pengaruh media pembelajaran berbasis komputer … · pengaruh media pembelajaran berbasis komputer...
Post on 18-Oct-2020
14 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA IPA KELAS X DI
SMA MUHAMMADIYAH 1 UNISMUH MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana pada Jurusan
Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar
RAHMAT HIDAYAT
NIM 105 312 04313
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
2
3
4
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
IKAN Jl. Sultan Alauddin No. 259 Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221/http:www.fkip-unimuh.info
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rahmat Hidayat
NIM : 10531204313
Program Studi : Teknologi Pendidikan
Judul Skripsi :
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya ajukan didepan Tim Penguji
adalah ASLI hasil karya saya sendiri, bukan hasil ciplakan dan tidak dibuatkan oleh
siapapun.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, Januari 2020
Yang Membuat Pernyataan
Rahmat Hidayat
Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Terhadap Minat Belajar Siswa IPA Kelas x di SMA
Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar
5
6
Selama yang saya lakukan itu baik
Selama yang saya lakukan itu benar
Insya Allah saya tidak akan menyerah
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudara, dan sahabatku
Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
7
ABSTRAK
Rahmat Hidayat. 2020. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap
Minat Belajar Siswa IPA Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
Skripsi. Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I HJ. Muliati Samad dan
Pembimbing II Hj. Maryati Z.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode Deskriptif yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap
minat belajar siswa IPA kelas x di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
Variabel bebas tersebut adalah media pembelajaran berbasis komputer sedangkan
variabel terikat adalah minat belajar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
Muhammadiyah 1 Makassar yang berjumlah 31 orang. Sementara sampel diambil
dengan menggunakan teknik total sampling yaitu mengambil seluruh populasi yakni 31
orang menjadi sampel.
Adapun hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh thitung 6,477 > ttabel 1,69
,maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang nyata antara variabel media
pembelajaran dengan pembelajaran IPA, menunjukkan media pembelajaran berbasis
komputer berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan teori yang
dikemukakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran
berbasis komputer terhadap minat belajar siswa.
Kata kunci: Media Pembelajaran Berbasis Komputer, Minat Belajar IPA
8
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahi rabbil’alamin segala puji syukur kepada Allah swt. Berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Media
Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Minat Belajar Siswa IPA kelas X di
SMA Muhammadiyah Unismuh Makassar” ini dengan sebaik-baiknya.
Salawat dan salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita umat
manusia Nabi Muhammad saw sebagai suri teladan yang merupakan sumber inspirasi
dan motivasi dalam berbagai aspek kehidupan setiap insan termasuk penulis amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini tidak dapat terselesaikan tanpa
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak.
Melalui tulisan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus,
teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Rahman dan Ibunda Rosmina
serta segenap keluarga besar kedua belah pihak yang telah mengasuh, membimbing dan
membiayai penulis selama dalam pendidikan hingga selesainya skripsi ini, kepada
beliau penulis senantiasa memanjatkan doa semoga Allah swt mengasihi dan
mengampuni dosanya. Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada Bapak Dr.
H. Abd Rahman Rahim, SE, MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar,
Erwin Akib, M.Pd, Ph.D., sebagai dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
9
Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Muhammad Nawir, M.Pd., sebagai ketua
jurusanTeknologi Pendidikan dan Nasir, S.Pd.,M.Pd., sebagai sekretaris jurusan
Teknologi Pendidikan.
Demikian pula kepada Dra. Hj. Muliati Samad, M.Si. sebagai pembimbing satu
Dra. Hj. Maryati Z, M.Si. sebagai pembimbing dua dan yang memberikan bantuan
dalam penyusunan skripsi ini Nasir, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen mata kuliah Seminar
Teknologi Pendidikan yang senantiasa memberikan masukan.
Ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada Kepala sekolah SMA I
Muhammadiya Unismuh Makassar yang telah memberikan izin dan bantuan untuk
melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat yaitu
Rani Nisrina Hidayat, A. Nur Insani, Rizal, Anto, Unhy, Fadil, Al, Audi, Ayu dan
Rukman yang senantiasa menghibur dan memberikan motivasi kepada penulis serta
teman teman TP cat-cat 2013.
Segala bantuan yang telah disumbangkan tidak dapat penulis balas. Hanya Allah
SWT jualah yang dapat membalas sesuai dengan amal bakti Bapak, Ibu, Saudara(i)
dengan pahala yang berlipat ganda. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca. Aamiin
Makassar, November 2020
Penulis,
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................ iv
SURAT PERJANJIAN............................................................................................ v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8
BAB II PEMBAHASAN
11
A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 10
B. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 14
C. Landasan Teori ............................................................................................ 15
D. Kerangka Fikir ............................................................................................. 32
E. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ................................................................................. 36
B. Variabel Penelitian ...................................................................................... 36
C. Devinisi Operasional. .................................................................................. 37
D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 38
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 39
F. Teknik Pengumpulan Data Siswa................................................................ 39
G. Validasi Instrumen. ..................................................................................... 40
H. Teknik Analisis Data. .................................................................................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian............................................................................................ 44
B. Pembahasan ................................................................................................. 46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ...................................................................................................... 53
B. Saran ........................................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
12
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel Populasi .......................................................................................... 38
Tabel 4.1.Tabel Uji Validitas Variabel X .................................................................. 44
Tabel 4.2.Tabel Uji Validitas Variabel Y ................................................................. 45
Tabel 4.3.Tabel Uji Normalitas ................................................................................. 47
Tabel 4.4.Hasil Pengujian Regresi Linear Sederhana ............................................... 48
Tabel 4.5.Koefisien Determinasi ............................................................................... 49
Tabel 4.6 Hasil Uji-t .................................................................................................. 50
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Pikir ............................................................................. 33
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ; Profil Sekolah ……………………………………………….57
Lampiran 2 ;Respondent Variabel X Dan Variabel Y …………………….59
Lampiran 3 ; Hasil SPSS ………………………………………………….63
Lampiran 4 ; Dokumentasi Foto …………………………………………..64
Lampiran 5 ; T-Tabel ……………………………………………………...68
Lampiran 6 ; Lampiran Hitung Variabel X Dan Variabel Y …………… .69
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi modern tentang komputer merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pada bidang
pendidikan, pemerintah dan masyarakat umum telah memberikan perhatian yang
mendalam tentang kemajuan teknologi modern ini. Teknologi dapat membantu
mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses belajar mengajar akan
lebih berkesan dan bermakna (Sumiati & Asra, 2009). Teknologi informasi turut
berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan
teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur teknologi informasi,
seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi
komunikasi.
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan
produksi audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian
besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan
pembelajaran. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan
menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan komputer
merupakan salah satu bagian dari teknologi informasi yang saat ini digunakan oleh
para praktisi pendidikian dalam upaya menyajikan materi pelajaran. Media
16
pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana penyalur
pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk belajar.
Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning
matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media (Sumiati & Asra, 2009).
Pendidikan merupakan proses humanisasi (memanusiakan manusia). Melalui
pendidikan manusiadapat saling mengembangkan diri bersama orang lain. Dalam
konteks itulah pendidikan hanya mungkin dipahami bila kebersamaan manusia
dilihat sebagai sosok individual dan sosial secara interaktif.Interaksi tersebut
menyebabkan masalah investasi sumber daya manusia tidak dapat dipisahkan dari
kepentingan masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.Bentuk-bentuk praksis
pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan, nilai-nilai, dan permasalahan
identitas kebudayaan yang dianut. Pendidikan minjadi bagian dliri proses
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan pendidikan tidak lepas dari
perubahan sosial suatu bangsa.
Pendidikan merupakan salah satu tugas pokok dari negara.Pemerintah
berkewajiban untuk mengatur secara kelembagaan melalui sekolah dari tingkat
dasar sampai perguruan tinggi. Pembangunan bangsa dan perubahan masyarakat
akan saling ketergantungan dengan program pendidikan yang dicanangkan oleh
pemerintah. Pemerintah daerah dalam mengantisipasi perkembangan di era global.
Salah satu akibat dari globalisasi ialah adanya kemajuan sains dan teknologi yang
pesat yang akan mengubah sacara radikal terhadap tuntutan dunia pendidikan,
kemajuan teknologi menyebabkan pekerjaan-pekerjaan tertentu tidak diperlukan
17
lagi, dan menuntut pekerjaan baru yang menuntut kecakapan baru. Mereka yang
tidak mampu untuk menyesuaikan akan tersisihkan dan sekolah-sekolah bisa
dikatakan ketinggalan. Untuk itu lembaga pendidikan harns melakukan perubahan
terhadap proses pembelajaran yang antisipatoris terhadap perkembangan tuntutan
global.
Perkembangan sains dan teknologi juga berimbas pada pasar tenaga
kerja.Dalam jangka menengah/panjang, peningkatan mutu tenaga kerja hanya dapat
dicapai melalui penyesuaian-penyesuaian program pendidikan nasional dengan
kebutuhan pengembangan ekonorni global.Peningkatan mutu tenaga kerja
merupakan salah satu fungsi pendidikan nasional.Fungsi pendidikan di samping
dapat memenuhi pasar tenaga kerja, juga harus dapat menanamkan kemampuan
intelektual, spiritual dan emotional/sikap pada generasi muda untuk mencegah
pendangkalan kehidupan. Karena gaya hidup modern akibat arus global
mengandung ekses-ekses dekadensi moral, orientasi pendidikan, harus marnpu
mengantisipasi akibat tersebut.
Pendidikan dapat dipandang sebagai transformasi kebudayaan, yaitu
memindahkan nilai-nilai, pengetahuan, kearifan dan keterampilan yang mengkristal
dalam masyarakat dari masyarakat yang terdahulu ke masyarakat. Pendidikan,
dikemukakan oleh ahli pendidikan, sebagaimana ditulis oleh (Gie, 1998) merupakan
"any process, formal or in formal, that helps develop the potentialities ofhuman
beings, including their knowledge, capabilities, behaviourpattems and values".
Dengan demikian, pendidikan mempunyai tugas pokok: mengembangkan sikap
18
ilmiah, pemikiran ilmiah, nilai-nilai dan membentuk perilaku manusia bernalar
untuk dapat berperan dalam dunia modern. Oleh karena itu, melalui pendidikan,
pemerintah bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa Indonesia.
Pendidikan menjadikan manusia yang cerdas, berilmu, humanis, mandiri,
bermoral, bertaqwa dan populis.Sementara itu, pendidikan mengalami dekadensi
orientasi dalam mencapai tujuannya.Kecenderungan pendidikan hanya berorientasi
untuk pemenuhan lapangan kerja.Sisi pembentukan karakter bangsa kurang
mendapat sentuhan yang berarti.Pendidikan sering diartikan sebagai transfser of
knowledge.Kalau demikian adanya, pendidikan hanya mampu mencerdaskan saja,
belum sampai pada tujuan pendidikan sebagaimana termaksud dalam Undang
Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1, "pendidikan berusaha mengembangkan
potensi anak didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian
diri.kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara".
Kurikulum dengan berbagai perubahan dalam sajian materi pembelajaran
belum optimal memenuhi tuntutan dalam memberi bekal bagi anak didik untuk bisa
hidup mandiri dan adaptif dalam era global.Kenyataan menunjukkan bahwa angka
pengangguran dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut pemberitaan Suara
Pembaharuan, Senin 10 Juni 2002, jumlah pengangguran terdidik terus bertarnbah,
diperkirakan setiap tahun jumlah penganggur akan bertarnbah 2,5 juta.
(www.nakertrans.go.id/beritamass media). Dari keterangan di atas maka untuk
19
menuju masa depan pembangunan bangsa, reformasi pendidikan merupakan
kebutuhan yang mendesak untuk dilakukan.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi
yang dimaksudkan adalah informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu dan dapat
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, serta pemerintahan.Hal ini juga
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan,
dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal
dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan
secara elektronik. Sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang
dimulai dengan awalan “e” seperti e-commerce, e-government, e-education,e-
library, e-journal, e-medicine, elaboratory,e-biodiversiiy, dan yang lainnya lagi
yang berbasis elektronika.
Kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat pada era ini
membuat kebutuhan untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi secara cepat
dan mudah juga semakin meningkat.Ponsel atau telepon genggam merupakan alat
komunikasi yang paling populer dan sudah menjadi kebutuhan bagi
masyarakat.Banyak penemuan-penemuan baru dalam perkembangan telefon
genggam (handphone) yang diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia.
20
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin pesat dan
produk teknologi informasi semakin murah. Saat ini perangkat smartphone atau
tablet computer terjangkau untuk dimiliki oleh berbagai kalangan karena dijual
dalam rentang harga yang sangat lebar (tentu saja dengan kandungan teknologi
yang disesuaikan). Melalui perangkat TIK inilah semakin mudah untuk menjangkau
berbagai lapisan masyarakat yang berada dibagai lokasi dan pada saat kapan
pun.Teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses
secara global.
Telekomunikasi memberikan peran yang dapat memudahkan mendapat
informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi,
rekreasi, dan rohani.Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan,
berita bisnis, dan asosiasi profesi.Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok
yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak
dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat
menghambat bertukar pikiran.
Penggunaan komputer multimedia dan internet dalam dunia pendidikan tidak
terbantahkan.Laporan terbaru dari Institute of Education Sciences (NCES, 2010)
menyebutkan bahwa di Amerika Serikat rata-rata sekolah dijenjang dasar dan
menengah terdapat mempunyai 189 buah komputer dimana 98%-nya mempunyai
koneksi internet. Lebih dari 95% siswa dari usia awal sekolah disana sudah
menggunakan komputer dengan rasio yang cukup tinggi: 1 komputer untuk tiga
21
siswa (NCES, 2010). Di negara berkembang pun inisiatif TIK dalam pendidikan
telah menjadi arah kebijakan utama.
Menurut Tearle dalam (Marwan & Sweeney, 2010) kesuksesan integrasi
teknologi pendidikan dalam kegiatan belajar dan mengajar bersifat kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor.Dalam konteks sekolah menengah di Inggris
teridentifikasi tiga tema yang menonjol yaitu segi individu, proses implementasi
dan organisasi sekolah. Tema individu terbagi dalam empat faktor yaitu
keterbukaan terhadap teknologi, sikap guru, pengetahuan dan ketrampilan, dan
waktu dan beban kerja guru. Berbagai faktor ini menunjukkan bila terdapat satu
atau lebih yang tidak mendukung akan menyebabkan efektivitas integrasi
pembelajaran terganggu malah sampai gagal (Marwan & Sweeney, 2010).
Media pendidikan adalah media yang penggunaannya diintegrasikan dengan
tujuan dan isi pengajaran dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu mengajar dan
belajar. Pemakaian media pengajaran dalam proses pembelajaran dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswa. Pendapat lain dikemukakan oleh (Arsyad, 2011) bahwa fungsi media
pembelajaran diantaranya: (1). Memperjelas penyajian pesandan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan minat belajar. (2).
Meningkatkan motivasi dan efisiensi penyampaian informasi. (3). Meningkatkan
efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi. (4). Menambah variasi penyajian
materi. (5). Pemilihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan
22
mencegah kebosanan siswa untuk belajar. (6). Kemudahan materi untuk dicerna
dan lebih membekas, sehingga tidak mudah dilupakan siswa. (7). Memberikan
pengalaman yang lebih kongkrit bagi hal yang mungkin abstrak. (8). Meningkatkan
keingintahuan (curiousity) siswa. (9). Memberikan stimulus dan mendorong respon
siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian
terkaitdengan penggunaan power point dengan judul: “Pengaruh Media
Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Minat belajar Siswa Ipa
Kelas X Di Sma Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yng diatas maka masalah yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah “apakah ada Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis
Komputer Terhadap Minat belajar Siswa Ipa Kelas X Di SMA Muhammadiyah 1
Unismuh Makassar?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan paenelitian ini adalah: “Untuk mengetahui berapa besar
pengaruh media pembelajaran berbasis komputer terhadap minat belajar siswa pada
mata pelajaran IPA Kelas X Di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar”.
D. Manfaat Penelitian
23
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik siswa
itu sendiri, guru, maupun pihak-pihak lain diluar dari sekolah. Lebih jelasnya, pihak – pihak
tersebut antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoretis kegiatan penelitian adalah menambah wawasan tentang media
pembelajaran berbasis computer untuk meningkatkan minat belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Siswa
Dapat memberikan informasi tentang pengaruh media pembelajaran
berbasis komputer terhadap minat belajar IPA pada siswa kelas X di SMA
Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
b. Manfaat Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru
untuk dapat mengefektifkan belajar dengan menerapkan strategi media
pembelajaran berbasis computer sesuai dengan kemampuan siswa dan juga
memberikan pengalaman yang berarti dengan melaksanakan penelitian
untuk meningkatkan kemampuan minat belajar siswa.
c. Manfaat Bagi Lembaga/Sekolah
Hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi sekolah dan juga bisa menjadi
pendorong bagi guru-guru lain untuk melaksanakan penelitian.
24
25
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan
data menjadi informasi yang berkualitas dan digunakan senbagai alat bantu
dalam pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan
analisis. Dengan kata lain, sistem informasi berbasis komputer mengandung
arti bahwa komputer memiliki peran yang sangat penting dalam sistem
pembangkit informasi. Melalui integrasi yang dimiliki antar subsistem, sistem
informasi akan mampu menyediakan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan
berkualitas sesuai dengan manajemen yang membutuhkan. Secara teori,
penerapan sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer.
Tetapi pada prakteknya sistem informasi tersebut tidak akan dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan
CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi, dan basis
komputer.Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based
Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi
sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu
yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta
visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain
adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.
1
0
26
2. Jenis – Jenis Media
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin,
merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut
mempunyai arti “perantara” atau “pengantar”, yaitu perantara sumber pesan (a
source) dengan penerima pesan (a receiver).Jadi, dalam pengertian yang lain,
media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak.Banyak ahli dan juga organisasi yang
memberikan batasan mengenai pengertian media. Adapun jenis – jenis media
sbb:
a. Media Visual: media visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan
diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Berbagai
jenis media ini sangat mudah untuk didapatkan. Contoh media yang sangat
banyak dan mudah untuk didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh:
media foto, gambar, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku,
miniatur, alat peraga dan sebagainya.
b. Media Audio: media audio adalah media yang bisa didengar saja,
menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contohnya: suara, musik
dan lagu, alat musik, siaran radio dan kaset suara atau CD dan sebagainya.
c. Media Audio Visual: media audio visual adalah media yang bisa didengar
dan dilihat secara bersamaan. Media ini menggerakkan indra pendengaran
27
dan penglihatan secara bersamaan. Contohnya: media drama, pementasan,
film, televisi dan media yang sekarang menjamur, yaitu VCD. Internet
termasuk dalam bentuk media audio visual, tetapi lebih lengkap dan
menyatukan semua jenis format media, disebut multimediakarena berbagai
format ada dalam internet.
3. Media Berbasis Komputer
a. Tujuan Berbasis Komputer
Tujuan umum pembelajaran berbasis komputer adalah
bagaimanaprogram computer digunakan sebagai alat bantu untuk
menyampaikan materi dalam pembelajaran. Dengan berbagai fitur dan
aksesoris pendukungnya, (seperti : teks, suara, gambar, video dan
animasi.) (Udin, 2006).
b. Kelebihan dan Kekurangan Berbasis Komputer
(1) Kelebihan
Heinich (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan
yang ada pada komputer. Aplikasi computer sebagai alat bantu proses
belajar memberikan beberapa keuntungan antara lain :
(a) Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan
dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang
ditayangkan.
28
(b) Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat
melakukan control terhadap aktivitas belajarnya.
(c) Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan
keleluasaan terhadap siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan
memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan.
(d) Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang
diperlukan oleh pemakainya.
(e) Computer dapat deprogram agar mampu memberikan umpan balik
terhadap minat belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement)
terhadap prestasi belajar siswa.
(2) Kekurangan
Benny (2009) memberi penjelasan. Disamping memiliki sejumlah
kelebihan, computer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya :
(a) Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program computer,
terutama yang dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.
(b) Disamping itu, pengadaan,pemeliharaan, dan perawatan computer
yang meliputi perangkat keras ( hardware ) memerlukan biaya yang
relatrif tinggi.
29
(c) Masalah lain adalah compatability dan incompability antara hardware
dan software, penggunaan sebuah program computer biasanya
memerlukan perangkat keras dengan spesifik yang sesuai.
4. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan berikut ini:
a. Ika Soimah (2018) dengan judul skripsi “ Pengaruh Media Pembelajaran
berbasis Komputer Terhadap Minat belajar IPA Ditinjau dari Motivasi
Belajar Siswa” dengan hasil penelitian sebagai berikut (1) Ada perbedaan
yang sangat signifikan minat belajar IPA siswa kelas VII SMP Negeri 4
Gringsing Tahun Pelajaran 2016/2017 antara yang menggunakan media
pembelajaran langsung ditinjau dari motivasi belajar siswa (Fhitung =
21,307 dengan hasil nilai probanilitas 0,000); (2) Rata-rata dari minat
belajar IPA dan motivasi belajar siswa ternyata pembelajaran yang
menggunakan media berbasis komputer (Power Point) lebih tinggi dari
pada model pembelajaran langsung; (3) Ada pengaruh media berbasis
komputer terhadap minat belajar IPA ditinjau dari motivasi belajar siswa
kelas VII SMP Negeri 4 Gringsing Batang tahun pelajaran 2016/2017.
b. Tatan Z.M & Teti Sumiati (2011) dengan judul skripsi “Pengaruh
Penggunaan Media Belajar dan Minat belajar Terhadap Minat belajar
Matematika” dengan hasil penelitian (1) Minat belajar matematika yang
30
menggunakan media ICT lebih baik daripada minat belajar matematika
yang menggunakan media konvensional. Hal ini didasarkan pada
perolehan rerata minat belajar matematika yang menggunakan media ICT
sebesar 79, sementara itu minat belajar matematika yang menggunakan
media konvensional sebesar 72,75. (2) Minat belajar matematika siswa
yang memiliki minat tinggi lebih baik daripada minat belajar matematika
siswa yang memiliki minat rendah. Hal ini didasarkan pada perolehan
rerata minat belajar matematika siswa yang memiliki minat tinggi sebesar
71,5. Sementara minat belajar matematika siswa yang memiliki minat
rendah 67,5. (3) Penggunaan media belajar yang refresentatif lebih
meningkatkan minat belajar siswa yang berdampak pada minat belajar
matematika khususnya di kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang
Selatan.
5. Landasan Teori
a. Pengertian Minat Belajar
Sebelum kita mengetahui minat belajar maka kita harus mengetahui
pengertian minat dan belajar. Kata minat secara etimologi berasal dari bahasa
inggris “ interest” yang berarti kesukaan, perhatian (kecenderungan hati pada
sesuatu), keinginan. Jadi dalam proses belajar siswa harus mempunyai minat
atau kesukaan untuk mengikuti kegiatan belajar yang berlangsung, karena
dengan adanya minat akan mendorong siswa untuk menunjukan perhatian,
31
aktivitasnya dan partisipasinya dalam mengikuti belajar yang berlangsung.
Menurut Ahmadi (2009)“Minat adalah sikap jiwa orang seorang termasuk
ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, dan emosi), yang tertuju pada sesuatu
dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang kuat”.
Menurut (Slameto, 2003), “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Sedangkan menurut
(Djaali, 2008) “minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian minat adalah rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang
dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan.
b. Pengertian Belajar
Walgito (2010) memberikan definisi belajar “Learning is a process of
progressive behavior adaptation”.“belajar merupakan perubahan perilaku yang
mengakibatkan adanya perubahan perilaku ( change in behavior or
performance)”.
Demikian pula menurut (Djamarah, 2011) belajar adalah “serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasi dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor”. Demikian pula menurut
(Khodijah, 2014) belajar adalah sebuah proses yang memungkinkan seseorang
32
memperoleh dan membentuk kompetensi, ketrampilan, dan sikap yang baru
melibatkan proses-proses mental internal yang mengakibatkan perubahan
perilaku dan sifatnya relative permanen dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah perubahan dalam diri pelajarnya
yang berupa, pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku akibat dari interaksi
dengan lingkungannya.
c. Prinsip-Prinsip Belajar
(Suhana, 2014) prinsip-prinsip belajar sebagai kegiatan yang sistematis
dan kontinu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
• Belajar berlangsung seumur hidup.
• Proses belajar adalah kompleks namun terorganisir.
• Belajar berlangsung dari yang sederhana menuju yang kompleks.
• Belajar dari mulai yang factual menuju konseptual.
• Belajar mulai dari yang konkrit menuju abstrak.
• Belajar merupakan bagian dariperkembangan.
• Keberhasilan belajar dipengaruhi beberapafactor.
• Belajar mencakup semua aspek kehidupan yang penuh makna.
• Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu.
• Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru.
• Belajar yangberencana.
• Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan lingkungan internal.
33
• Kegiatan-kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bimbingan dari orang
lain.
d. Pengertian Minat belajar
Minat merupakan rasa ketertarikan, perhatian, keinginan lebih yang
dimiliki seseorang terhadap suatu hal, tanpa ada dorongan. Minat tersebut
akan menetap dan berkembang pada dirinya untuk memperoleh dukungan dari
lingkungannya yang berupa pengalaman. Pengalaman akan diperoleh dengan
mengadakan interaksi dengan dunia luar, baik melalui latihan maupun belajar.
Dan faktor yang menimbulkan minat belajar dalam hal ini adalah dorongan
dari dalam individu.Dorongan motif sosial dan dorongan emosional.
Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian minat belajar adalah
kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan
sehingga dapat menyebabkan perubahan pengetahuan, keterampilan dan
tingkah laku .
e. Ciri-Ciri Minat belajar
Dalam minat belajar memiliki beberapa ciri-ciri. Menurut Elizabeth
Hurlock dalam (Susanto, 2013) menyebutkan ada tujuh ciri minat belajar
sebagai berikut:
• Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.
• Minat tergantung pada kegiatan belajar.
• Perkembangan minat mungkin terbatas.
• Minat tergantung pada kesempatan belajar.
34
• Minat dipengaruhi oleh budaya.
• Minat berbobot emosional.
• Minat berbobot egoisentris, artinya jika seseorang senang terhadap
sesuatu, maka akan timbul hasrat untukmemilikinya.
Menurut (Slameto, 2003) siswa yang berminat dalam belajar adalah
sebagai berikut:
• Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang
sesuatu yang dipelajari secara terus-menerus.
• Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yangdiminatinya.
• Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada suatu yang diminati.
• Lebih menyukai hal yang lebih menjadi minatnya daripada hal yang
lainnya.
• Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dankegiatan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar
adalah memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu secara terus menerus, memperoleh kebanggaan dan
kepuasan terhadap hal yang diminati, berpartisipasi pada pembelajaran, dan
minat belajar dipengaruhi oleh budaya. Ketika siswa ada minat dalam belajar
maka siswa akan senantiasa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan akan
memberikan prestasi yang baik dalam pencapaian prestasi belajar.
f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat belajar Siswa.
35
Dalam pengertian sederhana, minat adalah keinginan terhadap sesuatu
tanpa ada paksaan. Dalam minat belajar seorang siswa memiliki faktor-faktor
yang mempengaruhi minat belajar yang berbeda-beda, (Syah, 2003)
membedakannya menjadi tiga macam, yaitu:
(1) Faktor internal
Adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi dua aspek, yakni:
a) Aspek fisiologis
Kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yangmenandai tingkat kebugaran
tubuh siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
pembelajaran.
b) Aspek psikologis
Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri
dari,intelegensi, bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasisiswa.
(2) Faktor Eksternal Siswa
Faktor eksternal terdiri dari dua macam, yaitu faktor lingkungan social dan
faktor lingkungan nonsosial
• Lingkungan Sosial
Lingkungan social terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman
sekelas.
• Lingkungan Nonsosial
Lingkungan social terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi
pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.
36
(3) Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
• Indikator Minat belajar
Menurut (Djamarah, 2002) indikator minat belajar yaitu rasa suka/senang,
pernyataan lebih menyukai, adanya rasa ketertarikan adanya kesadaran untuk
belajar tanpa di suruh, berpartisipasi dalam aktivitas belajar, memberikan
perhatian.
Menurut (Slameto, 2010) beberapa indikator minat belajar yaitu: perasaan
senang, ketertarikan, penerimaan, dan keterlibatan siswa. Dari beberapa
definisi yang dikemukakan mengenai indicatorminat belajar tersebut diatas,
dalam penelitian ini menggunakan indikator minat yaitu:
• Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap pelajaran tertentu
maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya yaitu senang
mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat pelajaran.
• Keterlibatan Siswa
Ketertarikan seseorang akan obyek yang mengakibatkan orang tersebut senang
dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan dari obyek tersebut.
Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan
dari guru.
• Ketertarikan
37
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada sesuatu
benda, orang, kegiatan atau biasa berupa pengalaman afektif yang dirangsang
oleh kegiatan itu sendiri. Contoh: antusias dalam mengikuti pelajaran, tidak
menunda tugas dari guru.
(4) Perhatian Siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama dalam
penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi siswa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain. Siswa
memiliki minat pada obyek tertentu maka dengan sendirinya akan
memperhatikan obyek tersebut. Contoh: mendengarkan penjelasan guru dan
mencatat materi.
(5) Pengertian Perhatian Orang Tua
• Pengertian Perhatian
Menurut (Syaiful, 2012) “perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum
cara bergaulnya jiwa dengan bahan- bahan dalam medan tingkah laku”.
Demikian pula menurut (Walgito, 2010) “ perhatian merupakan pemusatan
atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada suatu
atau sekumpulan obyek”.
Menurut (Slameto, 2010) “perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari
lingkungannya”.
38
Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian adalah
keadaan dalam diri pribadi seseorang yang sedang melaksanakan aktivitas
berupa pemusatan tenaga/ kekuatan jiwa semuanya ditunjukkan pada
sekumpulan obyek tertentu.
• Macam-MacamPerhatian
• Macam-macam perhatian menurut (Walgito, 2010) sesuai dari
sebagaimana perhatian itu di tinjau.
• Perhatian ditinjau dari segi timbulnya perhatian yaitu perhatian spontan
dan tidak spontan.
• Perhatian dilihat dari banyaknya objek yang dapat dicakup pada suatu
waktu yaitu perhatian yang sempit dan perhatian yang luas.
• Sehubungan dengan ini perhatian juga dapat dibedakan atas perhatian
terpusat dan perhatian yangterbagi-bagi.
• Perhatian yang dilihat dari fluktuasi perhatian yaitu perhatian yang statis
dan perhatian yangdinamis.
• Pengertian OrangTua
Pada hakikatnya orang tua adalah Pembina pribadi dan pendidik yang pertama
dalam hidup anak memberikan bantuan serta tanggung jawab untuk
mengerahkan perkembangan anak menuju kedewasaan, karena sukses tidaknya
anak menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baik menuju kedewasaan
adalah bagian dari tugas dan kewajiban orangtua.
Menurut (Djamarah, 2004) mengemukakan bahwa “ orang tua adalah pendidk
39
dalam keluarga”. Orang tua merupakan pendidikan utama dan pertama bagi
anak-anak mereka.Dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan, oleh
karena itu bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga,
hubungan anak dengan orang tua mempunyai pengaruh dalam
perkembangananak.“Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak”
(Musbikin, 2009). Orang tua bertanggung jawab penuh atas pemeliharaan
anak-anaknya sejak mereka dilahirkan dan bertanggung jawab penuh atas
pembentukan kararter anak-anaknya.Sejak dini, orang tua mengajarkan
bagaimana anak harus berbuat, bertingkah laku, berkata-kata dan sebagainya.
Anak itu akan berkelakuan baik, jujur, sabar, suka menolong ataukah akan
menjadi anak yang curang, pemarah, pembohong, tidak percaya diri dan
sebagainya tergantung bagaimana orang tua melaksankan tanggung jawab
tersebut sebagai guru pertama bagi anak-anaknya.
Dapat di ambil kesimpulan dari uraian diatas yang di maksud orang tua adalah
ayah dan ibu sebagai pembina pribadi dan pendidik yang pertama dalam hidup
anak yang memberikan bantuan serta tanggung jawab untuk mengerahkan
perkembangan anak menuju kedewasaan, karena sukses tidaknya anak dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baik menuju kedewasaan itu
adalah bagian dari tugas, peran dan kewajiban orang tua.
• Pengertian Perhatian Orang Tua
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua adalah
pemusatan aktivitas yang dilakukan orang tua berupa pemberian bimbingan,
40
arahan dan dorongan kepada anak dalam menghadapi berbagai masalah yang
timbul.
Membimbing, mengarahkan dan memotivasi anak ketika menghadapi masalah
bukanlah perkara yang sederhana, bahkan menjadi tantangan sendiri baik
secara intelektual maupun emosinal bagi para orang tua. Orang tua akan rela
berusaha semaksimal mungkin, melakukan apa saja dan mencurahkan segenap
perhatiannyademi membantu kesuksesan anak dalam belajar. Sebab berhasil
membimbing anak dalam belajar dan menjadikannya sukses adalah
kebanggaan sendiri bagi para orang tua.
• Bentuk-bentuk Perhatian OrangTua
Selanjutnya menurut Musbikin (2009), bentuk-bentuk perhatian orang terhadap
kegiatan belajar anak adalah sebagai berikut:
1) Orang tua mengajari untuk belajar dan membuat PR secara rutin dan
teratur.
Orang tua sebisa mungkin menjadwalkan jam berapa anak wajib belajar.
Dengan demikian, lama kelamaan anak akan merasakan bahwa belajar
merupakan sesuatu yang harus dilakukan setiap hari dengan kata lain menjadi
suatu kebiasaan.
2) Orang tua membantu kesulitan anak dalambelajar ketika melihat anak
mengalami kesulitan saat belajar, sebagai orang tua tidak boleh ragu-ragu
untuk membantunya. Orang tua supaya mencari tahu apa yang
menyebabkan anak mengalami kesulitan. Dari situ orang tua bisa
41
menuntun perlahan- lahan dalam menyelesaikan tugasnya.Jangan sampai
orang tua yang menyelesaikan tugas anak.Oleh karena itu peran
pendampingan anak saat sedang belajar sangat dibutuhkan agar kesulitan-
kesulitan anak segera teratasi dan anak tidak cepat putus asa.
3) Memotivasi anak untuk rajin belajar
Setiap orang tua ingin anaknya berprestasi terutama di bidang
pendidikan.Namun untuk mencapai prestasi tersebut, tentunya anak harus
termotivasi untuk belajar dengan orang tua selalu menyemangati anak untuk
rajin belajar.Caranya adalah apabila anak mencapai prestasi tertentu, sebagai
orang tua jangan segan memberikan hadiah atas usaha dan jerih payahnya.
Hadiah yang diberikan kepada anak tidak selalu harus berupa materi, tetapi
dapat berupa penghargaan dan pujian. Jika anakmerasabahwa usaha
kerasnya dihargai, anak akan termotivasi untuk berusaha lebih baik lagi, dan
anak tidak akan merasakan bahwa usahanya itu sia-sia belaka.
4) Memfasilitasi kegiatan belajar anak dirumah
Orang tua supaya menyediakan tempat belajar yang nyaman dan tenang bagi
anak. Ruang khusus belajar sangat dibutuhkan anak untuk menjaga daya
konsentrasinya agar selalu fokus terhadap apa yang sedang ia pelajari. Selain
itu orang tua supaya menyediakan sember belajar serta peralatan belajar yang
mendukung aktivitas belajar, misalnya buku-buku, alat tulis dan sebaginya.
5) Menjaga komunikasi dengan baik
Semiawan (2002) rumah tangga yang aman adalah rumah tangga tempat
42
dimana kedua orang tua memiliki waktu saling memperhatikan putra putrinya
dan berkesempatan berkomunikasi. Orang tua agar meluangkan waktu untuk
sekedar berbincang-bincang dengan anak sehingga komunikasi antara orang
tua dan anak tetap terjaga dan terjalin dengan baik.Jadikan posisi orang tua
sebagai pendengar yang baik bagi anak. Dengan demikian orang tua dapat
memantau apa saja yang dilakukan atau yang di alami anak setiap harinya.
Selain itu, penting juga untuk menunjukkan pada anak bahwa orang tua peduli
dan selalu bersedia membantu jika diperlukan.
6) Orang tua mendukung jika anak hendak belajar bersama temannya.
Belajar bersama memang dapat membantu anak,baikdalam pelajarannya sendiri
muupun perkembangan sosialisasinya.Peran orang tua adalah mengontrol,
apakah anak benar-benar belajar bersama atau sekedar alasan saja untuk keluar
rumah dan bermain dengan temannya.Semua bentuk perhatian orang tua
tersebut sangat dirasakan manfaatnya bagi perkembangan anak.Orang tua yang
kurang atau tidak memperhatikan anak, misalnya acuh tak acuh terhadap
belajar anaknya dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam
belajarnya. Oleh karena itu agar anak tidak mengalami kegagalan, orang tua
mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan perhatian yang
cukup terhadap anaknya, baik secara fisik maupun non fisik. Sebab anak dalam
kesehariannya tidak lepas dari lingkungan keluarga, waktu anak di rumah lebih
banyak dibandingkan waktu anak di sekolah.
• Manfaat Perhatian OrangTua
43
Khususnya dalam lingkungan keluarga, perhatian orang tua memiliki pengaruh
yang sangat besar bagi perkembangan anak sebab keluarga merupakan
lembaga sosial pertama yang dikenal anak.Perhatian orang tua dalam keluarga
dapat mempengaruhi perkembangan anak.Orang tua harus bijaksana dalam
memberikan bimbingan dan arahan agar terbentuk pribadi yang baik dalam diri
anak. Orang tua juga berperan memberikan semangat dan dorongan agar anak
dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki.
Orang tua dapat mendorong, mengarahkan anak untuk mendiri, untuk kreatif,
untuk menumbuhkan kepercayaan diri anak. Karena itu supaya anak diberi
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuannya, danapabila
diperlukan orang tua data memberikan pengarahan (Walgito, 2010).
Menurut Nuryanti (2008) manfaat perhatian orang tua adalah sebagai berikut:
1. Membuat orang tua memahami kebutuhan dasar anak, kebutuhan tersebut
mencakup kebutuhan fisik dan non fisik.
2. Membuat anak menjadi gembira.
3. Membuat orang tua responsif terhadap kondisi anak.
4. Membuat orang tua memberi penghargaan yang tepat terhadap apa yang
dimiliki dan prestasi yang dicapai anak.
5. Indikator Perhatian Orang Tua
Menurut Hibama (2002) indikator dari perhatian orang tua adalah
44
sebagaiberikut:
1) Memberikan kasih sayang
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.SPoerwodarminto,
kasih saying adalah perasaan sayang, perasaan cinta, atau perasaan suka dan
rasa perhatian kepada seseorang.
2) Memberikan perhatian
3) Memberikan motivasi
4) Memberikan semangat
5) Memelihara kesehatan anak
6) Memberikan Bimbingan
Dalam hal ini orang tua harus memberikan bimbingan kepada anak dan
contohnya perilaku yang baik, agar anak berkembang dengan sikap dan
perilaku yang baik pula.
• Memberikan bantuan ketika anak mengalami kesulitan.
• Memberikan nasihat kepada anak.
• Membiasakan anak untuk hidup mandiri.
• Menyuruh anak untuk belajar.
• Mengawasi kegiatan belajaranak.
• Memfasilitasi Anak
Memenuhi semua kebutuhan yang di perlukan oleh anak untuk menunjang
kegiatan anak agar kegiatan tidak berhenti karena fasilitas yang tidak ada.
a) Menyediakan peralatan belajar
45
b) Menyediakan biaya
c) Memberikan ruang belajar
• Menciptakan Suasana Belajar Yang Aman dan Nyaman
Dalam hal ini orang tua harus mengusahakan anaknya nyaman
belajar.Kenyamanan belajar tersebut tidak lepas dari pengaruh fisik dan psikis.
a) Menyediakan tempat belajar yang nyaman
b) Memberikan waktu untuk belajar
c) Mendukung belajar anak dengan tidak menyalakan TV
• Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan sebuah pencapaian yang di peroleh siswa dalam
menempuh pembelajaran.Dalam pengertiaanya prestasi belajar memiliki
banyak pengartian. Menurut Djamarah (2004) prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka
waktu tertentu, umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian
nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah
menguasai materi pelajaran yang disampaikannya.
Sedangkan menurut Menurut Sukmadinata (2003) “ prestasi belajar merupakan
realisasi atau pemekaran dari kecakapan- kecakapan potensial atau kapasitas
yang dimiliki seseorang”.
46
Sedangkan Menurut Arifin (2012) kata “prestasi” berasal dari bahasa belanda
yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi “prestasi” yang
berarti “hasil usaha”. Istilah prestasi belajar berbeda dengan minat belajar.pada
umumnya prestasi belajar berkenaan dengan aspek pengetahuan sedangkan
minat belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan di atas, dapat dimaknai bahwa
prestasi belajar adalah puncak minat belajar yang dicapai oleh siswa dalam
jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol
maupun kalimat serta mengakibatkan perubahan pada diri siswa baik
perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan sebagai hasil dari aktivitas
dalam belajar.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Dalam pengertian sederhana, minat adalah keinginan terhadap sesuatu tanpa
ada paksaan.Sedangkan prestasi belajar adalah puncak minat belajar yang
dicapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk
angka, huruf, simbol maupun kalimat serta mengakibatkan perubahan pada diri
siswa. Dalam minat belajar seorang siswa memiliki faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belajar yang berbeda-beda sma halnya dengan prestasi
belajar juga memiliki faktor-faktor yang sama dengan minat belajar, menurut
Suhana (2014) faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar antara lain:
1. Latar belakang peserta didik
2. Pengajar yang professional
47
3. Atmosfir pembelajaran partisipatif dan interaktif
4. Sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran
5. Kurikulum
6. Lingkungan
7. Atmosfir kepemimpinan pembelajaran yang sehat
8. Pembiayan yang memadai
Sedangkan menurut masrun dan martniah dalam (Khodijah, 2014) faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar dapat di golongkan menjadi beberapa
diantaranya:kemampuan bawaan anak; (2) kondisi fisik dan psikis anak; (3)
kemauan belajar anak; (4) sikap murid terhadap guru dan mata pelajaran serta
pengertian mereka mengenai kemajuan mereka sendiri dan (5)
bimbingan.Dengan demikian dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar ada dua yaitu dari dalam diri pembelajar atau eksternal dan dari
luar pembelajar atau internal, yang keduanya saling berkaitan satu samalain.
• Indikator Prestasi Belajar
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data minat belajar siswa adalah
mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu)
dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau di ukur.Dalam
penelitian ini indikator dari prestasi belajar disesuaikan dengan indikator yang
digunakan oleh guru untuk memperoleh nilai rapot semester genap tahun ajaran
2014/2015.
48
6. Kerangka Pikir
Belajar adalah suatu yang kegiatan kompleks.Tiap orang mempunyai ciri yang
unik untuk belajar, hal itu terutama di sebabkan ciri efesiensi mekanisme
penerimanya dan kemampuan tanggapannya. Seorang pelajar yang normal akan
dapat memperoleh pengertian dengan cara mengolah rangsangan dari luar yang
ditanggapi.
Siswa di dalam belajar membutuhkan sesuatu yang menarik agar apa yang
disampaikan oleh guru dapat diperhatikannya. Dalam hal ini media dalam proses
belajar sesuatu yang sangat penting. Begitu pentingnya media dalam
keberlangsungan proses pembelajaran, maka guru dituntut untuk memiliki
keterampilan mengelola media pembelajaran. Agar pesan-pesan yang ingin
disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.Semakin kreatif guru
mengelola media pembelajaran, maka semakin mudah mentransfer materi pelajaran
kepada peserta didik, dan semakin jelas yang ingin dicapai.
Penerapan media pembelajaran power point terhadap minatbelajar siswa dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.
49
Bagan 2.1 Pola kerangka pikir
7. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yaitu suatu kesimpulan sementara, tetapi kesimpulan belum final,
masih harus dibuktikan kebenarannya atau hipotesis adalah suatu jawaban
sementara atau dugaan sementara dimana ada kemungkinannya benar juga dan
kemungkinan salah.Bila data diperoleh disimpulkan bahwa hipotesis itu benar,
maka sudah berhenti menjadi “tesis” atau “tesa”.Karena yang dimaksud dengan
tesa adalah “kebenaran”. Sedangkan yang dimaksud dengan hypo adalah “di
bawah”. Jadi hipotesis menurut penulis adalah jawaban sementara atau jawaban
yang masih perlu dibuktikan kebenaraannya, sehingga dapat ditemukan suatu
jawaban atau pendapat”.
Pada dasarnya hipotesis adalah : jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang sebenarnya dapat diuji berdasarkan variabel penelitian. Dengan
Pembelajaran IPA
Media Pembelajaran Berbasis Komputer
(Power Point)
Minat belajar
50
demikian dapat dikatakan Hipotesis merupakan suatu anggapan berdasarkan pada
pemikiran sebagaimana mestinya. Dari uraian di atas, penulis dapat berkesimpulan
sementara terhadap pokok permasalahan penelitian yaitu : Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.
51
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian “ex-post facto’yang bersifat korelasional, karena
Variabel bebasnya tidak dikendalikan dalam artian variabel tersebut telah terjadi.
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar, Kelurahan
Gunung Sari, Kecamatan Rappocini,Kota Makassar,Sulawesi Selatan, Kode Pos:
90221.
3. Metode Penelitian
Metode yang.digunakan dalam penelitian ini adalah “ex-post facto Metode ini
dipilih karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkan dari media pembelajaran berbasis komputer terhadap pelaksanaan
pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran power point.
B. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2013) Operasional variabel adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian
52
menurut Sugiyono (2013) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel yang digunakan yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).
1) Variabel bebas yaitu variable X yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat Sugiyono (2013). Variabel bebas
dalam penelitian ini yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis komputer
adalah penggunaan komputer sebagai media penyampaian informasi
pembelajaran, latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban peserta didik. Media
pembelajaran berbasis komputer terdiri dari: Presentasi PowerPoint,CD / DVD /
Multimedia Pembelajaran Interaktif, Video pembelajaran dan
internet. Pembelajaran berbasis komputer menunjang implementasi kurikulum,
membantu upaya meningkatkan minat belajar, dan menjadi pelengkap sumber
belajar.
2) Variabel terikat adalah variable Y yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas Sugiyono (2013). Variabel terikat dalam penelitian
ini yaitu minat belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
sebagai minat belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
53
C. Definisi Operasional
1. Pengaruh media pembelajaran medi berbasis komputer merupakan penelitian
yang dilakukan sebagai upaya untuk mengukur minat belajar siswa IPA kelas
X di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar.
2. Minat belajar sebagai tolak ukur untuk mengetahui peningkatan siswa dalam
pembelajaran menggunakan media berbasis komputer.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Dalam setiap penelitian, populasi yang dipilih sangat erat kaitannya dengan
suatu masalah yang ingin diteliti, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteris IPA tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
sugiyono (2013).
Jadi populasi adalah seluruh individu yang akan dijadikan objek penelitian yang
paling sedikit memiliki sifat yang sama. Populasi penelitian ini adalah siswa di
SMA Muhammadiyah 1 Makassar.
Dengan demikian pada penelitian ini kelas X IPA 1 dengan jumlah siswa 31
orang, jumlah siswa laki laki berjumlah 7 orang dan jumlah siswa perempuan 24
orang.
54
Tabel 3.1
Tabel Populasi
No. Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah Ket.
Laki - Laki Perempuan
1. XII IPA 1 7 24 31
Jumlah 7 24 31
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang hendak diteliti (Suharsimi,
2006). Sedangkan menurut Sugiyono (2013) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteris IPA yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
total sampling. Menurut Sugiyono (2013: 118) total sampling adalah teknik
pengambilan sampel yaitu jumlah sampel sama dengan populasi. Penentuan sampel
dilakukan dengan hanya satu kelas yang memiliki kesamaan karakter, baik dari
aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
55
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kejadian
yang harus diamati di dalam proses belajar mengajar. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah instrument non tes.
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket minat
belajar IPA peserta didik.
F. Teknik Pengumpulan Data Siswa
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara-cara
memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian.Teknik pengumpulan data ini
menggunakan instrument non tes berupa berupa angket minat belajar IPA.
Pengumpulan data dilakukan pada setiap aktivitas, situasi atau kejadian
yang berkaitan dengan tindakan penelitian yang dilakukan.Hal ini dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Secara rinci teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Skor angket minat belajar di peroleh dari angket yang telah disebar oleh
respondent87ui
2) Dokumentasi berupa foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran yang
diperoleh dari setiap pertemuan penelitian.
56
G. Validasi Instrumen
Suharsimi (2009) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur.Sementara Sugiyono (2013) mengatakan
jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah minat belajar
siswa.Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah pengujian validitas
konstruksi.Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila 15butir soal
yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang
disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus.Untuk menguji validitas konstruksi,
dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts).
Setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli
dengan cara meminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Dalam
hal ini, ahli yang dimintai pendapatnya adalah dosen pembimbing penulisan skripsi
yang telah ditentukan dari jurusan.
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan
dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis.
57
Teknik analisis data yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah analisis uji-t yang
dibantu dengan program SPSS.
Penggunaan teknik analisis dengan menggunakan uji-t dimaksudkan untuk
mengetahui perbedaan kemampuan minat belajar siswa antara kelompok eksperimen
yang menggunakan media pembelajaran Berbasis computer dengan tidak
menggunakan media pembelajaran Berbasis komputer.Sebelum melakukan uji
hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji
normalitas dan homogenitas guna mengetahui data yang diperoleh terdistribusi
normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Rumus yang digunakan dalam menguji validitas adalah korelasi product
moment dalam yang rumusnya:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁∑𝑥𝑦(∑𝑥)(∑𝑦)
√{𝑁∑𝑥2 − (∑𝑥)2}{𝑁∑𝑦2 − ( ∑𝑦)2}
(Arikunto, 2010:319)
Keterangan : Rxy : Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
Σxy : Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Skor Y
Σ x : Jumlah seluruh skor X
Y : Jumlah seluruh skor Y
Σ X2 : Jumlah kuadrat seluruh skor X
58
Σ Y2 : Jumlah kuadrat seluruh skor Y
N : Banyak Sample
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji
hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini digunakan untuk menguji nilai rata-rata
dari kelompok tersebut memiliki perbedaan atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan bantuan program SPSS untuk menghitung uji-t. Adapun statistika uji-t
dengan rumus :
𝑡 =𝑟𝑥𝑦√𝑛 − 2
√1 − 𝑟𝑥𝑦2
Keterangan:
T : nilai hitung koefisien validitas
𝑟𝑥𝑦: koefisien korelasi
N : jumlah responden
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh
yang signifikan Media pembelajaran terhadap Minat belajar IPA.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, terdapat pengaruh yang signifikan
media pembelajaran IPA terhadap minat belajar IPA.
Hipotesis statistik IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
59
H0 : μ1 = μ2
H1 : μ1 ≠ μ2
Keterangan:
H0 : Tidak terdapat pengaruh media pembelajaran power point presentation
terhadap minat belajar siswa pada kelas X di SMA Muhammadiyah
Makassar.
H1 : Terdapat pengaruh media pembelajaran power point presentation
terhadap minat belajar siswa pada kelas X di SMA Muhammadiyah
Makassar.
μ1 : Rata-rata Keterampilan menulis karangan siswa dengan menggunakan
media pembelajaran power point presentation.
μ2 : Rata-rata minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas pada penelitian ini, menggunakan korelasi Product
Moment dengan alat bantu program SPSS 22.0 for windows. Syarat suatu
pernyataan dianggap valid apabila koefisien korelasi (rhitung) ≥ 0,30. Berikut tabel
rincian uji validitas yang meliputi dari tiga variabel :
Tabel 4.1
Uji Validitas
a. Variabel Minat belajar siswa mata kuliah IPA (X).
No.Butir
Instrumen
Koofesien
Korelasi (r)
Nilai Batas
Korelasi (r) Keterangan
1 2 3 4 1 0.435 0.3 VALID
2 0.592 0.3 VALID
3 0646 0.3 VALID
4 0.674 0.3 VALID
5 0.303 0.3 VALID
6 0.321 0.3 VALID
7 0.126 0.3 VALID
8 0.185 0.3 VALID
9 0.071 0.3 VALID
10 0.119 0.3 VALID
43
61
1 2 3 4
11 0.368 0.3 VALID
12 0.039 0.3 VALID
13 0.274 0.3 VALID
14 0595 0.3 VALID
15 0.222 0.3 VALID
Sumber : data diolah dari hasil penelitian 2019.
Tabel 4.2
Uji Validitas
Variabel Subjek dalam variabel dependen media pembelajaran(Y).
No.Butir
Instrumen
Koofesien
Korelasi (r)
Nilai Batas
Korelasi (r) Keterangan
1 2 3 4 1 0.547 0,3 VALID
2 0.136 0,3 VALID
3 0.464 0,3 VALID
4 0.706 0,3 VALID
5 0.283 0,3 VALID
6 0.687 0,3 VALID
7 0.746 0,3 VALID
8 0.722 0,3 VALID
9 0.617 0,3 VALID
10 0,563 0,3 VALID
11 0.418 0,3 VALID
62
1 2 3 4
12 0.537 0,3 VALID
13 0.593 0,3 VALID
14 0.708 0,3 VALID
15 0.559 0,3 VALID
Sumber : data diolah dari hasil penelitian 2019
Berdasarkan kedua tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa seluruh item
pernyatan baik dari X maupun Y memiliki nilai koefisien ≥ 0,3 sehingga dapat
disimpulkan seluruh butir pernyataan dalam kuesioner dianggap valid dan dapat
dilanjutkan untuk pengolahan data selanjutnya.
B. Pembahasan
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau mendekati normal.
63
Tabel. 4.3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 31
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.75117350
Most Extreme Differences Absolute .179
Positive .179
Negative -.102
Test Statistic .179
Asymp. Sig. (2-tailed) .013c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Metode Regresi Linear Sederhana
Pada penelitian ini, digunakan analisis regresi linear sederhana dengan
menggunakan satu variabel dependen dan satu variabel independen. Adapun bentuk dari
regresi linear berganda adalah:
𝒀 = a + 𝒃 𝑿 + 𝒆
Untuk persamaan regresi linear sederhana pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
64
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.628 4.981 4.945 .000
media pembelajaran 1.651 .255 .769 6.477 .000
Dependent Variable: minatbelajaripa
Sumber : Output SPSS 25 for Windows berdasarkan hasil penelitian
Dari tabel di atas di peroleh nilai yang sebesar 0,000000275 sehingga data
tersebut signifikan karna nilai signifikansi < 𝛼=0,05.
2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Kofisien ini dicari untuk mengetahui
seberapa besar perubahan dari minat belajar siswa. Nilai koefisien sebesar 1
menunjukkan bahwa variabel independen yang digunakan 100% tepat
(sempurna) dalam menjelaskan variasi yang terjadi pada variabel dependen.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh nilai koefisien
determinasi (R2) sebagai berikut.
65
Tabel 4.5
Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .769a .591 .577 3.82393
a. Predictors: (Constant), media pembelajaran
Sumber : Output SPSS 25 for Windows berdasarkan hasil penelitian
Berdasarkan tabel di atas diketahui R Square sebesar 0.591. Berdasarkan nilai R
Square ini dapat dikatakan bahwa sebesar 59 % variabel pembelajaran IPA dapat
dijelaskan oleh variable media pembelajaran, sedangkan sisanya sebesar 41% (100% -
59%) adalah dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak ada pada model atau tidak
diamati pada penelitian ini.
3. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk melihat apakah variabel independen secara individu
berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pada pengujian parsial (uji t)
ini adalah jika thitung> ttabel maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak. Hasil uji parsial (uji t) dapat dilihat pada tabel di bawah ini
66
Tabel 4.6
Hasil Uji-t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.628 4.981 4.945 .000
media pembelajaran 1.651 .255 .769 6.477 .000
a. Dependent Variable: minat belajar ipa
Sumber : Output SPSS 25 for Windows berdasarkan hasil penelitian
Hasil uji t dari media pembelajaran diperoleh nilai sig. Lebih kecil (<) dari
0,05 dan t hitung > t tabel, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa media
pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap pembelajaran IPA diterima.
Untuk menguji apakah ada pengaruh variabel media pembelajaran terhadap
pembelajaran IPA, maka dilakukan uji t (uji parsial) dengan tingkat kepercayaan
95%. Uji hipotesis untuk variabel media pembelajaran (X) terhadap
pembelajaran IPA, dapat dijelaskan dengan hipotesis sebagai berikut:
a) Ho : β1 = 0 (tidak ada pengaruh antara X terhadap Y)
Ha : β1 = > 0 (ada pengaruh antara X terhadap Y)
b) Level of cinvidence = 95% dengan tingkat kesalahan α = 0,05
67
Keberhasilan tenaga pendidikan sesungguhnya akan terjadi bila ada
interaksi antara tenaga pendidik dengan peserta didik. Guru sebagai tenaga
pendidik merupakan pemimpin.
Daerah kritis (t tabel = 1,70)( t hitung X1 = 6,477)
Oleh karena thitung 6,477> ttabel 1,70 ,maka dapat dikatakan terdapat
pengaruh yang nyata antara variabel media pembelajaran dengan
pembelajaran IPA, menunjukkan media pembelajaran berpengaruh
signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA.
Apabila dilakukan analisis berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada
tabel 4.10, kita dapat melihat pengaruh media pembelajaran dengan
memerhatikan nilai thitung dan tingkat signifikan dari variabel tersebut.
Berdasarkan tabel 4.10, thitung untuk variabel media pembelajaran sebesar
6,477. Untuk mengetahui variabel ini dengan menggunakan thitung, maka kita
harus membandingkan antara thitung dan ttabel. Apabila thitung >tabel, maka
variabel tersebut punya pengaruh terhadap variabel dependen.
Perbandingan thitung > tabel dapat dilihat bahwa nilai thitung > dari nilai
ttabel, yakni 6,477 >1,70.Jadi berdasarkan perbandingan nilai t hitung dan ttabel,
dapat disimpulkan variabel media pembelajaran memiliki pengaruh terhadap
hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPA.
68
Berdasarkan tingkat signifikan, apabila tingkat signifikan berada dibawah
atau lebih kecil dari 5%, maka variabel berpengaruh terhadap variabel dependen
dan begitupula sebaliknya. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat singnifikan
sebesar 0,000000275. Jadi dapat dikatakan bahwa tingkat signifikan variabel
media pembelajaran berada di bawah standar, artinya variabel ini memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
4. Interpretasi Hasil Penelitian
Pengaruh media pembelajaran terhadap pembelajaran IPA dari hasil
perhitungan statistik pada media pembelajaran diketahui bahwa: Media
pembelajaran SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar yang menonjol yaitu
media pembelajaran dan komunikasi antar warga sekolah dapat berlangsung
secara efektif. Tingginya mdia pembelajaran di sekolah ini tidak lepas dari peran
serta pihak sekolah dalam menerapkan media pembelajaran dan membangun
komunikasi antar warga sekolah. Media pembelajaran yang diterapkan meliputi :
memberi power point kepada siswa untuk memudahkan siswa dalam
pembelajaran, dan mengajarkan kepada siswa pentingnya media pembelajaran
berbasis computer.
Menurut hasil analisis indikator analisis media pembelajaran, terungkap
bahwa kualitas terendah dari media pembelajaran ini adalah pentingnya
teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar.
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Media pembelajaran SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar yang
menonjol yaitu media pembelajaran dan komunikasi antar warga sekolah
dapat berlangsung secara efektif.
2. Tingginya pemanfaatan media pembelajaran di sekolah ini tidak lepas dari
peran serta pihak sekolah dalam menerapkan media pembelajaran dan
membangun komunikasi antar warga sekolah.
3. Media pembelajaran yang diterapkan meliputi : memberi power point kepada
siswa untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran, dan mengajarkan
kepada siswa pentingnya media pembelajaran berbasis komputer.
4. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh thitung 6,477 >
ttabel 1,70 ,maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang nyata antara variabel
media pembelajaran dengan pembelajaran IPA, menunjukkan media
pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata
pelajaran IPA.
70
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh ternyata media pembelajaran
berbasis komputer memiliki pengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa
IPA kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Unismuh makassar, oleh karena itu
hendaknya sekolah mengembangkan sarana dan prasarana yang tentunya mampu
menunjang kegiatan belajar siswa.
71
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rieka Cipta.
Arifin, Z. (2012). Penelitian Pendidikan - Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Benny, A. P. (2009). Model-Model Desain System Pembelajaran. Jakarta: UNJ.
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, B. S. (2002). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan
Teoritis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, B. S. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua & Anak Dalam Keluarga. Jakarta: PT.
Reneka Cipta.
Djamarah, B. S. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gie, T. L. (1998). Cara Belajar yang Efisien. Bandung: ITB.
Heinich, d. (1986). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. New York: Macmillan
Publishing Company.
Hibama, S. R. (2002). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Galah.
Khodijah, N. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Marwan, A., & Sweeney, T. (2010). Teacher Perception of Educational Technology Integration
in an Indonesian Polytechnic. Asia Pacific Journal of Education: Vol. 3, No 4. Pp. 463-476.
Musbikin, I. (2009). Kehebata Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak. Jogjakarta: Power
Books (Ihdiana).
Nuryanti, L. (2008). Psikologi Anak. Jakarta: PT Indeks.
Semiawan, R. C. (2002). Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini. Jakarta: PT Ikrar
Mandiri Abadi.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
72
Suhana, C. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran (Edisi Revisi). Bandung: Refika Aditama.
Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta:
PT Rieka Cipta.
Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sumiati, & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Syah, M. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakara.
Syaiful, S. (2012). Supervisi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Udin, S. W. (2006). "Makna dan Tahap-Tahap Proses Belajar" Psikologi Belajar. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
73
LAMPIRAN
A. Profil Sekolah
SMA Muhammadiyah I Unismuh (Universitas Muhammadiyah) Makassar adalah
lembaga pendidikan menengah yang berada di bawah naungan Badan Pelaksana
Harian Universitas Muhammadiyah Makassar (BPH UMM). Sekolah ini terletak di Jl
Muhammadiyah No 51 B Makassar. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah
unggulan Muhammadiyah yang mampu melaksanakan ujian seleksi penerimaan siswa
baru seperti yang dilakukan oleh sekolah negeri. Selain itu, alumninya juga sudah bisa
berbicara di tingkat regional maupun nasional pada berbagai bidang, baik eksekutif,
legislatif maupun yudikatif. Keberhasilan itu tidak terlepas dari peran para pengajar
yang sudah senior di bidangnya masing-masing dan dipilih dari sekolah negeri. Selain
itu, kegiatan laboratorium aktif dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Sehingga setiap
praktikum dapat dituntaskan karena tidak terdesak oleh waktu. Kedisiplinan terpelihara
dan siswa senantiasa diikutkan pada kegiatan diskusi-diskusi remaja.
74
Visi dan Misi SMA Muhammadiyah I Unismuh Makassar.
• Visi
Mantap Keimanan, Anggun berakhlak, unggul intelektual, sigap berkarya
• Misi
- Menerapkan pola pembelajaran terpadu yang dapat menguasai IMTAQ dan IPTEK
sehingga siswa memiliki landasan ketaqwaan yang kokoh, dalam wujud kesalehan
pribadi dan sosial yang dijiwai semangat amar ma'ruf nahi mungkar.
- Menjadikan SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar sebagai sekolah unggulan
di bidang bahasa, sains, dan teknologi.
75
B. Deskripsi Jawaban Responden pada Variabel Hasil belajar siswa mata
pelajaran IPA (X)
No Pertanyaan Jawaban
SS S TS
1 Proses pembelajaran IPA yang digunakan
oleh guru sangat menarik bagi siswa kelas X
10 10 11
2 Mata pelajaran IPA sanagt menarik untuk di
pelajari oleh siswa
9 7 14
3 Siswa sering tidak memerhatikan guru pada
saat mata pelajaran IPA berlangsung
19 9 1
4 Materi pembelajaran IPA sangat
membosankan bagi siswa
2 27 2
5 Tugas dan soal IPA yang di berikan guru
mudah untuk diselesaikan oleh siswa
5 18 8
6 Siswa tidak tertarik dengan mata pelajaran
IPA karena materinya sulit
19 9 1
7 Siswa merasa bosan dan tidak semangat pada
saat belajar IPA
20 10 1
8 Pembelajaran IPA sangat bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
31
9 Siswa mudah menguasai mata pelajaran IPA
yang sudah di ajarkan oleh guru
8 18 5
10 Pembelajaran IPA tidak relavan bagi siswa
SMA kelas X karena bahasanya sulit di
pahami
30 1
11 Mata pelajaran IPA lebih mudah di pahami
dibandingkan mata pelajaran lain.
31
76
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2019
12 Siswa merasa puas dengan apa yang
diperoleh dari pembelajaran IPA
9 11 11
13 Pelajaran IPA tidak penting untuk di pelajari
siswa kelas X
31
14 Mata pelajaran IPA merupakan ilmu baru
bagi siswa SMA
11 9 11
15 Guru mata pelajaran IPA sangat
membosankan
11 15 5
77
C. Deskripsi Jawaban Responden pada VariabelSubjek dalam variabel
dependen (media pembelajaran) (Y).
No Pertanyaan Jawaban
SS S TS
1 Penggunaan media berbasis komputer ada
hubungannya dengan aktivitas belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPA.
20 7 4
2 Siswa mudah memahami materi
pembelajaran IPA yang di jelaskan oleh guru
yang menggunakan media berbasis komputer.
9 19 3
3 Penggunaan media yang berbasis komputer
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
dengan mudah.
30 1
4 Penggunaan media mempersulit siswa dalam
proses pembelajaran.
1
1 29
5 Tampilan bahan ajar menggunakan media
gambar pada mata pelajaran IPA mempesulit
siswa dalam pembelajaran.
31
6 Penjelasan teks yang menggunakan media
pada mata pelajaran IPA membuat siswa
kelas X lebih mudah paham.
27 3 1
7 Penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer sangat mempengaruhi kualitas
siswa untuk berprestasi.
21 10
8 Penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer tidak membuat siswa lebih berpikir.
15 16
9 Penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer membuat sy sulit belajar.
31
78
Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2019
D. Hasil hitung SPSS
10 Penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer membuat siswa kelas X lebih
mudah mengetahui perkembangan teknologi
yang ada.
30 1
11 Penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer pada mata pelajaran IPA kurang
menarik perhatian siswa.
2 29
12 Penggunaan media gambar berbasis komputer
pada mata pelajaran IPA dapat menarik
perhatian siswa.
16 15
13 Penggunaan media pembelajaran berbasis
komputer membuat siswa lebih mengerti
30 1
14 Materi pembelajaran IPA yang digunakan
dalam media pembelajaran berbasis komputer
mempersulit siswa dalam pembelajaran.
5 15 11
15 Guru mata pelajaran IPA yang menggunakan
bahasa baik dan benar mempersulit siswa
dalam memahami pelajaran.
31
79
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .769a .591 .577 3.82393
a. Predictors: (Constant), media pembelajaran
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 613.497 1 613.497 41.956 .000b
Residual 424.052 29 14.622
Total 1037.548 30
a. Dependent Variable: minatbelajaripa
b. Predictors: (Constant), media pembelajaran
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.628 4.981 4.945 .000
media pembelajaran 1.651 .255 .769 6.477 .000
a. Dependent Variable: minatbelajaripa
Dari tabel di atas di peroleh nilai yang sebesar 0,000000275 sehingga data tersebut
signifikan karna nilai signifikansi < 𝛼=0,05.
E. Dokumentasi
80
81
82
83
F. LAMPIRAN T-TABEL
84
top related