pengaruh pembiayaan mudharabah musyarakah …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3206/1... ·...
Post on 06-Nov-2020
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,
MUSYARAKAH, MURABAHAH DAN NON
PERFORMING FINANCING TERHADAP
PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
PERIODE 2012-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
AGUNG MULYA PRASETYO
NIM 21313144
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH,
MUSYARAKAH, MURABAHAH DAN NON
PERFORMING FINANCING TERHADAP
PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
PERIODE 2012-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
AGUNG MULYA PRASETYO
NIM 21313144
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Jika Anda ingin membuat mimpi Anda menjadi
kenyataan, hal pertama yang harus anda lakukan adalah
bangun”
(Albert Einstein)
“All our dream can come true if we have the courage to
pursue them”
(Walt Disney)
“Untuk menemui keberhasilan yang pertama kita
lakukan adalah berani melangkah”
(Agung Mulya Prasetyo)
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
Allah SWT yang selalu memberikan rahmat serta hidayah-
Nya.
Kedua orang tuaku tercinta, Ibu (Mulyati) dan Bapak
(Suparyono), serta dua saudaraku tercinta (Fajar Dwi
Mulyanto dan Bagas Wahyu Setiawan) yang selalu
mendo’akan, menyemangati, menasehati, dan memotivasi
dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih untuk semuanya.
Kepada teman-teman mahasiswa jurusan Perbankan
Syariah S1 IAIN Salatiga dan sahabat seperjuangan yang
telah rela membantu, mendoakan, menyemangati,
menasehati, dan memotivasi dengan iklas.
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillaahirrabil’aalamiin, Segala puji bagi Allah SWT, atas segala
limpahan rahmat serta hidayah-Nya, tak lupa shalawat serta salam kita sanjungkan
kepada junjungan kita, nabi Muhammad SAW. Atas karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul: “Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Non Performing Financing Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2012-2016”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program Strata Satu (S1)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya do’a,
bimbingan, dukungan, nasehat, dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi
ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.si selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Mochlasin, M.Ag. selaku pembimbing, yang telah memberikan
bimbingan, dorongan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
ix
5. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendo’akan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen jurusan S1 Perbankan Syariah dan seluruh staff IAIN
Salatiga
7. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam jurusan S1 Perbankan Syariah
8. Terima kasih untuk semua teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu
per satu yang telah menjadi bagian dari hidupku, selalu sehat dan sukses
untuk kita semua.
9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terima kasih untuk semangat yang selalu kalian
berikan.
Dan akhirnya, tidak ada kata selain rasa syukur atas rahmat dan
karunia serta ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
Agung Mulya Prasetyo
NIM.213 13 144
x
ABSTRAK
Prasetyo, Agung, Mulya. 2018. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah, Murabahah dan Non Performing Financing terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2012-2016. Skripsi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Perbankan Syariah S1, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Mochlasin, M.Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan
mudharabah, musyarakah, murabahah dan NPF terhadap Profitabilitas (ROA)
bank umum syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
populasi bank umum syariah di indonesia periode 2012-2016. Pemilihan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Metode purposive sampling
merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan alat bantu analisis SPSS versi 16 dan Eviews 6. Hasil penelitian
secara parsial menunjukkan bahwa variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA), variabel pembiayaan
musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA),
variabel pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) dan variabel NPF berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA). Pada uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan
bahwa pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan
murabahah, NPF secara stimultan berpengaruh terhadap profitabilitas sebesar
72,1% sedangkan sisanya 27,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
Kata Kunci: Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, NPF dan ROA.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL..................................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................................iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT......................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................................v
MOTTO..................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN..................................................................................................vii
KATA PENGANTAR..........................................................................................viii
ABSTRAK...............................................................................................................x
DAFTAR ISI...........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................8
C. Tujuan Penelitian....................................................................................8
D. Kegunaan Penelitian...............................................................................9
E. Sistematika Penulisan...........................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka......................................................................................12
xii
B. Kerangka Teori.....................................................................................21
1. Profitabilitas...................................................................................21
a. Pengertian Profitabilitas...........................................................21
b. ROA..........................................................................................21
2. Pembiayaan Bank Syariah..............................................................22
3. Pembiayaan Mudharabah...............................................................24
a. Pengertian Mudharabah...........................................................24
b. Jenis-Jenis Pembiayaan Mudharabah......................................25
c. Rukun Pembiayaan Mudharabah.............................................26
d. Syarat Pembiayaan Mudharabah.............................................27
4. Pembiayaan Musyarakah...............................................................27
a. Pengertian Musyarakah............................................................27
b. Jenis-Jenis Pembiayaan Musyarakah.......................................29
c. Syarat Pembiayaan Musyarakah..............................................29
5. Pembiayaan Murabahah.................................................................30
a. Pengertian Murabahah..............................................................30
b. Jenis-Jenis Pembiayaan Murabahah.........................................30
c. Rukun Pembiayaan Murabahah................................................31
6. Non Performing Financing............................................................31
C. Kerangka Penelitian.............................................................................32
D. Hipotesis...............................................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.....................................................................................40
xiii
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................40
C. Populasi dan Sampel............................................................................40
D. Teknik Pengumpulan Data...................................................................42
E. Definisi Konsep dan Definisi Operasional...........................................42
F. Instrumen Penelitian.............................................................................44
G. Tehnik Analisis Data............................................................................45
1. Uji Stasioneritas.............................................................................45
2. Uji Asumsi Klasik..........................................................................46
a. Uji Multikolonieritas................................................................46
b. Uji Heterokesdastisitas.............................................................47
c. Uji Normalitas..........................................................................48
d. Uji Autokorelasi.......................................................................49
3. Uji Statistik.....................................................................................50
a. Analisis Regresi Berganda.......................................................50
b. Uji t...........................................................................................51
c. Uji F..........................................................................................51
d. Uji R2 (Koefisien Determinasi)............................................... 52
H. Alat Analisis.........................................................................................53
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian...................................................................54
1. Uji Statistik Deskriptif....................................................................54
B. Analisis Data........................................................................................55
1. Uji Asumsi Klasik..........................................................................55
xiv
a. Uji Multikolonieritas................................................................55
b. Uji Heterokesdastisitas.............................................................57
c. Uji Normalitas..........................................................................59
d. Uji Autokorelasi.......................................................................60
2. Uji Statistik.....................................................................................61
a. Analisis Regresi Linear Berganda............................................61
b. Uji t...........................................................................................64
c. Uji F..........................................................................................66
d. Uji R2 (Koefisien Determinasi)............................................... 67
C. Pembahasan Hasil Penelitian................................................................68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................73
B. Saran.....................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas..................................12
Tabel 2.2 Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas..................16
Tabel 2.3 Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas...................17
Tabel 2.4 Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas...................19
Tabel 2.5 Pengaruh NPF terhadap Profitabilitas ...................................................19
Tabel 2.6 Hipotesis Penelitian ...............................................................................40
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian .............................................................................45
Tabel 3.2 Kriteria Autokorelasi .............................................................................49
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif..................................................................54
Tabel 4.2 Hasil Uji R2 Regresi Utama...................................................................56
Tabel 4.3 Perbandingan r2 dan R
2..........................................................................57
Tabel 4.4 Hasil Uji Heterokesdastisitas.................................................................58
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas..............................................................................60
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi...........................................................................61
Tabel 4.7 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda.....................................................62
Tabel 4.8 Hasil Uji t...............................................................................................64
Tabel 4.9 Hasil Uji F..............................................................................................67
Tabel 4.10 Hasil Uji R2..........................................................................................67
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis...............................................................................68
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Penelitian ...............................................................................32
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Rekapan Data Penelitian.
Lampiran 2: Hasil Uji Stasioneritas.
Lampiran 3: Hasil Uji SPSS:
a. Lampiran Uji Statistik Deskriptif.
b. Lampiran Uji Multikolonieritas.
c. Lampiran Uji Heterokesdastisitas .
d. Lampiran Uji Normalitas.
e. Lampiran Uji Autokorelasi.
f. Lampiran Analisis Regresi Berganda.
g. Lampiran Uji t.
h. Lampiran Uji F.
i. Lampiran Uji R2 (Koefisien Determinasi).
Lampiran 4: Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis yang melanda dunia perbankan Indonesia telah menunjukan
bahwa perbankan dengan sistem konvensional bukan satu-satunya sistem
yang dapat diandalkan. Perbankan syariah merupakan salah satu sistem
perbankan lain yang lebih tangguh daripada perbankan dengan sistim
konensional. Bank Syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi
dengan tidak menggunakan bunga (riba). Produk-produk yang
dikembangkan bank syariah berdasarkan Al-Quran dan Hadis, dengan
demikian bisa dikatakan bahwa bank syariah adalah lembaga keuangan
yang usaha pokonya adalah memberikan pembiayaan dalam lalu lintas
peredaran uang yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan prinsip
syariat Islam (Muhammad, 2005:13).
Perbankan syariah yang dilaksanakan diatas prinsip yang berbeda
dengan perbankan konvensional yang kenyataanya lebih terbukti mampu
bertahan pada saat krisis sekalipun. Saat ini, sistem perbankan syariah
lebih berkembang dan menjadi alternatif menarik bagi kalangan
perusahaan sebagai pelaku bisnis, akademisi sebagai penyedia sumber
daya manusia dan masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan. Dengan
seiring berjalannya waktu, pemahaman masyarakat mengenai sistem bank
syariah mulai meningkat, sehingga bank syariah semakin diminati oleh
2
masyarakat. Perkembangan ini memicu semakin banyaknya bank umum
syariah yang bermunculan. Berdasarkan dari data statistik perbankan
syariah pada tahun 2016 terdapat 13 bank umum syariah, jumlah ini
ternyata lebih banyak dibandingkan pada tahun 2014 yang baru berjumlah
12 bank umum syariah.
Dilihat dari pertumbuhan perbankan syariah yang semakin
mengalami kemajuan yang positif pada setiap tahunnya, maka diperlukan
penilaiaan untuk menentukan kondisi suatu bank yang biasanya
menggunakan berbagai alat ukur. Salah satunya adalah aspek earning atau
pendapatan. Hasil dari aspek tersebut kemudian menghasilkan kondisi
suatu bank. Berdasarkan pendapatan tersebut, aspek earning atau
profitabilitas merupakan salah satu aspek yang dapat menilai kinerja suatu
bank apakah sudah baik atau belum. Profitabilitas merupakan salah satu
elemen yang sangat penting dalam penilaian kinerja keuangan bank.
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba
melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya
(Harahap, 2008: 305).
Bank harus senantiasa menjaga profitabilitasnya untuk menjaga
keberlangsungan usahanya. Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan
dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara
menganalisis dan menghitung rasio-rasio dalam kinerja keuangan. Karena
rasio-rasio tersebut mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas
3
yang dicapai bank yang bersangkutan. Dengan begitu, profitabilitas bank
tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu (Ericson, 2008: 31).
Dengan adanya bermacam-macam cara penilaian profitabilitas
suatu perusahaan, salah satunya dengan metode Return On Assets (ROA).
Return On Assets (ROA) merupakan salah satu cara menghitung kinerja
keuangan perusahaan dengan membandingkan laba bersih yang diperoleh
perusahaan dengan total aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA
merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas
sumber daya keuangan yang telah ditanamkan pada perusahaan (Permana,
2010: 29). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank dari
segi penggunaan asset ( Dendawijaya, 2009).
Dalam penggunaan assetnya serta operasional bank syariah sama
halnya dengan bank konvensional yaitu berfungsi untuk mengerahkan
dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada
masyarakat yang membutuhkan, dengan memanfaatkan aktiva produktif
yang dimiliki bank. Komponen aktiva produktif yang dimiliki bank
syariah salah satunya adalah pembiayaan. Pembiayaan adalah salah satu
produk usaha bank syariah yang mampu menghasilkan keuntungan.
Pembiayaan mempunyai dua lingkup arti, diantaranya pembiayaan secara
luas berarti financing, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri
4
maupun dijalankan oleh orang lain. Dalam arti sempit, pembiayaan
dipakai untuk mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh lembaga
pembiayaan, seperti bank syariah kepada nasabah (Muhammad, 2005:
260).
Jasa pembiayaan yang diberikan bank syariah jauh lebih beragam
daripada jasa-jasa pembiayaan yang diberikan oleh bank konvensional.
Berdasarkan jenisnya pembiayaan bank syariah dibagi menjadi tiga,
pertama; pembiayaan dengan prinsip jual beli (ba’i) dengan akad
murabahah, salam, dan istishna, kedua; pembiayaan dengan prinsip sewa
(ijarah) dengan akad ijarah dan ijarah muntahiyah bitamlik, ketiga;
pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (syirkah) dengan akad mudharabah
dan musyarakah (Yudiana, 2014: 23).
Didalam jasa pembiayaan perbankan syariah pembiayaan yang
terkenal yaitu pembiayaan dengan prinsip bagi hasil diantaranya yaitu
pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah serta ada juga
pembiayaan dengan prinsip jual beli diantaranya yaitu pembiayaan
murabahah.
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil dengan akad mudharabah
adalah akad kerjasama usaha antara bank sebagai pemilik dana (shahibul
maal) dengan nasabah sebagai pengusaha atau pengelola dana (mudharib),
untuk melakukan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau
kerugian) menurut kesepakatan dimuka (Nabhan, 2008: 53).
5
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lainnya yaitu pembiayaan
dengan akad Musyarakah, merupakan suatu bentuk akad kerjasama
perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya
dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk
ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. keuntungan
dibagi menurut proporsi peyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan
bersama (Yudiana, 2014: 49).
Semakin tinggi pembiayaan mudharabah dan musyarakah maka
semakin tinggi pula tingkat profitabilitas suatu bank (Pratama dkk, 2017).
Dalam keterkaitannya pembiayaan mudharabah dan pembiayaan
musyarakah memiliki pengaruh dalam naik turunnya profitabilitas bank
syariah, ada beberapa peneliti yang telah meneliti tentang pengaruhnya
pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas diantaranya dalam
penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Sunarto (2016) menyatakan
bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas dan pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Sementara ada peneliti lainnya menyatakan hasil yang
bertolak belakang yaitu dari Faradilla dkk. (2017) yang menyatakan bahwa
pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, dan
dari Aisyah dkk. (2016) menyatakan pembiayaan musyarakah tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas.
Produk lain yang ditawarkan oleh bank syariah selain dengan
prinsip bagi hasil, ada pembiayaan dengan prinsip jual beli yaitu
6
pembiayaan dengan akad Murabahah adalah transaksi dengan prinsip jual
beli. Transaksi dengan prinsip murabahah berarti terjadi jual beli barang
antara dua pihak penjual dan pembeli dengan harga diatas harga pokok
(harga pokok ditambah keuntungan) yang disepakati oleh pihak penjual
dan pihak pembeli (Nabhan, 2008: 91).
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan adanya perpindahan
kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan bank dintentukan di
depan dan menjadi bagian atas harga barang dijual. Dalam kegiatannya,
akad murabahah yang merupakan salah satu produk dari prinsip jual beli
mendominasi transaksi pembiayaan bank syariah. Semakin banyak bank
syariah menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan murabahah maka
akan semakin meningkatkan keuntungan yang didapat oleh bank syariah
itu sendiri. Seperti penelitian oleh Haq (2015) yang menyatakan
pembiayaan murabahah berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas. Ada peneliti lain yang menyatakan hasil bertolak belakang
dengan penelitian diatas, dilakukan oleh Aisyah dkk. (2016) yang
menyatakan pembiayaan murabahah tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas.
Semakin meningkatnya produk pembiayaan dalam bank syariah
akan mendatangkan resiko perbankan yang besar pula, salah satunya yaitu
resiko pembiayaan. Hal ini dikarenakan pembiayaan merupakan produk
investasi bank syariah yang termasuk dalam produk Natural Uncertainty
Contracts (Rivai, 2007: 247). Produk investasi memiliki sifat yang
7
senantiasa mendatangkan resiko, pembiayaan pun mengalami
ketidakpastian atas pengembalian laba atau keuntungan dari dana yang
telah di sepakati antara bank dan nasabah. Adanya ketidakpastian tersebut
membawa resiko yang tinggi bagi bank syariah sebagai penyalur dana atas
pembiayaan tersebut (Karim, 2006: 114).
Tingginya resiko pembiayaan tercemin dari rasio pembiayaan
bermasalah yang sering dikenal sebagai Non Performing Financing
(NPF). Pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing) berarti
pembiayaan yang dalam pelaksanaanya belum mencapai atau memenuhi
target yang diinginkan pihak bank seperti pengembalian pokok atau bagi
hasil yang bermasalah. Risiko kredit yang disebabkan oleh
ketidakmampuan pihak debitur untuk mengembalikan jumlah pinjaman
yang sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, bila tidak dikelola
dengan baik maka akan mengakibatkan proporsi kredit bermasalah yang
semakin besar sehingga akan berdampak terhadap kondisi perbankan dan
dapat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap tingkat kesehatan
bank (Refinaldy, 2014: 5).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ummah dan Suprapto
(2015) dan juga Rizal (2016) menyatakan bahwa NPF berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap profitabilitas, berbeda dengan penelitian oleh
Yunita (2014) dan Haq (2015) yang me nyatakan bahwa NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
8
Dengan memperhatikan hal-hal yang telah diidentifikasi diatas, dan
adanya keterkaitan antar variabel satu dan lainnya serta adanya perbedaan
hasil penelitian sebelumnya antara peneliti satu dengan peneliti lainnya
maka mendorong minat dan gagasan penulis untuk mengangkatnya
menjadi bahan dan judul skripsi. Atas dasar itulah penulis menulis judul “
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Non
Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Periode 2012-2016 “
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap profitabilitas
bank umum syariah ?
2. Apakah pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap profitabilitas
bank umum syariah ?
3. Apakah pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas
bank umum syariah ?
4. Apakah Non Performing Financing (NPF) berpengaruh terhadap
profitabilitas bank umum syariah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas
bank umum syariah.
9
2. Mengetahui pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas
bank umum syariah.
3. Mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas
bank umum syariah.
4. Mengetahui pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
profitabilitas bank umum syariah.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan secara
umum mengenai pengaruhnya pembiayaan mudharabah, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan murabahah, NPF terhadap Profitabilitas.
2. Kegunaan Praktisi
a. Bagi mahasiswa memberikan pengetahuan apa saja tentang
pembiayaan dan kinerja keuangan bank syariah, dan bagaimana
pengaruhnya terhadap Profitabilitas. Penelitian ini diharapkan juga
dapat menjadi sumbang pikir bagi mahasiswa yang akan
melakukan penelitian pada bidang yang sama.
b. Bagi bank syariah penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan
masukan khususnya dalam mengelola pembiayaan maupun kinerja
keuangan dalam meningkatkan profitabilitas.
c. Bagi penyusun sebagai pengembangan teori yang sudah didapat
dalam bangku perkuliahan dan sebagai acuan untuk penelitian-
penelitian selanjutnya.
10
E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab:
BAB I Pendahuluan: menguraikan latar belakang masalah,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori: meliputi telaah pustaka yang berisi
penelitian terdahulu dan memberikan gambaran posisi
penelitian terhadap penelitian yang lain yang dijadikan
pedoman penulis dalam penelitian ini, kerangka teori yang
berisi bangunan teori dan konsep yang akan digunakan untuk
menganalisis konsep-konsep yang terkait dan penting untuk
dikaji, kerangka penelitian berisi telaah kritis untuk
menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan diuji
disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan, dan
hipotesis yang berisi hipotesis yang diajukan.
BAB III Metode Penelitian: meliputi jenis penelitian, definisi konsep
dan operasional, kerangka penelitian, sumber data penelitian,
lokasi, populasi, sampel, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data dan uji instrumen.
BAB IV Analisis Data: meliputi gambaran singkat objek penelitian,
sumber data, alat analisis data, uji instrumen, uji statistik, uji
asumsi klasik, serta analisa dan pembahasan hasil analisis.
11
BAB V Penutup berisi uraian kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian serta saran baik untuk bank syariah maupun untuk
peneliti berikutnya yang melakukan penelitian dengan tema
yang sama.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut akan dikemukakan
beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel yang akan
diteliti dalam tabel penelitian terdahulu dibawah ini :
Tabel 2.1
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas
No Peneliti /
Tahun
Judul Tehnik
Analisis
Temuan / Hasil
1 Ditha
Nada
Pratama
dkk.
(2017)
Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah,
Pembiayaan Musyarakah
dan Sewa Ijarah terhadap
Tingkat Profitabilitas
pada PT. Bank Muamalat
Indonesia
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Mudharabah (+),
Pembiayaan
Musyarakah (+)
2 Yeni Susi
Rahayu
dkk
(2016)
Pengaruh Pembiayaan
Bagi Hasil Mudharabah
dan Musyarakah
Terhadap Profitabilitas
(Studi Pada Bank Umum
Syariah yang Terdaftar
Pada Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-
2014)
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Mudharabah (+),
Pembiayaan
Musyarakah(+)
13
3 Arief
Wibowo
dan
Sunarto
(2016)
Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah,
Musyarakah terhadap
Profitabilitas Perbankan
Syariah (Studi Kasus
Pada Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Daerah
Istimewa Yogyakarta
yang terdaftar di Bank
Indonesia Periode 2012-
2014)
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Mudharabah(+),
Pembiayaan
Musyarakah(+)
4 Rr. Nadia
Arini Haq
(2015)
Pengaruh Pembiayaan
dan Eisiensi Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Murabahah (+),
NPF (-) .
5 Buchori,
Imam dan
Aji
Prasetyo
(2013)
Pengaruh Tingkat
Pembiayaan
Mudharabah, Terhadap
Tingkat Profitabilitas
Pada Koperasi Jasa
Keuangan Syariah
Manfaat Surabaya
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Mudharabah (+)
6 Dewi
Wulan
Sari dan
Mohamad
Yusak
Ansori
(2017)
Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Istishna,
Mudharabah, dan
Musyarakah terhadap
Profitabilitas (Studi Pada
Bank Syariah di
Indonesia Periode Maret
2015- Agustus 2016)
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Murabahah(+),
Pembiayaan
Mudharabah(+),
Pembiayaan
Musyarakah(-)
14
7 Aisyah
dkk
(2016)
Analisis Pengaruh
Pembiayaan
Mudharabah,
Musyarakah, dan
Murabahah terhadap
Return On Equity Bank
Umum Syariah
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Murabahah (-),
Pembiayaan
Musyarakah (-),
Pembiayaan
Mudharabah (+)
8 Cut
Faradilla
dkk
(2017)
Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Istishna,
Ijarah, Mudharabah, dan
Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah di
Indonesia
Analisis
Regresi
linier
Berganda
Pembiayaan
Murabahah (+),
Pembiayaan
Mudharabah (-),
Pembiayaan
Musyarakah (+)
9 Ferdian
Arie Bowo
(2013)
Pengaruh Pembiayaan
Murabahah Terhadap
Profitabilitas ( Studi
Kasus Bank Muamalat
Indonesia tahun 1997-
2006)
Analisis
Korelasi
Sederhana
dan
Analisis
Regresi
Sederhana
Pembiayaan
Murabahah (+)
10 Aulia
Fuad
Rahman
dan Ridha
Rochmani
ka (2012)
Pengaruh Pembiayaan
Jual Beli, Pembiayaan
Bagi Hasil, dan Rasio
Non Performing
Financing Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah Di
Indonesia
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Non Performing
Financing (+)
15
11 Fathya
Khaira
Ummah
dan Edy
Suprapto
(2015)
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi
Profitabilitas pada Bank
Muamalat Indonesia
Analisis
regresi
linier
berganda
Non Performing
Financing (+)
12 Rima
Yunita
(2014)
Faktor- Faktor yang
mempengaruhi tingkat
Profitabilitas Perbankan
Syariah Di Indonesia
(Studi kasus Pada Bank
Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2009-
2012)
Analisis
regresi
linier
berganda
Non Performing
Financing (-)
13 Fitra Rizal
(2016)
Pengaruh Capital
Adequacy Ratio, Non
Performing Financing
dan Operational
Efficiency Ratio
Terhadap Profitabilitas
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
Analisis
regresi
linier
berganda
Non Performing
Financing (+)
14 Muhamma
d Yusuf
(2017)
Dampak Indikator Rasio
Keuangan Terhadap
Profitabilitas Bank
Umum Syariah Di
Indonesia
Analisis
regresi
linier
berganda
Non Performing
Financing (+)
15 Linda
Widyanin
grum dan
Pengaruh CAR, NPF,
FDR, dan OER terhadap
ROA pada Bank
Analisis
regresi
linier
Non Performing
Financing (+)
16
Dina
Fitrisia
Septiarin
(2015)
Pembiayaan Rakyat
Syariah Di Indonesia
Periode Januari 2009
Hingga Mei 2014
berganda
Dari tabel 2.1 diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi profitabilitas yaitu pembiayaan mudharabah, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan murabahah, dan non performing financing(NPF).
Tabel 2.2
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
No Peneliti /
Tahun
Judul Hasil Temuan
1 Ditha Nada
Pratama dkk.
(2017)
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Pembiayaan Musyarakah dan Sewa
Ijarah terhadap Tingkat Profitabilitas
pada PT. Bank Muamalat Indonesia
Pembiayaan
Mudharabah (+)
2 Yeni Susi
Rahayu dkk
(2016)
Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil
Mudharabah dan Musyarakah
Terhadap Profitabilitas (Studi Pada
Bank Umum Syariah Yang Terdaftar
Pada Bursa Efek Indonesia Periode
2011-2014)
Pembiayaan
Mudharabah (+)
3 Arief Wibowo
dan Sunarto
(2016)
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah (Studi Kasus
Pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta
yang terdaftar di Bank Indonesia
Periode 2012-2014)
Pembiayaan
Mudharabah (+)
17
4 Buchori, Imam
dan Aji
Prasetyo
(2013)
Pengaruh Tingkat Pembiayaan
Mudharabah, Terhadap Tingkat
Profitabilitas Pada Koperasi Jasa
Keuangan Syariah( KLKS) Manfaat
Surabaya
Pembiayaan
Mudharabah (+)
5 Dewi Wulan
Sari dan
Mohamad
Yusak Ansori
(2017)
Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Mudharabah, dan
Musyarakah terhadap Profitabilitas
(Studi Pada Bank Syariah di
Indonesia Periode Maret 2015-
Agustus 2016)
Pembiayaan
Mudharabah (+)
6 Cut Faradilla
dkk (2017)
Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia
Pembiayaan
Mudharabah (-)
7 Aisyah dkk
(2016)
Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah terhadap Return On
Equity Bank Umum Syariah
Pembiayaan
Mudharabah (+)
Tabel 2.3
Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas
No Peneliti /
Tahun
Judul Hasil Temuan
1 Ditha Nada
Pratama dkk.
(2017)
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Pembiayaan Musyarakah dan Sewa
Ijarah terhadap Tingkat Profitabilitas
pada PT. Bank Muamalat Indonesia
Pembiayaan
Musyarakah (+)
2 Yeni Susi
Rahayu dkk
Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil
Mudharabah dan Musyarakah
Pembiayaan
Musyarakah (+)
18
(2016) Terhadap Profitabilitas (Studi Pada
Bank Umum Syariah Yang Terdaftar
Pada Bursa Efek Indonesia Periode
2011-2014)
3 Arief Wibowo
dan Sunarto
(2016)
Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Musyarakah terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Daerah Istimewa Yogyakarta yang
terdaftar di Bank Indonesia Periode
2012-2014)
Pembiayaan
Musyarakah (+)
4 Dewi Wulan
Sari dan
Mohamad
Yusak Ansori
(2017)
Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Mudharabah, dan
Musyarakah terhadap Profitabilitas
(Studi Pada Bank Syariah di
Indonesia Periode Maret 2015-
Agustus 2016)
Pembiayaan
Musyarakah (-)
5 Aisyah dkk
(2016)
Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah terhadap Return On
Equity Bank Umum Syariah
Pembiayaan
Musyarakah (-)
6 Cut Faradilla
dkk (2017)
Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia
Pembiayaan
Musyarakah (+)
19
Tabel 2.4
Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas
No Peneliti / Tahun Judul Hasil Temuan
1 Rr. Nadia Arini
Haq (2015)
Pengaruh Pembiayaan dan Eisiensi
Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah
Pembiayaan
Murabahah (+)
2 Dewi Wulan
Sari dan
Mohamad
Yusak Ansori
(2017)
Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Mudharabah, dan
Musyarakah terhadap Profitabilitas
(Studi Pada Bank Syariah di
Indonesia Periode Maret 2015-
Agustus 2016)
Pembiayaan
Murabahah (+)
3 Aisyah dkk
(2016)
Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah terhadap Return On
Equity Bank Umum Syariah
Pembiayaan
Murabahah (-)
4 Cut Faradilla
dkk (2017)
Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia
Pembiayaan
Murabahah (+)
5 Ferdian Arie
Bowo (2013)
Pengaruh Pembiayaan Murabahah
Terhadap Profitabilitas ( Studi Kasus
Bank Muamalat Indonesia tahun
1997- 2006)
Pembiayaan
Murabahah (+)
Tabel 2.5
Pengaruh Non Performing Financing terhadap Profitabilitas
No Peneliti / Tahun Judul Hasil Temuan
1 Rr. Nadia Arini
Haq (2015)
Pengaruh Pembiayaan dan Eisiensi
Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah
Non Performing
Finaning (-)
20
2 Aulia Fuad
Rahman dan
Ridha
Rochmanika
(2012)
Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio
Non Performing Financing Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah
Di Indonesia
Non Performing
Finaning (+)
3 Fathya Khaira
Ummah dan
Edy Suprapto
(2015)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas pada Bank Muamalat
Indonesia
Non Performing
Finaning (+)
4 Rima Yunita
(2014)
Faktor- Faktor yang mempengaruhi
tingkat Profitabilitas Perbankan
Syariah Di Indonesia (Studi kasus
Pada Bank Umum Syariah di
Indonesia Tahun 2009-2012)
Non Performing
Finaning (-)
5 Fitra Rizal
(2016)
Pengaruh Capital Adequacy Ratio,
Non Performing Financing dan
Operational Efficiency Ratio
Terhadap Profitabilitas Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah
Non Performing
Finaning (+)
6 Muhammad
Yusuf (2017)
Dampak Indikator Rasio Keuangan
Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah Di Indonesia
Non Performing
Finaning (+)
7 Linda
Widyaningrum
dan Dina Fitrisia
Septiarin
(2015)
Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan
OER terhadap ROA pada Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Di
Indonesia Periode Januari 2009
Hingga Mei 2014
Non Performing
Finaning (+)
21
B. Kerangka Teori
1. Profitabilitas
a. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
atau menilai kemampuan perusahaan untuk menari keuntungan. Rasio
ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan
dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan ( kasmir, 2004: 196). Rasio
profitabilitas merupakan rasio yang melihat kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba atau profitabilitas. Tingkat profitabilitas
bank syariah merupakan suatu kualitas yang dinilai berdasarkan
keadaan atau kemampuan suatu bank syariah dalam menghasilkan
laba. Selain itu merupakan suatu hasil akhir bersih dari berbagai
kebijakan dan keputusan manajemen yang akan memberikan
keputusan akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan (Fahrul
dkk, 2012: 77).
b. ROA (Return On Asset )
Laba merupakan tujuan utama bank dalam mengelola dana yang
tersedia. Semakin banyak dana yang dikelola maka diharapkan
semakin banyak keuntungan pula yang diharapkan. Dalam menghitung
laba, ada banyak rasio yang digunakan. Dalam pengukuran
profitabilitas ini penulis menggunakan salah satu indikator yang
22
digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah ROA. ROA
penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektiitas
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sesudah
pajak terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja
perusahaan semakin baik, karena tingkat pengembalian (return)
semakin besar (Siamat,2005:102). ROA adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset (Dendawijaya, 2009: 118).
Rumus untuk menghitung ROA (Return On Asset) tersebut adalah:
ROA = Laba Bersih x 100%
Total Assets
2. Pembiayaan Bank Syariah
Menurut Yudiana (2014:33) pembiayaan dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan pemberian fasilitas keuangan atau finansial yang diberikan
satu pihak kepada pihak yang lain untuk mendukung kelancaran usaha
ataupun untuk investasi yang telah direncanakan. Pembiayaan merupakan
salah satu tugas pokok bank yaitu sebagai pemberi fasilitas atau dengan
kata lain sebagai penyedia dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak
yang membutuhkan dana. Dalam konteks bank syariah pembiayaan
23
merupakan suatu produk yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah atau
masyarakat yang memerlukan dana untuk mendukung kegiatan
perekonomian maupun untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut Muhammad (2005:260) pembiayaan berarti financing atau
pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
dijalankan orang lain. Dalam dunia perbankan syariah pembiayaan
merupakan pendanaan yang diberikan oleh bank syariah kepada nasabah.
Berdasarkan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan dalam pasal
1 nomor (12) dikatakan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah penyediaan uang atau tagihan dengan berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain ang mewajibkan pihak yang
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu atau periode tertentu (Asiyah, 2015:2).
Menurut Rivai dan Veithzal (2008: 3) istilah pembiayaan pada
intinya berarti I Believe, I Trust, ‘saya percaya’ atau ‘saya menaruh
kepercayaan’. Perkataan pembiayaan yang artinya kepercayaan (trust),
berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul maal menaruh kepercayaan
kepada seseorang untuk melaksanakan amanah yang diberikan. Dana
tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan harus disertai dengan
ikatan dan syarat-syarat yang jelas, dan saling menguntungkan bagi kedua
belah pihak.
24
3. Pembiayaan Mudharabah
a. Pengertian Pembiayaan Mudharabah
Akad mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pemilik dana (shahibul maal) menyediakan seluruh modal
(100%), sedangkan pihak pengelola dana (mudharib) menggunakan dana
tersebut untuk usaha dimana nantinya keuntungan usaha dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan kerugian
ditanggung oleh pihak pemilik modal selama kerugian tersebut bukan
disebabkan oleh kelalaian pihak pengelola dana (Muhammad, 2005:102).
Menurut Ascarya (2013:62) dalam suatu kontrak dengan akad
mudharabah pemilik modal dapat bekerja sama dengan lebih dari satu
pengelola. Para pengelola tersebut dapat dikatakan sebagai mitra usaha
terhadap pengelola yang lain. Nisbah bagi hasil pemilik modal dan
pengelola dibagi sesuai kesepakatan di muka. Besarnya nisbah bagi hasil
masing-masing pihak tidak diatur dalam syariah, tetapi tergantung
kesepakatan mereka.
Menurut Rivai dan Veithzal (2008, 42-44) mudharabah adalah
sistem kerjasama usaha antara dua pihak atau lebih dimana pihak pertama
(shahib al-maal) menyediakan seluruh (100%) kebutuhan modal (sebagai
penyuntik sejumlah dana sesuai kebutuhan pembiayaan suatu proyek),
sedangkan customer sebagai pengelola (mudharib) mengajukan
permohonan pembiayaan dan untuk ini customer sebagai pengelola
(mudharib) menyediakan keahliannya. Dalam transaksi jenis ini biasanya
25
mensyaratkan adanya wakil shahib al-maal dalam manajemen proyek.
Mudharib sebagai pengelola yang dipercaya harus bertanggung jawab bila
terjadi kerugian yang diakibatkan karena kelalaian dan wakil shahib
almaal harus mengelola modal secara profesional untuk mendapatkan laba
yang optimal. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan rugi ditanggung
oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola
(customer). Selanjutnya bilamana kerugian tersebut akibat kecurangan atau
kelalaian pengelola (customer), maka pengelola harus bertanggung jawab
atas kerugian tersebut.
b. Jenis-jenis Pembiayaan Mudharabah
Dalam prakteknya mudharabah digolongkan dalam dua bentuk,
yaitu:
1) Mudharabah Muthlaqah,
Merupakan bentuk mudharabah dimana bentuk kerjasama
antara shahibul maal dengan mudharib yang cakupannya sangat
luas dan dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah
bisnis.
2) Mudharabah Muqayyadah,
Merupakan dana yang diinvestasikan digunakan dalam usaha
yang sudah ditentukan oleh pemberi dana. Adanya pembatasan ini
biasanya mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal
dalam memasuki jenis dunia usaha (Yudiana, 2014: 15).
26
c. Rukun Pembiayaan Mudharabah
Rukun pembiayaan mudharabah menurut Asiyah (2015:187):
1) Pelaku
Pelaku pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal
(shahibul maal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai
pelaksana usaha (mudharib).
2) Objek Mudharabah
Pemilik modal menerahkan dananya sebagai objek
mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan
kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal ang diserahkan
dapat berupa uang ataupun barang, sedangkan kerja yang
diserahkan dapat berupa keahlian atau ketrampilan.
3) Persetujuan Kedua Belah Pihak (Ijab-Qabul)
Persetujuan merupakan konsekuensi dari prinsip an-taraddin
minkum (sama-sama rela). Kedua belah pihak harus secara rela
bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah.
4) Nisbah Keuntungan
Nisbah keuntungan merupakan cermin imbalan yang berhak
diterima oleh kedua belah pihak yang menggunakan akad
mudharabah. Pihak pengelola (mudharib) mendapatkan
imbalan atas pekerjaannya, sedangkan pihak pemilik modal
(shahibul maal) mendapatkan imbalan atas pemberian atau
penyertaan modalnya.
27
d. Syarat Pembiayaan Mudharabah
Syarat pembiayaan mudharabah menurut Yudiana (2014:62):
1) Kedua belah pihak yang melakukan akad harus memiliki
kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama dengan akad
mudharabah.
2) Pihak-pihak yang akan melakukan akad harus jelas.
3) Objek yang akan diakadkan harus dinyatakan dalam jumlah
atau nominal yang jelas.
4) Jenis usaha, jangka waktu kerjasama, dan nisbah bagi hasil
ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
5) Pemilik modal berhak menyertakan persyaratan tertentu untuk
memperkecil resiko kerugian.
4. Pembiayaan Musyarakah
a. Pengertian Pembiayaan Musyarakah
Menurut Asmuni (2004:160) musyarakah berasal dari kata syarika
yang berarti persekutuan. Secara etimologi as-syarikah atau al-
musyarakah mengndung makna al-ikhtilāt wa al-imtijāz yaitu
percampuran. Dalam lisan Arab disebutkan as-syirkah dan as-syarikah
mengandung makna yang sama mukhala atu as-syarikaini (bercampur atau
bergabungnya dua orang) untuk melalukan kerja sama.
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
dalam menjalankan suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
28
risiko akan ditanggung bersama-sama sesuai kesepakatan (Antonio,
2001:90).
Musyarakah, merupakan salah satu produk bank syariah yang mana
terdapat dua pihak atau lebih yang bekerjasama untuk meningkatkan aset
yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak memadukan sumber daya
yang mereka miliki baik yang berwujud/tangible maupun yang tidak
berwujud/ittangible. Seluruh pihak yang bekerjasama memberikan
kontribusi baik itu berupa dana, barang, skill ataupun aset-aset lainnya.
Sudah menjadi ketentuan bahwa dalam musyarakah pemilik modal berhak
dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek
(Yudiana, 2014: 19).
Menurut Rivai dan Veithzal (2008, 45-47) karakteristik dari
transaksi ini karena adanya keinginan dari para pihak (dua pihak atau
lebih) melakukan kerja sama untuk suatu usaha tertentu. Masing-masing
menyertakan dan menyetorkan modalnya (baik intanjible asset atau
tanjible asset) dengan pembagian keuntungan di kemudian hari sesuai
kesepakatan. Penyertaan setiap pihak yang melakukan kerjasama dapat
berupa dana (funding), keahlian (skill), kepemilikan (property), peralatan
(equipment), barang perdagangan (trading assets) atau intanjible asset
seperti good will atau hak paten, reputasi/nama baik, kepercayaan serta
barang-barang lain yang dapat dinilai dengan uang. Lembaga keuangan
menyediakan fasilitas pembiayaan dengan cara menyuntikkan modal
29
berupa dana segar agar usaha customer dapat berkembang ke arah yang
lebih baik.
b. Jenis-Jenis Pembiayaan Musyarakah
Menurut Aisyah (2015:200) musyarakah dibagi menjadi dua:
1) Syirkah al-milk (musyarakah kepemilikan)
Musyarakah kepemilikan muncul karena adanya warisan,
wasiat atau kondisi lainnya yang menyebabkan kepemilikan
satu aset oleh dua orang atau lebih. Dalam hal ini kepemilikan
tersebut berbagi baik dalam sebuah aset nyata maupun dalam
keuntungan yang dihasilkan dari aset tersebut.
2) Syirkah al-aqd (musyarakah akad)
Musyarakah akad tercipta dengan cara kesepakatan di mana
dua orang atau lebih menyetujui bahwa setiap orang dari
mereka memberikan modal musyarakah dan merekapun
menyepakati pembagian keuntungan dan kerugian.
c. Syarat Pembiayaan Musyarakah
Syarat pembiayaan musyarakah menurut Yudiana (2014:65)
1) Para mitra yang akan melakukan akad musyarakah harus dalam
kondisi cakap hukum dan memiliki kommpetensi dalam
memberi maupun diberi kekuasaan perwakilan.
2) Modal dapat berupa aset perdagangan, seperti barang dagang,
properti, perlengkapan dan sebagainya termasuk juga aset tidak
bberwujud seperti hak paten dan lisensi.
30
3) Tidak diperbolehkan untuk mencantumkan ketidakikutsertaan
pihak lainnya, namun dalam bekerja salah satu pihak oleh
melaksanakan dengan porsi yang lebih besar.
4) Akad dianggap sah apabila diucapkan secara verbal atau
dilakukan secara tertulis dan disaksikan.
5. Pembiayaan Murabahah
a. Pengertian Pembiayaan Murabahah
Menurut Karim (2004:98) Murabahah ( al-bai’ bi tsaman ajil) lebih
dikenal sebagai Murabahah saja. Murabahah yang berasal dari kata ribhu
(keuntungan) , adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah
keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah
sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah
keuntungan (margin).
Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu
pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan bila telah
disepakati tidak dapat berubah selama berjalannya akad. Dalam perbankan
Murabahah selalu dilakukan pembayaran dengan cicilan (bi tsaman ajil,
atau muajjal). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera setelah akad,
sementara pembayaran dilakukan secara tangguh atau cicilan
b. Jenis-Jenis Pembiayaan Murabahah
Menurut Harahap (2008: 93) Jenis pembiayaan murabahah antara lain:
1) Murabahah tanpa pesanan artinya ada yang beli atau tidak, bank
syari’ah menyediakan barang.
31
2) Murabahah berdasarkan pesanan artinya bank syari’ah baru akan
melakukan transaksi jual-beli apabila ada yang pesan.
c. Rukun Pembiayaan Murabahah
Menurut Zulkifli (2007: 40) Rukun pembiayaan murabahah antara
lain:
1) Penjual (bai’)
2) Pembeli (musytari’)
3) Barang/ objek (mabi’)
4) Harga (tsaman)
5) Ijab qabul (shigat)
6. NPF (Non Performing Financing )
Perkembangan pemberian pembiayaan yang paling tidak
menggembirakan bagi pihak bank apabila pembiayaan yang diberikan
menjadi bermasalah. Hal ini terutama disebabkan oleh kegagalan pihak
debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran (cicilan)
pokok pembiayaan beserta bagi hasil yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak dalam perjanjian pembiayaan (Dendawijaya,2005:81).
Dalam perbankan syariah kegagalan pembayaran angsuran biasa
dikatakan sebagai NPF (Non Performing Financing ) adalah tingkat
pengembalian pembiayaan yang diberikan deposan kepada bank dengan
kata lain NPF merupakan tingkat pembiayaan macet pada bank tersebut.
NPF diketahui dengan cara menghitung pembiayaan non lancar terhadap
total pembiayaan. Apabila semakin rendah NPF bank tersebut maka akan
32
semakin mengalami keuntungan pada bank tersebut, sebaliknya bila
tingkat NPF tinggi maka bank tersebut akan mengalami kerugian yang
diakibatkan tingkat pengembalian macet. NPF dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
NPF = Jumlah Pembiayaan Bermasalah x100%
Total Pembiayaan
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel
pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, Pembiayaan Murabahah,
dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA) pada
bank umum syariah.
Gambar 2.1
Model Penelitian
Pembiayaan
Mudharabah
(X1)
Pembiayaan
Musyarakah
(X2)
Pembiayaan
Murabahah
(X3)
NPF
(X4)
Profitabilitas
ROA
(Y)
33
Berdasarkan gambar 2.1 di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan
matematis sebagai berikut:
Keterangan:
Y = profitabilitas (ROA)
= konstanta
= koefisien regresi
X1 = pembiayaan mudharabah
X2 = pembiayaan musyarakah
X3 = pembiayaan musyarakah
X4 = non performing financing (NPF)
e = kesalahan (error)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam
penelitian. Dengan hipotesis peneliti menjadi jelas searah pengujiannya
dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melakukan penelitian
dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data
(Muhammad, 2008: 76).
1) Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas
Pembiayaan dengan akad mudharabah adalah akad kerjasama usaha
antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai
pengusaha atau pengelola dana (mudharib), untuk melakukan usaha
34
dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan
dimuka (Nabhan, 2008: 53).
Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan yang melibatkan
pengusaha secara langsung. Dengan demikian banyaknya para pelaku
usaha yang berminat mengajukan pembiayaan tersebut. Maka akan
meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah yang akan menghasilkan
pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan bertambahnya pendapatan
maka akan bertambah pula tingkat profitabilitas bank. Jadi dapat dikatakan
bahwa pembiayaan mudharabah akan mempengaruhi tingkat profitabilitas
bank (Muhammad, 2005:262).
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh pembiayaan mudharabah
terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu
Pratama dkk.(2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Pembiayaan Musyarakah dan Sewa Ijarah terhadap Tingkat Profitabilitas
pada PT. Bank Muamalat Indonesia” Menyimpulkan bahwa pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Kemudian penelitian oleh Wibowo dan Sunarto (2016) dengan judul
“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdaftar di Bank Indonesia Periode
2012-2014)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan
mudharabah berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
35
Terdapat juga hasil penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh
Faradilla dkk.(2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Murabahah,
Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah di Indonesia”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dari
uraian di atas, maka hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA
2) Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil lainnya yaitu pembiayaan
dengan akad Musyarakah, merupakan suatu bentuk akad kerjasama
perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya
dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk
ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. keuntungan
dibagi menurut proporsi peyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan
bersama (Yudiana, 2014: 49).
Pembiayaan musyarakah merupakan pembiayaan yang dapat
melibatkan beberapa pihak yang dikumpulkan dalam suatu bisnis atau
proyek. Diperkirakan banyak pengusaha yang mempercayakan bisnisnya
berdasarkan prinsip syariah. Pembiayaan musyarakah menghasilkan
pendapatan bank berupa bagi hasil, dengan bertambahnya pendapatan
maka akan bertambah pula keuntungan bank. Jadi dapat dikatakan bahwa
36
pembiayaan musyarakah akan mempengaruhi tingkat profitabilitas bank
(Muhammad, 2005:262).
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh pembiayaan musyarakah
terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu
oleh Faradilla dkk.(2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah mempunyai pengaruh
positif signiikan terhadap profitabilitas.
Kemudian penelitian oleh Wibowo dan Sunarto (2016) dengan judul
“Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdaftar di Bank Indonesia Periode
2012-2014)”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan
musyarakah berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian lain yang menyimpulkan hasil yang berbeda dilakukan
oleh Sari dan Ansori (2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah di Indonesia Periode Maret 2015-
Agustus 2016)”. Menyimpulkan hasil bahwa pembiayaan musyarakah
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dari uraian di atas, maka
hipotesis kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
37
H2 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA)
3) Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas
Murabahah adalah jenis pembiayaan jual beli barang yang
dilakukan oleh Bank kepada nasabah. Bank membelikan barang dari
supplier untuk memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan spesifikasi
yang diinginkan. Kemudian, Bank menjual kembali barang tersebut
kepada nasabah dan mengambil keuntungan dengan cara menambahkan
harga beli sesuai kesepakatan awal diantara keduanya. Dalam hal
pembayaran, nasabah dipersilahkan memilih jenis transaksi berdasarkan
metode yang disanggupinya. Metode transaksi yang dapat dilakukan
diantaranya transaksi secara tunai, cicilan, atau tangguhan (Karim,
2014:99).
Penelitian yang meneliti tentang pengaruh pembiayaan murabahah
terhadap profitabilitas bank telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu
oleh Sari dan Ansori (2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Bank Syariah di Indonesia Periode Maret 2015-
Agustus 2016)”. Menyimpulkan hasil bahwa pembiayaan murabahah
berpengaruh terhadap profitabilitas. Hal yang sama juga telah dinyatakan
oleh Faradilla dkk.(2017) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan
Murabahah, Istishna, Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”. Penelitian ini
38
menyimpulkan bahwa pembiayaan murabahah mempunyai pengaruh
positif signiikan terhadap profitabilitas.
Terdapat juga hasil penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh
Aisyah dkk. (2016) dengan judul “Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, dan Murabahah terhadap Return On Equity
Bank Umum Syariah”. Dengan hasil bahwa pembiayaan murabahah tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas. Dari uraian di atas, maka hipotesis
ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA)
4) Pengaruh Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas
Menurut Hadiyati & Baskara (2013), NPF secara luas dapat diartikan
sebagai suatu kredit pembayaran yang dilakukan tidak lancar dan tidak
mencukupi kewajiban minimal yang ditetapkan sampai dengan kredit yang
sulit untuk dilunasi atau bahkan tidak dapat ditagih.
NPF merupakan salah satu instrument penilaian kinerja sebuah
Bank Syariah yang menjadi intrepretasi penilaian pada aktiva produktif,
khususnya dalam penilaian pembiayaan bermasalah. Jadi, besar kecilnya
rasio NPF yang dimiliki suatu Bank Syariah dapat mempengaruhi
profitabilitas. Hal ini sesuai dengan penemuan dari penelitian Rahman &
Rochmanika (2012) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia” yang menyatakan bahwa
39
NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas Bank Syariah.
Penelitian yang sama juga diteliti oleh Ummah dan Suprapto (2015)
dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas pada Bank
Muamalat Indonesia”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa NPF
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Terdapat juga hasil penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh
Yunita (2014) dengan judul penelitian “Faktor- Faktor yang
mempengaruhi tingkat Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia
(Studi kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2009-2012)”.
Menyimpulkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Dari
uraian di atas, maka hipotesis keempat (H4) yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H4 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
Tabel 2.6
Hipotesis Penelitian
H1 Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
H2 Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
H3 Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
H4 NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA)
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Data yang
berupa angka tersebut kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan
suatu informasi ilmiah di balik angka-angka tersebut (Martono, 2011: 20).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari penusunan proposal
sampai tersusunnya laporan penelitian yaitu pada bulan Oktober 2017
sampai selesai. Lokasi penelitian ini adalah pada bank umum syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia.
C. Populasi dan Sampel
Menurut Bungin (2005: 99) populasi dan sampel dalam penelitian
kuantitatif merupakan istilah yang sangat lazim dipakai. Populasi dalam
penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat
menjadi sumber data penelitian. Namun jika populasinya terlalu luas,
maka peneliti harus mengambil sampel dari populasi yang telah
didefinisikan (Kasiran, 2010: 257).
41
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah
(BUS) yang terdaftar pada Bank Indonesia yang berjumlah tiga belas
bank.
Menurut Sugiyono (2012: 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Agar memperoleh
sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam
populasi dinyatakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis
teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya data yang
dibutuhkan tidak lengkap, keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga, dan
keterbatasan waktu yang tersedia. Sampel yang diambil dalam penelitian
ini adalah 9 bank umum syariah.
Peneliti dalam penelitian ini mengambil teknik pengambilan sampel
yang berfokus pada teknik purposive sampling. Menurut Hikmat (2011:
64) “purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan) yakni
pengambilan sampel yang berdasarkan kapasitas dan kapabilitas serta yang
kompeten atau benar-benar paham pada bidangnya diantara anggota
populasi yang ada”. Untuk mendapatkan sampel yang tepat untuk
penelitian ini maka ada beberapa kriteria yang ditetapkan, diantaranya
yaitu:
a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia dan
menerbitkan laporan keuangan dalam periode 2012-2016.
42
b. Bank Umum Syariah yang menyertakan informasi jumlah pembiayaan
yang disalurkan dan rasio keuangan.
D. Tehnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan kesimpulan (Bawono, 2006:29). Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder, data sekunder merupakan data
yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang memuat
peristiwa masa lalu. Data sekunder ini dapat diperoleh oleh peneliti dari
jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari internet (Bawono,
2006:30). Data yang digunakan yaitu data time series (data yang terdiri
dari beberapa periode). Dalam penelitian ini periode yang diambil adalah
Januari 2012 hingga Desember 2016.
E. Definisi Konsep dan Operasional
1. Profitabilitas
Profitabilitas atau rentabilitas merupakan ukuran kemampuan
bank dalam meningkatkan labanya setiap periode atau untuk mengukur
tingkat efisiensi usaha dan keuntungan yang dicapai bank yang
bersangkutan (Kasmir, 2010: 52). Rasio profitabilitas yaitu
perbandingan laba setelah pajak dengan modal atau laba sebelum pajak
dengan total aset yang dimiliki bank pada periode tertentu (Suryani,
2011:55). Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin baik
43
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (Kasmir dan Ja’far,
2006: 206).
2. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan dengan akad
mudharabah yang merupakan akad kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pemilik dana (shahibul maal) menyediakan modal,
sedangkan pihak pengelola dana (mudharib) menggunakan dana
tersebut untuk usaha dimana nantinya keuntungan usaha dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan
kerugian ditanggung oleh pihak pemilik modal selama kerugian
tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian pihak pengelola dana
(Muhammad, 2005:102)
3. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan musyarakah merupakan salah satu produk bank
syariah yang mana terdapat dua pihak atau lebih yang bekerjasama
untuk meningkatkan aset yang dimiliki bersama dimana seluruh pihak
memadukan sumber daya yang mereka miliki baik yang
berwujud/tangible maupun yang tidak berwujud/ittangible. Seluruh
pihak yang bekerjasama memberikan kontribusi baik itu berupa dana,
barang, skill ataupun aset-aset lainnya. Sudah menjadi ketentuan
bahwa dalam musyarakah pemilik modal berhak dalam menentukan
kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek (Yudiana, 2014:
19).
44
4. Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah adalah transaksi dengan prinsip jual
beli. Transaksi dengan prinsip murabahah berarti terjadi jual beli
barang antara dua pihak penjual dan pembeli dengan harga diatas
harga pokok ( harga pokok ditambah keuntungan ) yang disepakati
oleh pihak penjual dan pihak pembeli (Nabhan, 2008: 91).
5. NPF (Non Performing Financing)
NPF (Non Performing Financing) merupakan tingkat
pengembalian pembiayaan yang diberikan nasabah kepada bank, bisa
dikatakan bahwa NPF adalah tingkat pembiayaan macet pada suatu
bank. Rasio NPF dapat diketahui dengan cara menghitung pembiayaan
non lancar terhadap total pembiayaan. Apabila nilai NPF rendah maka
akan mengalami keuntungan, dan apabila nilai NPF tinggi maka bank
akan mengalami kerugian karena pengembalian pembiayaan yang
macet (Dendawijaya, 2005).
F. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data time series
(data yang terdiri dari beberapa periode). Pengumpulan data diambil dari
laporan keuangan statistik perbankan syariah. Data yang diambil dari
setiap variabel kemudian diuji dan datarik kesimpulan melalui hasil uji
tersebut. Dalam penelitian ini periode yang diambil adalah Januari 2013
hingga Desember 2016.
45
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
No
Variabel Penelitian Indikator Sumber
1 Profitabilitas Perbandingan antara laba
bersih setelah pajak
dengan total aset
Hanafi dan
Halim
(2005)
2 Pembiayaan
Mudharabah
Jumlah Pembiayaan
Mudharabah
Sari (2017)
3 Pembiayaan
Musyarakah
JumlahPembiayaan
Musyarakah
Sari (2017)
4 Pembiayaan
Murabahah
Jumlah Pembiayaan
Murabahah
Sari (2017)
5 NPF (Non
Performing
Financing)
Perbandingan antara
jumlah pembiayaan
bermasalah dengan total
pembiayaan
Muhammad
(2005)
G. Tehnik Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Menurut Gujarati (1995) dalam Ambarwati (2014: 42-44), uji
stasioneritas bertujuan untuk mengetahui apakah data stasioner dapat
langsung diestimasi ataukah tidak stasioner karena mengandung unsur
trend (Random Walk) yang dilakukan penanganan tertentu yaitu
dengan jalan mendefferencing. Jika sebagaimana umumnya data tidak
stasioner, maka proses defferencing harus dilakukan beberapa kali
sehingga tercapai data yang stasioner. Data stasioner dapat diketahui
atau tidak, dilihat dengan membandingkan antara nilai statistik DF atau
46
ADF dengan kritisnya. Jika nilai absolut statistik DF atau ADF lebih
besar dari nilai kritisnya maka data menunjukkan stasioneritas dan jika
sebaliknya maka data tidak stasioner.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan
dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi
klasik diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai
dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang
menghasilkan model regresi yang tidak bisa dan handal sebagai
penaksir. Pelanggaran yang terjadi terhadap asumsi klasik menandakan
bahwa model regresi yang telah diperoleh kurang valid. Pengujian
asumsi klasik dilakukan melalui lima tahap yaitu uji multicollinearity,
heteroscedasticity, autocorrelation, normality, dan linearity (Bawono,
2006: 115).
a. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas (Multicollinearity) adalah situasi di mana
terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan lainnya.
Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai
korelasi antar sesamanya sama dengan nol (Bawono, 2006: 116).
Teknik mendeteksi multikolonieritas antara lain:
1) Nilai R2 dan F hitung yang dihasilkan dari suatu estimasi sangat
tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel independen
47
banyak yang tidak signifikan dalam mempengaruhi variabel
dependen, ini berarti ada indikasi terdapat multicollinearity.
2) Dengan menggunakan metode LR klien, adapun cara yang
ditempuh yaitu meregresikan setiap variabel independen
dengan variabel independen lainnya (regresi antar variabel
independen), dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien
determinasi parsial (r2) untuk setiap variabel independen yang
diregresikan, setelah mendapatkan nilai r2 untuk setiap variabel
independen tadi, maka nilai dari r2 dibandingkan dengan nilai
koefisien determinasi majemuk (R2 utama).
3) Melakukan auxilary regresi antar variabel independen untuk
mendapatkan r2, kemudian dibandingkan dengan R
2 dari
persamaan utama.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian dari variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul
apabila terjadi heteroskedastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi
tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta
uji ttest dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah. Model
regresi yang baik adalah homokedastisitas dan tidak terjadi
heteroskedastisitas (Bawono, 2006: 133).
Dalam penelitian ini menggunakan metode Glejser dengan cara
meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau
48
undstandardized residual sebagai varaibel dependen, sedangkan
variabel independennya adalah variabel X1, X2, X3, dan X4
sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi
lebih dari nilai alfa (0.05) maka data tidak mengandung
heteroskedastisistas, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
terdapat gejala heteroskedastisistas (Ghozali, 2013:72).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak mempunyai distribusi
normal. Sebuah data penelitian yang baik adalah yang datanya
berdistribusi normal (Bawono, 2006: 174). Model regresi yang baik
adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada
pengujian ini peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Uji Kolmogorov-Smirnov tersebut dilakukan dengan membuat
hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak terdistribusi normal
Pengambilan keputusan pada uji ini adalah apabila nilai signifikansi
lebih besar dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa data terdistribusi
normal.
49
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series)
karena gangguan pada satu variabel akan cenderung mempengaruhi
gangguan pada variabel yang sama pada periode berikutnya (Ghozali,
2013:110).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat
menggunakan metode uji Durbin Watson (DW). Uji Durbin Watson
hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (First order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam
model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen.
Terdapat kriteria pengujian ada tidaknya autokorelasi yaitu sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Kriteria Autokorelasi
Kriteria
Keterangan
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi positif
4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif
4 – du≤ d ≤ 4– dl
Tidak ada korelasi negatif
du < d < 4 – du
Tidak ada autokorelasi positif maupun negatif
Sumber: Ghozali, 2013: 111
50
3. Uji Statistik
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa
data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk
meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel
independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006: 85). Analisis
regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pembiayaan mudharabah (X1), pembiayaan musyarakah
(X2), pembiayaan murabahah (X3), Non Performing Financing
(NPF) (X4) terhadap profitabilitas bank umum syariah (Y).
Persamaan regresi linier berganda dicari dengan rumus:
Keterangan:
Y = profitabilitas (ROA)
= konstanta
= koefisien regresi
X1 = pembiayaan mudharabah
X2 = pembiayaan musyarakah
X3 = pembiayaan murabahah
X4 = Non Performing Finaning (NPF)
e = kesalahan (error)
51
b. Uji Signifikasi Parameter Individual (ttest)
Uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial atau
individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing
variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono,
2006: 89).
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
1) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Selain dengan membandingkan t hitung dengan t tabel agar
bisa menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat
nilai signifikasinya apakah lebih atau kurang dari 5% (Bawono,
2006:91).
c. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik Ftest )
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 91). Dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut:
52
1) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima, artinya tidak ada
pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
2) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
Selain dengan membandingkan F hitung dengan F tabel agar
bisa menentukan Ho diterima atau tidak, dapat pula dengan melihat
nilai signifikasinya apakah lebih atau kurang dari 5% (Bawono,
2006:92).
d. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Bawono (2006:92) koefisien determinasi (R2)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Uji ini
digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase (%)
pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat R2 pada hasil
analisis persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinasi (R2) semakin mendekati 1 berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhadap
variabel dependen.
53
H. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan program olah data SPSS 16 (Statistical Product and Service
Solution), SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang
berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara
tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan. Data yang didapat merupakan data kuantitatif
di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk angka. Sehingga akan mudah
diaplikasikan kedalam olah data SPSS 16. Program ini dapat membantu
dalam proses pengolahan data, sehingga hasil olah data yang dicapai juga
dapat dipertanggungjawabkan dan terpercaya.
54
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range (Ghozali, 2013:19). Adapun
gambaran analisis statistik deskriptif adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MUDH 45 5825827555 7942197000000 1043579232807.71 1480773343676.566
MUSY 45 229960632000 29074630000000 4168131269246.38 6085244016155.377
MURA 45 112921220000 36198341933031 7680479828670.20 10663993612744.150
NPF 45 .10 17.91 2.9907 2.82140
ROA 45 -8.09 3.48 .5069 1.65899
Valid N
(listwise) 45
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa terdapat empat variabel
penelitian (pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah,
pembiayaan murabahah, NPF) dengan jumlah periode secara
keseluruhan sebanyak 45. Dengan nilai minimum sebagai nilai
terendah untuk setiap variabel, dan nilai maksimum untuk nilai
tertinggi untuk setiap variable dalam penelitian. Dalam tabel juga
55
dapat dilihat mean dari setiap nilai dari masing-masing variabel.
Selain itu juga dapat dilihat standar deviasi nilai dari data masing-
masing variabel.
Berdasarkan hasil uji satistik deskriptif dapat diketahui bahwa
pada variabel pembiayaan mudharabah nilai terendah 5825827555,
nilai tertinggi 7942197000000, rata-rata sebesar 1043579232807.71,
dan standar deviasi bernilai 1480773343676.566. Kemudian pada
variabel pembiayaan musyarakah nilai terendah 229960632000, nilai
tertinggi 29074630000000, rata-rata sebesar 4168131269246.38, dan
standar deviasi bernilai 6085244016155.377. Variabel pembiayaan
murabahah memiliki nilai terendah 112921220000, nilai tertinggi
36198341933031, rata-rata sebesar 7680479828670.20, dan standar
deviasi bernilai 10663993612744.150. Kemudian pada variabel NPF
nilai terendah 0.10, nilai tertinggi 17.91, rata-rata sebesar 2.99, dan
standar deviasi bernilai 2.821. Dan pada variabel ROA nilai terendah -
8.09, nilai tertinggi 3.48, rata-rata sebesar 0.51, dan standar deviasi
bernilai 1.659 .
B. Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas (Multicollinearity) adalah situasi di mana
terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan
lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak
56
orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel
bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol
(Bawono, 2006: 116).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara auxilary
regresi, yaitu membandingkan antara r2 (koefisien determinasi
parsial) dan R2 (koefisien determinasi majemuk) untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyakit multikolinearitas, dibawah
ini adalah hasil uji R2 regresi utama adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil R2 Regresi Utama
Model Summary
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .864a .747 .721 .87576
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH,
MUSYARAKAH, MUDHARABAH
Dibawah ini adalah hasil r2 (koefisien determinasi parsial)
untuk setiap variabel independen yang diregresikan, setelah
mendapatkan r2 untuk setiap variabel independen, maka nilai dari
r2 dibandingkan dengan nilai R
2 untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyakit multikolinearitas yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
57
Tabel 4.3
Perbandingan r2 dan R
2
Regresi Antar
Variabel Independen
r2
X1 = f(X2,X3,X4) 0.573
X2 = f(X1,X3,X4) 0.105
X3 = f(X1,X2,X4) 0.543
X4 = f(X1,X2,X3) 0.038
R2 = 0.747
Dari tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa R2 (koefisien
determinasi majemuk) sebesar 0.747 hasil regresi utama lebih
besar dari r2 (koefisien determinasi parsial) yaitu sebesar 0.573,
0.105, 0.543, 0.038, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
gejala multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas (heteroscedasticity) bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas (Ghozali, 2013: 69).
Dalam penelitian ini menggunakan metode Glejser dengan
cara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen
atau undstandardized residual sebagai varaibel dependen,
58
sedangkan variabel independennya adalah variabel X1, X2, X3,
dan X4 sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai
signifikansi lebih dari nilai alfa (0.05) maka data tidak
mengandung heteroskedastisistas, jika nilai signifikansi kurang
dari 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisistas (Ghozali,
2013:72).
Tabel 4.4
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .765 .124 6.178 .000
MUDH 7.149E-14 .000 .200 .998 .324
MUSY -3.889E-14 .000 -.448 -3.230 .202
MURA -2.038E-14 .000 -.411 -2.120 .440
NPF .040 .025 .211 1.580 .122
a. Dependent Variable:
abresid
Dari tabel 4.4 di atas diketahui nilai signifikansi
pembiayaan mudharabah (X1) 0,324, berarti data termasuk
homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai signifikasni untuk
variabel pembiayaan musyarakah (X2) sebesar 0,202, ini berarti
data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Nilai signifikansi
untuk variabel pembiayaan murabahah (X3) sebesar 0,440. ini
berarti data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Dan
59
signifikansi untuk variabel NPF (X4) sebesar 0,122 ini berarti
data termasuk homogen karena diatas nilai 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas, sehingga asumsi persamaan regresi baik.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki
distribusi normal atau tidak (Bawono, 2013:174). Model regresi
yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal.
Dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Uji Kolmogorov-Smirnov tersebut dilakukan
dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak terdistribusi normal
Pengambilan keputusan pada uji ini adalah apabila nilai
signifikansi lebih besar dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
data terdistribusi normal.
60
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .83499968
Most Extreme
Differences
Absolute .089
Positive .089
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .600
Asymp. Sig. (2-tailed) .865
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat nilai
signifikansi > 0.05 hal ini berarti H0 diterima yang berarti bahwa
data terdistribusi normal.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual
(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi
lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series)
karena gangguan pada satu variabel akan cenderung mempengaruhi
gangguan pada variabel yang sama pada periode berikutnya (Ghozali,
2013:110).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat
menggunakan metode uji Durbin Watson (DW). Uji Durbin Watson
hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (First order
61
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam
model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen.
Adapun hasil uji autokorelasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi Model Summary
b
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .864a .747 .721 .87576 1.357
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH,
MUSYARAKAH, MUDHARABAH
b. Dependent Variable: ROA
Nilai DW sebesar 1.357, nilai ini akan kita bandingkan dengan
nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikasi 5%, jumlah sampel
45 (n) dan jumlah variabel idependen 4 (k=4), maka di tabel Durbin
Watson akan didapatkan nilai (dI) yaitu 1.336, dan nilai (du) yaitu
1.720. Oleh karena nilai DW 1.357 lebih kecil dari batas bawah (dI)
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif.
2. Uji Statistik
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa
data yang bersifat multivariate. Analisis ini digunakan untuk
meramalkan nilai variabel dependen (Y), dengan variabel independen
yang lebih dari satu (Bawono, 2006: 85). Analisis regresi berganda
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan
mudharabah (X1), pembiayaan musyarakah (X2), pembiayaan
62
murabahah (X3), non performing financing (NPF) (X4) terhadap
profitabilitas bank umum syariah (Y). Persamaan regresi linier
berganda dicari dengan rumus:
Tabel 4.7
Hasil Uji Analisis Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.764 .236 7.479 .000
MUDH -3.420E-13 .000 -.305 -2.507 .016
MUSY 4.890E-14 .000 .179 2.133 .039
MURA 5.115E-14 .000 .329 2.794 .008
NPF -.500 .048 -.851 -10.488 .000
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, maka diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 1.764 – 3.420 X1 + 4.890 X2 + 5.115 X3 - 0.500 X4
Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Konstanta sebesar 1.764 menyatakan bahwa jika ada pembiayaan
mudharabah (X1), pembiayaan musyarakah (X2), pembiayaan
murabahah (X3) dan NPF (X4) konstan atau tidak ada atau 0,
maka ROA akan mengalami kenaikan sebesar 1.764.
2) Koefisien regresi pembiayaan mudharabah (X1) sebesar -3.320
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point pembiaaan
63
mudharabah (X1) akan menurunkan ROA sebesar 3.320 dengan
anggapan pembiayaan musyarakah (X2), pembiayaan murabahah
(X3), dan NPF (X4) tetap.
3) Koefisien regresi pembiayaan musyarakah (X2) sebesar 4.890
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point pembiayaan
musyarakah (X2) akan meningkatkan ROA sebesar 4.890 dengan
anggapan pembiayaan mudharabah (X1), pembiayaan murabahah
(X3) , dan NPF (X4) tetap.
4) Koefisien regresi pembiayaan murabahah (X3) sebesar 5.115
menyatakan bahwa setiap penambahan 1 point pembiayaan
musyarakah (X2) akan meningkatkan ROA sebesar 5.115 dengan
anggapan pembiayaan mudharabah (X1), pembiayaan
musyarakah (X2) , dan NPF (X4) tetap.
5) Koefisien regresi NPF (X4) sebesar -0.500 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 point NPF (X4) akan menurunkan ROA
sebesar 0.500 dengan anggapan pembiayaan mudharabah (X1),
pembiayaan musyarakah (X2), pembiayaan murabahah (X3)
tetap.
Dilihat dari hasil uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang paling
menguntungkan perbankkan syariah.
64
b. Uji t
Uji t digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independent mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara persial atau individu,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel
bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).
Adapun hasil uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji t Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.764 .236 7.479 .000
MUDH -3.420E-13 .000 -.305 -2.507 .016
MUSY 4.890E-14 .000 .179 2.133 .039
MURA 5.115E-14 .000 .329 2.794 .008
NPF -.500 .048 -.851 -10.488 .000
a. Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel 4.8 di atas apabila nilai signifikansi kurang
dari nilai alfa 0,05 maka variabel tersebut dinyatakan positif
mempengaruhi variabel dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti
mendapatkan nilai t hitung masing-masing pembiayaan mudharabah
(X1), pembiayaan musyarakah (X2), capital adequacy ratio (CAR)
(X3), financing to deposit ratio (FDR) (X4), yaitu:
1) Variabel pembiayaan mudharabah (X1) dengan t hitung -2.507
dan nilai signifikansi jumlah pembiayaan mudharabah (X1) 0.016,
65
dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat
dikatakan bahwa pembiayaan mudharabah (X1) secara statistik
berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA (Y). Dengan
demikian secara empiris menolak hipotesis kesatu (H1), yang
menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah (X1) berpengaruh
positif dan signifikan ROA (Y). Hal ini berarti semakin tinggi
tingkat pembiayaan mudharabah (X1) maka semakin rendah
tingkat profitabilitas. Hasil penelitian ini bisa disebabkan oleh
pembiayaan yang bermasalah karena dalam penyalurannya tidak
efektif, Aziz (2010).
2) Variabel pembiayaan musyarakah (X2) dengan t hitung 2.133 dan
nilai signifikansi pembiayaan musyarakah (X2) 0.039, dimana
nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat
dikatakan bahwa pembiayaan musyarakah (X2) secara statistik
berpengaruh signifikan terhadap ROA (Y). Dengan demikian
secara empiris menerima hipotesis kedua (H2), yang menyatakan
bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan
ROA (Y). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pembiayaan
musyarakah (X2) maka semakin tinggi juga tingkat profitabilitas.
3) Variabel pembiayaan murabahah (X3) dengan t hitung 2.794 dan
nilai signifikansi pembiayaan murabahah (X3) 0.008, dimana nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan
bahwa pembiayaan murabahah (X3) secara statistik berpengaruh
66
signifikan terhadap ROA (Y). Dengan demikian secara empiris
menerima hipotesis ketiga (H3), yang menyatakan bahwa
pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan ROA
(Y). Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pembiayaan murabahah
(X3) maka semakin tinggi juga tingkat profitabilitas.
4) Variabel non performing financing (NPF) (X4) dengan t hitung -
10.488 dan nilai signifikansi jumlah non performing financing
(NPF) (X4) 0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai
alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa non performing financing
(NPF) (X4) secara statistik berpengaruh signifikan terhadap ROA
(Y). Dengan demikian secara empiris menerima hipotesis keempat
(H4), yang menyatakan bahwa non performing financing (NPF)
(X4) berpengaruh negatif dan signifikan ROA (Y). Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat non performing financing (NPF) (X4) maka
semakin rendah tingkat profitabilitas.
c. Uji F
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
semua variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel dependen (Bawono, 2006:91). Adapun hasil uji F adalah
sebagai berikut:
67
Tabel 4.9
Hasil Uji F ANOVA
b
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 90.421 4 22.605 29.474 .000a
Residual 30.678 40 .767
Total 121.099 44
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH
b. Dependent Variable: ROA
Pada tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa nilai signifikasi 0.000.
Karena probabilitas signifikan jauh lebih kecil dari 0.05. Hal ini
menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan murabahah dan non performing financing
(NPF) secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).
d. Uji R2 (Koeisien Determinasi)
Menurut Bawono (2006:92) koefisien determinasi (R2)
menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen atau sejauh mana kontribusi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen. Adapun hasil uji R2
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .864a .747 .721 .87576
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH
68
Dari tabel 4.10 di atas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar 0.864
ini artinya ada hubungan sebesar 0.864 antara variabel dependen
dengan variabel independen. Sehingga dapat disimpulkan korelasi
antara pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, pembiayaan
murabahah dan non performing financing mempunyai hubungan yang
kuat. Koefisien determinasi (Adjusted R) sebesar 0,721 ini berarti
kontribusi variabel independen (pembiayaan mudharabah, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan murabahah dan non performing financing)
mempengaruhi variabel dependen (profitabilitas) sebesar 72%
sedangkan sisanya sebesar 28% dipengaruhi variabel lain di luar model.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan, dapat dilihat
hasil uji hipotesis dari masing-masing variabel yang dijelaskan dalam tabel
berikut
Tabel 4.11
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil
H1 Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
Ditolak
H2 Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
Diterima
H3 Pembiayaan Murabahah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
Diterima
H4 NPF berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA)
Diterima
Sumber: data sekunder diolah, 2017
69
Pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah
memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas bank
umum syariah. Pembiayaan mudharabah dengan t hitung -2.507 dan
nilai signifikansi jumlah pembiayaan mudharabah 0.016, dimana nilai
signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
pembiayaan mudharabah secara statistik berpengaruh negatif
signifikan terhadap ROA. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
pembiayaan mudharabah maka semakin rendah tingkat profitabilitas.
Hasil penelitian ini bisa disebabkan oleh pembiayaan yang bermasalah
karena dalam penyalurannya tidak efektif, sehingga akan
menyebabkan tingkat pengembaliannya buruk dan tidak dapat
menambah keuntungan Aziz (2010).
Hasil penelitian ini didukung oleh penemuan Rachman dan
Rohmanika (2012) yang sebelumnya telah melakukan penelitian
menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif
terhadap profitabilitas bank umum syariah. Tetapi hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian Faradilla dkk (2017) yang menyatakan
bahwa pembiayaan mudharabah tidak memiliki pengaruhnya terhadap
profitabilitas bank umum syariah.
70
2. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah terhadap Profitabilitas.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas bank umum
syariah. Pembiayaan musyarakah dengan t hitung 2.133 dan nilai
signifikansi pembiayaan musyarakah 0.039, dimana nilai signifikansi
lebih kecil dari nilai alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
pembiayaan musyarakah secara statistik berpengaruh signifikan positif
terhadap ROA. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pembiayaan
musyarakah maka semakin tinggi juga tingkat profitabilitas. Hasil
penelitian sesuai dengan pernyataan dari Azis (2010) bahwa
pembiayaan bagi hasil dapat menghasilkan pendapatan bagi hasil yang
dapat memenuhi kebutuhan permodalan, jika permodalan bank baik
maka profitabilitas akan meningkat.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
dilakukan Wibowo dan Sunarto (2016) serta Pratama dkk (2017)
menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Artinya ketika pembiayaan musyarakah
meningkat maka tingkat profitabilitasnya akan ikut meningkat.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Aisyah dkk. (2016) menyatakan pembiayaan
musyarakah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
71
3. Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap Profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah
berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas. Dengan t hitung
2.794 dan nilai signifikansi pembiayaan murabahah 0.008, dimana
nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alfa 0.05. Yang menyatakan
bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan
ROA. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pembiayaan murabahah
maka semakin tinggi juga tingkat profitabilitas.
Pengaruh pembiayaan murabahah yang signifikan positif
terhadap profitabilitas Bank Syariah dikuatkan oleh penelitian
sebelumnya oleh Haq, Rr Nadia Arini (2015) dan Faradilla dkk (2017)
yang menyatakan hasil bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh
signifikan positif terhadap profitabilitas bank umum syariah. Namun
hal ini bertolak belakang dengan temuan Aisyah dkk (2016) yang
menyatakan bahwa pembiayaan tidak ada pengaruhnya terhadap
profitabilitas.
4. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa non performing financing
(NPF) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank umum syariah.
Dengan t hitung -10.488 dan nilai signifikansi jumlah non performing
financing (NPF) 0.000, dimana nilai signifikansi lebih kecil dari nilai
alfa 0.05 maka dapat dikatakan bahwa non performing financing
(NPF) secara statistik berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA .
72
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat non performing financing
(NPF) maka semakin rendah tingkat profitabilitas. Hasil penelitian ini
mendukung pernyataan Kasmir (2005) bahwa semakin tinggi rasio
NPF menunjukkan bahwa semakin buruk kualitas pembiayaan yang
disalurkan oleh bank yang menyebabkan meningkatnya jumlah
pembiayaan bermasalah. Hal ini menyebabkan bank harus
menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya, sehingga akan
berdampak pada menurunnya tingkat keuntungan yang diperoleh bank
syariah.
Hasil penelitian ini didukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Ummah dan Suprapto (2015) dan juga Widyaningrum
dan Septiarini (2015) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, bertolak belakang dengan
penelitian oleh Yunita (2014) dan Haq (2015) yang menyatakan bahwa
NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh pembiayaan
mudharabah, musyarakah, murabahah dan non performing financing
(NPF) terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pembiayaan
mudharabah, berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA). Sehingga dapat disimpulkan menerima H0 dan
menolak hipotesis pertama (H1). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi pembiayaan mudharabah maka dapat
menurunkan profitabilitas (ROA). Dikarenakan pada dasarnya
pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang beresiko tinggi dan
melibatkan pengusaha secara langsung, tanpa adanya pengawasan
penuh serta bimbingan kepada pengusaha mengenai usaha investasinya
kemungkinan dapat menyebabkan kegagalan usaha, dengan kegagalan
usaha ini maka akan menurunkan tingkat laba atau profitabilitas bank.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pembiayaan
musyarakah, berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROA). Sehingga dapat disimpulkan menolak H0 dan menerima
74
hipotesis kedua (H2). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
semakin tinggi pembiayaan musyarakah semakin tinggi pula tingkat
profitabilitas bank syariah.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pembiayaan murabahah,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Sehingga dapat disimpulkan menolak H0 dan menerima hipotesis
ketiga (H3). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
pembiayaan murabahah semakin tinggi pula tingkat profitabilitas bank
syariah.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel non performing
financing (NPF), berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA). Sehingga dapat disimpulkan menolak H0 dan
menerima hipotesis keempat (H4). Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semakin tinggi non performing financing (NPF) mengakibatkan
semakin rendahnya tingkat profitabilitas bank syariah.
B. Saran
Dari hasil penelitian dan olah data yang telah dilakukan peneliti
memberi saran sebagai berikut:
1. Untuk Bank Umum Syariah
a. Pihak perbankan syariah harus dapat meningkatkan kualitas
pengelolaan pembiayaan yang disalurkan dengan
memperhitungkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
pembiayaan.
75
b. Pihak perbankan syariah harus dapat memonitoring terhadap
pembiayaan yang telah disalurkan terutama pembiayaan
mudharabah agar tidak banyak terjadinya kegagalan usaha yang
nantinya dapat menurunkan profitabilitas bank.
c. Pihak perbankan syariah harus meningkatkan prinsip kehati-hatian
agar dapat meminimalisir terjadinya Non Performing Financing.
2. Untuk peneliti selanjutnya
a. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan
referensi bagi peneliti selanjutnya dibidang yang sama yang akan
datang untuk dikembangkan dan di perbaiki, misalnya dengan
menambah variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi
profitabilitas, mungkin seluruh pembiayaan-pembiayaan yang
disalurkan oleh Bank Syariah.
b. Memperluas populasi dengan menambahkan Unit Usaha Syariah
dan BPR Syariah serta memperbanyak periode penelitian sehingga
diharapkan dapat memperoleh deskripsi yang lebih baik dan dapat
mewakili keseluruhan populasi Bank Umum Syariah, Unit Usaha
Syariah dan BPR Syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku:
Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema
Insani.
Ascaraya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Asiyah, Binti Nur. 2015. Manajemen Pembiayaan Syariah. Yogyakarta:
Kalimedia.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN
Salatiga Press.
Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Perdana
Media.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan Edisi ke-2. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan Edisi ke-2. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Ericson, Sony dan Leon Boy. 2008. Manajemen Aktia Pasiva Bank Devisa.
Jakarta: Grasindo.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: AMP YKPN.
Harahap, Sofyan Syarif. 2008. Teori Akuntansi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Hikmat, Mahi M. 2011. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi
dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Karim, Adiwarman A. 2004. Bank Islam, Analisis Fiqih dan Keuangan.
Jakarta: IIT Persada.
Karim, Adiwarman A. 2006. Islamic Banking Fiqhand Analysis. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kasiran, Moh. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
Yogyakarta: Sukses Offset.
Kasmir, dan Ja’far. 2006. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Prenada Media
Group.
Kasmir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan
Analisis Data Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers.
Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UMP APM YKPN.
Muhammad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan
Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-dasar Akuntansi Bank Syariah. Yogyakarta:
Lumbung Ilmu.
Rivai,Veithzal dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management
Conventional and Sharia System. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. 2008. Islamic Financial
Management: Teori, Konsep dan Aplikasi Panduan Praktis untuk
Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa. Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter
dan Perbankan Edisi ke-5. Jakarta: Fakultas Ekonomi Uniersitas
Indonesia.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis: Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yudiana, Fetria Eka. 2014. Manajemen Pemibayaan Bank Syariah. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Zulkifli, Sunarta. 2007, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah.
Jakarta: Zikrul Hakim.
Referensi Skripsi, Jurnal, Tesis, Laporan Keuangan:
Aisyah, Jaryono, dan Sulistyandari. 2016. “Analisis Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah terhadap Return On Equity
Bank Umum Syariah”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 19, No. 2: 1-
14.
Bowo, Ferdian Arie. 2013. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap
Profitabilitas”. Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis. Vol. 1, No.1: 61-
71.
Buchori, Imam dan Prasetyo. 2013. “Pengaruh Tingkat Pembiayaan
Mudharabah Terhadap Tingkat Rasio Profitabilitas Pada Koperasi
Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Manfaat Surabaya”. Jurnal El-Qist.
Vol. 3, No. 1: 48-80.
Fahrul, Fauzan dkk. 2012. “Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Musyarakah
dan Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank
Syariah (Studi Pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh)”. Jurnal
Akuntansi. Vol. 2, No. 1. 76-85.
Faradilla, Cut dkk. 2017. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Isthisna, Ijarah,
Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabiltas Bank Umum
Syariah di Indonesia”. Jurnal Magister Akuntansi Pascasarjana
Universitas Syiah Kuala. Vol. 6, No. 3: 9-18.
Hadiyati, Puji. 2013. “Pengaruh Non Performing Financing Pembiayaan
Mudharabah dan Musyarakah pada Bank Muamalat Indonesia”. E-
Journal Manajemen dan Bisnis. Vol. 1, No. 1: 1-14.
Haq, Rr Nadia Arini. 2015. “Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah”. Jurnal Perbanas Review. Vol. 1,
No. 1: 107-124.
Laporan Keuangan Publikasi Panin Dubai Syariah Bank. Dari Tahun 2012
sampai Tahun 2016. Diaskes dari www.paninbanksyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BRI Syariah. Dari Tahun 2012 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.brisyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Muamalat. Dari Tahun 2012 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bankmuamalat.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Maybank Syariah. Dari Tahun 2012 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.maybanksyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Mega Syariah. Dari Tahun 2012 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.megasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BJB Syariah. Dari Tahun 2012 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bjbsyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BCA Syariah. Dari Tahun 2012 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bcasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BNI Syariah. Dari Tahun 2012 sampai Tahun
2016. Diaskes dari www.bnisyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Victoria Syariah. Dari Tahun 2012 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.bankvictoriasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Syariah Bukopin. Dari Tahun 2012 sampai
Tahun 2016. Diaskes dari www.syariahbukopin.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Mandiri Syariah. Dari tahun 2012 sampai
Tahun 2016. Diakses dari www.syariahmadniri.co.id
Pratama, Martika, dan Teti Rahmawati. 2017. “Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah dan Sewa Ijarah terhadap
Profitabilitas”. JRKA. Vol. 3,No. 1: 53-68.
Rahayu, Husaini, dan Dewi Farah Azizah. 2016. “Pengaruh Pembiayaan Bagi
Hasil Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas (Studi pada
Bank Umum Syariah yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014)”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 33, No. 1.
Rahman, Aulia Fuad dan Rochmanika. 2012. “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli,
Pembiayaan Bagi Hasil, dan Rasio Non Performing Financing
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Indonesia”. Jurnal
Iqtishoduna. Vol. 8,No. 1.
Refinaldy, Aditya. 2014. “Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah
dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank
Syariah”. Skripsi. Tidak diterbitkan. Jember: Fakultas Ekonomi
Uniersitas Jember.
Rizal, Fitra. 2016. “Pengaruh Capital Adequacy ratio, Non Performing Finance
dan Operational Efficieny Ratio terhadap Profitabilitas Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah”. Jurnal Muslim Heritage. Vol. 1, No. 1:
179-196.
Sari, Dewi wulan dan Ansori. 2017. “Pengaruh pembiayaan Murabahah,
Istishna, Mudharabah, Musyarakah terhadap Profitabilitas (studi Pada
Bank Syariah di Indonesia Periode Maret 2015- Agustus 2016)”.
Accounting and Management Journal. Vol. 1, No. 1: 1-8.
Suryani. 2011. “Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR)
Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah Di Indonesia”. Jurnal
Analisis. Vol. 19, No. 1.
Ummah, Fathya Khaira dan Suprapto. 2015. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Profitabilitas pada Bank Muamalat Indonesia”. Jurnal
Ekonomi dan Perbankan Syariah. Vol. 3, No. 2: 1-24.
Wibowo, Arif dan Sunarto. 2016. “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah”. Syariah
Paper Accounting FEB UMS.
Widyaningrum, Linda dan Dina Fitrisia Septiarini. 2015. “Pengaruh CAR,
NPF, FDR, dan OER terhadap ROA pada Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah di Indonesia Periode Januari 2009 Hingga Mei 2014”. Jurnal
Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. Vol. 2, No. 12.
Yunita, Rima. 2014. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia (studi kasus pada bank umum syariah
di indonesia pada tahun 2009 – 2012)”. Jurnal Akuntansi Indonesia.
Vol. 3, No. 2: 143-160.
Yusuf, Muhammad. 2017. “Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”. Jurnal Keuangan
dan Perbankan. Vol. 13, No. 2: 141-151.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1: Rekapan Data Penelitian
NAMA BANK TAHUN Mudharabah Musyarakah Murabahah NPF ROA
BCA SYARIAH 2012 124763336476 339617374086 435053719392 0,10% 0,80%
2013 201866665217 532542259329 597422266365 0,10% 1,00%
2014 188351931162 810923609821 948034172205 0,10% 0,80%
2015 198422896821 1132524319363 1428091989783 0,70% 1,00%
2016 342362543900 1287826779386 1495010422554 0,50% 1,10%
BJB SYARIAH 2012 228675189000 841992972000 1273373382000 1,01% -0,59%
2013 425306197000 821829136000 2115061773000 1,16% 0,91%
2014 495085000000 797702000000 4840872000000 5,84% 0,72%
2015 317180236000 726254242000 3663674854000 6,93% 0,25%
2016 204505878000 668816485000 3707950828000 17,91% -8,09%
BNI SYARIAH 2012 287064000000 9665310000000 4734352000000 2,02% 1,48%
2013 709218000000 10590820000000 7969128000000 1,86% 1,37%
2014 101669600000 14050030000000 112921220000 1,86% 1,27%
2015 125868200000 21001250000000 1321830000000 2,53% 1,43%
2016 118160700000 29074630000000 1482116400000 3,38% 1,44%
BRI SYARIAH 2012 859252000000 1737831000000 6966407000000 2,09% 0,88%
2013 936688000000 3033517000000 8849045000000 3,26% 1,15%
2014 876311000000 4005308000000 9858575000000 3,65% 0,08%
2015 110656600000 4962346000000 9780350000000 3,89% 0,76%
2016 127148600000 5185890000000 1050053300000 3,19% 0,95%
BUKOPIN SYARIAH 2012 668816485000 2045058780000 2578807458124 4,59% 0,55%
2013 222108046271 849992068723 2133916133264 4,27% 0,69%
2014 264504181204 1169237130752 2202580531153 4,07% 0,27%
2015 401915338532 1636389276926 2188487676996 2,99% 0.79%
2016 341449506081 2137001448480 2217105981750 3,17% 0,76%
MANDIRI SYARIAH 2012 4161500769523 6049076989927 27549264479714 1,14% 2,25%
2013 3703697897843 7048707025566 33207375747131 2,29% 1,53%
2014 3006253323800 7330831581835 33714638093696 4,29% -0,04%
2015 2834182892154 1027726819036 34807005204944 4,05% 0,56%
2016 3085615100924 1300105765664 36198341933031 3,13% 0,59%
MUAMALAT 2012 1985586533000 1281979819300 16140183597000 1,81% 1,54%
2013 2225162877000 1867377259300 19566857115000 1,56% 0,50%
2014 1723618638000 1954952503500 20172146338000 4,85% 0,17%
2015 1052718497000 2019242734000 17314492247000 4,20% 0,20%
2016 7942197000000 20125269223000 16866086316000 1,40% 0,22%
PANIN SYARIAH 2012 517354418000 229960632000 770027227000 0,19% 3,48%
2013 659220249000 690827368000 1231834878000 0,77% 1,03%
2014 854377921000 3252749432000 617336777000 0,29% 1,99%
2015 1018378302000 4074372831000 526897946000 1,94% 1,14%
2016 586840034000 4655729873000 1020472967000 1,86% 0,37%
VICTORIA SYARIAH 2012 130105765664 3085615100924 396821000000 2,41% 1,43%
2013 5825827555 271777563847 573279008264 3,31% 0,50%
2014 139021723820 582129072986 456352684745 4,75% -1,87%
2015 451371130300 703898781068 303959283809 4,82% -2,36%
2016 2000686445100 908936858268 237998338239 4,35% -2,19%
Lampiran 2: Hasil Uji Stasioneritas
1. Pembiayaan Mudharabah
Series: MUDHARABAH Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags Automatic selection of lags based on SIC: 0 Newey-West bandwidth selection using Bartlett kernel
Balanced observations for each test Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -2.80493 0.0025 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin
W-stat -0.20339 0.4194 9 36 ADF - Fisher Chi-square 20.1951 0.3219 9 36
PP - Fisher Chi-square 17.5322 0.4868 9 36 ** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
2. Pembiayaan Musyarakah
Series: MUSYARAKAH Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic selection of lags based on SIC: 0
Newey-West bandwidth selection using Bartlett kernel Balanced observations for each test
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -4.77642 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin
W-stat -0.76611 0.2218 9 36
ADF - Fisher Chi-
square 22.7961 0.1985 9 36 PP - Fisher Chi-square 27.3701 0.0723 9 36
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
3. Pembiayaan Murabahah
Series: MURABAHAH
Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic selection of lags based on SIC: 0
Newey-West bandwidth selection using Bartlett kernel Balanced observations for each test
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -28.6301 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin
W-stat -6.80772 0.0000 9 36
ADF - Fisher Chi-
square 36.9824 0.0053 9 36
PP - Fisher Chi-square 37.5785 0.0044 9 36
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
4. NPF
Series: NPF Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic selection of lags based on SIC: 0
Newey-West bandwidth selection using Bartlett kernel Balanced observations for each test
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -2.95949 0.0015 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin
W-stat 0.45304 0.6747 9 36
ADF - Fisher Chi-
square 13.5329 0.7590 9 36 PP - Fisher Chi-square 18.5949 0.4172 9 36
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
5. ROA
Series: ROA Exogenous variables: Individual effects
Automatic selection of maximum lags
Automatic selection of lags based on SIC: 0
Newey-West bandwidth selection using Bartlett kernel Balanced observations for each test
Cross-
Method Statistic Prob.** sections Obs
Null: Unit root (assumes common unit root process)
Levin, Lin & Chu t* -17.7150 0.0000 9 36
Null: Unit root (assumes individual unit root process)
Im, Pesaran and Shin
W-stat -3.52312 0.0002 9 36
ADF - Fisher Chi-
square 32.1489 0.0211 9 36 PP - Fisher Chi-square 40.9801 0.0015 9 36
** Probabilities for Fisher tests are computed using an asymptotic Chi
-square distribution. All other tests assume asymptotic normality.
Lampiran 3: Hasil Uji SPSS
1. Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MUDH 45 5825827555 7942197000000 1043579232807.71 1480773343676.566
MUSY 45 229960632000 29074630000000 4168131269246.38 6085244016155.377
MURA 45 112921220000 36198341933031 7680479828670.20 10663993612744.150
NPF 45 .10 17.91 2.9907 2.82140
ROA 45 -8.09 3.48 .5069 1.65899
Valid N
(listwise) 45
2. Uji Multikolonieritas
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .864a .747 .721 .87576
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH
Regresi Antar Variabel Independen r2
X1 = f(X2,X3,X4) 0.573
X2 = f(X1,X3,X4) 0.105
X3 = f(X1,X2,X4) 0.543
X4 = f(X1,X2,X3) 0.038
R2 = 0.747
3. Uji Heterokesdastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .765 .124 6.178 .000
MUDH 7.149E-14 .000 .200 .998 .324
MUSY -3.889E-14 .000 -.448 -3.230 .202
MURA -2.038E-14 .000 -.411 -2.120 .440
NPF .040 .025 .211 1.580 .122
a. Dependent Variable:
abresid
4. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .83499968
Most Extreme Differences Absolute .089
Positive .089
Negative -.059
Kolmogorov-Smirnov Z .600
Asymp. Sig. (2-tailed) .865
a. Test distribution is Normal.
5. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .864a .747 .721 .87576 1.357
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH
b. Dependent Variable: ROA
6. Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.764 .236 7.479 .000
MUDH -3.420E-13 .000 -.305 -2.507 .016
MUSY 4.890E-14 .000 .179 2.133 .039
MURA 5.115E-14 .000 .329 2.794 .008
NPF -.500 .048 -.851 -10.488 .000
a. Dependent Variable: ROA
7. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.764 .236 7.479 .000
MUDH -3.420E-13 .000 -.305 -2.507 .016
MUSY 4.890E-14 .000 .179 2.133 .039
MURA 5.115E-14 .000 .329 2.794 .008
NPF -.500 .048 -.851 -10.488 .000
a. Dependent Variable: ROA
8. Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 90.421 4 22.605 29.474 .000a
Residual 30.678 40 .767
Total 121.099 44
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH
b. Dependent Variable: ROA
9. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .864a .747 .721 .87576
a. Predictors: (Constant), NPF, MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH
Lampiran 4: Riwayat Hidup
Nama : Agung Mulya Prasetyo
NIM : 213 13 144
Tanggal Lahir : 22 Juni 1994
E-mail : aguung.prass@gmail.com
Kontak : 0895622289805
Riwawat Pendidikan :
2000 - 2006 : Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sidorejo Kidul 03 Salatiga
2006 - 2009 : Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 8 Salatiga
2009 - 2012 : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 2 Salatiga
2013 - 2018 : S1 Perbankan Syariah, FEBI, IAIN Salatiga
top related