pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sukarela di bank sumsel babel dengan word...
Post on 12-Apr-2017
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
1. Judul Penelitian
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN SUKARELA DI BANK SUMSEL BABEL
DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI
KOTA PAGARALAM
2. Latar Belakang
Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan
profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya
struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin
mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain
dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian
pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta
rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan
Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain.
Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015.
Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate
governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank
Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk
memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media
komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan
prospek perusahaan ke depan. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan
ARA untuk kategori badan usaha milik daerah (BUMD) Non Listed, yang
diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel
Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015.
2
Harapan yang diterima oleh Direktur Utama Bank Sumsel Babel
Muhammad Adil pada 29 September 2015 dihimbau kepada alasan-alasan yang
memerlukan industri perbankan lebih transparan, karena studi-studi sebelumnya
menyatakan bahwa pasar selalu bereaksi terlebih dahulu sebelum pengawas
bertindak yang mengindikasikan pencantuman bank pada daftar bank bermasalah
tidak menyebabkan timbulnya reaksi pasar signifikan (:metode pengungkapan
sukarela). Harus ada suatu kebijakan kepatuhan tertulis yang mengidentifikasi
masalah utama risiko kepatuhan yang dihadapi bank dan menjelaskan bagaimana
bank bermaksud mengendalikannya.
Efek dari standar akuntansi memprediksi posisi lobi perusahaan sebagai
fungsi karakteristik perusahaan, seperti efek dari standar akuntansi yang diajukan
terhadap laba, keberadaan rencana kompensasi manajemen, dan sensitivitas politis
perusahaan. Sementara jenis kedua menguji hubungan antara posisi dari otoritas
penetap standar, dan pihak-pihak yang menjadi objek atau target dari produk
akuntansi standar tersebut, seperti perusahaan, auditor, dan akademisi. Bahwa
word of mouth seringkali dikenal sebagai viral marketing, yaitu sebuah teknik
pemasaran yang digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan pemasaran dari satu
website atau pengguna-pengguna website kepada pengguna lain.
Word of mouth juga didefinisikan sebagai cara penyampaian informasi
dari orang ke orang. Mencoba mencari jawaban terhadap faktor-faktor yang
menyebabkan adanya motivasi terjadinya lobi yang dilakukan oleh perusahaan,
dan menemukan bukti signifikan yang menyebabkan munculnya upaya lobi
terhadap otoritas akuntansi standar (standard setting bodies) oleh manajer.
3
Perusahaan besar (big company) yang dalam banyak hal mudah menjadi
sorotan publik (politically sensitive corporation) memiliki dorongan yang kuat
untuk melakukan lobi bilamana ada suatu peraturan akuntansi baru yang dapat
memengaruhi kinerja keuangannya dalam jangka panjang.
Disamping itu, perusahaan besar juga memiliki dorongan yang kuat untuk
tidak terlalu menonjolkan keuntungan (reported income) karena kekhawatiran
munculnya tudingan mendapatkan fasilitas khusus atau monopoli. Dalam kondisi
anggaran pemerintah belanja negara (APBN) defisit, pemerintah selaku otoritas
badan usaha milik negara (BUMN) memiliki wewenang untuk menempatkan
BUMN sebagai buffer bila mengalami kesulitan anggaran. Adakah suatu
pendekatan manajemen yang dapat meningkatkan nilai badan usaha milik daerah
(BUMD) sebagai perusahaan?.
3. Rumusan Masalah
3.1. Asimetri Informasi
Ketika timbul asimetri informasi, apakah transaksi dengan pihak terkait
umumnya dilakukan oleh direksi atau pemegang saham pengendali dengan pihak
terkait diantara mereka sendiri dengan menggunakan wewenangnya dapat
memengaruhi kondisi transaksi agar sesuai dengan tujuan pribadi?.
3.2. Karakteristik Perusahaan
Apakah bank selalu dihadapkan pada dilema, yaitu antara pemeliharaan
likuiditas atau peningkatan earning power?.
4
3.3. Pengungkapan Sukarela
Apakah pengungkapan sukarela menyebabkan investor dapat lebih baik
dalam menilai kemampuan perusahaan menciptakan kekayaan di masa datang?.
3.4. Rasio Keuangan
3.4.1. Rasio Likuiditas
Apakah semakin tingginya likuiditas suatu bank dapat menjadi tolok ukur
keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh keuntungan yang tinggi?.
3.4.2. Rasio Risiko Usaha Bank
Apabila jumlah dana yang ditempatkan pada sertifikat Bank Indonesia
(SBI) meningkat maka apakah penyaluran kredit perbankan dapat berkurang?.
3.4.3. Rasio Profitabilitas
Apakah return on assets (ROA) menjadi alasan pembina dan pengawas
perbankan mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank untuk dapat diukur
dengan aset yang sebagian besar dananya berasal dari masyarakat dan nantinya,
oleh bank, juga harus disalurkan kembali kepada masyarakat?.
3.5. Service Recovery
Usaha apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk merespon keluhan dan
persepsi kepuasan pelanggan?.
5
3.6. Word of Mouth
Apakah hubungan mutualisme dapat menguntungkan perusahaan maupun
pelanggan, memastikan pelanggan berulang kali memiliki kemungkinan yang
lebih besar untuk merasa terpuaskan, dan pegawai yang berurusan dengan
pelanggan yang puas cenderung lebih menikmati pekerjaannya, melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik, dan tetap bekerja di perusahaan tersebut?.
Maka pencapaian sasaran dalam perumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
2) Bagaimanakah pengaruh asimetri informasi terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
3) Bagaimanakah pengaruh risiko usaha bank terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
4) Bagaimanakah pengaruh risiko usaha bank terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
5) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
6) Bagaimanakah hubungan word of mouth memoderasi pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
7) Bagaimanakah pengaruh service recovery terhadap word of mouth Bank
Sumsel Babel?,
8) Bagaimanakah pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
6
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan regionalisasi variabel yang teridentifikasi dan kurikulum
berbasis kompetensi maka tujuan penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1) Pengukuran risiko dari hasil investasi yang dilakukan terhadap produk
produk perbankan Bank Sumsel Babel,
2) Memperoleh hak keterbukaan informasi yang mengungkapkan informasi
yang diwajibkan badan pengawas pasar modal (Bapepam) dan informasi
tambahan oleh Bank Sumsel Babel sebagai pengambilan keputusan,
3) Mengukur pengaruh loyalitas premium dimana nasabah merasa bangga
menemukan dan menggunakan produk tertentu dari Bank Sumsel Babel,
dan akan membagi pengetahuannya pada rekan dan keluarga,
4) Mengetahui kontribusi Bank Sumsel Babel terhadap kerugian yang
dialami ketika timbul asimetri informasi,
5) Mengetahui fungsi intermediasi Bank Sumsel Babel dari persepsi
tabungan.
4.2. Manfaat Penelitian
Mengapa perusahaan melakukan go public? Bahwa perusahaan go public
dikarenakan keinginan untuk mendapatkan dana modal saham bagi perusahaan
dan juga menciptakan sebuah pasar publik dimana pendiri dan pemilik saham
lainnya dapat menukar beberapa saham kekayaannya kedalam bentuk tunai di
masa mendatang.
7
Penggunaan simpanan masyarakat menjadi insentif bagi manajer dan
pemegang saham untuk bekerja lebih hati-hati guna menghindari ancaman risiko
kebangkrutan. Dana masyarakat akan mendorong manajer untuk menyerahkan
arus kas bebas kepada pemegang saham untuk selanjutnya digunakan untuk
membayar kembali kewajiban atau untuk keperluan reinvestasi, bahkan utang
tersebut dapat mengurangi insentif konsumsi tambahan yang berlebihan. Dengan
dana masyarakat atau utang, pihak bank akan dimonitor oleh deposan, sehingga
bank akan bekerja hati-hati. Hal ini mengindikasikan bahwa pembatasan
simpanan sangat diperlukan agar disiplin pasar berlaku di suatu negara.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kebijakan riset dirumuskan kepada
manfaat-manfaat ilmiah dan praktis berikut ini:
1) Manfaat Ilmiah:
Status tidak go public terkait sistem, hukum, dan ketentuan kelembagaan
menjadikan Bank Sumsel Babel sebagai kajian permasalahan hukum yang
mungkin timbul dari pengaturan kepailitan bank yang berbeda-beda.
Harmonisasi hukum khususnya terkait dengan pengaturan cross border
insolvency. Harmonisasi ketentuan insolvency dan kepailitan bank
tersebut merupakan salah satu infrastruktur penunjang yang diperlukan
apabila nantinya disepakati akan beroperasi qualified ASEAN banks secara
lintas batas di kawasan ASEAN dan akan melengkapi infrastruktur lain
yang diperlukan seperti cross border bank supervision dan cross border
bank resolution.
8
2) Manfaat Praktis:
Memberikan kajian bagi deposan dalam pengambilan keputusan
menghukumi perbankan, khususnya Bank Sumsel Babel melalui persepsi
pendekatan aset sebagai konsekuensi dari perbankan yang mengambil
risiko tinggi dengan cara melakukan migrasi atau menarik dananya.
5. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya
mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis
untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode-metode penelitian.
5.1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metodologi eksperimen yang menyusun penelitian
untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak efektif.
Berdasarkan sifat penelitian, peneliti menggunakan penelitian korelasional.
Bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan tujuan penelitian,
peneliti menggunakan penelitian eksplanasi (confirmatory) yang menyoroti
hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran kemudian
dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Berdasarkan pendekatan, peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif maka penelitian ini sistematis menyusun
analisis kuantitatif.
9
5.2. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum
penarikan sampel yakni cluster sampling. Cluster sampling adalah penarikan
sampel yang digunakan pada penarikan sampel populasi yang tersebar pada area
geografis seperti kabupaten dan kota.
5.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah data berskala
ordinal, adalah sebuah ilustrasi penilaian dengan 1 (satu) kategori lebih tinggi dari
yang berikutnya, dan data berskala rasio yakni data yang diperoleh dengan cara
pengukuran, dimana jarak 2 (dua) titik pada skala sudah diketahui dan mempunyai
titik 0 (nol) absolut.
5.4. Metode Analisis Data
Metode Statistika menggunakan statistika inferensia, adalah statistika
yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi,
menjadi pilihan peneliti dalam menyusun penelitian Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Di Bank Sumsel Babel Dengan
Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam.
10
Studi Pustaka
6.1. Landasan Teori
Teori pensinyalan (signaling theory) melandasi pengungkapan sukarela.,
artinya manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang
menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,
khususnya kalau informasi tersebut merupakan berita baik (good news) (Kiswara,
1999).
Asimetri informasi merupakan kondisi dimana suatu pihak memiliki
informasi yang tidak diketahui pihak lain sehingga beberapa konsekuensi tertentu
hanya akan diketahui oleh suatu pihak tanpa diketahui pihak lain yang juga
memerlukan informasi tersebut (Komalasari, 2000).
Risiko usaha atau business risk bank adalah tingkat ketidakpastian
mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima (Siamat, 2005).
Karakteristik perusahaan merupakan ciri-ciri dari suatu perusahaan yang
menggambarkan bentuk badan usaha yang dapat dilihat dari struktur modal,
peraturan dan prosedur pendirian, perubahan, pembubaran, dan size, serta status
kepemilikan modal. Selain itu, karakteristik perusahaan dapat pula diukur dengan
membedakan kelompok industri yaitu high profile dan low profile (Utomo, 2000).
Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan butir-butir yang dilakukan
secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh standar atau peraturan
yang berlaku (Naim dan Rakhman, 2000: 73).
11
Tjiptono (2002) mendefinisikan word of mouth sebagai pernyataan
(secara personal atau non personal) yang disampaikan oleh orang lain selain
organisasi (service provider) kepada pelanggan.
Service recovery adalah tindakan spesifik yang dilakukan perusahaan
untuk memastikan pelanggan menerima layanan pada tingkat yang reasonable
setelah terjadinya permasalahan yang mengganggu layanan yang normal (Lewis
and Spyrakopoulos, 2001).
6.2. Kerangka Pemikiran
Gambar 6.1. Kerangka Pemikiran
Teori Sinyal
Asimetri Informasi
Risiko Usaha Bank
Karakteristik Perusahaan
Word of Mouth Service Recovery
Pengungkapan Sukarela
Bank Sumsel Babel
12
6.2.1. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Karakteristik Perusahaan
Sebagai konsekuensi logis dari teori pensinyalan, manajer-manajer
terdorong untuk mensinyalkan harapan laba masa depan, dengan maksud jika
investor percaya terhadap sinyal tersebut, harga saham perusahaan akan
meningkat dan pemegang saham akan diuntungkan. Permasalahan kemudian
muncul, bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa sinyal yang
diberikannya dianggap kredibel oleh investor, di saat yang sama perusahaan lain
juga berusaha memberikan sinyal yang baik? Agar sinyal tersebut dipandang
kredibel bagi pengguna, sinyal tersebut harus tidak mudah serta menimbulkan
biaya jika ditiru oleh perusahaan lain. Biaya yang terlibat dapat termasuk biaya
kehilangan kepercayaan secara jangka panjang, jika kinerja aktual tidak sama
dengan tingkat kinerja yang disinyalkan. Apabila investor menilai suatu
perusahaan berisiko tinggi, maka nilai return yang diharapkan oleh investor juga
tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan tingginya biaya ekuitas yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan.
6.2.2. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Pengungkapan Sukarela
Motivasi manajer dalam melakukan pengungkapan sukarela, adalah
dalam rangka mengatur berbagai harapan, baik dari investor maupun pemerintah.
Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal adalah
untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan
mempunyai nilai lebih atau keunggulan kompetitif dari perusahaan lain.
perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan.
13
6.2.3. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Risiko Usaha Bank
Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan. Bahwa manajer, pemegang saham, dan nasabah (kreditur
dan debitur) tidak memiliki akses informasi perusahaan yang sama atau adanya
asimetri informasi. Ada informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer,
sedangkan para pemegang saham tidak mengetahui informasi tersebut.
Akibatnya, ketika kebijakan pendanaan perusahaan mengalami perubahan, hal itu
dapat membawa informasi kepada pemegang saham yang akan menjadikan nilai
perusahaan berubah.
6.2.4. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Asimetri Informasi
Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang
menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,
khususnya kalau informasi tersebut berupa berita baik. Dalam keadaan asimetri
informasi yang tinggi, maka investor tidak mempunyai informasi yang cukup
untuk mengetahui apakah laporan keuangan mengandung fakta sebenarnya,
rekayasa atau kebohongan, sehingga dalam hal ini diperlukan pengungkapan.
6.2.5. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Karakteristik Perusahaan
Bahwa perbedaan informasi yang ada diantara investor dan manajer
menimbulkan deadweight loss (biaya agensi) yang kemudian dapat menurunkan
expected cash flow perusahaan.
14
Selain itu asimetri informasi juga dapat meningkatkan ekuilibrium return
saham perusahaan sehingga dapat menurunkan harga saham.
6.2.6. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Pengungkapan Sukarela
Apabila terjadi asimetri informasi yang rendah, maka dibutuhkan
pengungkapan yang semakin andal untuk menurunkan biaya modal. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pengungkapan memiliki hubungan negatif dengan asimetri
informasi. Semakin besar tingkat pengungkapan, semakin kecil asimetri informasi
dan sebaliknya semakin kecil pengungkapan semakin besar asimetri informasi.
6.2.7 Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Karakteristik Perusahaan
Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank
dan kecukupan manajemen risiko kredit. Kelangsungan usaha bank tergantung
pada kesiapan untuk menghadapi risiko kerugian dari penanaman dana. Oleh
sebab itu dalam rangka kesiapan menghadapi risiko kerugian, bank berkewajiban
menjaga kualitas aktiva produktifnya.
6.2.8. Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Pengungkapan Sukarela
Pengaruh pengungkapan sukarela dari risiko kredit dan kredit deposan
menunjukkan risiko kemungkinan kegagalan bank didalam memenuhi kewajiban
kepada para deposannya yang diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki
oleh bank yang bersangkutan.
15
6.2.9. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Karakteristik Perusahaan
Konsumen yang sangat puas atas jasa yang mereka konsumsi akan
melakukan word of mouth positif lebih tinggi dari mereka yang puas, dan
sebaliknya konsumen yang tidak puas akan melakukan word of mouth negatif
yang lebih tinggi lagi. Kepuasan nasabah dan investor, dengan level of
satisfaction menaruh perhatian terhadap pengaruh penting dari word of mouth
communication terhadap kinerja pemasaran dan bagaimana pemanfaatan word of
mouth positif untuk merebut peluang pasar yang lebih besar.
6.3. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Pengungkapan Sukarela
Manajemen cenderung mengungkap informasi secara rinci ketika
perusahaan mengalami tingkat investasi (return) yang tinggi. Tetapi jika
perusahaan mengalami tingkat pengembalian yang rendah, manajemen cenderung
untuk menyembunyikan alasan penurunan tersebut dengan mengungkap informasi
lebih sedikit. Insentifnya antara lain berupa biaya transaksi perdagangan saham
yang lebih rendah, peningkatan likuiditas, peningkatan citra, dan minat terhadap
perusahaan oleh investor dan analis serta penurunan biaya modal.
6.3.1. Pengaruh Service Recovery Terhadap Word of Mouth
Jika hubungan antara kepuasan dengan word of mouth adalah positif,
maka kepuasan yang tinggi (service recovery) akan meningkatkan word of mouth
pelanggan.
16
6.3.2. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela
Net profit margin (NPM) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam tingkat penjualan tertentu.
Semakin tinggi profit margin maka akan semakin tinggi pengungkapannya.
Bahwa profitabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para
manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin
meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong
kompensasi terhadap manajemen.
6.4. Penelitian Terdahulu
Tabel 6.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Hesti
Werdaningtyas
(2002)
Return on Assets,
Capital Adequacy Ratio
&
Loan to Deposit Ratio
Capital adequacy ratio (CAR)
berpengaruh positif terhadap ROA.
Sedangkan loans to deposit ratio (LDR)
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Ali Kesuma
(2009)
Pembiayaan Publik,
Struktur Modal,
Harga Saham &
Go Public
Rasio hutang mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap harga saham.
Cleland (2000) Talking, Selling
& Promoting
Word of mouth cenderung lebih efektif
dalam pemasaran sebuah produk.
17
6.5. Perumusan Hipotesis
6.5.1. Hipotesis Karakteristik Perusahaan:
1) Hipotesis Mayor:
Observasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan bersangkutan,
sehingga memperoleh informasi yang lebih obyektif. Selain itu perlu
adanya pedoman baku tentang perusahaan-perusahaan yang tergolong high
profile, sebagai pertimbangan bagi badan yang berwenang untuk
menetapkan jenis perusahaan yang tergolong high profile. Dengan
demikian, pedoman bagi investor juga dapat memperoleh informasi yang
akurat tentang seberapa besar tanggung-jawab sosial kategori perusahaan
sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam melakukan
investasi.
H0 = karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Likuiditas:
Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Keadaan yang kurang atau
tidak likuid akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi
utang jangka pendek pada tanggal jatuh temponya. Hal ini
didasarkan pada harapan bahwa kuatnya finansial suatu perusahaan
akan cenderung memberikan pengungkapan yang lebih luas
daripada perusahaan yang kondisi finansialnya lemah.
18
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh likuiditas terhadap luas
pengungkapan sukarela.
b. Return on Assets:
Apakah perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri
terkonsentrasi (concentrated industry) lebih profitable
dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang kurang
terkonsentrasi. Hampir separuh perusahaan menunjukkan
profitabilitas meningkat dengan tingkatan yang semakin menurun
(a decreasing rate), dan akhirnya profitabilitas tersebut menurun
ketika perusahaan tersebut menjadi lebih besar. Hasil ini
mensiratkan adanya ukuran perusahaan yang optimal dalam bentuk
ukuran-ukuran tingkat keuntungan laporan keuangan. Jika tidak
ada batasan economies of scale, suatu perusahaan yang biaya rata
ratanya turun sejalan dengan pertambahan output akan bisa secara
alami mendominasi industrinya sehingga tercipta monopoli alami
(natural monopoly). Jadi, sebuah monopoli secara natural akan
terbentuk bila volume produksi besar. Akan tetapi bila skala
ekonomis terbatas, penurunan biaya produksi dan efisiensi tidak
akan terjadi terus-menerus. Hal ini menjelaskan menjelaskan
bahwa efisiensi dan profitabilitas akan terjadi terus menerus (rerata
biaya produksi meningkat) ketika perusahaan berekspansi dan
menekankan pada pengendalian oleh pemilik perusahaan terhadap
sumber daya perusahaan.
19
Hal ini menegaskan return on assets dan keluasan pengungkapan
termasuk pengungkapan modal intelektual mengalami pengaruh
positif.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh return on assets terhadap
pengungkapan sukarela.
c. Net Profit Margin:
Apabila net profit margin rasionya tinggi menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada
tingkat penjualan tertentu, sebaliknya kalau rasionya rendah
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya
tertentu. Hubungan antara net profit margin terhadap
pengungkapan sosial dapat dikaitkan dengan perolehan laba yang
semakin besar, yang akan membuat perusahaan mengungkapkan
informasi sosial yang lebih luas. Hal tersebut konsisten dengan
penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari (2007)
bahwa variabel net profit margin mempunyai pengaruh positif
terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh net profit margin terhadap
pengungkapan sukarela.
20
6.5.2. Hipotesis Asimetri Informasi:
1) Hipotesis Mayor:
Jika informasi private mengandung value relevance yang tinggi, maka
kontrak akan menjadi desain untuk lebih mengutamakan manajemen laba
yang efisien. Namun demikian, kebijakan tersebut menyediakan alat yang
penting bagi manajer untuk menyesatkan pengetahuan para investor. Jika
informasi private tersebut tidak memiliki value relevance, maka kontrak
akan lebih mengutamakan manajemen laba yang oportunistik. Kebijakan
pengungkapan asimetri informasi dan likuiditas dalam pasar ekuitas
menghasilkan kesimpulan bahwa pengungkapan informasi laporan
keuangan (disclosure) yang lebih baik dapat mengurangi asimetri
informasi dan kemudian menaikkan likuiditas dalam pasar modal.
H0 = asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik
perusahaan dan pengungkapan sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Kepemilikan Institusional:
Struktur kepemilikan perusahaan yang menyebar dapat
memberikan kekuatan yang signifikan kepada manajer untuk
memaksimalkan kepentingan pribadinya dan bukan untuk
kepentingan para pemegang saham dan hal ini akan memberikan
pengaruh pada nilai pemegang saham yang tidak maksimal.
21
Lintas kepemilikan adalah kepemilikan pemegang saham
pengendali terhadap 2 (dua) atau lebih perusahaan yang saling
memiliki antara yang satu dengan yang lainnya. Dengan
menggunakan pemisah batas hak kontrol 20%, konsentrasi
kepemilikan menyebabkan adanya pemegang saham besar yang
mengendalikan perusahaan yang disebut sebagai pemegang saham
pengendali. Kepemilikan terkonsentrasi juga memungkinkan
adanya pemisahan hak aliran kas dan hak pengendalian. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat kepemilikan
terkonsentrasi maka semakin besar pula potensi praktik
ekspropriasi atas hak pemegang saham minoritas.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh kepemilikan institusional
terhadap asimetri informasi perusahaan.
b. Kepemilikan Manajerial:
Untuk mengurangi konflik asimetri informasi dengan cara
meningkatkan kepemilikan manajerial yaitu, untuk mensejajarkan
kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajer
bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham.
Peningkatkan persentase kepemilikan, manajer akan termotivasi
untuk meningkatkan kinerja, dan bertanggungjawab meningkatkan
kemakmuran pemegang saham. Peningkatan kepemilikan saham
oleh manajer ini akan berpengaruh terhadap keputusan kebijakan
keuangan ketika memanfaatkan kesempatan investasi.
22
Bahwa pemegang saham akan melakukan pengawasan terhadap
manajemen namun bila biaya monitoring tersebut tinggi. Maka
mereka akan menggunakan pihak ketiga (debtholders atau
bondholders) untuk membantu melakukan monitoring.
Debtholders yang sudah menanamkan dananya di perusahaan
dengan sendirinya akan berusaha melakukan pengawasan terhadap
penggunaan dana tersebut. Hal ini terjadi karena kontrol yang
besar dari pihak manajerial menyebabkan mereka mampu
melakukan investasi dengan lebih baik sehingga memerlukan
tambahan dana melalui utang untuk pendanaannya. Ini
membuktikan bahwa pemegang saham yang sekaligus sebagai
pengelola perusahaan cenderung memilih kompensasi berupa gaji
dan bonus atau insentif jangka panjang lainnya dibandingkan
dengan dividen. Adanya asimetri informasi membuat manajer
lebih leluasa bertindak dalam menentukan strategi capital structure
karena lebih menguasai informasi dalam perusahaan. Jika
perusahaan mengumumkan peningkatan dividen, maka investor
akan menganggap kondisi perusahaan saat ini dan akan datang
relatif baik dan sebaliknya. Hal ini membuktikan asimetri
informasi berpengaruh positif bagi pendanaan perusahaan.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh kepemilikan manajerial bagi
perusahaan.
23
6.5.3. Hipotesis Risiko Usaha Bank:
1) Hipotesis Mayor:
Kredit merupakan substitusi yang tidak sempurna bagi obligasi karena
perusahaan terutama sektor riil yang berskala kecil tidak mampu
mendapatkan dana dari menerbitkan obligasi sehingga mereka sangat
bergantung pada kredit yang diberikan oleh bank (bank dependen).
Penawaran kredit dipengaruhi suku bunga kredit, suku bunga obligasi,
jumlah deposito, dan rasio cadangan minimum bank. Hal ini dapat
dimengerti dengan jumlah deposito yang menjadi faktor penentu
penawaran kredit bank karena dana pihak ketiga merupakan sumber dana
terbesar yang dimiliki bank, oleh karena itu sangat penting bagi perbankan
untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas agar penawaran kredit
perbankan juga dapat ditingkatkan yang pada akhirnya manfaatnya juga
akan dirasakan oleh masyarakat. Inflasi yang tinggi cenderung
dihubungkan dengan spekulasi harga aset dan misalokasi sumber daya riil.
Hal ini menyebabkan pada tingkat inflasi yang tinggi, bank cenderung
menjadi pemberi kredit yang relatif berhati hati yang membuktikan adanya
pengaruh risiko usaha bank.
H0 = risiko kredit dan deposito berpengaruh positif terhadap karakteristik
perusahaan.
24
2) Hipotesis Minor:
a. Risiko Kredit:
Risiko akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah
mengembalikan jumlah pinjaman yang diterima dari bank beserta
bunganya sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Dengan
demikian, hipotesis yang dapat dibangun adalah, bahwa risiko
kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal
bank.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh risiko kredit terhadap
karakteristik perusahaan dan pengungkapan sukarela.
b. Risiko Deposito:
Mendasarkan pada premis bahwa sebagai akibat risiko yang tinggi,
maka deposan bereaksi dengan menarik atau mempertahankan
depositonya. Hasil menunjukkan bahwa volume deposito yang
tidak dijamin menurun pada bank yang mengalami peningkatan
risiko meskipun bank merespon dengan menawarkan tingkat bunga
deposito yang lebih tinggi.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh risiko deposito terhadap
karakteristik perusahaan dan pengungkapan sukarela.
25
6.5.4. Hipotesis Pengungkapan Sukarela:
1) Hipotesis Mayor:
Botosan (1997: 326) menyatakan bahwa pengukuran yang dilakukan atas
tingkat disclosure, dimana terbatas pada disclosure laporan tahunan, tidak
akan memberikan pengganti yang kuat untuk keseluruhan tingkat
disclosure ketika perusahaan dihadapkan dengan sejumlah besar analis dan
menggunakan para analis ini untuk berkomunikasi dengan pasar.
H0 = pengungkapan sukarela berpengaruh positif signifikan antara tingkat
disclosure terhadap biaya-biaya ekuitas.
2) Hipotesis Minor:
a. Beban Personalia:
Apabila perusahaan lebih banyak menggunakan hutang (debt) dari
pada ekuitas dalam memenuhi kebutuhan dananya, maka hal ini
akan mendorong meningkatnya biaya atau beban tetap perusahaan
dan hal ini akan memberikan kontribusi terhadap meningkatnya
beban tetap total, berupa biaya bunga yang harus dibayar bank.
Pengaruh tidak langsung beban manajemen terhadap struktur
modal dengan nilai yang cukup besar jika beban manajemen
dihubungkan dengan struktur kepemilikan domestik. Hal ini
menunjukkan bahwa bank yang memiliki beban biaya manajemen
yang besar dengan kepemilikan saham mayoritas domestik
cenderung menggunakan hutang sebagai sumber pendanaannya.
26
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh beban manajemen terhadap
ekuitas.
b. Beban Bunga:
Dengan variabel karakteristik spesifik bank yang lainnya, tingkat
profitabilitas memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap
struktur modal. Sedangkan untuk pengaruh tidak langsung, tingkat
profitabilitas memberikan pengaruh tidak langsung yang cukup
besar terhadap struktur modal. Hal ini mengindikasikan bahwa
profitabilitas yang cukup besar cenderung dimiliki oleh bank
struktur kepemilikan asing dan menggunakan proporsi hutang yang
lebih kecil karena kebutuhan dana dapat diperoleh dari laba ditahan
(ekuitas).
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh beban bunga terhadap
struktur modal bank.
c. Modal Intelektual:
Bentuk intellectual capital disclosure merupakan informasi yang
bernilai bagi investor, yang dapat membantu mereka mengurangi
ketidakpastian mengenai prospek ke depan dan memfasilitasi
ketepatan penilaian terhadap perusahaan. Perusahaan lebih
memilih untuk meningkatkan salah satu komponen karena
manajemen menganggap penerapan corporate governance
merupakan garansi bagi investor, serta dapat mengurangi biaya
keagenan yang ditimbulkan oleh asimetri informasi.
27
Oleh karena itu, semakin besar dukungan finansial perusahaan
akan semakin banyak pengungkapan informasi termasuk
intellectual capital disclosure. Hal ini menjelaskan pengaruh
positif antara profitabilitas dan keluasan pengungkapan termasuk
intellectual capital disclosure.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh modal intelektual terhadap
pengungkapan sukarela.
d. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
Pelonggaran aspek BMPK terutama untuk penempatan dana bank
pada bank lain (paket kebijakan Bank Indonesia Januari 2005—
Pakjan 2005) adalah contoh kebijakan yang dindikasikan untuk
mendorong proses konsolidasi perbankan. Diketahui bank
memiliki kemampuan menetapkan harga diatas marginal cost
(market power). Dalam kondisi yang demikian, diyakini bahwa
bank akan cenderung melakukan abuse dari posisinya yang
dominan—abuse dominant position, diantaranya melalui kebijakan
penetapan harga, entry barrier serta berbagai praktik diskriminasi
yang semuanya dapat dikategorikan sebagai praktik persaingan
usaha tidak sehat. Salah satu cara untuk meminimalkan dampak
negatif tersebut, adalah dengan menerapkan prinsip disclosure of
information serta peningkatan transparansi bank terutama terkait
dengan berbagai ketentuan yang dikenakan kepada publik.
28
Sehingga dapat dikatakan bahwa ada korelasi antara aset dan
modal dengan kinerja bank.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh batas maksimum pemberian
kredit terhadap pengungkapan sukarela.
e. Kredit:
Atif Mian (2003) menyatakan bahwa bank domestik lebih
cenderung agresif dalam menempatkan dananya dalam bentuk
kredit. Keunggulan yang dimiliki terkait dengan soft information
yang membuat bank meminjamkan lebih besar dengan tingkat
bunga tinggi.
H1 = ada perbedaaan tingkat pengaruh risiko kredit terhadap
tingkat disclosure.
f. Sekuritas:
Jika pembiayaan eksternal diperlukan, perusahaan menerbitkan
surat berharga yang paling aman terlebih dahulu, yaitu hutang,
kemudian, surat berharga seperti obligasi konvertibel, dan
selanjutnya ekuitas di pilihan terakhirnya. Mengenai peluang
investasi perusahaan, manajer lebih mengetahui fakta-fakta dasar
tentang perusahaannya. Pengaruh penerbitan obligasi subordinasi
merupakan salah satu komponen modal terhadap profitabilitas.
29
Analisis pengaruh penerbitan obligasi termasuk obligasi
subordinasi dan penawaran umum terbatas menunjukkan bahwa
aksi korporasi berupa penerbitan obligasi subordinasi memberikan
dampak perbaikan kinerja terutama terlihat dari pertumbuhan laba
bank pada indikator return on assets.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh sekuritas terhadap tingkatan
disclosure dan karakteristik perusahaan.
6.5.5. Hipotesis Word of Mouth:
1) Hipotesis Mayor:
Jasa dikatakan berkualitas bila jasa yang diterima relatif lebih memuaskan
daripada apa yang diharapkan pelanggan. Dalam proses produksi dan
konsumsi jasa, gap yang terjadi bisa di pihak pelanggan (customer gaps).
Bisa juga pada service provider (provider gaps), adalah tugas service
provider untuk menemukan penyelesaian, mempelajari faktor-faktor yang
mengakibatkan timbulnya kesenjangan tersebut, serta melakukan
pemulihan untuk memperkecil gap yang terjadi, dan bahkan bila mungkin
memberikannya kompensasi atau pemulihan istimewa. Bahwa dibutuhkan
waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulang-ulang,
yang mengungkapkan perubahan loyalitas mempunyai pengaruh terhadap
pertumbuhan volume tabungan dan structured product. Selain itu,
awareness diperlukan untuk menarik nasabah baru tetapi dibutuhkan
loyalitas untuk pengembangan dalam mempertahankan nasabah tersebut.
30
Hal ini menegaskan word of mouth mengalami pengaruh positif bagi sales
person, rekomendasi produk, dan pelayanan bank .
H0 = word of mouth berhubungan positif terhadap karakteristik perusahaan
dan pengungkapan sukarela.
2) Hipotesis Minor
a. Membicarakan Produk (talking):
Bahwa konsumen akan lebih percaya kepada rekomendasi orang
orang terdekatnya daripada rekomendasi langsung atau bahkan
program pemasaran perusahaan.
H1 = ada hubungan pengaruh profitable talker terhadap
karakteristik perusahaan.
b. Menjual Produk (selling):
Bahwa kualitas sistem dan pelayanan memengaruhi penggunaan
dan kepuasan pengguna, menjadi anteseden dari pengaruh individu,
dan pengaruh individu pada akhirnya akan memengaruhi
organisasi.
H1 = ada hubungan pengaruh selling terhadap karakteristik dan
pengungkapan sukarela perusahaan.
c. Mempromosikan Produk (promoting):
Bahwa semakin sebuah produk dikenal, disimpan dalam ingatan
dan diingat oleh seseorang maka semakin besar kemungkinannya
untuk dipilih dan dibeli oleh konsumen.
31
Hal ini juga sesuai dengan temuan Durianto, et al., (2001) yang
menyebutkan bahwa konsumen akan lebih cenderung membeli
sebuah barang yang sudah dikenalnya secara baik, dalam hal ini
tingkat brand awareness produk tersebut adalah tinggi.
H1 = ada hubungan pengaruh promosi terhadap pengungkapan
sukarela.
6.5.6. Hipotesis Service Recovery:
1) Hipotesis Mayor:
Keputusan perusahaan melakukan tindakan perbaikan pelayanan yang
sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti
komplain konsumen dari suatu kegagalan. Perusahaan yang memiliki
layanan yang superior akan dapat memaksimalkan performa keuangan
perusahaan. Hal tersebut menegaskan service recovery melakukan upaya
perbaikan sistem kualitas pelayanan, akan jauh lebih efektif bagi
keberlangsungan bisnis, dan pengaruh dari memperhatikan kebutuhan
pelanggan dengan sungguh sungguh. Konstruk kepuasan pelanggan
dengan kualitas layanan, dan komunikasi antara pelanggan tentang
karakteristik bisnis atau produk yang mengarah pada komunikasi
membantu pelanggan tentang perusahaan yang membantu mereka untuk
keputusan berlangganan.
H0 = service recovery berpengaruh positif terhadap word of mouth
intentions.
32
2) Hipotesis Minor:
a. Pemberian Kompensasi:
Bila terjadi kegagalan jasa, pelanggan berharap ada kompensasinya
(distributive fairness). Penelitian ini memperkuat teori tentang
distributive justice yang menyatakan bahwa bila terjadi kegagalan
jasa, pelanggan berharap ada kompensasi yang adil.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh pemberian kompensasi
terhadap word of mouth.
b. Evaluasi Pengalaman Nasabah:
Bahwa proses terciptanya word of mouth terhadap produk dan jasa
didasarkan pada pengalaman individual dengan merek, menjadi
sumber bagi terciptanya rasa percaya, dan pengalaman ini akan
memengaruhi evaluasi konsumen dalam konsumsi dengan produk
dan jasa.
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh pengalaman konsumtif
nasabah terhadap word of mouth.
c. Menyampaikan Keluhan Pelanggan Kepada Atasan:
Perilaku relasi antar pribadi yang adil meliputi kesopanan,
perhatian, dan kejujuran. Penjelasan atas kegagalan jasa yang
terjadi dan usaha yang tulus pula memecahkan masalah yang
dihadapi pelanggan, sehingga apabila interactional fairness baik
akan berpengaruh positif pada service recovery satisfaction.
33
H1 = ada perbedaan tingkat pengaruh penanganan keluhan terhadap
word of mouth.
7. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan pada kantor-kantor Bank Sumsel Babel di
kota Pagaralam-Jarai provinsi Sumatera Selatan. Sementara bonafide tetap
diupayakan oleh peneliti dengan merujuk kantor Bank Sumsel Babel yang
berlokasi di ibukota Jakarta. Waktu penelitian akan ditentukan setelah
memperoleh surat permohonan ijin penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Lembah Dempo Pagaralam.
8. Rencana Sistematika Skripsi
8.1. Sistematika Penulisan Skripsi:
Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Di
Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth Sebagai Variabel Moderasi Kota
Pagaralam, menyusun pembahasan yang dibagi kedalam 5 (lima) bab sistematika
penulisan skripsi, sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan:
Bab ini menguraikan latar belakang, perumusan masalah, karakteristik
perusahaan, pengungkapan sukarela, service recovery, word of mouth,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka pemikiran.
34
2) Bab II Tinjauan Pustaka:
Bab ini menguraikan landasan teori, pengertian bank, definisi bank,
pengertian BUMN, pengertian BUMD, karakteristik perusahaan, asimetri
informasi, risiko usaha bank, pengungkapan sukarela, service recovery,
word of mouth, penelitian terdahulu, kerangka konseptual penelitian, dan
hipotesis.
3) Bab III Metodologi Penelitian:
Bab ini menguraikan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian,
populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, jenis data dan metode
pengumpulan data, metode analisis data, dan definisi operasional dan
indikator penelitian.
4) Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan:
Bab ini menguraikan temuan penelitian dan pembahasan.
5) Bab V Penutup:
Bab ini menguraikan simpulan dan saran.
35
9. DAFTAR PUSTAKA
Ainun Naim dan Fuad Rachman, 2000, “Analisis Hubungan antara Kelengkapan
Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe
Kepemilikan Perusahaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 15
No 1 pp 70-82.
Almilia, Luciana Spica., dan Ikka, Retrinasari., 2007. Analisis Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam
Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ.
Proceeding Seminar Nasional Inovasi Dalam Menghadapi Perubahan
Lingkungan Bisnis. pp. 2-16.
Botosan, C., 1997. Disclosure Level and the Cost of Equity Capital, The
Accounting Review, vol. 72 (3), hal. 323-349.
Chaffey D., Mayer R., Johnston K., and Chadwick F.E., 2000. Internet Marketing:
Strategy, Implementation, and Practice. England: Pearson Education.
Durianto Darmadi, Sugiarto., dan Sitinjak, Toni., 2001. Strategi Menaklukkan
Pasar: Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta. Gramedia.
Kesuma, Ali., 2009. Analisis Faktor yang Memengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang
Go Public di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol 11, No1, Maret 2009, 38-45.
Kiswara., 1999. “Pengaruh Earning Power terhadap Praktek Manajemen Laba”
Semarang
Komalasari, Puput Tri., 2001. Asimetri Informasi dan Cost of Equity Capital.
Simposium Nasional Akuntansi III. pp. 907-929.
Lewis, B.R., & Spyrakopoulos, S., 2001. Service Failures and Recovery in Retail
Banking: the Customers’ Perspective, Vol.19, No.1, pp.37-47.
Mian, Atif., 2003. Foreign, Private Domestic, And Goverments Banks: New
Evidence from Emerging Markets. Chicago. Graduate School of Business,
University of Chicago.
Siamat D., 2005. Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter dan
Perbankan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Tjiptono, F., 2002. Strategi Pemasaran, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
Utomo, M., 2000. ”Praktik Pengungkapan Sosial pada Laporan Tahunan
Perusahaan di Indonesia.” Simposium Nasional Akuntansi III , IAI
Kompartemen Pendidik, Universitas Indonesia Jakarta.
Werdaningtyas, Hesti., 2002. “Faktor Yang Memengaruhi Profitabilitas Bank
Take Over Pra Merger Di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol.
1, No. 2, Hal: 24-39.
9.1. Websites
www.banksumselbabel.com. 2015, Bank Sumsel Babel Raih Juara Annual
Report Award, Sumatera Selatan, Bank Sumsel Babel.
Diakses 28 Desember 2015, (data empirik)..
www.otoritasjasakeuangan.com. 2015, Booklet Perbankan Indonesia. Jakarta,
Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan (Mei)
Diakses 13 November 2015 (data empirik).
top related