penerapan strategi directed reading thinking …
Post on 23-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENERAPAN STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITES UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN (PKN) BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH
DASAR NEGERI 129/IX PETANANG KECAMATAN KUMPEH ILIR
KABUPATEN MUARO JAMBI
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna mendapatkan gelar strata satu (S1)
OLEH: IMAM AGUS FAISAL NIM : TPG. 121041
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBYIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019
Nama : Imam Agus Faisal
NIM : TPG.121041
Semester : XV
Jurusan/Program Studi : PGMI
Judul Skripsi/Tugas Akhir : Penerapaan strategi Directed Reading Thinking Activites
untuk meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan
kewarganagaraan (PKN) bagi siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri 129/IX Petanang
Skripsi telah diserahkan kepada :
1. Ketua Sidang : Dr.Zarwaqi Afdal Jamal,M.Pd.I (…………………….)
2. Penguji I : Dr. Saidah Ahmad, M.Pd.I (…………………….)
3. Penguji II : M. Azir,M.Pd.I (……………………..)
4. Pembimbing I : Tabroni,S.Pd.I (….…………………)
5. Pembimbing II : Siti Maria Ulfah,M.Pd.I (…………………….)
6. Sekretaris Sidang : Dr.Sholahuddin,M.Pd.I (…………………….)
7. Perpustakaan Pusat:…………………………. (……………………)
8. Fakultas :………………………… (……………………)
9. Jurusan :…………………………. (……………………)
Jambi………2019
yang menyerahkan
Imam Agus Faisal
NIM.TPG.121041
BERITA PENYERAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
KodeDokumen KodeFormulir Berlakutgl No. Resi Tgl.Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 11-04-2016 R-0 1 dan 1
KEMENTRIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
Hal : Nota Dinas
Lamp : -
Kepada
Yth.Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) saudara;
Nama : Imam Agus Faisal
NIM : TPG.121041
Judul Skripsi :Penerapan strategi directed reading thinking activites untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan
kewarganegaraan (pkn) bagi siswa kelas v sekolah dasar negeri
129/IX petanang. Kecamatan kumpeh ilir kabupaten muaro jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera
dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, 2019
Pembimbing, I
Tabroni,S.Ag.M.Pd.I
NIP.197004031995031003
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-
03
25-10-2013 R-0 - 102dari156
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 25-10-2013 R-0 - 102dari156
Hal : Nota Dinas
Lamp : -
Kepada
Yth.Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di Jambi
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) saudara;
Nama : Imam Agus Faisal
NIM : TPG.121041
Judul Skripsi : Penerapan strategi directed reading thinking activites untuk meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan (pkn) bagi siswa kelas v sekolah dasar negeri 129/IX petanang. Kecamatan kumpeh ilir kabupaten muaro jambi
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan/Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segera
dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, 2019
Pembimbing II
Siti Maria Ulfa, S.Ag.,M.Pd.I NIP.19760723 200912 005
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
KEMENTERIAN AGAMA UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Jln. Jambi-Ma. Bulian KM 16 Simp.
Sungai Duren Muaro Jambi 36363
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Nama : Imam Agus Faisal
NIM : TPG 121041
Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Semester : XV (lima belas)
Judul Skripsi :penerapan strategi directed reading thinking activites untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan kewarga negaraan
(pkn) bagi siswa kelas v sekolah dasar negeri 129/IX petanang.
Kecamatan kumpeh ilir kabupaten muaro jambi
Pembimbing II :Tabroni,S.AgM.Pd.I
NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA
TANGAN PEMBIMBING
1 07 Maret 2016 Bimbingan Proposal
2 04 Agustus 2016 Perbaikan proposal
3 21 September 2016
Acc Proposal
4 05 Okteber 2016
Sminar Proposal
5 24 Oktober 2016
Perbaikan Hasil Sminar
6 11 November 2016
Acc Riset/ Pengesahan Judul
7 15 Mei 2017
Bimbingan Skripsi
8 29 Juli 2017
Perbaikan Skripsi
9 16 Agustus 2019
Acc Munaqasah
Jambi,
Mengetahui, Pembimbing I
Tabroni,S.Ag.M.Pd.I NIP .197004031995031003
KEMENTERIAN AGAMA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Jln. Jambi-Ma. Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Muaro Jambi 36363
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Nama : Imam Agus Faisal
NIM : TPG 121041
Jurusan/Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Semester : XV (lima belas)
Judul Skripsi :penerapan strategi directed reading thinking activites untuk meningkatkan minatdanhasil belajar pendidikan kewarga negaraan (pkn) bagi siswa kelas v sekolah dasar negeri 129/IX petanang. Kecamatan kumpeh ilir kabupaten muaro jambi
Pembimbing II : Siti Maria Ulfa, S.Ag.,M.Pd.I
NO HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA
TANGAN PEMBIMBING
1 01 Maret 2016 Bimbingan Proposal
2 03 Agustus 2016 Perbaikan proposal
3 12 September 2016
Acc Proposal
4 05 Oktober 2016
Sminar Proposal
5 24 Oktober 2016
Perbaikan Hasil Sminar
6 03 November 2016
Acc Riset/ Pengesahan Judul
7 10 April 2017
Bimbingan Skripsi
8 08 Juli 2017
Perbaikan Skripsi
9 14 Agustus 2019
Acc Munaqasah
Jambi, Mengetahui, Pembimbing II
Siti Maria Ulfa, S.Ag.,M.Pd.I NIP.19760723 200912 005
Nomor:………………………………………
Skripsi/Tugas Akhir dengan Judul : Penerapaan strategi Directed Reading Thinking Activites untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan
kewarganagaraan (PKN) bagi siswa kelas V Sekolah Dasar
Negeri 129/IX Petanang
yang dipersiapkan dan disusun oleh
Nama : Imam Agus Faisal
NIM : TPG.121041
Telah dimunaqasyahkan pada :15 November 2019
Nilai Munaqasyah : 73,73 (B)
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang
Dr. Zawaqi Afdal Jamil,M.Pd.I
NIP.197205071994061001
Penguji I Penguji II
Dr.Saidah Ahmad,M.Pd.I M.Azir.M.Pd.I
NIP196408051990032002 NIP.199206222019031014
Pembimbing I Pembimbing II
Tabroni,S.Ag.M.Pd.I Siti Maria Ulfa,S.Ag.,M.Pd.I
NIP. 197004031996031003 NIP. 19760723200912005
Sekretaris sidang
Dr.Sholahuddin,M.Pd.I
NIP. 197403032003121002
Jambi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
DEKAN
Dr. Hj. Armida, M.Pd.I NIP. 1961122319900032001
PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-07 25-10-2013 R-0 - 107dari148
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVESITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaedah, dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi bukan hasil karya
saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia
menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Jambi, juli 2019
Imam Agus Faisal
TPG. 121041
PERSEMBAHAN
Syukur alhamdulillah Penulis ucapakan kepada Allah SWT, dengan dan rahmatnya
skripsi in merupakan wujud dari upaya kecil untuk mengharapkan rahmat dan ridho-nya.
Kulangkahkan kakiku meraih kesuksesan, kutempuh lorong-lorong kehidupan dan liku-
liku hambatan dengan ikhlas dan sabar demi sebuah cita - cita dan harapan dan gemilang, hari
ini secerca harapan telah kugenggam, sepenggalan asa telah kugapai.
➢ Terima kasih ya Allah, Engkau berikan aku kesempatan untuk dapat membahagiakan
orang-orang yang sangat kucintai dan kusayang.
➢ Terima kasih yang ter-amat dalam dengan penuh keyakinan ku persembahkan skripsi
ini kepada orang – orang yang selalu ada di setiap suka maupun duka, yang selalu tulus
menyertakan do’a-do’anya, dan yang tak kenal lelah memberikan kasih sayangnya.
Merekalah Ibuku tercinta (Sumarni) dan Ayahku tersayang (M.Yasin,A.Ma.Pd) Serta
untuk kakak (Eliani,S.Sos)) adik (Mastura Selfania), Raudatul Husna dan saudara
seiman-seagama yang telah banyak membantu, memotivasi, memberikan semangat dan
do’a Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing I
(Tabroni,M.Pd.i) dan Pembimbing II (Siti Maria Ulfa, S.Ag M.Pd.I) yang telah
membimbing dengan sabar hingga ku dapat menyelasaikan skripsi ini
Semoga dukungan yang telah kalian berikan dapat mewujudkan cita-citaku dan mencapai
ridho Allah SWT.
Dan atas dukungan dan motivasi yang telah diberikan untukku, ku ucapkan terima kasih
sebanyak - banyaknya, semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan.
MOTTO
حمـ الره حيم بسم الله ن الره
⧫ ◆◆
⧫ -- ⧫
◼⬧ -- ⧫
⧫ ⬧ ⬧➔⧫
Artinya: Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
KATA PENGANTAR
◆❑▪ ▪
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha ‘Alim yang kita tidak
mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga skripsi ini dapat
dirampungakan. Shalawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah pencerahan bagi
manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi
ini tidak terlepas dari pihak yang memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu
melalui kolom ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Bapak
Prof. Dr. H. Suaidi, MA, PhD selaku Wakil Rektor I bidang akademik dan kelembagaan.
Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd selaku Wakil Rektor II bidang administrasi umum, perencanaan
dan keuangan. Ibu Dr. Hj. Fadillah Husen, M.Pd selaku Wakil Rektor III bidang
kemahasiswaan dan kerjasama UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi. Bapak Dr. Lukman Hakim, M.Pd. Bapak Dr. Zawaki, M.Pd. Bapak
Dr. Kemas Imran Rasadi, M.Pd selaku Dekan I, II, dan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr. Mahluddin, M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Bapak Dr. Shalahuddin, M.Pd.I selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
4. Tabroni. M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Siti Maria Ulfa, S.Ag.,M.Pd.I sebagai
Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya untuk
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap dosen serta karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
6. Bapak ma’as S.Pd.Sd sebagai kepala sekolah di sekolah dasarnegeri 129/IX Muaro Jambi
yang telah memberikan kemudahan kepada penulis untuk memperoleh data di lapangan.
7. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan yang terbaik dan berjuang tak kenal lelah
untuk penulis.
8. Segenap teman-teman PGMI A-B yang telah menorehkan cerita dalam bagian kehidupan
penulis selama menjalani hari-hari di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Teman-teman yang telah memotivasi dan memberikan semangat dalam menjalani
pembuatan skripsi selama ini.
10. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan
terimakasih.
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal semua
pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Jambi, Juli 2019
Penulis,
Imam Agus Faisal TPG. 121041
Pengesahan ...................................................................................................................................... I
Nota Dinas .................................................................................................................................... II
Nota Dinas ................................................................................................................................... III
Kartu Konsultasi .......................................................................................................................... IV
Kartu Konsultasi ........................................................................................................................... V
Pengesahan Skripsi ...................................................................................................................... VI
Pernyataan Orisinalitas .............................................................................................................. VII
Persembahan ............................................................................................................................. VIII
Motto ............................................................................................................................................ IX
Kata Pengantar .............................................................................................................................. X
Daftar Isi .................................................................................................................................... XII
Abstrak ....................................................................................................................................... XV
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 6
D. Pembatasan Masalah ............................................................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6
1. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 6
A. Manfaat Teoritis ........................................................................................................................ 6
B.Manfaat Praktis .......................................................................................................................... 7
BAB II
Kajian Teori
A. Strategi Direct Reading Thinking Activites (Drta) ............................................................. 9
1. Pengertian Strategi Drta ................................................................................................ 9
2. Tahapan Strategi Drta .................................................................................................... 9
3. Tujuan Drta .................................................................................................................. 11
4. Kelebihan Dan Kelemahan Drta .................................................................................. 12
5. Langkah-Langkah Pelaksanaan Membaca Dengan Menggunakan Drta .................... 13
B. Minat ...................................................................................................................................... 15
C. Hasil Belajar .......................................................................................................................... 15
D. Pembelajaran Pkn ................................................................................................................. 16
1. Hakikat Pkn ................................................................................................................. 16
2. Fungsi Pkn ................................................................................................................... 16
3. Tujuan Pkn ................................................................................................................... 16
BAB III
Metedologi Penelitian
A. Desain Penelitian ................................................................................................................... 18
B. Setting Dan Subjek Penelitian .............................................................................................. 18
1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ...................................................................................... 18
2. Subjek Penelitian ......................................................................................................... 18
C. Tehnik Dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 19
1. Tehnik Pengumpulan Data ........................................................................................... 19
2.Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................................... 20
D. Tehnik Analisis Data ............................................................................................................. 21
E. Langkah-Langkah Penelitian (Siklus) ................................................................................ 23
1. Siklus I ......................................................................................................................... 23
2. Siklus Ii ........................................................................................................................ 26
3. Siklus Iii ....................................................................................................................... 29
BAB IV
Temuan Dan Pembahasan
A. Hasil Temuan Lapangan Dan Pembahasan
1. Historis Dan Geografis Sekolah................................................................................... 33
2. Visi Dan Misi Sekolah ................................................................................................. 34
3. Tujuan Sekolah ............................................................................................................ 34
4. Kurikulus Sekolah ........................................................................................................ 34
5. Struktur Organisasi Sekolah ........................................................................................ 35
6. Keadaan Guru, Siswa Dan Tata Usaha ........................................................................ 37
7. Sarana Dan Prasarana ................................................................................................. 38
B. Temuan Penelitian................................................................................................................. 39
C. Pembahasan ........................................................................................................................... 40
1. Siklus I ......................................................................................................................... 40
2. Siklus Ii ........................................................................................................................ 47
3.Siklus Iii ........................................................................................................................ 54
BAB V
Kesimpulan Dan Saran
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 61
B. Saran ....................................................................................................................................... 61
C. Penutup .................................................................................................................................. 62
Daftar Pustaka
ABSTRAK
Nama : Imam Agus Faisal
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul :penerapan strategi directed reading thinking activites untuk
meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan (pkn)
bagi siswa kelas v sekolah dasar negeri 129/IX petanang. kecamatan
kumpeh ilir kabupaten muaro jambi
Skripsi ini membahas tentang penerapan strategi direct reading thinking activites pada
siswa kelas v di sekolah dasar negeri 129/IX. Subjek penelitian ini adalah kepada siswa
sekolah dasar kelas v, guru kelas V. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif, sedangkan pengumpulan data dilakukan
dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menemukan
bahwa (1) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi direct reading thinking activites
pada kelas v sekolah dasar negeri 129/IX petanang kecamatan kumpeh ilir kabupaten muaro
jambi belum diterapkan secara maksimal. (2) kendala-kendala yang dihadapi guru pada proses
pembelajaran pada kelas V di sekolah dasar negeri 129/IX desa petanang meliputi (a) kendala
dari siswa, (b) kendala dari guru, (c) kendala dari pembuatan RPP, (d) kendala dari sarana dan
prasarana. (3) Adapun solusi yang ditempuh guru dalam mengatasi kendala tersebut, yaitu (a)
komunikasi dengan para orang tua sangatlah penting karena orang tua juga ikut membantu
dan memperhatikan dalam proses tingkat kemajuan belajar siswa. (b) adanya pendidikan dan
pelatihan, seminar atau workshop yang disesuaikan dengan kebutuhan para guru, diskusi
dengan para guru kelas serta mengadakan pembahasan dalam kelompok kerja guru (KKG)
baik di sekolah dasar (SD) maupun di Madrasah. (c) pada masa mendatang diupayakan buku
penunjang tambahan yang memuat bahan ajar yang sesuai dengan proses belajar mengajar.
(d) pentingnya kreatifitas guru untuk menggunakan metode, media yang sesuai dengan
pembahasan materi.penelitian ini menyarankan guru menerapkan strategi direct reading
thingking aktivites karna dapat menciptakan proses pembajaran yang lebih baik lagi, dalam hal
ini dapat dilihat karena meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada beberapa siklusnya.
Kata kunci : penerapan strategi direct reading thingking
activites(DRTA) Solusi, Kelas V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting
untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.
Perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia yang telah mengantarkan pembentukan suatu
pemerintahan Negara Indonesia untuk “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia” serta “memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa,…” menurut penyelenggara dan pengembangan pendidikan yang dapat menjamin
perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa Indonesia (Din wahyudin dkk, 2007).
Mengingat akan pentingnya peranan pendidikan, telah banyak usaha yang dilakukan
pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan diantaranya peningkatan kualitas guru,
perbaikan dan pengembangan kurikulum serta peningkatan sarana dan prasarana. Dari semua
usaha tersebut adalah peningkatan mutu yang terlihat dari pemahaman siswa setelah
pembelajaran berlangsung.
Di dalam bahasa terdapat aspek-aspek yang menunjang keterlaksanaan penyampaian
materi. Aspek-aspek bahasa yang dimaksud antara lain keterampilan menyimak, berbicara,
membaca dan menulis. Dalam penggunaannya, keempat aspek tersebut merupakan suatu
rangkaian yang terpisah namun saling berkaitan satu sama lain. Manusia belajar memahami
diawali dengan menyimak dan mendengarkan bahasa, lalu pada tahap selanjutnya memiliki
keterampilan berbicara, pada tahap akhir yaitu belajar membaca dan menulis. Menurut
Dawson (dalam Tarigan 2008: 01) ke-empat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan
satu kesatuan, merupakan catur-tunggal. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan
keterkaitan dari beberapa aspek. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang terdapat
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 sekolah dasar adalah
ketrampilan membaca. Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap kompetensi dasar
pembelajaran.(Eva Septi Mauddyana-FITK.pdf).
Hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan keterampilan membaca.
Memaksimalkan sumber daya manusia yang berkualitas tentunya tidak terlepas dari
bagaimana sistem pembelajaran yang dilakukan di sekolah-sekolah apakah telah dilakukan
secara maksimal atau tidak. Isjoni (2010:11) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah
sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat oleh siswa. Pembelajaran pada dasarnya
merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan
pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik”.
Menurut Langeveld, manusia juga bisa disebut sebagai animal educandum yang
artinya manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang harus dididik, dan homo educandus
yang bermakna bahwa manusia merupakan makhluk yang bukan hanya harus dan dapat
dididik tetapi juga harus dan dapat mendidik. Deskripsi diatas mengungkapkan secara jelas
pendidikan secara jelas pemdidikan sebagai salah satu usaha sadar untuk lebih
memanusiakan manusia. Garapan pendidikan merupakan keharusan mutlak bagi manusia
yang harus di penuhi. Persoalan ini adalah mengapa garapan pendidikan merupakan suatu
keharusan bagi manusia, mengapa manusia harus dididik dan harus mendidik.(Supriadi.DKK.
universitas terbuka.2007)
Pendidikan merupakan usaha yang terencana dan sistematis untuk membentuk
perkembangan potensi dan kemampuan manusia agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya
sebagai pribadi, sebagai masyarakat maupun sebagai warga Negara. Pendidikan akan dapat
membawa kemajuan bagi setiap individu menjadi manusia yang sempurna. Melalui pendidikan
itu juga akan dapat membawa kemajuan individu dalam berbagai bidang bahkan akan
mengangkat derajatnya di sisi Allah SWT, Disebabkan oleh kemampuan berubah karena
belajaralah, maka manusia dapat berkembang lebih jauh daripada makhluk-makhluk lainnya.
Suatu Negara, baik itu Negara yang sudah maju ataupun yang baru berkembang,
sangatlah diutamakan kebutuhan akan layanan pendidikan. Kemajuan suatu negara tentu
tidak terlepas dari adanya manusia yang terdidik dan terampil. Begitu juga di Indonesia yang
merupakan negara berkembang dan sedang giat giatnya dalam melaksanakan pembangunan,
baik pembangunan yang bersipat fisik maupun yang bersipat non fisik, termasuk
pembangunan dibidang pendidikan.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan
Nasional, menjelaskan tujuan pendidkan nasional adalah
”...untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab...”.(
Anonim, 2009 Undang undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 : 72).
Pembelajaran berlangsung sebagai suatu proses mempengaruhi antara guru dan
siswa, dalam hal ini guru mengajar siswa belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila seluruh siswa terlibat secara aktif, baik fisik maupun sosial dalam proses
pembelajaran, disamping menunjukan kegairahan yang tinggi, semangat belajar yang besar
dan rasa percaya diri.
Dewasa ini, siswa dihadapkan pada kesulitan untuk memahami suatu bacaan secara
efektif dan rendahnya minat baca pada anak Sekolah Dasar di Indonesia, sehingga berimbas
pada rendahnya mutu atau sumber daya masyarakat, kualitas pendidikan, dan sumber daya
manusianya sendiri.Upaya guru dalam mengembangkan keaktipan belajar sangatlah penting,
sebab keaktipan belajar siswa menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaran yang
dilaksanakan, seperti yang diungkapkan oleh Oemar Hamalik : ”belajar tidak cukup hanya
dengan mendengar dan melihat tapi harus dengan melakukan aktivitas yang lain diantaranya
membaca, bertanya, menjawab, berpendapat, mengerjakan tugas, menggambar,
mengkomunikasikan, presentasi, diskusi, menyimpulkan dan memampaatkan peralatan.
(Oemar Hamalik, 2005:172 ).
Strategi DRTA ini merupakan penyempurnaan dari strategi sebelumnya yaitu strategi
Direct Reading Activity (DRA). menurut Stauffer yang merupakan penggagas DRTA (dalam
Abidin 2012:) mengatakan bahwa DRA kurang memperhatikan keterlibatan siswa berpikir
tentang bacaan. Dalam pembelajaran DRA proses keterlibatan hanya mengarah pada perintah
guru, sedangkan untuk DRTA mampu memfokuskan keterlibatan siswa dalam memahami
suatu teks bacaan, karena pada strategi ini siswa diharapkan mampu membuat prediksi dan
membuktikannya pada saat mereka membaca.
Terdapat beberapa strategi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarga-negaraan. Tidak
terkecuali dalam proses pembelajaran. Pemilihan strategi sangat mempengaruhi berhasil atau
tidaknya hasil belajar siswa dalam minat dan pembelajaran. Menurut Rahim (2007:36)
pemilihan strategi berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman, yaitu
pembaca teks dan konteks. Dalam strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
terdapat strategi Direct Reading Thinking Activity (DRTA) yang diharapkan mampu
menjembatani permasalahan dalam proses minat belajar siswa. Strategi DRTA ini merupakan
penyempurnaan strategi sebelumnya yaitu, Direct Reading Activity(DRA). Melalui strategi
DRTA ini, diharapkan tidak hanya mampu mendorong minat siswa melainkan siswa dituntut
untuk memberikan prediksi dari sebuah cerita dan mengambil kesimpulan dari cerita yang
diberikan oleh guru. Menurut Stauffer (dalam Rahim 2007:47) menjelaskan bahwa guru bisa
memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara intelektual serta
mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi, dan
mengevaluasi solusi sementara. Dalam proses pembelajaran yang menggunakan strategi ini
siswa dituntut menebak jalan cerita melalui gambar yang diberikan oleh guru. Langkah ini
merupakan cara guru untuk melatih metakognitif siswa yang berpikir sesuai dengan pikirannya
sendiri tanpa dibatasi oleh guru.
Salah satu penyebab kurang berhasilnya siswa dalam pembelajaran PKn di Sekolah
Dasar Negeri 129/IX Petanang adalah kurangnya keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Selama ini proses belajar mengajar masih banyak menggunakan strategi
pembelajaran yang berpusat pada guru yaitu strategi ceramah tanpa menggunakan strategi
yang lain seperti strategi Tanya Jawab, dan Directed Reading Thinking Activites yang di
gunakan oleh peneliti, sehingga siswa dijadikan objek pembelajaran dan bukan sebagai subjek
di dalam pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran PKn yang diserap oleh siswa hanya
mengikuti langkah-langkah, aturan-aturan dan contoh-contoh yang diberikan oleh guru, siswa
tidak pernah diajak untuk mengajukan sebuah pertanyaan.
Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru
serta siswa kelas V SDN 129/IX didesa Petanang dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan terdapat beberapa kesulitan. Kesulitan-kesulitan tersebut diantaranya (1)
Siswa sulit memahami isi cerita yang di sampaikan guru, (2) Siswa sulit menemukan ide pokok
di tiap paragraf cerita, (3) Siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan pemikirannya dan,
(4) Siswa mengalami kesulitan dalam merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat utuh dalam
menyimpulkan isi suatu cerita. Ada beberapa faktor penyebab munculnya permsalahan
tersebut diantaranya, yaitu guru kurang memahami adanya strategi-strategi pembelajaran
Pendidikan Kewarganagraan yang beragam, kurangnya minat membaca siswa terhadap suatu
bacaan, kurangnya fasilitas sekolah dan tidak adanya dorongan dari pihak sekolah untuk
meningkatkan kegiatan membaca. Pembelajaran dikatakan berhasil jika siswa yang mendapat
nilai diatas KKM 70 sebanyak 70%. Namun, menurut hasil penelitian yang dilakukan di SDN
129/IX Desa Petanang, terdapat 13 dari 25 orang atau jika dipersentasekan sebanyak 51%
siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dan hanya sekitar 49% siswa yang mendapatkan
nilai diatas KKM.
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tidakan kelas (PTK) dengan melihat bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Petanang dengan judul. “Penerapaan Strategi Directed Reading
Thinking Activites Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Pendidikan
Kewarganagaraan (Pkn) Bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan permasalahan yang berhubungan dengan penggunaan strategi pembelajaran
yang konvensional yaitu:
1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran PKn
2. Siswa masih belum mampu mencerna isi dari teks bacaan dan menjelaskan kepada
teman dan orang lain?
3. Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran.
4. Siswa kurang memiliki membiasakan membaca apalagi memahami isi dari sebuah
bacaan tersebut.
C. Rumusan Masalah
Guna mempermudah dalam memahami penerapan strategi DRTA untuk meningkatkan
minat dan hasi belajar siswa, maka penelitian di fokuskan pada.
1. Apakah penerapan strategi DRTA dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran PKn di sekolah dasar negeri 129/IX desa petanang.
D. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam
penelitian ini :
1. Strategi pembelajaran Direct Reading Thingking Activites pada pelajaran Pendidikan
Kewargaan dilakukan di sekolah dasar negeri 129/IX desa Petanang.
2. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 129/IX Desa Petanang
3. Materi pembelajaran PKn ialah tentang Individu Sebagai Makhluk Sosial.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui cara mengatasi kurangnya respon siswa dalam kegiatan belajar
mengajar.
b) Apakah mendeskripsikan pelaksanaan penerapan strategi Direct Thinking activites
(DRTA) dengan menambahkan strategi Diskusi dapat meningkatkan minat dan
pemahaman siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang terhadap
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).
c) Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi proses pembelajaran PKn di
kelas V sekolah dasar negeri 129/IX petanang.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ( kontribusi ) bagi
khasanah ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun umum.
2) Sebagai bahan pijakan penelitian selanjutnya yang sejenis
b. Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa
Menambah pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat
meningkatkan minat siswa dan keterampilan membaca siswa. Selain itu, juga
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa.
Siswa hendaknya lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas
dan berusaha mengembangkan sendiri pengetahuan terhadap suatu materi
pembelajaran dan dapat menjalin hubungan baik dengan guru agar proses
pembelajaran terasa menyenangkan dan tidak membosankan.
2. Bagi guru
Menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai strategi pembelajaran
yang yang dapat digunakan dalam mengelola proses pembelajaran khususnya
dalam pembelajaran membaca.
penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau masukan tentang
pendekatan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya pada ranah pemahaman siswa.Bagi kepala sekolah
3. Bagi sekolah
Sebagai masukan dan umpan balik bagaiamana menggunakan strategi
Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam mata pelajaran pendidikan
kewargaan pada peningkatan minat dan hasil belajar, sehingga mampu
meningkatkan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa.
4. Bagi penulis sendiri
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan
dan mensosialisasikan teori yang telah di peroleh selama masa penelitian.
5. Untuk peneliti lain
Memperkaya wawasan tentang strategi pembelajaran membaca
khususnya tentang penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) untuk meningkatkan keterampilan membaca.
Agar ada penelitian yang lebih lanjut mengenai penggunaan strategi
diskusi, Tanya jawab dan berpikir dalam meningkatkan pembelajaran di kelas
bagi siswa.
Dan tentu-nya dapat mengembangkan lagi penggunaan strategi ini agar
dapat pemahaman yang lebih luas lagi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Strategi Direct Reading Thinking Activites(DRTA)
1. PengertianStrategi Direct Reading Thinking Activites(DRTA)
Strategi membaca dan berpikir secara langsung atau DRTA (Directed Reading Thinking
Activity) adalah untuk melatih siswa untuk berkonsentrasi dan berpikir keras guna
memahami isi bacaan secara serius.Stauffer dalam Rahim (2007:47) menciptakan
kegiatan “Directed Reading Thinking Activity” (DRTA) yang digunakan untuk
kemampuan berpikir kritis. Program ini dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa
anak-anak dapat: berpikir, bertindak dengan sadar, menyelidik, menggunakan
pengalaman dan pengetahuannya, menilai fakta dan menarik kesimpulan berdasarkan
fakta-fakta, dan menghakimi atau membuat keputusan. Selain itu mereka terlibat
secara emosional memiliki berbagai minat, mampu belajar, dapat membuat
generalisasi, dan mampu memahami sesuatu.(I’natul Tolibbin.2014)
Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) atau Membaca dan Berfikir Secara
Langsung (MBL), memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa
memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca (Rahim, 2008:47)
2. Tahapan Strategi DRTA
Menurut Achadiah (dalam Alek dan Achmad, 2011:78) strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) menekankan kegiatan berfikir pada waktu membaca.Siswa
dilatih memeriksa, membuat hipotesis, menemukan bukti, dan mengambil keputusan
berdasarkan pengalaman dan pengetahuan.Strategi Directed Reading Thinking
Activitiy (DRTA) menurut Stauffer (dalam Resmini dkk, 2006:84) menekankan
pentingnya penggunaan prediksi selama pra membaca untuk mengangkat
pengawasan siswa mengenai pemahaman mereka selama waktu pengarahan
pelajaran.
Stauffer menjelaskan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) memiliki
tiga tahap kegiatan yaitu: memprediksi (Predicting), membaca (Reading), dan
membuktikan (Proving) yang melibatkan interaksi siswa dan guru terhadap teks
secara keseluruhan. Berikut penjelasan langkah-langkah Strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA)
a) Memprediksi
Pada langkah pertama, guru menyiapkan siswa untuk membaca dan membantu
mereka berfikir tentang apa yang akan mereka baca sebelum memulai
pembelajaran. Siswa belajar untuk memprediksi apa yang akan mereka baca
berdasarkan pada petunjuk yang tersedia di dalam teks, seperti gambar, tulisan
tebal dalam bagian teks dengan membaca sekilas. Parasiswa belajar untuk
membuat pertanyaan tentang apa yang akan mereka baca dan untuk mengatur
prediksi sebelum kegiatan membaca dimulai. Selama langkah ini, peran guru
adalah untuk mengaktifkan keduanya dengan bertanya kepada siswa tentang
prediksi mereka.Ini adalah waktu untuk menebak, mengantisipasi dan
menghipotesa.
b) Membaca
Langkah berikutnya adalah membaca.Para siswa diminta untuk membaca teks
dalam hati untuk memverifikasi keakuratan prediksi mereka. Beberapa prediksi
mereka akan ditolak dan beberapa akan diterima setelah membaca lebih lanjut.
Tidak ada prediksi yang benar atau salah, hanya beberapa prediksi dinilai kurang
akurat dibandingkan yang lain.
c) Membuktikan
Selama langkah ini, siswa membaca kembali teks agar mereka dapat
memperifikasi prediksi mereka.Siswa memperifikasi keakuratan prediksi mereka
dengan menemukan pernyataan dalam teks dan membacanya secara lisan dalam
kelas. Guru berfungsi sebagai pembimbing, penyaring, dan memperdalam bacaan
atau prosesberfikir. Langkah ini telah dibangun pada tahap-tahap sebelumnya,
dimana siswa membuat prediksi dan membaca untuk menemukan bukti. Pada
langkah ini, siswa akan mengkonfirmasi atau merevisi prediksi mereka (Rahim,
2008:48-51).
Abdul (2006:1) langkah-langkah strategi DRTA adalah sebagai berikut:
Mengembangkan kesiapan membaca siswa (develoving raidiness to read),
menetapkan tujuan membaca dan membuat prediksi isi bacaan (student set
purposes,make predictions), membaca dalam hati teks bacaan (guilded silentreading of
selection), membimbing siswa membaca bacaan dalam hati (student varify predictions
prove set purposes), mencek pemahaman siswa (comprehension check), membaca
kembali prediksi yang telah dibuat dengan apa yang telah ditetapkan guru,
mengevaluasi (evaluation), memberikan pengayaan (enrichment aktifity).
Abidin (2012 : 81) menegemukakan bahwa strategi DRTA dilaksanakan dalam
beberapa tahapan pembelajaran sebagai berikut: Guru memperkenalkan bacaan,
dengan jalan menyampaikan beberapa tentang isi bacaan. Siswa membuat prediksi
bacaan yang akan dibacanya. Jika siswa belum mampu guru harus memancing siswa
untuk membuat prediksi. Diusahakan dihasilkan banyak prediksi sehingga akan timbul
kelompok yang setuju dan kelompok yang tidak setuju. Siswa membaca dalam hati
wacana untuk mengecek prediksi yang telah dibuatnya. Pada tahap ini guru harus
mampu membimbing agar siswa melakukan kegiatan membaca untuk menemukan
makna bacaan,memperhatikan perilaku baca siswa, dan membantu siswayang
menemukan kesulitan memahami makna katadengan cara memberikan ilustrasi kata,
bukan langsung menyebutkan makna kata tersebut. Menguji prediksi, pada tahap ini
siswa diharuskan mengecek prediksi yangtelah dibuatnya. Jika prediksi yang dibuat
siswa salah,siswa harus mampu menunjukkan letak ketidaksesuaian tersebut dan
mampu membuat gambaran baru tentang isiwacana yang sebenarnya.Pelatihan
keterampilan fudamental.Tahapan ini dilakukan siswa untuk mengaktifkan kemampuan
berpikirnya.Beberapa kegiatan yang dilakukan siswa adalah menguji kembali cerita,
menceritakan kembali cerita, membuat gambar, diagram, ataupun peta konsep bacaan,
dan membuat peta perjalanan tokoh (perjalanan yang menggambarkan keberadaan
tokoh pada beberapa peristiwa yang dialaminya).
3. Tujuan Direct Reading Thinking Activites
Kegiatan DRTA menekankan kegiatan berpikir pada waktu membaca.Anak-anak
dilatih memeriksa, membuat hipotesis, menemukan bukti, menunda penghakiman, dan
mengambil keputusan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan.Kegiatan ini
dilaksanakan dalam pengajaran kelompok dan invidual.Kegiatan DRTA dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.Beck dan McKeown dalam
Kurniawan (2008:33) menyatakan bahwa bahan yang digunakan dapat berupa cerita fiktif
atau tulisan non fiktif.
Secara lebih rinci tujuan-tujuan yang mencakup:
a. Pengembangan pemahaman. Kegiatan latihan keterampilan dasar yang mencakup
diskusi, membaca lebih lanjut, dan menulis.
b. Pengembangan tujuan membaca. Tujuan membaca setiap individu dan kelompok
ditentukan oleh pengalaman, kecerdasan, pengetahuan bahasa, minat, serta
kebutuhan siswa.
c. Penyesuaian antara kecepatan membaca dengan tujuan yang ingin dicapai dengan
taraf kesulitan bahan. Penyesuaian ini menghasilkan berbagai jenis membaca.
d. Pengamatan bacaan. Pengamatan ini mencakup kegiatan memperhatikan
kesanggupan untuk menyesuaikan kecepatan membaca dengan tujuan dan
kesulitan bacaan, konsep, dan keperluan untuk membaca ulang.
Strategi DRTA menuntut siswa terlihat aktif dengan pembelajaran.Hal itu dikarenakan
strategi DRTA melibatkan siswa dengan bacaan secara intensif.Sebelum membaca, siswa
membuat prediksi-prediksi dari petunjuk judul dan gambar, setelah itu mencocokkan
predeksi tersebut dengan teks.Barulah setelah itu, siswa membaca teks utuh, lalu
mengajarkan tes yang berkaitan dengan bacaan.
4. Kelebihan dan Kelemahan Direct Reading Thinking Activites
Berikut ini merupakan beberapa kelebihan strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA):
a. Strategi DRTA ini berisi banyak jenis-jenis strategi membaca sehingga guru dapat
menggunakan dan dapat memperhatikan perbedaan yang ada pada peserta didik,
b. Strategi DRTA merupakan suatu aktivitas pemahaman yang meramalkan cerita
hingga dapat membantu siswa untuk memperoleh gambaran keseluruhan dari suatu
materi yang sudah dibacanya,
c. Strategi DRTA dapat menarik minat siswa untuk belajar, karena dalam strategi
DRTA menggunakan berbagai metode yang tidak hanya melayani siswa secara
audio-visual, tetapi juga kinestesis,
d. Strategi DRTA menunjukkan cara belajar yang bermakna bagi murid, sebab belajar
bukan hanya untuk belajar akan tetapi mempersiapkan untuk hidup selanjutnya,
e. Strategi DRTA dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran baik isi maupun
prosedur mengajar.
Selain memiliki banyak kelebihan, strategi Directed ReadingThinking Activity (DRTA)
juga memiliki kelemahan yaitu:
a. Strategi DRTA seringkali menyita banyak waktu jika pengelolaan kelas tidak efisien,
b. Strategi DRTA mengharuskan penyediaan buku bacaan dan seringkali di luar
kemampuan sekolah dan siswa, melalui pemahaman membaca langsung, informasi
tidak dapat diperoleh dengan cepat, berbeda halnya jika memperoleh abstraksi
melalui penyajian secara lisan oleh guru.
5. Langkah-Langkah Pelaksanaan Membaca dengan Menggunakan Strategi Directed
Reading Thinking Activity (DRTA)
a. Membuat Prediksi Berdasarkan Petunjuk Judul
Guru menuliskan judul cerita di papan tulis, kemudian guru menyuruhseorang siswa
membacakannya. Biarkan setiap siswa mempunyai kesempatan untuk membuat
prediksi.
b. Membuat Prediksi dari Petunjuk Gambar
Guru menyuruh siswa memperhatikan gambar seri dengan seksama. Selanjutnya
guru menyuruh siswa memperhatikan salah satu gambar dan menanyakan kepada
siswa apa sebenarnya yang terjadi pada gambar tersebut.
c. Membaca Bahan Bacaan
Guru menyuruh siswa membaca bagian bacaan dari gambar yang telah diprediksi
ceritanya.
d. Menilai Ketepatan Prediksi dan Menyesuaikan Prediksi
Ketika siswa membaca bagian pertama dari cerita, guru mengarahkan suatu diskusi
dengan mengajukan pertanyaan. Kemudian guru menyuruh siswa yang yakin bahwa
prediksinya benar untuk membaca nyaring di depan kelas bagian dari bacaan yang
mendukung prediksi mereka.
e. Guru mengulang kembali prosedur 1 sampai 4 hingga semua bagian pelajaran di
atas telah tercakup.
Sedangkan menurut Abdul (2006:1) langkah-langkah strategi DRTA adalah sebagai
berikut:
a) mengembangkan kesiapan membaca siswa (develoving raidiness to read),
b) menetapkan tujuan membaca dan membuat prediksi isi bacaan (student set
purposes,make predictions),
c) membaca dalam hati teks bacaan (guilded silentreading of selection),
d) membimbing siswa membaca bacaan dalam hati (student varify predictions prove
set purposes),
e) mencek pemahaman siswa (comprehension check),
f) membaca kembali prediksi yang telah dibuat dengan apa yang telah ditetapkan guru,
g) mengevaluasi (evaluation), 8)memberikan pengayaan (enrichment aktifity).
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti ingin menggunakan
langkah-langkah Strategi DRTA yang dikemukakan oleh Farida. Proses membaca dibagi atas
tiga, yaitu:
a) tahap prabaca: Saat prabaca ini strategi DRTA terdiri dari (1)menilai ketetapan
prediksi. Dalam menilai ketetapan prediksi dengan teks cerita yang aslinya bisa
melakukannya dengan cara diskusi, (2)mengulang kembali langkah-langkah
prabaca dan saat baca.
b) tahap saatbaca,Saatbaca pada strategi DRTA terdiri dari: membaca bahan
bacaan, bahan bacaan yang bisa gunakan disini bisa diambil dari berbagai
sumber. Guru membagikan bahan bacaan siswa dan siswa membaca bahan
bacaan tersebut.
tahap pascabaca. Saat prabaca pada strategi DRTA terdiri dari:membuat prediksi
berdasarkan petunjuk judul,membuat prediksi berdasarkan petunjuk gambar.
B. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek atau
menyenangi suatu objek yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap,
orang sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu ( sumadi suryabrata.
Muhibbin syah menyatakan minat (interes) bearti kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
”…suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat.(Auria Fitri:2016)
Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil pengertian bahwa individu yang mempunyai
minat terhadap belajar, maka akan terdorong untuk memberikan perhatian terhadap belajar
tersebut.
bimo walgito: (1977)Karekteristik minat:
a. Menimbulkan sikap positif pada suatu objek
b. Adanya sesuatu yang menyenangkkan dari suatu objek tersebut.
Mengandung suatu penghargaanyang menimbulkan keinginan atau gairah untuk
mendapatkan sesuatu yang menjadi minat
C. HasilBelajar
Ekawarna,2013Hasil belajar adalah hasil yang di peroleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk angka dan huruf.
Hasil belajar yang sering disebut dengan istilah “scholastic achievement” atau “academic
achievement” adalah seluruh kecakapan dan hasil yang dicapai melalui proses belajar
mengajar disekolah yang dinyatakan dengan angkah-angkah atau nilai-nilai berdasarkan hasil
tes belajar.
Nana Sudjana, 2012 Belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah pemahaman,
misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri, sesuatu sesuatu yang dibaca dan
didengarnya, memberikan contih lain dari yang dicontohkan atau mengunakan penunjuk
penerapan pada kasus lain. Dalam taksonomi bloom kesanggupam memahami setingkat lebih
tinggi dari pengetahuan, namun tidaklah bearti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanya
sebabkan untuk dapat memahami, perlu lebih dahulu mengetahui atau mengenal.Sedangkan
S.Nasition berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang baru
belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga pembentukan kecakapan dan peng-
hayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Kemudian Suprijono juga memaparkan bahwa
hasil belajar adalah pola-pola perbuatan nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap
apresiasi, dan keterampilan merujuk pemikiran, hasil belajar berupa hal-hal berikut:
1. informasi verbal, kabalitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan
maupun tertulis
2. keterampilan inteelektual, yaitu kemampuan mempresentasekan konsep dan lambing
3. strategi kognitif, yaitu kecakapa menyeluruh dan mengarah aktifitas kognitifnya.
Kemempuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan
masalah(Inten.2016)
D. Pembelajaran PKn
1. Hakikat PKn
Hakikat PKn adalah memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter seperti yang
diamanatkan oleh pacasila dan UUD 1945.
2. Fungsi PKn
Fungsi PKn di SD adalah sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga
negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
3. Tujuan PKn
Memberikan pengertian, pngetahuan dan pemahaman tentang pancasila yang
benar dan sah, meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan pancasila
dan ciri khasnserta watak ke-indonesia, menanamkan nilai-nilai moral pancasila
kedalam diri anak didik,
Menggugah kesadaran anak didik sebagai warga Negara dan warga masyarakat
Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai moral dan
pancasila tanpa menutup kemungkinan bagi diakomodasikannya, nilai-nilai lain dari luar
yang sesuia dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral pancasila. Terutama dalam
menghadapi arus globalisasi dan dalam rangka kompetisi dalam pasar bebas dunia.
Memberikan motivasi agar dalam setiap langkah laku lampahnya bertindak dan
berperilaku sesui dengan nilai, moral dan norma pancasila.
Mempersiapkan anak didik untuk menjadi warga Negara dan warga masyarakat
Indonesia yang baik dan bertanggung jawab serta mencintai bangsa dan negaranya.
Serta untuk mengembangkan kemampuan berfikir secara keritis, rasiaonal dan kereatif
dalam menanggapi isu kewarga negaraan
Berpatisifasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersam dengan bangsa-bangsa lainya,
berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung atau
tidak langung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (arta admin
8:11)
BABIII
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian.
Pola desain penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasannya masing-masing, namun
prinsip-prinsip umumnya memiliki banyak kesamaan.desain penelitian memberikan gambaran
tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan. Oleh karena itu,
sebuah desai penelitian yang baik akan menghasilkan sebuah proses penelitian yang efektif
dan efisien.
Strategi penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan dalam
mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan
menjawab masalah yang diteliti. Strategi penelitian yang digunakan peneliti adalah strategi
quasi eksperimen. Strategi eksperimen merupakan bagian dari strategi kuantitatif yang
mempunyai ciri khas, yaitu adanya kelompok kontrol (Sugiyono, 2010).
B. Setting dan subjek Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 129/IXPetanang Kecamatan
Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi, untuk mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan (PKN) pada kelas V
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini akan dilakukan pada semester genap tahun
ajaran 2016/2017 di Sekolah Dasar Negeri 129/IX petanang.
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN
129/IX desa petanang kecamatan kumpeh ilir dengan jumlah siswa 25 orang yang
terdiri 9 oramg laki-laki dan 16 orang perempuan.
C. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknikpengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,
karena bertujuan dalam penelitian adalah mendapatkan data tersebut. Tanpa
mengetahui data tersebut penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi
data yang ditetapkan.
a. Test
Tes adalah suatu upaya untuk memenuhi prosedur alat yang sistematis dan
objektif yang di inginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat
dan cepat, tes merupakan suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya hasil-hasil pelajaran yang siswa pelajari dalam suatu kelompok. Dan juga tes
merupakan sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah
orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau
beberapa aspek psikologis di dalam dirinya (Kunandar, 2008:186). Teknik ini digunakan
untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.
b. Observasi
Observasi merupakan dasar ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh
melalui observasi. Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan oleh guru pada
mata pelajaran Pendidikan Kewargganegaraan didalam kelas dan lembaran observasi
dalam penelitian ini dibuat sendiri oleh peneliti.
c. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses interaksi dan komunikasi. Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil. Dan juga merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan
informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan
permasalahan Penelitian Tindakan Kelas (Kunandar, 2008:157).
d. Dokumentasi
yaitu merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiono, 2008:329).
Dokumentasi merupakan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan,transkrip, buku, surat kabar, majalah, lengger agenda dan
sebagainya.
Dokumentasi peneliti digunakan untuk memperoleh semua data-data yang
berhubungan dengan gambaran sekolah yang diteliti, seperti keadaan guru, keadaan
siswa, struktur organisasi dan keadaan sarana dan prasarana di tempat peneliti
meneliti.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Arikunto(2009) menerangkan bahwa penelitian adalah alat/fasilitas yang digunakan
oleh oeneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih
baik dalam arti lebih cermat lengkap dan sistematik sehingga lebih mudah diolah.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Lembar tes
Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan seperangkat alattes
(ulangan formatif) yang berupa tes objektif yang diadakan setiap akhir
pembelajaran
b. Lembar observasi
Ada dua lembar observasi yang disiapkan oleh peneliti, yaitu :
1) Lembar observasi aktivitas guru (peneliti) yeng dilakukan setiap pertemuan.
Yang diminta menjadi observer adalah guru PKn SD N 129/IX petanang
kabupaten muaro jambi. Observasi dengan memberikan tanda ceklis(√) apabila
peneliti melakukan tindakan sesuai dengan indikator keterlaksanaan strategi
pembelajaran pada lembar observasi.
2) Lembar observasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar berlangasung. Yang
diminta menjadi observer adalah guru Pkn. Observasi mengisi lembar observasi
dengan melihat jumlah siswa yang aktif, maka dapat dilihat presentase keaktifan
siswa.
D. Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan obsevasi dari pelaksanaan siklus
penelitian dianalisis secara deskriptif untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran. Data kuantitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif sederhana
dengan menyimpulkan lebih mendasar pada nilai rata-rata atau persentase amatan. Setelah
itu data kuantitatif dikonsultasikan dengan data kualitatif dan setiap analisis diwakili oleh
momen refleksi pada putaran penelitian tindakan. Model yang digunakan oleh peneliti pada
data kualitatif menggunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
yang terdiri dari beberapa komponen yaitu:
1. Reduksi data, merupakan proses menyeleksi, menentukan, fokus, menyederhanakan,
meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan.
Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemilihan, pemfokusan, penyisihan data yang
kurang bermakna, dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
ditarik dan diverifikasikan.
2. Beberan, setelah direduksi data siap dibeberkan, Artinya, tahap analisis sampai pada
pembeberan data. Berbagai macam data penelitiantindakan yang telah direduksi perlu
dibeberkan denga tertata rapi dalam bentuk narasi plus matriks, grafik, atau diagram.
3. Penarikan kesimpulan, peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara
bertahap mulai dari kesimpulan sementara, yang ditarik pada akhir siklus I, ke
kesimpulan terevisi pada akhir siklus II dan seterusnya, dan kesimpulan terakhir pada
akhir siklus terakhir (Ekawarna, Rayandra Asyhar, M.Salam, 2010:51-52).
Pada data kualitatif yang merupakan hasil observasi aktivitas siswa dapat dihitung
melalui:
Persentase respon siswa = Ax 100%
Dimana:
A = Proporsi siswa yang memilih (aktif).
B = Jumlah siswa (keseluruhan) Trianto, 2011:63).
Dengan penilaian:
0 – 19 = Tidak aktif
20 – 59 = Kurang aktif
60 – 69 = Cukup aktif
70 – 79 = Aktif
80 – 100 = Aktif sekali
Sedangkan hasil observasi aktivitas guru diberikan nilai sebagai berikut:
1 = Kurang baik
2 = Cukup baik
3 = Baik
4 = Baik sekali (Trianto,2011:58).
Data kuantitatif merupakan proses hasil belajar siswa pada masing-masing siklus yang
dilakukan dengan perhitungan yang dikemukakan oleh Asep Jihad dan Abdul Haris
(2008:166). Untuk menghitung nilai dari hasil belajar siswa.
Skor = B x 100
N
Keterangan:
B = Jumlah butiran dengan benar
N = Banyak butir soal
Nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan rumus:
X = ∑ x
∑ n
Keterangan:
X = nilai rata-rata
∑x = jumlah semua nilai siswa
∑n = jumlah siswa
Nilai ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung menggunakan:
P = ∑ siswa yang tuntas belajar x 100% (Alminiati dkk,2008:208).
∑ siswa
Dengan penilaian:
0 – 20 = Sangat rendah
21 – 40 = Rendah
41- 60 = Cukup tinggi
61 – 80 = Tinggi
81 – 100 = Tinggi sekali (Alminiati dkk, 2008:269).
E. Langkah-langkah Penelitian (Siklus)
Kegiatan yang penulis lakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario (naskah)
pembelajaran yang direncanakan, dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Tiga Siklus sebagai berikut
1. Siklus I
Siklus pertama dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari Dua kali
pertemuan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan
refleksi sebagai berikut :
a) Perencanaan
Perencanaan sering disebut dengan istilah “planning” sedangkan menurut William H.
Newman Abdul Majid menjelaskan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan
dilakukan. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan
tentang tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan strategi-strategi dan
prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.( Kasful Anwar dan
Hendra Harmi, 2011 : 21-22).
Berikut perencanaan yang dibuat oleh peneliti :
1) Peneliti melekukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa dengan menggunakan penerapan direct reading thinking
activites dalam pembelajaran dengan menambahkan strategi Diskusi.
2) Membuat rencana pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa mengenai
Pengaruh Globalisasi.
3) Membuat lembar kerja siswa.
4) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
5) Menyusun Alat evaluasi pembelajaran.
b) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan (Implementasi) tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari
suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Menyangkut strategi apa yang
digunakan, materi apa yang diajarkan atau dibahas dan sebagainya (Achmad
Hufad,2009:138). Berikut pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti :
1) Guru menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan penerapan direct reading
thinking activites dengan Menambahkan Strategi Diskusi.
2) Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan sesama teman satu kelompoknya
pelajaran yang telah di beritahu oleh guru sebelumnya.
3) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa berkenaan dengan materi
ajar yang di beritahu sebelumnya.
4) Penguatan dan kesimpulan secara bersama.
5) Guru memberikan evaluasi.
6) Melakukan pengamatan atau observasi.
c) Pengamatan (Observasi).
Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang ditujukan
untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan
hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat
sampingan (Achmad Hufad,2009:139). Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
1) Situasi kegiatan pembelajaran.
2) Keaktifan siswa dan guru dalam pembelajaran.
3) Hasil belajar siswa.
d) Refleksi
Refleksi adalah perbuatan memikirkan sesuatu (Achmad Hufad, 2009:140).
Dalam tahap ini data-data yang diperoleh direfleksi untuk melihat apakah hasil yang
dicapai sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian atau belum. Kekurangan-
kekurangan dalam siklus ini akan diperbaiki pada tahap siklus selanjutnya.
1. Perencanaan
Bagian perencanaan kali ini merupakan lanjutan dari perencanaan siklus I.
Perencanaan sering disebut dengan istilah “planning” sedangkan menurut
William H. Newman Abdul Majid menjelaskan bahwa perencanaan adalah
menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang
luas dan penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan kebijakan, penentuan
program, penentuan strategi-strategi dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
berdasarkan jadwal sehari-hari.( Kasful Anwar dan Hendra Harmi, 2011 : 21-22).
Berikut perencanaan yang dibuat oleh peneliti :
a) Peneliti melekukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan penerapan direct reading
thinking activites dalam pembelajaran dengan menambahkan Strategi Diskusi.
b) Membuat rencana pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa yaitu
menyebutkan hidup bersosialisasi.
c) Membuat lembar kerja siswa.
d) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
e) Menyusun Alat evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan kedua siklus I, siswa diberikan tes yang diadakan dalam
bentuk ulangan formatif. Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui penguasaan
siswa pada materi yang diajarkan dan untuk melihat seberapa besar hasil belajar
yang diperoleh setiap siswa. Tes ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda (soal terlampir).
3. Pengamatan (Observasi).
Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang ditujukan
untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses
dan hasil yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat
sampingan (Achmad Hufad,2009:139). Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
a) Situasi kegiatan pembelajaran.
b) Keaktifan siswa dan guru dalam pembelajaran.
c) Hasil belajar siswa.
4. Refleksi
Refleksi adalah perbuatan memikirkan sesuatu (Achmad Hufad, 2009:140).
Dalam tahap ini data-data yang diperoleh direfleksi untuk melihat apakah hasil yang
dicapai sudah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian atau belum. Kekuranga-
kekurangan dalam siklus ini akan diperbaiki pada tahap siklus selanjutnya.
Pelaksanaan siklus I dapat dikatakan belum berhasil dan perlu ditingkatkan pada
siklus II.
Adapun kendala yang dihadapi pada pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus
I adalah sebagai berikut :
1) Aktivitas siswa :
a) Siswa kurang siap untuk memulai menerima pembelajaran.
b) Siswa kurang berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan motivasi yang
diberikan guru.
c) Siswa kurang berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kembali pertanyaan
tentang permasalahan yang telah diajukan pada awal pembelajaran.
2) Aktivitas guru :
a) Guru belum optimal mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran.
b) Guru kurang optimal dalam memberikan motivasi kepada siswa.
c) Guru kurang optimal dalam membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
materi pelajaran.
2. Siklus II
Siklus kedua dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari Dua kali pertemuan
melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi sebagai
berikut :
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
pertama. Perencanaan pembelajaran siklus II masih sama dengan siklus sebelumnya
hanya saja guru lebih dimaksimalkan dalam memotivasi dan lebih membimbing siswa.
Pada siklus II materi yang diajarkan adalah Gotong Royong.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajran dengan menggunakan penerapan direct
reading thinking activites dengan menambahkan strategi Diskusi yang sesuai pada
materi pelajaran, dan tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus
pertama. Disetiap awal pembelajaran disampaikan indikator dan tujuan pembelajaran
agar siswa mengetahui sasaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran.
c. Pengamatan (observasi)
Peneliti melekukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan
menggunakan Penerapan direct reading thinking activites dengan menambahkan
strategi Diskusi.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil belajar siswa serta lembar observasi siswa maupun guru,
pelaksanaan siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. hal ini terlihat dari
peningkatan hasil belajar serta keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sudah
meningkat, tetapi pemberian tindakan masih perlu dilanjutkan dan diharapkan pada
siklus III terjadi peningkatan yang labih baik pada hasil belajar siswa.
1. Perencanaan
Bagian perencanaan kali ini merupakan lanjutan dari perencanaan siklus II.
Perencanaan sering disebut dengan istilah “planning” sedangkan menurut William H.
Newman Abdul Majid menjelaskan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang
akan dilakukan. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-
penjelasan tentang tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan strategi-
strategi dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari.(
Kasful Anwar dan Hendra Harmi, 2011 : 21-22).
Berikut perencanaan yang dibuat oleh peneliti :
a) Peneliti melekukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa dengan menggunakan strategi Pembelajaran direct reading
theingking ativites dalam pembelajaran dengan menambahkan Strategi Diskusi.
b) Membuat rencana pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa yaitu individu
sebagai makhluk sosial.
c) Membuat lembar kerja siswa.
d) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
e) Menyusun Alat evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada pertemuan akhir siklus II, siswa diberikan tes yang diadakan dalam bentuk
ulangan formatif untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman serta hasil belajar siswa
yang diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan. Tes ini terdiri dari 10 soal pilihan
ganda yang berkaitan dengan materi yang dipelajari pada siklus II.
3. Pengamatan (Obsevasi)
Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang ditujukan untuk
mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang
dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingan
(Achmad Hufad,2009:139). Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
a) Situasi kegiatan pembelajaran.
b) Keaktifan siswa dan guru dalam pembelajaran.
c) Hasil belajar siswa.
d) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua baik untuk guru maupun
siswa dan menyusun untuk siklus ketiga
Adapun kendala yang dihadapi pada pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II
diantaranya :
1) Aktivitas siswa :
a) Siswa kurang berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan motivasi yang diberikan.
b) Siswa kurang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
c) Siswa kurang berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kembali pertanyaan
tentang permasalahan yang telah diajukan pada awal kegiatan pembelajaran.
2) Aktivitas guru :
a) Guru kurang mampu mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran.
b) Guru kurang member motivasi kepada siswa.
c) Guru kurang membimbing siswa untuk membuat kesimpulan materi pelajaran.
3. Siklus III
Siklus ketiga dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari Dua kali pertemuan
melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Siklus
ketiga merupakan putaran ketiga dari pembelajaran melalui penerapan direct reading
thinking activites dengan tahapan yang sama seperti pada siklus pertama dan kedua.
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus
kedua. Perencanaan pembelajaran siklus III masih sama dengan siklus sebelumnya
hanya saja guru lebih dimaksimalkan dalam memotivasi dan lebih membimbing siswa.
Disetiap awal pembelajaran disampaikan indikator dan tujuan pembelajaran agar siswa
mengetahui sasaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Pada siklus III
materi yang diajarkan adalah Tolong Menolong.
b. Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksankan pembelajaran dengan menggunakan penerapan direct
reading thinking activites dengan menambahkan strategi Diskusi berdasarkan rencana
pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua.
c. Pengamatan (observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan
menggunakan penerapan direct reading thinking activites dengan menambahkan
strategi Diskusi.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan dan menganalisis untuk serta
membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
penerapan direct reading thinking activites dengan menambahkan strategi Diskusi
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar Negeri 129/IX desa Petanang kabupaten
Muaro Jambi.
1. Perencanaan
Bagian perencanaan kali ini merupakan lanjutan dari perencanaan siklus III.
Perencanaan sering disebut dengan istilah “planning” sedangkan menurut
William H. Newman Abdul Majid menjelaskan bahwa perencanaan adalah menentukan
apa yang akan dilakukan. Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan tentang tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program,
penentuan strategi-strategi dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan
jadwal sehari-hari.( Kasful Anwar dan Hendra Harmi, 2011 : 21-22).
Berikut perencanaan yang dibuat oleh peneliti :
a) Peneliti melekukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan penerapan direct reading
thinking activites dalam pembelajaran dengan menambahkan strategi Diskusi.
b) Membuat rencana pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa yaitu
menjelaskan kembali pelajaran yang diajarkan pada pertemuan pertama dari pada
siklus III.
c) Membuat lembar kerja siswa.
d) Membuat Instrumen yang digunakan dalam siklus Penelitian Tindakan Kelas.
e) Menyusun Alat evaluasi pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus III merupakan lanjutan dan perbaikan siklus-siklus sebelumnya. Proses
pembelajaran yang dilakukan berdasarkan hasil refleksi tindakan pada siklus II, dimana
masih terdapat beberapa kegiatan yang belum terlaksana dengan baik.
Adapun tindakan yang dilaksanakan pada siklus III adalah dengan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak berperan aktif dalam pembelajaran.
Untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pada siklus III ini diadakan tes formatif III
dengan jumlah 10 soal pilihan ganda. Materi yang diujikan adalah materi yang dipelajari
pada siklus III.
3. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan atau observasi dilakukan pada semua kegiatan yang ditujukan untuk
mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil
yang dicapai baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingan
(Achmad Hufad,2009:139). Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut :
a) Situasi kegiatan pembelajaran.
b) Keaktifan siswa dan guru dalam pembelajaran.
c) Hasil belajar siswa.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan melalui ulangan formatif III, hasil
belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang
diharapkan. Berdasarkan analisa terhadap nilai-nilai ulangan dan data obsevasi pada
siklus III dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus ini telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan hasil belajar yang diperoleh
siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu
No
Jenis Kegiatan
Penelitian
BULAN/MINGGU
I
MARET
2016
II
APRIL
2016
III
AGUSTUS
2016
IV
SEPTEMBER
2016
V
OKTOBER
2016
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Pembuatan Proposal PTK
x X
2
Pengajuan proposal dan penunjukkan dosen
pembimbing
X
X
3 Konsultasi dan perbaikan
proposal
x x X x x
4
Seminar proposal dan perbaikan hasil seminar
x
5 Pengesahan judul dan izin riset
6 Pengumpulan dan penyusunan
data
7 Pelaksanaan
siklus I
8 Pelaksanaan siklus II
9 Pelaksanaan siklus III
10 Analisis dan penyusunan draf
11
Penyempurnaan
dan
penggandaan
12 Ujian skripsi
Tabel1.1 kegiatan penelitian
BAB IV
Hasil Temuan Lapangan Dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian
1. Historis dan geografis sekolah dasar no. 129/IX desa petanang kecamatan
kumpeh ilir
a. Historis Sekolah
Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM), pemerintahan provinsi
jambi mendirikan sekolah-sekolah untuk menambah ilmu dan pengetahuan anak-anak
pada usia dini di provinsi jambi dan sekitarnya, diperkirakan pada tahun 1983,
Pemerintah provisi jambi membangun sekolah dasar di desa petanang, yang diberi
nama “SD NO 129/IX“.
Salah satu tujuan didirikan sekolah dasar di desa petanang ini ialah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat khususnya di desa petanang itu sendiri,
dalam rangka ikut serta mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berpengetahuan.
Semenjak diberdirikannya hingga sekarang telah mengalami beberapa
pergantian pimpinan (kepala sekolah) di sekolah dasar petanang, hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel.2.1 Nama – nama Kepala Sekolah Sejak Didirikan Hingga Sekarang.
No Nama Jabatan Ket
1 Muji Kepala SD NO 129/IX
2 Ma’as Kepala SD NO 129/IX
3 Alm. Kamaluddin Kepala SD NO 129/IX
4 Ma’as Kepala SD NO 129/IX
(Dokumentasi SD . Negeri Petanang, Tahun 2017)
Nama SD : Sekolah Dasar Negeri 129
Alamat : Jln. Jambi suak-kandis KM 56 desa Petanang
Desa : Petanang
Kecamatan : kumpeh ilir
Kabupaten : muaro jambi
Provinsi : Jambi
NSS/NPSN : 10100706129/10502690
Luas Lahan / Tanah : ±160m2
b. geograpis
sekolah dasar n129/IX Petanang beralamat JL. Jambi suak kandis KM 56 Desa
Petanang kecamatan kumpeh kebupaten muaro jambi provinsi jambi. tepatnya di
tengah kalangan masyarakat sehingga bisa untuk di akses dengan kendaraan roda dua
ataupun roda empat
2. Visi Dan Misi Sekolah
a. Visi
1) Wadah pembinaan generasi berilmu, beriman dan bertaqwa
b. Misi
1) Meningkatkan mutu pendidikan untuk menuju sumber daya manusia yang
berkwalitas
2) Membina anak didik untuk mempersiapkan menghadapi masyarakat madani,
adil dan sejahtera
3) Memberdayakan ajaran agama unutk membentuk manusia yang taat agama
dan taat hukum
3. Tujuan Sekolah
Tujuan didirikannya SDN 129/IX Petanang ini adalah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat khususnya masyarakat Desa Petanang dan pada masyarakat secara
umum.Terlebih lagi dalam rangka ikut serta mewujudkan program pemerintah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, Menciptakan siswa-siswi yang menguasai ilmu
pengetahuan umum dan agama.
4. Kurikulum Sekolah
Keberadaan kurikulum dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
instrumen penting terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pendidikan. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas proses pembelajaran,
barangkali kurikulumlah yang bisa dianggap menjadi prioritas utama untuk diperhatikan.
Oleh karena itu, posisi kurikulum menjadi mata rantai yang urgen dan tidak dapat begitu
saja dinafikan dalam konteks peningkatan kualitas lembaga pendidikan.Kurikulum
merupakan komponen penting dalam pembelajaran.Kurikulum merupakan jabaran dari
tujuan pendidikan nasional yang menjadi landasan program pembelajaran.
Kurikulum yang digunakan sekolah dasar Negeri 129/IX Petanang adalah
kurikulum campuran maksudnya menggunakan kurikulum dengan materi-materi tentang
hal umum yang bisa diajarkan di Sekolah Dasar pada umumnya yang sumbernya dari
diknas dan tentang pengetahuan agama yang sumbernya dari Departemen agama
(DEPAG).
5. Stuktur Organisasi Sekolah Dasar Petanang
Lembaga pendidikan formal sebagai penyelenggara organisasi kerja,
diselenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah serta dilaksanakan untuk
menciptakan proses yang terarah pada tujuan yang diharapkan. Sekolah dasar Negeri
129/IX Petanang telah menata suatu struktur organiasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam gambar berikut ini:
tabel 2.2 Struktur organisasi sekolah 129/IX
Kepala sekolah
MA’AS.S.Pd.SD
MA’AS.S.Pd.SD
WAKIL KEPALA SEKOLAH
M.YASIN.A.Ma.Pd
M.YASIN.A.Ma.Pd
PENJAGA SEKOLAH
SUROTO
SUROTO
GURU PAI
AMRI.S.Pd
AMRI.S.Pd
GURU KELAS
FATIA,S.Pd.SD
FATIA,S.Pd.SD
GURU KELAS
KIKI CANDRAWATI.S.Pd.SD
KIKI CANDRAWATI.S.Pd.SD
GURU KELAS
DEFRIANI,S.Pd.I
DEFRIANI,S.Pd.I
GURU KELAS
AHMAD WAHYUDI,S.Pd.I
AHMAD WAHYUDI,S.Pd.I
6. Keadaan Guru, Siswa dan Tata Usaha
a. Keadaan Guru
Guru merupakan salah satu komponen paling penting dalam proses
pembelajaran, yang berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang
berkualitas. oleh karena itu guru merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan
yang berperan secara aktif dalam kedudukannya sebagai tenaga profesional.
Keadaan pendidikan dan pengajaran di suatu lembaga pendidikan sekolah
melibatkan beberapa faktor seperti anak didik, pendidik, tujuan, alat-alat pendidikan
dimana kegiatan pengajaran berlangsung. Faktor-faktor tersebut harus berjalan secara
maksimal agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
b. Keadaan Siswa
Di SD129/IX Petanang, dari tahun ketahuan jumlah siswa tidak jauh
meningkat, hal ini dapat dilihat dari jumlah anak yang mendaftar, walaupun dalam
sistem penerimaan Siswa baru yang tidak begitu menyulitkan, Hal ini sesuai hasil
wawancara penulis dengan panitia penerima Siswa baru, yaitu Ibu fatia, S.Pd..SD
“ Kalau dilihat dari jumlahnya anak yang mendaftar dari tahun ke tahun tidak
jauh meningkat bahkan kadang juga menurun, hal ini disebabkan karena di setiap desa
juga memiliki Sekolah Dasar, meskipun jumlah siswa yang mendaftar di SD Petanang
lebih sedikit di bandingkan sekolah-sekolah yang lain, tentunya hal ini mempengaruhi
jumlah siswa yang mendaftar di SD129/IX, misalnya di tahun terakhir ini yang
mendaftar hanya sekitar 11 orang saja. (Wawancara, Fatia , S.Pd.SD Tanggal 20
September, 2017)”.
Hasil wawancara diatas, diperkuat oleh tabel berikut ini:
Tabel.2.3.Keadaan Siswa SD . Negeri Petanang Tahun 2016/2017.
KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV KELAS V KELAS VI
JUMLAH
L P L P L P L P L P L P L P
4 6 3 5 4 3 5 7 4 5 8 6 28 32
Jumlah
10 siswa
Jumlah
8 siswa
Jumlah
7 siswa
Jumlah
12 siswa
Jumlah
9 siswa
Jumlah
14 siswa
Total
60
(Dokumentasi SD 129 NegeriPetanang, Tahun 2017)
7. Sarana dan Prasarana Proses pembelajaran di Sekolah akan berjalan dengan baik jika ditunjang dengan
sarana dan prasarana yang memadai, baik jumlah, keadaan maupun kelengkapannya. Yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan
dalam proses pembelajaran baik yang bergerak, maupun yang tidak bergerak, agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan baik, lancar dan efisien.
Sarana dan prasarana yang ada di SD 129 Petanang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel.2.4.Sarana dan Prasarana sekolah dasar Negeri 129/IX Petanang.
NO DATA TANAH LUAS (M2) KET
1 Luas Tanah Seluruhnya ±160 M2
2 Luas Bangunan ±95 M2
3 Luas Pekarangan ----
4 Luas Lapangan Upacara ±40 M2
5
Luas Lapangan Olah
Raga/sepakbola -----
No Bangunan / Ruangan Luas (M2) Jumlah Keadaan
Baik Rusak
1 Ruang Kepala Sekolah 1
2 Ruang kelas 6
3 Ruang Majelis Guru 1
4 Pepustakaan 1
5 WC darurat 1
6 Rumah kepala sekolah 1
(Dokumentasi SD . Negeri Petanang. Tahun 2017)
Dari tabel diatas, dapat diperoleh gambaran bahwa untuk ukuran Sekolah Dasar /
SD dapat dianggap memadai sarana dan prasarananya, namun bila dibandingkan dengan
sekolah ideal, tentulah sarana dan prasarana yang dimiliki SD Petanang masih
kekurangan.
B. Temuan Penelitian
Kondisi awal hasil belajar siswa kelas V mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
di SD 129 Negeri Petanang masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan data hasil ulangan
yang diikuti oleh siswa yang peneliti peroleh dari wali kelas V di SD Petanang, berikut data
tersebut :
Tabel.2.5.Kondisi awal hasil belajar siswa.
No Nama siswa Nilai pra siklus Ketuntasan
1 Ardiansyah 70 √
2 Bagus sulistio 65 √
3 Muhammad fajar arifin 50 -
4 Puji wahyudi 60 -
5 Putri carryta 70 √
6 Silva santi 55 -
7 Yogi anuhgrah 60 -
8 Mega pertiwi maryudi putri 50 -
9 Nofri 65 √
Jumlah 545 10
Nilai rata-rata siswa 60,55
Jumlah siswa yang berhasil 4
Persentase keberhasilan siswa 44,44%
Jumlah siswa yang belum berhasil 5
Persentase siswa yang belum
berhasil
55,56%
(Dokumentasi hasil ulangan SD . Negeri Petanang, September 2017)
Data pada table.2.5 di atas terlihat hasil belajar siswa masih sangat rendah. Jumlah
siswa yang berhasil hanya 4 orang atau 44,44% dari jumlah keseluruhan siswa ( 9 orang ),
sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 5 orang atau 55,56% dari jumlah keseluruhan.
Selain itu nilai rata-rata yang diperoleh siwa juga masih rendah yaitu 60,55. Dari sinilah peneliti
mulai melakukan penelitian tindakan kelas guna untuk meningkatkan minta dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas V dengan menggunakan
Strategi Direct Reading Thinking Aktivites pada proses pembelajaran.
C. Pembahasan
Hasil tes (evaluasi belajar) siswa setiap siklus adalah sebagai berikut:
1. Siklus I (Pertama)
a. Perencanaan Tindakan
Perencanaan pembelajaran siklus I yang dilakukan oleh peneliti dengan
menganalisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan
kepada siswa. Pada siklus I ini materi yang akan diajarkan kepada siswa mengenai
“hidup bersosialisasi”.
Pelaksanaan pembelajaran dalam kelas menggunakan Strategi Direct Reading
Thinking Activites. Selain itu sebelum mengajar guru mempersiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) agar kesiapan guru lebih maksimal. Namun dalam
hal ini tidak hanya satu metode saja yang dipergunakan dan akan di kolaborasikan
dengan metode lainnya seperti metode ceramah . Dengan adanya kolaborasi metode,
proses rencana pembelajaran tersebut diharapakan dapat meningkatkan keaktifan dan
keberanian siswa dalam bertanya sehingga hasil belajar yang akan dicapai meningkat.
b.Pelaksanaan (Tindakan)
1) Proses Pembelajaran dan Tes (Evaluasi Belajar)
Pelaksnaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I (pertama)
terdiri dari 3 (Tiga) kali pertemuan, pertemuan pertama adalah pembahasan
mengenai sub pokok bahasan yaitu pentingnya hidup bersosialisasi dalam
masyarakat, pada pertemuan kedua siklus I, siswa diberikan tes yang diadakan
dalam bentuk ulangan formatif. Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui
penguasaan siswa pada materi yang diajarkan dan untuk melihat seberapa besar
hasil belajar yang diperoleh setiap siswa. Tes ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda
(soal terlampir). Pertemuan ketiga dilakukan uji siklus I (pertama). Langkah pada
siklus I (pertama) sesuai dengan rencana pembelajaran I dan rencana
pembelajaran II.1
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Strategi Direct Reading
Thinking Aktivites, dalam pembelajaran ini melibatkan siswa yang dibagi dalam
kelompok yang terdiri dari atas empat atau lima siswa dengan latar belakang
berbeda mengerjakan lembar tugas. Kelompok ini menerima satu lembar tugas,
menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok, bentuk
penghargaan yang diberikan kepada kelompok didasarkan kepada pembelajaran
individual semua anggota kelompok. strategi ini digunakan untuk meningkatkan
keaktipan siswa dalam proses belajar mengajar dan mempermudah siswa dalam
memahami sosialisasi dalam proses pembelajaran yang menyenangkan yang pada
akhirnya akan membuat hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
2) Hasil Belajar
Untuk melihat seberapa besar hasil belajar dan pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan, pada siklus pertama ini dilaksanakan tes
formatif I yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Berikut hasil belajar yang diperoleh
siswa pada siklus I :
c. Hasil Obsevasi
1) Aktivitas Siswa
Tabel.2.6.Hasil Observasi aktivitas Siswa pada siklus I (pertama)
No Hasil Yang Diamati Jumlah Siswa
%
1
2
3
Pendahuluan
Siswa memasuki Kelas tepat waktu
Siswa siap menerima pelajaran
Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
motivasi yang diberikan oleh guru
9
5
--
100
45
0
1 Defri andeska,. Penerapan cooperative learning intuk meningkatkan hasil belajar siswa.2016.hlm.43-51
4 Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
indikator dan tujuan pembelajaran
7 82
5
6
7
8
9
10
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang strategi
pembelajaran yang akan diterapkan
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru
Siswa mengajukan pertanyaan seputar materi yang
diajarkan
Siswa memperhatikan evaluasi guru tentang jawaban-
jawaban yang mereka berikan
Siswa memperhatikan penguatan materi, contoh
penerapan materi yang diberikan oleh guru
Siswa berpartisipasi dalam merangkum materi
pelajaran
8
6
3
6
5
4
54
73
45
73
70
64
No Hasil Yang Diamati Jumlah Siswa
%
11
12
13
Penutup
Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
kembali pertanyaan tentang permasalahan yang telah
diajukan pada awal kegiatan pembelajaran
Siswa mencatat tugas rumah
Siswa mampu mengumpulkan dan mengerjakan tugas
rumah tepat waktu
6
9
5
76
100
65
Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat hasil siswa yang belum terlaksana
dengan baik, hasil yang diamati belum sesuai yang diharapkan, hal itu menunjukan
aktivitas siswa dalam belajar masih rendah dan upaya untuk meningkatkan hasil
belajar belum dapat terlaksana dengan baik dan belum memuaskan. Pada siklus I
ini, aktivitas siswa pada kategori tidak aktif tidak ada, kategori kurang aktif 7
indikator aktivitas, kategori cukup aktif 3 indikator aktivitas, kategori aktif 4 indikator
aktivitas dan kategori aktif sekali 4 indikator aktivitas.
2) Aktivitas guru
Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru selama dalam proses
pemelajaran berlangsung, secara keseluruhan aktivitas guru dalam mengajar masih
belum optimal, ha ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel.2.7.Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I (Pertama)
No Hasil yang diamati
Tingkat Pengamatan
0 1 2 3 4
1
2
3
4
Pendahuluan
Guru memasuki kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam guna memulai pelajaran
Guru mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti pelajaran
Guru memberikan motivasi pada siswa
Guru menyampaikan indikator pembelajaran
V
v
v
V
5
6
7
8
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang strategi
pembelajaran yang akan dipraktekan
Guru membimbing siswa membaca materi ajar
yang ada dalam buku secara berulang ulang
guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan seputar materi
yang telah diajarkan
Guru membimbing siswa untuk duduk
berdekatan antara teman satu kelompok yang
telah terbentuk
v
v
v
V
9
10
11
Guru mengevaluasi pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh siswa
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa
Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan materi pelajaran
v
V
V
No
Hasil Yang diamati
Tingkat Pengamatan
0 1 2 3 4
12
13
Penutup
Guru memberikan tugas rumah kepada siswa
mengenai materi yang telah dipelajari
Guru memeriksa tugas rumah (pada
pertemuan kedua siklus I)
V
V
Dari tabel di atas diketagorikan bahwa kegiatan guru diketagorikan kurang
baik terdapat 3 indikator hasil, kategori cukup terdapat 5 indikator, kategori baik
terdapat 4 indikator hasil, dan kategori baik sekali terdapat 1 indikator hasil.
d. Refleksi Siklus I (Pertama)
Berdasarkan hasil lembar observasi siswa dan guru, pelaksanaan siklus I
(pertama) dapat dikatakan belum berhasil dan perlu ditingkatkan pada siklus II (kedua).
Hal ini dapat dilihat dari rendahnya pemahaman dan hasil siswa dalam proses
pembelajaran, bahkan masih ada siswa yang belum konsentrasi dan belum memahami
sistem pembelajarannya. Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi oleh guru
dan siswa dalam strategi dan proses pembelajaran.
Adapun kendala yang dihadapi pada pelaksanaan proses pembelajaran pada
siklus I (Pertama), di antaranya sebagai berikut :
1) Aktivitas siswa:
a) Siswa kurang memahami maksud dan tujuan strategi pembelajaran yang
dipraktekkan.
b) Siswa kurang berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru.
c) Siswa kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi.
d) Siswa kurang terbiasa aktif dalam kegiatan pembelajaran
e) Siswa kurang tertarik pada materi pelajaran yang diberikan guru
f) Siswa kurang memperhatikan penguatan tentang sistem pembelajaran yang
diberikan oleh guru dan materi yang telah dipelajari
g) Siswa kurang memperhatikan evaluasi guru tentang dampak negatif dari
tidak keberhasilan dalam belajar.
2) Aktivitas Guru:
a) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar
b) Guru kurang optimal dalam membimbing siswa dalam memahami strategi
pembelajaran
c) Guru kurang optimal dalam menyajikan materi pembelajaran yang variatif
d) Guru kurang terbiasa dalam menggunakan strategi pembelajaran yang
menyenangkan
e) Guru kurang optimal dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam
menemukan pertanyaan
f) Guru kurang optimal dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam
menjawab pertanyaan
g) Guru belum optimal dalam membimbing siswa untuk aktif dalam belajar
h) Guru belum optimal dalam memberikan penjelasan atas dampak negatif dari
tidak dikuasainya materi yang dipelajari.
Untuk memperbaiki kekurangan kekurangan yang ada pada siklus I (pertama)
dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka perlu dilanjutkan pada siklus II
(kedua) dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut :
a) Guru harus optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar
b) Guru lebih optimal dalam membimbing siswa dalam memahami dan
memperaktekan strategi pembelajaran
c) Guru lebih mengarahkan siswa dalam membimbing agar siswa lebih mudah
dalam memahami pelajaran.
d) Guru harus lebih optimal membimbing siswa membaca pertanyaan dan
jawabannya, agar semua siswa mudah memahaminya
e) Guru harus menyimak pertanyaan dan jawaban yang dibacakan siswa
f) Guru harus menyimpulkan pelajaran yang mudah dipahami siswa
g) Guru selalu memberikan tugas kepada anak agar mereka mengulangi
pelajaran di rumah.
Tabel.2.8.Hasil belajar siswa pada siklus I yang diikuti oleh 9 orang siswa
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata siswa masih rendah dan
belum memenuhi Kriteria Ketuntasan maksiimal (KKM). Hal ini terlihat dari rendahnya
nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 62,78. Jumlah siswa yang
memperoleh nilai ≥ 60 hanya 5 orang atau 60% dari jumlah siswa secara keseluruhan
dan siswa yang belum berhasil sebanyak 4 orang atau 40% dari jumlah siswa
keseluruhan, artinya tindakan yang diberikan pada siklus I belum dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran pendidikan kewarga negaraan di SDN
Petanang, oleh karena itu tindakan harus dilanjutkan pada siklus II.
No Nama siswa Nilai pra siklus Ketuntasan
1 Ardiansyah 70 √
2 Bagus sulistio 55 -
3 Muhammad fajar arifin 50 -
4 Puji wahyudi 70 √
5 Putri carryta 60 -
6 Silva santi 80 √
7 Yogi anuhgrah 65 √
8 Mega pertiwi maryudi putri 50 -
9 Novri 65 √
Jumlah 560 5
Nilai rata-rata siswa 62,22%
Jumlah siswa yang berhasil 5
Persentase keberhasilan siswa 67%
Jumlah siswa yang belum berhasil 4
Persentase siswa yang belum
berhasil
33%
Berdasrkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan aktivitas siswa dalam proses
belajar mengajar belum berlangsung optimal, hal ini dapat kita lihat pada tabel diatas.
2. Siklus II (Kedua)
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I hasil belajar siswa mulai meningkat dan
perencanaan pembelajaran siklus II masih sama dengan siklus sebelumnya hanya saja
guru lebih dimaksimalkan dalam memotivasi dan lebih membimbing siswa. Pada siklus
II materi yang diajarkan adalah mengenai “pentingnya hidup bersosialisasi”.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
1) Proses Pembelajaran dan Tes (Evaluasi Belajar)
Tindakan yang dilakukan pada siklus II (kedua) dibagi dalam tiga kali
pertemuan, pertemuan pertama mengenai Budaya Indonesia dalam Misi
Kebudayaan Internasional, dan Pertemuan kedua mengevaluasi hasil belajar siswa
dengan memberikan tes siklus II, dan pertemuan ketiga merupakan kelanjutan dari
pertemuan kedua. Pada pertemuan ketiga siswa diberikan tes yang diadakan dalam
bentuk ulangan formatif untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman serta hasil
belajar siswa yang diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan. Tes ini terdiri dari
10 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan materi yang dipelajari pada siklus II.
Langkah yang dilakukan pada setiap pertemuan sama seperti siklus I (pertama)
dengan melakukan perbaikan perbaikan seperti yang telah dirumuskan pada
refleksi siklus I (pertama). Disetiap awal pembelajaran disampaikan indikator dan
tujuan pembelajaran agar siswa mengetahui sasaran yang akan dicapai dalam
proses pembelajaran.
2) Hasil Belajar
Untuk melihat hasil belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang
telah disampaikan pada siklus II dilaksanakan tes formatif II yang terdiri dari 10 soal
pilihan ganda. Hasil belajar yang diperoleh siswa dari tes formatif II dapat dilihat
pada tabel berikut:
c. Hasil Observasi
1) Aktivitas Siswa
Tabel.2.9.Hasil Observasi aktivitas Siswa pada siklus II (kedua)
No Hasil Yang Diamati Jumlah Siswa
%
1
2
3
4
Pendahuluan
Siswa memasuki Kelas tepat waktu
Siswa siap menerima pelajaran
Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
motivasi yang diberikan oleh guru
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
indikator dan tujuan pembelajaran
9
7
5
8
100
83
65
81
5
6
7
8
9
10
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang strategi
pembelajaran yang akan diterapkan
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru
Siswa mengajukan pertanyaan seputar materi yang
diajarkan
Siswa memperhatikan evaluasi guru tentang jawaban-
jawaban yang mereka berikan
Siswa memperhatikan penguatan materi, contoh
penerapan materi yang diberikan oleh guru
Siswa berpartisipasi dalam merangkum materi
pelajaran
7
6
3
7
6
8
63
55
45
75
72
78
No Hasil Yang Diamati Jumlah Siswa
%
11
12
13
Penutup
Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
kembali pertanyaan tentang permasalahan yang telah
diajukan pada awal kegiatan pembelajaran
Siswa mencatat tugas rumah
Siswa mampu mengumpulkan dan mengerjakan tugas
rumah tepat wakt
8
9
9
63
100
82
Berdasarkan hasil obervasi yang tertuang dalam tabel di atas bahwa hasil
siswa sudah mengalami peningkatan hasil siswa dibandingkan dari siklus I
(pertama), hal ini dapat dilihat dari hasil siswa yang semula kurang aktif menjadi
cukup aktif, yang cukup aktif menjadi aktif dan yang aktif menjadi lebih aktif. Hal ini
menunjukan adanya perubahan suasana pembelajaran walaupun secara
keseluruhan belum memuaskan.
2) Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran hasil guru selama
proses pembelajaran berlangsung pada skilus II dapat terlihat pada tabel berikut ini
:
Tabel.2.10.Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II (kedua)
No Hasil yang diamati Tingkat Pengamatan
0 1 2 3 4
1
2
3
4
Pendahuluan
Guru memasuki kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam guna memulai pelajaran
Guru mengkondisikan siswa agar siap
mengikuti pelajaran
Guru memberikan motivasi pada siswa
Guru menyampaikan indikator pembelajaran
v
v
v
V
5
6
7
8
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang strategi
pembelajaran yang akan dipraktekan
Guru membimbing siswa membaca materi ajar
yang ada dalam buku secara berulang ulang
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan petanyaan seputar materi
yang telah diajrkan
Guru membimbing siswa untuk duduk
berdekatan antara teman satu kelompok yang
telah terbentuk
v
v
v
V
9
10
11
Guru mengevaluasi pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh siswa
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa
Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan materi pelajaran
v
v
v
Tingkat Pengamatan
No Hasil Yang diamati 0 1 2 3 4
12
13
Penutup
Guru memberiakan tugas rumah kepada siswa
mengenai materi yang telah dipelajari
Guru memeriksa tugas rumah (pada
pertemuan kedua siklus I)
V
V
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru terdapat adanya peningkatan, terdapat 6 indikator, yaitu
indikator 2, 3, 4, 5, 6, 8 guru yang terdapat dalam tabel telah tercapai dengan baik
dan memenuhi katagori baik, namun masih ada 2 indikator, yaitu 10 dan 13 hasil
guru yang masih dikatagorikan kurang.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kelas dapat diketahui bahwa hasil
guru pada saat proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan hasil observasi tindakan siklus I (pertama), namun masih ada
hal hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
d. Refleksi Siklus II (kedua)
Berdasarkan hasil lembar observasi siswa dan guru, pelaksanaan II (kedua)
dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan bila dibandingkan dengan siklus I
(pertama). Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar serta keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran, bahkan masih ada siswa yang belum konsentrasi
dalam belajar. Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu diadakan perubahan metode dan
strategi pembelajaran dan diharapkan pada siklus III terjadi peningkatan yang lebih baik
pada hasil belajar siswa.
Adapun kendala yang dihadapi pada pelaksanaan proses pembelajaran pada
siklus II (kedua), di antaranya sebagai berikut :
1) Aktivitas Siswa
a) Masih ada siswa yang kurang memahami maksud dan tujuan strategi
pembelajaran yang dipraktekan
b) Masih ada siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru
c) Siswa kurang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
d) masih ada siswa terbiasa dengan model pembelajaran fasif
e) Ada sebagaian siswa yang belum tertarik pada materi pelajaran yang
diajarkan guru
f) Masih adanya siswa kurang memperhatikan penguatan tentang sistem
pembelajaran yang diberikan oleh guru dan materi yang telah dipelajari
g) Tidak semua siswa memperhatikan evaluasi guru tentang dampak negatif
dari tidak keberhasilan dalam belajar.
2) Aktifitas Guru
a) Guru kurang optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar
b) Guru kurang optimal dalam membimbing siswa dalam memahami strategi
pembelajaran
c) Guru kurang optimal dalam menyajikan materi pembelajaran yang variatif
d) Guru kurang terbiasa dalam menggunakan strategi pembelajaran yang
menyenangkan
e) Guru kurang optimal dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam
menemukan pertanyaan
f) Guru kurang optimal dalam mengawasi dan membimbing siswa dalam
menjawab pertanyaan
g) Guru kurang optimal dalam membimbing siswa untuk aktif dalam belajar.
Untuk memperbaiki kekurangan -kekurangan yang ada pada siklus II (kedua)
dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar, maka perlu dilanjutkan
pada siklus III (ketiga) dengan melakukan hal hal sebagai berikut :
a) Guru perlu meningkatkan lagi motivasi kepada siswa agar lebih termotivasi
b) Guru diwajibkan menyajikan materi pembelajaran yang variatif, agar tidak
merasa bosan terhadap apa yang diajarkan
c) Guru merangsang siswa untuk aktif dalam belajar dengan menerapkan
strategi pembelajaran yang menyenangkan
d) Guru lebih optimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa untuk aktif
dalam proses pembelajaran
e) Guru hendaknya selalu memberikan penjelasan atas dampak negatif dari
tidak dikuasainya materi yang dipelajari
f) Guru wajib menganalisa kendala kendala yang dihadapi murid dalam
memahami materi pembelajaran dan mencari solusinya
g) Guru wajib menemukan keinginan anak dalam belajar, sehingga anak tidak
merasa terbebani dengan materi ajar, sementara tujuan yang ingin dicapai
dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Tabel.2.11.Hasil belajar siswa pada siklus II yang diikuti oleh 9 orang siswa
No Nama siswa Nilai pra siklus Ketuntasan
1 Ardiansyah 75 √
2 Bagus sulistio 60 -
3 Muhammad fajar arifin 60 -
4 Puji wahyudi 70 √
5 Putri carryta 65 √
6 Silva santi 75 √
7 Yogi anuhgrah 60 -
8 Mega pertiwi maryudi putri 60 -
9 Nofri 65 √
Jumlah 590 5
Nilai rata-rata siswa 65,55
Jumlah siswa yang berhasil 5
Persentase keberhasilan siswa 64,16%
Jumlah siswa yang belum berhasil 4
Persentase siswa yang belum
berhasil
35,45%
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada pada
siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. hal ini terlihat dari hasil belajar
siklus IIyang diikuti oleh 9 orang siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat
dari 60,55 pada siklus I menjadi 62,78 pada siklus II, dan jumlah siswa yang telah
berhasil memperoleh nilai ≥ 60 adalah 5 orang atau 54,16 %dari jumlah siswa
keseluruhan sedangkan siswa siswa yang belum berhasil sebanyak 4 orang atau
45,83% dari jumlah keseluruhan siswa, untuk dilanjutkan tindakan kelas siklus II.
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Secara keseluruhan hasil siswa dalam
proses pembelajaran pada siklus II (kedua) dapat dilihat pada tabel diatas :
3. Siklus III (Ketiga)
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus II, perencanaan siklus III hanya memperbaiki
kekurangan-kekurangan pada siklus ke II dan tetap mempertahankankebaikan-
kebaikannya.Pada siklus ini guru Harus lebih mengajak siswa untuk aktif dalam
pembelajaran dan lebih memotivasi keberanian siswa dalam menjawab dan
menanyakan materi yang belum dimengerti. Materi yang akan diajarkan pada siklus III
ini adalah “Tolong Menolong”.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
1) Proses Pembelajaran dan Tes( Evaluasi Belajar)
Siklus III (ketiga) ini terdiri dari satu rencana pembelajaran yang terdiri dari
tiga kali pertemuan, pertemuan pertama pelaksanaan pembelajaran dengan materi
Menyikapi hidup bersosialisasi dan pertemuan kedua evaluasi terhadap hasil
belajar yang diperoleh pada siklus ketiga.dan pertemuan ketiga merupakan
kelanjutan dari pertemuan ketiga. Siklus III (ketiga) merupakan lanjutan dan
perbaikan siklus siklus sebelumnya. Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan
hasil refleksi tindakan pada siklus II, karena pada siklus sebelumnya masih ada
ditemukan siswa yang belum maksimal aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Adapun Tindakan yang dilakukan pada siklus III (ketiga) ini ialah dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartsipasi penuh dalam kegiatan
pembelajaran.untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pada siklus III ini
diadakan tes formatif III dengan jumlah 10 soal pilihan ganda. Materi yang diujikan
adalah materi yang dipelajari pada siklus III.
2) Hasil belajar
Untuk melihat pemahaman dan hasil belajar yang diperoleh siswa
terhadap materi yang telah diajarkan, pada siklus III dilaksanakan tes formatif III
yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Hasil belajar yang diperoleh dapat kita lihat
pada tabel berikut.
c. Hasil Observasi
1) Aktivitas Siswa
Tabel.2.12.Hasil Observasi aktivitas Siswa pada siklus III (ketiga).
No Hasil Yang Diamati Jumlah Siswa
%
1
2
3
4
Pendahuluan
Siswa memasuki Kelas tepat waktu
Siswa siap menerima pelajaran
Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
motivasi yang diberikan oleh guru
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
indikator dan tujuan pembelajaran
9
8
7
8
100
81
63
90
5
6
7
8
9
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang strategi
pembelajaran yang akan diterapkan
Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru
Siswa mengajukan pertanyaan seputar materi yang
diajarkan
Siswa memperhatikan evaluasi guru tentang jawaban-
jawaban yang mereka berikan
Siswa memperhatikan penguatan materi, contoh
penerapan materi yang diberikan oleh guru
8
7
6
8
8
100
100
100
72
63
10 Siswa berpartisipasi dalam merangkum materi
pelajaran
7 63
No Hasil Yang Diamati Jumlah Siswa
%
11
12
13
Penutup
Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan
kembali pertanyaan tentang permasalahan yang telah
diajukan pada awal kegiatan pembelajaran
Siswa mencatat tugas rumah
Siswa mampu mengumpulkan dan mengerjakan tugas
rumah tepat waktu
6
9
7
73
100
81
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa hasil siswa dalam proses pembelajaran
sudah mengalami peningkatan dari siklus II (kedua). Ini menunjukan keaktifan siswa dalam
belajar semakin meningkat dan upaya meningkatkan hasil siswa dapat terlaksana dengan baik
sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.
2) Aktivitas Guru
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran hasil guru selama
proses pembelajaran berlangsung, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel.2.13.Hasil Observasi Guru Siklus III (ketiga)
No Hasil yang diamati Tingkat Pengamatan
0 1 2 3 4
1
2
3
4
Pendahuluan
Guru memasuki kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam guna memulai pelajaran
Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti
pelajaran
Guru memberikan motivasi pada siswa
Guru menyampaikan indikator pembelajaran
v
v
v
V
5
6
7
8
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang strategi pembelajaran
yang akan dipraktekan
Guru membimbing siswa membaca materi ajar
yang ada dalam buku secara berulang ulang
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengajukan pertanyaan seputar materi
yang telah diajarkan
Guru membimbing siswa untuk duduk
berdekatan antara teman satu kelompok yang
telah terbentuk
v
v
v
v
9
10
11
guru mengevaluasi pertanyan-pertanyaan yang
diajukan oleh siswa
Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa
Guru membimbing siswa untuk membuat
kesimpulan materi pelajaran
v
v
v
No Hasil yang diamati Tingkat Pengamatan
0 1 2 3 4
12
13
Penutup
Guru menyimpulkan materi pembelajaran dan
siswa memperhatikan guru
Guru memberikan tugas tambahan kepada
siswa
V
v
Dari hasil pengamatan tabel diatas terlihat bahwa kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru tercapai dengan baik.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada siklus III ini telah berhasil dengan mengadakan perbaikan-perbaikan pada
siklus sebelumnya.
Aktivitas siswa pada siklus III ini terjadi peningkatan dengan kategori
kurang aktif tidak ada,kategori cukup aktif 5 aktivitas,kategori aktif 3 aktivitas,dan
kategori sangat aktif 6 aktivitas,sedangkan aktivitas guru pada siklus III terlihat
aktivitas dengan kategori baik 10 aktivitasdan kategori sangat aktif 5 aktivitas.
d. Refleksi Siklus III
Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan melalui ulangan formatif III, hasil
belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang
diharapkan.berdasarkan analisa terhadap nilai-nilai ulangan data observasi pada siklus
III dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus ini telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa.hal ini terbukti dengan hasi belajar yang diperoleh
siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
Berikut rincian mengenai peningkatan hasil belajar siswa yang diperoleh dalam
pembelajaran menggunakan Strategi Direct Reading Thinking Aktivites.
Tabel.2.14Hasil belajar siswa pada siklus III yang diikuti oleh 24 orang siswa
No Nama siswa Nilai pra siklus Ketuntasan
1 Ardiansyah 75 √
2 Bagus Sulistio 65 √
3 Muhammad Fajar Arifin 65 √
4 Puji Wahyudi 70 √
5 Putri Carryta 70 √
6 Silva Santi 80 √
7 Yogi Anuhgrah 70 √
8 Mega Pertiwi Maryudi Putri 65 √
9 Novri 70 √
Jumlah 630 9
Nilai rata-rata siswa 70
Jumlah siswa yang berhasil 9
Persentase keberhasilan siswa 87,56%
Jumlah siswa yang belum berhasil -
Persentase siswa yang belum berhasil
13,44%
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III
sudah mengalami peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus I yang diikuti oleh 9 orang
siswa, nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat dari 60,55 pada siklus I menjadi
62,78 pada siklus II dan meningkat menjadi 74,79 pada siklus III. Ini berarti
keberhasilan siswa mencapai ,87,56% sedangkan siswa yang belum berhasil sebesar
13,44%. Angka ini menunjukkan tindakan yang telah dilakukan dapat dikatakan
berhasil.
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran pada siklus III (ketiga) ini, dapat dilihat pada tabel diatas :
Tabel.2.15.Peningkatan Hasil Belajar
No Variabel yang diamati
Jumlah atau persentase
Siklus I Siklus II Siklus III
1 Nilai rata-rata 60,55 62,78 70
2 Banyak siswa yang telah berhasil dalam pembelajaran
4 5 9
3 Banyak siswa yang belum berhasil dalam pembelajaran
5 4 -
4 Persentase siswa yang telah berhasil dalam pembelajaran
44,44% 67% 87,56%
5 Persentase siswa yang belum berhasil dalam pembelajaran
55,56% 33% 13,44%
Tabel2.16.Grafik persentase siswa yang telah berhasil dalam pembelajaran
Dari analisa hasil belajar dengan menggunakan strategi Direct Reading
Thinking Aktivites terlihat hasil pembelajaran yang dicapai siswa meningkat. Hal itu
menunjukkan bahwa penyampaian pengajaran dengan menggunakan strategi Direct
Reading Thinking Aktivites dapat meningkatkanminat dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran. Selain itu dari penjelasan yang diberikan guru menjadi lebih konkrit,
mudah dipahami serta hasil belajar lebih maksimal.
Berdasarkan hasil penelitian,terdapat perubahan nilai rat-rata dari siklus I
sampai ke tindakan siklus III, Hal ini disebabkan karena perubahan pada tindakan
masing-masing siklus berbeda. Tindakan siklus III merupakan perbaikan dari siklus
sebelumnya,dengan memberikan alternatif dari kekurangan dan kelemahan pada
siklus-siklus sebelumnya.
Dari tabel diatas terlihat hasil belajar setiap siklusnya makin meningkat. Pada
siklus I nilai rata-rata siswa 60,55%,pada siklus II nilai rat-rata siswa 62,78% dan pada
siklus III nilai rata-rata siswa mencaapai 70,00%. Begitu juga persentase siswa yang
berhasil dalam pembelajaran setiap siklusnya juga meningkat,dapat kita lihat pada
grafik diatas pada siklus I 44,44% siswa, pada siklus II 67% siswa, dan siklus III 87,56
% siswa dari jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti pembelajaran.
Berdasakan tabel dan grafik diatas siswa telah mencapai keberhasilan kriteria
keberhasilan minimum (KKM). Sehingga dapat disimpulkan bahwa strategi direct
reading thinking dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas V pada mata
pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKn) di SD . Negeri Petanang kabupaten
muaro jambi.
44,44%
67%
87,56%
Siklus I Siklus II Siklus III
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan pada siklus I,
siklus II, dan siklus III, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
penerapan Direct Reading Thinking Activites, dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa dalam memahami bacaan seperti yang diperoleh dari beberapa siklus,
siklus pertama yaitu 62,78. Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 hanya 5 orang
atau60% dari jumlah siswa secara keseluruhan dan siswa yang belum berhasil
sebanyak 4 orang atau 40% dari jumlah siswa keseluruhan, dan siklus kedua yaitu Nilai
rata-rata yang diperoleh siswa meningkat dari 60,55 pada siklus I menjadi 62,78 pada
siklus II, dan jumlah siswa yang telah berhasil memperoleh nilai ≥ 60 adalah 5 orang
atau 54,16 %dari jumlah siswa keseluruhan sedangkan siswa siswa yang belum
berhasil sebanyak 4 orang atau 45,83% dari jumlah keseluruhan siswa, untuk
dilanjutkan tindakan kelas siklus II dan meningkat lagi di siklus yang ketiga yaitu
mencapai 87,56% lebih tinggi dari siklus-siklus sebelum-nya.
B. Saran
Adapun saran yang dapatdiberikanolehpenelitiadalahsebagaiberikut:
1. Untuk Guru
Mengingat pentingnya proses pembelajaran yang ideal bagi anak sekolah
dasar/madrasah, maka guru hendak nya dapat melaksanakan pembelajaran
tersebut di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan. Selainitu, hendaknya mau untuk membuka diri
untuk menerima hal-hal baru tentang pembelajaran dan senantiasa berusaha
meningkatkan profesionalismenya. Sehingga guru mampu melaksanakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan serta bermakna bagi
siswa.
2. UntukSiswa
Mengingat pentingnya pendidkan, hendaknya siswa lebih giat lagi belajar di sekolah
maupun belajar di rumah dengan orang tua dan teman bermain sebagai penunjang
pemahaman siswa tentang pembelajaran.
3. UntukPeneliti Lain
Diharapkan untuk kedepannya dapat dilakukan penelitan yang lebih bersifat
psikomotorik pada para peserta didik, agar dapat lebihmenambah daya pikir anak
dan perkembangan mental pada peserta didik
C. Penutup
Alhamdulillah, penelitian tindakan kelas ini dapat penulis selesaikan disadari
bahwa banyak kekurangan dengan keterbatasan penulis dan penelitian tindakan kelas
(PTK) ini masih jauh dari kata kesempurnaan, namun merupakan usaha semampu
penulis. Perbaikan untuk menuju kesempurnaan sangatlah diharapkan, untuk
menunjang kinerja yang lebih baik kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
, (20016). Minat siswa tehadap belajar dan pembelajaran. REFERENSI (proposal
penelitian )
,(2009) Anonim. Undang-Undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 : 72
REFERENSI (hanif_247@yahoo.co.id).
. (2016) upaya meningkatkan minat belajar siswa(.....) jambi, REFERENSI,
(Proposal Penelitian)
Din wahyudin. Supriadi. Ishak Abduhak.(2007). Pengantar pendidikan:1-9: Jakarta univesitas
terbuka.
Eva Septi Mauliddyana-FITK.pdf. (2014) keterampilan membaca pemahaman siswa. jakarta
REFERENSI (SECURED Skripsi Fitk-pdf)
I.G.A.K Wardani, dkk.(2007) penelitian tindakan kelas ; 1-6;. Jakarta universitas terbuka
I’natul Toliban (2014). Pengaruh DRTA terhadap kemampuan mambaca siswa. Yogyakarta.
REFERENSI (Universitas Negeri).
inten (2016) peningkatan hasil belajar siswa terhadap(…..). jambi iain sultan thaha saifuddin
jambi REFERENSI (Proposal Penelitian)
Oemar Hamalik, (2005) penilaian hasil proses belajar mengajar, jakarta REFERENSI (GP
Press Group)
Suharsimi Arikonto,(2012). Penelitian tindakan kelas, Jakarta : bumi aksara
Tim penyusun, 2015. Buku pedoman penulisan skripsi fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan,
Jambi: IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Udin s. Winataputra, dkk (2006) materi dan pembelajaran PKn SD. Jakarta Universitas
Terbuka
Defri andeska,. penggunakan model cooperative learning dengan tipe learning together dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.kelas IV
sekolah dasar.2016
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)
Judul penelitian tindakan kelas:
“Penerapan strategi directed reading thinking activites untuk meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan (pkn) bagi siswa kelas v sekolah dasar negeri 129/ix petanang. Kecamatan kumpeh ilir kabupaten muaro jambi”.
A. Metode Observasi
1. Mengamati aktivitas siswa dalam pembelaran pada setiap siklusnya.
2. Mengamati seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan rencana tindakan
yang ditetapkan sebelumnya.
3. Mengamati seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukan tanda-tanda
akan tercapainya tujuan tindakan.
B. Metode Wawancara.
Metode ini digunakan untuk wawancara kepada:
1. Kepala sekolah Dasar Negeri 129/IX muaro jambi:
a) Bagaimana kondisi sekolah Dasar Negeri 129/IX muaro jambi?
2. Guru kelas V sekolah Dasar Negeri 129/IX muaro jambi.
a) Bagaimana kondisi awal hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn)?
C. Metode Dokumentasi
1. Mencatat historis dan keadaan sekolah.
2. Mencatat struktur organisasi sekolah.
3. Mencatat keadaan guru dan sekolah.
4. Mencatat keadaan sarana dan prasarana.
5. Mencatat data awal hasil belajar siswa.
6. Mencatat hasil belajar siswa setiap akhir siklusnya.
7. Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
D. Tes
tes ini diberikan kepada siswa pada siklus I,II,dan III, tes yang akan dilakukan
secara tertulis dalam bentuk soal-soal pilihan ganda yang dibuat oleh peneliti sendiri dan
disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Guru : ...........................................................
Guru Kelas : ...........................................................
Hari/Tanggal : ...........................................................
Teks wawancara untuk mengetahui pelaksanaan, kendala-kendala
dan solusi yang ditempuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada
Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang.
1. Bagaimana pendapat bapak tentang proses belajar mengajar untuk kelas 2 di Sekolah Dasar
Negeri 129/IX Petanang?
2. Apa saja yang harus bapak dipersiapkan dalam melaksanakan proses belajar mengajar?
3. Apakah ada kendala dalam membuat persiapan proses belajar mengajar?
4. Dalam proses belajar mengajar, metode apa saja yang sering bapak gunakan?
5. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, sumber apa saja yang bapak gunakan?
6. Bagaimana peran bapak di dalam melaksanakan proses belajar mengajar?
7. Bagaimana pengaturan kelas untuk ?
8. Apakah dalam proses belajar mengajar yang bapak laksanakan tercipta suasana aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan?
9. Bagaimana aktifitas siswa selama kegiatan berlangsung?
10. Kegiatan apa saja yang pernah bapak ikuti terkait dengan proses belajar mengajar?
11. Penilaian apa saja yang bapak gunakan untuk menilai siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran?
12. Kendala apa saja yang sering bapak alami dalam melaksanakan proses belajar mengajar?
13. Untuk mengatasi kendala tersebut, solusi apa yang akan ditempuh oleh bapak?
14. Dari solusi yang bapak tempuh, apakah dapat mengatasi kendala yang bapak alami?
PEDOMAN WAWANCARA
Responden Kepala Sekolah
1. Sudah berapa lama bapak menjabat sebagai kepala madrasah di Sekolah Dasar Negeri
129/IX Petanang ini?
2. Apakah bapak sudah melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah?
3. Apakah pelaksanaan proses belajar mengajar sudah maksimal sesuai dengan rencana?
4. Kebijakan apa (Rencana dan Program) yang bapak lakukan untuk menunjang para guru
Kelas V terkait dengan pelaksanaan proses belajar mengajar?
5. Kendala apa saja yang sering bapak alami dalam melaksanakan proses belajar mengajar?
6. Untuk mengatasi kendala tersebut, solusi apa yang akan ditempuh oleh bapak?
7. Dari solusi yang bapak tempuh, apakah dapat mengatasi kendala yang bapak alami?
PEDOMAN WAWANCARA
Responden Waka Kurikulum
1. Sudah berapa lama bapak menjabat waka kurikulum di Sekolah Dasar Negeri 129/IX
Petanang?
2. Apakah bapak sudah melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah?
3. Apakah pelaksanaan proses belajar mengajar sudah maksimal sesuai dengan rencana?
4. Kebijakan apa (Rencana dan Program) yang bapak lakukan untuk menunjang para guru
Kelas V terkait dengan pelaksanaan proses belajar mengajar?
5. Sejauh mana guru diberikan wewenang dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pada proses belajar mengajar Kelas V?
6. Bagaimana proses monitoring yang bapak lakukan terkait pelaksanaan proses belajar
mengajar?
7. Kendala apa saja yang sering bapak alami dalam melaksanakan proses belajar mengajar?
8. Untuk mengatasi kendala tersebut, solusi apa yang akan ditempuh oleh bapak?
9. Dari solusi yang bapak tempuh, apakah dapat mengatasi kendala yang bapak alami?
PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Mengumpulkan data profil Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang
2. Mengumpulkan data visi dan misi Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang
3. Mengumpulkan data tentang struktur organisasi Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang
4. Mengumpulkan data tentang keadaan personel Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang
5. Mengumpulkan data tentang siswa/siswi Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang
6. Mengumpulkan data tentang kegiatan siswa/siswi Sekolah Dasar Negeri 129/IX Petanang
7. Mengumpulkan data tentang perangkat proses belajar mengajar Sekolah Dasar Negeri
129/IX Petanang
PEDOMAN OBSERVASI
No
Aspek yang Diamati
Kriteria
Sangat
Baik
Baik Cukup
Baik
Kurang
1 Pelaksanaan Kegiatan
Belajar Mengajar
Kegiatan Awal
1. Membuka Pelajaran
2. Appersepsi (penggalian
terhadap pengalaman
anak terkait tema yang
disajikan
Kegiatan Inti
1. Mengorganisasi materi
dari berbagai mata
pelajaran dalam satu
tema
2. Menyajikan konsep dari
berbagai mata pelajaran
dalam satu tema
3. Memadukan beberapa
mata pelajaran dalam
satu tema
4. Menggunakan berbagai
metode pembelajaran
5. Menggunakan berbagai
sumber belajar yang
relevan dengan tema
6. Menggunakan media
pembelajaran
7. Mengalokasikan waktu
sesuai dengan RPP
8. Menciptakan aktifitas
siswa
9. Melaksanakan
pembelajaran yang
berpusat pada siswa
10. Menciptakan suasana
pembelajaran yang
menyenangkan
11. Melakukan interaksi
dengan siswa
12. Menciptakan interaksi
siswa dengan siswa,
dan siswa dengan
lingkungannya
13. Memberi motivasi dan
penguatan kepada
siswa
14. Memfasilitasi siswa
dalam belajar
15. Memberikan tugas-
tugas yang terkait
dengan tema
16. Melakukan penilaian
proses
Kegiatan Penutup
1. Melakukan evaluasi
2. Melakukan penilaian
hasil
3. Melakukan refleksi
4. Memberikan tindak
lanjut
5. Menutup pelajaran
LatihanSoalPilihanGandaTentang HidupRukunLengkapJawaban
1. Hidup yang rukunmembuatsuasanamenjadi ....
a. Gelisah
b. Damai
c. Ramai
d. Kacau
2. Keluarga yang rukundapatdilihatdariantarsesamaanggotakeluarga yang suka ....
a. Salingbertengkar
b. Salingbicara
c. Salingmembantu
d. Salingmarah
3. Teman yang berbuatsalahkepadakitalaluiamintamaaf, makakitasebaiknya ....
a. Kita balas
b. Memarahinya
c. Menjauhinya
d. Memaafkannya
4. Orang yang wajibmenjagakerukunan di rumahadalah ....
a. Ayah danibu
b. Kakakdanadik
c. Semuaanggotakeluarga
d. KakekdanNenek
5. Siswa yang sukabertengkarmakaiaakan ....
a. Memilikibanyakteman
b. Disayangolehbapakdanibu guru
c. Dipujiolehteman
d. Hanyapunyasedikitteman
6. Hiduprukuniturasanya ....
a. Membosankan
b. Menyenangkan
c. Mengharukan
d. Menyedihkan
7. Jikabanyaktemankita yang setiapharibertengkar di kelas, makasuasanakelasmenjadi ....
a. Tidaknyaman
b. Sangatmeriah
c. Sangatseru
d. Sangatmenyenangkan
8. Hiduprukuntidakmencerminkandalamhal ....
a. Bergotong-royongmembangunjembatan
b. Tolong-menolongdalammembantukorbanbencana
c. Bergotong-royongmencuribuahmiliktetangga
d. Tolong-menolongdalammembersihkansekolah
9. Jikaadatetangga yang sedangkesusahanmakakitawajibuntuk ....
a. Menolongnyasemampukita
b. Melaporkankepadakepaladesa
c. Membiarkan orang lain menolongnya
d. Tidakpeduli
10. Hiduprukunharusditerapkanpadasaat ...
a. Kita senang
b. Kita kaya
c. Kapansaja
d. Kita susah
11. Kerukunandapatdiciptakandengancara ....
a. Salingmenyayangi
b. Salingmemusuhi
c. Salingmencela
d. Salingmenjatuhkan
12. Jikakitabertengkar, halitumalahakanmembuatkita ....
a. Merasarugisendiri
b. Mendapathadiah
c. Disayangibu guru
d. Mempunyaibanyakteman
13. Jikaadatemankita yang sedangbetengkar, makasebaiknyakitamencoba ....
a. Membantuteman yang kitasuka
b. Meleraimereka yang bertengkar
c. Menyoraki agar lebihseru
d. Ikutbertengkar
14. Hidup yang tidakrukunakanmenyebabkan ....
a. Persatuan
b. Persaudaran
c. Perpecahan
d. Perdamaian
15. Hiduprukunakanmemperkuatrasa ....
a. Perbedaan
b. Persatuan
c. Perselisihan
d. Permusuhan
KunciJawaban:
1. b. Damai
2. c. Salingmembantu
3. d. Memaafkannya
4. c. Semuaanggotakeluarga
5. d. Hanyapunyasedikitteman
6. b. Menyenangkan
7. a. Tidaknyaman
8. c. Bergotong-royongmencuribuahmiliktetangga
9. a. Menolongnyasemampukita
10. c. Kapansaja
11. a. Salingmenyayangi
12. a. Merasarugisendiri
13. b. Meleraimereka yang bertengkar
14. c. Perpecahan
15. b. Persatuan
LatihanSoalPilihanGandaTentang TolongMenolongLengkapJawaban
1. Tolongmenolongadalahcontohsikapyang ....
a. Tercela
b. Terpuji
c. Terburuk
d. Terjahat
2. Tolongmenolongkitalakukanuntuk ....
a. Temankita
b. Keluargakita
c. Guru kita
d. Siapasaja
3. Dengantolongmenolongmakapekerjaanbisamenjadi ....
a. Berat
b. Sangatberat
c. Ringan
d. Kacau
4. Tolongmenolongdapat .....orang lain.
a. Memberatkan
b. Menyusahkan
c. Merugikan
d. Meringankan
5. Orang yang sukamenolong orang lain akanmempunyai .....teman.
a. Sedikit
b. Banyak
c. Satu
d. Dua
6. Menolongharusdisertaiperasaanyang ....
a. Ragu-ragu
b. Plin-plan
c. Ikhlas
d. Pamrih
7. Menolong orang lain itutidakboleh ....
a. Pilih-pilih
b. Denganikhlas
c. Dengantulus
d. Denganramah
8. Manusiatidakbisahidupsecara ....
a. Bersama-sama
b. Tolongmenolong
c. Sendiri
d. Bekerjasama
9. Kita harusmenolongsemua orang yang ....
a. Menjaditemankitasaja
b. Sedangmembutuhkan
c. Sedangmenawarkanhadiah
d. Kita suka
10. Andimelihatkucingterceburkeselokan. LaluAndimenolongnya.
Perbuatanandiadalahperbuatan yang baikkarena ....
a. Menolonghewanakandipuji orang
b. HewanjugaadalahciptaanTuhan
c. Hewanakanmembawakeberuntungan
d. Hewanadalahmakanan
11. Tolongmenolongadalahperbuatan yang mulia, kecuali ....
a. Tolongmenolongdalammembangunjembatan
b. Tolongmenolongketikamembantukorbanbencana
c. Tolongmenolongketikaadakerjakelompok
d. Tolongmenolongsaatulangan di kelas
12. Orang yang sukamenolongakan .....orangbanyak.
a. Dibenci
b. Dikasihani
c. Disayangi
d. Dikucilkan
13. Saatadatemansekelaskita yang sakit, makakitabisamenolongnyadengancara ....
a. Mengobatinyadengansegalacara
b. Mengantarnyake UKS
c. Menyuruhnyapulangkerumah
d. Membelimakanan
14. Rudi selalumenolong orang lain agar mendapatkanpujian. Sikapruditersebutadalah ....
a. Pantasditiru
b. Tidakpantasditiru
c. Sangatmulia
d. Harusdiapresiasi
15. Menengoktetangga yang sedangsakitadalahcontohsikapkepedulianterjadi di lingkungan
....
a. Sekolah
b. Rumah
c. Masyarakat
d. Kantor
KunciJawaban:
1. b. Terpuji
2. d. Siapasaja
3. c. Ringan
4. d. Meringankan
5. b. Banyak
6. c. Ikhlas
7. a. Pilih-pilih
8. c. Sendiri
9. b. Sedangmembutuhkan
10. b. HewanjugaadalahciptaanTuhan
11. d. Tolongmenolongsaatulangan di kelas
12. c. Disayangi
13. b. Mengantarnyake UKS
14. b. Tidakpantasditiru
15. c. Masyarakat
1. Tolongmenolongkitalakukanuntuk ....
a. Temankita
b. Keluargakita
c. Siapasaja
2. Dengantolongmenolongmakapekerjaanbisamenjadi ....
a. Berat
b. Sangatberat
c. Ringan
3. Tolongmenolongadalahcontohsikapyang ....
a. Tercela
b. Terpuji
c. Terbaik
4. Menolong orang lain itutidakboleh ....
a. Pilih-pilih
b. Denganikhlas
c. Dengantulus
5. Manusiatidakbisahidupsecara ....
a. Bersama-sama
b. Tolongmenolong
c. Sendiri
6. Kita harusmenolongsemua orang yang ....
a. Menjaditemankitasaja
b. Sedangmembutuhkan
c. Sedangmenawarkanhadiah
7. Andimelihatkucingterceburkeselokan.LaluAndimenolongnya.Perbuatanandiadalahperbuatan
yang baikkarena ....
a. Menolonghewanakandipuji orang
b. HewanjugaadalahciptaanTuhan
c. Hewanakanmembawakeberuntungan
8. Tolongmenolongadalahperbuatan yang mulia, kecuali ....
a. Tolongmenolongdalammembangunjembatan
b. Tolongmenolongketikamembantukorbanbencana
c. Tolongmenolongsaatulangan di kelas
9. Orang yang sukamenolongakan .....orangbanyak.
a. Dibenci
b. Dikasihani
c. Disayangi
10. Saatadatemansekelaskita yang sakit, makakitabisamenolongnyadengancara ....
a. Mengobatinyadengansegalacara
b. Mengantarnyake UKS
c. Menyuruhnyapulangkerumah
B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN BENAR!
1. Tolongmenolongdapat .....beban orang lain.
2. Orang yang sukamenolong orang lain akanmempunyai .....teman.
3. Menolongharusdisertaiperasaanyang ....
4. Manusiahidup di duniainiadalahsaling ....
5. Jikatelahditolong orang lain makasebaiknyakitamengucapkan ....
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD N 129/IX
Kelas/Semester : V/II
Mata Pelajaran : PKN
Jenis Kekhususan/Program Paket : -
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Ajar Pengalaman Belajar Indikator
Alokasi
Waktu
Penilaian Hasil Belajar
Jenis Bentuk
1. Membiasakan hidup bergotong-royong
2. Memahami kehidupan sosial manusia
3. Membiasakan hidup bergotong-royong
1.1 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
1.2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan kepriadian
1.3 Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
Hidup rukun
dalam
bermasyarakat,
Bersosilisasi
yang baik
sesama teman
dan saling
tolong
menolong
• Mengenal tentang pentingnya hidup bersosilisasi yang baik dalam masyarakat
• Mencari informasi dari berbagai sumber tentang hidup rukun dalam masyarakat keluarga dan tetangga
• Tolong menolong dalam upaya membangun masyarakat yang sejahterah
• Mendiskusikan hidup rukun dalam masyrakat
• mendiskusikan tentang pentingnya hidup saling tolong menolong
• Menyebutkan hidup rukun di rumah
• Menyebutkan hidup rukun di sekolah
• Menyebutkan
contoh saling
berbagi di
sekolah
• Menjelaskan arti tolong-menolong.
• Menyebutkan contoh tolong-menolong di rumah
• Menyebutkan contoh tolong-menolong di sekolah
6 x 35
menit
1. Tertulis 2. Tugas 3. Perilak
u siswa
- Uraian
- Laporan
-Diskusi
-Lembar
kerja
Mengetahui,
Kepala Sekolah Petanang
(Ma’as,S.Pd.Sd)
NIP/NIK:
PETANANG DEC 2018
MAHASISWA
(Imam Agus Faisal)
NIM
RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP)
NamaSekolah : SDN 129/IX
MataPelajaran
:
PKN
Kelas/Semester :
V/II
StandarKompetensi :
Memahami kehidupan sosial
manusia
KompetensiDasar :Mendeskripsikan sosialisasi sebagai proses pembentukan
kepriadian
Indikator :Mendefinisikan pengertian sosialisasi
dankepribadian
AlokasiWaktu : 2 x 30menit
PertemuanKe : 3
A. TujuanPembelajaran
Setelah proses pembelajaran siswa diharapkan mampu :
- Siswa mampu Mendefinisikan dan atau menjelaskan pengertian kehidupansosial
- Menjelaskan ciri-ciri hidup bersosial
- Memiliki karakter yang diharapkan : rasa percaya diri, menghargai
orang lain dan mampubekerjasama.
B. MateriPembelajaran
1. Pengertian manusiasebagai makhluk sosial
2. Ciri-ciri manusia makhluk sosial
C. Metode Pembelajaran
1. CeramahInteraktif
2. Diskusi kelompok kecil danpresentasi
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
- Menjelaskan pengertian
manusia sebagai
makhluk sosial
- Menjelaskan ciri-ciri
hidup bersosial
- Secara berkelompok
siswa melakukan
diskusi definisi hidup
sosial
- Secara berkelompok
siswa mendiskusikan
ciri-ciri hidup bersosial
yang ada dimasyarakat
sekitar siswa.
- Secara berkelompok
Siswa dapat
mendefinisikan
hidup sosial
- Siswa dapat
menjelaskan ciri-ciri
manusia makhluk
sosialsosial
D. Langkah-langkahPembelajaran
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Keterangan
1. Kegiatan Awal/Pendahuluan
a. Apersepsi
- Guru membuka kelas dengan
mengucapkansalam
- menyampaikan tujuanpembelajaran
b. Rambu-rambubelajar
- Mempersiapkan prosespembelajaran
- Membentuk siswa ke dalam
kelompok diskusi kecil berdasarkan
tempatduduknya
5 Menit
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
- Guru Menjelaskan definisi struktur
sosial menurut para ahli
20 menit
Menggunakan
media Power
Point
b. Elaborasi:
- Secara berkelompok Siswa diberikan
teks permasalahan : mengkaji
pengertian hidup bersosialisasi dan
memberikan pengertian nya menurut
pendapat merekasendiri
- Satu persatu kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya
di depankelas
c. Konfirmasi
- Menyimpulkan hasildiskusi
- Memberikan kesempatan kepada
siswa untukbertanya.
30 menit
3. Kegiatan Akhir
a. Memotivasisiswa
b. Pengarahan untuk pertemuan
selanjutnya tentang elemen atau unsur-
unsur dalam hidup bersosialisasi
c. Tindak lanjut : Menugasi siswa
membaca buku dan mengamati
masyarakat sekitar terkait dengan hidup
bersosialisasi.
d. Guru menutup kelas dengandoa
bersama & mengucapkan salam
5 Menit
E. Sumber Pembelajaran
1. Bukupanduanbelajar
2. Media informasi
F. MediaPembelajaran
1. PowerPoint
2. Kertas HVS
G. Penilaian
1. Instrumen : tes/NonTes
2. Bentuk : Keaktifan dalam diskusi (NonTes)
H. Lampiran
Format Penilaian Diskusi Kelompok
No.
Nama
Aspek Penilaian Total
nilai
Presentasi
Sikap Keaktifan Wawasan Kemampuan
berpendapat Kerjasama
Keterangan : nilai maksimum 20
Lembar Observasi Diskusi Kelompok
No. Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor 1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan :
➢ aspek yang dinilai : 1. Kemampuan menyampaikanpendapat 2. Kemampuan memberikanargumentasi 3. Kemampuan memberikankritik 4. Kemampuan mengajukanpertanyaan 5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik dan benar 6. Kelancaranberbicara
➢ Penskorantidakbaik : 1. Kurangbaik 2. Cukupbaik 3. Baik 4. Sangatbaik
Jumlahskor
24-30 = sangatbaik
18-23 =baik
12-17 =cukup
6-11 =kurang
Format Penilaian Proses Diskusi
No.
Nama Siswa
Kriteria Penilaian Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
1.
2.
dst
Keterangan:
Rentan Skoe Penilaian : 1-3
7. Aktivitas dalam diskusi 12-15 = Sangat baik
8. Tanggungjawab individu 9-11 = Baik
9. Keberanian berpendapat 6-8 = Cukup
10. Keberanian tampil 3-5 = Kurang
Petanang , Dec-2017
Kepala Sekolah Mahasiswa
Ma’asS.Pd.Sd
Imam Agus Faisal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SD N 129/IX Petanang
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaran
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Materi Pokok : Hidup Rukun
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit
Keterampilan : Mengadakan Variasi
Standar Kompetensi : Membiasakan hidup bergotong-royong
Kompetensi Dasar :Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolong menolong
Indikator : - Menyebutkan hidup rukun di rumah
- Menyebutkan hidup rukun di sekolah
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat :
o Menyebutkan hidup rukun di rumah
o Menyebutkan hidup rukun di sekolah
II. Materi Pembelajaran
Hidup Rukun
Hidup rukun sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari terutama dirumah di sekolah
maupun di masyarakat, Hidup rukun ialah saling menghormati, menyayangi antara sesama manusia.
Hidup rukun disebut juga dengan hidup damai dan tentram.
A. Hidup rukun di rumah
Hidup rukun di rumah adalah hidup rukun yang dilakukan antara anggota keluarga
Contoh: Mengerjakan pekerjaan rumah dengan bergotong-royong
B. Hidup rukun di sekolah
Hidup rukun di sekolah adalah hidup rukun yang dilakukan antara warga sekolah
Contoh: Tidak membedakan teman
III. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi :
o Guru mengucapkan salam
o Guru dan siswa berdoa bersama
o Guru mengabsen siswa
o Guru menanyakan kabar siswa
o Guru menanyakan pelajaran pada minggu sebelumnya
(2 menit)
o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menggali pengetahuan siswa dengan bertanya hal – hal yang berkaitan dengan
materi “hidup rukun”
Guru menggabungkan semua pendapat tersebut dan memberikan penguatan positif
terhadap siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru menyampaikan materi tentang hidup rukun dirumah dan disekolah
Guru menunjukkan media gambar tentang hidup rukun kepada siswa
Siswa di minta untuk mengungkapkan pendapatnya mengenai gambar yang berkaitan
Guru bertanya pada siswa contoh lain hidup rukun dirumah dan disekolah
Guru memberikan penguatan positif terhadap kerja siswa
Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
(6 menit)
3. Penutup
o Guru dan siswa bersama – sama menyimpulkan hasil pembelajaran
o Guru melakukan Evaluasi
o Guru dan siswa mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan hamdalah
o Guru mengucapkan salam
(2 menit)
IV. Metode Pembelajaran
• Tanya Jawab
V. Alat dan Sumber Belajar
• Alat dan Bahan
- Spidol, penghapus, papan tulis,
- Media gambar
• Sumber Belajar
- Buku paket pkn V / II
petanang, januari 2018
Mengetahui
Kepala Sekolah mahasiswa
Ma’as,S.Pd.Sd Imam Agus Faisal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
NamaSekolah : SDN 129/IX
Tema : TolongMenolong
Kelas/Semester : V / II
AlokasiWaktu : 2x35Menit
B. Standar Kompetensi
PKn
• Membiasakan hidupbergotong-royong
C. Kompetensi Dasar
PKn
• Mengenal pentingnya hidup rukun, saling berbagi dan tolongmenolong
D. Indikator
PKn
• Menyebutkan contoh saling berbagi disekolah
• Menjelaskan artitolong-menolong.
• Menyebutkan contoh tolong-menolong dirumah
• Menyebutkan contoh tolong-menolong disekolah
E. TujuanPembelajaran
1. Setelah melihat video ilustrasi, siswa dapat menyebutkan contoh saling berbagi di
sekolah
2. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan arti tolong- menolong.
3. Setelah melihat video ilustrasi, menyebutkan contoh tolong-menolong dirumah 4. Setelah melihat video ilustrasi, menyebutkan contoh tolong-menolong disekolah
❖ Karakter siswa yang diharapkan:
❖ Jujur, Percaya Diri, Peduli Sosial, Tanggungjawab.
F. MateriPokok
• Rasa berbagi dan tolongmenolong
G. Metode Pembelajaran
Ceramah
Diskusi
Tanyajawab
Demonstrasi
Pemberiantugas
Pendekatan Cooperative Learning
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan : 2 x 35 menit ( PKn)
a. Kegiatan Awal (5Menit)
1. Guru menyapa siswa dengansalam
2. Mengajak siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing dengan
dipimpin oleh salah satusiswa
3. Melakukan komunikasi tentang kehadiransiswa
4. Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi.
5. Memberi motivasi agar siswa semangat saat pembelajaranberlangsung
6. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan
hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa
yang sederhana dan dapatdipahami.
b. Kegiatan Inti (60Menit)
1. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
a. Guru menayangkan video ilustrasi 1 “saling berbagi danmenolong”.
b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi dari videotersebut.
2. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
a. Guru menjelaskan tentang materi arti tolongmenolong
b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.
c. Guru menjelaskan contoh tolongmenolong
d. Melakukan tanya jawab tentang materi tolongmnolong.
e. Guru menayangkan video ilustrasi “menolongteman”.
f. Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang isivideo.
g. Guru membagi kelas menjadi beberapakelompok.
h. Satu kelompok terdiri dari 4-5anak.
i. Guru membagikan Lembar KerjaSiswa
j. Guru menjelaskan cara pengerjaan lembarkerja.
k. Siswa diminta mengerjakan tugas tersebut secaraberkelompok
l. Beberapa kelompok diminta maju untuk membacakan hasildiskusinya
m. Hasil Lembar Kerja Siswadikumpulkan
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahuisiswa
b. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahanpemahaman
c. Mengerjakanevaluasi
d. Kegiatan Penutup (5Menit)
a. Siswa bersama guru menyimpulkan mengenai materi yang telah dibahas bersama-
sama
b. Memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuanselanjutnya.
I. Alat dan SumberBelajar
1. Buku Sumber:
• Buku Paket PKn SD Kelas V,.
2. Alat Peraga:
• Spidol,Papan Tulis, Gambar
• Video ilustrasi salingmenolong.
I. Penilaian:
1. Prosedur Penilaian
a. PenilaianKognitif
• Jenis : tugasindividu
• Bentuk :SOAL
b. PenilaianAfektif
• Bentuk : Lembar PengamatanSikap
c. PenilaianPsikomotorik:
• Lembar KerjaSiswa
petanang, Dec 2017
GuruKelasV, Mahasiswa
M.Yasin Imam Agus Faisal
NIP NIM
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN STS Jambi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURRICULUM VITAE)
Nama : Imam Agus Faisal
Tempat tanggal lahir : Jambi 18 Agustus 1993
Jeniskelamin : Laki-laki
Alamatasal : Desa Pematang Raman Kecamatan Kumpeh Ilir
No kontak : 082121783114
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan :
Jambi, Maret 2019
Imam Agus Faisal TPG. 121041
NO PENDIDIKAN FORMAL ALAMAT TAHUN
1 SDN 26/IX Sungai Aur Desa sungai aur 1999 - 2005
2 Al-Busyrah Seponjen 2005 - 2008
3 SMA 7 Muaro Jambi Seponjen 2008 - 2011
4 IAIN STS Jambi FITK
Jurusan PGMI Jambi 2012 -
top related