powerpoint gope obese

Post on 10-Aug-2015

60 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

obesitas

TRANSCRIPT

OBESITAS PADA ANAKOleh :Mohd Hazim 11-2011-043

Dr Pembimbing :Dr Sonny K.Y, SpA

PENDAHULUAN

Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia

WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global

Prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun

Di perkotaan pada tahun 1989,4,6% laki-laki dan 5,9% perempuan, meningkat menjadi 6,3% laki-laki dan 8% perempuan pada tahun 1992 dan di pedesaan pada tahun 1989, 2,3% laki-laki dan 3,8% perempuan, meningkat menjadi 3,9% laki-laki dan 4,7% perempuan pada tahun 1992. (SUSENAS)

Pada tahun 2007, DepKes RI mencatat 9,5% anak lelaki dan 6,4% anak perempuan mengalami obesitas.

APA ITU OBESITAS?

Satu keadaan yang ditandai dengan penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan

KRITERIA

Pengukuran BB yang dibandingkan dengan standarobesitas bila BB > 120% BB standar.

Pengukuran BB/TBDikatakan obesitas bila BB/TB> persentile ke 95 atau > 120%

Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit (TLK) obesitas bila TLK Triceps > persentil ke 85

Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densitometri, hidrometri

BMI ( Body Mass Index)

BERDASARKAN WHO

IMT

Underweight: <18.5 BMI Healthy weight: 18.5-24.9 BMI Obesity

Overweight (Grade I obesity): 25.0-29.9 BMI

Obese (Grade II): 30.0-39.9 BMI Morbidly obese (Grade III): 40 or above BMI Super obese (Grade IV): BMI >50

PERJALANAN PERKEMBANGAN OBESITAS

3 periode kritis dalam masa tumbuh kembang anak dalam kaitannya dengan terjadinya obesitas

a) periode pranatal , terutama trimester 3 kehamilan

b) periode adiposity rebound  pada usia 6 – 7 tahun

c) periode adolescence Pada bayi dan anak yang obesitas, sekitar 26,5% akan

tetap obesitas untuk 2 dekade berikutnya dan 80% remaja yang obesitas akan menjadi dewasa yang obesitas

FAKTOR PENYEBAB

Multifaktorial 1. Faktor Genetik2. Faktor Lingkungan

FAKTOR GENETIK

Apabila kedua orang tua obesitas, 80 % anaknya akan menjadi obesitas

Apabila salah satu orang tuanya obesitas, kejadian obesitas menjadi 40 %

bila kedua orang tua tidak obesitas, maka prevalensinya menjadi 14 %

FAKTOR LINGKUNGAN

Faktor nutrisional Aktifitas fisik Faktor sosioekonomi Faktor psikososial

GEJALA KLINIS

Berdasarkan distribusi jaringan lemak, dibedakan menjadi : Apple-shaped body (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian dada dan

pinggang)

Pear-shaped body/gynecoid  (distribusi jaringan lemak lebih banyak dibagian pinggul dan paha)

 Secara klinis mudah dikenali, karena mempunyai ciri-ciri yang khas, antara lain :

Wajah bulat dengan pipi tembam dan dagu berlapis

Leher relatif pendek

Dada ke depan dengan payudara membesar

Perut membuncit (pendulous abdomen) dan striae abdomen

Pada anak laki-laki : Burried penis, gynaecomastia

Pubertas dini, genu valgum (tungkai berbentuk X) dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling  menempel dan bergesekan yang dapat menyebabkan laserasi kulit

APPLE VS PEAR

GENU VALGUM

PEMERIKSAAN

1.  Anamnesis : Saat mulainya timbul obesitas Riwayat tumbuh kembang Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep, nyeri pinggul Riwayat gaya hidup Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik)

2.      Pemeriksaan fisik : Adanya gejala klinis obesitas seperti diatas

3.      Pemeriksaan penunjang : analisis diet, laboratoris, radiologis, ekokardiografi dan tes fungsi paru (jika ada tanda-tanda kelainan).

4.      Pemeriksaan antropometri   

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan obesitas seharusnya dilaksanakan secara multidisiplin dengan mengikut sertakan keluarga

Prinsip adalah mengurangi asupan energi serta meningkatkan keluaran energi

Menetapkan target penurunan berat badan• Berdasarkan umur anak• Pada anak obesitas tanpa komplikasi dengan usia

dibawah 7 tahun, dianjurkan cukup dengan mempertahankan berat badan

• obesitas dengan komplikasi pada anak usia di bawah 7 tahun dan obesitas pada usia d iatas 7 tahun dianjurkan untuk menurunkan berat badan

• Target penurunan berat badan sebesar 2,5 - 5 kg atau dengan kecepatan 0,5 - 2 kg per bulan.

Pengaturan diet• diet seimbang sesuai dengan RDA• Pada obesitas sedang dan tanpa penyakit

penyerta, diberikan diet seimbang rendah kalori dengan pengurangan asupan kalori sebesar 30%

• pada obesitas berat dan yang disertai penyakit penyerta, diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very low calorie diet )

INTAKE KALORI PER HARI YANG DIREKOMENDASI

1600 kalori : IRT, lansia 2200 kalori : anak – anak, gadis remaja,

wanita yang aktif, pria dewasayang sedantaris

2800 kalori : pria remaja, pria dewasa

Pengaturan aktifitas fisik• Peningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh

terhadap laju metabolisme. • Latihan fisik yang diberikan disesuaikan dengan

tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya.

• Aktifitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan ketrampilan otot, seperti bersepeda, berenang, menari dan senam.

• Dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik selama 20-30 menit per hari

Mengubah pola hidup/perilaku• Pengawasan sendiri • Mengontrol rangsangan untuk makan• Mengubah perilaku makan, dengan mengontrol

porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi dan mengurangi makanan camilan

• Memberikan penghargaan dan hukuman

Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman dan guru

Terapi intensif• Indikasi terapi diet dengan kalori sangat

rendah bila berat badan > 140% BB Ideal atau IMT > 97 persentile, dengan asupan kalori hanya 600-800 kkal per hari dan protein hewani 1,5 - 2,5 gram/kg BB Ideal, dengan suplementasi vitamin dan mineral serta minum > 1,5 L per hari. Terapi ini hanya diberikan selama 12 hari dengan pengawasan dokter

Farmakoterapi Orlistat : mengurangi absorbsi makanan di usus Sibutramin : menurunkan energy intake dan

mempertahankan penurunan pengeluaran energi setelah penurunan berat badan

Efedrin: meningkatkan pengeluaran energi

Terapi bedah • di indikasikan bila berat badan > 200% BB Ideal• gastric banding, gastric bypass

DAMPAK

PESAN UNTUK ORANGTUA Hargai selera makan anak: jangan memaksa anak untuk

menghabiskan setiap porsi makanan Bila mungkin hindari mengkonsumsi makanan siap saji atau

makanan yang manis Batasi jumlah makanan berkalori tinggi yang disimpan di

rumah Sajikan menu sehat dengan komposisi lemak lebih rendah dari

30% kalori total Sajikan sejumlah serat dalam makanan anak Susu skim dapat menggantikan susu sapi mulai usia 2 tahun. Jangan menyajikan makan sebagai penenang atau hadiah. Jangan mengiming-imingi permen sebagai hadiah

menghabiskan makanan. Batasi waktu menonton televisi Dorong agar anak aktif bermain Jadwalkan kegiatan keluarga yang teratur seperti jalan-jalan,

bermain bola, dan kegiatan di luar rumah lainnya

top related