penerapan sistem pembelajaran full day schooli penerapan sistem pembelajaran full day school tugas...
Post on 01-Dec-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN FULL DAY SCHOOL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Fransiscus Xaverius Triapriyanto
111324017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TtiGASAg{rila
fEFilER+fAH SISI=E*f PE&IEELAJAHA,IT F-LSZZ *AX-scit#6i.
e:a C- 1ryi
It$'I&tf: llI324SI?
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TIIGASJtKEffi,
FHHEHATAF{ sIgTEts! TEMBEI"AJARAIq F{{ES- *AY #{EE##i.
*ip*rsi*pke:: data **it*E i* *t*Et:
Srea*iseass Xarv*ries* Eri*pr$ga a*eFflXB:f= iIE33€*E?
Te3afu diperra€:*elk** *i d*pra Facslt*a F**gerjipd* e-a*ggaE 3€3 "F$Ei:*Efi
+3*:a <€6qe.eaa*laar €claFl aa*rar.aaafui *3laret
SEsse*xses Faa*iaia F*ergrxji
Ke;a
Sekleuris
Axggeta
Arqg*&
A*gg*€a
Tx*da T,*xg*:r
...nfu,4/".
B-aagrsgsuga 3* SarEi 3{3EE
S€&:calkq €*g:=xe*a: **gr E}:a?ax Fec*{3id*AEE?
iii
t* ,: - = .=: -=E -,=:;r:itt**. E-Cllt.iL*Cj
date Effr'*&ac:- =.Fd.
S,€"5i"
ltuig€{i Fe$!* Ast*ti. &S=*i-= e6.Fd"
eurrs FEarse3,*- S.Pcl-, htsi.
&n<a#a3er4 S,FA " F"€- Ea,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN FULL DAY
SCHOOL
Fransiscus Xaverius Triapriyanto
Universitas Sanata Dharma
2018
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah; 1) mendeskripsikan tujuan
sistem pembelajaran full day school; 2) mendeskripsikan dampak positif dan
kelemahan sistem pembelajaran full day school bagi anak didik; dan 3)
mendeskripsikan penerapan sistem pembelajaran full day school di sekolah.
Penulisan makalah ini didasarkan pada studi pustaka yang membahas
mengenai sistem pembelajaran full day school dan didasarkan pada studi pustaka
yang relevan atau terkait dengan materi sistem pemebelajaran full day school.
Hasil studi pustaka dapat diringkas sebagai berikut: 1) sistem pembelajaran
full day school bertujan untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan, baik
dalam prestasi belajar maupun dalam hal moral atau akhlak; 2) dampak positif
full day school meliputi optimalisasi pemanfaatan waktu, intensifitas
penggalian/pengembangan bakat, pemaksimalan potensi serta pengembangan
kreativitas. Adapun kelemahan dari full day school meliputi biaya pendidikan
meningkat, kesehatan fisik anak didik dapat terganggu, efektifitas pembelajaran
di sekolah masih dipertanyakan serta guru akan mengalami kelelahan fisik; dan
3) Full Day School menerapkan konsep “Integrated-Activity” serta “Integrated-
Curriculum” yang proses pembelajarannya diberlangsungkan secara aktif,
kreatif, tranformatif, intensif sekaligus dikemas dengan pendekatan
pembelajaran yang relaks dan tidak membosankan.
Kata kunci: penerapan sistem pembelajaran full day school, tujuan, dampak
positif, kelemahan, penerapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF FULL DAY SCHOOL LEARNING SYSTEM
Fransiscus Xaverius Triapriyanto
University Sanata Dharma
2018
The purpose of this paper are; 1) to describe the purpose of full day school
learning system; 2) to describe the positive impacts and weaknesses of full day
school learning system for students; and 3) to describe the application of a full
day school learning system at school.
The writing of this paper is based on a literature study that discusses the full
day school learning system and it is based on relevant literature studies or related
to the material of a full day school learning system.
The literature study results can be summarized as follows: 1) Implementation
of full day school is one alternative to overcome various problems of education,
both in achievement and in terms of morals or morals; 2) The positive impact of
full day school consists of optimizing the use of time, intensively digging and
developing talents, naming the importance of the process, focusing on learning,
maximizing potential, developing creativity, well-contaminated children. The
weaknesses of full day school consists of schools will spend more cost, Parents
will spend more on children's education, physical health of students can be
disrupted, the effectiveness of learning in schools is still questionable. Turu also
will be tired because they have to stay longer; 3) The discussion of the full day
school learning system, the thing to know is the meaning of the learning system
itself. System is a set of elements that are interconnected with each other.
Keywords: application of full day school learning syste, purposes, positive
impacts, weaknesses, implementation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir.
Tugas akhir dengan judul “PENERAPAN SISTEM PEMBELAJARAN FULL
DAY SCHOOL ” ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam pembutan tugas akhir ini tidak lepas dari beberapa pihak yang telah
memberikan bantuan moril, materi, dukungan, bimbingan maupun kerjasamanya,
untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed., selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Ekonomi sekaligus Dosen Pembimbing yang dengan
sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan tugas
akhir dan telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,
memberikan kritik serta saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... iv
PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRCT ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................. 3
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
E. Manfaat Penulisan ............................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 6
A. Tujuan Pembelajaran Full Day School ................................................ 6
B. Penerapan Sistem Pembelajaran Full Day School ............................... 10
C. Dampak Positif Full Day School ......................................................... 15
D. Kelemahan Full Day School ....................................................... ........ 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 25
A. Kesimpulan .......................................................................................... 25
B. Saran .................................................................................................... 28
C. Keterbatasan ........................................................................................ 30
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan formal, hal yang paling penting adalah sistem
pembelajaran (Mulyasa, 2003: 35). Menurut Mulyasa (2003: 35) sistem
pembelajaran dianggap penting karena membantu mencapai tujuan
pembelajaran. Sistem pembelajaran yang baik ialah yang sesuai dengan
kondisi siswa (Arsyadanu, 2010: 25). Salah satu sistem pembelajaran yang
dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran ialah full day school.
Menurut etimologi, kata full day school berasal dari Bahasa Inggris. Kata
full mengandung arti penuh dan day artinya hari. Maka dari itu full day
mengandung arti sehari penuh. Sedangkan school artinya sekolah. Menurut
terminologi atau arti secara luas, full day school mengandung arti sistem
pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar
sehari penuh dengan memadukan sistem pengajaran yang intensif yakni
dengan menambah jam pelajaran untuk pendalaman materi pelajaran serta
pengembangan diri dan kreativitas (Arsyadanu, 2010: 29). Dari pengertian
yang dipaparkan di atas, full day school memiliki pengertian yang luas dan
pengertian tersebut dapat diartikan berbeda-beda pula, sesuai pemahaman tiap
individu atau kelompok yang mengkajinya.
Menurut Islamika (2011: 47) salah satu tujuan full day school adalah
membina akidah dan akhlak siswa serta menanamkan nilai-nilai positif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
belajar. Hal ini dikarenakan sistem pembelajaran full day school memiliki
waktu lebih panjang dibandingkan dengan sistem pembelajaran konvensional
pada umumnya ( Islamika, 2011: 48). Tujuan dari diadakannya full day school
pun sangatlah luas.
Dalam full day school, lembaga pendidikan bebas mengatur jadwal mata
pelajaran sendiri dengan tetap mengacu pada standar nasional untuk alokasi
waktu sebagai standar minimal dan sesuai bobot mata pelajaran, ditambah
dengan model-model pendalamannya. Menurut Mulyasa (2003: 125) yang
terpenting dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran.
Program ini banyak ditemukan pada sekolah swasta yang berstatus unggulan.
Full day school cukup menjanjikan bagi perkembangan karakter dan
prestasi belajar anak didik. Hal tersebut dikarenakan kesempatan belajar siswa
lebih banyak dan guru bebas menambah materi melebihi muatan kurikulum
(Islamika, 2011: 98). Dalam full day school tidak serta-merta hanya
menghabiskan waktu untuk belajar, namun juga digunakan untuk waktu-
waktu informal. Sistem pembelajaran full day school dapat diterapkan di
jenjang sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah
menengah atas (SMA) (Islamika, 2011: 110).
Full day school diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi
perkembangan anak didik. Seperti pembahasan di atas full day memberi
kesempatan lebih banyak bagi guru untuk memperinci penjelasan materi
(Jamal, 2017: 31). Namun tak terlepas dari dampak positif, full day juga
memiliki dampak negatif. Dampak negatif dari full day school salah satunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
adalah anak didik merasa kelelahan dalam belajar karena waktu dalam
dinamika sekolah lebih panjang (Jamal, 2017: 49). Oleh karena itu untuk
meminimalisir dampak negatif full day school harus disusun sesuai kurikulum
dengan keadaan dan kebutuhan siswa.
Penerapan sistem pemebelajaran full day school haruslah didesain
seefektif mungkin. Desain sistem pembelajaran full day school haruslah
mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi fasilitas sekolah, siswa, guru
dan komponen sekolah lainnya setara. Jangan sampai penerapan fullday
school yang tidak disesuaikan situasi dan kondisi yang akan berdampak pada
gagalnya pelaksanaan sistem pembelajaran full day school itu sendiri.
Penerapan full day school tentunya memiliki cara dalam penerapannya supaya
sistem pembelajaran full day school dapat berjalan lancar bukan sebaliknya.
Oleh karena itu, penulis ingin mengangkat judul ini untuk memarkan
perancangan sistem yang tepat bagi sekolah yang menerapkan full day school.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan kajian tentang full day
school yang sangat luas, maka perlu adanya batasan masalah supaya tujuan
dari penulisan dapat terfokus dan terarah. Adapun batasan masalah tersebut
adalah,
1. Tujuan diberlakukannya sistem pembelajaran full day school.
2. Dampak positif sistem pembelajaran full day school bagi anak didik.
3. Kelemahan sistem pembelajaran full day school
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah di atas mengenai
full day school, maka rumusan masalah tersebut adalah,
1. Apa tujuan sistem pembelajaran full day school?
2. Bagaimana penerapan sistem pembelajaran full day school di sekolah?
3. Apa dampak positif dari sistem pembelajaran full day school bagi anak
didik?
4. Apa kelemahan sistem pembelajaran full day school bagi anak didik?
D. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan
penulisan ini adalah
1. Mendeskripsikan tujuan dari sistem pembelajaran full day school.
2. Mendeskripsikan dampak positif dari sistem pembelajaran full day school.
3. Mendeskripsikan kelemahan dari sistem pembelajaran full day school.
4. Menjelaskan penerapan sistem pembelajaran full day school di sekolah.
E. Manfaat Penulisan
Tulisan ini diharapkan memberi manfaat bagi beberapa pihak, yaitu
1. Bagi Penulis
a. Menambah wawasan mengenai sistem pembelajaran fullday school.
b. Bekal untuk menerapkan sistem pembelajaran fullday school jika
penulis menjadi seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Bagi Pihak Lain
a. Memperoleh informasi mengenai pengertian , tujuan dan dampak
positif dan negatif sistem pembelajaran fullday school.
b. Menjadi referensi ilmiah untuk penulisan yang relevan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tujuan Pembelajaran Full Day School
Echols dkk, (1996: 259) mengungkapkan bahwa full day school adalah proses
belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, dimulai pukul
06.45-15.30 dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dengan demikian,
sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan
bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. “Hal yang
diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan
pendalaman.
Setiyarini, dkk (2014: 238) berpendapat bahwa penerapan full day school
merupakan alternatif dari revolusi pendidikan terhadap masalah-masalah yang ada
dan terjadi pada siswa. Sebagai solusi alternatif pelaksanaan full day school
ditunjang dengan berbagai alasan yang patut dipertimbangkan dalam pendidikan
siswa. Seperti yang dikemukakan Clark (dalam Setiyarini, dkk
2014: 238) yaitu:
“The growing number of all-day programs is the result of a number of
factors, including the greater numbers of single-parent and dual income
families in the workforce who need all-day programming for their young
children, as well as the belief by some that all-day programs better
prepare children for school”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Soapatty dkk, (2014: 720) mengemukakan bahwa sekolah dengan sistem full
day schoo ladalah bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan
kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional dan ditambah dengan kurikulum
Kementrian Agama. Full day school dapat dipahami sebagai suatu sistem atau
program yang diterapkan oleh sekolah kepada anak didik dimana seluruh aktivitas
anak berada di sekolah. Dalam penerapan full day school sebagian waktunya
harus digunakan untuk program-program pembelajaran yang suasananya bersifat
informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa, yang tentunya sangat
mengharapkan kreativitas dan inovasi seorang guru. Setiyarini, dkk (2014: 238)
berpendapat bahwa penerapan full day school merupakan alternatif dari revolusi
pendidikan terhadap masalah-masalah yang ada dan terjadi pada siswa. Sebagai
solusi alternatif pelaksanaan full day school ditunjang dengan berbagai alasan
yang patut dipertimbangkan dalam pendidikan siswa.
Berdasarkan beberapa paparan pendapat di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa full day school adalah sistem pembelajaran sehari penuh dari pagi hingga
sore yang sebagian waktunya digunakan untuk program pelajaran yang
suasananya informal serta menyenangkan bagi siswa. Full day school adalah
sebuah sistem pembelajaran sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan
bebas sesuai dengan bobot mata pelajaran. Sistem pembelajaran ini menuntut guru
lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran di
sekolah, khususnya penanaman sikap kedisiplinan serta mengembangkan minat
dan bakat belajar siswa. Full day school adalah sistem pembelajaran sepanjang
hari yang aktifitas siswanya menjadi lebih banyak di sekolah dalam, maka dari itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sekolah harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keefektifan
jalannya sistem pembelajaran full day school.
Pelaksanaan full day school merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi
berbagai masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau
akhlak. Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah dan
menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjurus pada
kegiatan negatif. Salah satu alasan para orang tua memilih dan memasukkan
anaknya ke full day school adalah dari segi edukasi siswa.
Bahruddin, (2010: 230) mengemukakan bebarapa tujuan dari sistem
pembelajaran full day school, yaitu:
a. Mendampingi anak didik yang kurang mendapat pendampingan orang tuanya.
Meningkatnya jumlah orangtua yang bekerja (parent-career) yang
kurang memberikan perhatian kepada anaknya, terutama yang berhubungan
dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah.
b. Mengantisipasi perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat.
Perubahan memengaruhi pola pikir dan cara pandang masyarakat.
Kemajuan sains dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya, terutama
teknologi komunikasi dan informasi lingkungan kehidupan perkotaan yang
menjurus kearah individualisme.
Soapatty dkk (2014:723) mengungkapkan beberapa tujuan penerapan full
day school yang berlatar belakangkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Banyaknya aktivitas orang tua yang berakibat pada kurangnya perhatian
untuk anak terutama yang berhubungan dengan aktivitas anak-anak sepulang
sekolah.
2. Kemajuan IPTEK yang begitu cepat, sehingga apabila tidak dicermati akan
membawa dampak negatif, terutama dari teknologi komunikasi.
3. Upaya untuk meningkatkan efisiensi waktu belajar anak didik, karena anak
sebagian besar waktu anak didik dalam sehari dihabiskan di sekolah.
4. Perubahan sosial-budaya yang terjadi di masyarakat, dari masyarakat agraris
menuju ke masyarakat industri. Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada
pola pikir masyarakat.
Sehudin (dalam Setiyarini, dkk. 2014:238) mengatakan bahwa tujuan
program full day school yang menyangkut sikap adalah gemar belajar, disiplin,
kreatif, mandiri, hidup bersih dan sehat.
Full day school selain bertujuan mengembangkan mutu pendidikan yang
paling utama adalah sebagai salah satu upaya pembinaan akidah, akhlak dan
menanamkan nilai-nilai positif. Full day school juga memberikan dasar yang kuat
dalam belajar pada segala aspek yaitu perkembangan intelektual, fisik, sosial dan
emosional. Karena dalam sistem pembelajaran full day school, sekolah memiliki
waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan sekolah dasar konvensional pada
umumnya.
Seli, (2009: 62-63) mengungkapkankan bahwa waktu untuk mendidik siswa
dalam sistem pembelajaran full day school lebih banyak, sehingga tidak hanya
teori saja yang dapat dipelajari, namun praktek juga mendapat porsi lebih. Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dari itu agar semua terakomodir, maka kurikulum program full day school harus
didesain sedemikian mungkin.
B. Penerapan Sistem Pembelajaran Full Day School
Full Day School menerapkan suatu konsep dasar “Integrated-Activity” dan
“Integrated-Curriculum”. Penerapan sistem pembelajaran Full Day School
berbeda dengan sistem pembelajaran sekolah pada umumnya. Dalam full day
school semua program dan kegiatan siswa di sekolah seperti; belajar, bermain,
beribadah dikemas dalam sebuah sistem pendidikan (Azizah, 2014: 11). Titik
tekan pada full day school adalah siswa selalu berprestasi belajar dalam proses
pembelajaran yang berkualitas yakni diharapkan akan terjadi perubahan positif
dari setiap individu siswa sebagai hasil dari proses dan aktivitas dalam belajar.
Penerapan full day school mengembangkan kreativitas yang mencakup tiga
ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang, yang diwujudkan
dalam program-programnya yang dikemas sebagaimana berikut; pada jam
sekolah, sesuai dengan alokasi waktu dalam standar nasional tetap di lakukan
pemberian materi pelajaran sesuai kurikulum standar Nasional. Di luar jam
sekolah (sebelum jam tujuh dan setelah jam 12) dilakukan kegiatan seperti
pengayaan materi pelajaran umum, penambahan kegiatan yang bersifat
pengembangan diri seperti musik, dan keagamaan seperti praktek ibadah dan
sholat berjama’ah. Namun siswa tetap diberi kesempatan untuk istirahat siang
sebagaimana dilakukan di rumah. Pola hubungan antara guru dan siswa (vertical)
dan guru dengan guru (horizontal) dilandasi dengan bangunan akhlak yang
diciptakan dan dalam konteks pendidikan serta suasana kekeluargaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dalam sistem penerapan full day school diterapkan juga dengan format game
(bermain), walaupun berlangsung selama sehari penuh, hal ini sesuai dengan teori
Bloom dan Yacom, yang menyatakan bahwa metode game (bermain) dalam
pembelajaran salah satunya adalah dengan menggunakan kegembiraan dalam
mengajarkan dan mendorong tercapainya tujuan-tujuan instruksional. Permainan
dalam proses pembelajaran jika dimanfaatkan dengan bijaksana dapat
menyingkirkan keseriusan yang menghambat dan menghilangkan stres dalam
lingkungan belajar (Meier, 2000: 70). Semua teknik bukanlah tujuan, melainkan
sekedar rencana untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan kualitas/mutu
pembelajaran dan mutu pendidikan. Kuswandi, Iwan.
(https://iwankuswandi.wordpress.com/full-day-school-dan-pendidikan-
terpadu/,Ibid.) mengungkapkan bahwa proses inti sistem pembelajaran full day
school antara lain adalah,
1. Proses pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif, transformatif
sekaligus intensif. Sistem persekolahan dengan pola full day school
mengindikasikan proses pembelajaran yang aktif dalam artian
mengoptimalisasikan seluruh potensi untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal baik dalam pemanfaatan sarana dan prasarana di lembaga dan
mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif demi pengembangan potensi
siswa yang seimbang.
2. Proses pembelajaran yang dilakukan aktif sehari penuh, namun tidak
memforsir siswa pada pengkajian, penelaahan yang terlalu menjenuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Akan tetapi, yang difokuskan adalah sistem relaksasinya yang santai dan
lepas dari jadwal yang membosankan
Dari uraian di atas, konsep pengembangan dan inovasi dalam full day school
adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan karena mutu pendidikan di
Indonesia sekarang ini dipertanyakan. Maka berbagai cara dan metode
dikembangkan. Penerapan full day school mengembangkan kreativitas yang
mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang,
yang diwujudkan dalam program-programnya yang dikemas sebagaimana berikut:
1. Pada jam sekolah, sesuai dengan alokasi waktu dalam standar nasional tetap
di lakukan pemberian materi pelajaran sesuai kurikulum standar Nasional.
2. Di luar jam sekolah (sebelum jam tujuh dan setelah jam 12) dilakukan
kegiatan seperti pengayaan materi pelajaran umum, penambahan kegiatan
yang bersifat pengembangan diri seperti musik, dan keagamaan seperti
praktek ibadah dan sholat berjama’ah. Namun siswa tetap diberi kesempatan
untuk istirahat siang sebagaimana dilakukan di rumah. Pola hubungan antara
guru dan siswa (vertikal) dan guru dengan guru (horizontal) dilandasi dengan
bangunan akhlak yang diciptakan dan dalam konteks pendidikan serta
suasana kekeluargaan.
Dalam sistem penerapan full day school ini, diterapkan juga format game
(bermain), dengan tujuan agar proses belajar mengajar penuh dengan
kegembiraan, penuh dengan permainan-permainan yang menarik bagi siswa
untuk belajar. Walaupun berlangsung selama sehari penuh, hal ini sesuai
dengan teori Bloom dan Yacom, yang menyatakan bahwa metode game
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(bermain) dalam pembelajaran salah satunya adalah dengan menggunakan
kegembiraan dalam mengajarkan dan mendorong tercapainya tujuan-tujuan
instruksional.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan
kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu dan 8 jam belajar dalam satu
hari mulai tahun pelajaran 2017/2018. Hal itu tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017
tentang hari sekolah yang ditetapkan pada tanggal 12 Juni 2017.
Permendikbud pasal 2 menyatakan bahwa hari sekolah dilaksanakan 8
jam dalam satu hari atau 40 jam selama lima hari dalam satu minggu.
Ketentuan itu termasuk waktu istirahat selama 0,5 (nol koma lima) jam dalam
satu hari atau 2,5 jam selama lima hari dalam satu minggu. Dalam hal
diperlukan penambahan waktu istirahat, sekolah dapat menambah waktu
istirahat melebihi dari 0,5 jam dalam satu. Penambahan waktu istirahat itu
tidak termasuk dalam perhitungan jam sebagaimana dimaksud 8 jam dalam
satu hari tersebut.
Kemudian pada pasal 3 disebutkan, Hari Sekolah digunakan oleh guru
untuk melaksanakan beban kerja guru. Beban kerja guru dimaksud meliputi:
merencanakan pembelajaran atau pembimbingan; melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan; menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan; membimbing dan melatih peserta didik; dan melaksanakan
tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai
dengan beban kerja guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 juga menyebutkan, Hari Sekolah
digunakan bagi peserta didik untuk melaksanakan kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler (pasal 5). Kegiatan intrakurikuler merupakan
kegiatan yang dilaksanakan untuk pemenuhan kurikulum. Kegiatan
kokurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan atau
pendalaman kompetensi dasar atau indikator pada mata pelajaran/bidang
sesuai dengan kurikulum.
Kegiatan kokurikuler meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran,
kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan
lain untuk penguatan karakter peserta didik. Sedangkan kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan di bawah bimbingan dan pengawasan
sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan. Kegiatan
ekstrakurikuler termasuk kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah-bakat/
olah-minat, dan keagamaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Permendikbud pasal 6 menyebutkan bahawa, kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler dapat dilaksanakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Pelaksanaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah dapat dilakukan dengan kerja sama antarsekolah,
sekolah dengan lembaga keagamaan, maupun sekolah dengan lembaga lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
yang terkait. Disebutkan pula bahwa ketentuan hari sekolah tidak berlaku
bagi Peserta Didik TK/TKLB/RA atau sederajat pada sekolah keagamaan
lainnya.
Kebijakan lima hari sekolah dalam satu minggu dan 8 jam belajar dalam
satu hari atau 40 jam belajar dalam seminggu, untuk tahun pelajaran
2017/2018 tidak diberlakukan bagi sekolah yang belum memadai sumber
daya serta akses transportasi yang belum terjangkau. Hal itu tertuang dalam
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017, pasal 9 ayat 1 bahwa “Dalam hal
kesiapan sumber daya pada sekolah dan akses transportasi belum memadai,
pelaksanaan ketentuan hari sekolah sebagaimana dimaksud dalam pasal 7
dapat dilakukan secara bertahap.”
Pada awal penerapan full day school tahun 2015 terdapat 540 sekolah
yang menjadi percontohan sistem full day school, sedangkan tahun 2016
sebanyak 5.000-10.000 sekolah negeri dan swasta, mendaftarkan diri untuk
menerapkan sistem full day school atau sekolah sehari penuh yang digagas
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy
pertengahan tahun ajaran 2016. Pada tahun ini sekolah yang ditargetkan bisa
menerapkan sistem full day school hanya 1.200 hingga 1.500 sekolah.
C. Dampak Positif Full Day School
Full day school memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dan
negatif tersebut diungkapkan oleh Jamal (2017: 25-28) yaitu merujuk pada sebuah
studi yang dilakukan pada Pesanteren al-karimah untuk mengetahui apa dampak
positif dan kelemahan sistem pembelajaran full day school. Sama seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Indonesia, dimana full day school masih menjadi perdebatan. Ada pun dampak
positif dan negatif menurut Jamal (2017: 31-49) yaitu:
Dampak Positif full day school.
a. Optimalisasi Pemanfaatan Waktu.
Pengembangan bakat anak didik masih belum menjadi perhatian utama
di sekolah-sekolah formal. Bakat anak didik terkadang hanya dapat terlihat
dipelajaran yang sifatnya praktek. Melalui full day school pembelajaran
praktek dapat diintensifkan dan dampaknya dapat menjurus ke
perkembangan bakat anak didik karena bakatnya dapat tergali.
Menurut Jamal (2017: 33) full day school mendidik anak secara
langsung bagaimana mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat untuk
masa depan. Ada waktu belajar, istirahat, olahraga, bergaul dengan teman,
refresbing, latihan pengembangan bakat, ekperimentasi, berorganisasi, dan
lain-lain.
b. Intensif Menggali dan Mengembangkan Bakat.
Dengan alokasi waktu yang sangat luas, waktu untuk menggali dan
mengembangkan anak terbuka lebar. Kegiatan sore hari bisa
dimaksimalkan untuk melihat keahliah dan kecakapan anak dalam semau
bidang. Dengan memaksimalkan waktu latihan, diharapkan bakat anak
cepat terdeteksi. Dari sanalah bakat dipupuk dan dikembangkan secara
maksimal. Selanjutnya, sarana prasarana perlu dilengkapi untuk
menyukseskan program ini. Dengan saran yang lengkap, daya tarik dan
semangat anak untuk berlatih lebih giat sehingga tutor/tenaga pengajarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
juga bersemangat mengajar dan memberikan tip-tip efektif dalam
mengembangkang bakat secara intensif dan ekstensif.
Progam terencana, terukur, dan sistematis sangat dibutuhkan untuk
menyukseskan pengembangan bakat. Full day school jangan hanya diisi
tenaga pengajar yang mengisi pelajaran kognitif-afektif saja, tetapi harus
dilengkapi dengan tenaga pengajar yang menguasai aspek psikomotorik
atau life skills. Dari sinilah bakat berkembang dengan cepat sehingga
dalam waktu yang tidak lama, anak menjadi bertalenta, dinamis, produktif,
dan kompetitif tentu harus diimbangi dengan tingkat kompetisi yang ketat
dan keras karena dari kompetisi ketatlah, kemampuan terbaik lahir dengan
maksimal dan memuaskan. Dalam kompetis ini dibutuhkan inovasi-inovasi
baru yang dinamis. Anak akan meningkatkan inovasinya secara kreatif.
c. Menanamkan Pentingnya Proses.
Menurut Jamal (2017: 38) full day school yang memakan waktu
panjang dari pagi hari hingga sore hari menjarkan kepada anak bahwa
keunggulan, prestasi, dan kehebatan harus dilalui dengan kerja keras,
waktu lama, proses yang melelahkan, dan konsistensi pada jalan yang
benar.
Anak akan melihat bahwa dengan waktu belajar yang lebih lama dan
lebih keras, dirinya menjadi semakin terasah kemampuannya, matang
kepribadiannya, teruji mentalnya, dan mendalam serta detail
pengetahuannya menjadi seorang profesional sejati yang dikagumi dan
menjadi insprasi banyak orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
d. Fokus dalam Belajar.
Waktu belajar yang lebih lama dari sistem sekolah biasa sebagaimana
dalam full daya school menjadi kesempatan bagi sekolah untuk membuat
jadwal pelajaran secara leluasa, mana yang diajarkan pada waktu sore.
Misalnya, pada waktu pagi khusus pelajaran umum, sedangkan sore hari
khusus pelajaran agama, khusu hari senin sore hari pelajaran
keterampilan/bakat, khusus selasa sore hari kompetisi, khusus hari rabu
sore praktik ibadah, dan lain sebagainya.
Dengan model seperti ini, konsentrasi dan fokus belajar anak
terbentuk dengan sendiri. Dengan fokus, belajar menjadi mudah dan
efektif. Fokus adalah kekuatan dahsyat yang mampu menembus belenggu
kedodohan yang menyelimuti dan menguasai seseorang. Fokus membuat
hasil yang dicapai seseorang melebihi dari biasanya.
Full day school memberikan pelajaran berharga bagaimana fokus
menjadi tip efektif dalam kegiatan belajar mengejar, proses penggalian dan
pengembangan bakat, dan peningkaan inovasi, kreativitas, dan
produktivitas.
e. Memaksimalkan Potensi.
Bakat siswa yang hanya sering terlihat di pelajaran ekstrakulikuler
dengan waktu yang minim dapat disalurkan melalui pemanfaatan waktu di
system pembelajaran full day school. Di akhir dinamika full day school
dapat dimasukan program ekstrakulikuler sekaligus menjadi ajang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
refreshing para siswa, sehingga dapat memicu perkembangan bakat anak
didik pula.
Selain itu guru kesulitan dalam administrasi adalah pemetaan waktu.
Full day school memberi ruang dan waktu bagi guru untuk memungkinkan
materi bisa diajarkan dengan lebih tuntas karena full day school membuat
dinamika pembelajaran lebih panjang.
f. Mengembangkan Kreativitas.
Pembelajaran yang menyenangkan dan variatif nmetodologinya akan
membuat kreativitas anak didik berkembang secara cepat. Waktu yang luas
pada sitem full day school membangkitkan kreativitas dengan kegiatan-
kegiatan life skills yang memadai. Praktik yang diperbanyak akan
memunculkan kreativitas anak didik dalam memahami dan menguasai
materi yang disampaikan.
g. Anak Terkontrol dengan Baik.
Full day school membuat anak setelah pulang sekolah merasa lelah.
Hal tersebut dikarenakan anak menghabiskan waktu dari pagi sampai sore
disekolah, sehingga hal ini membuat anak cendrung mengarahkan pikiran
mereka untuk beristirahat daripada melakukan aktivitas lain.
Dinamika full day school membuat siswa dapat menghabiskan banyak
waktu disekolah. Hal tersebut dapat dimanfaatkan siswa untuk
mengerjakan PR di sekolah supaya ketika pulang sekolah siswa tidak
mempunyai beban lagi. Disamping itu siswa juga mempunyai banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
waktu untuk berkonsultasi dengan guru tentang pelajaran karena guru juga
lebih banyak menghabiskan waktu disekolah karena sistem full day school.
D. Kelemahan Full day school.
a. Sekolah akan mengeluarkan lebih banyak biaya.
Sistem pembelajaran full day school memunculkan biaya
kompensasi untuk tenaga pengajar karena penambahan jam belajar
mengajar, biaya pengadaan perlengkapan tambahan untuk praktek siswa,
juga bertambahnya biaya untuk membayarta gihan listrik.
b. Orang tua akan mengeluarkan biaya lebih besar untuk pendidikan anak.
Misalnya untuk biaya kompensasi guru dan uang saku anak.
c. Kesehatan fisik anak didik dapat terganggu
Full day school membuat anak didik bisa merasa lelah. Kondisi fisik
tiap anak didik berbeda-beda. Ada anak didik yang kuat beraktifitas
seharian da nada juga yang tidak. Bagi anak-anak didik yang fisiknya
tidak kuat, system pembelajaran full day school dapat menyebabkan
mereka sakit.
d. Efektivitas pembelajaran di sekolah masih dipertanyakan.
Prestasi anak tidak selalu ditentukan oleh lama atau tidaknya jam
belajar anak dikelas. Kemampuan individu siswa tetap berperan
menentukan nilai mereka di akhir semester. Segala bentuk sistem dan
strategi pembelajaran yang digunakan hanyalah sarana mencapai tujuan
belajar. Pencapaian tujuan belajar ujung-ujungnya kembali kepada
siswa/anak didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Guru juga akan lelah karena mereka harus tinggal lebih lama di sekolah
untuk mengajar.
Tidak semua guru mempunyai fisik yang kuat. Full day school
sangat menuntut guru untuk mempunyai fisik yang prima karena stamina
dan energy guru akan sangat terkuras. Hal ini dikarenakan guru harus
tiba di sekolah lebih awal untuk menyiapkan materi, mencatat nilai, dan
menghadiri rapat guru sepulang sekolah.
f. Minimnya Kebebasan.
Dalam masalah kebebasan anak, dunia anak tak bisa lepas dari
permainan (Taufiqurrochman 2009). Anak perlu bersosialisasi dengan
teman-teman sebayanya yang ada di kampung atau di lingkungan rumah.
Anak juga perlu sering bertatap muka, berinteraksi, dan bercanda tawa
dengan kedua orangtua. Suasana siang hari di alam rumah adalah
lingkungan yang dibutuhkan oleh anak untuk segera berinteraksi dan
berasimilasi dengan para tetangga dan teman bermain yang dekat dengan
tempat tinggalnya. Hal-hal tersebut merupakan kesempatan mahal yang
harus dienyam anak sebelum masa itu berlalu.
Progam full day school memang menyajikan berbagai pola
permainan edukatif bagi anak. Akan tetapi, bagaimanapun juga jiwa anak
masih terikat dengan aturan sekolah tidak semua sekolah dapat menerima
jiwa/koeakter siswa dengan sukarela. Belum lagi jika sekolah masih
membebani anak dengan berbagai macam pekerjaan rumah (PR).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Sungguh patut dipertanyakan, sanggupkan anak-anak berjuang dan
bertanggung jawab atas semau itu?
Pulang sekolah, sehabis mandi dan makan bersama orangtua, anak-
anak langsung mengerjakan PR lagi. Segal tenaga anak dikuras demi
sekolah. Akibatnya, anak-anak tumbuh dalam situasi yang berjarak
dengan orangtua dan teman bermain di lingkungannya. Dari hari ke hari,
hanya bertemu dengan orang-orang yang sama. Wali kelasnya, beberapa
guru, dan teman skelas. Dari waktu ke waktu, kehidupan mereka telah
terjadwal secara teratur bagaikan mesin. Hamper setiap hari, mereka
harus tunduk pada aturan-aturan yang mengkat atas nama “pendidikan”.
Padahal, pendidikan bukan hanya di sekolah, melainkan juga
dilingkungan, masyarakat, dan utamanya adalah keluarga. Tak heran, jika
hari libur telah tiba, di mata anak-anak tampak rasa bahagia. Sorakan
hore yang mereka suarakan ketika mendengar kata libur adalah sebuah
pemberontakan jiwa pada sitem yang dibangun oleh orang-orang di
sekitarnya yang telah mencuri kebebasannya.
Hasan, (2006: 116), berpendapat bahwa sistem pembelajaran full day school
memiliki kekurangan, di antaranya adalah:
1. Sistem full day school acapkali menimbulkan rasa bosan pada siswa.
Sistem pembelajaran dengan pola full day school membutuhkan kesiapan
baik fisik, psikologis, maupun intelektual yang bagus. Jadwal kegiatan
pembelajaran yang padat dan penerapan sanksi yang konsisten, dalam batas
tertentu akan menyebabkan siswa menjadi jenuh. Namun demikian, bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mereka yang telah siap, hal tersebut bukan suatu masalah, tetapi justru akan
mendatangkan keasyikan tersendiri. Oleh karenanya, kejelian dan improvisasi
pengelola sangatlah dibutuhkan. Keahlian dalam merancang full day school
sehingga tidak membosankan, namun menyenangkan sangatlah penting.
Maka dari itu kerjasama semua pihak, yakni pakar pendidikan, psikolog dan
ahli-ahli pendidikan lainnya sangat perlu digalakkan.
2. Kedua, sistem full day school memerlukan perhatian dan kesungguhan
manajemen bagi pengelola.
Agar proses pembelajaran pada lembaga pendidikan yang berpola full
day school berlangsung optimal, sangat dibutuhkan perhatian dan curahan
pemikiran terlebih dari pengelolanya, bahkan pengorbanan baik fisik,
psikologis, material, dan lainnya.
Mengelola full day school sangat membutuhkan kerapian manajerial dan
ketajaman sekaligus kepekaan konseptual, yakni bagaimana agar pada satu sisi
terdidik merasa enak belajar, berdisiplin dan merasa betah saat di rumah di tengah
ketegasan dan keketatan sanksi dan kepadatan proses edukasi. Tanpa hal
demikian, full day school tidak akan mencapai hasil optimal bahkan boleh jadi
hanya sekedar rutinitas yang tanpa makna. Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa kekurangan full day school dikarenakan kurangnya persiapan
dari pelaksana, misalnya sarana dan prasana yang belum memadai, manajemen
yang kurang baik, dan lain sebagainya.
Sistem pembelajaran dengan pola full day school membutuhkan kesiapan baik
fisik, psikologis, maupun intelektual yang bagus. Jadwal kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang padat dan penerapan sanksi yang konsisten, dalam batas tertentu akan
menyebabkan siswa menjadi jenuh. Namun demikian, bagi mereka yang telah
siap, hal tersebut bukan suatu masalah, tetapi justru akan mendatangkan keasyikan
tersendiri. Oleh karenanya, kejelian dan improvisasi pengelola dalam hal ini
sangatlah dibutuhkan. Keahlian dalam merancang full day school sehingga tidak
membosankan bahkan mengasikkan sangatlah penting. Demikian juga kerjasama
dengan semua pihak, yakni pakar pendidikan, psikolog dan expert-expert lainnya
sangat perlu digalakkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam Sub-sub Bab II yang membahas tentang
Penerapan Sistem Pembelajaran Full Day School, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut,
1. Tujuan Pembelajaran Full Day School
Tujuan dari pelaksanaan full day school untuk mengatasi berbagai
masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau
akhlak. Dengan mengikut sertakan anak dalam full day school, orang tua turut
mencegah dan menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang
menjurus pada kegiatan negatif.
Tujuan lain dari sistem pembelajaran full day school bagi anak didik,
yaitu: (1) Mendampingi anak didik yang kurang mendapat pendampingan
orang tuanya. Meningkatnya jumlah orangtua yang bekerja (parent-career)
yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya, terutama yang
berhubungan dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah. (2)
Mengantisipasi perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat.
Perubahan memengaruhi pola pikir dan cara pandang masyarakat. Kemajuan
sains dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya, terutama teknologi
komunikasi dan informasi lingkungan kehidupan perkotaan yang menjurus
kearah individualisme.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Penerapan Sistem Pembelajaran Full Day School
Sistem Pembelajaran full day school bukan berarti para siswa belajar
selama sehari penuh di sekolah. Program ini memastikan siswa dapat
mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran formal sampai dengan
setengah hari, selanjutnya dapat diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler. “Usai
belajar setengah hari, para peserta didik (siswa) tidak langsung pulang ke
rumah, tetapi dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan
dan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka.
Full Day School (FDS) menerapkan suatu konsep dasar “Integrated-
Activity” dan “Integrated-Curriculum” dan berorientasi pada prestasi belajar
siswa yang mencakup tiga ranah; kogitif, afektif dan psikomotorik. Proses
sistem pembelajaran full day school diberlangsungkan secara aktif, kreatif,
tranformatif sekaligus intensif, namun dikemas dengan pendekatan
pembelajaran yang relaks dan tidak membosankan.
3. Dampak Positif full day school
Full day school memiliki empat dampak positif, yaitu: (1) optimalnya
pemanfaatan waktu karena full day school mendidik anak bagaimana
memanfaatkan waktu dengan hal-hal yang bermanfaat seperti waktu untuk
belajar, istirahat, olahraga, bergaul dengan teman, refreshing, latihan
pengembangan bakat, ekperimentasi, berorganisasi, dan lain sebagainya; (2)
menggali dan mengembangkan bakat karena dengan waktu yang sangat
banyak, siswa diharapkan dapat menggali dan mengembangkan bakat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
mereka miliki dengan maksimalkan yang fasilitas yang disediakan oleh
sekolah; (3) fokus dalam belajar karena waktu belajar yang lebih lama dari
sistem sekolah biasa. Sekolah lebih leluasa membuat jadwal pelajaran, mana
yang diajarkan pada pagi dan sore hari; (4) anak terkontrol dengan baik karena
padatnya jam pelajaran membuat anak setelah pulang sekolah merasa lelah.
Hal tersebut dikarenakan anak menghabiskan waktu dari pagi sampai sore
disekolah, sehingga hal ini membuat anak cendrung mengarahkan pikiran
mereka untuk beristirahat dari pada melakukan aktivitas lain.
4. Kelemahan full day school
Kelemahan dari full day school meliputi: (1) Sekolah akan mengeluarkan
lebih banyak biaya karena sistem pembelajaran full day school memunculkan
biaya kompensasi untuk tenaga pengajar karena penambahan jam belajar
mengajar, biaya pengadaan perlengkapan tambahan untuk praktek siswa, juga
bertambahnya biaya untuk membayar tagihan listrik; (2) kesehatan fisik anak
didik dapat terganggu karena sistem full day school yang padat dari pagi
hingga sore hari membuat anak didik bisa merasa lelah; (3) guru juga akan
lelah karena mereka harus tinggal lebih lama di sekolah untuk mengajar.
Sistem full day school sangat menuntut guru untuk mempunyai fisik yang
prima karena stamina dan energi guru akan sangat terkuras. Hal ini
dikarenakan guru harus tiba di sekolah lebih awal untuk menyiapkan materi,
mencatat nilai, dan menghadiri rapat guru sepulang sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari rumusan masalah dalam penulisan ini, maka
penulis membuat beberapa saran dalam penyelenggaraan sistem pembelajaran full
day school. Adapun saran tersebut yaitu;
1. Strategi pembelajaran yang direncanakan haruslah tepat. Tanpa strategi yang
tepat, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain
pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Strategi
pembelajaran sangat berguna bagi guru lebih-lebih bagi peserta didik. Bagi
guru, strategi dapat dijadikan pedoman dan acuan bertindak yang sistematis
dalam pelaksanaan pembelajaran. Bagi peserta didik, penggunaan strategi
pembelajaran dapat mempermudah proses belajar (mempermudah dan
mempercepat memahami isi pembelajaran).
2. Dalam penerapan full day school sebaiknya menggunaan metode yang
bervariasi dalam pembelajaran sistem full day school adalah salah satu stratgi
guru yang dilakukan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam
melaksanakan pembelajaran, sehingga motivasi siswa dalam belajarpun dapat
meningkat.
3. Kurikulum dalam sistem pembelajaran full day school harus didesain untuk
menjangkau masing-masing bagian dari perkembangan peserta didik. Konsep
pengembangan dan inovasi penerapan sistem pembelajaran full day school
harus memapu mengembangkan kreatifitas. penerapan Sistem pembelajaran
full day school sebaiknya dikemas dalam metode belajar yang berorientasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pada penggunaan format game (permainan) yang menyenangkan dalam
pembelajarannya. Hal ini diterapkan dalam sistem pembelajaran ini dengan
tujuan agar proses kegiatan belajar mengajar berlangsung dalam suasana
yang menyenangkan, karena dilandasi dengan permainan yang menarik
sehingga motivasi belajar siswa akan meningkat, walaupun berlangsung
selama sehari penuh.
4. Penerapan sistem pembelajaran full day school harus memperhatikan jenjang
dan jenis pendidikan, selain kesiapan fasilitas, kesiapan seluruh komponen di
sekolah, kesiapan program-program pendidikan. Jika di lihat dari tingkatan
life skill maka pada setiap jenjang dan jenis sekolah tentu berbeda
orientasinya. Pada jenjang usia dini taman kanak-kanak bertujuan
membentuk pribadi anak untuk mengenal dirinya (Who, am, I) yang
selanjutnya disebut personal skill, kemudian pada tingkatan sekolah dasar
dan menengah pertama bertujuan untuk membentuk pribadi yang mampu
mengenal potensi diri dan lingkungannya (Social Skill), sedangkan pada
sekolah menengah atas (SMA) adalah membentuk pribadi yang mmiliki
kecerdasan intelektual, pengetahuan dan lain sebagainya (Academic skill),
serta untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) tuntutannya adalah pada
keterampilan kejuruan (vicasional skill). Atas dasar perbedaan jenjang dan
jenis pendidikan diatas, maka sudah seharusnya penerapan konsep full day
school memperhatikan perbedaan-perbedaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Keterbatasan
Penulisan makalah ini cukup jauh dari sempurna karena memiliki beberapa
keterbatasan. Keterbatasan tersebut antara lain:
5. Makalah ini tidak menggali terlalu dalam mengenai deskripsi dari tujuan
diberlakukannya sistem pembelajaran full day school, dampak positif/negatif
dari sistem pembelajaran full day school bagi anak didik dan penerapan
sistem pembelajaran full day school di sekolah, sehingga masih dapat
dikembangkan lagi mengenai penulisannya.
6. Minimnya buku teks atau buku masak yang membahas mengenai full day
school sehingga sumber atau referensi dalam penulisan makalah ini menjadi
terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, A N, (2014), Program Full Day School dalam Pengembangan
Kemandirian Siswa Kelas IV di SDIT Insan Utama Bantul Tahun Ajaran
2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Baharuddin. 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Ar-Ruzz Media.
Jogjakarta:
Islamika. D (2011). Pengaruh Full Day School Terhadap Kecerdasan Sosial Anak
Kelas IV DI SDIT Bina Anak Sholeh Yogyakarta. Skripsi, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
Echols, J M. and Shadily, H. 1976. Kamus Inggris-Indonesia, cet.XXVI. PT
Gramedia Pustaka. Jakarta,
Hasan, N. Fullday School (Model Alternatif Pembelajaran bahasa Asing).(Jurnal
Pendidikan. Tadris. Vol 1. No1, 2006), h.114-11522.
Jamal, A. (2017). Full Day School Konsep Manajemen & Quality Control. AR-
RUZZ MEDIA. Maguwoharjo. Yogyakarta.
Mulyasa. E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Rosda Karya. Bandung.
Permendikbud (2016.) Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendididkan.
Seli, M. (2009), Metode pembelajaran pendidikan agama islam dalam full day
school di sekolah alam bilingual Madrasah tsanawiyah surya buana
Lowokwaru malang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri
Malang
(Romli, M,“Manajemen Pembelajaran di Sekolah Dasar Full Day School”, dalam
digilib.unisby.ac.id/9415/5/ bab 2.pdf, diakses 26 April 2018).
https://iwankuswandi.wordpress.com/full-day-school-dan-pendidikan-terpadu/,
Ibid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related