peran pemuda dalam pengembangan pendidikan.docx
Post on 29-Nov-2015
778 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Kemajuan suatu bangsa akan ditentukan oleh kualitas
pendidikannya sedangkan masa depan bangsa berada di tangan generasi
muda. Disinilah terlihat keterkaitan peran pemuda dalam pendidikan.
Oleh karena itu masalah pendidikan nasional harus menjadi prioritas
dalam pembangunan bangsa, dan hal itu telah diamanatkan oleh
Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 31 ayat (3).
Dalam kerangka mengimplementasikan amanat tersebut semestinya
pemerintah dapat menyelenggarakan pendidikan yang dapat diikuti oleh
seluruh bangsa tidak terkecuali yang belum beruntung menikmati
kemajuan ekonomi.
Pendidikan bukan semata-mata menekankan arti penting nilai akademik,
kecerdasan otak atau intelegensia saja. Namun, harus mencakup
kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
Peranan pemuda (mahasiswa) jelas menjadi sangat penting dan hal itu
juga telah dibuktikan oleh para pejuang pergerakan nasional, namun
harus disesuaikan dengan tuntutan situasi dan kondisi serta
perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan nilai-nilai dan jati diri
bangsa. Generasi muda merupakan pondasi bangsa dan sebagai agent of
change yang diharapkan mampu tampil untuk mewujudkan cita-cita
bangsa yang telah dirintis oleh founding fathers termasuk dalam
memajukan pendidikan.
1
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Peran pemuda dalam pendidikan.
2. Mewujudkan pendidikan nasional yang baik.
3. Generasi muda dalam peranan pendidikan.
C. TUJUAN
1. Mengetahui peranan kita sebagai pemuda indonesia.
2. mampu mengaplikasikan peranan sebagai pemuda indonesia.
3. Mengerti tentang pemuda indonesia dalam pembangunan pendidikan
yang berkarakter indonesia.
2
Bab II
Peran Pemuda dalam Pengembangan
Pendidikan
2.1.Peran Pemuda dalam Pendidikan
Sejak zaman pergerakan nasional Indonesia, peranan pemuda
sangat besar, dan dalam perjuangannya banyak melalui pendidikan
bangsa. Tengoklah misalnya perjuangan Budi Oetomo, Taman Siswa dan
lainnya. Para Founding Fathers pun banyak melakukan pendidikan
bangsa, misalnya Soekarno tidak henti-hentinya mendidik bangsa
terutama untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa, semangat
nasionalisme dengan pendidikan politik dan yang juga dikenal dengan
nation and character building.
Pada saat ini pemuda juga dituntut untuk mengembangkan dan
memajukan pendidikan. Tentu saja sesuai dengan tuntutan kemajuan dan
perkembangan zaman. Para pendidik dituntut bukan hanya sekedar
mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus dapat
berperan menjadikan anak didik menjadi manusia Indonesia yang maju,
mandiri, bermartabat, bermakna dalam kehidupannya baik dalam
hubungannya dengan masyarakat, alam dan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
3
Disamping menjadi pendidik yang baik, para pemuda dapat menjadi
volunteer yang berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pada
masa lalu ada mahasiswa yang dimobilisasi menjadi pendidik secara
sukarela terutama di daerah terpencil. Pada saat ini pemuda dapat
berinovasi bagaimana berperan untuk membangun bangsa.
Bagaimanapun para pemuda saat ini, pada saatnya nanti akan menjadi
pemimpin yang antara lain bertanggung jawab untuk mencerdaskan
bangsa, karena hal itu merupakan amanat konstitusi.
2.2. Mewujudkan Pendidikan Nasional Yang Baik
Diakui, memang Negara masih menghadapi kendala dalam anggaran.
Oleh karena itu, walaupun anggaran pendidikan telah mengalami
kenaikan, namun dirasakan belum mencukupi untuk mewujudkan hasil
pendidikan yang diharapkan. Diperlukan kesadaran dari semua
penyelenggara negara untuk memprioritaskan pendidikan, baik di tingkat
pusat maupun di daerah. Disamping itu semua komponen bangsa
termasuk para pengusaha yang sudah maju perlu berkontribusi dalam
pendidikan yang merupakan bentuk tanggung jawab sosial.
Era globalisasi menyebabkan dunia berubah cepat dan kompetisi yang
ketat serta terkadang kasar. Hal ini menuntut pembangunan sumber
daya manusia yang tangguh dan menekankan pertumbuhan endogen
yang menekankan kemajuan harus dicapai dari dalam yang bersumber
meningkatnya stok pengetahuan dan ide baru yang mendorong
tumbuhnya daya cipta dan inisiatif yang diwujudkan dalam kegiatan
4
inovatif dan produktif. Hal ini harus meningkatkan perhatian yang lebih
besar terhadap pembangunan manusia dan hal ini paling utama
dihasilkan oleh pendidikan.
Melalui pendidikanlah diharapkan menghasilkan insan yang tidak hanya
menyandang gelar, tetapi insan yang memiliki motivasi, semangat
ilmiah, yang kreatif, yang selalu mencari kesempurnaan, dan
menghindarkan apatisme serta setengah-setengah. Manusia yang
demikian itulah yang dapat menjadi andalan masa depan. Hal ini sejalan
dengan Ketetapan MPR RI Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia
Masa Depan yang antara lain mengamanatkan kepada kita semua untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bekerja sama
dan bersaing dalam era globalisasi dengan mencintai tanah air dan jati
diri bangsa.
Pendidikan harus diarahkan untuk membangun kesadaran kritis anak
didik tentang berbagai hal, terutama nilai-nilai moral, kebenaran,
keadilan, kejujuran, kebijaksanaan (wisdom), integritas dan wawasan
kebangsaan.
2.3. Evaluasi Kritis Pendidikan Nasional
Pada masa kini, pendidikan sudah semakin maju dan modern.
Namun, dalam praktiknya belum benar-benar memenuhi amanat Undang-
Undang Dasar 1945 khususnya untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia. Demikian juga terlihat benar arahnya
seperti yang dituntut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, yaitu untuk
mengembangkan potensi diri anak didik agar memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, kecerdasan
5
dan keterampilan. Undang-Undang Dasar tersebut dengan jelas
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan bukan saja untuk menjadikan
peserta didik pandai, cerdas, dan terampil saja, tetapi lebih dari itu
menjadikannya manusia seutuhnya yang memiliki kecerdasan dan
kemampuan intelektual, emosional dan spiritual. Dengan kemampuan
tersebut, diharapkan akan sukses dimanapun berada karena segala
gerak langkahnya didasarkan pada nalar atau pemikiran yang tinggi,
emosi yang terkendali dan motivasi yang kuat, keyakinan yang besar dan
suara hati nurani yang bersih.
Malangnya praktik pendidikan saat ini belum sepenuhnya menyentuh
semua yang diamanatkan UUD maupun UU tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Hal itu juga nampak adanya ujian nasional yang hanya menguji
tiga mata ajaran yang tidak menyinggung masalah iman dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hasil pendidikan pada saat ini nampaknya
juga belum “siap pakai” karena belum dapat memenuhi tuntutan pasar
kerja.
Ada hal lain yang perlu mendapat perhatian dalam pendidikan yaitu
perlunya pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila yang pada
saat ini nampaknya kurang mendapatkan perhatian serius. Dalam kaitan
ini, pemuda dan semua anak didik harus memiliki keyakinan yang bulat
tak tergoyahkan bahwa Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia merupakan bentuk final yang harus dijaga kelestariannya.
Yakin akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, dan harus
menjadi landasan dari semua pilar-pilar dimensi yang lain.
Bab III
6
3.1.Peran Pemuda dalam Bidang Pendidikan
Tujuan dari pendidikan Indonesia termuat jelas dalam konstitusi. Lalu
sudah sejauh mana upaya untuk memenuhi tujuan itu? Apakah bangsa ini
sudah menyadari bahwa pendidikan merupakan proses terpenting untuk
meningkatkan SDM di suatu Negara demi kemajuan negara itu disegala
bidang?
Di usia yang lebih dari 62 tahun merdeka, ternyata pendidikan kita masih
memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat dari antara lain belum terpenuhinya
angggran pendidikan yang diamanatkan oleh konstitusi sebesar 20%,
banyaknya sekolah-sekolah yang kondisinya sudah tidak layak, masih ada
guru yang kualitasnya rendah, kontroversi UAN yang sampai sekarang masih
belum selesai, dan yang masih hangat dibicarakan sekarang adalah
beberapa Universitas terkemuka di Indonesia menolak masuk dalam
perhimpunan SPMB, sistem pendidikan Indonesia yang kapitalistik, dan
masih banyak lagi.
Untuk sekarang penulis tidak akan membahas satu persatu permsalahan di
atas. Namun di sini akan lebih terfokus mengenai bagaimana peran generasi
muda terhadap masyarakat dalam dunia pendidikan. Dengan membidik
permasalahan-permasalahan yang ada di dunia pendidikan tersebut. Namun,
sebelum itu tentu harus dipahami terlebih dahulu siapa pemuda itu? Apa
yang membedakannya dari yang lain sehingga dia cukup mendapatkan
tempat yang khusus di masyarakat.
Siapa Generasi muda?
Generasi Muda adalah kata yang mempunyai banyak pengertian, namun dari
pengertian-pengertian generasi muda mengarah pada satu maksud yaitu
kumpulan orang-orang yang masih memunyai jiwa, semangat, dan ide yang
7
masih segar dan dapat menjadikan Negara ini lebih baik, orang-orang yang
mempunyai pemikiran yang visioner.
Bahkan revolusi suatu bangsa itu biasanya didobrak oleh generasi
mudanya. Terlepas dari apakah pemuda itu perlu digolongkan berdasarkan
umur atau tidak. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Mentri Pemuda dan
Olah raga Adiaksa Daud bahwa nanti akan ada pengaturan pemuda itu
berdasarkan umur atau semangat.
Pelopor yang melakukan langkah-langkah konkret bagi perubahan bangsa
kearah yang lebih baik dan kepekaan terhadap realita social yang ada di
masyarakat, memang menjadi ciri utama yang melekat pada pemuda.
Di setiap bangsa, peran pemuda ternyata tidak sedikit. Pemuda menorehkan
sejarah penting bagi negeri tersebut. Sebagai contoh gerakan-gerakan
mahasiswa di Indonesia yang pernah terjadi sejak pra kemerdekaan, orde
lama, orde baru, dan reformasi. Yang mampu menumbangkan rezim besar
seperti Soekarno dan Soeharto, semua itu diawali dari ide-ide segar dan
semangat juang dari kaum muda yaitu mahasiswa. Selain itu revolusi kuba
yang dipelopori oleh Che Guevara juga dari seorang pemuda.
Melihat contoh di atas dapat dilihat betapa besarnya pengaruh generasi
muda itu bagi perubahan suatu bengsa. Bahkan nasib bangsa ini diletakkan
di bahu generasi mudanya. Seperti yang dikatakan seorang anak muda
bernama Soe Hok Gie bahwa sudah saatnya generasi muda bergerak dan
melakukan perlawanan terhadap kaum-kaum tua yang memimpin negeri ini
yang tidak berpihak kepada rakyat.
Lalu pertanyaannya sekarang apa yang bisa dilakukan generasi muda
8
terhadap masyarakat dalam bidang pendidikan?
Jangan sampai julukan pemuda hanya dianggap suatu fase rutinan saja
dalam kehidupan manusia. Fase itu pasti datang, tapi bagaimana
menjadikan fase tersebut bermakna dan berguna bagi perubahan bangsa ini
kearah yang lebih baik.
Ini dia peran pemuda dalam Pendidikan.,.,.
Setelah mengetahui siapa generasi muda dan bagaimana
pengaruhnya dalam perubahan suatu bangsa, serta mengetahui
permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan kita maka seharusnyalah
pemuda ikut andil dalam perubahan bangsa ini dalam hal pendidikan.
Haruslah pemuda menjadi garda terdepan yang memperjuangkan hak rakyat
untuk memperoleh pendidikan, seperti diamatkan oleh UUD 1945 pasal 31.
Dalam salah satu artikel yang ditulis oleh H. Abd. Hamid Wahid M.Ag
moralitas pemuda menyongsong millennium ketiga, ia menuliskan kalau
kata kunci dalam menghadapi millenium kedepan mau tidak mau adalah
peningkatan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas,
dan moralitas yang standarnya adalah global.
Dan peran dari pemuda untuk mempelopori persiapan dalam hal
peningkatan kualitas SDM ini sangat dibuthkan dan peningkatan kualitas
SDM tentu saja tidak bisa lepas dari peningkatan kualitas pendidikan.
Pemuda yang notabenenya sebagai pelopor harus memberikan
kontribusi yang konkret terhadap peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam mendobrak setiap
kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan yang tidak berpihak pada rakyat
kecil. Pemuda harus bisa menjadi pressure groups terhadap pemerintah.
9
Advokasikan kepada pemerintah gagasan-gagasan yang sekiranya dapat
menjadikan pendidikan di Negara ini lebih baik.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam menyampaikan gagasan-
gagasan tersebut, antara lain melalui perwakilan kita yang ada di DPR,
mengikuti seminar-seminar, diskusi-diskusi, dan masih banyak lagi.
Ada langkah konkret yang dapat dilakukan antara lain, membangun sekolah
alternatif. Sekolah alternatif sebagai lembaga alternatif untuk memberikan
pendidikan kepada masyarakat, tetapi berbeda dengan sekolah formal yang
ada. Dan berdasarkan pengakuan dari siswa-siswa yang masuk sekolah
alternatif, mereka justru lebih senang dan merasa sekolah alternatif lebih
memberikan banyak manfaat ketimbang sekolah formal. Dan biasanya
sekolah-sekolah alternatif ini didirikan latar belakangnya dari mahalnya
biaya pendidikan di Indonesia.
Penulis ingat beberapa teman yang terlibat aktif dalam usaha
meningkatkan mutu pendidikan Indonesia dengan membangun sekolah
alternatif. Seperti teman-teman di daerah Garut yang membangun sekolah
alternatif di daerah yang cukup terpencil yaitu kampung Danoo, kira-kira
satu jam perjalanan dari pusat kota Garut. Di sana mereka membangun
sekolah alternatif untuk membantu anak-anak yang tidak mampu atau putus
sekolah.
Selain itu ada kawan-kawan mahasiswa yang juga menjadi pengajar di
sekolah alternatif yang bernama Taboo yang ada di daerah Dago Pojok Kota
Bandung. Yang bergerak untuk membantu anak-anak dalam belajar setelah
mereka sekolah serta mengembangkan potensi-potensi anak yang tidak
sempat dikembangkan ketika anak disekolah karena padatnya materi teoritis
yang harus dijejali kepada anak.
Tidak hanya itu, pemuda juga dapat berjuang melalui tulisan. Sebagai
10
contoh, mahasiswa yang aktif dalam media kampus sering kali menulis dan
mengangkat tema mengenai bagaimana pendidikan di Indonesia. Hal ini
tidak lain dimaksudkan agar mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah sadar
bagaimana sebenarnya kondisi pendidikan di Negeri ini. Dengan senjata
media, pemuda juga dapat menyadarkan masyarakat bagaimana
sebenarnya kondisi pendidikan Indonesia saat ini, karena terkait dengan
fungsi dari media.
Ada juga pemuda yang arah gerakannya lebih kepada turun langsung ke
jalanan. Aksi menuntut pemuerintah lebih memperhatikan nasib pendidikan
di Negeri ini. Bagaimanapun metode aksinya yang penting dapat aspirasi
masyarakat
Dapat disampaikan kepada pemerintah dengan harapan keadaan pendidikan
dapat berubah kearah lebih baik.
Selain itu pemuda juga bisa bergerak melalui jalan advokasi kepada
masyarakat secara langsung. Artinya pemuda turun langsung masuk ke
sektor masayarakat secara langsung dan memberikan penyadaran kepada
masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Contoh-contoh di atas hanya beberapa dari arah atau sumbangsih pemuda
terhadap upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Apa pun
arah dan cara yang dilakukan generasi muda ini, sedikit atau banyak, cepat
atau lambat pasti akan dapat berguna bagi negeri ini terutama dalam hal
pendidikannya.
Di tengah krisis yang melanda negeri ini tentunya SDM-SDM yang
berkualitas sangat dibutuhkan. Dan peningkatan kualitas SDM ini hanya
dapat ditempuh melalui pendidikan yang berkualitas pula. Ketika negara
tidak mampu memenuhi hak rakyat untuk mendapatkan pendidikan yang
layak, pemuda harus bergerak.
11
Bab IV
4.1.Generasi Muda Dalam Pendidikan Di Indonesia
A. Pengertian Generasi Muda
12
Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai suatu tahap dalam
pembentukan kepribadian manusia dalam proses mencari jati diri. Posisi
generasi muda dalam masyarakat adalah sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa, masa depan suatu bangsa ini terletak pada generasi
mudanya sebab merekalah yang nantinya menggantikan generasi
sebelumnya dalam memimpin bangsa. Suatu harapan yang sangat besar
terhadap generasi muda ini.
Pada sisi lain hal itu menimbulkan suatu tanggung jawab yang sangat besar
yang harus dipikul oleh generasi muda . Artinya generasi muda harus
menjadi sosok yang mampu memenuhi harapan tersebut. Oleh karena itu,
hal-hal yang menghambat kemajuan harus diganti dengan hal-hal baru
sesuai dengan tuntunan dan perkembangan masyarakat, yaitu dengan
dibekali ilmu pengetahuan dan pengarahan tentang pengembangan generasi
muda menuju kepada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan kerja
. Salah satu cara dalam memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat
melalui pendidikan baik formal maupun nonformal baik itu pendidikan dasar
maupun pendidikan tinggi. Dengan bekal seperti itu setiap pemuda
Indonesia akan semakin bernilai dalam proses pembangunan. Dan makin
membenarkan arti serta makna “ Pemuda adalah Harapan Bangsa”.
Generasi muda atau pemuda diaktakan sebagai tulang punggung negara.
sering kali dikatakan oleh kebanyakan orang nasib bangsa akan ditentukan
oleh generasi mudanya. oleh karena itu wancana-wancana mengenai
nasionalisme maupun wawasan kebangsaan menjadi sangat penting untuk
memajukan generasi muda agar lebih berkualitas.
13
B. Peranan Pemuda Dalam Menyongsong Masa Depan Bangsa
Pemuda adalah bagian dari masyarakat. seperti dikatan oleh I. Basis
Susilo, bahwa pemuda merupakan salah satu unit atau salah satu kelompok
sosial dalam masyarakat. keberadaan pemuda dalam politik domestik
hampir disetiap negara, pasti memiliki peran penting. sebagai contoh,
perjuangan bangsa indonesia dalam meraih kemerdekaan, mempertahankan
kemerdekaan, ataupun saat perjuangan menanamkan demokrasi di
Indonesia, terdapat peran pemuda. seperti yang di jelaskan oleh Masdiana,
bila melihat ada sejarah perjalanan bangsa Indonesia. kiprah kaum muda
selalu mengikuti tapak-tapak penting sejarah. pemuda selalu menjadi
kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan.
peran generasi muda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak
hanya berkecimpung dalam persoalan kemerdekaan atau kental di negara
berkembang saja. Jepang sebagai negara maju, memposisikan generasi
mdanya sebagai unit yang penting untuk menentukan nasib bangsa
kedepan. Negara-negara maju termasuk jepang juga menanamkan terus
nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemudanya.
Dengan kata lain generasi muda sangat berpengaruh untuk
menentukan masa depan bangsa. bila suatu negara sudah membimbing
generasi mudanya ke hal yang positif, bukan tidak mungkin negara tersebut
akan mempunai masa depan yang cerah.
Kondisi kehidupan bangsa yang kurang menguntungkan serta kompleksnya
permasalahan yang dihadapi generasi muda sekarang ini menuntut adanya
penyikapan dalam bentuk peran aktif membangun tatanan berbagai aspek
kehidupan sehingga mampu membangun dan mengembangkan kembali
sendi-sendi dasar kehidupan bangsa yang mampu membawa pencerahan
pembangunan bangsa Indonesia ke depan.
14
Urgensi penyikapan pemuda yang kontekstual dengan permasalahan
sekarang antara lain sebagai berikut :
· Meningkatkan integritas moral dan ketakwaan terhadap Tuhan YME
dalam kerangka membangun ketahanan mental dan nilai-nilai budaya
bangsa dari ancaman pengaruh budaya asing ( westernisasi ) yang semakin
menggejala.
· Memupuk Idealisme, Patriotisme, Cinta tanah air, Persatuan dan
Kesatuan serta solidaritas pemuda untuk memperkokoh tetap tegaknya
Negara Kesatuan RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
· Meningkatkan kualitas SDM melalui penguasaan IPTEK memasuki era
Globalisasi yang diwarnai dengan tingginya tingkat kompetitif antar bangsa
dan pasar bebas (AFTA 2004).
· Membangun motivasi wirausaha pemuda dalam rangka menumbuhkan
kepeloporan dan kemandirian pemuda secara social ekonomi.
· Membangun tatanan kehidupan social budaya menuju terwujudnya
masyarakat madani, yakni masyarakat yang tertib demokratis, dan sejahtera
lahir batin.
C. Potensi Generasi Muda dalam Masyarakat
Generasi muda adalah sebagai sumber daya manusia yang amat potensial
bagi pembangunan, menempati lapisan terbesar dalam anggota masyarakat.
Sumber ini tidak penah habis, satu kekayaan nasional yang tidak terhingga
harganya. Menjadi berharga kalau disiapkan sebagai kader pembangunan.
Berikut adalah beberapa contoh potensi yang dimiliki oleh generasi muda :
C.1. Generasi Muda yang Progresif
15
Generasi muda memiliki kecenderungan untuk bersikap antusias dalam
menghadapi berbagai isu, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
dengan kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, idealisme yang terkandung
dalam jiwa dan pikiran generasi muda memungkinkan generasi muda untuk
memainkan peranan penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Di sisi lain generasi muda yang progresif adalah generasi muda
yang mampu dan dapat berfikir kritis dalam menghadapi realitas sosial
politik yang sedang terjadi. Dengan memanfaatkan potensi ini, diharapkan
ada sebuah peluang untuk menciptakan masa depan yang lebih damai bagi
generasi berikutnya.
C.2. Generasi Muda yang Nasionalis
Nasionalisme merupakan sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat
yang merujuk pada loyalitas dan pengabdian terhadap bangsa dan
negaranya. Namun, secara empiris, nasionalisme tidak sesederhana definisi
itu karena Nasionalisme adalah sebuah ideologi yang dapat dilihat sebagai
hasil peradaban manusia dalam menjawab tantangan hidupnya. Dengan
demikian, ideologi memiliki fungsi mempolakan, mengkonsolidasikan dan
menciptakan arti dalam tindakan masyarakat. Ideologi yang dianutlah yang
pada akhirnya akan sangat menentukan bagaimana generasi muda
memandang sebuah persoalan dan harus berbuat apa untuk mensikapi
persoalan tersebut.
D. Tantangan dan Permasalahan Generasi Muda
Namun di samping itu setiap generasi senantiasa dihadapkan pada
situasi, kondisi, tantangan dan permasalahan yang berbeda. Problem itu
disebabkan karena akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyesuaian
16
dirinya dengan situasi yang baru timbulah harapan setiap pemuda akan
mempunyai masa depan yang lebih baik dari pada orang tuanya.
Berbagai macam permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini
antara lain:
· Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme dikalangan
masyarakat termasuk jiwa pemuda.
· Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa
depannya.
· Belum keseimbangannya antara jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang formal maupun non formal.
· Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tinggi nya tingkat
pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda
mengakibatkan berkurangnya produktifitas oleh nilai-nilai kekuasaan dan
sebagainya.
· Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelefansikan
pendapat sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Namun dengan adanya kerjasama antar orang tua, sekolah/universitas,
masyarakat, dan pemerintah dalam menanggulangi masalah ini agar tercipta
lingkungan yang kondusif, maka generasi muda Indonesia senantiasa
mampu menjawab setiap tantangan dan permasalahan yang dihadapi pada
zamannya.
Contoh Hubungan Masyarakat dengan Generasi Muda
2 bulan yang lalu, saya bersama teman-teman pramuka saka
bahayangkara polsek setu ,, mengajar pramuka disalah satu sekolahan,
sebuah daerah terpencil di daerah setu tepatnya di ( cisaat ), bekasi. di sana
17
saya melakukan pengajaran dasar dan teknik gerakan pramuka dengan cara
memberikan materi dan contoh, saya merasa sangat senang bisa membagi
ilmu dan pengalaman saya selama menjadi anggota saka bhayangkara
polsek setu, disitulah tumbuh jiwa patriotnisme saya bagaimana sahabat”
kita da saudara” kita sangat butuh ilmu pengetahuan.
Kesimpulan saya adalah : Pemuda merupakan satu identitas yang potensial
sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa
mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial
yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang
perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan
bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari
itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah
atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan
sentosa.
18
19
Bab V
5.1.Penutup
Demikianlah secara singkat saya kemukakan masalah pendidikan
yang harus menjadi perhatian semua pihak dan peran pemuda dalam
memajukan pendidikan. Selamat bersimposium, semoga forum ini dapat
menjadikan momentum untuk lebih meningkatkan pengembangan
pendidikan, dan disamping itu silaturrahim ini dapat menjadi perekat
bangsa.
20
top related