panduan manajemen pemberian i - jejaring gizi indonesiagizi.depkes.go.id/download/pedoman...
Post on 02-Feb-2018
229 Views
Preview:
TRANSCRIPT
iPanduan Manajemen Pemberian
ii Panduan Manajemen Pemberian
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIADIREKTORAT BINA GIZI
2 0 1 3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
615.328Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan. Direktoratp Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pedoman manajemen pemberian taburia.— Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2012.
ISBN 978-602-235-210-5
1.Judul I. VITAMIN
Cetakan Pertama Tahun 2012Cetakan Kedua Tahun 2013
DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIADIREKTORAT BINA GIZI
2 0 1 3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PANDUANMANAJEMEN PEMBERIAN
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
615.328Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan. Direktoratp Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Pedoman manajemen pemberian taburia.— Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2012.
ISBN 978-602-235-210-5
1.Judul I. VITAMIN
Cetakan Pertama Tahun 2012Cetakan Kedua Tahun 2013
iPanduan Manajemen Pemberian
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada masa balita merupakan periode yang sangat penting. Pada periode ini diperlukan Vitamin dan Mineral dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan kecerdasan, serta daya tahan tubuh terhadap penyakit.
Untuk mencegah terjadinya kekurangan Vitamin dan Mineral pada balita, pemerintah dalam hal ini Direktorat Bina Gizi telah mengeluarkan kebijakan program pemberian Vitamin dan Mineral dalam bentuk bubuk tabur gizi yang disebut Taburia.
Pemberian Taburia kepada balita memerlukan proses yang diawali dari perencanaan sampai dengan evaluasi, karena itu mekanisme pengelolaan yang jelas diatur dalam buku panduan ini.
Buku ini merupakan panduan tentang manajemen pemberian Taburia bagi pengelola program gizi dan lintas program terkait agar dapat melakukan pengelolaan Taburia dengan baik dan benar.
Semoga buku ini bermanfaat. Jakarta, November 2012 Direktur Bina Gizi,
DR. Minarto, MPS
KATA PENGANTAR
ii Panduan Manajemen Pemberian
iiiPanduan Manajemen Pemberian
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... iDaftar Isi ....................................................................................................................... iiiDefinisi Operasional ............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2. Tujuan ....................................................................................................... 2 1.3. Sasaran Pengguna Panduan ........................................................... 2
BAB II PEMBERIAN TABURIA 2.1. Pengertian dan Manfaat Taburia .................................................... 3 2.2. Kandungan Zat Gizi Mikro dalam Taburia ................................... 3 2.3. Sasaran Pemberian .............................................................................. 5 2.4. Jumlah Pemberian ............................................................................... 5 2.5. Cara Pemberian ..................................................................................... 6 2.6. Hal yang Perlu Diketahui Selama Anak Makan Taburia ......... 6
BAB III MANAJEMEN KEGIATAN PEMBERIAN TABURIA 3.1. Perencanaan Kebutuhan ................................................................... 7 3.2. Mekanisme Penyediaan ..................................................................... 8 3.3. Penyimpanan dan Pendistribusian ................................................ 9
BAB IV SOSIALISASI TABURIA 4.1. Tujuan ...................................................................................................... 13 4.2. Sasaran ..................................................................................................... 13 4.3. Pelaksanaan ............................................................................................. 13 4.4. Pendekatan ............................................................................................. 14 4.5. Pelaksana .................................................................................................. 14
iv Panduan Manajemen Pemberian
BAB V PENCATATAN dan PELAPORAN 5.1. Posyandu ................................................................................................ 15 5.2. Kelurahan/Desa .................................................................................... 15 5.3. Puskesmas .............................................................................................. 15 5.4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ................................................. 15 5.4. Dinas Kesehatan Provinsi ................................................................... 15 5.6. Cakupan Distribusi Taburia dan Tingkat Kepatuhan ............... 16
BAB VI PEMANTAUAN dan EVALUASI TABURIA 6.1. Pemantauan .......................................................................................... 19 6.2. Evaluasi ..................................................................................................... 19 6.3. Tujuan ....................................................................................................... 19 6.4. Kegiatan Pemantauan ....................................................................... 20
LAMPIRANForm 1 Taburia ............................................................................................................. 23Form 2 Taburia ............................................................................................................. 24Rek 1 Taburia ................................................................................................................ 25Rek 2 Taburia ................................................................................................................ 26Rek 3 Taburia ................................................................................................................ 27Rek 4 Taburia ................................................................................................................ 28
vPanduan Manajemen Pemberian
DEFINISI OPERASIONAL
Taburia Tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita usia 6 - 59 bulan dengan prioritas untuk balita 6 - 24 bulan.
Zat gizi mikro Zat gizi berupa vitamin dan mineral yang merupakan komponen penting yang harus didapatkan oleh seorang anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Defisiensi zat Defisiensi zat gizi mikro biasanya terjadi pada anak karena kebiasaan makan yang tidak sesuai dengan pola gizi seimbang. Kasus Defisiensi Zat Gizi Mikro yang banyak terjadi pada anak adalah kurangnya asupan zat besi yang bisa menyebabkan anemia. Anak yang mengalami kekurangan zat besi biasanya kurang konsentrasi, lemah; tubuh terasa lesu dan apatis.
Vitamin suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh agar dapat melakukan aktifitas hidup. Kekurangan vitamin dapat memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Mineral Mineral adalah suatu zat gizi an organik yang merupakan abu bahan biologi yang tersisa setelah pembakaran bahan-bahan organik dari makanan atau jaringan tubuh dalam bentuk ion-ion. Secara umum klasifikasi mineral dikelompokkan atas dua, yaitu :
1. Makromineral, adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah banyak dalam tubuh, misalnya Calcium (Ca), Phosphor (P), Kalium (K), Cl (Chlor), Mg (Magnesium), Sulfur (S).
2. Mikromineral adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah sedikit didalam tubuh, tapi sangat penting dalam proses metabolisme tubuh, misalnya : Fe (Ferum), Cu (Cuprum), Co (Cobalt), Mn (Mangan), Zn (Zink), dan I ( Iodium), Se (Selenium).
gizi mikro
vi Panduan Manajemen Pemberian
Baduta Anak-anak usia di bawah dua tahun
Manajemen suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemim-pinan, dan pengendalian upaya tenaga kesehatan dan menggunakan semua sumber daya kesehatan untuk mencapai tujuan pemberian Taburia.
Sasaran Anak balita usia 6-59 bulan dengan prioritas pada anak usia 6-24 bulan.
Sosialisasi Penyebarluasan informasi khusus tentang Taburia dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dengan melibatkan unsur masyarakat termasuk ibu balita.
Pemantauan Merupakan proses manajemen yang sistematik dan berkesinambungan, mencakup pengumpulan dan analisis data kegiatan dan hasil yang dicapai dari suatu kegiatan yang sedang berlangsung.
Evaluasi Merupakan kegiatan yang bertujuan memberikan informasi yang dipercaya tentang kinerja sehingga dapat digunakan untuk perbaikan dan keberlangsungan kegiatan.
Kelompok Gizi Kader masyarakat yang terbentuk untuk menangani masalah gizi di daerahnya
pemberianTaburia
Masyarakat(KGM)
1Panduan Manajemen Pemberian
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Salah satu upaya Kementerian Kesehatan untuk mencapai target
penurunan angka stunting dan perbaikan status gizi anak baduta gakin di Indonesia adalah dengan memenuhi kebutuan zat gizi mikro masyarakat. Masalah gizi mikro pada anak baduta dari hasil penelitian menunjukkan angka prevalensi anemia gizi besi sebesar 26,3% (Susilowati, 2006). Berdasarkan data hasil Riskesdas tahun 2007 dan 2010 menunjukkan bahwa asupan bahan makanan lokal yang dikonsumsi masyarakat miskin masih rendah akan kandungan zat gizi mikro sehingga ASI yang dihasilkan ibu kurang mengandung zat gizi mikro. Hal ini berdampak pada bayi dan akan menderita defisiensi zat gizi mikro.
Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro pada bayi usia di atas 6 bulan yaitu melalui pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik lokal maupun pabrikan. Namun ada beberapa kendala yang menyebabkan pemberian MP-ASI menjadi tidak optimal karena MP-ASI lokal yang dibuat di rumah ternyata kurang bervariasi dalam jenis maupun jumlahnya, sedangkan MP-ASI pabrikan yang dijual bebas tidak terjangkau oleh keluarga miskin.
Oleh karena itu, diperlukan terobosan lain untuk mengatasi defisiensi zat gizi mikro pada anak usia 6-24 bulan. Karena pada usia tersebut merupakan periode emas (Golden Period) dalam memperbaiki status zat gizi mikro. Terobosan ini dilakukan melalui pemberian multivitamin dan mineral dalam bentuk bubuk tabur gizi yang disebut Taburia yang ditambahkan pada makanannya.
Sejak tahun 2006 Pemerintah Repubik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Taburia yang merupakan multi zat gizi mikro berisi 12 (dua belas) macam vitamin dan 4 (empat) jenis mineral yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang balita dan mencegah
2 Panduan Manajemen Pemberian
terjadinya anemia. Pemberian Taburia tidak mengubah kebiasaan makan anak, di samping itu penyiapan, penggunaan, serta penyimpanannya lebih praktis.
Oleh karena itu perlu disusun buku Panduan Manajemen Pemberian Taburia sebagai acuan para Pengelola Program Gizi dan tenaga kesehatan lainnya yang terkait dalam membuat perencanaan, implementasi, pemantauan dan evaluasi pemberian Taburia agar tercapai tujuan yang diharapkan.
1.2. Tujuan 1.2.1. Tujuan umum:
Memberikan panduan tentang manajemen pemberian Taburia bagi tenaga kesehatan.
1.2.2. Tujuan khusus:
a. Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang kegiatan pemberian Taburia
b. Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang tahapan sosialisasi kegiatan pemberian Taburia
c. Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan dalam membuat perencanaan kebutuhan, distribusi, penyimpanan dan pemberian Taburia
d. Meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan tentang pemantauan dan evaluasi kegiatan pemberian Taburia
1.3. Sasaran Pengguna Panduan Sasaran pengguna dari panduan ini adalah tenaga kesehatan yang terkait
dengan pemberian taburia di semua tingkatan administrasi.
3Panduan Manajemen Pemberian
BAB II PEMBERIAN TABURIA
2.1 Pengertian dan Manfaat Taburia Taburia adalah tambahan multivitamin dan mineral untuk memenuhi
kebutuhan gizi dan tumbuh kembang balita usia 6-59 bulan dengan prioritas balita usia 6-24 bulan.
Manfaat Taburia:
• Nafsu makan anak meningkat.
• Anak tidak mudah sakit.
• Anak tumbuh dan berkembang sesuai umur.
• Anak tidak kurang darah sehingga lebih cerdas dan ceria.
2.2. Kandungan Zat Gizi Mikro dalam Taburia Taburia mengandung 12 macam vitamin dan 4 macam mineral yang
sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak balita dan mencegah terjadinya Anemia (kurang darah).
2.2.1 Vitamin
a. Vitamin A
Memelihara kesehatan mata, kekebalan tubuh dan meningkatkan pertumbuhan anak.
b. Vitamin B1
Meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan, fungsi pencernaan dan saraf.
c. Vitamin B2
Memelihara kesehatan kulit, fungsi penglihatan, mencegah pecah-pecah pada sudut bibir dan pertumbuhan.
4 Panduan Manajemen Pemberian
d. Vitamin B3
Meningkatkan nafsu makan, kesehatan kulit, dan daya ingat.
e. Vitamin B6
Membantu pembentukan sel darah merah, pertumbuhan, dan mencegah gangguan fungsi otak.
f. Vitamin B12
Meningkatkan nafsu makan, fungsi saraf, pembentukan sel darah merah, dan mencegah gangguan mental.
g. Vitamin D
Membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta mencegah gangguan gigi rapuh.
h. Vitamin E
Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah gangguan bicara dan penglihatan.
i. Vitamin C
Mencegah sariawan dan perdarahan gusi, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta mencegah kelesuan dan kurang darah.
j. Vitamin K
Membantu pembekuan darah, pembentukan dan perbaikan tulang.
k. Asam Folat
Membantu pembentukan sel darah merah serta mencegah penyakit (infeksi) dan kelelahan.
l. Asam Pantotenat
Mencegah kelelahan dan mengatasi sulit tidur pada anak.
5Panduan Manajemen Pemberian
2.2.2. Mineral
a. Iodium Membantu pertumbuhan dan perkembangan mental, serta
mencegah kretin (anak cebol dan terbelakang mental).b. Seng Meningkatkan pertumbuhan, fungsi saraf dan otak, serta nafsu
makan.c. Selenium Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan.d. Zat Besi Meningkatkan nafsu makan dan mencegah anemia (kurang
darah) dengan gejala 5 L (letih, lemah, lesu, lelah dan lalai).
2.3. Sasaran pemberian Taburia Sasaran taburia adalah semua balita usia 6-59 bulan dengan prioritas usia
6-24 bulan.
2.4. Jumlah Pemberian Taburia • Dalam satu bulan anak mendapat Taburia sebanyak 15 saset dengan
pemberian selama 4 bulan. Jadi, satu orang anak mendapatkan 60 saset untuk empat bulan.
• Taburia diberikan pada anak setiap dua hari sekali sebanyak 1 (satu) saset.
• Satu saset taburia sebaiknya dihabiskan sekaligus pada saat makan pagi.
Taburia tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia 6 bulan, agar bayi tetap mendapat ASI Eksklusif
Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan anak
6 Panduan Manajemen Pemberian
2.5. Cara Pemberian Taburia • Sobek saset Taburia lalu taburkan pada makanan utama (nasi, bubur,
jagung, kentang, ubi, sagu dll) yang akan dimakan anak saat makan pagi;
• Makanan yang sudah dicampur Taburia harus segera dimakan dan dihabiskan oleh anak;
• Taburia sebaiknya tidak boleh dicampur dengan makanan berair (sayuran berkuah) dan minuman (air, teh, susu), karena akan mengubah warna makanan dan dikhawatirkan anak tidak dapat menghabiskan;
• Taburia tidak boleh dicampur dengan makanan panas karena akan menimbulkan rasa dan bau yang kurang enak.
2.6. Hal yang perlu diketahui selama anak makan Taburia • Ada kemungkinan tinja anak berwarna hitam, yang disebabkan
adanya zat besi pada Taburia
• Bila terjadi diare atau gangguan kesehatan lainnya, dianjurkan dirujuk ke puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat.
Apabila setelah dicampur Taburia, warna dan rasa makanan sedikit berubah, tidak perlu dikhawatirkan
karena perubahan itu tidak mengurangi manfaat Taburia
Sebelum menyiapkan cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air bersih mengalir.
7Panduan Manajemen Pemberian
BAB III MANAJEMEN PEMBERIAN TABURIA
Manajemen pemberian Taburia merupakan komponen penting dalam kegiatan pemberian Taburia. Kegiatan ini meliputi perencanaan kebutuhan, penyimpanan, pendistribusian, pencatatan dan pelaporan, pemantauan dan evaluasi.
3.1. Perencanaan Kebutuhan Taburia Kebutuhan Taburia perlu dihitung dengan teliti karena akan menentukan
proses pengadaan Taburia. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kebutuhan Taburia, yakni:
Perhitungan jumlah sasaran Puskesmas
• Melakukan pendataan ulang atau pemutakhiran data sasaran balita usia 6-24 bulan yang sudah tersedia di kelurahan/desa/posyandu oleh kader dengan dibantu bidan
• Data sasaran balita usia 6-24 bulan merupakan sasaran riil di tingkat kelurahan/desa
• Puskesmas kecamatan yang membawahi puskesmas kelurahan/desa melakukan rekapitulasi data sasaran puskesmas kelurahan/desa.
• Data sasaran ini untuk mengajukan kebutuhan Taburia ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
• Untuk kebutuhan perencanaan penghitungan sasaran menggunakan data proyeksi dari Badan Pusat Statistik (BPS).
• Untuk pendistribusian Taburia menggunakan data sasaran yang diperoleh dari pengajuan kebutuhan Taburia Puskesmas
8 Panduan Manajemen Pemberian
3.1.1 Perhitungan kebutuhan
Untuk menghitung kebutuhan Taburia bagi balita usia 6-24 bulan berdasarkan sasaran pendataan tahun lalu.
Yang perlu diperhatikan dalam perhitungan sasaran Taburia:
• Balita usia 6-24 bulan merupakan sasaran riil di tingkat kelurahan/desa
• Rekapitulasi data riil tingkat kelurahan/desa merupakan data sasaran di tingkat puskesmas
• Data yang sudah disepakati digunakan untuk mengajukan kebutuhan Taburia ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3.2. Mekanisme penyediaan Taburia Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kegiatan distribusi.
3.2.1. Puskesmas
• Permintaan Taburia menggunakan formulir khusus yaitu formulir Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
• Taburia sudah tersedia minimal 1 bulan sebelum pemberian Taburia dilaksanakan.
3.2.2. Kabupaten/Kota
• Penyediaan Taburia di Kabupaten/Kota diharapkan dapat memenuhi kebutuhan 100% sasaran.
• Taburia harus sudah tersedia di Kabupaten/Kota minimal 2 bulan sebelum pelaksanaan distribusi.
• Pengelola program gizi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat rencana distribusi Taburia untuk Puskesmas dan disampaikan ke pengelola Gudang Farmasi Kabupaten/Kota atau Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (GFK/IFK).
(Jumlah anak usia 6-24 bulan x 15 saset x 4 bulan) saset
9Panduan Manajemen Pemberian
3.3. Penyimpanan dan Pendistribusian Taburia Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan distribusi
Taburia.
3.3.1. Penyimpanan
Cara penyimpanan Taburia yang benar adalah:
a. Di Gudang/Instalasi Farmasi, sesuai dengan standar, antara lain:
• Tempat penyimpanan harus bersih dan dilengkapi dengan rak/palet
• Hindarkan dari sinar matahari langsung;
• Simpan di tempat sejuk, kering, dan tidak lembab;
• Perhatikan tanggal kadaluarsa
• Taburia yang masuk ke gudang lebih awal dikeluarkan terlebih dahulu (First In First Out = FIFO)
• Taburia yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan berita acara penghapusan oleh penanggung jawab gudang/instalasi farmasi.
• Perhatikan tumpukan maksimal kardus, jarak kardus dengan dinding serta bebas binatang pengerat.
b. Di Puskesmas
• Tempat penyimpanan harus bersih, diletakkan di atas palet/rak dan diusahakan tidak menempel dinding.
• Hindarkan dari sinar matahari langsung
• Simpan di tempat sejuk, kering, dan tidak lembab
• Perhatikan tanggal kadaluarsa
10 Panduan Manajemen Pemberian
• Taburia yang telah dinyatakan rusak perlu dibuatkan berita acara penghapusan oleh penanggung jawab pengelola program gizi dan KIA
3.3.2. Pendistribusian
a. Distribusi di tingkat puskesmas
Kegiatan yang perlu dilakukan sebelum distribusi Taburia :
• Pastikan Taburia tersedia cukup sesuai dengan kebutuhan.
• Menggerakkan anggota masyarakat agar mendukung kegiatan pemberian Taburia.
- Pastikan masyarakat memperoleh informasi tentang tempat dan tanggal pelaksanaan pemberian taburia dan membawa KMS/Buku KIA.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada hari pemberian Taburia:
• Melaksanakan pencatatan sesuai dengan formulir balita penerima taburia (form F1/Taburia).
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan setelah pemberian Taburia
• Melaksanakan evaluasi kegiatan pemberian Taburia.
• Melaksanakan supervisi kegiatan pemberian Taburia.
b. Distribusi di tingkat Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
• Taburia sudah tersedia di gudang minimal 2 bulan sebelum pelaksanaan distribusi
Taburia dinyatakan rusak apabila saset berlubang/sobek, warna berubah atau
isinya menggumpal
11Panduan Manajemen Pemberian
• Memastikan ketersediaan Taburia di seluruh Puskesmas minimal 1 bulan sebelum pelaksanaan distribusi
• Pendistribusian Taburia ke Puskesmas mengikuti mekanisme yang berlaku di daerah.
• Untuk daerah yang terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) mekanisme pendistribusian mengikuti sistem pelayanan kesehatan yang ada, mempersiapkan dan melakukan pengiriman Taburia lebih awal.
Kegiatan pemberian Taburia dilakukan terintegrasi dengan pelayanan gizi dan kesehatan lainnya seperti pemantauan
pertumbuhan, imunisasi, konseling MP-ASI, dll.
Pada setiap pemberian Taburia di posyandu disertai dengan praktik pemberian taburia pada
makanan anak yang baik.
12 Panduan Manajemen Pemberian
13Panduan Manajemen Pemberian
BAB IVSOSIALISASI TABURIA
Sosialisasi merupakan bagian yang sangat penting untuk meningkatkan cakupan pemberian taburia. Sosialisasi perlu dilakukan dalam rangka menggerakkan seluruh lapisan masyarakat agar mendukung kegiatan pemberian taburia.
4.1 Tujuan sosialisasi a. Menyebarluaskan informasi tentang taburia
b. Memperoleh dukungan dari lintas program dan lintas sektor terkait
c. Memperoleh dukungan dari organisasi kemasyarakatan (TOMA, TOGA, PKK, dll) dan organisasi profesi
d. Menggalang kemitraan intensif dengan media masa dan kelompok potensial
e. Menggalang kepedulian pengelola Program Gizi dan KIA
f. Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian masyarakat
4.2. Sasaran Sosialisasi • Sasaran langsung: Ibu yang mempunyai anak usia 6-59 bulan.
• Sasaran tidak langsung: TOMA, TOGA, organisasi masyarakat, kader pemegang kebijakan dan pengelola Program Gizi dan KIA
4.3. Pelaksanaan Sosialisasi • penyebaran informasi secara formal dan informal seperti melalui
pelatihan, seminar, atau penyuluhan
• Penyebaran media KIE seperti buku saku, poster, leaflet, radio dan TV spot.
• Penyebaran informasi dengan cara menyisipkan pada kegiatan lain
14 Panduan Manajemen Pemberian
4.4. Pendekatan Sosialisasi Sosialisasi dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan individu melalui konseling;
2. Pendekatan kelompok melalui penyuluhan
3. Pendekatan massa, melalui penyebarluasan informasi yang dapat menjangkau masyarakat luas, seperti: radio dan TV spot, dan lain-lain sesuai kondisi daerah.
4.5. Pelaksana Sosialisasi • Di tingkat Kabupaten/Kota: pengelola Program Promosi Kesehatan,
pengelola Program Gizi dan KIA, Pengelola Instalasi Farmasi.
• Di tingkat puskesmas: penanggung jawab Promosi Kesehatan, Gizi dan KIA, pengelola farmasi.
• Di tingkat kelurahan/desa: Aparat Desa, TOMA, TOGA, kader, PKK, dll.
15Panduan Manajemen Pemberian
BAB VPENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan Pelaporan dilakukan setiap bulan selama 4 bulan pemberian taburia secara berjenjang mulai dari posyandu sampai Provinsi.
5.1. Posyandu Pencatatan dan pelaporan di Posyandu menggunakan :
• Formulir Balita penerima taburia (Form F1/Taburia) terlampir
• Formulir Pemantauan dan Evalausi Pemberian Taburia (Form F2/ Taburia) terlampir
5.2. Kelurahan/Desa Pencatatan dan pelaporan di tingkat kelurahan/desa dilakukan
menggunakan formulir Rekapitulasi Distribusi dan Pemantauan Pemberian Taburia (Rek 1/Taburia) terlampir.
5.3. Puskesmas Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan menggunakan formulir
Rekapitulasi Pemantauan dan Evaluasi Pemberian Taburia (Rek 2/Taburia) terlampir.
5.4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Pencatatan dan pelaporan dilakukan setiap bulan menggunakan formulir
Rekapitulasi Distribusi, Pemantauan, dan Evaluasi Pemberian Taburia (Rek 3/Taburia) terlampir.
5.5. Dinas Kesehatan Provinsi Pencatatan dan pelaporan dilakukan menggunakan formulir Rekapitulasi
Distribusi, Pemantauan, dan Evaluasi Pemberian Taburia (Rek 4/Taburia) terlampir.
16 Panduan Manajemen Pemberian
5.6. Cakupan Distribusi Taburia dan Tingkat kepatuhan 5.6.1. Cakupan Distribusi Taburia
Rumusan Cakupan Distribusi Taburia pada anak usia 6-24 bulan :
5.6.2. Tingkat Keberhasilan Pemberian Taburia
Keterangan :
• Jika cakupan distribusi Taburia ≥ 80% berarti dapat dikatakan tingkat cakupan program dikategorikan tinggi
• Jika tingkat keberhasilan pemberian taburia ≥ 80% berarti tingkat keberhasilan pemberian taburia dikatagorikan tinggi.
Jumlah balita usia 6-24 bulan yang mendapat Taburia x 100 % Seluruh balita usia 6-24 bulan
Jumlah anak yang diberi taburia dan naik BB-nya x 100 %Jumlah anak yang mendapatkan Taburia
17Panduan Manajemen Pemberian
Gambar Alur Pelaporan dan Umpan Balik
18 Panduan Manajemen Pemberian
Keterangan Alur Pelaporan :
1. Petugas kesehatan di tingkat kelurahan/desa merekapitulasi hasil pemberian Taburia dari tingkat Posyandu yang selanjutnya disampaikan ke tingkat Puskesmas sesuai dengan frekuensi pelaporan.
2. Laporan kegiatan pemberian Taburia di tingkat Puskesmas disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan frekuensi pelaporan.
3. Laporan Kegiatan pemberian Taburia di tingkat kabupaten/kota disampaikan ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Direktorat Bina Gizi sesuai dengan frekuensi pelaporan.
4. Dinas Kesehatan Provinsi melaporkan hasil pelaporan pemberian Taburia ke Direktorat Bina Gizi sesuai dengan frekuensi pelaporan
5. Umpan balik hasil kegiatan pemberian Taburia disampaikan secara berjenjang dari Pusat ke Provinsi; Provinsi ke Kabupaten/Kota; dan Kabupaten/Kota ke Puskesmas dan dari Puskesmas ke kelurahan/desa.
19Panduan Manajemen Pemberian
BAB VIPEMANTAUAN DAN EVALUASI TABURIA
Kegiatan pemantauan dan evaluasi untuk mengamati kegiatan pemberian Taburia kepada sasaran berjalan sesuai dengan rencana. Pemantauan dilakukan di setiap jenjang administrasi dari kelurahan/desa sampai Pusat, dengan fokus pada Kabupaten/Kota. Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara terintegrasi dengan Program Gizi dan KIA. Hasilnya dilaporkan secara berjenjang dan disertai umpan balik.
6.1. Pemantauan Pemantauan merupakan proses manajemen yang sistematik dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh pengelola program untuk melihat pelaksanaan program sesuai dengan yang direncanakan. Pemantauan dilakukan agar dapat menemukan dan memperbaiki masalah dalam pelaksanaan pemberian Taburia pada sasaran seawal mungkin.
6.2. Evaluasi Evaluasi merupakan upaya untuk menilai pelayanan dan cakupan
program. Penilaian hasil cakupan program dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian target sasaran.
6.3. Tujuan Pemantauan dan Evaluasi • Memastikan kegiatan distribusi Taburia berjalan sesuai dengan
rencana dan target yang diharapkan. • Mengidentifikasi puskesmas dan kelurahan/desa dengan cakupan
rendah. • Mengidentifikasi sasaran yang tidak mendapat Taburia dan mencari
penyebabnya. • Memberikan umpan balik kepada tenaga kesehatan • Memberikan informasi tentang keberhasilan kegiatan Taburia yang
telah dicapai oleh tenaga kesehatan dan masyarakat. • Melihat dampak pemberian Taburia pada sasaran.
20 Panduan Manajemen Pemberian
6.4. Kegiatan Pemantauan 6.4.1. Sebelum pelaksanaan pemberian Taburia mencakup :
• ketersediaan dan kelengkapan data sasaran• ketersediaan Taburia• kesiapan pendukung (dana, tenaga, pelatihan tenaga
kesehatan, sosialisasi dan mobilisasi sosial, formulir pencatatan dan pelaporan, tempat, bahan KIE, dll)
6.4.2. Pada saat pelaksanaan pemberian Taburia mencakup:• Penggerakan sasaran• Tempat pelaksanaan • Kader dan tenaga kesehatan yang mendampingi• Pemberian Taburia yang terintegrasi dengan pelayanan
kesehatan lain• Kegiatan pendidikan gizi menggunakan media KIE yang ada• Data anak yang tidak menghabiskan Taburia • Data anak yang tidak datang ke posyandu• Data keluhan masyarakat selama pemberian Taburia pada sasaran.
6.4.3. Evaluasi Indikator yang digunakan dalam evaluasi meliputi:
a. Input:• Logistik meliputi jumlah dan ketersediaan Taburia di setiap
pelayanan dan formulir pencatatan pelaporan.• Ketersediaan tenaga meliputi petugas promosi kesehatan,
pelaksana gizi dan KIA, petugas farmasi serta kader• Ketersediaan dana operasional
b. Proses• Ketepatan jadwal pelaksanaan pemberian taburia• Jumlah dan ketepatan sasaran • Ketepatan pencatatan dan pelaporan
c. Output• Cakupan distribusi taburia pada anak usia 6-24 bulan.• Tingkat Keberhasilan Pemberian Taburia
21Panduan Manajemen Pemberian
L A M P I R A N
22 Panduan Manajemen Pemberian
23Panduan Manajemen Pemberian
Form F1/Taburia
FORMULIR BALITAPENERIMA TABURIA
TAHUN : .........................................
Posyandu : .................................
Kelurahan/Desa : .................................
Puskesmas : .................................
Kecamatan : .................................
Kota/Kab. : .................................
No. Nama Baduta
KADER POSYANDU
(....................................................)
Keterangan :1. Kolom tanggal dan bulan terima Taburia diisi dengan misal 9 Juli = 9/7 diisi selama empat bulan pemberian.2. Setiap bulan masing-masing Baduta menerima 15 saset Taburia3. Kolom Alamat cukup diisi RT/RW
AlamatI II III IV
Ket.Nama Orang TuaTanggal & Bulan Terima
TaburiaUmur(Bulan)
24 Panduan Manajemen Pemberian
Form
F2/
Tabu
riaFO
RMU
LIR
PEM
AN
TAUA
N D
AN
EVA
LUA
SI P
EMBE
RIA
N TA
BURI
A
TAH
UN
: .....
........
........
........
........
....Ke
cam
atan
: ...
........
........
........
........
........
.....
Kota
/Kab
. : ..
........
........
........
........
........
......
Posy
andu
: ..
........
........
........
........
........
......
Jum
lah
Sasa
ran
Badu
ta G
akin
: ..
........
........
........
........
........
......
Kelu
raha
n/D
esa
: ......
........
........
........
........
........
..
No. (1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
NA
MA
BAD
UTA
NA
MA
ORA
NG
TUA
TANG
GAL
LAHI
RUM
UR(B
ULAN
)BB (K
G)BB (K
G)BB (K
G)BB (K
G)BB (K
G)
ST. G
IZI
PADA
KMS
(H/K
/M)
ST. G
IZI
PADA
KMS
(H/K
/M)
ST. G
IZI
PADA
KMS
(H/K
/M)
ST. G
IZI
PADA
KMS
(H/K
/M)
ST. G
IZI
PADA
KMS
(H/K
/M)
JUM
LAH
TABU
RIA
YG TD
KDI
MAK
AN
JUM
LAH
TABU
RIA
YG TD
KDI
MAK
AN
JUM
LAH
TABU
RIA
YG TD
KDI
MAK
AN
JUM
LAH
TABU
RIA
YG TD
KDI
MAK
AN
TGL
MUL
AITA
BURI
A
DAT
A A
WA
LBU
LAN
KE
1BU
LAN
KE
2BU
LAN
KE
3E
V A
L U
A S
IBU
LAN
KE
4 (A
KHIR
)
KA
DER
PO
SYA
ND
U
( ....
......
......
......
......
......
......
.. )
Kete
rang
an :
1.
Kolo
m S
tatu
s Giz
i I b
erda
sark
an K
MS,
Hija
u (G
izi B
aik)
, Kun
ing
(Giz
i Kur
ang)
, Mer
ah (B
alita
Gar
is M
erah
)2.
Se
tiap
bula
n m
asin
g-m
asin
g ba
duta
men
erim
a 15
sase
t Tab
uria
3.
Tabu
ria y
ang
suda
h di
buka
teta
pi ti
dak
dim
akan
mas
uk k
e ko
lom
10,
13,1
6, d
an 1
9
25Panduan Manajemen Pemberian
Rek
1/Ta
buria
REK
API
TULA
SI D
ISTR
IBU
SI D
AN
PEM
AN
TAU
AN
PEM
BERI
AN
TA
BURI
A
TIN
GK
AT P
USK
ESM
AS
KELU
RAH
AN
/DES
A
BULA
N :
......
......
......
......
......
......
.....
TA
HU
N :
......
......
......
......
......
......
.....
Kelu
raha
n/D
esa
: ....
......
......
......
......
......
......
......
..Ke
cam
atan
: .
......
......
......
......
......
......
......
.....
Kota
/Kab
. : .
......
......
......
......
......
......
......
.....
No.
RUKU
NW
ARG
A(R
W)
JUM
LAH
SASA
RAN
BAD
UTA
ST
ATU
S G
IZI
H
K
M
JUM
LAH
YGNA
IK B
BJU
MLA
HBA
DUTA
YG
DPT
TABU
RIA
JUM
LAH
TABU
RIA
YG D
I DIS
TRIB
USI
(SAS
ET)
JUM
LAH
TABU
RIA
YG T
DK D
IMAK
AN(S
ASET
)
E V
A L
U A
S I
KETE
RAN
GA
NN
AM
A P
OSY
AN
DU
PETU
GA
S G
IZI P
USK
ESM
AS
( ....
......
......
......
......
......
......
.. )
MEN
GET
AH
UI,
KEPA
LA P
USK
ESM
AS
KEL.
.....
......
......
......
......
......
.
( ....
......
......
......
......
......
......
.. )
26 Panduan Manajemen Pemberian
Rek
2/Ta
buria
REKA
PITU
LASI
DIS
TRIB
USI
PEM
ANTA
UAN
DAN
EVA
LUAS
I PEM
BERI
AN TA
BURI
A
TIN
GKA
T PU
SKES
MAN
KEC
AMAT
AN
BULA
N : .
........
........
........
........
........
TAH
UN
: .....
........
........
........
........
....
Keca
mat
an :
......
......
......
......
......
......
......
......
Kota
/Kab
. : .
......
......
......
......
......
......
......
.....
No.
KELU
RAH
AN
/D
ESA
JUM
LAH
SASA
RAN
BAD
UTA
STAT
US
GIZ
I
H
K
M
JUM
LAH
YGNA
IK B
BJU
MLA
HBA
DUTA
YG
DPT
TABU
RIA
JUM
LAH
TABU
RIA
YG D
I DIS
TRIB
USI
(SAS
ET)
JUM
LAH
TABU
RIA
YG T
DK D
IMAK
AN(S
ASET
)
E V
A L
U A
S I
KETE
RAN
GA
NPU
SKES
MA
S
PETU
GA
S G
IZI P
USK
ESM
AS
( ....
......
......
......
......
......
......
.. )
MEN
GET
AH
UI,
KEPA
LA P
USK
ESM
AS
KEC.
.....
......
......
......
......
......
.
( ....
......
......
......
......
......
......
.. )
27Panduan Manajemen Pemberian
Rek
3/Ta
buria
REKA
PITU
LASI
DIS
TRIB
USI
PEM
ANTA
UAN
DAN
EVA
LUAS
I PEM
BERI
AN TA
BURI
A
TIN
GKA
T KO
TA/K
ABU
PATE
N
BULA
N : .
........
........
........
........
........
TAH
UN
: .....
........
........
........
........
....
Kota
/Kab
. : .
......
......
......
......
......
......
......
.....
No.
KECA
MAT
AN
JUM
LAH
SASA
RAN
BAD
UTA
STAT
US
GIZ
I
H
K
M
JUM
LAH
YGNA
IK B
BJU
MLA
HBA
DUTA
YG
DPT
TABU
RIA
JUM
LAH
TABU
RIA
YG D
I DIS
TRIB
USI
(SAS
ET)
JUM
LAH
TABU
RIA
YG T
DK D
IMAK
AN(S
ASET
)
E V
A L
U A
S I
KETE
RAN
GA
NN
AM
A P
USK
ESM
AS
KOO
RDIN
ATO
R G
IZI K
OTA
/KA
B.
( ....
......
......
......
......
......
......
.. )
MEN
GET
AH
UI,
KEPA
LA S
EKSI
......
......
......
......
......
....
( ....
......
......
......
......
......
......
.. )
28 Panduan Manajemen Pemberian
Rek
4/Ta
buria
REKA
PITU
LASI
DIS
TRIB
USI
PEM
ANTA
UAN
DAN
EVA
LUAS
I PEM
BERI
AN TA
BURI
A
TIN
GKA
T PR
OVI
NSI
BULA
N : .
........
........
........
........
........
TAH
UN
: .....
........
........
........
........
....
PRO
VIN
SI
: ....
......
......
......
......
......
......
......
..
KE
PALA
SEK
SI G
IZI P
ROV
INSI
( ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.. )
MEN
GET
AH
UI,
KEPA
LA D
INA
S/BI
DA
NG
.....
......
......
......
.
( ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.. )
No.
TOTA
L
KOTA
/KA
BUPA
TEN
JUM
LAH
SASA
RAN
BAD
UTA
STAT
US
GIZ
I
H
K
M
JUM
LAH
YGNA
IK B
BJU
MLA
HBA
DUTA
YG
DPT
TABU
RIA
JUM
LAH
TABU
RIA
YG D
I DIS
TRIB
USI
(SAS
ET)
JUM
LAH
TABU
RIA
YG T
DK D
IMAK
AN(S
ASET
)
E V
A L
U A
S I
KETE
RAN
GA
N
30 Panduan Manajemen Pemberian
top related