perancangan travel guidebook danbrosurpariwisata ... · media yang dapat menjelaskan lebih lengkap...

Post on 20-Mar-2019

218 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PerancanganTravel Guidebook dan Brosur PariwisataKabupaten Sumenep‐Madura

Sapta Poetri D.D3404100056 

Dosen PembimbingIr. Baroto Tavip I, MSc

Dosen PengujiRahmatsyam Lakoro, Ssn, MTAndjrah ST, Msi

Pendahuluan

Setiap daerah atau destinasi pariwisata memiliki ciri khas dankarakteristik tersendiri yang berbeda satu dengan lainnya. 

Kondisi inilah yang dapat dijadikan suatu promosi pariwisatadengan mengedepankan keindahan serta keunikan masing‐

masing daerah di Indonesia.

Latar Belakang

Bidang Pariwisata, butir pertama menyebutkan bahwa Program Kegiatan

Pengembangan Pemasaran Pariwisata dengan total anggaran pada tahun 2009 adalah

Rp. 1.750.000.000 pada butir kedua menyebutkan Pembuatan Brosur dan Buku Seni

Budaya dan Pariwisata.

Menurut Zulfikar, desainer Advertising Surya‐Kompas Gramedia mengatakan,

tingkat pemilihan media brosur adalah umum digunakan dalam advertising sebagai

media yang dapat menjelaskan lebih lengkap daripada media lainnya.

Tanpa adanya toolkit ini, traveler akan kesulitan meraih dan mendapatkan apa yang

ditawarkan oleh Sumenep. Karena secara geografis, Sumenep merupakan tempat

yang sangat jarang dikunjungi masyarakat luar Madura, serta minimnya fasilitas

penunjuk arah di Madura dan Sumenep.

Pada Kabupaten Sumenep yang terdiri dari 126 buah pulau, 48 pulau berpenghuni

dan 78 pulau tidak berpenghuni, 104 buah pulau bernama dan 22 buah pulau tanpa

nama. Terbagi menjadi beberapa jenis pariwisata yaitu : pariwisata alam, pariwisata

budaya, dan pariwisata agama (religi ).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Sumenep . Bapak Nasir,

mengenai peta perjalanan dan buku panduan wisata, beliau menyadari bahwa jika

hanya brosur maka kurang cukup, apabila seseorang memegang informasi yang

lengkap mengenai objek wisata Sumenep maka seseorang itu akan lebih mudah

untuk memutuskan pergi berwisata ke Sumenep.

Skema Proses Pembelian

Identifikasi Masalah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep No:06 Thn 2007 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kab.Sumenep Nomor:07 Thn 2006 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sumenep Thn 2006‐

2010 Bidang Pariwisata, Program Kegiatan Pengembangan Pemasaran Pariwisata

butir kedua menyebutkan Pembuatan Brosur dan Buku Seni Budaya dan

Pariwisata

Berdasarkan depth interview kepada 5 orang yang memiliki kegemaran travelling

menyebutkan bahwa : dalam perjalanan berwisata ke tempat yang belum pernah

dikunjungi, setidaknya memiliki peta dan buku panduan perjalanan (travel

guidebook).

Ruang Lingkup

Desain Visual meliputi : sistem grafis, layout, tipografi, warna, ilustrasi dan fotografi, 

alur baca.

Komunikasi meliputi : teknik komunikasi, tata bahasa.

Desain fisik : ukuran, pemilihan material kemasan , lipatan

Content meliputi :

Brosur : 

Buku Panduan Perjalanan Wisata : 8 objek wisata, rute wisata, penginapan, 

tempat makan, transportasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumenep, 

Bank/ATM, POM bensin, RS, Kantor Polisi, Peta.

Tes pasar mengenai Brosur dan Travel Guidebook

Distribusi Travel Guidebook dan Brosur

Pembiayaan Produksi Brosur dan Travel Guidebook

Rumusan Masalah

Bagaimana merancang Travel Guidebook dan Brosur

sebagai media promosi pariwisata Kabupaten Sumenep ?

Tujuan

Tujuan

Memberikan informasi yang mendalam mengenai pariwisata alam Sumenep

Meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata alam ke Sumenep

Manfaat

Manfaat

Manfaat Bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep

Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten Sumenep adalah terlaksananya Program 

Kegiatan Pengembangan Pemasaran Pariwisata tahun 2009 , Pembuatan Brosur dan

Buku Seni Budaya dan Pariwisata.

Manfaat Bagi Mahasiswa dan Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak akademis sebagai kajian tentang 

penelitian sebuah perancangan brosur dan travel guidebook.

Penelitian ini bermanfaat bagi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual dalam mencari 

acuan tugas penelitian dan perancangan berjudul tentang perancangan brosurdan

travel guidebook.

Tinjauan Pustaka

Advertising/periklanan adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk

menginformasikan, membujuk, atau mempengaruhi konsumen untuk menggunakan

produk/jasa yang dimaksud. Seperti yang di kemukakan oleh Philip Kotler,

“Promotion encompass all the tool in the marketing mix whose mayor is persuasive

communication”.

Desain Visual

1. Sistem Grafis

Evaluasi dan Penataan : Bagian dan Sekuens

Walaupun banyak dari bentuk fisik materi isi dalam publikasi datang ke

desainer dalam keadaan siap didesain, lebih banyak desainer secara katif terlibat

dalam membantu membangun konten secara strategi dan editorial. Bagaimanapun

situasinya, desainer menghadapi tugas untuk mengevaluasi konten secara editorial 

untuk menentukan komponen apa atau metode apa yang akan digunakan untuk

mengkomunikasikan secara jelas.

Desain Visual

2. Layout

Banyak bentuk dalam konten

Konten publikasi tidaklah terbatas dalam penulisan saja. Gambar, warna

dan bentuk huruf mendukung penulisan juga. Disaat sebuah ide bersinggungan

dengan gambar dokumenter maka akan merepresentasikan pengalaman secara

nyata, hal ini tidak saja hanya memunculkan gambar, tetapi juga bagaimana sebuah

gambar ditunjukkan.

Desain Visual

3. Warna

Warna sebagai Komunikasi

Beberapa stimulus visual adalah sekuat warna, hal ini benar‐benar

berhubungan secara alami dan secara tidak sengaja adalah alat komunikasi yang

sangat berguna. Perbedaan budaya dan pengalaman pribadi mempengaruhi

interpretasi pesan warna. Hasilnya, warna seperti text dan gambar, bersifat konstan

dan harus memiliki tujuan dalam sebuah publikasi.

Desain Visual

4. Tipografi

Dalam mendesain sebuah publikasi, salah satu perhatian terbesar adalah

tipografi. Desainer harus memepertimbangkan legibility, hierarki, dan clarity

dalam mempresentasikan informasi secara verbal. Tetapi tipografi juga memiliki

pesan nonverbal.Dalam memilih bentuk font dan menggabungkan font dengan

gambar, seorangdesainer dapat menentukan bagaimana keduanya memberikan

kesan secara keseluruhan.

Komunikasi

Landasan Komunikasi dalam Desain Visual

Komunikasi bertujuan untuk mentransfer pesan dari satu pihak ke yang lain, agar

dimengerti dan ditanggapi, hingga terjadi hubungan aksi‐reaksi antar keduanya.

Untuk itu ada beberapa hal yang dipersyaratkan:

Kesinambungan alam pikiran, kesamaan bahasa, kesamaan landasan , ketajaman

menyatakan tujuan. Ke‐empat butir di atas merupakan bagian terpenting dari faktor

yang mempengaruhi keberhasilan komunikasi di samping banyak faktor‐faktor lain.

Dr. Priyanto Sunarto (Head of Doctoral Programs Visual Arts and Design‐Faculty of Art and Design “Institut

Teknologi Bandung”). Ditulis tahun 2001. http://en.wordpress.com/tag/priyanto‐sunarto‐journal/

Bahasa

Bahasa visual yang dikandung ke dalam desain komunikasi visual dalam pengertian

modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas. Dilandasi pengetahuan,

bersifat rasional, dan pragmatis.

Widagdo. ‘’Desain, Teori, dan Praktek’’. Seni Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni. BP ISI Yogyakarta III/03.

Desain Fisik

Ukuran

Brosur di masa kini tidak terbatas pada sehelai atau satu lembar kertas saja, bahkan

dengan berbentuk buku/booklet pun dapat dikatakan sebuah brosur. Ukuran kertas

dan keseluruhan ukuran brosur ditentukan berdasarkan isi/informasi yang akan

disampaikan, hal ini tidak hanya menyangkut informasi secara tertulis tetapi juga

informasi gambar, ilustrasi dan elemen‐elemen lain dalam desain visual.

Material Kertas

Terdapat berbagai macam jenis kertas yang dapat digunakan untuk Brosur dan Travel

Guidebook, pemilihan jenis kertas bergantung pada desainer, apakah memilih

berdasarkan konsep ataukah berdasarkan kreatifitas atau intuitif.

Pemilihan material tentunya dengan mempertimbangkan usia ketahanan material,

proses cetak apakah sesuai dengan kertas serta nilai ekonomis kemampuan produksi

stakeholder.

Lipatan

Terdapat berbagai macam bentuk lipatan brosur, hal ini bergantung pada

kreativitas desainer, dengan pertimbangan berdasarkan konsep, tujuan dan fungsi

dari brosur serta informasi apa yang tertulis di dalamnya.

Jenis Cetak

Jenis cetak untuk memproduksi Brosur dan Travel guidebook adalah menggunakan

cetak plat, hal ini disebabkan karena kemampuan cetak plat adalah untuk produksi

massal. Penggunaan tinta juga berbagai macam, apakah itu cetak timbul sampai

dengan finishing screen silk, laminasi doff, glossy atakah yang lainnya. Pemilihan jenis

cetak dan kualitas cetak bergantung pada kemampuan ekonomis produsen.

Pengemasan

Dalam desain masa kini, packaging merupakan kebutuhan untama. Bagaimana

sebuah produk/jasa ditawarkan, dan sebuah produk/jasa dapat mempromosiakn

dirinyas endiri melalui packaging, serta bagaimana perbedaannya dapat secara

langsung terlihat dari packagingnya.

Material Kertas

Terdapat berbagai macam jenis kertas yang dapat digunakan untuk Brosur dan Travel

Guidebook, pemilihan jenis kertas bergantung pada desainer, apakah memilih

berdasarkan konsep ataukah berdasarkan kreatifitas atau intuitif.

Pemilihan material tentunya dengan mempertimbangkan usia ketahanan material,

proses cetak apakah sesuai dengan kertas serta nilai ekonomis kemampuan produksi

stakeholder.

Studi EksistingAnalisa berdasarkan variabel perancangan :Fisik : 

ukuran, 18x25,5 cm 72 halamanjenis kertas, sampul menggunakan art paper 70gr dan halaman menggunakanart paper 50gr, finishing sampul laminasi dovelipatan, berupa buku dengan jilid staples

finishing cetak, berupa laminasi screen hanya pada beberapa ilustrasi dan foto yang merupakan focal point. Komunikasi : 

teknik komunikasi, informatif dan persuasifbahasa, menggunakan bahasa Indonesia semiformal

Pengemasan : metode pengemasan dengan alat promosi lain, tidak memiliki pengemasan khusus

Desain Visual : sistem grafis, pada tiap bagian buku (per bab) dibagi berdasarkan warna, tipografi, pemilihan font baik dan memiliki sistemwarna, penggunaan warna‐warna soft tetapi kurang mengandung sisikomunikasi atau menunjukan tanda tertentulayout, menggunakan sistem 2 grid dan 1 grid sajailustrasi dan fotografi, baikalur baca, mudah ditangkap dan memudahkan untuk dibaca

Studi KomparatorBuku Best Brochure Design 8 merupakan kompilasi brosur‐brosur terbaik yang telahdiseleksi oleh Ann Willoughby and Willoughby Design Team dalam kisaran tahun2003‐2005.

Kerala Tourism India Brochure, 2005 PATA Gold Award Marketing Media‐Brochure.PATA (Pasific Asia Travel Association) Award adalah penghargaan dua tahun

sekali, dimana terdapat berbagai kategori, salah satunya adalah kategori BrosurTerbaik. Dimana pemenangnya adalah Kerala, India Tourism Brochure meraih Gold Award 2005.

Subjek DesainKabupaten Sumenep

adalah salah satu kabupaten diwilayah Propinsi Jawa Timurdan berada di ujung timurPulau Madura. 

Jumlah pulau diKabupaten Sumenep sebanyak126 pulau, terdiri atas :Berpenghuni : 48 pulauTidak Berpenghuni : 78 pulauBernama : 104 pulauTanpa Nama : 22 pulau

Metode Penelitian

Definisi Judul dan Subjudul

Judul perancangan ini adalah Perancangan Brosur dan Travel Guidebook Pariwisata

Alam Daerah Pesisir Sumenep‐Madura, dimana memiliki definisi : Brosur adalah alat

promosi Below the Line yang di dalamnya dapat menjelaskan secara detil apa yang 

dipasarkan, Travel Guidebook adalah buku panduan wisata bagi para wisatawan

dalam berwisata alam ke Sumenep.

Teknik Sampling

Populasi

Menurut Rakhmat (2002, p.78) populasi adalah anggota yang memiliki sifat‐sifat yang

sama atau hampir sama. Populasi dalam penelitian adalah masyarakat Surabaya

dengan batasan usia 20 – 30 tahun, berdomisi di Surabaya dan sekitarnya, mayoritas

laki‐laki dan memiliki kegemaran travelling ke luar kota.

Sampel

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk penarikan sampel adalah teknik

non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak menggunakan

teori probabilitas, artinya tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk

dijadikan sampel penelitian (Bungin, 2005,p.109). 

Populasi penduduk Surabaya berusia 18‐40 tahun berdasarkan sensus penduduk

tahun 2008 (sumber: Biro Pusat Statistik Surabaya) adalah: 1.350.339 jiwa, dan

persentase ketidaktelitian yang digunakan adalah sebesar 5%.

Dalam perancangan ini penulis menggunakan sampel sebanyak 100 kuisioner.

Data Primer

Data primer menurut Ruslan (2003, p.138) adalah data yang dihimpun secara

langsung dari sumbernya dan diolah sendiri oleh peneliti untuk dimanfaatkan. Data

primer ini didapatkan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabuaten

Sumenep, wawancara stakeholder : Wakil Bupati, Bapak Dahlan; Kepala Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata, Bapak Nasir; Kepala Bidang Pemasaran Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata, Bapak Sahab; pakar advertising, Zulfikar Rahman; target

audiens, 100 untuk kuisioner dan 5 untuk depth interview dan observasi lapangan.

Data Sekunder

Data sekunder menurut Ruslan (2003, p.138) adalah data penelitian yang diperoleh

secara tidak langsung melalui media perantara (dihasilkan satu pihak) atau

digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan merupakan pengelolanya, tetapi dapat

dimanfaatkan dalam suatu penelitian tertentu. Data sekunder dalam penelitian ini

diperoleh dari studi kepustakaan seperti buku, internet.

Untuk buku menggunakan : Publication Design Workbook, Indeks Color, Perilaku

Konsumen, IDN, brosur‐brosur dan Travel Guidebook, jurnal, website dan forum.

Penelusuran Problematik

Penulis menggunakan pengerucutan

masalah untuk menentukan problematic

dan permasalahan yang akan

diselesaikan. Dimana bagian paling atas

adalah fenomena, diikuti dengan

permasalahan, permasalahan yang dapat

diselesaikan secara desain, dan

permasalahan yang akan diselesaikan

dalam perancangan ini.

Konsep Desain

Penelusuran konsep desain menggunakan ideamapping, dan skema penelusuran

masalah dengan mempertimbangkan inti permasalahan, aspek pasar, stakeholder

dan studi literatur serta kreatifitas peneliti. Aspek pasar didapat dari kuisioner yang

dibagikan kepada 100 responden yang sesuai dengan karakterisrik target audiens.

KonsepKonsep

Target Audiens

Target audiens dari brosur dan tourism guidebook pariwisata alam Sumenep adalah :

Masyarakat Jawa Timur, Surabaya dan sekitarnya pada khususnya

Alasan : dengan dibukanya Jembatan Suramadu, maka masyarakat

Surabaya adalah yang pertamakali atau setidaknya adalaha yang paling

dekat dengan akses dibukanya Jembatan Suramadu

Berusia 20 ‐ 30 tahun

Alasan : Usia ini cocok dengan karakter alam Sumenep, yang sangat alami

dan menantang bagi jiwa muda

Konsep

Laki‐laki

Alasan : karakter alam Sumenep, yang sangat alami dan belum terjamah

modernisasi menjadi cocok pada karakter laki‐laki dewasa, dan apabila

perempuan adalah perempuan yang menyukai alam bebas

Belum menikah

Alasan : perjalanan menuju Pulau Gili Labek memakan waktu 1 jam dengan

perahu nelayan, terkadang keadaan ombak yang tinggi. Sehingga

perjalanan terasa menegangkan dan terasa adventure, inilah mengapa

traveling menuju Sumenep dirasa cocok bagi laki‐laki yang belum menikah

Konsep

Mahasiswa, Pegawai/Karyawan/Eksekutif muda

Alasan : karena memiliki pergaulan yang luas dan secara financial telah

mandiri sehingga keputusan tidak bergantung pada orang lain misalnya

orangtua.

Memiliki ketertarikan pada travelling dan olah raga air

Alasan : dirasa cocok dengan apa yang ditawarkan oleh Sumenep, alam

pesisir yang bercuaca hangat dan banyak bersentuhan dengan air terutama

laut dan pantai.

Kelas Sosial Ekonomi B ( 0,7 ‐ 4 juta )

Alasan : adalah orang‐orang dengan kecenderungan memiliki aspirasi

untuk travelling keluar kota dengan menggunakan kendaraan pribadi, serta

cenderung memiliki pergaulan yang luas dan merata

KonsepKonsep

Konsep

Konsep

Konsep

Konsep

Konsep

Konsep

top related