pemerintah kota bandung kecamatan bandung wetan · penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan...
Post on 09-Sep-2021
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
KECAMATAN BANDUNG WETAN
Jl. Tamansari No. 49 Telp. (022) 2507166 Bandung
Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Panyielukan (2018-2023)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat Rahmat dan Karunianya Rancangan Dokumen Rencana
Strategis (Renstra) Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung Tahun 2018-
2023, telah dapat disusun sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dokumen ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia No. 86 tahun 2017 tentang Tata cara perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi rancangan
peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah dan
rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan
rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan
jangka menengah daerah dan rencana kerja pemerintah daerah.
Penyusunan Dokumen ini dimaksudkan sebagai bentuk pedoman
Perencanaan Strategis Kecamatan Bandung Wetan selama 5 tahun dalam
melaksanakan tugas dan fungsi dalam mencapai tujuan Kecamatan guna
mewujudkan Misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2018–2023
Semoga dokumen ini bermanfaat serta dapat dijadikan bahan evaluasi
penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.
Bandung, 17 April 2019
CAMAT BANDUNG WETAN
Drs. HILDA HENDRAWAN NIP. 19671110 198801 1 002
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
KECAMATAN BANDUNG WETAN
Jl. Tamansari No. 49 Telp. (022) 2507166 Bandung
Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Panyielukan (2018-2023)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Perubahan paradigma dari stering kepada empowerment seperti
kondisi dewasa ini, telah menuntut aparatur pemerintah kepada posisi
yang lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat secara prima.
Kondisi demikian tidak hanya dipengaruhi oleh semangat desentralisasi
dan otonomi daerah semata, terutama pasca pemberlakuan Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Namun
lebih dari itu, dipacu pula oleh tuntutan eksternal yang mengharuskan
aparatur pemerintah memiliki keunggulan kompetitif (competitive
advantage) dalam mendorong peningkatan pelayanan masyarakat baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Arah kebijakan desentralisasi dan demokratisasi sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, serta tuntutan era global yang semakin dominan
memerlukan tersedianyan aparat pemerintah yang kuat dan berdaya
saing tinggi. Sementara itu kunci keberhasilan dalam persaingan dewasa
ini adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai
representasi pembuat buah karyanya.
Pada sisi pemerintah yang kompetitif tersebut, pemberian otonomi
luas kepada Kabupaten/Kota dimaksudkan agar masing-masing
Kabupaten/Kota secara otonom mampu mengemas diri untuk memasuki
era kompetisi. Dalam kontek kompetisi itulah kemampuan kompetitif
pemerintah ditentukan oleh tersedianya sumberdaya manuasia aparatur
yang profesional dan berkualitas.
Untuk itu Kecamatan Bandung Wetan harus memiliki Visi dan
Misi karena dengan adanya visi diharapkan langkah operasional
selanjutnya dapat dibuat dengan mengacu pada Visi Organisasi yang
telah disusun, dalam upaya mendukung terwujudnya Visi dan Misi
Pemerintah Kota Bandung yang akan datang, adapun Visi Pemerintah
kota Bandung adalah :
“Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan
Agamis”
PEMERINTAH KOTA BANDUNG
KECAMATAN BANDUNG WETAN
Jl. Tamansari No. 49 Telp. (022) 2507166 Bandung
Dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Panyielukan (2018-2023)
Penyampaian Renstra ini merupakan salah satu pertanggung
jawaban tahunan, guna menindaklanjuti Peraturan Presiden No. 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas pedoman penyusunan
penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia sistem perencanaan pembangunan diatur dalam
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa sistem
perencanaan pembangunan merupakan satu kesatuan tata cara
perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara pemerintahan di pusat dan
daerah dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Sebagai konsekuensi dari kebijakan desentralisasi dengan
adanya pemberian otonomi daerah, daerah memiliki hak dan kewajiban
untuk membuat suatu dokumen perencanaan pembangunan.
Perencanaan pembangunan daerah tersebut merupakan suatu sistem
perencanaan pembangunan yang dibuat oleh daerah, yang merupakan
satu kesatuan perencanaan pembangunan nasional. Dengan kata lain,
perencanaan pembangunan daerah merupakan sub-sistem dari sistem
perencanaan pembangunan nasional.
Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa
setiap daerah harus menyusun Rencana Pembangunan Daerah yang
sitematis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan, dengan
jenjang perencanaan jangka panjang (25 tahun) jangka menengah (5
tahun) maupun jangka pendek (1 tahun), berdasarkan hal itu setiap
daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD) Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Berdasarkan amanat Undang – Undang tersebut dan dengan
telah terbitnya Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005–2025 yang kemudian ditindaklanjuti dengan menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018 – 2023
sebagai penjabaran dari RPJP Daerah Kota Bandung.
Dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja
Pembangunan Daerah. Dalam penyusunan Renstra Kecamatan
Bandung Wetan 2018 – 2023 dengan memperhatikan beberapa faktor
dan pertimbangan, sebagai berikut :
1. Memperhatikan substansi regulasi / kebijakan yang menjadi
landasan operasional serta penyelarasan lebih lanjut dengan
substansi berorientasi pada proses melalui pendekatan
teknokratik, parsipatif, politik, top down dan bottom up seperti
yang telah termuat dalam Rancangan RPJMD Kota Bandung
Tahun 2018 – 2023.
2. Cakupan program dan sistematika yang perlu disempurnakan.
3. Perlu penyelarasan terhadap indikator sasaran, indikator kinerja
dan target indikator kinerja yang sepenuhnya memperhatikan
kemampuan sumber daya.
Rencana strategis (Renstra) Perangkat Daerah (PD) adalah
dokumen perencanaan PD untuk periode 5 (lima) tahun berfungsi
sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD serta
digunakan sebagai instrumen evaluasi keberhasilan dan kegagalan
kinerja SKPD dalam kurun 5 (lima) tahun sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Penyusunan Renstra Tahap IV Kecamatan Bandung Wetan Kota
Bandung dilakukan secara simultan bersamaan waktu dengan proses
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahap IV Kota Bandung tahun 2018 - 2023. Dalam menyusun
RENSTRA ini juga selain berpedoman pada RTRW Kota Bandung, juga
perlu memperhatikan RTRW kecamatan sekitar, guna tercipta
sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka menengah daerah antar
Kecamatan serta keterpaduan struktur dan pola ruang kabupaten/kota
lainnya, terutama yang berdekatan atau yang ditetapkan sebagai satu
kesatuan wilayah pembangunan kabupaten/kota, dan atau yang
memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan
pembangunan daerah Penyusunan dilaksanakan melalui tahapan
persiapan, penyusunan rancangan, penyusunan rancangan akhir dan
penetapan Renstra SKPD.
Secara garis besar kegiatan yang dilaksanakan pada setiap
tahapan tersebut dilaksanakan melalui:
a. Tahapan persiapan penyusunan Renstra dilakukan kegiatan-
kegiatan antara lain: pembentukan tim penyusun Renstra, orientasi
mengenai Renstra, Penyusunan agenda kerja Tim Renstra serta
pengumpulan data dan informasi;
b. Tahapan penyusunan rancangan dan rancangan akhir Renstra
dilakukan dengan tahap perumusan rancangan Renstra dan tahap
penyajian rancangan Renstra SKPD; dan
c. Tahapan penetapan Renstra SKPD.
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Renstra dievaluasi dan
dikendalikan untuk memenuhi kesesuaian terhadap kebijakan
penyusunan Renstra oleh Camat Bandung Wetan selaku kepala SKPD,
serta dibuat kesimpulan pengendalian dan evaluasi kebijakan Renstra
oleh Bappelitbang Kota Bandung.
Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam
penyelenggaraan pemerintah daerah maka Renstra Kecamatan
Bandung Wetan Kota Bandung 2018 - 2023 memiliki keterkaitan
dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2018 - 2023 dan Renja SKPD.
Adapun keterkaitan Renstra Kecamatan Bandung Wetan dengan
RPJMD dapat dilihat pada bagan berikut :
Gambar 1.1
Keterhubungan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD
Renstra SKPD Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan
pembangunan nasional/daerah dengan tujuan untuk mendukung
koordinasi antar daerah, antar waktu, antar ruang dan antar fungsi
pemerintah serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi.
Sehingga Kinerja Pembangunan Daerah dapat berkesinambungan dan
memiliki keterkaitan dalam agenda mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.
Perencanaa
n Stratejik
Perencanaa
n
- Visi dan Misi
- Tujuan dan sasaran
- Visi dan Misi
- Tujuan dan sasaran
- Strategi dan Arah
Kebijakan
- Program Pembangunan
Daerah
- Program Pembangunan
Daerah
- Program Prioritas
- Program Prioritas
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan
- Program Prioritas
- Program Prioritas
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan
- Program Prioritas
- Program Prioritas
Gambar 1.2
Hubungan Kinerja Pembangunan Daerah
1.2. Landasan Hukum
Landasan operasional yang dijadikan pedoman dalam
melaksanakan tugas sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara ;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan
Kepala Daerah
Tujuan/Sasaran
Visi/Misi
Program Pembangunan Daerah
Program Prioritas
Tujuan/Sasaran
Visi/Misi
Kepala SKPD
Program/Kegiatan Prioritas
Visi/misi SKPD dibuat untuk secara langsung maupun tidak
langsung untuk mendukung atau mewujudkan visi misi
Kepala Daerah
Program Pembangunan Daerah berisi program-program
prioritas terpilih yang menjadi “top priority” untuk
mewujudkan visi/misi Kepala Daerah (RPJMD)
RPJMD RENSTRA SKPD
Program Penyelengaraan Urusan Pem.Daerah
Program Prioritas
Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
18. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-
2025;
19. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
20. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang
Sistem Informasi Pembangunan Daerah;
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun
2009-2029;
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010
tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9
tahun 2008 tentang RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;
28. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009;
29. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Bandung Tahun 2005-2025;
30. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031;
31. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah.Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kota Bandung;
32. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1407 Tahun 2016 tentang
Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada
Kecamatan dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota
Bandung;
33. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2019 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bandung Tahun 2018-2023.
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rancangan Renstra Kecamatan Bandung Wetan
Kota Bandung dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas
tentang tujuan dan berbagai kebijakan, program dan kegiatan serta
indikator kinerja Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.
Sedangkan tujuan penyusunan Rancangan Renstra Kecamatan
Bandung Wetan Kota Bandung tahun 2018-2023 adalah:
1. Menjamin keselarasan antara tujuan dan sasaran pembangunan
pemerintah Kota Bandung dengan Pemerintah Kecamatan Bandung
Wetan, sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pertanggung jawaban bagi
Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung;
2. Sebagai landasan operasional secara resmi bagi seluruh Kelurahan
di lingkungan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan
diusulkan untuk dibiayai dari APBD Kota Bandung, sehingga
menjadi terarah pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan;
3. Memudahkan seluruh jajaran aparatur di lingkungan Kecamatan
Bandung Wetan Kota Bandung dalam mencapai tujuan dengan cara
menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur; dan
4. Memudahkan seluruh jajaran pada masing-masing Kecamatan dan
Kelurahan di Lingkungan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta
kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Rencana Stratejik (Renstra) Kecamatan
Bandung Wetan Kota Bandung disusun mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan
Rencana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan susunannya adalah, sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan membahas secara ringkas mengenai
pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD
dengan RPJMD, Rentsra K/L dan Renstra provinsi/
Kabupaten/Kota dan dengan Renja Perangkat Daerah,
Peraturan perundang undangan, maksud dan tujuan serta
Sistematika Penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Gambaran Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota
Bandung memuat penjelasan tentang tugas, fungsi
struktur organisasi, sumber daya Perangkat Daerah,
kinerja pelayanan serta tantangan dan peluang
pengembangan pelayanan SKPD.
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS
POKOK DAN FUNGSI SKPD
Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi memuat
penjelasan mengenai identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, Telaahan
Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Provinsi/Kabupaten/Kota, Telaahan RTRW dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan Isu Isu
Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN SKPD
Memuat penjelasan mengenai Tujuan dan Sasaran jangka menengah SKPD berserta indikator kinerjanya
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Memuat relevansi dan konsistensi antar pernyataan Visi
dan Misi RPJMD periode berkenaan dengan Tujuan,
Sasaran, strategi dan arah Kebijakan
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,
Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Kinerja yang akan dicapai perangkat daerah dalam lima
tahun mendatang
BAB VIII PENUTUP
10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Stuktur Organisasi Perangkat Daerah
Dalam usaha lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan di wilayah Kota Bandung
, telah dibuat kelembagaan organisasi pemerintahan kecamatan
dengan disahkannya Peraturan Walikota Bandung Nomor 1407
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
fungsi serta tata kerja kecamatan dan kelurahan di lingkungan
pemerintah kota Bandung . untuk meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan
pemberdayaan masyarakat, ditetapkan juga Peraturan Walikota
Nomor 213 Tahun 2018 tentang pelimpahan Pelaksanaan Sebagian
Urusan Walikota kepada Camat.
Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 1407 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan fungsi serta
tata kerja kecamatan dan kelurahan di lingkungan pemerintah kota
Bandung , susunan organisaasi Kecamatan adalah sebagai berikut:
1. Camat;
2. Sekretaris Camat, membawahkan:
a. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Data dan Informasi.
b. Sub Bagian Program dan Keuangan.
3. Seksi Pemerintahan;
4. Seksi Ketentraman dan Ketertiban;
5. Seksi Ekonomi dan Pembangunan;
6. Seksi Kesejahteraan Sosial;
7. Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
8. Jabatan Pelaksana dan Jabatan Fungsional.
Adapun Bagan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kota Bandung
adalah sebagai berikut:
11
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kecamatan
Uraian tugas masing-masing unit organisasi pada Kecamatan
Bandung Wetan Kota Bandung berdasarkan Peraturan Walikota Bandung
Nomor 1407 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan
Pemerintah Kota Bandung sebagai berikut :
Camat
Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kewenangan Pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada
Camat untuk menangani sebagian urusan Otonomi Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, Camat mempunyai
fungsi:
CAMAT
SEKRETARIS
Kasubbag Program
dan Keuangan
Kasubbag Umum,
Kepegawaian, Data
dan Informasi
Kelompok jabatan
Fungsional
Kepala Seksi
Pemerintahan
Kepala Seksi
Ketentraman
dan Ketertiban
Kepala Seksi
Ekonomi dan
Pembangunan
Kepala Seksi
Kesejahteraan
Sosial
Kepala Seksi
Pemberdayaan
Masyarakat
12
1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;
2. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
3. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum;
4. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Walikota;
5. Memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di Kecamatan;
6. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana
pelayanan umum;
7. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di
tingkat kecamatan;
8. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan
Kelurahan;
9. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit
kerja Pemerintah Daerah yang ada di Kecamatan; dan
10. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh
Peraturan Perundang Undangan.
Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
Camat juga melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh
Walikota untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah. Adapun uraian tugas
dimaksud sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan rencana
kerja, program kerja, dan anggaran kecamatan berdasarkan
kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan
tugas;
2. Mendelegasikan tugas kepada bawahan agar pekerjaan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
3. Mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkaan arah
kebijakan umum Walikota agar tujuan dan sasaran
tercapai;
4. Membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan;
13
5. Melakukan pembinaan jasmani dan rohani,pemberian
tanda penghargaan, pembinaan pra dan pasca pensiun
pegawai dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
pegawai;
6. Memimpin, mengatur, membina dan mengendalikan
pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan yang
meliputi Sekretaris, Sub Bagian dan Seksi;
7. Mengoordinasikan penyelenggaraan tugas yang meliputi
pengoordinasian penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan rencana dan program kerja lingkup Kecamatan;
8. Mengoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pembinaan
dan pengendalian tata naskah dinas lingkup Kecamatan;
9. Melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan
dokumentasi peraturan perundang-undangan, pengelolaan
kearsipan, protokol dan hubungan masyarakat di
lingkungan Kecamatan;
10. Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data
dan informasi penetapan rencana kerja Daerah yang
meliputi RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja, serta
rencana kerja lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
11. Melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data
dan informasi penetapan laporan kinerja Daerah yang
meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP dan laporan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
12. Memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep
naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dalam lingkup
Kecamatan;
13. Membuat telaahan staf bahan perumusan kebijakan
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan
pemberdayaan masyarakat dan Kelurahan lingkup
Kecamatan;
14. Menyelenggarakan, mengoordinasikan dan meningkatkan
kualitas penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;
15. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan urusan
ketentraman dan ketertiban serta upaya penerapan dan
penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;
16. Meningkatkan kualitas upaya penyelenggaraan ekonomi
dan pembangunan;
14
17. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan
kesejahteraan sosial dan upaya penanggulangan
kemiskinan;
18. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan peran pembinaan
kepemudaan;
19. Memberikan fasilitasi penyelenggaraan Perpustakaan di
Kecamatan;
20. Melaksanakan pemeliharaan peningkatan kualitas
prasarana dan sarana pelayanan umum di wilayah
kerjanya;
21. Menyelenggarakan pengoordinasian kegiatan pemerintahan
yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat
Kecamatan dan Kelurahan;
22. Melaksanakan penyelengaraan Pelayanan Administrasi
Umum Pemerintahan dan Pelayanan Administrasi
Pertanahan selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah Sementara
(PPATS);
23. Melaksanakan kegiatan yang merupakan Kewenangan
Pemerintah Kota yang dilimpahkan kepada Kecamatan;
24. Mengoordinasikan kegiatan pemerintahan pada tingkat
Kecamatan dan Kelurahan;
25. Melaksanakan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, dan instansi terkait
sesuai dengan tugas dan fungsinya;
26. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup Kecamatan;
27. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan kegiatan Kelurahan;dan
28. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan;
29. Melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan
tugasnya.
Sekretaris Kecamatan
1. Sekretaris Camat mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Camat lingkup kesekretariatan.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
Sekretaris Camat mempunyai uraian tugas:
15
a. melaksanakan dan pengoordinasian penyusunan
rencana kerja, program kerja, dan anggaran Kecamatan
berdasarkan kebijakan operasional Kecamatan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah
kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup Sekretariat, Sub Bagian dan
Seksi;
e. melakukan pembinaan jasmani dan rohani, mengusulkan
pemberian tanda penghargaan, pembinaan pra dan
pasca pensiun pegawai dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan pegawai lingkup Sekretariat dan Kecamatan;
f. mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan
Kecamatan lingkup kesekretariatan yang meliputi
pengelolaan umum dan kepegawaian, pengelolaan
keuangan, pengoordinasian penyusunan program, data
dan informasi serta pengoordinasian tugas-tugas Seksi;
g. pengoordinasian penyelenggaraan tugas yang meliputi
pengoordinasian penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan
pelaporan rencana dan program kerja lingkup Sekretariat
dan Kecamatan;
h. melaksanakan fasilitasi, pembinaan dan pengendalian tata
naskah dinas lingkup Sekretariat dan Kecamatan;
i. melaksanakan pengelolaan dokumentasi peraturan
perundang-undangan, pengelolaan kearsipan, protokol
dan hubungan masyarakat di lingkungan Sekretariat dan
Kecamatan;
j. melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data
dan informasi bahan penetapan rencana kerja daerah
lingkup Kecamatan dan Kelurahan yang meliputi RPJPD,
RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja, serta rencana kerja
lainnya sesuai dengan ketetentuan peraturan perundang-
undangan;
16
k. melaksanakan dan mengoordinasikan penyusunan data
dan informasi bahan penetapan laporan kinerja daerah
lingkup Kecamatan dan Kelurahan yang meliputi LKPJ,
LPPD, IPPD, LKIP dan laporan lainnya sesuai dengan
ketetentuan peraturan perundang-undangan;
l. memeriksa, memaraf dan/atau menandatangani konsep
naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dalam
lingkup Sekretariat dan Kecamatan;
m. membuat telaahan staf bahan perumusan kebijakan
Sekretariat dan Kecamatan;
n. melaksanakan hubungan kerja dengan Perangkat
Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat, dan
instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya;
o. menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional di
lingkungan Kecamatan;
p. mengkaji dan merumuskan data dan informasi lingkup
kesekretariatan;
q. mengidentifikasi dan mengumpulkan data dan informasi
dari unit kerja di lingkungan Kecamatan;
r. mengolah, menata dan menyimpan data dan/atau
informasi yang diperoleh dari Sub Bagian dan Seksi;
s. melaksanakan pelayanan informasi publik;
t. menyeleksi dan pengujian data dan informasi yang
termasuk dalam kategori dikecualikan dari informasi yang
dibuka untuk publik;
u. melaksanakan kerjasama dengan pejabat pada unit kerja
untuk melakukan pengujian guna menentukan
aksesibilitas atas suatu informasi;
v. melakukan koordinasi dengan PPID jika diperlukan
dalam penyelesaian sengketa informasi;
w. melakukan koordinasi dengan PPID dalam pengelolaan
dan pelayanan informasi serta dokumentasi;
x. melaksanakan pengoordinasian perumusan, formulasi
dan perencanaan kebijakan lingkup Kecamatan dan
Kelurahan;
y. melaksanakan pengoordinasian implementasi dan evaluasi
kebijakan lingkup Kecamatan dan Kelurahan;
z. melaksanakan pengawasan dan pengendalian lingkup
17
Sekretariat dan menyiapkan bahan pengawasan dan
pengendalian Kecamatan;
aa. melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan lingkup Sekretariat dan
Kecamatan;
bb. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Data dan Informasi
1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Data dan Informasi di
pimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.
2. Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Data dan Informasi
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris
Camat lingkup Umum, Kepegawaian, Data dan Informasi.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Data dan
Informasi mempunyai uraian tugas:
a. menyusun rencana kerja dan program Sub Bagian
Umum, Kepegawaian, Data dan Informasi;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah
kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup administrasi umum dan
kepegawaian;
e. menyiapkan bahan pembinaan jasmani dan rohani,
mengumpulkan dan mengolah data bahan usulan
pemberian tanda penghargaan, pembinaan pra dan
pasca pensiun pegawai dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan pegawai lingkup administrasi umum dan
kepegawaian;
f. melaksanakan administrasi persuratan yang meliputi
penerimaan, pencatatan, pendistribusian dan pengiriman
naskah dinas;
18
g. melaksanakan pengelolaan kegiatan rapat-rapat
kedinasan;
h. melaksanakan pengelolaan kearsipan naskah dinas dan
dokumentasi kedinasan;
i. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Kecamatan;
j. melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan
kehumasan dan keprotokolan;
k. melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan
kerumahtanggaan, kebersihan, keindahan dan ketertiban
lingkungan kantor;
l. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan
pemeliharaan data serta dokumentasi kepegawaian;
m. melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi
rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai;
n. melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan
administrasi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun dan
cuti pegawai;
o. melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan
administrasi kartu pegawai, kartu istri/kartu suami,
taspen, taperum, asuransi kesehatan pegawai, Surat
Keterangan Untuk Mendapatkan Pembayaran Tunjangan
Keluarga (SKUMPTK);
p. melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan
administrasi pendidikan dan pelatihan, ijin belajar/tugas
belajar, ujian dinas/ujian penyesuaian ijazah;
q. melaksanakan dan mengoordinasikan pengelolaan
administrasi pengembangan karier, pemberian
penghargaan dan peningkatan kesejahteraan pegawai;
r. melaksanakan pengelolaan administrasi presensi
kehadiran pegawai, apel pegawai dan hukuman disiplin;
s. melaksanakan pengelolaan administrasi ijin perceraian
pegawai;
t. menyiapkan administrasi bahan penilaian prestasi kerja
19
pegawai, daftar nominatif untuk kepangkatan (DUK);
u. melaksanakan dan menyiapkan administrasi rencana
kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan barang
milik daerah lingkup Kecamatan;
v. menyiapkan administrasi usul penilaian,
pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan barang
milik daerah lingkup Kecamatan;
w. melaksanakan administrasi penatausahaan barang
milik daerah lingkup Kecamatan;
x. melaksanakan pengolahan, penataan dan penyimpanan
data dan/atau informasi yang diperoleh dari unit kerja di
lingkungan Kecamatan;
y. memfasilitasi SKP dan PPKPNS dari para pegawai se
SKPD;
z. menyiapkan administrasi pelayanan informasi publik;
aa. menyiapkan bahan penyeleksian dan pengujian data
dan informasi yang termasuk dalam kategori
dikecualikan dari informasi yang dibuka untuk public;
bb. menyiapkan bahan koordinasi dengan pejabat pada unit
kerja untuk melakukan pengujian guna menentukan
aksesibilitas atas suatu informasi;
cc. menyiapkan bahan koordinasi dengan PPID jika
diperlukan dalam penyelesaian sengketa informasi;
dd. menyiapkan bahan koordinasi dengan PPID dalam
pengelolaan dan pelayanan informasi serta dokumentasi;
ee. melaksanakan pengelolaan data, penyajian dan
pengembangan aplikasi serta sistem informasi;
ff. menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan
manajemen pengelolaan data dan informasi;
gg. menyiapkan, mengonsep, memeriksa dan memaraf konsep
naskah dinas lingkup umum, kepegawaian, data dan
informasi;
20
hh. membuat telaahan staf bahan rumusan kebijakan
lingkup umum, kepegawaian, data dan informasi;
ii. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
manajemen pengelolaan administrasi umum dan
kepegawaian;
jj. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup umum, kepegawaian, data dan
informasi;
kk. melakukan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat dan instansi
terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya;
ll. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Sub Bagian Keuangan dan Program
1. Sub Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian.
2. Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Sekretaris Camat lingkup
program dan keuangan.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan
mempunyai uraian tugas:
a. menyusun rencana kerja dan program kerja Sub Bagian
Program dan Keuangan;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah
kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup program dan keuangan;
e. melaksanakan dan mengoordinasikan pengumpulan dan
pengolahan data administrasi program dalam rangka
penyiapan data dan informasi bahan penyusunan
rencana kerja daerah lingkup Kecamatan yang meliputi
RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra, dan Renja serta
21
rencana kerja dinas lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
f. melaksanakan penyusunan data dan informasi bahan
penetapan laporan kinerja Daerah lingkup Kecamatan
yang meliputi LKPJ, LPPD, IPPD, LKIP dan laporan-
laporan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
g. menyusun petunjuk teknis operasional administrasi dan
pengelolaan keuangan Kecamatan;
h. melaksanakan pengumpulan data bahan penyusunan
anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
Kecamatan;
i. melaksanakan penyiapan bahan dan pelaksanaan
administrasi keuangan, anggaran, pendapatan dan
belanja Kecamatan;
j. melaksanakan penyusunan bahan dan pembuatan daftar
gaji dan tambahan penghasilan bagi Aparatur Sipil
Negara (ASN) Kecamatan;
k. menganalisa data untuk bahan penyusunan rancangan
anggaran pelaksanaan program dan kegiatan
Kecamatan;
l. melaksanakan penatausahaan pengelolaan anggaran
pendapatan dan belanja Kecamatan;
m. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
manajemen pengelolaan administrasi keuangan;
n. melaksanakan pengoordinasian, penyiapan bahan dan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan
anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
Kecamatan;
o. melaksanakan penatausahaan keuangan Kecamatan;
p. melaksanakan pengelolaan kearsipan administrasi
keuangan Kecamatan;
q. menyiapkan, mengonsep, memeriksa dan memaraf konsep
naskah dinas lingkup program dan keuangan;
r. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan
pengelolaan dan administrasi keuangan Kecamatan;
s. melaksanakan pengendalian program meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan
22
Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan
program, koordinasi pengendalian program serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan;
t. melaksanakan pembinaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup program dan keuangan; dan
u. melakukan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan instansi
terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya;
v. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Pemerintahan
1. Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
2. Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Camat lingkup pemerintahan.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Kepala Seksi Pemerintahan mempunyai uraian tugas:
a. menyusun rencana kerja dan program kerja Seksi
Pemerintahan;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah
kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup pemerintahan;
e. menyelenggarakan pelayanan administrasi umum
pemerintahan;
f. melaksanakan pengoordinasian, penyiapan bahan dan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan
administrasi pemerintahan;
g. menyiapkan, mengonsep, memeriksa dan memaraf konsep
naskah dinas lingkup administrasi pemerintahan;
h. menyiapkan bahan telaahan staf sebagai bahan kajian
kebijakan pengelolaan dan administrasi pemerintahan;
i. menyiapkan bahan pengendalian program meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan
Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program,
23
koordinasi pengendalian program serta penyusunan
laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan lingkup
pemerintahan;
j. menyelenggarakan pelayanan administrasi pertanahan dan
membantu pelaksanaan tugas Camat selaku Pejabat
Pembuat Akta Tanah Sementara;
k. melaksanakan pengadministrasian kependudukan dan
catatan sipil serta domisili orang asing;
l. melaksanakan pembinaan Rukun Warga dan Rukun
Tetangga;
m. memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan pelayanan
pemerintahan dengan instansi terkait;
n. menyusun data dan bahan materi lingkup pelayanan
pemerintahan;
o. melaksanakan pembinaan administrasi pemerintahan
Kelurahan;
p. melaksanakan pembinaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup administrasi pemerintahan;
q. melaporkan pelaksanaan lingkup pemerintahan;
r. melakukan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan instansi
terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan
s. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Seksi Ketentraman Dan Ketertiban
1. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi.
2. Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Camat di lingkup ketenteraman
dan ketertiban.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban mempunyai
uraian tugas:
a. menyusun rencana kerja dan program kerja Seksi
Ketenteraman dan Ketertiban;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
24
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan
arah kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran
tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup ketenteraman dan ketertiban;
e. melaksanakan pengendalian program meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan
Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan
program, koordinasi serta penyusunan laporan
pengelolaan ketenteraman dan ketertiban;
f. menyusun data dan bahan materi lingkup
ketentraman dan ketertiban;
g. melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban
serta penegakan peraturan daerah dan peraturan
walikota;
h. melaksanakan pembinaan potensi perlindungan
masyarakat;
i. memfasilitasi pencegahan dan penanggulangan
bencana;
j. memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegiatan
ketentraman dan ketertiban dengan instansi terkait;
k. melaksanakan pengoordinasian, penyiapan bahan dan
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan
ketenteraman dan ketertiban di Kecamatan;
k. menyiapkan, mengonsep, memeriksa dan memaraf konsep
naskah dinas lingkup ketenteraman dan ketertiban;
l. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan
teknis operasional ketenteraman dan ketertiban;
m. memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan lingkup
ketenteraman dan ketertiban di Kecamatan dan Kelurahan;
n. melaksanakan pembinaan ketenteraman dan ketertiban di
Kecamatan;
o. melaksanakan pembinaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup ketenteraman dan ketertiban di
Kecamatan;
p. melaporkan pelaksanaan lingkup ketenteraman dan
ketertiban;
25
q. melakukan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan instansi
terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan
r. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Seksi Kesejahteraan Sosial
1. Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi.
2. Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Camat di bidang Kesejahteraan Sosial.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai uraian tugas:
a. menyusun rencana kerja dan program kerja Seksi
Kesejahteraan Sosial;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah
kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup Kesejahteraan Sosial;
e. menyusun data dan bahan materi lingkup kesejahteraan
sosial;
f. menginventarisasi dan memfasilitasi masalah
kesejahteraan sosial;
g. menginventarisasi potensi bidang kesejahteraan sosial;
h. melaksanakan pembinaan terhadap lembaga
kesejahteraan sosial di tingkat Kecamatan dan
Kelurahan;
i. memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan bidang
kesejahteraan sosial dengan instansi terkait;
j. melaporkan pelaksanaan lingkup bidang kesejahteraan
sosial;
k. mengadministrasi lingkup kesejahteraan sosial;
l. menyiapkan, mengonsep, memeriksa dan memaraf konsep
naskah dinas kesejahteraan sosial;
m. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan
26
teknis operasional lingkup kesejahteraan sosial di
Kecamatan;
n. menyiapkan bahan pengendalian program meliputi
kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan
Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan
program, koordinasi pengendalian program serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan
lingkup kesejahteraan sosial;
o. melaksanakan pembinaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup kesejahteraan sosial;
p. melakukan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan instansi
terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya;
q. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Seksi Ekonomi dan Pembangunan
1. Seksi Ekonomi dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi.
2. Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Camat lingkup ekonomi dan
pembangunan.
- Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan
mempunyai uraian tugas:
a. menyusun rencana kerja dan program kerja Seksi
Ekonomi dan Pembangunan;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan arah
kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotivasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup ekonomi dan pembangunan;
e. menyusun data dan bahan materi lingkup ekonomi dan
pembangunan;
f. memfasilitasi bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;
g. menginventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan
27
pembangunan;
h. memfasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik
fasilitas umum dan fasilitas sosial;
i. memfasilitasi upaya pelestarian lingkungan hidup dan
pelaksanaan program kebersihan dan keindahan;
j. memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan ekonomi dan
ketahanan pangan, pembangunan dengan Instansi terkait;
k. melaporkan pelaksanaan kegiatan lingkup ekonomi dan
pembangunan; dan
l. mengadministrasi kegiatan lingkup ekonomi dan
pembangunan;
m. menyiapkan, mengonsep, memeriksa dan memaraf konsep
naskah dinas lingkup ekonomi dan pembangunan;
n. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan
teknis operasional lingkup ekonomi dan pembangunan di
Kecamatan;
o. menyiapkan bahan pengendalian program meliputi
kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan
Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan
program, koordinasi pengendalian program serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan
lingkup ekonomi dan pembangunan;
p. melaksanakan pembinaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup ekonomi dan pembangunan;
q. melakukan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan instansi
terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya;
r. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Seksi Pemberdayaan Masyarakat
1. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi.
2. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas Camat di bidang Pemberdayaan
Masyarakat.
3. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai uraian
tugas:
28
a. menyusun rencana kerja dan program kerja Seksi
Pemberdayaan Masyarakat;
b. membagi tugas kepada bawahan agar pekerjaan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
c. mengarahkan tugas kepada bawahan berdasarkan
arah kebijakan Kecamatan agar tujuan dan sasaran
tercapai;
d. membina bawahan dengan cara memotifasi untuk
meningkatkan produktivitas kerja dan pengembangan
karier bawahan lingkup pemberdayaan masyarakat;
e. menyusun data dan bahan materi lingkup
pemberdayaan masyarakat;
f. menginventarisasi dan memfasilitasi pemberdayaan
masyarakat;
g. menginventarisasi potensi bidang pemberdayaan
masyarakat;
h. memfasilitasi dan melaksanakan pembinaan terhadap
lembaga kemasyarakatan dan lembaga lainnya di tingkat
Kecamatan;
i. memfasilitasi dan mengoordinasikan kegiatan bidang
pemberdayaan masyarakat dengan Instansi terkait;
j. melaporkan pelaksanaan lingkup bidang pemberdayaan
masyarakat;
k. mengadministrasi lingkup pemberdayaan masyarakat;
l. menyiapkan bahan pengendalian program meliputi
kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana
kegiatan Kecamatan, koordinasi penyusunan rencana
dan program, koordinasi pengendalian program serta
penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kecamatan
lingkup pemberdayaan masyarakat;
m. melaksanakan pembinaan monitoring, evaluasi dan
pelaporan lingkup pemberdayaan masyarakat;
n. melakukan hubungan kerja dengan Perangkat Daerah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, dan instansi
terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya;
o. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
29
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
Kecamatan Bandung Wetan merupakan salah satu
kecamatan di Kota Bandung yang secara de jure terbentuk melalui
penetatapan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun
2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Kecamatan dan
Kelurahan di lingkungan Pemerintahan Kota Bandung dengan
batas wilayah dan jumlah Kelurahan di Kecamatan sebagai berikut:
• Utara Kecamatan Coblong
• Timur Kecamatan Cibeunying Kaler – Cibeunying Kidul
• Selatan Kecamatan Sumur Bandung
• Barat Kecamatan Sukajadi
Pembagian Wilayah Kecamatan Bandung Wetan
No. KELURAHAN JUMLAH
RW RT
1. Tamansari 20 115
2. Cihapit 8 46
3. Citarum 8 36
Jumlah 36 197
Sumber : Seksi Pemerintahan Kecamatan Bandung Wetan Tahun
2018
Gambar 2.2
Peta Wilayah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
30
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan
Bandung Wetan Kota Bandung memiliki pegawai sebanyak 33 orang. Dari
jumlah pegawai tersebut, disamping Camat sebanyak 19 orang (57,57%)
merupakan pegawai di Kecamatan, di Kelurahan sebanyak 14 orang.
Jumlah pegawai eselon III sebanyak 2 orang yaitu Camat dan
Sekretaris Kecamatan, Eselon IV sebanyak 19 orang yaitu para kepala sub
bagian pada Sekretariat Kecamatan, para Lurah dan Kasi pada Kelurahan.
Pelaksana sebanyak 12 orang.
Rincian pegawai berdasarkan Eselon Jabatan dan Unit Kerja di
lingkungan Kecamatan Bandung Wetan, sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 2.1
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan
No Uraian Eselon
I
Eselon
II
Eselon
III
Eselon
IV
Staf Jumlah
1 Kecamatan Bandung
Wetan
2 7 10 19
2 Kelurahan Tamansari 5 1 6
3 Kelurahan Cihapit 3 - 3
4 Kelurahan Citarum 4 1 5
JUMLAH 2 19 12 33
Sumber : Data Kepegawaian Kecamatan Bandung Wetan, Bulan Desember
Tahun 2018
Tabel 2.2
Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Pendidikan yang Ditamatkan
No Uraian S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jml
1 Kecamatan Bandung
Wetan
3 7 2 7 19
2 Kelurahan Tamansari 4 1 1 6
3 Kelurahan Cihapit 3 - 3
4 Kelurahan Citarum 3 2 5
31
JUMLAH 3 17 2 10 1 33
% 9,09 51,51 6,06 30,30 3,03
Sumber : Data Kepegawaian Kecamatan Bandung Wetan, Bulan Desember
Tahun 2018
Dari seluruh jumlah pegawai Kecamatan Bandung Wetan Kota
Bandung , yang memiliki pendidikan S2 sebanyak 3 orang (9,09%), yang
memiliki pendidikan S1 sebanyak 17 orang (51,51%), yang memiliki
pendidikan D3 sebanyak 2 orang (6,06%), dan yang memiliki pendidikan
SLTA sebanyak 10 orang (30,30%) dan yang memiliki pendidikan SD
sebanyak 1 orang (3,03%).
2.2.1. Sarana Dan Prasarana Kerja
Tersedianya sarana dan prasarana kerja akan menunjang
keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Bandung
Wetan Kota Bandung . Secara umum sarana dan prasarana sebagaimana
terurai dalam lampiran.
2.2.2. Kinerja Pelayanan SKPD
UU No. 22 Tahun 1999 sebagaimana telah dirubah dengan UU No.
32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah menyatakan bahwa Kecamatan
adalah perangkat daerah yang mendapat pelimpahan sebagian kewenangan
Walikota/Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
Berkaitan dengan pelimpahan kewenangan tersebut, Pemerintah Kota
Bandung telah menerbitkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 185
Tahun 2015 tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Walikota Bandung
Kepada Camat dan Lurah. Dengan begitu Kecamatan Bandung Wetan
dapat melaksanakan pelayanan secara prima kepada Masyarakat, yaitu :
1. Pelayanan Perekonomian Masyarakat dilaksanakan dengan
memfasilitasi Kegiatan peningkatan perekonomian masyarakat seperti
pembinaan UKM dan Koperasi dan pembinaan/sosialisasi peluang
usaha.
2. Pelayanan peningkatan kualitas hidup masyarakat dilaksanakan
dengan memfasilitasi kegiatan kemasyarakatan
3. Pelayanan Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup
masyarakat dilaksanakan dengan memfasilitasi kegiatan Peningkatan
infrastruktur dan lingkungan hidup masyarakat seperti Potisasi,
Kegiatan Pengadaan Bibit tanaman, Penebaran benih ikan di sungai-
sungai di wilayah kecamatan Bandung Wetan dan sebagainya.
32
4. Pelayanan Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan
ketertiban dengan Pembinaan dan Pelatihan Linmas, Pembentukan
SATWANKAR diwilayah Kecamatan Bandung Wetan dan sebagainya.
5. Pelayanan pemerintahan umum dilaksanakan dengan memfasilitasi
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan umum.
6. Pelayanan umum kepada masyarakat dengan Pelayanan Prima
Tingkat capaian kinerja Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
berdasarkan sasaran/target Renstra Tahun 2018-2023 menurut indikator
kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya disajikan pada tabel
berikut
33
Tabel T-C.2.3
Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Bandung wetan Kota Bandung
Tahun 2019-2023
No Tujuan Sasaran Indikator
Tujuan/Sasaran Satuan
Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun Realisasi Capaian Tahun Ke - Rasio Capaian Tahun Ke -
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1
Meningkatkan
Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan
Publik
Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Publik
Rata-rata Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat
(IKM) Kecamatan Bandung Wetan
Nilai 75 75,50 76 76,50 77 - - - - - - - - - -
Persentase
temuan BPK/ Inspektorat yang ditindak lanjuti
tepat waktu
%
100
100
100
100
100 - - - - - - - - - -
Meningkatnya peran
kelembagaan,
masyarakat dalam
keamanan dan kenyamanan
lingkungan
Persentase Kelurahan
Unggul
% 25 50 50 50,50 51 - - - - - - - - - -
2
Optimalisasi tingkat
pemberdayaan masyarakat
Meningkatnya Pemberdayaan
Masyarakat
Tingkat Pemberdayaan
Lembaga Kemasyarakatan
% 65 65,50 66 66,50 67,50 - - - - - - - - - -
34
2.3. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Bandung
Wetan dapat diuraikan sebagai berikut:
Tantangan
1. Masih lemahnya pengetahuan masyarakat terhadap tugas pokok dan
fungsi serta kewenangan yang dimiliki oleh Kecamatan Bandung Wetan;
2. Masih lemahnya tingkat kepatuhan masyarakat terhadap peraturan dan
hukum;
3. Masih rendahnya tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat;
4. Lembaga kemasyarakatan dan Organisasi Kemasyarakatan masih belum
berperan optimal;
5. Belum adanya koordinasi vertikal yang baik dengan satuan kerja lain di
lingkungan Pemerintah Kota Bandung ;
6. Masih tingginya angka pengangguran;
7. Lingkungan fisik pemukiman dan non-pemukiman di Kecamatan Bandung
Wetan belum tertata dengan baik.
8. Kuantitas dan Kualitas SDM yang ada di lingkungan Kecamatan Bandung
Wetan masih perlu ditingkatkan lagi;
9. Penyelenggaraan pelayanan belum optimal;
Peluang
1. Penduduk Kecamatan Bandung Wetan memiliki tingkat partisipasi yang
relatif baik;
2. Memiliki kawasan yang potensial untuk dikembangkan sebagai ruang
terbuka hijau dan kawasan serapan air;
3. Wilayah Kecamatan Bandung Wetan yang cukup luas dan tersedia lahan
untuk dikembangkannya kegiatan ekonomi;
4. Perkembangan pemukiman di wilayah Kecamatan Bandung Wetan cukup
signifikan;
5. Kreativitas dan produktivitas masyarakat lokal cukup baik dan terus
mengalami peningkatan.
Untuk melaksanakan kegiatan rutin maupun strategis di lingkungan
Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung , sumber daya keuangan
merupakan salah satu faktor yang menentukan di samping juga sumber daya
manusia dan sarana prasarana.
35
Tabel T-C.24
Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
Tahun 2019-2023
Uraian Anggaran Pada Tahun Ke -
Realisasi Anggaran pada Tahun Ke-
Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke-
Rata-Rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
BELANJA 21,696,087,459.00 23,865,696,204.90 26,252,265,825.39 28,877,492,407.93 31,765,241,648.72 - - - - - - - - - - - -
BELANJA TIDAK
LANGSUNG 9,511,296,187.00 10,462,425,805.70 11,508,668,386.27 12,659,535,224.90 13,925,488,747.39
- - - - - - - - - - - -
BELANJA
LANGSUNG 12,184,791,272.00 13,403,270,399.20 14,743,597,439.12 16,217,957,183.03 17,839,752,901.34 - - - - - - - - - - - -
36
Tabel T-C.24
Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
Tahun 2019-2023
Uraian Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 = (6-2)/5 18 = (11-7)/5
Program
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2,449,849,089.00 2,694,833,997.90
2,964,317,397.69
3,260,749,137.46 3,586,824,051.20
- - - - - - - - - - - -
Program
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
742,154,508.00
816,369,958.80 898,006,954.68 987,807,650.15
1,086,588,415.16 - - - - - - - - - - - -
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
52,635,000.00 57,898,500.00
63,688,350.00
70,057,185.00
77,062,903.50
- - - - - - - - - - - -
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
49,302,000.00
54,232,200.00
59,655,420.00
65,620,962.00 72,183,058.20
- - - - - - - - - - - -
Program
Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan
2,102,530,732.00
2,312,783,805.20
2,544,062,185.72 2,798,468,404.29
3,078,315,244.72 - - - - - - - - - - - -
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
13,304,500.00
14,634,950.00
16,098,445.00
17,708,289.50
19,479,118.45 - - - - - - - - - - - -
Program Pengadministrasi
Pelayanan Kependudukan
dan Pemerintahan
1,055,074,900.00
1,160,582,390.00
1,276,640,629.00
1,404,304,691.90
1,544,735,161.09
- - - - - - - - - - - -
Program
Pemberdayaan Kelembagaan dan Partisipasi
Masyarakat
212,563,600.00
233,819,960.00
257,201,956.00
282,922,151.60
311,214,366.76
- - - - - - - - - - - -
37
Pemberdayaan
KUMKM
10,940,000.00
12,034,000.00
13,237,400.00
14,561,140.00
16,017,254.00 - - - - - - - - - - - -
Program Pemberdayaan
Kewilayahan
3,547,962,325.00 3,902,758,557.50
4,293,034,413.25
4,722,337,854.58 5,194,571,640.03
- - - - - - - - - - - -
Program Pemberdayaan
Potensi Kesejahteraan
Sosial
351,452,780.00
386,598,058.00
425,257,863.80 467,783,650.18 514,562,015.20
- - - - - - - - - - - -
Program
Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Pekerjaan Umum
1,597,021,838.00
1,756,724,021.80
1,932,396,423.98 2,125,636,066.38
2,338,199,673.02 - - - - - - - - - - - -
BAB III
PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD
KECAMATAN BANDUNG WETAN
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan
Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung yang berkaitan
dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat di identifikasi 3 (tiga)
klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Bandung Wetan, yaitu
permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan, dan teknis
operasional.
Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan
dapat di identifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah
Kecamatan Bandung Wetan sebagai berikut :
1. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Publik pada Kecamatan, salah
satunya dalam kaitan pelayanan KTP dan KK dengan prosedur
tertentu menjadikan waktu pengerjaannya relatif lama;
2. Kebijakan Pemerintah yang menjadikan Kecamatan berfungsi sebagai
fasilitator, menjadikan ruang gerak kecamatan menjadi lebih sempit;
3. Kebijakan penetapan anggaran yang relatif lama dalam kaitan
pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran sehingga berdampak
pada mundurnya pelaksanaan program dan kegiatan di Kecamatan
Bandung Wetan.
Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian/
Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan dapat
di identifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Bandung
Wetan, sebagai berikut:
1. Belum optimalnya tingkat partisipasi lembaga kemasyarakatan
tingkat Kecamatan. Berbagai hal dapat menjadi alasan atas belum
optimalnya partisipasi lembaga kemasyarakatan. Beberapa alasan
tersebut adalah belum adanya anggaran yang dapat mengakomodir
segala bentuk partisipasi lembaga kemasyarakatan, selain itu faktor-
faktor seperti belum terjalinnya komunikasi yang efektif antara
stakeholder dalam aktivitas partisipasi, misalnya kurangnya
sosialisasi kegiatan dan informasi kebijakan yang menjadikan
partisipasi lembaga kemasyarakat belum optimal.
2. Belum optimalnya penyerapan swadaya murni dari masyarakat;
3. Belum optimalnya Perencanaan Strategis pada tingkat SKPD, hal ini
dikarenakan kurangnya pemahaman dan wawasan tentang
bagaimana mambuat rencana strategis untuk SKPD tersebut selama
kurun waktu 5 (lima) tahun;
4. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008;
5. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah;
6. Belum optimalnya kapasitas aparatur kewilayahan, hal ini dapat
dilihat dari aspek kurangnya pengetahuan aparatur tentang program
dan kegiatan yang ada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
SKPD yang bersangkutan;
7. Tingkat koordinasi antar lembaga kemasyarakatan dalam
penanganan kebencanaan masih rendah;
8. Masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap Pengadaan Barang
dan Jasa (metode swakelola);
Permasalahan teknis operasional yang dapat di identifikasi dari
pelayanan Kecamatan Bandung Wetan, sebagai berikut
1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan, dari data kepegawaian
yang ada pada Bab sebelumnya, nampak bahwa adanya kekurangan
personil terutama pada tataran staf. Dampaknya adalah aktivitas
pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan administrasi, dan
penyusunan laporan dilakukan oleh pejabat yang bersangkutan;
2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan
Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung;
3. Belum memadainya sarana dan prasarana yang mendukung
percepatan kinerja aparatur, seperti kurangnya kendaraan dinas
bagi aparat, kurangnya PC/Komputer di masing-masing kelurahan,
dll;
4. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan;
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan
Bandung Wetan diantaranya ada faktor internal dan eksternal. Masalah
internal yang mempengaruhi Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung
antara lain :
1. Faktor internal yang sangat mempangruhi pelayanan di Kecamatan
Bandung Wetan adalah sumber daya manusia (SDM). Dari aspek
SDM Kecamatan Bandung Wetan memiliki jumlah pegawai yang
kurang memadai dibandingkan dengan tugas dan beban kerja.
Selain itu, masih ada beberapa pegawai yang kurang dari aspek
kapasitas (tingkat pendidikan yang kurang, aspek ekonomi dan
finansial pegawai, aspek kedisiplinan, dll).
2. Masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap tugas pokok dan
fungsi masing-masing, sehingga dalam pelaksanaan kinerja masih
terdapat hal-hal tumpang tindih pekerjaan, ketidaksesuaian tugas
yang dilaksanakan dengan yang direncanakan, dll;
3. Belum optimalnya pola pembinaan aparat yang beriorientasi pada
peningkatan kinerja;
4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tersusun
dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien;
Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja
Pemerintah Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung adalah :
1. Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada
Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam
penyelenggaraan pemerintahan;
2. Beragamnya karakter masyarakat yang mempagaruhi baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Kecamatan
Bandung Wetan;
3. Kondisi wilayah juga sangat berpengaruh terhadap kinerja
Kecamatan Bandung Wetan, hal ini dapat dilihat dari faktor
kemungkinan bencana alam (pohon tumbang), macet, banyak PKL,
dll.
4. Kebijakan pemerintah Kota Bandung tentu saja mempengaruhi
kinerja Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan, misalnya dalam
lambatnya menetapkan anggaran menjadikan aktivitas pelayanan di
Kecamatan Bandung Wetan.
Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum
isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Bandung
Wetan Kota Bandung dalam kurun waktu 2014-2018, adalah sebagai
berikut :
1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)
Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat
menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah
sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak
dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara
terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan
di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan
perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan
daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa
mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di
tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah
peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas aparatur
yang bersih dari KKN.
2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah
Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima
(services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang
mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme
aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman
terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and
public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam
kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan
sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih
menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali
paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber
daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen
pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan
efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-
sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN).
Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Bandung Wetan
dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan,
penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen
secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan
kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara
terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor
penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan
good governance.
3. Penataan Organisasi dan Manajemen Publik
Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good
governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata
kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas
dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik.
Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh
unsur pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan
penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem
peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai
dengan tuntutan perkembangan jaman.
Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak
pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD di
lingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai
stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga
Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai shareholder.
Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu
melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih
menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya,
melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali
pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system,
perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.
4. Pengelolaan Keuangan dan Barang
Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal
utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu
manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang
strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan.
Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan
kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada
pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja
(Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).
Sistem manajemen keuangan daerah (financial management
system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung
terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang
sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan
Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal
pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem
keuangan tersebut adalah agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan
mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas
publik (public accountability).
Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu :
perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian
(termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan
penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga
penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus
dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain
adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah,
menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan
barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan
efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah;
(4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang
daerah.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan daerah.
Visi juga dapat diartikan sebagai arah pembangunan atau kondisi
masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun
mendatang (clarity of direction) yang menjawab permasalahan
pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus
diselesaikan dalam jangka menengah. Dengan mempertimbangkan
arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan,
dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis
maka Visi Kota Bandung Tahun 2018-2023, yaitu:
Penjabaran visi tersebut adalah sebagai berikut:
Bandung : Meliputi seluruh wilayah dan isinya. Artinya Kota
Bandung dan seluruh warganya yang berada di
dalam satu kawasan dalam batas-batas tertentu
yang berkembang sejak tahun 1810 hingga
sekarang,
Unggul : Dengan berbagai capaian prestasi yang telah
diraih pada periode sebelumnya, maka
Pemerintah Kota Bandung akan terus berusaha
untuk menjadi yang terbaik disetiap sektor serta
tetap menjadi contoh bagi daerah lain dalam
bentuk terobosan bagi pembangunan daerah.
Dukungan SDM Kota Bandung yang berkualitas
baik secara fisik dan mental akan berdampak
positif tidak hanya terhadap peningkatan daya
“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA, DAN AGAMIS”
saing dan kemandirian daerah, namun juga
dalam mendukung pembangunan Kota Bandung.
Nyaman : Dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan, maka kualitas infrastruktur yang
sudah baik harus terus ditingkatkan dengan
tetap memperhatikan dampak terhadap kualitas
lingkungan. Pemenuhan kebutuhan dasar
manusia seperti tanah, air dan udara harus
terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk
ditinggali dengan ruang-ruang kota dan
infrastruktur pendukungnya yang responsif
terhadap berbagai aktifitas dan perilaku
penghuninya. Kebutuhan ruang dalam konteks
pelaksanaan pembangunan harus tetap berpihak
terhadap lingkungan,
Sejahtera : Kesejahteraan lahir dan batin yang ingin
diwujudkan merupakan kesejahteraan yang
berbasis pada individu, keluarga dan lingkungan
sebagai dasar pengokohan sosial. Masyarakat
sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah
dan materi saja, melainkan juga sejahtera jiwa
dan batiniah. Kesejahteraan dalam arti yang
sejati adalah keseimbangan hidup yang
merupakan buah dari kemampuan seseorang
untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi
dirinya meliputi ruhani, akal, dan jasad.
Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling
berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang
cerah, adil dan makmur. Keterpaduan antara
sejahtera lahiriah dan batiniah adalah
manifestasi dari sejahtera yang paripurna.
Kesejahteraan seperti inilah yang akan
membentuk kepercayaan diri yang tinggi pada
masyarakat Kota Bandung untuk mencapai
kualitas kehidupan yang semakin baik hingga
menjadi teladan bagi kota lainnya.
Agamis : Merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan, manifestasi dari kesempurnaan
kehidupan beragama sebagai wujud perintah
Tuhan bahwa tujuan akhir dari kehidupan
beragama harus mampu menjadi rahmat bagi
alam semesta. Terwujudnya masyarakat yang
agamis adalah kondisi yang harus hadir
sepanjang tahun 2018-2023. Dalam masyarakat
yang agamis semua warga masyarakat
mengamalkan ajaran agama masing-masing ke
dalam bentuk cara berfikir, bersikap dan
berbuat. Ajaran agama tidak saja hanya
dijadikan kegiatan ritual namun juga di
implementasikan ke dalam pencapaian
pelaksanaan pembangunan dan pengembangan
sosial kemasyarakatan
Dengan demikian visi Terwujudnya Kota Bandung yang
Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis bermakna “Layanan
dasar yang unggul dalam hal birokrasi, pembangunan manusia,
infrastruktur, dan layanan publik lainnya akan menghadirkan
kenyamanan dalam melakukan aktivitas sosial ekonomi sehari-
hari, serta kemudahan dalam berinvestasi dan berwirausaha
yang pada gilirannya akan secara terus menerus meningkatkan
kesejahteraan warga masyarakat yang menjadi tujuan akhir
pembangunan. Sedangkan, agamis adalah perwujudan nilai-nilai
luhur yang mencerminkan kepatuhan terhadap norma dan aturan
sebagai pijakan dasar dalam bermasyarakat”.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis internal dan
eksternal. Rumusan Misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien
dan Melayani
Pemerintah Kota Bandung membangun sumber daya
aparatur yang berintegritas dan kompeten, melalui smart
government yang terintegrasi untuk mewujudkan pelayanan
publik yang efektif, efisien dan prima
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
3.3.1 Telaahan Renstra Kementrian Dalam Negeri
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Dalam
Negeri Tahun 2015-2019 bahwa Visi Kementerian Dalam Negeri
Tahun 2015-2019 adalah ”Kementerian Dalam Negeri Mampu
Menjadi POROS Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam
Negeri, Meningkatkan Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi
Dan Menjaga Integrasi Bangsa”.
Sedangkan Misi Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019
yaitu Memperkuat koordinasi dan penataan administrasi
kewilayahan melalui strategi :
a. Penyusunan dan penataan regulasi administrasi
kewilayahan;
b. Peningkatan peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
dalam pelaksanaan koordinasi pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah;
c. Penataan administrasi wilayah, penegasan batas daerah,
dan toponimi;
d. Peningkatan pembinaan kawasan khusus, pertanahan,
perkotaan dan batas negara serta pulau-pulau kecil
terluar;
e. Peningkatan efektivitas kerjasama perbatasan antar
negara di 3 (tiga) negara tetangga di kawasan perbatasan
wilayah darat.
Terhadap Renstra kementerian Dalam Negeri, Renstra
Kecamatan Bandung Wetan tidak terdapat keterkaitan secara
langsung, dimana program dan kegiatan yang dilaksanakan di
kecamatan Bandung Wetan adalah mengacu pada RPJMD
Pemerintah Kota Bandung, dan merupakan pelimpahan
kewenangan dari Pemerintah Kota Ke Kecamatan Bandung
Wetan
3.3.2 Penelaahan Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024
Tema Rancangan Teknokratik RPJMD Tahun 2020-2024
adalah:
“Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi Sejahtera,
Adil, dan Berkesinambungan”
1. Berpenghasilan menengah –tinggi dapat diwujudkan
dengan:
Transformasi struktural berjalan
Produktifitas tenaga kerja meningkat
Iklim investasi kondusif
GNI per kapita USD 3.896 – USD 12.055
2. Sejahtera dapat diwujudkan dengan:
Kualitas hidup meningkat
Perilaku disiplin dan beradab
SDM berkualitas dan berdaya saing
Indeks kebahagiaan meningkat
3. Adil dapat diwujudkan dengan:
Ketimpangan menurun
Redistribusi berjalan baik
4. Berkesinambungan dapat diwujudkan dengan:
Memperhatikan daya dukung dan daya tampung
(Low Carbon Development)
Selaras dengan agenda pembangunan global dan
nasional
Arah kebijakan Rancangan Teknokratik RPJMN Tahun 2020-
2024, adalah:
1. Pembangunan manusia
a. Pelayanan dasar dan perlindungan sosial
b. SDM berkualitas dan berdaya saing
2. Pembangunan ekonomi
a. Pangan dan pertanian
b. Energi, mineral, dan pertambangan
c. Kelautan dan kemaritiman
d. Pariwisata
e. Ekonomi kreatif dan digital
f. Industri manufaktur
3. Pembangunan infrastruktur
4. Pembangunan politik, hukum, serta pertahanan dan
keamanan
5. Pembangunan kewilayahan
Adapun isu strategis Rancangan Teknokratik RPJMN Tahun
2020-2024, sebagai berikut:
1. Pembangunan Manusia:
Pelayanan Dasar
SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
2. Pembangunan ekonomi:
Pangan
Energi
Pariwisata, ekonomi Kreatif dan Digital
Industri Manufaktur Kelautan dan Kemaritiman
3. Pembangunan kewilayahan:
Sentra Pertumbuhan
Komoditas Unggulan Daerah Pertumbuhan
Perkotaan
4. Pembangunan Infrastruktur:
Transportasi
Telekomunikasi
Sumber Daya Air Perumahan dan Pemukiman
5. Pembangunan Polhukhankam:
Hukum dan Regulasi
Hankam
Politik
Penelaahan terhadap Rancangan Awal Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat
Penelaahan terhadap Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jawa Barat
menguraikan kebijakan provinsi berupa arah kebijakan dan fokus
pembangunan di wilayah provinsi.
Adapun visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat
2018-2023 merupakan penjabaran dari visi gubernur dan wakil
gubernur terpilih serta menjadi dasar perumusan prioritas
pembangunan Provinsi Jawa Barat. Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat
periode 2018-2023 menjadi arah bagi pembangunan sampai dengan 5
(lima) tahun mendatang. Berbagai kebijakan pembangunan jangka
menengah Jawa Barat sampai dengan Tahun 2023 difokuskan untuk
mewujudkan visi. Adapun visi pembangunan jangka menengah Provinsi
Jawa Barat 2018-2023, adalah:
“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan
Kolaborasi”
Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki makna sebagai
berikut:
Jabar Juara Lahir Batin : pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat baik lahir
maupun batin.
Inovasi : pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan
wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan
pelayanan publik, kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi : perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi antar
tingkatan pemerintahan, antar wilayah, dan antar pelaku pembangunan
untuk memanfaatkan potensi dan peluang serta menjawab
permasalahan dan tantangan pembangunan.
Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah, maka
ditetapkan beberapa misi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa
Barat 2018-2023, yaitu :
1. Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan
Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban.
2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan
Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif.
3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis
Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui
Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah.
4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat
yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan
Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan.
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan
Kepemimpinan yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
Perwujudan visi dan misi pembangunan Provinsi Jawa Barat
berdasarkan pada nilai-nilai yang menjadi prinsip pembangunan. Tata
nilai tersebut hidup dan menjadi jiwa bagi masyarakat Jawa Barat. Nilai
pembangunan Jawa Barat 2018-2023, meliputi:
“Relijius – Bahagia – Adil – Inovatif – Kolaboratif”
Jabar Juara dicapai dengan menerapkan konsep pembangunan yang
terdiri atas: Pro Perubahan; Pro Kesetaraan; Pro Ekonomi Umat dan
Golongan Ekonomi Lemah (Golekmah); Pro Lingkungan dan Tata Ruang;
dan Pro Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan Jawa Barat
2018-2023 tersebut sejalan dengan konsep pembangunan daerah
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017.
Pembangunan daerah diarahkan untuk peningkatan dan pemerataan
pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha,
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik dan daya saing
daerah serta kualitas lingkungan hidup.
Program unggulan gubernur dan wakil gubernur terpilih Jawa Barat
merupakan hal-hal yang strategik dan untuk itu perlu dikedepankan
dalam upaya mencapai visi dan misi. Program unggulan RINDU,
meliputi:
1. Akses pendidikan untuk semua, meliputi:
a. Kelas pintar untuk semua
b. 1 Universitas di setiap kabupaten/kota
2. Desentralisasi pelayanan kesehatan, meliputi:
a. Layat rawat
b. Pembangunan dan perbaikan rumah sakit
c. Posyandu Juara
3. Pertumbuhan ekonomi umat berbasis inovasi, meliputi:
a. Ekonomi digital
b. Inkubator bisnis
c. Creative/Start-up hub
d. Gudang tani dan ikan Juara
e. Kredit 0%
4. Pengembangan destinasi dan infrastrukur pariwisata, meliputi:
a. 1 kabupaten/kota 1 destinasi wisata unggul
b. Infrastruktur pariwisata
c. Pengembangam SDM pariwisata
5. Pesantren juara, meliputi:
a. Modernisasi dana umat
b. Tunjangan santri dan ulama
c. Modernisasi manajemen pesantren
d. 1 pesantren 1 produk (trenmarket)
6. Insfrastruktur konektivitas wilayah, meliputi:
a. 100% jalan mulus di Jawa Barat
b. Pembangunan dan perbaikan jalan kereta
7. Gerakan bangun desa (Gerbang desa), meliputi:
a. 1 desa 1 Bumdes (OVOP)
b. Tunjangan desa
c. Irigasi pertanian desa
d. Internet masuk desa
8. Subsidi gratis golekmah, meliputi:
a. Rumah gratis
b. Transportasi gratis
c. Layanan kesehatan gratis
d. Pendidikan gratis
e. Sembako gratis
9. Inovasi pelayanan publik dan penataan daerah, meliputi:
a. Provinsi pintar ( E-planning budgeting, E-money, E-remunerasi
kinerja, dll)
b. Kota/desa pintar
c. Pemekaran wilayah
Penetapan isu strategis pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa
Barat dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor internal
dan eksternal. Dengan mengerahkan segenap potensi dan peluang serta
sumber daya yang ada untuk mencari solusi bagi permasalahan dan
tantangan pembangunan, diharapkan dapat ditetapkan isu strategis
yang berdaya ungkit bagi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa
Barat. Sehingga isu strategis pada Rancangan Awal RPJMD Provinsi
Jawa Barat, adalah:
1. Kualitas nilai kehidupan dan daya saing sumber daya manusia
2. Kemiskinan, pengangguran, dan masalah sosial
3. Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sesuai daya dukung
dan daya tampung lingkungan
4. Produktivitas dan daya saing ekonomi yang berkelanjutan
5. Reformasi Birokrasi
Telaahan dari RPJMN dan RPJMD Jawa Barat masih ada beberapa
faktor yang menjadi menghambat dan mendorong pelayanan perangkat
daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian Visi Dan Misi Kepala
Daerah Dan Wakil Kepala Daerah antara lain belum terpenuhinya
kebutuhan SDM yang berkualitas dan berdaya saing yang ada di tingkat
kewilayahan guna meningkatkan pelayanan yang dapat dirasakan oleh
masyarakat dan tersedianya anggaran untuk pembangunan kewilayahan
yang semakin membaik dengan harapan dapat meningkatkan inovasi
pembangunan dikewilayahan sesuai kebutuhan masyarakat
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.4.1 Penelaahan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031
Perencanaan pembangunan daerah pada prinsipnya bertujuan
mengintegrasikan rencana tata ruang wilayah dengan rencana
pembangunan daerah. Penelaahan dilakukan terhadap
kesesuaian rencana struktur ruang, rencana pola ruang, serta
rencana indikasi program pemanfaatan ruang. Dengan menelaah
rencana tata ruang daerah, dapat diidentifikasi secara geografis
arah pengembangan wilayah per 5 (lima) tahun dalam 20 (dua
puluh) tahun ke depan.
A. Rencana Struktur Ruang
Kebijakan struktur ruang kota terdiri atas:
a. perwujudan pusat-pusat pelayanan kota yang efektif
dan efisien dalam menunjang perkembangan fungsi
kota sebagai kota perdagangan dan jasa yang
didukung industri kreatif dalam lingkup Kawasan
Perkotaan Cekungan Bandung, Provinsi Jawa Barat
dan Nasional;
b. pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan
sarana dan prasarana transportasi berbasis
transportasi publik yang terpadu dan terkendali; dan
c. peningkatan kualitas, kuantitas, keefektifan dan
efisiensi pelayanan prasarana kota yang terpadu
dengan sistem regional.
Untuk mendukung struktur ruang, rencana hirarki pusat
pelayanan wilayah Kota Bandung dibagi menjadi 3 hirarki,
yaitu:
a. Pusat Pelayanan Kota (PPK) melayani seluruh wilayah
kota dan/atau regional;
b. Subpusat Pelayanan Kota (SPK) yang melayani Sub
wilayah Kota (SWK); dan
c. Pusat Lingkungan (PL).
Sesuai Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kota Bandung Tahun 2011-2031, arahan struktur ruang
dibagi menjadi 8 (delapan) Sub wilayah Kota (SWK) yang
dilayani oleh 2 (dua) Pusat Pelayanan Kota (PPK) dan 8
(delapan) Sub pusat Pelayanan Kota (SPK). Dalam RTRW
Kota Bandung, PPK yang direncanakan terdiri dari PPK
Alun-alun dan PPK Gedebage. PPK Alun-alun berada di
bagian barat yang melayani SWK Cibeunying, Karees,
Bojonegara dan Tegalega, sedangkan PPK Gedebage bagian
timur melayani SWK Arcamanik, Derwati, Kordon, dan
Ujungberung.
Pusat pelayanan kota minimum memiliki fasilitas skala
kota yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan,
peribadatan, sosial, olahraga/ rekreasi, pemerintahan,
perbelanjaan, dan transportasi. Idealnya, fasilitas tersebut
berada pada satu lokasi, tetapi bila tidak memungkinkan
paling sedikit fasilitas tersebut berada di dalam wilayah
yang dilayaninya.
Untuk pengembangan SPK di Kota Bandung adalah sebagai
berikut:
a. Subwilayah Kota Bojonagara dengan Subpusat
Pelayanan Setrasari, meliputi Kecamatan Sukasari,
Sukajadi, Cicendo, Andir;
b. Subwilayah Kota Cibeunying dengan Subpusat
Pelayanan Sadang Serang meliputi Kecamatan
Cidadap, Coblong, Bandung Wetan, Sumur Bandung,
Cibeunying Kidul;
c. Subwilayah Kota Tegallega dengan Subpusat
Pelayanan Kopo Kencana, meliputi Kecamatan
Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler,
Bojongloa Kidul, Astana Anyar;
d. Subwilayah Kota Karees dengan Subpusat Pelayanan
Maleer, meliputi Kecamatan Regol, Lengkong,
Kiaracondong, Batununggal;
e. Subwilayah Kota Arcamanik dengan Subpusat
Pelayanan Arcamanik, meliputi Kecamatan
Arcamanik, Mandalajati, Antapani;
f. Subwilayah Kota Ujungberung dengan Subpusat
Pelayanan Ujungberung meliputi Kecamatan Cibiru,
Ujungberung, Cinambo,;
g. Subwilayah Kota Kordon dengan Subpusat Pelayanan
Kordon, meliputi Kecamatan Bandung Kidul,
Buahbatu; dan
h. Subwilayah Kota Gedebage dengan Subpusat
Pelayanan Derwati, meliputi Kecamatan Gedebage,
Rancasari.
SPK minimum memiliki fasilitas skala subwilayah kota
yang meliputi fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan,
sosial, olahraga/rekreasi, pemerintahan, perbelanjaan, dan
transportasi. Idealnya, fasilitas tersebut berada pada satu
lokasi tetapi bila tidak memungkinkan paling sedikit
fasilitas tersebut berada di dalam wilayah yang dilayaninya.
Kemudian Pusat Lingkungan terdiri dari pusat-pusat
pelayanan pada skala kecamatan dan kelurahan. Secara
lengkap, rencana struktur ruang Kota Bandung diuraikan
dalam gambar berikut:
Gambar 4.1
Peta Rencana Struktur Ruang Kota Bandung
B. Rencana Pola Ruang
Rencana pola ruang terdiri dari pengembangan kawasan lindung
dan kawasan budidaya. Kebijakan pola ruang dalam RTRW Kota
Bandung Tahun 2011-2031 terdiri atas:
a. perwujudan keseimbangan proporsi kawasan lindung;
b. optimalisasi pembangunan wilayah terbangun.
Jenis kawasan lindung yang terdapat di Kota Bandung meliputi kawasan
yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
kawasan perlindungan setempat, ruang terbuka hijau (RTH), kawasan
pelestarian alam dan cagar budaya, kawasan rawan bencana dan
kawasan lindung lainnya. Dalam rangka perwujudan keseimbangan
proporsi kawasan lindung di Kota Bandung, rencana yang dilakukan:
a. menjaga keseimbangan proporsi kawasan lindung khususnya di
Kawasan Bandung Utara;
b. mempertahankan dan menjaga hutan lindung sebagai kawasan hutan
kota;
c. mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air
atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan
sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari
bahaya longsor dan erosi;
d. mengembangkan kawasan jalur hijau pengaman prasarana dalam
bentuk jalur hijau sempadan sungai, jalur tegangan tinggi, dan jalur
rel kereta api;
e. mempertahankan fungsi dan menata RTH yang ada dan tidak
memberi izin alih fungsi ke fungsi lain didalam mencapai penyediaan
ruang terbuka hijau;
f. melestarikan dan melindungi kawasan dan bangunan cagar budaya
yang telah ditetapkan, terhadap perubahan dan kerusakan struktur,
bentuk, dan wujud arsitektural;
g. meminimalkan dampak resiko pada kawasan rawan bencana.
Kawasan budidaya terdiri dari atas kawasan perumahan,
perdagangan dan jasa, perkantoran, industri dan pergudangan, wisata
buatan, ruang terbuka non hijau, ruang sektor informal, ruang evakuasi
bencana, dan kawasan peruntukan lainnya. Dalam rangka
pengembangan kawasan budidaya, rencana yang dilakukan meliputi:
a. mengembangkan pola ruang kota yang kompak, intensif dan hijau,
serta berorientasi pada pola jaringan transportasi;
b. mendorong dan memprioritaskan pengembangan ke Bandung bagian
timur yang terdiri atas SWK Arcamanik, SWK Ujung Berung, SWK
Kordon, dan SWK Gedebage;
c. mengendalikan bagian barat kota yang telah berkembang pesat
dengan kepadatan relatif tinggi, yang terdiri atas SWK Bojonagara,
SWK Cibeunying, SWK Tegallega, dan SWK Karees;
d. membatasi pembangunan di Kawasan Bandung Utara yang berada di
luar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan berfungsi lindung
bagi kawasan bawahannya;
e. mempertahankan fungsi dan menata RTNH; dan
f. menata, mengendalikan dan mewajibkan penyediaan lahan dan
fasilitas parkir yang memadai bagi kegiatan pada kawasan
peruntukan lainnya.
Secara lengkap, rencana pola ruang Kota Bandung diuraikan dalam
gambar berikut.
Gambar 4.2
Peta Rencana Pola Ruang Kota Bandung
3.4.2 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025 (Periode IV)
Penelaahan RPJPD merupakan langkah utama dalam perumusan
RPJMD mengingat RPJMD merupakan penjabaran dari tahapan
pembangunan periode 5 (lima) tahunan dalam RPJPD.
RPJPD Kota Bandung 2005-2025 telah mengamanatkan target capaian
pembangunan daerah Kota Bandung setiap 5 (lima) tahunan. RPJPD
secara teknis telah menetapkan indikator berikut target yang harus
dipenuhi pada setiap periode/tahapan. Berikut hasil telaahan RPJPD
Kota Bandung Tahun 2005-2025 Periode Perencanaan Tahun 2018-
2023.
3.4.3 Penelaahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Tahun 2018-2023
Sebagai sub sistem, maka berbagai dokumen perencanaan yang berkaitan dengan
RPJMD Kota Bandung Tahun 2018-2023 juga perlu ditelaah baik dokumen pada
level nasional, Provinsi Jawa Barat, dan kabupaten/kota di cekungan Bandung,
yaitu:
1. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
2. Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat;
3. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung;
4. Rencana Tata Ruang Wilayah dan RPJMD wilayah cekungan Bandung (Kota
Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten
Sumedang);
5. Dokumen terkait lainnya (dokumen perencanaan sektoral).
Penyusunan RPJMD Kota Bandung berpedoman pada RTRW Kota
Bandung yaitu dengan menyelaraskan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan jangka menengah daerah dengan pemanfaatan struktur dan pola ruang kabupaten/kota. Penyusunan RPJMD memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2011-2031, sebagai acuan untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.
Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat
kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang
yang asumsi-asumsinya, meliputi: 1) struktur ruang dalam susunan
pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana
yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional; 2) distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang
untuk fungsi lindung dan fungsi budidaya; dan 3) pemanfaatan ruang
melalui program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata
ruang yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sektoral dan
kewilayahan baik di pusat maupun di daerah secara terpadu.
Dalam menyusun RPJMD ini juga selain berpedoman pada RTRW
daerah sendiri, juga perlu memperhatikan RTRW daerah lain, guna
tercipta sinkronisasi dan sinergi pembangunan jangka menengah daerah
antar kabupaten/kota serta keterpaduan struktur dan pola ruang
kabupaten/kota lainnya, terutama yang berdekatan atau yang
ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan
kabupaten/kota, dan atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau
pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
KECAMATAN BANDUNG WETAN
4.1 Tujuan Sasaran Jangka Menengah Kecamatan Bandung Wetan
Tujuan dan sasaran menjadi kebijakan strategis yang
menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan Kecamatan. Tujuan adalah pernyataan tentang hal-hal
yang perlu dilakukan untuk mendukung mencapai visi Kota Bandung,
melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis dan permasalahan
pembangunan daerah Kota Bandung. Sasaran adalah hasil yang
diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur,
spesifik, dapat dicapai, rasional, untuk dilaksanakan dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Tujuan dan sasaran pembangunan daerah mempunyai peran
penting sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan
daerah. Selanjutnya, rumusan tujuan dan sasaran dari Kecamatan
Bandung Wetan menjadi landasan perumusan tujuan, dan sasaran
rencana strategis perangkat daerah.
Keselarasan hubungan antara tujuan dan sasaran serta indikator
Renstra Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung Tahun 2018 –
2023, dapat dilihat dalam penjelasan dibawah ini :
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2018 - 2023
No
Tujuan Sasaran Indikator
Tujuan/Sasaran Satuan
Target Kinerja Tujuan/Sasaran
Pada Tahun 2019 2020 2021 2022 2023
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1
Meningkatkan Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik
Meningkatnya Kepuasan
Masyarakat terhadap Pelayanan Publik
Kecamatan Bandung Wetan
Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan Bandung Wetan
Nilai 75 82,46 82,47 82.49 83
Persentase temuan BPK/ Inspektorat yang ditindak lanjuti tepat waktu
%
100
100
100
100
100
Meningkatnya peran kelembagaan, masyarakat dalam keamanan dan kenyamanan lingkungan
Persentase Kelurahan Unggul
% 39,74 75 75 80 100
2 Optimalisasi tingkat pemberdayaan masyarakat
Tingkat dukungan dan Pemberdayaan Masyarakat kepada program pemerintah dalam Pembangunan
Kewilayahan
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat
Tingkat Pemberdayaan Lembaga kemasyarakatan
% 24.88 57.22 77.50 77.75 77.85
Penyelenggaraan pemerintahan memerlukan profil kinerja aparatur
pemerintah yang kuat dan memiliki mental melayani, hal ini merupakan
turunan dari konsep demokratisasi yang secara eksplisit menyatakan
bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat. Konsekuensi logis dari
fenomena di atas adalah pemerintah berkewajiban membangun sebuah
kekuatan aparatur yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan
aspiratif terhadap segala kondisi kemasyarakatan yang muncul di masing-
masing wilayah. Mewujudkan pelayanan publik yang prima menjadi dasar
bagi pencapaian misi Kecamatan Bandung Wetan dengan aparat yang
profesional. Penghayatan terhadap masing-masing peran dan tanggung
jawab sebagai aparat negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat mutlak dibutuhkan. Kinerja aparatur pemerintah harus
dapat diukur dengan parameter terselenggaranya pelayanan publik sesuai
dengan harapan masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dalam
mengawal pembangunan diperlukan sebagai langkah membangun sebuah
pemerintah yang akuntabel.
Tujuan pertama berkaitan dengan membangun sistem dan budaya
pelayanan publik yang JUARA (Jujur, Unggul, Amanah, Ramah dan Adil)
dengan sasaran pertama yaitu Terwujudnya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik dengan indikator Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
dengan target nilai A pada tahun 2017 sesuai dengan target RPJMD Kota
Bandung Tahun 2013-2018. Dan menjadi sasaran strategis pada Renstra
Kecamatan Bandung Wetan 2018-2023.
Sasaran kedua yaitu Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dengan
indikator Rata-rata tingkat inovasi lembaga kemasyarakatan kelurahan
(LKK) dengan target skala tinggi pada tahun 2017 sesuai dengan target
RPJMD Kota Bandung Tahun 2017-2018, Dan menjadi sasaran strategis
pada Renstra Kecamatan Bandung Wetan 2018-2023.
Berdasarkan uraian Tabel Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah
Pelayanan Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung 2018-2023 tersebut
diatas dapat menunjukan gambaran hasil yang ingin dicapai oleh
Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Pernyatan Tujuan dan sasaran ditunjukan dengan target
capaian kinerja terukur (kuantitatif maupun kualitatif) yang direncanakan
pencapainnya melalui target kinerja sasaran tahunan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun.
Dalam rangka memenuhi kinerja sasaran setiap tahun tersebut
diperlukan cara untuk mencapainya, cara mencapai sasaran berbentuk
strategi dan kebijakan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan
internal dan eksternal yang mendukung dan menghambat pencapaiannya,
untuk itu dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal sehingga
diperoleh formulasi strategi dan kebijakan yang tepat di lingkungan
Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.
60
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi Organisasi
Strategi adalah langkah berisikan program-program sebagai
prioritas pembangunan daerah/perangkat daerah untuk mencapai
sasaran. Berbagai rumusan strategi yang disusun menunjukkan
kemantapan pemerintah daerah dalam memegang prinsipnya sebagai
pelayan masyarakat.
Perencanaan yang dilaksanakan secara efektif dan efisien
sebagai pola strategis pembangunan akan memberikan nilai tambah
(value added) pada pencapaian pembangunan daerah dari segi
kuantitas maupun kualitasnya. Sebagai salah satu rujukan penting
dalam perencanaan pembangunan daerah, rumusan strategi akan
mengimplementasikan bagaimana sasaran pembangunan akan
dicapai dengan serangkaian arah kebijakan dari pemangku
kepentingan. Oleh karena itu, strategi diturunkan dalam sejumlah
arah kebijakan dan program pembangunan operasional dari upaya-
upaya nyata dalam mewujudkan visi pembangunan daerah.
Metode yang digunakan sebagai alat bantu dalam merumuskan
strategi pembangunan jangka menengah Kota Bandung tahun 2018-
2023 yaitu analisis Logic Model.
Logic Model adalah alat yang menyampaikan skema, program,
atau proyek singkat, format yang visual. Model logika ini menjelaskan
tindakan yang direncanakan dan hasil yang diharapkan. Sebuah
model adalah gambaran pemikiran saat individu atau kelompok
tentang bagaimana ide atau program mereka mungkin bekerja.
Logic model membantu penyusunan desain, perencanaan,
pengembangan strategi, serta lebih lanjut dapat digunakan untuk
monitoring, dan evaluasi pada level Pemerintah Kota Bandung. Model
ini dapat diuji untuk kelayakan, dan lebih detailnya dapat
menyelaraskan dengan kegiatan, sumber daya, output pada urusan
teknis atau Perangkat Daerah. Hubungan antara unsur-unsur, baik
61
interaksi relatif dan urutan berdasarkan hubungan sebab akibat
(kausal), serta dapat menjadi acuan dalam menyusun rencana aksi
Pemerintah Kota maupun pada Perangkat Daerah.
5.2. Analisis Logic Model
Untuk menentukan strategi yang tepat, dapat menggunakan
logic model yaitu adalah suatu gambaran yang sistematis mengenai
teori perubahan, ia merupakan studi kumulatif dari keterkaitan
antara aktifitas, outcomes dan konteks, atau untuk melihat
bagaimana dan mengapa sebuah program bekerja.
Dalam rangka melaksanakan restrukturisasi program dan
kegiatan pada kementerian / lembaga, pendekatan logic
model dipandang cukup menjanjikan pemahaman para penyusun
dokumen anggaran pada kementerian / lembaga. logic
model adalah gambaran visual logis dari suatu program yang
menunjukkan rangkaian/hubungan antara input, aktivitas, sampai
dengan output dan outcome yang diharapkan sebagai respon
terhadap suatu situasi yang dihadapi organisasi. Dengan
pendekatan logic model, keterkaitan struktur anggaran dari program,
kegiatan, output, komponen, dan jenis belanja, menjadi lebih
logis/relevan. Berikut ini adalah logic model yang disusun untuk
menjelaskan keterkaitan program dan kegiatan Kecamatan Bandung
Wetan dengan RPJMD.
Dalam Perumusan / penyusunan/ penetapan/ perubahan skema/
design perencanaan (pada Tujuan, Sasaran dan Program) melalui analisis
Logic Model akan optimal bila memiliki prasyaratan sebagai berikut :
1. Basis data yang memadai
2. Referensi/Acuan (formulasi) Pengukuran Kinerja yang
Normatif/Ilmiah dan Cukup/Memadai
3. Orientasi pada etos kinerja Pelayanan (Public/Support)
4. Target yang terukur
62
5.3. Manfaat Logic Model
Manfaat dari penggunaan metode logic model :
1. Membantu penyusunan desain, perencanaan dan pengembangan
strategi dan kebijakan secara komprehensif/ lintas sector (sesuai
kebutuhan) pada level Pemerintah Daerah dan Organisasi Perangkat
daerah serta Cascading pada eselon 3 dan 4
2. Untuk Pengendalian / monitoring dan evaluasi secara periodik dan
menguji kelayakannya serta merumuskan strategi / cara / gagasan
baru yang lebih efektif / efisien dan akseleratif
3. Detailnya dapat menyelaraskan kegiatan (activity), sumber daya,
output yang dibutuhkan pada urusan teknis / PD
4. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah dan
Rencana Aksi PD
5. Menjadi acuan dalam Penataan Organisasi (tepat ukuran)
6. Menjadi acuan dalam penataan SDM (kesesuaian kompetensi)
7. Menjadi acuan dalam penetapan Prioritas Kebijakan Keuangan
daerah (Rasionalisasi)
Berikut manfaat logic model menurut
A. Manfaat logic model
1. Membantu penyusunan desain, perencanaan dan
pengembangan strategi dan kebijakan secara komprehensif/
lintas sector (sesuai kebutuhan) pada level Pemerintah
Daerah dan Organisasi Perangkat daerah serta Cascading
pada eselon 3 dan 4
2. Untuk Pengendalian / monitoring dan evaluasi secara
periodik dan menguji kelayakannya serta merumuskan
strategi / cara / gagasan baru yang lebih efektif / efisien dan
akseleratif
3. Detailnya dapat menyelaraskan kegiatan (activity), sumber
daya, output yang dibutuhkan pada urusan teknis / PD
63
4. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah dan
Rencana Aksi PD
5. Menjadi acuan dalam Penataan Organisasi (tepat ukuran)
6. Menjadi acuan dalam penataan SDM (kesesuaian kompetensi)
7. Menjadi acuan dalam penetapan Prioritas Kebijakan
Keuangan daerah (Rasionalisasi)
B. Manfaat dalam Perencanaan dan Pengembangan Strategi dan
Kebijakan secara Komprehensif/ Lintas Sektor (Jangka
Menengah dan Tahunan)
1. Tedapat 14 skema / design Logic Model yang telah menjadi
lampiran Perda No. 03 Tahun 2019 tentang RPJMD Kota
Bandung Tahun 2018 2023, yang dirumuskan secara
komprehensif / tidak ego sektoral / melibatkan lintas
urusan,
2. RPJMD Menjadi acuan perumusan kebijakan Kepala Daerah
lainnya dalam kurun waktu 5 tahun (2019-2023)
3. Menjadi acuan pemetaan (pohon) Kinerja sasaran RPJMD
4. Menjadi acuan Perencanaan Kinerja Tahunan Kota (RKT)
5. Menjadi acuan perencanaan pembangunan dan keuangan
Tahunan Kota (RKPD, RKUA, RPPAS, RAPBD)
6. Menjadi acuan penyusunan Renstra PD
7. Menjadi acuan pemetaan (pohon) kinerja PD dan penyusunan
IKU PD, PK serta IKI/SKP
8. Menjadi acuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan PD
(RKT)
9. Menjadi acuan rencana kerja dan keuangan tahunan PD
(Renja & RKA)
C. Manfaat dalam Pengendalian (Monev Berkala) Sasaran RPJMD
dan Renstra PD
Maksud dan Tujuan Pengendalian Sasaran RPJMD adalah
untuk :
64
1. Memastikan Perencanaan dilaksanakan sesuai dengan
strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD
2. Memastikan Kebijakan Kepala Daerah selaras dengan Renstra
dan Rencana Aksi (Teknis dan operasional) PD
3. Menemukan factor-factor penunjang, penghambat dan solusi
yang diperlukan dalam rangka efektifitas (akselerasi)
pencapaian target sasaran RPJMD dan Renstra PD
4. Memastikan anggaran focus digunakan dalam rangka
mendukung pencapaian sasaran RPJMD dan pemenuhan
Janji Kepala Daerah
5. Merumuskan rekomendasi kebijakan termasuk
perubahannya yang bersifat akseleratif sebagai bahan
pertimbangan Kepala Daerah dalam pencapaian Visi Misi
Tujuan dan Sasaran RPJMD
6. Bahan laporan kinerja berkala (triwulan/semester) dan
tahunan (LKPJ, LKIP, LPPD) Pemerintah Kota dan PD
7. Bahan pengukuran progress dan prestasi/kegagalan kinerja
Berkala dan tahunan PD
8. Bahan pengukuran Progres dan prestasi/kegagalan kinerja
Berkala dan tahunan Program dan Kegiatan
65
Berdasarkan hasil analisa strategi dan arah kebijakan dalam
percepatan tercapainya misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
untuk di Kecamatan Bandung Wetan dapat dilihat di tabel dibawah
ini :
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Visi Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, Dan Agamis
Misi 2 Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Melayani
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik
Meningkatnya Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik Kecamatan Bandung Wetan
Mengoptimalkan Sistem manajemen mutu untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarkat
Mengoptimalkan Sistem manajemen mutu untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarkat
Meningkatnya peran kelembagaan, masyarakat dalam keamanan dan kenyamanan lingkungan
Mengoptimalkan pemenuhan janji walikota oleh aparatur kecamatan dan kelurahan
Mengoptimalkan pemenuhan janji walikota oleh aparatur kecamatan dan kelurahan
Misi 5 Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif dan terintegrasi
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Optimalisasi Tingkat Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat
Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan
Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan
66
67
5.2. Tabel Logic Kecamatan Bandung Wetan
Setelah hasil analisis Logic model Kecamatan Bandung Wetan, maka hasil pemetaan Kecamatan Bandung Wetan adalah sebagai berikut :
68
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Adanya peningkatan pelayanan publik ditandai dengan ekspektasi
masyarakat terhadap kualitas pelayanan pada semua aspek kehidupan,
pembangunan dan kemasyarakatan. Untuk merespons tuntutan tersebut
perlu dilakukan upaya reformasi manajemen sektor publik dengan
melakukan upaya: reengineering, revitalisasi, restrukturisasi birokrasi
kearah organisasi yang lebih modern, dengan meredisain sejumlah proses
pemerintahan dan merubah reorientasi organisasi kearah organisasi yang
lebih antisipatif, responsif dan adaptif terhadap perubahan lingkungan
strategis. Guna menghadapi tantangan termaksud perlu melakukan
sejumlah pengelolaan layanan publik terutama terhadap prosedur dan
budaya perilaku aparatur yang menghambat kualitas pelayanan.
Jenis layanan yang dikembangkan meliputi pelayanan publik yang
mempunyai dampak langsung bagi masyarakat luas baik secara langsung
maupun tidak langsung, kebijakan teknis yang berkaitan dengan
pelaksanaan teknis organisasi, kebijakan alokasi sumber daya organisasi
(sarana dan prasarana) yang diperlukan untuk menunjang implementasi
kebijakan pelayanan publik dan kebijakan teknis, serta kebijakan SDM
(personalia), keuangan (penggunaan sumber dana) dalam rangka
memberikan kepuasan kepada masyarakat.
Program yang ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam kebijakan
strategis tersebut, selanjutnya perlu diidentifikasi dan ditetapkan program
yang akan dilaksanakan pada setiap tahun yang bersangkutan, sebagai
cara untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai
strategi operasional organisasi, cara untuk mencapai tujuan dan sasaran
diwujudkan dalam bentuk program. Dari setiap strategi tersebut
menunjukkan adanya keterkaitan yang jelas terhadap sistem operasional
dan aktivitas organisasi.
Berdasarkan strategi dan kebijakan yang telah diuraikan pada Bab
sebelumnya, maka program dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
tahunan, didalam program kerja tersebut tercantum program utama yang
akan dilaksanakan dan ditetapkan rencana capaian kinerja untuk seluruh
indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan, terutama
untuk indikator hasil dan indikator keluaran, dimana penyusunan program
kegiatan tersebut menjadi bagian dari kebijakan anggaran serta merupakan
gambaran komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun
tertentu.
Program-program yang tercantum dalam Renstra ini merupakan
program pendukung langsung dan tidak langsung dalam pencapaian
kinerja, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penjabaran dalam
Rencana Kerja Kecamatan Bandung Wetan pada periode 2018-2023. Dalam
implementasi tidak dapat dihindari adanya faktor penunjang dan
penghambat pencapaian kinerja serta dinamika pemerintahan dan
kebutuhan pelayanan publik lainnya, sehingga perlu adanya reviu rencana
strategis oleh manajemen puncak beserta stakeholder secara berkala untuk
mengetahui status capaian kinerja, perubahan dan perbaikan perencanaan
yang diperlukan dalam mengakselerasi capaian target kinerja yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Akselerasi pencapaian kinerja melalui hasil reviu renstra
menunjukan tingginya komitmen SKPD dalam memberikan pelayanan
sesuai tugas pokok dan fungsinya, sekalipun harus melalui perubahan dan
perbaikan Indikator dan target kinerja, program, kegiatan serta
anggarannya. Hal ini ditunjukan dengan adanya rencana program dan
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif pada Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung.
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan dalam rangka
pencapaian 2 (dua) tujuan dan 3 (tiga) sasaran kinerja Kecamatan Bandung
Wetan periode tahun 2018-2013 sebagaimana tabel berikut :
Tabel C 27
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan
Kecamatan Bandung Wetan
Tujuan Sasaran Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan,
Sasaran, Program
(Outcome), Kegiatan (Output)
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja
Perangkat Daerah Penangg
ung jawab
Lokasi Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
Perangkat Daerah
Target
Rp Targ
et Rp
Target
Rp Targ
et Rp
Target
Rp Targ
et Rp
(01) (02) (03) (04) (05) (06) (07) (08) (09) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 4.05.01
Program pelayanan administrasi perkantoran
Cakupan Pelayanan Administrasi
100% 100%
2.190.439.519,85 100% 2.694.833.998 100% 2.964.317.398 100% 3.260.749.137 100% 3.586.824.051 100%
14.956.573.673
4.05.01.02
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
Jumlah Laporan Bulanan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
12 jasa bulana
n
12 jasa bulanan
172.190.378,21
12 jasa bulanan
247.613.332 12 Lap
272.374.665 12 Lap
299.612.132 12 Lap
329.573.345 12 Lap
1.374.276.502 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.06
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional.
Jumlah unit kendaraanyang dibayarkan jasa perizinannya
30 Unit 29 Unit
10.200.600 29 Unit
11.220.660 30
Unit 12.342.726
30 Unit
13.576.999 30
Unit 14.934.698
30 Unit
62.275.683 Kec. Bandung Wetan
Kecamatan
4.05.01.08 Penyediaan jasa kebersihan kantor.
Jumlah Jasa Bulanan Kebersihan Kantor
12 Jasa bulana
n
12 jasa bulanan
3.000.000
12 jasa bulanan
7.991.610
12 jasa
bulanan
8.790.771
12 jasa bulanan
9.669.848
12 jasa bulanan
10.636.833
12 jasa bulanan
44.354.162 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.09 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja.
Jumlah unit peralatan kerja yang di perbaiki yang terrealisasi
98 unit 71
unit 31.420.000
71 unit
47.982.000 71
unit 52.780.200
71 unit
58.058.220 71
unit 63.864.042
71 unit
266.304.462 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.10 Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah laporan bulanan penyediaan Alat Tulis Kantor
4 Lap 4 Lap 135.972.526,31 4 Lap 184.253.879 12 Lap
202.679.266 12 Lap
222.947.193 12 Lap
245.241.912 12 Lap
1.022.625.777 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.11
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
Jumlah laporan penyediaan cetakan dan penggandaan yang terrealisasi
10 jenis
10 jenis
46.385.629,60 10
jenis 54.395.308
12 Lap
59.834.839 12 Lap
65.818.323 12 Lap
72.400.155 12 Lap
301.898.904 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.12
Penyedian Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Jumlah laporan penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor yang terrealisasi
4 Lap 4 Lap 21.345.053,22 4 Lap 28.195.921 12 Lap
31.015.513 12 Lap
34.117.064 12 Lap
37.528.770 12 Lap
156.489.922 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.13
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor.
Jumlah laporan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor yang terrealisasi
15 Lap 13 lap
639.958.776,59 13 lap
712.454.009 12 Lap
783.699.410 12 Lap
862.069.351 12 Lap
948.276.286 12 Lap
3.954.184.520 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.14 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Jumlah laporan penyediaan Peralatan Rumah Tangga yang terrealisasi
5 Lap 5 Lap 61.237.880 5 Lap 89.413.918 12 Lap
98.355.310 12 Lap
108.190.841 12 Lap
119.009.925 12 Lap
496.255.373 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.15
Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan.
Jumlah laporan penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan
5 Lap 5 Lap 10.704.000 5 Lap 11.774.400 12 Lap
12.951.840 12 Lap
14.247.024 12 Lap
15.671.726 12 Lap
65.348.990 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.16 Penyediaan bahan logistik kantor
Jumah laporan penyediaan bahan logistik kantor
32 jenis
32 jenis
21.193.000 32
jenis 23.457.500
12 Lap
25.803.250 12 Lap
28.383.575 12 Lap
31.221.933 12 Lap
130.191.258 Kec. Bandung Wetan
4.05.01.17 Penyediaan makanan dan minuman.
Jumah laporan penyediaan makanan dan minuman terrealisasi
8 lap 7 lap 91.790.500 7 lap 112.918.300 12 Lap
124.210.130 12 Lap
136.631.143 12 Lap
150.294.257 12 Lap
626.706.830 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.18
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Jumlah laporan kegiatan rapat rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
1 tahun
1 tahu
n 40.000.000
1 tahu
n 110.000.000
12 Lap
121.000.000 12 Lap
133.100.000 12 Lap
146.410.000 12 Lap
610.510.000 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.19
Penyediaan jasa tenaga kerja pendukung administrasi perkantoran/ teknis perkantoran
Jumlah laporan jasa bulanan pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran
4 Lap 4 Lap 748.878.575,92 4 Lap 881.384.302 12 Lap
969.522.732 12 Lap
1.066.475.005
12 Lap
1.173.122.505
12 Lap
4.891.763.000 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.01.20 Penyediaan jasa pengamanan kantor
Jumlah laporan jasa bulanan pengamanan kantor
36 jasa bulana
n
36 jasa bulanan
156.162.600
36 jasa bulanan
171.778.860 12 Lap
188.956.746 12 Lap
207.852.421 12 Lap
228.637.663 12 Lap
953.388.289 Kec. Bandung Wetan
4.05.02
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Presentase Sarana dan Prasarana dalam kondisi Baik
100% 100%
746.795.072,04 100%
1.151.284.459 100% 1.211.412.905 100%
1.387.554.195 100%
1.465.809.615 100%
5.958.215.681
4.05.02.05
Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
34.914.500 1 unit 38.405.950 1
unit 42.246.545
1 unit
46.471.200 1
unit 162.038.195
Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.02.10
Pengadaan Mebeulair
Jumlah jenis Mebeulair
50.000.000 2
jenis 55.000.000
2 jenis
105.000.000 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.02.22
Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor.
Jumlah unit bangunan terpelihara
250.000.000 4 unit 275.000.000 4
unit 302.500.000
4 unit
332.750.000 4
unit 1.160.250.000
Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.02.24
Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas
Jumlah unit kendaraan dinas/operasional yang terpelihara
30 unit 29
unit 409.686.000
29 unit
426.646.000 30
unit 469.310.600
30 unit
516.241.660 30
unit 567.865.826
30 unit
2.367.924.086 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.02.42
Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Jumlah gedung yag direhab
3 Gedun
g
3 Gedu
ng 337.109.072,04
3 Gedu
ng 389.723.959
1 Gedu
ng 428.696.355
2 Gedu
ng 471.565.990
2 Gedu
ng 518.722.589
3 Gedu
ng 2.163.003.401
Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.03
Program peningkatan disiplin aparatur
Persentase Pemenuhan prasarana kedisiplinan pegawai
100% 100%
52.635.000 100%
80.898.500 100% 88.988.350 100%
97.887.185 100%
107.675.904 100%
428.084.939
4.05.03.02
Pengadaan pakaian dinas
Jumlah pakaian dinas
40 stel 40 stel
52.635.000 40 stel
57.898.500 40 stel
63.688.350 40 stel
70.057.185 40 stel
77.062.904 40 stel
321.341.939 Kec. Bandung
Kec + Kel
beserta kelengkapannya.
berserta kelengkapannya
Wetan
4.05.03.05
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
Jumlah pakaian khusus hari-hari tertentu
- 40 stel
23.000.000 40 stel
25.300.000 40 stel
27.830.000 40 stel
30.613.000 40 stel
106.743.000 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.05.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100% 100%
41.656.043 100%
54.232.200 100% 59.655.420 100%
65.620.962 100%
72.183.058 100%
300.993.640
4.05.05.04
Kegiatan Pembinaan kinerja Aparatur
Jumlah peserta kegiatan pembinaan aparatur
1 paket 1
paket 41.656.043
1 paket
54.232.200 1
paket 59.655.420
1 paket
65.620.962 1
paket 72.183.058
1 paket
300.993.640 Kec. Bandung Wetan
Meningkat nya Kepuasan Masyarakat
Nilai Rata rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan Bandung Wetan
75,00 75,00 82,46 82,47 82,48 82,49 82,49
Meningkatnya peran kelembagaan, masyarakat dalam keamanan dan kenyama nan lingkungan
Persentase Kelurahan Unggul
N/A N/A 20% 40% 60% 80% 80%
Program Peningkatan Peran Kelembagaan, masyarakat, keamanan dan kenyamanan lingkungan
Persentase peran kelembagaan dan masyarakat dalam keamanan dan kenyamanan lingkungan
N/A N/A 0 75% 2.959.870.77
3 76%
3.255.857.851
78% 3.581.443.63
6 80%
3.939.587.999
80% 16.427.551.870
1.05.15.05
Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan
Jumlah RW yang memiliki siskamling aktif
15 RW 17 RW
2.312.783.805
19 RW
2.544.062.186
20 RW
2.798.468.404
22 RW
3.078.315.245
22 RW
12.836.160.372 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
2.07.25.05
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Swadaya Masyarakat Kewilayahan
Jumlah Kader pemberdayaan kewilayahan Aktif
16 kader
posyandu
17 kade
r posyandu
233.819.960
18 kader posyandu
257.201.956
19 kade
r posyandu
282.922.152
20 kade
r posyandu
311.214.367
20 kade
r posyandu
1.297.722.034 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
1.06.33.01
Kegiatan peningkatan SDM Kader kesejahteraan sosial
Jumlah kelompok/kader RW siaga
4 Kade
r/ Klp
386.598.058 4
Kader/ Klp
425.257.864
4 Kade
r/ Klp
467.783.650
4 Kade
r/ Klp
514.562.015
4 Kade
r/ Klp
2.145.654.367 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
2.11.25.01
Kegiatan Pemberdayaan KUMKM kewilayahan
pembentukan koperasi di tempat ibadah
n/a 12.034.000 13.237.400 14.561.140 16.017.254 66.789.794 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
4.01.19.53
Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD kewilayahan
Jumlah partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang kecamatan
n/a 1 Lap 14.634.950 1 Lap 16.098.445 1 Lap 17.708.290 1 Lap 19.479.118 1 Lap 81.225.303 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
Meningkatnya
Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan
Publik Kecamatan
Bandung Wetan
Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan
75,00 75,00 82,46 82,47 82,48 82,49 82,49
2.06.15
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Indeks Kepuasan Masyarakt terhadap pelayanan publik
50%
1.05.15.05
Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan
Jumlah RW yang memiliki siskamling aktif
36 RW 365 RW
2.063.629.232 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
2.06.20
Program Pengadministrasi Pelayanan Kependudukan dan Pemerintahan
Indeks Kepuasan Masyarakt terhadap pelayanan publik
75,00 75,00 1.018.644.800 82,46 1.175.377.390 82,47 1.307.710.129 82,48 1.453.276.142 82,49 1.617.358.756 82,49 6.608.797.317
2.06.20.01
Kegiatan Peningkatan kualitas Pelayanan Administrasi dan Kependudukan kewilayahan
Daftar Nominatif Pelayanan Lengkap
17 lap 17 lap
28.888.800 100% 33.128.040 100% 36.440.844 100% 40.084.928 100% 44.093.421 100% 183.863.634
2.06.20.02
Kegiatan Pembinaan RT RW
laporan RW tepat waktu dan lengkap 100% 100%
989.756.000 36 RW
1.142.249.350
36 RW
1.271.269.285 36
RW
1.413.191.214 36
RW
1.573.265.335 36
RW
6.424.933.683
2.06.25
Program Pemberdayaan Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakt terhadap pelayanan publik
50% 195.216.600
2.07.25.05
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Swadaya Masyarakat Kewilayahan
Jumlah Kader pemberdayaan kewilayahan Aktif
16 kader
posyandu
16 kade
r posyandu
195.216.600 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
2.06.33
Program Pemberdayaan Potensi Kesejahteraan Sosial
Indeks Kepuasan Masyarakt terhadap pelayanan publik
50%
1.06.33.01
Kegiatan peningkatan SDM Kader kesejahteraan sosial
Jumlah kelompok/kader RW siaga
21 kelomp
ok
16 kelompo
k
310.942.091,05 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
1.03.42
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
Prosentase minimal ruas jalan dan saluran dalam kondisi bersih
70% 1.555.286.778,37 75% 1.756.724.02
2 76%
1.932.396.424
76,50%
2.125.636.066
77% 2.338.199.67
3 77% 9.749.978.023
Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
1.03.42.14
Kegiatan Pemeliharaan Drainase dan Kebersihan Lingkungan
Panjang Drainase terpelihara
n/a 4.000 m²
1.387.266.868,37 4.000 m²
1.548.504.989
4.250 m²
1.703.355.488
4.250 m²
1.873.691.036
4.500 m²
2.061.060.140
4.500 m²
8.594.343.461 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
1.03.42.15
Kegiatan Pemeliharaan RTH Kecamatan
Luas RTH Kecamatan Terpeihara
n/a 3000
m 147.075.070
3000 m
161.782.577 3500
m 177.960.835
3500 m
195.756.918 3500
m 215.332.610
3500 m
897.908.010 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
1.03.42.16
Kegiatan pengecatan Kerb bahu jalan
Panjang kerb terpelihara
n/a 350 m²
20.944.840 370 m²
46.436.456 390 m²
51.080.102 400 m²
56.188.112 450 m²
61.806.923 450 m²
257.726.552 Kec. Bandung Wetan
Kec + Kel
Optimalisasi Tingkat Pemberdayaan Masyarakat
Tingkat dukungan dan Pemberdayaan Masyarakat kepada program pemerintah dalam Pembangunan Kewilayahan
60% 60% 62% 64% 66% 67% 67%
Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat
Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Kewilayahan 65,00%
65,00%
77,05
%
77,06%
77,07
%
77,08%
77,08
%
2.07.26
Program Pemberdayaan Kewilayahan
Tingkat Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan 65,00%
65,00%
3.547.962.325 77,05
% 5.400.000.000
77,06%
6.300.000.000 77,07
% 7.200.000.000
77,08%
8.100.000.000 77,08
% 30.547.962.325
2.07.26.01
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup RW
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup RW
146 sub
146 sub
2.795.778.262 146 sub
4.500.000.000
146 sub
5.400.000.000
146 sub
6.300.000.000
146 sub
7.200.000.000
146 sub
26.195.778.262 Kec. Bandung Wetan
Kelurahan
2.07.26.02
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup PKK
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup PKK
50 sub 50 sub
285.713.900 50 sub
300.000.000 50 sub
300.000.000 50 sub
300.000.000 50 sub
300.000.000 50 sub
1.485.713.900 Kec. Bandung Wetan
Kelurahan
2.07.26.03
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup Karang Taruna
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup Karang Taruna
43 Sub 43
Sub 250.688.892
43 Sub
300.000.000 43
Sub 300.000.000
43 Sub
300.000.000 43
Sub 300.000.000
43 Sub
1.450.688.892 Kec. Bandung Wetan
Kelurahan
2.07.26.04
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup LPM
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup LPM
44 Sub 44
Sub 215.781.271
44 Sub
300.000.000 44
Sub 300.000.000
44 Sub
300.000.000 44
Sub 300.000.000
44 Sub
1.415.781.271 Kec. Bandung Wetan
Kelurahan
4.01.19
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
prosentase partisipasi masyarakat
100% 100%
13.304.500
4.01.19.53
Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD kewilayahan
Jumlah partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang kecamatan
125 peserta
125 peser
ta 13.304.500
2.11.25
Program Pemberdayaan KUMKM
Prosentase Koperasi di tempat ibadah
n/a n/a -
2.11.25.01
Kegiatan Pemberdayaan KUMKM kewilayahan
jumlah koperasi di tempat ibadah
n/a n/a -
Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dirinci program-program
utama yang mendukung secara langsung pencapaian kinerja utama
Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung berdasarkan 3 (Tiga) sasaran
yang telah ditetapkan, meliputi 2 (dua) program dan 7 (tujuh) kegiatan
indikatif, sebagai berikut :
Adapun Program dan kegiatan yang telah dirumuskan untuk tahun
2019-2023 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini Program dan Kegiatan
yang akan dilaksanakan pada tahun 2017- 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 6.2
Rencana Program dan Kegiatan Tahun 2019- 2023
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Tujuan, Sasaran,
Program (Outcome), Kegiatan (Output)
1 2
Program pelayanan administrasi perkantoran
Cakupan Pelayanan Administrasi
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Jumlah Laporan Bulanan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
Jumlah unit kendaraanyang dibayarkan jasa perizinannya
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Jumlah Jasa Bulanan Kebersihan Kantor
Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Jumlah unit peralatan kerja yang di perbaiki yang terrealisasi
Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Jumlah laporan bulanan penyediaan Alat Tulis Kantor
Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Jumlah laporan penyediaan cetakan dan penggandaan yang terrealisasi
Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor
Jumlah laporan penyediaan Komponen
Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor yang terrealisasi
Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jumlah laporan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor yang terrealisasi
Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Jumlah laporan penyediaan Peralatan Rumah Tangga yang terrealisasi
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
Jumlah laporan penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan
Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
Jumah laporan penyediaan makanan dan
minuman terrealisasi
Kegiatan Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Jumlah laporan kegiatan rapat rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Perkantoran/ Teknis Perkantoran
Jumlah laporan jasa bulanan pendukung administrasi perkantoran/teknis perkantoran
Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Presentase Sarana dan Prasarana dalam
kondisi Baik
Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
- Jumlah Pengadaan Kendaraan
Dinas/Operasional
Kegiatan Pengadaan Mebeulair - Jumlah Sub Kegiatan Pengadaan Mebeulair
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Jumlah unit bangunan terpelihara
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
- Jumlah Kendaraan Dinas Operasional
terpelihara
Kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor - Jumlah Gedung Kantor Yang Direhabilitasi
Program peningkatan disiplin aparatur Persentase Pemenuhan prasarana
kedisiplinan pegawai
Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya.
- Jumlah Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya
Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu - Jumlah Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
Kegiatan Pembinaan Kinerja Aparatur
- Jumlah Kegiatan Pembinaan Kinerja
Aparatur
Program Peningkatan Peran Persentase peran kelembagaan dan
Kelembagaan, masyarakat, keamanan
dan kenyamanan lingkungan
masyarakat dalam keamanan dan kenyamanan lingkungan
Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan
Jumlah RW yang memiliki siskamling aktif
Kegiatan Penguatan Kelembagaan Swadaya Masyarakat Kewilayahan
Jumlah Kader pemberdayaan kewilayahan Aktif
Kegiatan peningkatan SDM Kader kesejahteraan sosial
Jumlah kelompok/kader RW siaga
Kegiatan Pemberdayaan KUMKM kewilayahan
pembentukan koperasi di tempat ibadah
Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD kewilayahan
Jumlah partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang kecamatan
Program Pengadministrasi Pelayanan Kependudukan dan Pemerintahan
Indeks Kepuasan Masyarakt terhadap pelayanan public
Kegiatan Peningkatan kualitas Pelayanan Administrasi dan Kependudukan kewilayahan
Daftar Nominatif Pelayanan Lengkap
Kegiatan Pembinaan RT RW Jumlah RT RW mendapatkan pembinaan
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
Prosentase minimal ruas jalan dan saluran dalam kondisi bersih
Kegiaatan Pemeliharaan RTH Kecamatan luas RTH kecamatan terpelihara
Kegiatan Pemeliharaan Drainase dan Kebersihan Lingkungan
Panjang Drainase terpelihara
Kegiatan pengecatan Kerb bahu jalan Panjang kerb terpelihara
Program Pemberdayaan Kewilayahan Tingkat Pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup RW
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup RW
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup PKK
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup PKK
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup Karang Taruna
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup Karang Taruna
Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan lingkup LPM
Jumlah Sub KegiatanPemberdayaan Lingkup LPM
Program Prioritas Tahun 2019- 2023
Adapun yang menjadi Program Prioritas Tahun 2019-2023 adalah
Program yang menunjang Tupoksi Kecamatan yaitu program/ kegiatan
yang berhubungan dengan peningkatan Pelayanan Masyarakat yaitu:
1. Program Peningkatan Peran Kelembagaan, masyarakat, keamanan dan
kenyamanan lingkungan
2. Program Pengadministrasi Pelayanan Kependudukan dan Pemerintahan
3. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pekerjaan Umum
4. Program yang berkenaan dengan pemberdayaan lembaga
kemasyarakatan yaitu Program Pemberdayaan Kewilayahan.
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pelaksanaan kegiatan Kecamatan Bandung Wetan bersama
dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi/UPT/UPTD
diharapkan dapat mendukung salah satu tujuan pembangunan
daerah tahun 2018 - 2023 yaitu Terciptanya sistem pemerintahan
yang baik dan demokratis. Adapun sasaran yang akan dikerjakan
oleh Kecamatan Bandung Wetan dalam rangka mendukung
keberhasilan pembangunan 2018 - 2023 sebagaimana tercantum
dalam RPJMD sebagai berikut :
1. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tata pemerintahan yang
baik dan bersih,
2. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah,
3. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian daerah dalam
mendukung pembangunan daerah,
4. Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu mengakomodasi
tuntutan perubahan dan berperan aktif dalam pembangunan
daerah,
5. Meningkatnya hubungan kerjasama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak,
6. Terwujudnya keberhasilan otonomi daerah yang seimbang yang
didukung stakeholders (pemangku kepentingan) dalam
mempercepat kesejahteraan rakyat dan pelayanan umum.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Bandung Wetan Kota
Bandung dan target kinerja dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
periode 2018-2023 dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 7.1.
Indikator Kinerja Kantor Kecamatan Bandung Wetan Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD
INDIKATOR KINERJA SATUAN
TARGET KINERJA PADA TAHUN
2019 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7
1. Rata-rata nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kecamatan Bandung Wetan
Nilai 75,00 82,46 82,47 82,49 83
2. Meningkatnya Peran Kelembagaan, Masyarakat dalam keamanan dan
kenyamanan lingkungan
% 39.74 75.00 75.00 80.00 100
3. Persentase Tingkat Pemberdayaan
Lembaga Kemasyarakatan % 24.88 57.22 77.50 77.75 77.85
BAB VIII
P E N U T U P
Dokumen Rencana Strategi (RENSTRA) Kecamatan Bandung Wetan
Tahun 2018-2023 adalah dokumen perencanaan yang memuat tujuan, sasaran
dan program Pemerintah Kota Bandung. Dokumen ini merupakan penjabaran
dari misi dan program pembangunan yang ditawarkan Walikota /Wakil
Walikota yang terangkum dalam RPJMD dengan menyelaraskan tugas dan
fungsi dari kecamatan.
Dokumen RENSTRA ini merupakan pedoman bagi pejabat struktural,
masyarakat, dalam pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Bandung Wetan
periode Tahun 2018-2023. Dengan adanya dokumen ini maka ditetapkan
kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut:
1. RENSTRA Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2018-2023 merupakan
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah di lingkup
Pemerintah Kota Bandung. Rencana Kerja adalah dokumen yang memuat
tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dan kegiatan
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Kecamatan. Rencana Kerja
Kecamatan Bandung Wetan harus konsisten dan sinergis dengan
dokumen Renstra Kecamatan Bandung Wetan Tahun 2018-2023.
2. Rencana Kerja Perangkat Daerah ini akan dijabarkan lagi menjadi
Rencana Kerja dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) di masing masing
pemangku jabatan yang ada dilingkungan Kecamatan.
3. Program dan Kegiatan yang tercantum dalam Rencana Kerja Perangkat
Daerah dan Rencana Kerja di pemangku jabatan dilingkungan
Kecamatan Bandung Wetan harus konsisten dengan Renstra Kecamatan
Bandung Wetan Tahun 2018-2023.
4. RENSTRA Kecamatan Bandung Wetan akan dicapai apabila ada komitmen
dari seluruh aparatur dan masyarakat serta adanya sinergitas,
tanggungjawab serta pengabdian yang tinggi kepada masyarakat dan
bangsa dan untuk diketahui bahwa berhasil atau tidaknya suatu
perencanaan strategis bukan hanya pada proses perumusannya saja,
akan tetapi lebih banyak dipengaruhi implementasinya yang tidak jarang
memerlukan politikal will pimpinan organisasi.
5. Dalam rangka efektivitas, perubahan RENSTRA Kecamatan Bandung
Wetan tidak dapat dilakukan apabila sisa masa berlaku RPJMD kurang
dari 3 (tiga) tahun.
Semoga Rencana Strategis (RENSTRA) Kecamatan Bandung Wetan
Kota Bandung tahun 2018-2023 dapat dijadikan acuan dalam penentuan dan
pelaksanaan kebijakan pejabat struktural yang ada dilingkungan Kecamatan
Bandung Wetan.
Bandung, 17 April 2019
CAMAT BANDUNG WETAN
Drs. HILDA HENDRAWAN Pembina Tk. I
NIP. 19670805 198901 1 001
top related