pelaksanaan khutbah jum’at di sekolahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/170/1/faizatul...
Post on 26-Apr-2019
264 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PELAKSANAAN KHUTBAH JUM’AT DI SEKOLAH
DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBENTUKAN
KESADARAN BERIBADAH
(Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama
Muhammadiyah 13 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Tahun 2015)
SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh
Faizatul Ummah
11111096
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Faizatul Ummah
NIM : 11111096
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar- benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 24 Agustus 2015
Yang Menyatakan,
Faizatul Ummah
NIM : 11111096
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706,323433 Fax.323433 Salatiga 50721 Website: www.iainsalatiga.ac.id Email:administrasi@iainsalatiga.ac.id
Dr. Muh. Saerozi, M.Ag
Dosen IAIN Salatiga
NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 eksemplar
Hal : Naskah skripsi
Saudari Faizatul Ummah
Kepada:
Yth. Rektor IAIN
Salatiga
Di Salatiga
Assalamu‟alaikum Wr.Wb
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka bersama ini, kami kirimkan skripsi saudari:
Nama : Faizatul Ummah
NIM : 11111096
Fakultas/ Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ Pendidikan Agama Islam
Judul :Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya
dengan Pembentukan Kesadaran Beribadah Siswa ( Studi
Kasus di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Kabupaten
Boyolali Tahun 2015)
Dengan ini kami mohon, skripsi tersebut supaya segera dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.
Salatiga, 24 Agustus 2015
Pembimbing
Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.
NIP. 19660215 199103 1001
iv
SKRIPSI
PELAKSANAAN KHUTBAH JUM’AT DI SEKOLAH DAN
RELEVANSINYA DENGAN PEMBENTUKAN KESADARAN BERIBADAH
(Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama
Muhammadiyah 13 Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2015)
DISUSUN OLEH
FAIZATUL UMMAH
NIM : 11111096
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga, pada TanggaL 29
Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana
S.1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji:
Ketua Penguji : Drs. Bahroni, M.Pd. ________________
Sekretaris Penguji : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. ________________
Penguji I : Drs. Abdul Syukur, M.Si. ________________
Penguji II : Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag. ________________
Salatiga, 29 Agustus 2015
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd
NIP. 19670121 199903 1 002
v
MOTTO
غىن ا لنفس ليس ا لغىن عن كثر ة ا ملا ل و ا منا ا لغىن
“ Kekayaan itu bukanlah karena banyaknya harta, kekayaan yang
sesungguhnya adalah kekayaan jiwa (H.R. Bukhari dan Muslim)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Partono dan Ibu Siti Mahmudah, yang
senantiasa selalu mencurahkan kasih sayang, mendidik dan membimbingku,
dan do‟a restunya yang tak pernah putus serta nasihat- nasihatnya yang selalu
kurindukan.
2. Saudaraku Mas Manan, mbak Imanah, mas Roni, dek Umdatun, dek Nisa yang
senantiasa selalu membuatku semangat dalam belajar dan membuatku lebih
bertanggungjawab dalam segala hal.
3. Keluarga besarku yang tak henti- hentinya memberi semangat dan bimbingan
kepadaku.
4. Kepada beliau Bapak Dr. Muh. Saerozi, M.Ag selaku pembimbing skripsi yang
senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh ketulusan
dan kesabaran.
5. Untuk semua teman angkatan 2011, sahabatku Laila Arofatul Mufidah dan
Fenny Riskya yang selalu ada saat aku sedih maupun bahagia.
vii
KATA PENGANTAR
ا حيم بسم للاه حمن الره لره
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, tempat memohon pertolongan
dan ampunan,tempat berlindung dari segala kejahatan diri dan keburukan amal
perbuatan.Barangsiapa diberi petunjuk oleh-Nya, maka tidak akan ada yang
mampumenyesatkan dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tidak ada yang
mampumemberi petunjuk.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah diutus untuk membawa risalah dan membebaskan umat Islam
daribelenggu kebodohan.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah
berjasa dansenantiasa memberikan dukungan, bimbingan, arahan, dan motivasi
sehinggaskripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
dihaturkan rasa terima kasih, terutama kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. selaku pembimbing yang telah mengarahkan,
membimbing, dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
4. Teman- teman mahasiswa jurusan PAI angkatan 2011 yang telah bersedia
meluangkan waktunya membantu penulis dalam pengambilan data skripsi ini.
5. Sahabat- sahabatku tercinta yang telah memberikan bekal baik material
maupun spiritual.
viii
6. Seluruh pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu- persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu
penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat
untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 24 Agustus 2015
Penulis
Faizatul Ummah
NIM. 11111096
ix
ABSTRAK
Ummah, Faizatul. 2015. Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya
dengan Pembentukan Kesadaran Beribadah Studi Kasus di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro Tahun 2015. Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Muh. Saerozi, M.Ag.
Kata Kunci: Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di sekolah, Pembentukan kesadaran
beribadah
Indonesia adalah salah satu negara muslim terbesar di dunia, dimana
penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim. Oleh sebab itu maka lembaga yang
berkembang di Indonesia banyak yang di warnai dengan pola pendidikan islam.
Pendidikan islam di Indonesia, jika kita melihat dari sejarahnya dan
perkembangannya hingga saat ini banyak mengalami kemajuan dalam berbagai hal
diantaranya adalah dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai jenjang dan jalur
pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan formal. Di antara satuan kegiatan yang
dapat ditempuh dalam pendidikan formal adalah kegiatan jum‟atan di sekolah.
Dalam ibadah jum‟atan ada khutbah yang sebagai media pendidikan agama Islam.
Khutbah bukan saja sebagai ibadah, tetapi juga menambah wawasan ilmu agama
bagi siswa. Khutbah idealnya bukan hanya didengarkan, tetapi juga diperhatikan
secara seksama dan khitmat.
Penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab (1) bagaimana Pelaksanaan
Khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro?, (2) bagaimana
Pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro?, (3)
apakah ada relevansi antara pelaksanaan khutbah jum‟at dengan pembentukan
kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan
menggunakan metode pengumpulan data denga cara melakukan observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, menarik kesimpulan.
Temuan peneliti ini menunjukkan bahwa: (a) Pelaksanaan khutbah jum‟at di
lakukan dengan baik sesuai dengan rukun khutbah, menyampaikan khutbah dengan
singkat, padat, dan suara lantang, boleh menggunakan tongkat, iqomah bila khutbah
selesai. Namun yang masih kurang dalam penyampain khutbah ini siswa ada yang
mendengarkan dan ada juga yang malah tidur, bermain sendri dan megobrol dengan
temannya. (b) .Pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini dirasa baik. Karena dalam kegiatan ini secara keseluruhan memang
bagus, dan semuanya memiliki tujuan yang positif untuk para siswa baik dalam
bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari. (c). Relevansi pelaksanaan
khutbah jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah sebenarnya berkaitan erat.
Hal ini dikarenakan pelaksanaan khutbah jum‟at ini merupakan salah satu program
yang menopang dalam pembentukan kesadaran beribadah siswa. Namun dalam
pelaksanaan khutbahnya yang masih kurang, siswa belum bisa mengikuti khutbah
jum‟at dengan mendengarkan secara seksama dan khitmat.
x
DAFTAR ISI
LEMBAR BERLOGO………………………………………...........…………….i
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………….... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………………............. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………….... iv
PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………. .............. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………... vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………... vii
ABSTRAK…………………………………………………………………... ix
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………..... xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………... 1
B. Fokus Penelitian………….…………………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………… 3
D. Kegunaan Penelitian……………………………………………………….. 4
E. Penegasan Istilah…………………………………………………………… 5
F. Metode Penelitian………………………………………………………….. 6
G. Sistematika Penulisan………………………………………………………. 13
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah.………….......………. 15
B. Pembentukan Kesadaran Beribadah....…….........................…… 27
xi
BAB III : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Paparan Data………………………………………………… 33
B. Temuan Penelitian…………………………………………. 43
BAB IV :PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Shalat Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
…….......................................................................................… 62
B. Pembentukan Kesadaran Beribadah di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ......................................................................…… 65
C. Relevansi Pelaksanaan Khutbah Jum‟at dengan Pembentukan Keadaran
Ibadah Siswa......................................................................……. 67
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………… 68
B. Saran………………………...................................................... 69
xii
DAFTAR TABEL
1. Bagan1.1 Metode Pengumpulan Data……………………….………….......9
2. Bagan 3.2 Struktur Organisasi Sekolah………………………………….....35
3. Bagan 3.3 Struktur Pengurus Komite............................................................36
4. Tabel 3.4 Keadaan Siswa Menurut Rombongan dan Agama.………….. 37
5. Tabel 3.5 Keadaan Guru………………………………….............................38
6. Tabel 3.6 Keadaan Karyawan …………………………...…………...… 38
7. Tabel 3.7 Pembentukan Kesadaran Beribadah...............................................44
8. Tabel 3.8 Jadwal khatib………………………………………………... 52
9. Peta 3.9 Pengawasan Guru.............................................................................55
10. Tabel 3.10 Kurikulum Khutbah Khutbah…………………………. ....... 60
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka
2. Daftar Riwayat Hidup
3. Pedoman Wawancara
4. Hasil Wawancara
5. Suratijin Penelitian
6. Surat Keterangan Penelitian
7. Lembar Konsultasi Pembimbing
8. Lampiran foto
9. Lampiran Khutbah
10. Laporan SKK
xiv
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara muslim terbesar di dunia, dimana
penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim. Oleh sebab itu maka lembaga yang
berkembang di Indonesia banyak yang diwarnai dengan pola pendidikan islam.
Pendidikan islam di Indonesia, jika kita melihat dari sejarahnya dan
perkembangannya hingga saat ini banyak mengalami kemajuan dalam berbagai
hal diantaranya adalah dalam pelaksanaannya, terdapat berbagai jenjang dan jalur
pendidikan. Berbagai jenjang dan jalur yang dapat ditempuh dalam proses
pendidikan adalah melalui berbagai jalur pendidikan. Diantara jalur tersebut
adalah pendidikan informal, jalur pendidikan non formal, dan jalur pendidikan
formal.
Jalur pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang dilaksanakan
melalui pendidikan keluarga, dengan menentukan dan melibatkan anggota
keluarga sebagai pendidik kodrati (Nawawi, 1993:185). Melalui jalur ini peran
utama yang dilibatkan dalam proses pendidikan adalah keluarga, terutama ayah
dan ibu.
Jalur pendidikan non-formal disebut pendidikan luar sekolah, yang
berpengaruh langsung atau tidak langsung pada perkembangan anak-anak. Di
dalam jalur ini terdapat kegiatan kursus-kursus, baik di bidang umum maupun
khusus di bidang keagamaan misalnya di pondok pesantren. (Nawawi, 1993:204).
2
Jalur pendidikan formal disebut juga jalur sekolah, dari jenjang terendah
sampai jenjang tertinggi, termasuk juga madrasah dan sekolah. Sekolah atau
sejenisnya merupakan lembaga formal, karena kegiatanya dilakukan secara
sengaja, berencana dan sistematis, dalam rangka membantu anak-anak
mengembangkan potensinya, agar mampu menjalankan tugasnya sebagai
khalifah di muka bumi (Nawawi, 1993:194).
Melalui jalur sekolah seorang siswa akan berkembang dan akan
menambah wawasan untuk dirinya. Di dalam proses pembelajarannya melibatkan
guru dan murid. Kegiatan yang diterapkan melihat situasi kondisi dan
kepentingan dari masing-masing sekolah. Salah satu kegiatan yang diterapkan
adalah kegiatan jum‟atan di sekolah.
Dalam ibadah jum‟atan ada khutbah yang sebagai media pendidikan
agama Islam. Khutbah bukan saja sebagai ibadah, tetapi juga menambah wawasan
ilmu agama bagi siswa. Khutbah idealnya bukan hanya didengarkan, tetapi juga
diperhatikan secara seksama dan khitmat.
Namun pada umumnya khutbah Jum‟at kurang diperhatikan ada sebagian
orang yang malah mengantuk, berbicara dengan temannya dan ada pula yang
tertidur.
Atas dasar kenyataan yang umum berlaku itu, maka penulis berminat
untuk meneliti “ Pelaksanaan Khutbah Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya
dengan Pembentukan Kesadaran Beribadah”. Penelitian di fokuskan di Sekolah
Menengah Pertama Muhammadiyah 13 Wonosegoro Tahun Ajaran 2015”.
Alasan peneliti memilih SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro sebagai
tempat penelitian karena di SMP ini memiliki banyak ke unggulan dibandingkan
dengan SMP lainnya di wilayah yang sama.
3
B. Fokus Penelitian
1. Bagaimana pelaksanaan khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro?
2. Bagaimana pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro?
3. Apakah ada relevansi antara pelaksanaan khutbah Jum‟at di sekolah dengan
pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pelaksanaan khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro
2. Untuk mengetahui pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah
13 Wonosegoro
3. Untuk mengetahui apakah ada relevansi antara pelaksanaan khutbah Jum‟at
dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro?
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara teori
a. Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan khasanah keilmuan
dalam ilmu pendidikan dan pembelajaran pembentukan kesadaran beribadah
khususnya di Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga.
b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis untuk mengadakan
penelitian berikutnya maupun riset baru tentang Pelaksanaan Khutbah
4
Jum‟at di sekolah dan relevansinya dengan pembentukan kesadaran
beribadah di SMP.
2. Secara praktis
a. Bagi institusi terkait, informasi yang ada dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan supaya lebih meningkatkan program-program pembelajaran yang
menunjang perbaikan perilaku siswa sehingga berdampak pada mutu
lulusan yang dihasilkan.
b. Bagi para pendidik, hasil survai ini bermanfaat sebagai masukan dalam
rangka mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran, melalui pelaksanaan
khutbah Jum‟at tersebut sebaiknya peserta didik benar-benar diawasi agar
saat khutbah berlangsung siswa mendengarkan khutbah dengan baik.
c. Manfaat bagi para pemerhati pendidik dapat dijadikan sebagai bahan acuan
dalam mengevaluasi system pendidikan dan dapat ikut serta menentukan
kompetensi yang diperlukan, khususnya dalam aspek pembentukan
kesadaran beribaah siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
d. Manfaat bagi peserta didik, sebagai acuan bagi siswa untuk mendapatkan
tambahan ilmu melalui khutbah Jum‟at, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik
E. Penegasan Istilah
Supaya tidak terjadi penafsiran yang salah dari judul di atas, maka penulis
perlu menjelaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul sebagai berikut:
1. Relevansi: hubungan, kaitan (KBBI, 2007: 943) Adapun yang dimaksud
relevansi dalam penelitian ini adalah hubungan antara pelaksanaan khutbah
jum‟at di sekolah dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro.
5
2. Pelaksanaan Khutbah Jum‟at
Khutbah adalah menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan
perintah ajaran Islam (Amin, 2009: 9). Sedangkan Jum‟at adalah hari ke 6
dalam seminggu. Dimana disitu telah dilaksanakannya shalat Jum‟at bersama
(KBBI: 480). Jadi Pelaksanaan khutbah Jum‟at adalah suatu kegiatan
menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan perintah ajaran Islam
yang diaksanakan pada shalat wajib pada setiap hari Jum‟at.
3. Pembentukan Kesadaran Beribadah
Pembentukan kesadaran beribadah adalah proses untuk menumbuhkan
kesadaran siswa dalam menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan oleh
allah.
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Bogdad dan
Taylor dalam (Moleong, 2009: 4) mendefnisikan penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif
kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan secara sistematis
mengenai fakta-fakta yang ditemukan di lapangan bersifat verbal, kalimat,
fenomena-fenomena dan tidak serupa angka-angka. Dengan demikian, laporan
penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian
6
laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara,
catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen
lainnya. Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah Pelaksanaan Khutbah
Jum‟at di Sekolah dan Relevansinya dengan Pembentukan Kesadaran
Beribadah di SMP.
2. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif kedudukan peneliti sebagai instrumen utama.
Kehadiran peneliti di lapangan untuk melakukan pengamatan, wawancara,
serta berbagai kegiatan secara mendalam untuk mendapatkan data dan
informasi yang diperlukan sebagai data penelitian.
Dalam hal ini peneliti akan turun langsung kelapangan tanpa mewakilkan
kehadirannya pada orang lain. Agar data dan informasi yang diperlukan di
dapat secara akurat.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro.
Tepatnya di Repaking, Wonosegoro, Boyolali. Karena di SMP Muhammadiyah
13 Wonosegoro ini benar-benar ada dan diwajibkan mengikuti kegiatan
jum‟atan.
4. Subjek dan informan
Subjek penelitian adalah orang dari lokasi penelitian yang dianggap
paling mengetahui dan berfungsi untuk memperoleh data-data penelitian,
sedangkan informan adalah orang dari lokasi penelitian yang dianggap
mengetahui, bersedia bekerjasama, berdiskusi membahas hasil penelitian.
(Kasiram, 20I0: 283)
7
Adapun dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah guru
agama Islam, dan yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Kepala
Sekolah, Guru dan beberapa murid SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah:
a. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya
jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasar pada tujuan
penelitian (Hadi, I989:I93) Metode ini peneliti gunakan untuk
mengumpulkan data mengenai kegiatan khutbah Jum‟at di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro.
Lebih lanjut peneliti akan menanyakan tentang pelaksanaan khutbah
jum‟at di sekolah dan pembentukan kesadaran beribadah, sedangkan yang
menjadi nara sumber adalah Kepala sekolah, Guru PAI, dan Siswa.
b. Observasi
Dalam bukunya “metodologi research”, Sutrisno Hadi mengatakan
bahwa observasi bisa dikatakan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sisitematik fenomene-fenomene yang diselidiki (I989: I36)
Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data mengenai kondisi
sekolah, letak geografisnya, tentang pelaksanaan khutbah jum‟at, sarana dan
prasarana di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, dan yang menjadi nara
sumber adalah Kepala Sekolah.
c. Dokumentasi
8
Tehnik dokumentasi dan arsip digunakan untuk mempelajari berbagai
tugas sumber terutama yang berada di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro dan dokumen eksternal yang dapat memanfaatkan untuk
menelaah konteks sosial (Moleong, 2002: I63).
Dokumentasi dalam penelitian ini diambil dari arsip-arsip dan
pelaksanaan khutbah jum‟at yang dijadikan satu, yang kemudian
dimanfaatkan untuk menyusun gambaran yang relevan mengenai
pelaksanaan khutbah jum‟at di sekolah dan pembentukan kesadaran
beribadah sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lengkap.
Tabel 1.1 Jenis Metode Pengumpulan Data
Jenis Metode Materi Khutbah Program
Wawancara 1. Kepada kepala sekolah
2. Kepada guru Pai
3. Kepada siswa
1. Kepada Kepala sekolah
2. Kepada guru Pai
Observasi 1. Kepada Kepala sekolah
2. Kepada Guru Pai
3. Siswa
1. Kepada Kepala sekolah
2. Kepada guru Pai
3. Siswa
Dokumentasi 1. Buku Materi khutbah
2. Pelaksanaan sholat jum‟at
1. Kepada Kepala sekolah
2. Kepada guru Pai
3. TU
6. Analisis Data
9
Menurut Miles dan Huberman juga Yin yang dikutip oleh Suprayogo
(200I:I92), tahap penelitian kualitatif secara umum dimulai sejak pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan multi sumber bukti,membangun
rangkaian bukti dan klarifikasi dengan informan tentang draf kasar dari
laporan penelitian.
b. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar, yang muncul
dari catatan-catatan lapangan. Dalam proses reduksi data ini, peneliti dapat
melakukan pilihan-pilihan terhadap data yang hendak dikode, mana yang
hendak dibuang, mana yang merupakan ringkasan, cerita-cerita apa yang
sedang berkembang. Setelah data dipilih maka dilakukan penyajian data dari
data dan informasi yang diperoleh di lapangan selama penelitian
berlangsung.
c. Penyajian Data
Adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Biasanya penyajian data tersebut berupa teks naratif/peneliti
menyajikan datanya secara panjang lebar.
d. Penarikan Kesimpulan
10
Kesimpulan pada penelitian kualitatif sebaiknya ditangani dengan
sifat yang longgar, tetap terbuka. Maksudnya kita dapat mulai menarik
simpulan sembari kita melakukan penelitian.
Adapun model analisis yang diterapkan dalam penelitian ini
menggunakan analisis data kualitatif model alir, Miles dan Huberman
(I984), menggambarkan bahwa analisis data kualitatif model alirakan
melalui tiga alur, meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman
terhadap informasi yang terkumpul yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan.
Penaikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, melalui kesimpulan-
kesimpulan sementara untuk menuju simpulan akhir yang memiliki
keterpercayaan yang tinggi. Oleh karena itu analisis data dilakukan secara
terus menerus selama penelitian di lapangan berlangsung. Dengan demikian
analisis penelitian dilakukan semenjak awal pengambilan data di lapangan
sampai khasanah data mencukupi untuk proses penarikan kesimpulan.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menjamin keabsahan data temuan yang diperoleh peneliti
melakukan beberapa upaya, di samping menanyakan langsung kepada obyek,
peneliti juga berupaya mencari jawaban dari sumber lain.
Keabsahan data dilakukan untuk meneliti kredibilitasnya menggunakan
teknik kehadiran peneliti dilapangan, observasi mendalam, pembahasan dengan
11
sejawat melalui diskusi, melacak kesesuaian hasil dan pengecekan anggota
(Bungin, 2009: 77)
Selanjutnya perlu dilakukan melalui dapat tidaknya ditransfer ke latar
lain atau keteralihan yang dilakukan uraian rinci. Sedangkan ketergantungan
pada konteksnya atau kepastian data bila dikonfirmasikan dengan sumbernya
dilakukan menggunakan audit.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dua data teknik validasi,
adapun teknik validasi yang digunakan adalah validasi sumber data yaitu
kepala sekolah dengan guru agama Islam dan validasi metode yang meliputi:
interview, observasi, dan dokumentasi.
8. Tahap-tahap Penelitian
a. Penelitian pendahuluan
Mengkaji buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan khutbah jum‟at di
sekolah dan pembentukan kesadaran beribadah
b. Penelitian desain
Setelah mengetahui kegiatan yang dilaksanakan dalam sholat jum‟at
pada anak SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro berdasarkan buku-buku
yang telah dikaji kemudian melakukan observasi dalam kegiatan belajar
mengajar Pendidikan Agama Islam, khususnya pada Pembentukan
kesadaran beribadah dan wawancara langsung dengan guru agama Islam.
c. Penelitian sebenarnya
Mengkaji antara informasi yang terdapat dalam buku-buku mengenai
kegiatan khutbah jum‟at dengan data yang diperoleh di lapangan.
G. Sistematika Penulisan
12
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi
untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi
skirpsi.
Bab I :merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Kajian Pustaka merupakan kerangka teori yang berisi tentang definisi
khutbah jum‟at, dasar-dasar, tujuan khutbah dalam Islam, penyampaian pesan
khutbah, tehnik penyampaian khutbah, khaifiyah khutbah jum‟at, bimbingan
Rasulullah SAW dalam pelaksanan khutbah jum‟at, pengertian pembentukan,
pengertian kesadaran, pengertian ibadah, tujuan ibadah, macam-macam ibadah,
hakikat dan hikmah ibadah.
Bab III merupakan paparan data dan temuan penelitian meliputi: Gambaran
umum SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pelaksanaan shalat Jum‟at di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pembentukan kesadaran beribadah di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro, materi khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah
13 Wonosegoro
Bab IV merupakan pembahasan yang meliputi pelaksanaan shalat jum‟at di
SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pembentukan kesadaran beribadah di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro, materi khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah
13Wonosegoro, relevansi pelaksanaan khutbah Jum‟at di sekolah dengan
pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
Bab V merupakan penutup yang meliputi kesimpulan dan saran
13
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pelaksanaan Khutbah Jum’at
1. Pelaksanaan
Adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan. (KBBI: 890)
2. Pengertian Khutbah Jum‟at
Menurut bahasa dakwah berati seruaan.Yaitu seruan kepada manusia
untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjahui segala yang dilarang
Nya. Dakwah dalam pengertian tersebut, adalah searti atau berdekatan arti atau
mencakup pengertian kata-kata sebagai berikut:
a. Tabligh (menyampaikan ajaran Allah)
b. Jihad (berjuang menegakkan agama Allah)
c. Ishlah (menyelesaikan persoalan sesuai dengan ajaran Allah)
d. Khutbah (berpidato tentang ajaran Allah)
e. Taushiyyah (berwasiat, memberi nasihat)
f. Amar ma‟ruf nahi munkar (memerintahkan kepada kebaikan dan
melarang dari keburukan) (Materi Ujian Komprehensif Lesan: 2012)
Khutbah merupakan sinonim dari kata dakwah, dalam bukunya Amin
(2009: 9) Yang berarti memberi khutbah atau nasihat kepada orang lain. Yaitu
menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan perintah ajaran Islam.
Sedangkan jum‟at adalah hari ke 6 dalam seminggu. Dimana disitu
telah dilaksanakannya shalat jum‟at bersama (KBBI, 2007: 480)
15
Hari Jum‟at adalah hari yang istimewa bagi umat Islam. Ibnu Qayyim
dalam Muhammad Syafi‟i (2011: 3) menyebutkan lebih dari empat puluh
keutamaan shalat jum‟at. Salah satunya adalah di hari itu diwajibkan bagi umat
Islam yang laki-laki, merdeka, sehat, dan bermukim untuk mendirikan shalat
jum‟at, yaitu shalat wajib yang khusus dilaksanakan pada hari jum‟at.
Pelaksanaan khutbah jum‟at dalam penelitian ini adalah suatu
kegiatan menyampaikan nasihat-nasihat kebajikan sesuai dengan perintah
ajaran Islam yang dilaksanakan pada shalat wajib pada setiap hari jum‟at
Dalam khutbah jum‟at seorang khatib harus mempunyai dasar-dasar
yang harus dipegang oleh seorang khatib agar khutbah yang disampaikan dapat
berlangsung dengan lancar dan berhasil baik. Karena dalam khutbah pada
dasarnya adalah kegiatan penyampaian informasi dari seorang kepada orang
lainnya, maka perlu dikaji faktor apa saja yang merupakan penghambat dan
pelancar kegiatan transformasi dan informasi.
3. Dasar-dasar dan tujuan khutbah dalam Islam
a. Tentang prinsip melaksanakan dakwah, Allah SWT mewahyukan
dalam Al-Qur‟an surat An-nahl 125-128
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S. An-Nahl 125)
16
Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara
yang hak dengan yang bathil
Dan jika kamu memberikan balasan, Maka balaslah dengan
Balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. akan
tetapi jika kamu bersabar, Sesungguhnya Itulah yang lebih baik bagi
orang-orang yang sabar. (Q.s An-Nahl 126)
Maksudnya pembalasan yang dijatuhkan atas mereka janganlah
melebihi dari siksaan yang ditimpakan atas kita.
Bersabarlah (hai Muhammad) dan Tiadalah bertakwa kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu
bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu
bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. (Q.S An-
Nahl:127).
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yangbertakwa dan orang-orang
yang berbuat kebaikan. (Q.S An-Nahl 128)
Dari ayat-ayat di atas dapat ditarik kesimpulan tentang pokok-pokok
pandangan Psikologi mengenaikhutbah dalam Islam, yaitu:
1) Khutbah dilakukan secara hikmah, dengan kata-kata yang baik serta
argumentasi yang baik.
2) Harus bersabar dan optimis dalam khutbah. Sabar akan segala
macam kesulitan dan optimis bahwa Allah akan memberikan jalan
17
bagi mereka yang mendapat petunjuk. Allah akan selalu
mendampingi mereka yang taqwa dan berbuat kebaikan.
Ayat-ayat yang dikutip di atas memberikan dua hal utama dalam
kegiatan khutbah, yaitu sikap mental positif yang harus dipegang oleh juru
khutbah dan penyampaian informasi khutbah secara baik dan benar.
Berhasil atau tidaknya suatu kegiatan khutbah sangat ditentukan oleh
sikap mental juru khutbah. Sikap penuh keyakinan bahwa khutbah yang
disampaikan akan diterima dengan baik oleh pendengar, sikap yakin bahwa apa
yang disampaikan adalah perintah Allah, serta sikap optimis dan pantang
menyerah akan segala kesulitan adalah ciri-ciri kepribadian seorang juru
khutbah
b. Tujuan khutbah dalam islam
Tujuan khutbah harus di ketahui oleh setiap juru khutbah atau da‟i.
Karena seseorang yang melakukan aktivitas khutbah pada dasarnya harus
mengetahui tujuan apa yang dilakukan nya itu. Tanpa mengetahui tujuan
dari aktivitas khutbah tersebut, maka khutbah tidak akan mempunyai makna
apa-apa (Samsul Munir, 2009: 58-59).
Secara umum tujuan khutbah adalah terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh
Allah Swt.
Kemudian tujuan khutbah secara khusus adalah sebagai berikut:
1) Menanamkan rasa keagamaan kepada anak
2) Memperkenalkan ajaran-ajaran Islam
3) Melatih untuk menjalankan ajaran-ajaran Islam
4) Membiasakan berakhlak mulia
18
5) Mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur‟an
6) Aspek-aspek lain yang intinya mengajarkan ajaran Islam kepada
anak.(Samsul Munir, 2009: 88)
Sebagaimana diungkapkan surat an-nahl 125-128, pesan khutbah harus
disampaikan dengan hikmah, pelajaran yang baik dan bantahan yang
baik.Khutbahdengan hikmah telah ditafsirkan oleh ahli tafsir sebagai perkataan
yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dan batil.
Namun kata hemat penulis, kata hikmah tidak hanya terbatas pada definisi
tersebut. Hikmah dapat pula diartikan sebagai penggunaan dan pemanfaatan
ilmu yang berisikan hikmah yang berkaitan dengan khutbah adalah psikologi
komunikasi.
Jika ditinjau dari psikologi komunikasi, dalam bukunya Ancok (2005:
25) ada tiga faktor yang sangat menentukan keberhasilan khutbah yaitu:
a. Siapa yang menyampaikan khutbah (komunikator),
b. Teknik penyampaian khutbah (komunikasi),
c. Penerima pesankhutbah (audience).
Sejauh mana proses perubahan sikap tersebut dapat terbentuk sangat
tergantung pada ketiga aspek komunikasi, yaitu:
1) Siapa yang menyampaikan khutbah (komunikator)
Komunikator dalam hal ini juru khutbah atau dai, yang dapat menarik
perhatian pendengar dan mengubah sikap pendengar kearah yang
dikehendaki ajaran Islam, adalah komunikator yang mempunyai ciri-ciri
berikut:
a) Jujur dan dapat dipercaya (thrustworthy)
b) Memiliki keahlian di bidang yang disampaikan (expertise)
19
Sifat jujur dan dapat dipercaya ini sangat menentukan apakah
pendengar akan mematuhi atau tidak terhadap apa yang disampaikan.
Adanya kesesuaian antara apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat
adalah indicator thrustworthy. Orang tidak akan percaya dengan
komunikator bilamana terdapat perbedaan antara apa yang disampaikan
dengan apa yang diperbuat. Perilaku khutbah tidak semata-mata
penyampaian khutbah dalam wujud perkataan, tetapi yang jauh lebih
penting adalah penyampaian pesan khutbah dalam wujud perbuatan.Al-
Qur‟an telah memperingatkan akan pentingnya kesesuaian antara kata
dan perbuatan.
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang
tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu
mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan” (QS Ash-shaf: 2-3).
Ciri lain yang tak kalah penting adalah keahlian (expertise).
Apa yang dimaksud dengan expertise adalah pengetahuan yang luas tentang
apa yang dikhutbahkan. Semakin paham kita akan masalah keagamaan,
maka orang-orang akan semakin percaya dengan apa yang disampaikan.
Namun demikian tidaklah berarti harus memahami agama secara tuntas baru
kemudian berkhutbah.
2) Teknik penyampaian khutbah (komunikasi)
Dalam bagian ini akan dibahas teknik komunikasi yang dapat
menimbulkan perhatian (attention)dan pemahaman (comprehension).
Komunikasi yang perlu dikembangkan adalah komunikasi yang
memperhatikan kebutuhan dasar manusia, tatap muka, penggunaan bahasa
yang mudah dimengerti.
20
a) Khutbah dan kebutuhan dasar. Penyampaian pesan khutbah yang
disertai pemberian barang yang menguntungkan bagi si penerima pesan
khutbah, adalah suatu cara yang efektif. Banyak kegiatan khutbah
dilakukan oleh kelompok agama di luar Islam dilakukan bersamaan
dengan pemberian sesuatu yang bermanfaat. Tentu saja kegiatan seperti
ini keberhasilannya sangat tergantung kepada sasaran khutbah.
b) Kunjungan tatap muka. Ditinjau dari segi psikologi. Kunjungan
terhadap orang lain adalah salah satu cara untuk menghargai orang
lain.Tehnik kunjungan ini merupakan hal yang dapat menumbuhkan
rasa cinta yang disebabkan karena kebiasaan. Seperti pepatah jawa yang
mengatakan “witing tresno jalaran soko kulino”. Artinya, semakin
sering kita berjumpa dengan suatu obyek makin kita pada obyek
tersebut
c) Bahasa yang dipakai. Khutbah sebaiknya dilakukan dengan bahasa
yang biasa dipakai oleh pendengar. Agar seorang pendengar lebih jelas
dalam isi yang disampaikan. Dan seorang khotib harus mempunyai atau
menguasai Bahasa dan irama penyampaian agar tidak terjadinya
kejenuhan/bosan dengan begitu khutbah akan sukses. Dan penyampaian
isi khutbah harus dinamis, tidak satu irama (monotone), agar pendengar
tidak mengantuk.
3) Penerima pesan khutbah (audience)
Suatu pesan khutbah apakah dipahami atau tidak sangat tergantung
pada keadaan si penerima pesan. Keadaan si penerima pesan haruslah
diketahui jauh-jauh hari sebelum suatu kegiatan khutbah dilakukan. Tingkat
21
pendidikan, tingkat pengetahuan agama yang dimiliki pendengar dan tingkat
ketaatan beragama.
Kalau memang perlu mencari respons jama‟ah tentang khutbah yang
disampaikan harus dengan cara berhati-hati agar tidak terkesan kita ingin
mencari pujian, padahal sebenarnya kita perlu masukan dan evaluasi.
4. Kaifiyah khutbah jum‟at
Khutbah jum‟at merupakan kesempatan yang amat baik untuk memberikan
nasihat kepada jama‟ah dalam rangka peningkatan ketakwaan kepada Allah
swt. Khutbah ini menjadi sangat penting dan strategis karena dihadiri oleh
jamaah dalam jumlah yang banyak sehingga banyak sekali masjid yang tidak
mampu menampung jamaah jum‟at yang berasal dari berbagai kalangan, baik
tua maupun muda, kaya maupun miskin, berpendidikan tinggi maupun rendah,
yang berpangkat maupun orang biasa, begitulah seterusnya.
Sisi lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah jama‟ah jum‟at
yang banyak itu semua dalam keadaan suci (berwudlu), mudah-mudahan dari
kesucian jasmani itu, dimiliki juga kesucian rohani sehingga mudah bagi
mereka untuk menerima dan melaksanakan pesan-pesan khutbah dari seorang
khatib.
Agar target khutbah yang hendak dicapai itu bisa terpenuhi, maka di
samping kemampuan berkhutbah yang bisa diandalkan dengan kepribadian
sang khatib yang baik. Khutbah juga harus dilaksanakan sesuai dengan sunnah
Rosulullah saw. Yang dalam istilah fiqihnya disebut dengan kaifiyah (tata cara)
khutbah.
Memahami kaifiyah khutbah jum‟at menjadi sesuatu yang sangat penting
karena khutbah jum‟at merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
22
pelaksanaan ibadah jum‟at itu sendiri.Berikut ini adalah hal-hal yang harus
dipahami dan dilaksanakan oleh seorang khatib dalam penyampaian khutbah
jum‟at.
a) Naik ke mimbar dan memberi salam
Setelah waktu jum‟at tiba, maka khatib harus segera naik ke mimbar dan
memberi ucapan salam.
b) Duduk dan mendengarkan adzhan
Setelah memberi salam, khatib duduk di atas kursi atau bangku yang
terdapat di atas mimbar, lalu muadzin memperdengarkan adzan.
c) Memenuhi rukun khutbah
Khutbah jum‟at tentu saja ada rukun-rukun yang harus dipenuhinya, baik
pada khutbah pertama maupun khutbah kedua. Adapun rukun-rukun
khutbah itu antara lain mengucapkanHamdalah, Syahadatain, Shalawat atas
Nabi, menyampaikan Wasiat takwa, membaca ayat-ayat Al-Qur‟an dan
berdo‟a, khususnya do‟a memintakan ampun bagi muslimin dan muslimah.
d) Menyampaikan khutbah dengan singkat, padat, dan suara yang
lantang.
Dalam menyampaikan khutbah, Rasulullah Saw. Mencontohkan kepada kita
untuk berkhutbah dengan waktu yang singkat dengan materi yang padat
serta didukung oleh suara yang lantang.
e) Boleh menggunakan tongkat
Seorang khatib juga diperbolehkan menggunakan tongkat di dalam
khutbahnya karena memang para sahabat menyaksikan Rasulullah
menggunakannya di dalam khutbah.
23
f) Iqamat bila khutbah selesai
Bila imam telah selesai menyampaikan khutbah, maka muadzin
menyampaikan iqamat untuk selanjutnya dilaksanakan shalat jum‟at. Surah
yang di baca Rasulullah saw adalah al-jumua‟ah dan al-Munafiquun.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa khutbah jum‟at merupakan
bagian dari pelaksanaan ibadah jum‟at yang bisa tidak bisa diabaikan begitu
saja atau menyampaikan khutbah sekedar untuk menggugurkan kewajiban
saja. Oleh karena itu, khutbah harus disampaikan dengan baik dan setiap
jama‟ah mesti mendengarkannya dengan baik. Insya Allah, dengan begitu
kualitas ketakwaan kaum muslim akan terus meningkat dari waktu ke waktu
(Yani, 2005: 62-65).
5. Bimbingan Rasulullah dalam Pelaksanaan Khutbah Jum‟at
a. Rasulullah SAW Berdiri Ketika Khutbah
Berkhutbah dengan cara berdiri ini disebutkan dalam Al-qur‟an:
Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka
bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang
berdiri(berkhutbah)...(Al-jumu‟ah: 11)
Maksudnya Rasulullah SAW sedang berdiri diatas mimbar
berkhutbah.
b. Nabi berkhutbah diatas mimbar
Adapun asal kata mimbar ialah dari kata )نبر ا اشي ء) yang berarti
mengatakan atau meninggikan sesuatu. Dari sinilah dinamakan
“mimbar” karena tempatnya tinggi. Jumlah tangga mimbar
24
Mimbar Raslullah SAW terdiri dari tiga tingkatan bertangga.
Rasulullah Saw berkhutbah pada tangga tingkat tangga yang kedua,
dan beliau duduk pada tingkat tangga yang ketiga.
c. Nabi SAW menjiwai khutbahnya dalam berkhutbah
Nabi SAW apabila berkhutbah sampai memerah matanya dan tinggi
tekanan suaranya, dan terlihat kemarahannya. Sehingga bagaikan
pemberi semangat pasukan tentara yang sedang bertempur.
d. Nabi menghadapkan wajahnya pada jama‟ah kemudian memberi
salam.
e. Nabi SAW duduk diatas mimbar setelah memberi salam pada jamaah
f. Nabi SAW mengisyaratkan dengan telunjuknya pada wakt berdoa
Husain bin Abdur Rahman As-Silmi berkata: “Aku pernah berada
disebelah Imarah bin Ruwaibah (Shahaby ra) sedangkan Bisyir (Ibnu
Marwan AL-‟Amawi ; penguasa di irak) sedang memberikan khutbah
kepada kami, tatkala ~Bisyir~ berdo‟a, beliau mengangkat kedua
tangannya, maka Imarah ra pun berkata: “semoga Allah memburukan
dua tangan ini, aku telah melihat Raulullah SAW sedang beliau
berkhutbah; pada waktu beliau berdoa, beliau berkata demikian
sambil mengangkat jari telunjuk saja.”
g. Nabi SAW duduk diantara dua khutbah dan beliau tidak berbicara
dalam duduknya ini.
h. Nabi SAW memendekkan khutbah dan memanjangkan sholat
Rasulullah SAW dalam khutbahnya menghimpun kalimat-kalimat
yang mempunyai arti yang luas, dan dari mulut beliau berhamburan
kata-kata yang mengandung hikmah. Oleh karena itu wasiat yang
25
diberikan oleh Rasulullah SAW kepada sahabat beliau dengan
menggunakan khutbah yang singkat, dan terutama sekali khutbah
jum‟at.
i. Nabi SAW mngangkat kedua tangannya diatas mimbar pada waktu
berdoa meminta hujan. (Jaiz, dkk, 2001: 1-6)
B. Pembentukan Kesadaran Beribadah
1. Pengertian Pembentukan
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:136) adalah proses,
cara, perbuatan membentuk.
b. Pembentukan adalah usaha yang telah terwujud sebagai hasil suatu
tindakan (http://digilib.uinsby.ac.id/303/4/Bab%202.3 agustus 2015)
Dari uraian di atas, maka Pembentukan dapat diartikan sebagai suatu
proses dan usaha yang telah terwujud sebagai hasil suatu tindakan.
2. Pengertian Kesadaran
Kesadaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 765) adalah
keinsafan, keadaan mengerti.
3. Pengertian Beribadah
a. Beribadah adalah menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan
Allah (KBBI, 2007: 318)
b. Menurut Daradjat (1995 : 2) Ibadah adalah thaat, menurut, mengikuti
dan sebagainya. Juga ibadah digunakan dalam arti doa.
26
Yang dimaksud kesadaran beribadah dalam penelitian ini
adalah agar para siswa sampai mampu beribadah secara otonom tanpa
disuruh atau karena faktor orang lain.
Dalam Al-qur‟an telah dijelaskan tentang penganjuran umat manusia
untuk beribadah, Surat Al-baqarah ayat 21 sebagai berikut:
“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa”(Al-baqarah:21)
4. Tujuan Beribadah
a. Mengingatkan manusia akan unsur rohani di dalam dirinya, yang juga
memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan-
kebutuhan jasmaniahnya.
b. Mengingatkan bahwa dibalik kehidupannya yang fana ini, masih ada
kehidupan lagi yang berikut yang bersifat abadi. (Syah, dkk, 1992:
182)
5. Macam-macam Ibadah
a. Pembagian ibadah didasarkan pada umum dan khususnya, maka ada
dua macam, yakni ibadah khashah dan ibadah „aamah
1) Ibadah khashah ialah ibadah yang ketentuannya telah ditetapkan
oleh nash, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
2) Ibadah „aamah ialah semua pernyataan baik, yang dilakukan
dengan niat yang baik dan semata-mata karena Allah, seperti
27
makan dan minum, bekerja dan lain sebagainnya dengan niat
melaksanakan perbuatan itu untuk menjaga badan jasmaniyah
dalam rangka agar dapat beribadah kepada Allah.
b. Pembagian ibadah dari segi hal-hal yang bertalian dengan
pelaksanaanya, dibagi menjadi 3:
1) Ibadah jasmaniyah ruhiyah, seperti shalat dan puasa
2) Ibadah ruhiyah dan amaliyah seperti zakat
3) Ibadah jasmaniyah ruhiyah dan amaliyah, seperti mengerjakan haji.
c. Pembagian ibadah dari segi kepentingan perseorangan atau
masyarakat, maka dibagi dua:
1) Ibadah fardu seperti shalat dan puasa
2) Ibadah Ijtima‟i seperti zakat dan haji
d. Pembagian Ibadah dari segi bentuk dan sifatnya
1) Ibadah yang berupa perkataan atau ucapan lidah seperti membaca
doa, membaca Al-qur‟an, membaca dzikir, membaca tahmid, dan
mendoakan orang yang bersalah
2) Ibadah yang berupa perkejaan yang tertentu bentuknya meliputi
perkataan dan perbuatan, seperti: shalat, zakat, puasa, haji
3) Ibadah yang berupa perbuatan yang tidak di tentukan bentuknya,
seperti: menolong orang lain, berjihad, membela diri dari
gangguan,
28
4) Ibadah yang pelaksanaanya menahan diri, seperti ihram. Puasa,
I‟tikaf ( duduk di masjid dan menahan diri untuk bermusyabaroh
dengan istrinya)
5) Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan
hutang memaafkan utang yang bersalah (Daradjat, 1995: 2-3)
6. Hakikat dan Hikmah Ibadah
Tujuan hakiki dari ibadah adalah menghadapkan diri kepada Allah
SWT saja menunggalkan-Nya sebagai tumpuan harapan dalam segala hal.
Muhammad Abduh dalam Nasution (7-8) mengatakan bahwa untuk
menjelaskan ibadah itulah, antara lain, al-qur‟an diturunkan. Dan ibadah
berfungsi menghidupkan kesadaran tauhid serta memantapkannya didalam
hati, menghapuskan kepercayaan dan ketergantungan kepada berbagai kuasa
gaib yang selalu disembah dan diseru oleh orang musyrik untuk menerima
pertolongan. Melalui ibadah, perasaan takut, haibah, dan harap kepada allah
akan meresap ke dalam hati. Inilah ruh ibadah yang sebenarnya, dan bukan
bentuk perilaku lahir, perbuatan atau ucapan-ucapan.
Kesadaran akan keagungan Allah akan menimbulkan keasadaran
betapa hina dan rendahnya semua mahluk-Nya. Dan pada gilirannya, ini akan
dapat melepaskan diri dari ketergantungan kepada apapun kecuali Allah
SWT. Orang yang beribadah akan merasa terbebas dari berbagai ikatan atau
kungkungan mahluk. Semakin besar ketergantungan dan harapan kepada
Allah, semakin terbebaslah dirinya dari yang selain-Nya. Harta, pengkat,
kekuasaan dan sebagainya tidak akan mempengaruhi kepibadiannya. Hatinya
menjadi merdeka dari semuanya, kecuali dri Allah dalam arti yang
29
sesungguhnya. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kemerdekaan hati,
seperti halnya kekayaan yang sebenarnyapun adalah kekayaan jiwa.
BAB III
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
30
1. Sejarah berdirinya SMPMuhammadiyah 13 Wonosegoro
Berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah
nomor 152/ SK/ I.A/ 4.a/ 11.10/ 91 SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
resmi berdiri pada tanggal 14 Maret 1991 . SMP ini merupakan pelopor
sekolah menengah di desa sekitarnya yaitu desa Repaking kecamatan
Wonosegoro daerah perbatasan antara kabupaten Boyolali dan kabupaten
Grobogan.sekolah ini banyak memiliki peran dan sumbangsih dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa di desa sekitarnya. Sebelum
berdirinya sekolah ini banyak para usia pelajar yang tidak melanjutkan
sekolah karena jarak sekolah yang cukup jauh. Siswa yang melanjutkan
sekolah ke SMP ini selain dari desa Repaking sendiri juga dari desa
sekitar, di antaranya desa Gunungsari dan Bengle kecamatan Wonosegoro
kabupaten Boyolali dan juga desa Karanglangu dan Kentengsari
kecamatan Kedungjati kabupaten Grobogan.( Kepala Sekolah, 09.30-
selesai, 15-08-2015).
Meskipun sekolah ini berada di desa namun dalam proses kegiatan
pembelajaran selalu mengikuti perkembangan pendidikan dan
mengedepankan kualitas baik kualitas akademik maupun non akademik.
Banyak program yang diselenggarakan sekolah demi terciptanya kualitas
tersebut, di antaranya kegiatan ekstrakurikuler yaitu komputer/ internet,
English club, Baca Tulis Al Quran, Drumband, Hizbul Wathan, dan Volly
Ball.( Kepala Sekolah, 09.30-selesai, 15-08-2015).
Kegiatan pembelajaran di sekolah ini tidak lepas dari sarana prasarana
yang mendukung. Bermula dari hanya memiliki bangunan kantor dan kelas
yang terbuat dari kayu hingga pada usianya yang ke-23 ini memiliki fasilitas
31
yang cukup lengkap misalnya perpustakaan, lab. IPA dan lab. Komputer
dengan jaringan internet dan ber AC serta fasilitas yang lain. Dengan adanya
fasilitas tersebut berdampak positif pada animo masyarakat untuk bersekolah
di SMP Muhammdiyah 13 Wonosegoro ini.Terbukti saat ini tercatat ada 163
siswa dan sudah meluluskan kira-kira 2000 alumni.
2. Struktur organisasi
Organisasi dalam arti luas adalah suatu badan yang mengatur segala
urusan untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
kerjasama antar individu dalam sebuah organisasi melalui adanya struktur
organisasi. Organisasi yang ada di SMP Muhammadiyah I3 Wonosegoro
meliputi struktur organisasi sekolah dan struktur organisasi komite sekolah.
Adapun struktur organisasi SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro sebagai
berikut:( Kepala Sekolah, 09.30-selesai, 15-08-2015).
Bagan 3.2 Sruktur Organisasi Sekolah
Kepala Sekolah
Maliki, S.Pd.I
Ka. Tata Usaha
Suyadi
Waka Kurikulum
Etik Maretnowati
S.E
Waka kesiswaan
Ahwati S,Pd
Waka Sarpras
Masena S,Pd
, S.Pd
Humas
Suyadi
Ketua Komite
Ngatirin, M.M
Waka Sekolah
Masena, S.Pd
32
Bagan 3.3 Struktur Pengurus Komite Sekolah
M Nur
Ariyadi,
S.Pd
Nur Alrif
Sulistyo, S.Pd Riwayatun,
S.Pd
Imanah,
S.Pd.I
Bendahara
H. Basuni
Anggota
1. Sodiqin
Anggota
2. Zainal
Ketua Komite
Wiyono
Sekretaris
Muhtadi
Edi Susanto,
S.Pd
33
4. Keadaan Siswa Menurut Rombongan Kelas dan Agamanya
Keadaan siswa di SMP Muhammadiyah menurut hasil penelitian
semuanya beragama Islam, karena memang latar belakang sekolah tersebut
adalah Islam. Berikut adalah keadaan siswa menurut rombongan kelas dan
agamanya.
Tabel 3.4 Keadaan Siswa Menurut Rombongan dan Agama
Tingkat dan
progam
pengajaran
Jumlah Siswa
Lk Pr L+P
Jumlah rombongan
belajar
jumlah siswa mnrt agama
I P K B H
Kelas VII 20 4247 2Rombel 47 - - - -
Kelas VIII 203656 2Rombel 56
Kelas IX 213960 3 Rombel 60
Total 61 102163 7 163
Ketengan :
I : Islam
P :Protestan
K :Katolik
B :Budha
H :Hindu
34
5. Keadaan Guru dan Karyawan
Guru adalah pendidk profesional dengan tugas utama mndidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Pasal 1 ayat 1).
(http://kompetensi.info/kompetensi-guru/definisi-guru-menurut-undang-
undang.html. Rabu, 16-09-2015, 15:40)
Tabel 3.5 Keadaan Guru di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
No Nama Jabatan Mata pelajaran
I Maliki S. Pd.I Kepala Sekolah Bahasa Arab
2 Masena, S.Pd Waka sekolalah Pkn
3 Rika Astriana S.Pd Guru Matematika
4 Ahwati S.Pd Guru Bahasa Indoesia
5 Etik Maretnowati, S.E Guru Ekonomi
6 Endang Sriyanti, S.Pd Guru IPS
7 Nur Wulandari, S.Pd Guru BP
8 Heri Suseno, S.Pd Guru Bahasa Inggris
9 Maulida Soffriana, S.Pd Guru IPA
I0 Muntiasih, S.Pd Guru Matematika
I1 Tri Siwi Hanawati, S.Pd Guru Bahasa Inggris
12 Heru Saputra, S.Pd Guru Penjaskes
I3 Edi Susanto, S.Pd Guru PAI
I4 M. Nur Ariyadi, S.Pd Guru IPA
I5 Nur Arif Sulistyo, S.Pd Guru Bahasa Inggris
I6 Riwayatun, S.Pd Guru Bahasa Indonesia
I7 Imanah, S.Pd.I Guru PAI
18 Suyadi Guru IPS
19 Arif Kristanto Guru TIK
35
Untuk latar belakang pendidikan guru di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ada 17 guru yang sudah S1, sementara yang belum
mempunyai gelar S1 ada 2 guru.
Tabel 3.6 Karyawan di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
No Nama Jabatan
I Suyadi Ka. Tu
2 Arif Kristanto Karyawan
3 Ninik Puspitasari Karyawan
4 Sugiyanti Pustakawan
5 Irwan Nurdiansyah Penjaga
6. Sarana Prasarana
Untuk memperlancar kegiatan pembelajaran di sekolah, diperlukan
sarana dan prasarana yang mendukung keberhasilan pembelajaran. Sarana
pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan sebagai penunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar
mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan media
pengajaran. Adapun yang dimaksud dengan prasarana adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalanya proses pendidikan atau pengajaran.
Dari hasil penelitian mengenai sarana penunjang pembelajaran
agamaIslam di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro dapat dilihat dari
wawancara berikut:
„‟Untuk sarpras untuk pembelajaran agama kurang sekali hanya masjid
untuk peningkatan keagamaan mereka dan buku-buku untuk bahan
pembelajaran dan sebagai wacana. Dan juga Replika ka‟bah ini dijalankan
ketika idul adha ada kegiatan manasik haji”( Kepala Sekolah, 09.30-sabtu,
15-08-2015 ).
36
Adapun fasilitas gedung/ruang yang tersedia di SMP Muhammadiyah
13 Wonosegoro adalah sebagai berikut:
1) Ruang Kepala Sekolah :I Ruang
2) Ruang Guru :I Ruang
3) Ruang Tata Usaha :I Ruang
4) Ruang Teori/Kelas :6 Ruang
5) Ruang Perpustakaan :I Ruang
6) Kamar Mandi : 4 Ruang
7) Masjid :I Ruang
8) Lapangan :I
9) Tempat Parkir : 2
Sebagian fasilitas perlengkapan sekolah antara lain sebagai berikut:
1) Komputer :15 Unit
2) Laptop :4Unit
3) Scanner :I Unit
4) Jaringan Internet :I Unit
5) Lcd/Proyektor dan Layar :4 Unit
6) Sound System :1 Unit
7) Telepon :I Unit
8) Kamera Digital :1Unit
9) Televisi :I Unit
7. Keunggulan SMP Muhammadiah 13 Wonosegoro
Meski masih berusia muda, SMPMuhammadiyah 13 Wonosegoro telah
menorehkan beberapa prestasi yang bisa dibilang membanggakan. Prestasi ini
37
tidak lepas dari dukungan dan juga motivasi dari semua pihak. Inilah
beberapa torehan prestasi itu:
a. Juara MTQ Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th.
2013
b. Juara II Pidato Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th.
2013
c. Juara II Bola Voli Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten
2013
d. Juara II Wide Game Putri Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se
Kabupaten Th. 2013
e. Juara III 5 K Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th. 2013
f. Juara III Pidato Jambore HW Putra Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten
Th. 2013
g. Juara III Kaligrafi Jambore HW Putra Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten
Th. 2013
h. Juara III Bola Voli Putra Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten
Th. 2013
i. Juara III LCT Putra Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se Kabupaten Th.
2013
j. Juara III Paduan Suara Putra Jambore HW Tk. Muhammadiyah Se
Kabupaten Th. 2013
k. Juara Bola Putri Dies Natalis SMP N 2 Kedungjati Th. 2013
l. Juara II Bola Voli Putra Dies Natalis SMP N 2 Kedungjati Th. 2013
m. Juara I Bola Voli Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014
n. Juara I Tolak Peluru Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014
38
o. Juara I Lempar Lembing Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014
p. Juara I Tenis Meja Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014
q. Juara I Lari Pendek Putra Tk. Kecamatan Wonosegoro Th. 2014
r. Juara II Bola Voli Putra POPDA Tk. Kab. Boyolali Th. 2014
s. Juara III Lari Pendek Putra POPDA Tk. Kab. Boyolali Th. 2014
t. Juara I Tenis Meja Putra IPM Kab. Boyolali Th. 2014
u. Juara I kaligrafi Putri IPM IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015
v. Juara II Pidato Tiga Bahasas IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015
w. Juara II LCC IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015
x. Juara III Puisi IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015
y. Juara III Tahfidz IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015
z. Juara UMUM IPM Se Kabupaten Boyolali Th. 2015
8. Partisipasi Lingkungan
Menurut Maslikhah (2009: 92) Lingkungan adalah segala sesuatu yang
ada diluar diri individu yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan
dan pendidikannya.Faktor lingkungan mempunyai peranan penting dalam
mempengaruhi keberhasilan peserta didik, baik pengaruh yang positif
maupun yang negatif.
Pengaruh lingkungan terhadap peserta didik hanya merupakan pengaruh
belaka, tidak ada unsur tanggung jawab didalamnya. Peserta didik akan
beruntung apabila kebetulan mendapat pengaruh yang baik dari
lingkungannya, dan sebaliknya akan rugi apabila kebetulan mendapatkan
pengaruh yang kurang baik dari lingkungannya.
Lingkungan disekitar sekolah dan masyarakat repaking pada umumnya
sangat mendukung keberadaan sekolah tersebut.
39
“Alhamdulilah mbak, sampai saat ini yang berperan aktif dari
yayasan, apalagi peran komitenya bagus sekali, baik dari segi pendanaan
maupun dorongan dari segi kegiatan, motivasi dari komite untuk
penciptaan sekolah ini menjadi kebanggan, luar biasa. Kadang komite
juga mengikuti kegiatan bersih-bersih”( Kepala Sekolah, 09.30-selesai,
15-08-2015).
B. Deskripsi Pembentukan Kesadaran Beribadah di SMP Muhammadiyah I3
Wonosegoro
Mengingat betapa pentingnyapembentukan ibadah sejak dini bagi anak
maka perlu adanya penanaman nilai-nilai keagamaan semenjak anak-anak,
dengan ajaran yang benar sesuai dengan tuntunan agama yaitu Al-Qur‟an dan
sunnah Nabi. Sarana yang paling tepat untuk pembinaan dan pembentukan
kepribadian manusia adalah melakukan pendidikan.
Dalam lembaga pendidikan, tanggung jawab pendidikan untuk anak didik
atau siswa dipegang oleh semua guru. Guru perlu memiliki kemampuan dalam
proses pembelajaran, disamping kemampuan kepribadian dan kemampuan
kemasyarakatan. Kemampuan dalam proses pembelajaran sering disebut
kemampuan profesional. Guru perlu berupaya meningkatkan kemampuan-
kemampuan tersebut agar senantiasa berada dalam kondisi siap untuk
membelajarkan siswa.
1. Visi
Beriman, berprestasi, beramal dan berbudi
2. Misi
1) Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang beriman,
berprestasi akademik non akademik dan berbudi luhur.
2) Mewujudkan kurikulum uyang berkualitas yaitu holistic, sesuai dengan
potensi dan kebutuhan siswa dan konteks sekolah.
40
3) Mewujudkan proses pembelajaran yang dinamis, kreatif, inovatif dan
menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CTL.
4) Mewujudkan sarana dan prasaran pendidikan yang memadai dari segi
kuantitas dan kualitas.
5) Mewujudkan sumber daya manusia pendidikan dan tenaga pendidikan
yang profesional, bertanggungjawab dan berdedikasi tinggi.
3. Pembentukan Kesadaran Beribadah
Berikut adalah pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah
13 Wonosegoro
Tabel 3.7 Pembentukan kesadaran beribadah
Nama
Program
Waktu
Pelaksanaan
Pelaksana
Kegiatan
Target
Program
Proses
1.Shalat
Dhuha
Berjamaa
h
Istirahat
pertama.
Pukul 09.30
1. Guru
2. Siswa
agar siswa dan
guru diridhoi
Allah,
dimudahkan
dalam rezki
dan urusan
lainnya
terutama
dalam
menuntut ilmu
disekolah
Shalat Dhuha
berjamaah
dilakukan
setiap harinya
oleh para siswa
dan guru.
Untuk shalat
dhuha ini
sudah
terjadwal
pelaksanaanya.
Jadi hanya
dilaksanakan
41
oleh kelas yang
mendapat
giliran shalat
dhuha.
2.Shalat
Dhuhur
berjamaah
Pukul 12.15 1. Guru
2. Karyawan
3. Siswa
Kegiatan ini
dilakukan agar
seluruh warga
sekolah baik
guru,
karyawan
maupun siswa
bisa
membiasakan
melaksanakan
shalat
berjamaah.
Shalat dhuhur
berjamaah
dilaksanakan
ketika istirahat
kedua yaitu
pukul 12.15,
kegiatan
berjamaah ini
dilaksanakan
oleh guru,
karyawan dan
siswa setiap
harinya.
3.Pembinaa
n Kelas
Setiap hari
jum‟at
pukul 07.15
1. Wali
Kelas
2. Siswa
Agar siswa
dapat selalu
berakhlak baik
baik dengan
guru maupun
dengan teman-
temannya.
Pembinaan
Kelas di SMP
Muhammadiya
h 13
Wonosegoro
ini dilakukan
setiap
seminggu
42
sekali.
Pembinaan ini
dilakukan oleh
wali kelas
masing-
masing. Dalam
pembinaan ini
seorang guru
tidak hanya
membina
tentang hal-hal
yang berkaitan
dengan
pelajaran
(akademik)
siswa, tetapi
juga
memberikan
pembinaan
tentang akhlak
siswa dalam
kesehariannya.
4. Membac
a juz 30
Setiap pagi
hari
sebelum
pelajaran
1. Guru
2. Siswa
Kegiatan
membaca juz
30 ini
bertujuan agar
Kegiatan ini
dilaksanakan
setiap pagi hari
43
dimulai. siswa bisa
menghafalkan
surat-surat
dalam juz 30
sedikit demi
sedikit.
15 menit
sebelum
pelajaran
dimulai.
Karena
harapan dari
sekolah setelah
keluar dari
SMP para
siswa
mempunyai
hafalan
sekurang-
kurangya bisa
hafal surat-
surat yang ada
dalam juz 30.
5. Kegiatan
Madin
Setiap hari
Selasa dan
rabu, mulai
pukul 13.00
sampai
14.00
1. Tokoh
Agama
2. Guru
3. Siswa
Agar siswa
dapat fasih
dalam
membaca Al-
Qur‟an dan
mahir menulis
arab
Madin
(Madrasah
Diniyah)
kegitan ini
dikhususkan
dalam BTA
(Baca Tulis Al-
qur‟an) karena
44
walaupun latar
belakang SMP
namun SMP
ini berbasis
keislaman dan
pada realitanya
masih ada
siswa yang
belum bisa
membaca dan
menulis huruf
arab.
6. Kegiatan
„Idul
Adha
Setiap
tanggal 10
Dzulhijah
1. Guru
2. Karyawan
3. Siswa
Kegiatan
tahunan ini
dilaksanakan
dengan tujuan
agar siswa
nantinya bisa
termotivasi
untuk bisa
berkhurban
pada saat „Idul
Adha.
Kegiatan „Idul
Adha ini
dlaksanakan
setiap tanggal
10 Dzulhijah
yang dihadiri
oleh
guru.karyawan
dan siswa.
Sebelum
dilaksanakn
penyembelihan
hewan qurban
45
terlebih dahulu
dilaksanakansh
alat „Id
bersama di
sekolah.
Kemudian
dilaksanakan
penyembelihan
qurban dan
dilakukan
pembagian
daging qurban
kepada siswa
dan masyaraka
sekitar.
7. Kegiatan
„Idul
Fitri
Setiap 1
Syawal
1. Guru
2. Karyawan
3. Siswa
bertujuan agar
siswa dapat
berbagi
dengan
temannya
yang kurang
beruntung
seperti
temannya ada
yang yatim
piatu. Ini juga
akan
menumbuhka
Dalam
kegiatan ini
setiap
tahunnya guru,
Karyawan dan
siswa
membayar
zakat
disekolah.
Kemudian
46
n jiwa sosial
siswa satu
dengan yang
lain.
membagikan
zakat tersebut
untuk yatim
piatu
C. Pelaksanaan Khutbah Jum’at
a. Waktu Pelaksaan Shalat jum‟at
Shalat jum‟at dilaksanakan setelah waktu pembelajaran sudah selesai,
siswa pulang jam 11.30. Seluruh siswalangsung menuju masjid. Sebelum shalat
jum‟at dimulai siswa mengambil air wudhu dan masuk dalam masjid. Kemudian
para siswa dan guru membaca surat-surat pendek mulai dari An-naas sampai
Adh Dhuaa dan berakhir sampai khutbah dimulai.
Dari hasil penelitian mengenai pelaksanaan shalat jum‟at dapat dilihat dari
wawancara dengan guru PAI seperti yang akan dijelaskan di bawah ini:
“Untuk pelaksanaannya itu dimulai dari setengan 12- selesai”.
(Wawancara Guru PAI, 10.20-jum‟at, 07-08-2015)
b. Tahap Pelaksanaan Shalat Jum‟at
Berikut susunan pelaksanaan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro:
a) Shalat jum‟at dilaksanakan pukulII.30 (Siswa bergegas mengambil air
wudlu) dam membaca surat-surat pendek.
b) Siswa beserta guru yang mengikuti shalat jum‟at melaksanakan shalat
sunah 2 rakaat. Setelah siswa dan guru selesai mengerjakan shalat
47
sunah, siswa duduk secara tumakninah mendengarkan lantunan ayat-
ayat Al-Qur‟an yang di bunyikan.
c) Sebelum di kumandangkan adzan, khatib mengucapkan salam
terlebih dahulu kepada seluruh jama‟ah. Setelah itu muadzin
mengumandangkan adzan, ketika adzan selesai, khatib kemimbar
untuk menyampaikan pesannya, sebelum penyampaian pesan khatib
mengucapkan Hamdalah, Shalawat Nabi, Berwasiat Takwa,dan
membaca Ayat Al-Qur‟an.
d) Setelah itu khatib menyampaikan pesan-pesannya kepada jama‟ah
dengan bahasa yang mudah dimengerti. Setelah selesai
menyampaikan pesannya, khatib menutup khutbah yang pertama.
e) Dalam khutbah kedua, khatib juga menyampaikan Hamdalah,
Shalawat Nabi, Berwasiat Takwa, Membaca Ayat al-Qur‟an dan
mendo‟akan kebaikan kepada Umat Islam, Selesai berdo‟a. Muadzin
mengumandangkan Iqomah.
f) Terakhir melaksanakan shalat jum‟at 2 rekaat secara berjamaah.
c. Jadwal Khatib
Dalam kegiatan shalat jum‟at, khutbah diisi dengan khatib yang telah
terjadwal. Dengan adanya jadwal, seorang khatib sudah mempersiapkan diri
ketika sesuai giliran untuk berkhutbah. Selain ada jadwal, khatib juga sudah
menyiapkan materi tentang apa yang akan disampaikan pada khutbah nanti.
Berikut jadwal khatib di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro selama I
semester:
Tabel 3.8 Jadwal Khatib di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
48
NO
TANGGAL
KHATIB
MUADZIN
JAMAAH
I 31-08-2015 Bpk. Edi Susanto Kelas VII Kelas VII-IX
2 07-08-2015 Bpk. Maliki Kelas VIII Kelas VII-IX
3 14-08-2015 Bpk. Masena Kelas IX Kelas VII-IX
4 21-08-2015 Bpk. Suyadi Kelas VII Kelas VII-IX
5 28-08-2015 Bpk. Heri Suseno Kelas VIII Kelas VII-IX
6 04-09-2015 Bpk. Edi Susanto Kelas IX Kelas VII-IX
7 11-09-2015 Bpk. Maliki Kelas VII Kelas VII-IX
8 18-09-2015 Bpk. Masena Kelas VIII Kelas VII-IX
9 25-09-2015 Bpk. Suyadi Kelas IX Kelas VII-IX
I0 02-10-2015 Bpk. Heri Suseno Kelas VII Kelas VII-IX
II 09-10-2015 Bpk. Edi Suseno Kelas VIII Kelas VII-IX
I2 16-10-2015 Bpk. Maliki Kelas IX Kelas VII-IX
I3 23-10-2015 Bpk. Masena Kelas VII Kelas VII-IX
I4 30-10-2015 Bpk. Suyadi Kelas VIII Kelas VII-IX
I5 06-11-2015 Bpk. Heru Susena Kelas XII Kelas VII-IX
I6 13-11-2015 Bpk. Edi Susanto Kelas IX Kelas VII-IX
I7 20-11-2015 Bpk. Maliki Kelas VII Kelas VII-IX
I8 27-11-2015 Bpk. Masena Kelas VIII Kelas VII-IX
I9 04-12-2015 Bpk. Suyadi Kelas IX Kelas VII-IX
20 I1-12-2015 Bpk. Heri Suseno Kelas VII Kelas VII-IX
d. Keadaan Siswa Saat Khutbah Jum‟at
Pada saat Khutbah jum‟at berlangsung siswa banyak yang tidak
mendengarkan. Kalaupun ada yang mendengarkan itu hanya sebagian saja,
contohnya dalam pelaksanaan shalat jum‟at ini terdiri dari 12 baris, 6
adalah barisan laki-laki dan 6 baris selanjutnya adalah barisan perempuan.
Dalam satu baris terdiri sekitar 12 orang. Dalam khutbah jum‟at ini ada
tiga tingkatan dalam barisan yaitu barisan depan, barisan tengah, dan
barisan belakang.
Barisan depan siswa mendengarkan khutbah dengan baik, pada
barisan depan ini ditempati oleh para siswa laki-laki.
49
Untuk barisan tengah keadaan siswanya sudah agak rame, mereka
tidak fokus mendengarkan khutbah padahal dalam barisan ini guru (Laki-
laki) berada dbarisan tegah, tepatnya guru berada dibarisan belakang pada
barisan laki-laki. Pada saat sebelum berlangsungnya khutbah guru sudah
memperingatkan siswa untuk fokus mendengarkan khutbah tetapi sama
saja siswa tidak mendengarkan masih saja ada yang tidak mendengarkan
khutbah dibarisan tengah ini ada beberapa murid yang tidur dan juga
bermain sendiri.
Sementara untuk barisan belakang ini ditempati oleh para siswa
perempuan, dalam barisan ini siswanya rame, ada yang mendengarkan
khutbah itu hanya beberapa, dari 50 siswa yang mendengarkan hanya 24
saja sementara yang lainya malah ada yang tidur, ada yang berbicara
sendiri dan juga ada yang asik mengobrol dengan temannya. Untuk siswa
yang tidur ada 6 orang siswa. Untk siswa yang berbicara sendiri ini
lumayan banyak ada sekitar 11 anak sementara yang bermain dengan
temannya ada sekitar 19 orang siswa. Disini padahal guru (perempuan) ada
dibelakang siswa saat khutbah berlangsung, setiap siswa rame guru
mengingatkan siswa untuk diam, memang siswa kemudian diam tetapi
tidak lama kemudian siswa mulai rame lagi. Dalam barisan ini siswa yang
mendengarkan adalah yang berada di barisan depan untuk laki-laki, dan
yang berada dibarisan tengah dan belakang kalaupun ada yang
mendengarkan hanya 5 sampai 7 orang. dan untuk barisan perempuan juga
hanya barisan depan yang mendengarkan. Sementara siswa yang lain
malah tidur pada saat khutbah berlangsung, ada yang berbicara sendiri, ada
yang malah bermain dengan temannya. Di barisan perempuan ini pun juga
50
sama untuk para siswa yang berada ditengah dan belakang juga ada yang
mendengarkan tapi hanya sedikit.
Untuk kedatangan siswa menuju masjid mereka sudah baik tanpa
dikejar-kejar oleh guru para siswa sudah otomatis setelah keluar dari kelas
mereka kemudian menuju masjid untuk mengambil air wudu. Pada
kegiatan selanjutnnya ini siswa agak di oyak-oyak, yaitu pada kegiatan
membaca surat-surat pendek sebelum jum‟atan dimulai. Disini siswa ada
beberapa yang masih berlari-lari dan juga ada yang masih berbicara
dengan temannya, tetapi kebanyakan siswa sudah membaca surat-surat
pendek dengan baik.
3.9 Peta pengawasan guru
e. Materi Khutbah Jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
Siswa Siswa Siswa Siswa
Siawa Siswa Siswa Siswa
Siswa Siswa Siswa Siswa
Siswa Siswa Siswa Siswa
Khatib
khatib
Guru Guru Guru Guru Guru
Guru Guru
Guru
Guru Guru Guru Guru
51
Materi khutbah adalah pesan-pesan Islam atau segala sesuatu yang harus
disampaikan subjek kepada objek khutbah. Materi khutbah yang harus
disampaikan tercantum dalam penggalan ayat
“ Saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam
kesabaran” ( Q.S Al „Ashr (I03) : 5 )
Materi khutbah seyogianya menyampaikan, mengundang, dan
mendorong pendengar untuk memahami nilai-nilai yang memberikan makna
pada kehidupan baik kehidupan akhirat maupun kehidupan dunia.
Pada dasarnya materi khutbah dapat disesuaikan ketika seorang da‟i
atau khatib menyampaikan materi khutbahnya.Pokok-pokok materi khutbah
yang disampaikan, juga harus melihat situasi dan kondisi objek sebagai
penerima khutbah.Dengan demikian, pesan-pesan khutbah yang berisi materi
khutbah tersebut dapat diterima dengan baik oleh penerima khutbah.Dan pada
akhirnya materi khutbah yang disampaikan tersebut, bisa diamalkan dan
dipraktikkan oleh penerima khutbah dalam kehidupan sehari-hari.
Materi khutbah sangatlah penting untuk di pikirkan, apalagi khutbah
untuk anak SMP karena khutbah adalah nasihat yang diberikan oleh khatib untuk
pendengarnya. Materi khutbah ini haruslah berisi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan akhlak terpuji atau hal-hal yang berkenaan dengan masa-masa anak pada
usia itu.
Hasilpenelitian mengenai materi khutbah dapat dilihat dari wawancara
seperti yang akan dijelaskan di bawah ini:
“untuk materi khutbah, tidak saya sesuaikan dengan tingkat kelas/ umur, materi
ini saya sesuaikan dengan keadaan yang ada/ disekitar dan terkadang saya
ambilkan dari buleti-buletin, Koran, dan buku-buku khutbah”” (Wawancara Guru
PAI, 10.20-Selesai, Jum‟at07-08-2015).
Salah satu contoh materi yang disampaikan saat pelaksanaan khutbah
jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
52
AKIBAT KUFUR NIKMAT
15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman
mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka
dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah
kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang
Maha Pengampun".
16. Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr
17. Demikianlah Kami memberi Balasan kepada mereka karena kekafiran mereka. dan Kami
tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu), melainkan hanya kepada orang-orang yang
sangat kafir.
[1236] Maksudnya: banjir besar yang disebabkan runtuhnya bendungan Ma'rib.
[1237] Pohon Atsl ialah sejenis pohon cemara pohon Sidr ialah sejenis pohon bidara.
Dari ayat di atas mengisahkan bahwa dulu ada sebuah negeri bernama
saba‟.Nama itub diambil dari sebuah suku (qabilah) Arab yang tinggal di Yaman
(sekarang). Mereka adalah turunan Saba‟ bin Yasyjub bin Qahthan. Negeri saba‟
terkenal dengan negeri yang aman.Hawanya sejuk dan ditumbuhi oleh kebun-kebun
berbuah lebat yang berada disebelah menyebelah lembah yang subur.Berkat
kesuburan tanahnya. Allah menjulukinya dengan sebutan “baldah thayyibah”
(negeri yang baik) sehingga penduduknya hidup dalam keadaan makmur.
Tampaknya kemewahan dan keserbacukupan tidak jarang pula menjadikan
orang lupa daratan dan nikmat yang melimpah sering membuat orang jadi
serakah.Demikianlah yang dialami penduduk Saba‟.Kemewahan itu telah membuat
mereka dari hari kehari lupa mensyukuri nikmat yang dianugerahi Allah.Mereka
sering bertengkar dan saling berebut pengaruh untuk kepentingan diri dan kelompok
sendiri.
Allah akhirnya mengirimkan ke negeri itu banjir yang besar dengan bobolnya
bendungan Ma‟rib yang berfungsi sebagai sumber pengairan bagi pertanian
mereka.Banjir itu sempat meluluhlantahkan seluruh tanaman yang sedang
53
berbuah.Kemudian Allah menggantinya dengan pohon-pohon yang berbuah pahit
dan tidak bisa dimakan.Itulah azab yang mereka derita sebagai balasan dari
keingkaran terhadap nikmat Allah, yang disebut dengan kufur nikmat.
(kutipanbuletin dakwah, 26-01- 2001)
KEUTAMAAN BERSAHABAT
Ma‟asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah. Taqwa yang bisa merubah
kebiasaan yang kurang baik menjadi lebih baik, kebiasaan malas menjadi rajin
mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Disamping itu
marilah kita bersyukur kepada-Nya atas limpahan rahmat, nikmat dan taufiq serta
hidayah-Nya yang telah dianugerahkan kepada kita sehingga kita bisa
menyempatkan waktu untuk menunaikan kewajiban shalat jum‟at yang akan kita
lakukan bersama di siang ini. Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan
Hadirin ahli Jum‟at yang berbahagia
Khutbah yang akan kami sapaikan ini menerangkan keutamaan bersahabat.
Kita dianjurkan supaya bersabar bersama orang-orang yang bisa berseru (berdzikir)
kepada Allah baik dipagi maupun di sore hari. Sebagaimana dalam firman Allah
yang telah kami baca diatas yang artinya adalah sebagai berikut:
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah
Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan
adalah keadaannya itu melewati batas”
Kesimpulan ayat tersebut memeberikan pengertian kepada kita bahwa kita
dianjurkan supaya bersabar bersama-sama dengan orang-orang yang bisa berdzikir
kepada Allah baik di pagi hari maupun di sore hari, yang semata-mata hanya
mengharap ridha Allah. Dan juga di larang memalingkan kedua mata kita dari orang-
orang yang hanya mengharap kemewahan hidup di dunia dan tidak boleh mengikuti
orang-orang yang hatiya lupa kepada Allah serta tidak boleh menuruti kemauan hawa
nafsu.
54
Hadirin jama‟ah jum‟at yang dimuliakan Allah
Do‟anya yang berdo‟a untuk kawannya yang diluar pengetahuannya akan
dijawab oleh malaikat, “Bagimu juga seperti itu”. Sebagaimana sabda Rasulullah
Saw di bawah ini:
Artinya: “ Tidak ada seorang muslim yang mendoakan kawannya tanpa diketahui
oleh orang yang di do‟akan kecuali yang disambut oleh Malaikat” Dan bagimu juga
seperti itu”
Kesimpulan hadist tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa
do‟anya seorang kawan di kejauhan itu akan mudah dikabulkan oleh Allah, karena
Malaikat pun turut menyambutnya.
Hadirin jama‟ah jum‟at yang berbahagia!
Demikian khutbah yang bisa kami sampaikan. Mudah-mudahan apa yang telah kami
sampaikan ada manfaatnya dan diiringi dengan hidayah serta ridha Allah. Amiinn
(:Sanihiyyah, 2007: 68-71)
Tabel 3.10 Kurikulum Khutbah Jum’at
SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro Tahun Ajaran 2015
NO
TANGGAL
KHATIB
JUDUL KHUTBAH
JAMAAH
I 31-08-2015 Bpk. Edi Susanto Memperingati Nuzulul
Qur‟an
Kelas VII-
IX
2 07-08-2015 Bpk. Maliki Keutamaan Lailatul Qadar Kelas VII-
IX
3 14-08-2015 Bpk. Masena Kejelekan Berzina Kelas VII-
IX
4 21-08-2015 Bpk. Suyadi Kejelekan Minum arak Kelas VII-
IX
5 28-08-2015 Bpk. Heri Suseno Merendahkan Diri Kelas VII-
IX
6 04-09-2015 Bpk. Edi Susanto Memanfa‟atkan Waktu Kelas VII-
IX
7 11-09-2015 Bpk. Maliki Mengurangi Tertawa Kelas VII-
55
IX
8 18-09-2015 Bpk. Masena Menengok Orang Sakit Kelas VII-
IX
9 25-09-2015 Bpk. Suyadi Keutamaan Puasa Enam
Hari
Kelas VII-
IX
I0 02-10-2015 Bpk. Heri Suseno Meninggalkan Perintah
Allah
Kelas VII-
IX
II 09-10-2015 Bpk. Edi Suseno Berbuat Adil Kelas VII-
IX
I2 16-10-2015 Bpk. Maliki Kufur Nikmat Kelas VII-
IX
I3 23-10-2015 Bpk. Masena Keutamaan Sholat Tahajud Kelas VII-
IX
I4 30-10-2015 Bpk. Suyadi Keutamaan Membaca
Basmallah
Kelas VII-
IX
I5 06-11-2015 Bpk. Heru Susena Keutamaan Bersahabat Kelas VII-
IX
I6 13-11-2015 Bpk. Edi Susanto Dunia dan
Kemunashannya
Kelas VII-
IX
I7 20-11-2015 Bpk. Maliki Berpaling Dari Al-Qur‟an Kelas VII-
InIX
I8 27-11-2015 Bpk. Masena Khianat Terhadap Amanat
Allah
Kelas VII-
IX
I9 04-12-2015 Bpk. Suyadi Keadaan Orang Fakir di
Neraka
Kelas VII-
IX
20 I1-12-2015 Bpk. Heri Suseno Orang yang Teguh
Pendirian
Kelas VII-
IX
56
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah di paparkan bada bab III, maka pada bab ini akan di
lakukan pembahasan. Adapun hal-hal yang akan di bahas adalah pelaksanaan
khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, pembentukan kesadaran
beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro, relevansi pelaksanaan khutbah
jum‟at dengan pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro. Pembahasan didasarkan pada data yang telah diuraikan pada bab
sebelunya yang merupakan hasil penelitian yang merupakan bukti dan kenyataan
yang ada di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro.
A. Pelaksanaan Shalat Jum’at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
1. Waktu Pelaksanaan Shalat jum‟at
Pelaksanaan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
ini dilaksanakan dengan tepat waktu. Jamaahnya ialah guru, karyawan dan
seluruh siswa. Tapi dalam shalat ini jamaahnya ada yang terlambat datang
dan terkadang ada siswa yang tidak mengikuti, karena malas melaksanakan
shalat jum‟at di sekolah da ada juga yang beralasan malas mengikuti karena
tidak ada air.
Beberapa alasan tersebut digunakan siswa sebagai tameng agar tidak
mengikuti jum‟atan. Guru pun telah peka terhadap alasan mereka yang masih
tetap tidak mau mengikuti dengan menghukum mereka untuk menuissurat
yasin dan membersihkan Wc dan halaman sekolah.
57
Pelaksanaan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
sudah tepat waktu dan juga baik karena sebelum dilaksanakan shalatjum‟at
untuk menunggu masuknya waktu jum‟atan para siswa, karyawan dan guru
bersama-sama membaca surat-surat pendek. Untuk sanksi yang diberikan
ketika tidak mengikuti jum‟atan juga bersifat positif dengan menulis surat
yasin.
2. Susunan Pelaksanaan Shalat jum‟at
Susunan pelaksanaan shalat jum‟at antara teori dengan temuan sudah
sesuai yaitu dari teori di mulai dengan naik ke mimbar dan memberi salam,
duduk dan mendengarkan adzan, memenuhi rukun khutbah, menyampaikan
khutbah dengan singkat, padat dan suara lantang, boleh menggunakan
tongkat, iqomah bila khutbah selesai. Sedangkan dari temuan dimulai dengan
siswa beserta guru melaksanakan shalat sunah 2 rekaat, sebelum adzan,
khatib mengucapkan salam, muadzin mengumandangkan adzan, setelah itu
khatib kemimbar menyampaikan pesan dan memenuhi rukun khutbah.
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dalam khutbah kedua khatib
juga memenuhi rukun khutbah, muadzin ,mengumandangkan adzan,
melaksanakan shalat jum‟at 2 rekaat.
Disini dapat dilihat bahwa diantara keduanya telah sesuai dengan
syarat dan rukun yang telah ditetapkan agama.Khususnya dalam pelaksanaan
shalat jum‟at.
3. Jadwal Khatib
Kegiatan shalat jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro,
khutbah diisi oleh khatib yang telah terjadwal. Khatib disampaikan oleh
semua guru tidak hanya disampaikan oleh guru agama saja. Dalam
58
kenyataanya di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro pengisi khutbah telah
terjadwal. Adapun khatib yang ditunjuk sudah memenuhi syarat khutbah, hal
ini sesuai dengan pendapat Departemen Agama.
Penjadwalan khatib dalam kegiatan jum‟at ini sangan baik tidak hanya
untuk siswa tetapi juga untuk guru sendiri. Untuk guru disini menjadi khatib
bisa berguna sebagai pengalaman hidup dan juga lebih memeperluas
pengetahuan tentang agama, karena secara tidak langsung ketika menjadi
khatib seorang guru akan belajar mengenai materi yang akan diberikan ketika
khutbah, sementara untuk siswa dengan penjadwalan khatib ini akan
menjadikan siswa tidak bosan dalam mendengrkan khutbah karena khatib
yang berganti-ganti dalam setiap hari jum‟atnya.
4. Hambatan-hambatan yang muncul dalam kegiatan Shalat Jum‟at
Hasil penelitian tentang hambatan yang muncul, diantaranya, tidak
semua jamaah mengikuti ibadah ini secara antusias dan bersemnangat. Bukti
dari kurang antusiasnya jamaah mengikuti ibadah jum‟at adalah berbicara
atau tidur ketika khutbah sedang berlangsung. Padahal seharusnya khutbah
jum‟at harus diperhatikan dengan seksama dan dapat diambil
hikmah/pelajaran yang baik. Hal ini dikarenakan banyaknya siswa yang
kurang mendapatkan bekal dari rumah dan kurangnya kesadaran diri dalam
beribadah.
Untuk menerapkan kedisiplinan tersebut guru memberikan beberapa
peraturan dan sanksi, serta guru menunggu siswa sampai semua mengikuti
shalat jum‟at.
Dalam hambatan ini dari pihak sekolah memang sudah memberikna
sanksi yang baik ketika siswa tidak mengikuti jum‟atan, mereka diberi sanksi
59
untuk menulis surat yasin dan ini sangat positif sekali untuk diri siswa.
Namun mungkin memang siswa kurang mempunya banyak bekal dari rumah
dan kurang sadar tentang pentingnya beribadah.
5. Pelaksanaan khutbah
Pelaksanaan khutbah dilakukan dengan baik sesuai dengan rukun
khutbah, khatib menyampaikan khutbah dengan singkat, padat, dan suara
lantang, boleh menggunakan tongkat, iqomah bila khutbah selesai.
Dalam penyampain khutbah ini siswa ada yang mendengarkan dan ada
juga yang malah tidur, bermain sendri dan megobrol dengan temannya.
B. Pembentukan Kesadaran Beribaah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro
Berdasarkan data yang ada mengenai pembentukan kesadaran beribadah
di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro. Pembentukan yang dilaksanakan
belum bisa dikatakan berhasil. Karena banyak siswa yang kurang sadar diri
terhadap pentingnya khutbah jum‟at. Banyak siswa yang masih kurang
memperhatikan khutbah jumat. Padahal kegiatan jum‟atan ini cukup efektif
untuk menopang pembentukan kesadaran beribadah, pada saat khutbah idealnya
siswa tidak hanya mendengarkan khutbah tetapi juga diperhatikan secara
seksama dan khitmat.
Berikut adalah pembentukan kesadaran beribadah di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro
a. Shalat Dhuha berjamaah
b. Shalat dzuhur berjamaah
c. Pembinaan kelas
d. Pembacaan surat-surat pendek
60
e. Kegiatan Madin
f. Kegiatan „idul adha
g. Kegiatan „idul fitri
Dalam pembentukan kesadaran beribadah ini guru sangat baik karena
guru tidak hanya membuat program saja tetapi juga ikut melaksanakan
pembentukan kesadarabn beribadah seperti shalat berjamaah, menyambut siswa
ketika berangkat sekolah dengan melakukan cium tangan didepan gerbang
sekolah, guru selalu mengikuti kegiatan jum‟atan, kegiatan pembacaan surat
pendek dan madin juga guru selalu mendampingi siswa. Sementara para siswa
dalam mengikuti kegiatan tersebut tentunya ada yang antusias sekali, mengikuti
kegiatan dengan baik dan juga serius. Tetapi tetap saja ada sebagian siswa yang
malas mengikuti kegiatan tersebut.
C. Relevansi Pelaksanaan Khutbah Jum’at di Sekoah dengan Pembentukan
Kesadaran Beribadah
Bahwa pelaksanaan khutbah jum‟at secara umum menunjang
pembentukan kesadaran beribadah, namun ada beberapa yang masih kurang
yaitu dalam pelaksanan khutbah siswa masih saja ada yang tidak mendengarkan
ketika khatib menyampaikan khutbahnya, mereka juga tidak mengikuti secara
khitmat malah siswa ada yang mengantuk, berbicara dengan temannya, dan ada
pula yang tidur.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan skripsi
ini, maka penulis dapat menyimpulkan sebagi berikut:
1. Pelaksanaan khutbah jum‟at di lakukan dengan baik sesuai dengan rukun
khutbah, menyampaikan khutbah dengan singkat, padat, dan suara lantang,
boleh menggunakan tongkat, iqomah bila khutbah selesai. Namun yang masih
kurang dalam penyampain khutbah ini siswa ada yang mendengarkan dan ada
juga yang malah tidur, bermain sendri dan megobrol dengan temannya.
2. Pembentukan kesadaran beribadah di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini
dirasa baik. Karena pembentukan kesadaran beribadah siswa secara
keseluruhan memang bagus, dan semuanya memiliki tujuan yang positif untuk
para siswa baik dalam bidang akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.
62
3. Relevansi pelaksanaan khutbah jum‟at dengan pembentukan kesadaran
beribadah sebenarnya berkaitan erat. Hal ini dikarenakan pelaksanaan khutbah
jum‟at ini merupakan salah satu program yang menopang dalam pelaksanaan
pembentukan kesadaran beribadah siswa. Namun dalam pelaksanaan
khutbahnya yang masih kurang, siswa belum bisa mengikuti khutbah jum‟at
dengan mendengarkan secara seksama dan khitmat.
B. Saran-Saran
1. Untuk sekolah
Agar lebih meningkatkan kualitas sekolah untuk menuju kedepannya, selain
itu diharapkan untuk selalu meningkatkan kualitas guru dan mengajarkan
kedisiplinan dalam segala hal.
2. Untuk pendidik
a. Kepada para Guru SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro diharapkan
untuk selalu memberi motivasi, bimbingan dan arahan secara terus
menerus kepada siswa agar lebih rajin lagi dalam belajar dan
mengamalkan ajaran agamanya.
b. Pendidik juga harus menjadi tauladan yang baik untuk peserta didiknya
c. Pendidik agar mempertimbangkan tema sebagai materi khutbah, sesuai
dengan kondisi psikologi siswa
3. Untuk peserta didik
a. Kepada seluruh siswa SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro agar lebih
menjaga sopan santun kepada guru
b. Membiasakan diri untuk bersifat jujur karena sifat jujur akan
mengantarkan kita kepada kebaikan
63
c. Meningkatkan kesadaran diri dalam segala sesuatu yang bersifat positif,
khususnya dalam mengikuti pembelajaran dan kegiatan shalat jum‟at
karena keduanya sangat penting untuk diperhatikan
64
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hasyimi, Muhammad Ali. 2000. Muslim Ideal. Yogyakarta: Mitra Pusaka
Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
Ancok Djamaludin, Nashori Suroso. 2005. Psikologi Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bungin, Burhan. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja
GarafindoPersada
Hadi, Sutrisno. 1995. Metodologi Research Jilid II Cetakan XXIV. Yogyakarta: Andi
Offset.
Ismail, Muhammad Syah, Dkk. 1992. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Jaiz, Ahmad Hartono. 2001. Khutbah Jum‟at Pilihan Setahun. Jakarta: Darul Haq
Maslikhah. 2009. Ensiklopedi Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press
Masykur, Muhammad Syafi‟i. 2011. Kumpulan Khutbah Sepanjang Masa.
Yogyakarta: Media Firdaus.
Milles & Huberman A. Michael. 1998. Qualitatif Date Analisis.Tjetjep Rohendi
Rohidi. Beverly, Calivornia: Sage Publising.
Moleong, Lexy j .2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Nawawi, Hardi. 1993. Pendidikan dalam Islam. Surabaya: Al-Iklas
Tim Redaksi. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Edisi Ketiga Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Unit Penjaminan Mutu Akademik. 2012. Materi Ujian Komprehensif Lesan. STAIN
SALATIGA
65
Uno, B. Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Widyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
W, A. Gerungun. 1988. Psikologi Sosial. Bandung: PT Eresco Anggota IKAPI
Yani, Ahmad. 2005. Bekal menjadi Khatib dan Mubalig. Jakarta: Gema Insani.
Zakiyah, Daradjat, 1995. Ilmu Fiqh. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Wakaf
(http://diglib.unsby.ac.id/303/4/Bab%202.3 Agustus 2015)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Faizatul Ummah
NIM : 11111096
Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI
Tempat/Tanggal Lahir : Grobogan, 25 Maret 1994
66
Alamat : Dsn. Kleben RT 06/ RW 01, Dsa. Karanglangu, Kec.
Kedungjati, Kab. Grobogan
Nama Ayah : Partono
Nama Ibu : Siti Mahmudah
Agama : Islam
Pendidikan : - SD N 3 KARANGLANGU lulus tahun 2002
- SMP N 2 KEDUNGJATI lulus tahun 2008
- SMA N 1 WONOSEGORO lulus tahun 2011
Demikian daftar riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Grobogan, 24 Agustus 2015
Penulis,
FAIZATUL UMMAH
111 11 O96
Tabel 1.2 Pedoman Wawacara
Subjek Bahan Alat
1. Guru
PAI
1. Sejak kapan kegiatan jum‟atan di SMP ini
dimulai?
2. Apa yang menjadi tujuan utama kegiatan
jum‟atan?
3. Siapa saja yang mengikuti kegiatan
tersebut?
4. Untuk waktu pelaksanaan kegiatan tersebut
dimulai dari jam berapa sampai jam berapa?
5. Apakah materi khutbah sudah di agendakan
1. Handphone
67
sebelumnya?
6. Apakah materi tersebut disesuaikan dengan
progam atau tujuan sekolah?
7. Siapa yang membuat jadwal/ pemateri
khutbah?
8. Siapa yang menjadi khotib dalam kegiatan
tersebut?
9. Apakah kegiatan ini dimasukkan dalam
peneliaian?
10. Bagaimana Pembentukan kesadaran
beribadah di SMP Muhammadiyah
13Wonosegoro ?
11. Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di
SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini?
12. Tema apa saja yang disampaikan dalam
khutbah ini?
13. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟atan
ini?
14. Apa saja faktor yang mendukung dan
menghambat pembentukan kesadaran
beribadah, dan pelaksanaan khutbah
jum‟at
15. Adakah sanksi yang diberikan oleh sekolah
bagi siswa yang tidak mengikuti kegiatan
tersebut?
16. Apakah manfaat dari kegiatan tersebut?
17. Adakah hambatan-hambatan yang dilalui
dalam kegiatan tersebut?
18. Bagaimana perilaku sisiwa sebelum dan
setelah mengikuti kegiatan tersebut?
19. Bagaimana cara memantau perilaku siswa
diluar sekolah?
20. Apakah setiap penyampaian materi
68
2. Kepala
sekolah
disesuaikan dengan tingkat kelas/ umur
anak?
21. Adakah perubahan yang terjadi setelah
adanya kegiatan penyampaian khutbah?
22. Bagaimana relevansi pelaksanaan khutbah
jum‟at dengan pembentukan kesadaran
beribadah ini?
23. Bagaimana guru dalam mengikuti khutbah
jum‟at?
1. Kapan berdirinya SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro dan bagaimana sejarahnya?
2. Berapa jumlah guru, murid dan fasilitas
lainnya?
3. Berapa jumlah guru PAI dan apa latar
belakang pendidikannya?
4. Bagaimana karakteristik siswa di SMP
Muhammadiyah13 Wonosegoro ini?
5. Bagaimana fasilitas pembelajaran,
khususnya PAI di SMP Muhammadiyah13
Wonosegoro?
6. Bagaimana prestasi sekolah di SMP
Muhammadiyah 13Wonosegoro ini?
7. Bagaimana peran lingkungan atau
masyarakat dalam memajukan SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini?
8. Bagaimana pembentukan kesadaran
beribadah di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini?
9. Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di
SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini?
10. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟atan
1. Handphone
69
ini?
11. Tema apa saja yang disampaikan dalam
khutbah ini?
12. Apa saja faktor yang mendukung dan
menghambat dalam pembentukan
kesadaran beribadah dan pelaksanaan
khutbah jum‟at?
13. Sanksi apa yang diberikan siswa yang
tidak mengkuti shalat jum‟at
14. Menurut bapak setelah adanya
kegiatanshalat jum‟at bersama, apakah
perilaku siswa menjadi lebih baik atau
sebaliknya atau sama saja?
3. Siswa 1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan
shalat jum‟at? Apa alasannya
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan
tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
3. Menurut anda kegiatan jum‟atan ini
bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
4. Bagaimana pembentukan kebiasaan
beribadah di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini?
5. Apakah semua siswa diwajibkan shalat
jum‟at? Satu bulan berapa kali
mengikutinya?
6. Apa tema/judul khutbah jum‟at yang
disampaikan?
7. Siapa yang menjadi khatibnya?
8. Bagaimana sikap anda setelah mengikuti
kegiatan tersebut?
9. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan
khutbah dengan perilaku anda?
1. Handphone
70
10. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat
jum‟at?
HASIL WAWANCARA
Nama : Bapak Edi Susanto
Jabatan : Guru PAI
Hari dan tanggal : Jum‟at 07-08-2015
Waktu : 10.20-selesai
Hasil wawancara adalah sebagai berikut :
1. Sejak kapan kegiatan jum‟atan di SMPMuhammadiyah 13 Wonosegoro ini
dimulai?
Untuk kegiatan jum‟atan sendri dilaksanakan sejak berdirinya sekolah ini yaitu
tahun 1991, dan tempatnya sebelum ada masjid itu di ruang kelas kadang juga di
halaman
2. Yang menjadi tujuan utama kegiatan jum‟atan itu apa ?
Tujuan utamanya yaitu untuk menjadikan siswa itu lebih baik dalam
melaksanakan sholat dan mendidik siswa untuk disiplin beribadah
3. Lalu, siapa saja yang mengikuti kegiata tersebut ?
Yang mengikuti kegiatan tersebut yaitu siswa, guru- guru, karyawan. Untuk guru
dan karyawan kegiatan ini juga diwajibkan pada saat beliau-beliau sedang tidak
berhalangan atau sedang berada disekolah
4. Untuk waktu pelaksanaan kegiatan jum‟atan itu dimulai jam berapa sampai jam
berapa ?
Untuk pelaksanaannya itu dimulai dari setengan 12- selesai
5. Apakah materi khutbah sudah diagendakan sebelumnya ?
Materi khutbah diagendakan, dan sudah terjadwal
71
6. Apakah materi tersebut disesuaikan dengan progam/ tujuan sekolah ?
Tidak disesuaikan dengan tujuan sekolah, materi ini disesuaikan dengan keadaan
disekitar
7. Siapa yang membuat jadwal/ pemateri khutbah ?
Untuk pembuatan jadwal itu dari siswa, yang menjadi seksi kerohaniaan islam
8. Lalu, siapa yang menjadi khotib dalam kegiatan jum‟atan ?
Yang menjadi khotib itu guru- guru di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro.
9. Apakah kegiatan jum‟atan ini di masukkan dalam penilaian ?
Tidak mbak, kegiatan jum‟at ini tidak dimasukkan dalam nilai. Ini bertujuan agar
membentukakhlak siswa dengan baik dan juga sebagai keiasaan untuk beribadah
dengan baik.
10. Bagaimana deskripsi program pembentukan akhlak sosial di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini?
Gambara program pembentukan akhlak sosial di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini dibahas di mata pelajaran Agama dan PKN. Namun juga
disisipkan dalam pidato Pembina upacara hari senin, dan juga tulisan yang
dipajang di depan kelas. Di SMP Muhammadiyah I3 Wonosegoro ini juga dilatih
agar anak-anak displin dalam beribadah, contohnya diadakannya shalat jum‟at,
shalat dhuha dan shalat dzuhur secara berjamaah.
11. Bagaimana pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini?
Pelaksanaankhutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini berjalan
dengan baik memenuhi syarat dan rukun yang ditetapkan. Materi yang
disampaikan mudah dicerna, difahami. Tapi ada sebagian siswa yang tidak
mendengarkan malah bercanda sendiri dan itu menyebabkan siswa terganggu.
12. Tema apa saja yang disampaikan dalam khutbah ini?
Tidak pasti, karena yang mengisi itu bergantian, tergantung keadaan disekitar
mb, kalau waktu romadhon ia di isi tentang hikmah puasa atau kewajiban
berpuasa. tapi kadang tentang motivasi belajar, sikap teladan Nabi.
13. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟atan ini?
Yang mengelola kegiatan ini langung dari pihak sekolah
14. Apa saja faktor penghambat dan pendukung pendidikan akhlak, pelaksanaan
khutbah jum‟at?
Faktor penghambtanya, kesadaran diri masing-masing siswa masih kurang dan
sikap siswa yang menyepelekan guru.
Faktor pendukungnya, motivasi dari para guru yang tak kenal lelah dan
bersabar dalam menghadapi siswa-siswanya yang beraneka ragam sikap-sikap
yang dimilikinya.
15. Apakah manfaat dari kegiatan tersebut?
Untuk manfaat dari kegiatan tersebut adanya kebersamaan, memupuk ukhuwah
islamiyah, mendidik anak dan membiasakan diri untuk melaksanakan ibadah
16. Lalu pak, adakah hambatan- hambatan yang dilalui dalam kegiatan jum‟atan?
Hambatannya yaitu kesadaran anak itu kurang sehingga menjadikan anak itu
malas menjalankan ibadah dan kurangnya bekal dari rumah
72
17. Adakah sanksi yang diberikan sekolah untuk siswa yang tidak mengikuti
kegiatan tersebut?
Ada mbak, sanksi yang diberikan yaitu menulis surat yasin dan menguras WC
18. Bagaimana perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan
jum‟atan ?
Untuk perubahan perilaku siswa itu ada, tapi hanya sebagian saja, itu pun yang
benar-benar mendengarkan dan mempunyai sifat yang tidak malas dan senang
beribadah
19. Lalu pak, bagaimana cara memantau perilaku siswa di luar sekolah ?
Untuk saat ini tidak ada pantauan sama sekali mbak
20. Apakah setiap penyampaian materi khutbah disesuaikan dengan tingkat kelas/
umur ?
Untuk materi, tidak disesuaikan dengan tingkat kelas/ umur, materi ini
disesuaikan dengan keadaan sekitar
21. Adakah pengaruh/ perubahan yang terjadi setelah adanya kegiatan penyampaian
khutbah ?
Wahh, untuk itu belum bisa berubah, ya ada hanya sebagian apalagi anak-anak
kematangan jiwanya belum matang
22. Bagaimana relevansi proram pembentukan akhlak sosial dengan pelaksanaan
khutbah jum‟at ini?
Ada hubungan walaupun tidak semua, hanya sebagian saja
23. Bagaimana guru dalam mengikuti Khutbah jum‟at?
Guru mengikuti khutbah jum‟at dengan baik, guru berada didepan dan juga ada
yang dibelakang untuk mengatur siswa agar tidak ramai sendiri
73
HASIL WAWANCARA
Nama :Bapak Maliki
Jabatan :Kepala Sekolah
Hari dan tanggal : Sabtu, 15-08-2015
Waktu : 09.30-selesai
1. Kapan berdirinya SMP Muhamadiyah 13 Wnosegoro dan bagaimana sejarahnya
pak ?
Berdiri secara resmi tanggal 14 Maret 1991,sejarahnya karena SMP yang paling
dekat adalah Kedungjati dan Wonosegoro kecamatan yang jaraknya kurang lebih
14km pada saat itu masih jarang anak yang bersekolah. Kemudian ada salah satu
tokoh masyarakat yaitu Bapak H. Sudarso mulai merintis tahun 1975 gagal, 1976
gagal lagi kemudian tahun 1991 ikut yayasan Muhammadiyah dengan segala
kondisi yang ada alhamdulillah bisa diterima oleh masyarakat. Jadi bisa
dikatakan Repaking Karanglangu dan sekitarnya sekolah SMP pertama kali ya
disini.
2. Lalu, berapa jumlah guru, murid dan fasilitas lainnya
untuk jumlah guru itu 23 , sedangkan muridnya itu sekitar 163. Untuk fasilitas
alhamdulillah walaupun standar minimal lab komputer ada, Ipa ada, perpus ada,
lapagan ada, masjid ada, ruangan.
3. Berapa jumlah guru PAI dan apa latar belakang pendidikannya?
Guru PAI ada 3 mbak, itu saja masih GTT, Latar belakang pendidikannya itu SI
yang bergelar Spd.i dan sudah sesuai
4. Lalu, bagaimana karakteristik sisiwa di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro ?
Siswa disiniberbagai macam karakter ada, karena latar belakang desa dan juga
pendidikan sebelumnya. SMP ini kan latar belakangnya sekolah islam, bahkan
yang belum bisa membaca al-qur‟an pun ada.Biasanya terkendala karena kondisi
desanya luar biasa. Karena disebuah desa itu tidak ada yang mengajari ngaji jadi
ada yang belum bisa mengaji
5. Bagaimana fasilitas pembelajaran, khususnya PAI di SMP Muhammadiyah
13Wonosegoro ?
74
Untuk sarpras untuk pembelajaran agama kurang sekali hanya masjid untuk
peningkatan keagamaan mereka dan buku-buku untuk bahan pembelajaran dan
sebagai wacana. Dan juga Replika ka‟bah ini dijalankan ketika idul adha ada
kegiatan manasik haji
6. Bagaimana prestasi sekolah di SMP Muhammadiyah 13Wonosegoro ?
Banyak sekali prestasinya Alhamdulillah Muhammadiyah dari 21 sekolah kita
cukup bagus alhamdulillah juara umum sekolah Muhammadiyah sekabupaten
Boyolali.Dan Masih banyak lagi mbk
7. Bagaimana peran lingkungan atau masyarakat dalam memajukan SMP
Muhammadiyah 13Wonosegoro ?
Alhamdulilah mbak, sampai saat ini yang berperan aktif dari yayasan, apalagi
peran komitenya bagus sekali, baik dari segi pendanaan maupun dorongan dari
segi kegiatan, motivasi dari komite untuk penciptaan sekolah ini menjadi
kebanggan, luar biasa. Kadang komite juga mengikuti kegiatan bersih-bersih
8. Bagaimana deskripsi program pembentukankan akhlak sosial di SMP
Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini?
Gambaran program pembentukan akhlak sosial Di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini lewat program madrasah diniah terpadu, pembinaan mentoring
akademik termasuk kepribadian dan lain-lain, pada setiap pagi guru sudah
didepan gerbanguntuk menyalami siswa, Sholat jum‟at, kemudian Sholat dhuha
berjamaah, membaca juz‟ama pada saat dimulainya pelajaran dikelas masing-
masing, dan yang terahir ada Madrasahdiniyah terpadu
9. pelaksanaan khutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah 13 Wonosegoro ini?
Pelaksanaankhutbah jum‟at di SMP Muhammadiyah I3 Wonosegoro ini berjalan
dengan baik memenuhi syarat dan rukun yang ditetapkan. Materi yang
disampaikan mudah dicerna, difahami. Tapi ada sebagian siswa yang tidak
mendengarkan malah bercanda sendiri dan itu menyebabkan siswa terganggu.
10. Siapa yang mengelola kegiatan jum‟at ini?
Yang mengelola langsung dari pihak sekolah
11. Tema apa saja yang disampaikan dalam khutbah ini?
Tidak pasti, karena yang mengisi itu bergantian, tergantung keadaan disekitar
mb, kalau waktu romadhon ia di isi tentang hikmah puasa atau kewajiban
berpuasa. tapi kadang tentang motivasi belajar, sikap teladan Nabi.
75
12. Apa saja faktor yang mendukung dan menghambat dalam program
pembentukkan akhlak sosial, pelaksanaan khutbah jum‟at?
Faktor penghambtanya, kesadaran diri masing-masing siswa masih kurang dan
sikap siswa yang menyepelekan guru.
Faktor pendukungnya, motivasi dari para guru yang tak kenal lelah dan
bersabar dalam menghadapi siswa-siswanya yang beraneka ragam sikap-sikap
yang dimilikinya.
13. Sanksi apa yang diberikan siswa yang tidak mengkuti shalat jum‟at?
Ada mbak, sanksinya menulis surat Yasin dan memebersihkan WC
14. Menurut bapak setelah adanya kegiatan sholat jum‟at bersama, apakah perilaku
siswa menjadi lebih baik atau sebaliknya atau sama saja ?
Ya, bisa berubah artinya mereka yang melaksanakan jum‟atan, ada perubahan
karena seringnya ikut, kita lihat dari kesehariannya, sholat dzuhur juga
mengikutinya walaupun perubahan tidak langsung drastis, sedikit demi sedikit. Ya
saya Alhamdululah, dari anak ada peningkatan, dan di situ dalam mapee
walaupun tidak mapel agama, itu selalu disisipkan awal, memberikan motivasi
atau masuk pada pokok inti, bisa pengalaman dari guru yang positif biar anak
juga tahu.
76
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Lutfiana
Kelas : IX C
Tanggal : 18-09-2015
Waktu : 10.20
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Sekarang sering, karena ingin mendekatkan diri kepada Allah
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
mengikuti dengan sebaik-baiknya. Tidak, dalam beribadah tidak ada kata
terpaksa
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
kegiatannya baik dan mendidik rohani murid-murid. Manfaatnya dapat
mendekatkan diri kepada Allah, mendidik akhlak, dan mendapat pahala dari
Allah swt
4. Bagaimana program pembentukan akhlak di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini?
Programnya baik, dan sangat bermanfaat bagi para siswa
5. Apakah semua siswa diwajibkan shalat jum‟at? Satu bulan berapa kali
mengikutinya?
Iya, tetapi bagi siswa perempuan yang baru halangan tidak mengikuti dan
menunggu di halaman masjid, parkiran. 4 kali, karena diwajibkan mengikuti
semua
6. Tema/judul khutbah jum‟at yang disampaikan
Biasanya tentang akhlak, motivasi belajar, dan sikap teladan Rosulullah saw.
7. Siapa yang menjadi khatibnya?
Bapak guru yang sudah dijadwal secara bergilir
8. Bagaimana sikap anda setelah mengikuti kegiatan tersebut?
Bisa mencerna isi khutbah tersebut dengan baik dan menerapkan dalam
kehidupannya sedikit demi sedikit
77
9. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Disuruh bersih-bersih, dan apabila tidak mengikutinya berkali-kali maka nilai
agama tidak tuntas
10. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda?
Ada, karena isi khutbah biasanya berisi tentang perilaku (akhlak) manusia
78
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Khoirul Iman
Kelas : IX A
Tanggal :16-05-2015
Waktu : 10.20-selesai
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Sering, karena kewajiban bagi laki-laki yang baligh
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Tidak, dengan kegiatan in kita dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada
Allah swt
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
kegiatannya baik dan mendidik rohani murid-murid. Ada, karena hati kita merasa
tenang, aman dan tentram
4. Bagaimana program pembentukan akhlak di SMP Muhammadiyah 13
Wonosegoro ini?
Programnya baik, dan sangat bermanfaat bagi para siswa
5. Apakah semua siswa diwajibkan shalat jum‟at?
Iya, tetapi bagi siswa perempuan yang baru halangan tidak mengikuti dan
menunggu di halaman masjid, parkiran
6. Apakah tema judul khutbah yang disampaikan?
Biasanya tentang akhlak, motivasi belajar, dan sikap teladan Rosulullah saw.
7. Siapa yang menjadi khatibnya?
Bapak guru yang sudah dijadwal secara bergilir
8. Bagaimana sikap anda setelah mengikuti kegiatan tersebut?
Bisa mencerna isi khutbah tersebut dengan baik dan menerapkan dalam
kehidupannya sedikit demi sedikit
9. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Akan mendapat dosa, dan kalau di sekolah disuruh menulis isi khutbah
10. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan pendidikan akhlak?
ada, karena dengan isi khutbah perilaku kita dapat lebih baik
79
80
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : M. Ubaidillah Kamal
Kelas : IX A
Tanggal : 16-09-2015
Waktu : 10.30-selesai
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Sering, karena shalat jum‟at itu kewajiban bagi laki-laki yang baligh, beragama
islam
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Dengan hati yang tulus dan ikhlas. Tidak, sudah kewajiban
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Sangat baik, dapat pahala, masuk surga
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Berisi tentang ajaran-ajaran agama
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Tentang sejarah para rosul
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Diam, memperhatikan atau tidur
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Sering sekali mengikuti
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Akan mendapat dosa, dan kalau di sekolah disuruh menulis isi khutbah
81
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Edi Wibowo
Kelas : VIII A
Tanggal : 17-09-2015
Waktu : 09.30-selesai
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Ya, karena shalat jum‟at itu wajib bagi semua orang khususnya bagi laki-laki
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Biasa saja, karena sudah terbiasa. Tidak, karena sudah terbiasa sejak kecil
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Sangat baik, manfaatnya dapat lebih mendapatkan diri kepada Allah,
mendapatkan ilmu yang positif, mendapatkan pahala, dapat membuat tubuh lebih
tenang
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Berisi berbagai ajakan/pedoman bagi manusia baik dibidang agama maupun
secara umum
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Yaitu materi yang belum saya fahami. Seperti hal-hal mengenai kehidupan yang
baik
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Bersikap tenang, khusyuk, dan diam
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Sering sekali mengikuti
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat
jum‟at?
Akan mendapat dosa, dan kalau di sekolah kadang-kadang disuruh bersih-bersih
9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda?
ada, karena isi khutbah kebanyakan mengenai perilaku manusia
82
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Siti Maryamah
Kelas : VIII A
Tanggal : 17-09-2015
Waktu : 10.00
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Lumayan, karena pas jadwal jum‟atan pada jenjang saya
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Iya sesuai dengan etika orang melaksanakan shalat jum‟at. Senanglah, dan tidak
terpaksa
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Baik ya, tentunya, contohnya untuk lebih menimgkatkan iman dan taqwa dan
untuk menjadikan seseorang itu disiplin waktu
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Biasanya sih tentang kehidupan sehari-hari, dan mengulas tentang informasi
yang actual dan kemudian dikaitkan dengan masalah religious juga
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Yang menarik sajalah, tapi saya cenderung lebih ingin khutbah yang memuat
tentang hukum-hukum islam yang belum saya ketahui
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Memperhatikan, dan berusaha diam disepanjang khutbah dibacakan oleh khatib
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Kalau sesuai jadwal disekolah, lumayan seringlah
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat
jum‟at?
Biasanya sih disuruh membuat khutbah
9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda?
ada, tapi sebagian
83
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Indah Wahyu S
Kelas : VIII B
Tanggal : 17-09-2015
Waktu : 10.30
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Jarang (kadang-kadang) karena saya mengikuti kegiatan shalat jum‟at hanya
disaat di sekolah atau bisa dikatakan saat giliran waktu shalat jum‟at
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Saya melakukan kegiatan tersebut tidak terpaksa melainkan saya ikhlas tulus
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Ada manfaatnta, kita mendapat pahala sekaligus mendapat predikat baik
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Kalau yang kemaren sata dengarkan berisi tentang tata cara bersikap sopan
serta menjaga mulut dan tingkah laku. Baik bertingkah laku baik maupun buruk
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Yang saya inginkan menyinggung tentang perilaku anak muda zaman sekarang,
serta tentang peduli akan pentingnya kegiatan sekolah
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Kadang diam kadang berbicara sendiri
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Jarang mengikuti, mungkin 2 minggu 1 kali
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Diberi peringatan, hanya disuruh menulus khutbah
9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda?
Mungkin ada, mungkin pula tidak
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Muhammad Yusuf
84
Kelas : X A
Tanggal : 18-09-2015
Waktu : 12.00
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Iya, alhamdulilah sering
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Saya mengikuti kegiatan tersebut dengan ikhlas, bukan karena terpaksa
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Banyak manfaat yang dapat di dapat dari shalat jum‟at, kita dapat mengambil
pelajaran dan hikmah dari isi khutbah tersebut
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Berisi tentang syariat islam, pendidikan, sosial budaya, dan ajaran untuk
kebaikan
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Ya berbagai ajaran tentang hukum-hukum islam
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Saya mengantuk
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Alhamdulilah sering
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Sanksinya, kita harus menggantinya dengan shalat dzuhur, kalau di sekolah
biasanya disuruh membuat khutbah
9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda?
Yaa semoga saja ada, karena saya belajar dari setiap khutbah yang saya simak
untuk berperilaku yang lebih baik
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Toni Ariyanto
Kelas : X A
Tanggal : 18-09-2015
85
Waktu : 12.00
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Pastinya seringlah
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Pastinya tidak ada kata terpaksa buat saya, karena itu sudah kewajiban saya
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Sangat bermanfaat bagi saya dan seluruh umat islam karena saat kita berdoa
kepada Allah untuk memohon ampun
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Berisi banyak hal yang menambah ilmu dan apa saja tergantung apa yang
disampaikan khatib
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Yang saya inginkan menrceritakan tentang nabi-nabi dan zaman-zaman dahulu
bagaimana perjuangannya
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Sikap saya menghormati khatib maksudnya, saya duduk dengan bersila diam
mendengarkan khatib yang sedang berkhutbah
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Alhamdulilah sering, kalau tidak mengikuti saya merasa tidak melaksanakan
shalat
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Sanksinya, disuruh nulis khutbah yang telah disampaikan, danterkadang disuruh
memnuat khutbah lalu dikumpulkan
9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda?
Ada juga dan ada yang enggak
86
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
Nama siswa : Adhi Hermawan
Kelas : X B
Tanggal : 18-09-2015
Waktu : 12.30
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Sering, karena shalat jum‟at hukumnya wajib dan karena saya ingin lebih dekat
kepada Allah
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Saya mengikuti kegiatan tersebut dengan ikhlas, bukan karena terpaksa, tulus
dari hati
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Kegiatan jum‟atan ini sangat baik dan berharga, karena semua itu ada
manfaatnya bisa lebih dekat dengan Allah, dan mendapatkan pahala yang
setimpal
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Berisi tentang kehidupan masyarakat disekitar kita yang mengutamakan
beribadah
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Materi yang saya inginkan yaitu khatib memberikan khutbah yang jelas,
menarik. Seperti pergaulan bebas yang ada disekitar kita
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Sikap saya diam, menyimak, memahami, meresapi isi khutbah, merenungkan isi
khutbah
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Alhamdulilah sering
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Disuruh membuat khutbah yang sudah disampaikan oleh khatib dan kadang juga
disuruh membaca Al-Qur‟an
9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan perilaku anda?
ada, tapi kebanyakan tidak berhubungan dengan perilaku saya
HASIL WAWANCARA dengan SISWA
87
Nama siswa : Rizqi .A.P
Kelas : X B
Tanggal : 18-09-1015
Waktu : 10.20
1. Apakah anda sering mengikuti kegiatan shalat jum‟at? Apa alasannya
Alhamdululah sering, kalau dapat giliran shalat
2. Bagaimana anda mengikuti kegiatan tersebut? Apakah anda merasa terpaksa?
Saya mengikuti kegiatan tersebut dengan ikhlas, bukan karena terpaksa,
3. Menurut anda kegiatan jum‟at ini bagaimana? Apakah ada manfaat yang bisa
diambil dalam mengikuti kegiatan tersebut?
Kegiatan jum‟atan ini sangat baik dan berharga, karena senua itu ada
manfaatnya bisa lebih dekat dengan Allah,
4. Berisi tentang apa saja khutbah yang disampaikan oleh khatib?
Berisi tentang kehidupan masyarakat
5. Untuk materi khutbah yang seperti apa yang anda inginkan?
Materi yang saya inginkan yaitu khatib memberikan materi yang menjelaskan
tentang akhlak atau hal-hal yang berkenaan dengan seumuran saya mbak
6. Bagaimana sikap anda ketika mendengarkan khutbah jum‟at?
Sikap saya diam, menyimak, memahami, meresapi isi khutbah,
7. Apakah anda lebih sering mengikuti shalat jum‟at/ sebaliknya?
Alhamdulilah sering
8. Apa sanksi ketika tidak mengikuti shalat jum‟at?
Disuruh membuat khutbah yang sudah disampaikan oleh khatib dan kadang juga
disuruh membersihkan lapangan
9. Apakah ada hubungan antara isi khutbah dengan pendidikan akhlak?
Ada, kadang-kadang
88
Keadaan Siswa ketika Menunggu Shalat Jum‟at dimulai
Siswa Ketika Membaca surat-surat pendek (Ad-Dhuha-An-nash)
89
Guru, Karyawan dan Siswa Ketika Melaksanakan Shalat Jum‟at
90
Khatib Saat Menyampaikan Khutbah
top related