presentation trauma penis
Post on 03-Dec-2015
222 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS MAYORTrauma Tajam Penis
Oleh:
Maria Margaret Nyoman Lestari , S.Ked
Pembimbing :
dr.Jean E. Pello, Sp.B
SMF Ilmu Bedah
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang
• Trauma pada penis jarang ditemukan karena penis merupakan jaringan yang lunak dan mobile. Trauma yang mencederai penis dapat berupa trauma tumpul, trauma tajam, terkena mesin pabrik, ruptur tunika albuguinea atau strangulasi penis.
• Trauma genitourinaria paling banyak disebabkan oleh trauma tumpul (80%) dan 20% disebabkan oleh trauma tajam. Trauma pada traktus genitourinaria dapat ditemukan pada semua kelompok umur, dengan frekuensi paling sering pada laki-laki berumur antara 15 sampai 40 tahun.
Definisi Penis terdiri dari atas tiga struktur utama, yaitu dua korpus
kavernosum dan satu korpus spongiosum. Korpus spongiosum mengelilingi uretra. Ketiga korpus ini dibungkus oleh fascia Buck dan fascia Colles yang lebih superfisial.
Trauma pada penis dapat mencederai salah satu, sebagian atau seluruh struktur tadi. Penyebab trauma penis yang tersering adalah trauma tajam, baik tembakan maupun karena benda tajam
DiagnosaAnamnesa harus diketahui tentang tipe trauma, berapa
lama trauma tersebut telah berlangsung dan alat penyebab trauma penis tersebut. Adanya darah pada meatus urethra mengindikasikan bahwa ada trauma pada uretra. Tetapi, ketiadaan darah pada meatus tidak serta-merta menghilangkan kemungkinan terjadi trauma pada uretra.
Cont...Tabel II.2 Skala trauma organ untuk trauma penis
menurut American Association for the Surgery of Trauma (AAST). 6
Penatalaksanaan • Kontrol perdarahan• Mengenai trauma tajam penis, direkomendasikan
dilakukan eksplorasi secara pembedahan dan debridemen jaringan nekrotik (Menurut guidelines European Association of Urology tahun 2013 )
• Pemasangan stent uretra• Pemasangan kateter • Teknik split thickness skin grafting (McAnich et al.
merekomendasikan penggunaan ketebalan skin graft setidaknya 0,015 inchi (0,4 mm)
• Full thickness skin graft, donor dapat diambil dari perut, pantat, paha maupun axilla, dengan dipilih berdasarkan pilhan ahli urologi dan tipe trauma.
Cont...• Prosedur pebedahan rekonstruksi besar yaitu
phaloplasty (baik dengan arteri radialis atau arteri pubis) pada trauma ygmenyisakan sedikit jaringan penis
Gambar II.9 Kontrol vaskular pada basis dari tepi potongan sebelah proksimal dari corpora dan spatulasi dari urethra.
Gambar II.10 Reanastomosis korpora, septum mediana, dan urethra8
Manajemen Post Operasi
• 2 hari bedrest • Antibiotik spektrum luas selama 2 hari postoperatif.• Setelah 2 minggu stent urethral, catheter foley dapat
dilepas setelah dilakukan retrograde urethrogram pericateter atau voiding cystourethrogram memastikan telah terjadi anastomosis, kemudian kateter suprapubis dapar dilepas, setelah beberapa hari berkemih secara normal
• Selain manajemen pembedahan, Departemen Psikiatri harus terlibat dalam perawatan pasien postoperatif.
• Terapi oksigen hiperbarik
Anamnesis (Autoanamnesis) Keluhan Utama : luka dan nyeri pada
kemaluan
MOI : Penis pasien terpotong pisau dapur oleh wanita dari arah atas saat berhubungan seksual yang menyebabkan luka terbuka pada pangkal penis
Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien rujukan dari RSUD So’e dengan diagnosa Neglected Penile Fraktur dan Vulnus Apertum regio proksimal penile. Penis pasien terpotong pisau dapur oleh wanita dari arah atas saat berhubungan seksual yang menyebabkan luka terbuka pada pangkal penis pada tanggal 13 September 2015 pukul 05.00 WITA. Kemudian pasien bersembunyi di hutan sampai tanggal 14 September dan pasien memutuskan untuk ke Rumah Sakit karena perdarahan tidak berhenti. Pada tanggal 14 September pasien kemudian dirujuk ke RS Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Riwayat sakit saat BAK (+), riwayat keluar darah saat BAK (-).
Riwayat Pengobatan• Wound Toilet• IVFD RL 20 tpm• Inj. Ceftriaxon 2x1 g (sc) pukul 03.45• Inj. Antrain 1 g pukul 03.30
Primary SurveyA: Patent, clear
B: spontan, regular, RR:20 x/m, thorakoabdominal
C: Nadi: 63 x/m, TD 130/70 mmHg, CRT<2”
D: Alert.
E: Tmpak 1 luka terbuka pada pangkal penis
Secondary Survey
GCS: E4V5M6• Kepala : normal• Mata : alis dan bulu mata dalam batas normal
• Conjungtiva : anemis (+/+)• Sclera : icteric (-/-)• Pupil : isokoric +/+
• Telinga : otorrhea (-/-)• Hidung : rhinorrhea (-), tidak ada
edema/tanda trauma inhalasi • Leher : jejas (-)
Dada: Paru paru
• Inspeksi : pengembangan dada simetris, scar (-)
• Palpasi : massa (-), crepitasi (-)• Perkusi : sonor (+/+)• Auskultasi : Vesiculer (+/+),Ronchi (-/-),
Wheezing (-/-)
Jantung :S1/2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:• Inspeksi : datar, sesuai gerak napas, jejas (-)• Auskultasi : bising usus normal, • Perkusi : timpani• Palpasi : massa (-),nyeri tekan (-)
Extremitas• Jejas (-)
Status LokalisPenis: tampak 1 luka terbuka pada pangkal penis dengan ukuran 5cm
x 1cm x0,2cm dengan dasar jaringan subcutis, perdarahan aktif (+), merembes (+). Hematom pada distal hingga dorsum penis.Nyeri (+), disertai diskontinuitas pada shaft penis.
Status Urology
• Regio Costovertebra : Ballotement -/-, Nyeri ketok CVA -/-
• Regio Suprapubik : Nyeri tekan suprapubik (+)• Genitalia eksterna:
• Penis: tampak 1 luka terbuka pada pangkal penis dengan ukuran 5cm x 1cm x0,2cm dengan dasar jaringan subcutis, perdarahan aktif (+), merembes (+). Hematom pada distal hingga dorsum penis.Nyeri (+), disertai diskontinuitas pada shaft penis
Pemeriksaan Lab• WBC : 8,43x10^3 (4,3-10)
• %Limph : 20,4 %• %Mono: 9,3%• %Eo: 4,7 %• %Basofil: 0,2%• %Neut: 65,4%
• RBC : 3,61x 10^6 (4,10-5,3) • HGB : 9,2 g/dl (11,3 – 14,1)• HCT : 30,1 % (33 – 41)• MCV : 83,4 (80 -99)• MCH : 25,5 (27 – 31)• PLT : 235 x 10^3 (150 – 400)
AssesmentTrauma tajam penis ec Vulnus scisum
Penatalaksanaan• IVFD RL 20 tpm • Inj. Ketorolac 1 amp IV• Inj. ATS 1 amp (sc) IM• Inj. Kalnex 3x1 amp IV• Rawat luka dengan NaCl dan betadin• Balut, tekan daerah luka• Pro operasi
Penutup • Pasien diobservasi selama ± 3 jam di ruang IGD RSUD
Prof. Dr. W. Z Johannes Kupang kemudian dilakukan operasi.
• Dari laporan operasi, pasien ini mengalami trauma penis derajat II menurut skala trauma organ untuk trauma penis menurut American Association for the Surgery of Trauma (AAST) dimana terjadi Laserasi sedalam fasia Buck’s (cavernosum) tanpa hilangnya jaringan. Pada pasien ini didapatkan uretra intak.
• Selanjutnya pasien dipindahkan ke ruangan untuk perawatan lebih lanjut. Pasien akhirnya dipulangkan pada perawatan hari ke-5.
top related