plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk filesekeluarga, keluarga di merauke, keluarga...
Post on 31-Aug-2019
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS KOMPATARIF USAHA TANI PADI
PENGGUNA PUPUK BUATAN, PUPUK ORGANIK DAN
KOMBINASINYA
Kelurahan Krogowanan, Kecamatan Sawangan
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh :
Caecilia Riska Nugraheni
NIM : 031324006
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 12 September 2007
Penulis
Caecilia Riska Nugraheni
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
Bersukacitalah Dalam Pengharapan,
Sabarlah Dalam Kesesakan, dan
Bertekunlah Dalam Doa ( Roma 12:12 )
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK :
Ayahku, Ignatius Aris Sugiyarto yang telah mulya di surga
Ibuku, Florentina Etty Yuni Artiningsih
Adikku, Agnes Sari Dwi Setyaningsih
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena bekat bimbingan-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak
mungkin dapat berjalan hingga selesai tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Penulis menyadari bahwa dukungan, gagasan dan sumbangan doa
merupakan hal yang sangat berarti sehingga skripsi tersebut dapat disusun dengan
baik. Maka, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk menyampaikan
rasa syukur dan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Unisersitas Sanata Dharma
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan
IlmuPengetahuan Sosial sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
dan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I, yang telah banyak memberikan
saran dan kritik bagi penulis selama penyusunan skripsi
3. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto selaku dosen Pembimbing II, yang dengan sabar
membimbing dan memberikan masukan bagi penulis
4. Bapak Indra Darmawan, SE.,M.Si yang telah memberi dukungan, saran dan
kritik pada penulis dalam penyusunan skripsi
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Seluruh Staf Sekertariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Mbak Titin,
Mbak Aris dan Pak Wawik terimakasih atas bantuan dan pelayanan yang telah
diberikan
6. Bapak Rohadi dan Bapak Sumanto, selaku pamong desa Kelurahan
Krogowanan yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data
yang dibutuhkan selama penulisan skripsi
7. Segenap masyarakat di Kelurahan Krogowanan, yang telah bersedia
membantu penulis selama proses penelitian hingga skripsi dapat terselesaikan
dengan baik
8. My Family ‘s : Ayahku, Ignatuis Aris Sugiyarto tercinta yang
telah mulya di surga, Ibuku, F. Etty Yuni Artiningsih tercinta
dan Adikku, Agnes Sari teimakasih atas doa, dukungan dan
perhatiannya hingga penulis dapat meyelesaikan studi tepat pada waktunya
9. Keluarga Besar Margodihardjo, Romo Margo, Sr.Pietha, Bulek Enny
sekeluarga, Om Eddy sekeluarga, Om Elly sekeluarga, Om Erry
sekeluarga, keluarga di Merauke, keluarga di Semarang, keluarga di
Magelang, mas Totok, mas Soni, mas Septa, mbak Enno, mbak Ani, mbak
Ika terimakasih atas dukungan doa, bantuan dan cintanya sehingga
penulis dapat menylesaikan studi dengan baik
10. Keluarga Besar dari Ayahku di Karangrejo, terimakasih atas bimbingan dan
dukungan doanya
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. My friends : Dunk, Agung, Bertha, Tari, Vivi, Marcel, Naniek, Rini,
Nining, Pipit, Rini, Lius, Rino, Urbanus, makasih atas kebersamaan,
persahabatan, bantuan dan dukungan doanya “ miz u all the best “
12. Temen-temen Pendidikan Ekonomi ’03, makasih atas kebersamaannya
selama ini, “ CHAYO !!!!!! ”
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
ABSTRACT .................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Revolusi Hijau................................................................................ 15
B. Ketahanan Pangan.......................................................................... 10
C. Kebijakan Pertanian di Indonesia................................................... 13
D. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan.......................................... 23
E. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 27
F. Kerangka Berpikir.......................................................................... 30
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 33
B. Populasi Penelitian, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan
Sampel............................................................................................ 34
C. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 37
D. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 38
E. Identifikasi Variabel....................................................................... 38
F. Data Yang Diperlukan ................................................................... 41
G. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 41
H. Teknik Analisis Data...................................................................... 42
BAB IV TEMUAN LAPANGAN
A. Keadaan Geografis .......................................................................... 56
B. Keadaan Demografi......................................................................... 58
C. Keadaan Sosial Ekonomi dan Perekonomian.................................. 62
D. Deskripsi Penggunaan Pupuk.......................................................... 65
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data ................................................................................... 66
B. Pembahasan ..................................................................................... 106
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 128
B. Saran................................................................................................ 129
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Luas dan Wilayah Kelurahan Krogowanan ...................................... 57
Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin ...................... 59
Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ........................... 60
Tebel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama............................................. 60
Tabel 5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan......................... 61
Tabel 6 Jumlah Penggunaan Pupuk ............................................................... 64
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS KOMPARATIF USAHA TANI PADI
PENGGUNA PUPUK BUATAN, PUPUK ORGANIK DAN KOMBINASINYA
Caecilia Riska Nugraheni
031324006
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau dampakperbedaan terhadap 1) hasil produksi; 2) harga jual; 3) keuntungan; dan 4) biaya produksi. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah komparatif studi. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang menggunakan pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang yang diambil secara stratified cluster random sampling. Data dikumpulkan dengan cara tanya jawab berstruktur langsung dengan para petani, dilengkapi dengan pengamatan langsung. Analisis data yang dipakai adalah analisis perbandingan dengan uji Z. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) dengan menggunakan pupuk kombinasi, petani akan memperoleh hasil produksi maksimal dari pada menggunakan pupuk organik dan menggunakan pupuk kombinasi, sehingga ada perbedaan hasil produksi; 2) Harga jual dengan menggunakan pupuk organik lebih baik dari pada harga jual beras dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi, sehingga ada perbedaan harga jual; 3) Dengan menggunakan pupuk organik, pupuk buatan dan pupuk kombinasi menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh petani sama besar sehingga tidak ada perbedaan keuntungan; 4) Biaya yang dikeluarkan oleh petani padi dengan menggunakan pupuk organik dapat diminimalisir sehingga ada perbedaan biaya produksi.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
COMPARATIVE ANALYSIS OF PADDY’S FARMERS WHO APPLY
ARTIFICIAL
FERTILIZER, ORGANIC FERTILIZER AND THEIR COMBINATION
Caecilia Riska Nugraheni
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
The purpose of the research is know the effect of different uses of artificial
fertilizer, organic fertilizer and their combination towards 1) the production; 2) selling price; 3) profit and 4) production cost.
The research was carried out in the village of Krogowanan, Sawangan District, Magelang Regency, Central Java. This research is a comparative study. The populations of the research are farmers who apply artificial fertilizer, organic fertilizer and their combination. Samples of the research are 50 fermers taken by stratified cluster random sampling. Data gathered by applying direct structural interview with the farmers, completed by direct observation. The technique of analyzing the data was comparative analysis by applying Z test.
The result of this research shows that 1) by applying artificial fertilizer, farmers will get better production than using organic and combined fertilizer. It makes the production different; 2) selling price of paddy fertilized by organic fertilizer is better than the selling price of paddy which is fertilized by artificial fertilizer and combination fertilizer. It makes the selling price different; 3) by applying organic fertilizer, artificial fertilizer and combined fertilizer show that the benefit got by farmers is just the same. So there isn’t any different profit; 4) production cost spent by the farmers by applying organic fertilizer can be minimized. So the cost of production is different.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara agraris yaitu negara yang sebagian besar
penduduknya (80%) bekerja di sektor pertanian. Data pada tahun 2002
memperlihatkan bahwa penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian
sebanyak 40,63 juta orang (www.nakertrans.go.id.Potret Tenaga Kerja ). Sektor
pertanian diharapkan dapat menyerap tambahan tenaga kerja sebanyak 1,4 juta
pada periode 2005, sehingga jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor
pertanian menjadi 42,4 juta pada tahun 2009. Pada tahun 2006, pertanian
memberikan kontribusi ke PDB sebesar Rp 106.8 triliun atau 13.29%
(www.depkominfo.go.id.). Bagi masyarakat pedesaan, bertani merupakan mata
pencaharian yang utama. Hal ini dapat menjadi ciri khas masyarakat Indonesia,
karena makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras, sehingga pertanian
merupakan hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia. Dalam bertani
banyak persoalan yang dihadapi oleh para petani misalnya mengenai produksi,
pemasaran hasil-hasil pertanian, bahkan mengenai penggunaan pupuk dengan
tujuan agar hasil panen dapat memuaskan.
Usaha tani adalah himpunan dari sumber daya alam yang terdapat dalam
suatu tempat tertentu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti sinar
matahari, air, dan tanah serta usaha untuk produksi pengolahan hasil pertanian
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang dilakukan secara tradisional maupun modern. Usaha tani dapat berupa usaha
bercocok tanam atau memelihara ternak.
Peningkatan efisiensi usaha tani merupakan upaya pemenuhan kebutuhan
pangan penduduk yang jumlahnya semakin meningkat. Yang memprihatinkan
adalah produktivitas lahan mengalami penurunan akibat berkurangnya
kandungan-kandungan organik dalam tanah serta penggunaan pupuk buatan yang
melampaui batas.
Keberhasilan pencapaian sasaran produksi komoditas pertanian tidak
terlepas dari penggunaan sarana produksi khususnya pupuk secara tepat baik dosis
atau jumlah, waktu, jenis dan mutunya. Pada kondisi pasar bebas bagi
perdagangan pupuk sekarang ini, petani dihadapkan pada berbagai pilihan jenis
dan merek pupuk yang jumlahnya semakin banyak dengan mutu yang beraneka
ragam. Kurangnya informasi serta pembinaan penggunaan pupuk di tingkat petani
akan menimbulkan kerugian bagi petani maupun berbagai permasalahan lain
seperti kelestarian lingkungan. Penggunaan pupuk an-organik yang dilakukan
oleh para petani secara intensif selama lebih dari 30 tahun telah menyebabkan
degradasi mutu lahan. Agar petani dapat menggunakan pupuk secara efisien,
berdaya guna dan berhasil guna, maka upaya pembinaan dalam menggunakan
pupuk khususnya an-organik sangat diperlukan.
Saat ini, para pakar pertanian dan lembaga swadaya masyarakat berusaha
merehabilitasi kondisi tanah yang sedang “ sakit “. Salah satu usaha yang sedang
dikembangkan adalah melaksanakan pertanian organik. Meskipun sistem
pertanian organik akan memberikan keuntungan banyak kepada pembangunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pertanian rakyat dan perlindungan lingkungan hidup, termasuk konservasi sumber
daya lahan dan menjadikan petani sebagai petani yang mandiri. Namun pada
kenyataannya, para petani masih “ gamang “ menerapkannya.
Sunardi, salah seorang anggota dari Himpunan Tani Ngudi Makmur, Wulan
Sawit di Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah mengatakan bahwa berdasarkan
pengalamannya menanam padi semi organik lebih menguntungkan dibandingkan
pertanian modern dengan menggunakan pupuk kimia. Pupuk organik dan
pestisida alami adalah contoh budidaya pertanian yang bersahabat dengan
lingkungan (www.tidal.lowlans. Bertani Padi Semi Organik Lebih
Menguntungkan. 3 September2006)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan
adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil produksi antara petani pengguna pupuk buatan,
pupuk organik dan kombinasinya ?
2. Apakah ada perbedaan harga jual antara petani pengguna pupuk buatan, pupuk
organik dan kombinasinya ?
3. Apakah ada perbedaan keuntungan antara petani pengguna pupuk buatan,
pupuk organik dan kombinasinya ?
4. Apakah ada perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani pengguna
pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perbedaan hasil produksi antara petani pengguna pupuk buatan,
pupuk organik dan kombinasinya
2. Mengetahui perbedaan harga jual antara petani pengguna pupuk buatan, pupuk
organik dan kombinasinya
3. Mengetahui perbedaan keuntungan yang diperoleh petani pengguna pupuk
buatan, pupuk organik dan kombiasinya
4. Mengetahui perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani pengguna
pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Petani
Agar petani dapat menggunakan pupuk secara efisien, berdaya guna dan
berhasil guna sehingga mendapatkan hasil panen yang memuaskan
2. Bagi Universitas
Dengan adanya penelitian ini, maka akan menambah referensi bacaan dan dapat
menambah pengetahuan mengenai penggunaan pupuk buatan, pupuk organik
dan kombinasinya dengan tepat
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan tentang penggunaan pupuk buatan, pupuk organik
dan kombinasinya dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Revolusi Hijau
Pada permulaan tahun 1970 pemerintah Indonesia membuat program
pembangunan pertanian yang dikenal secara luas dengan program Revolusi
Hijau yang kemudian dikenal dengan program BIMAS (Bimbingan Massal).
Tujuan utama dari program tersebut adalah menaikkan produktivitas sektor
pertanian, khususnya subsektor pertanian pangan yang terdiri dari pupuk non
organik, obat-obatan pelindung tanaman dan bibit unggul (Soetrisno, 1999).
Revolusi Hijau lebih dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang
meliputi penggunaan bibit unggul, pupuk, pestisida, irigasi dan teknik
menanam yang lebih baik (Rahardjo:1984). Meskipun memakan waktu yang
lama, namun berhasil mengubah sikap petani dari “ anti “ teknologi menjadi
mau memanfaatkan teknologi pertanian modern. Perubahan sikap petani
berpengaruh pada kenaikan produktivitas pertanian pangan sehingga mampu
mencapai swasembada pangan.
Revolusi Hijau adalah gerakan di bidang pertanian untuk meningkatkan
produksi pertanian guna mencukupi kebutuhan pangan bagi penduduk yang
semakin bertambah dan meningkatkan surplus ekspor untuk menutup defisit
neraca pembayaran bagi negara sedang berkembang (Nasikun, 1980, 72-73).
Menurut Dawam Rahardjo, Revolusi Hijau adalah modernisasi pertanian
dengan senjata teknologi baru terutama bibit unggul. Berdasarkan definisi di
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
atas, maka penulis dapat memberi batasan bahwa Revolusi Hijau adalah
modernisasi pertanian dengan teknologi baru yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi pertanian guna mencukupi kebutuhan pangan bagi
penduduk yang semakin bertambah dan meningkatkan ekspor untuk menutup
defisit neraca pembayaran.
Revolusi Hijau muncul sebagai usaha untuk mengatasi masalah
produktivitas lahan yang masih rendah sehingga keseluruhan produksi pangan
juga rendah. Selain itu, angka pertumbuhan penduduk masih tinggi, sehingga
laju pertumbuhan produksi pangan lebih rendah dari laju pertumbuhan
pertanian. Begitu juga dengan produktivitas kerja penduduk dalam mengolah
lahan pertanian masih rendah. Dengan diterapkannya Revolusi Hijau
diharapkan dapat memberikan perubahan pada tingkat produktivitas, tingkat
pendapatan, kesempatan kerja dan pola distribusi pendapatan.
Revolusi Hijau bertujuan untuk (1) meningkatkan produksi padi guna
memantapkan swasembada pangan; (2) meningkatkan pendapatan;
(3) meningkatkan kesempatan kerja di bidang pertanian; (4) penghematan dan
penigkatan devisa dan (5) mempertahankan sumber kelestarian sumber daya
alam. Agar tujuan tersebut dapat tecapai dibutuhkan input yang lebih besar
dan penyediaan sarana produksi yang tepat. Untuk itu, pemerintah
menyediakan subsidi pupuk, obat-obatan, fasilitas irigasi, bibit jenis unggul
dan memberikan subsidi berupa pemberian kredit dengan bunga rendah.
Dengan diterapkannya Revolusi Hijau, maka akan tercapai swasembada beras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yang akan menghemat devisa negara dan akan menghilangkan ketergantungan
dalam hal beras dengan luar negeri.
Di samping pembangunan pertanian terdapat pembangunan pedesaan
untuk wilayah pedesaan dan sekitarnya, yaitu pembangunan pedesaan yang
bersifat non pertanian. Pembangunan pedesaan adalah suatu strategi
pembangunan yang dirangsang bagi peningkatan kehidupan ekonomi dan
sosial dari kelompok khusus masyarakat, yaitu si miskin di pedesaan. Karena
pembangunan pedesaan bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, maka usaha
ini harus dirangsang secara jelas dan tegas ke arah peningkatan produksi dan
produktivitas (Prayitno, 1986: 15-16).
Pelaksanaan pembangunan pedesaan adalah melaksanakan
pembangunan pertanian itu sendiri. Kesungguhan pemerintah dalam
membantu mewujudkan pelaksanaan pembangunan daerah nampak dengan
adanya pemberian bantuan dalam bentuk uang yang mencakup bantuan desa
dan jenis bantuan lain. Bantuan tersebut bagi masyarakat di daerah pedesaan
digunakan untuk membangun Sekolah Dasar (SD Inpres). Sedangkan bantuan
pembangunan untuk Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II lebih banyak
digunakan untuk membangun jembatan dan jalan di pedesaan atau jalan yang
menghubungkan antar pedesaan.
Keberhasilan pembangunan pedesaan dan perkotaan mempunyai
anggapan negatif yang muncul di kalangan masyarakat, diantaranya
(1) semakin sulitnya penduduk untuk mensekolahkan anaknya; (2) adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas dan (3) adanya perasaan
kurang aman di jalan umum. Untuk lebih menyebarluaskan dan dalam rangka
pemerataan kegiatan pembangunanan hasil-hasilnya ke seluruh pelosok tanah
air, telah diberikan bantuan pembangunan pedesaan kepada desa-desa agar
masyarakat pedesaan yang bersangkutan dapat secara langsung berpartisipasi
dan menikmati hasil-hasil pembangunan. Tujuannya adalah untuk mendorong,
menggerakkan dan membina prakarsa serta untuk mengembangkan usaha
swadaya gotong royong masyarakat pedesaan dalam usahanya untuk
membangun prasarana desa yang dibutuhkan (Prayitno, 1986: 28).
Dalam melaksanakan pembangunan desa, dana yang digunakan selain
berasal dari Bandes (dari pemerintah pusat) juga berasal dari himpunan dana
pembangunan dari pemerintah Daerah Tingkat II dan swadaya gotong royong
mayarakat. Besarnya Bandes yang digunakan untuk merealisasikan program
kerja pembangunan pedesaan tidak selalu sama dengan yang diterima. Setiap
tahunnya selalu terdapat sisa anggaran pembangunan desa.
Pembangunan pedesaan dari tahun ke tahun selalu meningkat dan
diharapkan dapat memberikan hasil-hasil nyata bagi masyarakat pedesaan.
Untuk lebih memantapkan pembangunan desa diperlukan koordinasi dan
keterpaduan pembangunan, baik pembangunan sektoral, regional maupun
pembangunan desa itu sendiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan
mekanisme perencanaan, pelaksanaan pengendalian yang lebih terpadu. Maka
dilaksanakan Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) sebagai suatu wadah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dan sistem perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta evaluasi
pembangunan di wilayah kecamatan. Pembentukan UDKP diutamakan di
wilayah yang tergolong miskin, rawan atau krisis dan terbelakang.
Keberhasilan pembangunan desa tergantung pada tingkat peran serta
segenap lapisan masyarakat dalam pembangunan, maka pada setiap desa
dibentuk Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). Salah satu tugas
pokok LKMD dalam membantu kepala desa adalah meningkatkan dan
menggerakkan serta melaksanakan pembangunan terpadu. Namun pada
kenyatannya, LKMD belum dapat bertindak dan berfungsi sebangaimana
mestinya.
Pedesaan merupakan fokus dalam pembangunan. Sektor pertanian selalu
mendapat tempat untuk menunjang sektor lain. Berbagai cara dilakukan agar
masyarakat desa dapat mengenal apa yang kurang pada dirinya. Sehingga
dapat berkembang dalam memperbaiki kehidupan. Revolusi transportasi dan
komunikasi merupakan cara yang dilakukan agar menghilangkan isolasi
masyarakat pedesaan dengan dunia luar.
Desa adalah suatu kesatuan hukum, dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintah sendiri. Desa terjadi dari
suatu tempat kediaman masyarakat saja, ataupun terjadi satu induk desa dan
beberapa tempat kediaman sebagian masyarakat hukum yang terpisah yang
merupakan kesatuan-kesatuan tempat tinggal sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam hubungan
kelompoknya. Sedangkan sosiologi pedesaan merupakan sosiologi yang
melukiskan dan menelaah hubungan manusia di dalam dan diantara
kelompok-kelompok yang ada di lingkungan pedesaan
(Wiriaatmadja, 1983: 7).
Sebagian besar dari masyarakat Indonesia bertempat tinggal di daerah
pedesaan yang telah mencapai umur tenaga kerja pada umumnya merupakan
tenaga produktif. Rakyat pedesaan memiliki aspek positif yang dapat
dikembangkan dalam rangka pembangunan, yaitu jiwa gotong royong,
musyawarah dan semangat kekeluargaan untuk pembangunan.
Desa mempunyai nilai-nilai yang positif bagi keberhasilan perjuangan
pembangunan pertanian atau pembangunan lain karena memiliki tenaga kerja
yang mampu dan mau bekerja keras. Kelebihan tenaga kerja di pedesaan dapat
diatur dengan pendirian industri yang memanfaatkan produk pertanian yang
dihasilkan desanya. Maka produk pertanian sebagai produk perdagangan akan
meningkat mutu dan harganya, masalah tenaga kerja dapat diatasi pula
(Kartasapoetra,dkk, 1986: 46).
B. Ketahanan Pangan
Kebijakan keamanan pangan nasional di Indonesia yaitu terobosan di
sektor produksi dan pemecahan masalah distribusi. Selama Orde Baru,
kebijakan bagi ketahanan pangan selain beras tidak dirancang dan digarap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
secara serius. Kesulitan produksi beras yang dialami selama Orde Baru dapat
dipecahkan dengan modernisasi pertanian yang dikenal sebagai Revolusi
Hijau. Namun, Revolusi Hijau hanya dapat memecahkan sebagian dari
persoalan ketahanan pangan, sedang persoalan mengenai distribusi masih
menjadi suatu masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Adanya ketergantungan negara-negara yang sedang berkembang dalam
mencukupi kebutuhan pangan bagi rakyatnya pada dunia luar akan
menimbulkan masalah pada petani dan masyarakat pada umumnya di negara
tersebut. Keanekaragaman hayati dapat menjadi alternatif dalam
penganekaragaman jenis tanaman yang digunakan dalam pertanian.
Keanekaragaman hayati merupakan kekuatan bagi petani dalam upaya
melestarikan ketahanan pangan.
Bibit merupakan salah satu sarana produksi pertanian yang sangat terkait
dengan ketahanan pangan keluarga, komunitas dan ketahanan pangan
nasional. Bibit merupakan mata rantai pertama dari keseluruhan rantai pangan.
Oleh karena itu, kebebasan petani dalam memperoleh akses pada bibit
merupakan syarat penting bagi terjaminnya kelestarian pangan suatu negara
(Soetrisno,1999:3).
Kebutuhan akan kecukupan pangan hendaknya diserahkan pada
kemampuan rakyat sendiri. Oleh karena itu, teknologi termasuk rekayasa
genetika yang merupakan intervensi teknis bioteknologi yang harus dinilai
pada kriteria ancaman modern pada kemampuan berkelanjutan sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
produksi dan distribusi pangan yang ada dalam pengawasan rakyat dan adanya
teknologi modern dapat menebus produk buangan sehingga biaya yang
dibebankan pada alam diberi ganti rugi yang sesuai dengan biaya yang
dikeluarkan untuk pelestarian lingkungan.
Ketahanan pangan tidak ditentukan oleh besarnya ketersediaan beras,
melainkan oleh ketercukupan pangan yang sehat dalam keluarga di tingkat
nasional, sekarang dan masa yang akan datang. Ketahanan pangan hendaknya
diterjemahkan sebagai kemampuan untuk menyediakan pangan yang sehat
tanpa melupakan kelestarian dan keharmonisan alam.
Masyarakat tradisional mampu menjaga ketahanan pangan dengan
menanam tanaman di berbagai lahan pertanian dan kebun ataupun
menyimpannya di lumbung miliknya. Sebagian masyarakat sudah terbiasa
dengan penyeragaman pangan (beras), sehingga hasil pertanian non beras
kurang disukai sebagai sumber pangan. Oleh karena itu, perlu kemauan keras
dari petani agar bisa memproduksi bahan pangan selain beras. Ada dari
sebagian petani yang berusaha memanfaatkan berbagai tanaman secara
sungguh-sungguh untuk menyelamatkan ketahanan pangan (Wahono:196).
Petani melakukannya dengan cara mengolah berbagai hasil pertanian menjadi
makanan yang menarik ataupun dengan mulai membiasakan diri
mengkonsumsi makanan non beras.
Politik pertanian berorientasi pada peningkatan produksi, pemerintah
berupaya untuk melakukan pengembangan teknologi, pengembangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kelembagaan petani. Pengembangan sturktur pertanian, menetapkan kebijakan
harga dan tata niaga yang ditujukan untuk menigkatkan produksi pertanian.
Pola konsumsi pangan pokok tergantung pada satu komoditas yaitu beras yang
mengandung resiko bahwa ketahanan pangan rumah tangga dan nasional akan
rapuh. Maka diperlukan upaya pengembangan pangan altrenatif yang berbasis
umbi-umbian, tanaman pohon yang dapat diproses menjadi tepung yang bias
tahan lama dapat diperkaya dengan mineral dan vitamin dan lebih fleksibel
pengolahannya (Harsoyo, 2004: 3).
Permasalahan pangan tidak dapat diselesaikan dari penawaran dan
permintaan yang akan menentukan dinamika pangan. Usaha untuk
menciptakan katahanan pangan akan tercapai jika semua komponen
masyarakat memiliki akses yang cukup. Politik pangan menitikberatkan pada
peningkatan produksi bahan pangan khususnya beras. Secara mikro,
peningkatan produksi tanaman pangan belum disertai penigkatan riil petani
secara memadai.
C. Kebijakan Pertanian di Indonesia
Dari berbagi sektor ekonomi Indonesia, sektor pertanianlah yang
merupakan sektor yang sarat dengan campur tangan pemerintah dan
aparatnya. Sejak dari penanaman sampai dengan penentuan harga dan
pemasaran produknya, khususnya sub-sektor pertanian padi diatur oleh
pemerintah. Di samping mengeluarkan harga dasar padi, pemerintah juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mengatur jenis padi yang harus ditanam. Pemasaran produk pertanian juga
diatur oleh pemerintah melalui Koperasi Unit Desa yang berada di setiap
tingkat kecamatan. Koperasi Unit Desa berfungsi untuk membantu pemerintah
dalam membeli padi dari petani kemudian diserahkan pada Badan Urusan
Logistik, yaitu sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah guna mencapai
stabilitas harga pangan di Indonesia (Soetrisno,1999:17).
Pertanian ditingkatkan, namun peningkatan itu ditujukan untuk
mendorong produk ekspor serta masukan teknologi tinggi yang nyaris tidak
membantu dalam meningkatkan persediaan makanan. Kebijakan
pembangunan pertanian di Indonesia memakai sistem pertanian modern, yang
mengutamakan peningkatan budidaya padi melalui usaha-usaha yang
menaikkan produksi dan menunjang harga. Hal ini menguntungkan bagi
petani besar yamg mampu berproduksi sedang situasi pangan kaum miskin di
daerah pedesaan dan perkotaan menurun.
Terjadinya krisis yang menyebabkan negara terpuruk adalah perubahan
strategi pembangunan yang radikal dan berjalan tidak seimbang dari strategi
pembangunan industri berbasis pertanian menjadi industrialisasi yang
menyandarkan diri pada bahan impor. Perubahan strategi pembangunan
pertanian ke industri canggih yang berjalan tidak seimbang secara pelan
namun pasti mengalihkan sektor pertanian dan petani terabaikan. Ruwetnya
dunia pertanian disebabkan oleh kebijakan negara yang tidak berpihak pada
nasib petani dan hanya melayani kepentingan ekonomi global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Sejak tahun 1998, kebijakan perberasan nasional berubah drastis. Akibat
tekanan-tekanan Dana Moneter Internsional, pemerintah meliberalisasi pasar
beras domestik. Untuk itu diperlukan peraturan perundang-undangan dan
kebijakan yang berpihak pada nasib petani. Yang diperlukan bukan hanya
strategi dan taktik menghadapi arus deras neoliberalisme pertanian, agar
petani dapat meraih hal yang lebih baik.
Persoalan beras menyangkut kepentingan luas dan mempunyai pengaruh
terhadap perekonomian dalam jangka lebih panjang. Harga jual beras bagi
petani sangat rendah sehingga ppetani diharapkan dapat bekerja keras untuk
menaikkan produksi beras dan sebagai balas jasa petani harus menerima
penghasilan yang menyusut karena harga beras menurun. Tujuan untuk
mempertahankan harga beras pada tingkat yang lebih layak telah dicapai
dengan menentukan harga terendah dan harga tertinggi. Harga terendah
ditentukan pada rasio 1:1 antara harga beras dan pupuk urea di pedesaan,
sedangkan harga tertinggi beras didasarkan atas harga bahan pokok lain.
Harga beras telah dimantapkan dan perbedaan harga antara musim “paceklik”
dan musim panen telah diturunkan pada suatu tingkat yang layak.
Harga tertinggi dapat dipertahankan dan diawasi dengan pertolongan
tambahan impor beras, untuk mempertahankan harga dasar pada tingkat petani
tetap terdapat suatu masalah. Kebijakan pangan tidak semata-mata
menyangkut harga beras saja, bahkan dengan sengaja ingin diusahakan
penganekaragaman dalam konsumsi pangan, namun penekanan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
program beras tidak dapat dihindarkan. Dalam jangka panjang beras akan
selalu merupakan kebijakan inti dalam hal pangan (Mubyarto,1975:126).
Kebijaksanaan pangan dititikberatkan pada kebijaksanaan harga beras,
yang diusahakan untuk mempertahankan keseimbangan antara penawaran dan
permintaan beras pada taraf harga yang layak bagi konsumen dan cukup tinggi
bagi produsen. Adanya kenaikan harga beras mempunyai tujuan yaitu
(1) menjamin persediaan beras; (2) melindungi petani dari eksploitasi
tengkulak dan penggilingan padi; (3) menciptakan kelas pertengahan yang
berimbang dalam golongan pemilik penggilingan padi (Mubyarto,1978:85).
Untuk industri beras, kebijakan pelarangan impor sangat menolong bagi
petani di dalam negeri. Kebijakan yang muncul pada pertengahan Januari
2004 menjadikan insentif yang besar bagi petani dalam negeri. Tanpa
kebijakan ini maka beras impor akan memukul petani saat panen. Di sisi lain,
sektor pertanian juga perlu memperbaiki kinerja. Petani tidak meminta
perhatian banyak dari pemerintah. Persoalan harga pupuk, persoalan benih
palsu, persoalan peramalan iklim dan irigasi harus segera diselesaikan.
Konsep revitalisasi pertanian untuk menjawab berbagai persoalan
pertanian di dalam negeri dan di tengah perdagangan dunia. Dinamika sektor
pertanian dan perdagangan akan terus terjadi. Kebijakan yang diambil
diharapkan dapat menjawab persoalan pertanian di dalam negeri dalam
menghadapi perdagangan bebas. Di samping itu dukungan kebijakan fiskal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dan moneter juga diperlukan sebagai bentuk dukungan keuangan dan
perlindungan arif.
Kegiatan impor beras khususnya dalam hal beras jangan dilakukan,
mengingat bahwa negara Indonesia sebagai negara agraris dan dapat
dipastikan bahwa negara kaya akan kebutuhan pangan khususnya beras. Tidak
dapat dipungkiri, bahwa kegiatan impor merupakan salah satu bentuk
menjalin hubungan kerjasama dengan negara luar yang berupa perdagangan
internasional. Impor barang adalah kegiatan ekonomi yang menjual barang
dari luar negeri ke dalam negeri, yang meliputi (1) bahan konsumsi; (2) bahan
baku; dan (3) barang modal (Gilarso,1991:306).
Keputusan yang diambil oleh pemerintah mengenai impor beras telah
menimbulkan resistansi di sejumlah tempat, terutama di daerah sentra
produksi padi. Hal ini akan menimbulakn masalah bagi daerah sentra padi
karena produksi padi akan tinggi. Adanya impor beras membuat padi yang ada
di daerah sentra padi akan menumpuk dan masyarakat cenderung akan
membeli beras impor yang menurut masyarakat lebuh berkualitas dan
mutunya terjamin. Impor yang dilakukan saat panen membuat kondisi
perekonomian menurun.
Impor beras digunakan untuk cadangan kebutuhan akan pangan,
khususnya beras. Harga beras yang terlalu tinggi akan menitikberatkan
kondisi ekonomi konsumen yang berpendapatan menengah ke bawah.
Sedangkan harga yang terlalu rendah tidak akan memotivasi petani untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menigkatkan produktivitas lahan usahanya. Penigkatan konsumsi beras
diperlukan pula peningkatan produksi areal sawah. Sebagai negara agraris,
Indonesia pernah mengimpor pangan terbesar dan pernah berswasembada
dalam hal beras. Kejadian menjadi negara pengimpor membuat kesan bahwa
pamor sebagai negara agraris menjadi hilang. Hal ini juga menunjukkan
bahwa masyarakat kurang mnghargai terhadap produksi dalam negeri.
Kegiatan impor barang memang dipengaruhi oleh tingkat produksi dan
pendapatan nasional serta leju perkembangannya. Di satu pihak,. Impor
dibutuhakan dan di pihak lain impor dapat merugikan perkembangan indistri
dalam negeri. Maka perlu pengawasan dari pemerintah mengenai kegiatan
impor. Pada dasarnya, kebijaksanaan impor berarti penentuan prioritas: mana
yang penting dan harus diutamakan dan mana yang tidak perlu dan dapat
dikurangi atau dihilangkan.
Politik pertanian di bidang ekspor menyangkut makro perbaikan dalam
neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Artinya komoditi ekspor yang
menyumbang langsung pada penerimaan devisa negara diusahakan untuk
mencapai sasaran pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi, perluasan dasar
ekspor dan perluasan pasar. Tujuan kebijakan ekspor tidak ada hubungannya
dengan petani produsen karena memang tujuan tersebut dapat dicapai melalui
kebijakan perdagangan tanpa harus bererti pada perluasan produksi. Hal ini
terlihat pada beberap komoditi yang mempunyai dua pasar yaitu pasar dalam
negeri dan pasar di luar negeri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Karena kekayaan alamnya dan letaknya yang strategis, Indonesia dapat
menghasilkan bahan-bahan yang mempunyai pasaran luas di luar negeri. Hasil
bumi Indonesia seperti cengkeh, lada dan tembakau dikenal di seluruh dunia.
Minyak tanah Indonesia mendapat pasaran yang luas di luar negeri seperti
halnya dengan timah dan kayu (Gilarso,1667:305). Makin tinggi angka hasil
produksi yang dapat dijual ke luar negeri maka perekonomian nasional makin
terbuka untuk perkembangan ekonomi luar negeri. Ekspor barang dan jasa
menimbulkan tagihan tehadap luar negeri, sedangkan impor menimbulkan
hutang . Hutang piutang ini harus diselesaikan dengan pembayaran antar
negara.
Adanya defisit neraca pembayaran disebabkan karena impor lebih besar
dari ekspor. Untuk mencegah defisit tersebut dapat dilakukan dengan
membatasi impor dan meningkatkan ekspor. Besarnya ekspor tergantung dari
produksi, besarnya permintaan dari luar negeri dan tergantung dari kualitas
atau mutu barang yang akan dijual. Untuk menigkatkan ekspor, pemerintah
dapat melakukan (1) diversifikasi impor; (2) subsidi dan premi ekspor;
(3) pengendalian harga dalam negeri; (4) devaluasi dan (5) perjanjian
internasional (Gilarso,1991:332-333).
Pemerintah dapat berpendapat bahwa ekspor adalah sekunder dan
pasaran dalam negeri dianggap lebih layak proteknya baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Kebijaksanaan di bidang ekspor adalah usaha
untuk menaikkan nilai tambah barang-barang ekspor dengan mendorong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pengolahannya di dalam negeri. Ini berarti bahan mentah harus dikurangi dan
ekspor harus dalam bentuk barang jadi atau barang setengah jadi.
Namun yang penting adalah adanya kebijakan pertanian yang
konsisten untuk lebih banyak menyerap tenaga kerja yang akan menigkatkan
nilai ekspor. Kelemahan dari kebijakan di bidang komoditi ekspor adalah
belum dapat dipadukannya kebijakan (makro) perdagangan dengan kebijakan
(mikro) pada tingkat petani produsen. Kebijakan perdagangan merangsang
sampai pada tingkat petani tidak mudah. Karena diantara petani dan eksportir
terdapat berbagai perantara yang berperanan dalam memperlancar aliran
komoditi yang berangkutan dari petani produsen ke eksportir.
Untuk melindungi petani produsen, pemerintah dapat mengeluarkan
kebijaksanaan khusus dalam bidang kelembagaan perdagangan dengan tujuan
sama, tapi dengan tekanan pada perubahan mata rantai pemasaran dari
produsen ke komsumen, dengan tujuan untuk memperkuat daya saing petani.
Badan Pemasaran Pusat ( Central Market Board ) berusaha untuk mengurangi
pengaruh fluktuasi harga pasar dunia atas penghasilan petani. Masalah yang
dihadapi saat ini adalah kurangnya kegairahan berproduksi pada tingkat
petani, tidak ada keinginan untuk mengadakan penanaman baru dan usaha-
usaha lain untuk menaikkan produksi karena presentase harga yang diterima
oleh petani relatif rendah dibandingkan dengan bagian yang diterima
golongan-golongan lain (Mubyarto,1989:247).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Dengan adanya usaha untuk memperkuat kedudukan pengusaha
eksportir lemah diambil kebijaksanaan kredit, yaitu memberikan fasilitas
kredit dengan bunga relatif rendah dan menyederhanakan prosedur ekspor.
Mengenai pengangkutan barang-barang ekspor diusahakan dengan penyediaan
sarana pengangkutan misalnya kapal dan pesawat. Kebijaksanaan pemasaran
hasil-hasil tanaman perdagangan untuk espor meliputi pengaturan distribusi
sarana produksi bagi petani. Pemerintah berusaha menciptakan persaingan
sehat diantara pedagang dengan melayani kebutuhan petani seperti pupuk,
insektisida dan lain-lain sehingga petani dapat membeli sarana produksi
dengan harga tidak terlalu tinggi. Kebijaksanaan pemasaran merupakan
campur tangan pemerintah dalam bekerjanya kekuatan pasar. Di satu pihak
pemerintah dapat mengurangi pengaruh kekuatan pasar agar tidak merugikan
pedagang dan petani. Tapi di lain pihak, persaingan dapat didorong untuk
mencapai efisiensi ekonomi yang tinggi, yang berarti bahwa pemerintah
memberikan arah dalam bekerjanya gaya pasar. Praktek kebijaksanaan
pemasaran dilaksanakan bersamaan dengan kebijaksanaan harga.
Dalam sistem distribusi terdapat kekurangan efisiensi yang memerlukan
penyelidikan yang seksama. Dalam sektor ini, diperlukan suatu investasi yang
besar apabila sistem distribusi secara menyeluruh akan diperbaiki.
Perdagangan bebas merupakan kegiatan usaha besar dengan banyak duplikasi
fungsi marketing yang sesungguhnya tidak diperlukan. Masalah distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang sesungguhnya terletak dalam faktor-faktor yang menimbulkan fluktuasi
harga dari musim ke musim ( Mubyarto,1975:110).
Kebijaksanaan produksi merupakan salah satu kebijaksanaan dalam
pertanian. Pemerintah tidak dapat merencanakan produksi pertanian. Artinya
pemerintah tidak dapat menjamin bahwa rencana produksi dapat
direalisasikan jika kebijaksanaan tertentu dapat mendorong tercapainya tujuan
rencana produksi padi. Yang dapat disusun oleh pemerintah adalah rencana
kebijaksanaan dan rencana aktivitas pemerintah dalam berbagai bidang.
Produksi hanya dapat direncanakan secara tidak langsung melalui
perencanaan kebijaksanaan. Untuk mendorong petani meningkatkan produksi,
pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan harga minimum atau memberi
subsidi pada pupuk.
Pembangunan prasarana ekonomi ikut menyumbang dalam penciptaan
keadaan yang merangsang pada pembangunan pertanian dan membantu
memperkecil kemungkinan kegagalan produksi yang direncanakan. Petani
produsen memberikan respon pada fenomena-fenomena harga. Jika harga
menarik, maka petani akan menaikkan produksi, sedangkan jika harga tidak
menarik maka petani akan mengalihkan usahanya pada tanaman yang lebih
menguntungkan. Upaya peningkatan produksi pertanian akan lebih cepat
teratasi jika disertai pembangunan agroindustri berbasis pedesaan yang akan
menyerap banyak tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Konsumsi pangan sebagian besar penduduk Indonesia berupa
karbohidrat dan beras yang merupakan komoditi penting. Kenyataan ini
menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan masyarakat dan keadaan ekonomi
secara keseluruhan tergantung pada satu jenis komoditi akan menimbulkan
masalah. Sejak dimulainya pemerintahan Orde Baru, pemerintah telah menaruh
perhatian pada pembangunan pertanian khususnya beras (Prayitno,
Hadi,1986:15).
Adanya peningkatan konsumsi beras dari 270 ton per tahun menjadi 1 Juta
ton per tahun memerlukan penigkatan produksi pertanian dan perluasan areal
sawah. Sumber daya manusia yang berkualitas meskipun telah dilengkapi dengan
pendidikan tinggi dan kecanggihan teknologi belum mampu membawa pertanian
menjadi salah satu faktor dalam menyediakan ketersediaan pangan. Banyak
pemuda desa yang enggan bertani dan lebih senang berurbanisasi demi
tercapainya kesejahteraan yang layak.
D. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan
Pembangunan ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda kemajuan
yang menimbulkan harapan baru bagi pembangunan selanjutnya. Rencana
pembangunan lebih ditekankan pada sektor pertanian.
Ada dua aliran mengenai pembangunan pertanian di Indonesia, yaitu
golongan optimis dan golongan pesimis. Sikap optimis mengenai
pembangunan pertanian akan berjalan dengan baik jika pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
menyediakan pupuk, pestisida dan bibit unggul. Golongan pesimis akan
berpendapat bahwa pembangunan pertanian sangat sulit dan di luar
kemampuan rakyat Indonesia (Penny,1978:56-57).
Paradigma modernisasi pertanian bertujuan untuk mengubah sektor
pertanian tradisional menjadi pertanian modern yang mampu meningkatkan
produksi sektor pertanian merupakan paradigma yang menjadi rujukan bagi
semua pemerintah negara yang sedang berkembang dalam membangun sektor
pertanian. Paradigma modernisasi pertanian mampu mencapai tujuannya yaitu
meningkatkan produksi pertanian negara sedang berkembang, khususnya sub
sektor pertanian melihat bahwa pembangunan suatu daerah adalah
pembangunan yang mencerminkan kesejahteraan dari mayoritas penduduk.
Mayoritas penduduk negara sedang berkembang adalah petani. Oleh
karena itu, pembangunan pertanian merupakan tujuan utama dari setiap negara
sedang berkembang. Paradigma pembangunan pertanian bertujuan secara
mandiri dan berkelanjutan untuk menjamin keamanan pangan. Untuk itu,
diperlukan visi kebijaksanaan dari pemerintah dan aparat pelaksana dalam
memahami proses yang hakiki dari suatu pembangunan pertanian.
Pertanian berkelanjutan meliputi komponen-komponen fisik, biologi dan
sosioekonomi yang direpresentasikan dengan sistem pertanian yang
melaksanakan pengurangan input bahan-bahan kimia dibandingkan sistem
pertanian tradisional, erosi tanah terkendali dan pengendalian gulma, memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
efisiensi kegiatan pertanian dan bahan-bahan input maksimum, pemeliharaan
kesuburan tanah dengan menambah nutrisi tanaman dan penggunaan dasar-
dasar biologi pada pelaksanaan pertanian.
Salah satu pendekatan pertanian berkelanjutan adalah input minimal,
yang membandingkan penggunaan input minimal dan pendekatan
berkelanjutan pada pertanian daratan Timur dengan apa yang dildihat sebagai
kesalahan meroda yang digunakan petani Amerika. Sistem pertanian memiliki
kapasitas internal yang besar untuk melakukan regenerasi dengan
menggunakan sumberdaya internal.
Dalam usaha mengalihkan konsekuensi negatif konvensional, beberapa
format sistem pertanian berkelanjutan yang berbeda telah direkomendasikan
sebagai alternatif untuk mencapai tujuan sistem produksi pertanian yang
secara ekonomi dan aman bagi lingkungan. Kriteria yang penting bagi petani
dalam mempertimbangkan suatu perubahan usaha tani adalah keinginan
memperoleh hasil yang layak secara ekonomi. Ketika perubahan dari kegiatan
pertanian konvensional ke pertanian berkelanjutan dilaksanakan, perubahan
sosial dan struktur ekonomi juga terjadi.
Hakekat pembangunan merupakan upaya untuk memajukan kehidupan
masyarakat dan warganya. Pembangunan merupakan pembebasan manusia
yang terus menerus. Pembangunan pertanian adalah peningkatan produksi
pertanian, upaya pembebasan manusia petani termasuk peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kesejahteraan manusia pada umumnya. Pembangunan pertanian adalah upaya
menciptakan manusia petani (Soetomo,1997:5).
Kekalahan manusia petani disebabkan oleh tindakan rasional yang
bertujuan memuat dimensi kerja yang bias diterapkan untuk kenyataan non
sosial. Situasi masyarakat petani yang berlangsung mengalami pergeseran ke
suasana yang berbeda. Saat ini pertanian dilakukan dengan pembentukan
usaha tani modern. Usaha tani modern ditandai dengan penerapan inovasi baru
dalam teknologi pertanian, munculnya sistem agribisnis ketat yang
berimplikasi pada terbentuknya kelas buruh tani dan majikan dan petani
dipaksa untuk terlibat dalam jaringan jual beli.
Usaha tani modern menggeser situasi kehidupan petani dari keadaan
untuk memanfaatkan hasil pertanian yang tergantung pada berbaga unsur yang
berada di luar dirinya. Usaha tani modern telah membuka babak baru dimana
buruh tani tergantung pada majikan, pemasaran produksi pertanian berada di
bawah hukum permintaan dan penawaran pasar, bahkan harga jual produk
pertanian yang terancam oleh rekayasa praktek ekonomi makro.
Petani akan merasa senang jika produksi naik dan petani berupaya untuk
menigkatkan produksinya. Hal yang diharapkan oleh petani adalah
peningkatan pendapatan. Peningkatan pendapatan dihitung dengan
menyertakan variabel-variabel hasil produksi dan harga penjualan di pasar.
Artinya pendapatan petani merupakan fungsi dari produksi dan harga pasar
(Soetomo,1997:98).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Pendidikan petani dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan di
bidang pertanian. Pendidikan petani berorientasi pada peningkatan produksi
pertanian dan menyangkut kehidupan sosial masyarakat petani. Masyarakat
petani yang terbelakang melalui pendidikandiharapkan dapat menjadi lebih
aktif, lebih optimis pada masa depan, lebih efektif yang akan membawa pada
keadaan yang lebih produktif.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilaksankan oleh Sutarno (2001) dalam skripsi yang
berjudul “ Analisis Pendapatan Petani Padi Organik dan Petani Non Organik
Tahun 2001 “.
Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui besarnya rata-rata
pendapatan bersih petani padi organik, mengetahui besarnya rata-rata
pendapatan bersih petani non organik, mengetahui distribusi pendapatan
petani padi organik dan mengetahui distribusi pendapatan petani non organik
di Kelompok Perintis Pertanian Organik Magelang, Dusun Gledek, Desa
Podosoko, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa
Tengah pada Tahun 2001.
Objek dalam penelitian ini adalah pendapatan bersih petani padi organik
dan petani non organik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data primer yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
secara langsung dari petani organik dan petani non organik untuk memperoleh
keterangan yang mendukung penelitian.
Selain itu, digunakan pula data sekunder yang diperoleh dari buku-buku
yang mendukung data dan mendukung landasan teori. Data sekunder juga
diambil dari Kantor Kabupaten Magelang mengenai jumlah petani, jumlah
industri, luas lahan pertanian dan lain sebagainya. Serta hal-hal yang berkaitan
dengan masalah penelitian.
Metode analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Analisa Kualitatif
Analisa kualitatif adalah analisa yang berdasarkan pada pandangan
serta pemikiran secara teoritis untuk memberikan gambaran yang ada
kaitannya dengan penelitian dan dapat juga dipresentasikan secara
statistik.
2. Analisa Kuantitatif
Analisa kuantitatif adalah analisa dalam bentuk perhitungan angka-
angka yang berdasarkan atas data petani organik dan petani non organik
dengan alat uji statistik.
Dalam analisa kuantitatif tentang tingkat pendapatan petani akan
digunakan uji beda rata-rata yaitu uji t-tes. Uji perbedaan dua rata-rata
dengan n > 30, dengan rumus :
t = m1-m2√1+1 SD n1 n2
Dimana : m1 = rata-rata pendapatan petani organik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
m2 = rata-rata pendapatan petani padi non organik
n1 = besarnya sampel petani padi organik
n2 = besarnya sampel petani padi non organik
SD = standar deviasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
a. Pertanian organik lebih menguntungkan dari pertanian non organik
b. Pendapatan dengan pertanian organik Rp 257.843,04 sedangkan
pendapatan dengan pertanian non organik Rp 140.306,72 yang melalui
metode t-tes dengan α = 10% menunjukkan bahwa kedua rata-rata
tersebut berbeda secara signifikan.
c. Pertanian organik lebih memeratakan distribusi pendapatan
dibandingkan dengan pertanian non organik (distribusi pendapatan
organik yaitu CG 0,375 sedang distribusi pendapatan non organik
yaitu CG = 0,6202).
d. Pertanian organik lebih ramah lingkungan dan lebih sehat karena
bahan-bahan yang digunakan untuk berproduksi adalah bahan-bahan
organik yang tidak merusak alam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Kerangka Berpikir
Tujuan pembangunan pertanian pada dasarnya adalah untuk
mendukung ekonomi rakyat di sektor pertanian terutama untuk mendukung
meningkatkan kesejahteraan (petani). Keberhasilan swasembada pangan
(beras) yang dicapai Indonesia cukup membanggakan. Keberhasilan
pembangunan pertanian ini memerlukan kerangka yang kuat agar tercapainya
tujuan yang diinginkan.
Apabila pertanian hendak dimajukan, maka harus ada beberapa
fasilitas dan jasa yang harus tersedia bagi para petani. Fasilitas dan jasa
merupakan syarat mutlak, artinya tanpa salah satu dari padanya maka tidak
akan ada pembangunan pertanian dan faktor pelancar (AT Mosher,1987:86).
Fasilitas dan jasa tesebut dapat berupa penyuluhan dari dinas pertanian
mengenai penggunaan pupuk, cara pemilihan bibit, cara memilih waktu
penanaman yang tepat dan lain-lain.
Adanya penyuluhan tersebut dapat membantu meningkatkan atau
menambah wawasan bagi petani agar hasil panennya dapat berlimpah.
Kurangnya pemahaman dan mengenai cara penggunaan khususnya pemakaian
pupuk kimia yang berlebihan akan merugikan bagi petani sendiri,
membahayakan kesehatan manusia dan akan merusak lingkungan.
Dalam usaha penigkatan produksi pertanian perlu meningkatkan mutu
intensifikasi dengan meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Pemupukan
pada tanaman bertujuan untuk memelihara dan memperbaikai kesuburan tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dengan memberikan unsur atau zat hara ke dalam tanah yang langsung atau
tidak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman.
Pemupukan pada tanaman dapat dikatakan berhasil bila mengetahui
unsur hara yang kurang tersedia dalam tanah. Gejala kekurangan unsur hara
dapat terlihat dengan tidak normalnya pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Kebutuhan tanaman akan pupukditentukan oleh keadaan iklim, umur
tanaman dan jenis pupuk yang digunakan (Petrokimia Gresik,1984:1-3).
Agar penggunaan pupuk di tingkat petani dapat berdaya guna dan
berhasil guna, maka penggunaannya perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Bagi pupuk yang telah ditetapkan SNInya terutam jenis pupuk makro
tunggal seperti Urea, TSP / SP 36, ZA dan KCL, penggunannya agar
memperhatikan teknologi pemupukan spesifik lokasi yang telah
dianjurkan oleh instansi teknis yang berwenang dalam pembinaan
teknologi produksi
2. Bagi pupuk yang telah terdaftar di Departemen Pertanian, penggunaannya
agar mengikuti ketentuan yang terdapat pada label atau brosur yang
diterbitkan oleh perusahaan pupuk yang bersangkutan. Dalam pemilihan
jenis pupuk yang akan digunakan, petani diharapkan dapat memahami
informasi yang dicantumkan pada label terutama mengenai spesifikasi
mutu pupuk dan cara aplikasi serta dosis yang dianjurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Bagi pupuk yang belum mencantumkan SNI dan atau belum terdaftar di
Departemen Pertanian tidak dianjurkan untuk digunakan karena pupuk
tersebut belum diketahui kebenaran dan mutu serta efektifitasnya
4. Mengingat dampak penggunaan pupuk penggunaan terhadap produktivitas
tanaman bersifat spesifik lokasi, maka diperlukan penyuluhan secara
intensif di masing-masing wilayah dengan mengacu pada teknologi
pemupukan yang direkomendasikan
5. Peningkatan prodiktivitas dan mutu hasil pertanian melalui pemupukan
diupayakan degan penerapan pemupukan berimbang. Di samping itu,
penggunaan pupuk organik dianjurkan khususnya bagi daerah yang telah
menggunakan pupuk an-organik secara terus menerus dalam waktu yang
lama
6. Dampak penggunaan pupuk an-organik terhadap produksi tanaman serta
mutu lahan perlu evaluasi secara berkala sehingga dosis penggunaan yang
dianjurkan untuk petani terjamin efektifitasnya dapat meningkatkan
produksi serta pendapatan petani (www.tidal.lowlands. Penggunaan Pupuk
An-organik.3 September 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap
obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiono,1999:21).
Dalam penelitian ini, mendeskripsikan dan membandingkan mengenai penggunaan
pupuk organik, pupuk buatan dan pupuk kombinasinya di Kelurahan Krogowanan,
Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang jika dilihat dari hasil produksi, harga
jual, keuntungan dan biaya produksi.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskriptifkan,
mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini
terjadi atau ada. Penelitian ini tidak menguji atau menggunakan hipotesa, tetapi hanya
mendeskripsikan informasi ada adanya sesuai dengan variabel yang diteliti.
Mengacu pada dua teori di atas, maka penelitian ini menggunakan data
kualitatif mengenai variabel yang diperoleh melalui analisis jawaban subyek pada
wawancara yang digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui dan menggambarkan usaha tani padi dalam menggunakan pupuk
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
buatan, pupuk organik dan kombinasinya, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
secara umum di luar subyek penelitian.
B. Populasi Penelitian, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan obyek penelitian yang dapat terdiri manusia,
benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai, tes atau peristiwa sebagai sumber data
yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini
yang menjadi populasi adalah petani padi yang berada di Kelurahan Krogowaran,
Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang yang berjumlah 360 orang.
2. Sampel Penelitian
Sampel dimaksud sebagai contoh yang mewakili populasi, yang dimaksud
mewakili bukanlah merupakan cuplikan yang dicomot, melainkan hanya sebagai
cerminan yang bisa dipandang menggambarkan secara maksimal (Sutrisno Hadi,
1982:139).
Dalam penelitian ini yang menjadi sample penelitian adalah petani yang
berada di Kelurahan Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang
yang tinggal di dusun Tlatar, Karangrejo, Keron, Nglulang, Kragan, Karanglo,
Bancak Wetan, Bancak Kulon, Talaman, Tumpang, Jenawi dan Krogowanan.
Adapun penelitian sample berdasarkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
golongan luas pemilikan lahan. Kemudian diambil sebanyak 25% dari masing-
masing golongan.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, teknik yang akan digunakan dalam pengambilan
sampel adalah stratified cluster random sampling yaitu merupakan gabungan atau
perpaduan dari cara pengambilan sampel acak berstrata dengan sampel acak
cluster(Sukmadinata 2005:259). Sampel dalam penelitian ini adalah petani yang
menggunakan pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya di Kelurahan
Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Mengingat adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka penulis
mengambil sampel sebanyak 6 dusun dari 12 dusun yang ada di kelurahan
Krogowanan. Keenam dusun yang dijadikan sampel adalah Kragan, Keron,
Nglulang, Krogowanan, Karanglo dan Bancak Wetan.
Adapun alasan pemilihan dusun-dusun tersebut adalah karena sebagian
besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani yang menggunakan pupuk
organik. Adapun cara penentuan sampelnya adalah sebagai berikut :
1. Seluruh petani di 6 dusun tersebut digolongkan berdasarkan luas pemilikan
lahan garapannya. Penentuan luas lahan sebagai berikut (Sayogyo,1997:107)
a. Golongan luas bila lahan yang dimiliki lebih dari satu hektar
b. Golongan sedang bila lahan yang dimiliki 0.5-1.0 hektar
c. Golongan sempit bila lahan yang dimiliki kurang dari 0.5 hektar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Setelah digolongkan seperti di atas, kemudian diambil persentase sampel
sebesar 25% dari setiap golongan dengan rincian sebagai berikut :
a. Dusun Bancak Wetan
* golongan luas = 9 x 25% = 2
* golongan sedang = 10 x 25% = 3
* golongan sempit = 9 x 25% = 2 +
7
b. Dusun Karanglo
* golongan luas = 10 x 25% = 3
* golongan sedang = 13 x 25% = 3
* golongan sempit = 8 x 25% = 2 +
8
c. Dusun Krogowanan
* golongan luas = 11 x 25% = 3
* golongan sedang = 5 x 25% = 1
* golongan sempit = 17 x 25% = 4+
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Dusun Nglulang
* golongan luas = 5 x 25% = 1
* golongan sedang = 18 x 25 % = 5
* golongan sempit = 10 x 25% = 3 +
9
e. Dusun Keron
* golongan luas = 3 x 25% = 1
* golongan sedang = 20 x 25% = 5
* golongan sempit = 10 x 25% = 3 +
9
f. Dusun Kragan
* golongan luas = 10 x 25% = 3
* golongan sedang = 9 x 25% = 2
* golongan sempit = 17 x 25% = 4 +
9
Jadi jumlah sampel penelitiannya sebanyak 50 orang
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Mei 2007, dengan mengambil
tempat di Kelurahan Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang,
Propinsi Jawa Tengah. Tempat ini dijadikan sampel uji coba dengan alasan
bertepatan dengan pelaksanaan penggunaan pupuk yang digunakan oleh petani padi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam tulisan ini, petani padi.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah penggunaan pupuk buatan, pupuk
organik dan kombinasinya.
E. Identifikasi Variabel, Definisi dan Pengukuran
1. Variabel penelitian adalah atribut atau nilai dari orang, obyek atau kerugian yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1992:32). Adapun variabel-variabel yang akan
diteliti adalah sebagai berikut :
a. Hasil produksi antara petani pengguna pupuk buatan, pupuk organik dan
kombinasinya.
b. Harga jual antara petani pengguna pupuk buatan, pupuk organik dan
kombinasinya
c. Keuntungan antara petani pengguna pupuk buatan, pupuk organik dan
kombinasinya
d. Biaya produksi antara petani pengguna pupuk batan, pupuk organik dan
kombinasinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Definisi dan Pengukuran
a. Usaha Tani
Usaha Tani adalah himpunan dari sumber daya alam yang terdapat
dalam suatu tempat tertentu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti:
sinar matahari, air, dan tanah serta usaha untuk produksi pengolahan hasil
pertanian yang dilakukan secara tradisional maupun modern. Usaha tani dapat
berupa usaha bercocok tanam atau membeli ternak.
b. Pupuk Buatan
Pupuk anorganik (pupuk kimia) adalah pupuk yang merupakan hasil
industri pabrik-pabrik pembuat pupuk sehingga sering disebut pupuk buatan
yang mengandung unsur hara tinggi dan cepat larut dalam air. Misalnya Urea,
TSP, SP-36, ZA, KCl, Phospat Alam, NP, NK dan NPK.
c. Pupuk Organik
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa atau seresah
tanaman dan kotoran hewan, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, kompos
dan sebagainya.
d. Pupuk Kombinasi
Pupuk kombinasi atau pupuk semi organik adalah penggunaan pupuk
yang merupakan campuran antara pupuk organik yang berasal dari seresah
atau sisa-sisa tanaman dan kotoran hewan dengan pupuk urea, NPK dan lain-
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c. Hasil Produksi
Hasil produksi adalah jumlah hasil padi yang diperoleh saat musim
panen.
d. Harga jual
Harga jual adalah harga kesepakatan antara penjual dan pembeli
atas hasil produksi padi sehingga terjadi transaksi jual – beli.
e. Keuntungan
Keuntungan adalah besarnya laba yang diperoleh petani ketika musim panen.
h. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani mulai dari
membeli benih padi sampai pada tahap penggilingan padi hingga padi siap
dijual kepada konsumen.
F. Data Yang Diperlukan
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden
melalui wawancara, meliputi data tentang hasil produksi, harga jual, keuntungan
dan biaya produksi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan oleh orang lain
di luar penelitian sendiri, walaupun merupakan data asli. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah usaha tani padi pengguna pupuk buatan, pupuk organik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kombinasinya di Kelurahan Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten
Magelang.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan data yang digunakan adalah :
1. Wawancara ( Tanya Jawab Langsung )
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
panduan wawancara ( interview guide ).
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang
berhubungan dengan masalah penelitian baik dari sumber dukumen, maupun
sumber dari petani yang berupa informasi. Data ini untuk mencari hasil
produksi terbaik, harga jual yang tinggi, keuntungan yang diperoleh petani
dan biaya produksi yang dikeluarkan petani.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini termasuk studi perbandingan (comparative study) yang menguji
perbedaan hasil produksi, harga jual, keuntungan dan biaya produksi antara petani
padi pengguna pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1.. Analisis Usaha Tani
1. Biaya Produksi
Jenis
Tanaman
Pupuk yang
Dugunakan
Biaya Produksi Satuan Jumlah
Padi Buatan • Bibit
• Urea
• KCL
• ….
• Obat-obatan
• Sewa tanah
• TenagaKerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Jenis
Tanaman
Pupuk yang
digunakan
Biaya Produksi Satuan Jumlah
Padi Organik • Bibit
• Obt-obatan
• Pupuk kandang
• Sewa tanah
• Tenaga kerja
Padi Kombinasi • Bibit
• Urea
• ZA
• TSP
• KCL
• Pupuk kandang
• Obat-obatan
• Sewa tanah
• Tenaga kerja
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu (1)
secara grafis, menggunakan metode P_P plot dan (2) dengan uji hipotesis,
menggunakan One Sampel Kolmogorof Smirnof.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas menggunakan asumsi sebagai berikut :
Ho : ketiga varians dalam populasi adalah identik
Ha : ketiga varians dalam populasi adalah tidak identik
Dengan taraf signifikan sebesar 5%, maka dapat disimpulkan bahwa :
Ho diterima jika probabilita > 5% (homogen)
Ha ditolak jika probabilita < 5% (tidak homogen)
4. Uji Z
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji Z.
Uji ini dipilih karena pada penelitian ini diperoleh data rasio, selain itu
penelitian ini menguji perbandingan pemakaian pupuk buatan, pupuk organik
dan kombinasinya jika ditinjau dari hasil produksi, harga jual, keuntungan
dan biaya produksi.
Adapun langkah-langkah analisis uji Z adalah sebagai berikut :
1. Hasil Produksi
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = hasil produksi menggunakan pupuk organik
X2 = hasil produksi menggunakan pupuk buatan
S12 = varian hasil produksi menggunakan pupuk organik
S22 = varian hasil produksi menggunakan pupuk buatan
n1 = jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian hasil produksi yang diperoleh
X1 = jumlah hasil produksi yang diperoleh
X2 = rata-rata hasil produksi
n = jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = hasil produksi menggunakan pupuk organik
X2 = hasil produksi menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian hasil produksi menggunakan pupuk organik
S22 = varian hasil produksi menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian hasil produksi yang diperoleh
X1 = jumlah hasil produksi yang diperoleh
X2 = rata-rata hasil produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
n = jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = hasil produksi menggunakan pupuk buatan
X2 = hasil produksi menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian hasil produksi menggunakan pupuk buatan
S22 = varian hasil produksi menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian hasil produksi yang diperoleh
X1 = jumlah hasil produksi yang diperoleh
X2 = rata-rata hasil produksi
n = jumlah responden
2.Harga Jual
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = harga jual menggunakan pupuk organik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
X2 = harga jual menggunakan pupuk buatan
S12 = varian harga jual menggunakaan pupuk organik
S22 = varian harga jual menggunakan pupuk buatan
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian harga jual yang diperoleh
X1 = harga jualyang diperoleh
X2 = rata-rata harga jual
n = jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = harga jual menggunakan pupuk organik
X2 = harga jual menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian harga jual menggunakan pupuk organik
S22 = varian harga jual menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian harga jual yang diperoleh
X1 = harga jual yang diperoleh
X2 = rata-rata
n = jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = harga jual menggunakan pupuk buatan
X2 = harga jual menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian harga jual menggunakan pupuk buatan
S22 = varian harga jual menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian harga jual yang diperoleh
X1 = harga jual yang diperoleh
X2 = rata-rata harga jual
n = jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.Keuntungan
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = keuntungan menggunakan pupuk organik
X2 = keuntungan menggunakan pupuk buatan
S12 = varian keuntungan menggunakan pupuk organik
S22 = varian keuntungan menggunakan pupuk buatan
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian keuntungan yang diperoleh
X1 = keuntungan yang diperoleh
X2 = rata-rata keuntungan
n= jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Dimana : X1 = keuntungan menggunakan pupuk organik
X2 = keuntungan menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian keuntungan menggunakan pupuk organik
S22 = varian keuntungan menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian keuntungan yang diperoleh
X1 = keuntungan yang diperoleh
X2 = rata-rata keuntungan
n = jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 =keuntungan menggunakan pupuk buatan
X2 = keuntungan setelah menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian keuntungan menggunakan pupuk buatan
S22 = varian keuntungan menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian keuntungan yang diperoleh
X1 = keuntungan yang diperoleh
X2 = rata-rata keuntungan
n = jumlah responden
4.Biaya Produksi
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = biaya produksi menggunakan pupuk organik
X2 = biayal produksi menggunakan pupuk buatan
S12 = varian biaya produksi menggunakan pupuk organik
S22 = varian biaya produksi setelah menggunakan pupuk buatan
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian biaya produksi yang diperoleh
X1 = biaya produksi yang diperoleh
X2 = rata-rata biaya produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
n = jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = biaya produksi menggunakan pupuk organik
X2 = biaya produksi menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian biaya produksi menggunakan pupuk organik
S22 = varian biaya produksi menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus :
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian biaya produksi yang diperoleh
X1 = produksi produksi yang diperoleh
X2 = rata-rata biaya produksi
n = jumlah responden
Z = 21 XX −
21 SS +
n1 n2
Dimana : X1 = biaya produksi menggunakan pupuk buatan
X2 = biaya produksi menggunakan pupuk kombinasi
S12 = varian biaya produksi menggunakaan buatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
S22 = varian biaya produksi menggunakan pupuk kombinasi
n1 = jumlah responden
n2 = jumlah responden
Untuk S2 ( varians ) dicari dengan rumus
S2 = ∑ −−1
)(n
XX
Dimana : S2 = varian biaya produksi yang diperoleh
X1 = biaya produksi yang diperoleh
X2 = rata-rata biaya produksi
n = jumlah responden
Setelah nilai Z ditemukan, kemudian dilakukan pengujian untuk masing-
masing hipotesis. Sebelum menguji masing-masing hipotesis tersebut, terlebih
dahulu dirumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dari masing-masing
variabel yaitu :
a. Hasil Produksi
Ho = µ1 > µ2
Ha = µ1 < µ2
Hasil produksi dengan menggunakan pupuk buatan, pupuk organik dan
kombinasinya.
b. Harga Jual
Ho = µ1 > µ2
Ha = µ1 < µ2
Harga jual dengan menggunakan pupuk buatan, pupuk organik dan
kombinasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
c. Keuntungan
Ho = µ1 > µ2
Ha = µ1 < µ2
Keuntungan dengan menggunakan pupuk buatan, pupuk organik dan
kombinasinya
d. Biaya Produksi
Ho = µ1 > µ2
Ha = µ1 < µ2
Biaya produksi dengan menggunakan pupuk buatan, pupuk organik dan
kombinasinya.
Setelah hipotesis dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan pengujian masing-masing hipotesis. Pengujian masing-masing
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%. Dengan taraf nyata
5%, maka kriteria untuk masing-masing hipotesis adalah :
1. Terima Ho jika statistik hitung ( Zhitung ) < statistik tabel ( Ztabel )
2. Terima Ha jika statistik hitung ( Zhitung) > satistik tabel ( Ztabel )
Dimana nilai statistik tabel ( Ztabel) diperoleh dari (Z0.5-α) = ( Z0.5-0.05).
Untuk lebih memudahkan pengujian hipotesis tentang perbedaan hasil produksi,
harga jual, keuntungan dan biaya produksi dengan menggunakan pupuk buatan,
pupuk organik dan kombinasinya akan digunakan bantuan SPSS versi 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN
A. Keadaan Geografis
1. Letak Kelurahan Krogowanan
Kelurahan Krogowanan merupakan salah satu kelurahan yang berada di
wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah.
Kelurahan Krogowanan terletak di daerah pegunungan dengan ketinggian 600
meter sampai 625 di atas permukaan air laut.
Penulis memperoleh data bahwa rata–rata curah hujan di Kelurahan
Krogowanan adalah 1.600 mm/tahun. Jarak pemerintahan desa dengan pusat
kedudukan wilayah kerja camat adalah 0.6 Km, jarak pusat pemerintah desa
dengan kedudukan wilayah kerja pembantu bupati adalah 8 Km, jarak pusat
pemerintahan desa dengan ibu kota kabupaten adalah 21 Km, jarak pusat
pemerintahan desa dengan pusat kedudukan wilayah kerja pembantu gubernur
adalah 21 Km dan jarak pemerintahan desa dengan ibu kota propinsi adalah
86 Km.
Batas – batas wilayah Kelurahan Krogowanan adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Jati dan Desa Gantang
Sebelah Selatan : Kecamatan Dukun
Sebelah Barat : Desa Sawangan
Sebelah Timur : Desa Kapuhan
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Kelurahan Krogowanan terbagi menjadi 12 dusun, yaitu :
1. Dusun Tlatar
2. Dusun Karangrejo
3. Dusun Krogowanan
4. Dusun Keron
5. Dusun Nglulang
6. Dusun Bancak Wetan
7. Dusun Bancak Kulon
8. Dusun Karanglo
9. Dusun Kragan
10. Dusun Talaman
11. Dusun Tumpang
12. Dusun Jenawi
2. Luas dan Bentuk Wilayah
Luas Kelurahan Krogowanan adalah 302.284 Ha yang terdiri atas sawah
tanah setengah teknis, tanah sawah sederhana, tanah sawah tadah hujan,
pekarangan dan lain – lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pembagian luas wilayah Kelurahan Krogowanan sebagai berikut :
Tabel. 1 Luas dan Wilayah Kelurahan Krogowanan
Keterangan Luas/Ha
Tanah Sawah - Irigasi Setengah Teknis - Sederhana - Tadah Hujan
Tanah Kering - Pekarangan
Lain-lain
214.060 36.386 14.085 33.274 4.480
Jumlah 320.284 Sumber : Monografi Tahun 2006
Daerah Kelurahan Krogowanan terdiri atas 12 wilayah dusun, 12 RW,
48 RT, dengan jumlah KK 986 dan status desa adalah Desa Swasembada.
B. Keadaan Demografi
1. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 886 orang penduduk di
Kelurahan Krogowanan bekerja sebagai petani, dengan jemis pertanian yang
dilaksanakan berbeda-besa sesuai dengan jenis tanahnya. Tetapi selain
menjadi petani, ada juga penduduk yang mempunyai pekerjaan sampingan
sebagai pedagang, peternak, dan lain-lain.
Pendidikan masyarakat masih kurang terutama untuk dusun yang agak
jauh dari kedudukan kelurahan. Kebanyakan orang tua beranggapan bahwa
anak mereka lebih baik bekerja untuk meringankan beban orang tua, sehingga
sekolah cukup sampai jenjang Sekolah Dasar saja asalkan sudah dapat
membaca dan menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Jumlah Penduduk
Untuk megetahui jumlah di suatu daerah diperlukan suatu cara untuk
menghitung jumlahnya. Mengenai cara menghitung jumlah penduduk dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
a. Survey
b. Kuesioner
c. Sensus
d. Registrasi Penduduk
Cara yang paling sering digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk
di suatu daerah adalah dengan sensus. Penghitungan jumlah penduduk
berguna untuk mengetahui jumlah penduduk di daerah tersebut, dan agar
dapat segera dicatat segala sesuatu yang terjadi yang dialami oleh penduduk di
daerah tersebut, seperti jenis kelamin, kelompok umur, mata pencaharian,
agama, pendidikan, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan data yang diperoleh di Kelurahan Krogowanan, jumlah
penduduk yang tercatat untuk tahun 2006 adalah dibagi dalam jumlah
penduduk berdasarkan kelompok-kelompok sebagai berikut :
a. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Tabel. 2 Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
No. Umur Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki Perempuan
1. 0-4 228 292 520 13.84 2. 5-9 194 123 317 8.43 3. 10-14 187 184 271 7.21 4. 15-19 170 256 426 11.33 5. 20-24 171 120 291 7.74 6. 25-29 184 176 360 9.58 7. 30-39 171 167 338 8.99 8. 40-49 164 184 348 9.26 9. 50-59 161 233 394 10.48 10. 60+ 159 246 405 10.78
Jumlah 1789 1969 3758 100 Sumber : Monografi Tahun 2006
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah penduduk usia produktif yaitu
penduduk yang berusia antara 15-49 tahun sebanyak 46.9%, jumlah anak
belum sekolah dan bayi 13.84%, sedangkan penduduk usia Sekolah Dasar
dan TK sebanyak 8.43% dan sisanya sebesar 30.83% adalah penduduk
berusia lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Tabel. 3 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase 1. Petani Sendiri 1365 45.43 2. Buruh tani 710 23.63 3. Pengusaha 82 2.73 4. Buruh Industri 122 4.06 5. Buruh Bangunan 42 1.4 6. Pedagang 69 2.3 7. Pengangkutan 139 4.63 8. ABRI / PNS 41 1.36 9. Pensiunan 434 14.45 10. Lain-lain - - Jumlah 3004 100
Sumber : Monografi Tahun 2006
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar
penduduk di Kelurahan Krogowanan bermata pencaharian sebagai petani.
Hal ini sesuai dengan potensi Kelurahan Krogowanan yang merupakan
daerah pertanian. Usaha tani yang dilakukan mencakup usaha tani padi,
sayuran dan perkebunan.
c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Tabel. 4 Jumlah Penduduk Bersadarkan Agama No. Agama Jumlah Persentase 1. Islam 3211 85.78 2. Katolik 505 13.49 3. Kristen 27 0.72
Jumlah 3743 100 Sumber : Monografi Tahun 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk di
Kelurahan Krogowanan beragama Islam. Hal tersebut tidak menjadikan
kendala untuk menjalin persaudaraan bahkan diantara pemeluk agama dapat
saling menjalin kehidupan yang rukun sehingga dapat hidup dengan saling
menghormati.
d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel. 5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1. Tamat Akademi / PT 74 2.24 2. Tamat SLTA 304 9.21 3. Tamat SLTP 603 18.28 4. Tamat SD 63 1.91 5. Tidak Tamat SD 473 14.34 6. Belum Tamat SD 735 22.28 7. Tidak Sekolah 418 12.67 Jumlah 3299 100
Sumber : Monografi Tahun 2006
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk sudah
mendapatkan kesempatan untuk belajar, meski masih ada sebagian
penduduk yang tidak dapat menyelesaikan pendidikannya. Hal ini
menukjukkan bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan masih
kurang yang disebabkan oleh adanya ketidakmampuan ekonomi untuk
membayar biaya sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
C. Keadaan Sosial Ekonomi dan Perekonomian
Untuk mengetahui keadaan sosial budaya serta perekonomian di Kelurahan
Krogowanan, penulis akan menjelaskan mengenai :
1. Sarana Pengairan
Kelurahan Krogowanan mempunyai satu pokok saluran irigasi yang
disebarluaskan ke seluruh daerah persawahan. Sumber air ini berasal dari
pegunungan. Agar kebutuhan akan air untuk semua daerah dapat tercukupi,
maka diadakan pembagian air secara bergiliran yang langsung dikoordinasi
oleh kepala desa.
2. Sarana Pengangkutan
Kelurahan Krogowanan berada pada jalan tembus beraspal yang
menghubungkan Kota Muntilan dengan Kota Boyolali. Sarana transportasi
berperan penting dalam kehidupan perekonomian masayarakat, yaitu untuk
mengangkut hasil panen untuk dijual ke kota. Jenis kendaraan yang menjadi
alat angkut adalah truk, bus, angkutan dengan bak terbuka, dan kendaraan tosa
untuk mempermudah jangkauan bagi daerah yang berada di pelosok.
3. Sarana Informasi dan Komunikasi
Sarana komunikasi yang ada adalah radio dan televisi, namun seiring
dengan perkembangan zaman maka Handphone menjadi alat komunikasi
yangsudah sangat akrab digunakan oleh masyarakat. Adanya alat komunikasi
tersebut dapat memberi hiburan dan informasi yang menunjang untuk
kemajuan daerah. Cepatnya arus informasi dan komunikasi serta semakin
luasnya mobilitas warga maka meningkatkan kemampuan ekonomi warga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4. Sarana Industri dan Perdagangan
Warga desa Krogowanan sebagian besar adalah petani, tetapi untuk
mengisi waktu dalam menunggu panen tiba, banyak diantara mereka yang
membuat makanan kecil yang kemudian dijual ke pasar sebagai tambahan
penghasilan. Dengan adanya obyek wisata yang baru diresmikan yaitu
“ Ketep Pass “, maka para warga dapat mengambil keuntungan dengan adanya
situasi tersebut dengan membuka warung makan, dan mereka dapat menjual
makanan kecil tersebut di obyek wisata tersebut. Sarana perdagangan yang
ada berupa pasar tradisional yang menyediakan bahan-bahan kebutuhan
sehari-hari. Pasar tradisional ini akan ramai dikunjungi pada hari Minggu dan
pada hari pasaran saja.
5. Sarana Kesehatan dan Tenaga Medis
Penduduk Kelurahan Krogowanan berada di daerah pegunungan dengan
jarak dusun satu dengan yang lain berjauhan. Sampai saat ini baru ada satu
Puskesmas Pusat dan satu Puskesmas Pembantu, dengan tenaga medis satu
orang dokter, dan dua orang bidan. Dengan adanya kondisi seperti ini, maka
Kelurahan Krogowanan masih sangat kekurangan tenaga medis
D. Deskripsi Penggunaan Pupuk
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan berdasarkan
informasi yang diperoleh hasil bahwa sebagian besar petani yang berada di
Kelurahan Krogowanan sebagian besar petani masih menggunakan pupuk buatan.
yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel. 6 Tabel Jumlah Penggunan Pupuk
No Jenis Pupuk Jumlah Persentase 1. Buatan 929 44.77 2. Organik 455 21.9 3. Kombinasi 691 33.3 Jumlah 2075 100
Sumber : Monografi Tahun 2006
Dari tabel tersebut terlihat bahwa petani dengan menggunakan pupuk buatan
lebih besar daripada dengan menggunakan pupuk kombinasi dan pupuk organik.
Hal tersebut menunjukkan bahwa petani masih tergantung pada pupuk buatan
pabrik. Padahal petani dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di
sekelilingnya, misalnya seresah tanaman bisa diolah menjadi pupuk kompos dan
kotoran hewan bisa diolah menjadi pupuk kandang.
Kesadaraan petani akan makanan yang bebas dari pestisida masih sangat
kurang dan kurangnya informasi mengenai penggunaan pupuk organik masih
kurang sehingga membuat petani enggan menggunakan menggunakan pupuk
yang lain karena takut akan berpengaruh pada perolehan hasil produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Penelitian ini termasuk studi perbandingan (Comparative study) yang
menguji perbedaaan antara hasil produksi, harga jual, keuntungan dan biaya
produksi terhadap penggunaan pupuk organik, pupuk buatan dan kombinasinya.
Untuk menguji masing-masing variabel tersebut, digunakan uji Z karena sampel
dalam penelitian ini termasuk dalam sampel besar dengan jumlah 50 orang yang
dibagi dalam 3 kelompok, yaitu 18 orang petani pengguna pupuk organik,
16 orang petani pengguna pupuk buatan dan 16 orang petani pengguna pupuk
kombinasi.
Untuk mempermudah pengujian masing-masing variabel dalam penelitian
ini, maka dipergunakan bantuan Sign test dari program SPSS versi 12. Adapun
pengujian untuk masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut :
1. Hasil Produksi
Pengujian variabel pertama adalah hasil produksi dengan menggunakan
pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya yang dihitung dengan
bantuan Sign Test. Uji ini termasuk dalam uji non parametrik sehingga
meskipun data yang diperoleh berdistribusi normal proses penghitungan tetap
dapat dilakukan. Pengujian hasil produksi ini dibagi dalam tiga kelompok
yaitu hasil produksi menggunakan pupuk organik dan menggunakan pupuk
buatan, hasil produksi menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
serta hasil produksi menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi.
Adapun langkah-langkah pengujian Sign Test adalah sebagai berikut :
a. Hasil Produksi dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Menggunakan
Pupuk Buatan
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 18 286.11 92.045 200 400
Buatan 16 237.50 120.416 100 400
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil produksi yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah
responden 18 orang (X1) sebesar 286.11, dengan standar deviasi (S)
sebesar 92.045 dan hasil produksi yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk buatan dengan jumlah responden 16 orang (X2)
sebesar 237.50, dengan standar deviasi sebesar 120.416. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil produksi dengan
menggunakan pupuk organik dan pupuk buatan. Hasil produksi dengan
menggunakan pupuk organik lebih besar daripada dengan
menggunakan pupuk buatan. Selain itu besarnya hasil produksi
minimum mengalami penurunan dari 200 Kg menjadi 100 Kg, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
hasil produksi maksimumnya sama antara petani yang menggunakan
pupuk organik dan pupuk buatan yaitu sebesar 400 Kg.
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Buatan – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
8
4
4
16
a. BUATAN < ORGANIK
b. BUATAN > ORGANIK
c. BUATAN = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan hasil produksi yang diperoleh
para petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden ada 4 orang
yang hasil produksinya dengan menggunakan pupuk buatan
mengalami peningkatan, 8 orang petani yang menggunakan pupuk
buatan mengalami penurunan hasil produksi dan 4 orang petani hasil
produksinya tetap. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk
organik tidak mempengaruhi hasil produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3) Test Statistik
Test Stastistics a
BUATAN - ORGANIK
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-1.109a
.268
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan hasil produksi dengan menggunakan
pupuk buatan dan hasil produksi dengan menggunakan pupuk organik
dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan
distribusi Z sebesar -1.109. Tabel tersebut juga memperlihatkan
adanya signifikansi sebasar 0.268, sehingga tidak ada perbedaan hasil
produksi dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk organik
dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -1.109 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 diterima
dan Ha ditolak karena signifikansi sebesar 0.268 sehingga tidak ada
perbedaan hasil produksi dengan menggunakan pupuk buatan dan
pupuk organik. Jumlah perbedaan hasil produksi
sebesar 1.109 – 1.64 = 0.531
b. Hasil Produksi dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Menggunakan
Pupuk Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 18 286.11 92.045 200 400
Kombinasi 16 781.25 223.514 450 1000
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil produksi yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah
responden 18 orang (X1) sebesar 286.11, dengan standar deviasi (S)
sebesar 92.045 dan hasil produksi yang diperoleh petani padi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pengguna pupuk kombinasi dengan jumlah responden 16 orang (X2)
sebesar 781.25, dengan standar deviasi sebesar 223.514. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil produksi dengan
menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi. Hasil produksi
dengan menggunakan pupuk kombinasi lebih besar daripada dengan
menggunakan pupuk organik. Selain itu besarnya hasil produksi
minimum mengalami peningkatan dari 200 Kg menjadi 450 Kg, dan
hasil produksi maksimumnya lebih besar bagi petani yang
menggunakan pupuk kombinasi sebesar 1000 Kg.
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
0
16
0
16
a. KOMBINASI < ORGANIK
b. KOMBINASI > ORGANIK
c. KOMBINASI = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan hasil produksi yang diperoleh
para petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden ada 16 orang
yang hasil produksinya mengalami peningkatan yaitu petani dengan
menggunakan pupuk kombinasi, sedangkan petani yang menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pupuk organik tidak mengalami peningkatan hasil produksi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pupuk kombinasi mempengaruhi hasil
produksi.
3) Test Statistik
Test Stastistics a
ORGANIK - KOMBINASI
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-3.525a
.000
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwahasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan hasil produksi dengan menggunakan
pupuk organik dan hasil produksi dengan menggunakan pupuk
kombinasi dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar -3.525. Tabel tersebut juga
memperlihatkan adanya signifikansi sebasar 0.000, sehingga
menunjukkan perbedaan hasil produksi dengan menggunakan pupuk
organik dan pupuk kombinasi dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -3.525 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 ditolak
dan Ha diterima karena signifikansi sebesar 0.000 sehingga ada
perbedaan hasil produksi dengan menggunakan pupuk organik dan
pupuk kombinasi. Jumlah perbedaan hasil produksi
sebesar 3.525 – 1.64 = 1.885
c. Hasil Produksi dengan Menggunakan Pupuk Buatan dan Pupuk Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Buatan 16 237.50 120.416 100 400
Kombinasi 16 781.25 223.514 450 1000
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil produksi yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk buatan dengan jumlah
responden 16 orang (X1) sebesar 237.50, dengan standar deviasi (S)
sebesar 120.416 dan hasil produksi yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk kombinasi dengan jumlah responden 16 orang (X2)
sebesar 781.25, dengan standar deviasi sebesar 223.541. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil produksi dengan
menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi. Hasil produksi
dengan menggunakan pupuk kombinasi lebih besar daripada dengan
menggunakan pupuk buatan. Selain itu besarnya hasil produksi
minimum mengalami peningkatan dari 100 Kg menjadi 450 Kg,
sedangkan hasil produksi maksimumnya mengalami peningkatan bagi
petani yang menggunakan pupuk kombinasi sebesar 1000 Kg.
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi – Buatan Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
0
16
0
16
a. KOMBINASI < BUATAN
b. KOMBINASI > BUATAN
c. KOMBINASI = BUATAN
Tabel ini menunjukkan perubahan hasil produksi yang diperoleh
para petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden ada 16 orang
yang hasil produksinya mengalami peningkatan yaitu petani dengan
menggunakan pupuk kombinasi, sedangkan petani yang menggunakan
pupuk buatan tidak mengalami peningkatan hasil produksi. Jadi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
disimpulkan bahwa penggunaan pupuk kombinasi mempengaruhi hasil
produksi.
3) Test Statistik
Test Stastistics a
KOMBINASI - BUATAN
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-3.525a
.000
a.Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan hasil produksi dengan menggunakan
pupuk kombinasi dan hasil produksi dengan menggunakan pupuk
buatan dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan
distribusi Z sebesar -3.525. Tabel tersebut juga memperlihatkan
adanya signifikansi sebesar 0.000, sehingga menunjukkan perbedaan
hasil produksi dengan menggunakan pupuk kombinasi dan pupuk
buatan dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -3.525 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 ditolak
dan Ha diterima karena signifikansi sebesar 0.000 sehingga ada
perbedaan hasil produksi dengan menggunakan pupuk kombinasi dan
pupuk buatan. Jumlah perbedaan hasil produksi
sebesar 3.525 – 1.64 = 1.885
2. Harga Jual
Pengujian variabel yang kedua adalah harga jual dengan menggunakan
pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya yang dihitung dengan
bantuan Sign Test. Uji ini termasuk dalam uji non parametrik sehingga
meskipun data yang diperoleh berdistribusi normal proses penghitungan tetap
dapat dilakukan. Pengujian harga jual ini dibagi dalam tiga kelompok yaitu
harga jual menggunakan pupuk organik dan menggunakan pupuk buatan,
harga jual menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi serta harga jual
menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi. Adapun langkah-langkah
pengujian Sign Test adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
a. Harga Jual dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Menggunakan Pupuk
Buatan
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 18 3000.00 .000 3000 3000
Buatan 16 2700.00 .000 2700 2700
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa harga jual yang diperoleh
petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah responden
18 orang (X1) sebesar 3000.00, dengan standar deviasi (S) sebesar
.000 dan harga jual yang diperoleh petani padi pengguna pupuk buatan
dengan jumlah responden 16 orang (X2) sebesar 2700.00, dengan
standar deviasi sebesar .000. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan harga jual antara petani dengan menggunakan pupuk
organik dan pupuk buatan. Harga jual minimum padi dengan
menggunakan pupuk organik mengalami penurunan dari
Rp 3000.00 per Kg menjadi Rp 2700.00 per Kg, dan harga jual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
maksimum padi dengan menggunakan pupuk buatan juga mengalami
penurunan yaitu dari Rp 3000.00 per Kg menjadi Rp 2700.00 per Kg
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Buatan – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
16
0
0
16
a. BUATAN < ORGANIK
b. BUATAN > ORGANIK
c. BUATAN = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan harga jual yang diperoleh para
petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden tidak ada satupun
(0) yang mengalami peningkatan harga jual, 16 orang petani atau
keseluruhan responden mengalami penurunan harga jual. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik dan pupuk buatan
mempengaruhi harga jual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3) Test Statistik
Test Stastistics a
BUATAN - ORGANIK
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-4.000a
.000
a. Sign Tes
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan harga jual dengan menggunakan
pupuk organik dan harga jual dengan menggunakan pupuk buatan
dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan
distribusi Z sebesar -4.000. Tabel tersebut juga memperlihatkan
adanya signifikansi sebasar 0.000, sehingga menunjukkan perbedaan
harga jual dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk buatan
dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
yang diperoleh sebesar -4.000 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 ditolak
dan Ha diterima karena signifikansi sebesar 0.000 sehingga ada
perbedaan hasil produksi dengan menggunakan pupuk organik dan
pupuk buatan. Jumlah perbedaan harga jual
sebesar 4.000 – 1.64 = 3.836
b. Harga Jual dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Menggunakan Pupuk
Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 18 3000.00 .000 3000 3000
Kombinasi 16 2700.00 .000 2700 2700
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa harga jual yang diperoleh
petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah responden
18 orang (X1) sebesar 3000.00, dengan standar
deviasi (S) sebesar .000 dan harga jual yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk kombinasi dengan jumlah responden 16 orang (X2)
sebesar 2700.00, dengan standar deviasi sebesar .000. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan harga jual antara petani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi. Harga jual
minimum padi dengan menggunakan pupuk organik mengalami
penurunan dari Rp 3000.00 per Kg menjadi Rp 2700.00 per Kg, dan
harga jual maksimum padi dengan menggunakan pupuk kombinasi
juga mengalami penurunan yaitu dari Rp 3000.00 per Kg menjadi
Rp 2700.00 per Kg.
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
16
0
0
16
a. KOMBINASI < ORGANIK
d. KOMBINASI > ORGANIK
e. KOMBINASI = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan harga jual yang diperoleh para
petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden tidak ada satupun
(0) yang mengalami peningkatan harga jual, 16 orang petani atau
keseluruhan responden mengalami penurunan harga jual. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik dan kombinasi
mempengaruhi harga jual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
3) Test Statistik
Test Stastistics a
KOMBINASI - ORGANIK
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-4.000a
.000
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan harga jual dengan menggunakan
pupuk organik dan harga jual dengan menggunakan pupukkombinasi
dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan
distribusi Z sebesar -4.000. Tabel tersebut juga memperlihatkan
adanya signifikansi sebasar 0.000, sehingga menunjukkan perbedaan
harga jual dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi
dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
yang diperoleh sebesar -4.000 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 ditolak
dan Ha diterima karena signifikansi sebesar 0.000 sehingga ada
perbedaan harga jual dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk
kombinasi. Jumlah perbedaan harga jual sebesar 4.000 – 1.64 = 3.836.
c. Harga Jual dengan Menggunakan Pupuk Buatan dan Pupuk Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Buatan 16 2700.00 .000 2700 2700
Kombinasi 16 2000.00 .000 2000 2000
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa harga jual yang diperoleh
petani padi pengguna pupuk buatan dengan jumlah responden
16 orang (X1) sebesar 2700.00, dengan standar deviasi (S) sebesar
.000 dan harga jual yang diperoleh petani padi pengguna pupuk
kombinasi dengan jumlah responden 16 orang (X2) sebesar
2000.000, dengan standar deviasi sebesar .000. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan harga jual dengan menggunakan pupuk
buatan dan pupuk kombinasi. Harga jual dengan menggunakan pupuk
buatan lebih besar daripada dengan menggunakan pupuk kombinasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Selain itu besarnya harga jual minimum mengalami penurunan
dari Rp 2700 per Kg menjadi Rp 2.000 per Kg, sedangkan harga jual
maksimumnya juga mengalami penurunan dari Rp 2700.00 per Kg
menjadi Rp 2.000 per Kg
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi – Buatan Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
16
0
0
16
a. KOMBINASI < BUATAN
b. KOMBINASI > BUATAN
c. KOMBINASI = BUATAN
Tabel ini menunjukkan perubahan harga jual yang diperoleh para
petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden tidak ada satupun
(0) yang mengalami peningkatan harga jual, 16 orang petani atau
keseluruhan responden mengalami penurunan harga jual. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penggunaan pupuk buatan dan kombinasi
mempengaruhi harga jual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3) Test Statistik
Test Stastistics a
KOMBINASI - BUATAN
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-4.000a
.000
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwahasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan harga jual dengan menggunakan
pupuk buatan dan harga jual dengan menggunakan pupuk kombinasi
dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan
distribusi Z sebesar -4.000. Tabel tersebut juga memperlihatkan
adanya signifikansi sebesar 0.000, sehingga menunjukkan perbedaan
harga jual dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi
dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -4.000 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 ditolak
dan Ha diterima karena signifikansi sebesar 0.000 sehingga ada
perbedaan harga jual antara petani dengan menggunakan pupuk buatan
dan petani dengan menggunakan pupuk kombinasi. Jumlah perbedaan
harga jual sebesar 4.000 – 1.64 = 3.836.
3) Keuntungan
Pengujian variabel yang ketiga adalah keuntungan dengan menggunakan
pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya yang dihitung dengan
bantuan Sign Test. Uji ini termasuk dalam uji non parametrik sehingga
meskipun data yang diperoleh berdistribusi normal proses penghitungan tetap
dapat dilakukan. Pengujian keuntungan ini dibagi dalam tiga kelompok yaitu
keuntungan menggunakan pupuk organik dan menggunakan pupuk buatan,
keuntungan menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi serta
keuntungan menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi. Adapun
langkah-langkah pengujian Sign Test adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a. Keuntungan dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Menggunakan
Pupuk Buatan
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 18 100.11667 21.110250 80.000 147.400
Buatan 16 110.26250 40.092865 82.500 211.000
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa keuntungan yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah
responden 18 orang (X1) sebesar 100.11667, dengan standar deviasi
(S) sebesar 21.110250 dan keuntungan yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk buatan dengan jumlah responden 16 orang (X2)
sebesar 110.26250, dengan standar deviasi sebesar 40.092865. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keuntungan antara petani
dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk buatan. Keuntungan
dengan menggunakan pupuk buatan lebih besar daripada dengan
menggunakan pupuk organik. Selain itu besarnya keuntungan
minimum mengalami peningkatan dari Rp 80.000 per Kg menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Rp 82.500 per Kg, dan keuntungan maksimumnya juga mengalami
kenaikan dari Rp 147.400 per Kg menjadi Rp 211.000 per Kg.
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Buatan – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
7
9
0
16
a. BUATAN < ORGANIK
b. BUATAN > ORGANIK
c. BUATAN = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan keuntungan yang diperoleh
para petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden ada 9 orang
yang mengalami peningkatan keuntungan yaitu petani dengan
menggunakan pupuk buatan, 7 orang petani yang menggunakan pupuk
buatan mengalami penurunan keuntungan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa penggunaan pupuk organik mempengaruhi besarnya perolehan
keuntungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3) Test Statistik
Test Stastistics a
BUATAN - ORGANIK
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-.465a
.642
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan keutungan dengan menggunakan
pupuk buatan dan keuntungan dengan menggunakan pupuk organik
dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan
distribusi Z sebesar -0.465. Tabel tersebut juga memperlihatkan
adanya signifikansi sebasar 0.642 sehingga tidak menunjukkan
perbedaan keuntungan dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk
organik dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -0.465 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 diterima
dan Ha ditolak karena signifikansi sebesar 0.642 sehingga tidak ada
perbedaan keuntungan dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk
organik Jumlah perbedaan keuntungan
sebesar -0.465 – 1.64 = -1.175
b. Keuntungan dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Pupuk Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 17 376388.24 153398.802 205200 614400
Kombinasi 7 1202335.7 718073.714 139000 2082200
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa keuntungan yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah
responden 17 orang (X1) sebesar 376388.24, dengan standar deviasi
(S) sebesar 153398.802 dan keuntungan yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk kombinasi dengan jumlah responden 7 orang
(X2) sebesar 1202335.7, dengan standar deviasi sebesar
718073.714. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
keuntungan antara petani dengan menggunakan pupuk organik dan
pupuk kombinasi. Keuntungan dengan menggunakan pupuk kombinasi
lebih besar daripada dengan menggunakan pupuk organik. Selain itu
besarnya keuntungan minimum mengalami penurunan dari
Rp 205.200 per Kg menjadi Rp 139000 per Kg, dan keuntungan
maksimumnya mengalami kenaikan dari Rp 614400 per Kg
menjadi Rp 2082200 per Kg.
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
1
6
0
7
a. KOMBINASI < ORGANIK
b. KOMBINASI > ORGANIK
c.KOMBINASI = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan keuntungan yang diperoleh
para petani. Dari total 7 orang yang menjadi responden ada 6 orang
yang mengalami peningkatan keuntungan yaitu petani dengan
menggunakan pupuk kombinasi, 1 orang petani yang menggunakan
pupuk kombinasi mengalami penurunan keuntungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk organik
mempengaruhi besarnya perolehan keuntungan.
3) Test Statistik
Test Stastistics a
KOMBINASI - ORGANIK
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-2.028a
.043
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan keutungan dengan menggunakan
pupuk organik dan keuntungan dengan menggunakan pupuk
kombinasi dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar -2.028. Tabel tersebut juga
memperlihatkan adanya signifikansi sebesar 0.043 sehingga
menunjukkan perbedaan keuntungan dengan menggunakan pupuk
organik dan pupuk kombinasi dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -2.028 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 diterima
dan Ha ditolak karena signifikansi sebesar 0.043 sehingga ada
perbedaan keuntungan dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk
organik. Jumlah perbedaan keuntungan
sebesar -2.028 – 1.64 = -0.388
c. Keuntungan dengan Menggunakan Pupuk Buatan dan Pupuk Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Buatan 16 216975.000 111623.256 67000 329800
Kombinasi 7 1202335.7 718073.71413 139000.00 2082200.000
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa keuntungan yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk buatan dengan jumlah
responden 16 orang (X1) sebesar 216975.00, dengan standar deviasi
(S) sebesar 111623.256 dan keuntungan yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk kombinasi dengan jumlah responden 7 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
(X2) sebesar 1202335.7, dengan standar deviasi sebesar
718073.714. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
keuntungan antara petani dengan menggunakan pupuk buatan dan
pupuk kombinasi. Keuntungan dengan menggunakan pupuk kombinasi
lebih besar daripada dengan menggunakan pupuk buatan. Selain itu
besarnya keuntungan minimum mengalami kenaiakn dari
Rp 67000 per Kg menjadi Rp 139000 per Kg, dan keuntungan
maksimumnya mengalami kenaikan dari Rp 329800 per Kg
menjadi Rp 2082200 per Kg.
2)Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi - Buatan Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
0
7
0
7
b. KOMBINASI < BUATAN
c. KOMBINASI > BUATAN
d. KOMBINASI = BUATAN
Tabel ini menunjukkan perubahan keuntungan yang diperoleh
para petani. Dari total 7 orang yang menjadi responden ada 7 orang
yang mengalami peningkatan keuntungan yaitu petani dengan
menggunakan pupuk kombinasi, dan tidak ada satupun orang petani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yang mengalami penurunan keuntungan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa penggunaan pupuk organik mempengaruhi besarnya perolehan
keuntungan.
3) Test Statistik
Test Stastistics a
KOMBINASI - BUATAN
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-2.366
.018
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan keuntungan dengan menggunakan
pupuk buatan dan keuntungan dengan menggunakan pupuk kombinasi
dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh menunjukkan
distribusi Z sebesar -2.366. Tabel tersebut juga memperlihatkan
adanya signifikansi sebasar 0.018, sehingga menunjukkan perbedaan
hasil produksi dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk organik
dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -2.366 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 diterima
dan Ha ditolak karena signifikansi sebesar 0.018 sehingga ada
perbedaan keuntungan dengan menggunakan pupuk buatan dan pupuk
kombinasi. Jumlah perbedaan keuntungan
sebesar -2.366 – 1.64 = 0.726
4) Biaya Produksi
Pengujian variabel yang keempat adalah biaya produksi dengan
menggunakan pupuk buatan, pupuk organik dan kombinasinya yang dihitung
dengan bantuan Sign Test. Uji ini termasuk dalam uji non parametrik sehingga
meskipun data yang diperoleh berdistribusi normal proses penghitungan tetap
dapat dilakukan. Pengujian biaya produksi ini dibagi dalam tiga kelompok
yaitu biaya produksi menggunakan pupuk organik dan menggunakan pupuk
buatan, biaya produksi menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi
serta biaya produksi menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi.
Adapun langkah-langkah pengujian Sign Test adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
a. Biaya Produksi dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Menggunakan
Pupuk Buatan
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 18 100.11667 21.110250 80.000 147.400
Buatan 16 11026250 40.092865 82.500 211.000
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa biaya produksi yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah
responden 18 orang (X1) sebesar 100.11667, dengan standar deviasi
(S) sebesar 21.110250 dan biaya produksi yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk buatan dengan jumlah responden 16 orang
(X2) sebesar 11026250, dengan standar deviasi sebesar
40.092865. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan biaya
produksi dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk buatan.
Biaya produksi dengan menggunakan pupuk buatan lebih besar
daripada dengan menggunakan pupuk organik. Selain itu besarnya
biaya produksi minimum mengalami peningkatan
dari Rp 80.000 per Kg menjadi Rp 82.500 per Kg, dan biaya produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
maksimumnya juga mengalamai kenaikan dari Rp 147.400 per Kg
menjadi Rp 211.000 per Kg.
2) Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Buatan – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
7
9
0
16
a. BUATAN < ORGANIK
b. BUATAN > ORGANIK
c. BUATAN = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan biaya produksi yang diperoleh
para petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden ada 9 orang
yang biaya produksinya dengan menggunakan pupuk buatan
mengalami peningkatan, 7 orang petani yang menggunakan pupuk
buatan mengalami penurunan biaya produksi. Jadi dapat disimpulkan
bahwa penggunaan pupuk organik mempengaruhi biaya produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3) Test Statistik
Test Stastistics a
BUATAN - ORGANIK
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-.465
.642
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan biaya produksi dengan
menggunakan pupuk buatan dan hasil produksi dengan menggunakan
pupuk organik dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar -0.465. Tabel tersebut juga
memperlihatkan adanya signifikansi sebasar 0.642, sehingga tidak
menunjukkan perbedaan biaya produksi dengan menggunakan pupuk
buatan dan pupuk organik dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -0.465 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 diterima
dan Ha ditolak karena signifikansi sebesar 0.642 sehingga tidak ada
perbedaan biaya produksi dengan menggunakan pupuk buatan dan
pupuk organik. Jumlah perbedaan hasil produksi
sebesar -0.465 – 0.642 = -0.177
b. Biaya Produksi dengan Menggunakan Organik dan Menggunakan Pupuk
Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Organik 18 100.11667 21.110250 80.000 147.400
Kombinasi 16 96467.44 766904.99839 493.000 2272700.0
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa biaya produksi yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk organik dengan jumlah
responden 18 orang (X1) sebesar 100.11667, dengan standar deviasi
(S) sebesar 21.110250 dan biaya produksi yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk kombinasi dengan jumlah responden 16 orang (X2)
sebesar 96467.44, dengan standar deviasi sebesar 766904.99839.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan biaya produksi
dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk kombinasi. Biaya
produksi dengan menggunakan pupuk kombinasi lebih besar daripada
dengan menggunakan pupuk organik. Selain itu besarnya biaya
produksi minimum mengalami peningkatan dari Rp 80.000 per Kg
menjadi Rp 493.000 per Kg, dan biaya produksi maksimumnya
juga mengalami kenaikan dari Rp 147.400 per Kg menjadi
Rp 2272700.0 per Kg.
2)Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi – Organik Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
0
16
0
16
a. KOMBINASI < ORGANIK
b.KOMBINASI > ORGANIK
c. KOMBINASI = ORGANIK
Tabel ini menunjukkan perubahan biaya produksi yang diperoleh
para petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden yang ada,
semua responden yang menggunakan pupuk buatan mengalami
peningkatan biaya produksi, dan tidak ada petani yang mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
penurunan biaya produksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan
pupuk organik mempengaruhi biaya produksi.
3) Test Statistik
Test Stastistics a
ORGANIK - KOMBINASI
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-3.516a
.000
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan biaya produksi dengan
menggunakan pupuk organik dan biaya produksi dengan menggunakan
pupuk kombinasi dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar -3.516. Tabel tersebut juga
memperlihatkan adanya signifikansi sebesar 0.000, sehingga
menunjukkan perbedaan biaya produksi dengan menggunakan pupuk
buatan dan pupuk organik dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -3.516 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 ditolak
dan Ha diterima karena signifikansi sebesar 0.000 sehingga ada
perbedaan hasil produksi dengan menggunakan pupuk buatan dan
pupuk organik. Jumlah perbedaan hasil produksi
sebesar -3.516 – 1.64 = 1.876
c. Biaya Produksi dengan Menggunakan Buatan dan Menggunakan Pupuk
Kombinasi
1) Statistik Deskriptif
NP ar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std.
Deviation
Min Max
Buatan 16 323020.00 112513.393 91500 414900
Kombinasi 16 995453.12 734838.887 141100 22727200
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa biaya produksi yang
diperoleh petani padi pengguna pupuk buatan dengan jumlah
responden 16 orang (X1) sebesar 323020.00, dengan standar deviasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
(S) sebesar 112513.393 dan biaya produksi yang diperoleh petani padi
pengguna pupuk kombinasi dengan jumlah responden 16 orang (X2)
sebesar 995453.12, dengan standar deviasi sebesar 734838.887. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan biaya produksi dengan
menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi. Biaya produksi
dengan menggunakan pupuk kombinasi lebih besar daripada dengan
menggunakan pupuk buatan. Selain itu besarnya biaya produksi
minimum mengalami peningkatan dari Rp 91.500 per Kg menjadi
Rp 141.100 per Kg, dan biaya produksi maksimumnya juga
mengalami kenaikan dari Rp 414.900 Kg
menjadi Rp 2272700.0 per Kg.
2)Sign Test
Sign Test
Frequencies
N
Kombinasi - Buatan Negative Differences a
Positive Differences b
Ties c
Total
5
11
0
16
a. KOMBINASI < BUATAN
b. KOMBINASI > BUATAN
c. KOMBINASI = BUATAN
Tabel ini menunjukkan perubahan biaya produksi yang diperoleh
para petani. Dari total 16 orang yang menjadi responden yang ada,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
5 responden yang menggunakan pupuk buatan mengalami penurunan
biaya produksi, dan 11 petani yang mengalami kenaikan biaya
produksi. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan pupuk buatan
mempengaruhi biaya produksi.
3) Test Statistik
Test Stastistics a
KOMBINASI - BUATAN
Z
Asymp. Sign. (2-tailed)
-2.482a
.013
a. Sign Test
Tabel statistik di atas menunjukkan bahwa hasil perhitungan dari
data penelitian tentang perbedaan biaya produksi dengan
menggunakan pupuk buatan dan biaya produksi dengan menggunakan
pupuk kombinasi dengan menggunakan uji Z. Hasil yang diperoleh
menunjukkan distribusi Z sebesar -2.482. Tabel tersebut juga
memperlihatkan adanya signifikansi sebasar 0.013, sehingga
menunjukkan perbedaan biaya produksi dengan menggunakan pupuk
buatan dan pupuk kombinasi dengan taraf nyata 5% (0.05).
4) Pengujian Hipotesis
Setelah Z hitung ditemukan, maka dilakukan pengambilan
keputusan untuk menguji variabel yang pertama. Dasar untuk
melakukan keputusan adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
a) Terima H0 jika nilai statistik hitung (Zhitung) > statistik (Ztabel)
b) Tolak Ha jika nilai statistik hitung (Zhitung) < statistik (Ztabel)
Nilai statistik tabel diperoleh (Ztabel) diperoleh
dari (Z0.5- α) = (Z0.5-0.05) = 0.4495. Pada tabel nilai Z untuk
menyatakan luas diperoleh angka Ztabel sekitar 1.64, oleh karena Zhitung
yang diperoleh sebesar -2.482 < Ztabel sebesar 1.64 maka H0 diterima
dan Ha ditolak karena signifikansi sebesar 0.013 sehingga ada
perbedaan hasil produksi dengan menggunakan pupuk buatan dan
pupuk kombinasi. Jumlah perbedaan hasil produksi
sebesar -2.482 – 1.64 = 0.842
B. Pembahasan
Kegunaan budidaya organik adalah meniadakan atau membatasi
kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh budidaya kimiawi. Pupuk
organik berfungsi untuk menyuburkan tanah dan menyehatkan ekosistem tanah
serta dapat menghindari pencemaran lingkungan.
Pertanian organik dapat diartikan sebagai suatu sistem produksi pertanaman
berdasarkan daur ulang secara hayati. Daur ulang tersebut dapat melalui sarana
limbah ternak dan ternak serta limbah lain yang dapat memperbaiki struktur
tanah. Dalam penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa sekitar 36% dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
sampel yang digunakan menggunakan pupuk organik dengan memanfaatkan
kotoran ternak. Hal ini disebabkan oleh, selain menjadi petani mereka juga
beternak ayam, kambing dan sapi. Namun ada juga petani yang memanfaatkan
seresah tanaman untuk diolah menjadi pupuk kompos. Selain dapat mengurangi
polusi udara, pengolahan daur ulang tersebut dapat memperbaiki unsur tanah.
Meskipun petani sudah mengetahui manfaat dari pertanian organik atau
tanaman yang bebas dari bahan-bahan kimia, namun kurangya sosialisasi
mengenai cara pengolahan dan penggunaan pupuk organik tersebut maka
sebagian besar petani yang berada di Kelurahan Krogowanan masih menggunakan
pupuk buatan dari pabrik dan ada juga petani yang mengkombinasikan pupuk
buatan pabrik dengan pupuk organik. Sebenarnya masalah pupuk apa yang akan
dipakai tidak menjadi masalah utama bagi petani karena mereka hanya
menginginkan hasil yang melimpah dan memperoleh keuntungan yang besar.
Di Kelurahan Krogowanan pertanian organik belum dapat diterapkan secara
murni karena ada banyak kendala yang harus dihadapi misalnya petani
menganggap biaya yang dikelurkan lebih mahal, memerlukan banyak tenaga kerja
dan produksi yang akan terjadi rendah. Anggapan semacam inilah yang membuat
petani takut gagal dalam bertani sebelum mencobanya dan yang terpenting
mereka takut akan rugi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Ketergantungan petani di Kelurahan Krogowanan akan pupuk buatan
membuat merekan enggan mencoba sesuatu hal yang baru. Mereka lebih memilih
menggunakan pupuk buatan pabrik karena lebih mudah ditemukan, praktis
digunakan dan mereka secara turun temurun telah menggunakan pupuk tersebut
sehingga pupuk buatan sudah akrab dengan para petani. Pupuk buatan yang
digunakan oleh petani di Kelurahan Krogowanan adalah Urea, TSP, NPK dan
KCL. Takaran penggunaan pupuk tersebut disesuaiakan dengan luas tanah dan
pemilihan pupuk buatan tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan yang
diperlukan oleh tanaman.
Penggunaan pupuk seperti pupuk organik, pupuk buatan dan pupuk
kombinasi akan berpengaruh pada hasil produksi, harga jual, keuntungan dan
biaya produksi yang digunakan oleh petani. Pengaruh tersebut dapat berupa
peningkatan ataupun penurunan yang akan berdampak pula terhadap
kesejahteraan hidup petani. Hal tersebut secara rinci akan dijelaskan
di bawah ini :
1. Hasil Produksi
a. Hasil Produksi dengan Menggunakan Pupuk Organik dan pupuk Buatan
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil produksi bagi
petani yang menggunakan pupuk organik dibandingkan dengan petani
yang menggunakan pupuk kombinasi maka dihitung dengan menggunakan
uji Z yang merupakan suatu cara untuk menguji perbedaan diantara dua
variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dengan
menggunakan pupuk organik tidak ada pebedaan hasil produksi antara
petani dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk buatan dengan
besar signifikansi sebesar 0.268. Tidak adanya perbedaan hasil produksi
antara petani yang menggunakan pupuk organik dan petani pengguna
pupuk buatan disebabkan oleh adnya ketelitian petani dalam mengetahui
apa yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga produksi tanaman juga akan
melimpah. Hal ini juga disebabkan oleh penggunaan bibit yang sama yaitu
mereka menggunakan jenis bibit padi Mira Sari. Petani menyukai jenis
bibit ini karena beras yang dihasilkan putih, enak jika dimasak dan saat
dijemur padi tersebut mudah kering.
Saat bibit disemaikan membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai
tiga bulan hingga padi dapat tumbuh dengan baik. Selama proses
pertumbuhan tanaman padi membutuhkan perawatan antara lain petani
harus menyediakan air yang cukup karena air sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan padi, petani juga harus rajin mencabut rumput yang ada di
sekitar padi karena adanya rumput dapat memperlambat pertumbuhan
padi.
Dapat disimpulkan bahwa tidak adanya perbedaan hasil produksi
antara petani pengguna pupuk organik dan pupuk buatan yaitu petani
menyadari bahwa dirinya menginginkan hasil yang melimpah maka ia
harus merawat tanaman padinya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Hasil Produksi dengan Menggunakan Pupuk Organik dan
Pupuk Kombinasi
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada
perbedaan hasil produksi antara petani dengan menggunakan pupuk
organik dan petani dengan menggunakan pupuk kombinasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan pupuk kombinasi
petani bisa memperoleh hasil produksi lebih besar dari pada menggunakan
pupuk organik dengan taraf sinifikansi sebesar 0.000. Hal tersebut
disebabkan oleh karena pupuk kombinasi merupakan penggabungan
penggunaan pupuk antara pupuk organik dan pupuk buatan sehingga
antara keduanya saling melengkapi, pemakaian dosis penggunaan pupuk
yang tepat dan didukung oleh penerapan Panca Usaha Tani dengan tepat
juga dapat mempengaruhi perolehan hasil produksi.
Jika dilihat dari jumlah hasil produksinya maka hasil yang
diperoleh dengan menggunakan pupuk kombinasi lebih besar daripada
dengan menggunakan pupuk organik, namun perbedaan tersebut juga
terletak pada proses pertumbuhan padi. Saat padi tumbuh maka warna padi
akan lebih kuning dari padi dengan menggunakan pupuk kombinasi
meskipun jenis bibit yang digunakan sama. Selain warna padi yang beda,
perbedaan juga nampak saat padi mulai berisi. Dengan menggunakan
pupuk organik, padi akan semakin merunduk yang menandakan bahwa isi
atau butiran berasnya besar sedangkan padi dengan menggunakan pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
kombinasi padi akan merunduk tidak sampai bawah yang menunjukkan
bahwa isi atau butiran beras kecil.
Saat padi dijemur, padi dengan menggunakan pupuk organik akan
lebih cepat kering daripada padi dengan menggunakan pupuk kombinasi.
Perbedaan juga nampak saat beras dengan menggunakan jenis pupuk yang
berbeda dimasak. Beras dengan menggunakan pupuk organik saat dimasak
akan menimbulkan bau yang sangat khas dan beras bias mengembang
dengan baik dan rasanya lebih enak dan bias tahan lama daripada beras
dengan menggunakan pupuk kombinasi. Hasil produksi dengan
menggunakan pupuk kombinasi memang lebih besar jumlahnya namun
rasa beras saat dimasak lebih enak dengan menggunakan pupuk organik.
Jadi hasil produksi yang besar belum tentu dapat menjamin rasa dan mutu
beras yang diperoleh.
c. Hasil Produksi dengan Menggunakan Pupuk Buatan dan
Pupuk Kombinasi
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan ada perbedaan
hasil produksi antara petani pengguna pupuk buatan dan petani pengguna
pupuk kombinasi, dengan signifikansi sebesar 0.000. Dengan
menggunakan pupuk buatan petani dapat langsung menggunakan pupuk
tersebut untuk disemaikan pada padi. Sedangkan dengan pupuk kombinasi
petani harus dapat menentukan waktu yang tepat dalam menggunakan
jenis pupuk apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
yang harus digunakan terlebih dahulu, hendaknya disesuaikan juga dengan
kebutuhan tanaman padi.
Hasil produksi lebih besar dengan menggunakan pupuk kombinasi
karena penggunaan pupuk baik dan tepat, petani mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh tanaman sehingga ia dapat menutup kekurangan yang
dibituhkan oleh tanah dan tanaman. Dengan menggunakan pupuk buatan
hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal
tersebut disebabkan oleh penggunaan dosis pupuk berlebihan.
Padi yang menggunakan pupuk buatan akan mengalami proses
pertumbuhan yang lebih lama, sedangkan dengan menggunakan pupuk
kombinasi padi dapat tumbuh dengan cepat. Hal tersebut terjadi karena
padi dengan menggunakan pupuk kombinasi mendapat dua pengaruh yang
berbeda dan kombinasi antara penggunaan pupuk buatan pabrik dan pupuk
organik dapat saling mendukung kekurangan yang ada dalam tanah.
Sedangkan dengan menggunakan pupuk buatan, padi hanya tergantung
pada kandungan yang hanya terdapat dalam pupuk buatan tersebut,
sehingga jika ada unsur yang tidak ada dalam pupuk buatan, pertumbuhan
padi akan terhambat.
Dalam setiap usaha yang dilakukan maka hal yang paling diinginkan
adalah pencapaian hasil produksi yang maksimal. Hal ini berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pendapatan yang didapatkan seseorang yang dalam konteks ini adalah
petani. Bagi petani, dengan memperoleh hasil produksi dapat sesuai
dengan apa yang diharapkan maka pendapatan yang akan diperoleh juga
akan bertambah.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa hasil produksi lebih besar dengan menggunakan pupuk kombinasi.
Hal ini disebabkan oleh cara penggunaan pupuk yang benar dan tepat
sehingga akan mempercepat dan memperkuat pertumbuhan serta
perkembangan tanaman, dan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas
hasil pertanian. Selain itu, pupuk kombinasi merupakan penggabungan
penggunaan pupuk organik dengan pupuk buatan dari pabrik, sehingga
kandungan pupuk yang tidak terdapat dalam pupuk organik dapat
dilengkapi dengan menggunakan pupuk buatan pabrik dan sebaliknya jika
ada kandungan pupuk yang tidak terdapat dalam pupuk buatan dari pabrik
maka dapat dilengkapi dengan pupuk organik.
2. Harga Jual
a. Harga Jual dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Pupuk Buatan
Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti dapat mengemukakan
bahwa harga jual dengan menggunakan pupuk organik lebih tinggi dari
pada menggunakan pupuk buatan. Hal tersebut nampak dengan adanya
perbedaan harga jual yaitu dengan menggunakan pupuk organik petani
dapat menjual beras per Kg dengan harga Rp 3.000,00 sedangkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
menggunakan pupuk buatan petani hanya dapat menjual beras per Kg
dengan harga Rp 2.700,00 dengan taraf sigifikansi sebesar 0.000.
Dengan menggunakan pupuk organik harga jual lebih tinggi karena
adanya kesadaran masyarakat akan kesehatan sehingga dapat mencegah
masuknya penyakit. Hal tersebut membuat masyarakat tertarik untuk
membeli beras organik, adanya permintaan yang besar dari masyarakat
akan mempengaruhi beras organik menjadi lebih tinggi. Penentuan harga
tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan antara petani dengan para
tengkulak dan disesuaikan dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
Beras organik tersebut kebanyakan diminati oleh kalangan
menengah ke atas, harganya yang mahal membuat tidak semua masyarakat
dapat menikmati beras tersebut. Saat beras organik dimasak, akan
menimbulkan bau yang harum sehingga dapat menggoda konsumen untuk
segera menikmatinya, hasil beras saat dimasak dapat mengembang dengan
baik, rasanya nikmat dan “ pulen “ apalagi jika dinikmati saat masih
panas.
Perbedaan rasa antara beras organik dan beras dengan menggunakan
pupuk buatan ini dipengaruhi oleh pupuk itu sendiri. Dengan
menggunakan pupuk organik yang bebas dari pestisida akan terasa enal
jika dimasak sedangkan beras dengan menggunakan pupuk buatan kurang
diminati karena warna berasnya agak kuning, hal ini karena pengaruh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
pupuk yang digunakan, rasa beras jika dimasak kurang nikmat. Jenis bibit
yang berbeda juga bisa membuat perbedaan rasa beras saat dimasak.
b. Harga Jual dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Pupuk Kombinasi
Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti dapat mengemukakan
bahwa harga jual dengan menggunakan pupuk organik lebih besar dari
pada menggunakan pupuk kombinasi. Hal tersebut nampak dengan adanya
perbedaan harga jual yaitu dengan menggunakan pupuk organik petani
dapat menjual beras per Kg dengan harga Rp 3.000,00 sedangkan dengan
menggunakan pupuk kombinasi petani hanya dapat menjual beras per Kg
dengan harga Rp 2.700,00. Jadi terdapat perbedaan harga jual antara
petani pengguna pupuk organik dan petani yang menggunakan pupuk
kombinasi dengan taraf signifikansi sebesar 0.000.
Perbedaan harga jual antara beras dengan menggunakan pupuk
organik dan harga jual beras dengan menggunakan pupuk kombinasi
terjadi karena adanya penghargaan dari masyarakat mengenai beras yang
bebas dari pestisida dan masih jarang ditemukan beras dengan
menggunakan pupuk organik sehingga membuat harga jual beras dengan
menggunakan pupuk organik mempunyai harga jual yang menjanjikan.
Di Kelurahan Krogowanan sendiri, meskipun harga jual beras
organik lebih tinggi dari harga jual beras dengan menggunakan pupuk
kombinasi. Kebanyakan masyarakat mengkonsumsi beras biasa atau beras
yang tidak dengan menggunakan pupuk organik. Harganya yang mahal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
membuat sebagian kecil masyarakat saja yang dapat membeli beras
organik tersebut. Hal ini sesuai dengan keadaan masyarakat di daerah
Kelurahan Krogowanan yang pekerjaannya hanya sebagai buruh dengan
penghasilan yang belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari sehingga mereka tidak memikirkan lagi jenis beras apa yang
enak untuk dikonsumsi, mereka beranggapan bahwa “ asal bisa makan ”
entah apapun beras yang dikonsumsi mereka sangat bersyukur.
c. Harga Jual dengan Menggunakan Pupuk Buatan dan Pupuk Kombinasi
Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti dapat mengemukakan
bahwa harga jual dengan menggunakan pupuk buatan lebih besar dari
pada menggunakan pupuk kombinasi. Hal tersebut nampak dengan adanya
perbedaan harga jual yaitu dengan menggunakan pupuk buatan petani
dapat menjual beras per Kg dengan harga Rp 2.700,00 sedangkan dengan
menggunakan pupuk kombinasi petani hanya dapat menjual beras per Kg
dengan harga Rp 2.000,00 dengan signifikansi sebesar 0.000.
Dengan menggunakan pupuk buatan harga jual lebih besar karena
sebagian besar petani di Kelurahan Krogowanan menggunakan pupuk
buatan sehingga masyarakat cenderung membeli beras dengan
menggunakan pupuk buatan. Beras dengan menggunakan pupuk buatan
mudah ditemukan sehingga akan berpengeruh pada permintaan
masyarakat. Besarnya permintaan masyarakat akan beras dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
menggunakan pupuk buatan yang besar membuat harga jual beras dengan
menggunakan pupuk buatan lebih tinggi.
Harga jual beras dengan menggunakan pupuk buatan memang lebih
besar daripada harga jual beras dengan menggunakan pupuk kombinasi,
namun masyarakat tidak menyadari bahwa padi dengan pupuk buatan
beras yang dikonsumsinya tersebut mengandung pestisida yang dapat
mempengeruhi kesehatan seseorang.. Padahal masyarakat telah lama
mengkonsumsi beras dengan menggunakan beras dengan menggunakan
pupuk buatan, hal tersebut jika terus dilakukan maka akan berpengaruh
pada kesehatan masyarakat.
Dengan mengkonsumsi beras dengan menggunakan pupuk
kombinasi maka kandungan pestisida yang terdapat pada beras akan
berkurang karena telah dicegah dengan pupuk kandang atau pupuk
kompos yang digunakan oleh petani.
Kesadaran masyarakat mengenai makanan yang sehat dan adanya
penghargaan masyarakat terhadap makanan yang alamiah dan bebas racun
membuat harga jual beras organik lebih tinggi dibandingkan dengan harga
jual beras dengan menggunakan pupuk non organik. Selain itu, harga jual
beras organik lebih tinggi juga disebabkan oleh adanya keuntungan, yaitu
bahan organik dapat memperkaya bahan makanan untuk tanaman dan
dapat memperbaiki sifat tanah dan bahan organik tersebut mempunyai
kandungan hara tanaman yang tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
3. Keuntungan
a. Keuntungan dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Pupuk Buatan
Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan keuntungan bagi
petani yang menggunakan pupuk organik dibandingkan dengan petani
yang menggunakan pupuk kombinasi maka dihitung dengan menggunakan
uji Z yang merupakan suatu cara untuk menguji perbedaan diantara dua
variabel.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa tidak ada
perbedaan perolehan keuntungan, dengan selisih antara petani dengan
menggunakan pupuk organik dan petani dengan menggunakan pupuk
buatan sebesar 1.175 dengan taraf signifikansi sebesar 00642. Ditinjau dari
segi pendapatan maka yang diperoleh petani sama dan biaya yang
dikeluarkan oleh petani dengan menggunakan pupuk organik dan petani
dengan menggunakan pupuk buatan hampir sama.
Petani seringkali tidak dapat meminimalisasi penggunaan dana yang
disebabkan oleh adanya hama yang berlebihan sehingga petani harus
membeli obat untuk menyemprot hama tersebut. Tidak adanya perbedaan
keuntungan antara petani dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk
buatan disebabkan oleh saat panen tiba, harga beras per Kg mengalami
penurunan sehingga petani tidak mengalami keuntungan seperti apa yang
diharapkan. Namun, petani hanya akan menderita kerugian. Kejadian
seperti ini tidak dapat dipastikan secara pasti. Keuntungan tidak diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
bagi petani yang menggunakan pupuk organik dan petani dengan
menggunakan pupuk buatan disebabkan oleh perubahan cuaca yang tidak
menentu.
b. Keuntungan dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Pupuk Kombinasi
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada
perbedaan perolehan keuntungan, dengan selisih antara menggunakan
pupuk organik dan pupuk kombinasi sebesar 0.388. Taraf signifikansi
sebesar 0.043 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan keuntungan antara
petani pengguna pupuk organik dan petani pengguna pupuk kombinasi.
Dengan menggunakan pupuk organik dapat memperoleh keuntungan
yang lebih tinggi daripada dengan menggunakan pupuk kombinasi karena
dengan menggunakan pupuk organik petani dapat menekan biaya yang
dikeluarkan karena petani organik dapat memanfaatkan kotoran hewan
dan seresah tanaman untuk digunakan sebagai pupuk.
Meskipun di daerah Kelurahan Krogowanan masih sedikit petani
yang ditemukan menggunakan pupuk organik dalam bertani padi, namun
mereka dapat menikmati keuntungan yang lebih besar daripada
keuntungan yang diperoleh petani dengan menggunakan pupuk kombinasi.
Hal ini disebabkan oleh harga jual beras organik yang lebih menjanjikan
daripada harga jual beras dengan menggunakan pupuk kombinasi.
Tidak hanya harga jual beras organik saja yang besar, namun harga
jual gabah kering juga tinggi. Sehingga petani dapat menjual padi hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
panen dalam keadaan kering ataupun gabah yang belum dijemur.
Keuntungan dengan menggunakan pupuk organik tersebut tidak hanya
dirasakan oleh petani saja, namun konsumen beras organik juga dapat
menikmati keuntungannya.
Jika petani memperoleh keuntungan berupa harga jual beras organik
yang lebih tinggi daripada harga jual dengan menggunakan pupuk lain
sehingga pendapatan yang diperolehnya akan lebih besar. Maka
keuntungan yang diperoleh masyarakat sebagai konsumen beras organik
adalah masyarakat dapat menikmati beras dengan rasa yang lebih enak dan
mereka tidak khawatir lagi mengenai beras dengan menggunakan pupuk
buatan atau beras dengan menggunakan pupuk kombinasi. Sehingga
konsumen dapat terbebas dari penggunaan pestisida yang berlebihan dan
kesehatan mereka akan tetap terjaga.
c. Keuntungan dengan Menggunakan Pupuk Buatan dan Pupuk Kombinasi
Bagi petani dengan menggunakan pupuk buatan perolehan
keuntungan lebih besar dibandingkan dengan petani yang menggunakan
pupuk kombinasi. Hal tersebut dapat dihitung dengan menggunakan uji Z
yang merupakan suatu cara untuk menguji perbedaan diantara dua
variabel.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dengan
menggunakan pupuk kombinasi petani dapat memperoleh keuntungan
yang besar jika petani menggunakan pupuk buatan, dengan selisih antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
menggunakan pupuk buatan dan pupuk kombinasi sebesar 0.726.
Sehingga ada perbedaan keuntungan yang diperoleh petani dengan
menggunakan pupuk kombinasi dengan menggunakan pupuk buatan. Hal
tersebut dapat dilihat dari adanya signifikansi sebesar 0.018.
Keuntungan yang diperoleh petani dengan menggunakan pupuk
buatan lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh petani dengan
menggunkan pupuk kombinasi disebabkan oleh biaya yang dikeluarkan
dapat diminimalisir dari segi penggunaan tenaga kerja. Meskipun
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil
produksi dengan menggunakan pupuk kombinasi lebih besar daripada
hasil produksi yang diperoleh dengan menggunakan pupuk kombinasi.
Namun, mengenai besarnya keuntungan lebih besar keuntungan yang
diperoleh dengan menggunakan pupuk buatan.
Kejadian tersebut bisa terjadi karena saat panen tiba harga jual padi
dengan menggunakan pupuk kombinasi lebih rendah dari harga jual padi
dengan menggunakan pupuk buatan. Penawaran yang tidak disepakati oleh
kedua belah pihak juga dapat menyebabkan petani mengalami
kerugian. Misalnya tidak adanya penentuan harga standar mengenai
penaawaran beras akan membuat perbedaan harga yang berbeda bagi
setiap petani sehingga para tengkulak beras dapat membeli harga padi
semaunya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
4. Biaya Produksi
a. Biaya Produksi dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Pupuk Buatan
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dengan
menggunakan pupuk buatan petani akan mengeluarkan biaya yang besar
dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh petani yang menggunakan
pupuk organik. Perbedaan biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan
pupuk organik dan petani pengguna pupuk buatan antara Rp 80.000,00-
Rp 211.000,00. Hal tersebut ditunjukkan oleh signifikansi sebesar 0.642.
Dengan menggunakan pupuk organik biaya yang dikeluarkan lebih
sedikit daripada biaya yang dikeluarkan petani dengan menggunakan
pupuk buatan. Petani yang menggunakan harus membeli berbagai macam
obat atau pupuk untuk mendukung kelangsungan hidup padi agar dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Padahal harga pupuk dapat
berubah-ubah dan petani tidak dapat memprediksi kapan harga pupuk akan
mengalami kenaikan.
Apabila petani tersebut tidak mempunyai lahan sendiri sehingga ia
harus mengeluarkan uang untuk menyewa lahan garapannya tersebut.
Luasa lahan yang disewa juga mempengaruhi besarnya uang sewa lahan.
b. Biaya Produksi dengan Menggunakan Pupuk Organik dan Pupuk
Kombinasi
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa dengan
menggunakan pupuk kombinasi petani akan mengeluarkan biaya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh petani yang
menggunakan pupuk organik. Misalnya petani dengan menggunakan
pupuk kombinasi harus mengeluarkan banyak uang untuk membeli
berbagai macam pupuk yang dibuat pabrik dan biaya untuk pengolahan
pupuk organik serta biaya untuk membeli obat yang dibutuhkan untuk
menghindarkan tanaman padi dari hama. Jadi ada perbedaan biaya yang
dikeluarkan petani dengan menggunakan pupuk organik dan petani
pengguna pupuk kombinasi. Biaya yang dikeluarkan dengan
menggunakan pupuk organik berkisar antara Rp 80.000,00 - Rp
147.000,00 sedangkan biaya dengan menggunakan pupuk kombinasi
berkisar antara Rp 493.000,00 - Rp 2.272.700,00. Dari data tersebut
terlihat bahwa dengan menggunakan pupuk organik, biaya yang
dikeluarkan lebih sedikit dari pada biaya yang dikeluarkan dengan
menggunakan pupuk kombinasi. Petani dengan menggunakan pupuk
organik dapat memanfaatkan kotoran hewan dan seresah tanaman
sehingga dapat menekan biaya. Dengan menggunakan pupuk kombinasi
biaya yang dikeluarkan akan tinggi karena petani harus membeli pupuk
buatan dari pabrik dan keperluan lain yang harus dipenuhi untuk
kelangsungan hidup tanaman padi tesebut.
c. Biaya Produksi dengan Menggunakan Pupuk Buatan dan Pupuk Kombinasi
Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan biaya yang
dikeluarkan oleh petani yang menggunakan pupuk buatan dan petani yang
menggunakan pupuk kombinasi maka dihitung dengan menggunakan uji Z
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
yang merupakan suatu cara untuk menguji perbedaan diantara dua
variabel.
Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada
perbedaan biaya yang dikeluarkan petani dengan menggunakan pupuk
kombinasi dan petani dengan menggunakan pupuk buatan. Perbedaan
tersebut ditunjukkan dengan taraf signifikansi sebesar 0.013. Dengan
menggunakan pupuk kombinasi biaya yang dikeluarkan lebih besar karena
untuk kebutuhan pupuk saja akan memerlukan biaya yang besar karena
petani harus membeli pupuk buatan pabrik yang beranekaragam dengan
harga pupuk yang mahal. Selain itu petani masih harus mengeluarakan
biaya untuk pengupahan tenaga kerja.
Respon tanaman terhadap pemakaian pupuk akan meningkat bila dalam
menentukan jenis pupuk, dosis, waktu dan cara pemberian pupuk yang tepat.
Pemupukan pada tanaman bertujuan untuk memelihara dan memperbaiki
kesuburan tanah dengan memberikan unsur atau zat hara ke dalam tanah yang
akan menyumbang bahan makanan pada tanaman. Agar pemupukan dapat
berhasil dilakukan, maka petani harus mengetahui unsur hara apa yang kurang
tersedia dalam tanah. Tanda bahwa tanaman kekurangan unsur hara adalah
tanaman berwarna kekuning-kuningan, pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil,
daun menjadi kering, tanaman mudah patah, batang tanaman berserat, dan lain
sebagainya. Pemupukan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian bila diikuti
dengan kegiatan Panca Usaha Tani yang lainnya.
Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk, perlu memperhatikan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
1. Jenis Pupuk
Dalam menentukan jenis pupuk yang digunakan hal yang harus
diperhatikan adalah 1) hasil yang dikehendaki, mencakup hasil berupa bagian
vegetatif, berupa bagian generatif, dan hasil berupa karbohidrat: 2) sifat tanah,
mencakup kemasaman tanah yang dapat diatasi dengan penambahan unsur
belerang, dan struktur tanah yang dapat diatasi dengan pemberian pupuk
kandang, perembesan air, pertukaran udara dalam tanah dan kehidupan
biologis dalam tanah.
2. Waktu Pemupukan
Pengambilan unsur makanan selama pertumbuhan tergantung pada tingkat
pertumbuhan tanaman tersebut. Ada waktu tertentu dimana tumbuhan cepat
sehingga pertukaran zat intensif pada masa tersebut tanaman akan banyak
menyerap unsur hara. Pemupukan yang tepat harus memperhatikan
1) kebutuhan dan respon tanaman, saat pemupukan pada tanaman berumur
pendek jangan sampai terlambat; 2) kelarutan dan macam pupuk, untuk
tanaman yang daya larutnya lambat sebaiknya diberikan sebelum dan pada
waktu tanam sedang untuk tanaman yang daya larutnya sedang atau cepat
diberikan pada waktu tanam dan pada saat tanaman sedang tumbuh; dan
3) keadaan iklim, pemupukan dianjurkan tidak pada waktu hujan lebat, banjir
atau saat terik matahari.
3. Jumlah Pupuk
Untuk menentukan jenis pupuk yang akan diberikan, perlu memperhatikan
1) jenis tanaman, setiap tanaman membutuhkan unsur hara yang berbeda;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
2) kesuburan tanah, tanah dengan kesuburan rendah akan membutuhkan
pupuk lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang mempunyai nilai
kesuburan tinggi; 3) jenis pupuk, persentase kandungan unsur hara dari setiap
pupuk buatan harus diperhatikan; dan 4) faktor ekonomis, perlu
mempertimbangkan ratio biaya dan pendapatan pada setiap pemberian pupuk.
4. Cara Pemupukan
Cara pemberian pupuk disesuaikan dengan kandungan unsur hara dan
jenis tanamannya. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan 1) disebar, pupuk
disebarkan merata pada waktu pembajakan terakhir, sehari sebelum tanam
kemudian diinjak-injak agar pupuk masuk dalam tanah. Cara ini baik
diberikan pada tanaman dengan jarak tanam rapat dan tidak teratur, tanaman
yang mempunyai system perakaran dangkal, dosis pemupukan tinggi, tanah
subur dan tanah sawah; 2)ditempatkan diantara larikan, pupuk ditaburkan
diantara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Untuk
tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus
daun terjatuh dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini baik diberikan pada
tanaman dengan jarak barisan agak jarang, tanaman yang perkembangan
akarnya sedikit, tanah kurus, dosis pemupukan rendah dan tanah tegal atau
darat; dan 3) ditempatkan dalam lubang, pupuk dibenamkan ke dalam lubang
di samping batang sejauh kurang lebih 10 Cm dan ditutup kembali dengan
tanah. Untuk tanaman tahunan dibenamkan melingkari tanaman dengan jarak
tegak lurus daun terjatuh dan ditutup kembali dengan tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka kesimpulan
dapat dilihat dari empat sisi yaitu :
1. Hasil Produksi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
hasil produksi lebih besar dengan menggunakan pupuk kombinasi. Hal ini
disebabkan oleh cara penggunaan pupuk yang benar dan tepat sehingga akan
mempercepat dan memperkuat pertumbuhan serta perkembangan tanaman,
dan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Selain itu,
pupuk kombinasi merupakan penggabungan penggunaan pupuk organik
dengan pupuk buatan dari pabrik, sehingga kandungan pupuk yang tidak
terdapat dalam pupuk organik dapat dilengkapi dengan menggunakan pupuk
buatan pabrik dan sebaliknya jika ada kandungan pupuk yang tidak terdapat
dalam pupuk buatan dari pabrik maka dapat dilengkapi dengan pupuk organik.
2. Harga Jual
Kesadaran masyarakat mengenai makanan yang sehat dan adanya
penghargaan masyarakat terhadap makanan yang alamiah dan bebas racun
membuat harga jual beras organik lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
beras dengan menggunakan pupuk non organik. Selain itu, harga jual beras
organik lebih tinggi juga disebabkan oleh adanya keuntungan, yaitu bahan
organik dapat memperkaya bahan makanan untuk tanaman dan dapat
memperbaiki sifat tanah dan bahan organik tersebut mempunyai kandungan
hara tanaman yang tinggi.
3. Keuntungan
Keuntungan yang diperoleh antara petani dengan menggunakan pupuk
organik, pupuk buatan dan kombinasi hampir sama. Hal ini disebabkan oleh
selisih antara biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh
mendekati.
4. Biaya Produksi
Penggunaan pupuk organik dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh
petani. Hal ini disebabkan karena petani dapat memanfaatkan kotoran hewan
dan seresah tanaman sebagai pupuk kompos dan pupuk kandang.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis mempunyai
saran-saran, yaitu :
1. Bagi Pemerintah
• Pemerintah dapat berpartisipasi dengan mengadakan sosialisasi kepada
para petani mengenai penggunaan pupuk dengan baik mengenai, cara
pemilihan bibit yang baik, cara pengolahan tanah dan sebagainya. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
tersebut merupakan suatu hal yang positif bagi petani sehingga dapat
menambah wawasan para petani.
2. Bagi Petani
• Untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan maka petani dapat
memanfaatkan seresah tanaman dan kotoran hewan untuk dijadikan
pupuk. Selain dapat mengurangi polusi udara jika ada pembakaran
sampah, hasil tanaman dengan menggunakan pupuk organik merupakan
makanan alamiah yang bebas pestisida.
• Petani tetap mempertahankan semangat pantang menyerah untuk
mengolah dan merawat tanaman padinya
• Penanaman padi disesuaikan dengan cuaca dan disesuaikan pula dengan
jenis tanah sehingga dapat ditentukan pupuk yang tepat dengan kondisi
tersebut.
3. Bagi Peneliti Berikutnya
• Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti mengenai penggunaan
pupuk organik dan pupuk buatan terhadap pendapatan petani yang
menanam sayuran. Karena selain ditanamai padi, masyarakat di Kelurahan
Krogowanan juga menanami sawahnya dengan berbagai macam sayuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1984. Pupuk dan Pemupukan. Ciawi : PT.Petrokimia Gresik bekerjasama dengan Departemen Pertanian Badan Latihan dan Penyuluhan
A.T.Mosher.1987.Menggerekkan dan Membangun Pertanian.Jakarta: CV Yasa Guna Bechtold, Karl Heinz.1988. Politik dan Kebijaksanaan Pembangunan Pertanian. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia Boedijoewono, Nugroho. 2001. Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan.
Yogyakarta : Unit Penerbitan dan Percetakan AMP YKPN Gilarso. 1991. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro. Yogyakarta : Kanisius Harsoyo, Yohanes. 2006. Politik Pangan Untuk Produksi Beras, Komoditas Tanaman
Pangan dan Holtikultura dalam Arah Reformasi Indonesia. No26 Februari halaman 3
Kartasapoetra, G, dkk. 1986. Desa dan Daerah Dengan Tata Pemerintahannya. Jakarta :
Bina Aksara Mubyarto. 1983. Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta : Sinar
Harapan, Anggota IKAPI Mubyarto. 1975. Masalah Beras di Indonesia. Lembaga Penelitian Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES Penny. 1978. MAsalah Pembangunan Pertanian Indonesia. Jakarta : Gramedia Prayitno, Hadi. 1986. Petani Desa dan Kemiskinan. Yogyakarta : BPFE Rahardjo, Dawam. M.1984. Transformasi Pertanian, Indistrialisasi. Jakarta : Penerbitan
Universitas Indonesia Saraswati. 2007. Potret Tenaga Kerja. www. Nakertrans.go.id.tkn/potret_tk.php.
22 Maret 2007 Sayogyo. 1997. Golongan Miskin dan Partisipasinya dalam Pembangunan dalam Prisma,
No 28 Maret 1996
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Soedjais, Zaeanal. 2007. Ada Apa dengan Industri Pupuk Nasional Kita.www.ntt-online.org/2005/08/08/opini. 22 Maret 2007
Soetomo, Greg. 1997. Kekalahan Manusia Petani. Dimensi Manusia dalam
Pembangunan Pertanian. Yogyakarta : Kanisius Soetrisno, Loekman. 1999. Pertanian Pada Abad ke-21. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Yogyakarta : Kanisius Surjadi, Harry. 2006. Bertani Padi Semi Organik Lebih Menguntungkan.
www.tidal.lowlands. 3 September 2006 Sukmadinata. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya Sutarno. 2001. “Analisis Pendapatan Petani Padi Organik dan Petani Padi Non Organik
Studi Kasus : Kelompok Perintis Pertanian Padi Organik Magelang Dusun Gledek, Desa Podosoko, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah Tahun 1999 “. Skripsi. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Sutrisno, Hadi. 1982. Statistika 2. Yogyakarta : Andi Offset Wahono, Francis, dkk. 2001. Pangan, Kearifan Lokal dan Keanekaragaman Hayati,
Pertaruhan Bangsa yang Terlupakan : Cindelaras Pustaka Rakyat Cerdas Wiriaatmadja, Soekandar. 1983. Pokok-Pokok Sosiologi Pedesaan. Jakarta : CV Yasa
Guna www.tidal.lowlands. Penggunaan Pupuk An Organik. 3 September 2006 www.depkominfo.go.id. PDB Indonesia Mencapai Rp803.4 triliun. 16 September 2007 Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PEDOMAN WAWANCARA
Nama :
Umur :
Jenis Pupuk yang Digunakan :
Dusun :
No Pertanyaan
1. Sudah berapa lama Anda menjadi petani ?
2. Selaim menjadi petani, apakah Anda mempunyai pekerjaan sambilan ?
3. Berapa luas lahan yang Anda gunakan untuk menanam padi ?
4. Lahan yang Anda gunakan untuk bertani tersebut merupakan lahan milik sendiri
atau lahan sewa ?
5. Jika lahan sewa, berapa biaya yang Anda keluarkan untuk menyewa lahan
tersebut ?
6. Bila merupakan lahan sewa, bagaimanakah pembagian hasil panen nantinya ?
7. Berapakah biaya yang Anda keluarkan untuk mengolah lahan pertanian untuk
setiap kali panen secara keseluruhan ?
a. Biaya Bibit
• Dengan luas lahan tersebut, berapa kilogram bibit padi yang
dibutuhkan ?
• Berapakah harga 1 Kg bibit padi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
b. Biaya Pupuk
Pupuk apa saja yang Anda gunakan untuk menanam padi tersebut ?
No Jenis Pupuk yang Digunakan Harga per Kg
1. Urea Rp
2. KCL Rp
3. TSP Rp
4. NPK Rp
5. Kompos Rp
6. Kandang Rp
7. Rp
c. Biaya Obat-obatan
Apakah Anda menggunakan obat-obatan dalam menanggulangi hama
tanaman ?
a.Ya b. Tidak
Jika Ya, obat-obatan apa saja yang Anda gunakan ?
No Jenis Obat yang Digunakan Harga
1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
d. Biaya Tenaga Kerja
• Dalam bertani padi, apakah Anda menggunakan tenaga kerja ?
• Jika Anda menggunakan tenaga kerja, berapa orang tenaga kerja yang
Anda butuhkan ? Mengapa ?
• Berapa upah yang Anda berikan pada setiap orang tenaga kerja ?
8. Hasil Produksi
• Berapa hasil produksi dengan menggunakan pupuk buatan ?
• Berapa hasil produksi dengan menggunakan pupuk organik ?
• Berapa hasil produksi dengan menggunakan pupuk kombinasi ?
9. Harga Jual
• Berapa harga jual padi per Kg dengan menggunakan pupuk buatan ?
• Berapa harga jual padi per Kg dengan menggunakan pupuk organik ?
• Berapa harga jual padi per Kg dengan menggunakan pupuk kombinasi ?
10. Pendapatan
• Berapa pendapatan bersih yang diterima selama satu musim panen dengan
menggunakan pupuk buatan ?
• Berapa pendapatan bersih yang diterima selama satu musim panen dengan
menggunakan pupuk organik ?
• Berapa pendapatan bersih yang diterima dengan menggunakan pupuk
kombinasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related