ppt 12-dss lora
Post on 11-Jan-2016
234 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Dengue Syok Sindrom (DSS)Lora Anggraeni Patoding
10-2009-154
D1
Anamnesis
Identitas pasien
Apa keluhan utama?
Bagaimana intensitas dan sifat panas?
Apakah demamnya menetap atau naik-turun secara tiba-tiba?
Bagaimana lama panas dan sejak kapan timbul?
Apakah pasien mengalami ruam (kemerah-merahan) pada kulit dan bintik pada badan?
Apakah pasien mengalami myalgia (nyeri pada otot), terutama nyeri pada otot perut dan matanya?
Apakah pasien mengalami gambaran klinis lain seperti sakit kepala yang menyeluruh, mual ataupun muntah?
Apakah pasien pernah melakukan perjalanan ke tempat endemik?
RPK,RPS
Pemeriksaan Fisik
TTV
Inspeksi Injeksi konjugtiva Lakrimasi Fotofobia Bercak bercak merah Lidah kotor
Palpasi
Perkusi Pada perkusi di rongga
toraks adalah terdengar redup yang seharusnya adalah sonor. Dapat disebabkan oleh cairan dalam rongga pleura ( kanan )
Auskultasi Suara napas vesikuler
pada paru kanan melemah
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah
Leukosit, trombosit, Ht, Hb, imunoserologi, protein/albumin, SGOT/SGPT
Widal
RT-PCR
Antigen spesifik virus Dengue
Pemeriksaan Radiologis
Pada foto dada didapatkan efusi pleura, terutama pada hemitoraks kanan
Asites dan efusi pleura dapat pula di deteksi dengan USG
Etiologi
Virus dengue termasuk flavivirus
Terdapat 4 serotipe virus tipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4
Serotipe dengue DEN-3 dominan di Indonesia
Vektor utama DHF adalah Aedes aegypti
Mekanisme penularan :
Nyamuk hisap virus dengue masuk lambung memperbanyak diri virus tersebar di kelenjar liur gigit manusia air liur mengandung virus dengue masuk ke tubuh manusia.
Manifestasi klinis
Demam atau riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik.
Terdapat minimal 1 dari manifestasi pendarahan berikut: Uji bending positif Petekie, ekimosis, purpura Perdarahan mukosa
( tersering epitaksis, atau pendarahan gusi), pendarahan dari tempat lain
Hematemesis atau melena
Trombositopenia
Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage (kebocoran plasma) sebagai berikut: Peningkatan ht >20%
dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin.
Penurunan ht >20% setelah mendapat terapi cairan, dibandingkan dengan niali hematokrit sebelumnya.
Tanda kebocoran plasma seperti : efusi pleura, asites atau hipoproteinemia
Patofisiologi
Working Diagnosis
Differential DiagnosisDemam Tifoid Malaria Cerebral
Syok Sepsis
Gejala awal: Demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi /diare, perasaan tidak enak di perut, batuk, dan epitaksis
Geaja awal: kelesuan, malaise, sakit kepala, sakit belakang, nyeri sendi dan tulang, demam ringan anoreksia, diare ringan dan kadang-kadang dingin.
Gejala awal: demam, menggigil, gejala konstitutif (lelah, malaise, gelisah, atau kebingungan)
Sifat demam : meningkat perlahan-lahan (sore hingga malam hari). - Minggu ke2 gejala-gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relative, lidah yang berselaput, - Organomegali- Gangguan mental
(somnolen, stupor, koma, delirium, atau psikosis)
Trias Malaria: periode dingin (15-60 menit): mulai menggigil, diikuti dengan periode panas: - penderita muka merah,
nadi cepat, dan - panas badan tetap tinggi
beberapa jam, - berkeringat banyak dan
temperature turun, dan penderita merasa sehat.
- Anemia dan splenomegali
- Suhu badan> 380 C atau <360 C- Heart Rate >9O;/menit- RR >20 x/menit atau PaCO2 < 32 mmHg- WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 -Perubahan sirkulasi-Penurunan perfusi perifer-Tachycardia-Tachypnea-Pyresia atau temperature <36oc-Hypotensi
Epidemiologi
Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.
Insiden DBD di Indonesia antara 6 -15 per 100.000 penduduk (1989 hingga 1995)
Meningkat tajam saat kejadian luar biasa hingga 35 per 100.000 penduduk pada tahun 1998
Mortalitas DBD cenderung menurun hingga mencapai 2% pada tahun 1999
Penatalaksanaan 1
Cairan : Infus NaCl 0,9 % / Dextrose 5 %
atau Ringer Laktat Plasma expander, apabila
shock sulit diatasi. Pemberian cairan ini
dipertahankan minimal 12 – 24 jam maksimal 48 jam setelah shock teratasi.
Perlu observasi ketat akan kemungkinan oedema paru dan gagal jantung, serta terjadinya shock ulang.
Tranfusi darah segar pada penderita dengan perdarahan masif.
Obat : Antibiotika : diberikan
pada penderita shock membangkang dan/ atau dengan gejala sepsis
Kortikosteroid : pemberiannya controversial Hati-hati pada penderita dengan gastritis.
Heparin : diberikan pada penderita dengan DIC Dosis 100 mg/kg BB setiap 6 jam i.v.
Penatalaksanaan 2
Gunakan obat racun nyamuk, boleh obat nyamuk bakar, gosok maupun semprot, atau tidur menggunakan kelambu
Hindari tidur siang, terutama di pagi hari jam 9-10 atau sore hari sekitar jam 3-5
Singkirkan pakaian-pakaian yang tergantung di gantungan pakaian di balik pintu dalam kamar
Komplikasi
Ensefalopati dengue
Gagal ginjal akut
Udema paru akut
Kelumpuhan saraf bolamata kejulingan atau peradangan pada iris/kornea gangguan penglihatan.
Peradangan otak bisa menyisakan kelumpuhan atau gangguan saraf lainnya
Prognosis
Infeksi dengue pada umumumnya mempunyai prognosis yang baik. Kematian dijumpai pada waktu terdapat pendarahan yang berat, syok yang tidak teratasi, efusi pleura dan asites yang berat dan kejang. Kematian dapat juga disebabkan oleh sepsis karena tindakan lingkungan bangsal rumah sakit yang kurang bersih. Kematian terjadi pada kasus berat yaitu pada muncul komplikasi pada sistem saraf, kardiovaskuler, pernapasan, darah, dan organ lain.
Kesimpulan
DBD ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, dan menyerang anak atau remaja dan dewasa. Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam, ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang dan biasanya muncul dulu pada bagian bawah badan - pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah, mimisan disebabkan perdarahan spontan atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut
top related