penyakit antarknosa pada cabai
Post on 07-Jul-2018
216 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Penyakit Antarknosa Pada Cabai
1/3
A. Pengertian
Penyakit antraknosa pada cabai disebabkan oleh genus Colletotrichum , yang
digolongkan menjadi enam spesies utama, yaitu Colletotrichum gloeosporioides, C.
acutatum, C. dematium, C. capsici dan C. Cocodes (Kim et al ., 1999). Dari keenam
spesies tersebut C. gloeosporioides merupakan spesies yang paling luas serangannya
pada tanaman Solanaceae terutama pada tanaman cabai, akan tetapi akhir akhir ini
spesies yang dominan menyerang cabai adalah spesies C. acutatum (Park, !""#).
Colletotrichum dapat bertahan baik pada biji, sebagai penyakit tular biji, pada
sisa sisa tanaman yang terin$eksi maupun pada inang yang lain, diantaranya tomat.
%eskipun cenda&an ini mempunyai inang yang sangat banyak, ia juga dapat bertahan
di dalam tanah. 'n$eksi cenda&an ini bersi$at laten mampu bertahan dalam jaringan
tanaman dalam bentuk aser ulus. ser ulus dapat tumbuh dan bertahan di dalam biji
dalam kurun &aktu yang lama, kemudian miselium tumbuh di luar kulit biji.
%iselium dan aser ulus tersebut dapat tumbuh dan bertahan di dalam biji selama * 9
bulan. %eskipun demikian, bibit yang bebas dari patogen tersebut di atas apabila
ditanam pada lahan yang sudah terin$eksi, patogen masih dapat menimbulkan
penyakit pada buah (Suryaningsih et al ., 199+).
enda&an Colletotrichum dapat berkembang dengan baik pada suhu dan
kelembaban yang tinggi. Konidia dapat tersebar ketika acer uli basah dan biasanya
tersebar oleh percikan air siraman atau air hujan, selain itu dapat juga terba&a oleh
serangga, alat alat pertanian atau terba&a oleh angin. Pada a&alnya hi$a tumbuh
dengan cepat, tetapi hanya menimbulkan sedikit atau tidak sama sekali perubahan
&arna atau gejala lainnya. Saat buah mulai matang, cenda&an menjadi sangat agresi$
-
8/19/2019 Penyakit Antarknosa Pada Cabai
2/3
dan gejala mulai muncul ( grios, 199-). enda&an dapat tumbuh di dalam daging
buah dan mengin$eksi benih dari dalam. Permukaan biji juga dimungkinkan
terkontaminasi oleh sporanya. ika cenda&an terba&a oleh biji akan menyebabkan
in$eksi daun dan batang pada saat persemaian (Doolittle, 19#/).
C. acutatum mempunyai miselium ber&arna putih hingga abu abu. 0arna
koloni jika dibalik adalah oranye hingga merah muda. Konidia berbentuk silindris
dengan ujung runcing, berukuran 1#.1 (1!. 1+.9) 2 3. (3." #.-) 4m. 5emperatur
optimal adalah ! o dengan rata rata pertumbuhan 1"./ mm hari 1 ( 67D , !""/).
B. Gejala Penyakit
Penyakit antraknosa menimbulkan gejala busuk pada buah yang dicirikan oleh
adanya bercak coklat kehitaman pada permukaan buah, yang selanjutnya meluas
menjadi busuk lunak. Pada bagian tengah bercak terdapat kumpulan titiktitik hitam
yang terdiri dari sekelompok seta dan konidium jamur. Serangan yang berat dapat
menyebabkan buah mengering dan keriput sehingga buah yang seharusnya ber&arna
merah menjadi seperti jerami (Semangun, !"""). Serangan yang terjadi pada biji akan
menyebabkan kegagalan biji untuk berkecambah, pada kecambah dapat menimbulkan
rebah kecambah ( damping off ) serta pada tanaman de&asa dapat menimbulkan mati
pucuk dan in$eksi lebih lanjut dapat menyebabkan busuk kering pada batang
(Suryaningsih et al ., 199+).
8ejala yang disebabkan oleh Colletotrichum mula mula berbentuk bintik bintik
kecil ber&arna kehitaman dan berlekuk, pada buah yang masih hijau atau yang sudah
masak. intik bintik ini tepinya ber&arna kuning, membesar dan memanjang. agian
-
8/19/2019 Penyakit Antarknosa Pada Cabai
3/3
top related