plagiat merupakan tindakan tidak terpuji1].pdfmesin penmer,sih diiri buah salak dosen pembimbing:...
Post on 09-Jul-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
MESIN PEMBERSIH DURI BUAH SALAK
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Teknik Mesin
Oleh :
ELPIDIUS PANDU SETYANTO
NIM : 085214018
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
CLEANING MACHINES ''SALACCA EDULIS''
FINAL PROJECT
Presented as partitial fulfilment of the requirement
to obtain the Sarjana Teknik degree
in Mechanical Engineering
by
ELPIDIUS PANDU SETYANTO
Student Number : 085214018
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MESIN PENMER,SIH DIIRI BUAH SALAK
Dosen Pembimbing:
Ir. Pefius Kanisius Punradi, M. T.
-l
Tanggal : 30 Januari 2013
lll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ketua
MESIN PEMBERSIH DURI BUAH SALAK
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
NAMA : ELPIDIUS PANDU SETYANTON.I.M :085214018
Telah dipertahankan di depan Dewan Pengujipada knggal
30 Januari 2013
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
: Dr. Drs. (Vet.) Asan Damanik M. Si.
Anggota : Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M. T.
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Yogyakarta, 30 Januari 2013
akultas Sains dan TeknologiSanata Dharma
gyakarta
Paulina Heruhingsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc.
lv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAI\ KEASLIAN TUGAS AKIIIR
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam Tugas Akhir
denganjudul:
MESIN PEMBERSIH DIIRI BUAH SALAK
Yang dibuat untuk melengkapi persyaratan yang wajib ditempuh untuk menjadi
Sarjana Teknik pada Program Strata-l, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sejauh yang saya ketahui bukan
merupakan tiruan dari tugas akhir yang sudah dipublikasikan di Universitas Sanata
Dharma maupun di Perguruan Tinggi manapun. Kecuali bagian informasinya
dicantumkan dalam daftar pustaka.
Dibuat di : Yogyakarta
Padatanggal : 30 Januari 2013
Prurr' (,'l , -l-*/,(-t t'
(Elpidius Pandu Setyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PER}IYATAAN PERSETUJUAI\IPUBLIKASI KARYA ILMIAII UNTUK KEPENTINGAI\ AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : ELPIDIUS PANDU SETYANTO
Nomor Mahasiswa : 085214018
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
MESIN PEMBERSIH DI]RI BUAH SALAK
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam bentuk pangkala data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikanya di Intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta iojin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencanfumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dendan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 Januari 2013
,Vtr,.t\
( Elpidius Pandu Setyanto )
vl
Yadg'menI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
INTISARI
Salak merupakan tanaman tropis yang memiliki nama ilmiah Salacca Edulis
yang hanya tumbuh di daerah tropis. Masalah bagi penikmat buah salak yaitu ketika
mengupas kulit, karena pada bagian kulit terdapat duri-duri halus, yang dikeluhkan
oleh para petani buah salak tidak dapat membersihkan secara sempurna jika harus
menyikat buah salak satu persatu dengan menggunakan sikat,karena selama ini petani
hanya melakukan pembersihan duri itu dengan cara tradisional saja, dengan cara
tradisional membantingkan buah salak atau menyikat satu-persatu tidaklah efisien
waktu dan tenaga. Duri buah salak butuh dibersihkan terlebih dahulu sebelum
membuka kulit buah salak dan mengkonsumsi, karena duri akan melukai ketika
membuka kulit jika tidak dibersihkan terlebihdahulu.
Oleh karena petani buah salak berharap ada mesin yang dapat membantu
petani untuk membersihkan duri buah salak, perancangan ini ditujukan supaya
menghemat tenaga para petani, dan dapat meningkatkan kapasitas perharinya jika
dalam 1hari dengan cara manual hanya mendapat 10-20 kg/jam, diharapkan dengan
perancangan mesin ini dapat melebihi 10-20 kg/jam.
Mesin yang dibuat adalah mesin dengan menggunakan sikat yang dirajutkan
pada pipa PVC yang berjumlah 8 pipa, digerakan menggunakan mesin AC, 1 HP,
menggunakan transmisi daya sproket dan rantai, pully dan belt dan elemen mesin
seperti : poros, pasak, bantalan. Penelitian yang diambil adalah kapasitas yang dapat
dibebankan dan dihasilkan oleh mesin dalam 1jam.
Mesin pembersih duri buah salak mampu bekerja dengan baik untuk
membersihkan duri buah salak. Dari hasil pembersihan ternyata mesin mampu
melebihi kapasitas yang dihasilkan mesin pembersih duri buah salak adalah 27,5
kg/menit.
Kata kunci : duri buah salak, mesin pembersih, kapasitas yang dihasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat yang
telah diberikan dalam penyusunan Tugas Akhir ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat yang wajib untuk setiap
mahasiswa jurusan Teknik Mesin. Tugas akhir ini dilaksanakan dalam rangka
memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana S-1 pada jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Berkat bimbingan, dukungan dan nasihat dari berbagai pihak, akhirnya Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini dengan segenap
kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Paulina Heruningsih Prima Rosa, S. Si., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Sains
dan teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M. T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sekaligus sebagai Pembimbing Tugas
Akhir ini.
3. RB. Dwiseno Wihadi,S.T., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
4. Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M. T., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir
5. Semua Dosen Teknik Mesin yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
6. Semua rekan-rekan Teknik Mesin yang sudah mendukung jalannya
pengerjaan alat.
7. Orang tua yang telah memberikan dukungan selama berjalannya pengerjaan
Tugas Akhir.
8. Bengkel bubut Kharisma, yang telah membantu pembuatan mesin pembersih
duri buah salak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan pengalaman dan pengetahuan yang masih terbatas, mungkin terdapat
banyak kekurangan dalam Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Semoga Tuhan melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada kita semua.
/ntYo gyakarta,,l o r anurlir z o r,lr/
i{c*v"'-\/'1 I )'\.-{ \
PenulisElpidius Pandu Setyanto
1X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……….……………...……………………………….. i
TITLE PAGE ……...…………….......……………............……………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……..……….....…....……………………… iii
DAFTAR DEWAN PENGUJI …….……….……............………………… iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR …....................................... v
LEMBAR PUBLIKASI ……………………………………………………. vi
INTISARI ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ……………..………..........………............………... viii
DAFTAR ISI ……….………..........…..............………..…............………... x
DAFTAR GAMBAR ………......................................................................... xiii
DAFTAR TABEL …...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ………...……………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang .……………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Penelitian ……...……………………………………………... 3
1.3 Batasan Masalah…............................................................................ ... 3
1.4 Manfaat Penelitian………..................................................................... 4
1.5 Rancangan Alat dan Cara Kerja............................................................. 4
1.6 Cara Kerja dan Fungsi Elemen Mesin.................................................... 6
BAB II PERANCANGAN MESIN PEMBERSIH DURI BUAH
SALAK...............…..................................…............…….…………. 9
2.1 Rancangan …………..................……………………….......…......... 9
2.2 Langkah-langkah Perancangan……........................………....……... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III RANCANGAN SABUK DAN PULLY...…………….…………. 12
3.1 Macam - Macam Sabuk..................……………...……...………….... 12
3.1.1 Transmisi Sabuk Datar ..........………………………………............ 12
3.1.2 Tansmisi Sabuk- V.........................………………………..........…. 13
3.1.3 Transmisi Sabuk Gilir ….............……............…………………....... 14
3.2 Perancangan Sabuk dan Pull................................................................. 15
BAB IV PERANCANGAN RANTAI DAN SPROKET......……….…..….. 31
4.1 Transmisi Rantai Rol ..………............………...……...........….……... 31
BAB V PERANCANGAN POROS.............................................................. 38
5.1 Macam - Macam Poros....................................................................... 38
5.2 Hal - Hal Yang Penting Dalam Perancangan Poros........................... 39
5.2.1 Kekuatan Poros................................................................................... 39
5.2.2 Kekakuan Poros.................................................................................. 40
5.2.3 Putaran Kritis...................................................................................... 40
5.2.4 Korosi.................................................................................................. 40
5.2.5 Bahan Poros........................................................................................ 41
5.3 Perhitungan Poros Dengan Beban Lentur dan Puntir......................... 42
BAB VI SIKAT PEMBERSIH ..................................................................... 46
6.1 Kegunaan Sikat ................................................................................... 46
6.2 Bahan ................................................................................................. 46
6.3 Cara Pembuatan ................................................................................. 47
BAB VII BANTALAN ................................................................................. 48
7.1 Macam - Macam Bantalan.................................................................. 48
7.1.1 Atas Dasar Gerakan Bantalan Terhadap Poros................................... 48
7.1.2 Atas Dasar Arah Beban Terhadap Poros............................................. 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
7.2 Macam -Macam Bahan Untuk Bantalan............................................. 52
BAB IX PENUTUP .....……….......................................................……..... 54
9.1 Kesimpulan …….……............…………………………........………… 54
9.2 Saran …………............……............……………................…………… 55
DAFTAR PUSTAKA …………………….………………...………....…… 56
LAMPIRAN ...………..…………………………………...………………... 57
1. Spesifikasi................................................................................................. 57
2. Gambar Alat.............................................................................................. 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.5.1 Mesin Pembersih Duri Buah Salak(tampak samping).....….. 4
Gambar 1.5.2 Mesin Pembersih Duri Buah Salak(tampak atas).......….….. 5
Gambar 3.1 Kontruksi Sabuk- V............................…………………….. 13
Gambar 3.2 Diagram Pemilihan Sabuk- V..............……..............….….. 17
Gambar 3.3 Ukuran Penampang Sabuk- V.................................... .......... 18
Gambar 3.4 Sudut Kontak...................................................................….. 22
Gambar 3.5 Perhitungan Panjang Keliling Sabuk...................………….. 25
Gambar 3.6 Profil Alur Sabuk- V.......................................................….. 27
Gambar 3.7 Penyetelan Jarak Sumbu Poros........................................….. 29
Gambar 3.8 Lenturan Sabuk................................................................….. 29
Gambar 4.1 Rantai Rol........................................................................….. 31
Gambar 4.2 Gerakan Rantai Rol..........................................................….. 32
Gambar 4.3 Ukuran Utama..................................................................….. 33
Gambar 4.4 Kapasitas Rantai Rol........................................................….. 33
Gambar 4.5 Diagram Pemilihan Rantai Rol........................................….. 34
Gambar 5.1 Macam - Macam Bantalan Gelinding..............................….. 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Faktor Koreksi................................................................ 16
Tabel 3.2 Panjang Sabuk- V Standar............................................... 20
Tabel 3.3 Faktor Koreksi(Kθ).......................................................... 23
Tabel 3.4 Kapasitas Daya Yang Ditransmisikan Untuk Satu Sabuk 24
Tabel 3.5 Ukuran Pully V............................………….................... 26
Tabel 3.6 Daerah Penyetelan Jarak Sumbu Poros........................... 30
Tabel 4.1 Faktor Koreksi(rantai)..................................................... 35
Tabel 4.2 Faktor Koreksi Untuk Rantai berangkaian Banyak........ 36
Tabel 5.1 Penentuan Standar Poros................................................. 41
Tabel 5.2 Faktor Koreksi Daya Yang Akan
Ditransmisikan(poros)..................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah salak selain nikmat untuk di konsumsi ternyata juga dapat
digunakan sebagai obat. Diantaranya sebagai obat diare, obat mata atau untuk
mengobati rabun jauh. Hal ini dikarenakan kandungan zat gizi yang ada di
buah salak. Buah salak yang masih baru di petik dari pohonnya memiliki duri
yang tajam dan sangat mengganggu ketika akan mengupas kulit buah salak
untuk di konsumsi. Duri buah salak adalah duri-duri kecil yang menyelimuti
permukaan dari kulit buah salak.
Proses pembersihan duri buah salak masih dilakukan secara tradisional
oleh para petani buah salak. Setelah di panen, salak dibersihkan dengan
melakukan pembantingan ke ubin atau dengan penyikatan secara manual
menggunakan sikat yang dapat menghasilkan 10-20 kg buah salak/jam.
Dengan cara ini, beberapa buah salak menjadi rusak dan dapat berakibat
menurunnya kualitas buah salak. Selain itu, kualitas kebersihan duri tidak bisa
optimal.
Buah salak biasanya di jual masih dalam bentuk bongkahan oleh
petani salak. Akan tetapi, buah salak yang dijual di dalam swalayan sudah di
lepas dari batangnya dan dilakukan pengepakan tiap kg. Oleh sebab itu, buah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
salak sebelum di pack perlu di bersihkan hingga sempurna, hal ini berfungsi
pula untuk menarik minat beli konsumen.
Maka dari itu penulis mencari informasi mengenai kendala-kendala
yang dikeluhkan untuk proses pembersihan duri buah salak tersebut. Menurut
petani pada bagian pembersihan duri buah salak sebelum dipasarkan, petani
belum mendapatkan solusi untuk mempercepat pembersihan duri buah salak,
agar lebih cepat bersih dan tidak mengalami kerusakan.
Di samping itu, terkait dengan semakin banyaknya permintaan
pengiriman buah salak ke berbagai kota, maka petani menginginkan kerja
yang lebih cepat dalam proses pembersihan tersebut. Dari sinilah penulis
terinspirasi untuk membuat mesin yang bisa digunakan untuk membersihkan
buah salak yang lebih efisien dengan kapasitas lebih dari 10 - 20 kg/jam yang
sudah bertahun-tahun dilakukan oleh para petani buah salak.
Alat ini dirancang guna membantu petani dalam proses pembersihan
buah salak hingga optimal. Perancangan mesin pembersih duri buah salak
dengan sistem sikat putar vertikal dengan arah gerak buah salak menuju ke
atas dapat membersihkan dengan sempurna. Manfaat dengan adanya alat ini
adalah untuk mempermudah mengkomsumsi agar proses mengkonsumsi tidak
melukai tangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.2 Tujuan Perancangan
Tujuan Tugas Akhir ini adalah :
a. Merancang dan membuat mesin pembersih duri buah salak.
b. Mengetahui kapasitas buah salak yang dihasilkan oleh mesin pembersih
duri buah salak.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah yang ada dalam perancangan mesin pembersih duri buah
salak ini adalah:
a. Transmisi daya menggunakan sproket, rantai, pully, belt, poros, bantalan
dan pasak,
b. Mempergunakan daya motor listrik 1 HP dengan rpm: 1420,
c. Mempunyai ukuran dimensi alat kurang lebih panjang 1500 mm x lebar
700 mm x tinggi 800 mm,
d. Jumlah sikat pembersih yaitu 8 buah pada bagian sikat utama, dan 4 buah
sikat di bagian atas sikat utama,
e. Menggunakan bantalan gelinding pillow block.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.3 Manfaat Pembuatan Mesin Pembersih
Mesin pembersih duri buah salak hasil rancangan diharapkan dapat
bermanfaat antara lain:
a. Mempercepat proses pembersihan duri buah salak terutama untuk di jual di
swalayan,
b. Menghemat tenaga kerja,
c. Sebagai referensi dalam pembuatan mesin pembersih duri buah salak,
d. Meningkatkan kualitas kebersihan buah salak.
1.5 Rancangan Alat dan Cara Kerja
Rancangan mesin pembersih duri buah salak dapat digambarkan seperti di
bawah ini:
a
b
c
d
f h
gi
Gambar 1.5.1 Mesin Pembersih Duri Buah Salak (tampak samping)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Gambar 1.5.2 Mesin Pembersih Duri Buah Salak (tampak atas)
Keterangan Gambar 1.5.1 dan 1.5.2
a. Motor listrik AC
b. Poros motor
c. Puli
d. Sabuk
e. Sprocket
f. Rantai
g. Sikat pembersih duri
h. Wadah duri buah salak
i. Bantalan
j. Poros PVC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.6 Cara kerja dan fungsi elemen mesin
Cara Kerja Mesin Pembersih
Penggunaan mesin pembersih duri buah salak ini harus memperhatikan
prosedur yang sudah dibuat demi menjaga efisiensi mesin. Prosedur yang
harus diperhatikan adalah:
a. Setelah salak yang dipanen di kumpulkan untuk dibersihkan, terlebih
dahulu pastikan mesin sudah dalam kondisi mesin hidup,
b. Saat posisi mesin hidup, sikat pembersih akan berputar,
c. Kemudian masukkan buah salak ke tempat di bagian bawah yang sudah
di sediakan. Lalu buah salak secara otomatis di bawa naik melewati
sikat-sikat yang berfungsi membersihkan duri buah salak,
d. Buah salak masuk sesuai volume yang dapat ditampung,
e. Selama proses berlangsung, masukan terus buah salak dari bagian
bawah,
f. Proses pembersihan selesai, mesin dimatikan kemudian penampung
kotoran pada bagian bawah sikat dibersihkan.
Mesin pembersih duri memakai motor AC 1 HP, 1420 rpm, sebagai
sumber daya. Putaran 1420 rpm akan direduksi melalui sabuk, dan putaran
poros akan direduksi berkali-kali. Dengan putaran akhir tersebut maka sikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pembersih buah salak berputar, buah salak dimasukan dari bagian bawah
maka buah salak akan terbawa sikat ke bagian atas. Dengan putaran akhir
yang rendah maka buah salak yang akan dibersihkan tidak mudah
terlempar dan pecah.
Elemen-Elemen Mesin Dan Fungsinya :
a. Motor listrik AC : Sebagai sumber daya ( 1 HP), dengan rpm 1420, 1
phase,
b. Poros : Suatu bagian elemen mesin yang berputar biasanya
berpenampang bulat, di mana terpasang elemen-
elemen seperti roda gigi, puli, engkol dan elemen
pemindah daya lainnya,
c. Puli : Puli merupakan salah satu elemen mesin yang
berfungsi untuk mentransmisikan daya,
d. Sabuk : Suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus
putaran dan daya dari proses penggerak ke poros
yang digerakkan,
e. Sprocket : Mentranfer putaran, sprocket merupakan salah
satu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
f. Ranta : Sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak ke poros yang digerakan,
g. Sikat pembersih duri : Suatu alat yang berfungsi sebagai alat pembersih
duri buah salak,
h. Wadah : Tempat untung menampung duri buah salak,
i. Bantalan : Suatu elemen yang menumpu poros berbeban
sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya
harus dapat berlangsung secara halus, aman dan
tahan lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
PERANCANGAN MESIN PEMBERSIH DURI BUAH SALAK
2.1. Rancangan
Mesin pembersih duri salak menggunakan motor AC untuk memutar
beberapa pipa PVC yang diberi rajutan sikat dari senar yang berfungsi sebagai
sikat pembersih duri buah salak. Pipa PVC diberi tutup untuk memasang poros
S50C yang diberi bantalan untuk dipasang di meja utama dengan kemiringan 35
derajat. Di bagian-bagian poros pada salah satu ujungnya diberi sproket kecil
untuk memutar satu dengan yang lainnya. Di bagian bawah sikat diberi plat tipis
yang berfungsi sebagai tempat duri.
2.2 Langkah-Langkah Perancangan
Langkah-langkah perancangan mesin pembersih duri salak adalah sebagai
berikut :
1. Penentuan daya motor listrik: Langkah awal pemilihan daya motor ini sangat
berpengaruh untuk penentuan berapa jumlah minimal beban yang akan
ditanggung oleh mesin,
2. Mesin yang dipilih adalah mesin penggerak dengan motor listrik, dikarenakan
penggunaan mesin pembersih duri buah salak ini berada di rumah. Tidak
menggunakan motor berbahan bakar karena mesin pembersih duri buah salak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ini tidak digunakan di tempat yang jauh dari aliran listrik AC. Selain itu, yang
diinginkan adalah mesin yang tidak bising,
3. Pemilihan motor penggerak ini menggunakan motor listrik AC 1 HP, 1420
rpm, yang sudah ada di pasaran, yang mudah didapat, dan tidak terlalu
membutuhkan daya tinggi. Sebagai contoh, untuk rumah yang berdaya 1300
watt masih mampu menghidupkan mesin tersebut.
Dalam merancang mesin dengan sumber penggerak motor, atau sejenisnya,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih motor penggeraknya.
Motor penggerak pun memiliki berbagai macam jenis, diantaranya adalah motor
pembakaran dalam dan motor listrik. Motor pembakaran dalam seperti mesin
bensin atau spark ignition engine, dan mesin diesel atau compression ignition
engine. Motor listrik, seperti motor AC dan DC, motor stepper, motor servo, dan
lain-lain. Pemilihan dalam hal ini tergantung kebutuhan mesin dan macam
gerakan yang dibutuhkan.
Motor dan Gearbox
Untuk beberapa merek motor, mereka selalu menawarkan produk gearbox
juga, atau sering disebut geared motor. Sebenarnya secara desain, gearbox dan
motornya dapat dipisahkan sehingga gearbox merek A dapat dipasang dengan
motor merek B, dengan menggunakan universal flange, atau langsung dapat
disambung jika memiliki posisi joining baut yang sama. Umumnya informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam katalog tentang motor ber-gearbox ini terdiri dari tipe geared motor, daya
motor, rasio gearbox, faktor keamanan, torsi output, dan kecepatan output
gearbox. Jika ingin mengganti motor dengan daya lebih besar dan gearbox tidak
diubah, pastikan flange penghubung antara gearbox dan motor bersesuaian, dan
juga perhitungkan ulang daya output yang dihasilkan (asumsi daya output dan
input sama, dengan perubahan kecepatan rotasi dan torsi motor) apakah sudah
sesuai dengan desain sebelumnya.
Nameplate Motor
Secara umum, informasi pada nameplate motor bisa menjelaskan spesifikasi
motor. Umumnya nameplate terdiri atas tipe motor dan gearbox, rasio gearbox,
dan daya motor. Pengganti motor dengan merek lain perlu dikonsultasikan lebih
lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB III
RANCANG SABUK DAN PULI
Sabuk adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan
daya dari proses penggerak ke poros yang digerakkan, dimana jarak kedua poros
tersebut berada pada jarak yang jauh sehingga tidak memungkinkan transmisi
langsung dengan roda gigi.
3.1. Macam-Macam Sabuk
Transmisi sabuk dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: sabuk datar,
sabuk-V, sabuk gilir.
3. 1.1. Transmisi Sabuk Datar
Sabuk rata/datar dipasang pada puli silinder dan meneruskan momen antara
dua poros yang jaraknya dapat sampai 10 (m) dengan perbandingan putaran
antara yang diresapi karet. Sabuk datar yang modern terdiri dari inti elastis yang
kuat, seperti benang baja atau nilon, untuk menerima beban tarik dan
memindahkan daya, digabung dengan selubung yang lugas untuk memberi
gesekan antara sabuk dan puli. Sabuk datar sangat efisien untuk kecepatan tinggi,
tidak bising, dapat memindahkan daya yang besar pada jarak sumbu yang
panjang dan dapat memindahkan daya antara puli pada posisi yang tegak lurus
satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3.1.2. Transmisi Sabuk-V
Sabuk dengan penempan trapesium dipasang pada puli dengan alur dan
meneruskan momen antara dua poros yang jaraknya dapat sampai 5 (m),
dengan perbandingan putaran antara 1:1 sampai 7:1
Gambar 3.1 Konstruksi Sabuk V (Sularso, 1997)
Keterangan Gambar 3.1
1. Terpal
2. Bagian penarik
3. Karet pembungkus
4. Bantal karet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sabuk-V terbuat dari kain dan benang, biasanya katun atau nilon, dan
diresapi dengan karet. Kain tetoron dan semacamnya dipergunakan sebagai inti
sabuk untuk membawa tarikan yang besar. Sabun-V sedikit kurang efisien jika
dibandingkan dengan sabuk datar, tetapi beberapa diantaranya dapat dipakai
dalam ikatan tunggal, sehingga membuat suatu kelipatan penggerakkan.
Kecepatan sabuk maksimum sampai 25 (m/s) dan daya maksimum yang dapat
ditransmisikan kurang lebih sampai 500 (kW)
3.1.3 Transmisi Sabuk Gilir
Sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan sproket pada jarak pusat
sampai 2 (m) dan meneruskan putaran secara tepat dengan perbandingan antara
1:1 sampai 6:1. Sabuk gilir terbuat dari karet neopren atau plastik poliuretan
sebagai bahan cetak, dengan inti dari serat gelas atau kawat baja, serta gigi-gigi
yang dicetak secar teliti dipermukaan sebelah dalam dari sabuk. Karena sabuk
gilir dapat melakukan transmisi mengait seperti pada roda gigi atau rantai,
maka gerakan dengan perbandingan putaran yang tetap dapat diperoleh.
Batas maksimum kecepatan sabuk gilir kurang lebih 35 (m/s) dan daya
yang dapat ditransmisikan adalah sampai 60 (kW).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3.2 Perencanaan Sabuk dan Puli
Prakiraan pemilihan motor dengan daya 0,50 Hp dan putaran 1420
rpm akan direduksi menjadi 426 rpm. Jarak sumbu poros adalah 381 mm.
Sabuk-V yang dipakai dalam perancangan ini adalah sabuk tipe A dengan
diameter puli penggerak (puli kecil) dipilih 76,2 mm.
Perancangan mesin pembersih duri buah salak dengan mengasumsikan daya
awal 0,5 Hp, untuk proses penghitungan selanjutnya, daya harus yang
menggunakan satuan Hp harus dikonversi menjadi kW, untuk melakukan
perhitungan maka digunakan rumus sebagai berikut :
P = 0,5 Hp x 0,745 = 0,372 kW............................................... (3.1)
Fc = 1,9 (tabel 3.1)
Pemilihan faktor koreksi dapat dilihat pada Tabel 3.1, faktor koreksi
ini berguna untuk memilih berapa faktor koreksi yang akan di ambil dengan
menentukan perbandingan antara jenis mesin yang akan digerakan dan jenis
motor yang akan digunakan dengan melihat jangka waktu yang dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tabel 3.1 Faktor koreksi (Sularso, 1997)
Daya rencana
Pd = Fc * P ................................................................................ (3.2)
= 1,9 * 0,372
= 0,70 kW
Daya yang dipilih adalah 1 HP atau 0,745 kW,jadi pemilihan motor penggerak
menggunakan daya 1HP sudah memenuhi syarat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dengan:
Fc adalah faktor koreksi (Tabel 3.1)
P adalah daya motor yang digunakan (kW)
Pd adalah daya rencana (kW)
Gambar 3.2 Diagram Pemilihan Sabuk V (Sularso, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 3.3 Ukuran Penampang Sabuk V (Sularso, 1997)
Momen rencana
T1 = 9,74 x 105 x (0,745 / 1420) = 511 (kg.mm) .......... (3.3)
T2 = 9,74 x 105 x (0,745 /426) = 1703,35 (kg.mm) .......... (3.4)
Perbandingan reduksi:
3,33
426
1420
2
1
n
ni
.............................................................................. (3.5)
Dengan:
n1 adalah putaran poros motor (rpm)
n2 adalah putaran poros perantara (rpm)
i adalah perbandingan reduksi putaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Diameter puli besar :
dp diperoleh dari Tabel 3.4
Dp = dp* i ................................................................... (3.6)
= 76,2*3,33
= 253,75 mm
Dengan:
I adalah perbandingan reduksi putaran
dp adalah diameter puli kecil (mm)
Dp adalah dimeter puli besar (mm)
Pemilihan penampang sabuk –V tipe A standar
Kecepatan keliling sabuk :
1000*60
. . 1p ndv
...................................................................... (3.7)
1000*60
1420*2,76*14,3
= 5,66 m/s
Diketahui jarak sumbu poros rencana C= 381 mm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Panjang keliling sabuk:
=1300,71 mm
Dipilih sabuk – V standar dengan nomor nominal standar : No. 52 dengan panjang
1321 mm. (Tabel 3.2)
Tabel 3.2 Panjang Sabuk-V Standar (Sularso, 1997)
Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal
inch mm inch mm inch mm inch mm
10 254 45 1143 80 2032 115 2921
11 279 46 1168 81 2057 116 2946
12 305 47 1194 82 2083 117 2972
13 330 48 1219 83 2108 118 2997
14 356 49 1245 84 2134 119 3023
15 381 50 1270 85 2159 120 3048
16 406 51 1295 86 2184 121 3073
17 432 52 1321 87 2210 122 3099
18 457 53 1346 88 2235 123 3124
19 483 54 1372 89 2261 124 3150
20 508 55 1397 90 2286 125 3175
21 533 56 1422 91 2311 126 3200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal
inch mm inch mm inch mm inch mm
22 559 57 1448 92 2337 127 3226
23 584 58 1473 93 2362 128 3251
24 610 59 1499 94 2388 129 3277
25 635 60 1524 95 2413 130 3302
26 660 61 1549 96 2438 131 3327
27 686 62 1575 97 2464 132 3353
28 711 63 1600 98 2489 133 3378
29 737 64 1626 99 2515 134 3404
30 762 65 1651 100 2540 135 3429
31 787 66 1676 101 2565 136 3454
32 813 67 1702 102 2591 137 3480
33 838 68 1727 103 2616 138 3505
34 864 69 1753 104 2642 139 3531
35 889 70 1778 105 2667 140 3556
36 914 71 1803 106 2692 141 3581
37 940 72 1829 107 2718 142 3607
38 965 73 1854 108 2743 143 3632
39 991 74 1880 109 2769 144 3658
40 1016 75 1905 110 2794 145 3683
41 1041 76 1930 111 2819 146 3708
42 1067 77 1956 112 2845 147 3734
43 1092 78 1981 113 2870 148 3759
44 1118 79 2007 114 2896 149 3785
Sudut kontak sering disebut sudut lilit yaitu bersentuhannya sabuk pada alur puli.
Semakin besar sudut kontak antara sabuk dengan alur puli akan lebih baik, tetapi
semakin kecil sudut kontak akan terjadi slip. Untuk mengetahui besar sudut kontak
pada rancangan ini perlu menghitung dengan rumus sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Besar sudut kontak:
153,44
381
2,7675,25357-180
)9.3.......(............................................................57
180C
d-D pp
Kθ = 0,935 (dari tabel 3.3)
Gambar. 3.4 Sudut Kontak (Sularso, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tabel 3.3 Faktor Koreksi Kθ (Sularso, 1997)
Sudut kontak puli kecil
θ(ᵒ)
Faktor koreksi Kθ
0,00
0,10
0,20
0,30
0,40
0,50
0,60
0,70
0,80
0,90
1,00
1,10
1,20
1,30
180
174
169
163
157
151
145
139
133
127
120
113
106
99
1,00
0,99
0,97
0,96
0,94
0,93
0,91
0,89
0,87
0,85
0,82
0,80
0,77
0,73
Jumlah sabuk :
........................................................................................ (3.10)
P0 = 1,31+(1,43-1,31)*(
= 1,47
= 0,54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 3.4 Kapasitas Daya Yang Ditransmisikan Untuk Satu Sabuk (Sularso, 1997)
Jarak sumbu poros:
b = 2L – 3,14 (Dp + dp)
= 2(1321) – 3,14 (253,75+76,2 )
= 2642 – 1036,043
= 1605,95 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 3.5 Perhitungan Panjang Keliling Sabuk (Sularso, 1997)
Maka jarak sumbu poros dapat dihitung:
8
76.2253.758bbC
22
8
117,55895,160595,1605C
22
= 397,13 mm
Karena jarak sumbu poros rencana lebih kecil dari jarak sumbu poros maksimum
(381mm < 397,13mm), maka perancangan bisa dikatakan baik atau aman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Ukuran puli –V standar ditunjuk seperti pada tabel:
Tabel 3.5 Ukuran Puli V (Sularso, 1997)
penampa
ng sabuk-
V
Diameter nominal
(diameter lingkaran
jarak bagi dp)
Ά(°) W* L₀ K K₀ e ƒ
A
71 – 100 34
11,9
5
9,2 4,5 8 10 10
101 – 125 36
12,1
2
126 atau lebih 38 12,3
B
125 – 160 34
15,8
6
12,5 5,5 9,5 12,
5
12,
5 161 – 200 36
16,2
9
201 atau lebih 38
21,1
8
C
200 – 250 34
21,1
8
1
6,9 7 12 17 17
251 – 315 36
21,4
5
316 atau lebih 38
21,7
2
D 355 – 450 36
30,7
7 24,6 9,5
15,
5 24 24
451 atau lebih 38
31,1
4
E 500 – 630 36
36,9
5 28,7 12,7
19,
3 29 29
631 – atau lebih 38
37,4
5
Keterangan: Harga-harga dalam kolom W menyatakan ukuran standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Dari tabel diperoleh harga – harga ukuran profil puli –V untuk puli besar :
F = 10 mm K = 4,5 mm
W = 12,30 mm Ko = 8 mm
Lo = 9,2 mm () = 38
e = 15 mm
Gambar 3.6 Profil Alur Sabuk –V (Sularso, 1997)
Untuk gambar 3.6 menerangkan angka yang sudah di ambil dari tabel 3.5,
untuk mengetahui letak lebar alur puli, dan penjelasan dari tabel 3.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lebar puli:
b = 2 * F
= 2 *10
= 20 mm
Diameter luar puli:
de = dp + (2.K)
= 76,2 + (2*4,5)
= 85,2 mm
De = Dp + (2.K)
= 253,75+(2*4,5)
= 262,75 mm
Dengan:
dp adalah diameter puli kecil (mm)
Dp adalah diameter puli besar (mm)
de adalah diameter luar puli kecil (mm)
De adalah diameter luar puli besar (mm)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Daerah penyetelan :
Gambar 3.7 Penyetelan Jarak Sumbu Poros (Sularso, 1997)
Gambar 3.8 Lenturan Sabuk (Sularso, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.6 Daerah Penyetelan Jarak Sumbu Poros (Sularso, 1997)
Untuk penyetelan sabuk dilakukan dengan cara mengendorkan baut penyetelan
kemudian atur kekencangan sabuk tersebut.
Dari penyetelan sabuk dapat disimpulkan :
Daerah penyetelan sabuk bagian dalam adalah 20 mm,
Daerah penyetelan sabuk bagian luar adalah 40 mm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
PERANCANGAN RANTAI DAN SPROKET
4.1 Transmisi Rantai Rol
Rantai transmisi daya biasanya dipergunakan di mana jarak poros lebih
besar dari pada transmisi roda gigi tetapi lebih pendek dari pada dalam transmisi
sabuk. Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip, jadi
rnenjamin perbandingan putaran yang tetap (Gambar 4.1).
Gambar 4.1 Rantai Rol (Sularso, 1997)
Rantai sebagai transmisi mempunyai keuntungan-keuntungan seperti: mampu
meneruskan daya besar karena kekuatannya yang besar, tidak memerlukan
tegangan awal, keausan kecil pada bantalan, dan mudah memasangnya. Karena
keuntungan-keuntungan tersebut, rantai mempunyai pemakaian yang luas seperti
roda gigi dan sabuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Di pihak lain, transmisi rantai mempunyai beberapa kekurangan, yaitu: variasi
kecepatan yang tak dapat dihindari karena lintasan busur pada sproket yang
mengait mata rantai (Gambar 4.2), rantai dan getaran karena tumbukan antara
rantai dan dasar kaki gigi sproket, dan perpanjangan rantai karena keausan pena
dan bus yang diakibatkan oleh gesekan dengan sproket. Karena kekurangan-
kekurangan ini maka rantai tak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi, sampai
ditemukan dan dikembangkannya rantai gigi.
Gambar 4.2 Gerakan Rantai Rol (Sularso, 1997)
Rantai dapat dibagi atas dua jenis. Yang pertama disebut rantai rol, terdiri
atas pena, bus, rol dall plaimata rantai. Yang lain disebut rantai gigi, terdiri atas
plat-plat berprofil roda gigi dan pena berbentuk bulan sabit yang disebut
sambungan kunci.(Gambar 4.3). Dalam pembahasan di bawah ini lebih dahulu
akan dibicarakan hal rantai rol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 4.3 Ukuran Utama (Sularso, 1997)
Gambar 4.4 Kapasitas Rantai Rol (Sularso, 1997)
Rantai rol dipakai bila diperlukan transmisi positif (tanpa slip) dengan
kecepatan sampai 600 (m/min), tanpa pembatasan bunyi, dan murah harganya.
Untuk bahan pena, bus, dan rol dipergunakan baja karbon atau baja crom
dengan pengerasan kulit. Rantai dengan rangkaian tunggal adalah yang paling
banyak dipakai. Rangkaian banyak, seperti dua atau tiga rangkaian
dipergunakan untuk transmisi beban berat. Dengan kemajuan teknologi yang
terjadi akhir-akhir ini, kekuatan rantai semakin meningkat. Dalam (Gambar 4.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dapat dilihat bahwa kurva batas kelelahan dari plat mata rantai macam yang
baru lebih tinggi dari pada macam yang lama. Hasil penelitian terakhir
menunjukkan bahwa suatu daerah yang dibatasi oleh dua kurva, yaitu kurva
batas ketahanan terhadap tumbukan antara roll dan bus, dan kurva batas las
(galling) karena kurang pelumasan antara pena dan bus, adalah sangat penting
untuk menentukan kapasitas rantai.
Gambar 4.5 Diagram Pemilihan Rantai dan Rol (Sularso, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kurva kapasitas baru yang diperoleh berbentuk seperti tenda, sehingga disebut
”kurva tenda”. Dalam (Gambar 4.5) diperlihatkan kurva tersebut yang
merupakan diagram pemilihan rantai rol. Untuk memudahkan pemilihan, kurva
tenda tersebut diberi nama menurut nomor rantai dan jumlah gigi
sproket,dengan putaran (rpm) sproket sebagai sumbu mendatar dan kapasitas
transmisi sebagai sumbu tegak.
Tabel 4.1 Faktor Koreksi fc (Sularso, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 4.2 Faktor Koreksi Untuk Rantai Berangkaian Banyak (Sularso, 1997)
Jumlah Rangkaian Faktor
2
3
4
5
6
1,7
2,5
3,3
3,9
4,6
Jika dipakai rantai dengan jarak bagi kecil dan jumlah gigi sproket yang banyak.
Rangkaian banyak dipakai bila rangkaian tunggal tidak mempunyai kapasitas
cukup. Perlu diperhatikan bahwa kapasitas rangkaian banyak tidak sama dengan
kelipatan kapasitas satu rangkaian. Dalam hal demikian harus diperhitungkan
dengan faktor perkalian seperti dalam Tabel 4.2. Dipandang dari segi pembagian
beban diantara rangkaian, pembebanan pada masing-masing rangkaian akan
semakin efektif bila jumlah rangkaian semakin kecil, efektifitas terbesar diperoleh
dengan satu rangkaian. Periksalah apakah naf sproket cukup besar untuk lubang
poros yang diperlukan dengan atau tanpa pasak. Sering kali nomor rantai yang
akan dipilih juga tergantung pada pemeriksaan ini. Nomor rantai maupun jumlah
rangkaian dapat berubah sesuai dengan ruangan yang tersedia. Pengerasan gigi
sproket dengan pencelupan dingin lebih diutamakan untuk sproket dengan jumlah
gigi kurang dari 24, sproket kecil di mana perbandingan putarannya melebihi 4:1,
sproket besar dan sproket kecil dari transmisi yang mempunyai putaran rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tetapi bebannya berat, dan sproket-sproket yang harus bekerja dalam lingkungan
yang abrasiv. Sebagai bahan sproket biasanya dipakai besi cor kelabu (FC25),
baja karbon rol konstruksi umum (SS4l), baja karbon konstruksi mesin (S35c),
dan baja cor (SC46). Diameter lingkaran jarak bagi do dan Do (mm), diameter
luar dr dan D, (mm) untuk kedua sproket dapat dihitung.Transmisi rantai-sproket
digunakan untuk transmisi tenaga pada jarak sedang. Kelebihan dari transmisi ini
dibanding dengan transmisi sabuk-puli adalah dapat digunakan untuk
menyalurkan daya yang lebih besar seperti diuraikan berikut ini.
Kelebihan:
- Transmisi tanpa slip dan perbandingan putaran tetap, dapat meneruskan daya
besar, keausan kecil pada bantalan.
Kekurangan:
- Tidak dapat dipakai untuk kecepatan tinggi (max. 600 m/min), suara dan
getaran tinggi, perpanjangan rantai karena keausan pena dan bus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB V
PERANCANGAN POROS
5.1 Macam-Macam Poros
Poros (shaft) adalah suatu bagian elemen mesin yang berputar biasanya
berpenampang bulat, di mana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi, puli,
engkol dan elemen pemindah daya lainnya. Poros biasanya menerima beban lentur,
tarikan, tekan atau puntir yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu
dengan yang lainnya.
a. Poros Transmisi
Poros semacam ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan
lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi,
puli sabuk atau sprocket rantai.
b. Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus
dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil, bentuk dan ukurannya
harus presisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c. Gandar
Poros seperti yang dipasang di antara roda-roda kereta barang, di mana
tidak mendapat beban puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar.
Gandar ini hanya mengalami beban lentur kecuali bila digerakkan dengan
penggerak maka akan mengalami beban puntir. Menurut bentuknya, poros
dapat digolongkan atas poros lurus umum, poros engkol sebagai poros
utama dari mesin torak, dll.
5.2 Hal-hal yang penting dalam perancangan poros
Untuk merencanakan sebuah poros, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan.
5.2.1. Kekuatan poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau
gabungan antara puntir dan lentur. Juga ada poros yang mendapat beban
tarik atau tekan seperti poros baling-baling kapal atau turbin, dll.
Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter
poros diperkecil ( poros bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak,
harus diperhatikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sebuah poros harus direncanakan hingga cukup kuat untuk menahan
beban- beban diatas.
5.2.2. Kekakuan poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika
lenturan atau defleksi puntirnya terlalu besar akan mengakibatkan ketidak
telitian atau getaran dan suara.
Karena itu, disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus
diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros
tersebut.
5.2.3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada suatu harga putaran
tertentu dapat terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut
putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik,
dll.
5.2.4. Korosi
Bahan-bahan tahan korosi harus dipilih untuk poros propeler dan pompa,
bila terjadi dengan fluida yang korosif. Demikian pula untuk poros-poros
yang terancam kavitasi, dan poros-poros mesin yang sering berhenti lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
5.2.5. Bahan poros
Poros untuk mesin umum biasanya dibuat dari baja batang yang ditarik
dingin dan difinis, baja karbon konstruksi mesin disebut bahan S-C.
Poros-poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban
berat umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat
tahan terhadap keausan.
Tabel 5.1 Penentuan Standar Poros (Sularso, 1997)
Standar dan
macam Lambang
Perlakuan
panas
Kekuatan
tarik
(kg/mm²) Keterangan
Baja karbon
konstruksi
mesin (JIS G
4501)
S30C penormala
n 48
S35C " 52
S40C " 55
S45C " 58
S50C " 62
S55C " 66
Batang baja
yang difinis
dingin
S35C-D _ 53
Ditarik
dingin,digerenda,
dibubut, atau
gabungan antara
hal-hal tersebut
S45C-D _ 60
S55C-D _ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 5.2 Faktor Koreksi Daya Yang Akan Ditransmisikan (Sularso, 1997)
Daya yang akan ditranmisikan Fc
Daya rata-rata yang diperlukan daya
Maksimum yang diperlukan daya
Normal
1,2-2,0
0.8-1,2
1,0-1,5
5.3 Perhitungan poros dengan beban lentur dan puntir
Poros ini meneruskan daya 1 Hp pada putaran 1420 rpm, bahan poros S50C, di
samping dikenakan beban puntir juga dikenakan beban lentur dari sabuk
direncanakan poros akan ditumpu oleh dua bantalan dengan panjang poros 500 mm,
puli besar akan dipasang pada salah satu ujungnya.
Faktor koreksi yang diambil (Fc) = 1,2 (Tabel 5.2)
Daya 1 Hp
P = 0,5 Hp x 0,745 = 0,372 kW ....................................................(5.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Daya rencana
Pd = Fc x P ............................................................................ (5.2)
= 1.2x 0,372
= 0,4 kW
Sesuai dengan persamaan momen puntir rencana:
.................................................................... (5.3)
Sehingga:
T= 9,74 x 105.
( ) ..............................................................................................................
(5.4)
= 9,74 x 105.
(0,4/1420)
= 274,3 kg.mm
Bahan poros S 50C = 62 kg.mm2
(Tabel 5.1)
Sf1 = 6,0 (untuk bahan S-C)
Sf2 = 2,0 (dengan harga 1,3 sampai 3,0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tegangan tarik yang diijinkan
.............................................................................. (5.5)
= 5,17 kg.mm2
Meskipun dalam perkiraan sementara ditetapkan bahwa beban hanya terdiri atas
momen puntir saja, tetapi jika memang diperkirakan akan terjadi beban lentur maka
dapat dipertimbangkan pemakaian faktor Cb yang harganya antara 1,2 samapi 2,3.
(jika diperkirakan tidak akan terjadi pembebanan lentur, maka Cb (diambil 2.0).
Dari persamaan sebelumnya diperoleh rumus untuk menghitung diameter poros dc
(mm) sebagai berikut:
Kt = faktor koreksi tumbukan (1.0-1.5)
................................................................................................... (5.6)
= 9,09 mm
Diameter poros yang sebenarnya : 19 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Dengan demikian diameter poros sebenarnya lebih lebar dari diameter poros minimal
(19 mm > 9,09 mm) maka perancangan dapat dikatakan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB VI
SIKAT PEMBERSIH
6.1 Kegunaan Dari Sikat
Pembuatan sikat dalam mesin pembersih duri buah salak ini berguna untuk
pembersihan duri buah salak tersebut, rangkaian sikat ini adalah bagian penting
dari mesin pembersih duri buah salak ini.
Untuk hasil yang maksimal, pembuatan sikat dirancang menyerupai alat
sikat yang sering digunakan para petani membersihkan duri-duri buah salak
secara manual.
Sikat ini sendiri merupakan bagian yang bersentuhan langsung dengan buah
salak, maka dari itu pemilihan bahan juga menentukan buah salak akan bersih,
rusak atau tidaknya.
6.2 Bahan
Untuk pembuatan kontruksi sikat ini menggunakan bahan :
Pipa PVC (Polyvinyl chloride)
Senar berukuran 1 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
6.3 Cara Pembuatan
Perancangan untuk mesin pembersih duri salak ini memanfaatkan pipa PVC
yang diberi rajutan senar berukuran 1mm panjang 4cm. Penggunaan senar
sebagai sikat pembersih ini bertujuan supaya duri- duri kecil dapat terjangkau di
semua bagian buah salak. Sikat dirajutkan pada bagian pipa PVC dengan jarak
antara lubang adalah 2cm. Sikat di pilih dengan ketebalan 1mm supaya tidak
terlalu kaku dan tidak terlalu lentur. Jika terlalu lentur, duri buah salak tidak akan
terkelupas. Begitu juga sebaliknya, jika terlalu kaku maka kulit dari buah salak
akan ikut terkelupas maka mengakibatkan kualitas buah salak berkuarang.
Pemilihan menggunakan pipa PVC juga bertujuan agar masih ada elastisitas
dan biaya penggantian tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan pipa besi.
Polyvinyl chloride (PVC) adalah pipa yang terbuat dari plastik dan beberapa
kombinasi vinyl lainnya. Memiliki sifat yang tahan lama dan tidak mudah rusak.
Pipa PVC juga tidak dapat berkarat atau membusuk.
Penambahan kontruksi sikat pada bagian atas bertujuan untuk melepas buah
salak pada batang salak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB VII
BANTALAN
Bantalan adalah suatu elemen yang menumpu poros berbeban sehingga
putaran atau gerakan bolak-baliknya harus dapat berlangsung secara halus, aman dan
tahan lama. Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi seluruh sistem
akan menurun dan tidak dapat bekerja dengan sempurna. Jadi bantalan dalam sebuah
permesinan bisa disamakan dengan sebuah pondasi suatu gedung. Dalam
merencanakan suatu bantalan perlu diperhatikan kekuatan dari bantalan. Dalam
perancangan ini akan dipakai bantalan gelinding.
7.1 Macam-Macam Bantalan
Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
7.1.1. Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros
a. Bantalan luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dengan bantalan
karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan.
b. Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini yang terjadi gesekan antara bagian yang berputar dengan
bagian yang diam melalui elemen gelinding seperti bola, rol atau rol jarum dan
rol bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
7.1.2. Atas dasar arah beban terhadap poros
a. Bantalan Radial
Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros.
b. Bantalan Aksial
Arah beban bantalan ini sejajar sumbu poros.
c. Bantalan Gelinding khusus
Bantalan ini dapat menumpu beban yang arahnya sejajar dan tegak lurus
terhadap sumbu poros.
1.1 Bantalan gelinding
1. Bahan bantalan gelinding
Cincin dan elemen gelinding pada bantalan ini umumnya terbuat dari baja
bantalan chrom karbon tinggi. Baja bantalan dapat memberikan umur panjang dengan
keausan sangat kecil. Pada bantalan yang memerlukan ketahanan khusus terhadap
kejutan dipakai saja karbon rendah yang diberi perlakuan panas dengan sementasi.
Untuk bantalan yang tahan panas dan tahan karat terdapat baja kecepatan tinggi atau
deretan martensit dari baja tahan karat. Bahan untuk sangkar yang akan mengalami
kontak gesekan dengan elemen gelinding harus tahan aus dan tidak mudah patah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Keuntungan bantalan gelinding
a. Momen awal dan momen kerja hampir sama besar,
b. Kebutuhan pelumas sedikit,
c. Pemeliharaan mudah,
d. Apabila rusak mudah mencari gantinya karena ada standarisasi bantalan.
Gambar 5.1 Macam-Macam Bantalan Gelinding (Sularso, 1997)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Keterangan Gambar 5.1 :
a) Bantalan bola radial alur dalam baris tunggal.
b) Bantalan bola radial magneto.
c) Bantalan bola kontak sudut baris tunggal.
d) Bantalan bola mapan sendiri baris ganda.
e) Bantalan rol silinder baris tunggal.
f) Bantalan rol kerucut baris tunggal.
g) Bantalan rol bulat.
h) Bantalan rol jarum.
i) Bantalan bola aksial satu arah.
j) Bantalan aksial dua arah dengan dudukan berbidang bola.
k) Bantalan rol bulat aksial baris tunggal.
1.2 Bantalan luncur
1. Klasifikasi bantalan luncur
Bantalan luncur dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara yaitu menurut
bentuk dan letak porosnya.
Macam-macam bantalan luncur adalah:
a. Bantalan radial poros
b. Bantalan radial berkerah
c. Bantalan aksial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
d. Bantalan aksial berkerah
e. Bantalan radial ujung
f. Bantalan radial tengah
7.2 Macam-Macam Bahan Untuk Bantalan
Bahan-bahan Untuk Bantalan umum
a. Paduan tembaga adalah dari perunggu-perunggu posfor, timah hitam,
perunggu. Bahan ini tahan terhadap kelelahan penerusan panas.
b. Logam putih, yang termasuk dalam golongan ini adalah logam putih yang
mempunyai unsur Sn (yang biasa disebut logam babit) dan logam babit yang
berunsur Pb, keduanya dipakai sebagai lapisan pada logam pendukung.
Bahan untuk bantalan tanpa pelumasan
Bahan bantalan ini di dalamnya mengandung pelumas sehingga dapat
dipakai tanpa adanya pelumasan. Bahan bantalan ini dipakai jika sulit untuk
dilakukan pelumasan di antaranya:
a. Jika letak bantalan tidak memungkinkan pemberian pelumasan dari luar.
b. Jika bantalan mempunyai gerak bolak-balik sehingga memungkinkan untuk
terbentuknya lapisan minyak sangat kecil.
c. Untuk alat-alat kimia atau juga pengolahan air
d. Untuk kondisi khusus seperti temperature tinggi, temperature rendah dan
dalam keadaan hampa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Bantalan tanpa minyak ini biasanya terdapat dalam bentuk plastik, dan
bantalan dengan pemakaian zat padat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IX
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembuatan mesin pembersih duri buah salak, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
a. Telah berhasil dibuat mesin pembersih duri buah salak, menggunakan
penggerak motor listrik 1 HP dengan rpm 1420.
b. Kerja menjadi lebih cepat dan kerja mesin untuk membersihkan buah salak
bekerja baik, dengan menghasilkan 27,5 kg/menit buah salak bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
9.2 Saran
Agar penelitian dari mesin pembersih duri buah salak lebih
sempurna maka perlu dilakukan hal sebagai berikut :
1. Perlunya pengembangan penelitian, misalnya perancangan
mesin pembersih duri buah salak untuk kapasitas lebih besar.
2. Sebelum memasukan buah ke dalam mesin sebaiknya ada
proses penimbangan terlebih dahulu,
3. Mesin pembersih duri salak ini dapat digunakan pada keadaan
buah salak masih dalam kondisi satu bongkah
4. Untuk penggunaan mesin pembersih duri buah salak dengan
memanfaatkan motor AC dengan pembersih sikat ini harus
memahami kekuatan sikat untuk kapasitas tertentu, tidak
dianjurkan untuk pembersihan melebihi kapasitas beban
mesin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Bloggerceria. (Juni, 2012). Manfaat Buah Salak. Diakses dari
http://polahidupsehatku.blogspot.com/2012/06/manfaat-buah-salak.html,
tanggal 16 Agustus 2012
Chan, Y. (2010). Sambungan Pasak (Keys). Diakses dari
http://yefrichan.files.wordpress.com/2010/06/sambungan-pasak.pdf,
tanggal 2 September 2012.
John, W. E. (2003). Notes On Sprockert and Chains. Diakses dari
http://www.gizmology.net/sprockets.htm, tanggal 2 September
2012
Prijadi, D. (2009). Macam-macam Ukuran Pipa PVC dan Kegunaannya.
Diakses dari http://dannyprijadi.wordpress.com/2009/06/01/macam-
macam-ukuran-pipa-pvc-dan-kegunaannya, tanggal 2 September 2012.
Noerpamoengkas. (May, 2012). Cara Memilih Motor Penggerak. Diakses dari
http://noerpamoengkas.wordpress.com/2012/05/15/cara-memilih-motor-
penggerak/, tanggal 26 November 2012.
Sularso. (1997). Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta:
Pradnya Paramita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
LAMPIRAN
1. Spesifikasi
1. Motor listrik AC :
Daya : 1 Hp
Putaran : 1420 Rpm
2. Poros :
Bahan : S50C
Diameter : 19 mm
Panjang : 500 mm
3. Sikat :
Bahan : Senar
Jumlah : 8 buah
4. Puli :
Puli besar
Bahan : Besi cor
Diameter : 253.75 mm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Puli kecil
Bahan : Besi cor
Diameter : 76.2 mm
5. Sabuk :
Jenis : V belt
Tipe : A
Sudut kontak : 153.44
6. Rantai :
Jenis : rantai rol
7. Bantalan :
Jenis : Bantalan gelinding (Pillow block 204 UCP)
8. Pasak :
pasak jenis Pasak memanjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Gambar Alat
1. Gambar Tampak Dari Samping
2. Gambar Tampak Dari Atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3. Gambar Mesin Pembersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4. Gambar Sikat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
5. gambar sproket penegang
6. gambar roda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
7. Bantalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related