya mementingkan perawatan susunan gigi geligi yang tidak rata, tetapi
juga sebagai fungsi pengunyahan (mastikasi) dan hubungan antara gigi atas
dengan gigi bawah yang perlu diperbaiki agar di peroleh fungsi yang baik. 1
Perawatan orthodonti dilakukan untuk memperbaiki estetika dan fungsi
gigi geligi.2 Tujuan perawatan orthodonti sendiri adalah untuk membantu
secara wajar perkembangan struktur elemen penyangga sekitar gigi, agar
seluruh alat pengunyahan menempati susunan dan memberikan fungsi
pengunyahan yang baik bagi tiap individu.3Alat orthodonti ada dua macam
yaitu orthodonti cekat dan orthodonti lepasan.
Alat orthodonti lepasan umumnya terdiri dari plat dasar atau baseplate,
komponen retentif, komponen aktif, dan komponen pasif . Komponen aktif
terdiri dari busur (bows), pegas (spring), sekrup (screw), dan elastic.
Spring (pegas) berfungsi untuk menarik, mendorong, ataupun memutar
gigi yang malposisi. Salah satu contoh spring yang paling sederhana yaitu
simple spring. Simple spring adalah spring yang digunakan untuk menggeser
gigi insisivus kearah mesial, distal, maupun kearah labial.4
-
8/11/2019 Metlit Ortho
2/21
2
1.2 Batasan Masalah
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis hanya membhas mengenai
Prosedur Pembuatan Orthodonti Lepasan Aktif Menggunakan Simple Spring .
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:
Bagaimana Prosedur Pembuatan Orthodonti Lepasan Aktif MenggunakanSimple
Spring.
1.4 Tujuan Penulisan
1.4.a Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk mengetahui
dan memberikan gambaran tentang prosedur pembuatan alat orthodonti
lepasan aktif.
1.4.b Tujuan Khusus
Untuk mengetahui proses pembuatan alat orthodonti lepasan aktif
Untuk mengetahui mengenai prosedur pembuatan alat orthodonti
lepasan aktif menggunakanSimple Spring.
1.5 Manfaat Penulisan
1.5.a Manfaat Bagi Penulis
Manfaat Karya Tulis Ilmiah ini bagi penulis, yaitu menambah wawasan
dan menambah keterampilan dalam setiap tahapan pembuatan alat
orthodonti lepasan aktif menggunakanSimple Spring.
1.5.b Manfaat Bagi Institusi
Manfaat Karya Tulis Ilmiah ini bagi institusi, yaitu untuk menamabah
referensi dan bahan ajar dalam mata kuliah orthodonti serta kepentingan
pengembangan program pengetahuan di lingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Jakarta II terutama Jurusan Teknik Gigi.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
3/21
3
1.5.c Manfaat Bagi Mahasiswa/i jurusan Teknik Gigi
Untuk menambah pedoman tentang Bagaimana prosedur pembuatan
orthodonti lepasan aktif menggunakanSimple Spring.
1.6 Metode Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini metode yang digunakkan adalah
studi model yang didukung oleh beberapa referensi yang didapat dari
perpustakaan Jurusan Teknik Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II,
perpustakaan FKG Universitas Trisakti, dan Internet.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
4/21
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Spring
Pegas atau spring merupakan cengkram paling sederhana yang perlu
ditambahkan karena untuk memindahkan jumlah tekanan yang sebanding dengan
jumlah dan ukuran gigi yang ingin digerakan. Yang paling sering digunakan
adalah pegas jari (finger spring), yang dicekatkan pada salah satu ujung pesawat,
ujung yang bebas digunakan untuk mengaplikasikan tekanan pada gigi.3
2.1.aFinger Spring(springjari)
Merupakan bagian retentif dari alat orthodonti yang menyerupai jari-jari
berbentuk sebuah lingkaran memanjang dari pusat lingkaran ke sisi lingkaran
(lengkung gigi). Jenisfinger spring ini ada dua, yaitusingle finger spring dan
double finger spring. Single finger spring digunakan untuk menggerakan
sebuah gigi kearah mesial atau distal sepanjang lengkung gigi, sedangkan
double finger spring digunakan untuk menggerakkan dua buah gigi secara
bersama-sama seperti kasus diastema sentral. Supaya efektif dapat
menghasilkan gerakkan gigi sepanjang lengkung gigi, perlu diperhatikan
penempatan koil sebagai fulkrum kekuatan.4
Gambar 2.1.a
posisi fi nger springdibawah busur lingual4
-
8/11/2019 Metlit Ortho
5/21
5
2.1.b Simple Spring
Berfungsi untuk memberikan gerakan mendorong, menarik, ataupun
memutar gigi yang mengalami malposisi kearah mesial, distal maupun labial
dan bukal. Dibuat dengan mematrikan kawat pada satu titik main wire,
membentuk sudut 45terhadap garis singgung lingkaran main wire kemudian
dibengkokan sejajar dengan main wire mendekati dan menempel pada gigi
yang akan digerakkan dari arah palatal/lingual.4
Gambar 2..1.b
Simple Springyang dipatrikan pada mainwire4
2.1.cLoop Spring (Buccal Retractor Spring)
Dipakai untuk meretraksi gigi kaninus atau premolar ke distal,
pemasangannya dapat dipatrikan pada busur labial (labial bow) atau ditanam
dalam plat akrilik. Dibuat dengan kawat berdiameter 0,6-0,7 mm. bentuk-
bentuk modifikasi:
Dengan dua U loop (double U loop spring) untuk meningkatkan
kelentingan dan memperbanyak tempat pengaktifan.
Dengan member tambahan koil untuk meningkatkan kelentingan
Dengan memberi tabung (tube) pada kaki loop bagian belakang
untuk memperkuat kedudukanspring.4
-
8/11/2019 Metlit Ortho
6/21
6
Gambar 2.1.c
Loop Spring (Buccal RetractorSpring)4
2.1.d Continous Spring
Berfungsi untuk mendorong dua gigi atau lebih secara bersama-sama
kearah labial/bukal misalnya gigi insisivus, kaninus, ataupun premolar.
Pemasangan bisa dengan dipatrikan pada main wire atau basisnya ditanam
dalam plat akrilik. Basis yang dipatrikan pada main wire membentuk sudut
450, kemudian dibelokkan sejajar dengan main wire, pada satu sisi dari gigi-
gigi yang akan digerakkan membelok kemudian menempel pada permukaan
palatal /lingual membentuk busur pendorong untuk kemudian membelok
kembali kearah berlawanan membentuk basis dengan pematrian pada sisisebelahnya.4
Gambar 2.1.d
pada Main wire4
-
8/11/2019 Metlit Ortho
7/21
7
2.2 Simple Spri ng
Berfungsi untuk memberikan gerakan mendorong, menarik, ataupun memutar
gigi yang mengalami malposisi kearah mesial, distal maupun labial dan bukal.
Dibuat dengan mematrikan kawat pada satu titik main wire, membentuk sudut 450
terhadap garis singgung lingkaran main wire kemudian dibengkokan sejajar
dengan main wiremendekati dan menempel pada gigi yang akan digerakkan dari
arah palatal/lingual.
Simple springjuga bisa digunakan pada kasus rotasi pada gigi insisivus yang
masih mudah di koreksi.5 Untuk meningkatkan kelentingan, bisa dibuat
modifikasi
Belokan bisa ditingkatkan menjadi dua belokan dengan arah
berlawanan (double simple spring)atau beberapa belokan.
Diberi tambahan koil pada setiap belokan disebut cantilever spring
(simple/double cantilever spring).
4
Gambar 2.2
Simple spring4
2.3 Jenis Kawat Untuk Simple Spri ng
Jenis kawat yang digunakan untuksimple springadalah ss (jenis spring hard),
dengan diameter kawat 0,5-0,6 mm dan panjang kawat 1,75 cm. simple spring
juga dapat dimodifikasi dengan menambah koil berdiameter 3mm.9
-
8/11/2019 Metlit Ortho
8/21
8
2.4 Syarat Simple Spri ng
Lengan pegas diatas titik kontak dan tidak mengganggu oklusi
Tidak menempel digusi
Retensi pegas ke arah pergerakkan gigi (sisi distal gigi supaya lebih aktif)
Bagian labial sejajar permukaan insisal gigi, sepanjang 1/3 mesial-distal
(bila lebih, maka gigi akan mengalai rotasi).6
2.5 Aktivasi Simple Spring
Dengan menggerakkan lengan pegas kurang lebih 3 mm ke arah pergerakkan
atau memeperbesar koil (bila menggunakan koil).6
2.6 Bagian-Bagian Simple Spri ng
Lengan
Bagian yang memeluk mahkota gigi kemudian memanjang ke arah pusat
lingkaran, berfungsi untuk mendorong gigi ke arah mesial/distal.6
Koil
Membentuk lingkaran satu/dua kali putaran dengan diameter 2mm,
merupakan sumber kelentingan pegas yang menghasilkan kekuatan aktif.6
Basis
Lanjutan dari koil yang dipatrikan pada main wire atau ditanam dalam
plat akrilik.6
-
8/11/2019 Metlit Ortho
9/21
9
a b
c
gambar 2.6
a.lengan pada simple spri ng, b. basis, c. koil8
2.7 Definisi Alat Orthodonti Lepasan
Alat orthodonti lepasan adalah suatu alat yang berfungsi untuk merapikan
posisi gigi malposisi yang dapat di lepaskan untuk dibersihkan serta dapat
dipasang kembali oleh pasien. Meskipun lepasan, tetapi alat ini melekat erat pada
jaringan pendukung sehingga dapat mengontrol tekanan pada gigi yang
digerakkan.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
10/21
10
Gambar 2.7
Alat Orthodonti Lepasan7
2.7.a Komponen Alat orthodonti Lepasan
Plat Dasar /Baseplate
Merupakan rangka (framework) dari alat orthodontic lepasan, umumnya
berupa plat akrilik yang berfungsi untuk:
Mendukung komonen-komponen yang lain, seperti tempat
pemanasan basisspring, klamer, busur labial, dll.
Meneruskan kekuatan yang dihasilkan oleh bagian aktif ke gigipenjangkaran.
Mencegah pergeseran gigi yang tidak digerakkan
Melindungispring-springdi daerah palatal
Menahan dan meneruskan kekuatan gigitan.
Plat akrilik dibuat setipis mungkin agar tidak menyita rongga mulut
sehingga nyaman jika digunakan oleh pasien, ketebalan plat akrilikumumnya 2mm.
Desain kontruksi plat sangat mempengaruhi efisiensi alat serta
kenyamanan pemakaian sampai perawatan selesai. Dengan demikian
disamping plat yang terlalu tebal dan lebar menutupi palatum, pemasangan
spring yang terlalu banyak secara bersamaan juga akan mengganggu
kenyamanan pasien.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
11/21
11
Stabilitas alat dalam mulut yang bebas goncangan ketika mulut
berfungsi (mengunyah, berbicara) akan memberikan kenyamanan pada
pasien, mempertinggi akurasi/ ketepatan tekanan spring, memperbesar
reaksi penjangkar di daerah rahang bagian depan. Untuk mencapai stabilitas
alat yang maksimal ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
Plat dibuat selebar mungkin tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan karena plat yang terlalu lebar akan mengganggu
fungsi lidah dan kenyamanan pemakian.
Plat dasar secara keseluruhan harus dapat beradaptasi dengan
mukosa mulut, permukaan plat dapat menempel dengan baik
tanpa menimbulkan rasa menekan.
Klamer/Claspdan modifikasinya
Klamer adalah suatu bengkokan kawat yang merupakan komponen
retentif dari alat orthodonti lepasan. Bagian retensi dari orthodonti lepasan
ini umumnya berupa clasp dan hook (kait) yang berfungsi untuk:
Menjaga agar plat tetap melekat didalam mulut.
Mempertahankan stabilitas alat pada suatu mulut berfungsi
Membantu fungsi gigi penjangkar, menghasilkan pertahanan
yang berlawanan arah dengan kekuatan yang dihasilkan oleh
bagian aktif untuk menggerakkan gigi.
Klamer dapat diberi tambahan hook untuk tempat peganagn
elastik. Klamer dipasang pada gigi dapat memberikan tahanan
yang cukup terhadap kekuatan yang dikenakan terhadap gigi
yang digerakkan. Dapat menahan gaya vertikal yang dapat
mengangkat plat lepas dari rahang dan mengganggu stabilitas
alat. Pemilihan jenis, jumlah dan letak penempatan klamer
pada gigi penjangkaran kepada jumlah spring yang dipasang,
letakspring, serta bentuk dan jumlah penjangkarannya.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
12/21
12
Macam-macam klamer dan modifikasi yang di pakai sebagai komponen
retentif pada alat orthodontic lepasan adalah:
Klamer C /simple buccal clasp
Klamer Adams /Adams Clasp
Klamer kepala panah /Arrow Head Clasp
Bentuk modifikasi (kawat tunggal, ring, triangular,
arrowhead, pinball).
Spring/Pegas
Pir-pir pembantu (auxillary springs) pir-pir orthodonti yang digunakan
untuk menggerakkkan gigi yang akan dikoreksi (diperbaiki) posisinya baik
secara individual (1 gigi) ataupun beberapa gigi ditarik secara bersamaan.
Adapun macam-macamspring adalah sebagai berikut:4
Pir Jari /Finger spring
Pir Simpel / Simple spring
Pir Lup /Loop spring / Buccal retractor spring
Pir Kontinyu / Continous spring
Busur Labial/Labial Arch/Labial Bow
Seringkali disebut Labial Bow, Labial Wire, Labial Arch atau busur
Labial. Labial bow merupakan komponen dasar dari alat orthodonti
lepasan yang dapat dibuat sebagai alat retensi atau elemen aktif penggerak
gigi. Apabila pembuatan alat orthodonti lepasan ini digunakan sebagai alat
retensi maka alat ini berfungsi sebagai pemegang alat dan sebagai retensi
dari gigi geligi. Kawat yang digunakan umumnya berdiameter 0,8-0,9mm.
Jika alat orthodonti lepasan ini digunakan sebagai elemen aktif maka alat
ini berguna untuk menggerakan gigi dan stabilisasi alat orthodonti lepasan
serta kawat yang digunakan umumnya berdiameter 0,6-07mm.
Busur labial memiliki fungsi sebagai berikut:
Untuk meretraksi gigi depan kearah lingual/palatal
Untuk mempertahankan lengkung gigi dari arah labial
Untuk mempertinggi retensi dan stabilisasi alat
-
8/11/2019 Metlit Ortho
13/21
13
Untuk tempat pematrianspring
Macam-Macam Busur Labial:
Busur labial tipe pendek (short labial arch)
Busur labial tipe medium (medium labial arch)
Busur labial tipe panjang(long labial arch)
Gambar 2.7.a.i4
a.Busur. b.Loop
Busur Lingual (lingual arch/minewire)
Merupakan lengkung kawat dibagian palatal/lingual gigi anterior yang
berfungsi untuk:
Memperhatikan lengkung gigi bagian palatal/lingual
Tempat pematrianspring
Untuk mempertahankan kedudukan spring
Meningkatkan stabilitas alat didalam mulut.4
Busur labial dibuat menggunakan kawat berdiameter 0,9-1,0 mm.
Ukuran kawat yang besar digunakan karena sifat elastisnya tidak
diperlukan dan hanya mengharapkan kawat tersebut dapat mendukung
spring yang dipatrikan di busur labial tersebut. Busur ini berbentuk
lengkung kawat yang menelusuri daerah servikal gigi-gigi dari sisi kanan
ke sisi kiri dibagian palatal/lingual cingulum gigi yang posisinya normal
dan palato/linguoversi, sehingga berjarak tertentu pada saat diretraksi ke
-
8/11/2019 Metlit Ortho
14/21
14
palatal/lingual. Spring-spring dipasang dibawah busur lingual diatas
jaringan mukosa.
Gambar 2.7.a.ii
Li ngual Ar ch4
-
8/11/2019 Metlit Ortho
15/21
15
BAB 3
RENCANA PROSEDUR PEMBUATAN ORTHODONTI LEPASAN
AKTIF MENGGUNAKAN SIMPLE SPRINGPADA GIGI ANTERIOR
DENGAN KASUS GIGI INSISIVUS 1 RAHANG ATAS KANAN
BERJEJAL
Dalam proses pembuatan Orthodonti Lepasan Aktif, terdapat beberapa
tahapan yang harus dilakukan, yaitu tahapan pekerjaan yang dilakukan di klinik,
yang berhubungan dengan klinis, dan tahapan pekerjaan yang dilakukan di
laboratorium berupa proses pembuatan gigi tiruan.
3.1 Data Pasien
Nama : Assyifa Naura
Umur : 19 tahun
Alamat : Jln. Lauser II kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Dokter yang merawat : drg. Eddy Halim, Sp.Ort
Diagnosa : pasien dengan gigi insisivus 1 rahang atas berjejal
3.2 Surat Perintah Kerja
Mohon dibuatkan alat orthodonti lepasan dengan menggunakan simple spring.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
16/21
16
Gambar 3.2
Rencana Desain
3.3 Persiapan Alat dan Bahan
3.3.a Persiapan Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan alat orthodonti
lepasan aktif adalah sebagai berikut:
Lekron
Pensil
Pisau malam
Basis studi model siap pakai
Penggaris
Bowl
Spatula
Lap putih
Lampu spirtus
Macam-macam tang (pipih, bulat, tiga jari, borobudur, kombinasi
dan tang potong)
Macam-macam mata bur (fissure, stone bur, mandril)
Mikromotor
Mesin poles
Sikat hitam
-
8/11/2019 Metlit Ortho
17/21
-
8/11/2019 Metlit Ortho
18/21
18
3.4.b Pembuatan Garis Tengah (midline)
Garis tengah dibuat dengan menggunakan pensil dan penggaris, dimulai
pada rahang atas dengan mmenarik garis dari frenulum labialis kemudian
dilanjutkan ke papilla insisivus, rugae palatine, sutura palatine, dan fovea
palatinekemudian diproyeksikan pada rahang bawah.
3.4.c SuveydanBlockout
Survey dilakukan menggunakan pensil mekanik dengan cara diletakkan
tegak lurus terhadap model kerja untuk mendapatkan daerah undercut dan
non undercut. Setelah diperoleh daerah undercut, kemudian block outdaerah
tersebut dengan menggunakanPlaster of Paris(gips) agar tidak menghambat
keluar masuknya alat orthodonti lepasan pada mulut pasien.
3.4.d Pembuatan Basis Studi Model
Studi model merupakan suatu reproduksi yang digunakan untuk
menentukan rencana perawatan. Pada kasus ini penulis menggunakan basis
studi model yang siap pakai (ready made) sehinnga hanya perlu
menyesuaikan model dengan base ready madeyang tersedia.
3.4.e Pembuatan Cengkram
Pembuatan Busur Labial (Labial Bow)
Pembuatan labial bowatau busur labial pada alat orthodonti lepasan
ini menggunakan kawat stainless steel dengan diameter 0,7mm yang
bersifat aktif untuk menggerakan gigi anterior dengan menggunakan
tang bulat dan tang pipih.
Lengan horizontal mengikuti lengkung rahang antara gigi kaninus
kanan sampai gigi kaninus kiri, dengan tinggi vertical loop setinggi
panjang mahkota gigi kaninus yang terletak pada 1/3 tengah mahkota
gigi anterior. Vertical loop tidak menekan jaringan lunak dan kaki
retensi rapat dengan palatum.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
19/21
19
Pembuatan Clasp(Cengkram Adam)
Penulis memilih cengkram adam untuk di gunakan pada kasus ini.
Cengkram Adam dibuat menggunakan kawat stainless steel yang
berdiameter 0,8mm dengan menggunakan tang pipih dan tang bulat,
ujung panah terletak dibawah titik kontak dan membentuk sudut 45
terhadap jembatan horizontal yang berjarak 1-2mm dari permukaan
bukal. Cengkram Adam dibuat pada gigi molar satu kanan dan molar
satu kiri, kemudian bagian interdental papilla diradir menggunakan
lekron untuk mendapatkan retensi dengan kedalaman kira-kira 1mm
dan cengkram tidak mengganggu oklusi.
3.5 Pembuatan Simple Spring
pegas (spring) pada alat orthodonti lepasan ini menggunakan kawat stainless
steel dengan diameter kawat 0,6mm dengan menggunakan tang bulat dan tang
pipih. Resultan gaya harus sesuai dengan arah gigi yang akan digeser serta tidak
mengganggu oklusi. Dibuat dengan mematrikan kawat pada satu titik pada
mainwire, membentuk sudut 45 terhadap garis singgung lingkaran mainwirekemudian dibengkokan sejajar mainwire mendekati dan menempel pada gig yang
aka digunakan dari arah palatinal/lingual. Dilihat dari pandangan samping pegas
Simple spring harus bersudut 90 terhadap bidang gigi yang akan di dorong atau
di tarik.
Untuk meningkatkan kelentingan, bisa dibuat bentuk modifikasi:
Belokan bisa ditingkatkan menjadi dua belokan dengan arah berlawanan
(double simple spring) atau beberapa belokan.
Diberi tambahan koil pada setiap belokan disebut Cantilever Spring
(Simple/double cantilever spring) Ukuran kawat yang biasa dipakai adalah
0.5 - 0,6 mm.
3.6 Fiksasi Cengkram dan Pegas Simple SpringPada Model Kerja
Cengkram dan pegas simple springyang telah selesai dibuat diletakkan pada
model kerja, kemudian di fiksasi menggunakan waxpada bagian labial agar tidak
tertutup akrilik sehingga cengkram dan pegas tetap pada posisinya pada saat
-
8/11/2019 Metlit Ortho
20/21
20
aplikasi, kemudian bagian posterior model kerja diberi batas menggunakan wax
agar akrilik tidak berlebih (proses boxing).
.3.7 Flashking (menanam model didalam kuvet)
Sebelum menanam model dalam kuvet sebaiknya kuvet diberikan vaseline
agar mudah di lepas saat deflashking. Kemudian aduk gips dengan konsistensi
yang sesusai setelah itu tanam model dalam kuvet yang sudah berisi gips.
Bebaskan daerah frenulum dari sisa-sisa gips.
3.8 Boiling Out
Proses menghilangkan malam untuk membentuk mould space dengan cara
merebus model yang sudah ditanam didalam kuvet selama 3-5 menit. Setelah itu
keluarkan kuvet dari dalam panci lalu siram dengan air panas untuk
membersihkan residu-residu waxyang masih ada di sela-sela model kerja.
3.9. PackingAkrilik
Metode yang digunakan dalam proses aplikasi akrilik pada pembuatan alat
orthodonti lepasan ini adalah dry methode, yaitu mencampur liquid dan powder
langsung dalam moulddengan digetar-getarkan agar liquiddanpowderbercampur
dengan baik, sebelum proses akrilik dilakukan, model terlebih dahulu diolesi
CMS ke seluruh bagian yang akan diisi akrilik.
3.10 Curing
Proses perebusan akrilik setelah packing agar akrilik matang (mengeras).
Proses curing ini dilakukan selama 20-40 menit tergantung aturan pemakaian
dari produk akrilik yang kita gunakan. Sebelum di curing cuvet di letakkan di
dalam handpressagar tutup kuvet atas dan bawah tidak terpisah saat curing.
3.11 Deflasking
Proses melepaskan model dari dalam kuvet serta membebaskan model dari
bahan tanam agar protesa dapat di ambil. Dalam melakukan proses ini harus hati-
hati agar tidak merusak protesa.
-
8/11/2019 Metlit Ortho
21/21
21
3.12 Finishing
Protesa akrilik di angkat dari model kemudian dirapkan dan dibersihkan dari
sisa-sisa gips yang menempel serta akrilik berlebih dengan menggunak frasser /
stone bur. Rapihkan tepi tepi potesa agar tidak tajam. Permukaan basis akril harus
halus (tidak bergores) dan merata serta pada tepi permukaan plat akrilik dibuat
membulat dan tidak tajam dengan memperhatikan desain basis.
3.13 Polishing
Basis dipoles dengan menggunakan feltcone dan bubuk pumice
yang dicampur air untuk menghilangkan guratan-guratan pada
permukaan basis karena penghalusan dengan menggunakan mata
bur.
Setelah itu dipoles menggunakan sikat hitam dan bubuk pumice
yang dicampur air untuk menghaluskan permukaan basis.
Kemudian dipoles dengan menggunakan sikat putih dan bubuk
CaCO3 yang dicampur air untuk mengkilapkan permukaan basisalat orthodonti lepasan.
Setelah pemolesan selesai, alat orthodonti lepasan dibersihkan dan
diinsersikan ke model kerja
top related