pengaruh return on assets, arus kas operasi, …lib.unnes.ac.id/17927/1/7311409037.pdf · viii sari...
Post on 09-Apr-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH RETURN ON ASSETS, ARUS KAS OPERASI, ECONOMIC
VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED TERHADAP RETURN
SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Eki Vianti Trisnandari
NIM 7311409037
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Kegagalan hanya terjadi bila kita
menyerah (Lessing)
Kemenangan yang seindah-indahnya dan
sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh
manusia ialah menundukkan diri sendiri
(Ibu Kartini)
Sesuatu yang belum dikerjakan,
seringkali tampak mustahil, kita baru
yakin kalau kita telah berhasil
melakukannya dengan baik (Evelyn
Underhill)
Persembahan
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
1. Ayah dan Ibuku
2. Almamater UNNES
vi
PRAKATA
Segala puji dan rasa syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas segala
berkat, rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Return On Assets, Arus Kas Operasi, Economic Value Added
dan Market Value Added terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia”, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi
ini, terutama kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi Strata I di
Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. S. Martono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah mengesahkan skripsi ini.
3. Dra. Palupiningdyah, M.Si., Sekretaris Jurusan Manajemen Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan ijin pembimbingan dan pengarahan
selama studi di Jurusan Manajemen.
4. Dr. Ketut Sudarma, M.M., Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dwi Cahyaningdyah, S.E., M.Si., Pembimbing II yang telah memberikan
arahan dan penyempurnaan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen khususnya Jurusan Manajemen yang telah memberikan
ilmu kepada penulis selama kuliah.
vii
7. Bapak, ibu serta keluarga besar yang telah memberikan doa serta dukungan
baik moral maupun spiritual untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman Manajemen angkatan 2009 yang memotivasi dalam pembuatan
skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca,
Amin.
Semarang, Mei 2013
Penulis
viii
SARI
Trisnandari, Eki Vianti. 2013. Pengaruh Return On Assets, Arus Kas Operasi,
Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Return Saham pada
Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Jurusan Manajemen.
Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dr. Ketut
Sudarma, M.M. Pembimbing II. Dwi Cahyaningdyah, S.E., M.Si. 81 halaman
Kata kunci: Return On Assets, Arus Kas Operasi, Economic Value Added,
Market Value Added dan Return Saham
Penilaian kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan
perusahaan itu dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dapat diketahui dari
laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan secara periodik. Pengukuran
kinerja dapat dilakukan dengan metode tradisional maupun metode yang baru
dikembangkan. Permasalahan dari penelitian ini adalah karena adanya research
gap dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
menganalisis pengaruh Return On Assets, Arus Kas Operasi, Economic Value
Added dan Market Value Added terhadap Return Saham pada perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2011.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan semua sektor di
BEI tahun 2009-2011. Berdasarkan teknik pengambilan sampel purposing
sampling diperoleh 25 perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode dokumentasi sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan Return On Assets, Arus Kas Operasi,
Economic Value Added dan Market Value Added berpengaruh secara simultan
terhadap Return Saham sebesar 18,8 % dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor
lain diluar penelitian yang ditunjukkan oleh adjusted R Square = 0,188 dengan
nilai probabilitas 0,001 < 0,05. Secara parsial variabel ROA, Arus Kas Operasi
dan MVA berpengaruh terhadap return saham dengan tingkat signifikan masing-
masing 0,035; 0,036 dan 0,005. Sedangkan EVA tidak berpengaruh terhadap
return saham yang dicerminkan dengan nilai signifikansi 0,470.
Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan
terdapat pengaruh antara Return On Assets, Arus Kas Operasi, Economic Value
Added dan Market Value Added terhadap Return Saham. Sedangkan secara parsial
variabel ROA, Arus Kas Operasi dan MVA berpengaruh terhadap return saham
dan hanya variabel EVA yang tidak berpengaruh terhadap return saham. Saran
yang dapat diberikan, investor lebih baik memperhatikan Return On Assets, Arus
Kas Operasi, dan Market Value Added daripada Economic Value Added dalam
menganalisis return saham karena dalam penelitian ini EVA tidak mempunyai
pengaruh terhadap return saham. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya
menambah variabel independen lain selain keempat variabel yang telah dilakukan
dalam penelitian ini.
ix
ABSTRACT
Trisnandari, Eki Vianti. 2013.”The Influence of Return On Assets, Cash Flow
Operations, Economic Value Added and Market Value Added to Stock Return on
Company Listed in Indonesia Stock Exchange”. Final Project. Management
Department. Faculty of Economics. State University of Semarang. Advisor. Dr.
Ketut Sudarma, M.M. Co Advisor. Dwi Cahyaningdyah, S.E., M.Si. 81 pages
Keywords: Return On Assets, Cash Flow Operations, Economic Value Added,
Market Value Added and Stock Return.
Measuring of the performance of a company can be seen from the
company’s ability to generate earnings. The company’s performance can be seen
from financial statement to be issued by the company periodically. Performance
measurement can be done with traditional methods and the newly developed
method. The problem of this study is research gap from the previous research.
This research aims to examine and analyze the influence of Return On Assets,
Cash Flow Operations, Economic Value Added and Market Value Added to Stock
Return on Company Listed in Indonesia Stock Exchange in periode 2009-2011.
The population in this study are all companies in all sectors of the
Indonesia Stock Exchange in 2009-2011. Based on purposive sampling technique,
sampling consists 25 companies. Data collection technique used the methods of
documentation, while the analysis of the data used is multiple liniear regression
analysis using SPSS.
The results showed Return On Assets, Cash Flow Operations, Economic
Value Added, Market Value Added simultaneously affect the stock return of
18,8% and the rest is influenced by other factors outside of research indicated by
the adjusted R Square = 0,188 with probability values 0,001<0,05. Return On
Assets, Cash Flow Operations, and Market Value Added affect the stock return
partially to the level of significance of each of 0,035;0,036 and 0,005. While the
EVA does not affect the stock return that is reflected by the significant value of
0,470.
From these studies it can be concluded that there are significant
simultaneously between Return On Assets, Cash Flow Operations, Economic
Value Added and Market Value Added to the Stock Return. While partially ROA,
Cash Flow Operations and MVA effect on stock returns and variables that EVA
does not affect the stock return. Advice can be given, investors give more
attention to Return On Assets, Cash Flow Operations, and Market Value Added
than in analyzing stock returns for EVA in this study had no effect on stock
returns. For future studies should add other independent variables in addition to
the four variables that have been carried out in this study.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iii
PERNYATAAN ............................................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
PRAKATA .................................................................................................... vi
SARI .............................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 10
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 11
1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 13
2.1 Return ................................................................................................. 13
2.1.1 Pengertian Return ............................................................................... 13
2.1.2 Jenis-jenis Return ............................................................................... 14
2.2 Konsep Umum Penilaian Kinerja ....................................................... 15
2.2.1 Pengertian Kinerja .............................................................................. 15
xi
2.2.2 Manfaat Penilaian Kinerja .................................................................. 16
2.2.3 Metode Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan .......................... 17
2.3 Return On Assets (ROA) .................................................................... 18
2.4 Arus Kas Operasi ............................................................................... 20
2.5 Economic Value Added (EVA) .......................................................... 21
2.5.1 Pengertian EVA .................................................................................. 21
2.5.2 Menghitung EVA ............................................................................... 23
2.5.3 Kelebihan EVA .................................................................................. 25
2.5.4 Kelemahan EVA ................................................................................ 26
2.5.5 Cara Meningkatkan EVA ................................................................... 28
2.5.6 Ukuran Kinerja EVA .......................................................................... 29
2.6 Market Value Added (MVA) ............................................................. 29
2.6.1 Pengertian MVA ................................................................................ 29
2.6.2 Ukuran Kinerja MVA ......................................................................... 31
2.7 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 32
2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis ............. 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 40
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ................................................................ 40
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 40
3.2.1 Populasi .............................................................................................. 40
3.2.2 Sampel ................................................................................................ 41
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................. 44
3.3.1 Variabel Dependen (Y) ...................................................................... 44
3.3.2 Variabel Independen (X) .................................................................... 44
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 44
xii
3.5 Metode Analisis Data ......................................................................... 45
3.5.1 Uji Normalitas .................................................................................... 45
3.5.2 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 45
3.5.2.1 Uji Autokorelasi ................................................................................. 45
3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 46
3.5.2.3 Uji Multikolinieritas ........................................................................... 47
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda....................................................... 47
3.5.4 Uji Hipotesis ....................................................................................... 48
3.5.4.1 Uji Simultan ....................................................................................... 48
3.5.4.2 Uji Parsial ........................................................................................... 49
3.5.5 Koefisien Determinasi ........................................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 52
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 52
4.1.1 Gambaran Umum dan Profil Perusahaan Sampel .............................. 52
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ............................................................. 53
4.2.1 Return (Y) .......................................................................................... 53
4.2.2 Return On Assets (X1) ....................................................................... 55
4.2.3 Arus Kas Operasi (X2) ....................................................................... 56
4.2.4 Economic Value Added (X3) ............................................................. 58
4.2.5 Market Value Added (X4) .................................................................. 62
4.3 Uji Normalitas .................................................................................... 63
4.4 Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 64
4.4.1 Uji Autokorelasi ................................................................................. 64
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 65
4.4.3 Uji Multikolinieritas ........................................................................... 66
xiii
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda....................................................... 67
4.6 Pengujian Hipotesis ............................................................................ 69
4.6.1 Uji Simultan ....................................................................................... 70
4.6.2 Uji Parsial ........................................................................................... 70
4.7 Koefisien Determinasi ........................................................................ 72
4.8 Pembahasan ........................................................................................ 72
4.8.1 Pengaruh Variabel Bebas terhadap Return Saham ............................. 72
4.8.2 Pengaruh ROA terhadap Return Saham ............................................. 74
4.8.3 Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham ......................... 75
4.8.4 Pengaruh EVA terhadap Return Saham ............................................. 77
4.8.5 Pengaruh MVA terhadap Return Saham ............................................ 79
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 81
5.1 Simpulan ............................................................................................. 81
5.2 Saran ................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rasio ROA, Arus Kas Operasi dan Stock Return ................ 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................ 32
Tabel 3.1 Kriteria Sampel .................................................................... 42
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ...................................................... 42
Tabel 3.3 Keputusan Autokorelasi ....................................................... 46
Tabel 4.1 Kriteria Perusahaan yang Menjadi Sampel .......................... 52
Tabel 4.2 Ringkasan Return Saham Perusahaan tahun 2009-2011 ...... 53
Tabel 4.3 Ringkasan ROA Perusahaan tahun 2009-2011 .................... 55
Tabel 4.4 Ringkasan Arus Kas Operasi Perusahaan tahun 2009-2011 57
Tabel 4.5 Ringkasan EVA Perusahaan tahun 2009-2011 .................... 61
Tabel 4.6 Ringkasan MVA Perusahaan tahun 2009-2011 ................... 63
Tabel 4.7 Uji Normalitas ...................................................................... 64
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi ................................................................... 65
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 65
Tabel 4.10 Uji Multikolineritas .............................................................. 66
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 68
Tabel 4.12 Hasil Regresi Untuk Uji F (Simultan) .................................. 70
Tabel 4.13 Hasil Regresi Untuk Uji t (Parsial) ...................................... 71
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi .......................................................... 72
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................... 38
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Return Saham
Lampiran 2 Return On Assets (ROA)
Lampiran 3 Arus Kas Operasi
Lampiran 4 Net Operating After Tax (NOPAT)
Lampiran 5 Invested Capital
Lampiran 6 Tingkat Modal Dari Hutang (Pd)
Lampiran 7 Cost Of Debt (Kd)
Lampiran 8 Tingkat Pajak (T)
Lampiran 9 Cost Of Equity (Ke)
Lampiran 10 Tingkat Modal Dari Ekuitas (Pe)
Lampiran 11 Weighted Average Cost Of Capital (WACC)
Lampiran 12 Capital Charges
Lampiran 13 Economic Value Added (EVA)
Lampiran 14 Market Value Added (MVA)
Lampiran 15 Uji Normalitas
Lampiran 16 Uji Asumsi Klasik
Lampiran 17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Lampiran 18 Uji Hipotesis
Lampiran 19 Koefisien Determinasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan dunia usaha dalam perekonomian saat ini semakin
ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan
berkembang sesuai dengan meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai
dengan meningkatnya kebutuhan pasar. Hal yang sangat penting untuk
keberlangsungan kegiatan ekonomi adalah modal. Modal sangat
dibutuhkan bagi kelangsungan suatu usaha, hal ini menjadi kendala yang
sering dihadapi oleh perusahaan.
Pasar modal merupakan sarana yang efektif untuk mempercepat
pertumbuhan perusahaan. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal
merupakan suatu pasar yang terdiri atas instrumen keuangan jangka
panjang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta dan
dapat diperdagangkan dalam bentuk hutang maupun modal (Trisnawati,
2009:65).
Para investor yang ingin melakukan atau mempertahankan
investasinya harus memiliki perencanaan investasi yang efektif.
Perencanaan investasi yang efektif dimulai dari perhatian terhadap tingkat
risiko dan return. Semakin tinggi tingkat return yang diharapkan investor,
semakin tinggi pula tingkat risiko yang akan dihadapi oleh investor, begitu
pula sebaliknya. Dalam suatu pengambilan keputusan investasi, investor
memerlukan informasi kinerja keuangan yang dapat diandalkan. Kinerja
2
perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang akan dikeluarkan
secara periodik. Pengukuran kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
metode tradisional atau accounting measures maupun dengan metode yang
baru dikembangkan. Para investor sangat membutuhkan informasi
akuntansi atau keuangan dalam menganalisa tingkat risiko dan
memprediksi tingkat pengembalian atau sering disebut return dari
investasinya.
Dalam pengukuran kinerja keuangan, ada beberapa pendekatan
accounting measures yang digunakan salah satunya yaitu Return On
Assets (ROA). ROA merupakan rasio profitabilitas dan alat ukur dalam
menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan profit. Rasio profitabilitas
(profitability ratio) akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas,
manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil operasi (Brigham dan
Houston, 2006:107). Robert Ang dalam Widiatmoko (2012:5) berpendapat
bahwa semakin tinggi ROA maka return saham juga semakin tinggi.
Selain ROA, informasi arus kas operasi merupakan alternatif
informasi yang digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan. Para
kreditor dan pemegang saham akan ragu-ragu untuk menanamkan
modalnya ke dalam sebuah perusahaan yang tidak menghasilkan kas yang
mencukupi dari aktivitas-aktivitas operasinya untuk memastikan
pembayaran yang tepat waktu dari kewajiban yang jatuh tempo, bunga dan
dividen. Walaupun arus kas terdiri dari tiga aktivitas yaitu aktivitas
operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan tetapi kunci utamanya
3
terletak pada arus kas yang berhubungan dengan aktivitas operasi
perusahaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, melakukan investasi
baru dan pembiayaan operasional tanpa mengandalkan sumber pendanaan
dari luar.
Agustia (2009:239), arus kas operasi yang positif mengindikasikan
bahwa perusahaan telah dijalankan dengan baik sehingga mempunyai
cukup dana untuk membiayai kegiatan operasional serta membiayai
aktivitas investasi maupun pendanaan, seperti pembayaran dividen. Hal ini
tentu akan menarik minat investor atas saham perusahaan sehingga akan
mempengaruhi peningkatan harga saham yang selanjutnya akan
menentukan jumlah penerimaan return. Para investor menggunakan
informasi arus kas sebagai pengukuran kinerja yang mampu
menggambarkan kondisi ekonomis serta mampu menyediakan dasar
proyeksi arus kas di masa yang akan datang yang cenderung diukur
melalui harga atau return saham. Hal ini didukung dengan hasil penelitian
Agustia (2009) dan Pradhono (2004) yang menyatakan bahwa arus kas
operasi signifikan dan mempunyai pengaruh positif terhadap return saham.
Setiyorini (2011:192), penilaian terhadap kinerja perusahaan yang
berbasis akuntansi tradisional banyak memunculkan respon yang
menyatakan ketidakpuasan. Masalah tersebut bermula dari adanya
4
kelemahan penting dalam laporan keuangan yaitu perhitungan laba rugi.
Laba yang dilaporkan tidak memasukkan biaya modal ekuitas sehingga
pengukuran kinerja yang mempergunakan laporan rugi laba mengandung
distorsi. Pendekatan yang digunakan di atas secara teoritis berkorelasi
positif dengan harga pasar saham perusahaan, yang pada akhirnya akan
berkorelasi positif pula dengan nilai perusahaan atau MVA perusahaan
(Fernandez, 2011 dalam Winarto).
MVA merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan
mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai. Kekayaan pemegang saham
akan dimaksimalkan dengan meminimalkan perbedaan antara nilai pasar
dari saham perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang telah diberikan oleh
pemegang saham. Secara sederhana MVA adalah perbedaan antara nilai
pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah
diberikan (Brigham, 2006:68). Sedangkan MVA secara teknis diperoleh
dengan cara mengalikan selisih antara harga pasar per lembar saham (stock
price per share) dan nilai buku per lembar saham (book value per share)
dengan jumlah yang dikeluarkan (outstanding share).
Metode yang baru dikembangkan untuk mengukur kinerja
keuangan selain MVA antara lain yaitu Economic Value Added (EVA).
Metode ini diperkenalkan sekitar tahun 90-an oleh Stern Steward & Co.s,
sebuah perusahaan konsulltan dari New York. EVA adalah salah satu cara
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Selain itu EVA merupakan
5
indikator tentang adanya perubahan nilai perusahaan bagi pemilik
perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan. Dimana EVA mencoba mengukur nilai
tambah (value creation) yang dhasilkan oleh perusahaan dengan cara
mengurangi biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat dari
investasi yang telah dilakukan.
Penilaian kinerja perusahaan berdasarkan EVA menurut beberapa
penelitian mempunyai kemampuan yang lebih baik dari pada pengukuran
kinerja keuangan konvensional. Seperti dalam Taufik (2007:12)
mengungkapkan bahwa EVA lebih superior mempengaruhi stock return
pada sektor perbankan dibandingkan dengan ROA dan ROE. Hal ini
dikarenakan sektor perbankan melakukan efisiensi di biaya modal atau
memilih struktur modal yang optimal dan mengoptimalkan penggunaan
aset yang dimiliki.
Meskipun studi tentang return saham telah banyak dilakukan
namun penelitian ini masih merupakan masalah yang menarik untuk
diteliti karena hasilnya tidak selalu konsisten. Hal inilah yang mendorong
untuk diadakannya kembali penelitian mengenai return saham. Penelitian
ini menggunakan rasio ROA dan arus kas operasi serta menggunakan alat
ukur keuangan modern berdasarkan temuan dari konsultan Stern Steward
Management Service (1989) yaitu EVA dan MVA sebagai variabel
independen dan return saham sebagai variabel dependen.
6
Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan rasio Return On
Assets, Arus Kas Operasi dan Return Saham perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Di mana pada tabel tersebut
menunjukkan suatu fenomena gap yang terjadi pada perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tabel 1.1
Rasio Return On Assets, Arus Kas Operasi dan Return Saham yang tergabung
dalam Bursa Efek Indonesia pada semua sektor tahun 2009-2011
No
. Nama Perusahaan
Return On Assets Arus Kas Operasi Return Saham
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma
Samudera Fishing
Industries Tbk
-
71,626 3,457 4,385
1.105.889.4
92 -536.704.443
5.259.260.4
31 0,000 0,000 0,000
2.
PT Tunas Baru
Lampung Tbk 4,962 6,756 9,921
-
325.051.889
.000
380.781.982.00
0
838.469.000
.000 0,789 0,206 0,439
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk -2,726 4,094 4,843
84.367.262.
804
-
90.023.374.137
19.866.212.
087 0,792 0,674 0,500
4.
PT Surya Toto
Indonesia Tbk 18,085 17,754 16,283
227.527.798
.490
156.057.916.26
0
233.247.021
.169 0,063 3,588 0,282
5. PT Astra Otoparts 16,540 20,430 15,818
595.745.000
.000
374.748.000.00
0
258.576.000
.000 0,643 1,426 -0,756
6. PT Sekar Laut Tbk 6,526 2,424 2,790
11.689.827.
584 8.089.259.673
17.708.603.
858 0,667 -0,067 0,000
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk 4,000 8,370 9,573
120.369.595
.992
139.119.874.00
7
81.552.753.
104 0,671 0,252 1,138
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk 1,909 3,029 4,021
7.543.040.7
35
-
22.474.112.908
45.615.668.
873 0,582 0,516 0,043
9.
PT Mustika Ratu
Tbk 5,748 6,320 6,596
2.437.835.0
47 4.613.811.149
1.143.065.7
50 1,582 0,646 -0,231
10. PT Adhi Karya Tbk 2,940 3,845 2,989
-
150.791.957
.628
-
30.755.924.856
519.465.969
.524 0,519 1,220 -0,363
7
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk -3,391 -2,893 -1,518
17.024.082.
334 48.408.033.500
1.997.828.1
64 0,375 2,000 -0,379
12.
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk 6,137 6,297 6,153
1.074.805.7
01.000
1.533.256.109.0
00
1.785.731.4
79.000 0,989 0,892 0,226
13.
PT Mobile-8
Telecom Tbk -1,045
-
31,265
-
19,520
11.859.141.
482
-
974.532.718.73
5
-
759.729.620
.041
0,000 0,000 0,000
14.
Bank Rakyat
Indonesia Tbk 2,306 2,838 3,211
1.277.129.0
00.000
46.517.667.000.
000
15.975.074.
000.000 0,672 0,373 -0,357
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk 28,003 19,316 9,375
-
1.377.367.0
00.000
-
9.504.615.000.0
00
-
9.906.904.0
00.000
3,724 0,752 0,058
16.
PT Sinar Mas
Multiartha Tbk 3,554 4,589 4,391
920.622.000
.000
1.142.806.000.0
00
269.981.000
.000 4,882 0,200 1,375
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk 5,046 8,909 12,789
145.829.000
.000
385.654.000.00
0
868.224.000
.000 -0,494 3,476 0,394
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk 0,596 1,764 1,902
60.599.677.
429 32.999.035.530
15.787.878.
475 -0,204 -0,072 0,017
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk 8,807 6,403 0,420
11.210.244.
738 13.312.038.528
9.400.684.3
73 0,360 0,059 -0,014
20.
PT Aneka Tambang
Tbk 6,080 13,674 0,013
1.004.174.1
88.000
2.004.573.531.0
00
1.567.957.0
01.000 1,018 0,114 -0,339
21.
PT Global Land
Development Tbk 6,124 7,797 2,340
12.038.249.
588 13.167.401.400
17.365.391.
244 -0,016 0,254 0,747
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk 1,181 1,037 2,940
45.400.808.
000 58.709.911.000
42.268.787.
000 0,600 -0,150 -0,082
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
7,331 10,104 12,130 125.471.359
.040
-
230.001.000.00
0
1.109.407.0
00.000 0,500 0,961 0,280
24.
PT Trada Maritime
Tbk 61,740 4,849 5,576
54.171.982.
975
126.783.594.14
3
203.397.819
.330 9,600 0,170 0,597
25. PT Multi Indocitra
Tbk
10,417 7,572 8,408 43.389.273.
024 -813.252.031
46.143.809.
345 0,559 0,528 -0,099
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)
8
Berdasarkan uraian di atas terlihat pada tahun 2009-2011 terdapat
fenomena gap yaitu ROA naik tetapi return saham turun, seperti yang
terjadi pada PT Tunas Baru Lampung Tbk, PT Indal Alumunium Industry
Tbk, PT Kedawung Setia Industrial Tbk, PT Mustika Ratu Tbk, PT
Nusantara Infrastucture Tbk, Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Sinar Mas
Agro Resources and Technology Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk , PT
Sinar Mas Multiartha Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Surya Toto Tbk,
dan PT Adhi Karya Tbk. Sedangkan PT Global Land Development Tbk
pada tahun 2010-2011 ROA turun tetapi return saham naik.
Arus kas operasi positif tetapi return saham turun pada tahun
2009-2011 terjadi pada PT Tunas Baru Lampung Tbk, PT Surya Toto
Indonesia Tbk, PT Sekar Laut Tbk, PT Kedawung Setia Industrial Tbk, PT
Mustika Ratu Tbk, PT Adhi Karya Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan
PT Trada Maritime Tbk. Sedangkan PT Astra Otoparts, PT Kimia Farma
(Persero) Tbk, PT Ricky Putra Globalindo Tbk arus kas operasi negatif
tetapi return saham naik.
Dari latar belakang permasalahan tersebut, menunjukkan adanya
suatu masalah pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia sehingga perlu untuk dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ROA, arus kas operasi, EVA dan MVA terhadap
return saham.
Variabel-variabel independen tersebut diambil karena dari
berbagai penelitian terdahulu terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian
9
sehingga perlu dilakukan penelitian kembali terhadap variabel-variabel
tersebut.
Beberapa penelitian empiris mengenai pengukuran kinerja
keuangan dalam menjelaskan hubungannya dengan return saham telah
banyak dilakukan di dalam dan luar negeri. Penelitian Haddad (2012)
terhadap 15 bank yang terdaftar di Amman Stock Exchange (ASE) periode
2000-2009 menghasilkan kesimpulan bahwa EVA mempunyai hubungan
positif dan signifikan dengan return saham sedangkan ROA, ROE dan
rasio kecukupan modal tidak signifikan dengan return saham. Namun,
penelitian Shubita (2010) terhadap 39 perusahaan industri yang terdaftar di
ASE periode 2000-2008 menghasilkan kesimpulan bahwa EVA tidak
signifikan dan memiliki hubungan lebih rendah dengan return saham
dibandingkan dengan laba bersih. Hasil penelitian Haddad (2012) dan
Shubita (2010) menunjukkan hasil yang bertentangan, maka variabel EVA
layak untuk diteliti kembali.
Penelitian yang dilakukan Taufik (2007) menyatakan bahwa
ROA signifikan dan mempunyai pengaruh terhadap return saham. Namun,
hasil penelitian Setiyorini (2011) menyatakan bahwa ROA tidak signifikan
dan mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham. Hasil penelitian
Taufik (2007) dan Setiyorini (2011) menunjukkan hasil yang bertentangan,
maka variabel ROA layak untuk diteliti kembali.
Hasil penelitian Agustia (2009) dan Pradhono (2004) menyatakan
bahwa arus kas operasi signifikan dan mempunyai pengaruh positif
10
terhadap return saham. Namun, penelitian yang dilakukan Trisnawati
(2009) dan Tiswiyanti (2011) menyatakan bahwa arus kas operasi tidak
signifikan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hasil
penelitian Agustia (2009) dan Pradhono (2004) dengan Trisnawati (2009)
dan Tiswiyanti (2011) menunjukkan hasil yang bertentangan, maka
variabel arus kas operasi layak untuk diteliti kembali.
Pada variabel independen MVA, Agustia (2009) mengatakan
bahwa MVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham
sedangkan Trisnawati (2009) menunjukkan bahwa MVA mempunyai
pengaruh signifikan terhadap return saham. Oleh karena itu, variabel
tersebut layak untuk diteliti kembali.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian kembali mengenai “Pengaruh Return On Assets, Arus Kas
Operasi, Economic Value Added dan Market Value Added terhadap
Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diidentifikasi
pada penelitian ini antara lain :
1) Adakah pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Return saham?
2) Adakah pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return saham?
3) Adakah pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return
Saham?
11
4) Adakah pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap Return
Saham?
5) Adakah pengaruh Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi,
Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
terhadap Return Saham?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini,
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1) Menguji pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap Return Saham
pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-
2011.
2) Menguji pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
3) Menguji pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return
Saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2011.
4) Menguji pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap Return
Saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2011.
5) Menguji pengaruh Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi,
Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
terhadap Return Saham secara simultan pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
12
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:
1) Kegunaan teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi tentang pengaruh
ROA, arus kas operasi, EVA dan MVA terhadap return saham
pada perusahaan yang terdaftar di BEI bagi pembaca atau civitas
akademik jurusan manajemen keuangan.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi pengembangan ilmu
pengetahuan dan pengaplikasian teori yang telah diperoleh di
bangku kuliah ke dalam dunia investasi yang realistis bagi peneliti.
2) Kegunaan praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
investor untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasi dan analisis investasi di BEI tentang ROA, arus kas
operasi, EVA dan MVA sehingga dengan banyaknya informasi
yang dimiliki investor, maka risiko yang ditanggung investor
diharapkan akan semakin kecil.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar perluasan
penelitian, sebagai kajian, pertimbangan dan pengembangan ke
arah yang lebih baik bagi penelitian selanjutnya.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Return
2.1.1 Pengertian Return
Tandelilin (2001:47), return merupakan salah satu faktor yang
memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.
Samsul (2006:291), return saham adalah pendapatan yang
dinyatakan dalam presentase dari modal awal investasi.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto,
2008:195). Return adalah tingkat pengembalian yang dinikmati oleh
pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya tingkat
keuntungan yang dinikmati dari suatu investasi, tentunya investor tidak
akan melakukan investasi. Jadi setiap investasi baik jangka pendek
maupun jangka panjang mempunyai tujuan utama mendapatkan
keuntungan yang disebut return baik langsung maupun tak langsung.
Saham suatu perusahaan bisa dinilai dari pengembalian (return) yang
diterima oleh pemegang saham dari perusahaan yang bersangkutan.
Jadi, return merupakan imbalan dalam bentuk pendapatan yang
akan diterima oleh investor setelah melakukan investasi, berupa dividen
atau capital gain yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham
sebagai hasil dari investasinya di perusahaan tertentu.
14
Secara umum perhitungan return dalam sekuritas di pasar modal
dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut :
Rt =
Dimana :
Rt = tingkat keuntungan saham periode t
Harga saham t = harga saham periode t
Harga saham t-1 = harga saham periode sebelumnya
(Harjito dan Aryayoga, 2009)
Return saham bervariasi, tergantung dari lama dan jenis investasi.
Jika suatu perusahaan menerima pendapatan, dana pemilik dalam bentuk
saham juga mengalami peningkatan. Sebaliknya, jika suatu perusahaan
mengalami kerugian atau bahkan kebangkrutan, hak untuk para kreditor
menjadi prioritas sementara nilai saham akan mengalami penurunan.
2.1.2 Jenis-jenis Return
Jogiyanto (2008:195), dalam konteks manajemen investasi perlu
dibedakan antara 2 (dua) return yaitu :
1. Return harapan (expected return)
Yaitu tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Return
ini sifatnya belum terjadi.
2. Return aktual (realized return)
Yaitu tingkat return yang telah diperoleh investor. Return ini dihitung
menggunakan data historis.
15
Ketika investor menginvestasikan dananya, dia akan
mensyaratkan tingkat return tertentu dan jika periode investasi telah
berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang
sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return harapan dan tingkat return
aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja
berbeda. Perbedaan return harapan dengan return yang benar-benar
diterima (return aktual) merupakan risiko yang harus selalu
dipertimbangkan dalam proses investasi sehingga dalam berinvestasi di
samping memperhatikan tingkat return, investor harus selalu
mempertimbangkan tingkat risiko suatu investasi.
Return saham mengandung ketidakpastian. Hal ini disebabkan
karena tingkat keuntungan pada investasi lebih merupakan suatu harapan,
sehingga keputusan-keputusan investasi lebih sering didasarkan pada
expected return (Agustia, 2009:239).
2.2 Konsep Umum Penilaian Kinerja
2.2.1 Pengertian Kinerja
Salah satu informasi penting dari laporan keuangan yang sering
digunakan investor sebagai determinan utama pengambilan keputusan
investasi adalah kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan mencerminkan
kekuatan perusahaan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan.
Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk
menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja sangat penting
16
dalam menghasilkan arus kas dan sumber daya yang ada. Di samping itu,
informasi tersebut berguna dalam perumusan pertimbangan tentang
efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya.
Informasi tentang kinerja perusahaan terutama tentang profitabilitas
dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang
akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa depan. Informasi tersebut
juga sering kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu
perusahaan untuk menghasilkan kas dan aset yang disamakan dengan kas
di masa depan. Informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja juga
penting dalam hal ini.
2.2.2 Manfaat Penilaian Kinerja
Mulyadi (2001), penilaian kinerja dimanfaatkan oleh manajemen
untuk :
a. Mengelola operasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara umum.
b. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan, seperti :
promosi, transfer dan pemberhentian.
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program
pelatihan karyawan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan
mereka menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan.
17
2.2.3 Metode Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan
Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan
rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu. Pengukuran berdasarkan
rasio keuangan ini sangat bergantung pada metode akuntansi atau
accounting measures yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan.,
sehingga seringkali kinerja keuangan perusahaan terlihat baik dan
meningkat, tetapi sebenarnya kinerja tersebut tidak mengalami
peningkatan dan bahkan menurun.
Apabila kinerja keuangan perusahaan menunjukkan adanya
prospek yang baik maka sahamnya akan diminati investor dan harganya
akan meningkat. Dalam konsep investasi return yang tinggi juga
mempunyai risiko yang tinggi pula sehingga perusahaan yang kinerjanya
sangat bagus maka sangat mungkin risiko untuk jatuh tinggi jika
dibandingkan kinerja yang sedang-sedang saja.
Pada dasarnya, pengukuran kinerja perusahaan bisa
dikelompokkan dalam tiga kategori (Helfert dalam Pradhono, 2004:142),
yaitu : (1) Earnings Measures, yang mendasarkan kinerja pada accounting
profit. Termasuk dalam kategori ini adalah earnings per share (EPS),
return on investment (ROI), return on net assets (RONA), return on
capital employed (ROCE) dan return on equity (ROE) (2) Cash Flow
Measures, yang mendasarkan kinerja pada arus kas operasi (operating
cash flow). Termasuk dalam kategori ini adalah free cash flow return on
gross investment (ROGI), cash flow on investment (CFROI), total
18
shareholder return (TSR) dan total business return (TBR) (3) Value
Measures, yang mendasarkan kinerja pada nilai (value based
management). Termasuk dalam kategori ini adalah economic value added
(EVA), market value added (MVA), cash value added (CVA) dan
shareholder value (SHV).
2.3 Return On Assets (ROA)
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dengan menggunakan total aset yang ada, setelah biaya-biaya modal
(biaya yang digunakan untuk mendanai aset) dikeluarkan dari analisis
(Hanafi dan Halim, 2009:159).
Bramanti (2006:12), ROA merupakan salah satu rasio keuangan
yang dapat digunakan oleh para pemegang saham untuk mengukur
profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, sehingga dapat
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dana
perusahaan. ROA merupakan alat ukur efisiensi dari suatu perusahaan
dalam menciptakan laba dari total aktiva yang dimiliki perusahaan
(Hartono dan Chandrawati dalam Setiyorini, 2011:195).
Jadi, ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan oleh
perusahaan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
Sama halnya dengan metode tradisional lainnya, metode ROA
cenderung hanya memperhatikan laba, menurut Pedoman Standar
Akuntansi dan Keuangan (PSAK), model rasio berhenti pada laba yang
19
diperoleh perusahaan tanpa mengurangkan biaya modal yang terjadi
sebagaimana yang diperhitungkan dalam metode EVA. Dalam metode
ROA, akan diketahui tingkat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba yang dilihat dari rasio ROA yang diperoleh. Semakin tinggi rasio
yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba atas aktiva yang dimilikinya, dan sebaliknya.
Penggunaan rasio ini lebih baik daripada Earnings, karena laba
dari kegiatan operasi perusahaan saja yang diperhitungkan. ROA juga
digunakan oleh manajemen sebagai pedoman dalam menerima sebuah
proyek baru. Hanya proyek dengan rate of return yang lebih besar dari
ROA yang akan diterima. Oleh karena itu manajemen didorong untuk
mengambil investasi-investasi yang akan meningkatkan rate of return
perusahaan. Selain itu manajemen juga lebih memperhatikan efisiensi
biaya dalam perencanaan dan strateginya.
Hanafi dan Halim (2009:161), ROA bisa dipecah menjadi dua
komponen yaitu profit margin dan perputaran aktiva. Profit margin
merupakan ukuran efisiensi perusahaan sedangkan perputaran aktiva
mencerminkan kemampuan perusahaan mengahasilkan penjualan
berdasarkan aset yang tertentu.
Secara sistematis ROA dirumuskan sebagai berikut :
x100%
(Harjito dan Aryayoga, 2009)
20
2.4 Arus Kas Operasi
Arus kas terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar dalam
periode tertentu yang terbagi menjadi aktivitas operasional, investasi dan
pendanaan. Arus kas yang paling sering dan paling penting adalah arus kas
yang berkaitan dengan aktivitas operasi (Niswonger et.al dalam Agustia,
2009:237). Brigham dan Houston (2006:59), aktivitas operasi meliputi
laba bersih, depresiasi dan perubahan dalam aktiva lancar dan kewajiban
lancar di luar kas dan utang jangka pendek. Informasi mengenai arus kas
sangat berguna dalam menentukan kemampuan perusahaan menghasilkan
kas dan setara kas. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding
pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan
pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap
transaksi dan peristiwa yang sama.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, melakukan investasi
baru dan pembiayaan operasional tanpa mengandalkan sumber pendanaan
dari luar. Arus kas operasi terutama berasal dari aktivitas utama
pendapatan perusahaan misalnya penerimaan kas dari penjualan barang
dan jasa, royalti, komisi dan pendapatan lain, pembayaran kas kepada
pemasok dan karyawan, pembayaran pajak dan bunga dan lain-lain.
21
Arus kas operasi yang positif mengindikasikan bahwa
perusahaan mampu membiayai kegiatan operasionalnya dan menghasilkan
dana lebih yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas investasi
maupun pendanaan. Dengan demikian, investor dapat mengetahui bahwa
perusahaan telah dijalankan dengan baik dan memungkinkannya menerima
deviden kas di masa mendatang. Para investor menggunakan informasi
arus kas sebagai pengukuran kinerja yang mampu menggambarkan kondisi
ekonomis serta mampu menyediakan dasar proyeksi arus kas di masa yang
akan datang yang cenderung diukur melalui harga atau return saham.
2.5 Economic Value Added (EVA)
2.5.1 Pengertian EVA
Istilah EVA pertama kali dipopulerkan oleh Stern Steward
Management Service yang merupakan perusahaan konsultan dari Amerika
Serikat. Stern Steward menghitung EVA sebagai laba operasi setelah pajak
(after tax operating income) yang dikurangi dengan total biaya modal.
Stern Steward melakukan beberapa penyesuaian terhadap laba
operasi setelah pajak yang disusun menurut Standar Akuntansi Keuangan,
menurut mereka penyesuaian perlu dilakukan untuk menghilangkan
kemungkinan distorsi yang ditimbulkan oleh Standar Akuntansi Keuangan.
Penyesuaian yang dilakukan adalah dengan menambahkan cadangan-
cadangan ekuitas ekuivalen ke modal serta menambahkan beban periodik
dari cadangan-cadangan tersebut ke laba operasi setelah pajak.
22
Total biaya modal menunjukkan besarnya kompensasi atau
pengembalian yang dituntut investor atas modal yang diinvestasikan di
perusahaan. Besarnya kompensasi tergantung pada tingkat risiko
perusahaan yang bersangkutan. Total modal operasi yang diberikan oleh
investor adalah jumlah dari utang yang dikenakan bunga, saham preferen
dan ekuitas saham biasa yang digunakan untuk memperoleh aktiva operasi
bersih perusahaan, yaitu modal kerja operasi bersih plus aktiva tetap
bersih.
Brigham dan Houston (2006::69), EVA adalah salah satu estimasi
dari laba ekonomis yang sebenarnya dari bisnis untuk tahun yang
bersangkutan dan sangat jauh berbeda dari laba akuntansi. Alasan yang
paling penting mengapa EVA berbeda dari laba akuntansi adalah
dikurangkannya biaya modal ekuitas ketika menghitung EVA. Faktor-
faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan adalah antara
lain penyesuaian-penyesuaian yang dapat dilakukan untuk penyusutan,
untuk biaya penelitian dan pengembangan, untuk valuasi persediaan dan
sebagainya. EVA mencerminkan laba residual yang tersisa setelah biaya
dari seluruh modal termasuk modal ekuitas telah dikurangkan sedangkan
laba akuntansi ditentukan tanpa mengenakan beban untuk modal ekuitas.
EVA menyajikan suatu ukuran yang baik mengenai sampai sejauh
mana perusahaan telah memberikan tambahan pada nilai pemegang saham.
Oleh karenanya, jika manajer berfokus pada EVA, hal ini akan dapat
membantu memastikan bahwa mereka telah menjalankan operasi dengan
23
cara yang konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan
pemegang saham. EVA dapat dihitung untuk divisi-divisi sekaligus juga
untuk perusahaan secara keseluruhan, sehingga dapat menjadi dasar yang
berguna untuk menentukan kompensasi manajerial pada seluruh tingkatan.
2.5.2 Menghitung EVA
Rumus untuk menghitung EVA adalah sebagai berikut:
EVA = NOPAT – Capital Charges
(Young, S David & Stephen O Bryne, 2001)
Young, S David & Stephen O Bryne (2001), berikut ini varibel pembentuk
EVA :
1. Menghitung Nilai Laba Operasi Bersih Setelah Pajak atau Net
Operating Profit After Tax (NOPAT)
NOPAT merupakan laba operasi ditambah dengan biaya bunga.
NOPAT = laba operasi + biaya bunga
2. Menghitung Nilai Invested Capital
Invested Capital merupakan pinjaman jangka pendek + ekuitas
pemegang saham atau total hutang dan ekuitas.
Invested Capital = Total hutang + Ekuitas Pemegang Saham
Rata-rata IC =
3. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang (WACC)
WACC adalah jumlah biaya dari masing-masing komponen modal.
WACC = [Pd x kd (1-T)] + [Pe x ke]
4. Menghitung Tingkat Modal dari Hutang (Pd)
24
Dimana diketahui dari perbandingan antara tingkat hutang dengan
jumlah hutang dan ekuitas.
Tingkat modal (Pd) =
5. Menghitung biaya hutang jangka pendek (kd)
Dimana cost of debt diketahui dari perbandingan antara beban bunga
dengan jumlah pinjaman bank (jangka panjang).
Cost of Debt (kd) =
6. Menghitung pajak penghasilan (T)
Dari data laporan laba rugi maka diketahui pajak penghasilan berasal
dari beban pajak berbanding dengan laba sebelum pajak.
Tingkat pajak (T) =
7. Menghitung Cost of Equity (ke)
Dimana dapat diketahui dari perbandingan dividen yang diterima
dengan harga saham.
Cost of Equity (ke) =
Dimana : D = dividen yang diterima dan Po = harga saham
8. Menghitung tingkat modal dari ekuitas (Pe)
Diantara dapat diketahui dari perbandingan antara total ekuitas dengan
jumlah hutang dan ekuitas.
Tingkat modal (Pe) =
25
9. Menghitung Capital Charges
Adalah aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti para investor atas
risiko usaha dari modal yang ditanamkan.
Capital Charges = WACC + Rata-rata Invested Capital
2.5.3 Kelebihan EVA
Bramanti (2006:20), kelebihan EVA antara lain sebagai berikut :
1. EVA bermanfaat untuk digunakan sebagai penilaian kinerja
perusahaan dimana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan
nilai (value creation). Penilaian kinerja dengan menggunakan
pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen akan berpikir
dan bertindak seperti halnya para pemegang saham yaitu memilih
investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan
meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat
dimaksimumkan.
2. Metode EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau
proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi daripada biaya
modalnya. Proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA
yang positif menunjukkan bahwa proyek tersebut menciptakan nilai
perusahaan dan dengan demikian proyek tersebut sebaiknya diambil
begitu juga sebaliknya, bila proyek tidak menguntungkan maka tidak
perlu diambil.
3. Perhitungan EVA relatif lebih mudah dilakukan, hanya yang menjadi
persoalan adalah perhitungan biaya modal yang memerlukan data
26
yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam. Selain itu, EVA
dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding
seperti standar industri atau data perusahaan lain sebagaimana konsep
penilaian dengan menggunakan analisis rasio.
Pradhono (2004:144), keunggulan EVA sebagai pengukur kinerja
terletak pada kemampuannya untuk menyatukan tiga fungsi penting
manajemen, yaitu capital budgeting, performance appraisal dan incentive
compensation. Keputusan capital budgeting didasarkan pada discounted
EVA, kinerja unit bisnis bisa diukur dengan EVA dan kompensasi insentif
bisa tergantung pada unit EVA relatif terhadap target yang tepat.
2.5.4 Kelemahan EVA
Pradhono (2004:144), EVA sebagai ukuran kinerja juga
mempunyai beberapa keterbatasan antara lain :
1. Sebagai ukuran kinerja masa lampau EVA tidak mampu memprediksi
dampak strategi yang kini diterapkan untuk masa depan perusahaan.
2. Sifat pengukurannya merupakan potret jangka pendek, sehingga
manajemen cenderung enggan berinvestasi jangka panjang karena bisa
mengakibatkan penurunan nilai EVA dalam periode yang
bersangkutan. Hal ini bisa mengakibatkan turunnya daya saing
perusahaan di masa depan.
3. EVA mengabaikan kinerja non keuangan yang sebenarnya bisa
meningkatkan kinerja keuangan. Tanpa balanced scorecard, strategi
value based management memang dapat menurunkan biaya dan
27
meningkatkan intensitas aktiva tetapi akan kehilangan kesempatan
menciptakan tambahan nilai yaitu strategi pertumbuhan pendapatan
jangka panjang melalui investasi pelanggan, inovasi, perbaikan proses,
teknologi informasi dan kemampuan karyawan.
4. Tidak cocok diterapkan pada industri tertentu. Penggunaan EVA
untuk mengevaluasi kinerja keuangan mungkin tidak tepat untuk
beberapa perusahaan misalkan perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi seperti pada sektor teknologi.
5. Tidak bisa diterapkan pada masa inflasi. EVA tidak dapat digunakan
selama periode inflasi untuk mengestimasi profitabilitas aktual.
6. Memerlukan tambahan biaya. Penggunaan EVA akan meningkatkan
auditing fees dan bisa menimbulkan potential litigation costs.
Bramanti (2006:21), kelemahan EVA antara lain sebagai berikut:
1. EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu saham
tertentu, sehingga bisa saja suatu perusahaan mempunyai EVA pada
tahun yang berlaku yang positif tetapi nilai perusahaan tersebut rendah
karena EVA di masa datangnya yang negatif. Padahal sebenarnya nilai
suatu perusahaan merupakan akumulasi EVA selama umur
perusahaan, maka untuk menilai kinerja perusahaan menggunakan
EVA harus melihat EVA masa kini dan mendatang.
2. Secara konseptual EVA memang lebih unggul dibanding pengukur
tradisional akuntansi, namun secara praktis belum tentu EVA dapat
diterapkan dengan mudah. Proses perhitungan EVA memerlukan
28
estimasi biaya modal yang sulit dilakukan dengan tepat terutama
untuk perusahaan yang belum go public. Untuk perusahaan yang
sudah go public, tingkat biaya modal dan ekuitas dapat diperkirakan
dengan menggunakan capital asset pricing model (CAPM) atau
market model.
3. EVA hanya mengukur hasil akhir (result). Konsep ini tidak mengukur
aktivitas-aktivitas penentu seperti loyalitas dan tingkat retensi
konsumen.
2.5.5 Cara Meningkatkan EVA
Steward, manajemen dapat melakukan banyak hal yang
menciptakan nilai tambah, tetapi pada prinsipnya EVA akan meningkat
jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut ini (Utomo dalam
Bramanti, 2006:22) :
1. Improve Operating Efficiency, meningkatkan laba operasi tanpa
adanya tambahan modal.
2. Achieve Profitable Growth, menginvestasikan modal baru ke dalam
proyek yang mendapat return lebih besar dari biaya modal yang ada.
3. Rational and exit Underwarding Business, Liquiditas Unproductive
Capital or Curtail Investment in Rewarding Project, menarik modal-
modal dari aktivitas usaha yang tidak menguntungkan.
Laba operasi ditingkatkan tanpa adanya tambahan modal, berarti
manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisisen untuk
mendapatkan keuntungan optimal. Selain itu dengan berinvestasi ke
29
proyek-proyek yang menerima return yang lebih besar daripada biaya
modal (Cost of Capital) yang digunakan, berarti manajemen hanya
mengambil proyek yang bermutu dan meningkatkan nilai perusahaan.
2.5.6 Ukuran Kinerja EVA
Harjito dan Aryayoga (2009:14) EVA yang merupakan sebagai
alat ukur kinerja, sesuai digunakan untuk menilai kinerja operasional
karena mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh
investor dan kreditor. Oleh sebab itu perlu dipahami dalam rumusan yang
sederhana:
1. Jika EVA > 1 berarti menunjukkan adanya nilai tambah ekonomi
terhadap perusahaan selama operasionalnya.
2. Jika EVA = 0 berarti perusahaan berada pada kondisi impas yang
berarti return yang diharapkan sama dengan yang terdahulu selama
operasionalnya.
3. Jika EVA < 0 mengindikasikan bahwa perusahaan gagal memenuhi
harapan para investornya.
2.6 Market Value Added (MVA)
2.6.1 Pengertian MVA
Sasaran utama dari kebanyakan perusahaan adalah untuk
memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Sasaran ini sudah pasti akan
menguntungkan pemegang saham, tetapi juga akan membantu untuk
memastikan bahwa sumber daya yang terbatas telah dialokasikan secara
efisien yang akan memberikan keuntungan pada ekonomi. Kekayaan
30
pemegang saham akan dimaksimalkan dengan meminimalkan perbedaan
antara nilai pasar dari saham perusahaan dan jumlah modal ekuitas yang
telah diberikan oleh pemegang saham. Perbedaan inilah yang disebut Nilai
Tambah Pasar (MVA) (Brigham dan Houston, 2006:68).
MVA merupakan akumulasi kinerja perusahaan dari berbagai
investasi dengan alokasi sumber daya yang tepat. MVA juga dinilai
mampu memaksimalkan kemakmuran para pemeganng saham. Hal ini
dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Turagan (2003) yang
menyatakan MVA mampu menggambarkan penilaian kinerja secara
keseluruhan (Trisnawati,2009:71). Stern Stewart dalam Mardiah dkk
(2006:100), Market Value Added (MVA) merupakan selisih antara Market
Value of Capital dengan Book Value of Capital, sehingga MVA dapat
dikatakan sebagai total economic surplus perusahaan. Tujuan utama
perusahaan secara logis adalah memaksimumkan kesejahteraan pemegang
saham yang dilakukan dengan memaksimumkan selisih antara market
value equity dengan jumlah yang ditanamkan investor dalam perusahaan.
Selisih antara nilai pasar perusahaan dengan nilai kapital tersebut disebut
dengan Market Value Added (MVA). Adapun MVA dirumuskan sebagai
berikut:
MVA = nilai pasar dari saham - ekuitas modal yang diberikan
oleh pemegang saham
(Brigham dan Houston, 2004:68)
31
2.6.2 Ukuran Kinerja MVA
Mardiah dkk (2006:100) kesejahteraan pemilik saham dapat
dimaksimalkan hanya melalui pemaksimalan perbedaan antara nilai pasar
dari aktiva total, dan dalam hal ini modal total atau memaksimalkan MVA.
MVA bisa bernilai positif dan negatif, dengan arti masing-masing nilai
tersebut sebagai berikut :
1. MVA positif ( > 0 ) berarti pihak manajemen telah mampu
meningkatkan kekayaan perusahaan dan kekayaan para pemegang
saham pun menjadi bertambah.
2. MVA negatif ( < 0 ) berarti pihak manajemen telah menurunkan
kekayaan perusahaan dan kekayaan para pemegang saham pun
menjadi berkurang.
MVA postif dan negatif bagi perusahaan yang go public adalah
perkiraan pasar dari proyek-proyek investasi perusahaan, baik yang telah
terjadi maupun yang diantisipasi investor akan terjadi di masa yang akan
dating, dengan demikian MVA adalah hasil kumulatif dari kinerja
perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan
maupun yang diantisipasi akan dilakukan. MVA mencerminkan seberapa
sukses suatu perusahaan telah menginvestasikan kapital di masa lalu dan
berapa sukses jadinya (tampaknya akan terjadi) investasi baru di masa
datang.
32
2.7 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Variabel penelitian Objek
Penelitian
Metode
analisis Hasil penelitian
X Y
1. Fayez Salim
Haddad (2012)
EVA,ROA,
ROE dan
Rasio
Kecukupan
Modal
Return
saham
Bank yang
tercatat di
Bursa Efek
Amman
Multiple
Pooled
Regression
Model
EVA signifikan
dan berpengaruh
positif terhadap
return saham
sedangkan ROA,
ROE dan Rasio
Kecukupan Modal
tidak signifikan
terhadap return
saham
2. Mohammad
Fawzi Shubita
(2010)
Net Income,
Operating
Cash Flow,
Residual
Income,
EVA
Return
saham
Perusahaan
industri yang
terdaftar di
Bursa Efek
Amman
Analisis
regresi
EVA tidak
signifikan
terhadap return
saham, Net
Income signifikan
melebihi EVA
dan Residual
Income dalam
menjelaskan
return saham
3. Moreteza
Hajiabbasi dkk
(2012)
Creation
value
measurers
(EVA,REV
A,MVA,SV
A,CSV dan
CVA),
accounting
measures
(ROA,ROE,
Shareh
older
Return
(SR)
Perusahaan-
perusahaan
yang listing di
Bursa Efek
Iran
Analisis
korelasi
dan regresi
berganda
CSV dan ROA
yang memiliki
korelasi paling
kuat dengan SR
tetapi hanya CSV
yang signifikan
dan memiliki
pengaruh postif
terhadap SR
33
EPS,CFO)
4. Harjono Sunardi
(2010)
ROI, dan
EVA
Return
saham
LQ 45 Moderated
Regression
Analysis
ROI dan EVA
tidak mempunyai
pengaruh terhadap
return saham.
5. Ita Trisnawati
(2009)
arus kas
operasi,
residual
income,
earnings,
operating
leverage,EV
A dan MVA
Return
saham
Perusahaan
manufaktur
Analisis
regresi
linier
berganda
Semua variabel
independen tidak
berpengaruh
terhadap return
saham.
6. Dita Bramanti
(2006)
EVA,ROE,R
OA,NPM
Return
saham
Perusahaan
sektor industri
minuman dan
makanan
Analisis
regresi
berganda
Semua variabel
independen tidak
berpengaruh
terhadap return
saham.
7. Wiwik
Tiswiyanti
(2011)
EVA,
residual
income,
earning per
share, arus
kas operasi
Return
saham
LQ 45 Analisis
regresi
berganda
Secara simultan
semua variabel
independen
berpengaruh
terhadap return
saham tetapi
secara parsial
semua variabel
independen tidak
berpengaruh
terhadap return
saham.
8. Dian Agustia
(2009)
earnings,
arus kas
operasi,
RI,EVA dan
Return
saham
Perusahaan
manufaktur
jenis
consumer
Regresi
linier
sederhana
Arus kas operasi,
earnings, RI dan
EVA signifikan
terhadap return
34
MVA goods saham sedangkan
MVA tidak
signifikan.
9. Pradhono (2004) EVA, RI,
eranings,
arus kas
operasi
Return
saham
Perusahaan
manufaktur
Regresi
linier
Semua variabel
independen
mempunyai
pengaruh
signifikan
terhadap return
saham.
10. Taufik (2007) ROE, ROA Return
saham
Perusahaan
sektor
perbankan
Cross
Sectional
Regression
Model
Semua variabel
independen
mempunyai
pengaruh
signifikan
terhadap return
saham.
11. Priska Ika
Setiyorini (2011)
EVA, arus
kas operasi,
earnings,
operating
income,
ROA,ROE
dan size
Return
saham
Perusahaan
manufaktur
Analisis
regresi
berganda
Arus kas operasi
dan ROA
mempunyai
pengaruh positif
terhadap return
saham sedangkan
EVA,earnings,
OI, ROE dan size
berpengaruh
negatif.
12. D. Agus Harjito
dan Rangga
Aryayoga (2009)
EVA,
ROA,ROE,
NPM
Return
saham
Perusahaan
manufaktur
Regresi
linier
berganda
Hanya NPM yang
mempunyai
pengaruh
signifikan
terhadap return
saham.
35
13. Bambang
Widagdo dan Tri
Suryani (2009)
EVA dan
MVA
- Perusahaan
sektor
pertambangan
Analisis
deskriptif
Perusahaan
mampu
menghasilkan
EVA dan MVA
yang positif
selama tahun
2005-2007
14. Siti Mardiah dkk
(2006)
EVA dan
MVA
Return
saham
Bank
pemerintah
dan swasta
Analisis
regresi
berganda
EVA antara bank
pemerintah dan
swasta berbeda
secara signifikan
namun MVA
tidak berbeda
secara signifikan.
EVA maupun
MVA tidak
mempunyai yang
signifikan
terhadap return
saham
2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
Return saham merupakan pendapatan yang diperoleh pemegang
saham berupa deviden yang dibayar oleh perusahaan maupun capital gain
yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham sebagai hasil
investasinya di perusahaan tertentu. Taufik (2008:5), return saham sangat
ditentukan sekali oleh faktor-faktor nonfundamental dan fundamental
perusahaan.
ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan perusahaan
untuk menghasilkan laba serta menggambarkan kemampuan perusahaan
36
dalam mengelola dana. Investor akan melihat berapa besar profit yang
dihasilkan oleh perusahaan. Hal tersebut akan mempengaruhi permintaan
saham dimana harga saham akan naik, sehingga return saham juga akan
mengalami peningkatan. Semakin tinggi rasio yang diperoleh, maka
semakin tinggi pula tingkat kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba atas aktiva yang dimilikinya, dan sebaliknya. Begitu juga semakin
tinggi ROA maka return saham juga semakin tinggi. Setiyorini (2011),
ROA mempunyai pengaruh postif terhadap return saham.
Dari berbagai jenis arus kas, yang paling penting adalah arus kas
yang berhubungan dengan aktivitas operasi perusahaan. Arus kas operasi
yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan mampu membiayai
kegiatan operasionalnya dan menghasilkan dana lebih yang dapat
digunakan untuk membiayai aktivitas investasi maupun pendanaan. Para
investor menggunakan informasi arus kas sebagai pengukuran kinerja yang
mampu menggambarkan kondisi ekonomis serta mampu menyediakan
dasar proyeksi arus kas di masa yang akan datang yang cenderung diukur
melalui return saham.
Apabila arus kas bersih dari aktivitas operasi tinggi, maka
perusahaan dikatakan telah dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
aktivitas operasi perusahaan. Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan dan meningkatkan arus kas dari aktivitas operasi
mempengaruhi ekspektasi investor untuk memperoleh arus kas setiap
periode. Hal ini dapat menarik investor untuk melakukan investasinya
37
pada perusahaan tersebut yang kemudian menyebabkan meningkatnya
permintaan terhadap saham sehingga akhirnya akan mempengaruhi return
saham. Secara teori, semakin tinggi arus kas operasi perusahaan maka
semakin tinggi kepercayaan investor pada nilai perusahaan tersebut,
sehingga semakin besar pula return sahamnya. Dengan demikian arus kas
operasi berpengaruh positif terhadap return saham. Agustia (2009), arus
kas operasi signifikan terhadap return saham.
Selain ROA dan arus kas operasi, ada metode modern yang
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu EVA dan
MVA. EVA adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan. Selain itu EVA merupakan indikator tentang adanya
perubahan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan
manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Dimana
EVA mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan
dengan cara mengurangi biaya modal yang timbul sebagai akibat dari
investasi yang telah dilakukan. Adanya analisis dengan menggunakan
EVA, maka investor akan merasa yakin bahwa dana yang
diinvestasikannya akan menjadi aman dan dapat bertambah dengan
imbalan yang lebih baik, imbalan yang diharapkan investor (return saham)
disini adalah dividen. Adanya analisis menggunakan EVA maka akan
berdampak lebih baik terhadap return saham, sebagaimana dikatakan
bahwa EVA merupakan laba yang tersisa, untuk itu semakin tinggi nilai
EVA maka akan dapat mempengaruhi return yang diterima oleh investor.
38
Taufik (2007), EVA signifikan dan mempunyai pengaruh positif terhadap
return saham.
MVA merupakan akumulasi kinerja perusahaan dari berbagai
investasi dengan alokasi sumber daya yang tepat. MVA juga dinilai
mampu memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham. MVA
menunjukkan berapa besar kekayaan yang diciptakan oleh perusahaan.
MVA yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan telah dijalankan
dengan baik dan berhasil menciptakan nilai dan kekayaan bagi pemilik
perusahaan dan pemegang saham. Hal tersebut akan menarik minat
investor sehingga mempengaruhi harga saham dan return yang akan
diterimanya. Value added yang makin besar maka potensi keuntungan juga
makin tinggi, meningkatnya nilai MVA maka potensi keuntungan
pemegang saham juga meningkat. Trisnawati (2009), MVA mempunyai
pengaruh signifikan terhadap return saham.
Dari uraian diatas maka terdapat 1 (satu) variabel terikat yaitu
return saham dan 4 (empat) variabel bebas yaitu ROA, arus kas operasi,
EVA dan MVA yang dapat digambarkan dalam kerangka berfikir sebagai
berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Return On Assets
(X1)
Arus Kas Operasi
(X2)
Economic Value
Added
(X3) Market Value Added
(X4)
Return Saham
(Y)
39
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 = Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi, Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh
secara simultan terhadap return saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H2 = Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi, Economic Value
Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) berpengaruh
secara parsial terhadap return saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Adapun penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian dengan
pendekatan kuantatif yang menekankan analisis pada data – data numeral
(angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada dasarnya, pendekatan
kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian
hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu profitabilitas
kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dari metode kuantitatif akan
diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan
antar variabel yang akan diteliti. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena itu analisis
yang digunakan dengan bentuk analisis statistik. Analisis statistik yang
digunakan karena data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka. Kajian
kuantitatif mengandung beberapa unsur yaitu: teknik tahapan penelitian,
metode penelitian, masalah penelitian, konsep, proposisi, populasi, sampel
dan adanya pengukuran. Untuk penelitian secara keseluruhan
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dan harga saham
yang diperoleh melalui metode dokumentasi.
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1 Populasi
Suharyadi dan Purwanto (2003:9), populasi adalah sebuah
kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-benda dan ukuran
41
lain dari objek yang menjadi perhatian. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan dari semua sektor yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan mengeluarkan laporan keuangan
secara lengkap yang telah diaudit oleh akuntan secara kontinyu selama
tahun 2009 sampai dengan 2012. Dimana populasi berjumlah 411
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2.2 Sampel
Suharyadi dan Purwanto (2003:9), sampel adalah suatu bagian
dari populasi tertentu yang menjadi perhatian. Pemilihan sampel dilakukan
berdasarkan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau
daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Adapun tujuan dari
metode ini untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan. Beberapa kriteria yang ditetapkan untuk memperoleh
sampel sebagai berikut :
1. Perusahaan merupakan perusahaan go public yang listing di
BEI.
2. Perusahaan sampel telah mempublikasikan laporan keuangan
selama 3 tahun yaitu tahun 2009 sampai dengan 2011.
3. Perusahaan sampel melaporkan laporan keuangannya dalam
mata uang rupiah.
4. Adanya perhitungan beban bunga dan beban pajak per tahun
dalam laporan keuangan tahunan perusahaan.
42
Tabel 3.1 Kriteria Sampel
No. Kriteria Sampel Jumlah
1. Perusahaan go public yang listing di BEI 411
2.
Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan keuangan
selama 3 tahun yaitu tahun 2009-2011
(182)
3.
Perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya tidak dalam
mata uang rupiah
(79 )
4.
Perusahaan yang dalam laporan keuangannya tidak ada
perhitungan beban bunga dan beban pajak per tahun
(125)
Jumlah Sampel 25
Berdasarkan kriteria sampling yang telah dilakukan dari jumlah
populasi yaitu 411 perusahaan, maka terpilih 25 perusahaan yang dapat
dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Berikut ini adalah daftar perusahaan-perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian :
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
1. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk
5. PT Astra Otoparts
6. PT Sekar Laut Tbk
43
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk
9. PT Mustika Ratu Tbk
10. PT Adhi Karya Tbk
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk
17. PT Media Nusantara Citra Tbk
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk
20. PT Aneka Tambang Tbk
21. PT Global Land Development Tbk
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk
23. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
24. PT Trada Maritime Tbk
25 PT Multi Indocitra Tbk
44
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian
suatu penelitian. Variabel penelitian dibagi menjadi 2 (dua) yaitu variabel
dependen (Y) dan variabel independen (X).
3.3.1 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
return saham. Return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam
presentase dari modal awal investasi (Samsul, 2006:291).
3.3.2 Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel
dependen. Dalam penelitian ini terdapat 4 (empat) variabel independen
yaitu Return On Assets (X1), Arus Kas Operasi (X2), Economic Value
Added (X3), dan Market Value Added (X4).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
studi pustaka dan metode dokumentasi. Studi pustaka yaitu
mengumpulkan data dengan cara membaca atau menulis informasi yang
didapat dari buku-buku literatur dan jurnal-jurnal yang dapat mendukung
penulisan penelitian ini. Metode dokumentasi yaitu mengumpulkan data
yang tidak langsung berupa laporan keuangan yang berisi neraca, rugi/laba
dan data penunjang yang diperoleh dari dokumentasi laporan keuangan
tahunan yang tersedia di Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan
Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui akses internet www.idx.co.id.
45
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel
bebas dan terikat keduanya mempunyai distribusi normal. Model regresi
yang baik adalah model yang memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji statistik yaitu dengan kolmogorov-smirnov test, jika nilai sig (2-tailed)
lebih besar daripada 5 %, maka data berdistribusi normal.
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,
2011:110). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi yaitu dengan melakukan Uji Durbin-Watson (DW test).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
46
Tabel 3.3 Keputusan Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 - du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du
3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Ghozali (2011:139), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas
karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,
sedang dan besar).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu uji glejser. Ghozali (2011:142), Glejser
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
variabel dependen dengan persamaan regresi:
│Ut│= α + βXt + vt
47
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hal ini
terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%.
3.5.2.3 Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui antara variabel independen
yang satu dengan independen yang lain dalam regresi saling berhubungan
secara sempurna atau mendekati sempurna. Konsekuensi bagi model
regresi yang mengandung multikolinieritas adalah bahwa kesalahan
standar estimasi akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel
independen, tingkat signifikansi yang digunakan untuk hipotesis nol akan
semakin besar. Akibatnya model regresi yang diperoleh tidak valid untuk
menaksir variabel independen. Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinieritas dalam model regresi adalah melihat nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor ( VIF ). Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel bebas lainnya. Nilai cut off yang umumnya digunakan
adalah tolerance 0,10 sama dengan nilai VIF di atas 10.
3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi berganda
untuk mengetahui pengaruh ROA, arus kas operasi, EVA dan MVA
terhadap return saham. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis
yang diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji F.
Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh
ROA, arus kas operasi, EVA dan MVA terhadap return saham pada
48
perusahaan-perusahaan yang listing di BEI, baik secara parsial maupun
simultan serta mengetahui besarnya dominasi ROA, arus kas operasi, EVA
dan MVA terhadap return saham. Hasan (2001:254) menyatakan rumus
dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut.
Y= a + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = Return saham
a = Konstanta
b1, b2, b3 ,b4 = Koefisien persamaan regresi prediktor X1, X2, X3 dan X4
X1 = Variabel ROA
X2 = Variabel arus kas operasi
X3 = Variabel EVA
X4 = Variabel MVA
e = Faktor pengganggu
3.5.4 Uji Hipotesis
3.5.4.1 Uji Simultan
Uji simultan ini menggunakan uji F untuk mengetahui sejauh
mana variabel-variabel bebas secara simultan yang di gunakan mampu
menjelaskan variabel terikat. Tingkat kesalahan dalam penelitian ini
sebesar 5%. Apabila tingkat signifikansi (Sig F) lebih kecil daripada α =
0.05, maka hipotesis diterima yang artinya variabel independen secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya
jika sig F lebih besar daripada α = 0.05, maka hipotesis ditolak yang
49
artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan:
a. Jika probabilitas > 0,05 maka variabel independen secara simultan
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka variabel independen secara simultan
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat dari hasil pengolahan dari
program SPPS pada tabel ANOVA kolom sig atau significance.
Bentuk pengujian hipotesis:
H0 = Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi, Economic Value
Added (EVA), dan Market Value Added (MVA) secara simultan
tidak berpengaruh terhadap Return Saham.
H1 = Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi, Economic Value
Added (EVA), dan Market Value Added (MVA) secara simultan
berpengaruh terhadap Return Saham.
3.5.4.2 Uji Parsial
Uji parsial menggunakan uji t, yaitu untuk menguji kemaknaan
koefisien regresi parsial ( r masing-masing variabel bebas). Tingkat
kesalahan dalam penelitian ini sebesar 5%. Apabila tingkat signifikansi
(Sig t) lebih kecil daripada α = 0.05, maka hipotesis diterima yang artinya
variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Sebaliknya jika sig t lebih besar daripada α = 0.05,
maka hipotesis ditolak yang artinya variabel independen secara parsial
50
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dasar
pengambilan keputusan:
a. Jika probabilitas >0,05 maka variabel independen secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika probabilitas <0,05 maka variabel independen secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Nilai probabilitas dari uji t dapat dilihat dari hasil pengolahan dari
program SPPS pada tabel COEFFICIENT kolom sig atau significance.
Bentuk pengujian hipotesis:
H0 = Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi, Economic Value
Added (EVA), dan Market Value Added (MVA) secara parsial
tidak berpengaruh terhadap Return Saham.
H2 = Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi, Economic Value
Added (EVA), dan Market Value Added (MVA) secara parsial
berpengaruh terhadap Return Saham.
3.5.5 Koefisien Determinasi
Dalam uji regresi linier berganda dianalisis pula besarnya
koefisien regresi (R2) keseluruhan. R
2 digunakan untuk mengukur
ketepatan yang paling baik dari analisis berganda. Jika R2 mendekati satu
(1) maka dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan
variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R2
mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi variabel bebas
menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi ( R2) ini
51
menunjukkan seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh
variabel-variabel bebasnya (Santoso,2004:167). Ghozali (2011: 97)
berpendapat bahwa nilai yang mendekati satu berarti variabel – variabel
independen memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. Angka dari R square didapat dari
pengolahan data melalui program SPSS yang bisa dilihat pada tabel model
SUMMARY kolom R square.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum dan Profil Perusahaan Sampel
Dari seluruh emiten yang terdaftar di BEI tidak semua dijadikan
sampel penelitian karena dalam penelitian ini yang dijadikan sampel
adalah beberapa perusahaan dari semua sektor yang listed di BEI pada
tahun 2009-2011 yang mengeluarkan data keuangan setiap tahunnya.
Terdapat sembilan sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2009.
Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam proses
pengambilan sampel yang dijelaskan dalam bab III, maka terpilihlah 25
perusahaan yang dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini yang dapat
dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Kriteria Perusahaan yang Menjadi Sampel
No. Kriteria Sampel Jumlah
1. Perusahaan go public yang listing di BEI 411
2. Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan selama 3 tahun yaitu tahun 2009-2011
(182)
3. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangannya
tidak dalam mata uang rupiah
(79)
4. Perusahaan yang dalam laporan keuangannya tidak
ada perhitungan beban bunga dan beban pajak per
tahun
(125)
Jumlah Sampel 25
53
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
4.2.1 Return (Y)
Return merupakan variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini. Perhitungan return menggunakan data harga saham
penutupan akhir tahun dengan rumus sebagai berikut :
Return saham =
(Harjito dan Aryayoga, 2009)
Sebagai contoh digunakan data PT Dharma Samudera Fishing
Industries Tbk sebagai berikut:
PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk pada tahun 2008
memiliki closing price Rp. 50,- dan pada tahun 2009 memiliki closing
price Rp. 50,- dari data ini return dapat diformulasikan sebagai berikut:
R2009 =
R2009 = 0
Begitu juga perlakuan yang sama dalam menentukan return untuk
semua perusahaan dari tahun 2009-2011 yang terdapat pada lampiran 1.
Berikut ini hasil ringkasan dari return saham tersebut.
Tabel 4.2 Ringkasan Return Saham Perusahaan tahun 2009-2011
No. Nama Perusahaan Return
2009 2010 2011
1. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk 0,000 0,000 0,000
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk 0,789 0,206 0,439
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk 0,792 0,674 0,500
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk 0,063 3,588 0,282
5. PT Astra Otoparts Tbk 0,643 1,426 -0,756
6. PT Sekar Laut Tbk 0,667 -0,067 0,000
54
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 0,671 0,252 1,138
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk 0,582 0,516 0,043
9. PT Mustika Ratu Tbk 1,582 0,646 -0,231
10. PT Adhi Karya Tbk 0,519 1,220 -0,363
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk 0,375 2,000 -0,379
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 0,989 0,892 0,226
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk 0,000 0,000 0,000
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk 0,672 0,373 -0,357
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 3,724 0,752 0,058
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 4,882 0,200 1,375
17. PT Media Nusantara Citra Tbk -0,494 3,476 0,394
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk -0,204 -0,072 0,017
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk 0,360 0,059 -0,014
20. PT Aneka Tambang Tbk 1,018 0,114 -0,339
21. PT Global Land Development Tbk -0,016 0,254 0,747
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk 0,600 -0,150 -0,082
23. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 0,500 0,961 0,280
24. PT Trada Maritime Tbk 9,600 0,170 0,597
25. PT Multi Indocitra Tbk 0,559 0,528 -0,099
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)
Berdasarkan pengamatan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa
perusahaan yang menghasilkan return saham tertinggi pada tahun 2009
adalah PT Trada Maritime Tbk yaitu sebesar 9,600, pada tahun 2010
yang menghasilkan return saham tertinggi adalah PT Surya Toto
Indonesia Tbk yaitu sebesar 3,588 dan pada tahun 2011 yang
menghasilkan return saham tertinggi adalah PT Sinar Mas Multiartha
Tbk yaitu sebesar 1,375. Perusahaan yang menghasilkan return saham
paling kecil pada tahun 2009 adalah PT Media Nusantara Citra Tbk yaitu
sebesar -0,494, pada tahun 2010 yang menghasilkan return saham paling
kecil adalah PT Panorama Sentrawisata Tbk yaitu sebesar -0,150 dan
pada tahun 2011 yang menghasilkan return saham paling kecil adalah PT
Astra Otoparts Tbk yaitu sebesar -0,756.
55
Return On Assets (X1)
ROA merupakan alat ukur efisiensi dari sautu perusahaan dalam
menciptakan laba dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Secara
sistematis ROA dirumuskan sebagai berikut:
x100%
(Harjito dan Aryayoga, 2009)
Sebagai contoh digunakan data PT Tunas Baru Lampung Tbk
sebagai berikut:
PT Tunas Baru Lampung Tbk pada tahun 2009 memiliki laba
bersih sebesar Rp. 138.244.778.000 dan total aktiva sebesar
Rp.2.786.340.214.000. Dari data ini Return On Assets (ROA) dapat
diformulasikan sebagai berikut:
ROA2009 = x100%
ROA2009 = 4,962 %
Begitu juga perlakuan yang sama dalam menentukan ROA untuk
semua perusahaan dari tahun 2009-2011 yang terdapat pada lampiran 2.
Berikut ini merupakan hasil ringkasan dari ROA:
Tabel 4.3 Ringkasan ROA Perusahaan tahun 2009-2011
No. Nama Perusahaan ROA (%)
2009 2010 2011
1. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk -71,626 3,457 4,385
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk 4,962 6,756 9,921
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk -2,726 4,094 4,843
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk 18,085 17,754 16,283
5. PT Astra Otoparts Tbk 16,540 20,430 15,818
6. PT Sekar Laut Tbk 6,526 2,424 2,790
56
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 4,000 8,370 9,573
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk 1,909 3,029 4,021
9. PT Mustika Ratu Tbk 5,748 6,320 6,596
10. PT Adhi Karya Tbk 2,940 3,845 2,989
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk -3,391 -2,893 -1,518
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 6,137 6,297 6,153
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk -1,045 -31,265 -19,520
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk 2,306 2,838 3,211
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 28,003 19,316 9,375
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 3,554 4,589 4,391
17. PT Media Nusantara Citra Tbk 5,046 8,909 12,789
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk 0,596 1,764 1,902
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk 8,807 6,403 0,420
20. PT Aneka Tambang Tbk 6,080 13,674 0,013
21. PT Global Land Development Tbk 6,124 7,797 2,340
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk 1,181 1,037 2,940
23. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 7,331 10,104 12,130
24. PT Trada Maritime Tbk 61,740 4,849 5,576
25. PT Multi Indocitra Tbk 10,417 7,572 8,408
Sumber : laporan keuangan (data diolah)
Berdasarkan pengamatan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa
perusahaan dengan nilai ROA tertinggi pada tahun 2009 adalah PT Adira
Dinamika Multifinance Tbk yaitu sebesar 28,003, pada tahun 2010
adalah PT Astra Otoparts Tbk yaitu sebesar 20,430 dan pada tahun 2011
adalah PT Surya Toto Indonesia Tbk yaitu sebesar 16,283. Sedangkan
perusahaan dengan nilai ROA terendah pada tahun 2009 adalah PT
Dharma Samudera Fishing Industries Tbk yaitu sebesar -71,626 dan pada
tahun 2010 dan 2011 adalah PT Mobile-8 Telecom Tbk yaitu sebesar -
31,265 dan -19,520.
4.2.3 Arus Kas Operasi (X2)
Arus kas yang paling sering dan paling penting adalah arus kas
yang berkaitan dengan aktivitas operasi (Niswonger et.al dalam Agustia,
57
2009:237). Arus kas operasi yang positif mengindikasikan bahwa
perusahaan mampu membiayai kegiatan operasionalnya dan
menghasilkan dana lebih sehingga investor dapat mengetahui bahwa
perusahaan telah dijalankan dengan baik serta memungkinkan menerima
dividen kas di masa depan.
Data arus kas operasi diperoleh dari laporan keuangan perusahaan
yaitu pada bagian laporan arus kas. Keseluruhan data arus kas operasi
perusahaan dari tahun 2009-2011 terdapat pada lampiran 3. Berikut ini
merupakan ringkasan arus kas operasi:
Tabel 4.4 Ringkasan Arus Kas Operasi Perusahaan tahun 2009-2011
No. Nama Perusahaan Return
2009 2010 2011
1. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk 1.105.889.492 -536.704.443 5.259.260.431
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk -325.051.889.000 380.781.982.000 838.469.000.000
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk 84.367.262.804 -90.023.374.137 19.866.212.087
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk 227.527.798.490 156.057.916.260 233.247.021.169
5. PT Astra Otoparts Tbk 595.745.000.000 374.748.000.000 258.576.000.000
6. PT Sekar Laut Tbk 11.689.827.584 8.089.259.673 17.708.603.858
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 120.369.595.992 139.119.874.007 81.552.753.104
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk 7.543.040.735 -22.474.112.908 45.615.668.873
9. PT Mustika Ratu Tbk 2.437.835.047 4.613.811.149 1.143.065.750
10. PT Adhi Karya Tbk -150.791.957.628 -30.755.924.856 519.465.969.524
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk 17.024.082.334 48.408.033.500 1.997.828.164
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 1.074.805.701.000 1.533.256.109.000 1.785.731.479.000
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk 11.859.141.482 -974.532.718.735 -759.729.620.041
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk 1.277.129.000.000 46.517.667.000.000 15.975.074.000.000
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk -1.377.367.000.000 -9.504.615.000.000 -9.906.904.000.000
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 920.622.000.000 1.142.806.000.000 269.981.000.000
17. PT Media Nusantara Citra Tbk 145.829.000.000 385.654.000.000 868.224.000.000
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk 60.599.677.429 32.999.035.530 15.787.878.475
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk 11.210.244.738 13.312.038.528 9.400.684.373
20. PT Aneka Tambang Tbk 1.004.174.188.000 2.004.573.531.000 1.567.957.001.000
21. PT Global Land Development Tbk 12.038.249.588 13.167.401.400 17.365.391.244
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk 45.400.808.000 58.709.911.000 42.268.787.000
23. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 125.471.359.040 -230.001.000.000 1.109.407.000.000
58
24. PT Trada Maritime Tbk 54.171.982.975 126.783.594.143 203.397.819.330
25. PT Multi Indocitra Tbk 43.389.273.024 -813.252.031 46.143.809.345
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)
Berdasarkan pengamatan pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa
perusahaan yang mempunyai arus kas operasi paling positif pada tahun
2009-2011 adalah Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu sebesar
Rp.1.277.129.000.000; Rp.46.517.667.000.000 dan
Rp.15.975.074.000.000. Sedangkan perusahaan yang mempunyai arus
kas operasi paling negatif pada tahun 2009-2011 adalah PT Adira
Dinamika Multifinance Tbk yaitu sebesar -Rp. 1.377.367.000.000;
-Rp.9.504.615.000.000 dan -Rp.9.906.904.000.000.
4.2.4 Economic Value Added (X3)
Economic Value Added (EVA) merupakan salah satu variabel
bebas dalam penelitian ini. Berikut disajikan contoh perhitungan EVA
pada PT Indal Aluminium Industry Tbk tahun 2009.
4.2.4.1 Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)
PT Indal Aluminium Industry Tbk pada tahun 2009 menghasilkan
laba operasi sebesar Rp. 38.171.739.642 dengan biaya bunga
Rp.35.296.989.755. Dari data tersebut NOPAT dapat diformulasikan
sebagai berikut:
NOPAT = laba operasi + biaya bunga
NOPAT2009 = Rp. 38.171.739.642 + Rp. 35.296.989.755
NOPAT2009 = Rp 73.468.729.397
59
4.2.4.2 Menghitung Invested Capital
PT Indal Aluminium Industry Tbk pada tahun 2009 mempunyai
total hutang sebesar Rp. 406.634.957.862 dengan ekuitas pemegang
saham sebesar Rp. 79.200.000.000. Dari data tersebut Invested Capital
dapat diformulasikan sebagai berikut:
Invested Capital = Total hutang + Ekuitas Pemegang Saham
Invested Capital2009 = Rp. 406.634.957.862 + Rp. 79.200.000.000
Invested Capital2009 = Rp. 485.834.957.862
4.2.4.3 Menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Data mengenai komponen WACC dapat dilihat pada lampiran 11.
PT Indal Aluminium Industry Tbk pada tahun 2009 memiliki tingkat
modal (Pd) sebesar 0,303210279 kemudian memiliki cost of debt (kd)
sebesar 0,247463807, tingkat pajak (T) sebesar 0,20272472, cost of
equity (ke) sebesar -0,201065168 dan tingkat modal dari ekuitas (Pe)
sebesar 0,13558429. Dari data tersebut WACC dapat diformulasikan
sebagai berikut:
WACC = [(Pd x kd) (1-T)] + [Pe x ke]
WACC2009 = [(0,303210279x0,247463807)(1-0,20272472)]+
[0,13558429x -0,201065168]
WACC2009 = -0,00163084
60
4.2.4.4 Menghitung Capital Charges
Data tentang Invested Capital dapat dilihat pada lampiran 5,
sedangkan data WACC dapat dilihat pada lampiran 11. Pada lampiran
tersebut terlihat untuk PT Indal Aluminium Industry Tbk pada tahun
2009 memiliki nilai Invested Capital sebesar Rp. 485.834.957.862 dan
nilai WACC sebesar -0,00163084. Dari data tersebut untuk tahun 2009
pada PT Indal Aluminium Industry Tbk perhitungan Capital Charges
dapat diformulasikan sebagai berikut:
Capital Charges = Invested Capital x WACC
Capital Charges2009 = Rp. 485.834.957.862 x -0,00163084
Capital Charges2009 = -Rp. 792.316.803,6
Sebagai pengurang NOPAT, capital charges sangat mempengaruhi
nilai EVA. Jika nilai capital charges lebih besar daripada nilai NOPAT
akan menghasilkan nilai EVA yang negatif. Hal ini menandakan bahwa
nilai perusahaan berkurang sebagai akibat dari tingkat pengembalian
yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat pengembalian yang
diinginkan oleh investor. Sebaliknya jika nilai capital charges lebih kecil
dari nilai NOPAT, maka akan menghasilkan nilai EVA yang positif. Hal
ini menandakan bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi
tingkat biaya modal.
4.2.4.5 Menghitung Economic Value Added (EVA)
Dari perhitungan sebelumnya diketahui bahwa nilai NOPAT PT
Indal Aluminium Industry Tbk tahun 2009 sebesar Rp. 73.468.729.397
61
dan nilai Capital Charges sebesar -Rp. 792.316.803,6 maka perhitungan
EVA dapat diformulasikan sebagai berikut:
EVA = NOPAT – Capital Charges
EVA2009 = Rp. 73.468.729.397 - (-Rp. 792.316.803,6)
EVA2009 = Rp. 74.261.046.200,644
Begitu juga perlakuan yang sama pada masing-masing komponen
perhitungan yang membentuk nilai EVA. Perhitungan untuk membentuk
nilai EVA semua perusahaan dari tahun 2009-2011 terdapat pada
lampiran 13. Berikut ini ringkasan nilai EVA:
Tabel 4.5 Ringkasan EVA Perusahaan tahun 2009-2011
No. Nama Perusahaan EVA
2009 2010 2011
1. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk -95702712764,115 14161469834,360 16943893341,058
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk 356686004790,637 439000724232,290 700318440561,730
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk 74261046200,644 63471532643,052 59174882539,912
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk 221860419189,851 266493055574,490 311997949276,927
5. PT Astra Otoparts Tbk 434132006677,658 599266595189,198 572188038753,812
6. PT Sekar Laut Tbk 4706634995,517 8536364625,027 12519138257,301
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 137012968933,841 159917272327,292 233540420178,775
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk 47066626372,018 47585075868,648 55358421130,159
9. PT Mustika Ratu Tbk 42579801297,752 37849370317,787 42278498294,968
10. PT Adhi Karya Tbk 643055592928,760 656034053926,411 499443588372,492
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk 198437368269,993 180796789115,092 184683179690,299
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 2250505329308,330 2743422126717,240 3016250962040,470
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk -202210007768,726 -197930081932,601 -1972120411769,550
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk 20546890228370,100 25622241276104,800 30553528735400,800
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 2891672399929,500 2235980284635,130 3304471034594,000
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 1258445083574,850 1858484751989,990 4149942608706,440
17. PT Media Nusantara Citra Tbk 819175814241,406 1368928803101,640 1711583189464,380
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk 35577925870,591 39977233907,842 46008726284,556
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk 6207295481,228 11070829415,757 4106304152,128
20. PT Aneka Tambang Tbk 633980474686,111 1958624519115,550 2035090887883,930
21. PT Global Land Development Tbk 10827897809,652 28156013759,899 29484380214,528
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk 44404788152,567 48441751826,631 76386954046,940
23. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 1297681257518,840 1838361402940,410 2642769677020,990
62
24. PT Trada Maritime Tbk 130768655325,687 182910783685,340 244292739660,300
25. PT Multi Indocitra Tbk 44519320025,492 48662531367,723 57412231986,825
Sumber : laporan keuangan (data diolah)
4.2.5 Market Value Added (MVA)
MVA merupakan akumulasi kinerja perusahaan dari berbagai
investasi dengan alokasi sumber daya yang tepat. Secara sistematis
Market Value Added dirumuskan sebagai berikut:
MVA = nilai pasar dari saham - ekuitas modal yang diberikan
oleh pemegang saham
(Brigham dan Houston, 2004:68)
Berikut merupakan contoh perhitungan Market Value Added pada
PT Surya Toto Indonesia Tbk tahun 2009.
Data nilai pasar dari saham pada PT Surya Toto Indonesia Tbk
tahun 2009 adalah Rp. 421.056.000.000 dan ekuitas modal yang diberikan
pemegang saham pada tahun 2009 adalah Rp. 49.536.000.000.
MVA2009 = Rp. 421.056.000.000 - Rp. 49.536.000.000
MVA2009 = Rp. 371.520.000.000
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2009 PT
Surya Toto Indonesia Tbk mampu mengalokasikan sumber-sumber yang
sesuai untuk kemakmuran pemegang sahamnya. Hal ini dapat dilihat dari
nilai MVA yang menunjukkan nilai positif. Data perhitungan untuk semua
perusahaan dari tahun 2009-2011 terdapat pada lampiran 14. Berikut
merupakan ringkasan nilai MVA:
63
Tabel 4.6 Ringkasan MVA Perusahaan tahun 2009-2011
No. Nama Perusahaan MVA
2009 2010 2011
1. PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk -92856775000 -92856775000 -92856775000
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk 896623215620 1349493046840 2298076374010
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk -45144000000 -22176000000 6336000000
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk 371520000000 1882368000000 2427264000000
5. PT Astra Otoparts Tbk 4048575360000 53402641280000 12724094760000
6. PT Sekar Laut Tbk 34537025000 27629620000 27629620000
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 149958000000 327686000000 1332960000000
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk -139725000000 -107325000000 -103275000000
9. PT Mustika Ratu Tbk 115560000000 224700000000 160500000000
10. PT Adhi Karya Tbk 558409200000 1459069200000 864633600000
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk 759642857175 3520604285935 1848211103935
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 8863612465000 19806007351575 25160000000000
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk -1011793621350 -1011793621350 -1011793621350
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk 88158445625000 123345809500000 160349552500000
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 6750000000000 11900000000000 12600000000000
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 7954237292500 9882322798800 25322724193675
17. PT Media Nusantara Citra Tbk 1512500000000 11569744230000 16754535130000
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk -195723840550 -204708247690 -202783101160
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk -375386874272 -370463514988 -371694354809
20. PT Aneka Tambang Tbk 20030765475000 22415380412500 14498458820000
21. PT Global Land Development Tbk -652289557500 -370218397500 669919005000
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk 180000000000 144000000000 127200000000
23. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk 6749654410100 13786527830000 17807598542400
24. PT Trada Maritime Tbk 3756092086250 4549502750000 8661161153940
25. PT Multi Indocitra Tbk 99000000000 183000000000 159000000000
Sumber : laporan keuangan (data diolah)
4.3 Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal
atau mendekati normal. Pengujian normalitas dengan Kolmogorov-
Smirnov (K-S) dan hasilnya sebagai berikut:
64
Tabel 4.7 Uji Normalitas
Berdasarkan Tabel 4.7 tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikan
sebesar 0,738. Hal ini artinya bahwa nilai tersebut signifikan karena
nilainya lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0,05 atau 0,738 > 0,05,
hal ini menunjukkan bahwa nilai residual telah terdistribusi secara
normal.
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji Durbin-
Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order
atucorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam
model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-
Watson. Jika nilai DW berada diantara du dan 4-du maka menunjukkan
One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Test
75
.0000000
.46150682
.079
.079
-.059
.684
.738
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif ferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
65
tidak adanya masalah autokorelasi dalam model regresi (Ghozali,
2011:110).
Tabel 4.8 Uji Autokorelasi
Hasil penelitian ini memperoleh nilai DW sebesar 1,773 lebih besar
dari batas atas (du) 1,739 dan kurang dari 4-1,739 = 2,261 (4-du). Hasil
tersebut berarti menunjukkan bahwa model regresi ini tidak mempunyai
masalah autokorelasi.
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2011:139). Berikut ini adalah hasil dari uji Glejser:
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas
Model Summ aryb
4 70 .001 1.773
Model
1
df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics Durbin-
Watson
Dependent Variable: Return Sahamb.
Coefficientsa
.362 .041 8.837 .000
.002 .004 .047 .396 .694
6.37E-006 .000 .049 .409 .683
1.17E-006 .000 .022 .187 .852
4.81E-007 .000 .011 .093 .926
(Constant)
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: AbResa.
66
Berdasarkan Tabel 4.9 tersebut nilai variabel ROA 0,694 > 0,05,
variabel Arus Kas Operasi 0,683 > 0,05, variabel EVA 0,852 > 0, 05 dan
variabel MVA 0,926 > 0,05. Keseluruhan variabel bebas (independen)
memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4.4.3 Uji Multikolinieritas
Ghozali (2011:105), uji multikolineritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
di antara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama
variabel independen sama dengan nol. Metode yang digunakan untuk
mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini dengan
menggunakan tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai
VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 maka
model regresi dapat dikatakan bebas dari masalah multikolineritas. Hasil
pengujian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.10 Uji Multikolineritas
Coefficientsa
.986 1.014
.992 1.008
.998 1.002
.977 1.023
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Return Sahama.
67
Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut hasil perhitungan nilai tolerance
ROA 0,986 > 0,10, Arus Kas Operasi 0,992 > 0,10, EVA 0,998 > 0,10
dan MVA 0,977 > 0,10 menunjukkan tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi
antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hasil
perhitungan nilai VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu
variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Nilai VIF
ROA 1,014 < 10, Arus Kas Operasi 1,008 < 10, EVA 1,002 < 10 dan
MVA 1,023 < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolineritas antar variabel independen dalam model regresi.
Dari hasil uji asumsi klasik di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa data untuk penelitian ini layak untuk diolah lebih lanjut ke analisis
regresi linier berganda.
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
(independen) yaitu Return On Assets (X1), Arus Kas Operasi (X2),
Economic Value Added (X3) dan Market Value Added (X4) terhadap
variabel terikat yaitu Return Saham. Hasil perhitungan dengan program
Statistic Package For Social Science (SPSS) versi 15, adapun hasil
seperti pada tabel 4.11.
68
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, maka dapat ditulis persamaan
sebagai berikut:
R=0,253+0,014ROA+0,0000581AKO-0,00000787EVA+0,0000262MVA
Dimana:
R : Return
ROA : Return On Assets
AKO : Arus Kas Operasi
EVA : Economic Value Added
MVA : Market Value Added
Persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 0,253 menyatakan bahwa jika variabel independen
dianggap sama dengan nol, maka rata-rata return saham sebesar
0,253 rupiah.
2. Koefisien untuk regresi ROA (X1) adalah 0,014 berarti apabila ROA
mengalami kenaikan 1 persen sedangkan variabel lain dianggap
Coefficientsa
.253 .071 3.549 .001
.014 .007 .227 2.152 .035
5.81E-005 .000 .225 2.144 .036
-7.87E-006 .000 -.076 -.726 .470
2.62E-005 .000 .310 2.925 .005
(Constant)
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Return Sahama.
69
konstan, maka return saham akan mengalami kenaikan sebesar 0,014
persen.
3. Koefisien untuk regresi Arus Kas Operasi (X2) adalah 0,0000581
berarti apabila Arus Kas Operasi mengalami kenaikan 1 rupiah
sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka return saham akan
mengalami kenaikan sebesar 0,0000581 rupiah.
4. Koefisien untuk regresi EVA (X3) adalah –0,00000787 berarti
apabila EVA mengalami penurunan 1 rupiah sedangkan variabel lain
dianggap konstan, maka return saham akan mengalami penurunan
sebesar –0,00000787 rupiah.
5. Koefisien untuk regresi MVA (X4) adalah 0,0000262 berarti apabila
MVA mengalami kenaikan 1 rupiah sedangkan variabel lain
dianggap konstan, maka return saham akan mengalami kenaikan
sebesar 0,0000262 rupiah.
4.6 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan pembuktian yang berguna mencari
kebenaran. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui hasil
penelitian yang berkaitan dengan pengaruh Return On Assets (X1), Arus
Kas Operasi (X2), Economic Value Added (X3) dan Market Value Added
(X4) terhadap variabel terikat yaitu Return Saham. Dalam penelitian ini
analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:
70
4.6.1 Uji Simultan (Uji F Statistik)
Uji F statistik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
signifikan semua variabel independen (bebas) yang meliputi Return On
Assets (X1), Arus Kas Operasi (X2), Economic Value Added (X3) dan
Market Value Added (X4) secara simultan terhadap variabel dependen
(terikat) yaitu Return Saham.
Tabel 4.12 Hasil Regresi Untuk Uji F (Simultan)
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut nilai F hitung = 5,296
dengan probabilitas 0,001 < 0,05. Hal ini berarti H1 diterima, maka ada
pengaruh yang signifikan ROA, Arus Kas Operasi, EVA dan MVA
secara simultan terhadap Return Saham.
4.6.2 Uji Parsial (Uji t statistik)
Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkan
nilai probabilitas (dalam output SPSS tertulis Sig) dengan besarnya nilai
alpha (α) yaitu 0,05. Hasil uji parsial dari tiap variabel ROA, Arus Kas
Operasi, EVA dan MVA dapat dilihat sebagai berikut:
ANOVAb
4.770 4 1.192 5.296 .001a
15.761 70 .225
20.531 74
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), MVA, EVA, Arus Kas Operas ii, ROAa.
Dependent Variable: Return Sahamb.
71
Tabel 4.13 Hasil Regresi Untuk Uji t (parsial)
a. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel ROA sebesar 0,035 < 0,05. Hal ini berarti H2 diterima
H0 ditolak, maka ROA mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Return saham.
b. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel Arus Kas Operasi sebesar 0,036 < 0,05. Hal ini berarti
H2 diterima H0 ditolak, maka Arus Kas Operasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham.
c. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel EVA sebesar 0,470 > dari 0,05. Hal ini berarti H2
ditolak H0 diterima, maka EVA tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Return Saham.
d. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel MVA sebesar 0,005 < 0,05. Hal ini berarti H2 diterima
H0 ditolak maka MVA mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Return Saham.
Coefficientsa
.253 .071 3.549 .001
.014 .007 .227 2.152 .035
5.81E-005 .000 .225 2.144 .036
-7.87E-006 .000 -.076 -.726 .470
2.62E-005 .000 .310 2.925 .005
(Constant)
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Return Sahama.
72
4.7 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2011:97).
Tabel 4.14 Koefisien Determinasi
Dari tampilan output SPSS model summary besarnya adjusted R2
adalah 0,188. Hal ini berarti 18,8% variabel Return Saham dalam
penelitian ini dapat dijelaskan oleh ke empat variabel independen Return
On Assets, Arus Kas Operasi, Economic Value Added dan Market Value
Added sedangkan sisanya 81,2% dijelaskan oleh faktor lain di luar
variabel bebas tersebut.
4.8 Pembahasan
4.8.1 Pengaruh Variabel Bebas (Independen) terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil penelitian, Return On Assets (ROA), Arus Kas
Operasi, Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA)
secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.
Hasil ini menunjukkan bahwa ROA, arus kas operasi, EVA dan MVA
dapat digunakan untuk memprediksi besarnya return saham.
Model Summ aryb
.482a .232 .188 .47451 1.773
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), MVA, EVA, Arus Kas Operasii, ROAa.
Dependent Variable: Return Sahamb.
73
Signifikannya pengaruh variabel tersebut terhadap return saham
sesuai dengan beberapa pendapat penelitian-penelitian sebelumnya
bahwa para investor pada prinsipnya melihat pencapaian laba perusahaan
yang tinggi merupakan informasi yang baik dan dapat digunakan di
dalam melakukan pembelian atau penjualan saham. Investor juga
mempercayai bahwa arus kas operasi yang tinggi maka perusahaan
dikatakan telah dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga
kepercayaan investor pada perusahaan semakin tinggi serta berpengaruh
pada return yang akan mereka dapat. Nilai perusahaan bisa mengalami
perubahan, EVA merupakan indikator tentang adanya perubahan nilai
perusahaan agar sesuai dengan tujuan perusahaan. Investor merasa aman
menginvestasikan dananya karena EVA mencoba mengukur nilai tambah
yang dihasilkan perusahaan dan merupakan laba tersisa, sehingga
semakin tinggi nilai EVA maka akan mempengaruhi return. Selain
dilihat dari sisi perusahaan, investor akan sering melihat dari sisi pasar.
Dari sudut pandang pasar, salah satu variabel yang bisa digunakan yaitu
MVA. MVA merupakan akumulasi kinerja perusahaan dari berbagai
investasi dengan alokasi sumber daya yang tepat sehingga meningkatnya
nilai MVA maka potensi keuntungan pemegang saham juga meningkat.
4.8.2 Pengaruh Pendekatan ROA terhadap Return Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap return saham.. Hasil ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2010) yang menyatakan bahwa
74
return on assets berpengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini
konsisten dengan teori dan pendapat Mogdiliani dan Miller (MM) yang
menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari
aset perusahaan. Hasil yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi
earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi
profit margin yang diperoleh oleh perusahaan. Hal ini berdampak pada
peningkatan nilai perusahaan yang dalam hal ini return saham satu tahun
ke depan.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa para investor masih
tetap menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja perusahaan untuk
memprediksi return saham di pasar modal, dengan demikian ROA yang
semakin besar menunjukkan kinerja perusahaan semakin meningkat
sehingga return saham juga meningkat. Implikasi manajerial Return On
Assets (ROA), dengan meningkatnya ROA menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan memanfaatkan
aset yang dimilikinya sangat baik, dengan meningkatnya laba yang tinggi
maka kas untuk tahun mendatang yang tercermin melalui laba ditahan
menjadi besar sehingga perusahaan dapat leluasa untuk menjalankan
aktivitas operasionalnya. Dari sisi investor, dengan laba yang tinggi akan
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan dananya tinggi,
sehingga akan meningkatkan harga saham. Jika harga saham naik maka
return saham juga akan meningkat.
75
Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian
Harjito dan Aryayoga (2009) yang menyatakan bahwa ROA tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Perbedaan hasil penelitian
ini kemungkinan dikarenakan perbedaan sampel dan periode penelitian.
Harjito dan Aryayoga (2009) menggunakan sampel perusahaan
manufaktur periode 2004-2007. Tidak signifikannya profitabilitas
perusahaan terhadap return pemegang saham perusahaan kemungkinan
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kondisi sosial, politik serta
ekonomi Indonesia yang tidak stabil sehingga mengakibatkan tingginya
risiko bisnis serta ketidakpastian tingkat pendapatan yang akan diterima
investor. Para pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi di BEI
kurang memperhatikan aspek fundamental perusahaan yang dalam
penelitian ini rasio profitabilitas serta adanya kemungkinan praktik
window dressing terhadap laporan keuangan agar kinerja perusahaan
tampak lebih baik, akibatnya investor kurang percaya karena informasi
tersebut seringkali tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang
sebenarnya.
4.8.3 Pengaruh Pendekatan Arus Kas Operasi terhadap Return Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus kas operasi mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hasil ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Agustia (2009) yang
menyatakan bahwa arus kas operasi mempengaruhi return saham. Arus
kas operasi menunjukkan hasil operasi yang dananya telah diterima tunai
76
oleh perusahaan disertai dengan beban yang bersifat tunai yang benar-
benar sudah dikeluarkan oleh perusahaan. Bisa terjadi laporan laba rugi
menunjukkan angka penjualan dan laba usaha yang tinggi tetapi ternyata
bersifat semu karena perusahaan belum menerima dana pelunasan
penjualan. Kesulitan likuiditas mengakibatkan timbulnya piutang macet
atau piutang dengan term kredit yang sangat lama. Tidak semua
perusahaan yang memiliki earnings positif mampu menambah kas dan
setara kas. Hal ini bisa terjadi misalnya karena perusahaan harus
membiayai investasi dan pinjaman. Sumber dana perusahaan banyak
terbebani dengan biaya yang bersifat non tunai yang tidak saja berupa
penyusutan atau amortisasi tetapi juga beban bunga. Perusahaan yang
sedang dalam proses restrukturisasi hutang tetap mencatat bunga
berdasarkan perjanjian sebelumnya walaupun belum ada pembayaran
sehingga mengakibatkan laporan laba rugi dibebani oleh bunga
terhutang.
Manajemen perusahaan maupun para investor menyadari bahwa
arus kas operasi yang positif lebih menjamin kemampuan perusahaan
dalam menjalankan aktivitas usahanya dimasa yang akan datang dan
akan menjamin kelangsungan bisnis perusahaan. Kondisi seperti ini tentu
tidak bisa dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kas yang minim.
Perusahaan yang mampu membayar dividen kepada pemegang saham
adalah perusahaan yang memiliki earnings tinggi dan dana tunai yang
cukup.
77
Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian
yang dilakukan oleh Trisnawati (2009) yang menyatakan bahwa arus kas
operasi tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Perbedaan
hasil penelitian ini dikarenakan adanya perbedaan sampel dan periode
penelitian, dimana Trisnawati (2009) menggunakan sampel perusahaan
manufaktur periode 2003-2005 sedangkan peneliti menggunakan semua
perusahaan periode 2009-2011. Tidak signfikannya arus kas operasi
disebabkan perilaku investor di Indonesia lebih mengharapkan
keuntungan yang cepat dalam jangka pendek sehingga investasi yang
dilakukannya lebih bersifat spekulatif serta pasar modal di Indonesia
masih bersifat weak form efficient sehingga harga saham yang terbentuk
bukan berdasarkan informasi yang sebenarnya tentang kondisi
perusahaan tetapi lebih dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan
penawaran saham.
4.8.4 Pengaruh Pendekatan EVA terhadap Return Saham
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa EVA tidak
mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hasil penelitian ini sejalan
dengan Tiswiyanti (2011) dan Sunardi (2010) yang menyatakan bahwa
EVA tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Tidak
signifikannya pengaruh EVA terhadap return saham kemungkinan
disebabkan karena kurangnya pengetahuan investor di Indonesia
mengenai perhitungan dan manfaat Economic Value Added dalam
pengambilan keputusan investasi. Adanya kenaikan salah satu unsur
78
pembentuk EVA yaitu laba operasi setelah pajak (NOPAT) belum tentu
menaikkan nilai EVA karena kenaikan laba operasi dapat mengakibatkan
kenaikan risiko bisnis yang dihadapi perusahaan apabila kenaikan
tersebut bukan berasal dari efisiensi internal melainkan investasi pada
bidang bisnis yang baru. Kenaikan risiko akan membawa konsekuensi
pada kenaikan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan yang pada
akhirnya akan menaikkan biaya modal. Untuk menghitung EVA, beban
bunga hutang masih harus ditambah dengan beban ekuitas. Untuk
menanggung beban bunga dari hutang usaha, banyak perusahaan hanya
mampu menghasilkan laba minimum atau rugi sebagaimana tampak
dalam laporan laba rugi, apalagi kalau harus memperhitungkan beban
ekuitas. Inilah yang menyebabkan banyak perusahaan akhirnya
menghasilkan EVA negatif. Selain itu tidak signifikannya pengaruh EVA
terhadap return saham kemungkinan disebabkan karena EVA belum
banyak dikenal dan digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan oleh
pelaku bisnis. Angka EVA tidak langsung tersedia di laporan keuangan
perusahaan, berbeda dengan arus kas operasi yang bisa langsung
diperoleh dari laporan arus kas. Sebagai akibat ini para pelaku pasar
modal menghadapi kendala waktu untuk mengambil keputusan investasi
berdasarkan EVA.
EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada satu tahun
tertentu. Nilai suatu perusahaan merupakan akumulasi EVA selama umur
perusahaan. Penggunaan EVA untuk menilai kinerja harus melihat EVA
79
masa kini dan masa mendatang. Selain itu konsep ini sangat tergantung
pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara akurat.
Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian
Taufik (2007) yang menyatakan bahwa EVA mempengaruhi return
saham karena menurut hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
EVA lebih superior dari pada pendekatan traditional accounting di
dalam mempengaruhi return saham. Perbedaan hasil penelitian ini karena
adanya perbedaan sampel, dimana Taufik (2007) lebih fokus
menggunakan sampel perusahaan perbankan sedangkan peneliti
menggunakan semua sektor. Penelitian Taufik (2007) hanya berlaku pada
sektor perbankan dan belum tentu bisa berlaku pada sektor yang lainnya.
4.8.5 Pengaruh Pendekatan MVA terhadap Return Saham
Hasil pengujian menunjukkan bahwa MVA mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Widagdo dan Suryani (2009) yang
menyatakan bahwa MVA mempunyai pengaruh yang positif signifikan
terhadap return saham. Metode MVA sangat dipengaruhi oleh harga
saham yang berlaku sekarang dengan harga saham perdana karena
dengan adanya kenaikan harga sahan secara otomatis meningkatkan nilai
MVA.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada dimana bila terjadi
kenaikan MVA maka return saham akan semakin tinggi pula. Hal ini
terjadi karena investor menganggap manajemen memiliki kemampuan
80
untuk mengoptimalkan aset yang mereka tanamkan. Kemampuan
manajemen tergambar dari MVA sebagai EVA yang diproyeksikan pada
masa yang akan datang. Harapan investor terhadap tingkat pengembalian
menjadi lebih besar. MVA menghasilkan nilai yang positif yang berarti
MVA yang semakin besar menunjukkan kinerja perusahaan yang
semakin meningkat sehingga return saham juga meningkat. Hal ini
sesuai dengan konsep teori yang mendasarinya, meningkatnya nilai MVA
mencerminkan kondisi pasar yang positif sejalan dengan kinerja
perusahaan.
Namun penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Agustia (2009) yang menyatakan bahwa MVA tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Perbedaan hasil
penelitian ini kemungkinan karena perbedaan sampel dimana Agustia
(2009) menggunakan perusahaan consumer goods yang duallisting di
BEJ dan BES sedangkan peneliti menggunakan perusahaan yang hanya
listing di BEI. Tidak signifikannya MVA karena MVA merupakan
ukuran penciptaan nilai oleh pasar yang sesungguhnya yang didasarkan
atas harga yang terjadi di bursa. Angka MVA tidak langsung tersedia di
laporan keuangan perusahaan sehingga dalam pengambilan keputusan
ekonomi melalui MVA secara teknis para analisis harus melakukan
perhitungan tambahan yang tentu akan memerlukan waktu dan biaya.
81
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara simultan Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi,
Economic Value Added (EVA), dan Market Value Added (MVA)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
2. Secara parsial Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi dan Market
Value Added (MVA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
return saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2011 sedangkan Economic Value Added (EVA) tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas dan keterbatasan dalam
melakukan penelitian, maka saran yang dapat disampaikan adalah sebagai
berikut:
1. Bagi investor, apabila ingin berinvestasi sebaiknya memperhatikan
Return On Assets (ROA), Arus Kas Operasi dan Market Value Added
(MVA) karena berdasarkan penelitian ini rasio tersebut mempunyai
82
pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan sebaiknya variabel Economic
Value Added (EVA) tidak menjadi perhatian utama dalam
menganalisis return saham karena berdasarkan penelitian ini variabel
tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia .
2. Variabel-variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi return saham,
penelitian berikutnya disarankan menambahkan variabel independen
lain selain keempat variabel yan telah dilakukan dalam penelitian ini.
Variabel yang dapat digunakan bisa dari faktor internal maupun
eksternal perusahaan, misalnya PER, EPS, DER, inflasi, nilai tukar
rupiah, SBI, dan lain-lain, sehingga bisa lebih memberikan hasil yang
menyeluruh yang dapat menjelaskan return saham pada suatu
perusahaan.
83
DAFTAR PUSTAKA
Agustia, Dian. 2009. “Pengaruh Earnings, Arus Kas Operasi, Residual Income,
Economic Value Added serta Market Value Added terhadap Return Saham
(Studi pada Perusahaan Go Public Consumer Goods)”. Jurnal Riset
Ekonomi dan Manajemen, Volume 9 No. 3. Hal 235-253.
Bramanti, Dita. 2006. “Pengaruh Economic Value Added dan Profitabilitas
Perusahaan Terhadap Return Pemegang Saham Perusahaan Sektor Industri
Makanan dan Minuman”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadad, Fayez Salim. 2012. “The Relationship between Economic Value Added
and Stock Return:Evidence from Jordanian Banks”.International Research
Journal of Finance and Economics. Issue 89.
Harjito, D.Agus dan Rangga Aryayoga. 2009. “Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan dan Return Saham di Bursa Efek Indonesia”. Fenomena. Hal 13-
21.
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Jogiyanto. 2008. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Yogyakarta: BPFE.
M. Hanafi, Mahmud dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN.
84
Mardiah, Siti. Bambang Sugiarto dan Dergibson Siagian. “ Analisis Kinerja Bank
Pemerintah dan Swasta dengan Metode EVA dan MVA terhadap Return
Saham”. Akuntabilitas. Volume 6 No.1. Hal. 97-104.
Pradhono. 2004. “Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings
dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima oleh Pemegang
Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta)”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 6 No. 3. Hal 140-166.
Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Erlangga.
Setiyorini, Priska Ika. 2011. “Pengaruh Perbandingan Economic Value Added
dan Rasio Profitabilitas terhadap Return Saham”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, Volume 5 No. 3. Hal 191-208.
Shubita, Mohammad Fawzi. 2010. “The Relationship between EVA and Stock
Returns”. International Research Journal of Finance and Economics. Issue
59.
Suharyadi dan S.K Purwanto. 2003. Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan
Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Sunardi, Harjono. 2010. “ Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA
terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks
LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi, Volume 2 No.1. Hal 70-
92.
85
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Taufik. 2007. “Pengaruh Pendekatan Traditional Accounting dan Economic
Value Added terhadap Stock Return Perusahaan Sektor Perbankan di PT
Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Volume 5
No. 10.
Tiswiyanti, Wiwik. 2011. “ Pengaruh Economic Value Added (EVA), Residual
Income, Earning dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang Diterima
Pemegang Saham Pada Perusahaan LQ 45 Tahun 2008-2009”. Jurnal
Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora, Volume 13 No. 1. Hal 41-46.
Trisnawati, Ita. 2009. “Pengaruh Economic Value Added, Arus Kas Operasi,
Residual Income, Earnings, Operating Leverage dan Market Value Added
terhadap Return Saham”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Volume 11 No. 1.
Hal 65-78.
Widagdo, Bambang dan Tri Suryani. 2009. “ Kinerja Beberapa Perusahaan
Sektor Pertambangan yang Sahamnya Tercatat di Bursa Efek Indonesia”.
Jurnal Ekonomi Sumber Daya, Volume 10 No. 1.
Widiatmoko, Evin Dwi. 2012. “Analisis Pengaruh Traditional Accounting,
Economic Value Added dan Market Value Added terhadap Stock Return
(Studi Kasus Pada Industri Jasa Keuangan dan Perbankan di BEI Periode
2008-2009)”. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi UNNES
Winarto, Jacinta.”Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Menggunakan
Metode Market Value Added (MVA)”.
86
Young, S. David & Stephen O’Byme. 2001. EVA dan Manajemen Berdasarkan
Nilai. Jakarta: Salemba Empat.
LAMPIRAN
87
LAMPIRAN 1
Perhitungan Return Saham
2009-2011
No. Nama Perusahaan Harga Saham
Return saham
2008 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1. PT Dharma Samudera Fishing
Industries Tbk 50 50 50 50 0,000 0,000 0,000
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk 190 340 410 590 0,789 0,206 0,439
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk 120 215 360 540 0,792 0,674 0,500
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk 8000 8500 39000 50000 0,063 3,588 0,282
5. PT Astra Otoparts 3500 5750 13950 3400 0,643 1,426 -0,756
6. PT Sekar Laut Tbk 90 150 140 140 0,667 -0,067 0,000
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 76 127 159 340 0,671 0,252 1,138
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk 98 155 235 245 0,582 0,516 0,043
9. PT Mustika Ratu Tbk 153 395 650 500 1,582 0,646 -0,231
10. PT Adhi Karya Tbk 270 410 910 580 0,519 1,220 -0,363
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk 80 110 330 205 0,375 2,000 -0,379
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 910 1810 3425 4200 0,989 0,892 0,226
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk 50 50 50 50 0,000 0,000 0,000
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk 4575 7650 10500 6750 0,672 0,373 -0,357
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 1450 6850 12000 12700 3,724 0,752 0,058
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 255 1500 1800 4275 4,882 0,200 1,375
17. PT Media Nusantara Citra Tbk 415 210 940 1310 -0,494 3,476 0,394
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk 245 195 181 184 -0,204 -0,072 0,017
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk 50 68 72 71 0,360 0,059 -0,014
20. PT Aneka Tambang Tbk 1090 2200 2450 1620 1,018 0,114 -0,339
21. PT Global Land Development Tbk 320 315 395 690 -0,016 0,254 0,747
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk 125 200 170 156 0,600 -0,150 -0,082
23. PT Sinar Mas Agro Resources and
Technology Tbk 1700 2550 5000 6400 0,500 0,961 0,280
24. PT Trada Maritime Tbk 50 530 620 990 9,600 0,170 0,597
25. PT Multi Indocitra Tbk 170 265 405 365 0,559 0,528 -0,099
88
LAMPIRAN 2
PERHITUNGAN RETURN ON ASSETS (ROA)
No. Nama Perusahaan Laba Bersih Total Asset
Return On Assets (ROA)
x100%
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
-
99.422.039.2
32
5.052.480.29
1
7.092.635.86
4
138.808.001.8
45
146.168.116.8
07
161.729.246.8
58 -71,626 3,457 4,385
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
138.244.778.
000
246.663.187.
000
421.127.000.
000
2.786.340.214.
000
3.651.105.000.
000
4.244.618.000.
000 4,962 6,756 9,921
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
-
12.824.140.1
33
15.924.870.8
57
26.356.889.6
56
470.415.971.2
03
389.007.411.1
95
544.282.443.3
63 -2,726 4,094 4,843
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
182.820.895.
226
193.797.649.
353
218.124.016.
284
1.010.892.409.
021
1.091.583.115.
098
1.339.570.029.
820 18,085 17,754 16,283
5. PT Astra Otoparts
768.265.000.
000
1.141.179.00
0.000
1.101.583.00
0.000
4.644.939.000.
000
5.585.852.000.
000
6.964.227.000.
000 16,540 20,430 15,818
6. PT Sekar Laut Tbk
12.802.527.9
79
4.833.531.93
4
5.976.790.91
9
196.186.028.6
59
199.375.442.4
69
214.237.879.4
24 6,526 2,424 2,790
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
62.506.876.5
10
138.716.044.
100
171.763.175.
754
1.562.624.630.
137
1.657.291.834.
312
1.794.242.423.
105 4,000 8,370 9,573
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
10.510.515.0
55
16.892.153.7
55
23.628.732.4
60
550.691.466.9
04
557.724.815.2
22
587.566.985.4
78 1,909 3,029 4,021
9. PT Mustika Ratu Tbk
21.016.846.7
20
24.418.796.9
30
27.867.834.5
32
365.635.717.9
33
386.352.442.9
16
422.493.037.0
89 5,748 6,320 6,596
10. PT Adhi Karya Tbk
165.529.733.
252
189.483.638.
611
182.692.722.
038
5.629.454.335.
393
4.927.696.202.
275
6.112.953.591.
126 2,940 3,845 2,989
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
-
41.791.300.0
-
55.227.774.1
-
27.865.904.4
1.232.533.080.
273
1.909.037.640.
449
1.835.149.780.
729 -3,391 -2,893 -1,518
89
12 37 98
12.
PT Jasa Marga (Persero)
Tbk
992.693.559.
000
1.193.486.66
9.000
1.318.823.97
4.000
16.174.263.94
7.000
16.952.129.33
4.000
21.432.133.71
8.000 6,137 7,040 6,153
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
-
49.722.146.1
89
-
1.401.813.48
6.084
-
2.400.247.59
0.614
4.756.934.743.
736
4.483.609.881.
543
12.296.578.65
0.738 -1,045 -31,265 -19,520
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
7.308.292.00
0.000
11.472.385.0
00.000
15.087.996.0
00.000
316.947.029.0
00.000
404.285.602.0
00.000
469.899.284.0
00.000 2,306 2,838 3,211
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
1.212.400.00
0.000
1.467.906.00
0.000
1.583.321.00
0.000
4.329.549.000.
000
7.599.615.000.
000
16.889.452.00
0.000 28,003 19,316 9,375
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
700.098.000.
000
1.277.814.00
0.000
1.974.592.00
0.000
19.700.337.00
0.000
27.845.024.00
0.000
44.964.343.00
0.000 3,554 4,589 4,391
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
385.617.000.
000
730.218.000.
000
1.125.171.00
0.000
7.641.364.000.
000
8.196.543.000.
000
8.798.230.000.
000 5,046 8,909 12,789
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
3.572.481.64
5
10.817.923.2
14
12.209.645.2
39
599.719.424.6
56
613.323.196.6
38
642.094.672.0
40 0,596 1,764 1,902
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
16.701.052.8
85
12.782.560.7
31 916.459.189
186.631.622.1
21
199.628.395.9
28
218.251.524.6
39 8,949 6,403 0,420
20. PT Aneka Tambang Tbk
604.307.088.
000
1.683.399.99
2.000
1.927.891.99
8
9.939.996.438.
000
12.218.889.77
0.000
15.201.235.07
7.000 6,080 13,777 0,013
21.
PT Global Land
Development Tbk
127.874.560.
767
163.116.314.
140
45.594.571.5
63
2.088.221.069.
234
2.091.913.170.
503
1.948.666.123.
846 6,124 7,797 2,340
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
5.738.596.00
0
6.412.844.00
0
22.423.327.0
00
485.914.136.0
00
618.497.533.0
00
762.597.601.0
00 1,181 1,037 2,940
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
748.495.100.
129
1.260.513.00
0.000
1.785.737.00
0.000
10.210.594.90
9.953
12.475.642.00
0.000
14.721.899.00
0.000 7,331 10,104 12,130
24. PT Trada Maritime Tbk
99.947.221.6
94
105.924.801.
582
144.716.101.
854
1.614.884.544.
393
2.184.537.656.
953
2.595.439.845.
250 6,189 4,849 5,576
25. PT Multi Indocitra Tbk
30.344.947.1
63
28.153.692.7
78
36.375.048.9
03
291.306.234.7
60
371.830.882.8
52
432.600.974.1
08 10,417 7,572 8,408
90
LAMPIRAN 3
ARUS KAS OPERASI
No. Nama Perusahaan Arus Kas Operasi
2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera Fishing Industries
Tbk 1.105.889.492 -536.704.443 5.259.260.431
2. PT Tunas Baru Lampung Tbk -325.051.889.000 380.781.982.000 838.469.000.000
3. PT Indal Aluminium Industry Tbk 84.367.262.804 -90.023.374.137 19.866.212.087
4. PT Surya Toto Indonesia Tbk 227.527.798.490 156.057.916.260 233.247.021.169
5. PT Astra Otoparts Tbk 595.745.000.000 374.748.000.000 258.576.000.000
6. PT Sekar Laut Tbk 11.689.827.584 8.089.259.673 17.708.603.858
7. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 120.369.595.992 139.119.874.007 81.552.753.104
8. PT Kedawung Setia Industrial Tbk 7.543.040.735 -22.474.112.908 45.615.668.873
9. PT Mustika Ratu Tbk 2.437.835.047 4.613.811.149 1.143.065.750
10. PT Adhi Karya Tbk -150.791.957.628 -30.755.924.856 519.465.969.524
11. PT Nusantara Infrastructure Tbk 17.024.082.334 48.408.033.500 1.997.828.164
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk 1.074.805.701.000 1.533.256.109.000 1.785.731.479.000
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk 11.859.141.482 -974.532.718.735 -759.729.620.041
14. Bank Rakyat Indonesia Tbk 1.277.129.000.000 46.517.667.000.000 15.975.074.000.000
15. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk
-
1.377.367.000.000 -9.504.615.000.000 -9.906.904.000.000
16. PT Sinar Mas Multiartha Tbk 920.622.000.000 1.142.806.000.000 269.981.000.000
17. PT Media Nusantara Citra Tbk 145.829.000.000 385.654.000.000 868.224.000.000
18. PT Ricky Putra Globalindo Tbk 60.599.677.429 32.999.035.530 15.787.878.475
19. PT Citatah Industri Marmer Tbk 11.210.244.738 13.312.038.528 9.400.684.373
20. PT Aneka Tambang Tbk 1.004.174.188.000 2.004.573.531.000 1.567.957.001.000
21. PT Global Land Development Tbk 12.038.249.588 13.167.401.400 17.365.391.244
22. PT Panorama Sentrawisata Tbk 45.400.808.000 58.709.911.000 42.268.787.000
23.
PT Sinar Mas Agro Resources and
Technology Tbk 125.471.359.040 -230.001.000.000 1.109.407.000.000
24. PT Trada Maritime Tbk 54.171.982.975 126.783.594.143 203.397.819.330
25. PT Multi Indocitra Tbk 43.389.273.024 -813.252.031 46.143.809.345
91
LAMPIRAN 4
PERHITUNGAN NOPAT
No. Nama Perusahaan Laba Operasi Biaya Bunga
NOPAT laba operasi + biaya bunga
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
-
89.563.717.
466
6.744.787.1
40
12.872.664.
868
10.173.319.
019
10.030.567.
897
4.424.710.1
36
-
79.390.398.
447
16.775.355.
037
17.297.375.
004
2.
PT Tunas Baru
Lampung Tbk
281.467.758
.000
349.602.860
.000
614.126.000
.000
79.172.645.
000
93.389.017.
000
91.630.000.
000
360.640.403
.000
442.991.877
.000
705.756.000
.000
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
38.171.739.
642
40.208.939.
692
47.087.049.
928
35.296.989.
755
23.898.437.
134
12.586.605.
322
73.468.729.
397
64.107.376.
826
59.673.655.
250
4.
PT Surya Toto
Indonesia Tbk
213.178.967
.187
258.884.895
.383
299.798.358
.174
9.317.307.4
17
8.109.640.5
48
12.925.825.
299
222.496.274
.604
266.994.535
.931
312.724.183
.473
5. PT Astra Otoparts
419.991.000
.000
573.115.000
.000
519.548.000
.000
14.931.000.
000
27.954.000.
000
55.549.000.
000
434.922.000
.000
601.069.000
.000
575.097.000
.000
6. PT Sekar Laut Tbk
1.707.260.7
14
5.725.012.2
03
9.063.607.1
40
3.152.443.8
96
2.852.135.9
33
3.510.195.2
88
4.859.704.6
10
8.577.148.1
36
12.573.802.
428
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
111.933.445
.657
146.198.442
.005
222.003.848
.704
25.486.369.
011
14.336.646.
263
12.059.178.
398
137.419.814
.668
160.535.088
.268
234.063.027
.102
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
32.590.415.
674
32.686.810.
551
39.079.042.
191
14.642.238.
413
15.262.139.
019
16.725.907.
129
47.232.654.
087
47.948.949.
570
55.804.949.
320
9. PT Mustika Ratu Tbk
41.549.255.
147
37.033.624.
625
41.513.492.
202
1.042.804.3
27 825.988.324 775.812.926
42.592.059.
474
37.859.612.
949
42.289.305.
128
10. PT Adhi Karya Tbk
536.819.350
.805
550.834.426
.461
413.544.078
.978
107.845.979
.596
107.312.461
.479
87.164.405.
503
644.665.330
.401
658.146.887
.940
500.708.484
.481
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
62.078.791.
766
68.846.874.
518
88.026.711.
356
130.622.538
.689
109.447.314
.833
94.725.537.
131
192.701.330
.455
178.294.189
.351
182.752.248
.487
12.
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk
1.516.220.9
83.000
1.988.192.1
80.000
2.281.388.2
77.000
742.024.439
.000
763.845.131
.000
740.400.368
.000
2.258.245.4
22.000
2.752.037.3
11.000
3.021.788.6
45.000
92
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
-675.509.208
.610
-868.264.505
.237
-2.221.628.0
39.182
385.481.490
.443
430.766.238
.831
345.282.129
.207
-290.027.718
.167
-437.498.266
.406
-1.876.345.9
09.975
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
8.560.659.0
00.000
14.402.001.
000.000
17.584.230.
000.000
12.179.932.
000.000
11.448.953.
000.000
13.275.304.
000.000
20.740.591.
000.000
25.850.954.
000.000
30.859.534.
000.000
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
2.778.437.0
00.000
2.111.170.0
00.000
2.799.148.0
00.000
123.624.000
.000
134.991.000
.000
533.215.000
.000
2.902.061.0
00.000
2.246.161.0
00.000
3.332.363.0
00.000
16.
PT Sinar Mas
Multiartha Tbk
767.265.000
.000
1.340.473.0
00.000
3.280.080.0
00.000
496.710.000
.000
537.808.000
.000
896.543.000
.000
1.263.975.0
00.000
1.878.281.0
00.000
4.176.623.0
00.000
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
607.224.000
.000
1.189.132.0
00.000
1.581.570.0
00.000
216.122.000
.000
185.986.000
.000
134.904.000
.000
823.346.000
.000
1.375.118.0
00.000
1.716.474.0
00.000
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
7.894.132.7
09
19.804.148.
837
30.659.954.
980
27.808.725.
190
20.442.481.
638
15.568.622.
805
35.702.857.
899
40.246.630.
475
46.228.577.
785
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
5.429.404.4
94
10.419.479.
745
3.335.597.6
11
1.046.484.9
26 794.837.933 775.664.013
6.475.889.4
20
11.214.317.
678
4.111.261.6
24
20.
PT Aneka Tambang
Tbk
587.521.105
.000
1.946.536.0
43.000
2.012.878.4
25.000
47.049.683.
000
12.651.557.
000
22.723.138.
000
634.570.788
.000
1.959.187.6
00.000
2.035.601.5
63.000
21.
PT Global Land
Development Tbk
4.324.464.5
57
22.159.453.
435
23.560.924.
084
6.868.673.1
87
6.434.803.2
85
7.389.462.2
01
11.193.137.
744
28.594.256.
720
30.950.386.
285
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
28.696.431.
000
27.882.502.
000
50.550.576.
000
15.785.349.
000
20.689.124.
000
26.179.413.
000
44.481.780.
000
48.571.626.
000
76.729.989.
000
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
1.110.205.5
88.639
1.667.451.0
00.000
2.471.560.0
00.000
193.578.036
.751
178.709.000
.000
180.045.000
.000
1.303.783.6
25.390
1.846.160.0
00.000
2.651.605.0
00.000
24. PT Trada Maritime Tbk
107.874.254
.735
159.620.356
.091
194.271.491
.974
23.994.609.
434
24.596.608.
104
52.191.795.
554
131.868.864
.169
184.216.964
.195
246.463.287
.528
25. PT Multi Indocitra Tbk
44.347.517.
294
47.629.690.
467
53.331.425.
243 176.210.187
1.059.915.9
12
4.190.106.8
63
44.523.727.
481
48.689.606.
379
57.521.532.
106
93
LAMPIRAN 5
PERHITUNGAN INVESTED CAPITAL
No. Nama Perusahaan Total Hutang Ekuitas Pemegang Saham
Invested Capital Total hutang + Ekuitas Pemegang Saham
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
122.311.719
.381
124.625.009
.195
125.284.670
.756
185.713.550
.000
185.713.550
.000
185.713.550
.000
308.025.269
.381
310.338.559
.195
310.998.220
.756
2.
PT Tunas Baru
Lampung Tbk
1.787.639.0
49.000
2.409.512.4
53.000
2.637.303.0
00.000
521.433.312
.000
591.882.916
.000
617.762.000
.000
2.309.072.3
61.000
3.001.395.3
69.000
3.255.065.0
00.000
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
406.634.957
.862
309.301.526
.997
438.219.669
.509
79.200.000.
000
79.200.000.
000
79.200.000.
000
485.834.957
.862
388.501.526
.997
517.419.669
.509
4.
PT Surya Toto
Indonesia Tbk
482.219.117
.502
460.601.074
.226
579.028.772
.664
49.536.000.
000
49.536.000.
000
49.536.000.
000
531.755.117
.502
510.137.074
.226
628.564.772
.664
5. PT Astra Otoparts
1.262.292.0
00.000
1.482.705.0
00.000
2.241.333.0
00.000
385.579.000
.000
385.579.000
.000
385.579.000
.000
1.647.871.0
00.000
1.868.284.0
00.000
2.626.912.0
00.000
6. PT Sekar Laut Tbk
82.714.835.
051
81.070.404.
211
91.337.531.
247
69.074.050.
000
69.074.050.
000
69.074.050.
000
151.788.885
.051
150.144.454
.211
160.411.581
.247
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
567.309.530
.042
543.257.475
.734
541.736.739
.279
555.400.000
.000
555.400.000
.000
555.400.000
.000
1.122.709.5
30.042
1.098.657.4
75.734
1.097.136.7
39.279
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
312.043.298
.533
302.184.493
.096
308.397.930
.892
202.500.000
.000
202.500.000
.000
202.500.000
.000
514.543.298
.533
504.684.493
.096
510.897.930
.892
9. PT Mustika Ratu Tbk
49.211.308.
083
48.828.866.
257
64.063.972.
371
53.500.000.
000
53.500.000.
000
53.500.000.
000
102.711.308
.083
102.328.866
.257
117.563.972
.371
10. PT Adhi Karya Tbk
4.888.581.3
25.142
4.059.941.2
28.781
5.122.585.8
00.538
180.132.000
.000
180.132.000
.000
180.132.000
.000
5.068.713.3
25.142
4.240.073.2
28.781
5.302.717.8
00.538
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
883.059.302
.176
890.476.385
.558
831.476.385
.558
354.500.000
.015
947.855.000
.015
958.331.683
.575
1.237.559.3
02.191
1.838.331.3
85.573
1.789.808.0
69.133
12.
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk
8.428.822.8
98
10.592.662.
907
10.191.853.
456
3.400.000.0
00.000
3.400.000.0
00.000
3.400.000.0
00.000
3.408.428.8
22.898
3.410.592.6
62.907
3.410.191.8
53.456
13. PT Mobile-8 Telecom 3.964.402.3 4.603.092.7 9.027.606.7 2.663.476.4 3.155.837.6 6.943.750.3 6.627.878.7 7.758.930.3 15.971.357.
94
Tbk 49.080 55.020 56.073 37.700 34.350 17.250 86.780 89.370 073.323
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
289.689.648
.000.000
367.612.492
.000.000
420.078.955
.000.000
6.164.926.0
00.000
6.167.291.0
00.000
6.167.291.0
00.000
295.854.574
.000.000
373.779.783
.000.000
426.246.246
.000.000
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
1.677.146.0
00.000
3.804.856.0
00.000
12.468.083.
000.000
100.000.000
.000
100.000.000
.000
100.000.000
.000
1.777.146.0
00.000
3.904.856.0
00.000
12.568.083.
000.000
16.
PT Sinar Mas
Multiartha Tbk
16.102.816.
000.000
22.584.016.
000.000
30.378.719.
000.000
1.316.150.0
00.000
1.320.504.0
00.000
1.321.376.0
00.000
17.418.966.
000.000
23.904.520.
000.000
31.700.095.
000.000
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
2.754.897.0
00.000
2.760.427.0
00.000
1.963.727.0
00.000
1.375.000.0
00.000
1.377.350.0
00.000
1.384.672.0
00.000
4.129.897.0
00.000
4.137.777.0
00.000
3.348.399.0
00.000
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
272.408.318
.387
275.342.301
.390
291.842.821
.653
320.858.755
.000
320.858.755
.000
320.858.755
.000
593.267.073
.387
596.201.056
.390
612.701.576
.653
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
127.338.157
.196
124.550.370
.272
142.259.039
.794
459.083.982
.100
459.083.982
.100
459.083.982
.100
586.422.139
.296
583.634.352
.372
601.343.021
.894
20.
PT Aneka Tambang
Tbk
1.748.127.4
19.000
4.429.191.5
27.000
2.635.339.3
59.000
953.845.975
.000
953.845.975
.000
953.845.975
.000
2.701.973.3
94.000
5.383.037.5
02.000
3.589.185.3
34.000
21.
PT Global Land
Development Tbk
260.964.765
.551
138.569.109
.316
137.740.414
.957
1.762.944.7
50.000
1.762.944.7
50.000
1.762.944.7
50.000
2.023.909.5
15.551
1.901.513.8
59.316
1.900.685.1
64.957
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
254.842.029
.000
378.873.559
.000
501.834.300
.000
60.000.000.
000
60.000.000.
000
60.000.000.
000
314.842.029
.000
438.873.559
.000
561.834.300
.000
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
5.260.155.0
35.213
6.499.996.0
00.000
7.386.347.0
00.000
574.438.673
.200
574.439.000
.000
574.439.000
.000
5.834.593.7
08.413
7.074.435.0
00.000
7.960.786.0
00.000
24. PT Trada Maritime Tbk
444.841.435
.834
906.818.562
.979
1.079.477.0
77.861
873.509.787
.500
874.904.375
.000
973.164.174
.600
1.318.351.2
23.334
1.781.722.9
37.979
2.052.641.2
52.461
25. PT Multi Indocitra Tbk
39.334.133.
611
86.126.123.
882
126.444.819
.417
60.000.000.
000
60.000.000.
000
60.000.000.
000
99.334.133.
611
146.126.123
.882
186.444.819
.417
95
LAMPIRAN 6
PERHITUNGAN TINGKAT MODAL DARI HUTANG (Pd)
No. Nama Perusahaan Hutang Jangka Panjang Total Assets
Tingkat Modal Dari Hutang (Pd)
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
1.628.671.1
51
75.935.050.
500
99.602.701.
218
138.808.001
.845
146.168.116
.807
161.729.246
.858
0,01173326
6
0,51950488
4
0,61586078
7
2.
PT Tunas Baru
Lampung Tbk
908.005.578
.000
941.069.000
.000
1.271.098.0
00.000
2.786.340.2
14.000
3.651.105.0
00.000
4.244.618.0
00.000
0,32587749
8
0,25774909
2
0,29946110
6
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
142.634.957
.862
101.915.392
.263
115.648.664
.789
470.415.971
.203
389.007.411
.195
544.282.443
.363
0,30321027
9
0,26198830
5
0,21247913
9
4.
PT Surya Toto
Indonesia Tbk
185.830.860
.884
107.277.220
.982
134.391.701
.290
1.010.892.4
09.021
1.091.583.1
15.098
1.339.570.0
29.820
0,18382852
5
0,09827673
2
0,10032450
6
5. PT Astra Otoparts Tbk
281.864.000
.000
230.974.000
.000
348.515.000
.000
4.644.939.0
00.000
5.585.852.0
00.000
6.964.227.0
00.000
0,06068195
9
0,04134982
5
0,05004360
1
6. PT Sekar Laut Tbk
36.202.610.
228
30.674.105.
707
29.393.509.
214
196.186.028
.659
199.375.442
.469
214.237.879
.424
0,18453205
1
0,15385097
2
0,13720033
7
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
56.455.427.
885
73.434.800.
480
82.042.428.
342
1.562.624.6
30.137
1.657.291.8
34.312
1.794.242.4
23.105
0,03612859
2 0,04431012
0,04572538
7
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
17.705.618.
220
22.187.348.
632
27.113.142.
580
550.691.466
.904
557.724.815
.222
587.566.985
.478
0,03215161
2
0,03978189
2
0,04614476
9
9. PT Mustika Ratu Tbk
10.293.175.
338
10.638.267.
816
12.000.508.
887
365.635.717
.933
386.352.442
.916
422.493.037
.089
0,02815144
9
0,02753513
8
0,02840403
9
10. PT Adhi Karya Tbk
536.312.892
.751
659.114.889
.801
247.098.000
.816
5.629.454.3
35.393
4.927.696.2
02.275
6.112.953.5
91.126
0,09526907
2
0,13375720
9
0,04042203
1
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
860.176.750
.536
853.350.305
.057
719.909.886
.148
1.232.533.0
80.273
1.909.037.6
40.449
1.835.149.7
80.729
0,69789343
9 0,44700549
0,39228944
3
12.
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk
5.462.467.6
15.000
8.114.363.6
47.000
8.423.257.8
31.000
16.174.263.
947.000
16.952.129.
334.000
21.432.133.
718.000
0,33772588
6
0,47866338
7 0,39302003
96
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk
2.695.191.748.862
2.527.907.395.435
5.927.973.226.410
4.756.934.743.736
4.483.609.881.543
12.296.578.650.738
0,566581611
0,563810738
0,482083138
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
4.333.232.0
00.000
4.123.639.0
00.000
3.961.640.0
00.000
316.947.029
.000.000
404.285.602
.000.000
469.899.284
.000.000
0,01367178
6
0,01019981
7
0,00843082
8
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
225.000.000
.000
50.000.000.
000
2.956.654.0
00.000
4.329.549.0
00.000
7.599.615.0
00.000
16.889.452.
000.000
0,05196846
1
0,00657928
1
0,17505920
3
16.
PT Sinar Mas
Multiartha Tbk
3.372.899.0
00.000
2.481.280.0
00.000
7.696.397.0
00.000
19.700.337.
000.000
27.845.024.
000.000
44.964.343.
000.000
0,17121021
8
0,08911035
6
0,17116667
3
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
1.402.931.0
00.000
155.762.000
.000
736.363.000
.000
7.641.364.0
00.000
8.196.543.0
00.000
8.798.230.0
00.000
0,18359693
4
0,01900337
7
0,08369444
8
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
35.273.522.
457
29.955.255.
585
29.577.479.
478
599.719.424
.656
613.323.196
.638
642.094.672
.040
0,05881670
8
0,04884089
8
0,04606404
8
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
21.563.622.
805
22.031.919.
344
25.819.474.
325
186.631.622
.121
199.628.395
.928
218.251.524
.639
0,11554109
9
0,11036465
6
0,11830146
1
20.
PT Aneka Tambang
Tbk
1.000.596.3
23.000
696.891.198
.000
3.573.361.9
44.000
9.939.996.4
38.000
12.218.889.
770.000
15.201.235.
077.000 0,10066365
0,05703392
1
0,23507050
1
21.
PT Global Land
Development Tbk
213.101.119
.289
95.364.421.
224
92.664.328.
964
2.088.221.0
69.234
2.091.913.1
70.503
1.948.666.1
23.846
0,10204911
8 0,04558718
0,04755269
7
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
71.158.307.
000
134.220.746
.000
136.768.641
.000
485.914.136
.000
618.497.533
.000
762.597.601
.000
0,14644214
2
0,21701096
4
0,17934575
3
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
2.505.715.6
97.108
2.393.791.0
00.000
3.115.403.0
00.000
10.210.594.
909.953
12.475.642.
000.000
14.721.899.
000.000
0,24540349
7 0,19187718
0,21161692
5
24. PT Trada Maritime Tbk
321.266.137
.832
709.342.196
.727
764.582.283
.130
1.614.884.5
44.393
2.184.537.6
56.953
2.595.439.8
45.250
0,19894062
3
0,32471044
6
0,29458678
6
25. PT Multi Indocitra Tbk
5.869.969.5
92
18.719.465.
676
37.045.150.
143
291.306.234
.760
371.830.882
.852
432.600.974
.108
0,02015051
1
0,05034403
1
0,08563353
4
97
LAMPIRAN 7
PERHITUNGAN COST OF DEBT (Kd)
No. Nama Perusahaan Biaya Bunga Hutang Jangka Panjang
Cost Of Debt (Kd)
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
10.173.319.
019
10.030.567.
897
4.424.710.1
36
1.628.671.1
51
75.935.050.
500
99.602.701.
218 6,24639235 0,13209404 0,0444236
2.
PT Tunas Baru
Lampung Tbk
79.172.645.
000
93.389.017.
000
91.630.000.
000
908.005.578
.000
941.069.000
.000
1.271.098.0
00.000 0,087194007 0,09923716 0,0720873
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
35.296.989.
755
23.898.437.
134
12.586.605.
322
142.634.957
.862
101.915.392
.263
115.648.664
.789 0,247463807 0,23449291 0,1088349
4.
PT Surya Toto
Indonesia Tbk
9.317.307.4
17
8.109.640.5
48
12.925.825.
299
185.830.860
.884
107.277.220
.982
134.391.701
.290 0,050138644 0,07559518 0,0961802
5. PT Astra Otoparts
14.931.000.
000
27.954.000.
000
55.549.000.
000
281.864.000
.000
230.974.000
.000
348.515.000
.000 0,052972355 0,12102661 0,1593877
6. PT Sekar Laut Tbk
3.152.443.8
96
2.852.135.9
33
3.510.195.2
88
36.202.610.
228
30.674.105.
707
29.393.509.
214 0,087077807 0,09298188 0,1194208
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
25.486.369.
011
14.336.646.
263
12.059.178.
398
56.455.427.
885
73.434.800.
480
82.042.428.
342 0,451442314 0,19522959 0,1469871
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
14.642.238.
413
15.262.139.
019
16.725.907.
129
17.705.618.
220
22.187.348.
632
27.113.142.
580 0,826982613 0,68787575 0,616893
9. PT Mustika Ratu Tbk
1.042.804.3
27 825.988.324 775.812.926
10.293.175.
338
10.638.267.
816
12.000.508.
887 0,101310266 0,07764312 0,0646483
10. PT Adhi Karya Tbk
107.845.979
.596
107.312.461
.479
87.164.405.
503
536.312.892
.751
659.114.889
.801
247.098.000
.816 0,2010878 0,16281298 0,3527524
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
130.622.538
.689
109.447.314
.833
94.725.537.
131
860.176.750
.536
853.350.305
.057
719.909.886
.148 0,151855463 0,12825602 0,1315797
12.
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk
742.024.439
.000
763.845.131
.000
740.400.368
.000
5.462.467.6
15.000
8.114.363.6
47.000
8.423.257.8
31.000 0,13584052 0,09413494 0,0878995
98
13. PT Mobile-8 Telecom Tbk
385.481.490.443
430.766.238.831
345.282.129.207
2.695.191.748.862
2.527.907.395.435
5.927.973.226.410 0,143025627 0,17040428 0,0582462
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
12.179.932.
000.000
11.448.953.
000.000
13.275.304.
000.000
4.333.232.0
00.000
4.123.639.0
00.000
3.961.640.0
00.000 2,810819268 2,77641981 3,3509617
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
123.624.000
.000
134.991.000
.000
533.215.000
.000
225.000.000
.000
50.000.000.
000
2.956.654.0
00.000 0,54944 2,69982 0,1803441
16.
PT Sinar Mas
Multiartha Tbk
496.710.000
.000
537.808.000
.000
896.543.000
.000
3.372.899.0
00.000
2.481.280.0
00.000
7.696.397.0
00.000 0,147265009 0,2167462 0,1164887
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
216.122.000
.000
185.986.000
.000
134.904.000
.000
1.402.931.0
00.000
155.762.000
.000
736.363.000
.000 0,154050342 1,19403962 0,1832031
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
27.808.725.
190
20.442.481.
638
15.568.622.
805
35.273.522.
457
29.955.255.
585
29.577.479.
478 0,788373921 0,68243389 0,5263675
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
1.046.484.9
26 794.837.933 775.664.013
21.563.622.
805
22.031.919.
344
25.819.474.
325 0,048530107 0,03607665 0,0300418
20.
PT Aneka Tambang
Tbk
47.049.683.
000
12.651.557.
000
22.723.138.
000
1.000.596.3
23.000
696.891.198
.000
3.573.361.9
44.000 0,047021643 0,01815428 0,006359
21.
PT Global Land
Development Tbk
6.868.673.1
87
6.434.803.2
85
7.389.462.2
01
213.101.119
.289
95.364.421.
224
92.664.328.
964 0,03223199 0,06747593 0,0797444
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
15.785.349.
000
20.689.124.
000
26.179.413.
000
71.158.307.
000
134.220.746
.000
136.768.641
.000 0,221834241 0,15414252 0,1914139
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
193.578.036
.751
178.709.000
.000
180.045.000
.000
2.505.715.6
97.108
2.393.791.0
00.000
3.115.403.0
00.000 0,077254589 0,07465522 0,0577919
24. PT Trada Maritime Tbk
23.994.609.
434
24.596.608.
104
52.191.795.
554
321.266.137
.832
709.342.196
.727
764.582.283
.130 0,074687639 0,03467524 0,0682618
25. PT Multi Indocitra Tbk 176.210.187
1.059.915.9
12
4.190.106.8
63
5.869.969.5
92
18.719.465.
676
37.045.150.
143 0,030018927 0,05662106 0,1131081
99
LAMPIRAN 8
PERHITUNGAN TINGKAT PAJAK (T)
No. Nama Perusahaan Beban Bunga Laba/Rugi Sebelum Pajak
Tingkat Pajak (T)
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk 869.070.762
8.292.985.5
92 354.984.755
-
98.552.957.
708
-
3.246.160.4
44
6.737.651.1
09
-
0,0088183
-
2,55470601
0,05268672
3
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
69.345.666.
000
76.242.486.
000
118.809.000
.000
208.347.339
.000
324.379.636
.000
539.936.000
.000
0,3328368
2
0,23504091
4
0,22004274
6
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
2.161.567.1
37
8.545.898.0
52
4.261.944.1
19
10.662.572.
996
24.470.768.
909
30.618.883.
775
0,2027247
2
0,34922883
2
0,13919332
1
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
72.029.623.
143
66.229.058.
540
74.902.788.
718
254.850.518
.369
260.026.707
.893
283.028.806
.000
0,2826347
9
0,25470098
5
0,26464722
7
5. PT Astra Otoparts Tbk
137.046.000
.000
168.956.000
.000
153.500.000
.000
947.001.000
.000
1.394.261.0
00.000
1.255.083.0
00.000
0,1447157
9
0,12117960
7
0,12230266
8
6. PT Sekar Laut Tbk 475.359.253
1.338.310.6
54
2.040.134.4
39
12.410.719.
131
6.172.154.3
04
8.016.925.3
58
0,0383023
1
0,21683039
5
0,25447841
3
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
37.222.944.
074
39.894.779.
486
60.243.883.
939
99.729.820.
584
178.611.238
.352
232.007.059
.693
0,3732378
5 0,22336097
0,25966401
2
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
6.019.761.2
40
2.526.307.4
84
7.319.868.5
63
16.530.276.
295
19.418.461.
239
30.948.601.
023 0,3641658
0,13009823
2
0,23651694
5
9. PT Mustika Ratu Tbk
7.852.244.2
37
8.545.341.9
87
8.852.034.2
49
28.869.090.
957
32.964.138.
917
36.719.868.
781
0,2719948
6
0,25923146
4
0,24106933
2
10. PT Adhi Karya Tbk
144.726.047
.135
130.626.788
.396
143.686.961
.437
331.773.348
.809
320.820.350
.738
326.379.673
.475
0,4362196
3
0,40716490
7
0,44024482
3
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
18.215.753.
880
14.702.295.
665
7.621.266.9
49
-
62.845.485.
370
-
73.196.619.
395
-
20.244.635.
549
-
0,2898498
-
0,20086031
-
0,37645859
100
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
211.661.918.000
291.853.546.000
407.650.700.000
1.093.893.631.000
1.476.349.354.000
1.726.474.873.000
0,19349406
0,197685965
0,236117366
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
49.722.146.
189
38.049.541.
205
249.247.426
.911
-
674.674.220
.183
-
1.363.763.9
44.879
-
2.649.495.0
17.525 -0,073698
-
0,02790039
-
0,09407356
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
2.582.936.0
00.000
3.435.845.0
00.000
3.667.884.0
00.000
9.891.228.0
00.000
14.402.001.
000.000
17.584.230.
000.000
0,2611340
1
0,23856719
6
0,20858940
1
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
445.947.000
.000
463.817.000
.000
528.218.000
.000
1.658.347.0
00.000
1.931.723.0
00.000
2.111.539.0
00.000
0,2689105
5
0,24010533
6
0,25015782
3
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
45.858.000.
000
89.803.000.
000
79.679.000.
000
779.584.000
.000
1.367.617.0
00.000
2.054.271.0
00.000
0,0588236
8
0,06566385
2
0,03878699
5
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
164.024.000
.000
280.850.000
.000
385.353.000
.000
560.692.000
.000
1.025.069.0
00.000
1.510.524.0
00.000
0,2925385
1
0,27398155
6
0,25511213
3
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
1.157.515.6
16
3.359.649.9
73
3.478.720.9
88
4.871.187.7
76
14.241.393.
416
15.688.366.
227
0,2376249
2
0,23590739
2
0,22173889
5
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
1.339.410.8
20 440.302.184 742.473.402
15.361.642.
065
12.342.258.
547
1.658.932.5
91 0,0871919
0,03567436
1
0,44756092
3
20. PT Aneka Tambang Tbk
188.786.842
.000
597.699.273
.000
640.889.387
.000
784.017.742
.000
2.272.623.6
84.000
2.568.781.3
85.000
0,2407940
9
0,26299966
7
0,24949160
4
21.
PT Global Land
Development Tbk
13.265.821.
902
6.437.323.2
52
6.739.585.0
62
127.492.986
.969
169.365.514
.547
52.334.256.
625
0,1040513
9
0,03800846
5
0,12877960
8
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
5.059.836.0
00
5.345.420.0
00
14.648.075.
000
13.954.274.
000
14.142.005.
000
37.071.402.
000
0,3626011
6
0,37798176
4
0,39513140
1
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
244.930.015
.432
394.453.000
.000
601.096.000
.000
992.721.741
.240
1.654.948.0
00.000
2.386.835.0
00.000
0,2467257
5 0,23834767
0,25183810
4
24. PT Trada Maritime Tbk
12.460.555.
323 440.816.254
8.938.164.7
93
134.696.278
.920
143.115.405
.780
153.839.215
.357
0,0925085
3
0,00308014
5
0,05810069
2
25. PT Multi Indocitra Tbk
14.633.231.
127
13.526.618.
755
14.159.334.
370
49.453.067.
645
47.358.859.
218
50.534.383.
273
0,2959013
8
0,28561960
7
0,28019208
8
101
LAMPIRAN 9
PERHITUNGAN COST OF EQUITY (Ke)
No. Nama Perusahaan Laba/rugi Setelah Pajak Total Ekuitas
Cost of Equity (Ke)
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
99.422.028.
470
5.046.925.1
48
7.092.635.8
64
16.341.218.
840
21.543.107.
612
36.444.576.
102 6,084125636 0,23427099 0,1946143
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
251.712.000
.000
248.136.000
.000
421.127.000
.000
993.647.602
.000
1.241.591.0
00.000
1.607.315.0
00.000 0,253321197 0,19985325 0,2620065
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
-
12.824.140.
133
15.924.870.
857
26.356.889.
656
63.781.013.
341
79.705.884.
198
106.062.773
.854 -0,201065168 0,19979542 0,2485027
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
182.820.895
.226
193.797.649
.353
218.124.016
.284
528.673.291
.519
630.982.040
.872
760.541.257
.156 0,345810727 0,30713655 0,286801
5. PT Astra Otoparts Tbk
809.955.000
.000
1.225.305.0
00.000
1.101.583.0
00.000
3.208.778.0
00.000
4.103.147.0
00.000
4.722.894.0
00.000 0,252418522 0,29862566 0,2332432
6. PT Sekar Laut Tbk
12.802.631.
104
4.833.843.6
50
5.976.790.9
19
113.467.922
.079
118.305.038
.258
122.900.348
.177 0,112830401 0,04085915 0,0486312
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
55.393.774.
869
138.716.458
.866
171.763.175
.754
995.315.100
.095
1.114.034.3
58.646
1.252.505.6
83.826 0,055654511 0,12451722 0,1371356
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
10.510.515.
055
16.892.153.
755
23.628.732.
460
238.648.168
.371
255.540.322
.126
279.169.054
.586 0,044041884 0,06610367 0,0846395
9. PT Mustika Ratu Tbk
21.016.846.
720
24.418.796.
930
27.867.834.
532
316.412.409
.850
337.523.576
.658
358.429.064
.718 0,066422321 0,07234694 0,0777499
10. PT Adhi Karya Tbk
165.529.733
.252
190.193.562
.343
182.692.722
.038
731.199.659
.939
867.754.973
.494
990.367.790
.588 0,226381032 0,21917888 0,1844696
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
-
41.791.300.
012
-
37.748.437.
350
-
27.865.904.
498
317.706.750
.618
1.018.561.2
54.891
1.004.000.4
98.297 -0,131540485
-
0,03706055
-
0,0277549
102
12. PT Jasa Marga (Persero) Tbk
992.693.559.000
1.184.495.808.000
1.318.823.974.000
7.183.378.636.000
8.359.466.427.000
9.240.280.261.000 0,138193127 0,14169515 0,1427255
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
-
724.396.366
.372
-
1.401.813.4
86.084
2.400.247.5
90.614
792.532.394
.656
-
119.482.873
.477
3.268.971.8
94.665 -0,914027453 11,7323382 0,7342515
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
7.308.292.0
00.000
11.472.385.
000.000
15.087.996.
000.000
27.257.381.
000.000
36.673.110.
000.000
49.820.329.
000.000 0,268121578 0,31282825 0,3028482
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
1.212.400.0
00.000
1.467.906.0
00.000
1.583.321.0
00.000
2.652.403.0
00.000
3.794.759.0
00.000
4.421.369.0
00.000 0,457094944 0,38682457 0,3581065
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
263.554.000
.000
1.277.814.0
00.000
1.974.592.0
00.000
3.597.391.0
00.000
5.261.008.0
00.000
14.585.624.
000.000 0,073262539 0,24288387 0,1353793
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
385.617.000
.000
744.219.000
.000
1.125.171.0
00.000
4.286.176.0
00.000
5.436.116.0
00.000
6.834.503.0
00.000 0,089967607 0,13690271 0,164631
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
3.572.481.6
45
10.881.743.
443
12.209.645.
239
324.449.200
.927
337.980.895
.248
350.251.850
.387 0,011010912 0,03219633 0,0348596
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
16.701.052.
885
12.782.560.
731 916.459.189
62.293.464.
925
75.076.025.
656
75.992.484.
845 0,268102808 0,17026155 0,0120599
20. PT Aneka Tambang Tbk
604.307.088
.000
1.674.924.4
11.000
1.927.891.9
98.000
8.148.939.4
90.000
9.583.550.4
11.000
10.772.043.
550.000 0,074157759 0,17477076 0,1789718
21.
PT Global Land
Development Tbk
127.874.560
.767
162.928.191
.295
45.494.571.
563
1.827.110.0
58.522
1.953.344.0
61.187
1.810.925.7
08.889 0,069987333 0,08340988 0,0251223
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
5.738.596.0
00
8.796.585.0
00
22.423.327.
000
160.153.396
.000
239.623.974
.000
260.763.301
.000 0,035831872 0,03670995 0,0859911
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
747.791.725
.808
1.260.513.0
00.000
1.785.737.0
00.000
4.796.878.0
10.531
5.833.323.0
00.000
7.335.552.0
00.000 0,155891337 0,21608833 0,2434359
24. PT Trada Maritime Tbk
99.947.221.
694
142.674.589
.526
144.901.050
.564
1.098.177.4
11.637
1.277.719.0
93.974
1.515.962.7
67.389 0,091011908 0,1116635 0,0955835
25. PT Multi Indocitra Tbk
30.344.947.
163
33.832.240.
463
36.375.048.
903
226.837.070
.979
285.704.758
.970
306.156.154
.691 0,133774198 0,11841679 0,1188121
103
LAMPIRAN 10
PERHITUNGAN TINGKAT MODAL DARI EKUITAS (Pe)
No. Nama Perusahaan Total Ekuitas Total Assets
Tingkat Modal dari Ekuitas (Pe)
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
16.341.218.
840
21.543.107.
612
36.444.576.
102
138.808.001
.845
146.168.116
.807
161.729.246
.858
0,1177253
4
0,14738581
9
0,22534313
9
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
993.647.602
.000
1.241.591.0
00.000
1.607.315.0
00.000
2.786.340.2
14.000
3.651.105.0
00.000
4.244.618.0
00.000
0,3566138
8
0,34005896
8
0,37867129
6
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
63.781.013.
341
79.705.884.
198
106.062.773
.854
470.415.971
.203
389.007.411
.195
544.282.443
.363
0,1355842
9
0,20489554
2 0,19486716
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
528.673.291
.519
630.982.040
.872
760.541.257
.156
1.010.892.4
09.021
1.091.583.1
15.098
1.339.570.0
29.820
0,5229768
1
0,57804305
7
0,56775027
8
5. PT Astra Otoparts Tbk
3.208.778.0
00.000
4.103.147.0
00.000
4.722.894.0
00.000
4.644.939.0
00.000
5.585.852.0
00.000
6.964.227.0
00.000
0,6908116
6
0,73456063
6
0,67816485
6
6. PT Sekar Laut Tbk
113.467.922
.079
118.305.038
.258
122.900.348
.177
196.186.028
.659
199.375.442
.469
214.237.879
.424
0,5783690
2
0,59337818
5
0,57366301
7
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
995.315.100
.095
1.114.034.3
58.646
1.252.505.6
83.826
1.562.624.6
30.137
1.657.291.8
34.312
1.794.242.4
23.105
0,6369508
6
0,67220168
2
0,69806937
3
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
238.648.168
.371
255.540.322
.126
279.169.054
.586
550.691.466
.904
557.724.815
.222
587.566.985
.478
0,4333609
3
0,45818352
6
0,47512719
7
9. PT Mustika Ratu Tbk
316.412.409
.850
337.523.576
.658
358.429.064
.718
365.635.717
.933
386.352.442
.916
422.493.037
.089 0,8653761
0,87361574
3
0,84836679
7
10. PT Adhi Karya Tbk
731.199.659
.939
867.754.973
.494
990.367.790
.588
5.629.454.3
35.393
4.927.696.2
02.275
6.112.953.5
91.126
0,1298881
9
0,17609749
8
0,16201133
8
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
317.706.750
.618
1.018.561.2
54.891
1.004.000.4
98.297
1.232.533.0
80.273
1.909.037.6
40.449
1.835.149.7
80.729
0,2577673
2
0,53354697
3 0,54709458
12.
PT Jasa Marga (Persero)
Tbk
7.183.378.6
36.000
8.359.466.4
27.000
9.240.280.2
61.000
16.174.263.
947.000
16.952.129.
334.000
21.432.133.
718.000
0,4441239
9
0,49312191
2
0,43114140
6
104
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
792.532.394
.656
-119.482.873
.477
3.268.971.8
94.665
4.756.934.7
43.736
4.483.609.8
81.543
12.296.578.
650.738
0,1666056
9
-
0,02664881 0,26584402
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
27.257.381.
000.000
36.673.110.
000.000
49.820.329.
000.000
316.947.029
.000.000
404.285.602
.000.000
469.899.284
.000.000 0,0859998
0,09071089
8 0,10602342
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
2.652.403.0
00.000
3.794.759.0
00.000
4.421.369.0
00.000
4.329.549.0
00.000
7.599.615.0
00.000
16.889.452.
000.000
0,6126280
1 0,49933569
0,26178285
7
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
3.597.391.0
00.000
5.261.008.0
00.000
14.585.624.
000.000
19.700.337.
000.000
27.845.024.
000.000
44.964.343.
000.000
0,1826055
6
0,18893889
3
0,32438201
1
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
4.286.176.0
00.000
5.436.116.0
00.000
6.834.503.0
00.000
7.641.364.0
00.000
8.196.543.0
00.000
8.798.230.0
00.000
0,5609176
6 0,66322058
0,77680431
2
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
324.449.200
.927
337.980.895
.248
350.251.850
.387
599.719.424
.656
613.323.196
.638
642.094.672
.040
0,5410016
5
0,55106491
5
0,54548319
1
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
62.293.464.
925
75.076.025.
656
75.992.484.
845
186.631.622
.121
199.628.395
.928
218.251.524
.639
0,3337776
5
0,37607889
1
0,34818764
7
20. PT Aneka Tambang Tbk
8.148.939.4
90.000
9.583.550.4
11.000
10.772.043.
550.000
9.939.996.4
38.000
12.218.889.
770.000
15.201.235.
077.000
0,8198131
2 0,78432252
0,70862949
6
21.
PT Global Land
Development Tbk
1.827.110.0
58.522
1.953.344.0
61.187
1.810.925.7
08.889
2.088.221.0
69.234
2.091.913.1
70.503
1.948.666.1
23.846
0,8749600
7
0,93375962
7
0,92931553
9
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
160.153.396
.000
239.623.974
.000
260.763.301
.000
485.914.136
.000
618.497.533
.000
762.597.601
.000
0,3295919
7
0,38742915
1
0,34194088
8
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
4.796.878.0
10.531
5.833.323.0
00.000
7.335.552.0
00.000
10.210.594.
909.953
12.475.642.
000.000
14.721.899.
000.000
0,4697941
7
0,46757697
9
0,49827484
9
24. PT Trada Maritime Tbk
1.098.177.4
11.637
1.277.719.0
93.974
1.515.962.7
67.389
1.614.884.5
44.393
2.184.537.6
56.953
2.595.439.8
45.250
0,6800346
3
0,58489222
6
0,58408703
6
25. PT Multi Indocitra Tbk
226.837.070
.979
285.704.758
.970
306.156.154
.691
291.306.234
.760
371.830.882
.852
432.600.974
.108
0,7786893
8 0,76837286
0,70771027
6
105
LAMPIRAN 11
PERHITUNGAN WEIGHTED AVERAGE COST OF CAPITAL (WACC)
No. Nama Perusahaan (PdxKd)x(1-T) PexKe
WACC [(PdxKd)x(1-T)]x[PexKe]
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk 0,07393688
0,2439363
7
0,02591730
8
0,71625574
3
0,03452822
2
0,04385499
8
0,05295771
5
0,00842268
9
0,00113660
3
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
0,01895715
1
0,0195663
4 0,0168372
0,09033785
6
0,06796189
1
0,09921434
6
0,00171254
8
0,00132976
6
0,00167049
2
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
0,05982241
1
0,0399797
4
0,01990627
1
-
0,02726127
7
0,04093719
1
0,04842502
3
-
0,00163084
0,00163665
8
0,00096396
2
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
0,00661189
3
0,0055370
1
0,00709559
1
0,18085099
2
0,17753815
2
0,16283136
5
0,00119576
7
0,00098303
1
0,00115538
5
5. PT Astra Otoparts Tbk
0,00274928
2
0,0043979
9
0,00700080
7
0,17437365
7
0,21935865
8
0,15817735
4
0,00047940
2
0,00096473
8
0,00110736
9
6. PT Sekar Laut Tbk 0,01545318
0,0112035
2 0,01221505
0,06525760
9 0,02424493
0,02789791
9
0,00100843
8
0,00027162
8
0,00034077
4
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
0,01022247
5
0,0067184
3
0,00497582
9
0,03544918
8
0,08370068
3
0,09573019
4
0,00036237
8
0,00056233
7
0,00047633
7
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
0,01690608
4
0,0238048
6
0,02173360
1
0,01908603
2
0,03028761
4
0,04021453
4 0,00032267
0,00072099
2
0,00087400
7
9. PT Mustika Ratu Tbk
0,00207629
3 0,0015837
0,00139360
5
0,05748028
9
0,06320342
3
0,06596045
9
0,00011934
6
0,00010009
5
0,00009192
3
10. PT Adhi Karya Tbk
0,01080059
3
0,0129104
1
0,00798153
1
0,02940422
3
0,03859685
2
0,02988616
2
0,00031758
3
0,00049830
1
0,00023853
7
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
0,13669690
8 0,0688467
0,07104912
1
-
0,03390683
8
-
0,01977354
-
0,01518454
-
0,00463496
-
0,00136134
3
-
0,00107884
8
12. PT Jasa Marga (Persero) 0,03699996 0,0361514 0,02638929 0,06137488 0,06987298 0,06153488 0,00227086 0,00252600 0,00162386
106
Tbk 3 9 3 1 9 8 8 3
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
0,08700785
9
0,0987563
1 0,03072107
-
0,15228217
4
-
0,31265287
0,19519637
6
-
0,01324975
-
0,03087644
5
0,00599664
1
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
0,02839382
2
0,0215629
9
0,02235844
3
0,02305840
2
0,02837693
2 0,032109
0,00065471
6
0,00061189
2
0,00071790
7
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk 0,0208752
0,0134979
1
0,02367318
3
0,28002916
7
0,19315531
1
0,09374614
4
0,00584566
5
0,00260719
4 0,00221927
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
0,02373013
7
0,0180460
8
0,01916560
4
0,01337814
7 0,04589021
0,04391461
9
0,00031746
5
0,00082813
8 0,00084165
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
0,02000925
4
0,0164739
3
0,01142142
8 0,05046442
0,09079669
3
0,12788606
3
0,00100975
5
0,00149577
8
0,00146064
1
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
0,03535099
6
0,0254677
3
0,01887019
8
0,00595692
2
0,01774226
6
0,01901533
5
0,00021058
3
0,00045185
5
0,00035882
3
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
0,00511831
8
0,0038395
5
0,00196336
4
0,08948672
6
0,06403177
6
0,00419909
6
0,00045802
1
0,00024585
3
0,00000824
4
20. PT Aneka Tambang Tbk
0,00359360
3 0,0007631
0,00112187
6
0,06079550
3
0,13707664
5
0,12682469
5
0,00021847
5
0,00010460
3
0,00014228
2
21.
PT Global Land
Development Tbk
0,00294699
6
0,0029591
2
0,00330372
1
0,06123612
2
0,07788477
7
0,02334651
9
0,00018046
3
0,00023047
1
0,00077130
4
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
0,02070646
3
0,0208068
9
0,02076469
3
0,01180989
7
0,01422250
6
0,02940387
8
0,00024454
1
0,00029592
6
0,00061056
2
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
0,01428098
5
0,0109103
9
0,00914982
6
0,07323684
2
0,10103792
7
0,12129800
6
0,00104589
4
0,00110236
3
0,00110985
6
24. PT Trada Maritime Tbk
0,01348387
6
0,0112247
3
0,01894068
8
0,06189124
9
0,06531111
5
0,05582909
2
0,00083453
4 0,0007331
0,00105744
1
25. PT Multi Indocitra Tbk
0,00042590
7
0,0020363
6
0,00697194
9
0,10416854
7
0,09098824
8
0,08408452
8 0,00004437
0,00018528
5
0,00058623
3
107
LAMPIRAN 12
PERHITUNGAN CAPITAL CHARGES
No. Nama Perusahaan WACC Invested Capital
Capital Charges
WACC x Invested Capital
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
0,05295771
5
0,00842268
9
0,00113660
3
308.025.269
.381
310.338.559
.195
310.998.220
.756
1631231431
7 2613885203
353481662,
9
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
0,00171254
8
0,00132976
6
0,00167049
2
2.309.072.3
61.000
3.001.395.3
69.000
3.255.065.0
00.000 3954398209 3991152768 5437559438
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
-
0,00163084
0,00163665
8
0,00096396
2
485.834.957
.862
388.501.526
.997
517.419.669
.509
-
792316803,
6
635844182,
9
498772710,
1
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
0,00119576
7
0,00098303
1
0,00115538
5
531.755.117
.502
510.137.074
.226
628.564.772
.664
635855414,
1
501480356,
5
726234196,
1
5. PT Astra Otoparts Tbk
0,00047940
2
0,00096473
8
0,00110736
9
1.647.871.0
00.000
1.868.284.0
00.000
2.626.912.0
00.000
789993322,
3 1802404811 2908961246
6. PT Sekar Laut Tbk
0,00100843
8
0,00027162
8
0,00034077
4
151.788.885
.051
150.144.454
.211
160.411.581
.247
153069614,
5
40783510,9
7 54664170,7
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
0,00036237
8
0,00056233
7
0,00047633
7
1.122.709.5
30.042
1.098.657.4
75.734
1.097.136.7
39.279
406845734,
2
617815940,
7
522606923,
2
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk 0,00032267
0,00072099
2
0,00087400
7
514.543.298
.533
504.684.493
.096
510.897.930
.892 166027715
363873701,
4
446528189,
8
9. PT Mustika Ratu Tbk
0,00011934
6
0,00010009
5
0,00009192
3
102.711.308
.083
102.328.866
.257
117.563.972
.371
12258176,2
5
10242631,2
1
10806833,0
3
10. PT Adhi Karya Tbk
0,00031758
3
0,00049830
1
0,00023853
7
5.068.713.3
25.142
4.240.073.2
28.781
5.302.717.8
00.538 1609737472 2112834014 1264896109
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
-
0,00463496
-
0,00136134
-
0,00107884
8
1.237.559.3
02.191
1.838.331.3
85.573
1.789.808.0
69.133
-
5736037815
-
2502599764
-
1930931203
12. PT Jasa Marga (Persero) 0,00227086 0,00252600 0,00162386 3.408.428.8 3.410.592.6 3.410.191.8 7740092692 8615184283 5537682960
108
Tbk 8 8 3 22.898 62.907 53.456
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
-
0,01324975
-
0,03087644
0,00599664
1
6.627.878.7
86.780
7.758.930.3
89.370
15.971.357.
073.323
-
8781771039
8
-
2395681844
73
9577450179
5
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
0,00065471
6
0,00061189
2
0,00071790
7
295.854.574
.000.000
373.779.783
.000.000
426.246.246
.000.000
1937007716
30
2287127238
95
3060052645
99
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
0,00584566
5
0,00260719
4 0,00221927
1.777.146.0
00.000
3.904.856.0
00.000
12.568.083.
000.000
1038860007
0
1018071536
5
2789196540
6
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
0,00031746
5
0,00082813
8 0,00084165
17.418.966.
000.000
23.904.520.
000.000
31.700.095.
000.000 5529916425
1979624801
0
2668039129
4
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
0,00100975
5
0,00149577
8
0,00146064
1
4.129.897.0
00.000
4.137.777.0
00.000
3.348.399.0
00.000 4170185759 6189196898 4890810536
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
0,00021058
3
0,00045185
5
0,00035882
3
593.267.073
.387
596.201.056
.390
612.701.576
.653
124932028,
4
269396567,
2
219851500,
4
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
0,00045802
1
0,00024585
3
0,00000824
4
586.422.139
.296
583.634.352
.372
601.343.021
.894
268593938,
8
143488262,
2
4957471,87
2
20. PT Aneka Tambang Tbk
0,00021847
5
0,00010460
3
0,00014228
2
2.701.973.3
94.000
5.383.037.5
02.000
3.589.185.3
34.000
590313313,
9
563080884,
5
510675116,
1
21.
PT Global Land
Development Tbk
0,00018046
3
0,00023047
1
0,00077130
4
2.023.909.5
15.551
1.901.513.8
59.316
1.900.685.1
64.957
365239934,
3
438242960,
1 1466006070
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
0,00024454
1
0,00029592
6
0,00061056
2
314.842.029
.000
438.873.559
.000
561.834.300
.000
76991847,4
3
129874173,
4
343034953,
1
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
0,00104589
4
0,00110236
3
0,00110985
6
5.834.593.7
08.413
7.074.435.0
00.000
7.960.786.0
00.000 6102367871 7798597060 8835322979
24. PT Trada Maritime Tbk
0,00083453
4 0,0007331
0,00105744
1
1.318.351.2
23.334
1.781.722.9
37.979
2.052.641.2
52.461 1100208843 1306180510 2170547868
25. PT Multi Indocitra Tbk 0,00004437
0,00018528
5
0,00058623
3
99.334.133.
611
146.126.123
.882
186.444.819
.417
4407455,50
8
27075011,2
8
109300119,
2
109
LAMPIRAN 13
PERHITUNGAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)
No. Nama Perusahaan NOPAT Capital Charges
EVA NOPAT – Capital Charges
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
-
7939039844
7
1677535503
7
1729737500
4
1631231431
7 2613885203
353481662,
9
-
95702712
764,115
1416146983
4,360
1694389334
1,058
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
3606404030
00
4429918770
00
7057560000
00 3954398209 3991152768 5437559438
35668600
4790,637
4390007242
32,290
7003184405
61,730
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
7346872939
7
6410737682
6
5967365525
0
-
792316803,
6
635844182,
9
498772710,
1
74261046
200,644
6347153264
3,052
5917488253
9,912
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
2224962746
04
2669945359
31
3127241834
73
635855414,
1
501480356,
5
726234196,
1
22186041
9189,851
2664930555
74,490
3119979492
76,927
5. PT Astra Otoparts Tbk
4349220000
00
6010690000
00
5750970000
00
789993322,
3 1802404811 2908961246
43413200
6677,658
5992665951
89,198
5721880387
53,812
6. PT Sekar Laut Tbk 4859704610 8577148136
1257380242
8
153069614,
5
40783510,9
7 54664170,7
47066349
95,517
8536364625
,027
1251913825
7,301
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
1374198146
68
1605350882
68
2340630271
02
406845734,
2
617815940,
7
522606923,
2
13701296
8933,841
1599172723
27,292
2335404201
78,775
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
4723265408
7
4794894957
0
5580494932
0 166027715
363873701,
4
446528189,
8
47066626
372,018
4758507586
8,648
5535842113
0,159
9. PT Mustika Ratu Tbk
4259205947
4
3785961294
9
4228930512
8
12258176,2
5
10242631,2
1
10806833,0
3
42579801
297,752
3784937031
7,787
4227849829
4,968
10. PT Adhi Karya Tbk
6446653304
01
6581468879
40
5007084844
81 1609737472 2112834014 1264896109
64305559
2928,760
6560340539
26,411
4994435883
72,492
11.
PT Nusantara
Infrastructure Tbk
1927013304
55
1782941893
51
1827522484
87
-
5736037815
-
2502599764
-
1930931203
19843736
8269,993
1807967891
15,092
1846831796
90,299
12. PT Jasa Marga (Persero) 2258245422 2752037311 3021788645 7740092692 8615184283 5537682960 22505053 2743422126 3016250962
110
Tbk 000 000 000 29308,330 717,240 040,470
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
-
2900277181
67
-
4374982664
06
-
1876345909
975
-
8781771039
8
-
2395681844
73
9577450179
5
-
20221000
7768,726
-
1979300819
32,601
-
1972120411
769,550
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
2074059100
0000
2585095400
0000
3085953400
0000
1937007716
30
2287127238
95
3060052645
99
20546890
228370,10
0
2562224127
6104,800
3055352873
5400,800
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
2902061000
000
2246161000
000
3332363000
000
1038860007
0
1018071536
5
2789196540
6
28916723
99929,500
2235980284
635,130
3304471034
594,000
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
1263975000
000
1878281000
000
4176623000
000 5529916425
1979624801
0
2668039129
4
12584450
83574,850
1858484751
989,990
4149942608
706,440
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
8233460000
00
1375118000
000
1716474000
000 4170185759 6189196898 4890810536
81917581
4241,406
1368928803
101,640
1711583189
464,380
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
3570285789
9
4024663047
5
4622857778
5
124932028,
4
269396567,
2
219851500,
4
35577925
870,591
3997723390
7,842
4600872628
4,556
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk 6475889420
1121431767
8 4111261624
268593938,
8
143488262,
2
4957471,87
2
62072954
81,228
1107082941
5,757
4106304152
,128
20. PT Aneka Tambang Tbk
6345707880
00
1959187600
000
2035601563
000
590313313,
9
563080884,
5
510675116,
1
63398047
4686,111
1958624519
115,550
2035090887
883,930
21.
PT Global Land
Development Tbk
1119313774
4
2859425672
0
3095038628
5
365239934,
3
438242960,
1 1466006070
10827897
809,652
2815601375
9,899
2948438021
4,528
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
4448178000
0
4857162600
0
7672998900
0
76991847,4
3
129874173,
4
343034953,
1
44404788
152,567
4844175182
6,631
7638695404
6,940
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
1303783625
390
1846160000
000
2651605000
000 6102367871 7798597060 8835322979
12976812
57518,840
1838361402
940,410
2642769677
020,990
24. PT Trada Maritime Tbk
1318688641
69
1842169641
95
2464632875
28 1100208843 1306180510 2170547868
13076865
5325,687
1829107836
85,340
2442927396
60,300
25. PT Multi Indocitra Tbk
4452372748
1
4868960637
9
5752153210
6
4407455,50
8
27075011,2
8
109300119,
2
44519320
025,492
4866253136
7,723
5741223198
6,825
111
LAMPIRAN 14
PERHITUNGAN MARKET VALUE ADDED (MVA)
No. Nama Perusahaan Nilai Pasar dari Saham Ekuitas Modal Pemegang Saham
MVA Nilai Pasar dari Saham - Ekuitas Modal
Pemegang Saham
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1.
PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
9285677500
0
92856775
000
9285677500
0
1857135500
00
1857135500
00
1857135500
00
-
9285677500
0
-
9285677500
0
-
9285677500
0
2.
PT Tunas Baru Lampung
Tbk
1418056527
620
19413759
62840
2915838374
010
5214333120
00
5918829160
00
6177620000
00
8966232156
20
1349493046
840
2298076374
010
3.
PT Indal Aluminium
Industry Tbk
3405600000
0
57024000
000
8553600000
0
7920000000
0
7920000000
0
7920000000
0
-
4514400000
0
-
2217600000
0
6336000000
4.
PT Surya Toto Indonesia
Tbk
4210560000
00
19319040
00000
2476800000
000
4953600000
0
4953600000
0
4953600000
0
3715200000
00
1882368000
000
2427264000
000
5. PT Astra Otoparts Tbk
4434154360
000
53788220
280000
1310967376
0000
3855790000
00
3855790000
00
3855790000
00
4048575360
000
5340264128
0000
1272409476
0000
6. PT Sekar Laut Tbk
1036110750
00
96703670
000
9670367000
0
6907405000
0
6907405000
0
6907405000
0
3453702500
0
2762962000
0
2762962000
0
7.
PT Kimia Farma
(Persero) Tbk
7053580000
00
88308600
0000
1888360000
000
5554000000
00
5554000000
00
5554000000
00
1499580000
00
3276860000
00
1332960000
000
8.
PT Kedawung Setia
Industrial Tbk
6277500000
0
95175000
000
9922500000
0
2025000000
00
2025000000
00
2025000000
00
-
1397250000
00
-
1073250000
00
-
1032750000
00
9. PT Mustika Ratu Tbk
1690600000
00
27820000
0000
2140000000
00
5350000000
0
5350000000
0
5350000000
0
1155600000
00
2247000000
00
1605000000
00
10. PT Adhi Karya Tbk
7385412000
00
16392012
00000
1044765600
000
1801320000
00
1801320000
00
1801320000
00
5584092000
00
1459069200
000
8646336000
00
11. PT Nusantara 1114142857 44684592 2806542787 3545000000 9478550000 9583316835 7596428571 3520604285 1848211103
112
Infrastructure Tbk 190 85950 510 15 15 75 75 935 935
12.
PT Jasa Marga (Persero)
Tbk
1226361246
5000
23206007
351575
2856000000
0000
3400000000
000
3400000000
000
3400000000
000
8863612465
000
1980600735
1575
2516000000
0000
13.
PT Mobile-8 Telecom
Tbk
1651682816
350
21440440
13000
5931956695
900
2663476437
700
3155837634
350
6943750317
250
-
1011793621
350
-
1011793621
350
-
1011793621
350
14.
Bank Rakyat Indonesia
Tbk
9432337162
5000
12951310
0500000
1665168435
00000
6164926000
000
6167291000
000
6167291000
000
8815844562
5000
1233458095
00000
1603495525
00000
15.
PT Adira Dinamika
Multifinance Tbk
6850000000
000
12000000
000000
1270000000
0000
1000000000
00
1000000000
00
1000000000
00
6750000000
000
1190000000
0000
1260000000
0000
16.
PT Sinar Mas Multiartha
Tbk
9270387292
500
11202826
798800
2664410019
3675
1316150000
000
1320504000
000
1321376000
000
7954237292
500
9882322798
800
2532272419
3675
17.
PT Media Nusantara
Citra Tbk
2887500000
000
12947094
230000
1813920713
0000
1375000000
000
1377350000
000
1384672000
000
1512500000
000
1156974423
0000
1675453513
0000
18.
PT Ricky Putra
Globalindo Tbk
1251349144
50
11615050
7310
1180756538
40
3208587550
00
3208587550
00
3208587550
00
-
1957238405
50
-
2047082476
90
-
2027831011
60
19.
PT Citatah Industri
Marmer Tbk
8369710782
8
88620467
112
8738962729
1
4590839821
00
4590839821
00
4590839821
00
-
3753868742
72
-
3704635149
88
-
3716943548
09
20. PT Aneka Tambang Tbk
2098461145
0000
23369226
387500
1545230479
5000
9538459750
00
9538459750
00
9538459750
00
2003076547
5000
2241538041
2500
1449845882
0000
21.
PT Global Land
Development Tbk
1110655192
500
13927263
52500
2432863755
000
1762944750
000
1762944750
000
1762944750
000
-
6522895575
00
-
3702183975
00
6699190050
00
22.
PT Panorama
Sentrawisata Tbk
2400000000
00
20400000
0000
1872000000
00
6000000000
0
6000000000
0
6000000000
0
1800000000
00
1440000000
00
1272000000
00
23.
PT Sinar Mas Agro
Resources and
Technology Tbk
7324093083
300
14360966
830000
1838203754
2400
5744386732
00
5744390000
00
5744390000
00
6749654410
100
1378652783
0000
1780759854
2400
24. PT Trada Maritime Tbk
4629601873
750
54244071
25000
9634325328
540
8735097875
00
8749043750
00
9731641746
00
3756092086
250
4549502750
000
8661161153
940
113
25. PT Multi Indocitra Tbk 1590000000
00 24300000
0000 2190000000
00 6000000000
0 6000000000
0 6000000000
0 9900000000
0 1830000000
00 1590000000
00
114
LAMPIRAN 15
UJI NORMALITAS
One-Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Test
75
.0000000
.46150682
.079
.079
-.059
.684
.738
N
Mean
Std. Dev iation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Dif ferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated f rom data.b.
115
LAMPIRAN 16
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Autokorelasi
2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Multikolinieritas
Model Summ aryb
4 70 .001 1.773
Model
1
df1 df2 Sig. F Change
Change Statistics Durbin-
Watson
Dependent Variable: Return Sahamb.
Coefficientsa
.362 .041 8.837 .000
.002 .004 .047 .396 .694
6.37E-006 .000 .049 .409 .683
1.17E-006 .000 .022 .187 .852
4.81E-007 .000 .011 .093 .926
(Constant)
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: AbResa.
Coefficientsa
.986 1.014
.992 1.008
.998 1.002
.977 1.023
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Return Sahama.
116
LAMPIRAN 17
HASIL ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Coefficientsa
.253 .071 3.549 .001
.014 .007 .227 2.152 .035
5.81E-005 .000 .225 2.144 .036
-7.87E-006 .000 -.076 -.726 .470
2.62E-005 .000 .310 2.925 .005
(Constant)
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Return Sahama.
117
LAMPIRAN 18
UJI HIPOTESIS
1. Uji F (Simultan)
2. Uji t (Parsial)
ANOVAb
4.770 4 1.192 5.296 .001a
15.761 70 .225
20.531 74
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), MVA, EVA, Arus Kas Operas ii, ROAa.
Dependent Variable: Return Sahamb.
Coefficientsa
.253 .071 3.549 .001
.014 .007 .227 2.152 .035
5.81E-005 .000 .225 2.144 .036
-7.87E-006 .000 -.076 -.726 .470
2.62E-005 .000 .310 2.925 .005
(Constant)
ROA
Arus Kas Operas ii
EVA
MVA
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Return Sahama.
118
LAMPIRAN 19
KOEFISIEN DETERMINASI
Model Summ aryb
.482a .232 .188 .47451 1.773
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), MVA, EVA, Arus Kas Operasii, ROAa.
Dependent Variable: Return Sahamb.
top related