perbedaan kedekatan-interpersonal-remaja yang ... · yang berkomunikasi melalui face-to-face dan...
Post on 21-Mar-2019
239 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERBEDAAN KEDEKATAN-INTERPERSONAL-REMAJA YANG
BERKOMUNIKASI MELALUI FACE-TO-FACE DAN INSTANT
MESSENGER
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memeroleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Gusti Ayu Dara Bintang Kejora
129114068
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERBEDAAN KEDEKATAN-INTERPERSONAL-REMAJA YANG
BERKOMUNIKASI MELALUI FACE-TO-FACE DAN INSTANT
MESSENGER
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memeroleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Gusti Ayu Dara Bintang Kejora
129114068
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“It is important to know what you can do and what you can’t
do. If you have strength of mind and persistence, you will
succeed at the end”
~Philip Chesterfield
“Jangan sampai memvonis diri sendiri sebagai seseorang
yang bodoh, jika sudah memvonis maka ia akan mati”
~Papa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penelitian sebagai tugas akhir ini kupersembahkan untuk :
Keluargaku tercinta, terutama Papa yang telah damai bersama Tuhan
Yang Maha Esa dan Mama yang menerima segala keluh kesah adek,
Teman-temanku, baik di Fakultas Psikologi, Organisasi Kemahasiswaan,
dan seluruh teman di berbagai prodi di Universitas Sanata Dharma,
Semua yang telah mendukungku dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERBEDAAN KEDEKATAN-INTERPERSONAL-REMAJA YANG
BERKOMUNIKASI MELALUI FACE-TO-FACE DAN INSTANT
MESSENGER
Gusti Ayu Dara Bintang Kejora
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hubungan-interpersonal-remaja
yang berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger. Hipotesis pada penelitian ini
adalah terdapat perbedaan tingkat hubungan-interpresonal-remaja yang berkomunikasi melalui
face-to-face dan instant messenger. Subjek pada penelitian ini adalah remaja yang berusia 10
hingga 21 tahun dan menggunakan aplikasi instant messenger untuk berkomunikasi. Instrumen
pada penelitian menggunakan skala hubungan-interpersonal face-to-face dan instant messenger
yang masing-masing terdiri dari 12 item. Skala hubungan-interpersonal yang berkomuikasi melalui
face-to-face memiliki reliabilitas sebesar 0,833 dan skala hubungan-interpersonal yang
berkomuikasi melalui instant messenger memiliki reliabilitas sebesar 0,779. Analisis data
penelitian menggunakan uji non-parametric Wilcoxon Signed Ranks Test. Hal ini dikarenakan
distribusi kedua skala memiliki sebaran yang tidak normal. Hasil analisis menunjukkan nilai p <
0,05 dan nilai Z sebesar -8,614 < 1,96 yang berarti terdapat perbedaan tingkat hubungan-
interpersonal-remaja yang signifikan berdasarkan komunikasi melalui face-to-face dan instant
messenger. Remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face memiliki tingkat hubungan-
interpersonal yang lebih tinggi daripada melalui instant messenger.
Kata kunci : remaja, Wilcoxon Signed Ranks Test, hubungan-interpersonal, face-to-face,
instant messenger
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
THE DIFFERENCES OF ADOLESCENT-INTERPERSONAL-
CLOSENESS THAT COMMUNICATE THROUGH FACE-TO-FACE AND
INSTANT MESSENGER
Gusti Ayu Dara Bintang Kejora
Psychology Faculty
Sanata Dharma University
ABSTRACT
This research aimed to know the differences of adolescent-interpersonal-relationship that
communicate through face-to-face and instant messenger. The hypothesis proposed in this
research is the differences level of adolescent-interpersonal-relationship that communicate
through face-to-face and instant messenger. The subject in this research are 132 adolescents (10-
21 years old) and used instant messenger application to communicate. The instrument in this
research are face-to-face and instant messenger interpersonal-relationship scale which consist of
12 items. Interpersonal-relationship scale that communicate through face-to-face has reliability
0,833 and interpersonal-closeness scale that communicate through instant messenger has
reliability 0,799. Analysis of data in this research used non-parametric test Wilcoxon Signed
Ranks Test. This because the distribution of the subject has abnormal scatter. The result showed
the p value < 0,05 and Z value -8,614 < 1,96. It means there is significant differences degree in
adolescent-interpersonal-relationship that communicate through face-to-face and instant
messenger. The adolescent who communicate through face-to-face is having higher interpersonal-
relationship rather than through instant messenger.
Keywords : adolescent, Wilcoxon Signed Ranks Test, interpersonal-relationship, face-to-face,
instant messenger.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulisan tugas akhir atau skripsi dapat terselesaikan. Pada
proses penulisan skripsi ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak P. Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Kaprodi Psikologi Universitas
Sanata Dharma
3. Ibu Ratri Sunar Astuti, M.Si. dan Sr. Lidwina selaku dosen
pembimbing akademik 2012 yang selalu memberikan saran, dukungan
dan bantuan selama menempuh studi.
4. Bapak R. Landung Eko Prihatmoko, M.Psi dan Ibu Sylvia Carolina
Maria Yuniati Murtisari, M.Si. selaku dosen pembimbing.
5. Dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan segala bekal ilmu pengetahuan tentang dunia Psikologi
yang bermanfaat dan berguna bagi saya selama menempuh
perkuliahan.
6. Bu Nanik dan Mas Gandung selaku staf Sekretariat Psikologi yang
telah membantu hal administratif dan kegiatan akademik selama
menempuh perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Mas Muji selaku staf Laboratorium Psikologi yang telah membantu
dalam melakukan praktikum dan memberi saran saat penulis menjadi
asisten praktikum.
8. Para anggota Komunitas Remaja di Gereja Kristen Indonesia (GKI)
Gejayan yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.
9. Delvi, Nia Siagian, Emma, Priska, Nia Kurnia, Clara, Yesi, Meilan,
Edo, teman-teman yang sudah membantu dan mendukung penulis saat
penulisan skripsi, serta mau mendengarkan keluh kesah penulis.
10. Welas (Ryan Pamula), Marchel, dan student staf PKKN KKN
angkatan 52 yang selalu mendukung di berbagai kondisi saat bertugas
di Sekretariat PKKN. Kita strong!!
11. Keluarga BEMF Psikologi 2013-2014 dan DPMU Sanata Dharma
2015-2016, terimakasih atas doa dan dukungannya.
12. Mama, Om Lug, Om Ci, Bella, Ratih, dan seluruh keluarga yang telah
membantu selama penulisan baik dalam bantuan materi, waktu, dan
moril yang tak terhitung.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini mengingat keterbatasan kemampuan dan pengalaman.
Penulis
(Gusti Ayu Dara Bintang Kejora)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
1. Manfaat Teoritis ................................................................ 7
2. Manfaat Praktis .................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 8
A. Hubungan-Interpersonal .......................................................... 8
1. Definisi Hubungan-Interpersonal ...................................... 8
2. Komponen Hubungan-Interpersonal ................................. 9
3. Faktor yang memengaruhi Hubungan-Interpersonal ......... 11
B. Remaja ..................................................................................... 13
1. Definisi Remaja ................................................................. 13
2. Karakteristik Remaja yang Berkomunikasi Melalui Face-to-
Face dan Instant Messenger .............................................. 14
3. Hubungan-Interpersonal-Remaja ....................................... 15
C. Komunikasi .............................................................................. 15
1. Komunikasi-Interpersonal ................................................. 15
2. Komunikasi Tatap Muka (Face-to-Face) .......................... 16
3. Komunikasi Melalui Instant Messenger ............................ 17
a. Definisi Komunikasi Melalui Instant Messenger ........ 17
b. Jenis Media Sosial ....................................................... 18
c. Dampak Penggunaan Instant Messenger Pada Hubungan-
Interpersonal-Remaja ................................................... 19
D. Perbedaan antara Komunikasi melalui Face-to-Face dan
Instant Messenger .................................................................... 20
E. Dinamika Hubungan-Interpersonal-Remaja yang
Berkomunikasi Melalui Face-to-Face Dan Instant Messenger 21
F. Kerangka Teori ........................................................................ 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
G. Hipotesis .................................................................................. 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 27
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 27
B. Identifitasi Variabel dan Definisi Operasional ........................ 27
1. Identifikasi Variabel .......................................................... 27
2. Definisi Operasional .......................................................... 28
a. Hubungan-Interpersonal .............................................. 28
b. Komunikasi Melalui Face-to-Face dan Instant
Messenger .................................................................... 28
C. Subjek Penelitian ..................................................................... 29
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data ....................................... 29
E. Pelaksanaan Uji Coba .............................................................. 31
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas Alat Pengumpulan
Data .......................................................................................... 32
1. Validitas ............................................................................. 32
2. Seleksi Item ....................................................................... 32
3. Reliablitas Alat Pengumpulan Data ................................... 34
G. Metode Analisis Data .............................................................. 35
1. Uji Asumsi ......................................................................... 35
a. Uji Normalitas ............................................................. 36
b. Uji Homogenitas .......................................................... 36
2. Uji Hipotesis ...................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 37
B. Deskripsi Penelitian ................................................................. 37
1. Deskripsi Subjek ................................................................ 37
2. Deskripsi Data Penelitian .................................................. 40
3. Kategorisasi ....................................................................... 41
C. Analisis Data Penelitian .......................................................... 43
1. Uji Asumsi ......................................................................... 43
a. Uji Normalitas ............................................................. 43
b. Uji Homogenitas .......................................................... 44
2. Uji Hipotesis ...................................................................... 45
3. Uji Tambahan .................................................................... 47
D. Pembahasan ............................................................................. 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 53
A. Kesimpulan .............................................................................. 53
B. Saran ........................................................................................ 53
1. Bagi Orangtua dan Masyarakat ......................................... 53
2. Bagi Remaja ...................................................................... 54
3. Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 55
LAMPIRAN ................................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pemberian Skor Skala Hubungan-Interpersonal-Remaja ............ 30
Tabel 2 Blueprint dan Distribusi Item Skala Hubungan-Interpersonal-
Remaja Sebelum Uji Coba .......................................................... 31
Tabel 3 Blueprint dan Distribusi Item Skala Hubungan-Interpersonal-
Remaja Setelah Uji Coba ............................................................ 34
Tabel 4 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia ............................................ 38
Tabel 5 Deskripsi Subjek Berdasarkan Kepemilikan Aplikasi Instant
Messenger.................................................................................... 38
Tabel 6 Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Aplikasi Instant Messenger 39
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 40
Tabel 8 Norma Kategorisasi ..................................................................... 41
Tabel 9 Kategorisasi Hubungan-Interpersonal Subjek ............................. 42
Tabel 10 Hasil Uji Normalitas.................................................................... 43
Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 44
Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 46
Tabel 13 Hasil Uji Perbedaan Tiap Komponen.......................................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Bentuk Skala Uji Coba ........................................................... 60
Lampiran 2 Hasil Seleksi Item Skala Hubungan-Interpersonal ................. 70
Lampiran 3 Hasil Reliabilitas Skala........................................................... 72
Lampiran 4 Bentuk Skala setelah Uji Coba ............................................... 73
Lampiran 5 Hasil Uji T Mean Empirik ...................................................... 82
Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas ............................................................... 84
Lampiran 7 Hasil Uji Homogenitas ........................................................... 86
Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis ................................................................. 87
Lampiran 9 Hasil Uji Beda Tiap Komponen ............................................. 89
Lampiran 10 Bluprint Skala Hubungan-Interpersonal ................................. 92
Lampiran 11 Informed Consent ................................................................... 97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Santrock (2015) menyatakan bahwa remaja memiliki ciri mampu
mengekspresikan diri, percaya diri, terbuka akan perubahan, dan liberal.
Remaja menginginkan kemandirian dan relasi sebagai pengembangan
kemampuan sosial-emosi. Relasi merupakan sebuah kedekatan yang terjalin
dengan orang lain melalui komunikasi. Seseorang akan berada dalam sebuah
relasi ketika melakukan komunikasi-interpersonal (Beebe, Beebe, &
Redmond, 2011).
Komunikasi-interpersonal merupakan bentuk transaksi dari
komunikasi seseorang dengan orang lain yang saling memengaruhi dengan
tujuan untuk mengelola hubungan (Beebe et.al, 2011). Komunikasi-
interpersonal dapat dilakukan melalui dua cara yaitu, berkomunikasi melalui
face-to-face dan instant messenger. Komunikasi melalui face-to-face
merupakan cara seseorang untuk berkomunikasi dan dapat secara langsung
merespon sinyal dari lawan bicara saat mengadakan hubungan komunikatif.
Komunikasi melalui instant messenger merupakan komunikasi secara tidak
langsung melalui sebuah saluran percakapan yang memungkinkan
penggunanya untuk berkomunikasi secara langsung, namun dengan
menggunakan tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Bentuk transaksi dalam komunikasi ini kemudian akan membentuk
kedekatan. Kedekatan merupakan sebuah pola interaksi dimana seseorang
akan saling bergantung (Kelley, 2002 dalam Mashek & Aron, 2004). Hal ini
ditunjukkan dengan seberapa sering seseorang membagi informasi dan
berinteraksi, pengaruh dari kegiatan masing-masing individu yang
berinteraksi, serta timbal balik yang didapatkan. Mashek & Aron (2004)
menyatakan keeratan akan terbentuk ketika seseorang mendapatkan respon
berupa dukungan sosial, kepercayaan, saling memahami satu sama lain, dan
dapat mengekspresikan emosi yang mengacu pada jenis interaksi tertentu.
Sementara itu, kelekatan merupakan tendensi seseorang untuk dekat secara
emosional dan nyaman ketika orang tersebut hadir (Chaplin, 1989).
Relasi yang terbentuk dari komunikasi-interpersonal yang terus
berlangsung dan memberikan interaksi yang berulang disebut kedekatan-
interpersonal (Beebe et.al, 2011). Relasi yang terjalin tersebut dapat
berkembang menjadi hubungan-interpersonal jika terus saling bertinteraksi.
Hubungan-interpersonal merupakan proses komunikasi untuk membagikan
persepsi sebagai koneksi interdependen antara dua orang atau lebih yang
menghasilkan harapan dan keintiman interpersonal (Beebe et.al, 2011).
Beebe, et.al (2011) memaparkan bahwa pembagian persepsi adalah
membagi informasi dan memercayai bahwa saling berhubungan dalam suatu
relasi. Hal ini dapat terjadi apabila ada keterbukaan diri dari individu sehingga
memunculkan koneksi interdependen yang membuat individu saling
memengaruhi dan bergantung satu sama lain. Harapan relasional akan muncul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan mendorong individu untuk memunculkan sebuah harapan berdasarkan
pengalaman bersosialisasi dan kedekatan. Kedekatan yang terbentuk akan
membuat individu untuk saling menerima dan mengkonfirmasi diri dalam
relasi untuk membentuk keintiman interpersonal.
Hubungan-interpersonal melalui face-to-face memungkinkan
seseorang untuk memeroleh pesan secara langsung tanpa adanya jeda waktu.
Seseorang juga mengetahui secara jelas orang yang sedang diajak
berkomunikasi (Beebe, et.al, 2011). Seseorang akan lebih terbuka saat
berkomunikasi melalui face-to-face karena mendapatkan isyarat non-verbal
yang membuat kepercayaan pada orang lain menjadi lebih besar serta
mengurangi ketidakjelasan dan ambiguitas (Kuang, 2011).
Selfhout, Branje, Delsing, ter Bogt, & Meeus (2009) menyatakan
bahwa remaja dapat memberi dukungan sosial dan meningkatkan kemampuan
sosial dengan menggunakan pesan singkat atau instant messenger sebagai
media berkomunikasi. Mikami, Szwedo, Allen, Evans, & Hare (2010)
menyatakan bahwa remaja menggunakan jejaring media sosial untuk
berkomunikasi dengan teman yang tidak dapat mereka temui secara langsung
(face-to-face). Akan tetapi, seseorang yang berkomunikasi melalui media
sosial khususnya dengan chat atau texting memiliki kekurangan dalam isyarat
non-verbal yang mengurangi kualitas sosio-emosional. Konijn, Veldhuis,
Plaisier, Spekman, & Hamer (2015) menyatakan penggunaan chat yang aktif
oleh individu membuatnya kurang kreatif dan oportunis. Hubungan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
interpersonal melalui media sosial khususnya instant messenger hanya
memfasilitasi terbentuknya hubungan (Hojjat & Moyer, 2017).
UNICEF (2014) menyatakan bahwa 80% anak-anak dan remaja
menggunakan dan mengakses internet setiap hari. Anak-anak dan remaja
tersebut berada dalam rentang usia 10 sampai 19 tahun dengan jumlah 43,5
juta jiwa serta hampir semua responden adalah pengguna internet. Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memaparkan bahwa 95%
pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial (APJII, 2015). Survei
oleh Pew Research Center 2015 menyatakan bahwa 76% remaja
menggunakan media sosial dan 71% remaja menggunakan lebih dari satu jenis
media social (Lenhart, 2015). WeAreSocial mengemukakan bahwa BBM
(BlackBerryMessenger) merupakan aplikasi chat yang memiliki 60 juta
pengguna aktif di Indonesia. Selain itu, negara-negara yang termasuk dalam
APAC (Asian Pacific) lebih banyak menggunakan WhatsApp dan Facebook
Messenger sebagai media untuk berkomunikasi (WeAreSocial, 2016). Hal
tersebut menunjukkan bahwa remaja masa kini baik di dunia internasional
maupun Indonesia hidup dengan jaringan internet dan penggunaan media
teknologi meningkat.
Remaja yang berkomunikasi melalui media sosial khusunya
menggunakan instant messenger akan menghabiskan waktu 1-2 jam untuk
berkomunikasi dan memiliki lebih dari satu aplikasi instant messenger untuk
tetap dapat berkomunikasi (Lenhart, 2015). Remaja yang menggunakan
instant messenger cenderung melakukan oversharing atau membagikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
informasi tentang diri secara berlebihan. Hal ini dikarenakan, remaja lebih
mudah untuk mengekspresikan dirinya dan tidak terlalu mempertimbangkan
pandangan orang lain saat berkomunikasi melalui instant messenger
(Koutamanis, Vossen, Petter, & Valkenburg, 2013).
Remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face akan lebih banyak
menghabiskan waktu dengan teman di suatu tempat. Hasil penelitian Lenhart
(2015) menyatakan bahwa remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face
akan menghabiskan waktu untuk berbincang di sekolah, dirumah, dan dirumah
teman. Remaja akan memilih tempat yang sesuai untuk mengekspresikan
dirinya pada teman sebaya. Remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face
membutuhkan waktu untuk mengadaptasi lingkungan di instant messenger
(Koutamanis et.al, 2013).
Cleemput (2012) menyatakan bahwa cara berkomunikasi tidak terlalu
berpengaruh secara signifikan pada relasi remaja. Pada penelitian Cleemput
tersebut didapatkan hasil bahwa remaja justru mengembangkan hubungan
teman sebaya lebih erat dengan menggunakan media sosial sebagai
perantaranya. Akan tetapi, Shapiro & Margolin (2014) menyatakan bahwa
penggunaan media sosial untuk berkomunikasi oleh remaja tergantung pada
kemampuan sosial remaja. Remaja akan mampu untuk meningkatkan relasi
dengan teman sebaya, meluaskan jaringan pertemanan, dan meningkatkan
keterbukaan diri. Disisi lain, remaja juga akan merasa tertekan untuk terbuka,
mendapat timbal-balik negatif, dan melakukan pembandingan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasar uraian di atas, peneliti menyadari bahwa remaja
membutuhkan relasi dalam masa perkembangannya. Relasi merupakan sebuah
kedekatan yang terjalin dengan orang lain melalui komunikasi. Remaja
membentuk kedekatan-interpersonal untuk mengembangkan kemampuan
sosial. Kemajuan terknologi memfasilitasi remaja untuk berkomunikasi
melalui instant messenger yang terkoneksi dengan jaringan internet. Hasil
penelitian yang sesuai dengan subjek peneliti menyatakan bahwa penelitian
oleh Clemput (2012) bertolak belakang dengan penelitian oleh Shapiro &
Margolin (2014). Hasil penelitian tersebut memiliki karakteristik yang sama
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu remaja yang
menggunakan media sosial sebagai media berkomunikasi. Oleh karena itu
peneliti ingin mengetahui perbedaan hubungan-interpersonal-remaja yang
berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger.
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan hubungan-interpersonal-remaja yang
berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hubungan-
interpersonal-remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face dan instant
messenger.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pengetahuan yang berarti bagi perkembangan ilmu Psikologi di bidang
yang berkaitan dengan kedekatan-interpersonal-remaja yang
berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Orangtua dan Masyarakat:
Penelitian ini diharapkan dapat membantu orangtua dan
masyarakat untuk mengetahui dan memahami cara komunikasi yang
digunakan remaja dalam berinteraksi.
b. Bagi Remaja
Penelitian ini diharapkan dapat membantu para remaja untuk
mengetahui dan mengadaptasi cara berkomunikasi yang sesuai untuk
bersosialisasi dengan teman sebaya, orangtua, dan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hubungan-Interpersonal
1. Definisi Hubungan-Interpersonal
Relasi merupakan sebuah kedekatan yang terjalin dengan orang
lain melalui komunikasi. Kedekatan-interpersonal merupakan relasi yang
terbentuk melalui komunikasi-interpersonal yang terus berlanjut dan
memberikan timbal-balik yang berulang (Beebe, Beebe, & Redmond,
2011). Relasi yang terjalin tersebut dapat berkembang menjadi hubungan-
interpersonal jika terus saling bertinteraksi.
Hubungan-interpersonal adalah suatu hubungan yang mencirikan
proses-proses timbal-balik sebagai hasil dari interaksi individu dengan
individu lainnya (Chaplin, 1989). Hubungan-interpersonal merupakan
sebuah proses komunikasi antara dua orang atau lebih secara tatap muka
(Cangara, 2002). Rakhmat (2009) menyatakan bahwa dalam hubungan-
interpersonal saat seseorang semakin terbuka untuk mengungkapkan
dirinya, maka akan semakin tepat persepsi dirinya dan orang lain,
sehingga komunikasi yang berlangsung akan semakin efektif.
Beebe et.al, (2011) mendefinisikan hubungan- interpersonal
sebagai persepsi yang dibagikan antara dua orang dalam koneksi
interdependen yang menghasilkan harapan dan keintiman interpersonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan beberapa definisi, peneliti memahami bahwa
hubungan-interpersonal merupakan proses komunikasi untuk membagikan
persepsi sebagai koneksi interdependen antara dua orang atau lebih yang
menghasilkan harapan dan keintiman interpersonal (Beebe, et.al, 2011)
2. Komponen Hubungan-interpersonal
Berdasarkan definisi yang telah peneliti pahami, hubungan-
interpersonal menurut (Beebe et.al, 2011) memiliki beberapa komponen,
yaitu :
a. Pembagian-Persepsi
Dalam relasi interpersonal, kedua orang yang berada
didalamnya harus memiliki dan membagi persepsi bahwa mereka
berada dalam sebuah relasi. Semakin besar persamaan persepsi
masing-masing individu, maka semakin kuat relasi tersebut.
Terkadang, hanya satu orang yang memiliki pemahaman bahwa
dirinya berada dalam suatu relasi dengan orang lain. Hal tersebut dapat
menimbulkan obsesi dalam relasi yang tidak sadari.
b. Koneksi-Interdependen
Koneksi-interdependen terbentuk karena kedua pihak saling
bergantung dan saling memengaruhi pihak lainnya dalam memenuhi
kebutuhannya dalam suatu relasi. Koneksi-interdependen menyediakan
motivasi pada relasi yang sedang berlangsung. Hal ini dikarenakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kedua orang yang berada dalam relasi membutuhkan pemenuhan
kebutuhan sehingga akan saling bergantung satu sama lain. Hasil
interaksi ini adalah perubahan dari salah satu pihak yang akan
memiliki dampak pada relasi yang terbentuk dan respon dari
patnernya.
c. Harapan-Relasional
Seseorang yang berada dalam suatu relasi akan terus
berkembang dan saling berinteraksi. Relasi tersebut akan membentuk
suatu pola akan harapan. Saat berinterasksi dengan teman, maka
seseorang akan membentuk suatu harapan berdasarkan pengalaman
dan kedekatan dengan teman tersebut. Ketika seseorang
mengembangakan relasi pada individu atau kelompok maka akan
semakin membentuk harapan yang spesifik akan relasi tersebut
sehingga, seseorang dapat memprediksi hal yang dapat dilakukan
bersama.
d. Keintiman-Interpersonal
Keintiman-interpersonal adalah suatu kedekatan yang
dikonfimasi dan diterima akan masing-masing individu dalam sebuah
relasi. Seseorang akan semakin tergantung untuk menerima dan
mengkonfimasi citra diri ketika relasi tersebut semakin dekat.
Seseorang akan semakin menjadi dirinya ketika kedekatan dengan
orang lain semakin besar. Hal ini dilakukan dengan penerimaan akan
kelebihan dan kekurangan diri sendiri maupun orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Faktor yang memengaruhi Hubungan-interpersonal
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi hubungan-
interpersonal, yaitu:
a) Percaya
Rakhmat (2009) menyatakan percaya merupakan suatu proses
mengandalkan perilaku orang lain untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki dan hasil tidak pasti dan dalam situasi yang penuh risiko.
Percaya meningkatkan komunikasi interpersonal dengan membuka
saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan penerimaan
informasi, dan memperjelas penerima pesan untuk memahami pesan
yang diterima. Percaya berkembang dalam suatu hubungan apabila
seseorang jujur saat berkomunikasi serta didukung oleh sikap
menerima dan empati yang berdasar pada pengalaman berkomunikasi.
b) Sikap suportif
Sikap suportif merupakan suatu keadaan menerima dan
memahami pesan saat berkomunikasi dengan orang lain. Rakhmat
(2009) menyatakan bahwa sikap suportif ditunjukkan dengan perilaku
yang menyampaikan perasaan tanpa menilai, mengkomunikasikan
keinginan untuk bekerja sama memecahkan masalah, tidak
membedakan seseorang dengan orang lain, dan bersedia untuk
menerima kritik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c) Sikap terbuka
Sikap terbuka memiliki pengaruh yang besar dalam
berkomunikasi interpersonal. Sikap terbuka dapat membantu baik
orang lain maupun diri sendiri dalam memahami maksud dari sebuah
pesan. Sikap terbuka bergerak dari informasi umum tentang diri
menuju ke informasi yang lebih personal (Beebe et.al, 2011). Sikap
terbuka dalam relasi dipengaruhi oleh lawan bicara saat berkomunikasi
melalui face-to-face. Sedangkan, sikap terbuka dalam relasi melalui
instant messenger dipengaruhi oleh keterbukaan dari dalam diri
(Kuang, 2011).
d) Kesamaan
Seseorang membuka percakapan untuk membangun relasi
berdasarkan persaman yang dimiliki dalam hal nilai, pengalaman,
perilaku. Beebe et.al (2011) menyatakan kesamaan membantu
seseorang dalam sebuah hubungan untuk saling membagikan aktivitas
dan membuat interaksi semakin menyenangkan dan efektif.
e) Media
Penggunaan media dalam berkomunikasi memengaruhi
hubungan-interpersonal yang terbentuk. Hojjat & Moyer (2017)
menyatakan bahwa hubungan-interpersonal yang menggunakan media
face-to-face memfasilitasi terbentuknya relasi dan keintiman.
Sebaliknya, media sosial khususnya instant messenger hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
memfasilitasi terbentuknya sebuah relasi dalam hubungan-
interpersonal.
B. Remaja
1. Definisi Remaja
Remaja berasal dari kata adolescere (latin) yang memiliki arti
tumbuh menuju kedewasaan. Masa remaja merupakan masa transisi secara
biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi (Steinberg, 2002).
Papalia, Olds, & Feldman (2009) menyatakan bahwa masa remaja
(adolescence) merupakan peralihan masa perkembangan yang berlangsung
sejak usia sekitar 10 atau 11 tahun sampai masa remaja akhir atau usia 20
tahun. Dalam masa ini terdapat perubahan besar dalam aspek fisik,
kognitif, dan psikososial yang saling berkaitan. Remaja adalah individu
yang berusia 12-21 tahun dan sedang mengalami masa peralihan dari masa
anak-anak ke masa dewasa (Monks, 2002).
Berdasarkan beberapa pengertian masa remaja, peneliti memahami
bahwa masa remaja merupakan masa transisi perkembangan antara masa
anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosial-emosional dengan rentang usia dari 10 hingga 21 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Karakteristik Remaja yang Berkomunikasi Melalui Face-to-Face dan
Instant Messenger
Lenhart (2015) menyatakan bahwa remaja menggunakan instant
messenger untuk berkomunikasi dengan teman sebaya. Remaja akan
menghabiskan waktu 1-2 jam untuk berkomunikasi melalui instant
messenger. Remaja yang berkomunikasi melalui instant messenger akan
memiliki lebih dari satu aplikasi instant messenger untuk tetap dapat
berkomunikasi. Remaja yang menggunakan instant messenger akan
melakukan oversharing atau membagikan info secara berlebihan. Hal ini
dikarenakan, remaja lebih mudah untuk mengekspresikan dirinya dan
tidak terlalu mempertimbangkan pandangan orang lain saat berkomunikasi
melalui instant messenger (Koutamanis, Vossen, Petter, & Valkenburg,
2013).
Remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face akan lebih
banyak menghabiskan waktu dengan teman di suatu tempat. Hasil
penelitian Lenhart (2015) menyatakan bahwa remaja yang berkomunikasi
melalui face-to-face akan menghabiskan waktu untuk berbincang di
sekolah, dirumah, dan dirumah teman. Remaja akan memilih tempat yang
sesuai untuk mengekspresikan dirinya pada teman sebaya. Remaja yang
berkomunikasi melalui face-to-face membutuhkan waktu untuk
mengadaptasi lingkungan di instant messenger (Koutamanis et.al, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Hubungan-Interpersonal-Remaja
Remaja memerlukan relasi dengan teman sebaya untuk
perkembangan kemampuan sosial. Remaja menghabiskan waktu lebih
banyak dengan teman sebaya karena menyandarkan dukungan dan
kedekatan kepada teman dibandingkan dengan orangtua (Santrock, 2015).
Papalia, et.al (2009) menyatakan bahwa kedekatan remaja dengan teman
sebaya memberikan perkembangan kognitif dan emosional. Remaja akan
mampu untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan pribadi,
mempertimbangkan sudut pandang orang lain, serta mendapatkan identitas
diri. Remaja yang dapat membentuk hubungan dengan teman sebaya akan
mandiri. Remaja akan berperilaku negatif dan menyimpang serta merasa
kesepian saat tertolak dari teman sebaya. Hal ini disebabkan oleh
kegagalan dalam membentuk relasi.
C. Komunikasi
1. Komunikasi-Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan bentuk transaksi dari
komunikasi seseorang yang saling memengaruhi dengan tujuan untuk
mengelola hubungan (Beebe et.al, 2011).
Rakhmat (2009) menyatakan komunikasi interpersonal terjadi
ketika berkomunikasi dengan seseorang selain diri sendiri. Komunikasi ini
membutuhkan paling sedikit dua orang untuk membagikan informasi,
walau dapat juga terjadi ketika lebih dari dua orang. Komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
interpersonal dapat dibedakan menjadi komunikasi langsung dan tidak
langsung. Komunikasi langsung adalah komunikasi yang dilakukan secara
face-to-face (tatap muka dan dapat dilakukan melalui telepon dan dapat
dikatakan bahwa komunikasi langsung merupakan salah satu cara
berinteraksi antara seseorang dengan orang lain secara langsung
(Rakhmat, 2009).
Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan
melalui perantara dalam menyampaikan pesan seperti surat, fax, dan
media sosial. Media sosial merupakan media komunikasi interpersonal
untuk memfasilitasi pihak-pihak yang berkomunikasi secara tidak
langsung (Effendy, 1986).
2. Komunikasi Tatap Muka (Face-to-Face)
Komunikasi langsung adalah komunikasi yang dilakukan secara
face-to-face (tatap muka) dan dapat dilakukan melalui telepon. Rakhmat
(2009) menyatakan komunikasi tatap muka merupakan salah satu cara
berinteraksi antara seseorang dengan orang lain secara langsung (saling
berhadapan).
Arndt (2011) menyatakan bahwa komunikasi tatap muka
merupakan cara personal dari komunikasi dimana peserta dapat secara
langsung merespon sinyal dari lawan bicara (mimik dan gesture). Umpan
balik dalam komunikasi dengan lawan bicara dan percakapan yang saling
bertukar memberikan kesempatan pemahaman dan kelenturan yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan beberapa definisi diatas peneliti memahami bahwa
komunikasi tatap muka merupakan salah satu cara seseorang untuk
berkomunikasi dan dapat secara langsung merespon sinyal dari lawan
bicara saat mengadakan hubungan komunikatif.
3. Komunikasi Melalui Instant Messenger
a) Definisi Komunikasi Melalui Instant Messenger
Media sosial merupakan salah satu komponen dari komunikasi
interpersonal yang berupa saluran atau sarana untuk memfasilitasi
pihak-pihak yang berkomunikasi secara tidak langsung (Uchajana,
1990). Media sosial merupakan media online yang terhubung dengan
jaringan internet.
Media sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-
elemen individual atau organisasi dan jejaring ini menghubungkan
kesamaan sosialitas (Nawawi, 2008). Firmansyah (2010)
mengemukakan bahwa situs jejaring sosial merupakan sebuah situs
berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat
profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau
menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.
Peneliti memahami media sosial merupakan sebuah situs
struktur sosial yang berupa media dan didesain untuk menyebarkan
pesan melalui interaksi sosial dan dibuat dengan teknik-teknik
publikasi yang sangat mudah diakses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Internet Relay Chat atau instant messenger merupakan sistem
percakapan yang memungkinkan para penggunanya berkomunikasi
seolah-olah secara langsung, namun dengan menggunakan tulisan
(Sosiawan, 2008).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti memahami bahwa
komunikasi melalui instant messenger merupakan komunikasi secara
tidak langsung melalui sebuah saluran percakapan yang
memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi secara langsung,
namun dengan menggunakan tulisan.
b) Jenis Media Sosial
Media sosial memiliki beragam jenis, Sosiawan (2008)
menyatakan tiga fasilitas internet sebagai media berkomunikasi, yaitu :
1) Surat Elektronik (e-mail)
Surat elektronik adalah fasilitas surat menyurat berbasiskan
media website. Surat ini tidak berbentuk fisik dan dikirim melalui
sebuah file dari software yang sudah tersedia. Para pengguna harus
memiliki sebuah akun yang menunjukkan kepemilikan. Jenis surat
elektronik yaitu, yahoo, google, hotmail, rocketmail dan yang
lainnya.
2) Internet Relay Chat
Internet Relay Chat atau Instant Messenger merupakan
sistem percakapan yang memungkinkan para penggunanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
berkomunikasi seolah-olah secara langsung, namun dengan
menggunakan tulisan. Instant Messaging merupakan pelayanan
komunikasi yang sangat terkenal dengan menggunakan internet
dengan tujuan untuk menghubungkan orang dengan membuat
ruang percakapan secara pribadi atau secara kelompok (Ramirez,
2008). Saat ini telah berkembang aplikasi chat atau instant
messenger baik pada komputer ataupun smartphone, seperti yahoo
messenger, omegle, WhatsApp Messenger, LINE, KakaoTalk, BBM
dan yang lain sebagainya.
3) Situs Jejaring Sosial
Situs jejaring sosial (social network service) berkembang
pada website atau laman internet sebagai media komunikasi. Situs
ini memberikan tempat bagi penggunanya untuk membagi info
terkait dirinya. Situs jejaring sosial pada website diantaranya,
Facebook, Twitter, Instagram, Tumblr, Path, MySpace, Google+
dan yang lain sebagainya melalui pemberian komentar.
c) Dampak Penggunaan Instant Messenger Pada Hubungan-
interpersonal-Remaja
Shapiro & Margolin (2014) menyatakan terdapat dampak
positif dan negatif dari penggunaan media sosial (instant messenger)
pada remaja. Dampak yang didapatkan tergantung pada kemampuan
sosial yang dimiliki remaja dalam menjalin relasi. Remaja dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kemampuan menjalin relasi yang tinggi akan dapat meningkatkan
kedekatan dengan teman sebaya, meluaskan jaringan pertemanan, dan
meningkatkan keterbukaan diri. Sebaliknya, remaja dengan
kemampuan menjalin relasi yang rendah akan merasa tertekan untuk
terbuka, mendapatkan timbal-balik negatif, dan melakukan
pembandingan lingkungan antara lingkungan di media sosial dan
lingkungan nyata.
D. Perbedaan antara Komunikasi melalui Face-to-Face dan Media Sosial
Beebe, et.al (2011) menyatakan bahwa komunikasi face-to-face dan
melalui media sosial memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Hal ini dapat dibedakan menjadi lima, yaitu dari segi waktu, derajat
keanoniman, potensi penipuan, isyarat non-verbal, dan jarak.
Dari segi waktu, komunikasi melalui media sosial memungkinkan
seseorang untuk melakukannya secara tidak bersamaan. Seseorang tidak
membaca ataupun mendengar sebuah pesan bersamaan dengan pesan tersebut
dikirim. Ada jeda waktu antara pengiriman dan penerimaan pesan. Sedangkan
pada komunikasi tatap muka, pesan yang dikirim dan diterima secara instan
atau langsung dan simultan serta tidak terdapat jeda waktu antara pesan
dikirim dan diterima.
Komunikasi melalui media sosial memiliki derajat keanonimitas.
Seseorang belum tentu mengetahui secara jelas orang yang diajak
berkomunikasi melalui media sosial. Seseorang memiliki sedikit kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
untuk mengetahui diri orang yang sedang diajak berkomunikasi. Selain itu,
seseorang dapat melakukan sesuatu lebih berani dan jujur daripada saat orang
lain mengetahui secara langsung.
Penipuan secara online terjadi saat mengetik pesan. Hal ini disebabkan
seseorang dapat mengakses sebuah konten dari sebuah pesan tertulis untuk
menipu orang lain. Seseorang semakin mudah untuk membuat karakter palsu,
maka dibutuhkan kehati-hatian dalam membentuk relasi melalui internet.
Komunikasi tatap muka menyajikan isyarat non-verbal lebih banyak
dari komunikasi melalui media sosial. Seseorang yang berkomunikasi tatap
muka dapat tertawa dan tersenyum serta memiliki penekanan pada kata-kata
yang diucapkan secara langsung, sedangkan pada komunikasi melalui media
sosial seseorang perlu menambahkan emoticon (simbol gambar) dan
memberikan huruf kapital pada pesan yang dikirimkan.
Seseorang tidak memiliki jarak secara fisik saat berkomunikasi secara
tatap muka. Kedua orang yang saling berkomunikasi dapat langsung
berhadapan satu sama lain. Seseorang memiliki jarak secara fisik dengan
orang yang diajak berkomunikasi pada komunikasi melalui media sosial,.
Walaupun, kedua orang tersebut berada dalam satu wilayah.
E. Dinamika Perbedaan Hubungan-Interpersonal-Remaja yang
Berkomunikasi Melalui Face-to-Face Dan Instant Messenger
Remaja mengalami transisi perkembangan antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa yang secara sosial ditandai dengan adanya tuntutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
untuk mencapai kemandirian dan perubahan dalam menjalin relasi dengan
orang lain dalam konteks sosial (Santrock, 2015). Wiryanto (2004),
menyatakan bahwa remaja menciptakan suatu interaksi dengan komunitas atau
individu melalui komunikasi. Komunikasi merupakan bentuk interaksi yang
saling memengaruhi satu sama lain dengan bentuk komunikasi verbal dan
non-verbal serta berkomunikasi dapat dibedakan melalui face-to-face dan
instant messenger.
Hubungan-interpersonal terbentuk dengan membagikan informasi
tentang diri, saling menerima dan mengkonfrimasi diri, serta saling
bergantung dan mendukung satu sama lain. Hal ini dilakukan dengan
pembagian-persepsi yaitu membagi informasi dan memercayai bahwa saling
berhubungan dalam suatu relasi. Hubungan-interpersonal juga memunculkan
koneksi-interdependen dimana individu saling memengaruhi dan bergantung
satu sama lain. Harapan-relasional muncul dari pengalaman bersosialisasi dan
kedekatan dengan orang lain. Kedekatan dalam sebuah relasi menimbulkan
keintiman-interpersonal yang membuat individu saling menerima dan
mengkonfirmasi diri dalam relasi (Beebe et.al, 2011).
Santrock (2015) menyatakan remaja membutuhkan relasi untuk
mengembangkan kemampuan sosial. Pengembangan kemampuan sosial
membantu remaja untuk mencapai tugas perkembangan yang harus dilalui.
Remaja yang mampu mengembangkan kemampuan sosial akan mampu
mengekspresikan pemikiran dan perasaan pribadi, mempertimbangkan sudut
pandang orang lain, serta mendapatkan identitas diri. Remaja yang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kegagalan dalam berhubungan-interpersonal cenderung untuk berperilaku
menyimpang, tertolak dari kelompok teman sebaya, dan merasa kesepian.
Remaja yang mengalami kegagalan dapat mengembangkan hubungan melalui
media sosial (Brosch, 2008).
Mikami, Szwedo, Allen, Evans, & Hare (2010) menyatakan bahwa
remaja menggunakan jejaring media sosial untuk berkomunikasi dengan
teman yang tidak dapat mereka temui secara langsung (face-to-face). Instant
Messenger (IM) atau pesan singkat meningkatkan harapan akan koneksi
interpersonal. Hubungan-interpersonal melalui media sosial khususnya
instant messenger hanya memfasilitasi terbentuknya hubungan (Hojjat &
Moyer, 2017). Walaupun relasi dapat terbentuk, namun keintiman yang
terbangun cenderung rendah (Liu, Li, Purwono, Chen, & French, 2015).
Hubungan-interpersonal melalui instant messenger kurang dapat menyajikan
isyarat non-verbal. Isyarat non-verbal pada instant messenger digantikan
dengan emoticon (simbol gambar) yang kemungkinan terdapat kesalahan
persepsi dalam penerimaannya (Beebe, et.al, 2011).
Utz (2015) menyatakan bahwa kedekatan yang dibangun melalui
komunikasi melalui media sosial tergantung pada privasi akun yang dimiliki
seseorang. Seseorang belum tentu mengenal orang yang diajaknya
berkomunikasi dan ada kemungkinan tertipu pada komunikasi melalui instant
messenger. Penggunaan chat yang aktif oleh individu membuatnya kurang
kreatif dan oportunis (Konijn, Veldhuis, Plaisier, Spekman, & Hamer, 2015).
Remaja yang menggunakan teknologi komunikasi menunjukkan penurunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
kualitas komunikasi face-to-face (Sisman, 2012). Remaja yang menggunakan
instant messenger dan memiliki kemampuan menjalin relasi yang rendah akan
merasa tertekan untuk terbuka, mendapatkan timbal-balik negatif, dan
melakukan pembandingan lingkungan antara lingkungan di media sosial dan
lingkungan nyata (Shapiro & Margolin, 2014).
Hubungan-interpersonal melalui face-to-face memungkinkan
seseorang untuk mendapat pesan secara langsung tanpa adanya jeda waktu.
Seseorang juga mengetahui secara jelas orang yang sedang diajak
berkomunikasi (Beebe, et.al, 2011). Hubungan-interpersonal melalui face-to-
face memfasilitasi terbentuknya hubungan dan keintiman dari kedua belah
pihak (Hojjat & Moyer, 2017). Hal ini dikarenakan komunikasi secara face-to-
face memungkinkan pengadaan isyarat komunikasi yang lebih natural, melalui
nada bicara dan bahasa tubuh (body language) serta mengurangi
ketidakjelasan dan ambiguitas dalam pembagian persepsi. Intensitas
komunikasi secara face-to-face yang tinggi dapat membantu seseorang untuk
beradaptasi dengan baik dan memahami apa yang dirasakan oleh diri sendiri
dan lawan bicara (Lee & Sun, 2009). Hal ini meningkatkan koneksi-
interdependen, harapan-relasional, dan keintiman-interpersonal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
F. Kerangka Teori
Remaja berkomunikasi
Melalui face-to-face
Melalui instant messenger
- Waktu : pesan diterima secara
langsung dan bersamaan
- Tingkat anonimitas :
mengetahui secara jelas orang
yang diajak berkomunikasi
- Potensi penipuan : sedikit
potensi penipuan
- Isyarat non-verbal : lebih
banyak menyajikan isyarat non
verbal (mimic dan gesture)
- Jarak : tidak memiliki jarak
fisik
- Waktu : Ada jeda waktu, tidak
membaca ataupun mendengar
sebuah pesan bersamaan dengan
pesan tersebut dikirim
- Tingkat anonimitas : tidak
mengetahui secara jelas orang
yang diajak berkomunikasi
- Potensi penipuan : terdapat
potensi penipuan dan adanya
karakter palsu.
- Isyarat non-verbal : tidak
banyak (digantikan dengan
simbol gambar pada pesan)
- Jarak : memiliki jarak fisik
Hubungan-interpersonal face-to-
face
- Dapat membagi informasi dan
memercayai saling
berhubungan
- Dapat saling memengaruhi dan
bergantung
- Adanya kedekatan dan timbul
harapan pada orang lain tinggi
- Adanya keintiman dan merasa
diterima yang tinggi
Hubungan-interpersonal instant
messenger
- Informasi terbatas karena ada
privasi akun
- Dapat saling memengaruhi dan
bergantung
- Kedekatan dan timbul harapan
pada orang lain rendah
- Keintiman dan merasa diterima
yang rendah
- Memfasilitasi keterikatan dan
isolasi sosial
- Mampu beradaptasi dengan
baik
- Memfasilitasi keterikatan
- Adaptasi kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
G. Hipotesis
Berdasarkan pada uraian teori di atas, peneliti memiliki hipotesis,
bahwa terdapat perbedaan tingkat hubungan-interpersonal-remaja yang
berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian
kuantitatif komparatif bertujuan untuk melihat perbedaan atau
membandingkan variabel yang sama dalam populasi yang berbeda (Azwar,
2015). Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan Hubungan-
Interpersonal-remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face dan instant
messenger.
Desain penelitian ini adalah survei deskriptif cross-sectional.
Penelitian survei berusaha memaparkan kecenderungan, sikap, atau opini dari
suatu populasi tertentu dengan meneliti satu sampel populasi tersebut
(Cresswell, 2009). Penelitian ini menggunakan jenis survei cross-sectional
yaitu variabel yang sama diukur hanya satu kali pada kelompok partisipan
dengan satu atau lebih karakteristik pokok yang berbeda.
B. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
1. Identifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu :
a. Variabel bebas : berkomunikasi melalui face-to-face dan
instant messenger.
b. Variabel tergantung :hubungan-interpersonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Definisi Operasional
a. Hubungan-Interpersonal
Hubungan-interpersonal merupakan persepsi yang dibagikan
antara dua orang dalam koneksi interdependen yang menghasilkan
harapan dan keintiman interpersonal (Beebe, Beebe, & Redmond,
2011). Alat ukur yang akan digunakan merupakan skala Hubungan-
Interpersonal yang dibedakan berdasarkan keadaan cara berkomunikasi
yaitu face-to-face dan instant messenger. Tinggi rendahnya tingkat
hubungan-interpersonal ditentukan oleh total nilai yang diperoleh.
Semakin tinggi nilai yang diperoleh maka semakin tinggi hubungan-
interpersonal pada remaja. Sebaliknya, semakin rendah nilai yang
diperoleh maka semakin rendah tingkat hubungan-interpersonal pada
remaja.
b. Komunikasi Melalui Face-to-Face dan Instant Messenger
Komunikasi face-to-face merupakan salah satu cara seseorang
untuk berkomunikasi dan dapat secara langsung merespon sinyal dari
lawan bicara saat mengadakan hubungan komunikatif.
Komunikasi melalui instant messenger merupakan komunikasi
secara tidak langsung melalui sebuah saluran percakapan yang
memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi secara langsung,
namun dengan menggunakan tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel
non-probability purposive sampling. Non-probability sampling adalah teknik
yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2007). Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2007). Penelitian ini akan melibatkan subjek dengan
karakteristik sebagai berikut :
a. Remaja laki-laki atau perempuan yang berusia 10 hingga 21 tahun.
b. Remaja laki-laki atau perempuan yang memiliki aplikasi instant
messenger dan digunakan sebagai media untuk berkomunikasi.
D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang
dilakukan dengan memberikan kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri dari
pertanyaan terbuka dan pernyataan tertutup yang menggunakan skala. Skala
dalam penelitian ini adalah skala Hubungan-Interpersonal yang terdiri dari
empat indikator yaitu, pembagian-persepsi, koneksi-interdependen, harapan-
relasional, dan keintiman-interpersonal.
Skala ini menggunakan skala Likert atau dapat disebut juga sebagai
method of summated ratings (Supratiknya, 2014). Metode ini meminta subjek
untuk menyatakan kesetujuan-ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
untuk mengukur atribut psikologis yang kemudian dijumlahkan untuk
mendapat pengukuran atas sikap subjek.
Dalam skala penelitian ini, masing-masing item pernyataan memiliki
alternatif jawaban yaitu, Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan favourable yaitu pernyataan yang
mendukung indikator yang akan diukur dengan penilaian. Dalam penelitian
ini, peneliti menempatkan cara berkomunikasi melalui instant messenger (IM)
dan face-to-face (FTF) sebagai pernyataan favourable. Berikut penentuan
penilaian untuk pernyataan favourable pada variabel :
Tabel 1
Pemberian Skor Skala Hubungan-Interpersonal-Remaja
Alternatif Jawaban
Pernyataan Favourable
Instant Messenger
(IM)
Face-to-face
(FTF)
Sangat Setuju 4 4
Setuju 3 3
Tidak Setuju 2 2
Sangat Tidak Setuju 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 2
Blueprint dan Distribusi Item Skala Hubungan-Interpersonal-Remaja
Sebelum Uji Coba
Komponen
Hubungan-
Interpersonal
Item Jumlah Persentase
Pembagian
persepsi
IM 1, 17, 26, 27,
37, 48 6
25%
FTF 8, 9, 16, 36,
44, 45 6
Koneksi
Interdependen
IM 2, 7, 10, 28,
38, 47 6
25%
FTF 15, 18, 24,
25, 34, 35 6
Harapan
relasional
IM 6, 11, 19, 29,
39, 40, 6
25%
FTF 3, 14, 22, 23,
33, 43 6
Keintiman
Interpersonal
IM 12, 20, 30,
31, 41, 46 6
25% FTF 4, 5, 13, 21,
32, 42 6
Jumlah 48 100%
E. Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba skala Hubungan-Interpersonal-Remaja dilakukan pada
tanggal 11 November 2016 di Komunitas Remaja Gereja Kristen Indonesia
(GKI) Gejayan. Peneliti memberikan sejumlah kuisioner pada anggota
komunitas dan mengirimkan tautan kuisioner online pada pembina komunitas
untuk diisi oleh anggota yang tidak hadir saat pertemuan. Pada uji coba skala
peneliti mendapatkan 50 orang subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
1. Validitas
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan uji validitas isi. Uji
validitas isi dilakukan dengan cara meminta professional judgement dan
analisis-oleh-subjek untuk memeriksa kembali kesesuaian antara atribut
dan aspek. Analisis-oleh-subjek bertujuan untuk memastikan subjek
paham dengan item yang telah dibuat (Periantalo, 2015). Peneliti meminta
dua orang remaja untuk memeriksa kesesuaian bahasa agar lebih mudah
dipahami. Professional judgement pada penelitian ini merupakan dosen
pembimbing skripsi.
2. Seleksi Item
Seleksi item bertujuan untuk melihat skor masing-masing item
pada suatu alat ukur. Seleksi item ini dapat dilihat dengan daya beda atau
daya diskriminasi item. Daya diskriminasi item adalah skor kemampuan
sebuah item mampu membedakan antara satu individu dengan kelompok
individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar,
2016). Daya diskriminasi item merupakan indikator dari konsistensi antara
fungsi item dan skala. Item yang baik adalah item yang memiiki fungsi
yang selaras dengan fungsi dari skala yang disusun oleh penyusun (Azwar,
2016).
Daya diskriminasi dilakukan dengan melihat korelasi antara skor
item dengan skor item total. Korelasi antara skor item dengan skor item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
total disebut dengan koefisien korelasi item total (rix). Pemilihan item yang
baik pada penelitian ini memiliki batasan rix sebesar ≥ 0,25, dimana item
yang memiliki daya diskriminasi dengan skor ≥ 0,25 adalah item dengan
daya diskriminasi yang tinggi. Penelitian ini menggunakan taraf
signifikansi p = 0,05 dan komputasi pada skala ini menggunakan software
SPSS 22.0 for windows.
Pada skala Hubungan-Interpersonal, terdapat 48 pernyataan atau
item yang terdiri dari 24 item berkomunikasi melalui instant messenger
(IM) dan 24 item berkomunikasi melalui face-to-face (FTF) yang masing -
masing menunjukkan komponen Hubungan-Interpersonal. Pada pengujian
data skala Hubungan-Interpersonal berkomunikasi melalui IM terdapat
dua puluh satu item yang memiliki nilai rix ≥ 0.25. Sedangkan item yang
memiliki nilai rix ≤ 0.25 ada tiga yaitu item nomor 2, 10, dan 17. Hasil dari
pengujian skala Hubungan-Interpersonal berkomunikasi melalui FTF
terdapat dua puluh tiga item yang memiliki nilai rix ≥ 0.25, sedangkan item
yang memiliki rix ≤ 0.25 ada satu yaitu item nomor 32.
Item yang digunakan pada skala final berjumlah 24 item yang
terdiri dari 12 item skala Hubungan-Interpersonal yang berkomunikasi
melalui instant messenger dan 12 item skala Hubungan-Interpersonal yang
berkomunikasi face-to-face. 24 item ini dipilih berdasarkan nilai rix yang
paling baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3
Blueprint dan Distribusi Item Skala Hubungan-Interpersonal-Remaja
Setelah Uji Coba
Komponen
Hubungan-
Interpersonal
Item Jumlah Persentase
Pembagian
Persepsi
IM 26, 27, 37 3 25%
FTF 9, 8, 16 3
Koneksi
Interdependen
IM 7, 28, 47 3 25%
FTF 15, 24, 25 3
Harapan
Relasional
IM 6, 19, 29 3 25%
FTF 22, 33, 43 3
Keintiman
Interpersonal
IM 12, 30, 31 3 25%
FTF 4, 5, 13 3
Jumlah 24 100%
3. Reliabilitas Alat Pengumpulan Data
Azwar (2015) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukut dapat dipercaya atau
diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana alat ukur dikatakan
konsisten. Reliabilitas pada penelitian ini diukur menggunakan uji
reliabilitas Alpha-Cronbach dengan melihat konsistensi antar bagian-
bagian pada skala. Koefisian reliabilitas minimum adalah 0,70. apabila
koefisien reliabilitas tidak lebih besar dari 0,70 maka dapat dikatakan
sebuah tes atau skala kurang memadai untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Berdasarkan hasil komputasi data pada skala Hubungan-
Interpersonal yang berkomunikasi melalui instant messenger diperoleh
koefisien Alpha-Cronbach (r) sebesar 0,884. Pada skala Hubungan-
Interpersonal yang berkomunikasi melalui face-to-face diperoleh Alpha-
Cronbach (r) sebesar 0,912. Berdasarkan nilai Alpha-Cronbach (r) yang
diperoleh masing-masing skala, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
skala memiliki reliabilitas yang baik.
G. Metode Analisis Data
Analisis data atau pengolahan data dilakukan sebagai suatu cara untuk
mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dibaca
dan dapat ditafsirkan (Azwar, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perbedaan hubungan-interpersonal-remaja yang berkomunikasi
melalui face-to-face dan instant messenger. Uji asumsi dilakukan terlebih
dahulu sebelum uji hipotesis. Uji asumsi akan menguji normalitas dan
homogenitas data yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 22.0 for
windows.
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui terpenuhi atau tidaknya
asumsi yang digunakan untuk uji hipotesis. Asumsi yang diuji adalah
normalitas dan homogenitas sebaran data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat distribusi skor variabel
tertentu pada suatu sampel. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test dan komputasi
dilakukan dengan menggunakan SPSS 22.0 for windows.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui data yang
didapatkan berasal dari populasi yang sama atau tidak. Nilai taraf
signifikansi menjadi kriteria dalam pengujian homogenitas. Data yang
bersifat homogen adalah data dengan nilai taraf signifikansi lebih dari
0,05 (p > 0,05) (Santoso,2015). Uji homogenitas pada penelitian ini
menggunakan nilai Test of Homogenity of Variances Levenne Statistic
dengan SPSS 22.0 for windows.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis uji beda paired
sample. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui perbedaan
hubungan-interpersonal-remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face
dan instant messenger. Uji hipotesis statistik non-parametrik dilakukan
apabila data tidak memenuhi syarat dilakukannya statistik parametrik
(Santoso, 2015). Pada uji hipotesis dengan statistik non-parametrik,
peneliti akan menerapkan non parametric test 2 related samples Wilcoxon
Signed Ranks Test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 November hingga 26 Desember
2016. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner online kepada
remaja yang berusia 10 hingga 21 tahun. Teknis pengambilan data
menggunakan kuisioner online dengan menyebarkan tautan laman kuesioner
kepada remaja melalui aplikasi media sosial. Peneliti mendapatkan 132
kuesioner yang terisi dan kemudian memilih kuesioner yang memenuhi syarat
untuk dapat diproses lebih lanjut dalam pengolahan data berdasarkan umur
dan kepemilikan aplikasi instant messenger.
B. Deskripsi Penelitian
1. Deskripsi Subjek
Subjek pada penelitian ini adalah remaja yang berusia 10 hingga 21
tahun yang berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger
sebagai media untuk berkomunikasi. Subjek pada penelitian ini berjumlah
132 orang. Berikut deskripsi subjek berdasarkan usia, penggunaan instant
messenger, dan aplikasi instant messenger yang digunakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 4
Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
13 2 1,5%
14 3 2,3%
15 3 2,3%
16 4 3%
17 10 7,6%
18 17 12,9%
19 21 15,9%
20 29 22%
21 43 32,6%
Total 132 100%
Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa subjek pada
penelitian berusia 13 hingga 21 tahun. Subjek berumur 21 tahun
merupakan subjek terbanyak dengan jumlah 43 orang.
Tabel 5
Deskripsi Subjek Berdasarkan Kepemilikan Aplikasi Instant
Messenger
Jumlah Kepemilikan
Aplikasi Instant Messenger Jumlah Persentase
1 7 5,30%
2 36 27,27%
3 72 54,54%
>3 17 12,87%
Total 132 100%
Berdasarkan tabel 5, seluruh subjek pada penelitian ini memiliki
aplikasi instant messenger yang digunakan untuk berkomunikasi. Subjek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang memiliki 3 aplikasi instant messenger sebanyak 72 orang. 36 subjek
memiliki 2 aplikasi instant messenger dan 7 subjek memiliki 1 aplikasi
instant messenger. Serta terdapat 17 subjek yang memiliki aplikasi instant
messenger yang lebih dari 3. Hal ini menunjukkan bahwa remaja memiliki
dan menggunakan beberapa aplikasi instant messenger untuk dapat
berkomunikasi.
Tabel 6
Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Aplikasi Instant Messenger
Jenis Aplikasi Instant
Messenger
Jumlah Persentase
BBM 88 24,04%
LINE 127 34,70%
WhatsApp 117 31,97%
Aplikasi Lain 34 9,29%
Total 366 100%
Tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis aplikasi instant
messenger yang digunakan subjek pada penelitian untuk berkomunikasi.
Aplikasi instant messenger LINE merupakan aplikasi yang paling banyak
digunakan dengan hasil 127 subjek. Aplikasi instant messenger WhatsApp
merupakan aplikasi kedua yang digunakan dengan hasil 117 subjek. BBM
aplikasi dengan pengguna sebanyak 88 subjek serta terdapat 34 subjek
yang menggunakan aplikasi selain LINE, WhatsApp, dan BBM untuk
berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Deskripsi Data Penelitian
Pada penelitian ini peneliti membandingkan nilai mean empiris dan
mean teoritis untuk memeroleh informasi tentang skor subjek pada
masing-masing variabel penelitian. Nilai mean empiris diperoleh melalui
perhitungan dengan program SPSS 22.0 for windows. Sedangkan nilai
mean teoritis diperoleh melalui perhitungan manual yaitu : 𝑀𝑖𝑛+𝑀𝑎𝑥
2
Tabel 7
Deskripsi Data Penelitian
Skala N
Sig
(p)
Teoritis Empiris
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
IM 12 0,000 12 48 30 6 24 48 33,89 3,926
FTF 12 0,000 12 48 30 6 29 48 38,41 4,217
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hubungan-interpersonal-
remaja yang berkomunikasi melalui instant messenger memeroleh nilai
mean empiris sebesar 33,89 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) dan
mean teoritis sebesar 30. Hubungan-interpersonal-remaja yang
berkomunikasi melalui face-to-face memeroleh nilai mean empiris sebesar
38,41 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) dan mean teoritis sebesar
30. Kedua hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai mean empiris lebih
tinggi dibandingkan nilai mean teoritis. Perbedaan mean empiris dan mean
teoritis ini menunjukkan bahwa rata-rata skor subjek pada penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
secara signifikan lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor subjek teoritis.
Hal ini berarti, rata-rata skor subjek pada penelitian ini tinggi.
3. Kategorisasi
Kategorisasi dilakukan untuk menempatkan individu dalam
kelompok tertentu dalam posisi yang berjenjang menurut suatu kontinum.
Berdasarkan atribut yang diukur yaitu, rendah ke tinggi. Kategorisasi ini
mengelompokkan skor yang diasumsikan normal, sehingga membuat skor
teoritis yang terdistribusi secara normal (Azwar, 2012). Skor subjek pada
hubungan-interpersonal-remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face
dan instant messenger dikelompokan ke dalam lima kategori yaitu, sangat
rendah; rendah; sedang; tinggi; sangat tinggi. Berikut norma kategorisasi
yang digunakan dalam penelitian ini :
Tabel 8
Norma Kategorisasi
Skor Kategorisasi
X < (µ - 1,5 ϭ) Sangat Rendah
(µ - 1,5 ϭ) ≤ X < (µ - 0,5 ϭ) Rendah
(µ - 0,5 ϭ) ≤ X < (µ + 0,5 ϭ) Sedang
(µ + 0,5 ϭ) ≤ X < (µ + 1,5 ϭ) Tinggi
X ≤ (µ + 1,5 ϭ) Sangat Tinggi
Keterangan :
µ = mean teoritik
ϭ = standard deviasi teoritik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 9
Kategorisasi Hubungan-Interpersonal Subjek
Skala Rentang nilai Kategori Jumlah Persentase
IM
X < 21 Sangat Rendah 0 0%
21 ≤ X < 27 Rendah 4 3,03%
27 ≤ X < 33 Sedang 41 31,07%
33 ≤ X < 39 Tinggi 73 55,30%
X ≤ 39 Sangat Tinggi 14 10,60%
FTF
X < 21 Sangat Rendah 0 0%
21 ≤ X < 27 Rendah 0 0%
27 ≤ X < 33 Sedang 7 5,30%
33 ≤ X < 39 Tinggi 70 53,03%
X ≤ 39 Sangat Tinggi 55 41,67%
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa sebanyak 73 subjek
atau 55,30% memiliki hubungan-interpersonal melalui instant messenger
yang tinggi. Subjek yang memiliki hubungan-interpersonal melalui instant
messenger yang tergolong sedang sebanyak 41 subjek atau 31,07%.
Sebanyak 14 subjek atau 10,60% subjek memiliki hubungan-Interpersonal
melalui instant messenger yang sangat tinggi. Sedangkan subjek yang
memiliki hubungan-interpersonal instant messenger yang rendah sebanyak
4 subjek atau 3,03%.
Hasil tabel kategorisasi hubungan-interpersonal melalui face-to-
face mendapatkan 7 subjek atau 5,30% yang tergolong sedang. Sebanyak
70 subjek atau 53,03% subjek memiliki hubungan-interpersonal melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
face to face yang tinggi. Subjek yang memiliki hubungan-interpersonal
face to face yang sangat tinggi sebanyak 55 orang atau 41,67%.
C. Analisis Data Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi dilakukan untuk melihat data yang diperoleh memenuhi
syarat untuk dianalisa dengan metode parametrik atau non-parametrik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji
data hubungan-interpersonal-remaja yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov pada SPSS for windows 22.0. Pengambilan
keputusan berdasarkan pada besar probabilitas (p). Apabila p > 0,05
maka distribusi dinyatakan normal. Sebaliknya, apabila p < 0,05 maka
dinyatakan data tidak berdistribusi normal.
Tabel 10
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
IM ,102 132 ,002
FTF ,146 132 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Hasil pengujian terhadap subjek pada tabel 10 menunjukkan
nilai Kolmogorov-Smirnov pada skala hubungan-interpersonal melalui
instant messenger memeroleh nilai p = 0,002 dan skala hubungan-
interpersonal melalui face-to-face memeroleh nilai p = 0,000. Kedua
hasil tersebut menunjukkan bahwa sampel data penelitian tidak
berdistribusi normal (p < 0,05). Hal ini berarti sampel data yang
didapatkan berasal dari data yang tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji data yang diperoleh
berasal dari kelompok yang sama atau tidak. Pengambilan keputusan
berdasarkan pada besar probabilitas (p). Apabila p > 0,05 maka data
berasal dari kelompok yang sama. Sebaliknya, apabila p < 0,05 maka
berasal dari kelompok yang berbeda.
Tabel 11
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogenity of Variances
Levene_Statistic Sig.
3,230 0,073
Dari hasil pengujian homogenitas didapatkan nilai Levenne
Statistic sebesar 3,230 dan memeroleh nilai p = 0,073 (p > 0,05). Hal
ini menunjukkan bahwa sampel data berasal dari kelompok yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hipotesis yang diajukan
oleh peneliti diterima atau ditolak. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui perbedaan hubungan-interpersonal-remaja yang
berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger. Metode yang
digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah teknik uji beda non-
parametric test Wilcoxon Signed Ranks Test. Hal ini dikarenakan sampel
data penelitian yang diperoleh tidak memenuhi syarat distribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 12
Hasi Uji Hipotesis
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Rank
FTF-IM Negative Ranks 13a 36,00 468,00
Positif Ranks 113b 66,66 7533,00
Ties 6c
Total 132
a. FTF < IM
b. FTF > IM
c. FTF = IM
Test Statistica
FTF-IM
Z -8,614b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Hasil uji beda Wilcoxon Signed Ranks Test pada tabel 12
menunjukkan nilai signifikan (Asmp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 dimana
kurang dari batas kritis penelitian 0,05. Hasil Z hitung menunjukkan hasil
-8,614 yang berada dibawah batas Z tabel (Ztabel = 1,96). Nilai z tabel
untuk tingkat kepercayaan 0,05 adalah ±1,96 (Santoso, 2015). Hal ini
berarti Ho ditolak (p<0,05; Z hitung<Z tabel) sehingga peneliti dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menyatakan bahwa terdapat perbedaan hubungan-interpersonal-remaja
yang berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger.
Tabel 12 juga menunjukkan hasil sebesar 13 pada negative rank
yang berarti terdapat 13 data skor hubungan-interpersonal melalui instant
messenger lebih tinggi daripada nilai pada face-to-face. Hasil positive rank
menunjukkan 113 data yang memiliki arti terdapat 113 data skor
hubungan-interpersonal melalui face-to-face lebih tinggi daripada nilai
instant messenger. Sedangkan pada hasil ties, terdapat 6 data yang
menunjukkan terdapat 6 data yang memiliki nilai yang sama pada
hubungan-interpersonal melalui instant messenger dan face-to-face.
3. Uji Tambahan
Tabel 13
Uji Perbedaan Tiap Komponen
Komponen
Hubungan-
Interpersonal
Mean SD Z
hitung
Z
tabel
Sig.
2 tailed
Pembagian
Persepsi
IM 8,26 1,31 -6,304
-1,96 0,000
FTF 9,20 1,35
Koneksi
Interdepen
IM 9,04 1,35 -5,080
FTF 9,81 1,32
Harapan
Relasional
IM 8,29 1,33 -8,228
FTF 9,92 1,32
Keintiman
Interpersonal
IM 8,29 1,33 -7,338
FTF 9,48 1,23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan tabel 13 didapatkan hasil Zhitung yang lebih rendah
dari Ztabel pada semua komponen hubungan-interpersonal. Perbedaan
terbesar terlihat pada komponen harapan relasional dengan Z hitung -
8,228. Hasil mean empiris pada tiap komponen hubungan-interpersonal
melalui face-to-face lebih bear dari mean empiris melalui instant
messenger. Hal ini menunjukkan bahwa tiap komponen hubungan-
interpersonal-remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face lebih tinggi
daripada instant messenger. Hasil mean hubungan-interpersonal melalui
face-to-face terbesar diperoleh komponen harapan-interpersonal. Hasil
mean hubungan-interpersonal melalui instant messenger terbesar diperoleh
komponen koneksi-interdependen.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hubungan-
interpersonal-remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face dan instant
messenger. Analisis uji beda pada penelitian ini menggunakan uji beda
Wilcoxon Signed Ranks Test dengan program SPSS 22.0 for windows. Hal ini
dikarenakan sampel data yang didapatkan oleh peneliti merupakan sampel
data yang tidak terdistribusi secara normal. Hasil uji beda menghasilkan nilai
(p < 0,005 ; Z = -8,614 < -1,96). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan hubungan-interpersonal-remaja yang signifikan antara
berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger. Peneliti juga
mendapatkan 113 data positive rank yang berarti skor hubungan-interpersonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
face-to-face lebih tinggi daripada instant messenger. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat hubungan-interpersonal-remaja
yang berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger yang
signifikan dimana hasil nilai hubungan-interpersonal melalui face-to-face
lebih tinggi daripada nilai instant messenger.
Cleemput (2012) menyatakan bahwa komunikasi secara face-to-face
merupakan cara yang paling baik dibandingkan dengan cara berkomunikasi
yang lain dan dipengaruhi oleh kedekatan orang tersebut dalam relasinya. Hal
tersebut sejalan dengan hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa nilai
hubungan-interpersonal melalui face-to-face memiliki hasil yang lebih tinggi
daripada instant messenger.
Data penelitian ini mengungkap bahwa terdapat 70 remaja dengan
hubungan-interpersonal melalui face-to-face dan 73 remaja yang
berkomunikasi melalui instant messenger dengan kategori yang tinggi.
Remaja dengan hubungan-interpersonal melalui face-to-face sebanyak 55
orang dan 14 remaja dengan hubungan-interpersonal melalui instant
messenger dengan kategori sangat tinggi. Hasil tersebut menyatakan bahwa
remaja memiliki hubungan-interpersonal melalui face-to-face maupun instant
messenger. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mikami, et.al (2010) yang
menyatakan bahwa remaja menggunakan jejaring media sosial untuk
berkomunikasi dengan teman yang tidak dapat mereka temui secara langsung
(face-to-face). Hal ini menunjukkan bahwa remaja secara bersamaan
menggunakan cara berkomunikasi melalui face-to-face dan instant messenger
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
serta dilakukan untuk tetap dapat berhubungan dengan kelompok sosial
(Selfhout, et.al, 2009; Cleemput, 2012).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja memiliki lebih dari satu
jenis aplikasi instant messenger. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Lenhart (2015) yang menyatakan bahwa remaja menggunakan lebih dari satu
jenis media sosial untuk berkomunikasi. Peneliti mendapatkan hasil bahwa
aplikasi instant messenger LINE, WhatsApp, dan BBM merupakan aplikasi
yang mayoritas digunakan oleh remaja. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
WeAreSocial bahwa WhatsApp dan BBM mayoritas digunakan sebagai media
berkomunikasi di wilayah Asia-Pasifik. Hal ini menunjukkan kesamaan yang
memengaruhi remaja untuk berusaha tetap saling terhubung dengan memiliki
aplikasi yang sama.
Peneliti melakukan analisis tambahan untuk mengetahui perbedaan
masing-masing komponen hubungan-interpersonal. Hasil analisis
menunjukkan hasil Z hitung yang lebih rendah dari Z tabel pada semua
komponen kedekatan interpersonal. Perbedaan hubungan-interpersonal-remaja
paling besar terlihat dari komponen harapan-relasional dengan hasil p= 0,000
dan z hitung -8,228 < z tabel -1,96. Peneliti juga mendapatkan hasil bahwa
komunikasi melalui face-to-face membuat remaja memiliki harapan-relasional
yang tinggi. Hal ini sejalan dengan Santrock (2015) yang menyatakan bahwa
sikap terbuka dalam hubungan-interpersonal dipengaruhi oleh lawan bicara
saat berkomunikasi melalui face-to-face sehingga, remaja mengharapkan suatu
hal dari teman atau lawan bicara. Remaja memiliki koneksi-interdependen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang tinggi saat berkomunikasi melalui instant messenger. Hal ini menyatakan
bahwa remaja saling memengaruhi dan bergantung dalam suatu relasi untuk
memenuhi kebutuhan.
Remaja memiliki kecenderungan untuk berkomunikasi pada hal yang
disenangi berdasarkan stimulus yang didapatkan dan menguatkan perilaku
pada situasi yang diinginkan. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian ini yang
memperlihatkan bahwa remaja mengembangkan hubungan-interpersonal
melalui face-to-face. Kuang (2011) menyatakan bahwa kepercayaan yang
terbangun melalui komunikasi face-to-face lebih besar daripada melalui media
sosial sebagai perantaranya. Santrock (2015) menyatakan hubungan-
interpersonal melalui face-to-face membuat remaja mampu beradaptasi
dengan baik dan memahami hal yang dirasakan oleh diri sendiri dan lawan
bicara melalui isyarat non-verbal.
Hal ini berkaitan dengan remaja yang bergantung pada dukungan dan
keintiman pada teman sebaya (Santrock, 2015). Hal ini dipengaruhi oleh sikap
terbuka dan kesamaan yang memiliki pengaruh besar dalam berkomunikasi
interpersonal. Sikap terbuka dalam hubungan-interpersonal melalui face-to-
face dipengaruhi oleh lawan bicara sedangkan, sikap terbuka dalam hubungan-
interpersonal melalui instant messenger dipengaruhi oleh keterbukaan dari
dalam diri (Kuang, 2011). Relasi teman sebaya memengaruhi identitas dan
kemampuan sosial remaja dimana seorang remaja mengembangkan sebuah
peran dalam relasi sehingga, remaja memiliki kepercayaan diri dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
mempertimbangkan suatu pemecahan masalah (Beebe, et.al, 2011; Santrock,
2015).
Penelitian ini memiliki keterbatasan dari data yang diperoleh. Hal ini
dikarenakan data hasil penelitian tidak berdistribusi secara normal. Selain itu,
peneliti juga mendapatkan sebaran data subjek berdasarkan usia yang tidak
merata sehingga, hasil dari penelitian ini hanya dapat diaplikasikan pada
subjek sampel penelitian. Penelitian ini juga memiliki keterbatasan untuk
mengungkap tingkat kedekatan relasi teman sebaya. Peneliti belum dapat
mengungkap data hubungan-interpersonal-remaja yang berkomunikasi melalui
face-to-face dan instant messenger yang termasuk dalam kategori tinggi dan
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini diterima. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan
nilai (p = 0,000 < 0,05) dan (Z = -8,614 < Ztabel = 1,96). Perolehan hasil uji
hipotesis ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat hubungan-
interpersonal-remaja yang signifikan dari yang berkomunikasi melalui face-to-
face dan instant messenger. Remaja yang berkomunikasi melalui face-to-face
memiliki tingkat hubungan-interpersonal yang tinggi daripada melalui instant
messenger.
B. Saran
1. Bagi Orangtua dan Masyarakat
Hubungan-interpersonal-remaja dipengaruhi oleh cara
berkomunikasi. Para orangtua dan masyarakat memerlukan pemahaman
akan penggunaan dan kemajuan aplikasi media sosial khususnya aplikasi
instant messenger untuk meningkatkan hubungan-interpersonal dengan
remaja. Keterlibatan orangtua dan masyarakat diharapkan dapat
membangun kedekatan secara emosional agar remaja dapat menumbuhkan
kepercayaan dan keterbukaan serta diterima dengan baik dalam
lingkungan agar mudah untuk membentuk relasi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Bagi Remaja
Remaja membutuhkan dukungan sosial dari teman sebaya untuk
membentuk identitas dan kemampuan sosial melalui hubungan-
interpersonal. Remaja memerlukan pemahaman akan penggunaan
komunikasi dengan bertemu langsung atau melalui aplikasi instant
messenger. Pemahaman tersebut akan membantu remaja mengembangkan
kepercayaan dan keterbukan dalam berinteraksi sehingga, remaja akan
mudah untuk masuk dalam kelompok teman sebaya dan membangun
kedekatan secara emosional, identitas, dan kemampuan sosial.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan kelemahan penelitian yang ada, peneliti menyarankan
untuk mencari sampel data dengan cakupan yang lebih besar serta dapat
menyesuaikan sebaran berdasarkan usia subjek. Penelitian selanjutnya
juga diharapkan untuk dapat mengungkap tingkat kedekatan dalam relasi
remaja dengan membedakan relasi pertemanan remaja yaitu mencakup
teman atau teman dekat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR PUSTAKA
Arndt, C. (2011). The Importance of Face-to-Face Communication in HR
Departments (Tesis Magister). University of Gotenberg, Sweden. Diunduh
dari
https://gupea.ub.gu.se/bitstream/2077/26740/1/gupea_2077_26740_1.pdf
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2015). Profil Pengguna
Jasa Internet Indonesia 2014. Jakarta : Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia. Diunduh dari https://apjii.or.id/survei2016.
Azwar, Dr. S. (2016). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2016). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Azwar, S. (2015). Realibilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Beebe, S. A, Beebe, S. J., & Redmond, M. V. (2011). Interpersonal
Communication: Relating to Others. United State: Pearson.
Brosch, A. (2008). Text Messaging and Its Effect on Youth's Relationship. The
New Educational Review 14 (1), 91-101.
Cangara, H. (2002). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo.
Chaplin. (1989). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers.
Cleemput, K. V. (2010). “I’ll See You on IM, Text, or Call You”: A Social
Network Approach of Adolescents’ Use of Communication Media. SAGE:
Bulletin of Science, Technology & Society, 30 (2), 75-85.
Cleemput, K. V. (2012). Friendship Type, Clique Formation And The Everday
Use Of Communication Technologies In A Peer Grup. Information,
Communication & Society, 15 (8), 1258-1277.
Cresswell, J. W. (2009). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Pendekatan
Kuantitatif Dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi
Keempat). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Effendy, O. U. (1986). Dinamika Komunikasi. Bandung : CV Remaja Karya.
Firmansyah, A. (2010). Situs Jejaring Sosial Menggunakan Elgg. (Makalah Tidak
Diterbitkan). Sekolah Teknik Elektro Dan Informatika. ITB: Bandung.
Hojjat, M. & Moyer, A. (2017). The Psychology of Friendship.New York :
Oxford University Press.
Kemp, A. (2012). Consequences of Socialy Interactive Technologies on
Adolescent (Tesis Magister). Winona State University. Diunduh dari
https://www.winona.edu/counseloreducation/Images/Consequences_of_so
cially_interactive_technologies_on_adolescents_Kemp.pdf
Konijn, E. A., Veldhuis, J., Plaisier, X. S., Spekman, M., & Hamer, A. D. (2015).
Adolescent Development and Psychological Mechanisms in Interactive
Media Use. The Handbook of the Psychology of Communication
Technology, 332-364.
Koutamanis, M., Vossen, H. G. M., Petter, J., & Valkenburg, P. M. (2013).
Practice Makes Perfect: The longitudinal Effect of Adolescents’ Instant
Messaging On Their Ability To Initiate Offline Friendships. Computers in
Human Behavior, 2265-2272.
Kuang, M. (2011). Self-Disclosure and Liking Online and Face-to-Face (Tesis
Magister). The State University of New Jersey, New Bruncwick. Diunduh
dari https://rucore.libraries.rutgers.edu/rutgers-lib/37501/pdf/1/.
Lee, Y., & Sun, Y. (2009). Using instant messaging to enhance the interpersonal
relationships of Taiwanese adolescents: Evidence from quantile regression
analysis. Adolescence, 44(173), 199-208.
Lenhart, A. (2015). Teens, Social Media, & Technology Overview 2015. Diunduh
dari www.pewresearch.org.
Lenhart, A., Smith, A., Anderson, M., Duggan, M., & Perrin, A. (2015). Teens,
Technology, and Friendships. Diunduh dari
www.pewinternet.org/2015/08/06/teens-technology-and-friendships/
Liu, J., Li, D., Purwono, U., Chen, X., French, D. C. (2015). Loneliness of
Indonesian and Chinese Adolescent as Predicted by Relationship With
Friends and Parents. Merril-Palmer Quarterly. 60.3. 362-382
Mashek, D. J., & Aron, A. (2004). Handbook of Closeness and Intimacy. New
Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Mikami, A. Y., Szwedo, D. E., Allen, J. P., Evans, M. A., & Hare, A. L. (2010).
Adolescent peer relationships and behavior problems predict young
adults’ communication on social networking websites. Developmental
Psychology, 46(1), 46–56. doi:10.1037/a0017420.
Monks F.J, Knoers A.M.P., Haditono S.R. (2002). Psikologi Perkembangan
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Edisi Keempat Belas.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Morissan .(2010). Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nawawi, Muhammad Ridwan. (2008). Jejaring Sosial (Social Networking).
Diakses April 2016, www.ridwanforge.net/blog/jejaring-sosial-
socialnetworking
Papalia, D. E., Olds, S. W, & Feldman, R. D. (2009). Human Development Ed. 10
jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika.
Periantolo, J. (2015). Penyusunan Skala Psikologi: Asyik Mudah & Bermanfaat.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rakhmat, J. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ramirez, A., Dimmick, J., Feaster, J., & Lin, S. (2008). Interpersonal media
competition: the gratification niches of instant messaging, e-mail, and
the telephone. Communication Research, 35: 529-547.
Santrock, J. W. (2007). Psikologi Perkembangan Edisi 11 Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
Santrock, J. W. (2015). Adolescence 15th
Ed. Boston: McGraw-Hill.
Santoso, S. (2015). Menguasai Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Media Elex
Media Komputindo.
Selfhout, M H., Branje, S. J. T., Delsing, M., ter Bogt, T. F. M., & Meeus, W.H.J.
(2009). Different types of Internet use, depression, and social anxiety:
The role of perceived friendship quality. Journal of Adolescence, 32(4),
819-833. doi: 10.1016/j.adolescence.2008.10.011.
Shapiro, L. A. & Margolin, G. (2014). Growing Up Wired: Social Networking
Sites and Adolescent Psychosocial Development. Clin Child Fam Psychol
Rev, 17(1). Doi:10.1007/s10567-013-0135-1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sisman, B. (2012). Social Anxiety and Usage of Online Technological
Communication Tools among Adolescents. Journal of Economic and
Social Studies, 3(2), 101-115.
Sosiawan, Edwi Arief. (2008). Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi
Interpersonal Dan Massa. http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/artikel.htm.
Steinberg, L.D. (2002). Adolescence, 6 ed. New York : McGraw Hill Company
Subrahmanyam, K., & Greenfield, P. (2008). Online Communication and
Adolescent Relationships. The Future of Children, 18(1), 119-146.
Sugiyono, Dr. Prof. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV.
ALFABETA
Suprapto, T. (2009). Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta:
Media Pressindo.
Uchajana, O. E. (1990). Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek. Bandung : PT
Remaja Rosda Karya
Utz, S. (2015). The function of self-disclosure on social network sites: Not only
intimate, but also positive and entertaining self-disclosures increase the
feeling of connection. Computers in Human Behavior, 45, 1-10. doi:
10.1016/j.chb.2014.11.076
UNICEF. (2014, 18 Februari). Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia sudah
online, namun masih banyak yang tidak menyadari potensi resikonya.
Diunduh dari https://www.unicef.org/indonesia/id/media_22169.html
Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia
WeAreSocial. (2016, 27 Januari). Digital in 2016. Diunduh dari
https://wearesocial.com/sg/special-reports/digital-2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 1: Bentuk Skala Uji Coba
SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI
Disusun oleh : Emmanuel Maria Magdalena (129114058) Gusti Ayu Dara B. K (129114068)
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Yogyakarta, 2016
Yth.
Dengan hormat,
Kami yang beridentitas di bawah ini :
Nama : Emmanuel Maria Magdalena dan Gusti Ayu Dara B. K
Fakultas/ : Psikologi / Psikologi
Prodi
Universitas : Sanata Dharma
Memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala penelitian
berikut dalam rangka tugas akhir kami. Pada skala ini tidak ada jawaban
benar atau salah. Oleh karena itu, kami harapkan Saudara/i mengisi skala ini
dengan jujur, spontan, dan sesuai dengan kondisi saat ini. Jawaban dan data
yang Saudara/i berikan akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan untuk
penelitian.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama Saudara/i dalam penelitian
ini.
Hormat kami,
Emmanuel Maria Magdalena dan Gusti Ayu Dara B. K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
PERNYATAAN KESEDIAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa saya bersedia mengisi skala ini
dengan suka rela tanpa paksaan atau tekanan dari pihak tertentu demi
membantu terlaksananya penelitian. Semua jawaban dan informasi yang
saya berikan dalam penelitian ini merupakan keadaan yang saya alami dan
bukan pandangan masyarakat pada umumnya. Saya mengizinkan
penggunaan jawaban dan informasi dalam skala ini sebagai data untuk
penelitian.
Yogyakarta, ...................................... Menyetujui
..........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
IDENTITAS RESPONDEN Inisial : Jenis Kelamin : L/P* Usia : ..... tahun Asal Sekolah : Negeri/Swasta* Uang saku perbulan : Rp. ........................ Penggunaan akses internet : Kuota pribadi/wifi/keduanya* *coret yang tidak perlu Aplikasi instant messenger* apa yang Saudara/i miliki? (beri tanda centang ‘’ pada aplikasi yang Saudara/i miliki)?
□ BBM □ LINE
□ WhatsApp □ Lainnya : ...................................
(tuliskan nama aplikasi)
Dalam sehari berapa jam yang Saudara/i habiskan untuk mengakses aplikasi
chat?
(beri tanda centang ‘’ pada rentang waktu)
□ 9 jam/hari □ 7-8 jam/hari □ 5-6 jam/hari
□ 3-4 jam/hari □ 1-2 jam/hari
* instant messenger : sarana mengirim pesan dengan akses internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PETUNJUK SKALA BAGIAN A
1. Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis yang Saudara/i
alami saat ini.
2. Skala ini terdiri dari pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan memiliki
pilihan jawaban sebagai berikut :
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Tugas Saudara/i adalah menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan
dengan memberi tanda centang () pada salah satu kolom pilihan
jawaban yang tersedia.
3. Skala ini terdiri dari 48 pernyataan. Pada skala ini tidak ada jawaban
benar atau salah dan Saudara/i diminta untuk mengerjakan secara
spontan dan sejujur-jujurnya sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini.
4. Contoh pengerjaan :
Jika ingin mengganti jawaban, beri tanda sama dengan (=) pada jawaban
yang sudah dipilih, kemudian beri tanda centang pada jawaban yang
menurut Saudara/i paling sesuai.
5. Periksa kembali jawaban dan jangan sampai ada pernyataan yang
terlewatkan.
6. Terimakasih atas kerjasama Saudara/i dan selamat mengerjakan.
Teman saya menghibur saya ketika gagal melalui aplikasi chat
1
Pernyataan No
STS TS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Saya memiliki ikatan pertemanan dg teman saya ketika berbincang melalui instant messenger.
1
Pernyataan No STS TS S SS
Saya memberikan ucapan selamat pada teman melalui instant messenger seperti yang ia lakukan.
2
Saya berharap teman saya membicarakan topik terhangat dengan berkumpul secara langsung.
3
Mengobrol secara langsung merupakan cara saya untuk membagikan kritik dan saran untuk teman.
4
Teman saya mendukung untuk mencapai hal yang saya inginkan dg memberi ucapan langsung.
5
Saya berharap dapat mengobrol banyak hal dengan teman melalui instant messenger.
6
Saya berharap pesan yg diberikan saat mengobrol langsung dapat diterima dengan baik oleh teman2.
8
Saya mengetahui informasi terkini tentang teman-teman melalui instant messenger.
7
Saya menceritakan perasaan saya (sedih atau senang) ketika berkumpul bersama teman.
9
Teman-teman saya menerima keberadaan saya jika berkomunikasi melalui instant messenger.
10
11 Saya berharap teman saya membicarakan topik terhangat melalui instant messenger.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
12 Teman mendukung saya utk mencapai hal yg diinginkan melalui pesan di-instant messenger.
Pernyataan No STS TS S SS
13 Teman saya menghibur saya ketika gagal dengan bertemu secara langsung.
14 Saya berharap dg ngobrol & kumpul bersama di suatu tempat dpt mempererat pertemanan.
15 Saya berusaha utk mencari tempat mengobrol agar dapat bercerita dengan teman.
16 Saya dapat membagikan rahasia yang saya miliki saat ngobrol dengan teman di suatu tempat.
17 Teman-teman mengetahui informasi tentang diri saya melalui instant messenger.
19 Teman saya dpt membantu menyelesaikan masalah, saat ngobrol melalui instant messenger.
18 Ketika teman saya memilih untuk mengobrol secara langsung maka saya akan ikut mengobrol.
20 Jika saya berbuat salah, saya akan meminta maaf melalui instant messenger.
21 Saya mengingatkan teman saya akan tugas dengan menemuinya secara langsung.
22 Saya berharap dapat ngobrol banyak hal dengan teman ketika bertemu secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
23 Saya berharap dapat berkenalan dengan teman baru saat bertemu dengan orang di suatu tempat.
Pernyataan No STS TS S SS
24 Dg mengobrol langsung memengaruhi hubungan pertemanan saya dalam berkomunikasi.
25 Saya mengetahui informasi terkini tentang teman2 ketika ngobrol bersama di suatu tempat.
26 Saya dapat membagikan rahasia yang saya miliki melalui instant messenger.
27 Saya menceritakan perasaan saya (sedih atau senang) saat ngobrol melalui instant messenger.
28 Saya berusaha utk mencari jaringan internet agar dapat berkomunikasi melalui instant messenger.
30 Memberikan pesan melalui instant messenger mrpkn cara utk membagikan kritik&saran teman.
29 Saya berharap teman saya membalas chat secepat saya membalas chat-nya pada instant messenger.
31 Teman saya menghibur saya ketika gagal melalui instant messenger.
32 Saya membicarakan orang lain ketika sedang berkumpul dengan teman disuatu tempat.
33 Teman dapat membantu menyelesaikan masalah saya saat berbincang langsung di suatu tempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
34 Teman-teman saya menerima keberadaan saya jika mengobrol saat berkumpul bersama.
Pernyataan No STS TS S SS
35 Saya memberikan ucapan selamat pada teman dg bertemu langsung seperti yang mereka lakukan.
36 Hubungan perteman saya menjadi erat ketika mengobrol secara langsung di suatu tempat.
37 Saya berharap pesan yang dikirimkan melalui instant messenger dpt diterima dg baik.
38 Instant messenger yang digunakan oleh teman saya memengaruhi saya untuk memilikinya juga.
39 Saya berharap instant messenger dapat mempererat pertemanan dengan teman saya.
41 Saya mengingatkan teman saya akan tugas yang dimiliki melalui instant messenger.
40 Saya berharap dapat berkenalan dengan teman baru melalui instant messenger.
42 Jika saya berbuat salah, saya akan meminta maaf dengan bertemu secara langsung dengan teman.
43 Saya berharap teman dpt memberikan waktunya utk mengobrol seperti yg saya lakukan.
44 Teman2 mengetahui informasi tentang saya hanya ketika bertemu dengan saya secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Periksa kembali jawaban-jawaban diatas agar terjawab secara lengkap.
Selesai memeriksa, silakan melanjutkan ke halaman selanjutnya
∞Selesai, terimakasih
45 Saya punya ikatan pertemanan dg teman saat ngobrol&berkumpul bersama di suatu tempat.
Pernyataan No STS TS S SS
46 Saya membicarakan orang lain melalui instant messenger.
47 Instant messenger yg digunakan, memengaruhi hubungan pertemanan saya dlm berkomunikasi.
48 Hubungan perteman saya menjadi erat ketika berkomunikasi melalui instant messenger.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 2: Hasil Seleksi Item Skala Hubungan Interpersonal
a. Seleksi Item Skala Hubungan Interpersonal melalui Instant
Messenger
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_01 61,12 68,965 ,322 ,883
Item_02 61,20 70,694 ,169 ,886
Item_06 61,42 65,555 ,512 ,878
Item_07 61,18 67,498 ,465 ,880
Item_10 61,44 70,211 ,173 ,886
Item_11 61,50 67,520 ,459 ,880
Item_12 61,42 66,575 ,591 ,877
Item_17 61,90 70,704 ,127 ,887
Item_19 61,62 65,506 ,582 ,876
Item_20 61,88 65,822 ,465 ,880
Item_26 62,18 65,987 ,481 ,879
Item_27 61,76 66,839 ,461 ,880
Item_28 61,36 63,704 ,668 ,873
Item_29 61,22 61,930 ,687 ,872
Item_30 61,62 64,649 ,606 ,875
Item_31 61,54 65,682 ,689 ,875
Item_37 60,92 67,749 ,508 ,879
Item_38 61,48 68,704 ,252 ,886
Item_39 61,12 63,455 ,692 ,873
Item_40 61,56 67,231 ,366 ,882
Item_41 61,12 68,679 ,329 ,883
Item_46 61,96 67,223 ,450 ,880
Item_47 61,58 65,596 ,464 ,880
Item_48 61,58 66,085 ,505 ,878
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Seksi Item Skala Hubungan Interpersonal melalui Face-to-Face
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_03 40,48 70,949 ,293 ,913
Item_04 40,50 69,316 ,517 ,909
Item_05 40,30 67,520 ,611 ,907
Item_08 40,56 69,558 ,554 ,908
Item_09 40,24 67,656 ,634 ,906
Item_13 40,32 66,753 ,672 ,905
Item_14 40,72 71,308 ,387 ,911
Item_15 40,46 66,458 ,676 ,905
Item_16 40,08 67,259 ,554 ,908
Item_18 40,40 68,531 ,688 ,906
Item_21 39,86 67,796 ,540 ,908
Item_22 40,60 69,959 ,547 ,908
Item_23 40,38 68,771 ,581 ,907
Item_24 40,58 70,126 ,486 ,909
Item_25 40,36 69,541 ,547 ,908
Item_32 39,70 74,908 -,051 ,922
Item_33 40,50 68,418 ,611 ,907
Item_34 40,38 67,914 ,633 ,906
Item_35 40,50 68,378 ,709 ,906
Item_36 40,74 71,502 ,367 ,911
Item_42 40,50 68,418 ,575 ,907
Item_43 40,58 69,922 ,509 ,909
Item_44 40,02 66,714 ,551 ,908
Item_45 40,46 67,723 ,657 ,906
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3: Hasil Reliabilitas Skala
a. Reliabilitas Skala Hubungan Interpersonal melalui Instant
Messenger
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,884 24
b. Reliabilitas Skala Hubungan Interpersonal melalui Face-to-Face
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,912 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 4: Bentuk Skala setelah Uji Coba
SKALA PENELITIAN PSIKOLOGI Dengan hormat, Kami yang beridentitas di bawah ini : Nama : Emmanuel Maria Magdalena dan Gusti Ayu Dara B. K Fakultas/ : Psikologi / Psikologi Prodi Universitas : Sanata Dharma Memohon bantuan dan kesediaan Saudara/i untuk mengisi skala penelitian
berikut dalam rangka tugas akhir kami. Pada skala ini tidak ada jawaban
benar atau salah. Oleh karena itu, kami harapkan Saudara/i mengisi skala
ini dengan jujur, spontan, dan sesuai dengan kondisi saat ini. Jawaban dan
data yang Saudara/i berikan akan dijaga kerahasiaannya dan digunakan
untuk penelitian. Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama Saudara/i dalam penelitian ini. Hormat kami, Emmanuel Maria Magdalena dan Gusti Ayu Dara B. K * Wajib
Identitas
1. Inisial *
2. Jenis Kelamin * Tandai satu oval saja.
Lakilaki
Perempuan
3. Usia (dalam tahun) *
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4. Asal Sekolah * Tandai satu oval saja.
Negeri
Swasta
5. Uang saku perbulan (dalam Rupiah) *
6. Penggunaan akses internet * Tandai satu oval saja.
kuota pribadi^
wifi
keduanya (kuota pribadi dan wifi)
7. Aplikasi instant messenger^^ apa yang Saudara/i miliki? (boleh
memilih lebih dari satu dan sebutkan aplikasi lainnya) * Centang semua yang sesuai.
BBM
LINE
Yang lain:
8. Dalam sehari berapa jam yang Saudara/i habiskan untuk
mengakses instant messenger^^? * Tandai satu oval saja.
> 9 jam/hari
78 jam/hari
56 jam/hari
34 jam/hari
12 jam/hari
^kuota pribadi : pemakaian internet menggunakan data seluler pribadi ^^ instant messenger (IM) : sarana mengirim pesan dengan akses internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
9. Nomor Handphone Pribadi * SKALA BAGIAN A Skala ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis yang Saudara/i alami saat ini. Tugas Saudara/i adalah menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuan dengan memberi tanda pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia. Skala ini terdiri dari 24 pernyataan. Pada skala ini tidak ada jawaban benar atau salah dan Saudara/i diminta untuk mengerjakan secara spontan dan sejujur jujurnya sesuai dengan keadaan Saudara/i saat ini.
10. 1. Saya menceritakan perasaan saya (sedih atau senang) saat
ngobrol melalui instant messenger. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
11. 2. Saya dapat membagikan rahasia yang saya miliki ketika ngobrol
dengan teman di suatu tempat. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
12. 3. Saya berusaha untuk mencari tempat mengobrol yang nyaman
agar dapat bercerita dengan teman. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
13. 4. Saya berharap teman saya membalas chat secepat saya membalas
chatnya. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
14. 5. Teman dapat membantu menyelesaikan masalah saya ketika
berbincang secara langsung di suatu tempat. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
15. 6. Saya mengetahui informasi terkini tentang temanteman melalui
instant messenger. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
16. 7. Dengan mengobrol secara langsung memengaruhi hubungan
pertemanan saya dalam berkomunikasi. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
17. 8. Saya berharap pesan yang dikirimkan melalui instant messenger
dapat diterima dengan baik oleh teman. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
18. 9. Saya berharap dapat mengobrol banyak hal dengan teman
melalui instant messenger. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
19. 10. Teman saya menghibur melalui instant messenger ketika saya
gagal. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
20. 11. Memberikan pesan melalui instant messenger mrpkan cara saya
membagikan kritik dan saran pada teman. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
21. 12. Teman saya mendukung saya utk mencapai hal yg saya inginkan
dgn memberi ucapan secara langsung. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
22. 13. Saya berusaha untuk mencari jaringan internet agar dapat
berkomunikasi melalui instant messenger. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
23. 14. Saya dapat membagikan rahasia yang saya miliki melalui
instant messenger. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
24. 15. Saya menceritakan perasaan saya (sedih atau senang) ketika
berkumpul bersama teman. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
25. 16. Saya berharap dapat ngobrol banyak hal dengan teman ketika
bertemu secara langsung. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
26. 17. Teman saya dpt membantu menyelesaikan masalah saya ketika
berbincang melalui instant messenger. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
27. 18. Saya berharap teman dpt memberikan waktunya untuk ngobrol di
suatu tempat sprti yg saya lakukan. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
28. 19. Instant messenger yang digunakan memengaruhi hubungan
pertemanan saya dalam berkomunikasi. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
29. 20. Saya mengetahui informasi terkini tentang teman2 ketika
sedang mengobrol bersama di suatu tempat * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
30. 21. Ketika saya gagal, teman saya menghibur saya dengan bertemu
secara langsung. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
31. 22. Saya berharap pesan yang diberikan saat ngobrol langsung
dapat diterima dengan baik oleh teman. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
32. 23. Teman saya mendukung untuk mencapai hal yg saya inginkan
melalui pesan diinstant messenger. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
33. 24. Mengobrol secara langsung merupakan cara saya membagikan
kritik dan saran pada teman.. * Tandai satu oval saja.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Periksa kembali jawabanjawaban diatas agar terjawab secara lengkap. Selesai memeriksa, silakan melanjutkan ke bagian selanjutnya.
Diberdayakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 5: Hasil Uji T Mean Empirik
One-Sample Statistics
N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
IM 132 33,89 3,926 ,342
FTF 132 38,41 4,217 ,367
One-Sample Test
Test Value = 30
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
IM 11,373 131 ,000 3,886 3,21 4,56
FTF 22,909 131 ,000 8,409 7,68 9,14
Descriptives
Statistic
Std.
Error
IM Mean 33,89 ,342
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 33,21
Upper
Bound 34,56
5% Trimmed Mean 33,81
Median 33,50
Variance 15,414
Std. Deviation 3,926
Minimum 24
Maximum 48
Range 24
Interquartile Range 5
Skewness ,451 ,211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kurtosis 1,241 ,419
FTF Mean 38,41 ,367
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound 37,68
Upper
Bound 39,14
5% Trimmed Mean 38,34
Median 37,00
Variance 17,786
Std. Deviation 4,217
Minimum 29
Maximum 48
Range 19
Interquartile Range 7
Skewness ,448 ,211
Kurtosis -,495 ,419
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 6: Hasil Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
IM 132 100,0% 0 0,0% 132 100,0%
FTF 132 100,0% 0 0,0% 132 100,0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
IM ,102 132 ,002 ,973 132 ,011
FTF ,146 132 ,000 ,957 132 ,000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 7: Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
hubungan_interpersonal
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3,230 1 262 ,073
ANOVA
hubungan_interpersonal
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Between
Groups 1350,034 1 1350,034 81,327 ,000
Within Groups 4349,205 262 16,600
Total 5699,239 263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 8: Hasil Uji Hipotesis
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum
Maximu
m
IM 132 33,89 3,926 24 48
FTF 132 38,41 4,217 29 48
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
FTF -
IM
Negative
Ranks 13
a 36,00 468,00
Positive Ranks 113b 66,66 7533,00
Ties 6c
Total 132
a. FTF < IM
b. FTF > IM
c. FTF = IM
Test Statisticsa
FTF -
IM
Z -8,614b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Marginal Homogeneity Test
IM & FTF
Distinct Values 25
Off-Diagonal Cases 126
Observed MH Statistic 4238,000
Mean MH Statistic 4536,500
Std. Deviation of MH
Statistic 36,691
Std. MH Statistic -8,135
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 9: Hasil Uji Beda Tiap Komponen
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum
Maximu
m
p_ftf 132 9,2045 1,35206 7,00 12,00
ko_ftf 132 9,8106 1,32003 6,00 12,00
hr_ftf 132 9,9167 1,31951 6,00 12,00
ki_ftf 132 9,4773 1,23230 7,00 12,00
p_im 132 8,2576 1,30543 6,00 12,00
ko_im 132 9,0455 1,35277 5,00 12,00
hr_im 132 8,2879 1,32809 4,00 12,00
ki_im 132 8,2955 1,16395 6,00 12,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
p_im - p_ftf Negative
Ranks 83
a 54,84 4552,00
Positive Ranks 20b 40,20 804,00
Ties 29c
Total 132
ko_im -
ko_ftf
Negative
Ranks 69
d 48,54 3349,50
Positive Ranks 22e 38,02 836,50
Ties 41f
Total 132
hr_im -
hr_ftf
Negative
Ranks 98
g 57,10 5596,00
Positive Ranks 10h 29,00 290,00
Ties 24i
Total 132
ki_im -
ki_ftf
Negative
Ranks 89
j 53,71 4780,00
Positive Ranks 13k 36,38 473,00
Ties 30l
Total 132
a. p_im < p_ftf
b. p_im > p_ftf
c. p_im = p_ftf
d. ko_im < ko_ftf
e. ko_im > ko_ftf
f. ko_im = ko_ftf
g. hr_im < hr_ftf
h. hr_im > hr_ftf
i. hr_im = hr_ftf
j. ki_im < ki_ftf
k. ki_im > ki_ftf
l. ki_im = ki_ftf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Test Statisticsa
p_im -
p_ftf
ko_im -
ko_ftf
hr_im -
hr_ftf
ki_im -
ki_ftf
Z -6,304b -5,080
b -8,228
b -7,338
b
Asymp. Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 10: Blueprint Skala Hubungan-Interpersonal
Komponen Indikator Instant Messenger Face to face
Pembagian
persepsi
Membagi
informasi dalam
relasi, saling
mempercayai
bahwa saling
berhubungan
- Saya merasa
memiliki ikatan
pertemanan
dengan teman
saya ketika
berbincang
melalui instant
messenger
- Saya merasa
memiliki ikatan
pertemanan
dengan teman
saya ketika
berbincang
dengan
berkumpul
bersama di suatu
tempat
- Saya
menceritakan
perasaan yang
saya alami
(sedih atau
senang) ketika
mengobrol
melalui instant
messenger
- Saya
menceritakan
perasaan yang
saya alami (sedih
atau senang)
ketika berkumpul
bersama teman
- Saya dapat
membagikan
rahasia yang
saya miliki
melalui instant
messenger
- Saya dapat
membagikan
rahasia yang saya
miliki ketika
berbincang
bersama teman di
suatu tempat
- Teman-teman
mengetahui
informasi
tentang diri
saya melalui
instant
messenger
- Teman-teman
mengetahui
informasi tentang
diri saya hanya
ketika bertemu
dengan saya
secara langsung
- Hubungan
perteman saya
menjadi erat
ketika
- Hubungan
perteman saya
menjadi erat
ketika mengobrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
berkomunikasi
melalui instant
messenger
secara langsung
di suatu tempat
- Saya berharap
pesan yang
saya kirimkan
melalui instant
messenger
dapat diterima
dengan baik
oleh teman
saya
- Saya berharap
pesan yang saya
berikan saat
mengobrol secara
langsung dapat
diterima dengan
baik oleh teman
saya
Koneksi
Interdependen
Saling
mempengaruhi
satu sama lain
dan saling
bergantung dalam
memenuhi
kebutuhannya
- Saya
memberikan
ucapan selamat
pada teman
melalui instant
messenger
seperti yang
teman saya
lakukan
- Saya memberikan
ucapan selamat
pada teman
dengan bertemu
langsung seperti
yang teman saya
lakukan
- Instant
messenger
yang digunakan
oleh teman
saya
memengaruhi
saya untuk
memilikinya
juga
- Ketika teman
saya memilih
untuk mengobrol
secara langsung
maka saya akan
ikut mengobrol
- Teman-teman
saya menerima
keberadaan
saya jika
berkomunikasi
melalui chat
- Teman-teman
saya menerima
keberadaan saya
jika mengobrol
saat berkumpul
bersama
- Saya berusaha
untuk mencari
jaringan
internet untuk
- Saya berusaha
untuk mencari
tempat
mengobrol yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
dapat
berkomunikasi
melalui instant
messenger
nyaman agar
dapat bercerita
dengan teman
saya
- Instant
messenger
yang digunakan
oleh teman
saya
memengaruhi
hubungan
pertemanan
saya dalam
berkomunikasi
- Dengan
mengobrol secara
langsung
memengaruhi
hubungan
pertemanan saya
dalam
berkomunikasi
- Saya
mengetahui
informasi
terkini tentang
teman-teman
melalui instant
messenger
- Saya mengetahui
informasi terkini
tentang teman-
teman ketika
sedang
mengobrol
bersama di suatu
tempat
Harapan
relasional
harapan dalam
suatu relasi saat
berinteraksi
dengan teman
berdasarkan
pengalaman dan
kedekatan
- Saya berharap
teman saya
membicarakan
topik terhangat
melalui chat.
- Saya berharap
teman saya
membicarakan
topik terhangat
dengan
berkumpul
bersama secara
langsung
- Saya berharap
teman saya
membalas chat
secepat saya
membalas chat-
nya.
- Saya berharap
teman dapat
memberikan
waktunya untuk
mengobrol di
suatu tempat
seperti yang saya
lakukan
- Saya berharap
instant
- Saya berharap
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
messenger
dapat
mempererat
pertemanan
dengan teman
saya
mengobrol
dengan
berkumpul
bersama dapat
mempererat
pertemanan
- Saya berharap
teman saya
dapat
membantu
menyelesaikan
masalah saya
ketika
berbincang
melalui instant
messenger
- Saya berharap
teman saya dapat
membantu
menyelesaikan
masalah saya
ketika berbincang
secara langsung
di suatu tempat
- Saya berharap
dapat
berkenalan
dengan teman
baru melalui
instant
messenger
- Saya berharap
dapat berkenalan
dengan teman
baru saat bertemu
dengan orang di
suatu tempat.
- Saya berharap
dapat
mengobrol
banyak hal
dengan teman
melalui instant
messenger
- Saya berharap
dapat mengobrol
banyak hal
dengan teman
dengan bertemu
secara langsung
Keintiman
Interpersonal
Merasa diterima,
saling mengerti
kekurangan dan
kelebihan, tidak
menyembunyikan
diri
- Memberikan
pesan melalui
instant
messenger
merupakan cara
saya untuk
membagikan
kritik dan saran
untuk teman
saya
- Mengobrol secara
langsung
merupakan cara
saya untuk
membagikan
kritik dan saran
untuk teman saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
- Teman saya
mendukung
saya untuk
mencapai hal
yang saya
inginkan
dengan
memberi pesan
melalui instant
messenger
- Teman saya
mendukung saya
untuk mencapai
hal yang saya
inginkan dengan
memberi ucapan
secara langsung
- Jika saya
berbuat salah,
saya akan
meminta maaf
melalui instant
messenger
- Jika saya berbuat
salah, saya akan
meminta maaf
dengan bertemu
secara langsung
dengan teman
saya.
- saya
mengingatkan
teman saya
akan tugas
yang dimiliki
melalui instant
messenger
- saya
mengingatkan
teman saya akan
tugas dengan
menemuinya
secara langsung
- saya
membicarakan
orang lain
melalui instant
messenger
- saya
membicarakan
orang lain ketika
sedang
berkumpul
dengan teman
disuatu tempat
- teman saya
menghibur saya
ketika gagal
melalui instant
messenger
- teman saya
menghibur saya
ketika gagal
dengan bertemu
secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related