metode perancangan sub terminal bus tipe c
Post on 11-Jan-2016
264 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Metodologi Perancangan Arsitektur 2
SUB TERMINALJURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNDIP | MARET 2014
Lela Nur Azizah
21020112130130
Ridwan Nur M
21020112130131
Annisa Manda L 21020112130132
Petra Lustriadi
21020112130134
Lolita Maharani 21020112130135
Pramesti Widya K 21020112130136
Khoirudin Syahal 21020112130137
Eko Budi P 21020112130138
Ladita Putri S 21020112110139
Definisi
TerminalMenurut Undang-Undang Lalu Lintas No. 14 tahun 1992
Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan
pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul
jarinya transportasi.
Yang dimaksud terminal bus sendiri adalah
Tempat dimana sekumpulan bus mengakhiri dan mengawali lintasan
operasionalnya. Dengan mengacu kepada definisi tersebut, maka pada bangunan
terminal, penumpang dapat mengakhiri perjalanannya dengan mengganti lintasan
bus lainnya.
Di lain pihak, bagi pengemudi bus maka bangunan terminal adalah tempat dimana
kendaraan dapat beristirahat sejenak, yang selanjutnya dapat digunakan juga
kesempatan tersebut untuk perawatan ringan ataupun pengecekan mesin.
Berdasarkan tingkat pelayanannya, terminal dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Terminal induk
2. Terminal pembantu atau sub terminal, merupakan terminal
pelengkap yang menunjang keberadaan terminal induk dengan
tingkat pelayanan lokal dalam kota serta mempunyai kapasitas
angkut dan volume penumpang yang lebih sedikit.
3. Terminal transit yang merupakan terminal yang melayani
aktifitas transit penumpang dari satu tujuan ke tujuan lain,
kendaraan umum hanya menurunkan dan menaikkan
penumpang.
Fasilitas Utama Terminal
Fasilitas utama adalah fasilitas yang mutlak dimiliki dalam terminal
penumpang yaitu
1.Jalur kedatangan kendaraan umum adalah pelataran di dalam
terminal penumpang yang disediakan bagi kendaraan umum untuk
menurunkan penumpang.
2.Tempat tunggu kendaraan umum adalah pelataran yang
disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum untuk
beristirahat dan siap menuju jalur pemberangkatan.
3.Pos Keamanan adalah bangunan yang biasanya berada dalam
wilayah terminal, yang berfungsi sebagai tempat memantau
pergerakan kendaraan dan penumpang.
4. Jalur lintasan adalah pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan
penumpang umum yang akan langsung melakukan perjalanan setelah
menurunkan atau menaikkan penumpang.
5. Rambu–rambu dan papan informasi yang sekurang–kurangnya memuat
petunjuk jurusan, tarif dan jadwal pemberangkatan.
Fasilitas Penunjang TerminalFasilitas penunjang adalah fasilitas yang menunjang fasilitas utama sehingga
dapat meningkatkan pelayanan terhadap penumpang, terdiri atas :
•Toilet / Lavatory
•Musholla
•Kios / kantin
•Taman
•Dan lain–lain
SirkulasiDalam operasional suatu terminal, sirkulasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Sirkulasi penumpang
Yang disebut penumpang adalah orang yang akan naik ataupun turun dari bus.
Sebelum naik ke bus, penumpang harus membeli karcis, kemudian menunggu di
ruang tunggu menuju alur bus yang dituju (khusus untuk penumpang antar
kota). Penumpang turun meninggalkan bus melalui selasar untuk keluar terminal
atau berganti bus atau angkutan kota.
2. Sirkulasi bus
Sirkulasi bus dibedakan menjadi dua, yaitu bus dengan tujuan berhenti murni dan
bus yang transit. Bus dengan tujuan murni, setelah masuk terminal dan
membayar retribusi adalah menurunkan penumpang dan parkir menunggu
waktu pemberangkatan. Sedangkan bus transit, setelah masuk terminal dan
membayar retribusi hal yang dilakukan adalah menurunkan dan menaikkan
penumpang lalu meninggalkan terminal setelah waktu parkir habis (+ 15 menit)
Uraian kegiatan pelaku kebutuhan ruang &
Uraian khusus pelaku kegiatanA. Pelaku yang membutuhkan ruang khusus:
1. Penumpang adalah orang yang menggunakan jasa perjalanan
Bus
2. Pengantar Penumpang adalah orang yang datang ke terminal
hanya untuk mengantar penumpang, dan tidak menggunakan
jasa perjalanan.
3. Penjaga warung adalah orang yang menjaga warung makan,
melayani orang yang ingin membeli masakan.
4. Penjaga keamanan adalah orang yang bertugas untuk menjaga
keamanan terminal.
B. Pelaku yang tidak membutuhkan ruang khusus:
1. Supir bus adalah orang yang mengemudikan bus, ia menggunakan terminal bus
sebagai tempat untuk beristirahat.
2. Kondektur bus adalah orang yang bertugas membantu supir. Tugasnya antara lain
membantu supir bus memarkirkan bus, mencari penumpang, membantu menaik
turunkan barang penumpang, dan menarik uang perjalanan penumpang.
3. Koordinator Bus antar kota adalah petugas terminal yang memiliki tugas mendata
bus yang transit di terminal, mengatur jadwal keberangkatan bus kota , dan mendata
retribusi bus yang parkir.
4. Petugas timer adalah petugas terminal yang memiliki tugas menghitung berapa lama
waktu bus parkir di terminal, mengingatkan supir atau kondektur jika waktu parkir
mereka sudah hampir habis.
5. Tukang parkir kendaraan pribadi adalah orang yang bertugas untuk menjaga
kendaraan pribadi yang diparkirkan di area terminal dan membantu memarkirkan
kendaraan.
6. Supir Taksi adalah orang yang mengemudikan taksi. Kegiatan yang ia lakukan saat
berada di terminal adalah menunggu penumpang yang ingin menggunakan jasa
perjalanannya.
7. Supir Angkutan Kota adalah orang yang mengemudikan ankutan kota, ia
menggunakan terminal sebgai tempat untuk istirahat.
No Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
1 Penumpang Menggunakan jasa perjalanan bus Menunggu kedatangan bus Menggunakan toilet Makan Sholat
Halte sekaligus Ruang tunggu
Lavatory umum Warung Makan Musholla
2 Pengantar Penumpang
Mengantar dan menjemput penumpang
Menunggu penumpang datang Menggunakan toilet Makan Sholat
Tempat parkir motor pribadi
Tempat parkir mobil pribadi
Lavatory umum Warung Makan Musholla
3 Penjaga warung Menjaga warung Melayani pengunjung warung yang ingin
membeli makanan Menggunakan toilet Makan Sholat
Warung Makan Lavatory umum Musholla
4 Penjaga Keamanan
Menjaga keamanan terminal Menggunakan toilet Makan Sholat
Gardu jaga Lavatory umum Warung Makan Musholla
Tabel pelaku, aktivitas dan kebutuhan ruang
No Ruang Kapasitas Jumlah (unit)
1. Halte Bus 10 orang 1
2. Halte BRT 5 orang 1
3. Lavatory Umum 4 orang 1
4. Mushola 25 orang 1
5. Warung Makan @10 orang 6
6. Tempat parkir motor pribadiTempat parkir mobil pribadiTempat Parkir Bus
10 motor5 mobil5 Bus
1
7. Gardu jaga 1 1
Tabel Kebutuhan Ruang dan Kapasitasnya
Studi Besaran RuangSemua perhitungan dibulatkan menjadi 2 angka dibelakang koma
Halte Bus
HALTE BusKapasitas 10 orang
Bangku Tunggu untuk 5 orang (2) = (0,52x2,97) x (2) = 3,09 m2
Ruang gerak 450% = 14,01 m2+
± 17,1 m2
Dibulatkan : 17 m2
HALTE BRT Kapasitas 5 orang
Bangku Tunggu untuk 5 orang = 0,52x2,97 = 1.54 m2
Ruang gerak 450% = 6.93 m2+
± 8. 47 m2
Dibulatkan : ± 8.5 m2
HALTE BRT
LAVATORY UMUMKapasitas 4 orang
Kloset standar : 0,6 x 0,75 x 4 = 1,80m2
Bak Air : 0,6 x 0,8 x 4 = 1,92m 2
Pispot : 0,6 x 1,0 x 6 = 3,60m 2 +Jumlah 7,32m 2
Ruang gerak 400% = 29,28m 2+
Jumlah = ± 36,60m 2
Dibulatkan : 36,0m 2
6.00
3.00
3.00
2.00
1.50
1.50
3.00
Lavatory
5.00
8.00
Musholla
MusholaKapasitas 25 orang
Sajadah : 1,07 m x 0,5 cm x 25 = 13,375 m2
Rak : o,5 m x 0,6 m x 2 = 0,6 m2
Tempat Wudhu : 1 m x 0,8 m x 2 = 1,6 m2+
Jumlah = 15,575 m2
Ruang Gerak 150 % = 23,3625 m2
Total = ± 38,9375 m2
Dibulatkan : 40 m2
WarungMakan
Etalase makanan
3.50
3.00
Warung MakanKapasitas per unit : 10 orang (2 penjual+8 pembeli)
Etalase masakan 0.5m x 1,1 m (1 buah): 0.55m²Meja makan 0,8 m x 1.2 m (2buah) :
1.92m²Kursi 0.5m x 0,4m (8buah) :
1.6 m²+4.07 m²
Ruanggerak 125% : 5.09m²++9.16 m²
Dibulatkan : 9.15m²
Pos Jaga
POS JAGAKapasitas 1 orang
Kursi jaga 0,50m x 0,5m (1buah) :0,25m²
Meja jaga 1,30m x 0,7m (1buah) :0,91m²+
1,16m²Ruang gerak 260% : 3,04m²+
4,20m² Dibulatkan : 4,00m²
Parkir Bus•Kapasitas 5 bus
Bus @3.00 x 7.00 (5) = 105.00 m²Ruang Gerak 208 % : 219.00 m²+
324.00 m² Dibulatkan : 324 m²
7.00
3.00
Parkir Motor
•Kapasitas 10 motor
Motor @2.00 x 1.00 (10) = 20.00 m²Ruang Gerak 50 % = 10.00 m² +
Total = 30 m²
Parkir MobilKapasitas 5 mobil
Mobil @2.50 x 5.00 (5) = 62.50 m²Ruang Gerak 140% x 62.50 =87,50 m²+
TOTAL = 150.00 m²
5.00
2.50
3.50
4.00
.00
No
Ruang Sumber Luas Ruang (m²) Jumlah (unit) Total
LUAS BANGUNAN1. Lavatory Analisa +
Data Arsitek36 1 36
2. Musholla Analisa 40 1 40
3. Warung Makan Analisa 9.15 6 54.9
4. Halte Bus Analisa +Data Arsitek
17 2 34
5 Halte BRT 8.5 1 8.5
6. Pos Keamanan Analisa +Data Arsitek
4 1 4
Jumlah 177.4
LUAS AREA NON BANGUNAN
7 Tempat Parkir
a. Bus 324 324
b. Motor 30 30
c. Mobil 150 150
Jumlah 504
Jumlah luas area bangunan+non bangunan
681,4
Ruang gerak antar ruangan 23% 156,7
T o t a l 838,1
Dibulatkan 840
NB: (Luas ruangan dalam satuan meter persegi)
Tapak
Tapak yang kami gunakan adalah tapak eksisting dari Terminal Banyumanik:
Terminal Banyumanik berada di Jl Perintis Kemerdekaan Semarang.
Terminal Banyumanik memiliki luas 840 m2 .
KDB= 840 x 60% = 504 m2
Terminal Banyumanik termasuk terminal type C (sub terminal). Namun di
sini juga dilewati oleh Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) ke Jakarta.
• Bis antar provinsi datang sesuai jadwal dari masing-masing agen, tidak
membutuhkan parkir khusus karena langsung berangkat
• Bis antar kota berhenti sementara di halte, tidak membutuhkan parkir
• Bis dalam kota berukuran 6.5mx2.2m berkapasitas 27 orang, memiliki
parkir khusus sesuai jurusan. Setiap 15 menit bis sudah meninggalkan
terminal.
• Bis BRT datang setiap 10 menit
Analisa masalah pada tapak eksistingPermasalahan yang kami dapati di Terminal Banyumanik antara lain:• Belum ada rambu-rambu jalan yang jelas dan papan informasi yang
memuat petunjuk jurusan bus.• Tempat parkir bus yang belum tertata karena tidak ada marka parkir.• Belum ada pembedaan jalur sirkulasi. Jalur sirkulasi untuk bus, taksi,
BRT, dan kendaraan pribadi masih tercampur.• Letak lavatory umum dan musholla yang jauh dari fasilitas lain.• Banyak area yang tidak terpakai dan difungsikan dengan optimal seperti
smoking area dan wartel.• Jalur sirkulasi untuk pejalan kaki kurang diperhatikan.
Solusi PermasalahanHal-hal yang perlu ditambahkan untuk mengatasi permasalahan tadi: • Menambah rambu-rambu jalan yang jelas dan papan informasi yang
memuat petunjuk jurusan bus.• Marka parkir.• Pembedaan jalur sirkulasi• Trotoar yang lebih lebar dan bersih (tidak ada PKL) yang dapat digunakan
sebagai jalur sirkulasi pejalan kaki.
Zoning
HALTE BUS DALAM KOTA
HALTE BUS ANTAR KOTA
U
Perspektif Gubahan Massa
Sirkulasi
HALTE BUS DALAM KOTA
HALTE BUS ANTAR KOTA
Jalur Sirkulasi untuk Bus antar kota & BRT
Karena Bus antar kota dan BRT biasanya langsung lewat tanpa transit didalam terminal. Maka Halte diletakan di area depan terminal.
Jalur Bus yang langsung lewat
BRT
HALTE BUS DALAM KOTA
HALTE BUS ANTAR KOTA
Jalur Sirkulasi untuk Bus dalam kota
Karena Bus dalam kota biasanya transit terlebih dahulu di terminal Banyumanik. Maka perletakan halte bus dalam kota berada di belakang halte bus antar kota
Jalur Bus yang langsung lewat
HALTE BUS DALAM KOTA
HALTE BUS ANTAR KOTA
Jalur Sirkulasi untuk Bus dalam kota
Karena Bus dalam kota biasanya transit terlebih dahulu di terminal Banyumanik. Maka perletakan halte bus dalam kota berada di belakang halte bus antar kota
Jalur Bus yang transitJalur Bus yang langsung lewat
HALTE BUS DALAM KOTA
HALTE BUS ANTAR KOTA
Jalur Sirkulasi untuk Bus dalam kota
Area depan halte bus dalam kota di rasa lebih aman untuk digunakan juga sebagai jalur sirkulasi keluar kendaraan pribadi. Karena area ini lebih jarang di lewati bus di timbang area di depan halte bus antar kota, karena bus dalam kota biasanya transit dahulu di area parkir bus dan keluar melewati area belakang bus.
Jalur Kendaraan Pribadi
AtasPerhatiannya
Terimakasih
top related